Anda di halaman 1dari 17

KEPALA DESA SIGAM

KECAMATAN GELUMBANG KABUPATEN MUARA ENIM

PERATURAN KEPALA DESA


NOMOR .......... TAHUN 2020

TATA CARA PENGOPERASIAN MOBIL


AMBULAN DESA SIGAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SIGAM

Menimbang : Bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan ayat (1) Pasal


29 Peraturan Peraturan Desa Lecah Nomor ...... Tahun 2020
tentang Pengoprasian Ambulan Ambulan Desa tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional berupa Pelayanan
Transportasi untuk kepentingan keselamatan pasien, maka
perlu ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Desa.

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 Tentang


Kendaraan dan Pengemudi (Lembaran Republik Indonesia
Tahun 1993 Nomor 64);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan
Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 1400).
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 143/Menkes-
kesos/SK/II/2001, tentang Standarisasi Kendaraan
Pelayanan Medik.
4. Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 22 Tahun
2019 tentang APBD Perubahan Tahun Anggaran 2020
(Lembaran Daerah Kabupaten Muara Enim Tahun 2019
Nomor 22).
5. Peraturan Desa Lecah Nomor ....... Tahun 2020 tentang
APBDes Tahun Anggaran 2020 (Berita Desa Tahun 2020
Nomor .....)

MEMUTUSKAN:
Menetapka : PERATURAN KEPALA DESA TENTANG TATA CARA
n PENGOPERASIAN MOBIL AMBULAN DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Kepala Desa ini yang dimaksud dengan:


1. Desa atau yang disebut nama lain, selanjutnya disebut Desa,
adalah kesatuanmasyarakat hukum yang memiliki batas–
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam system Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat
Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
4. Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang
melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan
keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
5. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah
dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan
Desa.
6. Ambulan adalah kendaraan bermotor sebagaimana
mobil penumpang yang dirancang dan digunakan secara
khusus untuk orang yang menderita sakit, orang yang
meninggal atau jenazah, dan orang yang kena
musibah/kecelakaan.

7. Penderita adalah pasien dalam keadaan sakit yang


memerlukan perawatan untuk menjalani pengobatan.
8. Pelayanan Ambulan adalah pelayanan transportasi pasien
dengan kondisi tertentu antar Fasilitas Kesehatan disertai
dengan upaya atau kegiatan menjaga kestabilan kondisi
pasien untuk kepentingan keselamatan pasien.
9. Biaya Operasional ambulan adalah, pengenaan biaya yang
dikenakan kepada setiap pemesan atau yang
memerlukan ambulan (warga masyarakat dilingkungan
Desa Kertajaya), yang akan dipergunakan untuk mendanai
biaya perawatan mobil dan biaya operasional ambulan itu
sendiri.

BAB II PERSYARATAN
Bagian Kesatu
Persyaratan Mobil Ambulan
Pasal 2

1. Kendaraan bermotor yang laik jalan, beroda empat, jenis


mobil van atau minibus dengan suspense lunak, luas
ruangan yang cukup memadai untuk membawa pasien
dalam keadaan berbaring, dan tempat duduk
petugas/pengawal dengan dapat melakukan tindakan medis
bila diperlukan.
2. Badan Kendaraan berwarna putih, dilengkapi dengan
huruf Ambulance terbalik berwarna hijau disebelah depan,
dan identitas beserta logo badan/instansi sebagai pemilik
ditulis disamping kanan dan kiri.

Bagian Kedua
Persyaratan Pengemudi
Pasal 3

Untuk menjadi seorang pengemudi ambulan harus


memenuhi persyaratan sebagai berikiut:
1. Sehat Jasmani dan rohani;

2. Berpengalaman dibidang mengemudikan mobil;


3. Memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) sekurang-kurang SIM B
yang masih berlaku;
4. Bertanggung jawab, jujur, dan toleran;
5. Mempunyai kemampuan dan keyakinan yang
positif pada saat menjalankan tugas mengemudi;
6. Tidak melakukan perbuatan yang mengarah terhadap
pengaruh obat- obatan yang berbahaya dan obat-obatan
terlarang;
7. Patuh dan taat terhadap aturan mengemudikan ambulan;

Pasal 4

1. Dalam proses pengoperasian mobil ambulan harus mentaati


hal-hal sebagai berikut:
a. mobil ambulan dilarang dipergunakan untuk
kepentingan pribadi;
b. mobil ambulan dilarang digunakan untuk keperluan
diluar ketentuan yang berlaku;
c. penggunaan mobil ambulan harus seijin Layanan
Ambulan dan atau berdasarkan Surat Jalan yang
disetujui oleh Layanan Ambulan.
2. Apabila pada saat pengoperasian mobil ambulan karena
kelalaian pengemudi dan terjadi kecelakaan atau tabrakan,
maka pengemudi harus mempertanggungjawabkan kejadian
hal ini, dan menanggung segala resiko yang terjadi.

BAB III
PENGOPERASIAN AMBULAN DESA
Bagian satu
Tata Cara Pengajuan Pelayanan Mobil Ambulan
Pasal 5

1. Tata cara pengajuan pelayanan mobil ambulan adalah:


a. Pemesan atau yang memerlukan mengisi formulir
permohonan pelayanan ambulan di Sekretariat Desa;

b. Pemesan membawa indentitas kependudukan;


c. Apabila dalam keadaan darurat atau emergency, pemesan
dapat menghubungi melalui telepon, selanjutnya
pengemudi dan atau petugas mendatangi pemesan
dengan membawa formulir permohonan pelayanan
ambulan;
d. Pengemudi dibantu oleh petugas pelayanan ambulan
sesegera mungkin melaksanakan tugas pengoperasian
mobil ambulan, mulai dari tempat kejadian atau
tempat pemesan sampai ke tempat tujuan.
2. Pemesan bersedia membayar biaya operasional pelayanan
ambulan, baik secara tunai maupun secara tertunda;
3. Pembayaran secara tertunda sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) adalah pembayaran biaya operasional pelayanan
ambulan yang tidak tunai, dan dilunasi oleh pemesan
setelah penggunaan mobil ambulan selesai.

Pasal 6

Sumber biaya Operasional ambulan Desa berasal dari :


1. ADD (Alokasi Dana Desa) dan
2. Swadaya Masyarakat Pengguna Ambulan Desa.

Bagian kedua
Biaya Operasional Mobil Ambulan
Pasal 7
1. Untuk setiap pelayanan mobil ambulan akan dikenakan
biaya operasional ambulan kepada pemesan atau yang
membutuhkan dari masyarakat mampu
2. Biaya operasional ambulan sebagaimana dimaksud pada
ayat(1) adalah akan dipergunakan untuk mendanai insentif
pengemudi, paramedis bahan bakar dan uang makan
petugas.

3. Besaran biaya sebagaimana dimaksud ayat (2) adalah


sebagai berikut:
a. Sopir sebesar Rp. 200.000,-/1 Kali berangkat.
b. Petugas pendamping pasien/paramedis sebesar Rp.
200.000,-/ 1 Kali berangkat.
c. Biaya makan menyesuaikan dengan kondisi Keuangan
d. Biaya BBM termasuk biaya tol menyesuaikan dengan
kondisi Keuangan
4. Biaya sebagaimana ayat (3) tidak termasuk masyarakat
miskin yang telah dianggarkan pada APBDesa.

Pasal 8

Biaya operasional Ambulan Desa yang bersumber dari Alokasi


Dana Desa (ADD) yang dianggarkan dalam satu tahun Anggaran
yang penganggarannya adalah :
1. Biaya insentif sopir menyesuaikan dengan kondisi Keuangan
2. Biaya insentif petugas pendamping pasien/paramedis
menyesuaikan dengan kondisi Keuangan
3. Biaya BBM mobil Ambulan menyesuaikan dengan kondisi
Keuangan
4. Biaya Oli & Servis mobil Ambulan menyesuaikan dengan
kondisi Keuangan
5. Biaya penggantian suku cadang termasuk penggantian Ban
menyesuaikan dengan kondisi Keuangan
6. Biaya Asuransi kendaraan sebesar Rp.6.000.000,-

Pasal 9

1. Pengoperasian ambulan di Desa bersifat kegiatan


pelayanan masyarakat dengan memprioritaskan pelayanan
kepada warga masyarakat dilingkungan Desa Lecah
2. Semua lapisan masyarakat di lingkungan Desa Lecah diberi
kesempatan yang sama untuk dapat menggunakan
pelayanan mobil ambulan

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10

Peraturan Kepala Desa ini berlaku pada tanggal diundangkan,


memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Desa ini
agar seluruh masyarakat Desa sigam mengetahuinya.

ditetapkan di S i g a m
pada tanggal 2020

KEPALA DESA SIGAM

PANAR GESTA NEDI

Diundangkan di Sigam
pada tanggal 2020

SEKRETARIS DESA SIGAM

LEO ANTON SAPUTRA, S.Km

Lembaran Desa Sigam Tahun 2020 Nomor ....................


KEPALA DESA SIGAM
KECAMATAN GELUMBANG
KABUPATEN MUARA ENIM

KEPUTUSAN KEPALA DESA SIGAM


NOMOR : TAHUN 2020

TENTANG

PETUGAS PELAYANAN AMBULAN DESA SIGAM

Menimbang : bahwa untuk ketertiban dan kelancaran pelayanan


ambulan sebagaimana diatur pada Peraturan Desa Sigam
Nomor ............ Tahun 2020 tentang Pengoprasian Ambulan
Desa, maka perlu diatur tentang Petugas Pelayanan Ambulan
yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 Tentang


Kendaraan dan Pengemudi (Lembaran Republik
Indonesia Tahun 1993 Nomor 64);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada
Jaminan Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 1400).
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 143/Menkes-
kesos/SK/II/2001, tentang Standarisasi Kendaraan
Pelayanan Medik.
4. Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 22 Tahun
2019 tentang APBD Perubahan Tahun Anggaran 2020
(Lembaran Daerah Kabupaten Muara Enim Tahun 2019
Nomor 22).
5. Peraturan Desa Lecah Nomor ....... Tahun 2020 tentang
APBDes Tahun Anggaran 2020 (Berita Desa Tahun 2020
Nomor .....)
MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : PETUGAS PELAYANAN AMBULAN DESA SIGAM Sebagaimana


lampiran daftar nama-nama petugas pelayanan ambulan
desa yang merupakan kesatuan dalam keputusan ini.

KEDUA : Tata Kerja Bidang Pelayanan Ambulan Desa adalah:


1. Ketua Ambulan Desa (Sekretaris Desa)
a. Bertanggung jawab kepada Kepala Desa;
b. Mengatur dan memimpin kegiatan Desa Siaga;
c. Membuat laporan administrasi kegiatan Desa Siaga;
2. Pengemudi :
a. Menerima pendaftaran pelayanan mobil ambulan dari
pemesan atau masyarakat;
b. Membuat surat jalan untuk pengoperasian mobil
ambulan dengan disetujui oleh Ketua;
c. Mencatat penggunaan mobil ambulan;
d. Memelihara dan merawat mobil ambulan;
e. Mengemudikan mobil ambulan sesuai Surat Jalan.
3. Pembantu Pelayanan Ambulan :
a. Mempersiapkan peralatan kebutuhan operasional
ambulan;
b. Mengecek, mengontrol, dan memelihara peralatan;
c. Membantu pengemudi pada saat pengoperasian
ambulan, sekaligus pengemudi cadangan untuk jarak
jauh.
4. Petugas Paramedis :
a. Mempersiapkan peralatan medis dan kebutuhan pasien
selama dalam perjalanan;
b. Mengecek, mengontrol, dan memelihara peralatan medis
Ambulan Desa;
c. Menjaga pasien selama dalam perjalanan dan melakukan
tindakan medis Pertolongan Pertama pada pasien bila di
perbolehkan.

KETIGA : Petugas sebagaimana dimaksud diatas diberikan insentif


sebagaimana diatas dalam Peraturan Kepala Desa.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak mulai ditetapkan, dan akan


diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya.
ditetapkan di SIGAM
pada tanggal 2020

KEPALA DESA SIGAM

PANAR GESTA NEDI


LAMPIRAN : Keputusan Kepala Desa Sigam
Nomor : ...........................
Tentang : Petugas Pelayanan Ambulan Desa Sigam

No Nama Alamat Jabatan

1 Leo anton saputra, S.Km Dusun I KETUA

2 Juliwantoro Dusun I PENGEMUDI

3 Mega Nirwana, AM. Keb Dusun III PETUGAS PARAMEDIS

4 Sagiman Dusun II PEMBANTU PELAYANAN


AMBULAN

ditetapkan di S i g a m
pada tanggal 2020

KEPALA DESA Sigam

PANAR GESTA NEDI


KEPALA DESA SIGAM
KECAMATAN GELUMBANG
KABUPATEN MUARA ENIM

PERATURAN KEPALA DESA SIGAM


NOMOR .......... TAHUN 2020

TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


AMBULAN DESA SIGAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SIGAM

Menimbang : Bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan ayat (1) Pasal


29 Peraturan Peraturan Desa Sigam Nomor ...... Tahun 2020
tentang Pengoprasian Ambulan Ambulan Desa tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional berupa Pelayanan
Transportasi untuk kepentingan keselamatan pasien, maka
perlu ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Desa.

