Paliative Wound Care
Paliative Wound Care
Luka Tusuk
Luka Gores
Luka Tembus
Luka Bakar
FASE PEYEMBUHAN LUKA
Fase Inflamasi
Hari ke 0-5
Respon segera setelah terjadi injuri
Pembekuan darah
Untuk mencegah kehilangan darah
Karakteristik : tumor, rubor, dolor, color, functio
laesa
Fase awal terjadi haemostasis
Fase akhir terjadi fagositosis
Lama fase ini bisa singkat jika tidak terjadi
infeksi
Fase Proliferasi atau epitelisasi
Hari 3 – 14
Disebut juga dengan fase granulasi adanya
pembentukan jaringan granulasi pada luka
Luka nampak merah segar, mengkilat
Jaringan granulasi terdiri dari kombinasi : Fibroblasts,
sel inflamasi, pembuluh darah yang baru, fibronectin
and hyularonic acid
Epitelisasi terjadi pada 24 jam pertama ditandai
dengan penebalan lapisan epidermis pada tepian luka
Epitelisasi terjadi pada 48 jam pertama pada luka insisi
Fase maturasi atau remodelling
Berlangsung dari beberapa minggu sampai
dengan 2 tahun
Terbentuknya kolagen yang baru yang mengubah
bentuk luka serta peningkatan kekuatan
jaringan (tensile strength)
Terbentuk jaringan parut (scar tissue)
50-80% sama kuatnya dengan jaringan
sebelumnya
Terdapat pengurangan secara bertahap pada
aktivitas selular and vaskularisasi jaringan yang
mengalami perbaikan.
Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
Status Imunologi
Kadar gula darah (impaired white cell
function)
Hidrasi (slows metabolisme)
Nutrisi
Kadar albumin darah (‘building blocks’ for
repair, colloid osmotic pressure – oedema)
Suplai oksigen dan vaskularisasi
Nyeri (causes vasoconstriction)
Corticosteroids (depress immune function)
Teori perawatan luka dengan suasana
lembab
Mempercepat fibrinolisis
Mempercepat angiogenesis
Menurunkan resiko infeksi
Mempercepat pembentukan Growth
factor
Mempercepat terjadinya pembentukan
sel aktif.
PERAWATAN LUKA
PERAWATAN COLOSTOMY
Tindakan pembedahan untuk membuka
kolon melalui dinding abdomen dan
dapat dilakukan pada salah satu
segmen intestinal. Dengan kolostomi
bagian kolon yang berpenyakit dipotong
lalu dibuang dan bagian yang sehat
dikeluarkan dari perut membentuk
stoma.
TIPE STOMA
Loop colostomy
Lokasi di colon transversum, bersifat sementara,
dilakukan pada kondisi darurat medis dengan membuat 2
lubang usus yang dihubungkan
End ostomy
inspeksi
Auskultasi
Palpasi &
perkusi
Diagnosa Keperawatan yang muncul
Gangguan citra tubuh b.d. Adanya stoma, takut ditolak,
faktor psikososial.
Konstipasi kolon b.d. Tidak adekuatnya intake cairan,
penurunan gerakan, adanya penyakit, pengobatan,
kebiasaan individu.
Diare b.d. Intake nutrisi, pengobatan, adanya penyakit.
Kerusakan integritas kulit b.d. iritasi kulit, penggantian
kantong yang kurang tepat, inkontenensia atau diare.
Defisit volume cairan b.d. pengeluaran dari ileus yang
berupa cairan atau lendir, pengeluaran cairan (enema) yang
berlebihan.
Nyeri b.d. Adanya luka bekas pembedahan.
Defisit pengetahuan b.d. Ketidak mampuan merawat
ostomy, konstipasi.
PROSEDUR
PERAWATAN COLOSTOMY
Dokumentasikan tindakan
dalam Catatan Perkembangan
Pasien Terintegrasi (CPPT)