Anda di halaman 1dari 17

Standar Pembuatan Ambulans dan Mobil Jenazah

Dinas Perhubungan DKI Jakarta


1. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi.
2. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
Nomor 57 Tahun 2022 tentang Organisasi
Dasar Hukum Pelayanan Ambulan dan Tata Kerja Perangkat Daerah.
dan Mobil Jenazah 3. Peraturan Gubernur Nomor 120 Tahun 2016
Pelayanan Ambulans dan Mobil Jenazah
4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun
2012 tentang Kendaraan.
5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
1. Mobil Penumpang lainya yang dirancang untuk
keperluan khusus dalam ketentuan ini misalnya mobil
ambulance, dan mbil jenazah
2. Kendaraan Bermotor sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf a berdasarkan jenis dikelompokkan ke
Peraturan Pemerintah dalam:
Nomor 55 Tahun 2012 Pasal • Sepeda Motor;
• Mobil Penumpang;
5 huruf c • Mobil Bus;
• Mobil Barang; dan
• Kendaraan khusus.
3. Kendaraan Bermotor jenis Kendaraan khusus
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e
meliputi Kendaraan yang dirancang bangun untuk fungsi
tertentu.
Perbedaan antara AMBULANCE dan MOBIL JENAZAH

Ambulance dasar
Memindahkan pasien yang keadaannya relatif stabil dan Mobil Jenazah
aman pada jarak yang relatif dekat. Mobil jenazah yaitu alat transportasi yang
Ambulance transport dipakai untuk mengangkut jenazah dari
Untuk pemindahan jarak sedang-jauh.
Ambulance lengkap
rumah sakit maupun panti menuju ke rumah
1.Untuk tujuan suatu kondisi khusus yang bisa saja pasien duka atau dari rumah duka menuju TPU
harus dilakukan tindakan gawat darurat di dalam ambulance (taman pemakaman umum).
tersebut.
2. Stiker pada ambulance dasar berwarna kuning, stiker
ambulance lengkap berwarna merah.
Video Perbedaan antara AMBULANCE dan MOBIL JENAZAH
Jenis AMBULANCE

• Ambulans Darat
yang selanjutnya disebut Ambulans Kota adalah Pelayanan jasa
digunakan untuk merujuk dan mengevakuasi pasien dengan
menggunakan transportasi darat yang telah memiliki izin operasi dan
dilengkapi dengan peralatan medis sesuai standar.
• Ambulans Udara Pelayanan jasa digunakan untuk merujuk dan
mengevakuasi pasien dengan menggunakan transportasi udara yang
telah memiliki izin operasi dan di lengkapi dengan peralatan medis
sesuai standar.
• Ambulans Air adalah Pelayanan jasa digunakan untuk merujuk dan
mengevakuasi pasien dengan menggunakan transportasi air yang
telah memiliki izin operasi dan di lengkapi dengan peralatan medis
sesuai standar.
1. Berwarna biru serta sirine yang akan dipakai untuk mobil
petugas kepolisian di seluruh daerah republik Indonesia.
2. Yang memiliki warna merah serta sirine ini akan
dipakai oleh mobil tahanan, pengawalan dari tentara
Indonesia, mobil ambulans yang membawa pasien,
pemadam kebakaran, mobil pengangkut jenazah, dan
Ketentuan Warna Lampu juga mobil palang merah.
Sirene pada Mobil 3. Memiliki warna kuning tanpa menggunakan sirine akan
dipakai oleh para mobil patroli di jalan tol. Kemudian
Ambulance dipakai untuk mengawasi sarana dan juga prasarana
pada Undang Undang Nomor 22 pasal lalu lintas serta angkutan jalan. Lampu ini juga dipakai
59 ayat 5 tentang LLAJ untuk perawatan serta pembersihan fasilitas umum,
mendarat kendaraan ataupun angkutan barang khusus.
Melihat Lebih Dekat
Karoseri Dimensi Mobil
Ambulans
Karoseri Dimensi Mobil
Jenazah
Pengujian Kendaraan Mobil
Jenazah
• Izin Penyelenggaraan Ambulans adalah perizinan
yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kepada
setiap perorangan, badan hukum dan/ atau instansi
pemerintah untuk dapat menyelenggarakan
kegiatan evakuasi medik dengan menggunakan
ambulans sesuai dengan persyaratan administratif
dan teknis yang berlaku.
Izin Penyelenggaraan ambulans
dan Mobil Jenazah • Izin Penyelenggaraan Mobil Jenazah adalah
perizinan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah
kepada setiap perorangan, badan hukum dan/ atau
instansi pemerintah untuk dapat menyelenggarakan
kegiatan evakuasi dengan menggunakan Mobil
Jenazah sesuai dengan persyaratan administratif
dan teknis yang berlaku.
1. Memiliki Izin Penyelenggaraan Ambulans dari BPTSP selama 3 (tiga)
tahun dan dapat di perpanjang dengan terlebih dahulu dilakukan
sertifikasi ulang.
2. Membuat permohonan secara tertulis kepada BPTSP dengan dilengkapi
persyaratan administrasi dan dokumen teknis serta sesuai dengan
spesifikasi teknis
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan administrasi sebagaimana
ditetapkan oleh BPTSP.

Izin Penyelenggaraan 4. Dokumen teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
• Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) dari Kementerian Perhubungan
Ambulan Kota Republik Indonesia; dan
• Sertifikat dari Unit Pelayanan Ambulans.

5. Dalam hal dokumen teknis sebagaimana dimaksud dinyatakan lengkap


oleh BPTSP, maka BPTSP wajib mengeluarkan Izin Penyelenggaraan
Ambulans paling lambat 7 (tujuh) hari kerja.

6. Pemohon yang telah memperoleh Izin Penyelenggaraan Ambulans


sebagaimana dimaksud pada ayat (1), selanjutnya diwajibkan melapor
ke Unit Pelayanan Ambulans untuk pemasangan stiker Ambulans Kota.
1. Memiliki Izin Penyelenggaraan Ambulans dari BPTSP selama 3 (tiga) tahun dan
dapat di perpanjang dengan terlebih dahulu dilakukan sertifikasi ulang.
2. Izin Penyelenggaraan Mobil Jenazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berlaku selama 3 (tiga) tahun dan dapat di perpanjang dengan terlebih dahulu
dilakukan evaluasi oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan administrasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh BPTSP.
4. Dokumen teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
• Surat Keputusan Rancang Bangun dari Kementerian Perhubungan
Republik Indonesia;
Izin Penyelenggaraan • Berita Acara Hasil Penelitian dan Penilaian Fisik Kendaraan
Mobil Jenazah Bermotor dari Dinas Perhubungan dan Transportasi;
• Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT) dari Kementerian Perhubungan
Republik Indonesia;
• Rekomendasi Dinas Pertamanan dan Pemakaman; dan
• Tanda lulus uji dan Pengujian Kendaraan Bermotor dari Dinas
Perhubungan dan Transportasi.
5. Dalam hal dokumen teknis terlampir sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 22 dinyatakan lengkap oleh BPTSP, maka BPTSP wajib
mengeluarkan Izin Penyelenggaraan Mobil Jenazah paling lama 7 (tujuh)
hari kerja.
• Pembinaan dan pengawasan Ambulans Kota dapat
dilakukan secara terpadu oleh Dinas Kesehatan
melalui Suku Dinas Kesehatan dan/atau Unit
Pelayanan Ambulans dan Dinas Perhubungan dan
Transportasi serta Kepolisian Republik Indonesia.
• Petunjuk teknis mengenai pembinaan dan
pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
Pembinaan dan ditetapkan dengan keputusan Kepala Dinas
Pengawasan Ambulans dan Kesehatan.
• Pembinaan dan pengawasan mobil jenazah dapat
Mobil Jenazah
dilakukan secara terpadu oleh Dinas Pertamanan
dan Pemakaman dan Dinas Perh-ubungan dan
Transportasi serta Kepolisian Republik Indonesia.
• Petunjuk teknis mengenai pembinaan dan
pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
ditetapkan dengan keputusan Kepala Dinas
Pertamanan dan Pemakaman.
1. Dalam hal orang, Badan Hukum dan/atau instansi pemerintah
yang menyelenggarakan pelayanan Ambulans atau mobil jenazah
tanpa izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dikenakan
sanksi berupa :
• Teguran tertulis;
• Pembekuan izin; dan
• Pencabutan izin.
2. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, diberikan
jika orang, badan hukum dan/atau instansi pemerintah yang
Pemberian Sanksi menyelenggarakan pelayanan ambulans atau mobil jenazah :
Ambulans dan Mobil • tidak melaksanakan kewajiban menurut ketentuan Pasal 24
ayat (1);
Jenazah • tidak melaksanakan kewajiban menurut ketentuan Pasal 24
ayat (2) dan ayat (3);
• tidak memenuhi standar pelayanan; dan
• izin sudah kadaluarsa.
3. Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, diberikan
oleh SKPD yang melakukan pembinaan dan pengawasan.

Anda mungkin juga menyukai