Anda di halaman 1dari 13

PKPA

BALAI BESAR POM DI SEMARANG


11 Juni 2022
MATERI

Target Kinerja Balai Besar POM

Kebijakan operasional pengawasan


produk Obat dan Makanan

Unit Balai Besar POM


NPS
Sasaran Strategis
Semarang Bandung Makasar Surabaya

95,95% 104,22% 105,48% 110,06%


Terwujudnya Obat dan Makanan yang memenuhi syarat
SK 1

Target Kinerja Balai


di wilayah kerja BBPOM di Semarang Sangat
Baik Baik Baik
Baik
Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap
99,88% 93,54% 103,19% 100,32%
SK 2 keamanan dan mutu Obat dan Makanan di wilayah kerja

Besar POM
BBPOM di Semarang Baik Baik Baik Baik
Meningkatnya kepuasan pelaku usaha dan Masyarakat
100,89% 104,24% 103,80% 102,49%
SK 3 terhadap kinerja pengawasan Obat dan Makanan di
wilayah kerja BBPOM di Semarang Baik Baik Baik Baik

98,91% 100,67% 104,16% 104,29%


CAPAIAN PERSPECTIVE STAKEHOLDER
Baik Baik Baik Baik
Meningkatnya efektivitas pemeriksaan sarana obat dan 106,89% 104,65% 101,55% 102,77%
SK 4 makanan serta pelayanan publik di wilayah kerja BBPOM
di Semarang Baik Baik Baik Baik

Meningkatnya efektivitas komunikasi, informasi, edukasi 103,77% 100,94% 102,13% 101,28%


SK 5
Obat dan Makanan di wilayah kerja BBPOM di Semarang
Baik Baik Baik Baik
Meningkatnya efektivitas pemeriksaan produk dan 109,91% 108,76% 116,01% 119,08%
SK 6 pengujian Obat dan Makanan di wilayah kerja BBPOM di Sangat Sangat
Semarang Baik Baik
Baik Baik
101,99% 84,23% 120,00% 109,05%
Meningkatnya efektivitas penindakan kejahatan Obat
SK 7 Tidak dapat
dan Makanan di wilayah kerja BBPOM di Semarang Baik Cukup Baik
disimpulkan

105,64% 99,65% 109,92% 108,05%


CAPAIAN INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE
Baik Baik Baik Baik

Terwujudnya tatakelola pemerintahan BBPOM di 94,41% 93,76% 77,38% 94,61%


SK 8
Semarang yang optimal
Baik Baik Cukup Baik

111,13% 104,77% 97,99% 113,45%


Terwujudnya SDM BBPOM di Semarang yang berkinerja
SK 9
optimal Sangat Sangat
Baik Baik
Baik Baik

Menguatnya laboratorium, pengelolaan data dan 105,86% 107,04% 88,51% 107,57%


SK 10
informasi pengawasan obat dan makanan
Baik Baik Cukup Baik

Terkelolanya Keuangan BBPOM di Semarang secara 104,10% 105,50% 106,86% 107,68%


SK 11
Akuntabel
Baik Baik Baik Baik

103,88% 102,77 92,69% 105,83%


CAPAIAN LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE
Baik Baik Baik Baik

102,81% 101,03% 102,26% 106,06%


NPS Total
Baik Baik Baik Baik
CAPAIAN KINERJA BALAI BESAR POM KLASTER 1
Kebijakan Operasional Pengawasan
Produk Obat dan Makanan

Peraturan
Badan SOP Pedoman
POM
• Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999
PERATURAN tentang Perlindungan Konsumen.
• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
• Aturan tentang izin edar obat, bahan
tentang Kesehatan.
pangan, dan makanan tertulis dalam
berbagai perundangan yang berlaku. • Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012
Aturan mengenai izin edar yang tentang Pengaturan Keamanan Makanan
bersumber dari Peraturan Pemerintah dan Minuman.
adalah:
• Peraturan Kepala BPOM Nomor 27 Tahun
• Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72 2013 tentang Pengawasan Pemasukan
Tahun 1998 tentang Pengamanan Obat dan Makanan ke dalam Wilayah
Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan. Indonesia.
• Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
• Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 69
Dan Makanan Republik Indonesia Nomor
Tahun 1999 tentang Label dan Iklan
Hk. 03.1.23.06.10.5166 Tentang
Pangan. Pencantuman Informasi Asal Bahan
• Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun Tertentu, Kandungan Alkohol, Dan Batas
Kedaluwarsa Pada Penandaan/Label
2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi
Obat, Obat Tradisional, Suplemen
Pangan.
Makanan, Dan Pangan.
• Peraturan Kepala BPOM Nomor
HK.03.1.23.04.12.2205 Tahun 2012
tentang Pedoman PemberianSertifikat
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga
STANDAR OPERASI
PROSEDUR (SOP)
SUBSTANSI PENINDAKAN
Penindakan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan operasional di bidang
penindakan terhadap pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan
dibidang pengawasan Obat dan Makanan.

• penyusunan rencana dan program di bidang intelijen dan penyidikan terhadap pelanggaran
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
• pelaksanaan intelijen dan penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan peraturan
perundangundangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan pada wilayah kerja masing-
masing; dan
• pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang intelijen dan penyidikan
terhadap pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengawasan
Obat dan Makanan.
SUBSTANSI PENGUJIAN
Pengujian mempunyai tugas melaksanakan kebijakan operasional di bidang
pengujian kimia dan mikrobiologi Obat dan Makanan dengan
menyelenggarakan fungsi:
• penyusunan rencana dan program di bidang pengujian kimia dan mikrobiologi Obat dan
Makanan;
• pelaksanaan pengujian rutin kimia dan mikrobiologi Obat dan Makanan pada wilayah
kerja masingmasing;
• pelaksanaan pengujian kimia dan mikrobiologi Obat dan Makanan dalam rangka
investigasi dan/atau penyidikan pada wilayah kerja masing-masing; dan
• pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengujian kimia dan
mikrobiologi Obat dan Makanan.
SUBSTANSI PEMERIKSAAN
Pemeriksaan mempunyai tugas melaksanakan kebijakan operasional di bidang inspeksi dan
sertifikasi sarana/fasilitas produksi dan/atau distribusi Obat dan Makanan dan
sarana/fasilitas pelayanan kefarmasian, serta sertifikasi dan pengambilan contoh (sampling)
produk Obat dan Makanan.

• penyusunan rencana dan program di bidang inspeksi dan sertifikasi sarana/fasilitas produksi
dan/atau distribusi Obat dan Makanan dan sarana/fasilitas pelayanan kefarmasian, serta
sertifikasi dan pengambilan contoh (sampling) produk Obat dan Makanan;
• pelaksanaan inspeksi sarana/fasilitas produksi dan/atau distribusi Obat dan Makanan dan
sarana/fasilitas pelayanan kefarmasian;
• pelaksanaan sertifikasi sarana/fasilitas produksi dan/atau distribusi dan produk Obat dan
Makanan;
• pelaksanaan pengambilan contoh (sampling) Obat dan Makanan; dan
• pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan dibidang inspeksi dan sertifikasi
sarana/fasilitas produksi dan/atau distribusi Obat dan Makanan dan sarana/fasilitas pelayanan
kefarmasian, serta sertifikasi dan pengambilan contoh (sampling) produk Obat dan Makanan.
SUBSTANSI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Infokom mempunyai tugas melaksanakan kebijakan operasional di bidang
pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pengaduan masyarakat serta
penyiapan koordinasi pelaksanaan kerja sama di bidang pengawasan Obat dan
Makanan.
• penyusunan rencana dan program di bidang pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi,
dan pengaduan masyarakat di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
• pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi dan pengaduan masyarakat di bidang
pengawasan Obat dan Makanan;
• penyiapan koordinasi pelaksanaan kerja sama di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
dan
• pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pengelolaan komunikasi,
informasi, edukasi dan pengaduan masyarakat di bidang pengawasan Obat dan Makanan.
BAGIAN TATA USAHA
Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan rencana,
program, dan anggaran, pengelolaan keuangan dan barang milik negara,
teknologi informasi komunikasi, evaluasi dan pelaporan, urusan kepegawaian,
penjaminan mutu, tata laksana, kearsipan, tata persuratan serta
kerumahtanggaan.

• penyusunan rencana, program, dan anggaran;


• pelaksanaan pengelolaan keuangan;
• pengelolaan persuratan dan kearsipan;
• pengelolaan penjaminan mutu dan tata laksana;
• pelaksanan urusan kepegawaian;
• pengelolaan teknologi informasi dan komunikasi;
• pelaksanaan urusan perlengkapan dan kerumahtanggaan; dan
• pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kinerja.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai