Anda di halaman 1dari 6

Subnetting Classless & Classfull

#MUHAMMAD RUSLAN
Pengertian Subnetting
-Pengertian Subnetting Secara Umum

Pada dasarnya subnetting merupakan sebuah aktivitas jaringan komputer untuk


mengambil bit-bit dari bagian host sebuah alamat IP yang kemudian akan di
reserve atau disimpan, yang nantinya akan digunakan untuk mendefinisikan
alamat subnet.

Konsekuensinya adalah semakin sedikit jumlah bit untuk host. Jadi semakin
banyakjumkah subnet, semakin sedikit jumlah bit yang tersedia untuk
mendefinisikan hostbit.

Selain itu Subnetting bisa juga diartikan sebagai salah satu teknik untuk membagi
atau memecah blok IP address IPv4 pada kelas A,B, dan C menjadi blok IP
address yang lebih kecil. Subnetting juga merupakan pembagian sebuah jaringan
ke dalam beberapa subjaringan (sub-network = subnet) yang lebih kecil dimana
masing-masing memiliki alamatnya sendiri.
Tujuan Subnetting
Secara umum terdapat beberapa tujuan dari
melakukan subnetting, diantaranya adalah sebagai
berikut:
- Untuk mengefisienkan jumlah host dalam jaringan kecil
dimana jumlah hostnya tidak sampai 254 buah.
- Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas jalur data pada
jaringan besar yang jumlah hostnya hampir mencapai 254
atau bahkan lebih dengan cara membaginya menjadi
beberapa jaringan yang lebih kecil yang kemudian
dihubungkan dengan perangkat router.
- Untuk memotong jumlah host yang dapat terhubung ke
jaringan dengan alasan keamanan
Subnetting Classless
Classless dengan sederhana bisa disimpulkan " tanpa ada kelas " atau " tidak memakai kelas ". Bila
dihubungkan dengan pengalamatan IP, pengalamatan IP classless bisa disimpulkan jadi "
pengalamatan IP tanpa mengetahui kelas " dengan cara memakai Classless-Inter Domain Rouing
(CIDR) atau dapat juga di kenal dengan arti panjang prefiks. Format pengalamatannya yaitu dengan
memberi tanda slash (/) di belakang alamat IP lalu diikuti dengan variabel panjang prefiks.

Pengalokasian host/IP yang bisa memakai subnet mask yang tidak sama, yang di dukung oleh
routing protocol (RIPv2, OSPF, serta EIGRP) yang bisa memberi info subnet, hingga bisa
menghemat beberapa alamat host/IP.

Cara classless addressing (pengalamatan tanpa ada kelas) sekarang ini mulai banyak diaplikasikan,
yaitu dengan pengalokasian IP Address dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIDR). Arti
lain yang dipakai untuk memanggil sisi IP address yang menunjuk satu jaringan dengan lebih
khusus, dimaksud juga denganNetwork Prefix.

Umumnya dalam menuliskan network prefix satu kelas IP Address dipakai sinyal garis miring
(Slash) “/”, diikuti dengan angka yang memberikan panjang network prefix ini dalam bit.
Contoh Dasarnya: 192. 168. 0. 0/24
Subnetting Classfull
Classfull merupakan pengalamatan IP yang dibagi berdasar pada kelas. Perlu kalian ketahui
bahwa ada 5 kelas yang tidak sama dan itu merupakan kelas yang menentukan ukuran jaringan.
Empat bit pertama dari alamat IP yang dipakai untuk mengidentifikasi kelas. Dari lima kelas A, B,
C, D serta E. kelas A, B serta C dipakai untuk jaringan unicast, D untuk jaringan multicast serta E
disiapkan untuk pemakaian ”masa depan”.

Bit yang digunakan untuk mengidentifikasi kelas adalah sebagai berikut:


A = 1 bit pertama IP Address-nya“0”
B = 2 bit pertama IP Address-nya“10”
C = 3 bit pertama IP Address-nya“110”
D = 4 bit pertama IP Address-nya“1.110”
E = 4 bit pertama IP Address-nya“1.111”
Namun persoalan nampak dengan adanya arsitektur ini, kalau ukuran jaringan itu sangat besar.
Hal ini sudah pasti dapat mengurangi tingkat fleksibilitasnya ini mengakibatkan pemborosan
sebagian alamat. Untuk menangani masalah ini, CIDR atau Routing Inter-Domain Classless
dikenalkan pada th. 1993. Berikut alamat IP dibagi jadi dua sisi, yaitu :

Sisi paling utama yaitu alamat jaringan yang dipakai untuk mengidentifikasi jaringan
Sisi yang paling penting yaitu host identifier.
Contoh Classfull
IP Kelas C memiliki range host 0 – 255 192. 168. 1. 0 – 192. 168. 1. 255,
Bagaimana andaikan computer dikantor hanya ada 10? klo kita memakai
default netmask ip kelas C 255. 255. 255. 0 jadi bakal terdapat beberapa
IP yg tidak dipakai dikarenakan yang kita perlukan cuma 10 IP saja,
memanglah tak ada problem dengan mengkoneksikan IP/24 itu namun
apabila akan mengatur serta mengelola pastinya akan sulit lantaran kita
bingung IP mana yang sudah dipakai karnadan tentunya sangat banyak.
oleh karena itu dipakai CIDR yang umumnya dinotasikan dengan tanda ”/“
(Slash), hingga notasi yang dipakai/28. Maka permasalahan ini sudah bisa
kita simpulkan menjadi seperti dibawah ini :
192.168.1.0 /28 = range ip 192.168.1.0 – 192.168.1.15
192.168.1.0 = Net ID
192.168.1.15 = Broadcast
192.168.1.1 – 192.168.1.14 adalah IP Available

Anda mungkin juga menyukai