Anda di halaman 1dari 24

PEDOMAN REGULASI PUSKESMAS UPT BLUD PUSKESMAS MONTONG BETOK

I. PENDAHULUAN

Merujuk pada Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 43


tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomer 46 tahun 2023 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Peraktik Mandiri Dokter dan Tempat
Peraktik Mandiri Dokter Gigi dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan
Masyarakat, Untuk dapat memenuhi hal tersebut maka di perlukan Tata
kelola Puskesmas yang baik.
Tata kelola Puskesmas yang baik adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen
Puskesmas yang berdasarkan prinsip-prinsip tranparansi, akuntabilitas,
independensi dan responsibilitas, kesetaraan dan kewajaran.
Tata kelola pelayanan yang baik adalah penerapan fungsi manajemen pelayanan
puskesmas yang meliputi kuratif, preventif, promotif dan rehabilitatif.
Untuk mewujudkan tata kelola puskesmas dan Pelayanan yang baik, Puskesmas
harus menyediakan regulasi (norma), standar-standar, prosedur dan kriteria
(patokan/parameter) yang dijalankan secara konsisten, karena regulasi
sebagai sumber hukum formil berupa peraturan tertulis akan mengikat secara
umum segenap unsur yang ada di puskesmas
Regulasi menjadi salah satu penentu perkembangan puskesmas yang kini
menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari tuntutan masyarakat atas
peningkatan kualitas pelayanan, perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran
serta kondisi sosial Ruang Pemeriksaantik dan ekonomi masyarakat.
Penyiapan dokumen sebagai regulasi merupakan hal pokok di puskesmas
karena merupakan acuan dalam pelaksanaan pelayanan puskesmas. Dalam
Pedoman Regulasi ini dijelaskan dokumen yang harus dibuat oleh puskesmas,
dengan disertai penjelasan penyusunannya sehingga memudahkan
puskesmas dalam menyusun dokumen regulasi puskesmas. Untuk dapat
terjadinya persamaan persepsi dalam penyusunan dokumen Puskesmas,
maka disusunlah Pedoman Regulasi Puskesmas UPT BLUD Puskesmas Montong
Betok.

II. TUJUAN
1.Tersedianya panduan bagi Puskesmas dalam penyusunan dokumen yang
berbentuk regulasi Puskesmas.
2. Membantu menyiapkan dokumen yang merupakan bagian yang cukup penting di
puskesmas
3.Menjadi kerangka hukum dan manajerial yang menjadi acuan bagi
puskesmas dalam mencapai tujuannya

1
III. JENIS - JENIS REGULASI
Jenis-jenis regulasi yang berlaku di Puskesmas UPT BLUD Puskesmas Montong
Betok
A. Peraturan

Peraturan adalah aturan yang mengatur agar tata kelola Puskesmas


terselenggara dengan baik, Merupakan produk internal yang memiliki
kekuatan hukum dan mengikat seluruh komponen Puskesmas. Peraturan
merupakan jenjang tertinggi konstitusi (Peraturan dasar) yang disusun dan
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas dan mengatur tentang visi, misi, tujuan
Puskesmas, Peraturan di Puskesmas UPT BLUD Puskesmas Montong Betok
ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas.

B. Surat Keputusan
Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan, dan memuat
kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan
penjabaran dari peraturan perundang-undangan, yaitu kebijakan dalam rangka
ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas umum dan pembangunan,
misalnya : penetapan organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis,
penetapan ketatalaksaan organisasi, program kerja dan anggaran,
pendelegasian kewenangan yang bersifat tetap.

C. Kebijakan
Kebijakan Puskesmas adalah penetapan Kepala Puskesmas pada tatanan
strategis atau bersifat garis besar yang mengikat .Karena kebijakan bersifat garis
besar maka untuk penerapan kebijakan tersebut perlu disusun
pedoman/panduan dan prosedur sehingga ada kejelasan langkah - langkah
untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Kebijakan ditetapkan dengan surat
keputusan Kepala Puskesmas. Kebijakan dapat dituangkan dalam pasal
pasal di dalam peraturan/keputusan tersebut, atau merupakan lampiran
dari peraturan/keputusan.

D. Pedoman/ Panduan
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
bagaimana sesuatu harus dilakukan, dengan demikian merupakan hal pokok
yang menjadi dasar untuk menentukan atau melaksanakan kegiatan
Sedangkan panduan adalah merupakan petunjuk dalam melakukan
kegiatan. Pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya meliputi
1 (satu) kegiatan. Agar pedoman/panduan dapat dimplementasikan dengan
baik dan benar, diperlukan pengaturan melalui SOP.

2
E. Prosedur /Standar Oprasional Prosedur
Prosedur suatu tata cara kerja atau kegiatan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan urutan waktu dan memiliki pola kerja yang tetap yang
telah ditentukan. Prosedur menggambarkan suatu aktifitas yang mengalir
dalam satu organisasi. Di level inilah Flowchart dan workflow dikelompokkan.
Prosedur di Puskesmas UPT BLUD Puskesmas Montong Betok dibuat
dalam bentuk naratif proses yang tertulis panjang lebar beberapa halaman
sehingga tidak se praktis Flowchart dan workflow.

F. Instruksi kerja
Instruksi Kerja adalah salah satu salah satu dokumen yang berisi tentang
instruksi-instruksi yang harus dilakukan oleh semua pihak di dalam organisasi.
Kalimat-kalimatnya lebih bersifat instruktif, bukan narasi. Instruksi kerja
berupa penjelasan pelaksanaan suatu aktivitas dalam prosedur yang pada
umumnya lakukan oleh satu jabatan/posisi. Contoh Instruksi Kerja adalah
instruksi menghidupkan mesin, memadamkan api kebakaran, cara membuka
paket, dan lain-lain.

G. Catatan Mutu
Catatan mutu adalah bukti dari proses kerja yang sudah
dilakukan/dikerjakan, bukti ini dapat ditulis dalam sebuah form sesuai prosesnya
masing-masing. Catatan mutu pada prinsipnya juga merupakan suatu
dokumen yang dibuat dalam dalam format form, dengan nomor dokumen
sesuai dengan prosedur pengendalian dokumen.

IV. TINGKAT REGULASI


Tingkatan regulasi yang berlaku di UPT BLUD Puskesmas Montong Betok :
Tabel 4.1 Regulasi
Level Regulasi
1 Peraturan
2 Surat Keputusan
3 Kebijakan
4 Pedoman / Panduan
5 Prosedur
6 Instruksi Kerja
7 Catatan Mutu

3
V. PENERBITAN DAN PENGESAHAN REGULASI
Tingkatan regulasi yang berlaku di UPT BLUD Puskesmas Montong Betok.
Tabel 5.1Penerbitan & Pengesahan Regulasi
Jenis Leve Disiapkan Diperiks Di Paraf Disahkan
Dokumen l a Oleh Oleh
Ketua Kepala Kepala
Peraturan 1 Tim Pokja 1
Pokja Tata Usaha Puskesmas
Surat Ketua Kepala Kepala
2 Tim Pokja 1
Keputusan Pokja Tata Usaha Puskesmas

Ketua Kepala Kepala


Kebijakan 3 Tim Pokja 1
Pokja Tata Usaha Puskesmas
Pedoman / Tim Pokja Ketua Kepala Kepala
4
Panduan 1,II & III Pokja Tata Usaha Puskesmas
Tim Pokja Ketua Kepala Kepala
Prosedur 5
1,II & III Pokja Tata Usaha Puskesmas

Tim Pokja Ketua Kepala Kepala


Instruksi Kerja 6
1,II & III Pokja Tata Usaha Puskesmas

Tim Pokja Ketua Kepala Kepala


7 Pokja
Catatan Mutu 1,II & III Tata Usaha Puskesmas

VI. PENOMORAN REGULASI


a. Rumus penomoran : 00/ KKK/ JJJ/ PKM-MTB/ MMMM/ YYYY
00 = Nomor Urut Dokumen
KKK = Kode Dokumen
JJJ = Jenis Dokumen
PKM-MTB = Singkatan Puskesmas UPT BLUD Puskesmas Montong Betok
MMMM = Bulan pembuatan/ penerbitan regulasi
YYYY = Tahun pembuatan/ penerbitan regulasi

b. Istilah baku untuk No. urut Dokumen = 00


Contohnya adalah : 01,02,03,04,05,06,07,… dstnya.

c. Istilah baku untuk Kode Dokumen = KKK, jenisnya adalah :


Tabel 6.1 Kode Dokumen
KODE KLASIFIKASI

A ADMINISTRASI

1 Umum / TU

2 Kepegawaian

3 Data dan Sistem Informasi Kesehatan ( SP2TP )

4 Keuangan

4
5 Sarpras/Aset

6 Lain-lain

B PELAYANAN ( UKP)

1 Ugd

2 Ruang Rawat Inap

3 Ruang Pemeriksaan Umum

4 Ruang Pemeriksaan Anak

5 Ruang Pemeriksaan Gigi Dan Mulut

6 Ruang Pemeriksaan Ibu

7 Ruang Pemeriksaan Kb

8 Ruang Pemeriksaan Lansia

9 Ruang Pemeriksaan Batuk Dan Tbc

10 Ruang Pemeriksaan Remaja

11 Ruang Konseling

12 Ruang Laboratorium

13 Ruang Apotek

114 Lain-Lain

C PROGRAM / UKM ESSENSIAL

1 KIA & KB

2 GIZI

3 Kesehatan Lingkungan

4 Promkes

5 Pengendalian Penyakit ( P2P)

ISPA,DIARE,TB Paru,Malaria,DBD,Imunisasi,PTM,HIV AIDS

6 Survailens

7 Lain-lain

D PROGRAM / UKM PENGEMBANGAN

1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 )

2 KESGIMUL

3 UKS

5
4 PERKESMAS

5 Kesehatan Jiwa

6 Kesehatan Mata

7 Lansia

8 Kesehatan Haji

9 Lain-Lain

d. Istilah baku untuk Jenis Dokumen = JJJ, jenisnya adalah :


PER = Peraturan
SK = Surat Keputusan
KBJ = Kebijakan
KA = Kerangka Acuan
PM = Pedoman Mutu
SOP = Standar Operasional Prosedur
DE = Dokumen Exsternal
DI = Dokumen Internal
DT = Data Tilik
STO = Struktur Organisasi
RJK = Rujukan
INK = Instruksi Kerja
MM = Manual Mutu
PM = Pedoman Mutu
AI = Audit Internal
ST = Surat Tugas
VSM = Visum At Repertum
SKL = Surat Keluar
SM = Surat Masuk
SKS = Surat Keterangan Sehat
SKI = Surat Keterangan Istirahat

VII. TATA NASKAH

Tata Naskah Regulasi yang berlaku di Puskesmas UPT BLUD Puskesmas


Montong Betok adalah sebagai berikut :

1. Peraturan

Bentuk dan susunan naskah Peraturan di Puskesmas UPT BLUD


Puskesmas Montong Betok adalah sebagai berikut :

6
A. Kepala
a) Kop naskah peraturan terdiri atas nama Pemerintah Kabupaten
Lombok Timur dan nama FKTP yaitu Puskesmas UPT BLUD
Puskesmas Montong Betok, disertakan gambar logo Pemda
Kabupaten Lombok Timur di sebelah kiri atas dan logo Puskesmas
di sebelah kanan atas.
b) Kata peraturan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis
simetris dengan huruf kapital.
c) Nomor peraturan ditulis dengan huruf capital di bawah peraturan dan
nama jabatan pejabat yang menetapkan.

Penomoran Naskah Peraturan Kepala Puskesmas :


01/A.1/ PER / PKM-MTB / IV / 2023

Tahun penerbitan dokumen

Bulan penerbitan dokumen

Singkatan FKTP

Singkatan jenis regulasi

Singkatan kode regulasi

Nomor urut penerbitan dokumen


berdasarkan jenis

Gambar 7.1 Penomeran Peraturan

d) Kata penghubung tentang ditulis dengan huruf kapital.


e) Judul peraturan ditulis dengan huruf kapital.
f) Ucapan Syukur Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa ditulis simetris di
tengah dengan huruf kapital di bawah judul

B. Pembukaan

a) Jabatan pembentuk peraturan ditulis simetris, diletakkan di tengah


margin serta ditulis dengan huruf kapital.
b) Konsiderans
Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-
pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan
peraturan. Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titik dua (:) dan diletakkan di bagian kiri;
Konsiderans Mengingat, yang memuat dasar kewenangan dan
peraturan perundang-undangan yang memerintahkan pembuatan
peraturan tersebut. Peraturan perundang- undangan yang menjadi
dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau
lebih tinggi.

7
Konsiderans Mengingat diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan
kata
Menimbang.

c) Diktum
Diktum Memutuskan ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf
kapital, serta diletakkan di tengah margin.
Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata
Memutuskan disejajarkan ke bawah dengan kata Menimbang
dan Mengingat, huruf awal kata.
Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda
baca titik dua; nama peraturan sesuai dengan judul (kepala) ,
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca
titik.

C. Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi peraturan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya : KESATU : KEDUA : dst
b) Dicantumkan saat berlakunya peraturan,
perubahan,pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan
lainnya,dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan, dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
peraturan.

D. Kaki
Kaki peraturan merupakan bagian akhir substansi peraturan yang memuat
penanda tangan penetapan peraturan, pengundangan peraturan yang
terdiri atas tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda tangan
pejabat, dan nama lengkap pejabat yang menandatangani di tuliskan
nama tanpa gelar.

E. Penandatanganan.
Penandatanganan Peraturan Kepala Puskesmas UPT BLUD Puskesmas
Montong Betok ditandatangani oleh Kepala Puskesmas UPT BLUD
Puskesmas Montong Betok dan keabsahan salinan dilakukan oleh
Bagian Tata Usaha.

2. Surat Keputusan
Bentuk dan susunan naskah Surat Keputusan Kepala Puskesmas adalah

8
sebagai berikut :
A. Kepala
a) Kop naskah Surat Keputusan terdiri atas nama Pemerintah
Kabupaten Lombok Timur dan nama FKTP yaitu Puskesmas UPT
BLUD Puskesmas Montong Betok, disertakan gambar logo Pemda
Kabupaten Lombok Timur di sebelah kiri atas dan logo Puskesmas
di sebelah kanan atas.
b) Kata Surat keputusan pejabat yang menetapkan ditulis simetris
di tengah margin dengan huruf kapital.
c) Nomor surat keputusan ditulis dengan huruf Kapital di bawah surat
keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan.
Penomoran Surat Keputusan Kepala Puskesmas :
01/A.1/ SK/ PKM-MTB / IV / 2023

Tahun penerbitan dokumen

Bulan penerbitan dokumen

Singkatan FKTP

Singkatan jenis regulasi

Singkatan kode regulasi

Nomor urut penerbitan dokumen


berdasarkan jenis

Gambar 7.2 Penomeran Surat Keputusan

d) Kata penghubung tentang ditulis dengan huruf kapital.


e) Judul keputusan ditulis dengan huruf kapital.
Ucapan Syukur Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa ditulis simetris di
tengah dengan huruf kapital di bawah judul.

B. Pembukaan
a) Nama jabatan pejabat yang menetapkan keputusan ditulis simetris
di tengah dengan huruf kapital.
b) Konsiderans
1. Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-
pokok pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan
pembuatan keputusan. Kata menimbang ditulis dengan huruf
kapital, diakhiri tanda baca titik dua, dan diletakkan di bagian kiri.
2. Konsiderans Mengingat memuat dasar kewenangan dan keputusan
yang memerintahkan pembuatan keputusan tersebut. Keputusan

9
yang menjadi dasar hukum adalah keputusan yang tingkatannya
sederajat atau lebih tinggi.
3. Diktum
a. Diktum Memutuskan ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa
spasi di antara suku kata dan diletakkan di tengah margin.
b. Diktum Menetapkan dicantumkan sesudah kata Memutuskan,
disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan
mengingat, huruf awal kata
c. Menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda
baca titik dua.
d. Nama keputusun sesuai dengan judul (kepala) keputusan
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
baca titik.

C. Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya : KESATU : dst
b) Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran keputusan, dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
keputusan.

D. Kaki
Kaki Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi Surat Keputusan
yang memuat penanda tangan penetapan Surat Keputusan,
pengundangan Surat Keputusan yang terdiri atas tempat dan tanggal
penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama lengkap
pejabat yang menandatangani di tuliskan tanpa gelar

E. Penandatanganan.
Penandatanganan Surat Keputusan Kepala Puskesmas UPT BLUD
Puskesmas Montong Betok ditandatangani oleh Kepala Puskesmas UPT
BLUD Puskesmas Montong Betok dan keabsahan salinan dilakukan
oleh Bagian Tata Usaha.

3. Kebijakan
Bentuk dan susunan naskah Kebijakan di Puskesmas UPT BLUD Puskesmas
Montong Betok adalah sebagai berikut :
A. Kepala
a) Kop naskah Kebijakan terdiri atas nama Pemerintah Kabupaten
Lombok Timur dan nama FKTP yaitu Puskesmas UPT BLUD
10
Puskesmas Montong Betok, disertakan gambar logo Pemda
Kabupaten Lombok Timur di sebelah kiri atas dan logo Puskesmas
di sebelah kanan atas.
b) Kata Kebijakan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis
simetris dengan huruf kapital.
c) Nomor Kebijakan ditulis dengan huruf kapital di bawah nama Pejabat
yang menetapkan Kebijakan.
Penomoran Naskah Kebijakan Kepala Puskesmas :
01/ A.1/ KBJ /PKM-MTB / IV / 2023

Tahun penerbitan dokumen

Bulan penerbitan dokumen

Singkatan FKTP

Singkatan jenis regulasi

Singkatan kode regulasi

Nomor urut penerbitan dokumen


berdasarkan jenis

Gambar 7.3 Penomeran Kebijakan

d) Kata penghubung tentang ditulis dengan huruf kapital.


e) Judul kebijakan ditulis dengan huruf capital.
Nama jabatan yang menetapkan kebijakan ditulis dengan huruf kapital.

B. Pembukaan

a) Jabatan pembentuk kebijakan ditulis simetris, diletakkan di tengah


margin serta ditulis dengan huruf kapital.
b) Konsiderans
Konsiderans Menimbang, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok
pikiran yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan
kebijakan. Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titik dua (:) dan diletakkan di bagian kiri;
Konsiderans Mengingat, yang memuat dasar kewenangan dan
peraturan perundang-undangan yang memerintahkan pembuatan
peraturan tersebut. Peraturan perundang-undangan yang menjadi
dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau
lebih tinggi. Konsiderans Mengingat diletakkan di bagian kiri tegak lurus
dengan kata menimbang.
c) Diktum
Diktum Memutuskan ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf
kapital, serta diletakkan di tengah margin;

11
Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata
memutuskan disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang
dan mengingat, huruf awal kata Menetapkan ditulis dengan huruf
kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua; nama peraturan
sesuai dengan judul (kepala, seluruhnya ditulis dengan huruf kapital
dan diakhiri dengan tanda baca titik.

C. Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi peraturan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya : KESATU : KEDUA : dst
b) Dicantumkan saat berlakunya kebijakan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan, dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
kebijakan.

D. Kaki
Kaki kebijakan merupakan bagian akhir substansi kebijakan yang memuat
penanda tangan penetapan peraturan, pengundangan peraturan yang
terdiri atas tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda tangan
pejabat, dan nama lengkap pejabat yang menandatangani.

E. Penandatanganan.
Penandatanganan Kebijakan ditandatangani oleh Kepala Puskesmas UPT
BLUD Puskesmas Montong Betok dan nama lengkap pejabat yang
menandatangani di tuliskan tanpa gelar
dan keabsahan salinan dilakukan oleh Bagian Tata Usaha.

4. Pedoman / Panduan
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka
sulit untuk dibuat standar sistematikanya atau format bakunya. Oleh karena
itu Puskesmas UPT BLUD Puskesmas Montong Betok menyusun
sistematika buku pedoman/panduan sebagai berikut :
A. Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja :
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Puskesmas UPT BLUD Puskesmas Montong
Betok
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Puskesmas UPT BLUD
Puskesmas Montong Betok
BAB IV Struktur Organisasi Puskesmas UPT BLUD Puskesmas
Montong Betok

12
BAB V Struktur Organisasi UnitKerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/rapat
BAB XI Pelaporan
- Laporan Harian - Laporan Bulanan - Laporan Tahunan
B. Pedoman Pelayanan Unit Kerja
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Tujuan Pedoman
C.Ruang Lingkup Pelayanan
D.Batasan Operasional
E.LandasanHukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A.Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B.Distribusi Ketenagaan
C.Pengaturan Jaga
BAB III STANDARFASILITAS
A.Denah Ruang
B.Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
C. Penulisan Pedoman/Panduan dengan tata dokumen sebagai berikut :
Ukuran kertas : Legal ( 8.5 x 14 )
Perataan batas kiri kertas : 3 cm
Perataan batas kanan kertas : 2 cm
Perataan batas bawah kertas : 2 cm
Perataan batas atas kertas: 3 cm
Jenis huruf : Times New Roman
Ukuran huruf : 12
Warna huruf : Hitam
Ukuran Huruf Judul : 14
Garis spasi dalam table : 1spasi
Garis spasi di luar tabel : 1.5spasi

5. Kerangka Acuan Program/Kegiatan

13
Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan dilakukan
dan dibuat kerangka acuan sesuai dengan Program Pengembangan SDM,
Program Peningkatan Mutu Puskesmas Dan Keselamatan Pasien, Program
Pencegahan Bencana, Program Pencegahan Kebakaran, kegiatan pelatihan
triase gawat darurat dan sebagainya
Dalam kerangka acuan harus dijelaskan bagaimana cara melaksanakan
kegiatan agar tujuan tercapai, dengan penjadwalan yang jelas dan evaluasi
serta pelaporan.
Sistematika Kerangka Acuan Puskesmas UPT BLUD Puskesmas Montong

Betok sebagai berikuti:

a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang
masih terkait dengan upaya/kegiatan.

b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat

c. Tujuan umum dan tujuan khusus


Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan.
Tujuan umum adalah tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus
adalah tujuan secara rinci

d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


Regiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang
harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan, Oleh karena
itu antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalana

D. Cara melaksanakankegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan
pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan
membentuk tim, melakukan rapat,melakukan audit, dan lain-lain

E. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan tujuan upaya/ kegiatan. Sasaran Program/ kegiatan
menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu.
Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Sasaran yang baik harus memenuhi "SMART" yaitu
1) Spesific
Spesifik dan jelas, sehingga dapat dipahami dan tidak ada kemungkinan
14
kesalahan interpretas/ Tidak multi tafsir dan menjawab masalah
2) Measurable:
Dapat diukur secara obyektif baik yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif, yaitu dua atau lebih mengukur indikator kinerja mempunyai
kesimpulan yang sama
3) Achievable:
Dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia, penting, dan harus
berguna untuk menunjukkan keberhasilan masukan, keluaran, hasil,
manfaat, dan dampak serta proses
4 Relevan/Realistic
Indikator kinerja harus sesuai dengan kebijakan yang berlaku

F. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian kegiatan
yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan.

G. Monitoring Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Yang dimaksud dengan monitoring adalah melaksanakan pemantauan
terhadap pelaksanaan program/kegiatan agar tidak terjadi penyimpangan,
sementara evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan
kegiatan terhadap jadwal yang direncanakan. Jadwal tersebut akan dievaluasi
setiap berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga
apabila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan
jadwal, maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu
Program/kegiutant secara keseluruhan, Karena itu yang ditulis dalam kerangka
acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan
kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan`
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan
evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan tersebut harus
dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara
bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus
dibuat dan ditujukan kepadasiapa

H. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka acuan
adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat
dokumentasi kegiatan, Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan
program dan kapan laporan harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan
tersebut harus diserahkan. Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan
Program/kegiatan secara menyeluruh. Jadi yang ditulis di dalam kerangka
acuan, bagaimana melakukan evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan.
Jika diperlukan, dapat ditambahkan butir-butir lain sesuai kebutuhan, tetapi
15
tidak diperbolehkan mengurangi, misalnya rencana pembiayaan dan anggaran.

I. Penulisan Kerangka Acuan dengan tata dokumen sebagai berikut :


Ukuran kertas : Legal ( 8.5 x 14 )
Perataan batas kiri kertas : 3 cm
Perataan batas kanan kertas : 2 cm
Perataan batas bawah kertas : 2 cm
Perataan batas atas kertas: 3 cm
Jenis huruf : Times New Roman
Ukuran huruf : 12
Warna huruf : Hitam
Ukuran Huruf Judul : 14
Garis spasi dalam table : 1spasi
Garis spasi di luar tabel : 1.5spasi

6. Notulen

JUDUL PERTEMUAN
Notulen (rapat/ sosialisasi / workshop)

Tanggal : Tempat :
Pukul :
Susunan Acara

Pimpinan Pertemuan
Peserta Pertemuan Daftar peserta tertuang dalam daftar hadir
Notulen Sebelumnya

Pembahasan

Kesimpulan

Proses Pertemuan

Rekomendasi

Tindak Lanjut

Petugas Notulen Tempat dan tanggal notulen ditulis


Mengetahui, Pimpinan Rapat

TTD TTD

7. Prosedur/Standar Oprasional Prosedur (SOP)


Prosedur dibuat dalam bentuk dan susunan naskah dalam Standar
Operasional Prosedur (SOP) sebagai berikut :
1. Susunan naskah dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai
berikut :

16
A. Kepala
a. Kop naskah standar operasional prosedur terdiri atas gambar
logo Pemda
Kabupaten Lombok Timur di sebelah kiri atas dan gambar logo
puskesmas di sebelah kanan atas serta alamat Puskesmas UPT
BLUD Puskesmas Montong Betok di bawahnya.
b. Tulisan Standar Operasional Prosedur (SOP) dicantumkan di
samping logo Pemda Kabupaten Lombok Timur.
c. Judul standar prosedur operasional (SOP) yang ditulis dengan
huruf kapital.
d. Nomor Dokumen, Nomor Revisi, Tanggal terbit, Tanggal Mulai
Berlaku dan Halaman dicantumkan secara simetris dibawah judul.
e. Nomor Dokumen :
01 / A.1/ SPO/ PKM-MTB/ IV / 2016

Tahun pembuatan dokumen

Bulan penrbitan dokumen

Singkatan Puskesmas

Singkatan jenis regulasi

Singkatan Kode regulasi

Nomor urut dokumen

Gambar 7.4 Penomeran SOP

f. Nomer Revisi dicantumkan dibawah nomor dokumen


g. Tanggal Terbit dicantumkan dibawah Nomor Revisi
h. Tanggal Mulai Berlaku dicantumkan dibawah Tanggal Terbit
i. Halaman dicantumkan dibawah Tanggal Mulai Berlaku
j. Tanda Tangan dan Nama Jelas pejabat yang menetapkan standar
prosedur operasional dicantumkan dibawah halaman.

B. Batang Tubuh
Batang tubuh standar prosedur operasional terdiri atas pengertian,
tujuan, kebijakan, Refrensi,Alat dan Bahan, prosedur/ Langkah-
langkah, unit terkait dan dokument terkait.

C. Logo
yang dipakai adalah logo Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan
lambang Puskesmas, ukuran logo di sesuaikan.

17
D. Kotak Heading diisi sebagai berikut :
J. Heading dan kotaknya dicetak pada setiap halaman. Pada halaman
pertama kotak heading harus lengkap, untuk halaman-halaman
berikutnya kotak heading dapat hanya memuat: kotak nama
Puskesmas, judul SPO, No.dokumen, No.Revisi, Tgl. Terbit, Tanggal
Mulai Berlaku,dan halaman (tanpa logo)
K. Kotak Pemda diberi nama Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok
Timur dan Logo Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur .
L. Kotak Puskesmas diberi nama Puskesmas UPT BLUD Puskesmas
Montong Betok dan logo Puskesmas
M.Kotak judul SOP : diberi judul /nama SOP sesuai proses kerjanya
N. No. Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang
berlaku di Puskesmas UPT BLUD Puskesmas Montong Betok.
O. No. Revisi : diisi dengan status revisi, dengan menggunakan angka,
misalnya untuk dokumen baru dapat diberi nomor 0, sedangkan
dokumen revisi pertama diberi nomor 1, dan seterusnya.
P. Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya SOP tersebut.
Q. Tanggal mulai berlaku : tanggal dimana telah disahkan dan di
berlakukannya SOP tersebut
R. Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total
halaman untuk SOP tersebut. misalnya : halaman pertama : 1/3,
halaman kedua: 2/3, halaman terakhir : 3/3
S. Ditetapkan Kepala Pusksmas : diberi tandatangan Kepala Puskesmas
dan nama jelasnya.
T. Penulisan SOP dengan tata dokumen sebagai berikut :
Ukuran kertas : A4 ( 8.27 x 11.69 )
Perataan batas kiri kertas : 3 cm
Perataan batas kanan kertas : 2 cm
Perataan batas bawah kertas : 2 cm
Perataan batas atas kertas: 3 cm
Jenis huruf : Times New Roman
Ukuran huruf : 12
Warna huruf : Hitam
Ukuran Huruf Judul : 14
Ukuran Huruf kata SOP : 16
Garis spasi dalam table : 1spasi
Garis spasi di luar tabel : 1.5spasi

