Anda di halaman 1dari 9

Play Therapy

Setyani Alfinuha, M.Psi, Psikolog


Terapi Bermain
• Bermain adalah parameter penting pertumbuhan dan ekspresi anak.
• Oleh sebab itu, penggunaan terapi bermain dianggap sebagaicara
mendasar untuk mencegah dan menanganimasalah dan kesulitan
yang dihadirkan kepada anak.
• Terapi bermain adalah sebuah usulan alternatif intervensi pada hal-
hal penting dari permasalahan yang berhubungan dengan anak.
• Implementasi dan nilai dari terapi bermain dikenal luas dan terus
berkembang.
Terapi Bermain
• Bermain adalah inti dari masa kanak-kanak. Hal ini adalah proses dinamis yang
memungkinkan anak-anak mengekspresikan diri dengan cara mereka sendiri,
untuk berhubungandengan anak-anak lain, untuk bersosialisasi.
• Berbeda dengan orang dewasa, bukanlah tugas yang mudah bagi anak untuk
mengungkapkan pikiran, masalah, dan pertanyaan secara lisan. Mereka biasanya
menggunakan permainan untuk mengekspresikan kekhawatiran, ketakutan,
keinginan, dan berkomunikasi lainnya.
• Bermain sendiri (serta bermain dengan teman) berbeda dengan bermain di
bawah pengawasan terapis selama proses terapi. Dalam terapi bermain tentu
ada sarana untuk mencapai suatu tujuan. Anak itu sedang diawasi dalam
menerima intervensi, izin diberikan kepadanya dan anak didukung untuk bermain
Terapi Bermain
• Terapi bermain didefinisikan sebagai penggunaan sistematis dari
model teoritis yang menetapkan proses interpersonal, di mana
terapis terlatih menggunakan kekuatan terapeutik bermain untuk
membantu anak-anak mencegah atau mengatasi kesulitan psikososial
dan mencapai pertumbuhan optimal.
• Terapi bermain adalah abentuk pendekatan psikoterapi anak dan alat
psikodiagnostik.
Sifat Terapiutik Permainan
Bermain memiliki beberapa fitur dasar yang menunjukkan pentingnya
perkembangan anak, dengan prinsip:
•Bermain itu menyenangkan
•Bermain mengurangi kecemasan, ketakutan, dan frustrasi
•Transfer dalam permainan anak bersifat fungsional
•Kemampuan anak berimajinasi saat bermain sejalan dengan
perkembangan fungsi kognitifnya
Indikasi Terapi Bermain
• Terapi ini cocok untuk usia prasekolah dan anak-anak sekolah yang
melibatkan berbagai kesulitan yang mungkin terjadi selama
perkembangannya.
• Kondisi ini dapat membantu anak-anak yang sedang dalam masa
transisi dalam hidupnya, setelah perceraian, kehilangan, perubahan
tempat tinggal atau lingkungan sekolah, atau setelah kedatangan
anggota baru dalam keluarga
Jenis Terapi Bermain
• Terapi bermain memiliki berbagai fitur yang membantu dalam pengembangandan peningkatan
fungsionalitas anak. Pengakuan akan nilai hubungan terapeutik yang kuat, kebutuhan bekerja
dengan pasien anak-anak berbeda dari pasien dewasa, itu perlu mengkaji anak dari sudut
pandang perkembangan, dan penerimaan bermain sebagai bahasa anak sangat penting.
• Terapi Adler didasarkan pada kebutuhan akan perasaan miliki. Tujuannya adalah untuk
memenuhi kebutuhan khusus setiap anak, memberi mereka rasa kendali. Saat bermainterapi,
terapis lebih aktif dan terarah dan mencoba, setelah membangun hubungan yang setara dengan
anak untuk mengeksplorasi cara hidup, pikiran dan perasaan, serta membantu anak
memahaminya dan mendidiknya kembali.
• Permainan yang berpusat pada anak didasarkan pada teori bahwa perkembangan anak
merupakan suatu perjalanan dan proses yang dinamismenjadi (kesadaran atau kesadaran diri).
Carl Rogers (terapi yang berpusat pada klien) dan Virginia Axline memberikannyapenekanan pada
proses tatap muka dalam menghadapi anak dengan mendorong terciptanya iklim yang
membantunya untuk tumbuh dengan ritmenya sendiri.
Bagaimana cara kerja terapi bermain?
• Anak mempunyai kemampuan untuk memilih apa yang harus dilakukan dari berbagai macam
bahan dan mainan seperti pasir, tanah liat, boneka,teka-teki, dll.
• Terapis mendorongnya untuk bereksperimen dan mengekspresikan dirinya dengan bebas.
• Anak itu sedang diobservasi, mendapat perhatian, diberi rangsangan dan dibantu bermain.
• Selama bermain, ciptakan lingkungan yang aman di mana anak dapat melakukan sesuatu yang
sulit, “buruk”, berbahaya, tanpa benar-benar diancam, karena ini adalah bagian dari kontrak
permainan tersebut.
• Terapis memfasilitasi permainan anak, memungkinkan dia untuk mengambil peran,
mengembangkan standar dan mencari alternatif.
• Terapi bermain dan intervensi khusus memperjelas, menafsirkan perilaku anak yang
dipertimbangkan bermasalah, dan menghambat intelektual dan mental normalnya
perkembangan.
• Tujuan terapi bermain adalah untuk mengubah perilaku ini, menghilangkannya, atau bahkan
menjadikannya bentuk yang tidak terlalu disfungsional.
Referensi:
• Corey, G. (2013). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditama
• Gunansa. S. (2020). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi
• Koukourikos, K., Tsalogludou, A., Tzeha, L., Iliadis, C., Frantzana, A., Katsimbeli, A., & Kourkouta, L. (2021). An Overview of
Play Therapy. Mater Sociomed, 33 (4), 293 – 297.
• Palmer. S. (2020). Konseling dan Psikoterapi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
• Corsini, R.J & Wedding, D. (1989). Current Psycotherapy. Masca Illinois: F.E. Peacock Publisher, Inc

• Sommers, F.J., & Sommers, F.R. (2004). Counseling and psychotherapy theories in context and practice: Skills, strategies,
and techniques.New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Anda mungkin juga menyukai