Anda di halaman 1dari 13

Terapi modalitas bermain dalam keperawatan jiwa

By : Group 2
Terapi modalitas
merupakan metode
pemberian terapi yang
menggunakan
kemampuan fisik atau
elektrik. Terapi
modalitas bertujuan
defeniDefenisi terapi modalitas untuk membantu
proses penyembuhan
dan mengurangi
keluhan yang dialami
oleh klien. (Lundry &
Jenes, 2009 dalam
Setyoadi & Kushariyadi,
2011).
Jenis jenis terapi modalitas

Terapi Individual Terapi keluarga

Terapi lingkungan Terapi kelompok

Terapi Biologis Terapi perilaku

Terapi kognitif Terapi bermain


Konsep Terapi Bermain Pada Anak
Bemain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan/kepuasan. Bermain merupakan cerminan
kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan social, dan bermain
merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain,
anak-anak akan berkata-kata(berkomunikasi), belajar menyesuaikan
diri dengan lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukan,
mengenal waktu, jarak serta suara(Wong, 2000).
Fungsi utama bermain

1. merangsang perkembangan sensorik-motorik,


2. perkembangan intelektual,
3. perkembangan social,
4. perkembangan kreatifitas,
5. perkembangan kesadaran diri,
6. perkembangan moral,
7. bermain sebagai terapi
Ada 5 faktor yang mempengaruhi aktivitas bermain pada anak
yaitu

1.tahap pertumbuhan dan perkembangan anak,


2. status kesehatan anak,
3. jenis kelamin anak,
4. lingkungan yang mendukung,
5. serta alat dan jenis permainan yang cocok atau sesuai bagi
anak.
Berdasarkan Isi Permainan
Social affecive play

Sense of pleasure play

Skiil play

Games atau permainan

Unoccupied behavior

Dramatic play
Berdasarkan Karakter Sosial

Onlooker play Solitary play

Parallel play

Assosiatif play Cooperative


play
Berdasarkan Kelompok Usia Anak
1.Anak Usia Bayi
Bayi usia 0-3 khas permainan bagi usia bayi adalah adanya interaksi social yang
menyenangkan antara bayi dan orang tua dan atau orang dewasa sekitarnya. Alat
permainan yang biasa digunakan misalnya mainan gantung yang berwarna terang
dan bunyi music yang menarik.

Bayi usia 4-6 bulan. Untuk menstimulasi penglihatan dapat dilakukan permainan
seperti mengajak bayi menonton TV, memberi mainan yang mudah dipeganggnya
dan berwarna terang,stimulasi pendengaran dapat dilakukan dengan cara selalu
membiasakan memanggil namaya

Bayi usia 7-9 bulan. Untuk stimulasi penglihatan dapat dilakukan dengan
memberikan mainan yang berwarna terang atau berikan kepadanya kertas dan alat
tulis biarkan ia mencoret-coret sesuai keinginannya.
2. Anak Usia Toddler (>1 tahun-3tahun)
Anak usia toddler kegiatan belajar menunjukan karakteristik yang khas yaitu banyak
bergerak, tidak bias diam, dan mulai mengembangkan otonomi dan kemampuannya
untuk dapat mandiri.jenis permainan yang tepat dipilih untuk anak usia toddler
adalah solitary play dan parallel play

3.Anak Usia Prasekolah (>3 tahun-6 tahun)


Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya, anak usia prasekolah
mempunyai kemampuan motorik kasar dan halus yang lebih matang daripada anak
usia toddler.anak sudah lebih aktif, kreatif dan imajinatif. Demikian juga kemampuan
berbicara dan berhubungan social dengan temannya semakin meningkat. Oleh
karena itu jenis permainan yang sesuai adalah associative play, dramatic play, dan skill
play.
4. Anak Usia Sekolah(6-12tahun)
Karakteristik permainan untuk anak usia sekolah dibedakan menurut jenis kelaminnya.
Anak laki-laki tepat jika diberikan mainan jenis mekanik yang akan menstimulasi
kemampuan kreativitasnya dalam berkreasi sebagai seorang laki-laki misalnya mobil-
mobilan. Ank perempuan lebih tepat diberikan permainan yang dapt menstimulasi
untuk mengembangkan perasaan, pikiran, dan sikapnya dalam menjalankan peran
sebagai seorang perempuan, misalnya alat untuk memasak dan boneka.

5. Anak Usia Remaja (13-18 tahun)


Melihat karakteristik ank remaja demikian, mereka perlu mengisi kegiatan yang
konstruktif, misalnya dengan melakukan permainan berbagai macam olahraga,
mendengar, dan atau bermain music serta melakukan kegiatan organisasi remaja yang
positif serta kelompok basket, sepak bola, karang taruna dan lain-lain.prinsipnya,
kegiatan bermain bagi anak remaja tidak hanya sekedar mencari kesenagan dan
meningkatkan perkembangan fisiemosional, tetapi juga lebih kearah menyalurkan
minat. Bakat, aspirasi, serta membantu remaja untuk menemukan identitas pribadinya
Syarat syarat Agar orang tua dapat memberikan alat permainan yang edukatif pada
anaknya
1. Keamanan
2. Ukuran dan Berat
3. Desain
4. Fungsi Yang Jelas
5. Variasi Alat Permainan Edukatif
6. Universal

Anda mungkin juga menyukai