Kerja Sama Operasi (KSO) PT. Pamina Adolina – PT. Ganesha Energy 77
merupakan kerja sama usaha dalam memproduksi biodiesel antara PT. Pamina
Adolina dengan PT. Ganesha Energy 77. PT. Pamina Adolina merupakan anak
pengolahan Crude Palm Oil (CPO) menjadi minyak goreng, sedangkan PT.
Indonesia. Setelah merasakan beban berat subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM)
pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan pukulan telak terhadap
ekonomi akibat kenaikan BBM pada tanggal 1 Oktober 2005, terlihat kesadaran
Presiden, Menteri, para CEO BUMN dan banyak pihak lainnya telah bersepakat
kepada Menteri Negara BUMN melalui Inpres Nomor 1 tahun 2006 mendorong
8.000 liter/hari dari bahan baku CPO dan/atau stearin yang merupakan produksi
akan menjadi lingkup kerja PT. Ganesha Energy 77. Untuk lokasi pabrik, bahan
baku dan utilitas disuplai oleh pihak PTPN IV. Dalam hal ini PT. Pamina Adolina
Perbaungan dipilih sebagai pabrik biodiesel KSO. Semula PT. Pamina Adolina
Dengan alasan tersebut, PT. Pamina Adolina dipilih untuk menjadi pabrik
pembangunan pabrik serupa dengan kapasitas yang lebih besar. Pabrik biodiesel
ini mulai dibangun pada bulan April 2006 dan produksi perdana (commissioning)
pada bulan Agustus 2006. Pabrik mulai berproduksi pada bulan September 2006
dan produknya telah digunakan di seluruh pabrik kelapa sawit PTPN IV.
Ruang lingkup bidang usaha Kerja Sama Operasi (KSO) PT. Pamina
Adolina – PT. Ganesha Energy 77 adalah mengolah CPO dan/atau stearin menjadi
antara 2% biodiesel dengan 98% petroleum diesel, demikian pula B-20 adalah
Biodiesel yang diproduksi oleh KSO PT. Pamina Adolina – PT. Ganesha
Energy 77 dengan kapasitas produksi 8.000 liter/hari terhitung sangat kecil dalam
mencapai 73 juta liter/hari. Konsumsi minyak diesel PTPN IV sendiri saat ini
berkisar 1,5 juta liter/bulan atau 50 ribu liter/hari. Dengan adanya biodiesel B-20,
IV sendiri.
petroleum diesel nasional dengan harga yang mengacu kepada harga solar impor.
Disamping itu, produk biodiesel juga memiliki peluang untuk pasar ekspor antara
Kerja Sama Operasi (KSO) PT. Pamina Adolina – PT. Ganesha Energy 77
terletak di kilometer 36 ke arah Tenggara dari kota Medan dan berkisar 800 meter
dari kota Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai dengan menempati areal lahan
3. Keadaan tanahnya rata dan keras serta tidak dijumpai daerah rawa dan
perbukitan.
Sistem birokrasi yang digunakan oleh KSO PT. Pamina Adolina – PT.
Adolina, yaitu dengan struktur organisasi fungsional-lini, dimana untuk posisi top
fungsi lini. Pembagian tugas dalam struktur organisasi ini dilakukan sesuai
dengan fungsi dari masing-masing departemen yang terdapat pada PT. Pamina
terdapat pada struktur organisasi KSO PT. Pamina Adolina – PT. Ganesha Energy
1. Direktur
2. Kepala Unit
produksi.
proses produksi.
berikut:
pengolahan.
pengolahan.
e. Membuat daftar kebutuhan bahan dan peralatan yang diperlukan pada proses
pengolahan.
efesiensi pabrik.
ditetapkan.
h. Mengawasi jalannya proses produksi mulai dari bahan baku masuk sampai
pengolahan produksi.
produk baru.
e. Memeriksa hasil laporan dan pengujian penerimaan bahan baku dan produk
akhir.
bahan kimia.
5. Asisten Teknik
a. Menjamin bahwa semua aktivitas yang dilakukan di bagian teknik dan dinas
pabrik.
dari gudang.
7. Administrasi Keuangan
berikut:
Kepala tata usaha (KTU) memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
9. Operator Pengolahan
Pengolahan.
berikut:
laboratorium.
Petugas dinas civil memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
berikut:
berikut:
Krani tata usaha memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
bidang Personalia/Umum.
Tenaga kerja yang digunakan pada pabrik biodiesel KSO PT. Pamina
Adolina – PT. Ganesha Energy 77 merupakan gabungan tenaga kerja dari KSO,
Pamina dan outsourcing dengan jam kerja yang disesuaikan dengan ketetapan
Tenaga kerja atau karyawan yang digunakan pada pabrik biodiesel tidak
KSO, PT. Pamina Adolina dan pihak outsourcing. Terdapat 2 perusahaan yang
PT. Sena Perkasa dan PT. Dambosco Bronton. Pembagian karyawan pada pabrik
Karyawan
No. Bagian
KSO Pamina Outsourcing
1 Pimpinan 1 - -
2 Administrasi 2 1 -
3 Produksi 2 4 -
4 Laboratorium - 3 1
5 Gudang - 1 -
6 Bengkel - - 4
7 Water Treatment - 2 -
8 Tata Usaha - 4 1
9 Timbangan - 1 -
10 Poliklinik - 1 -
11 Security - - 9
12 Supir - 2 -
13 Cleaning Service - 3 1
Jumlah 5 22 16
Sumber : Administrasi Produksi KSO Pamina-GE 77
keseluruhan karyawan pabrik biodiesel KSO PT. Pamina Adolina – PT. Ganesha
beroperasi selama 5 hari kerja, yaitu Senin sampai Jumat dengan jam kerja
produksi 16 jam per harinya. Penjadwalan jam kerja untuk karyawan biodiesel
poliklinik, timbangan dan bengkel mulai bekerja pada pukul 08.00 – 17.00
b. Karyawan produksi dan laboratorium dibagi atas dua shift kerja dan dilakukan
1. Shift I, bekerja pada pukul 08.00 – 16.00 WIB dengan waktu istirahat
2. Shift II, bekerja pada pukul 16.00 – 24.00 WIB dengan waktu istirahat
Pekerjaan yang dilakukan di luar jam kerja dinyatakan sebagai kerja lembur
1. Shift I, bekerja pada pukul 08.00 – 16.00 WIB dengan waktu istirahat
2. Shift II, bekerja pada pukul 16.00 – 24.00 WIB dengan waktu istirahat
3. Shift III, bekerja pada pukul 24.00 – 08.00 WIB dengan waktu istirahat
harinya. Pengupahan karyawan dilakukan setiap bulannya oleh pihak KSO kecuali
antara lain:
b. Gaji untuk karyawan administrasi dan produksi per bulannya sebesar Rp.
1.100.000
masih produktif (golongan IA) diberikan gaji pokok per bulannya ditambah
dengan tunjangan tetap sebesar 25% dari gaji pokok serta tunjangan khusus yang
mendukung kegiatan produksi. Untuk karyawan yang bekerja di luar jam kerja
dan hari libur memperoleh uang lembur sesuai dengan golongan pekerjanya.
Minimum Provinsi) sebesar Rp. 905.000 dan ditambah dengan tunjangan khusus
3. Perusahaan Outsourcing
karyawan outsourcing tidak diberlakukan jam lembur sehingga upah lembur dan
2. Koperasi Karyawan
bagi karyawan.
KSO dan PT. Pamina Adolina memberikan tunjangan hari raya keagamaan
4. Program Pensiun
jaminan hari tua atau pensiun yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun
Perkebunan (Dapenbun).
KSO dan PT. Pamina Adolina memberikan tempat tinggal berupa rumah
karyawan selama karyawan tersebut masih bekerja di pabrik biodiesel KSO PT.
Biodiesel adalah senyawa ester alkil dari minyak nabati dengan alkohol
fisika mendekati minyak solar/diesel. Minyak nabati atau lemak hewan yang
(CPO) dengan senyawa alkohol (metanol) sehingga terbentuk senyawa ester baru
(methyl ester). Produksi biodiesel atau alkil ester sudah banyak dikenal, terdapat
trigliserida menghasilkan methyl ester dan gliserol dengan bantuan katalis basa.
Alkohol yang umumnya digunakan adalah metanol dan etanol. Untuk menggeser
Reaksi esterifikasi adalah suatu reaksi antara asam karboksilat dan alkohol
Ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus CO2R
dengan R dapat berupa alkil maupun aril. Esterifikasi dikatalisis asam dan bersifat
dapat balik. Reaksi esterifikasi mengkonversi asam lemak bebas yang terkandung
berikut:
Proses yang umum yang digunakan saat ini adalah menggunakan cara
yang pertama yaitu reaksi transesterifikasi minyak dan alkohol dengan katalis
2. Konversi tinggi (98%) dengan waktu reaksi dan reaksi samping minimal.
yaitu:
sejumlah bahan telah dikumpulkan dalam waktu dan tempat yang telah
ditentukan. Proses ini digunakan untuk skala kecil dan biasanya skala industri
rumah tangga.
biodiesel sebelumnya yang sudah berjalan. Proses ini digunakan untuk skala
menengah dan besar, dan biasanya untuk skala industri dan produknya sebagai
Pada pabrik biodiesel KSO PT. Pamina Adolina – PT. Ganesha Energy 77
memenuhi kriteria mutu yang telah ditetapkan. Pengawasan mutu dilakukan oleh
yang dihasilkan. Oleh karena itu, bahan baku berupa Crude Palm Oil (CPO) dan
stearin harus memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan perusahaan. Standar
mutu bahan baku yang ditetapkan KSO PT. Pamina Adolina – PT. Ganesha
Syarat Mutu
No. Komponen
CPO RBD Stearin
1 Free Fatty Acid (FFA) Max. 5% Max. 0,05%
2 Kadar Air (Moisture) Max. 0,2% Max. 0,2%
3 Kadar Kotoran (Impurities) Max. 0,05% Max. 0,05%
4 Bilangan Iodium (IV) 49-51 Min. 30
Sumber : Laboratorium PT. Pamina Adolina
Spesifikasi biodiesel produk KSO dengan SNI biodiesel dapat dilihat pada
Tabel 2.4.
lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi biodiesel adalah CPO
dan searin yang telah memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan KSO.
tidak mengurangi nilai tambah produk yang dihasilkan dan bahan penolong ini
tidak terdapat pada produk akhir atau tidak dapat dibedakan secara jelas pada
produk jadi. Bahan penolong yang digunakan pada proses pengolahan biodiesel
antara lain:
3. Asam sitrat atau asam posfat, berfungsi untuk mempercepat pH air menjadi
atas unit metoksida, unit transesterifikasi, unit pemurnian dan unit penyimpanan.
antara metanol dan katalis basa, yaitu sodium methylate. Metanol yang berasal
dari tangki metanol (T-423) dialirkan ke tangki mixer sebanyak 500 liter dengan
metoksida (T-115).
1. Transesterifikasi I
R-111 sebanyak 400 liter. Temperatur reaktor harus tetap terjaga pada 65-700C.
dengan putaran 250-300 rpm. Setelah itu agitator dihentikan dan campuran
jam hingga terjadi pemisahan antara fase biodiesel pada bagian atas dan fase
gliserol pada bagian bawah. Fase gliserol dialirkan ke drum penampungan yang
sebanyak 100 liter ke dalam reaktor R-114. Temperatur reaktor tetap terjaga pada
50-600C dan tidak lebih dari 600C. Kemudian dihidupkan agitator untuk
dilakukan settling kembali selama 1 jam hingga terjadi pemisahan antara fase
biodiesel dengan fase gliserol. Pemisahan ini dapat juga dilakukan dengan melihat
1. Tangki Pencucian
biodiesel, seperti sisa metanol, gliserol, dan sodium methylete. Proses pencucian
proses pencucian adalah pH air hasil pencucian normal atau secara visual dapat
larutan tersebut ditambahkan larutan asam lemah, yaitu asam sitrat (citric acid)
sabun pada larutan biodiesel yang sangat mengganggu dalam proses pemisahan
harus dihindari.
a. Tahap Pertama
hangat ke dalam 2 drum atau sekitar 500 liter dan ditambahkan asam sitrat
penyettlingan selama 30 menit. Setelah 30 menit, kran tangki T-280 dibuka untuk
apakah jumlah air yang keluar sama dengan jumlah air yang masuk dan apakah
terbentuk emulsi atau tidak, kemudian dicatat pH air. Jika masih terbentuk sabun
atau emulsi dan pH air belum mencapai 7, maka dilakukan pencucian kembali.
b. Tahap Kedua
asam sitrat ke dalam tangki T-280 untuk pencucian dan diaduk (jangan diaduk
penampungan air kotor. Dicek juga apakah jumlah air yang keluar sama dengan
jumlah air yang masuk dan apakah terbentuk emulsi atau tidak kemudian dicatat
pH air. Jika masih terbentuk sabun atau emulsi dan pH air belum mencapai 7,
c. Tahap Ketiga
Proses tahap ketiga ini sama dengan proses pada tahap pertama dan tahap
kedua. Dimasukkan air hangat sebanyak 2 drum yang telah ditambahkan asam
sitrat ke dalam tangki T-280 sambil diaduk. Dilakukan juga penyettlingan selama
30 menit. Setelah 30 menit, kran tangki T-280 dibuka untuk mengeluarkan air
kotor dengan mengecek apakah jumlah air yang keluar sama dengan jumlah air
yang masuk dan apakah terbentuk emulsi atau tidak kemudian dicatat pH air. Jika
pH air mendekati 7 atau antara 6-8, biodiesel ditransfer ke tangki T-281 (buffer
tank). Jika masih terbentuk sabun atau emulsi dan pH air belum mencapai 7, maka
d. Tahap Keempat
asam sitrat ke dalam T-280 dan dilakukan penyettlingan selama 30 menit. Setelah
30 menit kran tangki T-280 dibuka kembali untuk mengeluarkan air kotor yang
langsung dialirkan ke bak penampungan air kotor. Jika diperoleh air yang keluar
sudah jernih dan tidak terdapat lagi emulsi, menandakan bahwa pencucian telah
selesai. Biodiesel yang telah murni dialirkan ke tangki T-281 (buffer tank) untuk
2. Tangki Pengeringan
dengan pompa vakum tipe liquid ring, kemudian tangki V-282 dipanaskan sampai
temperatur 90-1000C dengan steam. Uap air yang terbentuk akan terisap oleh
keadaan bening atau kandungan air sekitar 500 ppm, biodiesel selanjutnya
sentrifugal. Unit penyimpanan ini terdiri dari 3 tangki, yaitu T-284, T-285, dan T-