Syarat:
1. Harus kering
2. Homogen
3. Memiliki kandungan yg seragam
1. Jika dinyatakan dlm 1 no, artinya Macam-macam serbuk menurut derajat
semua serbuk dpt melalui pengayak halusnya:
dgn no tsb. Cth: “serbuk 85” artinya
semua serbuk yg diayak hrs melalui 1)Serbuk sangat kasar adalah serbuk (5/8)
ayakan no 85 2)Serbuk kasar adalah serbuk (10/40)
2. Jika dinyatakan dlm 2 nomor, artinya 3)Serbuk agak kasar adalah serbuk (22/60)
semua serbuk dpt melalui pengayak
dg nomor terendah dan tdk lbh dari 4)Serbuk agak halus adalah serbuk (44/85)
40% melalui pengayak dg nomor
5)Serbuk halus adalah serbuk (85)
tertinggi. Cth: “serbuk 10/40” artinya
semua serbuk dpt melewati ayakan 6)Serbuk sangat halus adalah serbuk (120)
no 10, dan tdk lebih dari 40% yg dan (200/300)
melalui ayakan no 40.
Keuntungan Kerugian
1. Memiliki sifat lbh mudah larut krn permukaan 1. Tidak dpt menutupi rasa & bau yg
yg lbh luas utk bersentuhan dgn medium air
dibanding sediaan padat kurang enak
2. Absorpsi obat lbh cepat dibanding sediaan padat 2. Utk bahan obat higroskopis sering
3. Kestabilan bahan aktif lbh baik dibandingkan mudah menjadi lembab saat
sediaan cair penyimpanan
4. Pengaturan dosis obat lbh leluasa
3. Kemungkinan terjadi variasi dosis
5. Lbh mudah digunakan utk anak2 & org dewasa lbh besar dibanding sediaan padat
yg sulit menelan sediaan padat
6. Kombinasi b.o. bervariasi sesuai kebutuhan 4. Perlu waktu peracikan relatif lama
pasien
7. Obat vol >> untuk dibuat tablet/kapsul dapat
dibuat dalam bentuk serbuk
Bobot serbuk setiap bungkus
umumnya sekitar 500 mg, jika
bobot suatu serbuk bagi tdk cukup
besar/<500 mg maka boleh
ditambahkan suatu zat tambahan
yg bersifat netral/tidak berkhasiat
Bahan Obat :
1. Padat : asetosal, parasetamol, dll.
2. Setengah padat : ekstrak kental, adeps lanae
3. Cair : tingtur, ekstrak cair
2. Pencampuran :
- cara penggerusan
- pengayakan
3. Membagi serbuk :
- penimbang
- pengukuran
4. Membungkus
1. Penimbangan
2. Pencampuran
3. Pembagian
4 & 5 pengemasan
1. Penggerusan
- Dg menggerus bhn dlm mortir dg. stamper - penekanan --> pengecilan
ukuran partikel & camp yg homogen
-Pengadukan --> pencampuran agar homogen
(Mortir & stamper bisa terbuat dr. kaca, porselin & besi)
Cara : mencampur b.o. satu per satu, sedikit demi sedikit dimulai dr.
b.o. yg. jumlahnya sedikit.
2. Pengayakan
Utk bhn yg ringan & mudah mengalir
Cara: bhn ditaruh di ayakan diayak
3. Penggulingan/tumbling
Utk. bahan yg ringan, tdk boleh ditekan, & memp. perbedaan BJ besar
Cara : serbuk diguling-gulingkan dlm. wadah tertutup rapat
Pencampuran serbuk dg. tekanan minimum
Tdk terjadi pengecilan ukuran partikel
--> Umum digunakan : cara visual
Berdasar penglihatan
Satu seri maksimal 10 bagian (dibagi 2 sama banyak)
Tiap bungkus obat keras, maksimum dosis 80 % dari dosis maksimum
(DM), jika dijadikan tepat DM maka perbungkus harus ditimbang satu
persatu.
CONTOH SOAL:
dr. Saraswati Paramita,SpA.
SID 99.001/ID/III/99
Diminta membuat 10 bungkus puyer,
Jl. Dharmawangsa 999 Surabaya
masing2 dengan dosis seperti tertulis
Surabaya, ………… 30/04/12
dalam resep (dtd), maka:
1. Cari dan catat nama dagang 3 sediaan serbuk terbagi dan 3 sediaan
serbuk tidak terbagi yang beredar di pasaran. Tuliskan komponen
bahan obat yang terkandung di dalamnya ! (30)
2. Cari tentang derajat kehalusan serbuk dan ayakan! Sertakan
pustaka yang jelas (30)
3. Jelaskan tentang cara pembuatan serbuk jika bahan yg akan
digunakan dalam bentuk padat, cair dan setengah padat ! Sertakan
pustaka yang jelas (40)
1. Allen, L.V., 1998. The Art, Science and Technology of Pharmaceutical
Compounding, Washington, D.C.: American Pharmaceutical Association, pp.
157-165.
2. Aulton, M.E., 2002. Pharmaceutics the Science of Dosage Form esign 2nd
edition, Edinburgh: Churchill Livingstone, pp. 534-543
3. Departemen Kesehatan RI, 1979. Farmakope Indonesia edisi III, Jakarta:
Departemen Kesehatan RI
4. Departemen Kesehatan RI, 1995. Farmakope Indonesia edisi IV, Jakarta:
Departemen Kesehatan RI
5. King, R.E., 1984. Dispensing of Medication 9th edition, Easton Pennsylvania:
Mack Publishing Company, pp. 100-108.
6. Thompson, J.E., 2004. A practical guide to contemporary pharmacy
practice 2nd edition, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.