Anda di halaman 1dari 48

ANGGARAN KAS

(CASH BUDGET)
1. Kas merupakan aktiva yang paling lancar dan mempunyai
kedudukan sentral dalam menjaga kelancaran operasi
perusahaan.
2. Jumlah Kas yang berlebihan akan menyerap dana modal
kerja yang mahal, sehingga menaikan beban tetap
perusahaan.
3. Kekurangan kas dapat mengakibatkan tidak terbayarnya
kewajiban perusahaan seperti hutang gaji, bunga bank,
hutang dagang dan sebagainya, akibatnya selanjutnya akan
menurunkan produktivitas kerja serta merugikan nama baik
perusahaan di mata para pemasok.
PENGERTIAN
Anggaran Kas adalah anggaran yang menunjukkan perubahan kas dan
memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan
menunjukkan arus kas masuk sebagai sumber kas dan arus kas keluar
sebagai arus kas dibelanjakan (digunakan) sehingga tampak kelebihan
dan kekurangan kas, dan saldo kas selama periode tertentu dari suatu
organisasi.
Budget yang merencana secara lebih terperinci tentang jumlah kas
beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu selama periode
yang akan datang baik perubahan yang berupa penerimaan maupun
perubahan yang berupa pengeluaran kas
TUJUAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KAS
1. Menentukan posisi kas pada berbagai waktu, dengan memperbanding
kan uang kas masuk dengan kas keluar.
2. Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus
3. Mempersiapkan keputusan pembelanjaan jangka pendek atau jangka
panjang
4. Sebagai dasar kebijaksanaan pemberian kredit
5. Sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan
6. Anggaran kas yang sudah ada juga berfungsi sebagai dasar penilaian
terhadap realisasi pengeluaran kas yang sebenarnya.
KEGUNAAN ANGGARAN
1. Dasar yang sehat untuk pemantauan posisi kas secara terus
menerus
2. Dasar pengambilan keputusan pinjaman jangka pendek atau
pinjaman jangka panjang atau dengan tambahan modal sendiri
untuk menutupi defisit kas
3. Dasar kebijakan pemberian kreditmenentukan kemampuan
perusahaan membayar dividen kepada pemegang saham
4. Meningkatkan kemampuan membayar kewajiban jangka pendek
5. Memperkuat posisi dalam penawaran
PENDEKATAN DALAM MENYUSUN
ANGGARAN KAS
1. Metode penerimaan dan pengeluaran kas (metode
terpadu)
2. Metode aliran kas menurut laporan perhitungan laba-
rugi (metode pendapatan neto yang disesuaikan)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGARN KAS
1. Kegiatan Operasi : kegiatan perusahaan yang
bersifat rutin dan terus menerus dilakukan
2. Kegiatan Investasi : kegiatan yang dapat
meningkatkan dan menurunkan aset tak lancar
yang digunakan perusahaan
3. Kegiatan Pendanaan : kegiatan yang berkaitan
dengan utang dan modal sendiri
TAHAPAN PENYUSUNAN ANGGARAN KAS
1. Tahap pertama, menyusun taksiran penerimaan kas
dan pengeluaran kas meneurut rencana operasional
perusahaan
2. Tahap kedua, menyusun taksiran kebutuhan dana
yang diperlukan untuk menutup defisit dan menyusun
taksiran pembayaran bunga utang beserta waktu
pelunasan kembali utang tersebut
3. Tahap ketiga, menyusun kembali taksiran seluruh
penerimaan dan pengeluaran kas, yang merupakan
anggaran kas final.
PENDEKATAN DALAM MENYUSUN ANGGARAN KAS
Anggaran Kas Jangka Pendek, merupakan alat
operasional pengendalian kas sehari-hari dan jangka
waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan, serta
berfungsi sebagai alat pemberian otorisasi kas ke luar
secara terus menerus disesuaikan dengan arus kas
masuk dan situasi keuangan pada umumnya

