Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Dosen Pengampu : Ugan Suganda, S.Kom., M.Kom

STIE DARMA NEGARA


PROGRAM STUDI MANAJEMEN ( S.1 )
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

IDEOLOGI PANCASILA
i N eg a ra
lo g
eb a ga i Id e o a n g gal
a s ila S seti a p t
n y a P a nc n d o n e s ia
i id e o logi
Lahi r a n g sa I g b er i s
M u la e h b a y a n
A sa l e r in g a ti ol I n d o n es i
ila dip n egar a
n c a s a s a r
la h i r n y a Pa er u p a k an d li ng
Hari ancas ila m
s ejar a h p a
J u n i. P
a . l a h s a tu g t e r d iri
1 i n eg ar a k a n sa r ta yan
lo g r u p s e k e
- ideo s en d iri me b a h a s a S an
a n g b e rarti
P a n c asila r a s a l d ar i d a n s ila y
a la h lima
p e m b uatan a n c a s ila be r tin y a lima
n c a s il a ad
Proses i Indonesia. P panca yang a arti dari Pa
d ni kan,
penting uku kata, yak dig a b u n g
i d u a s . J ik a
d ar a ta u a sa s
prinsip
.
prinsip
Terdapat lima sendi utama yang menyusun Pancasila.
Kelima sendi tersebut adalah poin-poin dalam Pancasila sendiri, yakni
:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Isi dari Pancasila tercantum dalam Preambule (Pembukaan) Undang-Undang Dasar 1945
alinea keempat. Kandungan dan urutan Pancasila sempat mengalami perubahan sebelum
disahkan pada 1 Juni 1945.
Sejarah Lahirnya Pancasila
Sejarah kelahiran Pancasila bermula dari kekalahan Jepang saat Perang Pasifik.
Untuk menarik simpati masyarakat Indonesia, pihak penjajah Jepang kemudian menjanjikan
kemerdekaan Indonesia dengan membentuk lembaga untuk mempersiapkan segala hal
berkaitan dengan pembentukan NKRI.
Lembaga ini dinamakan Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Sidang pertama BPUPKI dilaksanakan pada
tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945 bertempat di Gedung Chuo Sang In ( sekarang Gedung
Pancasila ) yang membahas agenda mengenai tema dasar negara.
Kemudian tepat pada tanggal 1 Juni 1945, Presiden Ir. Soekarno menyampaikan ide
dan gagasannya terkait dasar negara Indonesia yang dinamakan “Pancasila”. Panca berarti lima
dan sila berarti prinsip atau asas.
Rancangan Awal Pancasila oleh Ir. Soekarno

Para peserta sidang menerima pidato dan pengajuan asas Pancasila yang
dicetuskan oleh Ir. Soekarno secara aklamasi. Dalam pidatonya, Bung Karno
menyebutkan lima sila sebagai dasar negara Indonesia, yaitu:

1. Kebangsaan
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
3. Demokrasi
4. Keadilan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
Penetapan Pancasila dan UUD 1945
Sebagai tindak lanjut, BPUPKI membentuk panitia kecil yang disebut
Panitia Sembilan untuk merumuskan Pancasila dan menyusun Undang-Undang Dasar
yang berpedoman pada pidato Bung Karno tersebut. Panitia Sembilan terdiri dari
Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno Tjokrosoejoso, Abdul
Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo, Wahid Hasjim, dan
Mohammad Yamin.
Pada sidang PPKI 18 Agustus 1945, Pancasila ditetapkan sebagai dasar
ideologi negara Indonesia bersamaan dengan penetapan Rancangan Pembukaan dan
Batang Tubuh UUD 1945. Pada sidang tersebut, disetujui bahwa Pancasila
dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara
Indonesia yang sah.
Adapun Bunyi Pancasila yang berlaku hingga kini adalah :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tujuan Ideologi Pancasila

Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea keempat menyatakan:


”…kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial…”.

Pernyataan tersebut adalah cita-cita Bangsa Indonesia yang juga termuat dalam nilai
- nilai Pancasila.
Secara garis besar, tujuan Pancasila adalah:

1. Menanamkan dan menjunjung tinggi rasa saling menghargai dan


menghormati Hak Asasi Manusia.
2. Menciptakan bangsa yang nasionalis dan menanamkan rasa cinta tanah air
kepada seluruh rakyat Indonesia.
3. Menciptakan bangsa yang demokratis, yaitu dengan mendahulukan
kepentingan umum untuk kesejahteraan bersama.
4. Menciptakan bangsa yang adil secara sosial dan ekonomi sehingga seluruh
rakyat memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri.
Fungsi Ideologi Pancasila
Sebagai ideologi negara, Pancasila tentu memiliki fungsi. Berikut ini adalah
fungsi Pancasila sebagai ideologi negara.
1. Pancasila berperan sebagai sarana pemersatu bangsa dan juga bertindak
sebagai pemelihara persatuan dan kesatuan. Fungsi ini sangatlah penting bagi
bangsa Indonesia yang majemuk.
2. Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Pancasila memberi
gambaran cita-cita bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber motivasi untuk
menggerakkan bangsa melaksanakan pembangunan nasional sebagai
pengamalan Pancasila.
3. Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa.
4. Sebagai kontrol sosial. Yakni menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi
upaya perwujudan cita-cita yang terkandung dalam Pancasila. Dalam hal ini,
Pancasila menjadi tolok ukur sejauh mana negara telah menggapai cita-
citanya.
Kelebihan Idiologi Pancasila :

· Memiliki sikap-sikap positif yang dimiliki ideology-ideologi lain yang ada di dunia
· Membela rakyat
· Peran serta negara tidak membuat rakyat menderita (seharusnya) · Seluruh
komponen masyarakat saling memiliki keterikatan
· Bersifat terbuka
· Memberi kebebasan kepada rakyat (dalam berpolitik dan beragama)
· Menjunjung tinggi hak asasi manusia tanpa menghilangkan hak orang lain, dll.
Kelemahan Idiologi Pancasila :

Terlalu ditinggi-tinggikan (berlebihan) Kelemahan Pancasila dibandingkan


ideology-ideologi lain sangatlah sulit untuk dicari. Karena Pancasila sendiri
mengambil segala hal-hal positif yang ada dalam setiap ideology yang ada. Untuk
bangsa Indonesia Pancasila memang sudah tepat apabila dijadikan sebagai ideology
bangsa, hanya saja cara pengamalan bangsa kita saat ini terhadap Pancasila sudah
salah kaprah. Segala sesuatu yang menjadi makna atau nilai Pancasila tersebut
seakan-akan sudah tidak ada lagi. Dan pratek untuk mengamalkan nilai-nilai
Pancasila lama-kelamaan mulai memudar.
REFERENSI
1. https://www.merdeka.com/jabar/sejarah-1-juni-1945-hari-lahirnya-ideologi-bangsa-pancasila-kln.html

2. https://www.suara.com/news/2021/05/27/073131/sejarah-lahirnya-pancasila-sebagai-dasar-negara-
indonesia-yang-sah?page=all

3. https://kumparan.com/berita-hari-ini/ideologi-pancasila-sejarah-tujuan-dan-fungsinya-1ugow0UGbnk

4. https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1744390018/031Tugas1_Pancasila_Agustinus%20Wele
%20Salo_1744390018.docx

Anda mungkin juga menyukai