Anda di halaman 1dari 13

Universitas Dinamika Bangsa

BAB II
TEORI ETIKA, ETIKA DAN ETIKET,
KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI DIRI

Tujuan Mata Kuliah


Mahasiswa memiliki kompetensi tentang Etika dan Moral
serta mampu memahami dan menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar:
a. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar Teori
etika, Etiket dan perbedaan serta persamaannya dengan
Etika.
b. Mahasiswa mampu menjelaskan Kepribadian dan
Kompetensi diri.
c. Mahasiswa dapat menerapkan Etiket dan kepribadian
serta dapat berkompetensi diri di kehidupan sehari-hari.
Universitas Dinamika Bangsa
TEORI ETIKA

2.1 TEORI-TEORI ETIKA


Teori-teori etika yang berhubungan dengan
kesenangan dan ketidaksenangan serta
kebahagiaan antara lain :
2.1.1 Hedonisme
Teori kesenangan yang didasarkan pada sesuatu
itu baik jika memuaskan keinginan kita serta apa
yang meningkatkan kuantitas kesenangan atau
kenikmatan dalam diri kita.
=>ditemukan oleh Aristippos dari Kyrene (sekitar
433-355 s.M.) seorang murid Sokrates.
2.1.2 Eudemonisme
Teori kesenangan yang mengatakan bahwa setiap
kegiatannya, manusia mengejar suatu tujuan dan
tujuan terakhir hidup manusia adalah
kebahagiaan.
=>berasal dari filsuf Yunani besar yaitu Aristoteles
(384-322 s.M.)
Universitas Dinamika Bangsa
2.1.3 Utilitarisme
Teori kesenangan yang didasarkan pada nilai kegunaan.
1. Utilitarisme Klasik (Inggris, abad ke 17 dan 18)
Menurut Jeremy Bentham bahwa kesenangan &
kebahagiaan harus diukur secara kuantitatif karena
kualitas kesenangan selalu sama.
Sedangkan menurut John Stuart Mill :
a. Bahwa kesenangan dan kebahagiaan harus diukur dari
segi kuantitatif dan segi kualitasnya juga karena ada
kesenangan yang lebih tinggi mutunya dan ada yang lebih
rendah.
b. Kebahagiaan yang menjadi norma etis adalah
kebahagiaan semua orang yang terlibat dalam suatu
kejadian, bukan kebahagiaan satu orang saja yang
barangkali bertindak sebagai pelaku utama.
2. Utilitarisme Aturan
Stephen Toulmin menegaskan bahwa prinsip kegunaan
tidak harus diterapkan atas salah satu perbuatan,
melainkan atas aturan-aturan moral yang mengatur
perbuatan-perbuatan kita.
Richard B. Brandt mengatakan bahwa sistem aturan moral
sebagai keseluruhan diuji dengan prinsip kegunaan.
Universitas Dinamika Bangsa
2.1.4 Deontologi => pada nilai-nilai kewajiban.
1. Deontologi Menurut Immanuel
Kant (Jerman, 1724-1804)
a. Baik dalam arti sesungguhnya
hanyalah kehendak yang baik.
b. Kehendak menjadi baik jika
bertindak karena kewajiban
(legalitas).
c. Suatu perbuatan bersifat moral
jika dilakukan semata-mata
karena hormat untuk hukum
moral, hukum moral yang Immanuel Kant juga berprinsip
dimaksud adalah kewajiban. pada 2 pembedaan perintah :
a. Imperatif Kategoris
Perintah atau kewajiban
moral yang mewajibkan
begitu saja, tanpa syarat.
b. Imperatif Hipotesis
Perintah atau kewajiban
moral yang selalu diikut
sertakan sebuah syarat
Universitas Dinamika Bangsa
2. Deontologi => William David Ross (Inggris, 1877-1971)

W. D. Ross mengatakan bahwa : Kewajiban itu


Selalu merupakan kewajiban prima facie (pada
Pandangan pertama), artinya suatu kewajiban
untuk sementara, dan hanya berlaku sampai
timbul kewajiban lebih penting yang mengalahkan
kewajiban pertama tadi.

W. D. Ross menyusun daftar kewajiban prima facie :


a. Kewajiban kesetiaan
b. Kewajiban ganti rugi
c. Kewajiban terima kasih
d. Kewajiban keadilan
e. Kewajiban berbuat baik
f. Kewajiban mengembangkan dirinya
g. Kewajiban untuk tidak merugikan
Universitas Dinamika Bangsa

2.2 ETIKA DAN ETIKET


2.2.1 Konsep Dasar Etiket
Tata cara formal dan lahiriah yang juga
merupakan aturan-aturan konvensional
mengenai tingkah laku individual dalam
masyarakat beradab untuk mengatur
interaksi antar pribadi, sesuai dengan
status sosial masing-masing individu.

Etiket didukung oleh berbagai nilai, antara lain :


a. Nilai-nilai kepentingan umum.
b. Nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, kebaikan.
c. Nilai-nilai kesejahteraan.
d. Nilai-nilai kesopanan, saling menghargai.
e. Nilai diskersi (pertimbangan) penuh pikir,
mampu membedakan sesuatu yang patut
dirahasiakan dan yang boleh ikatakan/tidak
dirahasiakan.
Universitas Dinamika Bangsa

2.2.2 Landasan Dasar dan Landasan Umum Etiket


1. Landasan Dasar Etiket
a. Baik dan benar disandang.
Ketika seseorang melakukan sesuatu dimana tingkah lakunya
berdasarkan kepada aturan maka orang tersebut telah
melakukan yang seharusnya ia lakukan dan ini akan dinilai baik
dan benar.
b. Baik dan benar dipandang.
Ketika seseorang melakukan sesuatu di mana tingkah lakunya
berdasarkan kepada aturan maka orang tersebut akan melakukan
yang seharusnya ia lakukan berdasarkan aturan tersebut
sehingga akan di nilai baik dan benar dilihat dari mata orang lain
yang melihatnya.
c. Baik dan benar didengar.
Ketika seseorang berbicara yang seharusnya ia bicarakan dan
sesuai dengan aturan yang mengatur sehingga akan dinilai baik
dan benar oleh orang lain yang menilainya.
Universitas Dinamika Bangsa
2. Landasan Umum Etiket :

a. Berpikir positif dan berjiwa besar.


b. Pengendalian emosi.
c. Menjaga agar penampilan tetap rapih
dan menarik.
d. Toleransi dan introspeksi.
e. Dapat menjadi pendengar yang baik.
f. Memiliki respek terhadap orang lain
(memahami, mengisi dan menghargai
orang lain).
g. Tidak menyalahgunakan kelebihan
yang dimilikki.
h. Berbicara dengan baik.
i. Pergunakan volume suara yang
rendah dan dalam sikap yang
terjaga.
Universitas Dinamika Bangsa
Beberapa akibat adanya kekurangan dalam
penerapan Etiket :
a. Akan memperoleh reaksi yang kurang
profesional.
b. Akan tidak diperdulikan dan kurang dihargai.
c. Akan merasa ragu-ragu dalam bertindak.
d. Memperoleh teguran dari lingkungan (atasan
atau rekan kerja).
2.2.3 Persamaan dan Perbedaan Etika dengan Etiket
1. Persamaan dengan Etiket
a. Etika dan Etiket menyangkut perilaku
manusia, istilah tersebut dipakai mengenai
manusia dan tidak mengenai binatang karena
binatang tidak mengenal Etika maupun Etiket.
b. Etika dan Etiket mengatur perilaku manusia
secara normatif, artinya memberi norma bagi
perilaku manusia dan dengan demikian
menyatakan apa yang harus dilakukan dan
apa yang tidak boleh dilakukan.
Universitas Dinamika Bangsa
2. Perbedaan Etika dengan Etiket
a. Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia dalam
sebuah kalangan tertentu.
Sedangkan Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah
perbuatan, dimana etika memberi norma tentang perbuatan itu
sendiri, artinya etika menyangkut masalah apakah sebuah
perbuatan boleh / tidak boleh dilakukan.
b. Etiket hanya berlaku untuk pergaulan.
Sedangkan Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain,
c. Etiket bersifat relatif, misalnya yang dianggap tidak sopan dalam
sebuah kebudayaan dapat saja dianggap sopan dalam
kebudayaan lain.
Sedangkan Etika jauh lebih absolut, misalnya perintah seperti
”jangan berbohong atau jangan mencuri” merupakan prinsip
etika yang tidak dapat ditawar-tawar.
d. Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja,
sedangkan Etika memandang manusia dari segi dalam (jasmani
& rohani yang dilihat dari segi budaya, susila dan agama).
Misalnya : Penipu yang tutur katanya lembut itu memegang
etiket namun ia menipu.
Universitas Dinamika Bangsa
2.3 KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI DIRI
2.3.1 Kepribadian : Sesuatu yang terdapat
dalam diri individu yang membimbing dan
memberi arah kepada seluruh tingkah laku
individu yang bersangkutan yang
menimbulkan kesan pada orang lain.
2.3.2 Pembagian Kepribadian secara Umum
dan Faktor yang Mempengaruhinya
1. Secara Umum Kepribadian terbagi 2 :
a. Kepribadian Dalam (Your-Inner-Self).
Pengembangan diri yang berakar dari
sifat pribadi yang dipunyai manusia sejak
dilahirkan yang dipengaruhi oleh
lingkungan, pendidikan, pergaulan.
b. Kepribadian Luar (Your-Outer-Self).
Pengembangan diri dari kepribadian yang
terpancar dan pertama kali dilihat orang
lain sehingga akan menimbulkan kesan
atau persepsi tertentu.
Universitas Dinamika Bangsa

2. Faktor yang mempengaruhi


Kepribadian :

a. Warisan Biologis
b. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik tidak
mendorong kepribadian
khusus pada seseorang.
Universitas Dinamika Bangsa
2.3.3 Kompetensi Diri
Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Kompetensi diri mencakup 5 hal yaitu :
1. Kompetensi Teknikal
Kompetensi untuk melakukan pekerjaan sesuai
dengan rancang bangun.
2. Kompetensi Sosial
Kompetensi yang erat kaitannya dengan
kecerdasan emosi (emotional intelligent), yang
mencakup kompetensi komunikasi dan
kompetensi bekerja sama dengan orang lain.
3. Kompetensi Konseptual
Kompetensi yang berkaitan dengan perencanaan,
pengumpulan informasi, pengolahan informasi,
pemecahan masalah & pengambilan keputusan.
4. Kompetensi Etikal
Kompetensi yang berkaitan dengan nilai-nilai
moral & etika.
5. Kompetensi Pembelajaran
Kompetensi yang berkaitan dengan pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai