Referat - Identifikasi Forensik
Referat - Identifikasi Forensik
IDENTITAS FORENSIC
OLEH:
INDIRA PUTRI FD
20194010146
PEMBIMBING :
D R . D I R WA N S U R Y O S U L A R T O , S P. F, M . S C
D R . M A R D H AT I L L A H M A R S A , M . S C , S P. F
BAB 1
PENDAHULUAN
Mayat yang dikirimkan kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter pada rumah
sakit harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat
tersebut dan diberi label yang memuatkan identitas mayat, dilak dengan diberi cap
jabatan yang diilekatkan pada ibu jari kaki atau bagian lain badan mayat
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
METODE
IDENTIFIKASI Pakaian Medis Serologi
FORENSIK
MACAM
IDENTIFIKASI
FORENSIK Identifikasi sistem
tertutup
Identifikasi forensik merupakan cara yang digunakan untuk menentukan identitas seseorang, baik
dalam keadaan hidup maupun mati. Identifikasi forensik bertujuan membantu penyidik
mengetahui identitas seseorang. Dasar hukum dan undang-undang bidang kesehatan yang
mengatur identifikasi jenazah dijelaskan dalam KUHAP Pasal 133. Abdul Mun’im Idries
menyebutkan terdapat sembilan metode identifikasi forensik yaitu metode visual, pakaian,
perhiasan, dokumen, medis, gigi, sidik jari, serologi, dan eksklusi. Dalam praktiknya tidak semua
dikerjakan, namun cukup minimal dua metode saja. Amir menyebutkan terdapat dua besar
metode identifikasi forensik yaitu identifikasi primer dan identifikasi sekunder. Identifikasi
forensik dilakukan dengan dua cara yaitu komparatif dan rekonstruktif. Dalam melakukan
identifikasi forensik perlu menentukan jenis kelamin, tinggi badan, umur, dan ras untuk
mengetahui identitas seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
• Amir, A. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Forensik. 1st ed. Medan: USU Press Boer, Ardiyan. Osteologi Umum. 10th
ed. Padang: Percetakan Angkasa Raya.
• Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Atmaja, D. S., 1999. Identifikasi Forensik. Dalam: Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta:
Bagian Ilmu Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Halaman 197-202.
• Glinka, J. 1990. Antopometri & Antroskopi. 3rd ed. Surabaya.
• Hariadi, Hoediyanto. 2012. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Edisi 8. Surabaya: Departemen Ilmu
Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
• Idries, A.M. 1997. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Binarupa Aksara.
• Krogman, W.M., Iscan M. Y., 1986. The Human Skeleton in Forensic Medicine. Nandy, A. 1996. Principles of Forensic
Medicine. 1st ed. Calcutta: New central Book
• Agency (P) Ltd.
• Nielsen, S. K. 1980. Person Identification by Means of The Teeth. Bristol: John Wright & Sons Ltd.
• Ohoiwutun, Y.A.T. Ilmu Kedokteran Forensik : Interaksi dan Dependensi Hukum pada Ilmu Kedokteran.