Pembenihan Ikan Gurame Di CV. Dejeefish Sukabumi - Jawa Barat
Pembenihan Ikan Gurame Di CV. Dejeefish Sukabumi - Jawa Barat
ANGGOTA KELOMPOK
CHOIRUN ENDANG
NISA EVA P
MELISSA THERESIA
AUP
GIRLBERT Y O H A N AP
P E N G A N T A
R
PRAKTIK LAPANG 1 YANG KAMI LAKUKAN
INI MERUPAKAN SALAH SATU SARANA
P R A K T I K B A G I TA R U N A / I P O L I T E K N I K
AUP DALAM M EN GE MB A N GK A N Mengetahui teknik pembenihan
KEMAMPUAN
DALAM HAL INI KAMI
DI DUNIA PERIKANAN.
1 ikan gurame (O gouramy, Lac) di
MEL AK SAN AKA N PRAKTIK LAPANG I DI CV CV. Dejeefish secara alami
DEJEEFISH.
T U J U A N P R A K T I K
1
BIOLOGI GURAME
OSPHRONEMUS
GOURAMY
K L A S I F I K A S I & MO R F O L O
G I I K A NG U R A ME
IKAN GURAME (OSPHRONEMUS GOURAMY) MERUPAKAN SALAH SATU IKAN KONSUMSI AIR TAWAR YANG TELAH
LAMA DIKENAL DI INDONESIA DAN CUKUP BANYAK PEMINATNYA. KLASIFIKASI IKAN GURAME (OSPHRONEMUS
GOURAMY,LAC) MENURUT (OKTAVIANI ET AL., 2021) ADALAH SEBAGAI BERIKUT :
KINGDOM : ANIMALIA
FILUM : CHORDATA
SUB FILUM : VERTEBRATA
KELAS : PISCES
SUB KELAS : LABYRINTHICI
SUB ORDO : ANABANTOIDAE
GENUS : OSPHRONEMUS
SPESIES : OSPHRONEMUS GOURAMY
KET E RANG AN :
a. Sirip ekor d. overculum g. Mulut j.Sirip dada m. Sirip
b. Batang ekor e. Dahi h. Dagu k.Garis anal
c. Sirip punggung f. Mata i. Sirip rusuk
perut l.Sisik
H A B I T A D A NK E B I A S A A
T MA K N I K A N G U R A M
A N E
RAWA TELAGA
1 2 3
KARNIVORA
OMNIVORA HERBIVORA
pada fase satu bulan
kehidupannya pada fase remaja pada fase dewasa
MANAJEMEN INDUK
IKAN GURAME
2
K O L A MI N D U K A
N &
P E MB E R I A N P A K
A N
Pemanenan telur dilakukan pada pagi atau sore hari agar suhu
Pengecekan sarang
udara tidak terlalu tinggi (>320C) (Pratama et al.,
dilakukan setiap pagi hari
2018). Jumlah telur yang dihasilkan dipengaruhi oleh umur
pada setiap sarang yang
induk gurame. Sedangkan menurut (Kusmini et al., 2018) faktor
sudah dibuat oleh indukan.
lain yang mempengaruhi jumlah telur yang dihasilkan induk
Ini bermaksud untuk
gurame adalah kematangan gonad, panjang dan bobot ikan serta
mnegetahui ada tidaknya
faktor eksternal seperti musim, kualitas air
induk yang memijah.
dan pakan.
L A MP I R A P E MA N E N A T E L U
N N R
Laporan halaman 64
P E N E T A S A T E L U
N R
Wadah penetasan telur yang digunakan yaitu berupa akuraium
berukuran 90 cm x 30 cm x 35 cm. Ketinggian air dalam wadah
penetasan adalah antara 15-20 cm dan padat tebar 1.000 telur /
akuarium.
H A R I K E 5 H A R I K E 7 --
2 8 J A 3 3 -4 8 J A
8
L A MP I R A P E N E T A S A T E L U
N N R
Laporan halaman 66
P E ME L I H A R A L A R V
A N A
Pemeliharaan larva dilakukan di dalam bak beton setelah berumur 14 hari, bak yang digunakan
berukuran 2 x 3 m. Sebelum larva ditebar dilakukan persiapan bak yaitu dimulai dengan
menyikat bagian dalam dan luar bak, lalu bak disiram dengan PK setelah itu bak diisi dengan
air sebanyak 50-60 cm.
L A MP I R A P E ME L I H A R A
N L AA NR V
A
Laporan halaman 69
Dalam penelitian pada jurnal (Handaryono, 2015) suhu yang paling optimal untuk tingkat kelangsungan
hidup larva yaitu 28°C. Menurut (Syamdidi et al., 2010), apabila suhu tidak stabil maka larva tidak dapat
bertahan hidup karena akan membuat larva stress. Dalam pernyataan (Sinaga et al., 2016) disebutkan
bahwa nilai kelangsungan hidup ikan dapat dikatakan baik apabila > 50%, sedangkan nilai
kelangsungan hidup >30% dikatakan tidak baik.
P E MB E R I A N P A K A N L A R V A &P E N G
E L O L A A N
K U A L I T A S A I R
pakan yang diberikan adalah pakan alami berupa Tubifex sp. Larva baru akan
diberikan pakan setelah cadangan makanan berupa kuning telur habis. Frekuensi
pemberian pakan hanya sekali dalam sehari dengan menggunakan corong
pakan.
Cacing Tubifex sp yang digunakan merupakan hasil kultur dari petani sekitar.
hal yang dilakukan dalam menjaga kualitas airnya yaitu dengan cara
mengambil larva yang mati agar meminimalisir adanya penyakit yang
ditularkan dari benih yang telah mati, penyiponan kotoran dan pergantian
air sebanyak 30%.
Laporan halaman 72
H A MA P E N Y A K I T &B I O S E C U R I
T Y