Bab 2
Sistem Gerak
Pendahuluan
Tulang merupakan salah satu komponen yang menunjang
terjadinya suatu pergerakan tubuh manusia. Manusia melakukan
gerakan untuk menunjang aktivitas kehidupa sehari-hari. Namun,
tahukah anda bahwa tulang bisa patah?
C.
Daftar Isi Persendian
(Artikulasi
)
E.
D. Otot Gangguan
Rangka Sistem
Gerak
A. Rangka Tubuh
Tulang telinga
Tulang tengkorak Tulang dada Tulang rusuk
dalam dan hyoid
Tulang Tengkorak
● Berjumlah 22 buah
● Berfungsi untuk melindungi otak, organ pendengaran, dan
organ penglihatan
Fungsi :
● Menopang kepala dan bagian tubuh lainnya
● Melindungi organ dalam tubuh
● Tempat melekatnya tulang rusuk
● Menentukan sikap tubuh
Tulang Dada Tulang Rusuk
Berfungsi untuk melindungi paru-paru dan jantung
Tulang dada berbentuk pipih dan melebar serta Tulang rusuk bagian belakang berhubungan dengan
berhubungan dengan tulang rusuk melalui sambungan ruas-ruas tulang belakang melalui persendian.
tulang rawan. Jumlahnya satu buah dan terdiri atas 3 Jumlahnya 12 pasang di sebelah kiri dan kanan.
bagian, yaitu Dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
Tulang rusuk
Korpus sterni melayang
Tulang rusuk
Prosesus xifoid palsu
Rangka Apendikular
Rangka anggota gerak tubuh berjumlah 126 buah
● Berbentuk pipih hampir segitiga dan tonjolan. ● Berbentuk panjang sedikit bengkok (seperti huruf
● Terdapat pada bagian punggung luar atas. S).
● Fungsi : tempat pelekatan sebagian otot dinding ● Fungsi : tempat melekatnya otot leher, toraks,
dada dan lengan. punggung, dan lengan.
Anggota Gerak Atas
Humerus Radius Ulna
Terdiri dari 8 tulang, tersusun 2 Terdiri dari tulang pipa pendek Tersusun dari tulang pipa pendek
baris, pendek, dan bentuknya berjumlah 5 buah dan berjumlah 14
variatif
Gelang Panggul
Fungsi :
• Menyangga berat tubuh
• Melindungi bagian dalam rongga pelvis yang berisi organ kandung kemih dan alat kandungan
pada wanita
Anggota Gerak Bawah
Femur Tibia
Fibula Patela
Tulang pipa paling ramping. Berperan menambah area Tulang pipih berbentuk segitiga yang sudutnya
pelekatan otot. Terdapat tonjolan : maleolus lateral membulat
Anggota Gerak Bawah
Tarsal Metatarsal
Fibula
Terdiri atas tulang pendek berjumlah 14 buah pada setiap kaki. Tiap jari memiliki 3 ruas tulang, kecuali ibu jari
hanya memiliki 2 ruas tulang
B. Tulang
Jaringan Tulang
Tersusun atas tulang rawan kondrosit dan matriks yang mengandung kondroitin sulfat
• Terdapat rongga dan tersusun dari trabekula • Tidak memiliki rongga dan tertelak di bagian luar
(lamella-lamella dengan lakuna yang mengandung tulang spons
osteosit) dan lempeng – lempeng yang saling • Terbentuk berjuta-juta sistem Havers yang terdiri
berhubungan atas lamella, matriks tulang, lakuna, kanalikuli,
• Terletak di bagian dalam tulang dan berhubungan dan saluran Havers
dengan sumsum tulang
Struktur Tulang
Diafisis Epifisis
Berperan untuk
Berperan untuk Berperan untuk Berbentuk tidak
memperluas Berukuran kecil dan
menahan berat memberi kekuatan beraturan dan
permukaan bersambungan
tubuh dan pada area yang tersusun atas tulang
pelekatan otot dan dengan tulang rawan
membantu pergerakannya spons & lapisan tipis
memberikan & ligamen
pergerakan terbatas tulang kompak
perlindungan
Proses Pembentukan dan Perkembangan
Tulang (Osifikasi)
Terdapat 2 cara pembentukan tulang, yaitu :
Faktor Endokrin
• Hormon Paratiroid : berperan dalam merangsang osteoklas, osteolisis tulang, melepas kalsium dari tulang ke darah,
merangsang penyerapan kalsium dan fosfat dari usus, dan penyerapan kembali kalsium dari tubulus renalis pada ginjal
• Hormon Tirokalsitonin : dihasilkan sel-sel parafolikuler dari kelenjar tiroid yang bekerja menghambat osteolisis tulang
• Hormon Pertumbuhan Somatotropin : dihasilkan oleh hipofisis anterior yang bekerja mengendalikan pertumbuhan
tulang, terutama perpanjangan tulang pipa
• Hormon Tiroksin : berfungsi mengendalikan pertumbuhan tulang, peremajaan tulang, dan kematangan tulang
• Hormon Kelamin : terdiri dari hormone estrogen pada perempuan dan hormon androgen pada laki-laki yang dapat
merangsang pertumbuhan tulang. Pada perempuan, biasanya pertumbuhan tulang berhenti di umur 17-18 tahun.
Sedangkan laki-laki pada umur 18-20 tahun. Kepadatan tulang biasanya tercapai di umur 25 tahun
C. Persendian
Hubungan antara dua tulang atau lebih, baik yang digerakkan maupun yang tidak dapat digerakkan
Ligamen : jaringan ikat fibrosa yang berfungsi mencegah Kapsul sendi : struktur tipis kuat yang berperan menahan
pergerakan sendi secara berlebihan dan mengembalikan ligament. Kapsul terdiri dar kapsul sinovial dan kapsul
tulang ke posisi semula setelah pergerakan fibrosa
Sendi
Sendi Sinatrosis Sendi Diartrosis
Amfiartrosis
Sendi yang tidak dapat digerakkan
karena tidak memiliki celah sendi dan Sendi yang dapat bergerak bebas.
dihubungkan dengan jaringan ikat Sendi dengan pergerakan terbatas Terdapat 6 jenis, yaitu : sendi engsel,
fibrosa dan kartilago akibat tekanan, Terdapat 3 jenis, yaitu : sendi peluru, sendi pelana, sendi
Terdapat 2 jenis, yaitu : sinatrosis simfisis, sindemosis, dan gomposis putar, sendi luncur, dan sendi
sinfibrosis dan sinartrosis kondiloid
sinkondrosis
D. Otot Rangka
Otot yang melekat pada tulang dan dapat bergerak secara aktif
untuk menggerakkan tulang disebut alat gerak aktif
Berat otot rangka : 40% dari berat total tubuh
Fungsi :
● Menggerakkan tulang untuk melakukan gerakan
● Menopang dan mempertahankan postur tubuh
● Menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu normal
tubuh
D. Otot Rangka
Jaringan ikat padat (Tendon) -> dibagi menjadi Area otot bagian tengah yang bentuknya menggembung,
inersio dan origo terdiri atas berkas otot dan aktif dalam berkontraksi
Otot dibungkus oleh epimisium yang didalamnya terdapat berkas berupa fasikulus (dibungkus perimisium) ->
tersusun atas sel otot. Sel otot yang halus disebut miofibril (tersusun atas protein kontraktil berupa protein
filament yang disebut miofilamen, dibagi menjadi miofilamen tebal dan tipis)
Mekanisme Kerja Otot
Otot mengalami dua hal : kontraksi saat ada rangsangan dan
relaksasi saat tidak bekerja. Terdapat komponen struktur otot
yang berperan dalam kerja otot, yaitu :
Miofibril Tropomiosin
Sarkomer Troponin
Aktin Miosin
Sumber Energi Gerak Otot
Terdapat beberapa sumber, yaitu
• Selama kontraksi, panjang miofilamen aktin dan miosin tetap sama, tetapi
saling bersilangan sehingga memperbesar jumlah tumpang tindih
antarfilamen
• Filamen aktin kemudian menyusup untuk memanjang ke dalam pita A,
mempersempit, dan menghalangi pita H
• Panjang sarkomer memendek saat kontraksi
• Pemendekan sarkomer akan membuat serabut otot memendek, begitu pula
dengan otot secara keseluruhan
Sifat Kerja Otot
Ekstensi (meluruskan) dan Fleksi Depresi (ke bawah) dan Elevasi (ke
(membengkokkan) atas)
Terjadi di :
Fraktur patologis : adanya tumor Fraktur tulang kompresi : Fraktur karena tergilas yang
atau kanker yang tumbuh di tulang disebabkan tekanan suatu tulang menyebabkan retakan atau pecah
-> tulang menjadi rapuh terhadap tulang lainnya tulang
Gangguan Tulang Belakang
Kifosis : bentuk tulang belakang melengkung ke Lordosis : tulang belakang bagian lumbar
arah luar tubuh dan menyebabkan penderita terlihat melengkung ke arah dalam tubuh
bungkuk
Skoliosis : tulang belakang melengkung ke samping Sublubrikasi : kelainan pada tulang belakang bagian
kiri atau kanan sehingga penderita terlihat bungkuk leher yang menyebabkan kepala berubah ke kiri atau
ke samping kanan
Gangguan Fisiologis Tulang
Osteoporosis : tulang rapuh, keropos, dan mudah Rakitis : pelunakan tulang pada anak akibat
patah akibat berkurangnya hormon testoteron dan kekurangan biramin D, magnesium, fosfor, dan
estrogen, serta defisiensi kalsium kalsium
Mikrosefalus : kelainan pertumbuhan tengkorak Hidrosefalus : gangguan aliran cairan dalam otak
sehingga kepala berukuran lebih kecil dari ukuran yang menyebabkan pelebaran rongga tempurung
normal otak sehingga kepala membesar
Layuh semu : tulang tidak bertenaga akibat infeksi, misalnya infeksi sifilis
Gangguan pada Sendi
Beberapa contohnya antara lain :
Kerusakan dan
Sendi tidak dapat Robeknya selaput
Gangguan sendi Pergeseran tulang keausan tulang Peradangan
digerakkan dan sendi yang diikuti
akibat gerakan tidak penyusun sendi dari rawan akibat pada sendi
ujung-ujung tulang terlepasnya ujung
biasa yang tiba-tiba posisi normal penuaan dan disertai bengkak
terasa bersatu tulang sendi
pelemahan tulang
Jenis-Jenis Artritis