TINJAUAN YURIDIS MENGENAI HAK PILIH rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-
MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN UMUM DI Undang Dasar” 5.
INDONESIA YANG BELUM 17 TAHUN Pengertian demokrasi sendiri adalah sistem TETAPI SUDAH MENIKAH 1 pemerintahan yang mengijinkan dan Oleh: Sherina Angel Waworuntu 2 memberikan hak, kebebasan kepada warga Wempie J. Kumendong 3 negaranya untuk berpendapat serta turut serta Frits Dapu 4 dalam pengambilan keputusan di pemerintahan. Tidak ada sebuah Negara ABSTRAK demokrasi yang tidak menjalankan pemilihan Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk bagi sebuah jabatan publik dengan melibatkan mengetahui bagaimana peraturan mengenai hak warga negara yang berhak memilih (eligible) pilih masyarakat dalam pemilihan umum di atau yang biasa kita sebut dengan pemilihan Indonesia dan bagaimana kepastian hukum umum. Hal tersebut karena sudah menjadi mengenai hak pilih masyarakat yang belum 17 prinsip dasar kehidupan kenegaraan yang tahun tetapi sudah menikah dalam pemilihan demokratis bahwa warga negara berhak ikut umum di Indonesia, yang dengan metode aktif dalam proses politik, sehingga melalui penelitian yuridis empiris disimpulkan: 1. Hak pilih proses pemilihan umum rakyat dapat ikut setiap warga negara mendapatkan jaminan dari berpartisipasi dalam menentukan pemimpin berbagai instrument hukum. Dalam hukum nasional dengan harapan demi kemajuan bangsa dan antara lain Undang-Undang No 12 Tahun 2005 negara.6 sebagai Pengesahan Kovenan Internasional Tentang Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Hak-Hak Sipil dan Poltik, Undang-Undang No 39 Pemilu merupakan mekanisme untuk memilih Tahun 1999 Tentang Hak-Hak Asasi Manusia, dan wakil rakyat di badan Eksekutif dan Legislatif Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang antara lain adalah Dewan Perwakilan 1945. 2. Untuk mereka yang belum berumur 17 Rakyat (DPR), Dewan Perwakilah Daerah (DPD), tahun tetapi sudah menikah, sesuai dengan UU Presiden dan Wakil Presiden, dan juga Dewan No 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan, yang Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Di Indonesia bersangkutan dapat dinyatakan sebagai orang sendiri Pemilu diselenggarakan setiap lima dewasa dengan dispensasi pada penyimpangan tahun sekali pada waktu yang bersamaan dan umur sebagaimana yang diatur dalam Pasal 7 serentak di setiap daerah. Pemungutan suara ayat (2). harus diadakan secara langsung, Umum, Bebas Kata Kunci: Pemilihan Umum; Perkawinan; dan Rahasia.7 Hal tersebut ditekankan dalam Pernikahan di Bawah Umur. Undang-Undang Pemilihan Umum yang mengatakan bahwa Pemilu harus dilaksanakan PENDAHULUAN secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, A. Latar Belakang Masalah dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Ada berbagai macam sistem pemerintahan Indonesia (NKRI). 8 di dunia ini, salah satunya adalah sistem Konstitusi atau Undang-Undang Dasar pemerintahan demokrasi. Indonesia Negara Republik Indonesia (NRI) Tahun 1945 merupakan salah satu negara yang menganut telah mengatur secara jelas mengenai sistem demokrasi, dimana kekuasaan negara penyelenggaraan Pemilu, yaitu: 9 berada di tangan rakyat dan segala tindakan 1) Pemilu dilaksanakan secara langsung, umum, negara ditentukan oleh kehendak negara, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sehingga rakyatlah yang memegang kekuasaan sekali. tertinggi negara dengan pelaksanaan 2) Pemilu diselenggarakan untuk memilih anggota kekuasaan rakyat diatur dalam Undang-Undang DPR, DPD, Presiden dan Wakil Presiden dan Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. DPRD. Hal tersebut ditegaskan dalam sila keempat Pancasila dan Pasal 1 Ayat 2 Undang-Undang 5 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 6 Putera Astomo. 2014. Hukum Tata Negara Teori dan Praktek. yang berbunyi: “Kedaulatann berada di tangan Yogyakrata. Thafa Media. Hlm.121 7 Widagdo. 1995. Pemilu Pelanggaran Asas LUBER. Jakarta. Sinar Harapan. Hlm.108 1 8 Artikel Skripsi Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang 2 Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM 18071101293 Pemilihan Umum 3 9 Fakultas Hukum Unsrat, Doktor Ilmu Hukum Pasal 22E Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 4 Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum Tahun 1945 3) Peserta Pemilu untuk memilih anggota DPR dan menjadi sama-sama 19 (sembilan belas) tahun anggota DPRD adalah partai politik. baik itu untuk pria ataupun wanita. 11 4) Peserta Pemilu untuk memilih anggota DPD Perubahan pada batas usia untuk menikah adalah Perseorangan. tersebut, membuat kemungkinan bahwa 5) Pemilu diselenggarakan oleh suatu komisi pernikahan dini dapat terjadi lagi. Hal tersebut pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap dijelaskan dalam pasal 7 ayat (2) Undang- dan mandiri. Undang No. 16 Tahun 2019 tentang 6) Ketetapan lebih lanjut tentang Pemilu diatur Perkawinan, bahwa perkawinan dengan dengan undang-undang. penyimpangan terhadap ketentuan umur tetap Berdasarkan ketentuan tersebut, hak pilih dapat terjadi asalkan orang tua/wali meminta merupakan salah satu unsur penting dalam dispensasi kepada pengadilan dengan alasan Pemilu. Hak pilih itu sendiri adalah hak politik yang sangat mendesak dan desertai bukti-bukti utama yang harus diberikan kepada setiap yang pendukung yang kuat. 12 Sehingga tidak warga negara karena hak tersebut merupakan menutup kemungkinan dapat tetap terjadi hak untuk turut serta dalam pembentukan kasus dimana sudah menikah tetapi belum kehendak negara yang pelaksanaanya melalui genap usia 17 (tujuh belas). pemilu yang demokratis berdasarkan pancasila. Peraturan mengenai dispensasi tersebut Dengan adanya hak pilih maka warga negara dapat menimbulkan pertanyaan yaitu, apa Indonesia diberikan hak untuk memilih yang menyebabkan status pernikahan ataupun dipilih dalam Pemilu oleh negara. Hak berpengaruh dalam kemampuan memilih. Pilih pada dasarnya terdiri dari 2 (dua) yaitu: Apakah jika seseorang yang telah menikah 1. Hak Pilih Aktif (Hak Memilih); sudah dapat dikatakan dewasa dan dapat 2. Hak Pilih Pasif (Hak Dipilih). mempertanggungjawabkan pilihannnya Salah satu ukuran dalam menilai suksesnya walaupun masih di bawah umur. penyelenggaraan Pemilu adalah partispasi politik yang diwujudkan dengan pemberian hak B. Rumusan Masalah suara oleh masyarakat yang telah mempunyai 1. Bagaimana peraturan mengenai hak pilih hak pilih. Bisa dikatakan bahwa semakin tinggi masyarakat dalam pemilihan umum di partipasi masyarakat dalam pemilahan umum Indonesia? itu maka lebih baik penyelengggaraan 2. Bagaimana kepastian hukum mengenai hak pilih pemilihan umum tersebut. masyarakat yang belum 17 tahun tetapi sudah Pemilih dalam pemilu, adalah warga negara menikah dalam pemilihan umum di Indonesia ? Indonesia dan diharuskan berusia minimal 17 (tujuh belas) tahun. Namun, bila seorang C. Metode Penelitian pemilih sudah menikah, tak ada lagi batasan Metode penelitian yang digunakan dalam umur. Yang bersangkutan bisa memilih dalam penulisan skripsi ini adalah metode pendekatan pemilihan umum berapa pun usianya, seperti yuridis normatif yang sudah diatur dalam Undang-Undang No.7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. 10 PEMBAHASAN Peraturan itu tentu saja menimbulkan A. Peraturan Mengenai Hak Pilih Masyarakat perdebatan, apakah seseorang yang belum Dalam Pemilihan Umum di Indonesia mencapai usia 17 (tujuh belas) tahun tetapi Hak pilih merupakan salah satu prasyarat sudah menikah mempunyai hak memilih juga fundamental bagi negara yang menganut dalam Pemilu. Melihat dari keadaan sekarang sistem demokrasi. 13 Negara Indonesia yang dimana banyak anak-anak yang masih di merupakan Negara hukum yang menganut bawah umur tetapi sudah menikah, sistem demokrasi dan sangat menjunjung tinggi Undang-Undang Perkawinan yang baru, nilai kedaulatan rakyat. Hak pilih merupakan yaitu Undang-Undang No.16 Tahun 2019 hal yang paling utama dari hak politik yang tentang Perkawianan, membuat batas usia 11 seseorang untuk menikah telah dinaikan. Yang Undang-Undang No.16 Tahun 2019 tentang Perkawinan sebagai perubahan atas UU No.1 Tahun 1974 tentang semula untuk wanita umur 16 (enam belas) Perkawinan tahun dan pria 19 (sembilan belas) tahun kini 12 Ibid. 13 Andi Yuliani. Hak Konstitusional Warga Negara. JDIH (Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum) Kabupaten 10 Undang-Undang No.7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum Sukabumi diberikan kepada setiap warga negara oleh piagam terhadap Hak Asasi Manusia yang tatanan hukum, yang adalah hak untuk turut berisikan deklarasi atau pernyataan umum serta dalam penyelenggaran Pemilu untuk tentang hak-hak asasi manusia yang memilih para anggota badan Eksekutif dan diproklamasikan pada tanggal 10 Desember Legislatif di pusat maupun daerah. 194814. DUHAM merupakan dokumen Salah satu indikator sebuah Internasional yang menyatakan hak-hak dasar penyelenggaraan pemilihan umum dapat dan kebebasan mendasar yang menjadi hak dikatakan sukses adalah besar atau kecilnya semua manusia yang dikeluarkan oleh pertisipasi masyarakat menggunakan hak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan dapat pilihnya. Hal ini berarti bahwa jika masyarakat dikatakan sebagai puncak dari pada peradaban antusias dalam mengikuti kegiatan pemilihan manusia setelah malapetaka akibat kekejaman umum, maka demokrasi dapat dipandang yang dilakukan negara-negara fasis dan Nazi mampu melibatkan aspirasi masyarakat melalui Jerman pada Perang Dunia II. pemilihan yang demokratis sehingga dapat DUHAM dapat dikatakan sebagai nilai dikatakan bawah pemilihan umum tersebut standar kemanusiaan yang berlaku universal telah dilaksanakan dengan sukses. bagi siapapun, baik dari kelas sosial dan latar Hak pilih pada dasarnya terbagi atas 2 (dua) belakang apa pun dan yang bertempat tinggal yaitu; di mana pun di muka bumi ini. DUHAM a. Hak Pilih Aktif (Hak Memilih) mengemukakan bahwa semua manusia adalah Hak pilih aktif adalah hak memilih yang sama dan emua kandungan nilai-nilainya dimiliki oleh warga negara untuk memilih berlaku untuk semua, seperti sebagaimana wakilnya di dalam suatu pemilihan. Dalam yang telah dinyatakan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar Negara Republik DUHAM yaitu bahwa “Deklarasi hak-hak asasi Indonesia Tahun 1945 dikatakan bahwa “Hak manusia ini sebagai ukuran umum dari prestasi memilih ialah hak yang dijamin dan diakui semua rakyat dan semua bangsa, dengan eksitensinya dalam Konstitusi Negara Republik tujuan bahwa setiap orang dan setiap alat Indonesia.” Hal tersebut terdapat dalam pasal masyarakat dengan memperhatikan terus 27 ayat (1), pasal 28D ayat (3), pasal 28E ayat deklarasi ini akan berusaha melalui pengajaran (3). Hak mengenai memilih ini juga diatur pendidikan untuk memajukan penghormatan dalam pasal 43 ayat (1) Undang-Undang Nomor terhadap hak-hak dan kebebasan-kebebasan 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. ini, dan melalui cara-cara progresif baik b. Hak Pilih Pasif (Hak Dipilih) nasional maupun internasional, menjamin Hak pilih pasif adalah hak untuk dapat dipilih pengakuan dan pematuhannya yang efektif, dalam suatu pelaksanaan pemilihan umum. baik diantara rakyat dari negara anggota Setiap orang berhak mengajukan diri untuk sendiri maupun diantara rakyat dari daerah dipilih sebagai pejabat negara asalkan sudah dibawah kekuasaannya”. 15 memenuhi segala persyaratan yang telah diatur Jalan pikir yang terdapat dalam pembukaan oleh negara untuk menjadi pejabat negara. Hal DUHAM tersebut menggambarkan alasan dan ini dijamin dalam Deklarasi Universal Hak Asasi tujuan luhur yang menjiwai masyarakat dunia Manusia (DUHAM) pada pasal 21 ayat (2), yang agar tidak ada lagi pelanggaran terhadap HAM. berbunyi “Setiap orang berhak atas Karena dengan dijaminnya HAM, rakyat kesempatan yang sama untuk diangkat dalam berdaulat penuh untuk menentukan nasib jabatan pemerintahan negerinya”. dengan tiada lagi kekuasaan yang bersifat Hak pilih setiap warga negara mendapatkan absolute maupun totaliter. jaminan dari berbagai instrument hukum, baik DUHAM mengandung makna ganda, baik itu hukum nasional maupun internasional. keluar (antar negara-negara) maupun kedalam Berikut beberapa pengaturan hukum (antarnegara-bangsa), berlaku bagi semua internasional dan nasional mengenai hak pilih bangsa dan pemerintahan negaranya masing- yang berlaku di Indonesia : masing. Makna keluar adalah komitmen untuk 1. Hak Pilih dalam Deklarasi Universal Hak saling menghormati dan menjunjung tinggi Asasi Manusia Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia 14 Diakses dari United Nation Human Rights, Office of The High (DUHAM) atau dalam bahasa inggrisnya Comissioner, “Universal Declaration of Human Rights”, Universal Declaration of Human Rights adalah https://www.ohchr.org, pada tanggal 30 Mei 2022. 15 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. harkat dan martabat kemanusiaan antara akan menetapkan bahwa semua rakyat mempunyai negara agar terhindar dan tidak terjerumus hak untuk menentukan nasib sendiri. dalam malapetaka peperangan yang Pada tahun 1951 komisi Ham PBB tersebut menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan. berhasil menyelesaikan rancangan Kovenan sesuai Adapun makna kedalam mengandung dengan keputusan Majelis Umum PBB, dan setelah pengertian bahwa DUHAM sedunia harus dilakukan pembahasan Pasal demi Pasal, pada senantiasa menjadi kriteria objektif oleh rakyat akhirnya Majelis Umum PBB melalui Resolusi masing-masing negara dalam menilai setiap No.2200 A (XXI) berhasil mengesahkan International kebijakan yang dikeluarkan oleh Covenant on Civil and Political Rights (Kovenan pemerintahnya. Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik), dan Sebagai deklarasi yang menjunjung tinggi Optional Protocol to the International Covenant on hah-hak asasi manusia, DUHAM juga mengatur Civil and Political Rights (Opsional Protokol Kovenan hal-hal tentang kebebasan mengenai hak pilih Internasional tentang Hak Sipil dan Politik secara dalam pemilihan umum, karena hak pilih bersama-sama pada 16 Desember 1966 dan berlaku merupakan salah satu hak untuk bebas pada 23 Maret 1976. berpendapat yang termasuk dalam hak asasi International Covenant on Civil and Political manusia. Kebebasan mengenai hak pilih Rights atau biasa disingkat dengan ICCPR dipandang tersebut diatur dalam Pasal 21 Deklarasi sebagai peraturan pelaksana atas naskah pokoknya Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) yang bertujuan untuk mengukuhkan pokok-pokok HAM menyatakan : di bidang sipil dan politik yang tercantum dalam 1) Setiap orang berhak turut serta dalam DUHAM sehingga menjadi ketentuan-ketentuan pemerintahan negerinya sendiri, baik dengan yang mengikat secara hukum dan penjabarannya langsung maupun dengan perantaraan wakil- mencakup pokok-pokok lain yang terkait. Konvenan wakil yang dipilih dengan bebas; tersebut terdiri dari pembukaan dan Pasal-Pasal 2) Setiap orang berhak atas kesempatan yang yang mencakup 6 BAB dan 53 Pasal. sama untuk diangkat dalam jabatan Konvensi Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan pemerintahan negerinya; Politik (International Convenant on Civil and 3) Kemauan rakyat harus menjadi dasar Political Rights/ICCPR) mengklasifikasikan hak sipil kekuasaan pemerintah; kemauan ini harus dan politik yang tercantum di dalam ICCPR ke dalam dinyatakan dalam pemilihan-pemilihan berkala dua bagian, yaitu hak absolut dan hak yang boleh yang jujur dan yang dilakukan menurut hak dikurangi. Pertama adalah hak-hak absolut yang pilih yang bersifat umum dan berkesamaan, harus ditegakkan dan dihormati dalam keadaan serta dengan pemungutan suara yang rahasia apapun, seperti hak untuk hidup, hak untuk bebas ataupun menurut cara-cara lain yang juga dari penyiksaan, hak bebas dari perbudakan, hak menjamin kebebasan mengeluarkan suara”. bebas dari penahanan karena gagal memenuhi Pada Pasal 21 ayat (1) dinyatakan bahwa setiap perjanjian (hutang), hak bebas dari pemidanaan orang memiliki hak untuk dapat dipilih dan memilih. yang berlaku surut, hak atas kebebasan berpikir dan Pada ayat (2) menyatakan bahwa setiap orang atau sebagainya. Kedua, hak-hak yang boleh dikurangi warga negara memiliki hak untuk dipilih agar dapat pemenuhannya oleh negara seperti hak atas menduduki suatu jabatan pemerintahan. Serta ayat kebebasan berkumpul secara damai, hak atas (3) menyatakan secara ekspilit hak pilih yang kebebasan menyatakan pendapat atau berekspresi, diwujudkan dalam pemilihan umum. hak atas kebebasan berserikat, hak untuk 2. Hak Pilih dalam Kovenan Hak Sipil dan mendapatkan dan memberi informasi16. Politik Kebebasan dari hak politik dan sipil mencakup Setelah disusunnya DUHAM, PBB memasuki hak-hak yang memungkinkan warga negara ikut tahap kedua yaitu menyusun sesuatu yang dirasa berpartisipasi dalam kehidupan politik. Hak politik lebih menyikat dibandingkan dengan hanya mencakup hak untuk mengambil bagian dalam deklarasi belaka (something more legally binding pemerintahan dan memberikan suara dalam than a more declaration),” yaitu dalam bentuk pemilihan umum yang berkala dengan hak suara perjanjian (covenant). Setelah melalui perdebatan yang universal dan setara. Hak sipil adalah hak panjang, dalam sidangnya tahun 1951, Majelis warga negara untuk menikmati kebebasan dalam Umum PBB meminta kepada Komisi HAM PBB untuk merancang Kovenan tentang hak sipil dan politik 16 dan memuat sebanyak mungkin ketentuan yang Muhardi Hasan. 2005. Hak Sipil dan Politik. Jurnal Demokrasi Vol IV No.1. Hlm 93, 97, 101. berbagai macam hal, seperti hak untuk hidup, hak dari basic rights (Inggris) dan groundrechten memperoleh pendidikan, hak untuk memiliki harta (Belanda), atau bisa juga dikatakan sebagai benda, hak untuk berusaha, hak untuk hak-hak fundamental ( fundamental rights, civil mengeluarkan pendapat secara lisan maupun rights). tulisan, hak atas kebebasan beragama dan lain-lain. Sebagai anggota dari lembaga Perserikatan Pengaturan mengenai hak pilih yang adalah hak Bangsa-Bangsa, Indonesia harus politik yang diatur dalam Konvensi Internasional memperhatikan, menghormati, menghargai, tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (International dan menjunjung tinggi prinsip dan tujuan Convenant on Civil and Political Rights) : Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa serta Yang pertama dalam Pasal 19 yang berisi : Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia 1. Setiap orang mempunyai hak untuk (DUHAM). Karena DUHAM berisi pokok-pokok mempunyai pendapat tanpa mendapat hak asasi manusia dan kebebasan dasar yang gangguan; dijadikan sebagai acuan dalam penegakan dan 2. Setiap orang mempunyai hak akan kebebasan penghormatan hak asasi manusia baik bagi menyatakan pendapat; hak ini mencakup anggota PBB sendiri maupun masyarakat yang kebebsan untuk mencari, menerima, dan berada di wilayah yurisdiksinya. menyampaikan keterangan dan gagasan Pemerintah Indonesia sebagai salah satu apapun, tanpa memandang batas-batas baik anggota PBB dan untuk memenuhi secara lisan, melalui tulisan ataupun tanggungjawab dalam pelaksanaan hak sipil percetakan, dalam bentuk seni, atau melalui dan politik setiap warga negara telah berusaha media lain menurut pilihannya. untuk meratifikasi Kovenan Hak Sipil dan Pada Pasal 21 yang mengemukakan bahwa : Politik, yaitu dengan mengeluarkan Undang- “Hak untuk berkumpul dalam kedamaian harus Undang Nomor 12 Tahun 2005. Dengan diakui. Tidak ada pembasan yang boleh dikenakan meratifikasi konvenan hak sipil dan politik pada pelaksanaan hak ini selain pembatasan yang secara yuridis, bukan saja menyebabkan negara ditentukan sesuai dengan undang-undang dan yang yang meratifikasinya menjadi terikat hukum, dalam suatu masyarakat demokratis perlu demi akan tetapi juga merupakan sumbangan kepentingan kemanan nasional dan keselamatan terhadap dunia atas perjuangan hak asasi umum, ketertiban umum (order public), manusia17. perlindungan kesehatan masyarakat dan kesusilaan Bentuk pertanggung jawaban lainnya dari atau perlindungan atas hak-hak dan kebebasan- pemerintah dalam menjamin hak politik warga kebebasan orang lain.” negaranya yaitu dengan menyatakannya dalam Berikutnya juga diatur dalam Pasal 25 ICCPR Undang- Undang Dasar Negara Republik yang telah diratifikasi Indonesia dengan UU No. 12 Indonesia Tahun 1945 serta juga mengaturnya Tahun 2005 yang menentukan bahwa: dalam suatu peraturan Perundang-undangan “Setiap warga negara juga harus mempunyai hak dibawah Undang Dasar Negara Republik dan kebebasan, tanpa pembedaan apapun Indonesia Tahun 1945, yakni dalam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan tanpa UndangUndang No. 39 Tahun 1999. Hak pembatasan yang tidak beralasan: memilih dan hak dipilih merupakan hak dasar a) Ikut dalam pelaksanaan urusan warga negara Indonesia yang diakui pemerintahan, baik secara langsung keberadaaan sebagai statutory right dengan maupun melalui wakil-wakil yang dipilih mengaturnya dalam Undang-Undang. secara bebas; a. Hak Pilih dalam Undang-Undang Dasar b) Memilih dan dipilih pada pemilihan umum Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berkala yang jujur, dan dengan hak pilih Sebelum disahkan Perubahan Kedua yang universal dan sama, serta dilakukan Undang-Undang Dasar Negara Republik melalui pemungutan suara secara rahasia Indonesia Tahun 1945 yang memuat Pasal XA untuk menjamin kebebasan dalam tentang hak Asasi Manusia, Undang-Undang menyatakan kemauan dari para pemilih; Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 c) Memperoleh akses pada pelayanan umum telah mengakui macam-macam hak asasi di negaranya atas dasar persamaan.” manusia. Salah satunya adalah hak pilih yang 3. Hak Pilih dalam Yuridiksi Nasional Indonesia 17 Hak asasi manusia di Indonesia lebih dikenal Moh. Kusnardi dan Hermaily Ibrahim. 2016. Pengantar dengan istilah “hak asasi” sebagai terjemahan Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta Pusat. Sinar Bakti. Hlm 312. tercantum dalam Pasal 27 ayat (1) yang adalah kebebasan berserikat, berkumpul, dan perwujudan dari penegakan hak asasi manusia mengeluarkan pendapat18. yang menyatakan bahwa “segala warga negara Kedudukan hak pilih menjadi hak bersamaan kedudukannya didalam hukum dan konstitusional adalah berasal dari penafsiran pemerintahan dan wajib menjunjung hukum hukum yang dilakukan oleh Mahkamah dan pemerintahan itu dengan tidak ada Konstitusi. Pada Putusan perkara kecualinya”. konstitusionalitas hak mantan anggota Partai Eksisitensi hak asasi manusia semakin Komunis Indonesia (PKI) untuk mencalonkan diperlihatkan lagi dalam Pasal 28D ayat (1) dan diri sebagai anggota legislatif MK berpendapat ayat (3) sebagai Perubahan kedua Undang- “...bahwa hak konstitusional warga negara Undang Dasar Negara Republik Indonesia untuk memilih dan dipilih (right to vote and Tahun 1945 yang berbunyi “(1) setiap orang right to be candidate) adalah hak yang dijamin berhak atas pengakuan, jaminan, perindungan, oleh konstitusi, undang-undang maupun dan kepastian hukum yang adilserta perlakuan konvensi internasional, maka pembatasan yang sama dihadapn hukum; (3) Setiap warga penyimpangan, peniadaan dan penghapusan begara berhak memperoleh kesempatan yang akan hak dimaksud merupakan pelanggaran sama dalam pemerintahan.” terhadap hak asasi dari warga negara 19.” Hak-hak yang diatur dalam Undang-Undang Hak pilih yang dimaksud dalam Putusan Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut sejatinya adalah dalam konteks hak disebut sebagai hak konstitusional. Hak pilih warga negara untuk mendapat kesempatan juga termasuk sebagai hak konstitusional yang sama mencalonkan diri sebagai anggota meskipun tidak tercantum secara jelas dalam legislatif dalam. Namun, Mahkamah Konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik dalam pertimbangannya juga menyebutkan Indonesia Tahun 1945 atau tidak secara ekspilit kedudukan hak memilih (right to vote) sebagai dinyatakan tentang perlindungan hak pilih. Hak hak yang dijamin oleh konstitusi. Oleh pilih warga negara diatur dalam Pasal 1 ayat (2) karenanya, dengan serta merta hak untuk Kedaulatan berada ditangan rakyat dan memilih dimasukkan kategori sebagai hak dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar konstitusional Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Pasal 2 Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun ayat (1) Majelis Permusyawaratan Rakyat 2003 yang diuji oleh MK tercantum syarat calon terdiri atas Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota legislatif tidak boleh atau tidak pernah anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih terlibat secara langsung maupun tidak langsung melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dalam PKI termasuk organisasi massa-nya. dengan undang-undang; Pasal 6A ayat (1) Putusan MK mempertimbangkan Pasal 27, Presiden dan wakil presiden dipilih dalam satu Pasal 28 D dan Pasal 28 I ayat (2) UUD 1945 pasangan secara lengsung oleh rakyat; Pasal 19 yang mengatur mengenai kedudukan dan ayat (1) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat kesempatan yang sama bagi warga negara dipilh melalui pemilihan umum; Pasal 22C ayat untuk duduk dalam pemerintahan tanpa ada (1) Anggta Dewan Perwakilan Daerah dipilih diskriminasi. Ketentuan konstitusional tersebut dari setiap provinsi melalui pemilihan umum; merupakan batu uji yang diistilahkan dengan Pasal 27 ayat (1) Segala warga negara norma hak konstitusional (constitutional rights bersamaan kedudukannya didalam hukum dan norms) pemerintahan dan wajib menjunjung hukum Hak warga negara yang tertera secara jelas dan pemerintahan itu dengan tiada kecualinya; dalam konstitusi adalah “kesempatan yang Pasal 28 Kemerdekaan berserikat dan sama dalam hukum dan pemerintahan”, berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan sebagaimana tercantum dalam Pasal 27 ayat dan tuisan dan sebagainya ditetapkan dengan (1) “Segala warga negara bersamaan undang-undang; Pasal 28D ayat (3) Setiap kedudukannya di dalam hukum dan orang berhak atas status kewarganegara; Pasal pemerintahan”. Secara teoritis, hak 28E ayat (3) Setiap orang berhak atas konstitusional yang jelas tertera dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik 18 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 19 Putusan Nomor 011-017/PUU-I/2003. Indonesia Tahun 1945 adalah hak untuk undangan; (2) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam turut serta dalam pemerintahan dengan pemerintahan. Dengan demikian, dalam langsung dipilihnyya dengan bebas, menurut penafsiran MK sebagaimana tercantum dalam cara yang ditentukan dalam peraturan Putusan 011- 017/PUU-I/2003 hak untuk dipilih perundang-undangan20.” tanpa dasar diskriminasi merupakan hak konstitusional turunan (derivative B. Kepastian Hukum Mengenai Hak Pilih constitutional right norms) dari hak yang Masyarakat Yang Belum 17 Tahun Tetapi tertera pada Pasal 27 ayat (1) dan Pasal 28D Sudah Menikah Dalam Pemilihan Umum ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Di Indonesia Republik Indonesia Tahun 1945. Hak pilih adalah hak politik utama yang b. Pengaturan Hak pilih dalam UU Nomor. 39 harus diberikan kepada setiap warga negara Tahun 1999 Tentang Hak-Hak Asasi Manusia karena hak tersebut merupakan hak untuk Undang-Undang Dasar Negara Republik turut serta dalam pembentukan kehendak Indonesia Tahun 1945 telah memuat bagian negara yang pelaksanaanya melalui pemilu khusus yang mengatur mengenai perlindungan yang demokratis berdasarkan pancasila. Tapi Hak Asasi Manusia. Selain itu, ada juga tidak semua warga negara diberikan hak pilih beberapa peraturan perundang-undangan juga ini, hanya mereka yang telah memenuhi semua diterbitkan untuk memuat perlindungan hak persyaratanlah yang bisa memilikinya. asasi manusia, salah satu diantaranya adalah Menurut Peraturan Komisi Pemilihan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Umum No.4 Tahun 2015, warga negara yang Hak Asasi Manusia. Undang-Undang No. 39 telah mempunyai hak memilih, untuk terdaftar Tahun 1999 ini berpedoman pada Deklarasi sebagai pemilih, harus memenuhi persyaratan Hak Asasi Manusia yang dicanangkan oleh berikut ini: 21 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Konvensi 1) Tidak sedang terganggu jiwa/ingatannya; Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengatur 2) Tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan tentang HAM dan Undang-Undang ini juga putusan pengadilan yang telah mempunyai disesuaikan dengan kebutuhan hukum kekuatan hukum tetap; masyarakat dan pembangunan hukum nasional 3) Berdomisili di daerah pemilihan paling kurang 6 yang berdasarkan Pancasila oleh Undang- (enam) bulan sebelum disahkannya DPS yang Undang Dasar Negara Republik Indonesia dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Tahun 1945. atau dokumen kependudukan dari instansi Untuk dapat menggunakan hak yang berwenang, dan lain-lain; konstitusional (menggunakan hak pilih), maka 4) Tidak sedang menjadi anggota Tentara hak warga negara Indonesia untuk memilih dan Nasional Indonesia, atau Kepolisian Negara dipilih dijamin secara penuh, baik dalam Republik Indonesia. Piagam-Piagam Hak Asasi Manusia PBB (10 Di beberapa negara, pemilihan umum Desember Tahun 1948), International Covenant hanya memiliki satu syarat tunggal umur, on Civil and Political Rights Tahun 1966 contohnya negara Finlandia yang mengatur maupun dalam Undang-Undang Dasar Negara bahwa hanya orang berumur 18 tahun atau Republik Indonesia Tahun 1945. Sebagai bagian lebih yang bisa ikut serta dalam Pemilihan dari Hak Asasi Manusia, Hak Pilih warga negara umum. Begitu juga dengan Swiss yang juga dijamin penuh dalam UU No.39 Tahun mengatur orang yang dapat mengikuti 1999 tentang Hak Asasi Manusia. pemilihan umum adalah mereka yang sudah 18 Hak pilih dalam Undang-Undang No. 39 atau lebih. 22 Tahun 1999 tercantum dalam Pasal 23 ayat (1) Peraturan tunggal umur tersebut tentu saja “Setiap orang bebas untuk memilih dan memberikan kepastian siapa saja yang bisa ikut mempunyai keyakinan politiknya” , Pasal 43 ayat (1) dan ayat (2) yang berbunyi “(1) Setiap 20 Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi warga negara berhak untuk dipilih dan memilih Manusia. dalam pemilihan umum berdasarkan 21 PKPU No.4 Tahun 2015 persamaan hak melalui pemungutan suara 22 Hak Politik Warga Negara (Sebuah Perbandingan Kostitusi). yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, Artikel Hukun Tata Negara dan Peraturan Perundang-undangan. dan adil sesuai dengan ketentuan perundang- Media Publikasi Peraturan Perundang-undangan dan Informasi Hukum serta dalam pemilihan umum. Hanya mereka menentukan arah bangsa. Kita juga sebagai warga yang sudah berusia sesuai dengan ketentuan negara yang baik, harus bertanggungjawab memilih saja yang berhak ikut dalam pemilu. Berbeda Presiden/Wakil Presiden, Anggota DPR, DPD, DPRD dengan negara-negara tersebut, Indonesia Provinsi dan Kabupaten/Kota yang memiliki lebih dari satu peraturan yang mempertahankan Pancasila dan Bhinneka Tunggal mengatur siapa saja yang dapat mengikuti Ika, menciptakan kesejahteraan hidup pemilihan umum. Yaitu selain harus berusia 17 bermasyarakat serta kehidupan masyarakat inklusif. tahun atau lebih, mereka yang sudah menikah Jika kita tidak menggunakan hak pilih (golput), juga dapat mengikuti pemilihan umum. Hal ini kesempatan memilih pemimpin justru akan tentu saja membuat celah, yaitu bagaimana digunakan oleh orang/pihak lain. Akan sangat jika ada orang yang sudah menikah tetapi berbahaya kalau yang menggunakan hak itu justru belum berusia 17 tahun, sehingga berujung orang/pihak yang tidak bertanggungjawab terhadap pada suatu pertanyaan yaitu apakah seseorang kelangsungan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, yang sudah menikah atau sudah pernah kesejahteraan hidup bermasyarkat dan yang menikah tetapi belum berusia 17 tahun dapat menjaga prinsip inklusif-toleran. memilki hak pilih dalam pemilihan umum. Dalam Undang-Undang Pemilu sendiri, golput Karena dalam persyaratan tersebut tidak (tidak menggunakan hak pilihnya) tidak dinyatakan dijelaskan secara ekspilit atau mendetail secara eksplisit sebagai perbuatan yang dapat tentang kata “sudah genap 17 tahun atau lebih dipidana. Tetapi yang dapat dipidana adalah orang atau sudah/pernah menikah”. Bagi mereka yang mempengaruhi atau mengajak orang lain yang belum berusia 17 tahun tatapi supaya tidak menggunakan hak pilihnya (golput). sudah/pernah menikah, dapatkah mereka Dijelaskan dalam Pasal 284 UU Pemilu yang diberikan perlakuan yang sama yaitu sama- mengatur tentang perbuatan yang mempengaruhi sama diberikan hak pilih seperti orang lain yang atau mengajak orang lain supaya tidak memilih, telah berusia 17 tahun atau lebih. yang berbunyi : Salah satu bukti warga negara yang baik ialah Dalam hal terbukti pelaksana dan tim Kampanye ikut bertanggung jawab (wajib) dan berhak untuk Pemilu menjanjikan atau memberikan uang atau andil dalam menciptakan kesejahteraan hidup. Hal materi lainnya sebagai imbalan kepada peserta ini bertepatan dengan Pacansila dalam sila yang ke Kampanye Pemilu secara langsung atau tidak lima yang bertujuan untuk mewujudkann keadilan langsung untuk: sosila bagi seluruh rakyat Indonesia. Salah satu cara a. tidak menggunakan hak pilihnya; untuk mewujudakn tujuan tersebut adalah dengan b. menggunakan hak pilihnya dengan memilih ikut serta dalam pemilihan umum karena pemilihan Peserta Pemilu dengan cara tertentu sehingga umum merupakan cara terbaik dan bermartabat surat suaranya tidak sah; bagi rakyat untuk dapat memilih pemimpin negara c. memilih Pasangan Calon tertentu; yang diharapkan dapat membawa keadilan dan d. memilih Partai Politik Peserta Pemilu tertentu; kesejahteraan hidup bagi seluruh rakyat Indonesia, dan/atau dengan secara langsung berpartisipasi dan memilih e. memilih calon anggota DPD tertentu, Presiden/Wakil Presiden, Anggota Dewan dijatuhi sanksi sebagaimana diatur dalam Undang- Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Undang ini. Daerah (DPRD) Provinsi dan Kabupaten/Kota dan Dalam Undang-Undang No 7 Tahun 2017 Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Tentang Pemilihan Umum, dinyatakan bahwa Dalam sila yang keempat juga secara tegas yang bisa ikut serta dalam pemilihan umum menyatakan bahwa kerakyatan di Indonesia, adalah mereka yang sudah berumur 17 tahun dipimpin oleh hikmat kebijakan dalam atau lebih, sudah kawin atau sudah pernah permusyawaratan/perwakilan. Makna sila ini adalah kawin. Secara hukum mereka yang hakikat dari demokrasi yang sebenarnya, yang sudah/pernah melakukan pernikahan tersebut melambangkan bahwa pemerintahan berasal dari sudah bisa memiliki hak pilih dalam pemilihan rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, serta umum walaupun umur mereka masih di bawah kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Hal ini batas minimal umur untuk bisa dikatakan bertepatan dengan tujuan diadakan pemilihan dewasa. umum, yaitu demokrasi itu sendiri. Dari perjelasan Dilihat dari keadaan jaman sekarang, tersebut, dapat dilihat bahwa mengikuti pemilihan banyak anak muda yang telah terjerumus umum itu penting karena kita berpartisipasi dalam dalam pergaulan bebas. Banyak dari mereka melakukan pernikahan dini untuk menghindari itu berhak diberi hak pilih. Berikut merupakan aib karena telah terlanjur hamil di luar nikah beberapa pandangan dan ketentuan yang padahal umur mereka belum bisa dikatakan membahas batas umur seseorang dapat cukup dalam cakupan hukum. Ditambah lagi dikatakan dewasa. dengan masih banyak kebiasaan-kebiasaan 1. Dewasa menurut Undang-Undang No 16 Tahun masyarakat yang menikahkan anaknya padahal 2019 Tentang Perkawinan sebagai perubahan masih di bawah umur. Hal-hal tersebut atas Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Tentang semakin memperbanyak kasus pernikahan dini Perkawinan di Indonesia. Dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1974 Undang-Undang No 16 Tahun 2019 Tentang Tentang Perkawinan sebelum perubahan, batas Perkawinan juga memberikan celah bagi usia minimal untuk menikah adalah 16 (enam pernikahan dini untuk dapat terjadi lagi, yaitu belas) tahun untuk wanita dan 19 (sembilan pada pasal 7 ayat (2) yang mengizinkan adanya belas) tahun untuk pria. Mengenai pembedaan penyimpangan terhadap ketentuan batas usia perlakuan antara pria dan wanita tersebut menikah asalkan disetujui oleh orang tua/wali berdampak pada penghalangan pemehuhan dan disertai dengan alasan yang sangat hak-hak dasar atau hak-hak konstitusional mendesak serta memiliki bukti-bukti warga negara, baik yang termasuk ke dalam pendukung yang kuat. Hal ini membuat mereka kelompok hak-hak sipil dan politik maupun yang dibawah umur tetapi sudah menikah hak-hak ekonomi, pendidikan, sosial, dan dipandang sah dan dewasa untuk mengikuti kebudayaan, yang seharusnya tidak boleh pemilihan umum. dibedakan semata-mata berdasarkan jenis Dalam Pasal 330 Kitab Undang-Undang kelamin, sehingga tidak aka nada permbedaan Hukum Perdata menyatakan bahwa : yang jelas merupakan diskriminasi. “Seseorang dianggap sudah dewasa jika sudah Pembedaan batas usia ini juga berusia 21 tahun atau sudah (pernah) menimbulkan diskriminasi dalam konteks menikah”. Hal ini juga menyatakan bahwa pelaksanaan hak untuk membentuk keluarga mereka yang sudah menikah dapat dianggap dalam Pasal 28B ayat (1) Undang-Undang Dasar cakap dalam melakukan perbuatan hukum. Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan Pada dasarnya kedewasaan seseorang juga menimbulkan diskriminasi terhadap sering dilihat dari umurnya. Secara umum perlindungan dan pemenuhan hak anak umur seringkali menjadi patokan dewasa sebagaimana yang dijamin dalam pasal 28B seseorang, semakin tua umurnya maka ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara semakin dewasalah ia menurut pandangan Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam hal ini, orang lain. Karena dengan bertambahnya umur ketika usia minimal perkawinan bagi wanita seseorang, maka bertambahlah hikmah orang lebih rendah dibandingkan pria, maka secara itu. 23 Hal tersebut dapat membuat mental dan hukum wanita dapat lebih cepat untuk psikologis seseorang lebih stabil sehingga jika membentuk keluarga. dihadapkan dengan suatu pengambilan Dalam amar putusannya Mahkamah keputusan, orang tersebut sudah bisa Konstitusi memerintahkan kepada pembentuk berpikiran lebih matang dan dapat undang-undang untuk dalam jangka waktu mempertanggungjawabkan pengambilan paling lama 3 (tiga) tahun melakukan keputusan tersebut. perubahan terhadap Undang-Undang Nomor 1 Dalam penulisan ini, Penulis berfokus pada Tahun 1974 tentang Perkawinan sehingga status sudah/pernah menikah dari seseorang lahirlah UU 16 Tahun 2019 tentang Perubahan yang ingin memiliki hak pilih dalam pemilihan Atas UU 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. umum. Apakah status sudah/pernah menikah Perubahan norma dalam Undang-Undang dapat dijadikan parameter bahwa yang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan ini bersangkutan sudah dewasa dan dapat menjangkau batas usia untuk melakukan mempertanggungjawab kan pengambilan perkawinan, perbaikan norma menjangkau keputusannya walaupun yang bersangkutan dengan menaikkan batas minimal umur tersebut masih di bawah umur, sehingga orang perkawinan bagi wanita. Batas minimal umur perkawinan bagi wanita dipersamakan dengan batas minimal umur perkawinan bagi pria, 23 Lukas 2 ayat 40 dan Amsal 9 ayat 11 (Kitab Suci Agama yaitu 19 (sembilan belas) tahun. Batas usia Kristen) tersebut dinilai telah matang jiwa raganya beragama Islam dan Pengadilan Negeri bagi untuk dapat melangsungkan perkawinan agar yang beragama selain Islam. dapat mewujudkan tujuan perkawinan secara 2. Dewasa Menurut Kitab Undang-Undang Hukum baik tanpa berakhir pada perceraian dan Perdata mendapat keturunan yang sehat dan Kedewasaan berdasarkan usia merupakan berkualitas. salah satu parameter bahwa yang Diharapkan juga kenaikan batas umur yang bersangkutan telah dianggap cakap dan berhak lebih tinggi dari 16 (enam belas) tahun bagi atas apa yang diatur oleh ketentuan-ketentuan wanita untuk kawin akan mengakibatkan laju hukum menurut peraturan perundang- kelahiran yang lebih rendah dan menurunkan undangan yang berlaku di Indonesia. Pada resiko kematian ibu dan anak. Selain itu juga Pasal 330 Kitab Undang-undang Hukum dapat terpenuhinya hak-hak anak sehingga Perdata menyebutkan bahwa:“Belum dewasa mengoptimalkan tumbuh kembang anak adalah mereka yang belum mencapai umur termasuk pendampingan orang tua serta genap dua puluh satu tahun, dan tak lebih memberikan akses anak terhadap pendidikan dahulu telah kawin.”Artinya, bahwa setinggi mungkin. kedewasaan seseorang jika dikaitkan dengan Dengan adanya perubahan batas usia kecakapan melalui tindakan hukum, adalah minimal untuk menikah dalam Undang-Undang mereka yang telah mencapai usia genap 21 No 16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan, tidak tahun (atau telah menikah), sudah dapat serta-merta menghentikan terjadinya merumuskan kehendaknya dengan benar dan pernikahan di bawah batas minimal umur 19 sudah dapat menyadari akibat hukum dari tahun. Masih ada kemungkinan adanya perbuatannya, dan karenanya sejak itu mereka penyimpangan terhadap ketentuan umur 19 cakap untuk bertindak dalam hukum. tahun tersebut, yaitu dengan cara orang tua Karena “anggapan” tidak selalu sesuai pihak pria dan/atau wanita meminta dispensasi dengan kenyataan maka ketentuan usia kepada pengadilan dengan alasan yang sangat dewasa bisa tidak sesuai dengan realitanya. mendesak disertai bukti-bukti pendukung yang Bisa saja ada di antara mereka yang sudah cukup, sebagaimana yang sudah dijelaskan berusia 21 tahun, masih tetap belum dapat dalam Pasal 7 ayat (2) Undang-Undang No 16 merumuskan kehendaknya dengan benar dan Tahun 2019 Tentang Perkawinan. belum dapat secara umum mengukur akibat Alasan yang sangat mendesak adalah hukum dari tindakannya. Namun demikian, keadaan tidak ada pilihan lain dan sangat kepastian hukum agar tidak ada keragu-raguan terpaksa harus dilangsungkan perkawinan. mengenai kecakapan bertindak seseorang Konkretisasi alasan mendesak yang menjadi maka ditetapkan saja ukuran 21 tahun oleh dasar hakim mengabulkan dispensasi Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH perkawinan adalah: hamil di luar nikah, telah Perdata) 24. melakukan hubungan layaknya suami isteri, 3. Dewasa dari Sudut Pandang Psikologi anak ditangkap oleh masyarakat karena Dalam melihat apakah seseorang sudah berdua-duaan dengan pasangannya yang non dewasa atau belum dapat dilihat dari unsur muhrim dan anak putus sekolah sehingga dari kedewasaan, antara lain: dikhawatirkan apabila tidak dinikahkan Pertama, indikator utama untuk menentukan terjadinya hal-hal yang dilarang oleh agama. kedewasaaan secara hukum adalah adanya Bukti yang cukup selalu dijadikan hakim kewenangan pada seseorang untuk melakukan menetapkan dispensasi nikah adalah bukti saksi perbuatan hukum sendiri, tanpa bantuan orang yang mengetahui latar belakang orangtua anak tua ataupun wali. menikahkan anaknya dan alasan yang Kedua, seseorang yang telah dewasa dapat mendorong anak menikah pada usia di bawah dibebani tanggung jawab atas segala perbuatan batas minimal yang telah diatur oleh peraturan hukum yang dilakukannya. perundang-undangan. Alat bukti lainnya yang Ketiga, Batasan usia tersebut harus merupakan diperlihatkan di persidangan adalah bukti pengaturan bagi perbuatan hukum secara penolakan perkawinan dari KUA, kartu identitas anak, akte kelahiran dan ijazah 24 terakhir. Permohonan dispensasi tersebut Ade Maman Suherman dan J. Satrio. 2010. Penjelasan Hukum diajukan ke Pengadilan Agama bagi yang Tentang Batasan Umur. Jakarta. Nasional Legal Reform Program. Hlm.9-10. umum, bukan untuk perbuatan hukum tertentu Gunarsa, Kartini Kartono, dan Andi Mapiare saja. berpendapat bahwa seseorang memasuki masa Dari sisi psikologis, masa dewasa dapat dewasa dan meninggalkan masa remajanya diartikan sebagai periode dalam kehidupan individu saat mengainjak usia 21 atau 22 yang ditandai dengan ciri-ciri kedewasaan atau tahun29.Sementara itu Muhammad Al Hadi Al kematangan, yaitu25 : Afifi menguatkan batasan yang di buat oleh a) Kestabilan emosi (emotional stability), mampu Elizabeth B. Hurlock. Dalam periodesasinya mengendalikan perasaan tidak lekas marah, sedih, tentang perkembangan anak, dia membatasi cemas, gugup, frustasi, atau tidak mudah usia akhir masa remaja atau awal dewasa saat tersinggung. seseorang berusia 18 tahun. b) Memiliki sense of reality (kesadaran realitasnya) Dari beberapa aturan dan pandangan yang cukup tinggi mau menerima kenyataan, tidak telah diuraikan di atas, dapat dilihat bahwa mudah melamun apabila mengalami kesulitan, dan seseorang dapat dikatakan dewasa adalah tidak menyalahkan orang lain atau keadaan apabila mereka yang sudah berusia atau lebih dari 20 menghadapi kegagalan. tahun ke atas. Karena dengan umur 20 tahun c) Bersikap toleran terhadap pendapat orang lain ke atas, sudah lebih mampu mengendalikan yang berbeda. perasaan, lebih stabil mentalnya serta sudah bisa d) Bersikap optimis dalam menghadapi kehidupan. bertangungjawab atas keputusan yang dia ambil. Para pakar psikologi pada umumnya Hal ini berbanding terbalik dengan hal yang mematok usia 21 tahun sebagai batas sudah diatur dalam Undang-Undang No 7 Tahun seseorang memasuki wilayah kedewasaan. 2017 Mengenai Pemilihan Umum. Dalam Undang- Menurut Elizabeth B. Hurlock, kedewasaan Undang tersebut disebutkan dalam Pasal 6 ayat (10) secara hukum inilah yang menandai seseorang bahwa “pemilih adalah warga negara Indonesia mulai memasuki usia dewasa awal (early yang sudah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun Adulthood) sebagaimana dikemukakannya atau lebih, sudah kawin, atau sudah pernah kawin. sebagai berikut : Peraturan ini dinggap tidak terlalu tepat. Karena “Masa dewasa awal adalah periode yang paling anak dibawah umur atau masih bisa dikatakan panjang dalam masa kehidupan. Di mulai dari remaja masih belum memiliki kemampuan masa dewasa awal yang terbentang sejak menyelesaikan masalah (problem solving) dan terjadinya kematangan secara hukum (umur 18 pengambilan keputusan (decision making) yang tahun) sampai kira-kira usia 40 tahun, dialami baik. Kemampuan mereka belum berkembang sekitar 20 tahun. Selanjutnya, masa tengah matang. Apabila ada masalah, mereka cenderung baya yang di mulai ketika usia 40 tahun dan kesulitan menyelesaikannya. Hal tersebut karena berakhir saat usia 60 tahun. juga di alami wawasan mereka belum cukup luas dan sekitar 20 tahun. dan akahirnya, masa tua yang pengalaman hidup mereka belum cukup banyak. di mulai sejak berakhirnya masa setengah baya Sehingga dalam pemilihan umum, suara yang sampai seseorang meninggal dunia 26.” diberikan oleh pihak yang bersangkutan dapat Berbeda dengan Elizabeth Lee Vincent, ia dipertanyakan, apakah memang dari diri mereka memberi batasan bagi usia dewasa muda yang sendiri dan dapat dipertanggungjawabkan atau dari dimulai pada usia 21 tahun sampai awal empat hasil pengaruh oleh orang lain. puluhan27. Zakiah Daradjat mengatakan bahwa Masalah mengenai umur ini juga pernah masa remaja berakhir saat seseorang diajukan kepada Mahkamah Konstitusi dengan yang memasuki usia 21 tahun, namun untuk sebagai pihak pemohon adalah Perkumpulan untuk kematangan beragama beliau Pemilu dan Demokrasi (Perludem) dan Koalisi memperpanjangnya hingga 24 atau 25 tahun 28. Perempuan Indonesia (KPI). Mereka menggugat Senada dengan Zakiyah Daradjat, Singgih D. syarat pemilih yang diatur dalam Pasal 1 Angka 6 Undang-Undang Pilkada. Menurut Perludem dan KPI 25 Swararahima. 2018. Memahami Soal Kedewasaan Dari sebagai pemohon, pemberian hak pilih bagi yang Berbagai Perspektif. Pusat Pendidikan dan Informasi Islam dan sudah/pernah kawin meskipun berusia di bawah 17 Hak-hak Perempuan. Hlm 1. tahun atau masih tergolong dalam usia anak dalam 26 Elizabeth B. Hurlock. 1980. Developmental Psychology A Life Span Approach. New York. Mc Graw Hil Book. Hlm. 265. UU Pilkada dinilai bertolak belakang dengan upaya 27 Elizabeth Lee Vincent dan Phylips C. Martin. 1961. Hukman Psychologycal Development. New York. The Ronald Press Comp. 28 29 Zakiah Daradjat. 1970. Ilmu Jiwa Agama. Bandung. Bulan Singgih D. Gunarsa. 1989. Dasar dan Teori Perkembangan Bintang. Hlm.72 Anak. Jakarta. Gunung Mulia. memperkecil angka pernikahan di usia anak yang pernah menikah dengan tujuan untuk mendapatkan diatur dalam Undang-Undang Perkawinan. Undang- suara dalam pemilu33. undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan "Hak pilih ini meskipun mereka anak-anak telah mengatur usia minimal perkawinan adalah 19 sesungguhnya bagi orang dewasa memilih adalah tahun. Status sudah/pernah menikah juga dinilai hak politik, bagi anak-anak pemilu jadi beban tidak bisa dijadikan parameter bahwa yang politik. Karena sudah dihadapkan pada beban untuk bersangkutan sudah dewasa dan oleh karena itu hidup mendadak menjadi orang dewasa, beban berhak diberi hak pilih30. mereka harus ditambah dengan memutuskan Menurut Direktur Eksekutif Perludem, Titi proses politik, dan itu jauh dari kemampuan anak- Anggraini, Komisi Pemilihan Umum sebagai anak." 34 penyelenggara rentan dipolitisasi karena persoalan Padahal dari pengamatan KPI, proses pemilu Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dianggap tidak merupakan beban politik bagi anak dan fakta di valid, apalagi jika terjadi sengketa pemilu. Ia lapangan menunjukkan mereka kerap dipaksa mengatakan bahwa hal ini akan jadi beban yang memilih salah satu kandidat. membuat penyelenggara rentan dipolitisasi, "Kalau ada pendidikan pemilih, anak-anak ini tidak misalnya ada perselisihan hasil Pilpres, KPU banyak ikut karena malu, karena statusnya secara sosial disorot karena ada pemilih di bawah 17 tahun dan dewasa tapi fisiknya masih anak-anak. Dampaknya menjadi keraguan terhadap kualitas DPT. Persoalan mereka tidak mendapat informasi yang cukup lain yang juga dapat timbul kata Titi adalah, kerja tentang kepemiluan. Jadi kalau di pertemuan petugas pemilu di lapangan kian rumit karena harus pengajian, anak-anak yang sudah kawin ini dipakai menyisir berbagai persyaratan calon pemilih31. kontestan pemilu untuk dimobilisasi suaranya dan Merujuk pada Undang-Undang Pemilu, pemilih itu terjadi di banyak daerah."lanjutnya. adalah warga negara Indonesia yang genap berusia Persoalan lain menurut Perudem dan Koalisi 17 tahun atau yang belum berusia 17 tahun tapi Perempuan Indonesia, pertimbangan Hakim MK sudah atau pernah kawin. Syarat lain yaitu memiliki tersebut bisa mendorong terjadinya perkawinan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan terdaftar sebagai usia dini. pemilih. "Sebab seperti ada insentif meski belum 17 tahun "Kenapa kami gugat pasal itu? Ini terkait tata kelola tapi sudah kawin, punya hak pilih," ujar Titi penyelenggara pemilu atau pilkada. Manajemen Anggraini. pilkada makin diperumit karena adanya Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraini, pemberlakuan syarat yang macam-macam. Tidak menyebut anak di bawah 17 tahun tapi hanya standar tunggal usia, tapi ditandai dengan sudah/pernah kawin, tidak bisa dianggap dewasa syarat kawin," tukasnya32. hanya karena melihat status sosial atau memiliki Sejauh pengamatannya di banyak negara, syarat KTP. untuk menjadi pemilih hanya satu yakni usia. "Kami tentu menyayangkan bahwa MK Batasan yang tunggal itu, dianggap lebih sederhana menggunakan pendekatan konservatif dan dan mempermudah pendataan. sederhana dalam memaknai kedewasaan warga Sorotan lain, datang dari Koalisi Perempuan negara. Bahwa parameter kedewasaan terbatas Indonesia (KPI). Sekjennya, Dian Kartikasari, pada perkawinan dan kuat gawe. Itu seolah-olah memprediksi jumlah pemilih yang merujuk pada melegalkan perkawinan usia dini dan pekerja anak," frasa yang digugat itu sekitar 8,8 juta. Mereka, sambungnya. katanya, termasuk kategori anak. "Nyatanya mereka ini adalah kawin anak dan Menurut Dian, putusan MK ini bakal pekerja anak sehingga tidak otomatis jadi dewasa," melanggengkan politisasi oleh partai politik dan tukas Dian Kartikasari menambahkan. caleg terhadap 8,8 juta anak yang sudah atau MK menolak pokok permohonan yang diajukan Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) dan Koalisi Perempuan Indonesia (KPI). 30 Mahardika. 2020. Belum 17 Tahun Tetapi Sudah/Pernah 33 Kawin Berhak Memilih Dalam Pemilu. Rumah Pemilu org. Diakses dari Gugatan syarat pemilih 17 tahun atau sudah 31 Diakses dari Gugatan syarat pemilih 17 tahun atau sudah kawin ditolak MK, Perludem :’Manejemen pilkada makin kawin ditolak MK, Perludem :’Manejemen pilkada makin diperumit. BBC NEWS Indonesia (www-bbc- diperumit. BBC NEWS Indonesia (www-bbc- com.cdn.ampproject.org) pada tanggal 10 juni 2022 34 com.cdn.ampproject.org) pada tanggal 10 juni 2022 Dian Kartikasari, Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) 32 Titi Anggraini, Direktur Eksekutif Perludem dalam wawancara dalam wawancara di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu 29/10-2020 Rabu 29/10-2020 Mereka menggugat syarat pemilih yang diatur sebagai pemilih. Selain itu, menurut hakim, tidak dalam Pasal 1 Angka 6 UU Pilkada. Menurut ada pula perlakukan diskriminatif yang dilakukan Suhartoyo, hakim Mahkamah Konstitusi yang negara. membacakan pertimbangan hukum dalam sidang "Batasan diskriminasi sesuai UU HAM adalah pembacaan putusan perkara Nomor 75/PUU- pengucilan pada perbedaan atas dasar agama, suku, XVII/2019, warga negara Indonesia, yang telah ras, etnik, antar-golongan, jenis kelamin, bahasa, memiliki KTP, meski belum berusia 17 tahun tetapi dan pilihan politik." Itulah mengapa dalam telah kawin atau pernah kawin, memiliki hak untuk putusannya, seluruh hakim MK satu suara menolak memilih dan dapat didaftarkan sebagai pemilih35. permohonan pemohon untuk seluruhnya. Mahkamah Konstitusi menilai ketentuan ukuran "Dalam pokok permohonan menolak permohonan kedewasaan dengan menggunakan frasa “sudah pemohon untuk seluruhnya," 37 kawin” atau “pernah kawin” terdapat dalam Setelah kandas di MK, rencananya Koalisi berbagai peraturan perundang-undangan lain, salah Perempuan Indonesia dan Perludem bakal satunya Pasal 330 Kitab Undang-Undang Hukum mendorong DPR agar menghapuskan frasa itu Perdata pada Pasal 330 yang menyatakan, “Yang dalam Undang-Undang Pemilu yang kini masuk belum dewasa adalah mereka yang belum mencapai dalam program legislasi nasional. usia genap 21 (dua puluh satu) tahun dan tidak "Kita berusaha yakinkan DPR tidak menggunakan kawin sebelumnya. Bila perkawinan dibubarkan frasa sudah/pernah kawin itu dalam pemilu karena sebelum usia mereka genap dua puluh satu tahun, punya dampak politik dan perkawinan anak yang maka mereka tidak kembali berstatus belum serius. Kami berharap di pembahasan bisa dewasa.” Hakim Mahkamah Konstitusi, Suhartoyo dihilangkan," tukas Dian. 38 dalam putusan juga mengatakan : 36 “Undang-undang a quo menegaskan bahwa status PENUTUP sudah menikah atau pernah menikah adalah juga A. Kesimpulan merupakan parameter alternatif untuk menentukan 1. Indonesia adalah negara yang menganut asas kedewasaan seseorang,” demokrasi, dimana kekuasaan negara berada di "Siapakah WNI yang bisa memiliki KTP? Pasal 63 tangan rakyat dan segala tindakan negara ayat 1 UU Administrasi menyatakan bahwa ditentukan oleh kehendak negara, sehingga penduduk WNI, orang asing yang punya izin tinggal, rakyatlah yang memegang kekuasaan tertinggi dan berusia 17 tahun atau pernah/sudah kawin, negara dengan pelaksanaan kekuasaan rakyat wajib memiliki KTP," sambungnya. diatur dalam Undang-Undang. Salah satu "Merujuk pada hal itu, maka WNI yang punya KTP sarana pelaksanaan demokrasi di Indoensia meski berusia di bawah 17 tahun tapi pernah atau adalah pelaksanaan pemilihan umum yang sudah kawin punya hak untuk memilih dan dapat diselenggarakan setiap lima tahun sekali pada didaftarkan sebagai pemilih." waktu yang bersamaan dan serentak di setiap Selain karena syarat administrasi telah sah daerah. Hak pilih adalah adalah hak untuk turut sebagai pemilih, anak yang belum berusia 17 tahun serta dalam penyelenggaran Pemilu untuk tapi sudah/pernah kawin, menurut MK, dianggap memilih para anggota badan Eksekutif dan sudah dewasa. Dengan persyaratan ini, segala Legislatif di pusat maupun daerah. Hak pilih perbuatan yang dilakukan dapat dipertanggung setiap warga negara mendapatkan jaminan dari jawabkan, termasuk ketika menentukan pilihan berbagai instrument hukum. Dalam hukum dalam pemilu. nasional antara lain Undang-Undang No 12 Atas dasar pertimbangan itulah, Hakim MK Tahun 2005 sebagai Pengesahan Kovenan sepakat bahwa tidak ada pertentangan aturan atau Internasional Tentang Hak-Hak Sipil dan Poltik, hukum yang dilanggar ketika menetapkan anak yang Undang-Undang No 39 Tahun 1999 Tentang belum berusia 17 tahun tapi pernah/sudah kawin Hak-Hak Asasi Manusia, dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 35 Diakses dari Pembacaan Putusan Mahkamah Konstitusi Pada Pasal 27 ayat (1), Pasal 28D ayat (1) No.75/PUU-XVII/2019.