Anda di halaman 1dari 26

Bab 4

SISTEM GERAK

KELAS
XI MIPA
Ratna Yunita, S.Pd
SMA SWASTA NURUL AMALIYAH
Rangka sebagai Alat Gerak Pasif

Rangka adalah susunan tulang-tulang dengan sistem tertentu.


Rangka terletak di dalam tubuh, terlindung atau terbalut oleh otot dan kulit.
Rangka yang terdapat di dalam tubuh disebut rangka dalam atau endoskeleton
Tulang-tulang tersebut secara umum berfungsi untuk menunjang tegaknya
tubuh, sebagai alat gerak pasif, tempat melekatnya otot rangka, memberi
bentuk tubuh, melindungi alat-alat dalam tubuh yang lemah, tempat
pembentukan sel-sel darah, dan sebagai tempat penimbunan mineral.
Kerangka manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok
besar, yaitu :

 Skeleton aksial meliputi tengkorak, ruas-ruas tulang


belakang, tulang dada, dan tulang iga atau rusuk.
Kerangka ini tidak terkait langsung dengan sistem gerak.

 Skeleton apendikuler meliputi tulang-tulang tungkai depan


(anggota gerak atas/depan), tulang-tulang tungkai
belakang (anggota gerak bawah), tulang pinggul, dan
tulang bahu. Kerangka ini mempunyai kaitan langsung
dengan sistem gerak.
Rangka tubuh manusia
1. Pembentukan Rangka
Tulang penyusun rangka terdiri atas tulang rawan (kartilago) dan tulang
sejati (osteon).

Adanya osteoblas, menyebabkan tulang rawan lambat laun mengalami


pengerasan dan tumbuh menjadi tulang.

Ada beberapa bagian rangka manusia yang tetap berupa tulang rawan
walaupun sudah dewasa, seperti tulang daun telinga, ujung tulang pipa,
ujung hidung, dan ujung tulang pembentuk sendi.

Tulang rawan tersusun atas jaringan tulang rawan. Jaringan tulang rawan
tersusun atas sel-sel tulang rawan atau kondrosit, yang dibentuk oleh
kondroblas. Setiap kondrosit tersimpan dalam ruang-ruang yang disebut
lakuna.
Pembentukan tulang atau osifikasi bersifat konsentris. Sel-sel
tulang atau osteosit, dibentuk oleh osteoblas, mulai dari dalam
mengelilingi saluran Havers, membentuk sistem Havers.

Osteosit yang terbentuk tersusun dalam lapisan-lapisan


konsentris, disebut lamela.

Osteosit tersimpan dalam ruang-ruang yang disebut lakuna.


Di dalam saluran Havers terdapat kapiler darah yang mengangkut senyawa
kapur, pospor, dan senyawa lain ke dalam matriks tulang, sehingga matriks
tulang akan semakin keras.

Senyawa-senyawa tersebut antara lain kalsium fosfat (Ca2PO4), kalsium


klorida (CaCl2), magnesium klorida (MgCl2) dan barium sulfat (BaSO4).

Osteosit yang satu dengan osteosit yang lain dihubungkan oleh kapiler
kanalikuli.

Hasil akhir dari osifikasi adalah terbentuknya tulang sejati. Bila matriks
tulang mengandung rongga, maka akan terbentuk tulang spons. Bila
matriksnya tidak berongga maka akan terbentuk tulang keras.
Struktur jaringan tulang
2. Bentuk Tulang
Secara garis besarnya bentuk tulang dibedakan menjadi empat
macam, yaitu :

• Tulang pipa : tulang lengan atas, tulang hasta, pengumpil, paha,


dan betis.
• Tulang pipih : tulang belikat, tulang duduk, tulang usus, dan tulang
tengkorak.
• Tulang pendek : misal-nya ruas-ruas tulang belakang, ruas-ruas
pergelangan tangan, dan ruas-ruas pergelangan kaki.
• Tulang tidak beraturan : tulang rahang atas dan tulang rahang
bawah.
Bentuk tulang: (a) tulang pipa, (b) tulang pipih, (c) tulang pendek, dan
(d) tulang tidak beraturan
Proses osifikasi
3. Hubungan Antartulang
Tulang atau ruas-ruas tulang satu dengan lainnya dapat digerakkan karena
dihubungkan oleh persendian.

Macam Sendi
Persendian dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu diartrosis,
amfiartrosis dan sinartrosis.
Diartrosis adalah hubungan dua tulang yang memungkinkan terjadinya banyak
gerakan.
Berdasarkan tipe gerakannya, persendian diartrosis dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu sebagai berikut.
• Sendi engsel
• Sendi putar
• Sendi pelana
• Sendi peluru
• Sendi luncur
• Sendi kondiloid
Macam-macam sendi
Amfiartrosis,adalah sendi
dengan gerakan yang sangat
terbatas,

Sinartrosis, yaitu hubungan


antartulang yang tidak
memungkinkan terjadinya gerak.
• Sinartrosis sinfibrosis
• Sinartrosis sinkondrosis

Sinartrosis (a) sinfibrosis pada tengkorak, dan (b)


sinkondrosis pada tulang dada dan rusuk
Otot sebagai Alat Gerak Aktif
1. Karakteristik Otot
Sebagai alat gerak aktif, otot mempunyai tiga karakteristik :
 kontraktibilitas,
 ekstensibilitas, dan
 elastisitas.
2. Struktur Otot Rangka
Bagian otot rangka yang disebut empal (ventrikel atau belli)
mempunyai daya kontraktibilitas dan ekstensibilitas tinggi.

Ujung-ujungnya yang mengecil, mengeras, dan liat disebut urat


atau tendon yang melekatkan otot dengan tulang.
• Setiap berkas serat otot tersusun atas serat-serat otot (sel otot
tunggal) berinti banyak atau multinuklei.
• Serat otot tersusun atas kumpulan miofibril yang tersusun
memanjang.
• Setiap miofibril tersusun atas satuan-satuan kontraktil yang disebut
sarkomer.
• Sarkomer terdiri atas satuan gelap dan satuan terang. Garis gelap
disebut zona Z, sedangkan satuan terang disebut zona H.
• Di tengah-tengah zona H terdapat garis M. Zona Z merupakan bagian
tumpang-tindih dua filamen aktin dan miosin.
• Protein otot yang tersusun atas aktin dan miosin disebut aktomiosin.
• Pada saat serabut otot berkontraksi, terjadilah perubahan panjang
zona Z dan zona H.
Struktur otot rangka
3. Mekanisme Kontraksi Otot
Rangsangan yang diterima oleh tubuh akan diterima
oleh saraf. Selanjutnya rangsangan akan diteruskan
ke otot dan diterima bagian yang amat peka, yaitu
asetilkolin.

Asetilkolin akan terurai menjadi asetil dan kolin.

Terbentuknya asetil dan kolin merangsang


terbentuknya zat miogen, yaitu zat yang akan
merangsang aktin dan miosin untuk berkontraksi.

Jika aktomiosin dari suatu otot berkontraksi, otot


akan berkontraksi atau memendek.

(a) Otot relaksasi, (b) otot kontraksi,


dan (c) otot konstraksi penuh
4. Energi untuk Kontraksi Otot
Sumber energi untuk kontraksi otot adalah senyawa adenosin
trifosfat atau ATP dan kreatin fosfat. Kedua senyawa tersebut
mengandung energi tinggi dan terdapat pada setiap sel otot. Jika
kedua senyawa tersebut terurai maka akan dibebaskan sejumlah
energi dan sejumlah gugusan fosfat. Energi yang dibebaskan
tersebut akan digunakan untuk kontraksi otot.

Energi pada kontraksi otot


5. Macam-Macam Gerak

• Otot mempunyai kemampuan berkontraksi atau memendek dan


memanjang atau ekstensi.
• Dari kemampuan tersebut, tulang-tulang yang dilekatinya mengalami
perubahan posisi, yang secara keseluruhan akan menghasilkan gerak.
• Untuk menghasilkan suatu gerak, otot tidak bekerja sendirian, tetapi
selalu berpasangan dengan otot lain.
• Bila suatu otot berkontraksi, akan menggerakkan tulang yang
dilekatinya ke suatu arah tertentu, sedangkan otot lain yang merupakan
pasangannya akan menggerakkan ke arah berlawanan.
• Dua otot yang menggerakkan tulang ke arah yang berlawanan, disebut
otot antagonis.
Berdasarkan arah geraknya, gerakan antagonis dapat dibedakan
menjadi :

a) Ekstensi >< fleksi


b) Abduksi >< adduksi
c) Depresi >< elevasi
d) Supinasi >< pronasi

Di samping ada pasangan otot yang bersifat


antagonis, ada pula beberapa jenis otot yang
berbeda, tetapi kerjanya saling menunjang. Otot
yang demikian disebut sinergis. Contohnya
adalah otot pronator teres dan pronator
kuadratus.
Gangguan pada Sistem Gerak
1. Gangguan pada Rangka
a. Gangguan Tulang
Gangguan tulang meliputi
beberapa gangguan, di
antaranya adalah retak atau
patah tulang (fraktura) dan
pertumbuhan tulang kaki
yang mengalami hambatan
sebelum bayi lahir.

Tipe-tipe fraktura (patah tulang)


b. Gangguan Persendian
1) Dislokasi
2) Terkilir
3) Ankilosis
4) Artritis : reumatoid, osteoartritis,
dan goutartritis.

c. Gangguan pada Ruas-Ruas Tulang Belakang


Kelainan ruas tulang belakang ada beberapa macam, yaitu :
• skoliosis,
• kifosis, dan
• lordosis.
d. Gangguan Rangka karena Gangguan Fisiologis

1) Rakitis
2) Mikrosefalus
3) Osteoporosis

2. Gangguan pada Otot


a. Atrofi e. Miastema gravis
b. Hipertrofi f. Distrofi otot
c. Kejang otot g. Hernia abdominalis
d. Kaku leher
e. Tetanus
Teknologi untuk Mengatasi Gangguan
pada Sistem Gerak

1. Elektromiogram (EMG)
2. Vertebroplasti
3. Veselplasti
4. Sekrup berbahan tulang

Vertebroplasti pada tulang belakang

Sekrup untuk memulihkan patah tulang


TERIMA KASIH

Ratna Yunita, S.Pd


SMA SWASTA NURUL AMALIYAH

Anda mungkin juga menyukai