Revisi Zulfan 18 Agustus
Revisi Zulfan 18 Agustus
I
DENGAN HIPERTENSI PADA TN.I DI RT 05 RW 04
KELURAHAN CIRAPUHAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SELAAWI
Disusun Oleh :
ZULFAN KUSTYANA
NIM :KHGA 19134
SELAAWI
Menyetujui,
Pembimbing
Mengetahui, Mengesahkan
Ketua Program Studi DIII Keperawatan Pembimbing
STIKes Karsa Husada Garut
iii
ABSTRAK
IV BAB, 95 Halaman, 14 Tabel, 4 Lampiran
Latar Belakang: Menurut Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) 2018 menunjukan,
angka kejadian hipertensi di Indonesia cukup tinggi yaitu 34,11%. Hipertensi
adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
diatas normal (> 140/90 mmHg) yang mengakibatkan peningkatan angka
kesakitan dan angka kematian, cara pencegahanya dan pengobatanya yaitu dengan
menurunkan berat badan, mengurangi asupan garam, rutin berolahraga,
berobat/kontrol secara teratur ke fasilitas kesehatan kasus hipertensi di Puskesmas
Selaawi sebanyak 9 %. Mengingat komplikasi yang dapat ditimbulkan apabila
penyakit hipertensi tidak segera ditangani dan diobati bisa menyebabkan penyakit
jantung, stroke, dan berlanjut kematian. Adapun Tujuan Karya Tulis Ilmiah ini
adalah untuk mendapatkan pengalaman yang nyata di lapangan dan menerapkan
teori dalam memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif melalui
pedekatan proses keperawatan, dengan melakukan Asuhan Keperawatan kepada
keluarga Tn.I yang berumur 65 tahun beralamat di Kp. Babakan Kelurahan
Cirapuhan kecamatan selaawi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif dalam bentuk studi kasus untuk mengeksplorasi masalah asuhan
keperawatan keluarga dengan pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan
asuhan keperawatan keluarga yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan,
tindakan dan evaluasi keperawatan. Masalah: Hasil pengkajian pada klien di
temukan keluhan nyeri akut, defisit pengetahuan dan koping tidak efektif pada
keluarga tentang hipertensi. Pada penegakan diagnosa keperawatan keluarga
terdapat tiga diagnosa keperawatan keluarga yaitu nyeri akut, defisit pengetahuan
dan koping tidak epektif. Perencanaan dan pelaksanaan di tunjang dengan fasilitas
dan sarana yang mendukung serta evaluasi di lakukan secara baik.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil evaluasi masalah keperawatan pada TN.I yaitu
nyeri kronik, difisit pengetahuan dan koping tidak efektif. semuanya dapat teratasi
karena klien mampu mengikuti tindakan sesuai prosedur.
Kata Kunci : Hipertensi
Daftar Pustaka : 23 buah (2012-2021)
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada nabi kita, Muhammad SAW beserta keluarga,
RW
Karya tulis ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
Husada Garut.
bimbingan, nasehat, dukungan dan bantuan yang bersifat moril maupun materil
yang sangat berharga, untuk itu pada kesempatan ini perkenankan penulis
1. Bapak Dr. H. Hadiyat MA, selaku ketua Pembina Yayasan Dharma Husada
Insani Garut.
3. Bapak H. Engkus Kusnadi S.Kep., M.Kes, selaku Ketua STIKes Karsa Husada
Garut.
penyusunan karya tulis ini yang menyediakan waktu banyak membantu dan
6. Kepada Staff dan dosen, STIKes Karsa Husada Garut khusus prodi DIII
pendidikan,
8. Kepada klien Tn. I dan keluarga yang telah berkerja sama dan memberikan
semangat, Doa dan dorongan baik secara moril ataupun materil kepada
penulis.
10. Kepada Teman-teman di prodi DIII Keperawatan Stikes Karsa Husada Garut
dihati penulis.
