Anda di halaman 1dari 13

https://journal.unismuh.ac.id/index.

php/kimap/index

SOSIALISASI POLITIK TERHADAP PARTISIPASI PEMILIH


PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH DI
KECAMATAN SOMBA OPU KABUPATEN GOWA

Sudirman Herman1, Ihyani Malik2, Riska Sari3

1. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia


2. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
3. Ilmu Administrasi Negara, Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia

Abstract

This study aimed to determine how the material of political socialization mechanisms and
patterns on the participation of first-time voters in the regional head elections in Somba Opu
District, Gowa Regency. This study used qualitative research with descriptive type. The number
of informants in this study were 6 people who determined by purposive sampling technique.
Data collection techniques used the method of observation, interviews and documentation. The
results showed that the political socialization of the participation of first-time voters in the
regional head elections in Somba Opu District, Gowa Regency was optimal. community and
society. In the material stage of political socialization, the sub-district election committee had
been optimal, such as holding social media networking and providing all education to novice
voters and the public and still implementing health protocols that had been implemented by the
government. Then at the stage the political socialization mechanism was optimal, the sub-
district committee conducted it in every village to recruit new voters.

Keywords: political socialization, beginner-voter participation

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana materi mekanisme serta pola sosialisasi
politik terhadap partisipasi pemilih pemula pada pemilihan kepala daerah di Kecamatan Somba
Opu Kabupaten Gowa.Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan tipe
deskriptif. Jumlah informan dalam penelitian ini adalah 6 orang yang ditentukan dengan tehnik
puposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi politik terhadap partisipasi
pemilih pemula pada pemilihan kepala daerah di Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa
sudah optimal hal ini terlihat pada tahap agen sosialisasi politik yang dilakukan panitia
pemilihan kecamatan untuk menjaring pemilih pemula di setiap kelurahan dan melibatkan
sebanyak mungkin termasuk pemilih pemula, komunitas dan masyarakat. Pada tahap materi
sosialisasi politik sudah optimal yang dilakukan panitia pemilihan kecamatan seperti
mengadakan penjaringan media social serta memberikan segala edukasi kepada pemilih pemula
dan masyarakat serta tetap menerapkan protokol kesehatan yang telah diterapkan oleh
pemerintah. Kemudian pada tahap mekanisme sosialisasi politik sudah optimal yang dilakukan
panitia kecamatan dengan melakukan di setiap kelurahan untuk menjaring pemilih pemula.

Kata Kunci: sosialisasi politik, partisipasi pemilih-pemula


sudirmanherman@gmail.com

Volume 2, Nomor 4, Agustus 2021


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

PENDAHULUAN menjadi perhatian khusus untuk KPU


adalah turut aktif meningkatkan
Pemilihan Umum (Pemilu) sering
sosialisasi politik yang masih rendah
disebut sebagai pesta demokrasi yang
dikalangan pemilih muda agar bisa
dilakukan sebuah negara. Dalam sebuah
memahami prosedur dalam ketentuan
negara yang menganut paham
Pemilihan umum. Primandha Sukma
demokrasi, pemilu menjadi kunci
Nur Wardhani (2018).
terciptanya demokrasi. Di Indonesia
Menurut undang-undang Republik
pemilu merupakan suatu wujud nyata
Indonesia Nomor 22 tahun 2007 tentang
dari demokrasi dan menjadi sarana bagi
penyelenggara pemilihan umum, adalah
rakyat dalam menyatakan
sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat
kedaulatannya terhadap negara dan
yang diselenggarakan secara langsung,
pemerintah. Pemilu berlandaskan
umum, bebas, rahasia, jujur dan adil
Pancasila dan Undang-Undang Dasar
dalam negara kesatuan republik
Negara Republik Indonesia tahun 1945.
indonesia berdasarkan undang-undang
Pemilu diselenggarakan dengan
dasar negara Republik Indonesia tahun
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur,
1945. Sesuai pasal 22 E ayat (2) UUD
dan adil dalam Negara Kesatuan
1945, pemilihan umum diselenggarakan
Republik Indonesia (NKRI). Primandha
untuk memilih dewan perwakilan rakyat
Sukma Nur Wardhani (2018).
(DPR), Dewan Perwakilan Daerah
Pengaruh pemilih muda yang
(DPD), presiden dan wakil presiden
penting dan signifikan pada Pemilu
serta Dewan Perwakilan Rakyak Daerah
sudah disadari oleh Partai Politik
(DPRD).Resky Saputra (2017).
peserta Pemilih dan para calon
Dalam undang–undang No.10
kandidatnya. Bahkan perburuan suara
tahun 2008 tentang pemilihan umum
pemilih muda sudah dimulai sejak
disebutkan bahwa pemilih pemula
Pemilu yang sudah diselenggarakan
adalah mereka yang baru pertama kali
selama dua tahun terakhir yaitu banyak
untuk memilih dan telah berusia 17
yang sudah mulai memperhitungkan
tahun atau lebih/sudah permah menikah
suara dari pemilu muda dalam proses
mempunyai hak memilih dalam
kampanye sehingga tidak jarang
pemilihan umum.kemudian pasal 19
berbagai cara dilakukan untuk bisa
ayat (1 dan 2) UU no.10 tahun 2008
menghimpun suara para pemilih muda
menerangkan bahwa pemilih yang
ini. Oleh sebab itu salah satu yang harus
mempunyai hak memilih adalah warga

1372
Volume 2, Nomor 4, Agustus 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

negara indonesia yang terdaftar oleh untuk menghasilkan wakil rakyat dan
menyelenggara pemilu dalam daftar pemimpin yang aspiratif, berkualitas
pemilih dan pada hari pemunggutan serta bertanggung jawab untuk
suara telah genap berumur tahun atau mensejahtarakan masyarakat. Suatu
lebih atau sudah/pernah kawin (Resky kategori kelompok pemilih yang sangat
Saputra, 2017). menarik untuk diamati dan diteliti lebih
Pemilihan kepala daerah secara jauh Pemilih pemula adalah pemilih
langsung telah berlangsung sejak tahun yang baru pertama kali akan
2005, yang di dasarkan pada ketentuan memberikan suaranya dalam pemilu
UU No. 32 Tahun 2004 dengan seperti yang dijelaskan di dalam pemilu
berlandaskan pada ketentuan pasal 18 dan pemilih pemula modul 1 komisi
ayat (4) UUD 1945 yang menentukan pemilihan umum (2013) kategori
bahwa Gubernur, Bupati, dan Walikota pemilih pemula warga negara yang baru
masing – masing sebagai kepala pertama kali menggunakan hak pilihnya
pemerintahan daerah provinsi, didalam kegiatan pemilihan umum
kabupaten, dan kota dipilih secara mereka berasal dari warga negara
demokratis ketentuan pasal 18 ayat (4) indonesia (WNI) yang genap berusia 17
UUD 1945 tersebut tidak menegaskan tahun atau belum berusia 17.
keharusan bahwa Gubernur, Bupati, Berbagai macam permasalahan
Dan Walikota harus dipilih melalui yang terjadi dilapangan maka dapat
suatu pemilihan yang dilaksanakan menjadi dasar penelitian untuk
secara langsung. Akan tetapi, Menurut melakukan analisis lebih jauh mengenai
Rozali Abdullah, Oleh karena tiga kecamatan dengan mengetahui
merupakan bagian yang tidak tingkat partisipasi terendah pada
terpisahkan dari Negara Republik pemilih pemula yaitu kecamatan somba
Indonesia, maka dalam melakukan opu 65.67, kemudian pallangga 68.62
memilihan kepala daerah dan wakil persen, lalu kecamatan Biringbulu 71.16
kepala daerah seharusnya sinkron persen, maka sosialisasi harus
dengan pemilihan Presiden dan Wakil dilakukan untuk meningkatkan
Presiden, yaitu melakukan pemilihan partisipasi baik dengan cara door tu
langsung. Winny Anggreny R (2016). door ataupun metode-metode lainnya,
Pemilihan umum dapat dikatakan dalam memberikan pemahaman
sebagai salah satu sarana demokrasi dan kepada pemilih pemula tentang
bentuk perwujudan kedaulatan rakyat pentingnya penggunaan hak suara

1373
Volume 2, Nomor 4, Agustus 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

terhadap kemajuan partisipasi politik individu tersebut akan berbeda.


agar tingkatan sosialisasi semakin jauh Selanjutnya dijelaskan bahwa proses
lebih baik dari sebelumnya. terhadap individu-individu sampai pada
Menurut Abdulsyani (2007) kadar yang berbeda, salah satunya biasa
sosialisasi adalah proses belajar yang terlihat dalam satu sistem politik yaitu
dilakukan oleh seseorang untuk berbuat partisipasi politik.
dan bertingkah laku berdasarkan Studi-studi sosialisasi tentunya
patokan yang terdapat dan diakui dalam menarik dan penting, studi ini dapat
masyarakat. Dalam proses belajar atau membantu kita memahami dasar-dasar
penyesuiandiri seseorang untuk dukungan terhadap suatu sistem politik
mengadopsi kebiasan, sikap dan ide-ide Menurut Cottam dkk (2012) Sosialisasi
dari orang lain, kemudian seseorang politik merupakan satu konsep yang
mempercayai dan mengakui sebagai menentukan perilaku politik masyarakat
milik pribadinya. Jika sosialisasi Menurut Pribadi dkk (2010) Sosialisasi
dipandang dari sudut masyarakat, maka politik adalah bagian dari proses
sosialisasi di maksudkan sebagai usaha sosialisasi yang khusus membentuk
untuk memasukkan nilai-nilai nilai-nilai politik, yang menunjukkan
kebudayaan terhadap individu sehingga bagaimana seharusnya masing-masing
individu tersebut menjadi bagian dari anggota masyarakat berpartisipasi
masyarakat. dalam sistem politik Menurut Almond
Menurut Soekanto (2009) Adalah Mas’oed dan Mac Andrews (2008)
proses mengkomunikasikan kebudayaan Setiap keberhasilan suatu proses
kepada warga masyarakat yang baru. sosialisasi politik ditentukan oleh faktor
Sedangkan Menurut Efriza (2012) lingkungan dan keterkaitan unsur-unsur
Berpendapat bahwa sosialisasi politik yang mempengaruhinya.
merupakan bagian dari suatu proses Menurut Budiarjo (2008) Sebagai
sosial. Sosialisasi adalah suatu kegiatan defenisi umum dapat dikatakan bahwa
pengajaran dan pendidikan yang partisipasi politik adalah kegiatan
dilakukan individu atau suatu kelompok seseorang atau kelompok untuk ikut
kepada individu atau kelompok lainnya serta secara aktif dalam kehidupan
yang berlangsung secara alamiah. Pada politik, antara lain dengan jalan memilih
prosesnya, pengajaran dan pendidikan pemimpin negara serta secara langsung
itu bersinggungan dengan nilai-nilai atau tidak langsung mempengaruhi
politik yang melekat pada setiap kebijakan pemerintah (public policy).

1374
Volume 2, Nomor 4, Agustus 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Sedangkan menurut Closky mengikuti dan memahami masalah


sebagaimana dikutip Budiarjo (2008) politik dan ingin melibatkan diri dalam
bahwa partisipasi politik yaitu kegiatan kegiatan-kegiatan itu.Sebaliknya,
suka rela dari warga masyarakat melalui tingkat partisipasi yang rendah pada
mana yang mengambil bagian dari umumnya dianggap sebagai tanda yang
proses pemilihan penguasa dan secara kurang baik, karena dapat ditafsirkan
langsung atau tidak langsung dalam namun terlepas dari gambaran tersebut,
membentukan kebijakan umum. keinginan mereka dalam berpartisipasi
Menurut Tami Legowo Sitepu saat memberikan suara pada
(2012) Partisipasi politik adalah suatu penyelenggaraan pemilu merupakan
kegiatan warga Negara dengan secara potensi yang cukup signifikan. Selain
sengaja maupun tidak sengaja yang besarnya jumlah pemilih pemula,
berkaitan erat dengan kebijakan- potensi untuk memperoleh suara mereka
kebijakan sistem politik atau dapat dilihat dari antusiasmenya dalam
pemerintah. Dalam hal ini dapat mengikuti pemilu pertama kali.
dilakukan secara individual maupun Menurut Arifin Anwar (2011)
secara kelompok, secara spontan membagi juga partisipan politik dalam
maupun mobilisasi legal maupun illegal dua bentuk, yaitu: partisipan pengamat
sifatnya. dan partisipan mitra berdasarkan
Menurut Hebert Mc Closky pengalamanya di lapangan, dijelaskan
Sinaga (2013) Memberikan defenisi bahwa pada umumnya partisipan
sebagai kegiatan-kegitan sukarela dari pengamat adalah kalangan akademisi
warga masyarakat dengan melalui yang memiliki minat, pengetahuan dan
dimana mereka mengambil dalam kompetensi, serta rajin mengikuti
proses pemilihan penguasa dan secara perkembangan politik secara kritis,
langsung maupun secara tidak langsung sebagai khalayak media massa. Mereka
dalam proses pembentukan kebijakan- juga sering menyatakan pendapat atau
kebijakan umum. Oleh sebab itu di komentar secara terbuka melalui pers,
negara-negara demokrasi pada radio, dan televisi, tetapi tidak mau
umumnya dianggap bahwa partisipasi terlihat dalam kegiatan politik
masyarakat lebih banyak, maka akan praktis.Sedangkan partisipan mitra pada
lebih baik. Dalam implementasi umumnya adalah aktivis atau orang
tingginya tingkat partisipasi yang ingin menjadi aktivis sehingga
menunjukan bahwa warga Negara melibatkan diri dalam kegiatan politik

1375
Volume 2, Nomor 4, Agustus 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

sebagai mitra politikus. Mereka juga faktor pendukung dan faktor


khayalak media massa, yang aktif dalam penghambat dimana dalam paktor
politikus praktis, karena mungkin diberi pendukung terdapat 5 unsur
tugas dan fungsi sebagai “tim sukses” diantaranya adanya perangsang politik,
oleh politikus. karakteristik pribadi seseorang,
Menurut Huntington dan Nelson karakteristik sosial, situasi atau
Budiarjo (2008) partisipasi politik lingkungan politik faktor penghambat,
adalah dapat bersipat otonomi dan dan pendidikan politik. Dari dua faktor
mobilisasi partisipasi politik bersifat utama yang dikatakan milbrath terdapat
otonom yaitu partisipasi politik yang faktor penghambat juga yang
didasarkan pada kesadaran politik setiap mendorong orang yang tidak
warga menentukan pilihan partisipasi berpartisipasi politik, unsur yang ada
politik yang bersipat mobilisasi yaitu dalam faktor penghambat tersebut yaitu
partisipasi politik mobilisasi atau kebijakan induk yang selalu berubah,
dikerahkan oleh pihak lain, jadi pemula yang otonom, dan dukungan
partisipasi otonom dilaksanakan yang kurang dari induk organisasi
berdasarkan kepada kesadaran politik untuk mensukseskan.
setiap orang tanpa adanya paksaan
METODE PENELITIAN
ancaman ataupun pengerahan.
partisipasi politik otonom murni muncul Penelitian ini dilaksanakan mulai
atas dorongan atau kehendak pribadi. pada tanggal 27 April 2020 sampai
Sedangkan partisipasi politik yang tanggal 29 juli 2020 terkait sosialisasi
dimobilisasi merupakan partisipasi politik terhadap partisipasi pemilih
politik yang dilakukan oleh karena pemula pada pemilihan kepala daerah di
dikerahkan biasanya partisipasi yang Kecamatan Somba Opu Kabupaten
dimobilisasi tidak berdasarkan pada gowa.
kesadaran pribadi, tetapi terjadi melalui Jenis penelitian yang digunakan
paksaan ancaman bahkan tindakan adalah penelitian kualitatif, penelitian
kekerasan lainnya dengan maksud ini bertujuan untuk mengetahui
mengubah pilihan warga. Sosialisasi politik terhadap partisipasi
Adapun menurut Maran Milbraht pemilih pemula pada pemilihan kepala
(2007) menyebutkan 2 faktor utama daerah di Kecamatan Somba Opu
yang mendorong orang untuk Kabupaten Gowa.
berpartisipasi politik, bahwa adanya

1376
Volume 2, Nomor 4, Agustus 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Tipe penelitian ini adalah tipe Dengan dibentuknya Kecamatan


penelitian Deskriptif dimaksudkan Somba Opu maka wilayah Kecamatan
untuk menggambarkan secara deskriptif Tamalete dan wilayah Kecamatan
bagaimana mengetahui sosialisasi Bontomarannu dikurangi dengan wilayah
politik terhadap partisipasi pemilih kecamatan Somba Opu sebagaimana
pemula pada pemilihan kepala daerah di dimaksud dalam ayat (1) Kecamatan
Kecamatan Somba Opu Kabupaten Somba Opu merupakan Kecamatan Ibu
Gowa. Kota Kabupaten Gowa yang terletak di
Selama melakukan penelitian, Jalan Sirajuddin Rani No. 71, Kelurahan
penulis mengumpulan informasi Bonto-bontoa.
mengenai teknik purposive sampling Kecamatan Somba Opu dipimpin
dengan kriteria yaitu mempunyai oleh seorang Camat dengan membawahi
pemahaman dengan masalah yang Staf yang berjumlah 25 orang, dengan
diteliti. Adapun informan yang jumlah PNS sebanyak 16 orang dan
dimaksud adalah komisi pemilihan Tenaga Honorer sebanyak 9 orang.
umum,pemuda, partai politik Pemerintah Kecamatan Somba
masyarakat di Kecamatan Somba Opu Opu dalam era Mileneal ini telah
Kabupaten Gowa adapun alasan saya mempunyai Media Sosial dan Website
memilih ke 6 informan dibawa ini untuk memudahkan masyarakat,
karena sudah sangat cukup efektip terkhusus Wilayah Kecamatan Somba
melakukan penelitian walaupun hanya Opu untuk mengetahui Kegiatan
sedikit informan yang saya gunakan ataupun Berita terupdate tentang
bukan berarti bahwa saya katakan lebih keadaan Kecamatan Somba Opu.
bagus namun inilah sesuai dengan apa Visi merupakan rumusan umum
yang saya lakukan pada saat proses mengenai keadaan yang diinginkan
penilitian. pada akhir periode perencanaan. Visi
sangat terkait dengan cita-cita atau
HASIL DAN PEMBAHASAN
keinginan suatu daerah untuk
Wilayah Kecamatan Somba Opu menggunakan seluruh potensinya yang
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dideskripsikan secara jelas dan ringkas
semula merupakan bagian dari wilayah yang dapat dicapai dalam kurun waktu
Kecamatan Tamalete dan wilayah tertentu melalui implementasi rencana
Kecamatan Bontomarannu. strategis yang telah ditetapkan.

1377
Volume 2, Nomor 4, Agustus 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Untuk menjembatani keadaan Kabupaten Gowa sebagai


masa kini dan masa datang yang perwujudan organisasi pemerintah
diinginkan harus dirumuskan suatu daerah, telah mengejawantahkan nilai-
keadaan yang diinginkan organisasi nilai kultural dan historis yang dimiliki
untuk selanjutnya dituangkan dalam menjadi sumber inspirasi dalam
suatu visi yang berkaitan dengan menjalankan fungsi pemerintahan,
kondisi masa depan yang penuh dengan pembangunan dan kemasyarakatan
perubahan dan ketidakpastian. Di dalam untuk peningkatan kesejahteraan
perjalanan organisasi, visi memegang masyarakat, pelayanan umum dan daya
peran yang menentukan dalam dinamika saing daerah. Bertitik tolak dari nilai
perubahan lingkungan sehingga filosofi itu pula yang mendasari
organisasi dapat bergerak maju menuju pembangunan Kabupaten Gowa untuk
masa depan lebih baik. mewujudkan cita-cita yang ingin
Bertitik tolak dari kewenangan dicapai dalam perspektif jangka panjang
tugas dan fungsi Pemerintah Kecamatan sebagaimana tertuang dalam Rencana
Somba Opu sebagaiman diuraikan pada Pembangunan Jangka Panjang Daerah
bab sebelumnya, maka merumuskan (RPJPD) Kabupaten Gowa Tahun 2005-
visi Kecamatan Somba Opu yang 2025.
mempunyai peran dan fungsi dalam Berikut ini adalah ulasan
menjembatani keadaan masa kini dan mengenai hasil penelitian yang
masa datang yang diinginkan serta diperoleh di lapangan baik melalui
dapat menggerakkan unsur organisasi observasi, wawancara dan
untuk bertindak lebih terarah dokummentasi mengenai sosialisasi
sebagaimana diuraikan terutama politik terhadap partisipasi pemilih
dikaitkan dengan pelaksanaan pemula pada pemilihan kepala daerah di
pelimpahan kewenangan yang secara Kecamatan Somba Opu Kabupaten
mutlak harus didukung oleh sumber Gowa adalah sebagai berikut:
daya manusia aparatur yang mampu
Agen Sosialisasi Politik
mengelola tugas-tugas pelayanan secara
optimal, efektif dan efisien serta mampu Agen sosialisasi politik
merumuskan kebijakan kebijakan yang merupakan bagian dari perwakilan atau
implementatif yang ditujukan untuk perantara dalam sebuah instansi
kesejahteraan masyarakat. pemerintahan untuk menitipkan segala
keperluan dari pihak manapun selagi

1378
Volume 2, Nomor 4, Agustus 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

dalam proses melakukan sesuatu yang pemilihan kepala daerah ini bisa lebih
beredukasi terhadap masyarakat. baik kedepan.
Berdasarkan hasil kutipan Berdasarkan hasil observasi dan
wawancaradi atas menunjukkan bahwa wawancara dari beberapa informan di
dalam tahap agen sosialisasi ini belum atas dapat disimpulkan bahwa
maksimal melakukan sosialisasi karena mekanisme sosialisasi politik sudah
masih banyak kendala yang harus optimal yang telah dilakukan panitia
ditempuh untuk bisa mencapai pemilihan kecamatan seperti sosialisasi
sosialisasi ini agar tetap efektif salah di setiaap kelurahan untuk menjaring
satunya untuk memberikan semangat pemilih pemula dalam meningkatkan
dalam giat bekerja serta dari tahun ke minat kesadaran pemilih pemula dan
tahun mampu meningkatkan kualitas seluruh masyarakat untuk mengetahui
sosialisasi terhadap pemilih pemula ini ssecara luas pemilihan kepala daerah.
agar nantinya bisa menghasilkan Kemudian panitia pemilihan kecamatan
generasi yang berkualitas dalam mengajak pemilih pemula dan seluruh
keterlibatan di setiap pemilihan kepala masyarakat agar mengembangkan
daerah. potensi dalam partisipasi terhadap
Berdasarkan hasil kutipan pemilihan kepala daerah.
wawancara di atas menunjukkan bahwa
Materi Sosialisasi Politik
sudah cukup bagus dalam melakukan
pembagian teknis untuk melakukan Materi sosialisasi politik adalah
kerja sama agar penerapan agen informasi politik yang disampaikan
sosialisasi politik namun salah satu terhadap sesuatu yang bersipat jelas
menjadi belum maksimal adalah terkait agar kebutuhan setiap materi yang
dengan persoalan jenjang yang di disosialisasikan terhadap pemilih
lakukan oleh pantia pemilihan pemula tersaji secara merata agar bisa
kecamataan belum menyakinkan karena berkembang secara efektif dan efisien.
belum bisa memberikan terobosan baru Berdasarkan hasil kutipan
untuk pemilih pemula dan masyarakat wawancara di atas bahwa untuk
maka dari itu salah satu tugas utama perencanaan dan yang sangat diperlukan
panitia pemilihan kecamatan adalah dalam pemilihan adalah generasi
menambah jenjang baru lagi yang pemilih pemula yang harus didorong
diberikan kepada yang bersangkutan agar nantinya bisa menghasilkan
agar nantinya bisa lebih eksis lagi agar pemilih pemula yang bisa berkompeten

1379
Volume 2, Nomor 4, Agustus 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

dalam setiap kegiatan yang di pemulah makin paham dalam kondisi


laksanakan panitia pemilihan kecamatan memilih pemimpin di khususnya di
dan ikut kerja sama dalam setiap Kecamatan Somba Opu Kabupaten
partisipasi dalam pemilihan kepala Gowa dalam hal ini yang lebih penting
daerah maka dari itu yang paling utama adalah keterlibatan pemilih pemula dan
adalah mampu menghasilkan generasi masyarakat ikut berpartisipasi dalam
pemilih pemula yang cerdas demi setiap kegiatan panitia pemilihan
kemajuan bangsa dan negara. kecamatan.
Berdasarkan hasil kutipan Berdasarkan hasil kutipan
wawancara di atas bahwa sudah lebih wawancara di atas bahwa panitia
efektif menjalankan tugas didalam pemilihan kecamatan setiap pemilihan
setuasi seperti ini karena mereka kepala daerah wajib memberikan
terkendala tatap muka terkait covid 19 edukasi berupa inforrmasi yang riil
ini jadi solusii yang mereka laksanakan supaya masyarakat lebih paham kinerja
agar materi sosialisasi politik ini bisa materi sosialisasi politik yang
tetap berjalan dengan maksimal adalah disuguhkan kepada masyarakat agar
menggunakan media sosial untuk tingkat kepuasan masyarkat lebih
memberikan informasi kepada pemilih ditingkatkan lagi agar kiranya tetap
pemula dan seharusnya panitia memberikan yang terbaik.
pemilihan kecamatan mampu berfikir ke Berdasarkan hasil observasi dan
jenjang lebih jauh untuk bagaimana wawancara dari beberapa informan
system generasi pemilih pemula diatas dapat disimpulkan bahwa materi
nantinya bisa di kembangkan dan di sosialisasi politik sudah optimal dapat
ajarkan materi dasar yang mudah di dilihat dari kemampuan panitia
pahami di setiap ruang belajar supaya pemilihan kecamatan memunculkan
bisa mencetak pemilih pemula yang gagasan atau ide-ide baru untuk
berintegritas. mengatasi setiap persoalan disetiap
Berdasarkan hasil kutipan keadaan seperti mengadakan
wawancara di atas bahwa pemilih penjaringan media social, melibakatkan
pemulah harus diberikan materi yang seluruh lapisan masyarakat untuk hadir
baik guna melihat dan paham untuk langsung di setiap kelurahan agar
memilih pemimpin yang berintegritas mengetahui materi yang di lakukan
untuk nantinya materi sosialisasi politik seperti memberikan tata cara pemilihan
ini bisa jadi bahan agar pemilih kepala daeraah dan ikut serta

1380
Volume 2, Nomor 4, Agustus 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

memberikan segala edukasi kepada yang sudah bisa di berikan arahan


pemilih pemula dan masyarakat serta tentang pentingya pemilih pemula
tetap menerapkan protocol kesehatan terlibat partisipasi dalam pemilihan
yang telah diterapkan pemerintah. kepala daerah.
Berdasarkan hasil kutipan
Mekanisme Sosialisasi Politik
wawancara di atas bahwa sungguh
Mekanisme sosialisasi politik sangat menarik ungakapan dari partai
adalah melakukan sesuatu pekerjaan politik dia menjelaskan tentang
untuk memberikan dorongan secara bagaimana keterlibatan partai politik
sadar dan segala tiruan yang bersipat dalam melakukan pemilih pemula
mendukung dalam melaksanakan tugas berapa langkah yang harus di lakukan
dalam upaya menciptakan tatanan dan membutuhkan waktu untuk
masyarakat yang berintegritas. mengoptimalkan supaya mekanisme
Berdasarkan hasil kutipan yang diterapkan untuk pemilih pemula
wawancara di atas bahwa berapa ini bisa teralisasi dengan baik sekaligus
tahapan strategi yang akan diterapkan mendukung adanya partispasi
panitia pemilihan kecamatan ini berupa masyarakat supaya pemilihan kepala
akan memasifkan pemilih pemula dan daerah nantinya bisa lebih progresif
akan dikembang jauh lebih baik dari agar setiap pemilihan kepala daerah
sebelumnya semoga angka partisipasi lebih mengarah dari keterlibatan
pemilih pemula terkhusus di Kecmatan pemilih pemula dan masyarakat.
Somba Opu Kabupaten Gowa bisa Berdasarkan hasil kutipan
melonjak dari angka sebelumnya. wawancara di atas bahwa cepat
Berdasarkan hasil kutipan relasikan program panitia pemilihan
wawancara di atas bahwa tidak jauh kecapatan agar masyarakat dapat
bedah pendapat dari ketua panitia merasakan mekanisme politik ini dan
pemilihan kecamatan sama berbicara panitia pemilihan kecamatan tetap teliti
persoalan kemajuan strategi yang ingin dalam memahami setiap kegiatan yang
di relasikan di kemudian hari akan di laksanakan dan benar benat
seharusnya ada korelasi antara semua melaksanakan sesuai kemampuan
jajaran paniti pemilihan kecamatan agar pemilih pemula agar tidak lagi buta
kiranya sosialisasi ini bisa di akan mekanisme sosialiasi dan nantinya
kedepankan kerja keras dan bekerja bisa lebih mengarah ke jenjang lebih
sama dalam memilih pemilih pemula baik.

1381
Volume 2, Nomor 4, Agustus 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Berdasarkan hasil observasi dan generasi pemilih pemula tidak buta lagi
wawancara dari beberapa informan di akan teknologi itulah tugas yang harus
atas dapat disimpulkan bahwa di perhatikan sebaik mungkin agar bisa
mekanisme sosialisasi politik sudah lebih di upayakan kearah yang lebih
optimal yang telah dilakukan panitia bagus.
pemilihan kecamatan seperti sosialisasi Berdasarkan hasil kutipan
di setiaap kelurahan untuk menjaring wawancara di atas bahwa panitia
pemilih pemula dalam meningkatkan pemilihan kecamatan perlu gerakan
minat kesadaran pemilih pemula dan cepat untuk mencari solusi untuk
seluruh masyarakat untuk mengetahui bagaimana bisa tetap berjalan pola
ssecara luas pemilihan kepala daerah. sosialiasi politik kepada pemilih pemula
Kemudian panitia pemilihan kecamatan ini supaya tetap optimal dalam kondusi
mengajak pemilih pemula dan seluruh seperti ini panitia pemilihan kecamatan
masyarakat agar mengembangkan juga harus memikirkan secara dalam
potensi dalam partisipasi terhadap karena dalam keadan pandemi ini harus
pemilihan kepala daerah. tetap dijalankan sesuai dengan kinerja
panitia pemilihan kecamatan agar
Pola Sosialisasi Politik
nantinya pola sosialisasi ini bisa terarah
Pola sosialisasi politik adalah dengan baik.
suatu proses untuk mengetahui Berdasarkan hasil kutipan
sosialisasi yang secara teratur dalam wawancara di atas bahwa dalam
mewujudkan gambaran yang dipakai peninjaun ini panitia pemilihan
dalam bentuk atau model yang memiliki kecamatan perlu lebih lugas dan tangkas
keteraturan yang baik. untuk memberikan edukasi terhadap
Berdasarkan hasil kutipan masyarakat agar bisa merasakan pola
wawancara di atas bahwa langkah yang sosialisasi politik yang baik dan
dilakukan panitia pemilahn nantinya masyarakat bisa menilai
kecamatansebaiknya menggunakan dengan baik kinerja panitia pemilihan
media sosial saat melakukan pola kecamatan supaya ada bahan evaluasi
sosialisasi sudah layaknya berbasis yang kita dapatkan kedepan untuk bisa
online karena di Indonesia sudah lebih lebih memaksimalkan kinerja agar
moderen kemajuan teknologi dan mampu memberikan arahan masyarakat
informasinya jadi panitia pemilihan dengan baik dan terarah.
benar berfikir untuk bagaiamana bisa

