Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya. Termasuk ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, sastra dan seni. DEFINISI HAK Hak cipta diberikan terhadap ciptaan dalam ruang lingkup bidang ilmu pengetahuan, kesenian, dan kesusasteraan. Hak cipta hanya diberikan CIPTA secara eksklusif kepada pencipta, yaitu “seorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir suatu ciptaan berdasarkan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi. 1. Hak moral merupakan hak yang melekat secara abadi pada diri pencipta dan tidak dapat dialihkan selama ia masih hidup. Sementara hak ekonomi adalah hak eksklusif pencipta atau pemegang hak cipta untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas JENIS JENIS ciptaannya. 2. Hak ekonomi berupa lisensi dan royalti. Jika lisensi adalah izin HAK DALAM tertulis yang diberikan pemegang hak cipta atau pemilik hak terkait HAK CIPTA kepada pihak lain atas ciptaannya maka royalti adalah imbalan atas penggunaan ciptaan atau produk hak terkait tersebut. 3. Hak terkait mencakup hak moral pelaku pertunjukan, hak ekonomi pelaku pertunjukan, hak ekonomi produser fonogram, dan hak ekonomi lembaga penyiaran. Pengalihan hak ekonomi atas hak cipta menurut Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, menunjukkan hak cipta merupakan benda bergerak tidak berwujud. Hak cipta dapat beralih atau dialihkan, baik seluruh maupun sebagian karena: pewarisan; hibah; wakaf; wasiat; perjanjian tertulis; atau sebab lain yang dibenarkan sesuai dengan PENGALIHAN ketentuan peraturan Perundang-undangan. Yang dimaksud dengan "dapat beralih atau dialihkan" HAK CIPTA hanya hak ekonomi, sedangkan hak moral tetap melekat pada diri Pencipta. Mengenai pengalihan hak moral, berdasarkan Pasal 5 ayat (2) UU Hak Cipta, hak moral tidak dapat dialihkan selama Pencipta masih hidup, tetapi pelaksanaan hak tersebut dapat dialihkan dengan wasiat atau sebab lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan setelah pencipta meninggal dunia. Dalam UU baru yang dikutip detikcom, Rabu (17/9/2014), negara memberikan perlindungan hukum bagi karya cipta selama pencipta masih hidup dan 70 tahun setelah pencipta meninggal dunia. Aturan ini berlaku bagi 9 jenis karya cipta yang diatur dalam pasal 59 ayat 1:
1. buku, pamflet dan semua hasil karya tulis lainnya
2. ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan sejenis lainnya JENIS KARYA 3. alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan CIPTA YANG 4. lagu atau musik dengan atau tanpa teks DILINDUNGI 5. drama, drama musikal, tari kareografi, pewayangan, pantomim 6. karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung atau kolase 7. karya arsitektur 8. peta 9. karya seni batik atau seni motif lainnya a. Ciptaan dengan Hak Cipta Seumur Hidup ditambah 70 Tahun Perlindungan atas ciptaan yang tercantum dalam Pasal 58 ayat (1) UU Hak Cipta berlangsung selama pencipta hidup dan akan berlangsung selama 70 tahun setelah pencipta meninggal. Ciptaan tersebut diantaranya: Buku, pamflet, dan semua hasil karya tulis lainnya; MASA Ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan sejenis lainnya; BERLAKU Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu
HAK CIPTA pengetahuan;
Lagu atau musik dengan atau tanpa teks; DAN HAK Drama, drama musikal, tari, koreografi, pewayangan, dan pantomim; TERKAIT Karya seni rupa dalam segala bentuk seperti lukisan, gambar, ukiran, kaligrafi, seni pahat, patung, atau kolase; Karya arsitektur; Peta; dan Karya seni batik atau seni motif lain b. Ciptaan dengan Hak Cipta selama 50 Tahun Selanjutnya Pasal 59 ayat (1) UU Hak Cipta menyebutkan jenis ciptaan yang perlindungannya berlaku selama 50 tahun sejak pertama kali dilakukan pengumuman, antara lain adalah: Karya fotografi; Potret; Karya sinematografi; Permainan video; Program Komputer; Perwajahan karya tulis; Terjemahan, tafsir, saduran, bunga rampai, basis data, adaptasi, aransemen, modifikasi dan karya lain dari hasil transformasi; Terjemahan, adaptasi, aransemen, transformasi atau modifikasi ekspresi budaya tradisional; Kompilasi Ciptaan atau data, baik dalam format yang dapat dibaca dengan Program Komputer atau media lainnya; dan Kompilasi ekspresi budaya tradisional c. Ciptaan dengan Hak Cipta selama 25 Tahun Pasal 59 Ayat 2 UU Hak Cipta menjelaskan ciptaan berupa karya seni terapan berlaku selama 25 tahun. Di mana, perlindungan hak cipta berlaku sejak pertama kali dilakukan pengumuman atas hak tersebut.
d. Ciptaan dengan Hak Cipta Tanpa Batas Waktu
Khusus untuk ekspresi budaya tradisional yang dipegang oleh negara, maka perlindungan atas hak cipta akan berlaku tanpa batas waktu. PR UNTUK HARI JUMAT, SILAHKAN MENCARI UNDANG UNDANG YANG TERIMAKASIH TERKAIT DENGAN HAK CIPTA, KERJAKAN DIBUKU TULIS DAN DIKUMPULKAN.