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 Tentang


Kendaraan dan Pengemudi (Lembaran Republik Indonesia
Tahun 1993 Nomor 64);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71
Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan
Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 1400).
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 143/Menkes-
kesos/SK/II/2001, tentang Standarisasi Kendaraan
Pelayanan Medik.
4. Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 22 Tahun
2019 tentang APBD Perubahan Tahun Anggaran 2020
(Lembaran Daerah Kabupaten Muara Enim Tahun 2019
Nomor 22).
5. Peraturan Desa sigam Nomor ....... Tahun 2020 tentang
APBDes Tahun Anggaran 2020 (Berita Desa Tahun 2020
Nomor .....)

MEMUTUSKAN:

Menetapka : PERATURAN KEPALA DESA TENTANG STANDAR OPERASIONAL


n PROSEDUR (SOP) AMBULAN DESA

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Kepala Desa ini yang dimaksud dengan:


1. Desa atau yang disebut nama lain, selanjutnya disebut Desa,
adalah kesatuanmasyarakat hukum yang memiliki batas–
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan
dihormati dalam system Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat
Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
4. Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang
melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya
merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan
keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
5. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah
dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan
Desa.

6. Ambulan adalah kendaraan bermotor sebagaimana


mobil penumpang yang dirancang dan digunakan secara
khusus untuk orang yang menderita sakit, orang yang
meninggal atau jenazah, dan orang yang kena
musibah/kecelakaan.
7. Penderita adalah pasien dalam keadaan sakit yang
memerlukan perawatan untuk menjalani pengobatan.
8. Pelayanan Ambulan adalah pelayanan transportasi pasien
dengan kondisi tertentu antar Fasilitas Kesehatan disertai
dengan upaya atau kegiatan menjaga kestabilan kondisi
pasien untuk kepentingan keselamatan pasien.
9. Biaya Operasional ambulan adalah, pengenaan biaya yang
dikenakan kepada setiap pemesan atau yang
memerlukan ambulan (warga masyarakat dilingkungan
Desa Lecah), yang akan dipergunakan untuk mendanai biaya
perawatan mobil dan biaya operasional ambulan itu sendiri.

BAB II PERSYARATAN

Bagian Kesatu
Persyaratan Mobil Ambulan

Pasal 2

1. Kendaraan bermotor yang layak jalan, beroda empat, jenis


mobil van atau minibus dengan suspense lunak, luas
ruangan yang cukup memadai untuk membawa pasien
dalam keadaan berbaring, dan tempat duduk
petugas/pengawal dengan dapat melakukan tindakan medis
bila diperlukan.
2. Badan Kendaraan berwarna putih, dilengkapi dengan
huruf Ambulance terbalik berwarna hijau disebelah depan,
dan identitas beserta logo badan/instansi sebagai pemilik
ditulis disamping kanan dan kiri.

Pasal 3

Kelengkapan standard yang diperlukan berupa:


a. Kaca Spion sebanyak 2 (dua) buah yang terletak didepan
samping kanan dan kiri, serta 1 (satu) buah lagi didalam
ditengah-tengah bagian depan sebelah atas;
b. Sirene, rotator, dan klakson sebagai peringatan audio;
c. Tabung pemadam kebakaran;
d. Tabung Oksigen dan peralatannya;
e. Blankar untuk menggotong dan tempat berbaring
pasien;
f. Dongkrak ban;
g. Ban cadangan yang sudah dipasang pada velgnya;
h. Tempat sampah; dan
i. Kelengkapan P3K

Bagian Kedua
Persyaratan Pengemudi
Pasal 4
Untuk menjadi seorang pengemudi ambulan harus
memenuhi persyaratan sebagai berikiut:
1. Sehat Jasmani dan rohani;
2. Berpengalaman dibidang mengemudikan mobil;
3. Memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) sekurang-kurang SIM B
yang masih berlaku;
4. Bertanggung jawab, jujur, dan toleran;
5. Mempunyai kemampuan dan keyakinan yang
positif pada saat menjalankan tugas mengemudi;
6. Tidak melakukan perbuatan yang mengarah terhadap
pengaruh obat- obatan yang berbahaya dan obat-obatan
terlarang;
7. Patuh dan taat terhadap aturan mengemudikan ambulan;

Bagian Ketiga
Tata Tertib Penggunaan Mobil Ambulan
Pasal 5

1. Pengemudi mengoperasikan mobil ambulan harus


berdasarkan surat jalan yang sudah disetujui oleh Ketua
Ambulan Desa
2. Pengemudi dan petugas harus siap setiap saat dalam
keadaan sehat, segar, dengan emosi terkontrol untuk
melaksanakan tugas;
3. Datang sesegera mungkin ketempat pemesan untuk
menjemput dan atau mengantar pasien;
4. Walaupun ada peraturan dan undang-undang bahwa pada
saat menjalankan mobil ambulan bisa dibebaskan dari
aturan kecepatan, aturan lalu lintas, aturan lampu lalu
lintas, dan aturan parkir, tetapi pengemudi wajib
memperhatikan dan menjaga keselamatan diri, keselamatan
orang lain, serta memperhatikan kondisi jalan;
5. Dalam keadaan lancar dan aman mobil ambulan bisa
dijalankan dengan kecepatan maksimal 80 km/jam;
6. Sirine sebagai tanda peringatan dibunyikan pada saat
kendaraan sedang bergerak, walaupun sedang bergerak
sirine dibunyikan pada saat diperlukan saja, tidak harus
terus menerus;
7. Pada saat diperlukan bisa mencari kesempatan yang baik
dan aman untuk menerobos/melewati kendaraan lain,
menerobos lampu merah, mencari jalan alternatif, dan pada
saat berhenti bisa menempatkan mobil dengan aman
walaupun di tempat yang dilarang parkir;
Pasal 6

1. Dalam proses pengoperasian mobil ambulan harus mentaati


hal-hal sebagai berikut:
a. mobil ambulan dilarang dipergunakan untuk
kepentingan pribadi;

b. mobil ambulan dilarang digunakan untuk keperluan


diluar ketentuan yang berlaku;
c. penggunaan mobil ambulan harus seijin Layanan
Ambulan dan atau berdasarkan Surat Jalan yang
disetujui oleh Layanan Ambulan.
2. Apabila pada saat pengoperasian mobil ambulan karena
kelalaian pengemudi dan terjadi kecelakaan atau tabrakan,
maka pengemudi harus mempertanggungjawabkan kejadian
hal ini, dan menanggung segala resiko yang terjadi.

Pasal 7

1. Tata cara pengajuan pelayanan mobil ambulan adalah:


a. Pemesan atau yang memerlukan mengisi formulir
permohonan pelayanan ambulan di Sekretariat Desa;
b. Pemesan membawa indentitas kependudukan;
c. Apabila dalam keadaan darurat atau emergency, pemesan
dapat menghubungi melalui telepon, selanjutnya
pengemudi dan atau petugas mendatangi pemesan
dengan membawa formulir permohonan pelayanan
ambulan;
d. Pengemudi dibantu oleh petugas pelayanan ambulan
sesegera mungkin melaksanakan tugas pengoperasian
mobil ambulan, mulai dari tempat kejadian atau
tempat pemesan sampai ke tempat tujuan.
2. Pemesan bersedia membayar biaya operasional pelayanan
ambulan, baik secara tunai maupun secara tertunda;
3. Pembayaran secara tertunda sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) adalah pembayaran biaya operasional pelayanan
ambulan yang tidak tunai, dan dilunasi oleh pemesan
setelah penggunaan mobil ambulan selesai.

Pasal 8

Pengoperasian ambulan di Desa bersifat kegiatan


pelayanan masyarakat dengan memprioritaskan pelayanan
kepada warga masyarakat dilingkungan Desa . SIGAM
Semua lapisan masyarakat di lingkungan Desa SIGAM diberi
kesempatan yang sama untuk dapat menggunakan
pelayanan mobil ambulan

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9

Peraturan Kepala Desa ini berlaku pada tanggal diundangkan,


memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Desa ini
agar seluruh masyarakat Desa SIGAM mengetahuinya.

ditetapkan di SIGAM
pada tanggal 2020

KEPALA DESA SIGAM

PANAR GESTA NEDI

Diundangkan di SIGAM
pada tanggal 2020

SEKRETARIS DESA SIGAM

LEO ANTON SAPUTRA, S.Km

Lembaran Desa SIGAM Tahun 2020 Nomor ....................

Anda mungkin juga menyukai