Anda di halaman 1dari 22

Family Dynamic and Family

Assessment Tools
Dewanto Andoko
01202220001
PPDS Kedokteran Keluarga Layanan Primer FK UPH
Pertanyaan Pemicu
1. Apa yang saudara ketahui dengan Family Dinamic. Jelaskan
2. Bagaimana kaitannya dengan status Kesehatan dalam keluarga.
3. Uraikan dan jelaskan mengenai Family assessment tools serta manfaat dan
kegunaannya.
4. Jelaskan mengenai fungsi keluarga .
5. Pembinaan PHBS di Fasilitas Kesehatan dilaksanakan secara terintegrasi ke dalam
kegiatan-kegiatan pelayanan dari fasilitas Kesehatan. Bagaimana kaitannya
dengan kedokteran keluarga, ruang lingkup dan indikatornya.
6. Jelaskan definisi, alasan , manfaat , masalah yang sering dihadapi home Visit.
7. Sebagai seorang dokter keluarga apa yang saudara persiapkan dan lakukan jika
akan melakukan kegiatan home visit
Apa yang saudara ketahui
dengan Family Dinamic.
Jelaskan
Definisi Keluarga
• Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala
Keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
(Depkes RI, 1998)
• Anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian
darah adaptasi atau perkawinan (WHO, 1969).
• Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah
tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat
(Helvie, 1981).

Joronen, K., Rantanen, A. (2014). Family Life Cycle Stages. In: Michalos, A.C. (eds) Encyclopedia of Quality of Life and Well-Being Research.
Springer, Dordrecht. https://doi.org/10.1007/978-94-007-0753-5_1004
Definisi Keluarga
Duvall
• Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan social dari tiap anggota.

Bailon dan Maglaya


• Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bergabung karena
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga,
saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan
mempertahankan suatu budaya.
Joronen, K., Rantanen, A. (2014). Family Life Cycle Stages. In: Michalos, A.C. (eds) Encyclopedia of Quality of Life and Well-Being Research.
Springer, Dordrecht. https://doi.org/10.1007/978-94-007-0753-5_1004
Definisi Keluarga
Dari beberapa pengertian tentang keluarga maka dapat disimpulkan
bahwa karakteristik keluarga adalah:
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi.
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika berpisah mereka
tetap memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing
mempunyai peran sosial,: suami, isteri, anak, kakak, adik.
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota.
Joronen, K., Rantanen, A. (2014). Family Life Cycle Stages. In: Michalos, A.C. (eds) Encyclopedia of Quality of Life and Well-Being Research.
Springer, Dordrecht. https://doi.org/10.1007/978-94-007-0753-5_1004
Bentuk Keluarga
A. Tradisional
(1) Nuclear Family atau Keluarga Inti
Ayah, ibu, anak tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu
atau keduanya dapat bekerja di luar rumah.
(2) Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami atau istri. Tinggal dalam satu rumah dengan
anak-anaknya baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru.
(3) Middle Age atau Aging Cauple
Suami sebagai pencari uang, istri di rumah atau kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah meninggalkan
rumah karena sekolah atau perkawinan / meniti karier.
(4) Keluarga Dyad / Dyadie Nuclear
Suami istri tanpa anak.
(5) Single Parent
Satu orang tua (ayah atau ibu) dengan anak.

Laszloffy, T. A. (2004). Rethinking family development theory: Teaching with the Systematic Family Development (SFD) Model. Family
Relations, 51(3), 206-214. ↵
Bentuk Keluarga
(6) Dual Carrier
Suami istri / keluarga orang karier dan tanpa anak.
(7) Commuter Married
Suami istri / keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu, keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
(8) Single Adult
Orang dewasa hidup sendiri dan tidak ada keinginan untuk kawin.
(9) Extended Family
1, 2, 3 generasi bersama dalam satu rumah tangga.

Laszloffy, T. A. (2004). Rethinking family development theory: Teaching with the Systematic Family Development (SFD) Model. Family
Relations, 51(3), 206-214. ↵
Bentuk Keluarga
B. Non Tradisional
1) Commune Family
Beberapa keluarga hidup bersama dalam satu rumah, sumber yang sama, pengalaman
yang sama.
2) Cohabiting Couple
Dua orang / satu pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
3) Homosexual / Lesbian
Sama jenis hidup bersama sebagai suami istri.
4) Institusional
Anak-anak / orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti.
5) Keluarga orang tua (pasangan) yang tidak kawin dengan anak
Laszloffy, T. A. (2004). Rethinking family development theory: Teaching with the Systematic Family Development (SFD) Model. Family
Relations, 51(3), 206-214. ↵
Siklus Kehidupan Keluarga
1. Siklus kehidupan keluarga penting bagi dokter keluarga untuk
mempertajam permasalahan yang dihadapi dan ataupun cara
penyelesaian masalah kesehatan yang ditemukan pada para
anggota keluarga. Duvall (1967) membagi menjadi 8 tahap.

Duvall, E. M. (1988). Family development's first forty years. Family Relations, 37(1) 127-134. ↵
Siklus Kehidupan Keluarga menurut Duval
Stadium 1 – pengantin (tanpa anak-anak)
Stadium 2 – keluarga dengan kelahiran anak (usia anak
tertua lahir – 30 bulan)
Stadium 3 – Keluarga dengan anak-anak pra sekolah (usia
anak tertua adalah 6 tahun)
Stadium 4 – Keluarga dengan anak-anak usia sekolah (usia
anak tertua adalah 6 – 13 tahun)
Stadium 5 – Keluarga dengan remaja (usia anak tertua
adalah 13 – 20 tahun)
Stadium 6 – Keluarga dengan dewasa muda (anak pertama
pergi hingga anak terakhir masih tinggal di rumah)
Stadium 7 – orang tua usia pertengahan (rumah tinggal
pasangan saja tanpa anak sampai pensiun)
Stadium 8 – anggota keluarga lanjut usia (pensiun hingga
kematian kedua pasangan)

Duvall, E. M. (1988). Family development's first forty years. Family Relations, 37(1) 127-134. ↵
Stadium siklus Tugas-tugas kritis dalam perkembangan
No Posisi dalam keluarga
kehidupan keluarga keluarga
1. Pasangan pengantin Istri Menegakkan pernikahan yang
Suami memuaskan masing-masing pasangan

Mempersiapkan diri untuk hamil dan hal-


hal yang diperlukan untuk menjadi orang
tua
Menyesuaikan diri dengan jejaring sanak
saudara
2. Melahirkan anak Istri – ibu Memiliki, menyesuaikan diri, dan
Suami – ayah berkhidmat terhadap perkembangan bayi
Anak perempuan
atau laki-laki atau Menegakkan rumah yang memuaskan
keduanya bagi orang tua maupun bayi

3. Usia pra – sekolah Istri – ibu Beradaptasi terhadap kebutuhan dan


Suami – ayah kepentingan mendesak bagi anak-anak
Anak – saudara pra – sekolah dalam meberikan stimulasi
perempuan dan promosi pertumbuhannya
Anak – saudara laki-
laki Mengatasi (coping) dengan kehabisan
“energi” dan berkurangnya privasi
sebagai orang tua
Stadium siklus Tugas-tugas kritis dalam
No kehidupan keluarga Posisi dalam keluarga perkembangan keluarga

4. Usia sekolah Istri – ibu Menyesuaikan diri dalam komunitas


Suami – ayah keluarga usia sekolah dengan cara
Anak – saudara perempuan yang membangun
Anak – saudara laki-laki
Berkhidmat pada prestasi pendidikan
anak

5. Remaja Istri – ibu Menyeimbangkan kebebasan dengan


Suami – ayah tanggung jawab sebagai remaja yang
Anak – saudara perempuan matang dan mampu
Anak – saudara laki-laki memperjuangkan diri sendiri

Menegakkan minat paska pengasuhan


orang tua, karier dan menumbuhkan
peran sebagai orang tua

6. Pusat “launching” Istri – ibu – nenek Melepaskan dewasa muda ke dalam


Suami – ayah – kakek dunia kerja, layanan militer,
Anak – saudara perempuan – pernikahan dll, dengan ritual dan
bibi perbantuan yang tepat
Anak – saudara laki-laki –
paman
Stadium siklus Tugas-tugas kritis dalam
No Posisi dalam keluarga
kehidupan keluarga perkembangan keluarga

7. Orang tua usia Istri – ibu – nenek Membangun kembali hubungan


pertengahan Suami – ayah – kakek pernikahan

Mempertahankan ikatan-ikatan
sanak saudara dengan generasi yang
lebih tua dan muda

8. Anggota-anggota Janda – duda Coping (mengatasi permasalahan)


keluarga lanjut usia Istri – ibu – nenek belasungkawa dan hidup sendiri
Suami – ayah – kakek

