Anda di halaman 1dari 29

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Analisis Teks Karangan Akademik


Dr. Muhamad Salman Fareza, M.Si.
Jurusan Farmasi Universitas Jenderal Soedirman
Outline 1

1 Definisi Karangan

2 Jenis Karangan

3 Analisis Teks Karangan Akademik

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Kimia Medisinal-M. Salman Fareza
Definisi Karangan 2

“Mengarang adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan alinea untuk menjabarkan dan atau
mengulas topik dan tema tertentu guna memperoleh hasil akhir berupa karangan”

“Bahasa adalah medium terpenting di dalam karangan”. “bahasa karangan yang kacau menggambarkan
kekacauan pikiran pengarangnya”, tambahnya. (Surakhmat, 1979)

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Jenis Karangan 3

A. Karangan berdasarkan bobot isinya


 Karangan ilmiah seperti laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi.
 Karangan semiilmiah atau ilmiah popular seperti artikel, editorial, opini, feature, tips, reportase.
 Karangan nonilmiah seperti anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, dan puisi.

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Jenis Karangan 4

A. Karangan berdasarkan bobot isinya

Ciri utama karangan ilmiah adalah….


 Karangan ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif).
 Karangan ilmiah bersifat metodis dan sistematis.
 Karangan menggunakan laras ilmiah yang baku, formal dan lugas.

B. Menurut cara penyajian dan tujuan penyampaian


 Deskripsi (perian)
 Narasi (kiasan)
 Eksposisi (paparan)
 Argumentasi (bahasan)
 Persuasi (ajakan)
 Campuran/kombinasi

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Jenis Karangan 5

B. Menurut cara penyajian dan tujuan penyampaian

1. Karangan deskripsi….

 Karangan deskripsi merupakan karangan yang lebih menonjolkan aspek pelukisan sebuah benda
sebagaimana adanya.
 Karangan deskripsi harus mengembangkan suatu objek melalui rangkaian kata-kata yang penuh arti
dan kekuatan sehingga pembaca dapat menerimanya seolah-olah melihat, mendengar, merasakan,
menikmati sendiri objek itu.
Pendekatan karangan deskripsi….

 Pendekatan realistis dimana karangan tersebut bertuliskan memotret hal/benda seobjektif mungkin
sesuai dengan keadaan yang dilihatnya.
 Pendekatan impresionistis adalah pendekatan yang berusaha menggambarkan sesuatu secara subjektif.

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Jenis Karangan 6

B. Menurut cara penyajian dan tujuan penyampaian

Contoh pendekatan realistis…

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Jenis Karangan 7

B. Menurut cara penyajian dan tujuan penyampaian

Contoh pendekatan impresionistis…

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Jenis Karangan 8

B. Menurut cara penyajian dan tujuan penyampaian

2. Karangan naratif….

 Karangan narasi adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak-
tanduk perbuatan manusia dalam sebuah peristiwa secara kronologis atau yang berlangsung dalam suatu
kesatuan waktu.
 Kkarangan narasi memiliki dua macam sifat, yaitu (1) narasi ekspositoris/narasi faktual, dan (2) narasi
sugestif/narasi berplot.
 Narasi yang hanya bertujuan untuk memberi informasi kepada pembaca agar pengetahuannya bertambah luas
disebut narasi ekspositoris; sedangkan narasi yang mampu menimbulkan daya khayal, disebut narasi sugestif.
Contoh narasi sugestif adalah novel atau cerpen, sedangkan contoh narasi ekspositoris adalah kisah perjalanan,
otobiografi, kisah perampokan, dan cerita tentang peristiwa pembunuhan.

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Jenis Karangan 9

B. Menurut cara penyajian dan tujuan penyampaian

3. Karangan eksposisi….
 Karangan eksposisi adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha bertujuan untuk memberi tahu, mengupas,
menguraikan, atau menerangkan sesuatu.
 Pada karangan eksposisi, masalah yang dikomunikasikan terutama adalah pemberitahuan atau informasi seperti pada
kolom opini atau tips disurat kabar atau media massa.
 Pembaca tidak dipaksa untuk menerima pendapat penulis, tetapi setiap pembaca sekadar diberi tahu bahwa ada
orang yang berpendapat demikian.
 Mengingat karangannya bersifat memaparkan sesuatu, eksposisi juga dapat disebut karangan paparan.

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Jenis Karangan 10

B. Menurut cara penyajian dan tujuan penyampaian

4. Karangan argumentatif….
 Karangan argumentatif adalah karangan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan pembaca agar menerima atau
megambil suatu doktrin, sikap, dan tingkah laku tertentu.
 Syarat utama untuk menulis karangan argumentasi adalah penulisannya harus terampil dalam bernalar dan
menyusun ide yang logis.
 Karangan argumentasi memiliki ciri (1) Mengemukakan alasan atau bantahan sedemikian rupa dengan tujuan
mempengaruhi keyakinan pembaca agar menyetujuinya, (2) Mengusahakan pemecahan suatu masalah dan (3)
mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai satu penyelesaian.

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Jenis Karangan 11

B. Menurut cara penyajian dan tujuan penyampaian

4. Karangan argumentatif….
Contohnya

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Jenis Karangan 12

B. Menurut cara penyajian dan tujuan penyampaian


5. Karangan persuasi

 Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan membuat pembaca percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal
yang dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu pendapat/gagasan ataupun
perasaan seseorang.
 Dalam karangan persuasi, fakta-fakta yang relevan dan jelas harus diuraikan sedemikian rupa sehingga
kesimpulannya dapat diterima secara meyakinkan. Di samping itu, dalam menulis karangan persuasi harus pula
diperhatikan penggunaan diksi yang berpengaruh kuat terhadap emosi dan perasaan pembaca.

Jenis karangan persuasi dilihat dari medan penggunaannya….


 Persuasi politik.
 Persuasi pendidikan.
 Persuasi advertensi atau iklan.
 Persuasi propaganda.

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Jenis Karangan 13

B. Menurut cara penyajian dan tujuan penyampaian


6. Karangan campuran

 Selain merupakan karangan murni, misalnya eksposisi atau persuasi, sering ditemukan karangan campuran atau
kombinasi. Isinya dapat merupakan gabungan eksposisi dengan deskripsi, atau eksposisi dengan argumentasi.
 Dalam wacana yang lain sering kita temukan narasi berperan sebagai ilustrasi bagi karangan eksposisi atau
persuasi.

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Analisis Teks Karangan Akademik 14

A. Identifikasi ciri-ciri teks akademik


 Teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud dalam berbagai jenis, misalnya buku, ulasan buku, proposal
penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah.
 Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks nonakademik atau teks
nonilmiah.

1. Teks akademik bersifat sederhana dalam struktur kalimat


 Kesederhanaan teks akademik terlihat dari struktur kalimat yang sederhana melalui penggunaan kalimat
simpleks. Perbedaan antara kalimat simpleks dan kalimat kompleks tidak diukur dari panjang pendeknya,
tetapi dari jumlah aksi atau peristiwa yang dikandung.
 Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya mengandung satu aksi atau peristiwa, sedangkan kalimat kompleks
adalah kalimat yang mengandung lebih dari satu aksi atau peristiwa.

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Analisis Teks Karangan Akademik 15

A. Identifikasi ciri-ciri teks akademik


1. Teks akademik bersifat sederhana dalam struktur kalimat

 Betapa pun panjang sebuah kalimat simpleks secara struktural kalimat tersebut hanya tersusun dari tiga
unsur secara linier, yaitu unsur subjek (dicetak tebal), unsur predikator (digarisbawahi), dan unsur pelengkap
dan atau keterangan (dicetak miring)
Contoh….
Studi ini menguji keterkaitan antara usia dan kinerja manager. (Teks Ekonomi,
Supriyono, 2006)

2. Teks akademik bersifat padat informasi


 Kepadatan informasi pada teks akademik dapat dijelaskan dari dua sisi. Pertama, informasi dipadatkan melalui
kalimat simpleks. Kedua, informasi dipadatkan melalui nominalisasi.
 Pada sisi nominalisasi, pemadatan informasi terjadi di tingkat leksis. Nominalisasi adalah upaya pembendaan
dari, misalnya, proses (verba), kondisi (adjektiva), sirkumstansi (adverbia), dan logika (konjungsi).

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Analisis Teks Karangan Akademik 16

A. Identifikasi ciri-ciri teks akademik


2. Teks akademik bersifat padat informasi
Contoh….

Penggunaan kata “komunikasi atau interaksi “ pada suatu teks sesungguhnya merupakan pemadatan dari
“serangkaian proses tentang aktivitas seseorang (orang pertama) yang sedang berbicara kepada orang lain
(orang kedua), dan orang kedua tersebut mendengarkan sambil memberikan tanggapan, sehingga
orang pertama yang sebelumnya berperan sebagai penutur kemudian berperan sebagai pendengar
yang juga akan memberikan tanggapan untuk didengarkan kembali oleh orang kedua”. Apabila proses
tersebut diungkapkan dengan kalimat, akan dibutuhkan sejumlah kalimat, tetapi sejumlah kalimat tersebut
dapat diungkapkan dengan hanya satu kata, komunikasi atau interaksi.

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Analisis Teks Karangan Akademik 17

A. Identifikasi ciri-ciri teks akademik

3. Teks akademik padat kata leksikal

 Teks akademik lebih banyak mengandung kata leksikal atau kata isi (nomina, verba-predikator, adjektiva, dan
adverbia tertentu) daripada kata struktural (konjungsi, kata sandang, preposisi, dan sebagainya).
Contoh (cetak tebal kata struktural) ….

Kesimpulan bahwa sifat ketahanan tanaman karet terhadap PGDC dikendalikan oleh dua pasang gen utama
mematahkan dugaan sebelumnya yang menyebutkan bahwa sifat tersebut dikendalikan secara poligenik. (Teks
Biologi, Hartana & Sinaga, 2004)

Dasar teori untuk menjawab pertanyaan mengenai hubungan usia dan kinerja manajer beserta variabel perantaranya,
yaitu komitmen organisasi dan partisipasi penganggaran pada dasarnya berakar pada teori: psikologi, sosiologi,
psikologi sosial, antropologi, ilmu politik, ekonomi, dan akuntansi keperilakuan. (Teks Ekonomi, Supriyono, 2006)

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Analisis Teks Karangan Akademik 18

A. Identifikasi ciri-ciri teks akademik

4. Teks akademik banyak memanfaatkan nominalisasi

 Ditemukan bahwa dalam realisasi leksis pada teks-teks akademik yang dicontohkan nominalisasi digunakan untuk
memadatkan informasi.
 Sebagai upaya pembendaan, nominalisasi ditempuh dengan mengubah leksis nonbenda (antara lain verba, adjektiva,
adverbia, konjungsi) menjadi leksis benda (nomina).
 Nominalisasi pada teks akademik ditujukan untuk mengungkapkan pengetahuan dengan lebih ringkas dan padat.

Contoh….

Pengendalian PGDC dengan cara penyemprotan fungisida terbukti kurang


bermanfaat, ... (Teks Biologi, Hartana & Sinaga, 2004)

pengendalian, penyemprotan dibendakan dari verba: mengendalikan, menyemprot

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Analisis Teks Karangan Akademik 19

A. Identifikasi ciri-ciri teks akademik

4. Teks akademik banyak memanfaatkan nominalisasi

Contoh….

Keterbatasan pengetahuan tentang komunikasi lintas budaya menimbulkan ketidakwajaran dalam


berkomunikasi. (Teks Bahasa, Beratha, 2004)

Keterbatasan dan ketidakwajaran dibendakan dari adjektiva: terbatas dan wajar

Analisis regresi sederhana digunakan untuk menguji sebab-akibat antara satu variabel dengan satu variabel
lainnya. (Teks Ekonomi, Supriyono, 2006)

sebab-akibat yang dibendakan dari konjungsi: sebab

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Analisis Teks Karangan Akademik 20

A. Identifikasi ciri-ciri teks akademik

5. Teks akademik banyak memanfaatkan metafora gramatika melalui ungkapan inkongruen

 Metafora gramatika adalah pergeseran dari satu jenis leksis ke jenis leksis lain atau dari tataran gramatika yang lebih
tinggi ke tataran gramatika yang lebih rendah. Metafora gramatika terjadi pada ungkapan yang inkongruen, sebagai
kebalikan dari ungkapan yang kongruen.
 Realisasi secara kongruen adalah realisasi yang sewajar-wajarnya sesuai dengan realitas, misalnya benda
direalisasikan sebagai nomina, proses direalisasikan sebagai verba, kondisi direalisasikan sebagai adjektiva, dan
sirkumtansi direalisasikan sebagai adverbial.
 Sebaliknya, pada realisasi secara inkongruen, proses tidak diungkapkan dengan verba tetapi dengan nomina, kondisi
tidak diungkapkan dengan adjektiva tetapi dengan nomina, dan sebagainya.

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Analisis Teks Karangan Akademik 21

A. Identifikasi ciri-ciri teks akademik

5. Teks akademik banyak memanfaatkan metafora gramatika melalui ungkapan inkongruen

Contoh….
Kongruen (sebelum terjadi pergeseran): Karet berhenti tumbuh sebab PGDC menyerang. Karet memproduksi
sedikit getah sebab PGDC menyerang. Getah karet turun.
Inkongruen (setelah terjadi pergeseran): Serangan PGDC dapat menyebabkan terhentinya pertumbuhan dan
penurunan produksi ... (Teks Biologi, Hartana & Sinaga, 2004)

Tampak bahwa berhenti bergeser menjadi terhentinya, tumbuh menjadi pertumbuhan, sebab menjadi menyebabkan,
menyerang menjadi serangan, memproduksi menjadi produksi, dan turun menjadi penurunan. Ternyata, pergeseran
tersebut sekaligus merupakan penyederhanaan struktur kalimat dan penurunan tataran gramatika. Penyederhanaan
tersebut melibatkan tidak hanya pergeseran jenis leksis (misalnya dari verba menjadi nomina), tetapi juga
pergeseran tataran (misalnya dari kalimat menjadi kelompok nomina), dan dari 3 kalimat (2 kalimat
kompleks dan 1 kalimat simpleks) menjadi 1 kalimat simpleks.

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Analisis Teks Karangan Akademik 22

A. Identifikasi ciri-ciri teks akademik

6. Teks akademik banyak menggunakan istilah teknis

 Pada prinsipnya istilah teknis merupakan penamaan kepada sesuatu dengan menggunakan nomina yang antara
lain dibangun melalui proses nominalisasi.
 Istilah teknis digunakan sesuai dengan tuntutan bidang ilmu tataran keilmuan, dan latar (setting) pokok persoalan
yang disajikan di dalamnya.
 Terkait dengan bidang ilmu tempat istilah teknis digunakan, perlu digarisbawahi bahwa istilah yang sama mungkin
mengandung makna yang berbeda apabila istilah itu digunakan pada bidang ilmu yang berbeda

Contoh….

istilah morfologi digunakan di bidang linguistik, istilah tersebut mengandung makna “ilmu yang berkenaan dengan
pembentukan kata”, tetapi apabila istilah yang sama digunakan di bidang biologi/pertanian/fisika, istilah itu
mengandung makna “struktur, susunan, komposisi, atau tata letak

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Analisis Teks Karangan Akademik 23

A. Identifikasi ciri-ciri teks akademik

7. Teks akademik bersifat taksonomik dan abstrak

 Pada dasarnya taksonomi adalah pemetaan pokok persoalan melalui klasifikasi terhadap sesuatu.
 Taksonomi pada teks akademik dibahas dalam konteks bahwa perpindahan dari pemaparan peristiwa duniawi
dengan bahasa sehari-hari menuju penyusunan ilmiah yang sistematis dengan bahasa yang lebih teknis
 Teks akademik dikatakan abstrak karena pokok persoalan yang dibicarakan di dalamnya seringkali merupakan hasil
dari pemformulasian pengalaman nyata menjadi teori

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Analisis Teks Karangan Akademik 24

A. Identifikasi ciri-ciri teks akademik


8. Teks akademik bersifat monologis
 Sifat monologis pada teks akademik mengandung arti bahwa teks tersebut memberikan informasi kepada pembaca
dalam satu arah. Posisi penulis tidak lebih tinggi dari pembaca.
 Sifat monologis pada teks akademik mendayagunakan kalimat Indikatif-Deklaratif yang berfungsi sebagai Proposisi-
Memberi, berbeda dengan kalimat Indikatif-Interogatif yang berfungsi sebagai Proposisi-Meminta atau kalimat
Imperatif yang berfungsi sebagai Proposal-Meminta.
 Pada teks akademik penulis tidak meminta kepada pembaca untuk melakukan sesuatu (jasa), dan juga tidak meminta
informasi, tetapi memberi informasi.
 Hal ini berkebalikan dengan kalimat imperatif yang berfungsi sebagai Proposal-Meminta yang mencerminkan posisi
penulis yang lebih tinggi daripada pembaca. Selain itu, apabila sebuah teks banyak mengandung kalimat imperatif
dan kalimat Indikatif-Interogatif, dampak yang terjadi adalah nada dialogis. Akibatnya, pencipta teks seolah-olah
melakukan percakapan dengan penerima teks.

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Analisis Teks Karangan Akademik 25

A. Identifikasi ciri-ciri teks akademik


9. Teks akademik banyak memanfaatkan bentuk pasif

 Penggunaan bentuk pasif pada teks akademik dimaksudkan untuk menghilangkan pelaku manusia, sehingga unsur
kalimat yang berperan sebagai subjek dijadikan pokok persoalan yang dibicarakan di dalam teks tersebut.
 Teks-teks akademik menunjukkan ciri keilmiahan melalui bentuk pasif terutama untuk proses material, mental,
verbal, dan perilaku. Pada teks-teks tersebut pelaku cenderung dihilangkan dengan menggunakan bentuk pasif yang
cukup besar.
 Teks akademik menunjukkan sifat objektif dengan menghilangkan pelaku dan lebih mementingkan peristiwa yang
terjadi
Contoh….
Isolat C. cassiicola yang diketahui paling virulen (dari?) hasil pengujian sebelumnya (Suwarto et al.1996)
digunakan sebagai inokulum. (Teks Biologi, Hartana & Sinaga, 2004)

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Analisis Teks Karangan Akademik 26

A. Identifikasi ciri-ciri teks akademik

10. Teks akademik seharusnya tidak mengandung kalimat takgramatikal


 Kalimat takgramatikal adalah kalimat yang secara gramatikal mengandung kekurangan atau kelebihan unsur-unsur
tertentu, misalnya kata-kata leksikal seperti nomina (yang berfungsi sebagai subjek) dan verba (yang berfungsi
sebagai finit/predikator), atau kata-kata struktural, seperti konjungsi dan preposisi.
Contoh….
Pengujian tersebut menghasilkan data 28 nomor semai [[(yang?) memperlihatkan sifat tahan, 4 nomor moderat,
dan 14 nomor rentan]]. (Teks Biologi, Hartana & Sinaga, 2004)

Kalimat yang berkekurangan kata struktural (konjungsi “yang”)

Wanita [[yang bekerja di tobong gamping [dalam kenyataan hidup sehari-harinya (mereka*)] ]] disibukkan
dengan bekerja mencari nafkah dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga. (Teks Sosial, Wahyuningsing &
Poerwanto, 2004)

kalimat yang berkelebihan kata leksikal (pronomina “mereka”)


copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza
Analisis Teks Karangan Akademik 27

A. Identifikasi ciri-ciri teks akademik


11. Teks akademik seharusnya tidak mengandung kalimat minor

 Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Kalimat minor berkekurangan salah satu dari unsur pengisi
subjek atau finit/predikator.
 Akibatnya, kalimat tersebut dapat dianalisis dari sudut pandang leksikogramatika, serta tidak dapat pula dianalisis
menurut jenis dan fungsinya

12. Teks akademik tergolong kedalam genre faktual bukan fiksional


 Teks akademik dikatakan faktual, karena teks tersebut ditulis berdasarkan pada kenyataan empiris, bukan pada rekaan
atau khayalan
 Dilihat dari segi genre makro dan genre mikro artikel ilmiah atau artikel jurnal merupakan teks akademik bergenre
makro. sedangkan beberapa genre mikro pada artikel ilmiah seperti deskripsi, eksplanasi, prosedur, eksposisi, dan
diskusi.
 Terdapat kecenderungan bahwa setiap subbab atau setiap tahap dalam struktur teks pada artikel mengandung genre
mikro yang berbeda, sesuai dengan karakteristik subbab-subbab tersebut.

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza


Analisis Teks Karangan Akademik 28

B. Beberapa Teks Akademik dalam Genre Makro

 Buku
 Proposal kegiatan atau penelitian
 Laporan
 Artikel atau jurnal ilmiah

Referensi

 Suyatno, Pujiati, T., Nurhamidah, D., Faznur, L.S. 2017. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Membangun
Karakter Mahasiswa melalui Bahasa). Penerbit IN MEDIA: Bogor.
 Nurwardani, P., Triwiratno, Purnanto, D., Damaianti, V.S., Mulyono, E., Evawany, Priyautama, F., Festanto, A. 2016.
Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

copyright@MSF Bahasa Indonesia-M. Salman Fareza

Anda mungkin juga menyukai