Anda di halaman 1dari 23

16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS

Lainnya endravaluer@gmail.com Dasbor Logout

DJEnterprise
Kamis, 06 Juli 2017 Mengenai Saya

Unknown
Biaya Pembuatan PKS
Lihat profil lengkapku

A. Biaya pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS)


Biaya pembangunan pabrik kelapa sawit akan kami uraikan secara singkat dalam post
ini dan semoga membantu. Keberadaan pabrik pengolahan kelapa sawit mutlak adanya Arsip Blog
guna menunjang industri minyak sawit baik dalam perusahaan maupun petani. Bahkan saat
▼ 2017 (1)
ini jumlah PKS (Pabrik Kelapa Sawit) dengan luas kebun sawit sangat tidak seimbang
sehingga dibutuhkan pembangunan pabrik sawit dalam jumlah yang cukup banyak untuk ▼ Juli (1)
seluruh wilayah Indonesia. Dampak dari kurangnya pabrik ini sangat dirasakan oleh para Biaya Pembuatan PKS
petani sawit di daerah antara lain pihak pengelola dapat mempermainkan harga TBS di
pabrik atau over load PKS sehingga para petani merasa dirugikan. Secara umum biaya
pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas di atas 10 ton/jam dibutuhkan
nilai investasi kurang lebih sebesar Rp. 2 Miliar untuk perton nya. Artinya jika anda ingin
membangun PKS dengan kapasitas 30 ton/jam maka biaya pembangunan PKS nya adalah
kurang lebih sebesar Rp. 60 Miliar. Biaya ini belum ditambah biaya konsultan, biaya
pembangunan perumahan karyawan, biaya perijinan, biaya kendaraan oprasional dan
modal kerja (biaya produksi).

Pembangunan PKS merupakan investasi padat modal yang membutuhkan nilai


investasi besar. Hal inilah yang menginspirasi beberapa kelompok tani atau pengusaha
daerah untuk membangun PKS mini sehingga dapat menampung TBS petani untuk segera
diolah. Kapasitas pabrik pengolahan kelapa Sawit mini mulai dari 500 kg ton hingga 10
ton perjam, meskipun PKS mini nilai investasinya juga lumayan besar yaitu di kisaran 1,25
Miliar untuk biaya pembangunan PKS mini lengkap dengan kapasitas 500 kg/jam. Harga
tersebut merupakan harga pembangunan fisik PKS dan sarana pendukungnya tanpa
bangunan perumahan karyawan atau tergantung kesepakatan dengan pihak kontraktornya
nanti.

Bagi anda yang ingin berinvestasi dalam pembangunan pabrik ini sebaiknya
berhubungan dengan konsultan pabrik agar dapat ditentukan kapasitas pabrik yang
dibutuhkan, survey lokasi pembangunannya, pengurusan perizinan dengan pihak terkait
dan memperhitungkan nilai investasinya secara fix. Hal ini guna menghindari biaya yang
terlalu mahal dan pembangunan pabrik yang kurang tepat lokasinya tentunya berujung
pada kerugian atau penutupan pabrik.

Setelah perizinan dan lokasi telah tepat, carilah kontraktor yang dapat membangun
pabrik tersebut karena tidak banyak kontraktor yang mampu membangun pabrik
pengolahan kelapa sawit ini. Tapi biasanya konsultan itu sendiri mempunyai rekanan
kontraktor PKS atau mereka Konsultan sekaligus kontraktor. Ini akan lebih hemat biaya
dan anda bisa nego harga langsung dengan mereka guna menghemat pengeluaran biaya
pembangunan pabrik. Karena setelah pabrik berdiri anda harus mempersiapkan dana untuk
membeli TBS dari petani atau pemasok ke pabrik anda, alangkah lebih baik jika anda
sudah memiliki perkebunan sendiri meskipun tidak terlalu luas.

Berikut ini kami sampaikan gambaran ruang lingkup pekerjaan konsultan PKS guna
mewujudkan investasi anda yang menguntungkan :

1. Jasa survey lokasi & perencanaan kapasitas PKS Pengurusan Perijinan


2. Pembuatan Proposal
3. Perencanaan & Detail Design PKS
4. Pengawasan Pembangunan sampai dengan komissioning
5. Training SDM (Proses, Maintenance, QC)
6. Pembuatan Standart Operating Procedure (SOP)
7. Pembuatan Standart Angka Produksi (SAP)

Dan berikut ini merupakan gambaran ruang lingkup pekerjaan kontraktor PKS
1. As Build Drawing, Manual Book, , Safety Halt Environment.
2. Pengadaan bahan,mesin – mesin PKS, pembuatan/pabrikasi, perakitan/pemasangan test
run,commissioning dan pemeliharaan/maintenance selama 1 (satu) tahun atas Pekerjaan
Mekanikal
3. Piping System dan Elektrikal yang terdiri dari :
a. Stasiun penerima buah/Fruit Reception & Storage Station
b. Stasiun rebusan/Steilization Station
c. Stasiun penebah/Threshing Station
d. Stasiun press buah/Pressing Station
djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 1/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
e. Stasiun klarifikasi/Clarification Station
f. Stasiun penyimpanan minyak/Bulk Storage Tank Station
g. Stasiun pemisah biji ampas/Depericarping Station
h. Stasiun pengolah biji inti/Nut & Kernel Station
i. Stasiun pembangkit tenaga uap/Steam Plant Station
j. Stasiun pembangkit tenaga listrik/Power Plant Station
k. Stasiun pengolahan air boiler/Boiler Feed Water Treatment Station
l. Instalasi pemipaan & listrik/Piping Installation & Electrical Work + Instrument
m. Sistem Pengolahan Limbah
n. Install Equipment
4. Pekerjaan lain-lain yang terdiri dari :
a. Mobilisasi dan Demobilisasi
b. Barak Kerja dan Direksi Kit, Base Camp
c. Perencanaan teknis
d. Akomodasi dan transportasi/Accomodation& Transportation
e. Testing & Commissioning
f. Penerangan listrik dan air kerja.

B. Persyaratan Pembangunan PKS


Persyaratan pembangunan PKS merupakan studi lapangan dan financial sebelum
pembangunan Pabrik kelapa sawit dengan berbagai kapasitas. Berikut ini beberapa point
penting yang perlu anda kaji sebelum mendirikan pabrik kelapa sawit, yaitu :

a. Bahan Baku
Sebelum melaksanakan pembangunan PKS (Pabrik Kelapa Sawit) harus mempunyai daya
dukung bahan baku yang cukup untuk pelaksanaan prosesnya, berdasarkan perkiraan
potensi produksi, maka kapasitas pabrik dapat dihitung. Dengan asumsi tiga shift kerja
perhari (20 jam kerja perhari) dengan 25 hari kerja perbulan serta kapasitas produksi
maksimum yang disesuaikan dengan produksi bulanan diperhitungkan sebesar 10,5%,
maka untuk mengolah seluruh produksi TBS tersebut akan dibutuhkan pabrik dengan
kapasitas minimal (6.000 ha x 20 ton TBS/ha/tahun x 10,5%) : (25 hari x 20 jam) = 22,5
ton TBS/jam.
Bahan Baku merupakan unsur pokok dalam sebuah produk yang akan di hasilkan, semakin
baik bahan baku maka semakin baik produk yang dihasilkan, begitu pola ketersediaan nya,
sebab pembangunan sebuah pabrik merupakan investasi yang padat modal dan
memerlukan dana yang cukup besar, serta man power yang akan di pergunakan sehingga
analisa pembangunan sebuah pabrik dalam hal ini PKS (Pabrik Kelapa Sawit) juga harus
mencakup analisa ketersediaan bahan baku antara lain :

1. Jenis Buah Sawit yang dihasilkan


2. Kualitas Tandan Buah yang akan di olah
3. Usia Produktif tanaman
4. Transportasi angkut buah

“Menurut SK Menteri Pertanian No.107/Kpts/2000, sebuah pabrik kelapa sawit (PKS)


hanya dapat didirikan apabila perusahaan tersebut mempunyai kebun yang mampu
memasok 50 % dari kapasitas PKS yang akan dibangun (Pusat Penelitian Kelapa Sawit,
2004” ).

b. Aksesibilitas
Dalam tahap aksesbilitas dilihat jarak (akses angkut buah dari kebun dan masyarakat
sekitar) letak geografis kearah jalan utama ke pelabuhan terdekat, juga menghindari
pemakaian jalan yang bukan milik perusahaan untuk menghindari berbagai konflik yang
mungkin terjadi.

c. Tata Letak
Untuk mendirikan suatu pabrik perlu dilakukan penataan di dalamnya atau disebut juga
sebagai tata letak pabrik. Dalam tata letak pabrik Ada 3 (tiga) hal yang perlu diatur layout-
nya, yaitu Tata letak Pabrik, Tata letak kantor dan Tata Perumahan.
1. Jembatan timbang
2. Penerimaan TBS dan penimbangan (Loading ramp)
3. Bangunan Pabrik
4. Tangki Timbun CPO
5. Kolam penyediaan air
6. Kolam Limbah
7. Bangunan Kantor
8. Laboratorium
9. Bengkel
10. Tempat ibadah dan pos jaga.
11. Perumahan

d. Kesehatan
Dari aspek kesehatan pembangunan harus mengacu pada kaidah Lingkungan dan Iklim
penentuan Rona Awal sangat berpengaruh terhadap keberadaan Pabrik yakni
1. Arah angin dan Kecepatan angin
2. Tingkat kebisingan
3. Smelty/polusi bau kolam limbah)
4. Arah effluent pond

e. Lokasi dan Topograpi Survey


1. Tanah (Fisik tanah gambut atau mineral dan type tanahnya berdasarkan peta Satuan
Peta Tanah)

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 2/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
Suitable Tanah Mineral atau Gambut
Run Flow air pada musin penghujan (Level ketinggian dari sungai)
Tingkat pemadatan atau timbun tanah
Kecukupan air untuk proses produksi dan perumahan (penentuan Outlet Air,
kecepatan air, debit air sungai, kedalaman sungai, panjang sungai. Kejernihan
air)
2. Kejernihan dan tingkat campuran air sungai (kualitas air visual)
3. Topografi (peta top dan SPT)
4. Luasan Areal lokasi Pabrik dan lingkungan pendukung
5. Leveling tanah Pabrik

f. Ekonomi dan sosial


1. Keberadaan Pabrik, jarak dari pemukiman warga minimal
2. Pemanfaatan aliran sungai bagi masyarakat
3. Support material yang ada.
4. Sosial ekonomi masyarakat sekitar dan ketersedian Man Power Lokal

g. Perizinan
1. UKL – UPL / RKL – RPL / AMDAL.
2. SIUPP.
3. SITU.
4. HGB.
5. IMB PABRIK.
6. IMB Perumahan.
7. Izin Gangguan HO.
8. Izin Pembangunan Limbah Cair (IPAL).
9. Izin Radio.
10. Izin Land Aplikasi (jika ada).
11. Izin Mesin-mesin Pabrik :

· Timbangan

· Housting Crane.
· Steriliser.
BPV/Steam Separator
Boiler
Turbine uap.
Motor Diesel.
Penangkal Petir Listrik.
Air Permukaan

C. Gambaran Umum

Proses pengolahan kelapa sawit dilakukan di pabrik kelapa sawit yang terdiri dari stasiun-
stasiun dan unit-unit operasi sebagai berikut :
1. Penerimaan Buah (Fruit Reception Station)
a. Jembatan Timbang
Kapasitas Jembatan Timbang adalah 30 ton dengan ukuran lantai 13 x 13 M,
dilengkapi dengan alat pencatat timbangan.

b. Loading Ramp
Loading Ramp adalah sebuah alat penimbun tandan yang disekat oleh 12 kamar
berkemampuan menyimpan 10 Ton TBS/Unit. Bagian Ramp terbuat dari besi T
dengan kemiringan minimum 25°. Setiap Ramp dilengkapi dengan pintu hidraulic
yang dapat diatur.
c. Keranjang Buah(Lori)
Dibutuhkan 60 buah keranjang dan setiap keranjang mampu memuat 2,5 Ton/ 4,5 Ton
TBS. Keranjang dibuat dari pelat baja dengan ketebalan minimum 6 mm diberi
lubang-lubang serta pada kedua ujungnya dilengkapi dengan cincin sebagai alat
pemutar apabila memngunakan hosting crane.

d. Rail Track, Ganty Crane dan Idler Bollard


Sistim Rail Track terpasang pada Loading Ramp dengan Rail Bridge 600 mm dan berat
12,5 Kg/M. Motor Listrik dengan As melintang mempunyai kemampuan menarik
minimum 1,5 Ton dengan kecepatan tarik 20 mm/menit dan dilengkapi dengan tali wire
rope 100 M.

2. Stasiun Rebusan (Sterilizer Station)


Stasiun Rebusan terdiri dari Ketel Rebusan dan Blowdown Slincer.

a. Ketel Rebusan
Tiga buah Ketel Rebusan dengan kapasitas 9 buah keranjang(Lori) per unit dengan
karakteristik diameter sekitar 2,1 M, model pintu ganda, pintu mampu cepat tertutup
dan dilengkapi dengan alat pengaman, terbuat dari plat tebal minimum 15 mm dan
mampu bekerja dengan tekanan sampai 3,5 Kg/cm2, dilengkapi dengan alat penguras
udara dan kondensat (bahan Rockwool dan Alumunium Cladder), dilengkapi dengan

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 3/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
Pengatur Tekanan/Listrik (Automatic Control Valve), Alat Perengkam (2 atau 3
puncak) serta pencatat tekanan suhu, dilengkapi lorong kucing dan tangga untuk
memudahkan pengaturan katup dan dilengkapi dengan Hinged Rail Pieces.

b. Blowd off Slincer


Ruangan Blowd off dihubungkan dengan pembuangan udara melalui pipa Kondensat
dan Blowd off. Air Kondensat dikuras dari Bak Silincer parit pembuangan.

c. Stasiun Bantingan (Threshing Station)


• Hoisting Crane
Keranjang berisi tandan yang telah direbus selanjutnya dibawa kemesin bantingan
dengan dua buah Monorail Hoisting Crane, dengan karakteristik dari hois terdiri dari
kecepatan utama 10 M/Menit, kecepatan gerak 30 – 40 M/Menit, kecepatan banatu 1
M/Menit dan Daya Angkat 5 Ton. Jalan ke Hoisting Crane melalui peralatan atas Ketel
Pengaduk dan Lubang Kucing.

• Mesin Bantingan(Thresing)
Tandan yang telah direbus di bawa ke dua buah mesin dengan kapasitas 60 Ton/Jam.
Mesin ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu Hopper Buah dimana keranjang buah
ditumpahkan oleh Hoisting Crane, pemakan Tandan Mekanis yang kecepatan dapat
diatur dengan alat Variabel Speed Gear Motor, Drum berputar yang dibuat dari batang
T yang diikat-ikat pada suatu cincin. Drum terikat pada suatu As yang digerakkan oleh
sebuah Couple Gear Motor. Buah Brodol yang terjadi semasa dalam mesin Banting
diangkut dengan Elevator Buah untuk dibawa ke Ketel Pengaduk.

• Conveyor Tandan Kosong


Setelah diproses di mesin Bantingan, jenjang kosong dikeluarkan ke Conveyor tandan
kosong untuk selanjutnya dibawa ke Incinerator. Bentuk Conveyor adalah gabungan
dari tipe datar dan naik. Pada umumnya dibuat dari tipe Twin Chain Scrapper. Sebuah
lorong inspeksi sepanjang Conveyor diikutsertakan. Kapasitas angkut Conveyor tipe
ini adalah 15 Ton janjangan kosong/Jam.

• Incinerator
Dibutuhkan 2 buah Incinerator kapasitas 8 Ton Jenjang Kosong/Jam per buah. Bentuk
bangunan segi banyak dengan atap bentuk piramid dan sebuah cerobong atap.
Bangunan dibuat dari batu biasa dilapisan luar dan sebelah dalam batu tahan api
(bagian atas daerah pembakar). Ruang pembakaran dibuat dari rel-rel. Ada beberapa
pintu disamping-sampingnya (untuk pengeluaran abu) dan sebuah lubang angin yang
dapat diatur. Pemasukan jenjang kosong melalui sebelah atas atap.

d. Stasiun Presan (Pressing Station)


• Elevator dan Conveyor Buah
Sebuah Twin Chained Elevator buah kapasitas 60 Ton TBS/Jam yang mengangkut
Buah dari Mesin Penebah keatas Stasiun Presan. Buah ini di tuang pada Screw tipe
Conveyor yang membagi-bagi buah tersebut kedalam Ketel Aduk. Conveyor tersebut
dilengkapi corong pemakan pada setiap Ketel Aduk dan sebuah corong balik untuk
limpahan buah (Over Flow). Buah tumpahan melalui Over Flow Conveyor masuk dari
bagian bawah ke Elevator Buah.

• Ketel Aduk
Ada 6 buah Ketel Aduk yang berpasangan dengan 6 buah Presan (2 buah untuk
cadangan), berupa Ketel Silindris dengan peralatan pasangan pisau untuk pengadukan
yang berputar pada sebuah As. Pemanasan buah dilakukan dengan Steam Jacket.
Kapasitas isi ketel aduk disesuaikan dengan kapasitas Presan.

• Kempa Ulir
Jenis Kempa yang dipilih adalah adalah Kempa yang dapat bekerja terus menerus dan
Conenya dapat diatur secara Hidrolik. Kapasitas minimum 10 Ton TBS/Jam.
Banyaknya Presan Ulir ada 6 buah (2 buah untuk cadangan).

• Cake Braker Conveyor


Ampas presan yang dibuang dari presan jatuh pada sebuah Cake Breaker Conveyor
(tipe Paddle). Conveyor akan memudahkan ampas presan ke stasiun Depericarper dan
bersamaan memecahkan sampah. Paddle dapat bergerak dan Conveyor dilengkapi
dengan 5 mm Throughliner yang dapat diperbaharui. Conveyor dilengkapi alat
pemanas tipe Steam Jacket. Perlengkapan tambahan ialah Lorong Kucing dan lantai
pemeliharaan.

• Crude Oil Gutter dan Bak Pasir


Minyak kotor dari presan ditampung pada sebuah Gutter dan mengalirkannya kedalam
bak penahan pasir. Alat Gutter dibuat dari besi putih. Minyak yang keluar dari Gutter
dialirkan ke dalam sebuah tangki yang dilengkapi dengan alat pemanas pipa dan
pengenceran dengan air panas. Ada katup untuk pembuangan pasir dan pengurasan.
Kapasitas dari tangki 2 x 6 M3.

• Saringan Getar
Minyak kotor yang telah diencerkan mengalir kedalam saringan getar 2 tingkat untuk
memisahkan bahan serat. Alat saringan dibuat dari 2 lembar besi putih. Dibutuhkan 4
buah saringan getar.
• Tangki Minyak Kasar dan Pompa
Minyak kotor yang telah disaring disimpan dalam suatu tangki isi 7 M3 yang terpasang
di bawah Saringan Getar. Tangki tersebut dilengkapi dengan alat pemanas, pipa masuk
air panas dan alat pengatur pelampung. Terpasang 2 buah Pompa yang diatur oleh alat
djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 4/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
pelampung yang mengatur pemasukan minyak kasar ke alat Klarifikasi. Pompa dibuat
dari bahan Abrasive dan tahan asam.

e. Stasiun Klarifikasi (Clarification Station)


• Tangki Klarifikasi
Dua buah tangki klarifikasi kontinu yang dapat menampung 60 Ton TBS/Jam/Buah.
Perlengkapan tambahan ialah Coil Pemanas, Skimer, Pipa Penghubung, Insulasi dan
Tangki Air Panas. Tangki Klarifikasi dihubungkan dengan peralatan dan Lorong
Kucing.

• Tangki Minyak
Tangki Minyak bersih ada dua buah dengan perlengkapan Coil Pemanas, Pengukur
Suhu, Insulasi dan lainnya.

• Tangki Sisa Air Drab dan Penampung Sisa Minyak


Air Lumpur dari bawah Tangki Klarifikasi, Tangki Minyak Bersih dan Tangki Air Drab
ditampung pada Tangki Sisa Air Drab. Tangki dilengkapi Alat Pemanas, Pipa Pemasok
Air Panas dan Insulasi. Lapisan Minyak dari Tangki Sisa di Aaas ditampung pada
Tangki Penampungan Sisa Minyak. Tangki tersebut dilengkapi dengan Coil Pemanas,
Insulasi dan Pelampung. Sepasang Pompa yang digerakkan oleh Switch Pelampung
digunakan untuk membawa Minyak Sisa ke Tangki Klarifikasi.

• Separator Air Drab


Dibutuhkan 6 buah (2 buah untuk cadangan) alat Separator Air Drap yang dilengkapi
dengan Precleaner dan Pompa. Dengan bantuan gerakan Sentrifugal sisa Minyak
dalam Air Drab dipisah, hasil Minyak yang terpisah di daur ulang ke Tangki Klarifikasi
melalui Tangki Sisa Minyak, sedangkan sisa Air Drab dari Separator dibuang.

• Furifier Minyak
Sebaiknya dipakai 6 buah Furifier (2 buah untuk cadangan). Minyak bersih diteruskan
ke pengeringan Vacum dan sisa air dibuang ke selokan dan seterusnya ditampung di
kolam limbah.

• Pengering Vacum
Sebuah Pengering Vacum dari type Injeksi Uap. Alat tersebut dilengkapi dengan
Tangki Masukan, Pompa Minyak Kering, Katup Penurunan Tekanan Uap, Termometer,
Pompa Tekanan dan Tekanan Vacum.

f. Tangki Timbun (Palm Oil Storage Tank)


Diperlukan 2 buah Tangki Timbun terdiri dari 1 buah kapasitas 2.000 Ton dan 1 buah
kapasitas 500 Ton. Tangki tersebut dilengkapi dengan Coil Pemanas, Pipa keluar dan
Pompa untuk pemuatan ke Truck Tangki.

g. Stasiun Depericarver (Depericarping Station)


• Depericarver
Depericaver terdiri dari dua bagian utama yaitu Kolom Pemisah Tegak dengan kipas
dan jendela inspeksi dan sebuah Drum Pemoles yang berputar dimana Inti yang pecah
dari partikel kecil dipisahkan keluar. Biji yang telah dipoles melalui Perforasi keluar
ke Conveyor Biji.
• Transpor Pneumatik Untuk Ampas
Ampas di bawa dari kolam depericarver ke siklon ampas traspor pneumatis.
• Siklon Ampas
Ampas selanjutnya ditampung pada siklon besar.

h. Stasiun Biji (Kernel Recovery Station)


• Silo Biji
Biji dari Drum Pemoles dibawa secara Pneumatis ke Silo Biji. Sebagai alternatif,
sebaiknya menambah Drum pembagi (Grading) di atas Silo Biji untuk membagi biji
atas 2 ukuran. Ukuran dari Silo Biji adalah 70 M3 dan dibutuhkan 4 buah. Silo
dilengkapi pelat Baffle, Deflector, Kipas, Pemanas Udara, Pipa dan Pengukur Suhu. Di
bagian bawah ada ada alat kisi bergetar untuk mengatur keluar biji. Biji telah diperam
yang keluar dari Silo Biji dipindahkan ke Elevator Biji dengan bantuan Conveyor.
Elevator Biji membagi biji pada Drum pembagi yang dipasang di atas alat Pemecah
Biji.

• Drum Pembagi Biji


Biji yang diterima dari Elevator Biji terlebih dahulu dibagi-bagi atas ukurannya
sebelum masuk ke pemecah biji. Bahan asing (batu, janjang kosong) dikeluarkan dari
ujung yang lain.

• Alat Pemecah Biji


Kapsitas alat Pemecah Biji adalah 5 Ton/Jam. Campuran pecah dimasukkan pada
sebuah alat saringan getar yang ditempatkan pada setiap alat pemecah. Biji yang tidak
pecah didaur ulang melalui Elevator Biji. Campuran pecah yang lolos dari saringan
getar dikumpulkan pada sebuah Conveyor Ulir dan selanjutnya dipisah secara kering.

• Sistem Pemisah Pneumatis untuk Campuran Pecah


Abu dan Cangkang halus akan di pisah secara Pneumatis dari campuran Inti,
sedangkan batu berat dipisah pada kolom. Peralatan pemisah ini terdiri dari Kolom
Pemisah, Kipas dan Siklon Cangkang. Sebagai alternatif dapat pula dipasang pemisah
Pneumatis kedua. Akan tetapi yang paling dianjurkan adalah menambah sistem
Hidrosiklon.

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 5/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
• Sistem Pemisah Hidrosiklon
Pemisah dengan Hidrosiklon mempergunakan dua tahap. Campuran pecah dipompa
kepada Siklon pertama dimana Inti berada pada lapisan atas. Keluaran sisa campuran
(Cangkang, Biji dan ada juga Inti) dibawa kesiklon kedua. Siklon kedua diatur untuk
mengambil/memisahkan Cangkang saja dan sisanya adalah Biji. Inti yang keluar dari
bagian atas dikembalikan ke Siklon pertama. Transpor Inti ke Silo Inti, dan Cangkang
ke Silo Cangkang mempergunakan cara Pneumatis.

• Silo Inti
Ada 2 silo inti dengan kapasitas 1 Ton Inti/Jam/Buah. Sebuah Conveyor dipasang pada
bagian atas Silo. Silo dilengkapi dengan pelat Baffle, Deflector, Kipas, Pemanas Udara
dan alat pengawas yang diberi kisi-kisi.

• Sistem Winnowing
Inti setelah keluar dari Silo, dibawa dengan Celt Conveyor ke sistem Winnowing untuk
dibersihkan dari sisa ampas/serat dan cangkang halus. Secara Pneumatis Inti bersih
dibawa ke Silo pengarungan atau penimbunan.

• Mesin Pengarung dan Penimbun Barang


Di atas Mesin Penimbun ditempatkan sebuah Silo Inti bersih, dan setelah itu
dimasukkan ke karung goni lalu goni dijahit.

• Timbunan Biji
Inti dapat juga ditimbun dalam bentuk Bulk. Timbunan Biji disimpan dalam 4 buah Bin
berkapasitas 120 Ton/Buah (4 hari produksi). Silo ini dilengkapi dengan alat
Pengembus Udara, Ventilasi, Conveyor dan Tangga.

• Timbunan Cangkang
Cangkang dikeluarkan dari Conveyor Cangkang lalu disimpan pada bin berkapasitas 50
M3 per buah. Bin terpasang di atas rangka besi dan dilengkapi 2 pintu pengeluaran, 1
pintu ke Conveyor Ampas/Cangkang dan 1 pintu lagi ke Truck pengumpul di bawah
Bin.

i. Pembangkit Uap (Steam Plant)


• Conveyor Bahan Bakar
Cangkang dari Bin Cangkang dan ampas dari Siklon Ampas dituang ke atas Scrapper
Bar Conveyor untuk membawa bahan bakar di atas ke Conveyor pembagi. Jika perlu
bergandeng kepada bentuk Ketel Uap, sebuah Conveyor Ulir dipakai untuk menerima
Cangkang dari Bin Cangkang dan membawanya ke Conveyor Ampas/Cangkang.

• Alat Pemasukan Bahan Bakar


Tiap Ketel Uap dilengkapi dengan alat pemasuk untuk menerima bahan bakar dan
Conveyor Pembagi untuk memasukan kedalam Ketel.

• Ketel Uap
Dibutuhkan 4 Ketel Uap dengan kapasitas 18 Ton Uap/Jam, Uap Superheated tekanan
20 Bar. Untuk dapat fleksibel dianjurkan memilih Ketel Uap dengan kapasitas isi yang
besar. Ketel Uap dilengkapi dengan Ruang Blowdown, Peralatan Cerobong Asap,
Kipas, Pipa Pompa masukan, dan semua alat operasi, keamanan dan pengawasan
seperti alat Pengukur Tekanan, Pengukur Suhu, Tekanan Vacum, Meter Uap, Meter Air
dan lainnya.

j. Sumber Air (Water Suply)


• Stasiun Pompa Air
Kamar pompa mempunyai 4 buah pompa listrik (2 buah untuk cadangan) kapasitas 150
M3/Jam/Buah dilengkapi dengan pipa pengeluaran air ke Tangki Air.

• Pembersihan Air
Kotoran air diendapkan pada Clarifier 30 M3 dan diendapkan pada Bak Dekantasi
volume 100 M3 dengan bantuan bahan kimia Aluminium Sulfat. Peralatannya
dilengkapi dengan alat-alat pembersih seperti Pompa Dosis, Pipa, Katup dan lain
sebagainya.
• Tangki Air Bersih Kapasitas 2 x 30 M3
• Pembagian Air
Pipa-pipa untuk menyalurkan air ke pabrik

• Pelunakan Air Ketel


Alat untuk pelunakan Air Ketel terletak di dalam rumah Ketel Uap. Peralatannya
terdiri dari Demineraliser, Dearator dan Tangki Pemasukan Air, Pompa, Alat Ukur dan
Pipa-pipa.

k. Pengutipan Minyak Kembali (Demineralizing Plant)


• Tangki Pengutipan Balik Air Drab
Air Drab dari Stasiun Klarifikasi dan juga dari Air Rebusan akan dipompa ke Tangki
Pengutipan dimana akan diambil kembali minyak yang hilang. Tangki Pengutipan
balik dibuat untuk menampung jika ada kesalahan kerja di Stasiun Klarifikasi (terjadi
kehilangan minyak yang besar). Hasil minyak yang dikutip dipompa kembali ke
Tangki Pasir. Tangki Pengutipan dilengkapi Pompa dan Pipa. Pompa yang dibutuhkan
4 buah (2 buah untuk cadangan). Sisa Air Drab dilepas ke Kolam Pengendalian
Limbah.

l. Pembagkit Tenaga (Power Plant)


djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 6/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
• Turbo Alternator
Pembangkit tenaga terdiri dari 4 buah Turbo Alternator terdiri dari 3 fase 380/420 V, 50
Hz kapasitas 600 Kw/Buah (satu sebagai cadangan). Turbin dapat bekerja pada
tekanan 20 Bar dan tekanan 4 Bar yang akan dipergunakan untuk perebusan dan
pengolahan. Turbin dihubungkan dengan Alternator melalui penukar kecepatan (Speed
Reducer).

• Tangki Tekanan Lawan


Uap dengan tekan 4 Bar yang keluar dari turbin ditampung pada tangki Tekanan Lawan
(Back Presure Vessel) dan menyalurkannya ke perebusan dan tempat-tempat
pengolahan lainnya. Perlengkapannya terdiri dari katup-katup, penahan uap, katup
buka dan Insulator. Uap dapat juga langsung diambil dari Ketel Uap melalui alat
Desuperheating.

• Generating Set
Dibutuhkan 3 buah Mesin Diesel Generating Set Fase 380/420 V, 50 Hz kapasitas 350
KVA sebanyak 2 buah dan kapasitas 120 KVA sebanyak 1 buah.
• Tangki Diesel
Dibutuhkan 1 buah Tangki Timbun Minyak Diesel kapasitas 5.000 liter.

• Alat Pemadam Kebakaran (Fire Fighting Equipment)


Alat pemadam kebakaran antara lain beberapa macam sambungan hidran, racun api,
selimut dan sarung tangan dari bahan asbes.

• Bengkel Umum dan Laboratorium (Workshop & Laboratory Equipment)


Alat bengkel umum yang diperlukan antara lain Bubut dari 1.500 mm beserta suku
cadang, Gergaji Listrik, Alat Pelubang Tegak, Gurinda, Rol Pelat, Pempengkok Pipa,
Generator Acetylene, Las Listrik, Derek, Dongkrak Mekanik dan Hidrolik, Kunci
dengan berbagai macam ukuran, Tube Setter, Volderer, Perkakas Tukang Batu dan
Tukang Kayu, dan lain sebagainya.

Perlengkapan laboratorium dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan


pengolahan harian secara teratur, meliputi Ekstrasi Sokhlet (untuk janjang kosong,
ampas, biji dan air drab) dan mutu minyak/inti. Peralatan laboratorium yang
dibutuhkan antara lain Neraca Analistis, Timbangan Kasar, Sokhlet Apparatus, Hot
Plate (Six), Oven Pengering, Desikator, Gelas Ukur dan lain sebagainya.

• Pekerjaan Listrik (Electrical Equipment)


Alat-alat listrik yang dibutuhkan antara lain Switcboard Utama untuk melayani seksi
turbo alternator, seksi pelistrikan, seksi sinkronisasi dan faktor koreksi. Sub
Switcboard, setiap stasiun mempunyai Switchboard sendiri untuk melayani Loading
Ramp, Klarifikasi, Penebah/Presan, Pabrik Inti/Depericarver, Ketel Uap, Pengutipan
kembali minyak, Kantor dan Laboratorium. Penyalur tenaga, Penerangan dalam dan
luar pabrik, Penangkal petir, dan Aliran tanah.

m. Stasiun pendukung
1. Stasiun pengolahan air : water clarifier, sand filter, kation, anion, softener, water tank, feed
water pump, deaertor
2. Stasiun pembangkit steam : boiler
3. Stasium pembangkit tenaga : turbin uap, diesel genset
4. Stasiun pengolahan limbah : effluent pond, land aplication, composting
5. Workshop

n. Administrasi dan laboratorium


1. Mill administrtion : FFB receive report, FFB grading report, daily production
report, production stock take
2. Laboratory administration : CPO and kernel report, oil and kernel losses, CPO
and kernel despatch, boiler water analysis, effluet analysis
3. Office administration : absence, leave, sickness, rice, jamsostek, basic salary,
overtime, bonus, KKB

Pengolahan kelapa sawit dilakukan secara kontinu mulai dari stasiun penerimaan buah
sampai menjadi produk. Setiap tahapan operasional di masing-masing stasiun didukung
oleh stasiun pendukung dan selalu dikontrol dengan proses administrasi dan laboratorium

D. Kriteria Penerimaan TBS pada Pabrik Kelapa Sawit


Buah sawit yang telah dipanen oleh pihak Estate dikirim ke Pabrik Kelapa Sawit dengan
menggunakan transportasi truk, tractor. Setelah sampai di pabrik akan dilakukan sortasi
atau grading berdasarkan standar kriteria Kualitas TBS.

Sortasi/grading adalah suatu kegiatan penyortiran tandan buah segar sebagai yang diterima
pabrik yang berfungsi :
a. Untuk mengetahui kualitas dari TBS yang diterima pabrik
b. Data laporan balik ke estate/kebun atas kualitas TBS yang di kirim
c. Merupakan salah satu parameter yang akan mempengaruhi hasil & kualitas produksi
pabrik
d. Sebagai acuan dalam pembayaran TBS pihak ketiga

Sortasi TBS dilakukan melalui 2 (dua) cara antara lain:

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 7/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
a. Pemeriksaan secara acak, minimal 5% (lima persen) dari truk yang datang dari setiap
bagian kebun (afdeling) di loading ramp pabrik, TBS dalam truk dibongkar dilantai untuk
dilakukan sortasi
b. Pemeriksaan total dilakukan masing-masing truk yang datang dari setiap
kebun/afdeling/supplier di loading ramp pabrik, TBS dalam truck dibongkar dilantai untuk
dilakukan sortasi

Kriteria Kualitas TBS yang diterima salah satu Pabrik adalah :


Standar
No Kriteria TBS Denda
(%)

Buah sangat muda/hard & black


F00 Buah Sangat merupakan tandan buah tidak ada
1 0 50% x %F00 x BJR
Muda/Hard & Black fraksi yang membrondol dan buah
berwarna hitam

Buah Muda/under ripe adalah


F0 Buah <5
2 lapisan luar sudah lepas brondolan 50% x %F0 x BJR
Muda/Under Ripe
< 10 brondolan dalam satu tandan
Buah matang/ripe adalah Tandan
buah segar lapisan luar telah lepas
Buah(F1 s/d F4) brondolan >10 brondolan ≥ 90
3 -
Matang/Masak pertandan atau 25 – 75% lapisan
luar telah membrondol dan
berwarna merah mengkilat
Buah lewat matang/over ripe
adalah tandan buah lapisan luar
F5 Buah Lewat ≤5
4 telah lepas brondolan >75% dan 25% x (%F5 - 5%)
Matang
sebagian brondolan bagian dalam
juga telah lepas
Tangkai/Gagang panjang adalah
tangkai/gagang TBS yang
Tangkai Panjang panjangnya lebih dari 2,5 cm (dua
5 0 1% x %TP x BJR
(TP)/Lomg Stalk koma lima sentimeter) diukur dari
pangkal tandan dan potongan
tangkai huruf V.
Brondolan diterima pabrik
bersama TBS dengan jumlah
6 Brondolan brondolan minimal 12,5% (dua ≥ 12.5 30% x (12,5% - 5%)
belas koma lima persen) dari berat
TBS keseluruhan
Buah busuk adalah sebagian
janjangan atau seluruhnya telah
Buah/Brondolan lembek/ menghitam warnanya,
7 Busuk (Rotten busuk atau berjamur dan 0 25% x (%Y - 5%)
Loose Fruit) (Y) brondolan busuk yaitu brondolan
yang warnanya menghitam, telah
lembek/kering, busuk, berjamur.
Sampah/Kotoran (Trash Loose
Sampah/Kotoran Fruit) yaitu tanah, pasir, batu,
8 ≤2 2 x Berat Sampah
(Trash Loose Fruit) sampah lainnya yang terikut
bercampur brondolan/TBS
Tandan Kosong/Tankos adalah
tandan yang jumlah brondolan
9 F6 Tandan Kosong 0 100% x %F6 x BJR
lapisan dalam lebih dari 90%
telah lepas
Buah Pasir atau TBS yang
BJR ≥ 3
10 Buah Pasir diterima pabrik beratnya minimal 70% x Netto
Kg
3 Kg per tandan

E. WATER TREATMENT PKS


1.1. Kebijakan Perusahaan
Pada umumnya Pabrik Minyak Kelapa Sawit memerlukan air bersih untuk kepentingan
pengolahan, air pendingin, air umpan Boiler, pencucian dan untuk keperluan domestik.
Sumber air yang digunakan umumnya berasal dari sungai atau anak sungai,karena air
tersebut tidak dapat langsung digunakan maka diperlukan suatu proses pengolahan air agar
air yang dihasilkan dapat memenuhi syarat sesuai kriteria yang ditetapkan. Kebijakan yang
ditetapkan bahwa air yang digunakan untuk keperluan pabrik dan domestik sebelumnya
harus melalui

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 8/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
perlakuan tertentu untuk mengurangi atau menghilangkan zat yang tidak diperlukan
sehingga diperoleh mutu air yang memenuhi syarat.

1.2. Dasar – dasar Pengolahan


1.2.1. Kandungan Zat
Air yang berasal dari perairan umum atau sungai masih mengandung kotoran (Impurities)
yang dikelompokkan sebagai berikut :
a. Suspended solid
Adalah semua senyawa/padatan yang tidak larut, melayang atau ,mengapung di dalam air
dan tidak berubah bentuk seperti lumpur, pasir, bahan-bahan organik, minyak dan bakteri.
Bila jumlahnya besar akan menyebabkan kekeruhan dalam air.
b. Dissolved solid
Adalah padatan yang larut di dalam air yang bergabung dengan molekul-molekul air atau
di dalam larutan seperti garam-garam dan asam. Komposisi padatan yang larut tergantung
dari macam sumber air dan lokasi sumber air. Padatan terlarut yang banyak dijumpai dalam
air antara lain :
Alkalilitas, kesadahan, Garam sodium, Besi, mangan, Silika,Chlorida, sulfat, Phospat dan
bahan-bahan organik.
c. Dissolved gas
adalah gas-gas yang ada di air yang bergabung dengan molekul-molekul air. Gas–gas ini
tidak stabil dan dapat dilepas dengan perubahan suhu, tekanan atau interaksi mekanikal,
contohnya oksigen, karbondioksida.

1.2.2 Perlakuan air


Proses perlakuan air di Pabrik Minyak Sawit dilakukan dengan
cara :
1. Penjernihan air
2. Pelunakan air dengan cara pertukaran ion
3. Boiler internal treatment.
1.2.2.1 Penjernihan air
Pengolahan air baku (mentah) bertujuan untuk menghilangkankotoran-kotoran yang ada di
air. Metode pengolahan air ada tiga jenis yaitu :
a. Penjernihan (Clarification)
Proses penjernihan merupakan proses pengendapan kotoran/lumpur yang
tersuspensi/melayang didalam air dengan bantuan penambahan bahan kimia. Proses
penjernihan air dapat dibagi atas tiga langkah proses :
a. Koagulasi
b. Flokulasi
c. Sedimentasi
b. Penyaringan (Filtrasi)
Penyaringan merupakan tahap akhir dari proses penjernihan air, alat yang digunakan
berupa pressure sand filter.
c. Chlorinasi (Disinfeksi)
Disinfeksi adalah proses pemusnahan bakteri dan virus yang ada di dalam air. Prosesnya
dengan menambahkan chlorin atau kaporit pada air yang akan di kirim ke water tank.

1.2.2.2 Pelunakan Air


Pelunakan air merupakan proses yang bertujuan menghilangkan atau menurunkan
kesadahan air, silica dan TDS sehingga air memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air
umpan Boiler. Bila garam kesadahan dalam air tidak dihilangkan atau dikurangkan akan
menyebabkan kerak pada pipa Boiler. Pelunakan air yang sering dilakukan dengan
peralatan :
1. Softener
Merupakan resin penukar ion yang berfungsi menurunkan kesadahan air atau total
hardness.
2. Demineralizer plant
Merupakan resin penukar Kation dan Anion berfungsi untuk menurunkan kesadahan, silica

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 9/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
dan Total dissolved solid (TDS).
3. Dearator
Merupakan alat pemanas air umpan Boiler dengan tujuan untuk menghilangkan gas terlarut
seperi oksigen, Carbon dioksida dan ammonia yang dapat menyebabkan korosi.

1.2.2.3 Internal treatment


Internal treatment merupakan proses perlakuan air didalam Boiler dengan tujuan untuk
mencegah pembentukan kerak, mencegah korosi serta mencegah terjadinya carry over. Air
umpan Boiler dengan analisa kimia dapat diketahui jenis dan jumlah kandungan zat yang
terkandung didalamnya .
a. Kerak
Kerak di air umpan Boiler terbentuk dari kotoran-kotoran,biasanya dari campuran Calsium
dan Magnesium yang tidak larut. Kadang-kadang melekat ke dalam hard mass oleh
silica.Pengaruh daripada pembentukan kerak adalah pengembungan atau pembengkokan
pipa serta pelepuhan pipa.
b. Korosi
Korosi di air umpan Boiler terjadi ketika air asam atau pH rendah, air mengandung oksigen
yang terlarut dan karbon dioksida serta konsentrasi daripada caustik tinggi. pH rendah
ditandai dengan hilangnya logam, oksigen dan gas-gas korosif yang menyebabkan lobang-
lobang besar. Pengaruh daripada korosi ini adalah rusaknya pipa Boiler.
c. Carry over
Carry over di air umpan Boiler terjadi karena masuknya air dan solid melalui uap Boiler.
Hal ini disebabkan karena kelebihan solid yang terlarut dan tidak terlarut, tingginya
alkalinity serta
tingginya kandungan minyak di air umpan Boiler. Pengaruh dari carry over ini adalah
dapat menyebabkan kerusakan pada pipa super heater, berkurangnya efisiensi turbin.
Proses masuknya air dan uap terbagi dua yaitu :
1. Priming
Hal ini terjadi karena penurunan tekanan secara tiba-tiba yang disebabkan oleh
meningkatnya permintaan uap secara cepat atau hasil kelebihan high water level.
2. Foaming
Hal ini terjadi karena adanya gelembung uap pada permukaan air di dalam drum uap.

1.2.3 Proses pengolahan air umpan Boiler apabila tidak dilaksanakan


dengan baik akan menimbulkan kerak didalam dinding pipa-pipa pemanas maupun dinding
drum. Adanya kerak ini akan mengakibatkan beberapa hal yaitu :
a. Proses pemanasan air di dalam pipa-pipa pemanas berlangsung lama.
b. Bahan bakar untuk menaikan steam diperlukan banyak.
c. Uap yang dihasilkan kurang, bermutu jelek dan kapasitasnya berkurang.
d. Kemungkinan terjadinya pemanasan lokal pada pipa yang akan berakibat over heating
dan dapat menjadikan ledakan/pecahnya pipa.
e. Efisiensi kerja Boiler rendah.

1.2.4 Beberapa peralatan pendukung yang dipergunakan pada proses


pengolahan air yaitu:
a. Pompa raw water
Fungsinya untuk memompakan air dari waduk/sungai sampai ke water Clarifier Tank.
b. Water Clarifier Tank.
Fungsinya sebagai tempat proses koagulasi dengan tahapan pencampuran, penggumpalan
dan pengendapan bahan tidak larut dalam air. Alat ini juga dilengkapi Kerangan drain
untuk membuang endapan lumpur ynag terbentuk.
c. Chemical Dosing Pump.
Fungsinya untuk mengalirkan larutan bahan kimia dengan cara injeksi dari tanki larutan
kimia ke dalam Clarifier Tank
d. Chemical Solution Tank.
Fungsinya untuk pencampuran bahan kimia dengan air pada konsentrasi tertentu sebelum
diinjeksi ke dalam Clarifier Tank.
e. Bak pengendap.

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 10/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
Fungsinya untuk mengendapkan pasir, lumpur dan gumpalan-gumpalan partikel yang
terbawa dalam air.
f. Water Basin Pump.
Fungsinya untuk mentransfer air yang telah diendapkan didalam bak pengendap masuk ke
dalam Pressure Sand Filter.
g. Pressure Sand Filter
Fungsinya untuk menyaring padatan-padatan yang terdapat dalam air yang masuk ke
Pressure Sand Filter melalui media berpori atau pasir.
h. Water Tower Tank.
Fungsinya sebagai tempat penimbunan air yang sudah bersih hasil dari pengolahan dan
sebagai tempat pengaturan distribusi air untuk domestik maupun untuk keperluan pabrik.

1.2.5 Beberapa peralatan pendukung yang dipergunakan pada proses


pelunakan air yaitu :
a. Regenerasi Pump.
Fungsinya untuk mengalirkan air yang telah ditreatment ke dalam unit penukar kation.
b. Tanki Kation dan anion.
Fungsinya sebagai tempat berlangsungnya pertukaran ion. Peralatan ini terdiri dari dua
bagian, satu bejana kation dan satu lagi bejana anion serta dilengkapi dengan tanki / bak
pengenceran larutan asam dan kaustik.
c. Degasifer
Fungsinya untuk melepaskan gas/ion yang terkandung di dalam air
d. Deaerator Water Pump.
Fungsinya untuk mentransfer air dari bak penampung ke Deaerator.
e. Deaerator
Fungsinya untuk menaikkan temperatur air umpan mendekati titik didihnya sehingga dapat
mengurangi kandungan gas O2 dan CO2.
f. Tanki penampung air umpan
Fungsinya untuk menampung air umpan sebelum di alirkan ke dalam Deaerator.