Menutup rumah keluarga atau


beradaptasi dengan usia lanjut

Menyesuaikan diri dengan pensiun


Dinamika Keluarga
• Dinamika keluarga adalah suatu interaksi atau hubungan pasien dengan
anggota keluarga dan juga bisa mengetahui bagaimana kondisi keluarga di
lingkungan sekitarnya. Keluarga diharapkan mampu memberikan
dukungan dalam upaya kesembuhan pasien.
• Dinamika keluarga juga merupakan interaksi (hubungan) antara individu
dengan lingkungan sehingga dapat diterima dan menyesuaikan diri baik
dalam lingkungan keluarga maupun kelompok sosial yang sama.
• Dinamika Keluarga merupakan proses dimana keluarga melakukan fungsi,
mengambil keputusan, memberi dukungan kepada anggota keluarganya,
dan melakukan koping terhadap perubahan dan tantangan hidup sehari-
hari.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. “Ilmu Perilaku Kesehatan”. Jakarta. Rineka Cipta.
Dinamika Keluarga
• Keluarga seperti sebuah negara. Memiliki pimpinan, menteri, rakyat, kebijakan, dan
aturan. Layaknya negara, dinamika politik keluarga pun dinamis. Karena dengan
begitulah, keluarga menjadi hidup, hangat, dan produktif.
• Anggota keluarga belajar banyak hal melalui dinamika keluarganya. Mulai masalah
pendidikan, hubungan sosial antar anggota keluarga, ekonomi, pertahanan,
komunikasi, organisasi, dan politik.
• Tidak semua pimpinan keluarga peka dengan dinamika yang ada. Kadang terlalu
tegang menyikapi kesenjangan antara idealisme dengan realita. Ketidakpekaan dan
ketegangan inilah yang sering membuat dinamika keluarga menjadi buruk. Para
anggota keluarga menjadi ikut tegang, bungkam, dan takut. Sehingga komunikasi
antar anggota keluarga juga tidak berjalan dengan baik.
• Jadi, dinamika dalam keluarga adalah hal yang memang sudah seharusnya terjadi.
Jabbari B, Rouster AS. Family Dynamics. [Updated 2022 Jul 25]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023
Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560487/
Aspek Dinamika Keluarga
• Tiap anggota keluarga memiliki perasaan dan idea tentang diri sendiri
yang biasa dikenal dengan harga diri atau self-esteem.
• Tiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikan pendapat
dan pikiran mereka yang dikenal dengan komunikasi.
• Tiap keluarga memiliki aturan permainan yang mengatur bagaimana
mereka seharusnya merasa dan bertindak yang berkembang sebagai
system nilai keluarga.
• Tiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan dengan orang luar
dan institusi di luar keluarga yang dikenal sebagai jalur ke masyarakat.

Jabbari B, Rouster AS. Family Dynamics. [Updated 2022 Jul 25]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023
Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560487/
Bagaimana kaitannya dengan
status Kesehatan dalam keluarga
Dinamika Keluarga Mempengaruhi Status Kesehatan
Keluarga
9 karakteristik keluarga yang sehat (Sumberdaya dalam keluarga):
1. Komunikasi yang sehat. Pada keadaan ini, anggota keluarga mempunyai
kebebasan dalam mengekspresikan perasaan dan emosinya.
2. Otonomi personal. Hal ini meliputi menggunakan pembagian kekuasaan
yang tepat antara pasangan.
3. Fleksibilitas. Sifat ini menunjukkan adanya sikap “memberi dan menerima”
secara tepat untuk beradaptasi pada kebutuhan-kebutuhan individu dan
perubahan di sekitar.
4. Apresiasi. Sifat ini meliputi keterikatan dan penghargaan sehingga tiap-tiap
anggota bisa berkembang rasa percaya diri yang sehat.
5. Dukungan jejaring. Dukungan yang adekuat dari dalam atau di luar keluarga
menumbuhkan rasa aman, daya tahan terhadap stress dan memberikan
lingkungan yang sehat secara umum.

John Murtagh, General Practice, the University of Michigan, McGraw-Hill, 1998.


Dinamika Keluarga Mempengaruhi Status Kesehatan
Keluarga
6. Waktu dan keterlibatan keluarga. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian
besar tanda utama kepuasan dari keluarga bahagia adalah “mengerjakan segala
sesuatu bersama-sama”.
7. Keterikatan pada pasangan. Sifat ini akan tampak peranannya bila dilakukan
terapi pada keluarga.
8. Pertumbuhan. Untuk memberikan peluang bagi pertumbuhan masing-masing
individu dalam keluarga butuh lingkungan yang mendukung.
9. Nilai spiritual dan religius. Kelekatan pada keyakinan dan nilai spiritual telah
diketahui berhubungan dengan kesehatan keluarga yang positif, mendukung
perkataan “Keluarga yang beribadah bersama-sama akan selalu terus bersama”.

John Murtagh, General Practice, the University of Michigan, McGraw-Hill, 1998.


Dinamika Keluarga Mempengaruhi Status Kesehatan Keluarga

Keluarga dalam krisis:


• Anggota keluarga yang sakit
• Kecelakaan
• Bencana finansial
• Kematian anggota keluarga
• Perceraian
• Pisah tinggal
• Tidak mendapat pekerjaan
Tidak semua keluarga dalam krisis akan jatuh dalam status “tidak sehat”, dipengaruhi
oleh lebih banyaknya sumberdaya dibandingkan kekurangan. Hal ini dapat dinilai melalui
pemeriksaan menggunakan alat-alat yang telah divalidasi (Family assessment tools)

John Murtagh, General Practice, the University of Michigan, McGraw-Hill, 1998.


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai