• Interjeksi dalam bahasa Jepang disebut dengan kandoushi. Kandoushi berasal dari kanji 「感」
kan yang memiliki arti ‘perasaan, emosi’, kanji 「 動 」 dou yang memiliki arti ‘perubahan,
gerakan’, dan kanji 「詞」 shi yang memiliki arti ‘kata-kata atau puisi’. Kandoushi merupakan
kata yang menyatakan suatu impresi atau emosi secara subjektif dan intuitif misalnya rasa
gembira atau senang, marah, rasa sedih, rasa heran, terkejut, rasa khawatir atau rasa takut
(Sutedi dalam Natasha, 2019).
• Berdasarkan penggunaannya Kandoushi mempunyai beberapa fungsi antara lain: (1) Kandou,
mengungkapkan perasaan kecewa, terkejut, marah, dan kagum; (2) Yobikake, merupakan
ungkapan perasasaan panggilan; (3) Outou, merupakan ungkapan jawaban dan balasan; (4)
Aisatsu, merupakan ungkapan salam; (5) Kakegoe, merupakan ungkapan seruan untuk memberi
semangat.
2. Kerangka Teori
• Sintaksis merupakan ilmu tata kalimat yang membahasa susunan kalimat dan bagiannya; lingkungan
gramatikal dari suatu unsur bahasa yang menentukan fungsi, kategori, dan peran unsur tersebut
• Yobikake, merupakan ungkapan perasasaan panggilan: moshi-moshi, oi, yai, ano, chotto, nee, naa, saa;
• Outou, merupakan ungkapan jawaban dan balasan; ee, hai, haa, iie, un, iya, e , nani;
• Aisatsu, merupakan ungkapan salam: ohayou, konnichiwa, konbanwa, arigatou;
• Kakegoe, merupakan ungkapan seruan untuk memberi semangat: dokkoisho, yoissa, hoikita, hore,
sore.
2. Manfaat Penelitian
• Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai jenis dan fungsi
Kandoushi Kandou.
• Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu pembelajar bahasa Jepang dalam mempelajari Kandoushi
terutama Kandoushi Kandou. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian
selanjutnya.