Anggaran Kas Jangka Panjang, merupakan anggaran


yang jangka waktunya lima sampai sepuluh tahun serta
kegunaan utama adalah untuk mengetahui kemampuan
perusahaan menambah dana dari sumber-sumber intern
dan memperkirakan saldo kas pada akhir setiap tahun
anggaran
ANGGARAN KAS JANGKA PENDEK
Penyusunan anggaran kas jangka pendek dengan cara
menelusuri berbagai kegiatan yang mengakibatkan
terjadinya arus fisik (masuk dan keluar). Arus balik dari
berbagai arus fisik masuk akan mengakibatkan
terjadinya arus kas ke luar, sebaliknya arus balik dari
berbagai arus fisik ke luar akan mengakibatkan
terjadinya arus kas masuk.
PENYALURAN DAN PENERIMAAN KAS DALAM
ANGGARAN KAS TAHUNAN
1. Perusahaan, melaksanakan proses produksi barang/jasa sebagai
pihak pertama dan pengambil inisiatif atas terjadinya seluruh arus kas
dan arus fisik
2. Para rekanan/pemilik faktor produksi, pihak yang bergerak dalam
pasaran faktor produksi yang dibutuhkan perusahaan digunakan dalam
proses produksi,
3. Konsumen/pembeli produk perusahaan, pihak yang membutuhkan
produk perusahaan untuk dikonsumsi sendiri atau dijual kembali,
4. Pemilik Dana/Pemerintah, pihak yang mempercayakan modalnya
untuk digunakan perusahaan
SUMBER KAS
1. Hasil penjualan produk secara tunai
2. Hasil penagihan piutang dagang
3. Pendapatan lain (bunga bank, jasa giro, deviden)
4. Penjualan aktiva tetap yang tidak terpakai
5. Penerimaan bukan penghasilan (kredit bank, penjualan
obligasi, hutang jangka pendek)
6. Penambahan modal sendiri dari pemilik, dan lain-lain
PENGELUARN KAS
1. Pembayaran keperluan operasi perusahaan sehari-hari
(pembelian bahan baku, pembayaran gaji, berbagai BOP, biaya
penjualan dan adm)
2. Pembayaran pada para kreditur, berupa bunga dan
angsurannya,
3. Pembayaran pada para kreditur (bunga dan angsurannya)
4. Pembelian aktiva tetap
5. Pembayaran deviden atau pengembalian modal
6. Pembayaran pada Pemerintah (pajak, cukai, meterai, dll.)
SKEDUAL PENERIMAAN KAS
Penerimaan Januari Pebruari Maret Dst
Penjualan Tunai 20.000
Penagihan Piutang xxxxx
Penjualan Aktiva xxxxx
Lain-lain non operating xxxxx
Jumlah xxxxx
SKEDUAL PENGELUARAN KAS
Pengeluaran Jan Pebr Maret Dst

Pembelian Tunai xxxxx


Jatuh Tempo Hutang xxxxx
Pembayaran upah TKL xxxxx
Pembayaran Biaya Pabrik Tidak Lansung xxxxx
Pembayaran Biaya Administrasi xxxxx
Pembayaran Biaya Penjualan xxxxx
Pembelia Aktiva xxxxx
Lain-lain xxxxx
Jumlah xxxxx
SKEDUAL PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS
BULAN
KETERANGAN Januari Pebruari Maret Dst
Saldo Awal Kas xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx
Penerimaan Kas xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx
Kas yang Tersedia xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx
Pengeluaran Kas xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx
Saldo Akhir Kas xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx
KETERANGAN TAHUN
Saldo Awal Kas (01/01/200x) xxxxxx
Penerimaan Kas (Selama Periode) xxxxxx
xxxxxx
Pengeluaran Kas (Selama Periode) xxxxxx
Saldo Akhir Kas (31/12/200x) xxxxxx
CONTOH
1. Penjualan 25 Desember 2020 sebesar Rp. 30.000.000, dimana 40% dari
penjualan diterima tanggal 4 Januari 2021.
2. Saldo Kas 1 Januari 2021 sebesar Rp. 13.400.000.
3. 3 Januari bank mengirimkan memo atas bunga Deposito sebesar Rp.
100.000.000, dengan tingkat bunga 1,1% dan dipotong pajak penghasilan atas
bunga 15%.
4. 7 Januari, Penjualan Tunai Rp. 40.000.000 dengan Diskon 5%
5. 10 Januari, Penjualan secara kredit Rp. 50.000.000 syarat-syarat penjualan
2/10 –n/30 dan (pelanggan membayar tgl. 19/1)
6. 12 Januari, Penjualan Rp. 100.000.000 40%nya dibayar tunai dengan diskon
4%, sisa dibayar bulan berikutnya
7. 15 Desember 2020, Dapat Pinjaman sebasar Rp. 50.000.000 dengan bunga
2% sebulan, dalam perjanjian utang akan dibayar selama 2 bulan setiap
tanggal 15 bulan berikutnya.
7. 16 Januari, Pembelian secara kredit Rp. 75.000.000 syarat-syarat
pembelian 3/10 –n/30 dan (dibayar tgl. 25/1).
8. 18 Januari, membeli aktiva tetap secara cicilan seharga Rp. 200.000.000,
dengan DP 25%, dan sisanya dicicil selama 3 bulan dengan bunga 2,5%
per bulan, cicilan pertama tanggal 18 Pebruari.
9. 28 Januari, membayar gaji karyawan sebesar Rp. 5.000.000
10. 30 Januari, dijual satu unit mesin yang telah dipakai selama 3 tahun,
dimana harga perolehan mesin Rp. 250.000.000 diperlirakan masa manfaat
5 tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus. Atas penjualan mesin ini
mendapat laba Rp. 25.000.000.
Diminta:
Buatlah Skedual Penerimaan Kas
Buatlah Skedual Pengeluaran Kas
Buatlah Skedual Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Buatlah Anggaran Kas
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN JANUARI
Tanggal Penerimaan Tanggal Pengeluaran
3/1 935.000 15/1 26.000.000
4/1 12.000.000 18/1 50.000.000
7/1 38.000.000 25/1 72.750.000

12/1 38.400.000 28/1 5.000.000


19/1 49.000.000
30/1 125.000.000
263.335.000 153.750.000
Penerimaan Pengeluaran
3 Jan. Bunga = 1,1% x 100.000.000 Rp 1.100.000 15 Jan. Angsuran = Rp 25.000.000
Tax = 15% x 1.100.000 165.000 Bunga 2%x 50.000.000 1.000.000 +
Rp 935.000 26.000.000
4 Jan. Penerimaan = 40% x 30.000.000 = Rp 12.000.000 Jan. 18 Pembelian aktiva = Rp 200.000.000
DP 25% Rp 50.000.000
7 Jan. P. Tunai = Rp 40.000.000 Jan. 25 Hutang = Rp 75.000.000
Diskon 5% 2.000.000 = Rp 38.000.000 Diskon 3% = Rp 2.250.000 = Rp 72.750.000
12 Jan. Penjualan = Rp 100.000.000 Jan. 28 Membayar Gaji = Rp 5.000.000
40% Tunai = Rp 40.000.000
Diskon 4% 1.600.000 = Rp 38.400.000
19 Jan. Piutang = Rp 50.000.000
Diskon 2% 1.000.000 = Rp 49.000.000

Jan. 30 Harga Perolehan = Rp 250.000.000


Penyusutan 3 x Rp 50.000.000 = Rp 150.000.000 –
Nilai Buku Rp 100.000.000
Laba Rp 25.000.000 +
Rp 125.000.000
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN PEBRUARI
Tanggal Penerimaan Tanggal Pengeluaran

3/2 935.000 15/2 25.500.000

12/2 60.000.000 18/2 53.750.000

28/2 5.000.000

60.935.000 84.250.000
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN MARET
Tanggal Penerimaan Tanggal Pengeluaran
3/3 935.000 18/3 52.500.000
28/2 5.000.000
935.000 57.500.000
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN APRIL
Tanggal Penerimaan Tanggal Pengeluaran

3/3 935.000 18/4 51.250.000

28/2 5.000.000

935.000 56.250.000
SKEDUAL PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
Keterangan Bulan
Jan Peb. Maret April
Saldo Awal 13.400.000 122.985.000 99.670.000 43.105.000

Penerimaan 263.335.000 60.935.000 935.000 935.000


Kas tersedia 276.735.000 183.920.000 100.605.000 44.040.000
Pengeluaran 153.750.000 84.250.000 57.500.000 56.250.000
Saldo Akhir 122.985.000 99.670.000 43.105.000 (12.210.000)
ANGGARAN KAS
KETERANGAN TAHUN
Saldo Awal Kas (01/01/200x) 13.400.000
Penerimaan Kas (Selama Periode) ?
xxxxxx
Pengeluaran Kas (Selama Periode) ?
Saldo Akhir Kas (31/12/200x) (12.210.000)
LATIHAN
PT Luna Liar merencanakan penjualan pada bulan Januari s/d Juni 2016 sebagai
berikut:
Januari Rp 400/000.000
Februari 400.000.000
Maret 500.000.000
April 570.000.000
Mei 600.000.000
Juni 530.000.000

Sebanyak 30% merupakan penjualan kredit dengan syarat penagihan piutang: 80% diterima
satu bulan setelah penjualan terjadi dan 20% diterima dua bulan setelah penjualan terjadi.
BULAN
NO. PENGELUARAN JANUARI PEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI

1 BAHAN BAKU 90.000.000 150.000.000 150.000.000 170.000.000 190.000.00 150.000.000


2 GAJI 90.000.000 160.000.000 170.000.000 140.000.000 140.000.000 170.000.000
3 LAIN-LAIN 60.000.000 160.000.000 150.000.000 100.000.000 120.000.000 120.000.000

Buatlah Anggaran Kas/Cash Budget bulan Januari s/d Juni 2016 dengan syarat sbb.:
a.Safety cash balance Rp 20.000.000 per bulan
b.Apabila defisit, maka diselesaikan dengan pinjaman dari bank dan apabila terdapat cukup
dana maka akan digunakan untuk melunasi/mengangsur utang bank yang dilakukan pada
awal bulan.
c.Saldo akhir kas tahun 2010 sebesar Rp 70.000.000
d.Bunga bank 24% p.a. yang harus dibayar pada bulan berikutnya
e.Pembayaran pajak pada bulan Mei sebesar Rp 110.000.000
CONTOH
PT. “XYZ” mempersiapkan rencana tahunan, data yang dimiliki dalam triwulanan/bulanan,
serta informasi lainnya sebagai berikut :
1) Rencana Penjualan (70% tunai):
Januari Rp. 90.000; Februari Rp. 85.000; Maret Rp. 85.000;
Tw.II Rp. 250.000; Tw. III Rp. Rp. 230.000 dan Tw.IV Rp.300.000
1) Piutang yang tertagih setelah dikurangi piutang tak tertagih: 75% pada bulan
penjualan, 15% sebulan berikutnya dan 10% pada dua bulan berikutnya. Untuk
triwulanan 90% pada triwulana terjadinya penjualan dan 10% pada triwulan berikutnya.
2) Saldo awal tahun :
Piutang Rp. 20.000 (ditagih Rp. 5.000 pada Triwulan II, Rp. 7.000 pada Triwulan IV)
Cadangan piutang ragu-ragu Rp. 7.000
Kas Rp. 15.000
4) Rencana Pengeluaran Modal :
• Membeli mesin Maret Rp. 2.500,Tw III Rp. 6.000
• Pembentukan untuk gedung Desember Rp. 30.000
• Pembelian lainnya Triwulan I Rp. Rp. 600, Triwulan II Rp. 500, Triwulan III Rp. 500
dan Triwulan IV Rp. 7.000
5) Penerimaan dan Pengeluaran lainnya :
Periode Pendapatan Lain Pengeluaran Lain
Januari Rp. 1.500 Rp. 2.000
Februari 1.000 2.000
Maret 1.000 1.500
Triwulan II 3.000 5.000
Triwulan III 3.000 5.000
Triwulan IV 4.000 6.000
6) Cadangan piutang ragu-ragu 1% dari kredit
7) Pembelian
Januari Rp.14.500, Februari Rp. 16.200, Maret Rp. 15.200,
Triwulan II Rp. 46.400, Triwulan III Rp. 39.300 dan Triwulan IV Rp.
48.500
6) Anggaran Expenses (non Cash items seperti penyusutan dll bernilai Rp. 4.500
setiap bulan harus dikeluarkan)
Januari Rp. 70.900, Februari Rp. 67.700, Maret Rp. 70.100,
Tw.II Rp. 200.600, Tw. III Rp. 174.600 dan Tw. IV Rp. 212.000
6) Pengeluaran lainnya:
polis asuransi juni Rp. 750; Pajak kekayaan Februari Rp. 1.400;
Maret membayar bunga 4% dari Rp. 50.000 dan
mengangsur pinjaman Rp. 20.000;
Deviden dibayar Juni Rp. 20.000;
Fee ahli hukum Rp. 150 setiap bulannya;
Fee Akuntan Rp. 2.500 bulan februari; Pajak keuntungan April Rp. 21.000, November
Rp. 3.000 dan Desember Rp. 3.000
Anggaran Penerimaan Kas
PT. “XYZ”
Anggaran Penerimaan Kas
Tahun 2014 (Bulan dan Triwulan)

