Anda di halaman 1dari 11

Struktur Anatomi Makro dan Mikro serta Mekanisme Kerja Otot

pada Tangan Terjepit


Stela Angelia Dj Babua
102014180
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

Abstrak: Anatomi manusia terdiri dari anatomi tulang, anatomi otot, anatomi saraf, dan anatomi
pembuluh darah. Masing-masing bagian memiliki fungsi yang tidak sama. Tulang mempunyai
salah satu fungsi yaitu membuat tubuh manusia bisa berdiri tegak, selain itu juga berfungsi untuk
melindungi organ-organ dalam tubuh. Otot merupakan alat untuk bergerak, otot ini melekat pada
tulang melalui tendon. Otot terbagi menjadi 3 macam, yaitu otot polos, otot jantung, dan otot
rangka atau lurik. Otot polos bekerja tidak berdasarkan atas kemauan kita dan bekerja terusmenerus. Otot rangka atau lurik berkerja atas kehendak atau kemauan kita. Sedangkan otot
jantung juga berkerja tidak atas dasar kehendak kita. Cara kerja otot dibagi menjadi kontraksi
dan relaksasi. Selain tulang dan otot di dalam tubuh manusia juga terdapat pembuluh darah dan
saraf. Pembuluh darah ini ada 2 macam yaitu pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena.
Arteri membawa darah dari jantung menuju kapiler sedangkan vena membawa darah kapiler
kembali ke jantung. Saraf berfungsi sebagai pembawa impuls dari otak.
Kata kunci: Tulang, otot, kontraksi, relaksasi.
Abstract: Human anatomy consists bones, muscles, nerves, and vasculars. Each part has a
function that as not as same. Bones provide support for our bodies and also protect the visceral
organs in the body. Muscles are also necessary for movement. The muscle is divided into three
kinds are smooth muscle, cardiac muscle, and skeletal muscle or striated. Smooth muscle work
involuntary and constantly. Skeletal muscle works as voluntary. While the heart muscle is also
works involuntary. The way the muscles work is divided into contraction and relaxation. Beside
the bones and muscles in the human body there are also vasculars and nerves. These vascular
there are 2 kinds of arteries vascular and venous vascular. Arteries carry blood from the heart to
the capillaries. Veins are blood vessels that carry blood towards the heart. Nerves provide for a
carrier impulses of the brain.
Keywords: bones, muscles, contraction, relaxation.
1

Pendahuluan
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh manusia. Anatomi
ini dibagi menjadi 2 yaitu anatomi makro dan anatomi mikro. Anatomi mikro sering disebut juga
histologi yaitu mempelajari sel dan jaringan yang normal dalam tubuh. Selain itu ada juga
fisiologi yaitu mempelajari mekanisme kerja fisik yang normal di dalam tubuh. Pada skenario
yang ada maka kali ini akan dibahas mengenai anatomi tulang, otot, pembuluh darah dan saraf,
baik anatomi secara makro dan mikro. Kemudian juga akan dibahas mengenai mekanisme atau
proses terjadinya kontraksi otot dan juga relaksasi otot. Proses kontraksi otot yaitu diawali
dengan adanya rangsang yang kemudian akan memacu lepasnya asetilkolin, kemudian terjadi
potensial aksi yang akan melepaskan ion Ca2+ (kalsium) yang nantinya akan berikatan dengan
troponin-tropomiosin sehingga terjadi proses kontraksi. Proses relaksasi otot yaitu jika tidak ada
potensial aksi maka ion Ca2+ akan kembali ke tempatnya dan troponin-tropomiosin juga akan
kembali seperti semula sehingga aktin dan miosin tidak berikatan lagi maka akan terjadi
relaksasi. Pembuluh darah di dalam tubuh kita terbagi atas pembuluh darah arteri dan vena.
Pembuluh arteri membawa darah bersih sedangkan pembuluh darah vena membawa darah kotor.
Saraf terdiri dari akson, dendrit, badan sel, dan sel schwan. Fungsi dari saraf yaitu
menghantarkan impuls yang berasal dari otak.

Pembahasan
Berdasarkan pada skenario diatas bahwa terjadinya suatu peristiwa yaitu anak yang
berusia 10 tahun yang jari tangan kanan 2,3,4 terjepit pintu sejak 2 hari yang lalu menyebabkan
bengkak sehingga mengalami kesulitan untuk menggenggam sesuatu dan menulis. Dilihat dari
segi Fisiologi bisa kita pahami bagaimana cara kerja otot, yang meliputi kontraksi dan relaksasi
otot.
2

Semua sel otot dikhususkan untuk kontraksi, ketika berkontraksi sel akan memendek dan
menarik tulang untuk menimbulkan gerakan. Setiap otot rangka tersusun atas ribuan sel otot
yang biasa disebut serabut otot. Otot melekat erat dengan tulang melalui tendon. Tendon tersusun
atas jaringan ikat fibrosa yang, bila diingat merupakan jaringan ikat yang amat kuat dan menyatu
dengan fascia yang membungkus otot dan dengan periosteum, yaitu membran jarigan ikat
fibrosa yang membungkus tulang . Biasanya setiap otot memiliki setidaknya dua tendon, masingmasing melekat pada tulang yang tidak bergerak atau statis adalah origo; bagian perlekatan
tulang yang dapat bergerak disebut insersio. Otot tersebut menyilang sendi tempat kedua tulang
berhubungan, dan ketika berkontraksi,otot akan menarik pada insersionya dan menggerakkan
tulang ke arah tertentu.1
Otot bahu dan lengan
Tabel 1. Otot bahu dan lengan.1

Proses terjadinya kontraksi otot


Kontraksi otot meliputi pemendekan elemen kontraktil otot. Kontraksi otot yaitu suatu
aktivitas jembatan silang yang menyebabkan filamen-filamen tipis bergeser mendekat satu sama
lain untuk memperpendek sarkomer. Untuk dapat berkontraksi otot harus dirangsang dengan
3

tujuan untuk pelepasan asetilkolin (Ach) ditaut neuromuskulus antara ujung neuro motorik dan
serat otot. Asetilkolin yang dikeluarkan dari ujung terminal neuro motorik mengawali potensial
aksi di sel otot yang merambat ke seluruh permukaan membran. Aktivitas listrik permukaan
dibawa ke bagian tengah (sentral) serat otot oleh tubulus T. Adanya potensial aksi di tubulus T
menginduksi perubahan permeabilitas disuatu jaringan membranosa terpisah didalam serat otot
yaitu retikulum sarkoplasma (modifikasi retikulum endoplasma). Kantung lateral retikulum
sarkoplasma menyimpan Ca2+. Penyebaran potensial aksi ke tubulus T mencetuskan pelepasan
simpanan Ca++ dari kantung-kantung lateral retikulum sarkoplasma di dekat tubulus. Ca++ yang
dilepaskan berikatan dengan troponin dan mengubah bentuknya, sehingga kompleks troponintropomioin secara fisik tergeser ke samping, membuka tempat pengikatan jembatan silang aktin.
Bagian aktin yang telah terpajan tersebut berikatan dengan jembatan silang miosin, yang
sebelumnya telah mendapat energi dari penguraian ATP menjadi ADP dan Pi + energi oleh
ATPase miosin di jembatan silang . Pengikatan aktin dan miosin di jembatan silang
menyebabkan jembatan silang menekuk, menghasilkan suatu gerakan mengayun kuat untuk
menarik filamen tipis ke arah dalam . Pergeseran ke arah dalam dari semua filamen tipis yang
mengelilingi filamen tebal memperpendek sarkomer ( yaitu kontraksi otot).2,3
Proses terjadinya relaksasi pada otot
Selama gerakan mengayun kuat tersebut, ADP dan Pi dibebaskan dari jembatan silang.
Perlekatan sebuah molekul ATP baru memungkinkan terlepasnya jembatan silang, yang
mengembalikan bentuknya ke konformasi semula. Penguraian molekul ATP yang baru oleh
ATPase miosin kembali memberikan energi bagi jembatan silang . Apabila Ca++ masih ada
sehingga kompleks troponin-tropomiosin tetap bergeser ke samping, jembatan silang kembali
menjalani siklus pengikatan dan penekukan, menarik filamen tipis selanjutnya. Apabila tidak lagi
terdapat potensial aksis lokal dan Ca++ secara aktif telah kembali ke tempat penyimpanannya di
kantung lateral retikulum sarkoplasma, kompleks troponin-tropomiosin bergeser kembali ke
posisinya menutupi tempat pengikatan jembatan silang aktin, sehingga aktin dan miosin tidak
lagi berikatan di jembatan silang, dan filamen tipis bergeser kembali ke posisi istirahat seiring
dengan terjadinya proses relaksasi.2
Tulang

Awalan kata yang berarti tulang adalah osteo, sehingga sel tulang disebut osteosit.
Matriks tulang tersusun atas garam kalsium dan kolagen,yang membuat kuat, keras dan tidak
fleksibel. Tulang memiliki suplai darah yang bagus, yang memungkinkannya berperan sebagai
tempat penimbunan kalsium, dan ketika terjadi fraktur ringan, tulang dapat memperbaiki dirinya
sendiri relatif cepat. Fungsi lain jaringan tulang berhubungan dengan kekuatan matriks tulang
tersebut. Tulang berfungsi menopang tubuh, melindungi organ dalam dari cedera mekanik,
menyimpan kelebihan kalsium, berisi dan melindungi sumsum tulang.1
Extremitas superior
Ossa membri superioris libera
Regio Brachium Os Humerus

Gambar 1. Os.Humerus

Gambar 2. Articulatio Cubiti

Regio Antebrachium
-

Os Radius

Os Ulna

Gambar 3. Os. Radius dan Os.Ulna

Regio Manus

Ossa carpalia :
Baris Proximal, dari lateral ke medial:

Os scaphoideum

Os lunatum

Os triquetrum

Os pisiforme

Baris Distal, dari lateral ke medial

Os trapezium

Os trapezoideum

Os capitatum

Os hamatum

Ossa metacarpalia
6

Ossa phalanges

Gambar 4. Os Manus

Otot
Musculi intrinsik manus

Musculi thenar

M. Abductor pollicis brevis

M. Flexor pollicis brevis

M. Opponens pollicis

M. Adductor pollicis

Musculi hypothenar

M. Abductor digiti minimi

M. Flexor digiti minimi

M. Opponens digiti minimi

Mm. lumbricales

Mm. palmar interossei

Mm. dorsal interossei

Gambar 5. Musculi Intrinsik Manus

Tabel 2. Otot-otot tangan.4

Saraf
Selain ada tulang dan otot, didalam tubuh manusia juga terdapat saraf. Saraf bertugas
membawa impuls yang berasal dari otak kita. Ada banyak saraf yang terdapat dalam tubuh kita.
Fungsi sistem saraf:
-

mendeteksi perubahan dan merasakan sensasi.


8

Memulai respons terhadap perubahan.

Mengorganisasi dan menyimpan informasi.1

Saraf tangan kita terdiri dari beberapa saraf, antara lain:4


N. Ulnaris
N. Ulnaris, R. profundus
N. Ulnaris, R. palmaria
N. Medianus, R. palmaria
N. Medianus, N. Digitales palmares communes
N. Digitalis palmaris propius
N. Digitales palmares propii
Pembuluh darah ekstermitas atas
Pembuluh darah terbagi atas pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena. Pembuluh
darah arteri dan juga pembuluh darah vena yang terdapat pada jari tangan manusia antara lain:5
A. Radialis
A. Ulnaris
A. Princeps pollicis
Aa. Digitales palmares propiaea
Aa. Metacarpales palmares
A. Ulnaris, R. Carpalis palmaris
A. Ulnaris R. Palmaris profundus
V. Cephalica
V. Basilica
Vv. Intercapitulares
Anatomi mikro (Histologi)
Otot
Ada tiga macam otot yang digolongkan berdasarkan struktur dan fungsinya:
a. Otot rangka, yaitu merupakan otot lurik yang volunter (dibawah kemauan kita), terikat
pada tulang atau facia dan membentuk daging dari anggota badan dan dinding tubuh.
b. Otot jantung, yaitu merupakan otot lurik yang involunter (tidak dibawah kemauan kita),
yang membentuk dinding jantung.
c. Otot polos, yaitu otot yang involunter, dijumpai terutama pada organ-organ berongga.
9

Seluruh otot terbungkus suatu selubung jaringan ikat kuat yang disebut epimisium. Lembaran
jaringan ikat yang lebih halus mengelilingi berkas atau fasikulus serat-serat otot membentuk
perimisium. Jaringan ikat yang lebih halus lagi meluas dari perimisium masuk diantara dan
disekitar masing-masing serat berupa endomisium.6
Pembuluh darah
Pembuluh darah dikelilingi oleh sedikit jaringan ikat yang menyatu dengan jaringan ikat
organ disekitarnya. Pada otot rangka arteri-arteri menembus epmisium dan mencapai substansi
otot, kemudian bercabang, dan cabang-cabangnya lebih kecil berjalan didalam perimisium, untuk
pada akhirnya berakhir sebagai kapiler-kapiler yang terdapat di endomisium diantara serat-serat,
otot.6
Saraf
Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron. Saraf-saraf ini tersusun atas
neuron dan sel khusus yang disebut sel schwann. Badan sel berisi nukleus dan penting untuk
melanjutkan kehidupan neuron. Akson adalah sebuah prosesus (penonjolan selular) yang
membawa impuls menjauhi badan sel. Dendrit adalah prosesus yang membawa impuls menuju
badan sel. Sinaps adalah ruang antara akson suatu neuron dan dendrit atau badan sel neuron
berikutnya. Hantaran impuls bergantung pada bahan kimia yang disebut neurotransmiter.1
Tiap otot dipersarafi ssatu atau lebih saraf, yang menembus epimisium pada tempat tetap
tertentu yang disebut titik motor. Saraf mengandung serat-serat motorik, serat-serat sensorik
untuk muscle spindle(gelendong otot), ujung-ujung sensori neurotendinea untuk fasia dan saraf
autonom untuk pembuluh darah.6

Penutup
Dengan begitu hipotesis diterima yaitu jari telunjuk yang memar disebabkan oleh faktor
fisiologi dan struktur anatomi yang terganggu. Terbukti dengan cara kerja otot (kontraksi dan
relaksasi) yang tidak bisa maksimal sehingga terjadi ganguan pada jari telunjuk.

Daftar pustaka
1. Scanlon VC, Sanders T. Buku ajar anatomi dan fisiologi. Edisi 3. Jakarta: EGC;
2006.h.64-136.
2. Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi 2. Jakarta: EGC; 2001.h.221-35.
3. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC; 2008.h.72-3.
10

4. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi 6. Jakarta: EGC;
2006.h.463-97.
5. Putz R, Pabst R. Sobotta atlas anatomi manusia. Edisi 22. Jakarta: EGC; 2006.h.158-251.
6. Leeson R, Lesson TS, Paparo AA. Buku ajar histologi. Edisi 12. Jakarta: EGC;
2002.h.183-97.

11

Anda mungkin juga menyukai