Anda di halaman 1dari 24

Pelatihan

Early Warning System


(EWS)

Pokja Pap
Rumah Sakit Windu Husada
Apa itu EWS ?
1. Sistem peringatan dini yang dimulai dari deteksi awal Untuk pengambilan
keputusan selanjutnya.
2. Sebuah sistem skoring fisiologis yang umumnya digunakan di Unit sebelum pasien
mengalami kondisi kegawatan. Skoring EWS disertai dengan algoritme tindakan
berdasarkan hasil skoring dari pengkajian pasien yang dikembangkan pertama kali
pada tahun 2012.
3. Early Warning System bertujuan membantu staf untuk mengenali sedini mungkin
pasien yg kondisinya memburuk. Sebagian besar pasien yg mengalami gagal
jantung atau gagal paru sebelumnya memperlihatkan tanda2 fisiologis diluar
kisaran normal, yg merupakan indikasi keadaan pasien memburuk.
4. Diseluruh area RS bantuan hidup dasar diberikan segera saat dikenali adanya henti
jantung-paru, dan tindak lanjut diberikan kurang dari 5 menit. Code Blue bagian
dari pelayanan resusitasi yang berkaitan dengan Early Warning System
Manfaat EWS ?
Medeteksi dini penyakit akut dengan mengukur parameter
fisiologis spesifik dengan format standar

Menentukan tingkat keparahan penyakit dan perburukan kondisi


pasien dan mendukung pengambilan keputusan klinis yang
konsisten dan respons klinis yang tepat.

Penilaian standar di seluruh rumah sakit, tidak hanya dalam


konteks perburukan klinis akut tetapi juga untuk pemantauan
terus-menerus dari semua pasien.
Penilaian GCS
Mengingat pentingnya mengenali kegawatan secara dini dan
resusitasi yang optimal (aktivasi code blue) yang terintegrasi
dalam rantai keselamatan pasien “Chain of survival”

Instrument EWS ada 3 :


1.Early Warning System (EWS)
2.Modified Early Obseteric Warning System
(MEOWS)
3.Pediatrik Early Warning System (PEWS)
Early Warning Score (EWS)
Sebuah Penilaian ini dilakukan pada orang dewasa (berusia 16
tahun) untuk mendeteksi terjadinya perburukan/kegawatan
kondisi pasien yang tujuannya adalah mencegah hilangnya nyawa
seseorang dan mengurangi dampak yang lebih parah dari
sebelumnya EWS menggunakan pengkajian yang menggunakan
parameter fisiologis yaitu :
1. Tekanan darah sistolik
2. Nadi
3. Suhu
4. Saturasi oksigen
5. Pernafasan
6. Kebutuhan alat bantu O2
7. Status kesadaran
Parameter Early Warning Score (EWS)
PARAMETER NILAI
3 2 1 0 1 2 3
Pernafasan <8 9-11 12-20 21 - 24 >25
Nadi <40 41-50 51-90 91-110 111 - 103 >130

Suhu <35 35,1-36,0 36,1 – 37,5 38,1 - 39,0 <39,1

Tekanan Darah <90 91-100 101-110 110-120 >220


(Sistolik )

Saturasi <90% 02-93 94-95 >96

O2 Tambahan YA TIDAK

Tingkat Kesadaran Sadar Penuh Tidak Ada


Respon

TOTAL SKOR
Skor NEWS dan Respon Klinis yang Diberikan
Frekuensi
Skor Klasifikasi Tindak Lanjut yang Diberikan
Monitoring
0 Sangat Rendah Lanjutkan observasi/ monitoring secara rutin Minimal setiap 12 jam
1. Perawat pelaksana melapor Meningkatkan Minimal setiap 4-6
1-4 Rendah frekuensi observasi/ monitoring dan Perbaikan Jam
asuhan yang dibutuhkan oleh pasien.
1. Ketua Tim (perawat) memberikan informasi
5-6 tentang kondisi pasien pada dokter jaga atau Setiap 1 Jam
Sedang DPJP dan melakukan asesmen dan menentukan
kondisi pasien apakah dalam penyakit akut.
2. Siapkan fasilitas monitoring yang lebih canggih
(ICU/HCU).

1. Ketua tim (perawat) melaporkan kepada tim Blue


Code. Bed set monitor / every
>7 Tinggi 2. Stabilisasi oleh Tim Code Blue dan pasien dirujuk time
ke intermediate Care (HCU/ICU)
3. Untuk pasien di IGD (Prioritas 3, 4 dan 5),
perawat penanggung jawab melaksanakan
penanganan Batuan hidup lanjut (BHL).
Pediatric Early Warning System (PEWS)
penggunaan skor peringatan dini yang diperlukan untuk pengenalan dini terhadap
pasien anak di rumah sakit. Sistem scoring PEWS menggunakan pengkajian yang
menggunakan parameter fisiologis yaitu :
1. Warna Kulit
2. Upaya Respirasi
3. Penggunaan Alat Bantu O2
4. Denyut Jantung
5. Waktu Pengisian Capillary Refill
6. Tekanan Darah Sistolik
7. Tingkat Kesadaran
8. Suhu
9. Kesadaran Untuk Mendeteksi Terjadinya Perburukan/ Kegawatan Kondisi Pasien Yang Tujuannya Adalah
Mencegah Hilangnya Nyawa Seseorang Dan Mengurangi Dampak Yang Lebih Parah Dari Sebelumnya.
■ PEWS digunakan pada pasien anak / pediatrik (berusia saat lahir-16
tahun)

■ PEWS dapat digunakan untuk mengasesmen penyakit akut , mendeteksi


penurunan klinis, dan menginisiasi respon klinis yang tepat waktu dan
sesuai. PEWS tidak digunakan pada : Pasien dewasa lebih dari 16 tahun

■ PEWS juga dapat diimplementasikan untuk asesmen prehospital pada


kondisi akut oleh first responder seperti pelayanan ambulans, pelayanan
kesehatan primer, Puskesmas untuk mengoptimalkan komunikasi
kondisi pasien sebelum diterima rumah sakit tujuan.
Parameter 3 2 1 0 1 2 3

Suhu <35 36-37 >38,5


Pernafasan : <20 30-39 40-60 41-50 >60
<28 hari ≤20 20-29 30-40 31-50 51-60 ≥60
< 1 tahun,1-5 tahun <20 20-30 31-50 51-60 >60
5-11 tahun <20 20-30 21-30 51-60 >60
12-16 tahun <10 10-20 31-40 >40
Alat bantu O2 Tidak L/menit

Saturasi oksigen ≤85 86-89 90-93 >94

Nadi < 28 hari <80 81-90 91-99 100-180 181-190 >200


<1 tahun <90 90-99 100-109 110-160 161-170 171-190 ≥190
1-5 tahun ≤70 70-79 80-89 90-140 141-160 161-170 >170
5-11 tahun <60 60-69 70-79 80-120 121-140 141-160 >160
12-16 tahun <60 55-100 101-120 121-140 >140

Warna kulit PINK Pucat/


Berbintik
Tekanan sistolik ≤80 80-89 90-119 120-129 130-139 >140
Tingkat kesadaran A V P/ U
TOTAL :
Scoring PEWS
Tindak Lanjut
Skor Klasifikasi Frekuensi Monitoring
Yang Diberikan
0-2 4 Jam Perawat jaga Semua perubahan kondisi pasien harus
3 1-2 Jam meningkatkan frekuensi monitor untuk
tindakan klinis yang tepat

4 Minimal 1 Jam Perawat jaga Perawat jaga melakukan monitoring


dan dokter jaga ulang
5-6 30 Menit Melapor ke dokter jaga

7 Berkelanjutan Perawat jaga, Melapor ke DPJP


dokter jaga,
DPJP

>7 Berkelanjutan Panggilan Menghubungi Tim (Blue Code)


darurat
Modified Early Obstetrics Warning
Score (MEOWS)

Merupakan salah satu parameter untuk memudahkan


mendeteksi secara dini adanya risiko tinggi pada pasien
obstetri. system yang dibuat untuk mendeteksi dini
terhadap perburukan pada kondisi pasien obsetri (masa
kehamilan sampai 6 minggu post natal).
Parameter Modified Early Obstetrics Warning Score (MEOWS)
Parameter 3 2 1 0 1 2 3
Pernafasan <10 10-20 21-21 25-29 >30
Nadi <40 40-49 50-100 101-110 111-129 >130
Suhu 38 <35 35-35,9 36- 37,4 37,5 -37,9 38-38,9 >39
Tekanan darah <49 50-89 90-99 100-109 >110
diastole

Tekanan darah <70 71-79 80-89 90-139 140-149 150-159 >10


sistole

Tingkat kesadaran A V P U

Urin output <10 <30 Tidak Dapat


Diukur

TOTAL
Skor MEOWS dan respon klinis yang diberikan
0 Lanjutkan observasi setiap 6 jam ulangi observasi jika
ada perubahan kondisi pasien

1-4 Perawat / Bidan yang bertugas memberikan penilaian klinis


Penilai dan kapan untuk intervensi – lapor ke dokter jaga –
an memutuskan eskalasi waktu pemeriksaan tidak pemantauan
tiap 4 jam
5-6 Lapor dokter jaga – lapor DPJP – pemeriksaan ulang per 1
jam / lebih ketat jika kondisi memburuk

>7 Lapor ke dokter jaga – lapor DPJP – pemeriksaan ulang


oleh DPJP – pemeriksaan per 15 menit – kondisi tetap
selama 1 jam – rencana pindah HCU /ICU
Sasaran Dan Ruang Lingkup Penerapan Early Warning
Score (EWS) yaitu :
● Intalasi Gawat Darurat
● Instalasi Rawat Inap
● Instalasi Rawat Intensif (PICU/NICU, ICU , HCU)
● Instalasi Kamar Bersalin
● Instalasi Kamar Operasi
1. Pasien
2. Dokter
3. Perawat
4. Bidan
Kapan Early Warning System (EWS), dilakukan :

1. Pasien yang keadaan umumnya dinilai tidak nyaman.


2. Pasien yang datang ke instalasi gawat darurat.
3. Pasien dengan keadaan hemodinamik tidak stabil.
4. Pasien yang baru pindah dari ruang rawat intensif (ICU, HCU, PICU/NICU) ke
instalasi rawat inap
5. Pasien yang akan dipindahkan dari ruang rawat inap ke ruang rawat intensif
(ICU, HCU, PICU/NICU)
6. Pasien paska operasi dalam 24 jam pertama sesuai dengan ketentuan
penatalaksanaan pasien paska operasi.
7. Pasien dengan penyakit kronis.
8. Pasien yang perkembangan penyakitnya tidak menunjukan perbaikan.
9. Pemantauan rutin pada semua pasien, minimal 1 kali dalam 1 shift dinas
perawat.
10. Pasien yang akan dipindahkan dari Rumah Sakit Windu Husada ke Rumah
Sakit lainnya.
Kapan Pediatrik Early Warning System (PEWS)

1. Pasien anak yang keadaan umumnya dinilai tidak nyaman.


2. Pasien anak yang datang ke instalasi gawat darurat.
3. Pasien anak yang dinilai keadaan hemodinamik tidak stabil.
4. Pasien anak yang baru pindah dari ruang rawat intensif (HCU bayi, NICU, PICU)
ke instalasi rawat inap.
5. Pasien anak yang akan dipindahkan dari ruang rawat inap ke ruang rawat
intensif (HCU bayi, NICU, PICU).
6. Pasien anak paska operasi dalam 24 jam pertama sesuai dengan ketentuan
penatalaksanaan pasien paska operasi.
7. Pasien anak dengan penyakit kronis.
8. Pasien anak yang perkembangan penyakitnya tidak menunjukan perbaikan.
9. Pemantauan rutin pada semua pasien anak, minimal 1 kali dalam 1 shift dinas
perawat.
10. Pasien anak yang akan dipindahkan dari Rumah Sakit Windu Husada ke Rumah
Sakit lainnya.
Kapan Modified Early Obseteric Warning System (MEOWS)
1. Pasien obsetri (masa kehamilan sampai 6 minggu post natal).yang keadaan umumnya dinilai tidak nyaman. yang
datang ke instalasi gawat darurat/ PONEK, keadaan hemodinamik tidak stabil., yang baru pindah dari ruang rawat
intensif ke instalasi rawat inap
2. yang akan dipindahkan dari ruang rawatrawat inap ke ruang rawat intesif lainnya.
3. Pasien obsetri (masa kehamilan sampai 6 minggu post natal).paska operasi dalam 24 jam pertama sesuai dengan
ketentuan penatalaksanaan pasien paska operasi.
4. Pasien obsetri (masa kehamilan sampai 6 minggu post natal).yang perkembangan penyakitnya tidak menunjukan
perbaikan.
5. Pemantauan rutin pada semua pasien obsetri (masa kehamilan sampai 6 minggu post natal)., minimal 1 kali dalam 1
shift dinas perawat.
6. Pasien obsetri (masa kehamilan sampai 6 minggu post natal).yang akan dipindahkan dari Rumah Sakit Windu
Husada ke Rumah Sakit lainnya.
Sop pengisian lembar TTV dan EWS
● PAP 2.3 SOP Pengisian Lembar Pemantauan Tanda-Tanda Vital Dan
Pelaksanaan Early Warning System (EWS).docx

● revisi
RM 13 LEMBAR PEMANTAUAN TANDA-TANDA VITAL DAN EW
S.docx
CONTOH KASUS
● Nn B umur 25 thn dengan Dirawat di jenggala dengan
DHF gr 1 Hari ke 5 , pasien riwayat menstruasi sesuai
tanggal , pasien mengeluh pusing, nafas terasa berat
dan berkeringat dingin kepada perawat , kesadaran
pasien composmentis , nadi teraba cepat
● TD : 75/55 Mmhg, NADI 123 x/mnt spo2 : 94% , RR:
25x/mnt suhu 36
● Berapa skor EWS ? Dan tindakan apa yg kita lakukan ?
Analisa skor ews :

Henti jantung  TIDAK


RR 25 x/mnnt  3 RENCANA TINDAK LANJUT ?
Saturasi O2 94%  1 SKOR EWS > 7
Penggunaan o2 : TIDAK
SUHU 36  1
TD 75/55  3
Lapor ke dokter jaga – lapor
HR 123 x/mnt  2 DPJP – pemeriksaan ulang
Kesadaram composmentis  0 oleh DPJP – pemeriksaan per
TOTAL SKOR  10
15 menit – kondisi tetap
selama 1 jam – rencana
pindah HCU /ICU
Jangan lupa !

Tulis hasil monitoring EWS kita di CPPT


dan lembar pemantauan TTV dan EWS agar
observasi pasien berkelanjutan ,,,
Thank you!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai