dul Ajar
Mo
AN SOSIAL
ENGETAHU
ILMU P
I P S
E L A S V I I
FASE D /K
Masyaraka t
m ber da yaa n
ema 04 : Pe
T Ma te ri :
udaya
o si al b
d u pa n s
a n ke h i
masalah ua )
Per r : I I (D
Se me ste
n ol eh :
Disus u S. P d
w an to ,
Ad i Pu r
Eko
2023/2 024
lajaran
n Pe
Tahu
INFORMASI UMUM
Penyusun Modul
Eko Adi Purwanto, S. Pd
Instansi
SMP Negeri 6 Blora
Tahun Penyusunan :
2024
Jenjang Sekolah
SMP
Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Fase/Kelas
D/ Kelas VII
Tema
04 / Pemberdayaan Masyarakat
Materi
Permasalahan kehidupan sosial budaya
G
LENON
I
BETAW
ELEMEN
kasi Waktu
Alo
kali p erte m u an
1
2 ja m p elajar an)
(
Capaian Pembelajaran
: Menguraikan permasalahan dalam
kehidupan sosial budaya
INFORMASI UMUM
M ODUL
PEMBELAJARAN
Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas 7 / Semester Genap
1 2
PROFIL PELAJARAN PANCASILA YANG
KOMPETENSI AWAL DIKEMBANGKAN
4
TARGET PESERTA DIDIK
ALUR TUJUAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN
Peserta didik diharapkan
KEGIATAN
mampu mengidentifikasi
PEMBELAJARAN
permasalahan kehidupan
sosial budaya, khususnya
yang dihadapi remaja
Pemahaman kepada
Peserta didik bahwa
kenakalan remaja dan
gender dapat PEMAHAMAN
menimbulkan BERMAKNA
permasalahan dalam
kehidupan sosial
budaya.
KEGIATAN KEGIATAN
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Apersepsi
1 Guru dan siswa berdoa
bersama selesai doa 4 Guru memberikan appersepsi
menyapapeserta didik, dengan menampilkan gambar-
memberi salam, dan gambar hasil corat-coret siswa
memeriksa kehadiran SMP Negeri 6 Blora pada
tembok dan pintu kelas yang
siswa
rusak
2 Kegiatan Adiwiyata
Guru mempersiapkan peserta didik
5 Motivasi Guru
Peserta didik difasilitasi guru
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan mengamati kebersihan kelas
mengaitkan gambar dengan kegiatan
Peserta didik melakukan kegiatan belajar yang akan dilakukan. Guru
Ngutang (Pungut dan Buang) sampah melanjutkan dengan memberikan
yang ada di sekitar tempat duduknya dan motivasi kepada siswa
dibuang ke tempat sampah.
1 2 3
Reduce Reuse Recycle
1 5
Guru menjelaskan tentang petunjuk
kerja dan tugas dari Lembar Kerja Guru membagikan 1 LKPD secara
Peserta Didik 1 – 3 untuk acak kepada tiap-tiap kelompok,
mengidentifikasi permasalahan sosial
budaya terutama yang berkaitan sehingga ada kelompok yang
dengan kesetaraan gender dan
kenakalan remaja. Kegiatan ini dapat dan mengerjakan LKPD 1,
ditujukan dalam rangkamemberi
pemahaman pada Peserta didik ada dapat dan mengerjakan
bahwa kesetaraan gender dan LKPD 2 dan dapat dan
kenakalan remaja dapat menjadi
faktor permasalahan sosial budaya di mengerjakan LKPD 3
Indonesia
1 2 3
Reduce Reuse Recycle
8 11
Untuk LKPD II siswa berlatih dan Siswa dipersilahkan menuangkan ide
dan pemikirannya pada kalender bekas
berkreasi untuk menata potongan
tersebut untuk menuliskan laporan
kertas sebagai peta konsep Bentuk
kelompok. Guru menyarankan agar
Kenakalan Remaja dan cara
laporan dibuat sekreatif mungkin
mengatasinya sesuai dengan
sehingga laporan menjadi mudah dan
identifikasi masalahnya (Kinestetik) )
asik untuk dilihat dan diamati siswa
(dimensi Bernalar Kritis) lainnya. (dimensi Kreatif)
1 2 3
Reduce Reuse Recycle
14 Siswa melakukan
Windows Shooping 17 Guru memberikan
untuk saling melihat, penguatan kepada siswa
bertanya dan tentang materi diskusi
mengapresiasi karya
kelompok lain dengan yang telah dipelajari
memberikan tanda bersama
bintang.
16 Guru memberikan
kesempatan kepada
19 Refleksi Pembelajaran
Siswa menuliskan refleksi
siswa apabila ada hal- pembelajaran yang dilakukan
hal yang ingin dengan cara menuliskannya
ditanyakan di potongan kertas yang
dibagikan oleh guru
1 2 3
Reduce Reuse Recycle
KEGIATAN KEGIATAN
PENUTUP PENUTUP
2 Guru
memberikan ice
breaking tepuk
1, 2, 3, 4 dan 5.
1 2 3
Reduce Reuse Recycle
Kesetaraan gender merupakan salah satu hak asasi kita sebagai manusia. Hak untuk
hidup secara terhormat, bebas dari rasa ketakutan dan bebas menentukan pilihan hidup
tidak hanya diperuntukan bagi para laki-laki, perempuan pun mempunyai hak yang sama
pada hakikatnya. Sayangnya sampai saat ini, di masyarakat masih saja ada yang
beranggapan bahwa perempuan itu lemah dan hanya menjadi sosok pelengkap. Sosok
perempuan yang berprestasi dan bisa menyeimbangkan antara keluarga dan karir menjadi
sangat langka ditemukan. Perempuan seringkali takut untuk berkarir karena tuntutan
perannya sebagai ibu rumah tangga. bisa muncul melalui kepercayaan terhadap stereotip
individu atau kelompok tertentu berdasarkan jenis kelamin, yang memengaruhi perbedaan
perlakuan antara laki-laki dan perempuan. Gender berasal dari bahasa Latin, yaitu "genus",
berarti tipe atau jenis. Gender adalah sifat dan perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan
perempuan yang dibentuk secara sosial maupun budaya. Karena dibentuk oleh sosial dan
budaya setempat, maka gender tidak berlaku selamanya tergantung kepada waktu (tren)
dan tempatnya. Gender ditentukan oleh sosial dan budaya setempat sedangkan seks
adalah pembagian jenis kelamin yang ditentukan oleh Tuhan.
Namun di sisi lain, seiring dengan perkembangan zaman, tingkat modernisasi dan
globalisasi informasi serta keberhasilan gerakan emansipasi wanita dan feminisme, sikap
dan peran wanita mulai mengalami penggeseran. Di bidang ekonomi misalnya, keterlibatan
wanita dalam kegiatan ekonomi mengalami perubahan dan peningkatan yang cukup
dramatis. Wanita tidak lagi tergantung penuh terhadap suaminya dalam memenuhi
kebutuhan ekonomi keluarga, wanita sudah mulai memikirkan pendapatan pribadinya
sebagai bentuk peduli materi atas kelangsungan hidup sebuah keluarga .
Secara umum, motif dan tujuan dalam bekerja akan berbeda antara pria dan wanita. Bagi
pria, bekerja merupakan kewajiban yang harus dijalankan karena tanggung jawabnya
sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah. Sedangkan bagi wanita, khususnya yang
berstatus nikah bekerja dapat diartikan untuk membantu perekonomian keluarga. Untuk
itulah maka sebagian wanita memutuskan untuk ikut membantu perekonomian keluarga
dengan ikut bekerja.
Keberhasilan karir kaum perempuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1. Dukungan keluarga sangat penting. Wanita harus membuat persetujuan dengan
pasangannya sebelum menikah, apakah ketika menikah tetap bekerja atau tidak.
2. Bekerja mandiri dan produktif meski tanpa berada di kantor, artinya para wanita harus
melek teknologi .
3. Pandai mengatur waktu. Perempuan umumnya menjadi seorang ibu. Keseimbangan
antara karir dan keluarga menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi para wanita yang
bekerja.
Sumber : https://dinsos.kulonprogokab.go.id/
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 1
LEMBAR SOAL
Gambar 2
Gambar 1
Sumber : https://www.popbela.com/career/inspiration/niken-
ari/meski-lucu-8-ilustrasi-ini-singgung-soal-kesetaraan-
gender
Setelah membaca artikel di atas buatlah sebuah analisis dari gambar berikut :
1. Apakah makna pada gambar 1 deskripsikan dan uraikanlah sesuai dengan pendapat
dan imajinasimu!
2. Demikian halnya dengan gambar 2 deskripsikan dan uraikanlah sesuai dengan
pendapat dan imajinasimu!
3. Apakah pengaruh keseteraan gender terhadap kehidupan sosial budaya di
masyarakat!
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2
Kenakalan Remaja
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menyebutkan pengertian kenakalan remaja.
2. Peserta didik dapat menyebutkan penyebab munculnya kenakalan remaja dan
cara mengatasinya.
SUMBER
PENGERTIAN KENAKALAN
REMAJA www.cnnindonesia.com/edukasi/
20230524143130-569-953481/contoh-kenakalan-
Kenakalan remaja atau dalam bahasa
remaja-faktor-penyebab-dan-cara-mengatasinya
Inggrisnya juvenile delinquency adalah
perbuatan melanggar hukum yang dilakukan
oleh remaja, baik itu secara individu atau
kelompok. Kenakalan remaja biasanya terjadi
pada anak remaja usia belasan tahun.
Perbuatan yang melanggar nilai dan norma
sosial ini tentunya bisa mengganggu ketertiban
umum. Selain itu, dampak dari kenakalan CARA MENGATASI
remaja juga dapat merugikan diri mereka KENAKALAN REMAJA
sendiri hingga lingkungan masyarakat. Tindakan pencegahan (preventif)
Tindakan pencegahan ini sangat memerlukan
peran orang tua, untuk mempersiapkan mental
anak memasuki usia remaja, dan hal itu harus
dibangun sedini mungkin. Orang tua harus bisa
bersikap terbuka sehingga anak tidak ragu ketika
BENTUK KENAKALAN REMAJA. menanyakan hal-hal yang menjadi permasalahan
dalam dirinya.
Kenakalan yang tidak melanggar hukum Tindakan memberi hukuman (represif)
Adalah perbuatan yang penyelesaiannya Tindakan memberi hukuman atau represif pada
tidak bisa dilakukan sesuai undang-undang kenakalan remaja juga diperlukan, agar anak-
anak remaja ini mempunyai efek jera ketika
karena memang tidak diatur di dalam mereka bertindak di luar norma.
undang-undang namun dapat merugikan diri Tindakan kuratif dan rehabilitasi
Tindakan kuratif dan rehabilitasi adalah tindakan
sendiri maupun porang lain.
yang dilakukan untuk memperbaiki sikap anak
Kenakalan yang melanggar hukum remaja yang nakal. Tindakan ini untuk mencari
Adalah perbuatan yang termasuk tindakan tahu lebih dulu tentang latar belakang anak
remaja, serta penyebab yang membuatnya
kejahatan. Penyelesaiannya melalui jalur
bersikap nakal. Setelah semua data terkumpul,
hukum dan bisa dilakukan sesuai undang- barulah melakukan rehabilitasi sambil terus
undang yang berlaku. mengevaluasi hasilnya, yang diharapkan sikap
mereka berubah menjadi lebih baik.
Perundungan Vandalisme
Pelanggaran
Hukum Narkoba
Berbohong
KENAKALAN
Bolos sekolah
Tidak melanggar
REMAJA Hukum
Menyontek
Tindakan
Preventif
Tindakan
Represif
Penyuluhan
Narkoba
Menangkap
Sosialisasi pelaku balap
Kesehatan liar
remaja
Razia Pelajar
Bolos
LKPD 3
Permasalahan Sosial Budaya Pada Remaja
Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menyebutkan akibat kenakalan remaja.
2. Peserta didik dapat menyebutkan bentuk kesetaraan gender dalam
kehidupan sehari-hari.