1.2.6 Beberapa kritikal point yang harus dipenuhi didalam pengolahan


air yaitu:
a. Penjernihan air :
· Suspended solid : 0 - 3 mg/l
b. Air umpan Boiler
· pH : 7,0-8,5
· Total Hardness : < 5 ppm
· Silica : < 5 ppm
d. Air Boiler
· pH : 10,5-11,5
· Total Alkalility : 500 – 800 ppm
· Coustic Alkalility : 300 - 500 ppm
· Sulphit : 20 –80 ppm
· Total Dissolve Solid : < 2500 ppm
· Silica : ½ C .alkalility
· Sodium Chloride : < 300 ppm
· Total Hardness : < 5 ppm

II. Prosedur Operasional


2.1 Hal – hal yang harus diperhatikan untuk menjaga keselamatan kerja adalah
sebagai berikut
· Sebelum air di pompa ke pabrik, operator secara visual harus memeriksa kondisi level air
di sungai dan memastikan tidak sedang ada kerusakan / perbaikan di instalasi pompa.
· Operator pada saat melakukan pencampuran bahan kimia harus menggunakan masker
penutup hidung, sarung tangan dan kaca mata, terutama dalam penanganan HCl, H2SO4
dan
NaOH agar tidak kontak langsung dengan tubuh yang akan mengganggu kesehatan.

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 11/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
2.2 Proses penjernihan air
Proses penjernihan air melalui tahapan Koagulasi, Flokulasi dan sedimentasi dilakukan di
Clarifier, sedangkan proses penyaringan dilaksanakan dengan alat pressure sand filter. Di
Clarifier air proses penjernihan memerlukan waktu penahanan sekitar 1,5 – 2 jam.

2.2.1 Koagulasi
Proses koagulasi dilakukan untuk merubah sifat suspensi kolloid yang mempunyai muatan
listrik yang sama dengan air yang menyebabkan sulit mengendap. Proses koagulasi
dilakukan
dengan menambahkan koagulan yang dapat menetralkan muatan listrik dari partikel.koloid
sehingga partikel tersebut mengalami destabilasasi dalam air sehingga terjadi
penggabungan beberapa butiran menjadi diameter lebih besar. Koagulan mangalami difusi
didalam air oleh pencampuran yang kuat untuk mendapatkan waktu kontak yang cukup
diantara partikel-partikel dan bahan kimia penjernih air. Untuk menetukan dosis bahan
kimia yang ditambahkan perlu dilakukan jar test. Urutan penambahan kimia dalam proses
koagulasi sbb:
Penambahan bahan kimia dilakukan injeksi pump pada pipa masuk ke clarifier dengan
dosis bahan yang ditambahkan harus sama seperti jar test
Jarak titik injeksi bahan kimia yang normal sekitar 10-15 meter sebelum masuk ke
Clarifier.
Untuk menghilangkan warna, koagulan harus ditambahkan didepan semua bahan kimia
alkaline untuk pembentukan flok.
Untuk menghilangkan kekeruhan, pengaturan pH diatur didepan penambahan koagulan.
Kadang-kadang bahan kimia alkaline (NaOH) dapat ditambahkan secara simultan dengan
bahan koagulan (Alum).
Bahan koagulan/flokulan (polimer) pembantu harus ditambahkan terakhir.

2.2.1.1 Bahan Koagulan


Bahan kimia yang sering digunakan untuk koagulan antara lain:
Alumunium sulfat (Al2 (SO4)3.18 H2O. atau Alum.
Poly Almunium Chloride (PAC)
Soda ash (Sodium Carbonat)
Caustik Soda (NaOH)
Polyelectrolit
Alum bereaksi dengan alkali sehingga membentuk alumunium hidrokside yang akan
mengikat padatan halus yang terdapat dalam air.
Reaksi Kimia :
Al2( SO4)3 + 6 Na HCO3 -----

2 AL(OH)3 + 3 Na2SO 4 + 6 CO2


Alum sulfat Sodium Aluminium Sodium Carbon
Bicarbonat Hydroxide sulfat Dioxide
6,5 –7,5 karena aluminium
pH yang terbaik pada saat proses koagulasi dan flokulasi adalah
hydroxide tidak larut pada pH tersebut, sehingga proses pengikatan partikel zat-zat padatan
terjadi dengan baik. Dengan terbentuknya Alumunium Hidroxide sehingga alkalilitas air
dan pH air mengalami penurunan. Untuk menaikkan pH air sebelum diolah ditambahkan
caustic soda atau soda ash agar alum dapat berfungsi optimal.

2.2.1.2 Dosis Bahan kimia


Dosis Bahan kimia yang digunakan untuk proses koagulasi dan flokulasi untuk kebutuhan
perjam air sesuai kapasitas pompa Raw water pump dapat dilakukan dengan rumus :
Ppm Chemical x Kap. Pompa RWP x 1 jam = X Kg Bahan Kimia 1000000
Sedangkan untuk menentukan kapasitas chemical pump dengan konsentrasi larutan
chemical sebesar y % adalah :
x Kg/y % X 100 % = Z Liter /jam
Dimana :
RWP = Raw Water Pump
x Kg = Jumlah chemical yang dibutuhkan untuk satu jam
y% = Konsentrasi larutan chemical di chemical tank

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 12/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
Z = kapasitas chemical pump yang diinginkan.

2.2.1.3 Konsentrasi larutan


Konsentrasi bahan kimia didalam tanki chemical dibuat untuk
masing –masing bahan sbb:
a. Larutan Alum /tawas = 5% - 15 %
b. Larutan soda Ash / Caustic soda = 5% - 15 %
c. Larutan Polyelectrolit = 0.01% - 0.06 %

2.2.1.4 Dengan pengaturan konsentrasi pada batas yang


ditentukan bahan kimia akan bekerja lebih efektip setelah diinjeksikan. Pada saat
melakukan pencampuran bahan kimia harus menggunakan masker penutup hidung dan
sarung tangan, atau
paling tidak menutup mulut dan hidung sehingga gas HCl tidak langsung terhisap ke tubuh
yang akan mengganggu kesehatan.
2.2.2 Flokulasi
Flokulasi merupakan kelanjutan dari proses koagulasi dimana pada proses ini terjadi
pembentukan partikel yang lebih besar atau flok dengan system pengadukan sehingga flok
yang terbentuk bertambah besar, bertambah berat dan mudah mengendap.
2.2.3 Sedimentasi
Merupakan proses pengendapan partikel-partikel yang ukurannya relatip besar /flok yang
ada didalam air pada suatu wadah sehingga pemisahan floc dengan air jernih dapat terjadi
dengan
sempurna. Sedimentasi biasanya dilakukan di water basin
2.2.4 Penyaringan /Filtrasi.
Filtrasi adalah suatu teknik pemisahan padatan-padatan tersuspensi dalam air setelah
proses penjernihan dengan melewatkan air pada media yang berpori. Media berpori
merupakan campuran pasir dan kerikil kuarsa dari yang halus sampai yang kasar dan
disusun secara berlapis-lapis. Air yang sudah diendapkan dalam bak pengendapan
kemudian dipompakan ke dalam pressure sand filter, karena adanya tekanan air merembes
kepori-pori yang terbuat dari lapisan pasir dan kerikil sehingga kotoran yang berbentuk
gumpalan akan tertinggal dilapisan permukaan sedangkan air yang jernih kebagian bawah
tabung sand filter dan masuk ke water tank untuk didistribusikan.

2.3 Pelunakan air


Pelunakan air merupakan proses penghilangan zat-zat yang terlarut dalam air atau
kesadahan air yang dapat menimbulkan masalah pada boiler dan steam line. Pelunakan air
yang
dilaksanakan di PMKS Asian Agri Group ada dua cara:
1 Softener Plant
2. Demineraliser Plant.
Kedua cara proses tersebut disebut eksternal treatment.

E. 2.3.1 Softener Plant


Softener plant adalah alat berupa tabung cylinder berisi resin yang digunakan untuk
menghilangkan kandungan kesadahan (hardness) yang terdiri dari unsur calsium dan
Magnisium.
a. Prinsip kerjanya.
Softener tank yang berisi resin dengan unsur Natrium akan mengikat setiap kesadahan dari
air yang melewatinya. Apabila resin telah penuh dengan kesadahan yang diikat, maka resin
tersebut akan jenuh (tidak mampu mengikat lagi) dan perlu diaktipkan kembali dengan
cara regenerasi dengan larutan NaCl.
b. Reaksi pada saat proses:
2 Na R + CaSO4 -----------

Na2 SO4 + Ca R2
Resin Calsium Sulfat Sodium sulfat Resin
2 Na R + Ca(HCO3)2 -----

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 13/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
2 Na HCO3 + Ca R2
Resin Calsium Bicarbonat Sodium Bicarbonat Resin
2 Na R + MgCO3 -----

Na2 CO3 + Mg R2
Resin Magnesium Carbonat Sodium Carbonat Resin
Air yang mengandung ion-ion Calsium dan magnesium masuk kedalam bejana penukar
ion.
Dalam bejana terdapat sejumlah butiran/pertikel resin dan tiap partikel mengandung ion
Natrium. Pertukaran ion mulai berlangsung ion Calsium dan ion Magnesium diserap oleh
resin dan sebaliknya resin akan melepaskan ion Natrium.
Air yang keluar dari softener sudah rendah hardnessnya selanjutnya ditampung di feed
water tank.
Lama kelamaan resin akan kehabisan ion Natriumnya dan jenuh dengan ion Calsium dan
Magnesium sehingga resin tidak aktif lagi. Oleh karena itu perlu dilakukan regenerasi
dengan larutan Natrium chlorida.
Regenerasi dilakukan jika hasil pemeriksaan hardness di atas 5 ppm.

c. Regenerasi.
Prosedur regenerasi dilakukan dengan empat langkah:
1. Back Wash
Aliran air dibalikkan dari bawah ke atas melalui bed resin.Proses ini menghilangkan
kotoran/padatan yang terkumpul. Selama backwash lapisan resin mengalami ekspansi
paling sedikit 50%, lamanya backwash 15- 25 menit.
2. Regenerasi
Langkah ini menginjeksikan larutan garam 5 - 10 % kedalam bejana resin, larutan garam
akan mencuci lapisan permukaan resin. Regenerasi terjadi dengan cara
sodium dalam larutan garam menggantikan Calcium dan Magnisium hardness pada resin
penukar ion. Lamanya regerasi berkisar 30-45 menit. Jumlah garam yang
dibutuhkan berkisar 0.1 – 0.2 kg/liter resin dengan kecepatan laju aliran 0.03 – 0.07 l/menit
perliter resin.
3. Rinse/pembilasan
Air dipaksa mengalir melalui lapisan resin untuk menghilangkan kelebihan garam. Setelah
mencapai batas hardness kurang dari satu ppm unit dapat dioperasikan
kembali. Lamanya pembilasan lambat sekitar 60 menit dan pembilasan cepat sekitar 15
menit.
2.3.2 Demineraliser Plant
Proses Demineralisasi adalah proses yang digunakan untuk menghilangkan ion-ion yang
bermuatan positp dan negatip yang ada pada air. Pada dasarnya proses di demin plant
menggunakan dua bejana/tanki yang berisi resin masing –masing berisi resin kation dan
resin anion. Kedua bejana tersebut yang dihubungkan secara seri. Air
pertama masuk dialirkan ke tanki berisi resin kation dan kemudian mengalir melalui tanki
berisi resin anion dan keluar sebagai air bersih untuk umpan Boiler.
2.3.2.1 Prinsip kerja
Kedua bejana tanki berisikan 2 jenis resin yakni resin kation dengan ion H+ dan resin
Anion dengan ion OH – akan mengikat setiap ion yang bermuatan positip dan negatip pada
air yang melewati alat tersebut
2.3.2.2 Resin penukar kation dan penukar anion
a. Fungsi resin penukar kation
menghilangkan ion-ion yang bermuatan positip seperti Ca, Mg dan ion positip lainnya
dengan cara pertukaran dengan ion hydrogen (H+).
b. Fungsi resin penukar anion
menghilangkan ion-ion yang bermuatan negatif seperti SO4,Cl, SiO3, dan ion negatif
lainnya dengan cara pertukaran dengan ion OH-
2.3.2.3 Reaksi pada saat proses :
a. Kation Exchanger
2H+R + CaSO4 H2SO4 + Ca+R2
Resin Calcium Sulphate Sulphuric Acid Resin
2H+R + CaCl2 2HCl + Ca+R2
Resin Calcium Chloride Hydrochloric Resin

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 14/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
b. Anion Exchanger
2OH-R + H2SO4 2H2O + SO4 -R2
Resin Sulphuric Acid air Resin
2OH-R + HCl H2O + Cl-R2
Resin Hidrocloric Acid air Resin
2OH-R + H2SiO3 2H2O + SiO3-R2
Resin asam silicate air Resin
2.3.2.4 Regenerasi
Sesudah kapasitas tercapai, resin tidak mampu menukar ion.Kemampuan ini harus
dikembalikan dengan melakukan regenerasi, yakni mengalirkan larutan yang mengandung
kation yang sama dengan resin. Untuk resin tipe Na digunakan larutan
NaCl, sedangkan untuk tipe H digunakan larutan asam HCl. Sebelum regenerasi, dilakukan
aliran balik dengan tujuan memekarkan kembali resin yang memadat selama back washing.
Pemekaran tersebut antara 50 – 75 %, karena itu dalam perencanaan kolom resin perlu
disediakan ruang kosong diatas resin ± 75 %.
2.4 Deaerator
Gas-gas yang terlarut dalam air feed seperti Oksigen, Carbon Dioksida dan Ammonia
dapat menyebabkan korosi pada feed water lines, heaters, economizers, boiler dan
kondensat lines. Untuk menghilangkan gas yang terlarut tersebut maka diperlukan
proses deaerasi dengan menggunakan alat yang dinamakan deaerator.
2.4.1 Prinsip kerja
Di dalam deaerator air disemprotkan ke ruang deaerasi melalui nozzle. Butiran air yang
jatuh akan kontak langsung dengan uap dan temperatur air menjadi naik hampir mendekati
temperatur uap. Dalam kondisi tersebut 97 – 98 % gas O2 dan CO2 akan
terbebas dan keluar dari deaerator. Air yang sudah di deaerasi terus diaduk oleh uap yang
datang terus menerus membuat sisasisa gas yang ada akan menjadi hilang. Setelah
pengadukan oleh uap, air yang sudah di deaerasi diumpankan ke boiler.
III. Pengendalian Proses
3.1 Pemompaan air dari sungai harus rutin dilakukan untuk
menjaga agar air di waduk senantiasa penuh.
3.2 Instalasi pipa dan Pompa dari raw water tidak ada kebocoran dan selang – selang dan
Pompa injeksi kimia tidak ada yang pecah / bocor.
3.3 Melakukan back wash di sand filter setiap hari dan pembuangan
endapan di Clarifier Tank setiap shift dan pemeriksaan kondisi dan volume pasir sand filter
dilakukan setiap tahun.
3.4 Pencucian water basin dan Clarifier Tank minimal 6 bulan sekali.
3.5 Jar test harus dilakukan setiap hari dan pencampuran bahan kimia untuk pemurnian air
dibuat berdasarkan hasil test ini.
3.6 Resin harus diregenerasi bila parameter silica dan hardness melewati batas yang
ditetapkan dan pemeriksaan kualitas resin dilakukan minimal setahun sekali.
3.7 Pencampuran bahan kimia untuk regenerasi harus sesuai dengan takaran yang
ditentukan dan dalam pencampuran air harus diisikan terlebih dahulu baru kemudian
ditambahkan bahan kimianya.
3.8 Karena bahan kimia yang dipakai adalah bahan kimia yang reaktif baik asam maupun
basa, maka tanki-tanki yang dipergunakan harus tahan terhadap sifat asam atau basa,
sehingga kebocoran dapat dicegah.
3.9 Pastikan flow meter berfungsi dengan baik dan dicatat pemakaian air setiap hari.

1. Parameter Kontrol Air

Beberapa parameter kontrol air yang perlu adalah sebagai berikut :


§ pH scale, yaitu jumlah ion H+ dalam air. pH < 7 adalah kondisi asam dan pH > 7 basa. pH
air boiler yang baik berkisar 10,5 – 11, 5. Di luar ini resiko korosi pada pipa-pipa boiler
semakin besar.
§ Deposit besi (Fe) < 0,3 ppm Fe. Deposit besi menimbulkan kerak pada boiler.
§ Kandungan O2 berpengaruh terhadap laju korosi. Kandungan O2 akan semakin rendah
dengan naiknya temperatur.
§ Total dissolve solid (TDS). Air berkemampuan melarutkan mineral. Namun dalam
keadaan jenuh, mineral tersebut akan mengendap. Batas kontrol TDS adalah 2035 ppm.

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 15/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
Lebih dari itu TDS akan meninggalkan kerak. TDS yang penting untuk diketahui antara
lain hardness, alkalinity dan silica.
TDS dinyatakan dalam ppm. Jumlah padatan terlarut dalam satuan mhos disebut juga
dengan conductivity. Hubungannya dinyatakan sebagai berikut :
TDS = 0,65 . conductivity
Hardness
Hardness adalah jumlah ion Ca dan Mg dalam air dalam ppm CaCo3. Temperatur yang
makin tinggi menyebabkan hardness makin tidak larut sehingga timbul kerak.
Alcalinity
Alcalinity merupakan ion carbonat, bicarbonat dan hydrat. TDS dalam air :
§ Kation (+), yaitu Ca, Mg, Na, H+
§ Anion (-), yaitucarbonat (Co3-), bicarbonat (HCO3-), hodrat (OH-), silica (SiO2), sulfat
(So4=), dan klorida (Cl-)
Alcalinity terdiri dari :
§ p.alcalinity = 0,5 carbonat + hydrat
§ m.alcalinity = bicarbonat + carbonat = carbonat + hydrat
§ o.alcalinity (hydrat) = 2p – m
Misalnya jika p = 300 ppm; m = 500 ppm –> 0 = 2p – m = 100 ppm
Silica
Silica dalam air terdri dari SiO2 (tidak larut) dan silica yang berikatan (Na2SiO3). SiO2 +
2NaOH –> 2NaSiO3 + H2O. Silica yang melebihi 150 ppm menyebabkan carryover dan
kerak. o.alcalinity memiliki kandungan silica, menurut persamaan :
o.alcalinity = 2,5 . silica
o.alcalinity berfungsi mengikat silica menjadi Na2SiO3 atau MgSiO2 untuk dikeluarkan
melalui blowdown.

2. Penjernihan Air

Penjernihan air merupakan stasiun pengolahan air yang berfungsi untuk mengurangi padata
tersuspensi (TSS) dalam air. TSS dalam air dapat menyebabkan kerak pada boiler. Unit-
unit operasi yang digunakan pada stasiun ini adalah :
Clarifier tank
Proses yang terjadi pada clarifier tank adalah :
§ Pembentukan floc dengan penambahan bahan kimia (alum)
§ Menaikkan pH dengan menambahkan soda ash (ideal 6,0 – 7,5)
§ Menyatukan flocfloc yang telah terbentuk dengan penambahan floculant
§ Pengendapan dalam tangki clarifier, di mana floc-floc yang telah menyatu diendapkan di
bawah tangki. Air bersih dialirkan secara overflow ke unit operasi berikutnya.
Untuk mendapatkan efek pengendapan yang maksimum, waktu tinggal (retention time)
didalam tangki diatur berkisar 4-5 jam. Dosis bahan kimia yang ditambahkan berdasarkan
jar test, sedangkan level sludge didalam tangki sekita 2 m dari level air bersih.
Sand filter
Sand filter berfungsi untuk menyaring floc-floc halus yang masih terikut dari clarifier tank,
dengan menggunakan media pasir kuarsa. Air dari clariier tank dipompakan ke dalam unit
sand filter yang berisi pasir. Untuk menjaga agar penjernihan tetap berlangsung baik,
tangki harus di backwash secara rutin dengan air bersih.
3. Softener dan Demineralisasi

Setelah penjernihan, maka perlu pula dilakukan pemurnian air yang bertujuan untuk
mengurangi mineral dalam air. Proses yang banyak dipakai untuk tujuan ini adalah
softener demineralisasi. Jika TDS < 100 dan silica < 10, maka softener dapat diaplikasikan.
Tetapi untuk kandungan mineral yang tinggi, lebih cocok jika menggunakan
demineralisasi. Demineralisasi bekerja menurut prinsip penukaran ion. Instalasi demin plan
umumnya terdiri dari dua buah tangki penukar ion, yaitu tangki kation untuk menukar ion
H+ dan tangki anion untuk menukar ion OH-. Cara kerja demin plant adalah sebagai
berikut :
Cation menukar ion-ion positif dalam air seperti Ca, Mg, Na dengan ion H+
Air yang keluar dari cation bersifat asam
Anion menukar ion-ion negatif dalam air seperti Cl, SO4, SiO2 dengan ion OH-
Jika kadar hardness dalam cation > 1 ppm atau pH > 5 dikatakan unit sudah
jenuh
Jika kada silica dalam anion > 5 ppm atau pH < 7 dikatakan unit sudah jenuh
Jika unit sudah jenuh perlu dilakukan regenerasi agar proses pertukaran ion tetap
berlangsung dengan baik.
Proses regenerasi unit dilakukan dengan menginjeksi regeneran pada masing-masing
unit.Regeneran untuk cation adalah HCl dan untuk anion NaOH.
Proses regenerasi :

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 16/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
Backwash, yaitu mengalirkan air bersih ke arah berlawanan melalui tangki
cation atau anion sampai air keluarannya beesih
Melakukan slow rinse, yaitu mengalirkan air pelan-pelan untuk menghilangkan
regeneran dalam resin
Fast rinse, yaitu membilas unit dengan laju yang lebih cepat untuk
menghilangkan sisa regeneran sebelum operasi.
ANALISA PENGARUH PRODUKSI DAN RENDEMEN TBS TERHADAP MUTU
DAN HARGA TBS DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PADA
BULAN MARET 2016
Usaha perkebunan kelapa sawit di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah mengalami
perkembangan secara signifikan. Berdasarkan data statistik Dinas Pertanian, Perkebunan
dan Peternakan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2014 luas areal
perkebunan kelapa sawit milik petani pekebun sebesar ± 61.505 hektar dan luas
perkebunan kelapa sawit milik perusahaan sebesar ± 141.393 hektar. Sementara itu jumlah
pabrik kelapa sawit yang ada di Bangka Belitung sebanyak 15 pabrik dengan kapasitas
yang terpakai ± 797,89 ton/jam. Keadaan ini tentunya akan menimbulkan lalu lintas
produksi dan jual beli tandan buah segar (TBS) dengan persaingan usaha yang semakin
ketat dan terbuka.

Kondisi ini harus diikuti dengan peningkatan mutu TBS yang dihasilkan. Mutu dari TBS
kelapa sawit ini akan sangat mempengaruhi mutu minyak sawit atau Crude Palm Oil
(CPO) dan mutu minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil (PKO) yang dihasilkan dari
proses pengolahan TBS. Untuk itu hal yang harus diperhatikan dimulai dari proses
budidaya yang baik (Good Agriculture Practices/GAP), proses pemanenan (Good
Handling Practices/GHP) serta proses pengolahan yang baik (Good Manufacturing
Practices). Produk TBS yang baik ini nantinya akan sangat mempengaruhi nilai rendemen
kelapa sawit. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi rendemen diantaranya varietas
tanaman, pemeliharaan tanaman, mutu dan tatacara panen TBS, pengangkutan di lapangan
serta proses pengolahan di pabrik.

Produk utama kelapa sawit adalah tandan buah segar. Produk ini diolah di pabrik kelapa
sawit untuk diambil minyak dan intinya. Pengolahan tandan buah segar menjadi minyak
sawit mentah dan minyak inti (kernel) yang bermutu baik adalah tujuan utama dari
pengolahan. Guna mendapatkan CPO dengan mutu baik, pengolahan dilakukan menurut
tahapan tertentu dengan sejumlah syarat pengolahan sesuai dengan GHP dan GMP yang
sudah ditentukan sejak di lapangan hingga ke proses akhir.

Pada periode Maret 2016 ini, data produksi dan rendemen Tandan Buah Segar (TBS)
Kelapa Sawit didapat dari 8 (delapan) pabrik kelapa sawit (PKS) yang ada di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung. Kedelapan PKS ini tergabung dalam Tim Penetapan Harga
Pembelian Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Produksi Pekebun sesuai dengan SK
Gubernur No.188.4/498/DPPP/2014. Data produksi TBS ini diperoleh dari jumlah TBS
yang dihasilkan oleh perusahaan inti dan dari pekebun yang menjual TBS ke pabrik.
Kuantitas produksi TBS suatu pabrik akan menjadi tolak ukur jumlah CPO dan PKO yang
dihasilkan.

Di Bulan Maret 2016 ini data produksi dan rendemen yang dihasilkan oleh PKS ditambah
dengan data-data lainnya diolah sedemikian rupa untuk mendapatkan harga jual TBS bagi
masyarakat di Provinsi Bangka Belitung.

Tabel 1. Data Produksi TBS dari 8 (delapan) PKS di Bangka Belitung Bulan Maret 2016

TBS
TBS Inti
Pekebun
Jumlah TBS
No. Nama Perusahaan
(Kg)
diolah PKS
(kg)
(Kg)

1 PT. SAWINDO KENCANA 5.148.620 2.448.920 7.597.540

PT. GUNUNG MARAS


2 19.650.280 4.573.560 24.223.840
LESTARI

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 17/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS

3 PT. GUNUNG SAWIT BINA 9.465.240 1.924.810 11.390.050

LESTARI

PT. SWARNA NUSA


4 2.942.610 3.648.470 6.591.080
SENTOSA

PT. PUTRA BANGKA


5 1.367.440 6.018.710 7.386.150
MANDIRI

PT. SAHABAT MEWAH DAN


6 12.387.140 682.520 13.069.660
MAKMUR

7 PT. REBINMAS JAYA 7.906.000 884.000 8.790.000

8 PT. PARIT SEMBADA 2.778.050 8.580.440 11.358.490

TOTAL 90.406.810

mengalami penurunan yang cukup signifikan sekitar 26,99 % dibandingkan Bulan Februari
lalu. Penurunan produksi ini dipengaruhi oleh kondisi musim trek sawit. Musim trek
adalah musim dimana hasil panen sawit akan menurun drastis atau bahkan tidak panen
sama sekali. Tentu saja hal ini menyebabkan para petani yang membudidayakan kelapa
sawit mengalami kerugian yang sangat besar karena pada musim tersebut biaya
pemeliharaan akan lebih tinggi disebabkan kebutuhan pupuk yang cukup banyak.

Namun kondisi ini dapat mempengaruhi kenaikan harga TBS. Karena dengan menurunnya
produksi TBS maka volume CPO dan PKO juga menurun, sehingga sesuai dengan hukum
permintaan dimana harga akan naik ketika jumlah barang yang diminta menurun.

Grafik 1. Perbandingan Volume Produksi TBS Bulan Maret 2016.

Description: Volume Produksi TBS

Hal lain yang menentukan harga TBS adalah rendemen. Untuk mendapatkan nilai
rendemen yang tinggi maka salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah pemeliharaan
tanaman kelapa sawit. Pemahaman tentang GAP (Good Agriculture Practices) sangat
diperlukan bagi pekebun agar dapat memproduksi buah sawit yang bermutu tinggi.

Untuk mendapatkan mutu CPO yang baik maka kualitas tanamannya juga harus baik.
Tanaman yang baik membutuhkan pemeliharaan yang baik pula. Salah satu tindakan yang
amat penting dalam teknik budidaya kelapa sawit adalah dengan melakukan pemeliharaan
tanam sejak mulai tanam. Hal ini akan menentukan masa non produktifnya. Dengan
pemeliharaan yang intensif sejak mulai tanam diharapkan kelapa sawit mempunyai masa
non-produktif yang pendek. Proses pemangkasan, pengendalian gulma dan hama penyakit,
serta pemupukan harus sangat diperhatikan jika ingin mendapatkan kualitas buah yang
baik. Untuk itu pemahaman tentang tatacara budidaya yang baik (GAP) harus dimiliki oleh
setiap pekebun.

Permasalahan yang umumnya terjadi pada pekebun kelapa sawit di Bangka


Belitung adalah pemupukan. Kebutuhan pupuk yang tinggi pada budidaya kelapa sawit
menjadi kendala bagi pekebun swadaya yang tidak memiliki modal yang cukup. Untuk itu
sangat disarankan bagi pekebun-pekebun swadaya/mandiri untuk dapat membentuk suatu
kelembagaan dan melakukan kemitraan dengan perusahaaan. Melalui kemitraan ini akan
mempermudah pembinaan dan pengawasan kepada para pekebun, sehingga permasalahan
terkait mutu TBS yang dihasilkan di lapangan dapat diatasi.

Berdasarkan data dari delapan PKS didapat rata-rata nilai rendemen untuk Bulan Maret ini
sebesar 20,88 % untuk CPO dan 4,90 % untuk PKO. Nilai rendemen ini mengalami
kenaikan jika dibandingkan dengan bulan lalu.

Grafik 2. Nilai rendemen CPO dan PKO di Bulan Maret 2016

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 18/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS

Description: Nilai Remendemen CPO dan PKO

Peningkatan nilai rendemen ini menunjukkan mutu TBS yang dihasilkan sudah semakin
baik. Untuk itu sangat diperlukan pembinaan dan pengawasan yang rutin di tingkat
pekebun sesuai dengan GAP dan GHP agar dapat menghasilkan TBS yang bermutu dengan
rendemen yang tinggi karena hal ini akan sangat mempengaruhi harga jual TBS.

Perhitungan harga TBS didapat dari rumus berikut :

H TBS = K {(Hms X Rms) + (His X Ris)}

Dari jumlah produksi dan rendemen yang dihasilkan oleh pekebun ditambah dengan
komponen biaya lainnya di pabrik kelapa sawit, maka untuk periode Bulan Maret 2016
didapat harga TBS sebagai berikut :

Tabel 2. Harga TBS Kelapa Sawit Provinsi Bangka Belitung untuk Bulan Maret 2016

UMUR RENDE RENDE HARGA


INDEK HARGA HARGA
KELAPA MEN MEN KERNEL
S “K” CPO (Rp) TBS (Rp)
SAWIT CPO KERNEL (Rp)

3 tahun 84,39 17.15 6.824,96 4.90 4.620,37 1.179

4 tahun 84,39 17.77 6.824,96 5.12 4.620,37 1.223

5 tahun 84,39 18.39 6.824,96 5.38 4.620,37 1.269

6 tahun 84,39 19.01 6.824,96 5.75 4.620,37 1.319

7 tahun 84,39 20.23 6.824,96 5.59 4.620,37 1.383

8 tahun 84,39 20.74 6.824,96 5.38 4.620,37 1.404

9 tahun 84,39 20.88 6.824,96 5.22 4.620,37 1.406

10-20
84,39 21.16 6.824,96 5.05 4.620,37 1.416
tahun

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi Crude Palm Oil (CPO) Unit Adolina
PT. Perkebunan Nusantara IV Sumatera Utara
Perkebunan merupakan salah satu sub sektor strategis yang secara ekonomis, ekologis dan
sosial budaya memainkan peranan penting dalam pembangunan nasional. Ditinjau dari
aspek produksi, hasil produksi perkebunan merupakan bahan baku industri baik untuk
kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Ditinjau dari bentuk pengusahaannya, usaha
perkebunan meliputi perkebunan besar negara (PBN), perkebunan besar swasta (PBS), dan
perkebunan rakyat (PR). Salah satu komoditas perkebunan di Indonesia adalah kelapa
sawit. Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati. Perkebunan
kelapa sawit menghasilkan buah kelapa sawit/tandan buah segar (TBS) yang kemudian
diolah menjadi minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dan minyak inti sawit atau Palm
Kernel Oil (PKO). Semakin meningkatnya peranan CPO, memacu para produsen untuk
meningkatkan produksinya. Peningkatan produksi tidak dapat dilakukan dengan mudah
karena banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tersebut. Unit Adolina yang
di bawahi oleh PT Perkebunan Nusantara IV merupakan salah satu perkebunan kelapa
sawit milik negara. Unit Adolina terletak di Sumatera Utara yang merupakan salah satu
wilayah sentra produksi minyak kelapa sawit di Indonesia. Konsentrasi bisnis Unit Adolina

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 19/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
adalah memproduksi CPO. Faktor-faktor produksi yang diduga dapat mempengaruhi
terhadap tingkat produksi CPO, antara lain jumlah TBS, tenaga kerja, jam mesin,
penggunaan air, penggunaan uap serta suplai listrik. Oleh karena itu, analisis faktor-faktor
produksi CPO perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengidentifikasi faktor-
faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi CPO di pabrik kelapa sawit Adolina,
dan (2) menganalisa elastisitas faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses
produksi CPO di pabrik kelapa sawit Adolina. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data produksi bulanan selama empat tahun mulai dari tahun 2008 hingga 2011 yang
berasal dari perusahaan. Analisis dilakukan dengan membangun model, yaitu model
produksi CPO. Dalam menganalisis data digunakan model regresi berupa fungsi produksi
Cobb-Douglas yang terlebih dahulu diuji dengan asumsi OLS (Ordinary Least Square)
yang dianalisis menggunakan program Minitab 14, microsoft excel dan eviews 5.1. Namun
karena hasil regresi menunjukkan adanya pelanggaran asumsi klasik, yaitu
multikolinearitas maka digunakan Principal Component Analysis untuk menghilangkan
multikolineaitas tersebut. Berdasarkan analisis fungsi produksi, faktor produksi jumlah
TBS (X1), tenaga kerja (X2), jam mesin (X3), penggunaan air (X4), penggunaan uap (X5)
serta suplai listrik (X6) secara bersama-sama mempengaruhi produksi CPO. Nilai koefisien
determinasi untuk pendugaan didapat sebesar 98,0 persen, yang berarti bahwa 98,0 persen
variasi produksi CPO dapat diterangkan oleh variabel-variabel xii bebas yang diduga,
sedangkan sisanya sebesar 2,0 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak
terdapat dalam model. Pengaruh variabel bebas secara parsial dilakukan dengan uji-t. Hasil
uji t menunjukkan faktor produksi jumlah TBS (X1), tenaga kerja (X2), jam mesin (X3),
penggunaan air (X4), penggunaan uap (X5) serta suplai listrik (X6) berpengaruh nyata
terhadap produksi CPO pada selang kepercayaan 95 persen. Koefisien regresi pada fungsi
produksi Cobb-Douglas juga menunjukkan elastisitas dari masing-masing variabel. Nilai
koefisien regresi pada masing-masing faktor produksi adalah positif lebih kecil dari satu.
Nilai koefisien regresi yang positif dan kurang dari satu menunjukkan penggunaan faktor-
faktor produksi tersebut berada pada daerah yang rasional yaitu semua faktor produksi
tersebut masih dapat ditingkatkan. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka sebaiknya PT
Perkebunan Nusantara IV Unit Adolina memperhatikan faktor-faktor produksi yang
berpengaruh nyata terhadap produksi CPO. Rekomendasi faktor produksi atau input yang
perlu dipertimbangkan adalah jumlah TBS, tenaga kerja, jam mesin, penggunaan air, uap
dan suplai listrik.

