Anda di halaman 1dari 43

Standar Pelayanan

/Pedoman, Pedoman/SPO
bidang keperawatan

Pelatihan Jabatan
Fungsional Perawat
Terampil
Ns I Wayan Darsana,.S.Kep.Ns.,M.M
Panggilan : Darsana
TTL : Br Sedit / 6 Juni 1976

Job Position:
Sub Koordinator Unit Substansi Rawat Inap dan Intensif RS
Jiwa Provinsi Bali
Koord Bidang Pembinaan dan Pengawasan Ukom Prov Bali
Perawat Ahli Muda

Organisasi:
Ketua PW IPKJI Bali
Ketua Divisi Pelayanan DPW PPNI Prov. Bali

Pendidikan
SPK Singaraja thn 1994
DIII Kep PoLtekkes Denpasar 2001
Sarjana Keperawatan + Ners Stikes Wira Medika Bali Thn 2011
Cellphone: 085 237 055 008 Pasca Sarjana Universitas Mahasaraswati Denpasar
Email: wayan440@gmail.com
TUJUAN PEMBELAJARAN
Hasil Belajar:
Setelah mengikuti mata pelatihan ini,
peserta mampu menyusun Standar
Pelayanan, Pedoman/Panduan dan SPO
bidang Keperawatan.

19/02/2022
TUJUAN PEMBELAJARAN

Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:
1. Menjelaskan pengertian Standar Pelayanan,
Pedoman/Panduan dan SPO.
2. Menjelaskan sistimatika penyusunan Standar Pelayanan,
Pedoman/Panduan dan SPO.
3. Melakukan penyusunan Standar Pelayanan,
Pedoman/Panduan, dan SPO.

19/02/2022
MATERI POKOK & SUB MATERI POKOK

A.Pokok bahasan 1:
1 Standar Pelayanan
2 Pedoman /Panduan
3 SPO
A.Pokok Bahasan 2 :
Sistematika Penulisan

19/02/2022
1
STANDAR PELAYANAN??

STANDAR
PELAYANAN
Definisi
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014

1.1 Standar Pelayanan adalah tolok ukur yang


PENGERTIAN dipergunakan sebagai pedoman
STANDAR penyelenggaraan pelayanan dan
PELAYANAN acuan penilaian kualitas pelayanan
sebagai kewajiban dan janji
penyelenggara kepada masyarakat dalam
rangka pelayanan yang berkualitas, cepat,
mudah, terjangkau, dan terukur
1.2
PRINSIP
PENYUSUNAN
STANDAR
PELAYANAN
1.2
PRINSIP
PENYUSUNAN
STANDAR
PELAYANAN
1.2
PRINSIP
PENYUSUNAN
STANDAR
PELAYANAN
1.2
PRINSIP
PENYUSUNAN
STANDAR
PELAYANAN
1.2
PRINSIP
PENYUSUNAN
STANDAR
PELAYANAN
1.2
PRINSIP
PENYUSUNAN
STANDAR
PELAYANAN
1.3
KOMPONEN
STANDAR
PELAYANAN
1.3
KOMPONEN
STANDAR
PELAYANAN
1.3
KOMPONEN
STANDAR
PELAYANAN
1.3
KOMPONEN
STANDAR
PELAYANAN
1.3
KOMPONEN
STANDAR
PELAYANAN
1.3
KOMPONEN
STANDAR
PELAYANAN
1.3
KOMPONEN
STANDAR
PELAYANAN
1.3
KOMPONEN
STANDAR
PELAYANAN
2
PEDOMAN??

PEDOMAN
 Suatu acuan yang bersifat umum yang
dalam penggunaannya harus
dijabarkan lebih lanjut dan dapat
disesuaikan dengan karakteristik dan
2.1 kemampuan institusi pengguna
 Pedoman pelayanan keperawatan
Pengertian adalah dokumen yang berfungsi
Pedoman/ sebagai acuan dalam melaksanakan
Panduan pelayanan keperawatan
 Panduan adalah petunjuk dalam
melakukan kegiatan, sehingga dapat
diartikan pedoman mengatur
beberapa hal, sedangkan panduan
hanya mengatur 1 (satu) kegiatan.
Pedoman/ panduan dapat diterapkan
dengan baik dan benar melalui
penerapan SPO.
 Setiap pedoman/panduan harus dilengkapi dengan
peraturan/keputusan Direktur/Pimpinan RS untuk
pemberlakukan pedoman/panduan tersebut. Bila
Direktur/Pimpinan RS diganti, peraturan/keputusan
Direktur/Pimpinan RS untuk pemberlakuan
2.1 pedoman/panduan tidak perlu diganti.
Hal yang perlu Peraturan/Keputusan Direktur/pimpinan RS diganti bila
memang ada perubahan dalam pedoman/panduan
diperhatikan tersebut.
untuk  Setiap pedoman/panduan sebaiknya dilakukan evaluasi
dokumen minimal setiap 2-3 tahun sekali.
 Bila Kementerian Kesehatan sudah menerbitkan
pedoman/ pedoman/panduan untuk suatu kegiatan/pelayanan
panduan tertentu maka RS dalam membuat pedoman/panduan
wajib mengacu pada pedoman/panduan yang diterbitkan
oleh Kementerian Kesehatan tersebut.
Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum RS
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan RS
BAB IV Struktur Organisasi RS
2.1 BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
Format BAB VI Uraian Jabatan
Pedoman/ BAB VII Tata Hubungan Kerja
Panduan BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
Pedoman Pelayanan Unit Kerja
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
2.1 BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Format B. Distribusi Ketenagaan
Pedoman/ C. Pengaturan Jaga
Panduan BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
Panduan Pelayanan RS
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
2.1 BAB III TATA LAKSANA
Format BAB IV DOKUMENTASI
Pedoman/
Panduan
3
Standar Operasional
Prosedur??

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
 Standar Prosedur Operasional (SPO)
adalah suatu perangkat
instruksi/langkah-langkah yang
dibakukan untuk menyelesaikan
proses kerja rutin tertentu
 Standar prosedur operasional (SPO)
adalah ketentuan yang disepakati
3.1 Pengertian mengenai langkah-langkah dalam
melakukan suatu kegiatan/
SPO tindakan tertentu
 SPO merupakan tata cara atau
tahapan yang dibakukan dan harus
dilalui untuk menyelesaikan suatu
proses kerja tertentu
Tujuan SPO
Tujuan umum
Mengarahkan kegiatan pelayanan dan asuhan keperawatan
dilaksanakan secara efisien, efektif, konsisten dan aman
dalam upaya meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan
3.1 Tujuan dan melalui pemenuhan standar yang berlaku
fungsi SPO
Tujuan khusus SPO
1. Menjaga konsistensi pelayanan yang diberikan sesuai
dengan sandar yang telah ditetapkan.
2. Menilai kinerja institusi dan individu
3. Membantu dalam koordinasi aktifitas
4. Memudahkan monitoring dan evaluasi pelayanan
FUNGSI SPO
Tujuan khusus SPO
1. Memperkuat tugas petugas atau tim
2. Sebagai dasar hukum dan etik bila terjadi
3.1 Tujuan dan penyimpangan
fungsi SPO 3. Mengetahui dengan jelas adanya hambatan –
hambatan
4. Mengarahkan perawat untuk disiplin dalam
bekerja
5. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan
rutin
1. SPO ditulis cukup detail sehingga orang yang tidak/belum
berpengalaman dengan prosedur, tapi dengan pengetahuan
dasar yang dimiliki dapat berhasil melakukan prosedur
tersebut tanpa di supervisi
2. SPO ditulis dengan tepat, langkah demi langkah secara
berurutan.
3. Kalimat pendek dan sederhana (simple), informasi jelas dan
3.2 Penulisan eksplisit
SPO 4. Prosedur (kegiatan) ditulis dalam format dengan jelas
menggambarkan langkahlangkah yang dilakukan mulai dari
awal hingga akhir (selesainya) suatu kegiatan yang ditandai
dengan dicapainya tujuan aktivitas (out put), lebih baik
menggunakan flow chart.
5. SPO disusun dengan memakai ketentuan berikut :
a. Memakai kertas ukuran legal atau disesuaikan dengan
logo di sudut kiri atas.
b. Bentuk penulisan landscape atau disesuaikan.
c. Jenis huruf arial, dengan ukuran 11 atau disesuaikan
3.3 FORMAT
SPO
3.3 FORMAT
SPO
Penyusunan SPO merupakan sebuah siklus yang dimulai dari
pengkajian atau need assessment, pengembangan, penerapan ,
monitoring dan evaluasi. Sebelum SPO tersebut diterapkan ,
harus dilakukan uji coba. jika dari hasil evaluasi perlu dilakukan
penyempurnaan atau munculnya kebutuhan SPO yang baru,
maka proses dimulai kembali dari tahapan pengkajian
kebutuhan
3.4
MEKANISME
Pengkajian
PENYUSUNAN Kebutuhan
SPO SPO Pengembangan
SPO

Evaluasi
SPO

Penerapan
Monitoring SPO
SPO
A. Persiapan penyusunan SPO.
Agar penyusunan SPO dapat berlangsung dengan baik,
maka perlu dilakukan persiapan yang meliputi:
1. Mengadakan pertemuan untuk mendapatkan informasi
mengenai tindakan tindakan keperawatan yang perlu di
3.4 standarisasikan untuk dibuat SPOnya. Atau SPO yang
MEKANISME perlu di revisi.
PENYUSUNAN 2. Mengumpulkan bahan referensi yang mendukung SPO
SPO yang akan disusun.
3. Bila SPO yang akan disusun banyak, perlu dibuat Tim
B. Pengkajian kebutuhan
Kegiatan meliputi:
1. Menyusun rencana kegiatan pengkajian kebutuhan
2. Melaksanakan pengkajian kebutuhan
3. Identifikasi SPO yang mau dikembagkan
4. Dokumentasikan kegiatan pengkajian kebutuhan SPO
3.4
MEKANISME
PENYUSUNAN
SPO
c. Pengembangan SPO
1. Mengumpulkan informasi dan identifikasi kebutuhan
yang diperlukan terkait SPO yang ingin disusun
2. Menyusun draft SPO (out line, step & sub step)
3. Rujukan dan ahli (konsultasi)
3.4 4. Draft SPO di edit
MEKANISME 5. Draft SPO di ketik dan didistribusikan untuk di
PENYUSUNAN koreksi/kaji dalam waktu terbatas untuk umpan balik.
SPO 6. Draft SPO yang dikembalikan, digunakan untuk revisi
SPO.
7. Manuskrip/naskah revisi di kirim pada manajemen
untuk persetujuan.
8. Bila sudah mendapat persetujuan SPO dicetak
d. Penerapan SPO
1. Rencana penerapan
2. Distribusi SPO
3. Inservice training SPO pada semua personil staf.

3.4 e. Monitoring dan Evaluasi SPO


MEKANISME 1. Monitoring selama pelaksanaan SPO
PENYUSUNAN 2. Evaluasi pelaksanaan SPO dalam periode tertentu.
3. Kaji kebijakan dan SPO untuk memastikan SPO tetap
SPO terkini dan dapat dilaksanakan, bila perlu revisi untuk
memperbaharui SPO.
Panduan Diskusi :
1. Peserta dibagi dalam kelompok
2. Masing-masing kelompok memilih ketua, sekretaris dan penyaji
3. Setiap kelompok diminta untuk menyusun 1 (satu) Pedoman Pelayanan, Panduan atau SPO yang
diperlukan di unit kerjanya masing-masing.
4. Hasil diskusi penyusunan di tuangkan dalam power point dan mempresentasikannya .
5. Fasilitator memberikan umpan balik dan masukkan terhadap masalah-masalah dalam diskusi
terkait penyusunan Pedoman Pelayanan, Panduan atau SPO .
6. Fasilitator mengarahkan hasil diskusi agar lebih focus sesuai dengan tujuan
7. pembelajaran
PESAN & MOTIVASI

"Kamu tidak bisa menghentikan


matahari terbenam, tetapi kamu
pasti bisa menghentikan virus
corona. Di rumah saja."

Sukses Dimulai Dari Bersyukur,


Cara Berpikir dan dituangkan
Dalam Aksi Nyata Sehari-Hari

Anda mungkin juga menyukai