Anda di halaman 1dari 12

Analisis

Manajemen
Resiko di Rawat
Inap
1. ADITYA (2211004)
2. AFIFATUL (2211005)
3. AFIKA (2211006)
4. ALAMAL (2211008)
5. DYANA (2211022)
6. FATIHATUR (2211025)
7. FLORENTISTA (2211028)
8. LIDYA (2211035)
9. NUR FITRI (2211043)
10. RITA (2211044)
Langkah-langkah
Proses Manajemen
Risiko di Rawat Inap
Dalam tatanan klinis,ada 8 langkah yang bisa di
aplikasikan sebagai upaya penerapan manajemen risiko,
yaitu:
Langkah 1 Menetapkan Konteks
Konteks merupakan dasar/pijakan bagi proses manajemen risiko
selanjutnya. Indicator yang bisa di jadikan dasar penilaian di area
rawat inap antara lain:

1. Adanya konteks manajemen risiko pada area kritis Contoh:


Dengan data banyaknya pasien VAP di area kritis, maka perlu
dibuat protab untuk menekan angka kejadian VAP bagi pasien
yang terpasang ventilator
2. Adanya risk criteria pada area kritis Contoh : Dengan membuat
peta 10 besar penyakit yang sering di rawat ddi area kritis.
3. Adanya peta risiko korporat di area keperawatan kritis.
Contoh: Ada laporan tentang kondisi pasien mulai dari masuk
ruangan, proses perawatan, sampai akhir proses perawatan dan
pasien meninggal di ruangan tersebut.
Langkah 2: Identifikasi Bahaya
indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian di area keperawatan
antara lain:

1. Adanya risiko K3 pada ruang rawat inap Contoh: Jika


suatu rumah sakit belum memiliki oksigen sentral, maka
perlu diantisipasi adanya tabung oksigen yang jatuh dan
menimpa pasien.
2. Adanya registrasi risiko yang ada pada ruang rawat inap
Risk register mencatat semua sumber bahaya, lokasi,
tingkat risiko dan rencana pengendalian. Contoh: Pada
kasus VAP, sumber bahaya bias dari pemakaian ventilator
dalam jangka waktu lama, petugas kesehatan yang tidak
melakukan prosedur cuci tangan saat dan setelah melakukan
intervensi ke pasien, serta rencana pengendalian harus di
catat dan perlu di jadikan suatu protab yang harus di patuhi
oleh seluruh tenaga kesehatan.
Langkah 3 Penilaian Risiko

Penilaian risiko merupakan proses :

1. menganalisa tingkat risiko,


2. pertimbangan tingkat bahaya, dan
3. mengevaluasi apakah sumber bahaya dapat di kendalikan atau
tidak, dengan memperhitungkan segala kemungkinan yang terjadi.
Langkah 4: Analisis Risiko

Kualitatif

Kuantitatif

Indikator yang bisa di jadikan dasar penilaian di rawat


inap antara lain adanya analisa secara kualitatif atau
kuantitatif terhadap setiap risiko.
Langkah 5: Pengendalian Risiko
Adanya langkah pengendalian sampai risiko mencapai batas yang dapat di terima.

Langkah pengendalian risiko yang bisa di terapkan diantaranya:

1. Pencegahan pada sumbernya


2. Proteksi akibat dari bahaya
3. Tanggap Darurat
4. Belajar dari kasus sebelumnya
Langkah 6: Komunikasi Risiko
Adanya pola komunikasi semua risiko kepada pihak terkait
dan adanya media media untuk menyebarkan hasil ke seluruh
pihak terkait dengan kegiatan

Langkah 7: Dokumentasi Manajemen Risiko


Adanya pelaporan untuk setiap angka kejadian Adanya
dokumentasi hasil identifikasi bahaya, penilaian dan
pengendalian yangdi lakukan
Langkah 8: Implementasi Manajemen
Risiko

Implementasi semua hasil pengendalian risiko dalam


setiap tahapan aktivitas dan adanya program
pengendalian risiko dalam rencana kerja.
Thanks!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourwebsite.com

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics and images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai