3 Konsumsi
3 Konsumsi
KONSUMSI
Tim Dosen
Departemen Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga
REFERENSI:
2
DEFINISI
Pengertian konsumsi dalam ekonomi Islam
adalah pemenuhan kebutuhan baik jasmani
maupun rohani, sehingga mampu
memaksimalkan fungsi kemanusiaannya sebagai
hamba Allah SWT, untuk mendapatkan
kesejahteraan atau kebahagiaan di dunia dan
akhirat (falah).
3
PRINSIP KONSUMSI
4
DASAR PERILAKU KONSUMSI
ات َما َأ َح َّل اهَّلل ُ لَمُك ْ َواَل تَ ْع َتدُ وا ۚ َّن اهَّلل َ اَل حُي ِ ُّب الْ ُم ْع َت ِد َين
اَي َأهُّي َا اذَّل ِ َين آ َمنُوا اَل حُت َ ّ ِر ُموا َطّ ِ $ي َب ِ
ِإ
ولُك ُوا ِمما ر َزقَمُك ُ اهَّلل ُ حاَل اًل َط ِيبا ۚ وات َّ ُقوا اهَّلل َ اذَّل ِ ي َأنْمُت ِب ِه ُمْؤ ِمنُون )(Al-Maidah 87-88
َ ْ ًّ َ َ َ َّ َ
)(Al-Isra’ 27 َ ِ ِ ٱ اَك ِ ٱ ۟ اَك ِ ّ ْ ٱ
َّن ل ُم َبذ ِر َين ن ُ ٓوا خ َ ْٰو َن ل َّش َيٰ ط ِني ۖ َو َن ل َّش ْي َطٰ ُن ل َرِب ّهۦ ك ُف ًورا
ِإ ِإ
)(Hadits dhaifu l-isnadi wa shahihu l-matni حنن قوم ال نألك حىت جنوع وإ ذا ألكنا ال نشبع
)(H.R. Abu Dawud dan Ahmad لُك ْ َ ,وارْش َ ْبَ ,والْبَ ْسَ ,وتَ َصد َّْق يِف غَرْي ِ رَس َ ٍفَ ,واَل َم ِخيةَل ٍ
5
PERILAKU KONSUMSI
1. Dilakukan sesudah dipenuhinya kewajiban
mengeluarkan zakat dan pengeluaran lain di jalan
Allah konsep disposable income.
2. Tidak menganjurkan:
– Pola konsumsi yang boros (tabdzīr, isrāf, itrāf,
‘aduww).
– Pengeluaran untuk hal yang tidak mengandung
maslahah dan tidak untuk peningkatan akhlak
3. Efeknya: (i) produksi barang lahwun berkurang, (ii)
produksi akan terarah hanya pada barang yang
mengandung maslahah (iii) distribusi pendapatan
lebih merata
DAMPAK ZAKAT dan INFAQ
• Zakat dan berbagai macam sedekah akan
mempengaruhi tidak saja lereng fungsi
konsumsi akan tetapi juga intersep.
– Efek distributifnya akan menyebabkan fungsi
konsumsi menjadi lebih landai
– Meningkatnya daya beli mustahiq (sementara
muzakki relatif konstan) akan meningkatkan
konsumsi otonom (a) sehingga menggeser fungsi
konsumsi ke atas.
7
C = a + bY
C
C = a + bY (1 - z - f) + zY + fY
8
DAMPAK ZAKAT & INFAQ (lanjutan)
• Redistribusi penghasilan (melalui zakat & berbagai macam
sedekah) akan meningkatkan konsumsi agregat:
– Kelompok mustahiq memiliki hasrat konsumsi marginal
(MPC) yang lebih tinggi daripada kelompok muzakki.
– Kelompok mustahiq memiliki marginal utility lebih besar
C2 ↑.
– Intersep (autonomous consumption) juga naik
konsumsi agregat meningkat wajib zakat & infaq (bagi
yang mampu) bertambah banyak.
• Dalam model Islam, investasi yang diperlukan untuk
menutup kesenjangan antara high income earners dan low
income earners menjadi lebih kecil
MULTIPLIER DALAM ISLAM
ِ َِّمن ّ ِراًب ِلرَي ْ بُوا يِف َأ ْم َو ِال النَّ ِاس فَ َال يَ ْربُوا ِعند
هللا َو َمآ َءاتَيْمُت
َ هللا فَُأ ْو َالِئ َك مُه ُ الْ ُم ْض ِع ُف
ون َ ِّمن َزاَك ٍة تُ ِر ُيد
ِ ون َو ْج َه َو َمآ َءاتَيْمُت
“Dan sesuatu riba yang kamu berikan agar dia bertambah
pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi
Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka itulah
orang-orang yang melipat gandakan.”
(Q.S. Ar Ruum(30): 39)
10
EFEK ZAKAT TERHADAP
PENDAPATAN NASIONAL
1. Zakat
2. Untuk 8 mustahiq
a. umumnya memiliki MPC besar, k-nya besar)
b. Juga MU tinggi, sehingga daya beli meningkat
3. konsumsi meningkat
4. Y meningkat.
C1 = a + b (Y - zY - fY) (Muzakki)
= a + bY (1 – z – f)
C2 = zY + fY (Mustahiq; Z dan F satu-satunya sumber )
C = C1 + C2
C = a + bY (1 - z - f) + zY + fY
C = a + bY - bzY - bfY + zY + fY
C = a + (b - bz - bf + z + f)Y
TEORI KONSUMSI DALAM EKONOMI ISLAM (2)
Fungsi tabungan atau saving function
S =Y–C
S = Y – [a + bY (1 - z - f) + zY + fY]
S = Y – a – bY + bzY + bfY – zY – fY
S = – a +Y – bY + bzY + bfY – zY – fY
S = – a + (1 – b + bz + bf – z – f)Y
TEORI KONSUMSI DALAM EKONOMI ISLAM (3)
Dengan demikian APC = + b – bz – bf +z + f
MPC = b – bz – bf + z + f
dan
APC + APS =1
MPC + MPS =1
14
FUNGSI KONSUMSI
C = a + (b - bz - bf + z + f)Y
a = 4000
b = 0,8
z = 0,025
f = 0,01
15
FUNGSI KONSUMSI
C = 4000 + 0,807Y
S = - 4000 + 0,193Y
Y C S 30000
25000 C
0 4.000 - 4.000 20000
5000
12.000 13.684 - 1.684 S
0
16.000 16912 - 912
0 10000 20000 30000
16
BREAK-EVEN POINT
Break-even point (BEP) adalah titik impas. Di titik itu, seluruh
GNP habis digunakan untuk konsumsi. Dengan kata lain,
C=Y
Oleh karena C = a + (b - bz - bf + z + f)Y
maka Y = a + (b - bz - bf + z + f)Y
sehingga Y = a + bY – bzY – bf Y+ zY + fY
atau a = Y – bY + bzY + bf Y – zY – fY
a = Y(1 – b + bz + bf – z – f)
dan
atau
Inilah break-even income (BEY) 17
BREAK-EVEN POINT
Apabila dipakai contoh yang baru lalu,
C = 4000 + 0,807Y
S = - 4000 + 0,193Y 30000
25000 C
maka 20000
15000
10000
atau 5000
0
S
0 10000 20000 30000
yakni BEY = 20725.
18
KESIMPULAN
• Fungsi konsumsi menghubungkan tingkat GDP
dengan pengeluaran konsumsi.
• Dalam konsumsi Islami terdapat komponen yang
selalu melekat dan wajib dikeluarkan, yaitu zakat
yang merupakan kontribusi negara terhadap
masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan yang
rendah.
• Instrumen yang memiliki efek multiplier yang nyata
adalah zakat (Ar-Ruum 39)
19
Mahasuci Engkau ya Allah; aku memuji-Mu. Saya
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Saya
memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.