11. Kabogoh tersayang ” Helmalia” yang telah membantu penulis sehingga penulis
buaya, dandi duren, diki KLX, rizki pebian, sahrul saripudin, gema gemoy,
yusup kumis, opik gas, wisman scoopy, gilang kusuma dan semua cewek-
cewek yang telah saya tolak cintanya yang selalu memberi dorongan semangat
13. Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, namun telah
Semoga kebajikan yang telah mereka berikan mendapat ridho dan balasan
Akhir kata penyusun berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat
Penyusun
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 5
C. Metode Telaahan................................................................................................... 6
D. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN TEORITIS ...................................................................................... 9
A. Konsep Dasar Keluarga........................................................................................ 9
1. Pengertian Keluarga ......................................................................................... 9
2. Tipe Keluarga.................................................................................................... 9
3. Tahapan dan Tugas Perkembangan Keluarga............................................. 12
4. Fungsi Keluarga .............................................................................................. 17
5. Tingkat Kemandirian Keluarga .................................................................... 18
B. Konsep Dasar Penyakit ......................................................................................... 20
1. Definisi Hipertensi .......................................................................................... 20
2. Etiologi ............................................................................................................. 21
3. Klasifikasi ........................................................................................................ 21
4. Patofisiologi ..................................................................................................... 22
5. Patway Hipertensi................................................................................................ 23
6. Manifestasi Klinis............................................................................................. 24
7. Komplikasi ........................................................................................................ 24
8. Pemeriksaan Penunjang .................................................................................. 24
9. Penatalaksanaan .............................................................................................. 25
C. Konsep Keluarga Resiko Tinggi ........................................................................ 27
1. Keluarga Resiko Tinggi .................................................................................. 27
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi .......................................... 28
D. Proses Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi ............................................. 30
1. Pengkajian ....................................................................................................... 30
2. Diagnosa Keperawatan................................................................................... 34
viii
3. Perencanaan Keperawatan Keluarga ........................................................... 38
4. Implementasi Keperawatan Keluarga .......................................................... 45
5. Evaluasi Keperawatan Keluarga. .................................................................. 46
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
2. Leaflet
4. Format Bimbingan
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
strategi perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya.
sasaran dari program ini adalah seluruh usia mengikuti siklus kehidupan,
juga menjaga agar tubuh tetap bugar dan sehat serta terbebas dari segala
macam penyakit. Penyakit yang sering muncul akibat gaya hidup yang tidak
1
2
pengangkut darah dari jantung yang memompa darah keseluruh jaringan dan
simpatik, sistem renin angiotensin, efek dari Natrium (Na), obesitas, merokok
2016).
dasarnya memiliki sifat yang cenderung tidak stabil dan sulit untuk dikontrol,
lainnya. Lebih parahnya jika kondisi hipertensi ini tidak terkontrol, maka dapat
(Triyanto, 2014).
sebagian besar kasus Hipertensi belum terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil
orang yang terdiagnosa Hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin
minum obat.
3
selatan yaitu sebesar 44,1% dan yang paling terendah di Papua 22,2%. Jika
didapatkan data
Sedangkan menurut data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Garut pada
Tahun
terbesar pada periode tahun 2021 seperti tercantum pada tabel 1.1 dibawah ini.
4
Tabel 1.1
kedalam kriteria 10 besar penyakit yang ada di puskesmas Selaawi dan menempati
menderita Hipertensi, apabila hal ini tidak segera ditangani maka akan berdampak
pendekatan proses
5
berkelanjutan untuk mencegah dan mengurangi akibat yang terjadi pada penyakit
tersebut.
Dari hasil penjajakan langsung pada daerah binaan Puskesmas UPT Selaawi
RW
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
meliputi aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual pada pasien dengan
hipertensi.
2. Tujuan Khusus
klien.
hipertensi.
sistematis.
sistematis.
C. Metode Telaahan
Metode telaahan yang digunakan dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah
1. Wawancara
2. Observasi
keperawatan keluarga.
7
3. Pemeriksaan Fisik
4. Studi Dokumentasi
5. Studi Kepustakaan
dari internet guna mendapatkan keterangan dan data dasar yang mendukung
berkaitan erat dengan masalah yang di hadapi pada klien yaitu hipertensi.
D. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Yang berisi tentang konsep dasar keluarga, konsep keluarga resiko tinggi,
Hipertensi.
8
ditemukan antara kasus yang nyata dengan teori yang ada. Mulai dari tahap
akan datang.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian Keluarga
perkawinan, darah, atau adopsi yang berinteraksi dan berkomunikasi satu sama
lain dalam peran sosial masing-masing sebagai suami dan istri, ibu, ayah, anak,
kaka dan adik, yang menciptakan dan memelihara budaya bersama (Burgess &
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang hidup bersama sejak lahir,
menikah, atau melalui proses adopsi (U.S. Census Bureau 2011 dalam Siregar,
dkk 2020). Keluarga adalah suatu lembaga yang merupakan satuan (unit)
terkecil dari masyarakat, terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang disebut keluarga
inti atau rumah tangga (Kemenkes RI, 2016 dalam Siregar, dkk 2020).
adalah suatu unit terkecil dalam masyarakat yang merupakan suatu kumpulan
dua individu atau lebih yang terikat oleh darah, perkawinan atau adopsi yang
tinggal dalam satu rumah terdiri atas suami dan istri, ibu, ayah, anak, kaka dan
adik.
2. Tipe Keluarga
keluarga
9
10
Keluarga inti merupakan keluarga yang terdiri atas suami, istri dan
anak (kandung/angkat).
paman, bibi, atau keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang
Single parent merupakan keluarga yang terdiri dari orang tua dan
6) Blande family
perkawinan sebelumnya.
dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa
nikah.
2) Commune family
melalui perkawinan.
12
Gay and lesbian family merupakan keluarga yang terdiri dari dua
5) Cohabitating couple
perkawinan.
sosial.
4) Keluarga berencana.
Tahap ini dimulai sejak anak pertama lahir sampai berusia dari 30
bulan. Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan
kegiatan).
yang menyenangkan.
anak.
Tahap ini dimulai dari anak pertama berusia 2,5 tahun sampai 5
tahun ini anak tahun. Pada tahap ini anak sudah mengenal kehidupan
14
terpengaruhi.
keluarga.
berkembang.
tahun dan mulai sekolah dasar dan berakhir pada usia 12 tahun dimana
Tahap ini adalah tahap yang paling rawan karena anak akan mencari
banyak perhatian budaya orang muda, oleh karena itu teladan dari
memiliki otonom.
keluarga.
hubungan perkawinan.
anaknya.
6) Membantu orang tua suami/ istri yang sedang sakit atau memasuki
saat tua.
anak-anaknya.
1) Mempertahankan kesehatan.
Tahap ini dimulai salah satu atau kedua pasangan memasuki masa
5) Melakukan”life review”.
kematian.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
psisosial anggota keluarga. Melalui pemenuhan fungsi ini, maka keluarga akan
situasi yang terpola secara sosial yang mereka alami. Sosialisasi merupakan
c. Fungsi reprodusi
daya manusia.
d. Fungsi ekonomi
(Setiawan, 2016).
1. Menerima petugas.
1. Menerima petugas.
benar.
1. Menerima petugas.
benar.
1. Menerima petugas.
benar.
Tabel 2.1
Keluarga Mandiri
Tingkat Kemandirian
No Kriteria
1 2 3 4
1 Menerima petugas
2 Menerima pelayanan sesuai dengan rencana keperawatan
3 Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara
4 benar
Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran
5 Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran
6 Melakukan tindakan pencegahan secara asertif
7 Melakukan tindakan peningkatan atau promotif secara aktif
1. Definisi Hipertensi
darah didalam arteri. Dimana hiper yang artinya berlebihan, yang tensi artinya
didasarkan pada dua fase dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140
menunjukan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik
sistolik > 140 mmHg dan > 90 untuk tekanan darah diastolik ketika dilakukan
darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan
2. Etiologi
a. Hipertensi Esensial
b. Hipertensi Sekunder
3. Klasifikasi
Tabel 2.2
Klasifikasi Hipertensi
4. Patofisiologi
terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
ke bawah melalui sistem saraf simpatis keganglia simpatis. Pada titik ini,
menjadi angiotension II, suatu vasokontriktor kuat, yang ada pada gilirannya
5. Patway Hipertensi
Faktor predisposisi :
Usia, jenis kelamin, merokok, stress, kurang olahraga, factor genetic, alcohol, konsentrasi garam, obesitas
Perubahan Informasi
Kerusakan vaskuler pembuluh Hipertensi MK:
situasi minim
-Defisit
Perubahan struktur pengetahuan
Krisis MK :
situasional ANSIETAS
Penyumbatan
pembuluh darah MK :
Pembuluh darah
Sistemik Koroner
Vasokontriksi
Iskemik Miokard
Afterload
MK : Nyeri Kronik
Kelelahan
MK :
Intoleransi
Aktivitas
a. Sakit kepala
b. Pusing
c. Lemas
d. Sesak nafas
f. Mual muntah
g. Gelisah
h. Kelemahan otot
k. Telinga berdenging
7. Komplikasi
Penyakit ginjal seperti gagal ginjal, penyakit mata seperti pendarahan retina,
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemerikasaan Laboratorium
hipokoagulabilitas, anemia.
2) BUN/ kreatinin: memberikan informasi tentang ferfusi/ fungsi ginjal.
ada DM.
perbaikan ginjal
9. Penatalaksanaan
a. Terapi non-farmakologis
2). Stroke
darah yang sudah lemah pecah. Jika hal ini terjadi pada pembuluh
kembali ke darah.
kenaikan tekanan darah pada organ atau karena efek tidak langsung. Dampak
Keluarga resiko tinggi adalah keluarga dimana terdapat faktor resiko yang
serta pelayanan kesehatan karena tidak tahu, tidak mampu dan tidak
masalah kesehatan.
keluarga.
1. Keturunan
Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara yang mengidap hipertensi
2. Usia
3. Garam
orang.
4. Kolestrol
5. Obesitas/Kegemukan
Orang yang memiliki 30% dari berat badan ideal memiliki resiko lebih
6. Stress
7. Rokok
8. Kafein
Kafein yang terdapat pada kopi, teh, ataupun minuman bersoda dapat
9. Alkohol
1. Pengkajian
a. Data umum
5) Komposisi keluarga
6) Genogram
7) Tipe keluarga
8) Suku bangsa
9) Agama
belum terpenuhi.
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
d. Struktur keluarga
perilaku.
e. Fungsi keluarga
(SDM).
dan papan.
dalam waktu kurang dari 5 bulan dan stresor jangka panjang yaitu
permasalahan.
permasalahan.
g. Pemeriksaan fisik
sampai dengan ujung kaki (head toe to) hal ini dilakukan untuk
meningkatkan efisiensi dan memperoleh hasil pemeriksaan yang
aktual.
h. Harapan keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
bersifat actual, resiko, maupun sejahtera. Tipologi atau sifat dari diagnosis
a. Analisa data
c. Rumusan masalah
informasi.
mengatasi masalah.
prioritas, dilihat dari angka yang paling tinggi dilanjutkan sampai angka yang
Yohanes & Yasinta (2013) adalah seperti yang tercantum dalam tabel 2.3 di
bawah ini:
Tabel 2.3
Skoring Prioritas Masalah
No Kriteria Skor Bobot
1 Sifat Masalah
Aktual 3
Resiko 2 1
Potensial 1
2 Kemungkinan Masalah Dapat Diubah
Dengan mudah 2
Hanya sebagian 1 2
Tidak dapat 0
3 Potensial Masalah Untuk Dicegah
Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
4 Menonjolnya Masalah
Masalah berat,harus segera ditangani 2
Ada masalah,tetapi tidak perlu
1 1
segera ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Sumber : Baylon & Maglaya Setiawan, 2016.
Skoring:
Skore
X Bobot
Angka tertinggi
pertama
memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh
keluarga.
berikut:
menangani masalah.
dan waktu.
masalah.
Tabel 2.4
Menanyakan masalah yang dihadapi 2) Sediakan materi dan 4. Untuk mengetahu hal apa
media pendidikan yang tidak dipahami klien
Objektif kesehatan 5. Untuk meningkatkan
3) Jadwalkan pendidikan pengetahuan klien
1) Menunjukan perilaku tidak sesuai
kesehatan sesuai 6. Agar klien tahu
ajaran
kesepakatan permulaan perjalanan dan
2) Menunjukan persepsi yang keliru
4) Berikan kesempatan akibat hipertensi
terhadap masalah
untuk bertanya 7. Untuk meningkatkan
Gejala dan Tanda Minor Edukasi pengetahuan klien
8. Agar klien lebih
Subjektif 1) Jelaskan penyebab dan memelihara kesehatan
factor risiko dengan baik
Tidak tersedia 2) Jelaskan proses 9. Agar keluarga dan kien
patofisiologi timbulnya tahu kondisinya saat ini
Objektif
penyakit
1) Menjalani pemeriksaan yang tidak 3) Jelaskan tanda dan
tepat gejala yang
2) Menunjukkan perilaku berlebihan ditimbulkan penyakit
(mis. Apatis, bermusuhan, agitasi, 4) Jelaskan kemungkinan
histeria) terjadinya komplikasi
6. Koping tidak efektif berhubungan Setelah dilakukan keperawatan Dukungan pengambilan 1) Mengetahui keluaraga
dengan disfungsi sistem keluarga selama ... x 24 jam diharapkan status keputusan dalam menangani masalah
mengatasi masalah koping membaik , dengan kriteria dan informasi yang
hasil : Observasi memicu konflik
Gejala dan Tanda Mayor 2) Membantu keluarga
1) Perilaku koping adaftif meningkat Identifikasi persepsi dalam mengklasifikasi
Subjektif 2) Verbalisasi kemampuan menangani masalah dan
nilai dan harapan yang
mengatasi masalah meningkat informasi yang memicu
Mengungkapkan tidak mampu membuat pilihan
konflik
mengatasi masalah 3) Mengetahui kelebihan dan
Terapeutik kekurangan keluarga dari
Objektif setiap solusi
1) Fasilitas 4) Memotivasi keluarga
1) Tidak mampu memenuhi mengklarifikasi nilai dalam mengungkapkan
peran yang diharapkan (sesuai dan harapan yang tujuan perawatan yang
usia) membantu membuat diharapakan
2) Menggunakan mekanisme pilihan 5) Memfasilitasi keluarga
koping yang tidak sesuai 2) Diskusikan kelebihan dalam pengambilan
Gejala dan Tanda Minor dan kekurangan dari keputusan secara
setiap solusi kolaboratif
Subjektif 3) Fasilitasi melihat 6) Menghormati hak pasien
situasi secara realistic 7) Memfasilitasi dan
1) Tidak mampu memenuhi 4) Motivasi menjelaskan keputusan
kebutuhan dasar mengungkapkan tujuan 8) Memfasilitasi hubungan
2) Kekhawatiran kronis perawatan yang Antara pasien, s]keluarga
Objektif diharapkan dan tenaga kesehatan
5) Fasilitasi pengambilan 9) Menginformasikan
1) Penyalahgunaan zat keputusan secara alternatif solusi secara
2) Memanipulasi orang lain untuk kolaboratif jelas
memenuhi keingannya sendiri
46
Sumber : Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (PPNI, 2018) dan StandarLuaran Kepeawatan Indonesia (PPNI, 2019)
45
pelayanan kesehatan.
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Data Umum
Nama : Tn. I
Umur : 65 tahun
Pendidikan : SMP
Suku : Sunda
Agama : Islam
48
49
2) Komposisi Keluarga
Tabel 3.1
Komposisi Keluarga Tn. I
Hubungan
Status Status
No Nama L/P dengan Umur Pend. Pekerjaan Ket
Kesehatan Imunisasi
Keluarga
1 Ny. R P Istri 65 SMP IRT Sehat -
-
tahun
3) Genogram
Bagan 3.1
Genogram
Keterangan :
:Perempuan
: Garis perkawinan
49
4) Tipe Keluarga
couple, dimana dalam keluarga hanya terdiri suami dan istri, karena
5) Suku Bangsa
Keluarga Tn, I bersuku bangsa sunda dan sudah lama menetap di Kp.
kesehatan.
6) Agama
buruh dan kadang di beri oleh anaknya. Keluarga Tn. I berada pada
mengatakan
kebutuhan keluarganya secara ekonomi sudah terpenuhi, sisa dari
telur dan daging. Tn. I juga mengatakan sering merokok dan setiap
b) Kebiasaan tidur
dan tidur malam + 7-8 jam. Untuk Ny. R biasa tidur jam 20.30 WIB
pusing, sakit kepala dan terasa berat, Tn. I tampak memegang kepala
tahun yang lalu dan di dalam keluarga Tn. I tidak ada yang memiliki
1) Karakteristik rumah
a) Ruangan
halaman. Keadaan ruang tamu dan kamar cukup bersih dan rapih.
b) Penerangan
Penerangan rumah Tn. I pada siang hari cukup baik, sinar matahari
c) Ventilasi
melalui jendela.
d) Jamban/WC
f) Kebiasaan memasak
g) Pembuangan sampah
sampah.
Gambar 3.1
Denah Rumah
3 1 5
4 2
7 8
Keterangan:
1 : Ruang Tamu
2 : Ruang keluarga
3 : Kamar tidur
4 : Kamar tidur
5 : Kamat tidur
6 : Dapur
8 : Halaman belakang
2) Karakteristik tetangga dan komunitasnya
sekitarnya.
1) Struktur Keluarga
c) Struktur peran
Nilai dan norma yang dianut oleh keluarga Tn. I yaitu nilai-nilai
2) Fungsi Keluarga
a) Fungsi Afektif
b) Fungsi sosial
e) Fungsi ekonomi
1) Stress
kesembuhannya.
e. Pemeriksaan Fisik
Tabel 3.2
Data Hasil Pemeriksaan Fisik
c. Kekuatan otot 4 4 4 4
4 4 4 4
f. Harapan keluarga
Tabel 3.3
Tingkat Kemandirian Keluarga
mengetahui sepenuhnya.
2. Analisa Data
Tabel 3.4
Analisa Data
Masalah
No Data Etiologi
Kesehatan
1 2 3 4
1 DS : Tekanan emosional Nyeri kronis
- Klien mengeluh nyeri kepala yang berkaitan
- Nyeri seperti di tusuk – dengan kerusakan
tusuk
jaringan aktual atau
- Nyeri dirasakan kadang-
kadang dan durasi tidak fungsional.
menentu.
- Klien mengatakan sedih
karena sakit yang
dideritanya.
- Klien mengatakan sering
merokok dan sering makan-
makanan asin serta gorengan
DO :
- Skala nyeri 5 (0-10)
- Klien tampak meringis
- Klien tampak gelisah
- TTV :
TD : 170/100 mmHg
N : 88 x/ menit
R : 20 x / menit
S : 36,6 o C
2 DS : Keluarga kurang Defisit pengetahuan
- Klien tidak terpapar informasi
mengetahui
penyebab
masalah kesehatan
yang dialami
- Klien mengatakan
tidak tahu
bagaimana diet
hipertensi
DO :
- Klien menunjukan
perilaku tidak
sesuai anjuran
- Kesadaran
compos mentis
- TTV :
TD : 170/100 mmHg
N : 88 x/ menit
R : 20 x / menit
S : 36,6 o
3. Ds : disfungsi sistem Koping tidak efektif
- Klien keluarga mengatasi
mengatakan masalah
jarang
memeriksa
kesehatannya
- Klien
mengatakan
tidak bisa
mengontrol pola
makan
- Klien dan
keluarga
mengatakan
tidak mampu
mengatasi
masalah yang di
alami klien
Do :
- Klien tampak
masih memakan
makanan tinggi
garam
- Keluarga klien
tampak kurang
memperhatikan
kesehatan klien
- Keluarga dan
klien tampak
tidak
mengatahui cara
mengatasi
masalah yang
dialami klien
- TTV
:
TD : 170/100 mmHg
N : 88 x/ menit
R : 20 x / menit
S : 36,6 o
a. Skoring
emosional.
Tabel 3.5
Skoring Masalah 1
Tabel 3.6
Skoring Masalah 2
Tabel 3.7
Skoring Masalah 3
3. Diagnosa Keperawatan
Ds :
serta gorengan
DO :
- TTV :
TD : 170/100 mmHg
N : 88 x/ menit
R : 20 x / menit
informasi
DS :
di alami
DO :
- TTV :
TD : 170/100 mmHg
N : 88 x/ menit
R : 20 x / menit
S : 36,6 o
mengatasi masalah
Ds :
Tabel 3.7
Rencana Asuhan Keperawatan
- Klien mengatakan 1) Perilaku koping adaftif Identifikasi persepsi nilai dan harapan yang
jarang memeriksa meningkat menangani masalah dan membuat pilihan
kesehatannya 2) Verbalisasi kemampuan informasi yang memicu konflik 3) Mengetahui kelebihan
- Klien mengatakan mengatasi masalah dan kekurangan
tidak bisa mengontrol meningkat Terapeutik keluarga dari setiap
pola makan 3) Tanggung jawab klien solusi
1) Fasilitas mengklarifikasi
- Klien dan keluarga meningkat 4) Memotivasi keluarga
nilai dan harapan yang
mengatakan tidak 4) Minat mengikuti dalam mengungkapkan
membantu membuat
mampu mengatasi pengobatan meningkat tujuan perawatan yang
pilihan
masalah yang di alami diharapakan
2) Diskusikan kelebihan dan
klien 5) Memfasilitasi keluarga
kekurangan dari setiap
Do : dalam pengambilan
solusi
- Klien tampak masih keputusan secara
3) Fasilitasi melihat situasi
memakan makanan kolaboratif
secara realistic
tinggi garam 6) Menghormati hak
4) Motivasi mengungkapkan
- Keluarga klien tampak pasien
tujuan perawatan yang
kurang memperhatikan 7) Memfasilitasi dan
diharapkan
kesehatan klien menjelaskan keputusan
5) Fasilitasi pengambilan
- Keluarga dan klien 8) Memfasilitasi hubungan
keputusan secara
tampak tidak Antara pasien,
kolaboratif
mengatahui cara s]keluarga dan tenaga
6) Hormati hak pasien untuk
mengatasi masalah kesehatan
menerima atau menolak
yang dialami klien 9) Menginformasikan
informasi
- TTV : alternatif solusi secara
7) Fasilitasi menjelaskan
TD : 170/100 mmHg jelas
keputusan kepada orang
N : 88 x/ menit 10) Memberikan informasi
lain, jika perlu
R : 20 x / menit yang diminta pasien
S : 36,6
75
Nama : Tn. I
Umur : 65 tahun
Dx : Hipertensi
Tabel 3.8
Implementasi dan Evaluasi
No Dx Implementasi Evaluasi
1 D.0078 Hari/Tanggal : Selasa, Hari/Tanggal : Selasa,
02 November 2021 02 November 2021
Waktu : 09.00 WIB Waktu : 10.00 WIB
- Mengetahui lokasi, S:
karateristik, durasi, - Klien mengatakan nyeri
frekuensi, intensitas nyeri masih terasa
dari klien - Klien mengatakan belum bisa
R : nyeri dirasakan di mengontrol nyeri
kepala nyeri datang - Klien mengatakan sudah
timbul seperti sedikit tenang dan tidak
- Mengetahui nyeri yang sedih lagi karna yakin akan
dirasakan klien sembuh
R : nyeri dirasakan O:
seperti di tusuk tusuk - Skala nyeri 5 (0-10 VAS)
- Mengetahui hal yang - Klien tampak meringis
memperberat dan - Klien berharap sembuh dari
memperingan nyeri yang sakit yang di deritanya
di rasakan klien. - TTV :
R : ketika melakukan TD : 170/100 mmHg
aktivitas yang berlebihan N : 94x/menit
membuat semakin nyeri R : 22x/menit
dan nyeri hilang ketika di A : Masalah belum teratasi
tidurkan P : Lanjutkan intervensi
- Mengurangi tingkat atau
mengalihkan tingkat
nyeri klien
R : melakukan tekhnik
relaksasi nafas dalam
- Pemberian obat oral
77
Nama : Tn. I
Umur : 65 tahun
Dx : Hipertensi
Tabel 3.9
Catatan Perkembangan
79
80
3. Rabu 03 D.0096 S :
November - Klien mengatakan sudah
2021 pukul melakukan pemeriksaan ke
11.00 WIB puskesmas
- Keluarga klien mengatakan
dapat menangani masalah yang
di alami klien
- Klien mengatakan sudah mulai
melakukan diet rendah garam
O:
- Klien tampak sudah
melakukan pemeriksaan ke
puskesmas
- Keluarga klien tampak paham
apa yang harus di lakukan
ketika menangani masalah
- Klien sudah melakukan diet
rendah garam
- Ttv :
TD : 160/90 mmHg
A : masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
4 Kamis 04 D.0078 S : Zulfan
November kustyana
81
B. Pembahasan
Desember 2021.
1. Tahap Pengkajian
2016).
82
keluarga Tn. I, penulis tidak menemukan hambatan karena Tn. I dan keluarga
selalu ada di rumah dan Tn. I beserta keluarga mampu merespon dengan baik,
sehingga dapat membantu kelancaran pada tahap pengkajian. Maka dari itu
penulis dapat mengumpulkan data yang berupa data umum dan data khusus.
hasil pengkajian pada Tn. I yaitu secara teoritis tanda dan gejala yang muncul
a. Pusing
b. Telinga berdengung
c. Sukar tidur
d. Sesak nafas
f. Mudah lelah
g. Mudah marah
h. Mata berkunang-kunang
i. Mimisan
j. Sakit kepala
83
sebagai berikut:
rendah garam.
(Setiawan,
2016).
mengatasi masalah
84
Namun untuk tanda dan gejala yang lainnya tidak ditemukan pada
tidur itupun
keperawatan.:
Masalah tersebut muncul karena kondisi ini dapat dipicu oleh jantung
dengan
tidak mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang di alami dan
terpenuhi.
biasanya.
86
informasi.
sakit. Selain itu, klien belum memahami dan belum mengerti tentang penyakit
Kesenjangan yang terjadi pada tinjauan teoritis dan tinjauan kasus yaitu
jantung tidak ditemukan karena Tn. I memiliki kebiasaan cukup baik yaitu
rutin jalan kaki apabila berangkat bekerja dan ke masjid untuk pengajian.
3. Tahap Perencanaan
standar
87
mendukung prilaku sehat, dan mengubah prilaku kearah yang lebih baik
(Dion, 2013).
yakni:
tersebut timbul .
4. Tahap Implementasi
Tn. I yakni:
5. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahapan untuk menilai sejauh mana hasil yang
a. Nyeri kronis dapat teratasi hal ini karena Tn. I dan keluarga mampu
kesehatan terhadap klien dan anggota keluarga klien, klien dan keluarga
yang harus dihadapi klien dan meberikan motivasi kepada klien dan
91
6. Dokumentasi
sampai dengan 05
keluarga mengatakan tidak tahu secara rinci jenis makanan dan diet
bersikap kooperatif.
92
93
komplikasi.
5. Pada saat penulis melakukan evaluasi untuk nyeri akut pada hari ke-
B. Rekomendasi
1. Bagi Pembaca
2. Bagi Keluarga
yang telah dicapai oleh Tn. I dan jika perlu ditingkatkan lagi, agar tujuan
kesehatan Tn. I
3. Bagi Puskesmas
secara jelas tentang penyakit yang dideritanya dan cara pengobatan yang
jantung
Dion, Y & Betan, Y. (2013). Asuhan Keperawatan Keluarga : Konsep dan Praktik.
Kedokteran EGC
Nanda. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10.
Jakarta: EGC
Press.
Sufa et,al. (2017). “Penyakit Yang Sering Muncul Terhadap Gaya Hidup
Masyarakat, 8(1).
Velina, Y., & Dery, T. (2022). Studi Kasus: Asuhan Keperawatan 2016).
RI
98
Waktu : 30 menit
A. Tujuan Penyuluhan/Kegiatan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Hipertensi:
c. Menjelaskan cara pengolahan dari salah satu bahan herbal yang bisa
Terlampir.
C. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi
D. Media Penyuluhan
1. Leaflet
Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan a. Mengucapkan salam - Menjawab salam 5 menit
b. Memperkenalkan diri - Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan.
d. Menyebutkan
runtutan acara yang
akan dibahas.
2 Penyajian a. Menjelaskan definisi, - Mendengarkan dan 20 menit
tanda gejala dan memperhatikan
pencegahan penyakit penyuluhan.
hipertensi. - Menanyakan hal-hal yang
b. Menjelaskan cara kurang jelas.
pengolahan dari bahan- - Menjawab pertanyaan
bahan herbal yang bisa
diolah sebagai obat
alternative penyakit
hipertensi.
c. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya.
100
F. Evaluasi
sehari-hari.
Lampiran :
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hipertensi
l. Sakit kepala
m. Pusing
n. Lemas
o. Sesak nafas
q. Mual muntah
r. Gelisah
s. Kelemahan otot
v. Telinga berdenging
2. Protein hewani Telur maksimal 1 butir / hari, Otak, ginjal, lidah sapi,
daging sapi, ayam dan ikan sarden, daging ,ikan, susu dan
maksimal 100 gram / hari ( 2 telor yang diolah dengan
potong kecil ) garam dapur. Contohnya :
daging asap, ham, Bachan,
dendeng, abon, keju, ikan
asin, ikan kaleng, kornet, ebi
atau udang kering, telor asin
dan telor pindang.
E. Cara pengolahan dari salah satu bahan herbal yang bisa diolah
- Gelas
- Sendok
Langkah-langkah:
2. Cuci seledri.
6. Setelah mendidih, masukan dan rebus daun seledri yang telah ditumbuk.
DIII KEPERAWATAN
2021
108
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Pribadi
5. Agama : Islam
6. Alamat : Kp Babakan
Garut.
B. Riwayat Pendidikan
Penulis
Zulfan Kutyana
110
PORMAT BIMBINGAN
PUSKESMAS SELAAWI
Mahasiswa Pembimbing
- Baca panduan
penulisan
- Perhatikan penulisan
halaman
- Latar belakang
- Perhatikan sumber
pustaka
- Pembuatan BAB II
- Perhatikan penulisan
- Perbaikan margin
112
- SAP dilengkapi
-