SEKILAS TENTANG BOILER ATAU KETEL UAP DI PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT.
Boiler atau Ketel Uap di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit berfungsi untuk tempat memproduksi uap
atau steam yang digunakan untuk penggerak utama Turbin Pembangkit Tenaga Listrik dengan
tekanan kerja 20 bar, untuk perebusan TBS di Sterilizer dan untuk pemanasan Crude Oil, Sludge,
Pure Oil, Air umpan Purifier, pengeringan biji kernel, pemanasan CPO di Sorage Tank dsb.
CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN BAHAN BAKAR UNTUK BOILER
Bahan bakar boiler yang biasa kita kenal di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit adalah fibre (sabut)
dengan shell (cangkang).
Agar panas yang dihasilkan oleh Boiler selalu stabil pada suhu tertentu antara 18 s/d 20 bar maka
perlu diatur keseimbangan mengisian umpan bahan bakar boiler.
Untuk menghitung kebutuhan jumlah fibre dan shell perlu diketahui tentang enthalpi.
Enthalpi air masuk adalah 105 kcal / kg
Enthalpi uap keluar adalah 698 kcal / kg
Enthalpi air boiler (blowdown) adalah 220 kcal / kg

Kebutuhan bahan baker (nibb)


Nibb = (20.000 X (698 – 105) + 5% X 20.000 (220 – 105) )/ (0.73 X 2938)
Nibb = 5.583 kg / jam

Perhitungan jumlah persentase pemakaian Fibre menjadi :


Fibre = 2/3 X 5.583 = 3.722 kg/jam
Shell = 1/3 X 5.583 = 1.861 kg/jam

Misalkan Kapasitas olah pabrik = 30 ton/jam maka kebutuhan perbandingan kebutuhan fibre dan
cangkang adalah :
Fibre = 13/100 X 30.000 = 3.900 kg/jam
Shell = 6/100 X 30.000 = 1.800 kg/jam

Bila Kapasitas olah pabrik adalah 75 ton/jam maka kebutuhan perbandingan kebutuhan fibre dan
cangkang adalah :
Fibre = 13/100 X 75.000 = 9.750 kg/jam
Shell = 6/100 X 75.000 = 4.500 kg/jam

Kebutuhan Steam untuk pengolahan perbulan = 0,6 kg/cm2


Kebutuhan Air Boiler adalah 0,7 m3/ton TBS
Misalkan TBS diolah sebanyak 900 ton maka air yang dibutuhkan adalah 0,7 m3 X 900 ton = 630 m3.

Ada beberapa merek dan type Boiler yang dipakai di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit seperti
Babcock Boiler, Frasser Boiler, Mackenzie Boiler, Vickers Hoskins Boiler, dsb.
Spesifikasi Boiler Merk Mackenzie yang banyak dipakai adalah kapasitas 45T/H 22 Bar Temp
280°C, Model BD45,Chymney diameter 1.9m Tinggi 22m,.
Induced Draught Fan type Centrifugal, Motor Type Squirrel Caged, Motor Power 160 kW, Motor Rpm
1500.
Force Draught Fan type Axial, Motor Type Squirrel Caged, Motor Power 30 kW, Motor Rpm 1500.
Scondary Air Fan type Centrifugal, Motor Type Squirrel Caged, Motor Power 30 kW, Motor Rpm 2900.
Fuel Feeding Fan type Centrifugal, Motor Type Squirrel Caged, Motor Power 30 kW, Motor Rpm
2900.

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 20/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
Feed Wate Pump Merk Sihi, Type Horizontal Multistage Centrifugal, Model SIHI-MSLA, Size 6505,
Suction Temperature 100ºC, Suction Size 100 mm NB, Delivery Size 80 mm NB, Driver Elektrim
Motor, Power 90 kW

HITUNG PEMAKAIAN BBM


cara menghitung pemakaian
motor diesel? pemakaian/jam mesin
caterpilar 650 PK Rpm
1500 jawab : W_dot = 650 PK ~ 650 HP ~
487.5 kW
N HV = 35.86 MJ/l = 35860
kJ / l (Nett heating value) Untuk menghitung kita
perlu efisiensi solar,
umumnya efisiensi mesin
diesel bisa mencapai
50-60%.Saya kurang tahu
untuk efisiensi untuk engine merk caterpilar.Eff = W_dot / m_dot_bb x
NHV
m_dot_bb = W_dot /
NHV x Eff = 487.5 /
35860 x 0.6
m_dot_bb = 0.0227 l/s = 81.57 l/jam Kira-kira keperluan bahan
bakar per jam adalah 82
liter solar.

Analisa Oil Losses di Laboratorium Pabrik Kelapa Sawit

Peralatan Laboratorium Pabrik Kelapa Sawit sangat dibutuhkan untuk analisa losses di
pabrik kelapa sawit. Mesin Pengolahan kelapa sawit hingga menjadi minyak yang siap
dimanfaatkan tidaklah semudah yang kita pikirkan. Ada proses panjang yang harus dilalui
sebuah pabrik atau perkebunan untuk mengubah kelapa sawit menjadi minyak. Biasanya
selama proses pengolah dilakukan, risiko oil losses tidak dapat dihindari. Meski tidak dapat
dihindari, namun oil losses dengan nilai yang besar akan membuat pabrik rugi. Karena
itu laboratorium pabrik kelapa sawit harus melakukan analisis nilai oil losses yang tepat
sehingga dapat mencegah kerugian lebih besar.

Oil Losses Pada Pengolahan TBS

Mengingat risiko oil losses selama pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) tidak dapat
dihindari, perusahaan atau pabrik pengolah kelapa sawit telah melakukan berbagai upaya
untuk mengalami oil losses sekecil mungkin. Salah satunya adalah dengan cara
meningkatkan kinerja masing-masing stasiun pengolahan dengan melakukan modifikasi
alat. Berikut ini analisa laboratorium pabrik kelapa sawit pada oil losses yang terjadi
selama pengolahan TBS:

1. Oil losses kondensat sterilizer


Tujuan dilakukannya penghitungan oil losses ini adalah dalam rangka mengukur hilangnya
minyak yang terjadi pada setiap sterilizer. Selain itu juga dapat digunakan untuk memantau
efisiensi proses sterilisasi, memantau tingkat kematangan TBS hingga mengetahui
mengenai hilangnya minyak yang terjadi karena penggunaan cara perebusan tertentu.
Untuk menghitung oil losses di pabrik kelapa sawit, penghitungan dilakukan dengan
mengambil sampel dari keluaran pipa kondensat sterilizer pada masing-masing rebusan.

2. Oil losses tandan kosong


Tujuan dilakukan penghitungan oil losses tandan kosong adalah dalam rangka mengukur
hilangnya minyak yang ada pada tandan kosong. Nantinya akan didapatkan data harian
berupa hilangnya minyak, buah rebus terlalu matang hingga kapasitas thresher. Sampel
akan diambil setiap 2 jam sekali pada setiap jenjangan jika sampai ke 10 dan 20.

3. Oil losses Unstripped Bunches


Tujuan dilakukannya penghitungan oil losses pabrik kelapa sawit adalah memastikan
efisiensi yang didapatkan dari proses sterilisasi dan juga threshing sekaligus memantau
hilangya minyak akibat penggunaan cara perebusan tertentu yang tidak dilakukan dengan
sempurna. Sampel diambil sebanyak 100 buah dengan kelipatan 5 masing-masing diambil
satu sampel saja.

4. Oil losses fibre press


Menghitung hilangnya minyak selama proses fibre press ini dalam rangka mengetahui
seberapa besar kehilangan minyak sekaligus persentase nut pecah yang ada dalam fibre.
Sampel harus diambil dengan jumlah yang sama yang didapatkan dari 3 sudut cones
keluaran press. Sampel harus diambil setiap satu jam selama proses pengolahan sawit
berlangsung.

5. Oil losses stasiun klarifikasi


Oil losses juga dapat terjadi stasiun klarifikasi. Laboratorium kelapa sawit harus
menghitung oil losses di stasiun klarifikasi dengan tujuan memantau proses klarifikasi
selama pengolahan kelapa sawit. Untuk menghitungnya harus diambil sampel dari pipa
keluaran stasiun klarifikasi menuju fat pit selama satu jam sekali.

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 21/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS
6. Oil losses sludge waste
Tujuan dilakukannya pengukuran oil losses ini dalam rangka mengetahui seberapa besar
hilangnya minyak yang terjadi pada sludge waste. Selain itu juga untuk mempertahankan
efektifitas sludge centrifuge sehingga oil losses terjadi seminimal mungkin. Untuk
mengukurnya, sampel harus diambil satu jam sekali dari pipa sludge waste.

Penghitungan Oil Losses Metode NIR

Untuk mengukur oil losses, metode NIR telah banyak digunakan oleh pabrik pengolah
kelapa sawit. Metode ini akan membantu pabrik menetapkan angka standar losses pabrik
kelapa sawit. Dengan standar oil losses ini, proses penghitungan dapat dilakukan dengan
sangat mudah. Hasil oil losses juga semakin akurat, karena nilai oil losses telah memiliki
standar baku. Sehingga pabrik dapat melihat seberapa besar oil losses yang telah terjadi.

Diposting oleh Unknown di 02.58

1 komentar:

taufik kib 8 November 2018 09.47


SALAM HORMAT,
kami dari CV. PERSADA ENGINEERING SOLUTION (Insurance Brokerage) dimana
perusahaan kami telah di tunjuk untuk memasarkan Bank Garansi,Surety Bond & Jaminan
SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana Akhir Tahun) Dan perusahaan kami telah di Back Up
oleh Perusahaan Asuransi Kerugian Swasta Nasional Maupun BUMN. Bank Garansi &
Surety Bond yang kami terbitkan diterima di instansi pemerintah, maupun Swasta, (BUMN,
BUMD, KPS, PERTAMINA, VICO, CNOOC, MABES TNI, MABES POLRI, TOTAL E & P
INDONESIA) Terlampir file penawaran penerbitan jaminan Bank Garansi & Asuransi Tanpa
Agunan (Non Collateral) , Proses Cepat dan Biaya Kompetitif Murah serta polis jaminan
langsung kami antar ke pt anda:

Kami Juga Bisa Proses Jaminan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana Akhir Tahun Tanpa
Colateral / Tanpa Agunan)

Best Regards,

taufik hidayat

Marketing

CV. PERSADA ENGINEERING SOLUTION ( PES )


Office : Jl. Mutiara Gading City Ruko R10. No. 12 Bekasi Utara (17215)
Telephone : (021)88994077 (hun
tlp ponsel : 0853-8410-7621
email :taufikpersadaengineering@gmail.com / taufikanka@yahoo.com

Balas

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: endravaluer@g Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 22/23
16/4/2020 DJEnterprise: Biaya Pembuatan PKS

Beranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Tema PT Keren Sekali. Gambar tema oleh Jason Morrow. Diberdayakan oleh Blogger.

djenterp.blogspot.com/2017/07/biaya-pembuatan-pks.html 23/23

Anda mungkin juga menyukai