Anda di halaman 1dari 12

SOSIALISASI

IMPLEMENTASI
SRIKANDI

Kamis, 26 Januari 2023


INDEKS KEARSIPAN
BPS TAHUN 2022

2
INDEKS PENGELOLAAN ARSIP
1. Indeks kearsipan BPS tahun 2022 sebesar 83,94 (kategori “Memuaskan”),
mengalami peningkatan dari tahun 2021 sebesar 76,09 (kategori “Sangat Baik”).
2. Rekomendasi ANRI:
i) Penyusunan dan revisi kebijakan kearsipan,
ii) Penyerahan salinan autentik arsip terjaga (kegiatan sensus),
iii) Penerapan GNSTA (Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip),
iv) Intensitas penyerahan arsip statis,
v) Berpartisipasi aktif dalam simpul jaringan pada JIKN (Jaringan Informasi
Kearsipan Nasional),
vi) Mengimplementasikan aplikasi kearsipan SRIKANDI,
vii) Pengelolaan arsip elektronik/audiovisual,
viii) Penyelamatan arsip negara periode 2014-2019 dan arsip covid-19,
ix) Pengembangan SDM kearsipan, dan
x) Pemenuhan sarana dan prasarana kearsipan.
3
PROGRAM KERJA KEARSIPAN
2023
• Finalisasi Perban BPS ttg Tata Kelola Arsip

Kebijakan
di Lingkungan BPS
• Sosialisasi Tata Naskah Dinas dan 7 Perka
Kearsipan BPS
• Tindak lanjut hasil Audit ANRI (ruang arsip,
sdm, sarpras)

• Diklat, sertifikasi, uji kompetensi,


bimtek/bimkos
Pembinaan • Pembentukan Forum Arsiparis BPS (Artistik)
• Tim Penilai Internal BPS
• Audit Kearsipan (pusat, daerah)
• Implementasi aplikasi kearsipan SRIKANDI

Pengelolaan • Pengembangan aplikasi SEKAR utk arsip


non keuangan

Arsip • Pemusnahan arsip SP2020 secara serentak


• Penyerahan Arsip Statis dan Terjaga (arsip
Covid-19, SP2010)

4
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
ARSIP
Kepala Unit Kerja bertanggung jawab untuk:
 Memastikan setiap naskah dinas yang tercipta sudah sesuai
Peningkatan Indeks
dengan Tata Naskah Dinas (Per BPS No.5/2019);
Kearsipan dan tata
 Melakukan pemberkasan seluruh arsipnya (fasilitatif dan
kelolanya substantif) sesuai ketentuan (Perka BPS No.95/2018 dan
No.96/2018);
 Membuat daftar untuk seluruh arsip yang dikelolanya, baik
Indeks kearsipan merupakan salah satu indikator
keberhasilan Reformasi Birokrasi kementerian/ yang masih aktif maupun yang sudah inaktif;
lembaga, yakni pada Area Perubahan Tata Laksana.  Melakukan pembatasan akses arsip kepada pihak yang tidak
Kepala unit kerja bertanggung jawab atas berhak (Perka BPS No.98/2018);
pengelolaan dan keamanan seluruh arsip yang  Melakukan usulan pemusnahan arsip secara berkala sesuai
tercipta/dikelola di lingkungannya. Jadwal Retensi Arsip (Per BPS No.1/2019 dan Perka BPS
No.100/2018);
 Menugaskan minimal 1 pegawai (tata usaha/sekretaris)
untuk melaksanakan tugas-tugas operasional kearsipan;
 Menyediakan sarana dan prasarana kearsipan, a.l. rak dan
boks arsip, folder, guide/sekat, out indikator, dlsb.

5
IMPLEMENTASI
SRIKANDI
di BPS

6
SRIKANDI - SPBE BIDANG KEARSIPAN
Definisi
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) adalah
penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada
pengguna. Cakupan Layanan SPBE

Tujuan Layanan
G2B :• e-Procurement
Mewujudkan tata Kelola pemerintahan Pelaku • e-Perijinan
yang bersih, efektif, transparan, dan
Layana Usaha
akuntabel • e-Office
n: Layanan
Mewujudkan pelayanan publik yang • e-Planning G2G G2C •: e-Pengaduan
Layanan • e-Kesehatan
berkualitas dan terpercaya • e-Budgeting Pemerintah Masyarakat
SPBE • e-Pendidikan
• e-Monev
Meningkatkan keterpaduan dan efisiensi • e-Arsip
penyelenggaraan SPBE Layanan
•: e- G2E
Kepegawaian ASN

ISU TERKAIT “PROSES BISNIS
KEARSIPAN”
 Integrasi proses bisnis pengelolaan arsip dinamis, pengelolaan arsip statis, dan
penyelenggaraan Sistem dan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (SIKN-JIKN);
 Integrasi proses bisnis pengelolaan arsip dinamis dengan proses bisnis lain yang
menghasilkan dan/atau mengelola arsip “secara mandiri”;
 Penyelarasan prosedur dan/atau praktik pengelolaan arsip instansi dengan
proses bisnis pengelolaan arsip dinamis, arsip statis, dan SIKN-JIKN yang
ditetapkan secara nasional;
 Kebijakan, tata kelola, manajemen, dan layanan Satu Data Indonesia Bidang
Kearsipan; serta
 Pembangunan Big Data Kearsipan Nasional.

8
KEBIJAKAN PENETAPAN
APLIKASI UMUM Menetapkan Sistem Informasi Kearsipan
Dinamis Terintegrasi (SRIKANDI) sebagai
Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis.

Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis


berlaku secara nasional.

Pengembangan dan pembinaan penerapan Aplikasi


Umum Bidang Kearsipan Dinamis pada unsur proses

SRIKANDI bisnis dan data dilaksanakan oleh ANRI.

Pimpinan Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah


KEPMENPANRB menerapkan Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis
di lingkungan instansi masing-masing.

NO.679 TAHUN 2020 Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis


memiliki persyaratan proses bisnis, data, TIK,
dan keamanan.
SYARAT PENGGUNAAN
APLIKASI SEJENIS
PASAL 37 Ayat 3 PERPRES 95 Tahun 2018
Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah dapat menggunakan
aplikasi sejenis dengan syarat:

• Telah mengoperasikan aplikasi sejenis sebelum


aplikasi umum ditetapkan
• Melakukan kajian biaya dan manfaat terhadap
penggunaan dan pengembangan aplikasi
sejenis
• Melakukan pengembangan aplikasi sejenis yang
disesuaikan dengan persyaratan proses bisnis,
data, TIK, dan keamanan aplikasi umum

• Mendapat pertimbangan dari Kominfo


10
SARAN IMPLEMENTASI
 Penerapan aplikasi SRIKANDI dilakukan secara bertahap selaras dengan
perkembangan penyelenggaraan SPBE dan Satu Data Indonesia secara nasional.
 Dimulai dengan pengoperasian fitur-fitur aplikasi yang rutin digunakan dan
memberikan manfaat nyata bagi upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang baik.
 Dengan dilandasi kesadaran bahwa yang dikelola adalah arsip milik negara
(AMN) untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara dalam bingkai NKRI.
 Tetap semangat dan optimis menuju kearsipan yang lebih maju.

11
TERI MA KASI
H

12

Anda mungkin juga menyukai