E. Isi SOP :
1) Pengertian : yang paling awal diisi judul SOP adalah, dan berisi
penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit
dipahami atau menyebabkan salah pengertian/ menimbulkan multi
persepsi.
2) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci :
“ Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”

18
3) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang mendasari
SOP tersebut.
4) Referensi: berisikan dokumen ekternal sebagai acuan penyusunan
SOP, bisa berbentuk buku, peraturan perundang- undangan, ataupun
bentuk lain sebagai bahan pustaka,
5) Alat dan Bahan : Kebutuhan yang di perlukan untuk mendukung
SOP tersebut
6) Langkah- langkah Prosedur : bagian ini merupakan bagian utama
yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan
proses kerja tertentu,
7) Bagan Alir adalah proses kerja tersebut di uraikan dengan diagram
alir (Flowchart) agar mepermudah gambaran alur suatu proses kerja.
8) Hal- hal Yang Yerlu di Perhatikan : hal penting yang harus di
perhatikan dalam preses tersebut
9) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan/atau prosedur terkait
dalam proses kerja tersebut.
10) Dokument Terkait : berisikan dokument lain misalnya yang terkait
dengan SOP tersebut
11) Rekam Historis Perubahan : Memuat perubahan yang terjadi pada
SOP

F. Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart):

Didalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam


langkah- langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/bagan alir
untuk memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun
bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram
alir makro dan diagram alir mikro.

 Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis


besar dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu
symbol, yaitu simbol balok:

 Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan dari tiap


tahapan diagram makro, bentuk simbul sebagai berikut:

o Awal kegiatan :

o Akhir kegiatan :

o Simbol Keputusan : ? Ya

Tidak

Penghubung :

19
o Dokumen :

o Arsip :
Tabel 7.1 Format SOP Halaman 1
(JUDUL SOP)

No.
:
Dokumen
No. Revisi :
SOP Tgl. Terbit :
Tgl. Mulai
:
Berlaku
Halaman : 1/2
UPT BLUD
Drg L.M.Yunus. Skm
PUSKESMAS MT
196612311993031161
BETOK
1.Pengertian

2.Tujuan

3.Kebijakan

4.Refrensi

5.Alat dan Bahan

6. Prosedur/
Langkah-langkah
7.Bagan alir

8. Hal yang perlu di


perhatikan

9. Unit terkait

10. Dokumen
terkait

11. Rekaman No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal mulai di


historis perubahan berlakukan

Tabel 7.2 Format SOP Halaman 2


( Judul SOP )
SOP No.
:
Dokumen
No. Revisi :

20
Tgl. Terbit :
Tgl. Mulai
:
Berlaku

Halaman : 2/3

UPT BLUD
Drg L.M.Yunus. Skm
PUSKESMAS MT
196612311993031161
BETOK

8. Instruksi Kerja
Instruksi kerja dibuat dalam bentuk dan susunan naskah sebagai
berikut :
A. Kepala
1) Kepala sebelah kiri memuat
a. Kop naskah instruksi kerja terdiri atas gambar logo Puskesmas
UPT BLUD Puskesmas Montong Betok serta alamat
Puskesmas UPT BLUD Puskesmas Montong Betok di
bawahnya.
b. Tulisan Instruksi Kerja dicantumkan di bawah logo Puskesmas
UPT BLUD Puskesmas Montong Betok
2) Kepala sebelah kanan memuat
a. Judul instruksi kerja ditulis dengan huruf kapital.
b. Nomor Dokumen, Nomor Revisi, dan Halaman
dicantumkan secara simetris dibawah judul.
Penomoran dokumen Instruksi Kerja:
01/ A.1/INK/ PKM-MTB/ IV/ 2023

Tahun pembuatan dokumen

Bulan penrbitan dokumen

Singkatan Puskesmas

Singkatan jenis regulasi

Singkatan Kode regulasi

Nomor urut dokumen

Gambar 7.5 Penomeran Instruksi Kerja


c. Tanggal Terbit dicantumkan dibawah nomor dokumen.
d. Tanda tangan dan nama jelas pejabat yang menetapkan
instruksi kerja dicantumkan dibawah nomor revisi dan halaman.
B. Batang Tubuh

21
Batang tubuh INSTRUKSI KERJA terdiri atas :
Tujuan, Ruang Lingkup, Pelaksana, Referensi, Langkah Kerja dan
Lampiran-
lampiran (berisi Keterangan-keterangan yang diperlukan, Gambar,
diagram alir yang diperlukan untuk menjelaskan Instruksi Kerja. Formulir
yang diperlukan untuk merekam kegiatan yang disyaratkan oleh Instruksi
Kerja tersebut).

