Anda di halaman 1dari 11

PENATAAN FORMASI JABATAN

FUNGSIONAL DI PROVINSI BALI

Kamis, 14 Januari 2021


Biro Organisasi Setda Provinsi Bali
Jabatan ASN
UU 5 Tahun 2014 pasal 13

 Jabatan ASN terdiri atas:


a. Jabatan Administrasi;
b. Jabatan Fungsional; dan
c. Jabatan Pimpinan Tinggi.
Aparatur Sipil Negara

 Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah.
Jabatan Fungsional
UU 5 Tahun 2014 pasal 1 angka 11,12

 Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu.
 Pejabat Fungsional adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan
Fungsional pada instansi pemerintah
Jabatan Fungsional
UU 5 Tahun 2014 pasal 18

(1) Jabatan Fungsional dalam ASN terdiri atas jabatanfungsional keahlian dan jabatan fungsional
keterampilan.
(2) Jabatan fungsional keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. ahli utama;
b. ahli madya;
c. ahli muda; dan
d. ahli pertama.
(3) Jabatan fungsional keterampilan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. penyelia;
b. mahir;
c. terampil; dan
d. pemula.
Pengangkatan Jabatan Fungsional
PP 11 Tahun 2017 dan perubahannya pasal 74

 Pengangkatan PNS ke dalam JF keahlian dan JF keterampilan dilakukan


melalui pengangkatan:
a. pertama;
b. perpindahan dari Jabatan lain; atau
c. penyesuaian.
d. Promosi

Harus mempertimbangkan ketersediaan lowongan kebutuhan


untuk JF yang akan diduduki (Formasi Jafung)
Pedoman Formasi Jafung
PP 11 Tahun 2017 dan perubahannya pasal 99

 instansi Pembina memiliki tugas sebagai berikut:


a. menyusun pedoman formasi JF.

 Instansi pembina JF merupakan kementerian,lembaga pemerintah


nonkementerian, atau kesekretariatan lembaga negara yang sesuai
kekhususan tugas dan fungsinya ditetapkan menjadi instansi pembina suatu
JF.
Penegasan Usulan Formasi Jafung
Surat Menpan RB No B/528/M.SM.01.00/2018 hal Mekanisme Pengangkatan Jabatan
Fungional

1. Pasal 56 UU Nomor 5 Tahun 2014 disebutkan bahwa setiap lnstansi


Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS
sebagai bahan dalam penetapan kebutuhan PNS;
2. Dalam rangka tertib administrasi, apabila Pemda mengangkat PNS
kedalam jabatan fungsional, wajib didahului dengan penyampaian
usulan kepada Instansi Pembina Jabatan Fungsional untuk
mendapatkan rekomendasi, sebelum menyampaikan usulan kepada
Menteri PANRB sebagai bahan dalam penetapan kebutuhan PNS
Eksisting

Dari 74 Jenis Jafung yang ada di Provinsi Bali hanya 10 yang telah
mendapat rekomendasi.
JF Administrator Kesehatan , JF Arsiparis, JF Asesor SDM Aparatur , JF
Auditor, JF Penyuluh Kehutanan, JF Pengawas Alat dan Mesin Pertanian,
JF Analis Ketahanan Pangan, JF Pengawas Perdagangan.

PENATAAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI PROVINSI


BALI
PENATAAN FORMASI JABATAN
FUNGSIONAL DI PROVINSI BALI

1. Menindaklanjuti terbitnya Permenpan 1 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan


Anjab dan ABK serta perubahan SOTK. Akan dilaksankan pemutahiran Anjab dan
ABK Provinsi Bali.
2. Proses simultan dimulai dengan PENATAAN FORMASI JABATAN FUNGSIONAL DI
PROVINSI BALI.
3. PD Pembina bersama wajib melaksanakan perhitungan ulang Formasi Jafung seluruh
PD sesuai pedoman Instansi Pembina.
4. PD Pembina sebelum mengusulkan ke instansi Pembina berkoordinasi debgan Biro
Organisasi/Tim. Usul ke Instansi Pembina Rekomendasi paling lambat 31 Januari 2021.
5. PD lain yang membutuhkan formasi jafung mengusulkan ke PD Pembina paling lambat
tanggal 22 Januari 2020.
6. Tidak ada pengusulan diasumsikan tidak membutuhkan formasi jafung/tetap sesuai
rekomendasi terdahulu.
Materi:
https://bit.ly/2LGVpUZ

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai