Konsumen
OLEH :
UU NO 23 TAHUN 2014
UU NO 25 TAHUN 2009 METROLOGI
TENTANG PEMERINTAHAN
TENTANG PELAYANAN PUBLIK LEGAL DAERAH
Dimungkinkan untuk menarik retribusi UU NO 28 TAHUN 2009 Pelaksanaan metrologi legal berupa
dri kegiatan tera/tera ulang, dg tera, tera ulang dan pengawasan bagi
mempertimbangkan kemampuan TENTANG PAJAK DAN kab/ kota
masyarakat RETRIBUSI DAERAH
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
SISTEM METROLOGI LEGAL DI INDONESIA
Metrologi Legal :
Metrologi yang mengelola satuan-satuan ukuran, metoda-metoda pengukuran dan alat-alat ukur, yang
menyangkut persyaratan teknik dan peraturan berdasarkan undang-undang yang bertujuan melindungi
kepentingan umum dalam hal kebenaran pengukuran
Dasar Hukum :
Undang – Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal
2 Pengawasan UTTP, BDKT, dan SI serta penyidikan tindak pidana di bidang metrologi legal
KEGIATAN
4 Pengujian UTTP dalam rangka izin tipe dan izin tanda pabrik
Pelaku Usaha
Masyarakat Masyarakat
(LSM, Pemuka
Agama, dll)
“good governance”
di bidang Metrologi Legal
Pemerintah Pusat
• Penyelenggaraan, pengendalian ,
UU No 23 Thn 2014 evaluasi metrologi legal diseluruh Kabupaten /Kota
wilayah R.I • Pelaksanaan Metrologi
• Penyelenggaraan Metrologi Legal Legal berupa tera/tera
dalam rangka penanganan khusus ulang
• Pengawasan
TERTIB NIAGA
1 2 3
Ukuran serta
penyidikan tindak
pidana di bidang
Metrologi Legal
3 PILAR SISTEM
Pelaksanaan Tera
dan Tera Ulang
UTTP
The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia
7
3 aspek penting dalam penyelenggaraan
metrologi legal
FILOSOFIS
MEMBERIKAN JAMINAN AKAN HASIL
PENGUKURAN,
PENAKARAN DAN PENIMBANGAN
YURIDIS
TERTIB UKUR
MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM DISEGALA
TERHADAP HASIL BIDANG
PENGUKURAN DAN PENGGUNAAN UTTP, BDKT
SOSIOLOGIS
KESEJAHTERAAN KEPADA
MASYARAKAT
TUJUAN METROLOGI LEGAL
MELINDUNGI
KEPENTINGAN
NASIONAL
MELINDUNGI
KEPENTINGAN MELINDUNGI
MASYARAKAT METROLOGI KESEHATAN
DAN LEGAL DAN KESELAMATAN
PENGUSAHA UMUM
MEMENUHI
PERSYARATAN
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
PENYELENGGARAAN METROLOGI LEGAL
DASAR HUKUM
TUJUAN
untuk melindungi kepentingan umum/konsumen melalui jaminan kebenaran hasil pengukuran serta ketertiban dan kepastian hukum dalam pemakaian satuan ukuran,
standar ukuran, metoda pengukuran dan uttp
STANDA
T TERINTEGRA
R SI
10
PELAYANAN BERSIFAT MANDATORY
PENYELENGGARAN PELAYANAN
METROLOGI LEGAL
Wajib
bagi Wajib
Pemerintah bagi
Pemda Masyarakat
Prov/Kab/Kota Wajib tera
Memberikan dan
pelayanan Tera ulang
Pembagian Urusan Pemerintahan Berdasarkan
UU No. 23/2014
Penyelenggaraan, pengendalian
dan evaluasi PK, standardisasi,
dan mutu barang, serta PBBJ di
seluruh wilayah RI.
Pelaksanaan PK, pengujian
mutu barang, dan PBBJ di Pelaksanaan ML berupa tera,
seluruh Daerah kab./kota. tera ulang dan pengawasan.
Penyelenggaraan, pengendalian,
dan evaluasi ML di seluruh
wilayah RI dan penyelenggaraan
ML dalam rangka penanganan
khusus.
PERKEMBANGAN KEMETROLOGIAN
Perbuatan yang dilarang sebagaimana diatur dalam UUML maupun KUHP yaitu :
1. Dilarang mempunyai, menaruh, memamerkan, memakai atau menyuruh memakai UTTP :
a. yang bertanda tera batal;
b. yang tidak bertanda tera sah yang berlaku, atau tidak disertai keterangan pengesahan Yang berlaku ;
c. yang tanda teranya rusak;
d. yang telah dilakukan perbaikan atau perubahan yang dapat mempengaruhi sifat ukurnya, yang sebelum dipakai
kembali tidak disahkan oleh pegawai yang berhak
e. yang sifat ukurnya menyimpang dari nilai yang seharusnya daripada yang diizinkan berdasarkan syarat-sayarat
teknik untuk tera ulang;
f. yang mempunyai tanda khusus yang memungkinkan orang menentukan ukuran, takaran, atau timbangan menurut
dasar dan sebutan lain daripada yang diatur dalam PP Nomor 10 tahun 1987 tentang Satuan Turunan, Satuan
Tambahan dan Satuan Lainnya yang berlaku;
3. Dilarang memasang alat ukur, alat penunjuk atau alat penunjuk lainnya sebagai tambahan pada
UTTP yang sudah ditera atau yang sudah ditera ulang;
4. UTTP yang diubah atau ditambah dengan cara sebagai berikut : yang diubah atau dipasang alat
ukur, alat penunjuk atau alat lainnya sebagai tambahan pada UTTP yang sudah ditera atau ditera
ulang diperlakukan sebagai tidak ditera atau tidak ditera ulang;
5. Dilarang pada tempat-tempat : tempat usaha, tempat menentukan ukuran atau timbangan untuk
kepentingan umum, tempat melakukan penyerahan-penyerahan, dan tempat menentukan pungutan
atau upah yang didasarkan pada ukuran atau timbangan memakai atau menyuruh memakai UTTP :
a. Dengan cara lain atau dalam kedudukan lain daripada yang seharusnya;
b. yang dipakai atau menyuruh dipakai mengukur, menakar dan menimbang melebihi
kapasitas maksimum atau kurang daripada batas terendah yang ditentukan
berdasarkan peraturan yang berlaku.
6. Dilarang menjual, menawarkan untuk dibeli, atau memperdagangkan dengan cara apapun juga,
semua barang menurut ukuran, takaran, timbangan atau jumlah selain menurut ukuran yang
sebenarnya, isi bersih, berat bersih atau jumlah yang sebenarnya.