9. Catatan Mutu
Untuk memudahkan mengendalikan dokumen-dokumen yang sangat banyak,
maka dibuat form Catatan Mutu sehingga Puskesmas UPT BLUD Puskesmas
Montong Betok menetapkan beberapa form Catatan Mutu sebagai berikut :
1) Daftar Induk Dokumen Internal (Lampiran 6)
2) Daftar Induk Dokumen Eksternal (Lampiran 7)
3) Lembar Distribusi (Lampiran 8)
4) Formulir Bukti Penerimaan Salinan Dokumen (Lampiran 9)
5) Formulir Bukti Penarikan Dokumen (Lampiran 10)
6) Formulir Amandemen (Lampiran 11)
7) Berita Acara Pemusnahan Dokumen (Lampiran 12)
8) Daftar Dokumen yang dimusnahkan (Lampiran 13)

VIII. DISTRIBUSI, PENYIMPANAN, DAN DAFTAR INDUK DOKUMEN


1. Unit kerja pembuat dokumen menentukan unit-unit yang
akanmenerima salinan dokumen dan menuliskannya di dalam
"LembarDistribusi" (Lampiran8) yang terdapat pada setiap dokumen
tersebut.
2. Formulir Distribusi / Penerima Dokumen diisi dan ditanda tangani oleh
penerima dokumen dan disimpan oleh unit kerja pembuat dokumen.
3. Unit kerja pembuat dokumen dan penerima dokumen melakukan
penyimpanan dan pemeliharaan dokumen. Setiap unit kerja yang
menyimpan dokumen bertanggung jawab untuk menyimpan dan
memelihara dokumen dari kemungkinan hilang atau rusak.
4. Bagian Sekretariat bertanggung jawab terhadap peredaran dokumen dan
dicatat dalam Daftar Induk Dokumen (Lampiran 6).

IX. IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI DOKUMEN


1. Setiap dokumen regulasi diklasifikasikan dan diidentifikasikan oleh Bagian
Sekretariat ke dalam 4 (empat) jenis sebagai berikut :
2. Master
3. Dokumen terkendali.
4. Dokumen tidak terkendali.
22
5. Dokumen kadaluarsa
6. Dokumen Master adalah naskah asli dokumen baik berupa hard copy dan
atau soft copy, lengkap dengan tanda-tanda keabsahannya
7. Dokumen terkendali adalah dokumen yang berlaku dan didistribusikan kepada
unit kerja.
Apabila terjadi perubahan pada dokumen ini, maka revisi terbaru harus
didistribusikan kepada unit kerja penerima sesuai Daftar Pemegang Dokumen.
8. Dokumen tidak terkendali adalah dokumen yang bila terjadi perubahan pada
dokumen ini, maka revisi terbaru tidak perlu diberikan.
9. Dokumen tidak berlaku (obsolete) adalah dokumen yang sudah tidak berlaku
lagi disebabkan oleh karena ada dokumen versi terbaru atau masa berlaku
dokumen sudah kadaluarsa.

X. PENGENDALIAN DOKUMEN
Tanda-tanda keabsahan suatu dokumen ialah nama dokumen, tanggal
diterbitkan, tanda tangan stempel sesuai dengan jenis dokumen.
1. Dokumen dibedakan antara yang dikendalikan dan yang tidak
dikendalikan. Semua dokumen yang dipakai sebagai rujukan kerja haruslah
dokumen yang dikendalikan.
2. Dokumen terkendali harus memiliki keabsahan seperti nama dokumen,
tanggal diterbitkan dan tanda tangan dan stempel
3. Dokumen yang beredar di luar puskesmas dianggap sebagai dokumen
yang tidak dikendalikan.
4. Semua dokumen, harus ada induknya nya, yang disimpan oleh Bagian
Sekretariat sebagai pengendali dokumen. Penggandaan dokumen hanya
dilakukan dari “INDUK”.
5. Semua dokumen yang dikendalikan harus jelas distribusinya, dan bukti
telah diterimakannya dokumen yang dikendalikan kepada pemegang
dokumen disimpan oleh Bagian Sekretariat.
Semua dokumen berstatus “CONTROLLED COPY” yang telah kadaluarsa
harus ditarik dari pemegangnya dan harus dimusnahkan. Bila salinan yang
kadaluarsa ingin disimpan untuk referensi, maka salinan tersebut diberi
tanda (stempel) setiap halaman yang kadaluarsa hal ini dilakukan
dalam rangka mencegah pemakaiannya secara sengaja atau tidak sengaja

XI. REVISI DOKUMEN

1. Siapapun melalui seluruh pimpinan unit dapat mengajukan usulan revisi


sesuai dengan kebutuhan menggunakan form usul revisi.
2. Revisi tiap dokumen dilampiri dengan formulir amandemen (lampiran 8)
3. Dokumen lama, yang digantikan oleh dokumen yang direvisi, ditarik kembali
23
oleh Bagian Sekretariat untuk digantikan dengan yang baru.
4. Master dokumen yang kadaluarsa harus diberi tanda (stempel).

XII. PENUTUP
Demikian Pedoman ini dibuat untuk menjadi pedoman dalam penerbitan regulasi
di lingkungan Puskesmas UPT BLUD Puskesmas Montong Betok.
UPT BLUD Puskesmas Montong Betok,
2 Februari 2023
Mengetahui
Kepala UPT BLUD Puskesmas Montong Betok

L. Muhammad Yunus Skm


NIP. 196612311993031161

24

Anda mungkin juga menyukai