Revisi Zulfan 18 Agustus
Revisi Zulfan 18 Agustus
I
DENGAN HIPERTENSI PADA TN.I DI RT 05 RW 04
KELURAHAN CIRAPUHAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SELAAWI
Disusun Oleh :
ZULFAN KUSTYANA
NIM :KHGA 19134
Menyetujui,
Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui, Mengesahkan
Ketua Program Studi DIII Keperawatan Pembimbing
STIKes Karsa Husada Garut
iii
ABSTRAK
IV BAB, 95 Halaman, 14 Tabel, 4 Lampiran
Latar Belakang: Menurut Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) 2018 menunjukan,
angka kejadian hipertensi di Indonesia cukup tinggi yaitu 34,11%. Hipertensi
adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah
diatas normal (> 140/90 mmHg) yang mengakibatkan peningkatan angka kesakitan
dan angka kematian, cara pencegahanya dan pengobatanya yaitu dengan
menurunkan berat badan, mengurangi asupan garam, rutin berolahraga,
berobat/kontrol secara teratur ke fasilitas kesehatan kasus hipertensi di Puskesmas
Selaawi sebanyak 9 %. Mengingat komplikasi yang dapat ditimbulkan apabila
penyakit hipertensi tidak segera ditangani dan diobati bisa menyebabkan penyakit
jantung, stroke, dan berlanjut kematian. Adapun Tujuan Karya Tulis Ilmiah ini
adalah untuk mendapatkan pengalaman yang nyata di lapangan dan menerapkan
teori dalam memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif melalui
pedekatan proses keperawatan, dengan melakukan Asuhan Keperawatan kepada
keluarga Tn.I yang berumur 65 tahun beralamat di Kp. Babakan Kelurahan
Cirapuhan kecamatan selaawi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif dalam bentuk studi kasus untuk mengeksplorasi masalah asuhan
keperawatan keluarga dengan pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan
asuhan keperawatan keluarga yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan,
tindakan dan evaluasi keperawatan. Masalah: Hasil pengkajian pada klien di
temukan keluhan nyeri akut, defisit pengetahuan dan koping tidak efektif pada
keluarga tentang hipertensi. Pada penegakan diagnosa keperawatan keluarga
terdapat tiga diagnosa keperawatan keluarga yaitu nyeri akut, defisit pengetahuan
dan koping tidak epektif. Perencanaan dan pelaksanaan di tunjang dengan fasilitas
dan sarana yang mendukung serta evaluasi di lakukan secara baik.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil evaluasi masalah keperawatan pada TN.I yaitu
nyeri kronik, difisit pengetahuan dan koping tidak efektif. semuanya dapat teratasi
karena klien mampu mengikuti tindakan sesuai prosedur.
Kata Kunci : Hipertensi
Daftar Pustaka : 23 buah (2012-2021)
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada nabi kita, Muhammad SAW beserta keluarga,
Karya tulis ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
Husada Garut.
bimbingan, nasehat, dukungan dan bantuan yang bersifat moril maupun materil
yang sangat berharga, untuk itu pada kesempatan ini perkenankan penulis
1. Bapak Dr. H. Hadiyat MA, selaku ketua Pembina Yayasan Dharma Husada
Insani Garut.
3. Bapak H. Engkus Kusnadi S.Kep., M.Kes, selaku Ketua STIKes Karsa Husada
Garut.
v
5. Bapak Hasbi Taubah, S.Kep., Ners., M.Pd selaku Pembimbing dalam
penyusunan karya tulis ini yang menyediakan waktu banyak membantu dan
tulis ini.
6. Kepada Staff dan dosen, STIKes Karsa Husada Garut khusus prodi DIII
pendidikan,
7. Kepada Pembimbing Puskesmas Bapak Ajan Rahman,. S.Kep., Ners yang telah
8. Kepada klien Tn. I dan keluarga yang telah berkerja sama dan memberikan
semangat, Doa dan dorongan baik secara moril ataupun materil kepada penulis.
10. Kepada Teman-teman di prodi DIII Keperawatan Stikes Karsa Husada Garut
dihati penulis.
11. Kabogoh tersayang ” Helmalia” yang telah membantu penulis sehingga penulis
vi
12. Kepada sahabat seperjuangan, A Alan jaya, iwan kolebat, aldi ranca, habil
buaya, dandi duren, diki KLX, rizki pebian, sahrul saripudin, gema gemoy,
yusup kumis, opik gas, wisman scoopy, gilang kusuma dan semua cewek-cewek
yang telah saya tolak cintanya yang selalu memberi dorongan semangat disaat
13. Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, namun telah
Semoga kebajikan yang telah mereka berikan mendapat ridho dan balasan yang
Akhir kata penyusun berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat
Penyusun
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 5
C. Metode Telaahan ................................................................................................... 6
D. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN TEORITIS ...................................................................................... 9
A. Konsep Dasar Keluarga........................................................................................ 9
1. Pengertian Keluarga ......................................................................................... 9
2. Tipe Keluarga .................................................................................................... 9
3. Tahapan dan Tugas Perkembangan Keluarga............................................. 12
4. Fungsi Keluarga .............................................................................................. 17
5. Tingkat Kemandirian Keluarga .................................................................... 18
B. Konsep Dasar Penyakit ......................................................................................... 20
1. Definisi Hipertensi .......................................................................................... 20
2. Etiologi ............................................................................................................. 21
3. Klasifikasi ........................................................................................................ 21
4. Patofisiologi ..................................................................................................... 22
5. Patway Hipertensi................................................................................................ 23
6. Manifestasi Klinis............................................................................................. 24
7. Komplikasi ........................................................................................................ 24
8. Pemeriksaan Penunjang .................................................................................. 24
9. Penatalaksanaan .............................................................................................. 25
C. Konsep Keluarga Resiko Tinggi ........................................................................ 27
1. Keluarga Resiko Tinggi .................................................................................. 27
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi .......................................... 28
D. Proses Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi ............................................. 30
1. Pengkajian ....................................................................................................... 30
2. Diagnosa Keperawatan ................................................................................... 34
viii
3. Perencanaan Keperawatan Keluarga ........................................................... 38
4. Implementasi Keperawatan Keluarga .......................................................... 45
5. Evaluasi Keperawatan Keluarga. .................................................................. 46
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kriteria 10 Besar Penyakit di Wilayah Kerja Puskesmas Selaawi .......... 4
Tabel 2.1 Keluarga Mandiri....................................................................................... 20
Tabel 2.2 Klasifikasi Hipertensi................................................................................. 21
Tabel 2.3 Skoring Prioritas Masalah......................................................................... 36
Tabel 2.4 Intervensi Keperawatan Dengan Menggunakan SIKI dan SLKI .......... 39
Tabel 3.1 Komposisi Keluarga Tn. I ......................................................................... 49
Tabel 3.2 Data Hasil Pemeriksaan Fisik ................................................................... 61
Tabel 3.3 Tingkat Kemandirian Keluarga ............................................................... 63
Tabel 3.4 Analisa Data ................................................................................................ 64
Tabel 3.5 Skoring Masalah 1...................................................................................... 66
Tabel 3.6 Skoring Masalah 2...................................................................................... 67
Tabel 3.7 Rencana Asuhan Keperawatan ................................................................. 71
Tabel 3.8 Implementasi dan Evaluasi ....................................................................... 76
Tabel 3.9 Catatan Perkembangan ............................................................................. 79
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
2. Leaflet
4. Format Bimbingan
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
strategi perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya.
sasaran dari program ini adalah seluruh usia mengikuti siklus kehidupan,
juga menjaga agar tubuh tetap bugar dan sehat serta terbebas dari segala macam
penyakit. Penyakit yang sering muncul akibat gaya hidup yang tidak sehat salah
1
2
pengangkut darah dari jantung yang memompa darah keseluruh jaringan dan
simpatik, sistem renin angiotensin, efek dari Natrium (Na), obesitas, merokok
2016).
dasarnya memiliki sifat yang cenderung tidak stabil dan sulit untuk dikontrol,
lainnya. Lebih parahnya jika kondisi hipertensi ini tidak terkontrol, maka dapat
(Triyanto, 2014).
sebagian besar kasus Hipertensi belum terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil
pengukuran tekanan darah pada usia ≥18 tahun ditemukan prevelensi Hipertensi
yang terdiagnosa Hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin minum
obat.
3
di Provinsi Jawa Barat menunjukan urutan kedua sebagai Provinsi dengan kasus
yaitu sebesar 44,1% dan yang paling terendah di Papua 22,2%. Jika saat ini
Sedangkan menurut data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Garut pada Tahun
Garut. Berdasarkan catatan dan laporan dari puskesmas Selaawi diketahui bahwa
pada periode tahun 2021 seperti tercantum pada tabel 1.1 dibawah ini.
4
Tabel 1.1
kedalam kriteria 10 besar penyakit yang ada di puskesmas Selaawi dan menempati
Data pada tabel di atas menunjukan masih banyak masyarakat yang menderita
Hipertensi, apabila hal ini tidak segera ditangani maka akan berdampak buruk
Fungsi dan tugas keluarga secara optimal, sehingga kebutuhan keluarga tidak
untuk mencegah dan mengurangi akibat yang terjadi pada penyakit tersebut.
Dari hasil penjajakan langsung pada daerah binaan Puskesmas UPT Selaawi
penyakit Hipertensi. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
meliputi aspek biologis, psikologis, sosial dan spiritual pada pasien dengan
hipertensi.
2. Tujuan Khusus
klien.
hipertensi.
sistematis.
sistematis.
C. Metode Telaahan
Metode telaahan yang digunakan dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah
1. Wawancara
2. Observasi
keperawatan keluarga.
7
3. Pemeriksaan Fisik
4. Studi Dokumentasi
5. Studi Kepustakaan
dari internet guna mendapatkan keterangan dan data dasar yang mendukung
berkaitan erat dengan masalah yang di hadapi pada klien yaitu hipertensi.
D. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Yang berisi tentang konsep dasar keluarga, konsep keluarga resiko tinggi,
Hipertensi.
8
ditemukan antara kasus yang nyata dengan teori yang ada. Mulai dari tahap
keperawatan pada keluarga dan rekomendasi untuk perbaikan di masa yang akan
datang.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Pengertian Keluarga
perkawinan, darah, atau adopsi yang berinteraksi dan berkomunikasi satu sama
lain dalam peran sosial masing-masing sebagai suami dan istri, ibu, ayah, anak,
kaka dan adik, yang menciptakan dan memelihara budaya bersama (Burgess &
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang hidup bersama sejak lahir,
menikah, atau melalui proses adopsi (U.S. Census Bureau 2011 dalam Siregar,
dkk 2020). Keluarga adalah suatu lembaga yang merupakan satuan (unit) terkecil
dari masyarakat, terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang disebut keluarga inti atau
adalah suatu unit terkecil dalam masyarakat yang merupakan suatu kumpulan
dua individu atau lebih yang terikat oleh darah, perkawinan atau adopsi yang
tinggal dalam satu rumah terdiri atas suami dan istri, ibu, ayah, anak, kaka dan
adik.
2. Tipe Keluarga
macam pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial maka tipe keluarga
9
10
Keluarga inti merupakan keluarga yang terdiri atas suami, istri dan
anak (kandung/angkat).
paman, bibi, atau keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup
Keluarga Dyad merupakan keluarga yang terdiri dari suami dan istri
Single parent merupakan keluarga yang terdiri dari orang tua dan
atau kematian.
6) Blande family
sebelumnya.
orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
2) Commune family
melalui perkawinan.
12
Gay and lesbian family merupakan keluarga yang terdiri dari dua
5) Cohabitating couple
tahap yaitu:
perkawinan.
sosial.
4) Keluarga berencana.
Tahap ini dimulai sejak anak pertama lahir sampai berusia dari 30 bulan.
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan
krisis keluarga.
kegiatan).
yang menyenangkan.
anak.
Tahap ini dimulai dari anak pertama berusia 2,5 tahun sampai 5
tahun ini anak tahun. Pada tahap ini anak sudah mengenal kehidupan
14
terpengaruhi.
keluarga.
berkembang.
Keluarga pada tahap ini dimulai ketika anak pertama berusia 6 tahun
dan mulai sekolah dasar dan berakhir pada usia 12 tahun dimana
Tahap ini adalah tahap yang paling rawan karena anak akan mencari
perhatian budaya orang muda, oleh karena itu teladan dari kedua
memiliki otonom.
keluarga.
hubungan perkawinan.
anaknya.
6) Membantu orang tua suami/ istri yang sedang sakit atau memasuki
saat tua.
anak-anaknya.
1) Mempertahankan kesehatan.
Tahap ini dimulai salah satu atau kedua pasangan memasuki masa
5) Melakukan”life review”.
kematian.
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
psisosial anggota keluarga. Melalui pemenuhan fungsi ini, maka keluarga akan
situasi yang terpola secara sosial yang mereka alami. Sosialisasi merupakan
c. Fungsi reprodusi
daya manusia.
d. Fungsi ekonomi
anggota keluarga secara individual) merupakan bagian yang paling relevan dari
(Setiawan, 2016).
1. Menerima petugas.
1. Menerima petugas.
benar.
1. Menerima petugas.
benar.
1. Menerima petugas.
benar.
Tabel 2.1
Keluarga Mandiri
Tingkat Kemandirian
No Kriteria
1 2 3 4
1 Menerima petugas
2 Menerima pelayanan sesuai dengan rencana keperawatan
3 Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara benar
4 Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran
5 Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran
6 Melakukan tindakan pencegahan secara asertif
7 Melakukan tindakan peningkatan atau promotif secara aktif
1. Definisi Hipertensi
darah didalam arteri. Dimana hiper yang artinya berlebihan, yang tensi artinya
dan angka kematian. Tekanan darah 140/90 mmHg didasarkan pada dua fase
dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukan fase darah yang
sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik 90 menunjukan fase darah yang
sistolik > 140 mmHg dan > 90 untuk tekanan darah diastolik ketika dilakukan
darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih besar dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan
2. Etiologi
a. Hipertensi Esensial
b. Hipertensi Sekunder
3. Klasifikasi
Tabel 2.2
Klasifikasi Hipertensi
4. Patofisiologi
terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini
keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen.
ke bawah melalui sistem saraf simpatis keganglia simpatis. Pada titik ini,
menjadi angiotension II, suatu vasokontriktor kuat, yang ada pada gilirannya
retensi natrium dan cair oleh stibulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume
(Reny, 2016).
23
5. Patway Hipertensi
Faktor predisposisi :
Usia, jenis kelamin, merokok, stress, kurang olahraga, factor genetic, alcohol, konsentrasi garam, obesitas
Perubahan Informasi
Kerusakan vaskuler pembuluh Hipertensi MK:
situasi minim
darah -Defisit
Perubahan struktur pengetahuan
Krisis MK :
situasional ANSIETAS
Penyumbatan
pembuluh darah MK :
Pembuluh darah
Sistemik Koroner
Vasokontriksi
Iskemik Miokard
Afterload
MK : Nyeri Kronik
Kelelahan
MK :
Intoleransi
Aktivitas
6. Manifestasi Klinis
a. Sakit kepala
b. Pusing
c. Lemas
d. Sesak nafas
f. Mual muntah
g. Gelisah
h. Kelemahan otot
k. Telinga berdenging
7. Komplikasi
jantung seperti gagal jantung, infark miocard akut (IMA). Penyakit ginjal
seperti gagal ginjal, penyakit mata seperti pendarahan retina, penebalan retina,
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemerikasaan Laboratorium
hipokoagulabilitas, anemia.
25
ada DM.
perbaikan ginjal
9. Penatalaksanaan
a. Terapi non-farmakologis
adalah pola makan yang baik, olah raga teratur, menghentikan rokok,
berat badan.
26
b. Terapi Farmakologis
2). Stroke
darah yang sudah lemah pecah. Jika hal ini terjadi pada pembuluh
kembali ke darah.
tekanan darah pada organ atau karena efek tidak langsung. Dampak terjadinya
Keluarga resiko tinggi adalah keluarga dimana terdapat faktor resiko yang
serta pelayanan kesehatan karena tidak tahu, tidak mampu dan tidak memelihara
masalah kesehatan.
keluarga.
1. Keturunan
Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara yang mengidap hipertensi
2. Usia
3. Garam
orang.
29
4. Kolestrol
5. Obesitas/Kegemukan
Orang yang memiliki 30% dari berat badan ideal memiliki resiko lebih
6. Stress
(tidak menentu).
7. Rokok
dalam keadaan hipertensi maka akan dapat memicu penyakit yang berkaitan
8. Kafein
Kafein yang terdapat pada kopi, teh, ataupun minuman bersoda dapat
9. Alkohol
1. Pengkajian
a. Data umum
5) Komposisi keluarga
6) Genogram
7) Tipe keluarga
8) Suku bangsa
9) Agama
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
d. Struktur keluarga
perilaku.
e. Fungsi keluarga
(SDM).
dalam waktu kurang dari 5 bulan dan stresor jangka panjang yaitu
permasalahan.
permasalahan.
g. Pemeriksaan fisik
sampai dengan ujung kaki (head toe to) hal ini dilakukan untuk
34
aktual.
h. Harapan keluarga
2. Diagnosa Keperawatan
bersifat actual, resiko, maupun sejahtera. Tipologi atau sifat dari diagnosis
a. Analisa data
c. Rumusan masalah
informasi.
mengatasi masalah.
prioritas, dilihat dari angka yang paling tinggi dilanjutkan sampai angka yang
Yohanes & Yasinta (2013) adalah seperti yang tercantum dalam tabel 2.3 di
bawah ini:
36
Tabel 2.3
Skoring Prioritas Masalah
No Kriteria Skor Bobot
1 Sifat Masalah
Aktual 3
Resiko 2 1
Potensial 1
2 Kemungkinan Masalah Dapat Diubah
Dengan mudah 2
Hanya sebagian 1 2
Tidak dapat 0
3 Potensial Masalah Untuk Dicegah
Tinggi 3
Cukup 2 1
Rendah 1
4 Menonjolnya Masalah
Masalah berat,harus segera ditangani 2
Ada masalah,tetapi tidak perlu
1 1
segera ditangani
Masalah tidak dirasakan 0
Sumber : Baylon & Maglaya Setiawan, 2016.
Skoring:
Skore
X Bobot
Angka tertinggi
yang lebih berat diberikan pada tidak/kurang sehat karena yang pertama
37
keluarga.
berikut:
menangani masalah.
dan waktu.
masalah.
itu ada.
(Nadirawati, 2018).
39
Tabel 2.4
1 Nyeri kronis berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama 1) Mengetahui lokasi,
tekanan emosional keperawatan selama 3x kunjungan, karateristik, durasi,
maka diharapkan tingkat nyeri Manajemen nyeri frekuensi, intensitas nyeri
Gejala dan Tanda Mayor menurun dan kontrol nyeri meningkat dari klien
Observasi
dengan kriteria hasil : 2) Mengetahui nyeri yang
Subjektif
1) Identifikasi lokasi, dirasakan klien
1) Tidak mengeluh nyeri 3) Mengetahui hal yang
1) Mengeluh nyeri karakteristik, durasi,
2) Merasa depresi (tertekan) frekuensi, intensitas memperberat dan
2) Tidak meringis
nyeri memperingan nyeri yang
Objektif 3) Tidak gelisah 2) Identifikasi skala nyeri di rasakan klien,
3) Identifikasi factor yang 4) Mengurangi tingkat atau
1) Tampak meringis 4) Tekanan darah membaik memperberat dan mengalihkan tingkat nyeri
2) Gelisah
memperingan nyeri klien
3) Tidak mampu menuntaskan 5) Melaporkan nyeri terkontrol
4) Identifikasi 5) Mengurangi factor resiko
aktivitas
6) Kemampuan mengenali pengetahuan yang memperberat nyeri
Gejala dan Tanda Minor penyebab nyeri meningkat kenyakinan tentang pada klien
nyeri 6) Memberikan informasi
Subjektif 7) Kemampuan teknik non- tentang tingkat nyeri klien
farmakologis Terapeutik 7) Membantu klien
Merasa takut mengalami cedera
mengatasi jika rasa nyeri
berulang 1) Berikan teknik non-
muncul
farmakologis untuk
Objektif 8) Klien dapat mengetahui
menguangi rasa nyeri
sendiri penyebab,
40
Menanyakan masalah yang dihadapi 2) Sediakan materi dan 4. Untuk mengetahu hal apa
media pendidikan yang tidak dipahami klien
Objektif kesehatan 5. Untuk meningkatkan
3) Jadwalkan pendidikan pengetahuan klien
1) Menunjukan perilaku tidak sesuai
kesehatan sesuai 6. Agar klien tahu
ajaran
kesepakatan permulaan perjalanan dan
2) Menunjukan persepsi yang keliru
4) Berikan kesempatan akibat hipertensi
terhadap masalah
untuk bertanya 7. Untuk meningkatkan
Gejala dan Tanda Minor Edukasi pengetahuan klien
8. Agar klien lebih
Subjektif 1) Jelaskan penyebab dan memelihara kesehatan
factor risiko dengan baik
Tidak tersedia 2) Jelaskan proses 9. Agar keluarga dan kien
patofisiologi timbulnya tahu kondisinya saat ini
Objektif
penyakit
1) Menjalani pemeriksaan yang tidak 3) Jelaskan tanda dan
tepat gejala yang
2) Menunjukkan perilaku berlebihan ditimbulkan penyakit
(mis. Apatis, bermusuhan, agitasi, 4) Jelaskan kemungkinan
histeria) terjadinya komplikasi
6. Koping tidak efektif berhubungan Setelah dilakukan keperawatan Dukungan pengambilan 1) Mengetahui keluaraga
dengan disfungsi sistem keluarga selama ... x 24 jam diharapkan status keputusan dalam menangani masalah
mengatasi masalah koping membaik , dengan kriteria dan informasi yang
hasil : Observasi memicu konflik
Gejala dan Tanda Mayor 2) Membantu keluarga
1) Perilaku koping adaftif meningkat Identifikasi persepsi dalam mengklasifikasi
Subjektif 2) Verbalisasi kemampuan menangani masalah dan
nilai dan harapan yang
mengatasi masalah meningkat informasi yang memicu
Mengungkapkan tidak mampu membuat pilihan
konflik
mengatasi masalah 3) Mengetahui kelebihan dan
Terapeutik kekurangan keluarga dari
Objektif setiap solusi
1) Fasilitas 4) Memotivasi keluarga
1) Tidak mampu memenuhi mengklarifikasi nilai dalam mengungkapkan
peran yang diharapkan (sesuai dan harapan yang tujuan perawatan yang
usia) membantu membuat diharapakan
2) Menggunakan mekanisme pilihan 5) Memfasilitasi keluarga
koping yang tidak sesuai 2) Diskusikan kelebihan dalam pengambilan
Gejala dan Tanda Minor dan kekurangan dari keputusan secara
setiap solusi kolaboratif
Subjektif 3) Fasilitasi melihat 6) Menghormati hak pasien
situasi secara realistic 7) Memfasilitasi dan
1) Tidak mampu memenuhi 4) Motivasi menjelaskan keputusan
kebutuhan dasar mengungkapkan tujuan 8) Memfasilitasi hubungan
2) Kekhawatiran kronis perawatan yang Antara pasien, s]keluarga
Objektif diharapkan dan tenaga kesehatan
5) Fasilitasi pengambilan 9) Menginformasikan
1) Penyalahgunaan zat keputusan secara alternatif solusi secara
2) Memanipulasi orang lain untuk kolaboratif jelas
memenuhi keingannya sendiri
46
Sumber : Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (PPNI, 2018) dan StandarLuaran Kepeawatan Indonesia (PPNI, 2019)
45
istiadat yang berlaku, respon dan penerimaan keluarga serta sarana dan
pelayanan kesehatan.
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
a. Data Umum
Nama : Tn. I
Umur : 65 tahun
Pendidikan : SMP
Suku : Sunda
Agama : Islam
48
49
2) Komposisi Keluarga
Tabel 3.1
Komposisi Keluarga Tn. I
Hubungan
Status Status
No Nama L/P dengan Umur Pend. Pekerjaan Ket
Kesehatan Imunisasi
Keluarga
1 Ny. R P Istri 65 SMP IRT Sehat -
-
tahun
3) Genogram
Bagan 3.1
Genogram
Keterangan :
:Perempuan
: Garis perkawinan
49
50
4) Tipe Keluarga
couple, dimana dalam keluarga hanya terdiri suami dan istri, karena
5) Suku Bangsa
Keluarga Tn, I bersuku bangsa sunda dan sudah lama menetap di Kp.
kesehatan.
6) Agama
kali di masjid.
buruh dan kadang di beri oleh anaknya. Keluarga Tn. I berada pada
telur dan daging. Tn. I juga mengatakan sering merokok dan setiap
b) Kebiasaan tidur
dan tidur malam + 7-8 jam. Untuk Ny. R biasa tidur jam 20.30 WIB
sakit kepala dan terasa berat, Tn. I tampak memegang kepala dan
tahun yang lalu dan di dalam keluarga Tn. I tidak ada yang memiliki
b. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
a) Ruangan
halaman. Keadaan ruang tamu dan kamar cukup bersih dan rapih.
b) Penerangan
Penerangan rumah Tn. I pada siang hari cukup baik, sinar matahari
c) Ventilasi
melalui jendela.
d) Jamban/WC
f) Kebiasaan memasak
g) Pembuangan sampah
sampah.
i) Denah rumah
Gambar 3.1
Denah Rumah
3 1 5
4 2
7 8
Keterangan:
1 : Ruang Tamu
2 : Ruang keluarga
3 : Kamar tidur
4 : Kamar tidur
5 : Kamat tidur
6 : Dapur
8 : Halaman belakang
56
sekitarnya.
1) Struktur Keluarga
c) Struktur peran
lingkungan Tn. I dan Ny. R ikut serta dalam kegiatan seperti kerja
sebagai istri.
Nilai dan norma yang dianut oleh keluarga Tn. I yaitu nilai-nilai
2) Fungsi Keluarga
a) Fungsi Afektif
b) Fungsi sosial
hipertensi.
59
d) Fungsi reproduksi
e) Fungsi ekonomi
1) Stress
kesembuhannya.
61
e. Pemeriksaan Fisik
Tabel 3.2
Data Hasil Pemeriksaan Fisik
c. Kekuatan otot 4 4 4 4
4 4 4 4
63
f. Harapan keluarga
Tabel 3.3
Tingkat Kemandirian Keluarga
mengetahui sepenuhnya.
64
2. Analisa Data
Tabel 3.4
Analisa Data
Masalah
No Data Etiologi
Kesehatan
1 2 3 4
1 DS : Tekanan emosional Nyeri kronis
- Klien mengeluh nyeri kepala yang berkaitan
- Nyeri seperti di tusuk – tusuk dengan kerusakan
- Nyeri dirasakan kadang- jaringan aktual atau
kadang dan durasi tidak
fungsional.
menentu.
- Klien mengatakan sedih
karena sakit yang
dideritanya.
- Klien mengatakan sering
merokok dan sering makan-
makanan asin serta gorengan
DO :
- Skala nyeri 5 (0-10)
- Klien tampak meringis
- Klien tampak gelisah
- TTV :
TD : 170/100 mmHg
N : 88 x/ menit
R : 20 x / menit
S : 36,6 o C
2 DS : Keluarga kurang Defisit pengetahuan
- Klien tidak terpapar informasi
mengetahui
penyebab masalah
kesehatan yang
dialami
- Klien mengatakan
tidak tahu
bagaimana diet
hipertensi
DO :
- Klien menunjukan
perilaku tidak
sesuai anjuran
- Kesadaran
compos mentis
65
- TTV :
TD : 170/100 mmHg
N : 88 x/ menit
R : 20 x / menit
S : 36,6 o
3. Ds : disfungsi sistem Koping tidak efektif
- Klien keluarga mengatasi
mengatakan masalah
jarang
memeriksa
kesehatannya
- Klien
mengatakan
tidak bisa
mengontrol pola
makan
- Klien dan
keluarga
mengatakan
tidak mampu
mengatasi
masalah yang di
alami klien
Do :
- Klien tampak
masih memakan
makanan tinggi
garam
- Keluarga klien
tampak kurang
memperhatikan
kesehatan klien
- Keluarga dan
klien tampak
tidak
mengatahui cara
mengatasi
masalah yang
dialami klien
- TTV :
TD : 170/100 mmHg
N : 88 x/ menit
R : 20 x / menit
S : 36,6 o
66
a. Skoring
emosional.
Tabel 3.5
Skoring Masalah 1
Tabel 3.6
Skoring Masalah 2
Tabel 3.7
Skoring Masalah 3
3. Diagnosa Keperawatan
Ds :
serta gorengan
DO :
- TTV :
TD : 170/100 mmHg
69
N : 88 x/ menit
R : 20 x / menit
informasi
DS :
alami
DO :
- TTV :
TD : 170/100 mmHg
N : 88 x/ menit
R : 20 x / menit
S : 36,6 o
mengatasi masalah
Ds :
Tabel 3.7
Rencana Asuhan Keperawatan
- Klien tidak mengetahui 3) Persepsi keliru tentang 3. Jadwalkan pendidikan 4) Memotivasi keluarga
penyebab masalah masalah menurun kesehatan sesuai dengan 5) Keluarga dapat
kesehatan yang dialami 4) Menjalani pemeriksaan kesepakatan memanfaatkan sumber
- Klien mengatakan tidak yang tidak tepat 4. Berikan kesempatan sumber yang ada dalam
tahu bagaimana diet menurun bertanya keluarga
hipertensi 5. Gunakan pendekatan 6) Mencegah adanya
promosi kesehatan komplikasi lebih lanjut
DO : dengan pengaruh dan
- Klien menunjukan hambatan dari
perilaku tidak sesuai lingkungan, social serta
anjuran budaya
- Kesadaran compos Edukasi
mentis 1. Jelaskan penanganan
- TTV : masalah kesehatan
TD : 170/100 2. Anjurkan menggunakan
mmHg fasilitas kesehatan
N : 88 x/ menit 3. Ajarkan
R : 20 x / menit mengidentifikasi tujuan
S : 36,6 o yang akan dicapai
4. Ajarkan program
kesehatan dalam
kehidupan sehari hari
3. Koping tidak efektif Setelah dilakukan keperawatan Intervensi utama 1) Mengetahui keluaraga
berhubungan dengan selama 3x kunjungan dalam menangani
disfungsi sistem keluarga diharapkan status koping Dukungan pengambilan masalah dan informasi
mengatasi masalah membaik , dengan kriteria keputusan yang memicu konflik
hasil: 2) Membantu keluarga
Ds : Observasi
dalam mengklasifikasi
74
- Klien mengatakan 1) Perilaku koping adaftif Identifikasi persepsi nilai dan harapan yang
jarang memeriksa meningkat menangani masalah dan membuat pilihan
kesehatannya 2) Verbalisasi kemampuan informasi yang memicu konflik 3) Mengetahui kelebihan
- Klien mengatakan mengatasi masalah dan kekurangan
tidak bisa mengontrol meningkat Terapeutik keluarga dari setiap
pola makan 3) Tanggung jawab klien solusi
1) Fasilitas mengklarifikasi
- Klien dan keluarga meningkat
nilai dan harapan yang
4) Memotivasi keluarga
mengatakan tidak 4) Minat mengikuti dalam mengungkapkan
membantu membuat
mampu mengatasi pengobatan meningkat tujuan perawatan yang
pilihan
masalah yang di alami diharapakan
2) Diskusikan kelebihan dan
klien 5) Memfasilitasi keluarga
kekurangan dari setiap
Do : dalam pengambilan
solusi
- Klien tampak masih 3) Fasilitasi melihat situasi
keputusan secara
memakan makanan kolaboratif
secara realistic
tinggi garam 6) Menghormati hak
4) Motivasi mengungkapkan
- Keluarga klien tampak tujuan perawatan yang
pasien
kurang memperhatikan 7) Memfasilitasi dan
diharapkan
kesehatan klien menjelaskan keputusan
5) Fasilitasi pengambilan
- Keluarga dan klien 8) Memfasilitasi hubungan
keputusan secara
tampak tidak Antara pasien,
kolaboratif
mengatahui cara s]keluarga dan tenaga
6) Hormati hak pasien untuk
mengatasi masalah kesehatan
menerima atau menolak
yang dialami klien 9) Menginformasikan
informasi
- TTV : alternatif solusi secara
7) Fasilitasi menjelaskan
TD : 170/100 mmHg jelas
keputusan kepada orang
N : 88 x/ menit 10) Memberikan informasi
lain, jika perlu
R : 20 x / menit yang diminta pasien
S : 36,6
75
Nama : Tn. I
Umur : 65 tahun
Dx : Hipertensi
Tabel 3.8
Implementasi dan Evaluasi
No Dx Implementasi Evaluasi
1 D.0078 Hari/Tanggal : Selasa, Hari/Tanggal : Selasa,
02 November 2021 02 November 2021
Waktu : 09.00 WIB Waktu : 10.00 WIB
- Mengetahui lokasi, S:
karateristik, durasi, - Klien mengatakan nyeri
frekuensi, intensitas nyeri masih terasa
dari klien - Klien mengatakan belum bisa
R : nyeri dirasakan di mengontrol nyeri
kepala nyeri datang - Klien mengatakan sudah
timbul seperti sedikit tenang dan tidak
- Mengetahui nyeri yang sedih lagi karna yakin akan
dirasakan klien sembuh
R : nyeri dirasakan O:
seperti di tusuk tusuk - Skala nyeri 5 (0-10 VAS)
- Mengetahui hal yang - Klien tampak meringis
memperberat dan - Klien berharap sembuh dari
memperingan nyeri yang sakit yang di deritanya
di rasakan klien. - TTV :
R : ketika melakukan TD : 170/100 mmHg
aktivitas yang berlebihan N : 94x/menit
membuat semakin nyeri R : 22x/menit
dan nyeri hilang ketika di A : Masalah belum teratasi
tidurkan P : Lanjutkan intervensi
- Mengurangi tingkat atau
mengalihkan tingkat
nyeri klien
R : melakukan tekhnik
relaksasi nafas dalam
- Pemberian obat oral
77
Nama : Tn. I
Umur : 65 tahun
Dx : Hipertensi
Tabel 3.9
Catatan Perkembangan
79
80
3. Rabu 03 D.0096 S :
November - Klien mengatakan sudah
2021 pukul melakukan pemeriksaan ke
11.00 WIB puskesmas
- Keluarga klien mengatakan
dapat menangani masalah yang
di alami klien
- Klien mengatakan sudah mulai
melakukan diet rendah garam
O:
- Klien tampak sudah
melakukan pemeriksaan ke
puskesmas
- Keluarga klien tampak paham
apa yang harus di lakukan
ketika menangani masalah
- Klien sudah melakukan diet
rendah garam
- Ttv :
TD : 160/90 mmHg
A : masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
4 Kamis 04 D.0078 S : Zulfan
November kustyana
81
B. Pembahasan
mendukung dan menghambat serta kesenjangan antara teori dan kenyataan yang
Kab. Garut yang dilakukan mulai tanggal 02 sampai tanggal 05 Desember 2021.
pendekatan proses keperawatan yang terbagi dalam lima tahapan yang meliputi
1. Tahap Pengkajian
2016).
82
keluarga Tn. I, penulis tidak menemukan hambatan karena Tn. I dan keluarga
selalu ada di rumah dan Tn. I beserta keluarga mampu merespon dengan baik,
sehingga dapat membantu kelancaran pada tahap pengkajian. Maka dari itu
penulis dapat mengumpulkan data yang berupa data umum dan data khusus.
hasil pengkajian pada Tn. I yaitu secara teoritis tanda dan gejala yang muncul
a. Pusing
b. Telinga berdengung
c. Sukar tidur
d. Sesak nafas
f. Mudah lelah
g. Mudah marah
h. Mata berkunang-kunang
i. Mimisan
j. Sakit kepala
83
sebagai berikut:
rendah garam.
2016).
mengatasi masalah
84
Namun untuk tanda dan gejala yang lainnya tidak ditemukan pada klien
mata berkunang kunang kecuali pada saat klien bangun tidur itupun
keperawatan.:
tersebut muncul karena kondisi ini dapat dipicu oleh jantung yang
mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang di alami dan klien
biasanya.
86
informasi.
dengan keluarga tidak mengetahui tentang jenis makanan yang harus dihindari
dengan keluarga tidak mampu merawat anggota keluarga yang sakit. Selain itu,
klien belum memahami dan belum mengerti tentang penyakit yang dideritanya
tersebut.
Kesenjangan yang terjadi pada tinjauan teoritis dan tinjauan kasus yaitu
jantung tidak ditemukan karena Tn. I memiliki kebiasaan cukup baik yaitu rutin
3. Tahap Perencanaan
sehat, dan mengubah prilaku kearah yang lebih baik (Dion, 2013).
sumber daya dan faktor penunjang lainnya untuk tercapainya tujuan dari
yakni:
frekuensi, dan skala nyeri. Ajarkan teknik relaksaki distraksi nafas dalam
timbul .
4. Tahap Implementasi
Tn. I yakni:
5. Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahapan untuk menilai sejauh mana hasil yang
a. Nyeri kronis dapat teratasi hal ini karena Tn. I dan keluarga mampu
kesehatan terhadap klien dan anggota keluarga klien, klien dan keluarga
yang harus dihadapi klien dan meberikan motivasi kepada klien dan
91
6. Dokumentasi
penulis mendapatkan beberapa kesulitan, tetapi dengan adanya teori dan berbagai
mengatakan tidak tahu secara rinci jenis makanan dan diet makanan
kooperatif.
92
93
5. Pada saat penulis melakukan evaluasi untuk nyeri akut pada hari ke-
B. Rekomendasi
1. Bagi Pembaca
2. Bagi Keluarga
yang telah dicapai oleh Tn. I dan jika perlu ditingkatkan lagi, agar tujuan
kesehatan Tn. I
3. Bagi Puskesmas
secara jelas tentang penyakit yang dideritanya dan cara pengobatan yang
Dion, Y & Betan, Y. (2013). Asuhan Keperawatan Keluarga : Konsep dan Praktik.
Kedokteran EGC
96
97
Nanda. (2018). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10.
Jakarta: EGC
Press.
Sufa et,al. (2017). “Penyakit Yang Sering Muncul Terhadap Gaya Hidup
Masyarakat, 8(1).
Velina, Y., & Dery, T. (2022). Studi Kasus: Asuhan Keperawatan 2016).
RI
98
Waktu : 30 menit
A. Tujuan Penyuluhan/Kegiatan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
c. Menjelaskan cara pengolahan dari salah satu bahan herbal yang bisa diolah
Terlampir.
C. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi
D. Media Penyuluhan
1. Leaflet
Kegiatan
No Tahapan Waktu
Penyuluhan Peserta
1 Pembukaan a. Mengucapkan salam - - Menjawab salam 5 menit
b. Memperkenalkan diri - - Mendengarkan
c. Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan.
d. Menyebutkan
runtutan acara yang
akan dibahas.
2 Penyajian a. Menjelaskan definisi, - Mendengarkan dan 20 menit
tanda gejala dan memperhatikan
pencegahan penyakit penyuluhan.
hipertensi. - - Menanyakan hal-hal yang
b. Menjelaskan cara kurang jelas.
pengolahan dari bahan- - - Menjawab pertanyaan
bahan herbal yang bisa
diolah sebagai obat
alternative penyakit
hipertensi.
c. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya.
100
F. Evaluasi
sehari-hari.
Lampiran :
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hipertensi
l. Sakit kepala
m. Pusing
n. Lemas
o. Sesak nafas
q. Mual muntah
r. Gelisah
s. Kelemahan otot
v. Telinga berdenging
2. Protein hewani Telur maksimal 1 butir / hari, Otak, ginjal, lidah sapi,
daging sapi, ayam dan ikan sarden, daging ,ikan, susu dan
maksimal 100 gram / hari ( 2 telor yang diolah dengan
potong kecil ) garam dapur. Contohnya :
daging asap, ham, Bachan,
dendeng, abon, keju, ikan
asin, ikan kaleng, kornet, ebi
atau udang kering, telor asin
dan telor pindang.
E. Cara pengolahan dari salah satu bahan herbal yang bisa diolah sebagai
- Gelas
- Sendok
Langkah-langkah:
2. Cuci seledri.
6. Setelah mendidih, masukan dan rebus daun seledri yang telah ditumbuk.
DIII KEPERAWATAN
2021
108
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Pribadi
5. Agama : Islam
6. Alamat : Kp Babakan
Garut.
B. Riwayat Pendidikan
Penulis
Zulfan Kutyana
110
PORMAT BIMBINGAN
PUSKESMAS SELAAWI
Mahasiswa Pembimbing
- Baca panduan
penulisan
- Perhatikan penulisan
halaman
- Latar belakang
- Perhatikan sumber
pustaka
- Pembuatan BAB II
- Perhatikan penulisan
- Perbaikan margin
112
- SAP dilengkapi
-