SORGHUM
BUSINESS PLAN
TENTANG SORGUM 1
BUDIDAYA SORGUM 2
a. Pengolahan Lahan 4
b. Penanaman 5
c. Pemeliharaan Tanaman 6
d. Hama Penyakit Utama & Cara Pengendaliannya 7
e. Panen & Pasca Panen 8
HASIL TANAMAN SORGUM & PRODUK OLAHANNYA 10
a. Hasil Tanaman Sorgum 10
b. Produk Olahannya 11
ANALISA USAHA 12
a. Kebutuhan Pengolahan Lahan 13
b. Kebutuhan Pengolahan Pabrik 14
c. Denah Pabrik 15
d. Proyeksi Penjualan 16
e. Proyeksi Laba Rugi 17
f. Cashflow, BEP, ROI, ROA 18
KEBUTUHAN LAHAN KERJASAMA 19
a. Luas Lahan Diperlukan 19
b. Tahapan Tanam & Jadwal Panen 19
RENCANA PENGELOLAAN 20
a. Organisasi Usaha 20
b. Pekerja Lapangan 20
c. Lokasi Pabrik, Volume Produksi & Peralatan 21
TARGET PEMASARAN 22
a. Jenis Produk 22
b. Target Pasar Lokal 24
c. Target Pasar Ekspor 25
USULAN KERJASAMA 26
a. Kerjasama dengan KKC 26
b. Kerjasama dengan Investor 26
PENUTUP 27
TENTANG
SORGUM
Sorgum (Sorghumspp.) adalah Begitu pula dengan kandungan
tanaman serbaguna yang dapat patinya sebesar 80,42%
digunakan sebagai sumber sedangkan kandungan pada
pangan, pakan ternak dan bahan jagung 79,95%. Hanya saja, yang
baku industri. Sebagai bahan membuat tepung sorgum sedikit
pangan, sorgum berada pada peminat adalah karena tidak
urutan ke-5 setelah gandum, adanya gluten seperti pada
jagung, padi, dan jelai. Sorgum tepung terigu. Terlalu banyak
merupakan makanan pokok makan dari bahan pangan
penting di Asia Selatan dan bergluten tidaklah terlalu baik
Afrika sub-sahara. memiliki manfaat yang lebih baik
Sorgum juga mengandung serat dari pada tepung terigu karena
tidak larut air atau serat kasar gluten free serta memiliki angka
dan serat pangan, masing-masing glikemik index yang rendah
sebesar 6,5% - 7,9% dan 1,1% - sehingga turut mendukung untuk
1,23%. Kandungan protein pun kesehatan, karena dapat
seimbang dengan jagung sebesar menyebabkan celiac desease. Ini
10,11% sedangkan jagung merupakan salah satu titik tolak
11,02%. bahwa alternative tepung yang
sehat dapat dikonsumsi adalah
tepung sorgum.
Selain itu Sorgum dikenal
trengerakan konsumen gluten
free diet seperti di negara-
negara maju.
Cara Penanaman
Pada waktu menanam, benih ditanam 2-3 biji perlubang. Penjarangan menjadi
2 tanaman perlubang, dilakukan pada umur 2 minggu setelah tanam.
Penyulaman dapat dilakukan dengan biji atau dengan pemindahan tanaman
yang lama umurnya (transplanting) dengan cara putaran.
2. Hama Utama
a. Atherigona varia Soccata (Rond.) (Lalat Bibit Sorgum). Hama ini merupakan hama yang
utama didaerah tropis. Telurnya diletakkan pada daun muda bibit dan lainnya menggerek
ke dalam meristem tanaman much yang akhirnya mati. Prinsip pengendaliannya adalah
dengan penanaman pada waktunya (tanam serempak) dan menanam kultivar yang
mempunyai kemampuan memulihkan luka setelah diserang.
b. Prodenia Litura F. (Ulat daun).; Pengendaliannya dengan menggunakan insektisida
dengan jenis dan dosis yang dianjurkan.
-Perontokan
Perontokan secara tradisionil dilakukan dengan pemukul kayu dan dikerjakan di atas lantai
atau karung goni. Pemukulan dilakukan terus menerus hingga biji lepas. Setelah itu
dilakukan penampian untuk memisahkan kotoran yang terdiri dari daun, ranting, debu atau
kotoran lainnya. Sejumlah biji dijatuhkan dari atas dengan maksud agar kotorannya dapat
terpisah dari biji dengan batuan hembusan angin. Agar dicapai hash yang terbaik dan
efisien dianjurkan agar menggunakan wadah supaya biji tetap bersih, usahakan agar biji
segera dirontok setelah panen untuk mencegah serangan tikus dan burung, dan kadar air
tidak boleh lebih dari 10 - 12 % untuk mencegah pertumbuhan jamur.
-Penyimpanan
Penyimpanan sederhana ditingkat petani adalah dengan cara menggantungkan mulai
sorgum di ruangan di atas perapian dapur. Cara ini berfungsi ganda yaitu untuk
melanjutkan proses pengeringan dan asap api berfungsi pula sebagai pengendalian hama
selama penyimpanan. Namun jumlah biji yang dapat disimpan dengan cara ini sangat
terbatas. Bila biji di simpan dalam ruangan khusus penyimpanan (gudang) maka tinggi
gudang harus sama dengan lebarnya supaya kondensasi uap air dalam gudang tidak mudah
timbul. Dinding gudang sebaiknya ' terbuat dari bahan yang padat sehingga perubahan
suhu yang terjadi pada biji dapat dikurangi. Tidak dianjurkan ruang penyimpanan dari
bahan besi, karena sangat peka terhadap perubahan suhu. Sebelum disimpan biji harus
kering, bersih dan utuh (tidak pecah).
Produk hasil dari olahan sorgum merupakan produk yang menyehatkan karena
basic dari tanaman sorgum itu sendiri adalah free gulten yang mempunyai
manfaat yang sangat banyak bagi kesehatan. Produk yang bisa dihasilkan dari
Tanaman Sorgum cukup banyak dan beragam. Beberapa diantaranya adalah
sorgum bisa menjadi beras, tepung, pakan ternak dan masih banyak lagi. Lalu
dari hasil olahan tersebut, bisa juga menjadi produk makanan kesehatan
seperti yang kami produksi yaitu Busore (Bubur Sorgum Etawa), Saegum (Susu
Etawa Sorgum), hasil kolaborasi dengan produk susu kambing etawa. Selain
dari produk-produk tersebut, kami sudah banyak juga menghasilkan berbagai
macam produk olahan dari sorgum, antara lain: Gula Cair, Kopi Sorgum,
Egg Roll, Kue kering dan Kue Basah, Mie Instan, Tanaman hias, Bucket untuk
acara-acara formal seperti wisuda, dan masih banyak lagi. Berikut beberapa
hasil produksi kami:
Pada bagian analisa usaha ini, kami menggunakan analisa dengan target pasar
lokal dan juga ekspor yang sudah berhubungan dengan kami. Produk hasil
tanaman dan olahan sorgum di dalam analisa ini adalah : Beras, Tepung,
Busore, Saegum dan Pakan Ternak. Sebagai acuan, untuk mengekspor minimal
ke 1 Negara, analisa lahan dan pabrik untuk memenuhi kebutuhan produksinya
adalah sebagai berikut:
Pabrik
DENAH PABRIK
LUAS :4000 M²
PROYEKSI
PENJUALAN
HPP
No. Item HPP Nilai HPP Setahun
1. Hpp Beras Rp. 11.500 Rp. 55.200.000.000
2. HPP Tepung Rp. 12.500 Rp. 60.000.000.000
3. HPP Busore Rp. 35.000 Rp. 5.600.000.000
4. HPP Saegum Rp. 35.000 Rp. 5.600.000.000
5. HPP Pakan (Batang) Rp. 175 Rp. 840.000.000
PROYEKSI
LABARUGI
Proyeksi Laba Rugi
Tahun Ke - 1 Tahun Ke - 2
Beras Rp. 88.800.000.000 Rp. 90.576.000.000
Tepung Rp. 108.000.000.000 Rp. 110.160.000.000
Busore Rp. 8.000.000.000 Rp. 8.160.000.000
Saegum Rp. 8.000.000.000 Rp. 8.160.000.000
Pakan (Batang) Rp. 1.200.000.000 Rp. 1.224.000.000
Total Penjualan Rp. 214.000.000.000 Rp. 218.280.000.000
Tahun Ke - 1 Tahun Ke - 2
Hpp Beras Rp. 55.200.000.000 Rp. 56.304.000.000
HPP Tepung Rp. 60.000.000.000 Rp. 61.200.000.000
HPP Busore Rp. 5.600.000.000 Rp. 5.712.000.000
HPP Saegum Rp. 5.600.000.000 Rp. 5.712.000.000
HPP Pakan (Batang) Rp. 840.000.000 Rp. 856.800.000
Total HPP Rp. 127.240.000.000 Rp. 129.784.800.000
Tahun Ke - 1 Tahun Ke - 2
Beban Gaji Rp. 21.720.000.000 Rp. 22.154.400.000
Beban Operasional Rp. 1.424.000.000 Rp. 1.452.480.000
Biaya Listrik & Air Rp. 232.000.000 Rp. 236.640.000
Biaya Administrasi Rp. 40.000.000 Rp. 40.800.000
Akumulasi Penyusutan Mesin Rp. 6.296.320.000 Rp. 5.037.056.000
Akumulasi Penyusutan Gedung Rp. 600.000.000 Rp. 570.000.000
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp. 2.612.500.000 Rp. 2.285.937.500
Biaya Tak Terduga Rp. 18.445.650.000 Rp. 18.814.563.000
Rp. 51.370.470.000 Rp. 50.591.876.500
CASHFLOW
Tahun Ke - 1 Tahun Ke - 2
Laba/Rugi Rp. 26.542.147.500 Rp. 28.048.459.392
Kas Rp. 21.846.650.000 Rp. 22.283.583.000
Rp. 4.695.497.500 Rp. 5.764.876.392
Dalam setahun dengan proyeksi dan perhitungan yang sudah kami buat
pada bagian proyeksi laba rugi, kebutuhan total lahan untuk memenuhi
seluruh volume produksi dalam setahun adalah seluas 1000 Hektar.
Dengan rincian kebutuhan lahan seluas 1000 Hektar untuk volume
produksi yang menopang ekspor ke 1 Negara dan target volume penjualan
dalam negeri untuk produk Busore dan Saegum.
Ditambah dengan kebutuhan lahan untuk pembangunan pabrik pengolahan
seluas 4000 m².
- Panen Sorgum dalam setahun sebanyak 3 kali. Dengan skema luas lahan 1000
Hektar untuk memenuhi kebutuhan volume produksi pada bagian analisa
usaha, penanaman akan dilakukan setiap 200 hektar setiap bulannya agar
nantinya bisa panen setiap bulannya.
- Penanaman bulan pertama dilakukan di 200 Hektar pertama lahan dengan
didampingi terus oleh pendamping dari pihak kami yang sudah
berpengalaman, dilanjutkan pada bulan kedua di 200 Hektar selanjutnya
dan seterusnya hingga 1000 Hektar lahan.
- Pada bulan keempat, 200 Hektar lahan pertama sudah bisa dipanen dan sudah
bisa memenuhi kebutuhan produksi.
RAPAT ANGGOTA
PENGAWAS
KETUA
SEKRETARIS BENDAHARA
BIDANG - BIDANG
ANGGOTA
Untuk volume produksi sesuai dengan perhitungan pada analisa usaha yaitu:
- Setiap 1000 Hektar Lahan akan menghasilkan:
1. 400 Ton Beras
2. 400 Ton Tepung
3. 400 Ton Pakan
4. 1000 Karton Busore
5. 1000 Karton Saegum
- Untuk kebutuhan ekspor ke 1 Negara dan memenuhi target penjualan
pasar lokal.
4. Busore adalah........
Berat :
Kandungan :
:
:
5. Saegum adalah........
Berat :
Kandungan :
:
:
Isu Stunting di Indonesia selalu menjadi salah satu isu kesehatan yang menjadi
concern di Indonesia bahkan dunia. Meskipun beberapa tahun terakhir ini
Pemerintah berhasil menurunkan angka stunting (penderita gizi buruk) di
Indonesia, namun solusi dari masalah tersebut masihlah belum terfokus dan
stabil.
Beberapa waktu belakangan ini, kami membawa produk Busore dan Saegum
sebagai salah satu solusi isu tersebut dalam hal produk makanan kesehatan
anti-stunting. Kami bekerjasama dengan pemerintah daerah tingkat desa
sampai kabupaten dan kota di Indonesia melakukan penyuluhan anti-
stunting ke masyarakat dengan membawa produk kami sebagai solusi
konsumsi sehat anti-stunting, dan disemua daerah yang kami bekerjasama
dengan pemerintah daerahnnya seperti di Tasikmalaya, Subang, dan beberapa
daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, produk kami berhasil menjadi salah
satu solusi bagi masyarakat.
Dengan hasil tersebut, kami ingin produk kami menjamah lebih luas lagi
daerah-daerah di seluruh Indonesia, karena sudah ada testimoni positif di
beberapa daerah.
Selain bekerjasama dengan pemerintah daerah, target kami juga bisa
bekerjasama dengan pemerintah pusat dan juga produk ini bisa dijual secara
komersil di pasar ritel dan eceran di Indonesia.
Bahan dasar makanan pokok yang menjadi konsumsi rutin manusia kebanyakan
mengandung gula yang sebenarnya sangat berbahaya bagi kesehatan. Menurut
penelitian, gula juga merupakan bahan paling adiksi bahkan lebih adksi dari
nikotin.
Di beberapa Negara di Eropa dan Asia, kebiasaan mengkonsumsi makanan
pokok berbahan dasar mengandung gula sudah mulai ditinggalkan. Beberapa
Negara tersebut mulai beralih ke makanan pokok berbahan dasar gluten free
atau bebas gula yang jauh lebih menyehatkan.
Sorgum, dikenal memiliki manfaat yang lebih baik daripada tepung terigu
karena gluten free serta memiliki angka glikemix yang rendah sehingga turut
mendukung tren gerakan konsumen gluten free diet seperti di Negara-negara
maju di Eropa dan Asia.
Untuk itu, kebutuhan akan makanan pokok dan bahan makanan yang gluten
free di Negara-negara tersebut terus meningkat. Ini merupakan peluang yang
sangat menjajikan, karena Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi negara
penghasil sorgum yang sangat besar.
Kami juga sudah memiliki beberapa referensi bahkan MOU dengan salah satu
distributor besar makanan ke beberapa negara seperti Turki, Mesir, Bulgaria
dan masih banyak lagi.
KERJASAMA DENGAN
INVESTOR
Dalam produksi hasil tanaman sorgum
Contact Person :
NANI, SUHERNI, SE, MM.
KETUA KOPERASI PRODUSEN MELATI HARAPAN BANGSA PROVINSI JAWA BARAT
081210199812 / 081289125701
YT : Melati Harapan Bangsa
IG : melatiharapanbangsa
e-Mail : melatiharapanbangsa@gmail.com