1382
Volume 2, Nomor 4, Agustus 2021
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/kimap/index

Berdasarkan hasil obsevasi dan Efriza. 2012. Political Explore Sebuah


Kajian Ilmu Politik. Bandung:
wawancara dari beberapa informan
Alfabeta.
diatas dapat disimpulkan bahwa pola Harjana, Andre. 2016. Komunikasi
Organisasi, Strtegi dan
sosialisasi politik sudah cukup baik
Kompetensi. Jakarta:Kompas.
dapat dilihat dari kesungguhan panitia Ibrahim. 2015. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
pemilihan kecamatan yang dilakukan
Maran, Milbraht. 2007. Pengantar
untuk mensosialisasikan kegiatan Sosiologi Politik. Jakarta: Asdi
Mahasatya.
seperti membuat sticker dan
Mas’oed, McAndrews. 2008.
sosialisakan ke setiap kelas 2 dan 3 Perbandingan Sistem Poitik.
Yogyakarta: Gadjah Mada
sekolah menengah atas agar generasi
University Press.
pemilihan pemula, seluruh lapisan Masmuh. 2008. Komunikasi Organisasi
Dalam Perspektif dan
masyarakat, panitia pemilihan
Praktek.Malang:UNM Press.
kecamatan, bangsa dan negara. Muhammad, Arni. 2007. Komunikasi
Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Pribadi, dkk. 2010. Model Desain
DAFTAR PUSTAKA
Sistem Pembelajaran.
Jakarta:Dian Aksara.
Abdulsyani. 2007. Sosiologi Skematika,
Rezeky, Saputra. 2017. Partisipasi
Teori, dan Terapan. Jakarta: PT
Politik Pemilih Pemula Pada
Bumi Aksara.
Pemilihan Presiden Di
Arifin. Anwar. 2011. Komunikasi
Kecamatan Mandau Kabupaten
Politik (Filsafat - Paradigma -
Bengkalis tahun 2014, Vol 4 No.
Teori – Tujuan – Strategi Dan
1 Di akses Pada Pebruari 2017.
Komunikasi Politik Indonesia).
Rush, dkk. 2007. Penghantar Sosiologi
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka
Asmika, Rahman. 2017. Peran Sekolah
Utama.
Sebagai Sarana Sosialisasi Politik
Sinaga. 2013. Perkembangan UKM
Untuk Meningkatkan Partisipasi
Dihambat Birokrasi Perizinan. Di
Politik Pada Pemilih Pemula,
akses pada 12 Desember 2019.
Prosiding Konferensi Nasional
http://economy.okezone,com
Kewarganegaraan
Sitepu. 2012. Penulisan Buku Teks
III.Yogyakarta: Universitas
Pelajaran. Bandung: PT. Remaja
Ahmad Dahlan.Di akses Pada Tgl
Rosdakarya.
11 November 2017
Soekanto, Soerjono. 2009. Peranan
Azwar, Rully Chairul, 2007. Partai
Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi
politik, Polkada, dan Media
Baru. Jakarta: Rajawali Pers.
Massa. Jurnal Konstitusi, 4,(1),
228-236.
Budiarjo. 2008. Dasar-Dasar Ilmu
Politik. Jakarta: Gramedia
Pustaka.
Cottam, dkk. 2012. Pengantar Psikologi
Politik. Jakarta: Rajawali Pers.

1383
Volume 2, Nomor 4, Agustus 2021

Anda mungkin juga menyukai