Anda di halaman 1dari 24

DASAR-DASAR BISNIS

PERTEMUAN 6
LINGKUNGAN GLOBAL

DOSEN: ASEP MAKSUM, SE, Ak, MBA


SEMESTER : GANJIL 2022/2023
OUTLINE

A. MOTIF PERUSAHAAN DALAM LINGKUNGAN GLOBAL


B. BAGAIMANA MENJALANKAN BISNIS GLOBAL
C. HAMBATAN DALAM LINGKUNGAN GLOBAL
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LINGKUNGAN
GLOBAL
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
A. MOTIF PERUSAHAAN DALAM LINGKUNGAN
GLOBAL
Banyak perusahaan di berbagai negara memanfaatkan peluang di
negara asing dengan terlibat dalam bisnis internasional.
Jumlah bisnis internasional telah tumbuh sebagai respon terhadap
ditiadakannya berbagai hambatan dalam bisnis internasional.
Kondisi ekonomi internasional mempengaruhi pendapatan dan
beban perusahaan dalam suatu negara.
Peningkatan pendapatan dan pengurangan biaya akan
mempengaruhi laba dari suatu perusahaan.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
Bisnis Global ?

Motif
Hambatan Faktor Yang
perusahaan
melakukan Mempengaruhi
melakukan
bisnis secara bisnis secara
bisnis secara
global global
global

https://indonesiabaik.id/infografis/siapa-sangka-merek-ini-ternyata-asli-indonesia
Secara teori, beberapa motif perusahaan melakukan bisnis secara global yaitu:

1. Menarik Permintaan Asing

2. Memanfaatkan teknologi

3. Menggunakan Sumber Daya Yang


Murah

4. Melakukan Diversifikasi Secara


Internasional
1. Menarik Permintaan Asing
 Beberapa perusahaan tidak dapat meningkatkan pangsa pasarnya di
dalam negeri karena tingkat persaingan yang ketat.
 Di Amerika Serikat, beberapa perusahaan mencoba mencari pelanggan
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC

baru untuk meningkatkan permintaan yang berdampak pada pendapatan


perusahaan. Contoh perusahaan seperti DuPont, IBM dan PepsiCo telah
berhasil memasuki pasar seperti di Asia dan Amerika Selatan.
 Di Indonesia, perusahaan PT. Indofood Tbk telah memasarkan indomie
ke berbagai negara seperti Arab Saudi, Amerika Serikat, Australia,
Taiwan, Hongkong, Irak, dan berbagai negara lain di Eropa, Afrika, dan
Asia karena banyaknya permintaan dari negara-negara tersebut.
2. Memanfaatkan Teknologi
 Beberapa perusahaan melakukan ekspansi ke luar negeri terutama negara-
negara yang memiliki teknologi relatif rendah.
 Di Amerika Serikat, beberapa perusahaan mencoba mencari pelanggan baru
untuk membuat produk yang memiliki teknologi tinggi seperti pembangkit
tenaga, sistem jalan dan bentuk-bentuk infrastruktur lainnya. Contoh
perusahaan seperti Ford Motor dan General Motor telah mencoba
memanfaatkan teknologinya dengan mendirikan pabrik-pabrik di negara-negara
berkembang seperti di benua Asia, Amerika Latin dan Eropa bagian Timur.
 Di Indonesia, perusahaan seperti Toyota dan Honda telah mendirikan pusat
perakitan untuk produk-produknya dengan memanfaatkan teknologi yang
dimiliki perusahaan-perusahaan tersebut.

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC


3. Menggunakan Sumber Daya Yang Murah
 Biaya tenaga kerja dan lahan tanah dapat bervariasi secara signifikan antar
negara. Perusahaan sering kali mencoba untuk mendirikan fasilitas produksi di
lokasi di mana biaya tenaga kerja dan tanah murah.
 Banyak perusahaan di AS
mendirikan anak perusahaan di
negara-negara dengan biaya tenaga
kerja rendah. Seperti Converse
memproduksi sepatu di Mexico,
Dell Inc memproduksi disk drive
dan monitor di Asia.

https://money.kompas.com/read/2019/12/29/093100926/ini-10-negara-yang-beri-upah-per-jam-tertinggi-di-dunia?
page=all
4. Melakukan Diversifikasi Secara Internasional
 Ketika semua aset dari suatu perusahaan didesain untuk menghasilkan
penjualan dari satu produk tertentu di satu negara, maka laba dari perusahaan
tersebut pada umumnya tidak stabil.
 Kondisi ini bisa diatasi dengan melakukan diversifikasi penjualan produk ke
berbagai negara.
 Diversifikasi penjualan akan mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Dengan
adanya diversifikasi, maka resiko kegagalan produk di satu negara dapat
dikurangi dengan menjual produknya ke berbagai negara.
Produk di
negara C

Produk di
negara B
Produk di Negara A

Produk di
negara D
B. BAGAIMANA MENJALANKAN BISNIS GLOBAL
Berbagai metode untuk menjalankan bisnis secara global yaitu:

1. Impor
2. Ekspor
3. Investasi asing langsung (direct foreign investment)
4. Outsourcing
5. Aliansi strategis This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
1. Impor
 Mengimpor (importing) melibatkan pembelian produk atau jasa asing.
 Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat impor yaitu:
1. Pengenaan Tarif; Pemerintah dapat mengenakan tarif atau pajak atas produk-produk impor
2. Pengenaan Kuota: Pemerintah juga dapat mengenakan kuota pada produk-produk impor
sehingga membatasi jumlah produk tertentu yang dapat diimpor :
This Photo by
Unknown Author is
licensed under
CC BY-SA

2. Ekspor
 Mengekspor (exporting) adalah penjualan produk atau jasa ke
pembeli di negara lain.
 Beberapa hal yang memberikan tingkat ekspor suatu negara seperti This Photo by Unknown Author is

neraca perdagangan. Neraca perdagangan positif berarti suatu negara


licensed under CC BY-SA

mempunyai nilai ekspor lebih besar dibandingkan dengan nilai


impor dan sebaliknya.
3. Investasi Asing Langsung
 Yaitu suatu alat untuk mengakuisisi atau membangun anak perusahaan di
satu atau lebih negara asing.
 Beragam situasi dibawah ini merupakan cara untuk melakukan investasi
langsung yaitu:
1. Perusahaan yang telah berhasil melakukan ekspor ke negara asing menginginkan
untuk mengurangi biaya transportasinya. Perusahaan tersebut mendirikan anak
perusahaan di negara asing itu untuk menghasilkan produk dan menjualnya di negara
tersebut. Kellog Company menggunakan strategi ini dan memiliki pabrik di sembilan
belas negara yang berbeda, termasuk China dan India.

China

India

19 negara lainnya
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA


2. Perusahaan yang telah berhasil melakukan ekspor ke negara asing mendapat informasi
bahwa pemerintah negara asing akan mengenakan hambatan perdagangan, misalkan
pembatasan melalui kuota produk-produk impor. Maka untuk mengatasi hal tersebut,
perusahaan mendirikan anak perusahaan di negara asing itu untuk menghasilkan produk
dan menjualnya di negara tersebut.
3. Suatu negara asing sangat membutuhkan teknologi maju dan menawarkan kepada
perusahaan berupa insentif seperti penggunaan tanah secara gratis, untuk mendirikan anak
perusahaan di negara tersebut. Dan negara asing juga mengharapkan agar perusahaan
tersebut memperkerjakan beberapa pekerja lokal.
4. Beberapa perusahaan di Amerika yakin bahwa perusahaan tersebut dapat mengurangi
biaya tenaga kerja secara substansial dengan memindahkan fasilitas produksinya ke
negara berkembang yang mempunyai biaya tenaga kerja dan tanah lebih murah.
4. Outsourcing
 Suatu strategi yang dilakukan beberapa perusahaan untuk mengatur agar
sebagian tenaga kerjanya menggunakan tenaga kerja yang lebih murah di
negara asing.
 Beberapa perusahaan di AS mengatur agar staf pendukung teknologinya
dilakukan di Bulgaria, Cina, India atau negara lainnya yang tenaga kerjanya
lebih murah. “Over the years, India has overcome
numerous challenges such as changing
economic conditions, a lack of infrastructure,
and systemic inefficiencies in addition to social
and cultural impediments. Since the ecosystem
has grown through time, there are now more
platforms than ever for entrepreneurs to
research, create, and build amazing
businesses. A new breed of entrepreneurs—
young, aspirational, educated, diligent, sharp,
and driven—have also risen as a result of the
expanding middle class. From this point on,
the country can only advance”

https://datamites.com/blog/what-are-the-top-it-companies-in-india/
5. Aliansi Strategis
 Aliansi strategis merupakan suatu perjanjian bisnis antar perusahaan dimana sumber
daya ditanggung bersama untuk mengejar kepentingan bersama.
 Jenis aliansi strategis terdiri dari:
1. Usaha Patungan (Joint Venture): Suatu perjanjian antara dua perusahaan mengenai proyek tertentu.
2. Perjanjian Bisnis International (International license agreement): Jenis aliansi dimana suatu
perusahaan memperbolehkan perusahaan asing (disebut sebagai “pemegang lisensi”) untuk
menghasilkan produk-produknya sesuai dengan intruksi yang spesifik .

10 top strategic alliance examples :


1. Uber and Spotify
2. Starbucks and Target
3. Starbucks and Barnes & Noble
4. Disney and Chevrolet
5. Red Bull and GoPro
6. Target and Lilly Pulitzer
7. T-Mobile and Taco Bell
8. Louis Vuitton and BMW
9. Apple Pay and MasterCard
10. BuzzFeed and Best Friends Animal Society https://referralrock.com/blog/strategic-alliance-examples/
C. HAMBATAN DALAM MENJALANKAN BISNIS GLOBAL
Dalam menjalankan bisnis secara global, beberapa hal berikut ini
menyebabkan beberapa hambatan yaitu:
1. Hambatan yang digunakan untuk melindungi perusahaan lokal. Salah satu cara
dengan melakukan politik dumping, yaitu menjual produk di negara asing pada
harga dibawah biaya produksi dari produk tersebut. Ini dilakukan oleh pemerintah
suatu negara untuk melindungi perusahaan-perusahaan lokal agar bisa bersaing
dengan produk-produk yang masuk ke negara tersebut.
2. Hambatan yang digunakan untuk menghukum suatu negara. Hal ini dilalukan
sebagai suatu cara menghukum suatu negara yang tidak mendorong berlakunya
undang-undang mengenai lingkungan atau undang-undang mengenai buruh anak.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA
Beberapa negara melakukan perjanjian perdagangan bebas dan
pembentukan zona perdagangan bebas. Berikut beberapa contoh
organisasi sebagai organisasi yang mengatur perdagangan bebas
yaitu:
1. NAFTA (North American Free Trade Agreement); Perjanjian perdagangan bebas di
negara Kanada, Amerika Serikat dan Meksiko.
2. GATT (General Agreement on Tariffs and Trade);
3. WTO (World Trade Organization)
4. APEC (Asia Pacific Economic Corporation)
5. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
6. ASEAN Free Trade Area (AFTA)
7. Uni Eropa
https://kumparan.com/berita-bisnis/faktor-yang-mendorong-lahirnya-organisasi-perdagangan-bebas-1wAtltccg8v/full
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BISNIS GLOBAL
Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis secara global
yaitu:
1. Budaya
2. Sistem Ekonomi
3. Kondisi Ekonomi
4. Nilai Tukar
5. Risiko Politik dan Undang-Undang
1. Budaya
 Budaya suatu negara akan berbeda dengan negara lainnya. Keputusan yang salah
dalam bisnis akan mempengaruhi kesuksesan dalam melakukan bisnis secara global.
 Beberapa pertimbangan dalam budaya suatu negara yaitu selera, kebiasaan dan adat
istiadat suatu negara.
 Contoh, MC Donald menjual burger sayuran dan bukan burger daging sapi di India.
PepsiCo menjual Cheetos tanpa keju di China karena pelanggannya tidak menyukai
keju. Beberapa perusahaan menjual minuman nonalkohol di negara yang mayoritas
Muslim.

Contoh produk MCD di


India dengan menjual
burger sayuran dan
kacang-kacangan.

https://lifestyle.sindonews.com/berita/1019222/185/burger-king-india-ciptakan-pilihan-menu-burger-vegetarian
2. Sistem Ekonomi
 Sistem ekonomi suatu negara mencerminkan tingkat kepemilikan pemerintah atas
bisnis dan intervensi pemerintah dalam bisnis.
 Beberapa sistem ekonomi terdiri dari:
 Kapitalisme: Suatu sistem ekonomi yang memungkinkan kepemilikan swasta atas
bisnis dengan diberikan kebebasan untuk menciptakan bisnis-bisnis yang dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh terjadi di Amerika dan negara-negara
Eropa Barat.
 Komunisme: Suatu sistem ekonomi yang memungkinkan kepemilikan bisnis dibatasi
dan pemerintah memutuskan produk apa saja yang akan dihasilkan dan berapa
jumlahnya. Contoh terjadi di Korea Utara dan China.
 Sosialisme: Suatu sistem ekonomi yang menggabungkan antara kapitalisme dan
komunisme. Contoh terjadi di Swedia dan Swiss.
3. Kondisi Ekonomi
 Kondisi ekonomi suatu negara mencerminkan tingkat kondisi ekonomi suatu negara.
 Beberapa indikator kondisi ekonomi suatu negara dapat dilihat dari:

 Pertumbuhan Ekonomi : Pertumbuhan ekonomi berpengaruh terhadap permintaan


potensial akan produk-produk yang diproduksi suatu negara untuk dijual ke negara
lain.
 Sensivitas Terhadap Kondisi Ekonomi Luar Negeri: Suatu kondisi yang
menggambarkan eksposur suatu perusahaan di satu negara terhadap kondisi
perekonomian di negara lainnya. Beberapa perusahaan AS seperti Coca Cola
Company menghasilkan dari separuh total pendapatannya dari negara-negara asing.
Turunnya permintaan Coca Cola di negara tertentu yang cuacanya dingin akan
diimbangi dengan tingginya permintaan Coca Cola di negara-negara Tropis.
4. Nilai Tukar
 Setiap negara mempunyai mata uang masing-masing. USA menggunakan dollar, Inggris menggunakan
poundsterling, Jepang menggunakan Yen, Indonesia menggunakan Rupiah, Uni Eropa menggunakan Euro
dan negara lainnya dengan mata uang berbeda.
 Nilai tukar mata uang tersebut berfluktuasi sejalan dengan waktu.
 Dominasi mata uang dollar Amerika dalam perdagangan antar dunia mempengaruhi harga yang terjadi di
pasar (market) uang.
 Contoh ketika nilai tukar dolar menguat terhadap rupiah, ini berarti perusahaan di Indonesia membutuhkan
dolar lebih banyak dalam bertransaksi dengan perusahaan-perusahaan asing. Beberapa yang menyebabkan
nilai dolar menguat adalah Perekonomian Amerika Serikat yang meningkat, Turunnya harga komoditas
ekspor dan Tingginya tingkat impor.

Beberapa cara yang dilakukan agar rupiah menguat yaitu :


1. Membeli Produk dalam Negeri serta Menahan Diri terhadap Produk Impor
2. Tidak Menimbun Dollar dan Menukarkannya dengan Rupiah
3. Berwirausaha dengan Orientasi Ekspor
4. Berwisata dan Menikmati Wisata Dalam Negeri
5. Berpergian dengan Transportasi Publik
6. Berinvestasi di Dalam Negeri
7. Tidak Memanfaatkan Kondisi Lemahnya Rupiah
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10459
5. Risiko Politik dan Undang-Undang
 Risiko politik adalah risiko bahwa Tindakan politik suatu negara dapat
berdampak buruk bagi suatu bisnis.
 Krisis politik telah banyak terjadi di Eropa Timur, Amerika Latin, Timur
Tengah dan Afrika.
 Perusahaan-perusahaan yang mempunyai anak perusahaan di negara-negara
asing harus tunduk pada kebijakan pemerintah negara asing tersebut.
 Beberapa risiko politik yang terjadi yaitu
1. Korupsi: bentuk risiko politik yang memiliki dampak signifikan terhadap
perusahaan yang mencoba menjalankan bisnis di suatu negara. Korupsi
berdampak pada biaya operasional perusahaan.
2. Iklim regulasi: Regulasi pemerintah seperti undang-undang mengenai
lingkungan hidup bervariasi antar negara. Hal ini berpengaruh terhadap
biaya operasional perusahaan. Semakin banyak regulasi yang diterapkan
suatu pemerintah terhadap perusahaan asing maka semakin tinggi biaya
operasional yang akan terjadi.
Terima kasih

Referensi:
Jeff Madura(2011) Pengantar Bisnis, Penerbit Salemba Empat Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai