Anda di halaman 1dari 14

Manajemen Usaha

Ikan Gurame
(Osphronemus gouramy)
Kegiatan budidaya ikan gurami (Osphoronemus
gouramy) terdapat beberapa aspek yang dapat
dilakukan, meliputi kegiatan pembenihan,
pembesaran.
Salah satu bisnis di sektor perikanan budidaya air
tawar yang mempunyai potensi cukup besar yaitu
ikan gurami (Osphoronemus gouramy). Faktor
yang mendukung pengusahaan ikan gurami
(Osphoronemus gouramy) adalah harga jual serta
permintaan relatif stabil.
Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikut:

Klas : Pisces
Sub Kelas : Teleostei
Ordo : Labyrinthici
Sub Ordo : Anabantoidae
Famili : Anabantidae
Genus : Osphronemus
Species : Osphronemus goramy

(Saanin, H. 1974)
Persyaratan Lokasi Budidaya Ikan Gurame
(Osphronemus gouramy)

Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat / lempung, tidak berporos dan cukup mengandung humus. 

Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara

gravitasi.
Ikan gurame dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian 50-400 m dpl.

Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam berlumpur, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar

bahan-bahan kimia beracun, dan minyak / limbah pabrik.


Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan

fisik ikan gurame.


Pemeliharaan secara tradisional pada kolam khusus, debit udara yang tidak diperbolehkan adalah 3 liter / detik, sedangkan

untuk Pemeliharaan secara polikultur, debit udara yang ideal adalah antara 6-12 liter / detik.
Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 6,5-8.

Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C.


Teknis Budidaya
1. Sarana dan Peralatan
A. Kolam :

 Kolam penyimpanan induk


 Kolam pemijahan
 Kolam pemeliharaan benih / kolam pendederan
 Kolam Pembesaran
 Kolam / tempat pemberokan
B. Peralatan :  Pisau
 Jala,  Secchi disc)
 Waring (anco),  Termometer
 Hapa (kotak dari jarring/  DO Meter
kelambu)  pH Meter 
 Seser,  Warring,
 Ember Berbagai ukuran,  scoopnet halus.
 Baskom berbagai ukuran,  Bak penyimpanan ikan,
 Timbangan skala kecil  Kekaban
( gram) dan besar (kg),
 Cangkul,

 Arit,
2. Pembibitan
A. Pemilihan Induk :
 Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
 Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan
ideal).
 Ukuran kepala relatif kecil
 Susunan sisik teratur, licin, warna cerah dan mengkilap serta
tidakluka.
 Gerakan normal dan lincah.
 Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak
berjanggut.
 Berumur antara 2-5 tahun.
Pembibitan
B. Pemeliharaan Induk :
  Padat Tebar 2 Ekor/m2
 Pemberian Pakan  
o Pakan Buatan
o Pakan Alami (Tambahan) 

 Pemeliharaan Kualitas Air


Pembibitan
C. Pembenihan :
 Pengeringan (Perbaikan Pematang dan Pengolahan Dasar Kolam)
 Pengapuran
 Pemupukan
 Pengisia Air 75 cm s.d 100 cm
 Pemasukan Induk dengan perbandingan 3 : 1 ( 3 Ekor Betina dan 1 Ekor
Janta)
Pembibitan
D. Pendederan :
Pembibitan
E. Pembesaran :
 Pembesaran :
 Permbesaran Polikultur
 Pembesaran Monokultut
 Pemupukan
 Pemberian Pakan
 Pemeliharaan Kolam Budidaya (Pengontrolan Parameter Kualitas Air, dll)
Hama dan Penyakit
1. Penyakit
Biawak,
Katak,
Ular
Burung
Hama dan Penyakit
2. Hama
Biawak,
Katak,
Ular
Burung
Saanin, H. 1974. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan, Jilid I
dan II. Binacipta. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai