Anda di halaman 1dari 17

DASAR-DASAR

DESAIN KRIYA
{ Unsur-Unsur Seni Rupa
Unsur Unsur Seni Rupa

TITIK

GARIS

BIDANG

BENTUK

WARNA

TEKSTUR
Macam-macam Garis dalam Seni Rupa

• Garis horizontal, merupakan jenis garis lurus yang mendatar. Jenis garis horizontal ini
digambarkan memberikan sugesti ketenangan atau hal-hal yang tidak bergerak.

• Garis vertical, merupakan jenis garis lurus yang tegak dan berdiri. Garis vertikal memberi kesan
mengenai stabilitas, kekuatan atau kemegahan suatu objek.

• Garis diagonal, merupakan jenis garis lurus yang miring, baik ke arah kanan atau ke arah kiri.
Garis diagonal ini memberikan kesan sesuatu yang tidak stabil serta sesuatu yang bergerak atau
dinamika.

• Garis lengkung, merupakan jenis garis yang memiliki arah membelok dengan bentuk pola
melengkung. Garis lengkung ini terdiri dari tiga macam bentuk garis, yaitu garis lengkung busur,
garis lengkung kubah, dan garis lengkung mengapung.

• Garis zig-zag, merupakan jenis garis majemuk yang berkelok-kelok pada arah yang berlawanan.
Garis ini awalnya adalah garis lurus yang arahnya berbeda dan kemudian bersambung.

• Garis berombak, merupakan jenis garis majemuk berupa garis lengkung yang berkesinambungan.
Jenis garis ini juga disebut sebagai garis lengkung S yang menggambarkan irama dan pergerakan.

• Garis gabungan, adalah jenis garis yang lebih komplek, yaitu perpaduan dari beberapa unsur
garis. Gabungan tersebut merupakan perpaduan antara garis lurus, garis lengkung dan garis
majemuk.
BENTUK GARIS DAN SIFAT GARIS
DASAR _ DASAR LATIHAN GARIS
Bidang Dalam Seni Rupa
berikut ini mengenai pengertian, fungsi, dan jenis-jenis bidang dalam seni rupa

Fungsi Bidang Pada Seni Rupa


unsur bidang memiliki peranan penting terciptanya suatu karya seni. Karena
bidang memiliki fungsi penting dalam seni rupa. Diantara fungsi bidang adalah
sebagai berikut :

• Untuk menekankan nilai ekspresi, nilai gerak, nilai irama, dan nilai arah
• Untuk memberikan batas dan bentuk ruang seperti yang tampak pada
bangun tiga dimensi
• Untuk memberikan kesan trimatra yang ditimbulkan oleh dimensi panjang,
lebar, dan tinggi
• Memberikan kesan tenang, statis, stabil, dan gerak pada bidang vertikal dan
horizontal
• Memberikan kesan yang stabil dan gerak pada bidang bundar
• Memberikan kesan statis dan dinamis pada bidang-bidang bersudut
• Memberikan kesan irama dan gerak pada bidang lengkung atau
bergelombang
4 Jenis Bidang Dalam Seni Rupa
Berdasarkan bentuknya, bidang atau bentuk terdiri dari 4 jenis, diantaranya yaitu bidang
organis (biomorfis), bidang geometris, bidang tak beraturan, dan bidang bersudut. Berikut
masing-masing penjelasannya.

• Bidang Organis
Bidang organis atau biomorfosis merupakan bentuk yang tercipta secara bebas dari
gambaran kehidupan alam. Bidang organis ini dibatasi oleh lengkungan bebas. Contohnya
adalah bidang sawah, taman lapangan, langit, laut, dan lain sebagainya.

• Bidang Geometris
Bentuk geometris adalah bentuk teratur yang memiliki pengukuran secara matematis
dalam berbagai arah. Kesan yang diberikan oleh bidang geometris merupakan kesan
formal. Contohnya adalah segitiga, segiempat, segilima, segienam, lingkaran, dan elips.

• Bidang Bersudut
Bidang bersudut merupakan bidang yang dibatasi oleh beberapa lurus yang secara
matematika tidak saling mengkait. Contoh bidang bersudut antara lain segitiga,
segiempat, segilima, dan seluruh bidang selain lengkungan atau lingkaran.

• Bidang Tak Beraturan


Bidang tak beraturan juga disebut sebagai bidang non geometris yang memiliki kesan
tidak formal. Bidang ini dibatasi oleh garis lurus dan lengkung yang secara matematika
tidak saling kait mengkait. Salah satu contoh bidang tak beraturan adalah bentuk abstrak,
karena abstrak tidak sesuai dengan bentuk alam dan tidak beraturan.
Beberapa jenis bentuk benda pembentuk seni rupa.

• Bentuk Kubistis
Bentuk kubistis merupakan bentuk benda yang menyerupai kubus atau balok. Contoh benda-
benda yang memiliki bentuk kubistis antara lain meja, televisi, lemari, kulkas, dan mesin cuci.

• Bentuk Piramid
Bentuk piramid adalah bentuk benda yang menyerupai limas, yaitu memiliki ujung lancip dan
bidang sisinya datar. Contoh benda berbentuk piramid adalah atap rumah dan piramida.
• Bentuk Kerucut
Bentuk kerucut adalah bentuk benda dengan atas lancip dan bidangnya berbentuk lengkungan.
Contoh benda berbentuk kerucut adalah topi hias, terompet tahun baru, dan nasi tumpeng.

• Bentuk Silindris
Bentuk silindris adalah bentuk benda yang bulat memanjang menyerupai tabung atau silinder.
Contoh benda bentuk silindris antara lain gelas, ember, kaleng, botol, toples, dan drum.

• Bentuk Bola
Bentuk bola adalah bentuk benda bundar yang menyerupai bola. Contoh benda yang memiliki
bentuk seperti ini antara lain bola, globe, buah-buahan bundar (semangka, jeruk, melon).

• Bentuk Bebas
Bentuk bebas adalah bentuk benda yang memiliki dimensi tidak beraturan atau lepas dari bentuk
geometris. Contoh benda tidak beraturan adalah bunga, hewan, buah-buahan, dan busana.
SUSUNAN BENTUK 3 D
Bentuk Konkrit

SUSUNAN BENTUK 2 D
Bentuk Ilusi
TEORI WARNA
Teori brewster, menyatakan bahwa warna yang ada di alam
terbagi menjadi empat kelompok jenis warna, yakni warna
primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Warna-warna
tersebut tersusun dalam lingkaran warna brewster.

Lingkaran Warna

Di dalam lingkaran warna, terdapat warna primer, sekunder, dan


tersier. Primer atau warna pokok adalah warna yang tidak dapat
dihasilkan oleh pencampuran warna lainnya. Warna primer terdiri
dari warna merah, biru, dan kuning. Perpaduan antara dua warna
primer menghasilkan beberapa warna sekunder. Sedangkan
pencampuran antara warna primer dan sekunder akan
menghasilkan warna-warna tersier, seperti biru keunguan, hijau
kekuningan, dan lain sebagianya.

Sementara itu, warna-warna seperti emas dan perak dapat digolongkan sebagai warna
pokok. Namun karena warna-warna tersebut tidak menampakkan suatu kroma tertentu,
maka banyak yang menganggapnya bukan warna. warna hitam dan putih termasuk dalam
kelompok warna netral. Hal itu dikarenakan warna tersebut dapat digunakan sebagai
penetralisir terhadap warna lainnya. Dengan begitu, maka yang termasuk dalam warna
pokok hanya ada tiga, yakni warna merah, kuning, dan biru.
Lingkaran Warna

1. Warna Primer
Warna primer pada lingkaran warna merupakan warna pokok/dasar dan bukan
merupakan dari pencampuran warna lainnya. Warna primer terdiri dari warna
merah, kuning dan biru.

2. Warna Sekunder
Warna sekunder merupakan warna-warna yang dihasilkan dari pencampuran
warna primer dengan perbandingan yang sama. Warna sekunder terdiri dari
warna orange, hijau dan ungu.

3. Warna Tersier
Warna tersier adalah warna-warna yang dihasilkan dari pencampuran warna
primer dengan warna sekunder dengan perbandingan yang sama. Beberapa
contoh warna tersier yakni biru keunguan, hijau kekuningan, dan biru kehijauan.

4. Warna Netral
Warna netral adalah warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna dan bukan
merupakan warna primer ataupun sekunder. Warna netral ini dihasilkan dari
perpaduan antaran tiga warna sekaligus dengan komposisi/takaran yang tidak
sama.
PRIMER
Merah, Biru & Kuning

SEKUNDER
Ungu, Hijau, Orange
1. Warna ungu, merupakan perpaduan antara
warna merah dengan warna biru.
2. Warna hijau, merupakan perpaduan antara
warna biru dengan warna kuning.
3. Warna orange, merupakan perpaduan antara
warna merah dengan warna kuning.

TERTIER

1. Warna coklat merah, merupakan perpaduan antara


warna merah dengan warna hijau.
2. Warna coklat kuning, merupakan perpaduan
antara warna kuning dengan warna ungu.
3. Warna coklat biru, merupakan perpaduan antara
warna biru dengan warna orange.
1. Tekstur Nyata

JENIS TEKSTUR

2. Tekstur Semu
Sekian Untuk Hari Ini

Anda mungkin juga menyukai