Sumber Penerimaan Jan Feb Mrt Tw.II Tw.III Tw.IV

1. Penjualan Tunai 63.000 59.500 59.500 175.000 161.000 210.000


2. Penagihan Piutang 20.048 22.944 25.394 80.661 68.904 94.021
3. Pendapatan lain-lain 1.500 1.000 1.000 3.000 3.000 4.000

Total Penerimaan 84.548 83.344 85.894 258.661 232.904 308.021


Jan. Penjualan 0.70 X 90.000 = Rp 63.000
Jan. Piutang 0.75 X 27.000 = Rp 20.250
Anggaran Pengeluaran Kas
PT. “XYZ”
Anggaran Pengeluaran Kas
Tahun 2014 (Bulan dan Triwulan)
Jenis Pengeluaran Jan Feb Mrt Tw.II Tw.III Tw.IV
1. Pengeluaran Modal :
a. Pembelian Mesin 200 200 2.500 500 6.000 30.000
b. Dana Gedung 2.000 2.000 200 5.000 500 700
c. Pembelian lain-lain 14.500 16.200 1.500 46.400 5.000 6.000
2. Pengeluaran Lain 66.400 63.200 15.200 187.100 39.300 48.500
3. Berbagai Pembelian 1.400 65.600 750 161.100 198.500
4. Anggaran Expenses 150 150 22.000 20.000 450 450
5. Lain-lain Pengeluaran : 2.500 150 450 6.000
a. Polis Asuransi 21.000
b. Pajak Kekayaan
c. Bunga dan Angsuran
d. Deviden
e. Fee Ahli Hukum
f. Fee Akuntan
g. Pajak Keuntungan
Total Pengeluaran 83.250 85.650 107.150 281.200 212.350 290.150
Anggaran Kas
PT. “XYZ”
Anggaran Kas
Tahun 2014 (Bulan dan Triwulan)
Keterangan Jan Peb Mar TW 2 TW 3 TW 4
Saldo Kas Awal 15.000 16.298 13.992 - - 20.554
Penerimaan Rutin 84.548 83.344 85.894 258.661 232.904 308.021
Kas Tersedia 99.548 99.642 99.886 258.661 232.904 328.575
Pengeluaran Kas 83.250 85.650 107.150 281.200 212.350 290.150
Saldo Kas Akhir 16.298 13.992 - 7.264 22.539 20554 38.425
ANGGARAN KAS JANGKA PANJANG
Anggaran kas jangka panjang disusun dengan cara membandingkan neraca yang disusun
antara dua periode anggaran dan perhitungan laba rugi perusahaan yang terjadi selama
periode antara kedua neraca itu.
a. Bentuk Anggaran Kas Jangka Panjang
Sumber-sumber Kas (Penambahan)
TR > TC = Laba
Akumulasi Penyusutan
Penambahan utang jangka pendek dan utang jangka panjang
Bertambahnya equity (modal disetor, cadangan, laba ditahan)
Penggunaan Kas (Pengurangan)
TC > TR = Rugi
Pembelian aktiva tetap baru
Berkurangnya utang jangka pendek dan utang jangka panjang
Berkurangnya equity (modal disetor, cadangan, laba ditahan)
B. Contoh :
PT. SunterTiga merencanakan untuk mengadakan perluasan kapasitas
mesin-mesinnya, tambahan modal yang dharapkan berasal dari
kemampuan sendiri. Apabila pinjam dari bank, bunganya tinggi dan akan
menambah beban biaya yang akan mengurangi daya saing perusahaan.
Untuk maksud tersebut, perusahaan mencoba menyusun Anggaran Kas
Jangka Panjang dalam jangka 3 tahun mendatang. Data perkiraan yang
berhasil dikumpulkan sebagai berikut :
1) Bagian Pemasaran
 Rencana penjualan untuk 3 tahun yang akan datang : tahun 2006 =
10.000 unit, tahun 2007 = 11.000 unit dan tahun 2008 = 12.000 unit
 Harga jual tahun 2006 = Rp. 1.000,- per unit dan seterusnya akan
dinaikkan Rp. 250,- setiap tahunnya dan untuk itu bagian promosi
diharapkan berperan
2) Bagian Produksi
a) Struktur Biaya
Biaya Variabel 75% dari nilai penjualan, Biaya Tetap 10% dari nilai
penjualan dan ¼nya adalah biaya penyusutan,
b) Pembelian mesin baru secara berturut-turut selama 3 tahun
adalah tahun 2006 = Rp. 500.000,-, tahun 2007 = Rp. 1.000.000,-
dan tahun 2008 = Rp. 1.500.000,-
3) Bagian Keuangan dan Akuntansi melaporkan :
 Kebutuhan Modal Kerja 10% dari nilai penjual an setiap tahun
 Awal 2006 tersedia uang tunai Rp. 500.000,- sisanya berupa modal
kerja non kas. Jumlah kas akan dipertahankan sama dari tahun ke
tahun
 Pajak keuntukan 40% dari laba sebelum pajak
 Kebutuhan membayar hutang yang jatuh tempo Tahun 2006 = Rp.
500.000,-Tahun 2007 = Rp. 1.000.000,- dan tahun 2008 = Rp.
500.000,-
 Penerimaan kas lainnya tahun 2006 = Rp. 100.000,-, taun 2007 = Rp.
150.000,- dan tahun 2008 = Rp. 50.000,-
Sesuai data di atas diminta bantuannya untuk :
1)Menyusun Proyeksi Laba rugi tahun 2006 – 2008
2)Menentukan jumlah kebutuhan serta komposisi dari modal kerja tahun 2006
- 2008
3)Menyusun Anggaran Kas Tahun 2006-2008
SOLUSI
1 ). Proyeksi Laba Rugi tahun 2006-2007
PT. SUNTERTIGA
PROYEKSI LABA RUGI
TAHUN 2006-2008
Keterangan 2006 2007 2008
Penjualan :
- 10.000 unit @ Rp. 1.000 10.000.000 -- --
- 11.000 unit @ Rp. 1.250 -- 13.750.000 --
- 12.000 unit @ Rp. 1.500 -- -- 18.000.000
Biaya Produksi :
- BV(75% dari penjualan) 7.500.000 10.312.500 13.500.000
- BT (10% dari penjualan)
Laba Sebelum Pajak 1.375.000
Tarif Pajak 40% 1.000.000 2.062.500 1.800.000
Laba Bersih Setelah Pajak 1.500.000 825.000 2.700.000
600.000 1.080.000
900.000 1.237.500 1.620.000
2 ). KEBUTUHAN DAN KOMPOSISI MODAL KERJA
PT. Sunter Tiga
Kebutuhan dan Komposisi Modal Kerja
Tahun 2006 - 2008

Komposisi Modal Kerja


Tahun Kebutuhan Modal Kerja
Kas Non Kas

2006 Rp. 1.000.000 Rp. 500.000 Rp. 500.000


2007 Rp. 1.375.000 Rp. 500.000 Rp. 875.000
2008 Rp. 1.800.000 Rp. 500.000 Rp1.300.000
3 ). ANGGARAN KAS
PT. Sunter Tiga
Anggaran Kas
Tahun 2006 - 2008

Keterangan 2006 2007 2008


Saldo Kas Awal Tahun Rp. 500.000 Rp. 750.000 Rp. 116.250
Penerimaan :
- EAT Rp. 900.000 Rp.1.237.500 Rp.1.620.000
- Depresiasi (¼ dari BT) 250.000 Rp. 343.750 Rp. 450.000
- Perubahan Modal Kerja -- (Rp.365.000) (Rp.425.000)
- Lain-lain Rp. 100.000 Rp. 150.000 Rp. 50.000
Kas tersedia Rp.1.750.000 Rp.2.116.250 Rp.1.811.250

Pengeluaran : Rp.1.000.000 Rp.1.500.000


- Pembelian Mesin Baru Rp. 500.000 Rp.1.000.000 Rp. 500.000
- Pelunasan Hutang Rp. 500.000
Total Pengeluaran Rp.1.000.000 Rp.2.000.000 Rp.2.000.000
Saldo Kas Akhir Tahun Rp. 750.000 Rp. 116.250 (Rp.188.750)
13. Latihan Soal
1. Perusahaan “Terus Maju” mempunyai data perencanaan Kas Jangka Panjang
sebagai berikut: Selanjutnya perusahaan mempunyai rencana untuk
menentukan penjualan tahun 2007-2009 dengan keterangan/perkiraan
sebagai berikut :
Keterangan 2005 2006
Penjualan Rp. 12.000.000 Rp.15.000.000
Total Biaya Rp. 9.000.000 Rp.10.500.000
Laba Rp. 3.000.000 Rp .4.500.000

a. Vol. penjualan tahun 2007 akan sama seperti tahun 2006 dengan harga
jualnya mengalami kenaikan sebesar 25%. Penjualan tahun 2008 s/d 2009
akan mengalami kenaikan secara tetap sebesar 10% dari nilai penjualan
tahun 2007
b. Untuk tahun 2007 dan seterusnya jumlah biaya secara keseluruhan
prosentasenya (%) akan sama seperti biaya tahun 2006
c. Perimbangan antara biaya tetap dan biaya variabel untuk tahun 2006 dan
seterusnya adalah 40 : 60
d. Dari keseluruhan biaya tetap pada tahun 2007, maka 50% adalah
depresiasi dan amortisasi aktiva tetap. Jumlah biaya ini akan tetap sama
sampai tahun 2009
e. Pajak keuntungan perseroan 50%
f. Jumlah modal kerja yang tersedia pada awal tahun 2007 Rp. 3.000.000,-
dan 50%nya berwujud uang kas. Jumlah uang kas ini kebutuhannya akan
dipertahankan tetap sama dari tahun ke tahun, kebutuhan modal kerja
secara keseluruhan tahun 2007 s/d 2009 akan berkembang sebanding
deng an kebutuhan pembiayaan kegiatan keseluruhan.
g. Kebutuhan pembayaran yang lain :
1) Pelunasan kredit bank tahun 2008 = Rp. 4.500.000,- dan tahun 2009 =
Rp. 3.000.000,-
2) Pembelian aktiva tetap tahun 2007 = Rp. 1.500.000,-, tahun 2008 = Rp.
1.500.000,- dan taun 2009 = Rp. 7.500.000,-
h.Penerimaan lain-lain berupa penjualan aktiva tetap tak terpakai tahun 2007 =
Rp. 750.000,- dan tahun 2008 = Rp. 750.000,-
Atas dasar data tersebut Andan diminta membuat :
a)Menyusun Proyeksi Laba Rugi Perusahaan Terus Maju Tahun 2007 – 2009
b)Menyusun Kebutuhan dan Komposisi Modal Kerja Perusahaan Terus Maju
Tahun 2007 – 2009
c)Menyusun Anggaran Kas Perusahaan Terus Maju Tahun 2007 - 2009
2. Data Anggaran Kas Tahunan dari PT. SUKSESKU sebagai berikut :
a. Rencana penjualan : 2.000 unit @ Rp. 2.000,- untuk tahun 2008. untuk
masa 3 tahun berikutnya akan diusahakan kenaikan 15% dalam unit
fisik dan 10% harga jual dari tahun sebelumnya
b. Biaya :
• Variabel : selalu 40% dari harga jual
• Tetap : Rp. 1.000.000,- untuk tahun 2008 dan
2009 serta Rp. 1.250.000,- untuk tahun 2010
• Hutang perusahaan : Rp. 5.000.000,- dengan bunga 12% per tahun.
Hutang ini harus dibayar dalam masa 4 tahun mendatang mulai
2008 dengan jumlah cicilan yang sama besar.
• Tingkat Pajak : 35% dari laba sebelum pajak
c. Modal Kerja : Rp. 1.000.000,- pada awal 2008 cukup untuk kegiatan
tahun 2008, diantaranya sebesar Rp. 400.000,- berupa Kas. Untuk
dua tahun berikutnya Modal Kerja sebesar 10% dari nilai penjualan
dan 40% diantaranya berupa Kas
d. Penerimaan :
Penjualan Aktiva Tetap tahun 2008 = Rp. 750.000,-
tahun 2010 = Rp. 200.000,-
Pinjaman tambahan Rp. 1.000.000,- untuk tahun 2010
e. Pengeluaran lain-lain :
Pembayaran Dividen 40% dari laba setelah pajak setiap tahun
Pembelian Aktiva Tetap tahun 2010 sebesar Rp. 500.000,-
Pertanyaan :
1)Buatlah Proyeksi Laba Rugi PT. SUKSESKU tahun 2008 – 2010
2)Menentukan Kebutuhan dan Komposisi Modal Kerja PT. SUKSESKU
tahun 2008 – 2010
3)Menyusun Anggaran Kas PT. SUKSESKU tahun 2008 - 2010

Anda mungkin juga menyukai