Anda di halaman 1dari 13

Tantangan Partisipasi Pemilih Pada

Pemilu dan Pilkada Serentak


Tahun 2024
AHMAD RANDI
Dasar Hukum Partisipasi Pemilih dalam Pemilu dan
Pilkada

UUD 1945 UU 39/1999


Hak Asasi Manusia

UU 7/2017 UU 1/2015 dan


Pemilihan Umum Perubahannya
Pemilihan Kepala Daerah
Hak Memilih dalam Tinjauan Konstitusi UUD
Tahun 1945
Pasal 1
• (2) Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.

Pasal 27
• (1) Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

Pasal 28
• Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

Pasal 28D
• (1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.
• (3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan.

Pasal 28E
• (3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.
Hak Memilih dan Dipilih dalam Tinjauan Hak Asasi
Manusia (HAM)
Pasal 43 ayat (1) UU 39/1999
Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan
umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Hak Memilih dalam UU No.7/2017 ttg Pemilu
Pasal 198 UU Pemilu

• (1) Warga Negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara sudah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih sudah kawin, atau sudah pernah kawin
mempunyai hak memilih.
• (3) Warga Negara Indonesia yang telah dicabut hak politiknya oleh pengadilan tidak mempunyai hak memilih.

Pasal 199 UU Pemilu

• Untuk dapat menggunakan hak memilih, Warga Negara Indonesia harus terdaftar sebagai Pemilih kecuali yang
ditentukan lain dalam Undang-Undang ini.

Pasal 200 UU Pemilu

• Dalam Pemilu, anggota Tentara Nasional Indonesia dan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia tidak
menggunakan haknya untuk memilih.
Hak Memilih dalam UU Pilkada
No. 10/2016
Pasal 56
(1). Warga negara Indonesia yang pada hari pemungutan suara sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah kawin,
mempunyai hak memilih
(2) Warga negara Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didaftar 1 (satu) kali oleh penyelenggara.
(3) Jika Pemilih mempunyai lebih dari 1 (satu) tempat tinggal, Pemilih tersebut harus memilih salah satu tempat tinggalnya yang
dicantumkan dalam daftar pemilih berdasarkan Kartu Tanda Penduduk Elektronik dan/atau surat keterangan domisili dari Kepala
Desa atau sebutan lain/ Lurah.
Pasal 57
(1) Untuk dapat menggunakan hak memilih, warga negara Indonesia harus terdaftar sebagai Pemilih.
(2) Dalam hal warga negara Indonesia tidak terdaftar sebagai Pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pada saat pemungutan
suara menunjukkan Kartu Tanda Penduduk Elektronik.
(3) Untuk dapat didaftar sebagai Pemilih, warga negara Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi syarat:
a. tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya; dan/atau
b. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.
(4) Warga negara Indonesia yang tidak terdaftar dalam daftar Pemilih dan pada saat pemungutan suara tidak memenuhi syarat
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) atau ayat (3), yang bersangkutan tidak dapat menggunakan hak memilihnya
Partisipasi Pemilih pada Pemilu 2019
Partisipasi Pemilih pada Pilkada 2020
Asas-Asas Pelaksanaan Pemilu/Pilkada

Pasal 2 UU Pemilu
Pasal 2 UU Pilkada
Prinsip Mandiri
Pemilu Efisien Jujur

Efektif Adil

Berkepastia
Akuntabel
n Hukum

Profesional Tertib

Proposional Terbuka

Pasal 3 UU Pemilu
Tantangan Pemilu Serentak Tahun 2024

E-KTP Pemilih Keakuratan DPT

Kondisi Geografis Ketersediaan Internet/Teknologi

Politik Uang Netralitas ASN

Tahapan Pemilu dan Pemilihan


Kampanye Hitam (Black Campaign)
Serentak/ Bersamaan
Polahi dan Pemilu di Gorontalo
● Dari tinjauan historis, Polahi sudah dikenal sejak tahun 1673-1679 pada
masa Pemerintahan Raja Eyato
● Hingga saat ini, sulit dihitung jumlahnya karena berada didalam hutan yang
sulit dijangkau dan terbatas komunikasi tetapi berdasarkan sumber yang
diperoleh, mereka terbagi dalam beberapa kelompok yaitu Kelompok 11,
kelompok 20, kelompok 50, dll.
● Sosialisasi pemilu oleh Bawaslu tanggal 10 Juni 2018, bertempat di desa
Bina Jaya Kecamatan Tolanguhula hadir 20 orang tetapi belum memiliki E-
KTP
● Pada hari H pemilu pada tanggal 17 April 2019, yang menggunakan hak
milik sebanyak 7 orang.
Terima Kasih
Bersama Rakyat Awasi Pemilu,
Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu

Anda mungkin juga menyukai