( https://perludem.org/2020/01/30/pembacaan-putusan- 37 mahkamah-konstitusi-no-75-puu-xvii-2019/) Pada tanggal 10 Anwar Usman, Ketua Mahkamah Konstitusi dalam pembacaan Juni 2022 Amar Putusan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu 36 Diakses dari Gugatan syarat pemilih 17 tahun atau sudah 29/10-2020 38 kawin ditolak MK, Perludem :’Manejemen pilkada makin Dian Kartikasari, Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) diperumit. BBC NEWS Indonesia (www-bbc- dalam wawancara di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, com.cdn.ampproject.org) pada tanggal 10 juni 2022 Rabu 29/10-2020 dan (3), Pasal 2 ayat (1), Pasal 6A ayat (1), jauh dari kemampuan anak-anak. Akhirnya Pasal 19 ayat (1), Pasal 22C ayat (1), dan anak-anak yang sudah kawin ini dipakai para Pasal 28E ayat (1). kontestan pemilu untuk dimobilisasi suaranya 2. Indonesia merupakan negara yang memiliki sehingga dalam pemilihan umum, suara yang lebih dari satu syarat tunggal umur sebagai mereka berikan bukan dari mereka sendiri syarat untuk ikut serta dalam pemilihan umum. melainkan karena pengaruh orang lain. Sebagaimana yang sudah diatur dalam Pasal 6 ayat (10) Undang-Undang No 7 Tahun 2017 A. Saran Tentang Pemilu yang menyatakan bahwa 1. Perlu adanya tambahan undang-undang “pemilih adalah warga negara Indonesia yang tentang pemilihan umum yang jelas dengan sudah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun satu syarat tunggal agar tidak membuat celah atau lebih, sudah kawin, atau sudah pernah bagi orang lain untuk memanfaatkannya untuk kepentingan politik. Akan sangat berbahaya kawin. Hal ini membuat celah bagi orang lain untuk memanfaatkannya demi kepentingan kalau yang menggunakan hak itu justru politik karena selain syarat tunggal umur orang/pihak yang tidak bertanggungjawab seperti negara lain, Indonesia membolehkan terhadap kelangsungan Pancasila, Bhinneka orang yang sudah kawin/sudah pernah kawin Tunggal Ika, kesejahteraan hidup bermasyarkat bisa mengikuti pemilu walaupun umurnya dan yang menjaga prinsip inklusif-toleran. masih belum mencapai batas usia dewasa. 2. Perlu adanya perubahan Undang-Undang Sebagai warga negara yang baik dan Pemilihan Umum mengenai hal sudah bisa bertangungjawab sesuai dengan sila ke empat memilih bagi yang sudah/pernah kawin dan ke lima Pancasila, kita harus mewujudkan walaupun masih dibawah umur minimal keadilan dan kesejahteraan seluruh bangsa dewasa. Karena status sudah/pernah menikah Indonesia, salah satunya adalah dengan ikut dinilai tidak bisa dijadikan parameter bahwa serta dalam memilih pemimpin negara yang yang bersangkutan sudah dewasa, hal ini juga diharap dapat mewujudkan cita-cita bangsa. punya dampak politik dan perkawinan anak Untuk mereka yang belum berumur 17 tahun yang serius Mereka masih dinilai sebagai anak- tetapi sudah menikah, sesuai dengan UU No 16 anak dan kemampuan anak dalam hal Tahun 2019 Tentang Perkawinan, yang mengambil keputusan masih belum matang bersangkutan dapat dinyatakan sebagai orang sehingga akan mudah dipengaruhi oleh orang dewasa dengan dispensasi pada penyimpangan lain. Dalam hal pemilihan umum, masalah ini umur sebagaimana yang diatur dalam Pasal 7 dapat membuat suara yang mereka berikan ayat (2). Dalam Pasal 330 ayat (1) dan (2) Kitab tidaklah sah. Undang-Undang Hukum Perdata juga DAFTAR PUSTAKA menyatakan bahwa mereka yang sudah Buku menikah dapat dinyatakan cakap dalam Astomo, Putera. 2014. Hukum Tata Negara Teori melakukan perbuatan hukum, walaupun dan Praktek. Yogyakrata: Thafa Media. pernikahan dibubarkan sebelum umur mereka Widagdo. 1995. Pemilu Pelanggaran Asas LUBER. genap 21 tahun, mereka tidak kembali Jakarta: Sinar Harapan. berstatus belum dewasa. Hal ini dapat Ibrahim, Moh. Kusnardi dan Hermaily. 2016. dikatakan bahwa mereka yang belum 17 tahun Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. tetapi sudah menikah bisa dianggap dewasa Jakarta Pusat. Sinar Bakti. dan bisa mengikuti pemilihan umum. Tetapi Satrio, Ade Maman Suherman dan J. 2010. dalam hal umur, hal ini juga dinggap tidak Penjelasan Hukum Tentang Batasan Umur. benar, karena status sudah/pernah menikah Jakarta. Nasional Legal Reform Program. dinilai tidak bisa dijadikan parameter bahwa Hurlock, Elizabeth B. 1980. Developmental yang bersangkutan sudah dewasa dan oleh Psychology A Life Span Approach. New York. karena itu berhak diberi hak pilih. Mereka yang Mc Graw Hil Book. belum cukup umur masih memiliki mental Martin, Elizabeth Lee Vincent dan Phylips C. 1961. seperti anak-anak dan bagi anak-anak pemilu Hukman Psychologycal Development. New jadi beban politik. Karena sudah dihadapkan York. The Ronald Press Comp. pada beban untuk hidup mendadak menjadi Daradjat, Zakiah. 1970. Ilmu Jiwa Agama. Bandung. orang dewasa, beban mereka harus ditambah Bulan Bintang. dengan memutuskan proses politik, dan itu Gunarsa, Singgih D. 1989. Dasar dan Teori Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu 29/10- Perkembangan Anak. Jakarta. Gunung Mulia. 2020 Peraturan Perundang-Undangan Lainnya Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Alkitab (Kitab Suci Agama Kristen) Tahun 1945 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum Undang-Undang No.16 Tahun 2019 Tentang Perkawinan sebagai perubahan atas Undang- Undang No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Peraturan Komisi Pemilihan Umum No.4 Tahun 2015 Putusan Nomor 011-017/PUU-I/2003. Deklarasi, Konvenan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM) atau Universal Declaration of Human Rights Jurnal, Artikel Andi Yuliani. Hak Konstitusional Warga Negara. JDIH (Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum) Kabupaten Sukabumi Muhardi Hasan. 2005. Hak Sipil dan Politik. Jurnal Demokrasi Vol IV No.1 Swararahima. 2018. Memahami Soal Kedewasaan Dari Berbagai Perspektif. Pusat Pendidikan dan Informasi Islam dan Hak-hak Perempuan. Mahardika. 2020. Belum 17 Tahun Tetapi Sudah/Pernah Kawin Berhak Memilih Dalam Pemilu. Rumah Pemilu org. Hak Politik Warga Negara (Sebuah Perbandingan Kostitusi). Artikel Hukun Tata Negara dan Peraturan Perundang-undangan. Media Publikasi Peraturan Perundang-undangan dan Informasi Hukum Internet United Nation Human Rights, Office of The High Comissioner, “Universal Declaration of Human Rights”, https://www.ohchr.org. Diakses pada tanggal 30 Mei 2022 Pembacaan Putusan Mahkamah Konstitusi No.75/PUU-XVII/2019.( https://perludem.org/2020/01/30/pembacaa n-putusan-mahkamah-konstitusi-no-75-puu- xvii-2019/) Diakses pada tanggal 10 Juni 2022 Gugatan syarat pemilih 17 tahun atau sudah kawin ditolak MK, Perludem :’Manejemen pilkada makin diperumit. BBC NEWS Indonesia (www- bbc-com.cdn.ampproject.org) Diakses pada tanggal 10 Juni 2022 Dian Kartikasari, Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) dalam wawancara di Gedung
Dalam Sebuah Negara Demokrasi Kebebasan Mutlak Diperlukan Dalam Berbagai Aspek Kehidupan Salah Satu Adalah Kebebasan Dalam Memilih Pemimpin Dalam Berbagai Level Kepemimpinan