Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN

SPIRITUAL
ASUHAN KEPERAWATAN

Proses atau rangkaian kegiatan


praktik keperawatan langsung kepada
klien di berbagai tatanan pelayanan
kesehatan yang pelaksanaannya
berdasarkan kaidah profesi keperawatan
dan merupakan inti praktik keperawatan.
• Komisi kerjasama akreditasi organisasi
pelayanan kesehatan (JCAHO, 2000)
memerintahkan setiap pusat-pusat pelayanan
kesehatan untuk melakukan pengkajian
keyakinan dan praktik spiritual klien yang
masuk dan dirawat di tempat tersebut.
PROSES KEPERAWATAN
Suatu metode yang sistematis dan ilmiah
yang digunakan perawat untuk memenuhi
kebutuhan klien dalam mencapai atau
mempertahankan keadaan biologis, psikologis,
sosial dan spiritual yang optimal melalui tahap
pengkajian, diagnosis, intervensi serta evaluasi
tindakan keperawatan

Meningkatkan
kualitas layanan
keperawatan pd
Pasien
PROSES KEPERAWATAN
Metode Pengkajian Kebutuhan
Spiritual

• Wawancara :
• Observasi klinis:
NANDA
- Perilaku klien NIC NOC
HOPE
- Verbal FICA

- Sikap
- Lingkungan
Cakupan Pengkajian Kebutuhan Spiritual

1. Pengkajian riwayat keperawatan


(nursing history)
2. Pengkajian klinik (clinical assessment )
Rekomendasi Pengkajian Spiritual
Stoll (1989, dalam Kozier et al, 2004) menganjurkan
pengkajian aspek spiritual klien diarahkan untuk:

 Menggali data ttg konsep ketuhanan klien


 Menggali sumber2 harapan & kekuatan klien
 Menggali ritual2 & praktik keagamaan klien
 Menggali persepsi hubungan antara keyakinan
spiritual dan kesehatan.
Batasan kateristik

• Hubungan dengan diri sendiri


(Rasa bersalah,Mengekpresikan kurangnya;
Penerimaan,Semangat,Harapan)
• Hubungan dengan orang lain
(Menolak interaksi dengan orang terdekat , Menolak interaksi
dengan pembimbing spirirtual)
• Hubungan dengan seni,musik, buku, alam
(Tidak tertarik dengan alam)
• Hubungan dengan tuhan yg maha esa
( Mengngkapkan marah pada tuhan, Mengungkapkan, keputusasaan,
Ketidakmampuan berdoa)
Pertanyaan dlm Wawancara (1)
• Apakah anda merasa keimanan anda dapat membantu
anda? Dengan cara apa keimanan tersebut penting
bagi anda saat ini?
• Bagaimana saya dapat membantu anda menjalankan
keimanan anda? , misalnya, apakah anda ingin saya
membacakan buku do’a untuk anda?
• Apakah anda menginginkan kunjungan dari penasihat
spiritual atau layanan keagamaan dari rumah sakit?
• Tolong beritahu saya tentang aktivitas agama
tertentu yang penting bagi anda?
Pertanyaan dlm Wawancara (2)
• Apa harapan-harapan anda dan sumber-sumber
kekuatan anda sekarang?
• Apa yang membuat anda nyaman selama masa-
masa sulit ini?
• Dengarkan pandangan-pandangan pasien
tentang hubungan antara kepercayaan spiritual
dan kondisi kesehatannya, terutama untuk
pernyataan seperti, “ mengapa tuhan
membiarkan hal ini menimpa saya”? atau jika
saya beriman saya akan sembuh
Clinical Assessment
• Verbalisasi
• Lingkungan
• Perilaku
• Afek dan sikap
Verbalisasi
• Menyebut tentang Tuhan/kekuatan Maha Tinggi.
• Mengucapkan doa-doa.
• Membicarakan keimanan/keyakinan, masjid, gereja,
sinagog, kuil, pemimpin spiritual atau keagamaan, atau
topik-topik keagamaan.
• Mengungkapan kunjungan pemuka agama
• Mengungkapkan berkunjung ke/dari tempat ibadah
• Ekspresi ketakutan akan kematian
• Konsen dengan makna kehidupan
• Mengungkapkan konflik internal tentang keyakinan
keagamaan
• Menanyakan makna tentang penderitaan
• Membicarakan implikasi etika dan moral dari terapi
Lingkungan

Perhatikan di lingkungan/ruangan pasien, adakah


hal berikut:
• kitab suci,
• buku doa,
• literatur keagamaan,
• pengahraan keagamaan,
• simbol/lambang keagamaan lain:
– tasbih,
– salib,
– kiriman bunga, buletin dari masjid/gereja
Perilaku
Amati perilaku pasien:
• Tampak berdoa
sebelum/sesudah makan/
waktu lainnya
• Tampak membaca literatur
keagamaan
• Ekspresi kemarahan pada
representasi keagamaan
atau pada Tuhan
Afek dan Sikap
• Tampak kesepian
• Tampak depresi
• Tampak marah
• Memprlihatkan kecemasan
• Memperlihatkan agitasi
• Tempak apatis
• Tampak khusyu.

Masalah/Diagnosa Keperawatan Terkait
Kebutuhan Spiritual

3 masalah utama:
 Distres spiritual (spiritual distress)
 Risiko terhadap distres spiritual (risk
for spiritual distress)
 Kesejahteraan Spiritual

Judith M. Wilkinson (2016) .Pearson Nursing Diagnosis Handbook with


NIC interventions and NOC outcomes. Ed.10. jakarta: EGC
Perencanaan Keperawatan Terkait Kebutuhan Spiritual

• Membantu klien untuk memenuhi kewajiban agamanya.


• Membantu klien untuk mengambil nilai-nilai ke dalam dirinya dan
menggunakan sumber-sumber dalam dirinya secara lebih efektif
untuk memenuhi situasi/keadaan saat ini.
• Membantu klien memelihara atau membangun hubungan personal
yang dinamis dengan yang maha tinggi dalam menghadapi situasi
yang tidak menyenangkan.
• Membantu klien menemukan makna/arti tentang situasi yang ada.
• Meningkatkan harapan.
• Fasilitasi pertumbuhan sumber-sumber spiritual jika tidak tersedia.
KOLABORASI
• Komunikasikan kebutuhan nutrisi ( misalnnya;
makanan halal, diet vegetarian, dan diet tanpa-
daging babi) dengan ahli gizi
• Minta konsultasi spiritual untuk membantu pasien
atau keluarga meentukan kebutuhan
pascahospitalisasi dan sumber-sumber dukungan
dimasyarakat
• Dukungan spiritual (NIC) : rujuk ke penasihat
spiritual pasien.
Implementasi Keperawatan Terkait
Pemenuhan Kebutuhan Spiritual
Kozier (2004):
• Pendampingan (providing prescence)
• Dukungan praktik keagamaan
• Membantu berdoa/mendoakan
• Rujukan konseling spiritual.
Pendampingan
• Pendampingan digambarkan sebagai hadir
dan menyatu dengan klien
• Pendampingan, sering merupakan yang
terbaik dan kadang-kadang satu-satunya
intervensi untuk mendukung penderitaan
klien dimana intervensi medic tidak dapat
mengatasinya (Kozier, 2004).
• Ketika klien tidak mempunyai harapan
(hopless), tidak berdaya (powerless), dan
rentan, maka pendampingan oleh perawat
dapat sangat bermanfaat (Taylor, 2002,
dalam Kozier, 2004).
Dukungan praktik keagamaan
• Perawat perlu
mempertimbangkan praktik
keagamaan tertentu yang akan
mempengaruhi asuhan
keperawatan, seperti: keyakian
klien tentang kelahiran,
kematian, berpakaian, diet,
berdoa, tulisan/pesan suci dan
symbol-simbol suci lainnya.
Membantu berdoa/mendoakan
• Klien dapat memilih untuk berpartisipasi
dalam berdoa secara pribadi atau secara
kelompok dengan keluarga, teman atau
pemuka agama. Pada situasi seperti ini,
tanggung jawab utama perawat adalah
memastikan ketenangan lingkungan dan
privacy pribadi klien.

• Karena berdoa melibatkan perasaan yang


dalam, perawat perlu menyediakan waktu
dengan klien setelah selesai berdoa, untuk
memberi kesempatan klien mengekspresikan
perasaannya (Kozier, 2004).
Rujukan konseling spiritual.
• Sumber rujukan: pembina rohani
• Menurut Kozier (2004) rujukan
mungkin diperlukan ketika perawat
membuat diagnosa distress
spiritual. Pada situasi ini, perawat
dan konselor keagamaan dapat
bekerja bersama-sama untuk
memenuhi kebutuhan klien.
EVALUASI

 Perawat membandingkan tingkat spiritual pasien


dengan prilaku yang tercatat dalam pengkajian
keperawatan
 Klien mampu mengontrol emosi sesuai situasi :
Seperti,
 Mengembangkan citra diri yang kuat dan realistis
 mengalami hubungan interpesrsonal yang terbuka
dan hangat
 Mempertahankan misi dalam kehidupan
 Yakin dengan yg maha kuasa

Anda mungkin juga menyukai