Anda di halaman 1dari 101

ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN NILAI MORAL

DALAM FILM NARUTO THE MOVIE THE LAST


KARYA MASASHI KISHIMOTO

ANNISA
A 111 17 091

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana


Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
iv
v
iv

ABSTRAK

Annisa, 2021. Analisis Unsur Intrinsik dan Nilai Moral dalam Film Naruto The
Movie The Last karya Masashi Kishimoto. Skripsi, Program Studi Pendidikan
Bahasa Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing Drs. Pratama Bayu Santosa,
M.Si.
Permasalahan dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimanakah unsur intrinsik
dalam film Naruto the movie the last karya Masashi Kishimoto, (2) bagaimanakah
nilai moral dalam film Naruto the movie the last karya Masashi Kishimoto.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan unsur intrinsik dalam film
Naruto the movie the last karya Masashi Kishimoto, (2) mendeskripsikan nilai
moral dalam film Naruto the movie the last karya Masashi Kishimoto. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati.
Objek yang menjadi sarana penelitian adalah film yang berjudul Naruto the movie
the last karya Masashi Kishimoto, durasi 112 menit. Sumber data yang digunakan
yaitu yang berwujud kalimat, percakapan dan ungkapan yang memuat unsur
intrinsik dan aspek-aspek nilai moral. Dalam pengumpulan data peneliti
menggunakan metode simak dan catat. Analisis data menggunakan model analisis
interaktif meliputi beberapa tahapan yaitu: pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini mengungkapkan
unsur intrinsik dalam film Naruto the movie the last terdiri dari tema, alur atau
plot, tokoh dan penokohan, latar/setting dan amanat. Nilai Moral terdiri dari dua
nilai yaitu (1) nilai moral manusia dengan dirinya sendiri, (2) Nilai Moral antara
manusia dengan manusia lain.

Kata kunci : Unsur Intrinsik, Nilai Moral, Naruto the movie the last
v

ABSTRACT

Annisa, 2021. Analysis of Intrinsic Element and Moral Values in a Film Entitled
Naruto The Movie The Last by Masashi Kishimoto. Skripsi, Indonesian Language
Education Study Program, Department of Language and Art Education, Faculty
of Teacher Training and Education, Tadulako University. Supervisor Dr. Pratama
Bayu Santosa, M.Si.
The problem of this research were (1) what are the intrinsic elements in a
film entitled Naruto The Movie The Last by Masashi Kishimoto, (2) what are the
moral values in a film entitled Naruto The Movie The Last by Masashi Kishimoto.
This research was aimed to (1) describe the intrinsic elements in a film entitled
Naruto The Movie The Last by Masashi Kishimoto, (2) describe the moral values
in a film entitled Naruto The Movie The Last by Masashi Kishimoto. This research
used a qualitative method that produced descriptive data in the form of written or
spoken words from observable people and actors. The object of this research was
a film entitled Naruto The Movie The Last by Masashi Kishimoto, with a duration
of 112 minutes. The data sources used were in the form of sentences,
conversations and expressions that contained intrinsic elements and aspects of
moral values. In collecting the data, the researcher used the method of observing
and taking notes. The data were analyzed by using interactive analysis model
includes several stages, namely data collection, data reduction, data presentation,
and drawing conclusions. The result of this research revealed the intrinsic
elements in a film entitled Naruto The Movie The Last by Masashi Kishimoto
consisted of the theme, plot, characters and characterizations, setting and
message. Moral values consisted of two values, namely (1) the moral value of the
humans and themselves, (2) moral values between humans and other humans.
Keywords: Intrinsic elements, moral values, Naruto The Movie The Last
vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul

“Analisis Unsur Intrinsik dan Nilai Moral dalam Film Naruto The Movie The Last

Karya Masashi Kishimoto”. Penulis menyadari berbagai bentuk kesulitan dan

kendala merupakan bagian yang tak perpisahkan dalam penyusunan skripsi ini.

Namun, berkat pertolongan Allah SWT, akhirnya semua kendala dapat dilalui.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam

memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

Penulis menyadari peran kedua orang tua serta keluarga terdekat sangat

besar pengaruhnya dalam setiap hari yang penulis lewati selama penyusunan

skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang

tua yang sangat penulis cintai dan hormati, Ayah saya Ajmain Karim dan Ibunda

tercinta Masita yang telah memberikan dukungan, motivasi dan doa yang tidak

ada henti-hentinya untuk penulis agar menyelesaikan studi tepat pada waktunya.

Semoga Allah yang Maha Kasih menggantikan yang terbaik bagi kalian, Aamiin.

Saat penulis menyelesaikan skripsi ini, ada banyak pihak yang juga

membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. H. Mahfudz, M.Pd, Rektor Universitas Tadulako.


vii

2. Dr. Ir. Aminuddin Kade, S.Pd., M.Si, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Tadulako.

3. Dr. H. Nurhayadi, M.Si, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, UniversitasTadulako.

4. Dr. Jusman, S.Pd.,M.Si, Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako.

5. Dr. Iskandar, M.Hum, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako.

6. Dr. Hj. Sriati Usman, M.Hum, Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako.

7. Dr. Ulinsa, M.Hum, Koordinator Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako.

8. Drs. Pratama Bayu Santosa, M.Si, selaku pembimbing yang selama ini telah

banyak memberikan saran dan motivasi dalam penyusunan skripsi.

9. Dr. H. Gazali Lembah, M.Pd dan Asrianti, S.Pd, M.Pd, selaku dewan penguji

yang telah memberikan saran serta masukan yang mendukung.

10. Drs. Ahmad Syam, M.Pd, dosen wali yang telah mandampingi dan menjadi

wali penulis selama menjadi mahasiswa di Universitas Tadulako.

11. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang

selama ini telah banyak memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama

menempuh pendidikan di Universitas Tadulako.

12. Segenap Pegawai dan Staf Tata Usaha di lingkungan Universitas Tadulako

yang telah membantu dan melayani segala keperluan administrasi penulis.


viii

13. Keluarga terdekat serta kakak-kakakku tersayang Masdalia, Basir, Herman

dan Fajrin yang selalu memberikan semangat dan doanya kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Sahabat-sahabat tersayang, tercinta Ainun, Putri Yanti, Nurhayana, Paramita,

Marni, Andi Rahmayanti, dan Yayu Safitri yang selalu memberi dukungan,

motivasi dan selalu mendengar curahan hati penulis.

15. Sahabat-sahabat tercinta yang bersama berjuang di bangku perkuliahan yaitu

Risma, Lilik Sriani, Kristiani Agustina, Alma Toliba, Haerani, Layli Mualifah,

Arni terkhusus kepada Nurul Amalia, Putri Puspita, Hasnawati dan Indriani

yang selalu bersedia mendengar curhatan penulis, memberi dukungan dan

motivasi, serta selalu ada untuk menemani dan membantu penulis.

16. Teman-teman angkatan 2017 kelas B yang tidak dapat penulis sebutkan

namanya satu-persatu, terima kasih telah memberikan motivasi dan informasi

dalam penulisan skripsi.

17. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan, meskipun nama kalian tidak

ada dalam lembar ini namun kalian akan selalu dalam hati penulis.

Akhirnya dengan mengucapkan syukur penulis menyampaikan semoga

semua bantuan yang telah diberikan akan mendapat limpahan pahala dari Tuhan

Yang Maha Esa. Dengan segala kerendahan hati penulis, semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca.

Palu, Juli 2021

Penulis

Annisa
ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

ABSTRAK iv

ABSTRACT v

UCAPAN TERIMA KASIH vi

DAFTAR ISI ix

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Tujuan Penelitian 5

1.4 Manfaat Penelitian 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian yang Relevan 7

2.2 Kajian Pustaka 9

2.2.1 Pengertian Analisis 9

2.2.2 Teori Struktural 19

2.2.3 Unsur-unsur Intrinsik Karya Sastra 10

2.2.4 Teori Sosiologi Sastra 20

2.2.5 Pengertian Nilai Moral 21


x

2.2.6 Jenis-jenis Nilai Moral 22

2.2.7 Pengertian Film 24

2.2.8 Jenis-jenis Film 26

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelian 28

3.2 Objek Penelitian 29

3.3 Data dan Sumber Data 29

3.4 Teknik Pengumpulan Data 29

3.5 Instrumen Penelitian 30

3.6 Teknik Analisis Data 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Unsur Intrinsik dalam Film Naruto The Movie The Last

4.1.1 Tema 33

4.1.2 Alur atau Plot 35

4.1.3 Tokoh dan Penokohan 42

4.1.4 Latar/setting 50

4.1.5 Amanat 53

4.2 Nilai Moral dalam Film Naruto The Movie The Last

4.2.1 Nilai Moral Antara Manusia dengan Dirinya Sendiri 54

4.2.2 Nilai Moral Antara Manusia dengan Sesama Manusia 57

BAB V KESIMPULAN

5.1 Simpulan 65

5.2 Saran 66
xi

DAFTAR PUSTAKA 67

LAMPIRAN 71
xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.4 Bagan Kerangka Pemikiran 29


xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Sinopsis Film Naruto The Movie The Last

2. Gambar Data

3. Biografi Pengarang Film Naruto The Movie The Last

4. SK Pembimbing

5. Pernyataan Keaslian Penulis

6. Biodata
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Karya sastra ialah karya imajinatif, baik karya lisan maupun tertulis. Karya

sastra ialah karya yang bersifat fiktif (rekaan). Sebuah karya sastra meskipun

bahannya/insprasinya diambil dari dunia nyata, tetapi sudah diolah oleh

pengarang melalui imajinasinya sehingga tidak dapat diharapkan realitas karya

sastra sama dengan realitas dunia nyata. Sebab, realitas dalam karya sastra sudah

ditambah “sesuatu” oleh pengarang, sehingga kebenaran dalam karya sastra ialah

kebenaran yang dianggap ideal oleh pengarangnya (Noor, 2009: 11).

Sastra berisi tentang persoalan-persoalan yang terjadi pada manusia. Dalam

mengungkapkan persoalan manusia seorang pengarang secara langsung atau

secara tidak langsung telah menuangkan persoalan sosial ke dalam karyanya. Film

juga merupakan salah satu genre karya sastra yang unik karena memiliki unsur-

unsur pembangun yang berbeda dengan genre karya sastra yang lain (Dewojati,

Cahyaningrum, 2012: 2).

Seiring dengan kemajuan zaman yang diiringi dengan berkembangnya

teknologi informasi, banyak karya sastra yang diaudio-visualkan, diantaranya

dalam bentuk film. Berbeda dengan karya sastra lainnya, seperti novel, cerpen dan

lain sebagainya, film tidak menghabiskan waktu untuk dinikmati. Dengan

menikmati film, secara tidak langsung penonton diajak ke dalam dunia imajinasi

sutradara. Baik imajinasi yang berupa khayalan, imajinasi yang berdasarkan

realistis atau memang benar-benar murni berdasarkan kenyataan (sejarah).

1
2

Budianto (dalam Jurnal Kajian Wilayah, 2015: 179) mengungkapkan bahwa

sebagai karya sastra yang menjadi salah satu bentuk popular Jepang dan telah

banyak dikenal masyarakat dunia, khususnya para penggemar budaya popular

Jepang, anime kini memang tidak hanya bisa dilihat sebagai sebuah karya seni dan

media hiburan semata, namun juga sebagai sebuah fenomena global. Di Jepang

sendiri, anime merujuk pada semua jenis film animasi tanpa mengindahkan dari

negara mana animasi tersebut berasal. Namun di luar Jepang, kata anime lebih

sering diasosiasikan secara spesifik dengan animasi Jepang.

Perkembangan film animasi ternyata tidak hanya di negara Jepang namun

negara-negara lain seperti Indonesia juga turut mempengaruhi perkembangan

kepopuleran film animasi. Film animasi yang menjadi tontonan favorit

masyarakat dalam berbagai usia khususnya remaja dan anak-anak harus dapat

menyampaikan pesan ataupun adegan-adegan yang positif, karena dalam tingkat

anak usia dini masih rentan untuk meniru apa saja yang dilihatnya.

Film Naruto bagian kecil dari Perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang semakin pesat, menyebabkan perkembangannya media

komunikasi. Untuk menyampaikan pesan yang ingin dikomunikasikan kepada

komunikan, Komunikator juga bisa menggunakan berbagai media salah satunya

film. Awalnya film merupakan sebuah hiburan yang sering ditonton untuk

menghilangkan kebosanan dan juga film mempunyai pengaruh besar terhadap

jiwa penikmatnya, namun dalam perkembangan film tidak hanya dijadikan

sebagai hiburan semata, tetapi juga bisa dijadikan sebagai media pendidikan.

Maka dari itu selain bisa menghibur, film hendaknya bisa mendidik. Berdasarkan
3

pencapaiannya yang menggambarkan realitas, film dapat memberikan dampak

emosional dan popularitas.

Dawey (2004:24) mengatakan bahwa moral adalah hal-hal yang

berhubungan dengan nilai-nilai susila. Hal ini, membuktikan bahwa moral

merupakan suatu acuan untuk menilai baik buruknya perilaku seseorang dengan

moral yang ditetapkan dalam masyarakat, maka semakin tinggi moralitasnya.

Banyak hal-hal fiktif di dalam film anime Naruto The Movie The Last karya

Masashi Kisimoto yang mengajak penonton untuk berfantasi dan tentunya hal

tersebut menjadi daya tarik tersendiri dari anime ini. Selain itu film naruto juga

menampilkan berbagai hal-hal yang banyak memberikan nilai-nilai moral. Nilai-

nilai moral perlu dianalisis untuk melihat sejauh mana film Naruto memiliki

kekuatan untuk memotivasi penontonnya agar bersikap positif.

Film naruto the movie The Last menceritakan tentang dua tahun setelah

peristiwa perang dunia shinobi ke-4, bulan mulai jatuh ke bumi seperti meteor

penghancur. Naruto harus menangani ancaman tersebut. Selain itu Toneri

Ootsutsuki, keturunan dari Hamura Ootsutsuki bertekad untuk melanjutkan

warisan leluhurnya, Ia muncul dan menculik Hanabi Hyuga setelah gagal

merebut Hinata. Naruto, Hinata, Sakura, Said dan Shikamaru diberikan misi untuk

menyelamatkan Hanabi. Toneri kembali dan Hinata ditangkap, sehingga Naruto

harus menyelamatkan keduanya, Toneri mencuri Byakugan Hanabi dan

menyatukan dengan matanya sehingga membangkitkan Tenseigan yang disegel

oleh keturunan Hamura beberapa abad terakhir. Dia juga ingin menikahi Hinata,

Naruto harus berjuang untuk menyelematkan mereka sementara Hinata tengah


4

berjuang untuk mengungkapkan perasaan cintanya kepada Naruto. Dalam kisah

perjalanan Naruto, terdapat nilai-nilai moral yang terkandung dalam Film naruto

the movie The Last yang dapat dijadikan pembelajaran hidup, sebagai contoh

mengajarkan pentingnya kerjasama, menghargai, menghormati dan menolong

sesama.

Selain lebih berfokus pada hal-hal fantasi yang ada dalam film naruto, para

penonton juga cenderung mengamati sikap-sikap buruk yang ditunjukkan oleh

para tokoh dan kemudian mengkritinya dari pada mengambil nilai-nilai kebaikan

yang jelas sudah ditampilkan. Namun demikian, ada satu hal yang sering kali

terlupakan oleh para penonton anime naruto yaitu berbagai macam nilai-nilai

moral yang ditunjukan oleh setiap tokoh dalam film naruto yang bisa dijadikan

sebagai media pendidikan.

Sesuai dengan latar belakang di atas penulis ingin meneliti unsur intrinsik

dan nilai-nilai moral dalam film naruto melalui penulisan dengan judul Analisis

unsur intrinsik dan nilai moral dalam Film naruto the movie The Last Karya

Masashi Kisimoto.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah unsur intrinsik dalam film anime Naruto The Movie The Last

karya Masashi Kisimoto?

2. Bagaimanakah nilai moral dalam film anime Naruto The Movie The Last

Karya Masashi Kisimoto?


5

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan unsur intrinsik film anime Naruto The Movie The Last karya

Masashi Kisimoto.

2. Mendeskripsikan nilai moral dalam film anime Naruto The Movie The Last

karya Masashi Kisimoto.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat dari penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat menginspirasi

para peneliti untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan unsur intrinsik dan nilai-nilai moral yang terdapat dalam

sebuah karya sastra.

2. Manfaat dari penelitian ini secara praktis diharapkan dapat bermanfaaat bagi

semua penikmat karya sastra terutama penikmat karya sastra animasi Jepang

yang disebut dengan anime agar dapat mengetahui bahwa sebuah karya

sastra diciptakan tidak hanya semata-mata untuk menghibur penonton, akan

tetapi untuk menyampaikan nilai-nilai moral yang terdapat dalam isi cerita

yang bisa dijadikan reverensi sebagai media pembelajaran.


6

1.5. Batasan Istilah

1. Analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan

yang sebenarnya.

2. Unsur intrinsik yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu tema, alur, tokoh,

dan latar.

3. Nilai adalah harga, makna, isi dan pesan, semangat atau jiwa yang tersurat

dan tersirat dalam fakta.

4. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut

tingkah laku dan perbuatan manusia.

5. Nilai moral adalah nilai-nilai yang menyangkut dengan kesusilaan serta

perilaku-perilaku sosial yang berkaitan antara manusia dan Tuhan, manusia

dengan dirinya sendiri serta kaitan antara manusia dengan mahluk ciptaan

Tuhan lainnya.

6. Film yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu merupakan karya sastra yang

mempunyai unsur intrinsik, yang sangat berpengaruh dalam kehadiran

sebuah karya sastra.


7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Penelitian Yang Relevan

Pada penelitian ini, penulis mencoba menelaah buku-buku dan hasil penelitian

terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan. Berdasarkan

penulusuran yang penulis lakukan, ditemukan beberapa penelitian yang relevan

dengan penelitian yang penulis lakukan, yaitu:

1.) Skripsi milik Farhat “ Nilai Moral dalam Anime Naruto The Movie Road To

Ninja Karya Masashi Kishimoto” (Universitas Diponegoro, 2017). Dalam

penelitian tersebut Farhat menemukan dua bentuk nilai moral yang

terkandung di dalam anime Naruto The Movie Road To Ninja, yakni

hubungan manusia dengan dirinya sendiri dan hubungan manusia dengan

sesama manusia. Farhat juga memaparkan tiga wujud nilai moral pada

hubungan manusia dengan dirinya sendiri, antara lain: 1) percaya diri; 2)

Berani; dan 3) Daya Juang. Selain itu, Farhat menemukan empat wujud nilai

moral pada hubungan manusia dengan sesama manusia, antara lain: 1) Cinta

kasih orang tua kepada anaknya; 2) Kesetiakawanan; 3) Bertanggung jawab;

dan 4) Tolong menolong.

Persamaan dengan penelitian Farhat adalah sama-sama meneliti nilai-

nilai moral yang terkandung dalam objek material. Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian milik farhat adalah terletak pada teori yang digunakan, teori
8

nilai moral yang digunakan milik Farhat berasal dari buku milik Nurgiyantoro

yang berjudul “Teori Pengkajian Fiksi”.

2.) Skripsi milik Andri Prianto “Nilai Moral dalam Novel Negeri 5 Menara Karya

Ahmad Fuadi Serta Kemungkinanya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA”

(Universitas Negeri Semarang,2018). Dalam penelitian tersebut Andri Prianto,

memiliki tujuan penelitian yang mendeskripsikan nilai moral dalam Novel

Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi, mendeskripsikan cara pengarang

menyampaikan wujud nilai moral dalam karya sastra, dan mendeskripsikan

Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi sebagai bahan pembelajaran di

SMA.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Andi Prianto mempunyai

kesamaan dan perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.

Kesamaannya, keduanya membahas nilai moral hubungan manusia dengan

Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan diri

sendiri, dan hubungan manusia dengan alam sekitar. Adapun perbedaan

penelitian Andri Prianto dengan penelitian ini terletak pada sumber datanya,

Karena peneliti menganalisis film anime Naruto The Last Karya Masashi

Kishimoto.

3.) Skripsi milik Wini “Struktur Intrinsik dalam Film Hafalan Shalat Delisa

Karya Tere Liye” (Universitas Tadulako,2016). Memiliki tujuan penelitian


9

yaitu mendeskripsikan unsur intrinsik dalam film Hafalan Shalat Delisa Karya

Tere Liye.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Wini mempunyai kesamaan dan

perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.

Kesamaannya, keduanya membahas Struktur intrinsik dalam film. Adapun

perbedaan penelitian ini terletak pada sumber data, karena peneliti

menganalisis film anime Naruto The Last Karya Masashi Kishimoto.

2.2 Kajian Pustaka

2.2.1 Pengertian Analisis

Menurut Aenul Yakin (2016:19) Analisis adalah suatu usaha untuk

mengamati secara detail sesuatu hal atau benda dengan cara menguraikan komponen-

komponen pembentuknya atau penyusunnya untuk dikaji lebih lanjut. Menurut

Suparman (2012:136), analisis meliputi perilaku menjabarkan atau menguraikan

(break down) konsep menjadi bagian-bagian yang lebih rinci dan menjelaskan

keterkaitan atau hubungan antar bagian-bagian tersebut. Kemampuan menganalisis

suatu konsep sangat dipengaruhi pemahaman terhadap konsep tersebut dan

kemampuan berfikir untuk memilah-milah, merinci dan mengaitkan hasil rinciannya.

Proses berfikir dalam menganalisis sangat dalam dan intensif. Komaruddin dkk

(dalam Aenul Yakin, 2017:20) Analisis adalah suatu pemeriksaan terhadap

keseluruhan untuk mengungkap unsur-unsur dan hubungannya.


10

2.2.2 Teori Struktural

Strukturalisme adalah sebuah totalitas yang dibangun secara koherensi oleh

berbagai unsur (pembangun)-nya (Nurgiyantoro, 2013:57). Struktur karya sastra juga

menunjuk pada pengertian adanya hubungan antar unsur (intrinsik) yang bersifat

timbal-balik, saling menentukan, saling mempengaruhi, yang secara bersama

membentuk satu kesatuan yang utuh.

Menurut Abrams dalam (Nurgiyantoro, 2012: 36) Struktur karya sastra dapat

diartikan sebagai susunan, penegasan dan gambaran semua bahan dan bagian yang

menjadi komponennya yang secara bersama membentuk kebulatan yang indah.

Pada dasarnya analisis struktural bertujuan memaparkan fungsi dan keterkaitan

antar berbagai unsur karya sastra. Analisis struktural karya sastra, terutama fiksi

dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji dan mendeskripsikan fungsi dan

hubungan antar unsur intrinsik fiksi yang bersangkutan (Nurgiyantoro, 2012:37).

2.2.3 Unsur-unsur Intrinsik Karya Sastra

Nurgiyantoro (dalam Farhat, 2017: 22) Unsur Intrinsik (intrinsic) adalah

unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang

menyebabkan suatu teks hadir sebagai teks sastra, unsur-unsur yang secara faktual

akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Adapun unsur-unsur karya sastra

antara lain:
11

1. Tema

Menurut Nurgiyantoro ( dalam Farhat, 2017: 22) Tema adalah gagasan

(makna) dasar umum yang menopang sebuah karya sastra sebagai struktur semantik

dan bersifat abstrak yang secara berulang-ulang dimunculkan lewat motif-motif dan

biasanya dilakukan secara implisit. Nurgiyantoro mengatakan bahwa tema dalam

banyak hal bersifat “mengikat” kehadiran atau ketidakhadiran peristiwa-konflik-

situasi tertentu, termasuk berbagai unsur intrinsik yang lain karena unsur-unsur

tersebut mesti mendukung kejelasan tema yang ingin disampaikan. Tema menjadi

dasar pengembangan keseluruhan cerita, maka ia pun bersifat menjiwai seluruh

bagian cerita itu. Tema mempunyai generalisasi yang umum, lebih luas, dan abstrak

(dalam Farhat, 2017: 23).

Menurut Kosasih (dalam Farhat, 2017: 23) Tema adalah gagasan yang

menjalin struktur isi cerita. Tema suatu cerita menyangkut segala persoalan, naik itu

berupa masalah kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan, dan

sebagainya. Kosasih mengatakan bahwa untuk mengetahui tema suatu cerita,

diperlukan apresiasi menyeluruh terhadap berbagai unsur karangan itu. Bisa saja

temannya itu dititipkan pada unsur penokohan, alur, ataupun pada latar (dalam

Farhat, 2017: 23).

Unsur-unsur tokoh (dan penokohan), plot (dan pemlotan), latar ( dan

penlataran), dan cerita dimungkinkan menjadi padu dan bermakna jika diikat oleh

sebuah tema. Tema berfungsi memberi koherensi dan makna terhadap keempat unsur
12

tersebut dan juga berbagi unsur fiksi yang lain. Tokoh-tokoh cerita, khususnya tokoh

utama adalah pembawa dan pelaku cerita, pembuat, pelaku, dan penderita peristiwa-

peristiwa yang diceritakan Nurgiyantoro (dalam Farhat, 2017: 24).

Nurgiyantoro (2012: 84-84) menggolongkan pembagian makna tema sebagai

berikut:

- Tema mayor

Tema mayor adalah pokok cerita yang menjadi dasar atau gagasan dasar

umum karya itu. Tema mayor terbentuk dari tema-tema minor, ada koherensi yang

erat antara berbagai tema minor yang akan memperjelas tema mayor dalam suatu

cerita. Tema-tema minor bersifat mempertegas keberadaan tema mayor.

- Tema Minor

Tema minor adalah tema yang terdapat pada bagian-bagian tertentu sebuah

cerita dan dapat diidentifikasikan sebagai makna bagian atau makna tambahan.

Jumlah tema minor tergantung pada banyak atau sedikitnya makna tambahan yang

dapat ditafsirkan pada suatu cerita.

2. Tokoh dan Penokohan

Menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2012:165) Tokoh adalah orang-orang

yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama yang oleh pembaca

ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecederungan tertentu seperti yang

diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Sedangkan
13

penokohan ialah teknik atau cara-cara menampilkan tokoh maupun pelukisan atau

gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.

Setiap film cerita umummnya memiliki karakter utama dan pendukung. Yang

dimaksud dengan karakter utama adalah motivator utama yang menjalankan alur

naratif sejak awal hingga akhir cerita. Tokoh utama sering diistilahkan dengan pihak

protagonis sedangkan karakter pendukung bisa berada pada pihak protagonist

maupun pihak antagonis. Karakter pendukung sering bertindak sebagai pemicu

konflik atau kadang sebaliknya dapat membantu karakter utama dalam

menyelesaikan masalahnya.

Sebagaimana teori mengenai tokoh/penokohan dalam buku Burhan

Nurgiyantoro:

Tokoh rekaan dalam sebuah karya fiksi dapat dibedakan menjadi beberapa

jenis. Pembedaan tersebut didasarkan pada sudut pandang dan tinjauan seperti, tokoh

utama, tokoh protagonis, tokoh berkembang, dan tokoh tipikal.

a) Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan

Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaanya dalam novel.

Tokoh yang paling banyak diceritakan, sering hadir dalam setiap kejadian, dan

berhubungan erat dengan tokoh-tokoh lain. Tokoh utama kemungkinan ada lebih dari

satu dalam sebuah novel. Kadar keutamaannya ditentukan dengan dominasi

penceritaan dan perkembangan plot secara utuh. Sedangkan tokoh tambahan

merupakan lawan dari tokoh utama. Tokoh tambahan lebih sedikit pemunculannya
14

dalam cerita dan kehadirannya hanya ada permasalahan yang terkait tokoh utama

(Nurgiyantoro dalam Aulia fikri iman , 2018:15)

b) Tokoh Protagonis dan Tokoh Antagonis

Berdasarkan fungsi penampilannya dalam cerita tokoh dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu tokoh protagonis dan antagonis. Altenberd dan Lewis (dalam

Aulia fikri iman, 2018:15) mengemukakan bahwa tokoh protagonist adalah tokoh

yang dikagumi dan sering dijadikan pahlawan yang taat dengan norma-norma, nilai-

nilai sesuai dengan konvensi masyarakat.

Berbeda dengan Protagonis, tokoh antagonis merupakan tokoh yang menjadi

lawan dan tokoh protagonis. Tokoh antagonis tidak banyak digemari karena banyak

menganut nilai-nilai penyimpangan.

c) Tokoh Sederhana dan Tokoh Bulat

Tokoh sederhana adalah tokoh yang hanya memiliki satu perwatakan tertentu,

kepribadian yang tunggal, dan tidak memungkinkan terjadi perubahan pandangan

tentang sifat yang telah dianutnya. Tokoh sederhana mudah diidentifikasi oleh

pembaca karena kedataran sifat dari tokoh tertentu ketika menghadapi permasalahan

(Nurgiyantoro dalam Aulia fikri iman, 2018:16).

d) Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang

Berdasarkan berkembang atau tidaknya perwatakan pada tokoh-tokoh dalam

cerita, tokoh dibedakan menjadi tokoh statis dan tokoh berkembang. Tokoh statis

adalah tokoh yang tidak mengalami perubahan watak walaupun menghadapi


15

permasalahan-permasalahan dalam cerita (Altenberd dan Lewis dalam Aulia fikri

iman, 2018:16). Tokoh yang memiliki perkembangan watak sesuai dengan peristiwa

dan alur cerita yang mempengaruhi tokoh tersebut (Nurgiyantoro dalam Aulia fikri

iman, 2018:16).

Nurgiyantoro (dalam Aulia fikri iman, 2018:16) menjelaskan bahwa pada

tokoh statis terdapat dua tokoh, yaitu tokoh hitam dan putih. Tokoh hitam yang

dimaksud adalah tokoh yang berwatak jahat dan tokoh putih adalah tokoh yang

berwatak baik. Kedua tokoh tersebut dari awal kemunculan hingga akhir memiliki

watak maupun penyikapan yang tetap dan saling berlawanan.

e) Tokoh Tipikal dan Tokoh Netral

Berdasarkan pencerminan tokoh dalam cerita, tokoh dibedakan menjadi dua,

yaitu tokoh tipikal dan tokoh netral. Tokoh tipikal adalah tokoh yang dicerminkan

melalui status sosialnya seperti profesi, kebangsaan, dan seseuatu yang terkait dengan

lembaga atau yang menggambarkan eksistensinya (Altenberd dan Lewis dalam dalam

Aulia fikri iman, 2018:17). Tokoh netral adalah tokoh yang hadir dalam cerita tanpa

ada unsur keterkaitan status yang ada pada seseorang di dunia nyata. Kehadirannya

berupa pelaku murni imajinasi pengarang dan yang mempunyai cerita dalam novel

(Nurgiyantoro dalam Aulia fikri iman, 2018:17).

Menurut Pujiharto (2012:44) penokohan adalah cara pengarang dalam

melukiskan tokoh, sedangkan perwatakan adalah cara pengarang dalam

menggambarkan watak dan kepribadian tokoh.


16

Penokohan atau perwatakan ialah teknik atau cara-cara menampilkan tokoh.

Ada beberapa cara menampilkan tokoh. Cara analitik, ialah cara penampilan tokoh

secara langsung melalui uraian pengarang. Jadi pengarang menguraikan ciri-ciri

tokoh tersebut secara langsung. Cara dramatik, ialah cara menampilkan tokoh tidak

secara langsung, tetapi melalui gambaran ucapan, perbuatan, dan komentar atau

penilaian pelaku atau tokoh dalam suatu cerita oleh Redaksi PM (2012:6).

3. Alur/Plot

Menurut Staton (dalam Sharas, 2017:24) secara umum, alur merupakan

rangkaian peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita. Istilah alur biasanya terbatas pada

peristiwa-peristiwa yang terhubung secara kasual saja. Peristiwa kasual merupakan

peristiwa yang menyebabkan atau menjadi dampak dari berbagai peristiwa kasual

merupakan peristiwa yang menyebabkan atau menjadi dampak dari berbagai

peristiwa lain dan tidak dapat diabaikan karena akan berpengaruh pada keseluruhan

karya.

Nurgiyantoro (dalam Farhat, 2017:24) mengemukakan bahwa untuk menyebut

plot, secara tradisional, orang juga sering mempergunakan istilah alur atau jalan

cerita, sedangkan dalam teori-teori yang berkembang lebih dikenal adanya istilah

struktur naratif, susunan dan juga sujet.

Nurgiyantoro (dalam shara 2017:21) mengungkapkan bahwa penampilan yang

hanya mendasarkan diri pada urutan waktu saja belum merupakan plot. Agar menjadi

sebuah plot, peristiwa-peristiwa itu haruslah dipilih mana yang akan diceritakan dan
17

ditata secara kreatif ke dalam sebuah bentuk peristiwa-peristiwa yang

terorganisasikan, sehingga menjadi sebuah cerita yang indah dan menarik, khususnya

dalam kaitannya dengan karya fiksi yang bersangkutan secara keseluruhan.

Peristiwa-peristiwa cerita (dan atau plot) dimanifestasikan lewat perbuatan,

tingkah laku, dan sikap tokoh-tokoh utama cerita. Bahkan, pada umumnya peristiwa

yang ditampilkan dalam cerita tak lain dari perbuatan dan tingkah laku para tokoh,

baik yang bersifat fisik maupun batin. Plot merupakan cerminan, atau bahkan berupa

perjalanan tingkah laku para tokoh dalam bertindak, berpikir, berasa, dan bersikap

dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan (Nurgiyantoro dalam shara 2017:37).

Plot menurut Forster (dalam Shara 2017:37) adalah peristiwa-peristiwa cerita yang

mempunyai penekanan pada adanya hubungan kualitas. Alur dapat dibagi menjadi

tiga yaitu:

a. Alur Maju

Pada alur maju atau disebut juga alur progresif, penulis menyajikan jalan

cerita secara berurutan dimulai dari tahapan perkenalan ke tahap penyelesaian secara

urut dan tidak acak.

b. Alur Mundur

Alur mundur adalah proses jalan cerita secara tidak urut. Biasanya pengarang

menyampaikan cerita dimulai dari konflik menuju penyelesaian, kemudian

menceritakan kembali latar belakang timbulnya konflik tersebut.


18

c. Alur Campuran

Alur jenis ini adalah alur gabungan dari alur maju dan alur mundur. Penulis

pada awalnya menyajikan ceritanya secara urut dan kemudian pada suatu waktu,

penulis menceritakan kembali kisah masa lalu atau flash back.

Tasrif dkk (dalam Aenul Yakin, 2016:15) membedakan tahapan alur (plot)

menjadi lima bagian, yaitu:

a. Tahap Penyituasian (Situation)

Tahap ini berisi pelukisan dan pengenalan situasi (latar) dan tokoh cerita.

b. Tahap Pemunculan Konflik (generating circimtances)

Tahap ini berisi masalah-masalah dan peristiwa-peristiwa yang menyulut

terjadinya konflik mulai dimunculkan.

c. Tahap Peningkatan Konflik (rising action)

Tahap ini berarti konflik yang dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin

berkembang.

d. Tahap Klimaks (climax)

Tahap ini berarti konflik atau pertentangan yang terjadi pada tokoh cerita

ketika mencapai titik puncak.

e. Tahap Penyesuaian (denoucment)

Tahap ini berisi penyesuaian dari konflik yang sedang terjadi.


19

4. Latar/setting

Menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2012:216) latar merupakan dasar dalam

cerita. Latar dalam konteks ini dapat berarti tempat, waktu, dan lingkungan yang

menjadi dasar dari peristiwa-peristiwa dalam cerita. Latar sendiri mempunyai

hubungan dengan peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam cerita. Hubungan tersebut

dapat berupa hubungan yang saling mempengaruhi secara timbal-balik dan juga

hubunga yang bersifat melengkapi dasar dari cerita.

Menurut Nurgiyantoro (dalam farhat 2017:23) unsur latar dapat dibedakan ke

dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu, dan sosial. Ketiga unsur itu walau

masing-masing menawarkan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan

secara sendiri, pada kenyataanya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu

dengan yang lainnya.

a. Latar Tempat

Latar tempat mengarah pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam

sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat

dengan nama tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi tertentu tanpa nama jelas.

Penggunaan latar tempat dengan nama-nama tertentu haruslah mencerminkan atau

minimal tidak bertentangan dengan sifat dan keadaan geografis tempat yang

bersangkutan (Nurgiyantoro dalam Shara 2017:24).


20

b. Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah “kapan” terjadinya peristiwa-

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi.masalah “kapan” tersebut

biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang ada kaitannya atau dapat

dikaitkan dengan peristiwa sejarah. Latar waktu harus juga dikaitkan dengan latar

tempat dan sosial, sebab pada kenyataanya memang saling berkaitan. Keadaan suatu

yang diceritakan mau tidak mau harus mengacu pada waktu tertentu karena tempat itu

akan berubah sejalan dengan perubahan waktu (Nurgiyantoro dalam Shara dalam

2017:24).

c. Latar Sosial

Latar sosial mengarah pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku

kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata

cara kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang cukup kompleks. Ia dapat

berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara

berpikir dan bersikap, dan lain-lain yang tergolong latar spiritual. Disamping itu, latar

sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan, misalnya

rendah, menengah, atau atas (Nurugiyantoro dalam Shara 2017:24-25).

5. Amanat

Nurgiyantoro mengatakan bahwa amanat dapat dipandang dari sisi tertentu

cerita fiksi sebagai bentuk manifestasi suatu keinginan pengarang untuk mendialog,

menawar, dan menyampaikan pesan kepada pembaca (2013:460). Amanat merupakan


21

suatu pandangan pengarang untuk menyampaikan pesan moral yang ada di dalam

cerita fiksi, dengan amanat pengarang dapat menyampaikan pesan kepada pembaca

secara implisit.

2.2.4 Teori Sosiologi Sastra

Secara terminologi sosiologi berasal dari bahasa Yunani, yakni kata socius

dan logos. Socius berarti kawan, berkawan, ataupun bermasyarakat. Sedangkan logos

berarti ilmu atau dapat juga berbicara tentang sesuatu (Supardan, 2009: 69). Secara

singkat dapat dijelaskan bahwa sosiologi adalah telaah yang objektif dan ilmiah

tentang manusia dalam masyarakat, telaah lembaga dan proses sosial. Sosiologi

mencoba mencari tahu bagaimana masyarakat dimungkinkan, bagaimana ia

berlangsung, dan bagaimana ia tetap ada (Damono, 2003:10).

Damono (2003: 3) mengatakan bahwa pendekatan terhadap sastra yang

mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan itu disebut sosiologi sastra dengan

menggunakan analisis teks untuk mengetahui strukturnya, untuk kemudian

dipergunakan memahami lebih dalam lagi gejala sosial yang di luar sastra.

Sosiologi sastra adalah cabang penelitian sastra yang bersifat reflektif.

Penelitian ini banyak diminati oleh peneliti yang ingin melihat sastra sebagai cermin

kehidupan masyarakat. Karenanya, asumsi dasar penelitian sosilogi sastra adalah

kelahiran sastra tidak dalam kekosongan sosial. Karya sastra yang berhasil atau

sukses yaitu yang mampu merefleksikan zamannya (Endraswara, 2013: 77).


22

Endraswara (2013: 80-81) mengatakan bahwa sosiologi sastra dapat meneliti

sastra sekurang-kurangnya melalui tiga perspektif. Pertama teks sastra, artinya

peneliti menganalisis sebagai sebuah refleksi kehidupan masyarakat dan sebaliknya.

Teks biasanya dipotong-potong, diklasifikasikan dan dijelaskan makna sosiologisnya.

Kedua, perspektif biografis, yaitu peneliti menganalisis pengarang. Perspektif ini

akan berhubungan dengan life history seorang pengarang dan latar belakang

sosialnya. Ketiga, perspektif reseptif, yaitu peneliti menganalisis penerimaan

masyarakat terhadap teks sastra.

2.2.5 Pengertian Nilai Moral

Kata “nilai” sering dikonotasikan sebagai sesuatu yang baik, yang berharga,

bermartabat, dan berkonotasi positif (Sujarwa, 2014:229). Nilai adalah sesuatu yang

diiyakan atau diaminkan. Nilai selalu mempunyai konotasi positif. Sebaliknya,

sesuatu yang dijauhi, yang membuat melarikan diri, seperti penderitaan, penyakit,

atau kematian adalah lawan dari nilai, seperti “non-nilai” atau disvalue, dan dikatakan

nilai negatif, sedangkan nilai dalam arti di atas tersebut :bernilai positif” (Bertens,

2007:139).

Makna kata “nilai” yang relevan dengan makna moral adalah kata derajat dan

mutu (kualitas), dengan demikian kata “nilai” dapat diartikan sebagai sesuatu yang

dijunjung tinggi kebenarannya, serta memiliki makna yang dijaga eksistensinya oleh

manusia maupun sekelompok masyarakat (Sujarwa, 2014:230).


23

Moral merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada

pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam sebuah karya, makna yang

disarnkan lewat cerita (Nurgiyantoro, 2013:429). Secara umum moral menunjuk pada

pengertian (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan,

sikap, kewajiban, dan sebagainya, akhlak, budi pekerti, susila.

Nurgiyantoro mengatakan bahwa moral dalam karya sastra biasanya

mencerminkan pandangan hidup pengarang yang bersangkutan, pandangannya

tentang nilai-nilai pengarang yang bersangkutan, pandangannya tentang nilai-nilai

kebenaran, dan hal itulah yang ingin disampaikannya kepada pembaca (2013:430).

Kenny mengemukakan bahwa moral dalam karya sastra biasanya

dimaksudkan sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu

yang bersifat praktis, yang dapat diambil (dan ditafsirkan), lewat cerita yang

bersangkutan oleh pembaca (Kenny dalam Nurgiyantoro, 2013:430).

Berbicara nilai moral tidak dapat dipisahkan dengan kategori nilai-nilai

lainnya. Setiap nilai dapat memperoleh suatu “bobot nilai”, bila diikutsertakan dalam

tingkah laku moral (Sujarwa, 2014:231).

Nilai-nilai moral bersifat mewajibkan, karena kewajiban absolut yang melekat

pada nilai-nilai moral berasal dari kenyataan bahwa nilai-nilai ini berlaku bagi

manusia sebagai manusia (2014:233). Sujarwa mengatakan bahwa suatu perbuatan

yang dipandang bernilai moral apabila perbuatan itu memiliki makna yang berharga,

berkualitas, dan derajat tinggi sehingga memiliki bobot yang bermartabat (2014:230).
24

2.2.5 Jenis-jenis Nilai Moral

Banyak sekali dan wujud nilai moral yang dipesankan. Dalam sebuah karya

fiksi, khususnya novel terdapat lebih dari satu nilai-nilai moral, untuk tidak

mengatakan terdapat banyak pesan moral yang berbeda (Nurgiyantoro,2013:441).

Menurut Nurgiyantoro jenis ajaran moral itu sendiri bersifat tidak terbatas.

Nilai moral dapat mencakup seluruh persoalan hidup dan kehidupan manusia dengan

diri sendiri, hubungan manusia dengan manusia lain dan hubungan manusia dengan

Tuhan. Jenis hubungan-hubungan tersebut masing-masing dapat dirinci ke dalam

detail-detail wujud yang lebih kasus (2013:441-442).

Jenis-jenis nilai moral dapat mencakup masalah tidak terbatas. Nurgiyantoro

(2013:441-442).

1) Hubungan Manusia dengan diri sendiri

Nilai moral hubungan manusia dengan diri sendiri adalah nilai yang ada

dalam diri sendiri atau nilai individu sebagai manusia yang dianggap baik yang dapat

dijadikan panutan atau pedoman dalam kehidupan manusia. Setiap manusia

bermacam-macam memiliki permasalahan. Semua manusia hidup dengan masalah

kehidupannya masing-masing. Relevan dengan pendapat Nurgiyantoro yang

mengatakan bahwa “persoalan manusia dengan dirinya sendiri dapat bermacam-

macam jenis dan tingkat intensitasnya (2013:443). Sujarwa juga mengatakan bahwa

nilai moral juga berasal dari manusia itu sendiri. Manusia yang menjadi sumber nilai
25

moralnya, manusia sendiri membuat tingkah lakunya menjadi baik atau buruk dari

sudut moral sangat tergantung pada tingkat kebebasannya (2013:232).

2) Hubungan manusia dengan manusia lain

Manusia diciptakan bersama manusia lainnya. Manusia dikodratkan sebagai

makhluk sosial yang artinya manusia itu tidak dapat hidup tanpa bantuan dari

manusia lainnya. Relevan dengan pendapat Poespoprodjo yang mengatakan bahwa

kodrat manusia adalah sosial. Manusia lahir dalam masyarakat dan tercipta untuk

menjadi mitra dalam masyarakat, yang melancarkan kehidupan sosial adalah baik

untuk masyarakat, serta yang menganggu kelancaran kehidupan sosial adalah buruk

bagi masyarakat (1999:143).

3) Hubungan manusia dengan Tuhan

Manusia ada atas kehendak Tuhan, tidak ada manusia yang hidup di dunia

tanpa Tuhan. Salam mengatakan bahwa dunia dan isinya tidak dapat mengasalkan

dirinya sendiri (2000:229). Penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa dunia dan

isinya tidak ada karena sendirinya dikarenakan manusia berhubungan dengan Tuhan

yang menciptakannya. Dunia dan seisinya ini berasal dari sesuatu yang lain dari

dunia itu sendiri. Manusia tidak ada yang menciptakan dan menentukan kapan ia

hidup dan mati, karena Tuhanlah yang menciptakan dan menentukan mereka relevan

dengan pendapat Poespoprodjo yang mengatakan bahwa manusia bukanlah makhluk

yang terpencil, melainkan sebagian dari ciptaan Tuhan (1992:142). Sebagai makhluk
26

ciptaan Tuhan maka hendaklah manusia menyadari diri dan berterima kasih kepada

Tuhan dengan taat dan patuh serta bersyukur.

2.2.6 Pengertian Film

Sastra identik dengan kata-kata yang menggambarkan perasaan yang sedang

dirasakan, proses imajinasi dan kreativitas (Wellek dan Werren, 2016:3). Hal

tersebut sering digunakan sebagai referensi untuk karya kreatif imajinatif, termasuk

karya-karya yaitu puisi, drama, fiksi dan non fiksi. Demikian pula pada penelitian

film Naruto The Movie The Last yang menjadi analisa peniliti.

Menurut Susanti (2017:319) Film merupakan sebuah karya seni yang direkam

dengan menggunakan media, yang dapat memunculkan citra gerak, gambar beserta

bunyi sehingga memiliki pemaknaan naratif yang dapat dimengerti oleh penontonnya.

Produksi film menghasilkan suatu karya yang memiliki keunggulan sendiri

sebagai media massa. Film memiliki suatu tujuan. Film tidak berwujud semata-mata

untuk dirinya sendiri sebagai sebuah media massa dan objek astetis murni, melainkan

berwujud pada ruang lingkup dunia sekelilingnya. Film dapat menjadi mediator

realitas. Ia dapat menunjang kesan manusia tentang realitas. Pendapat ini ditunjang

oleh keunggulan film sebagai media massa yang menghibur berisi gambar bergerak

dengan inovasi yang tidak terbatas, musik yang canggih, dan dibuat dengan teknologi

yang menghasilkan konsep visual yang menarik (Asrul Sani, 1995:3)

Boggs (1992:23) juga mengatakan bahwa film tetaplah sesuatu yang unik

walaupun terdapat kesamaan dengan media lain. Film melebihi drama karena film
27

memiliki kemampuan mengambil sudut pandang yang bermacam-macam, gerak,

waktu dan ruang yang tidak terbatas. Berbeda dari novel, film berkomunikasi tidak

melalui lambang-lambang abstrak yang dicetak di atas halaman kertas sehingga

memerlukan suatu penerjemah oleh otak ke pelukisan visual dan suara, tapi langsung

melalui gambar-gambar visual dan suara nyata (Asrul Sani, 1995:4).

Dalam proses komunikasi, karya sastra dianggap sebagai gejala yang sarat

dengan referensi-referensi sosial, yang pada dasarnya sangat bermanfaat dalam

pengembangan hubungan-hubungan sosial. Karya sastra pada dasarnya bukanlah

aktivitas personal, tetapi lebih banyak mengungkapkan masalah-masalah impersonal,

mengatasi batas-batas sosiologis dan periode-periode historis (Ratna, 2003:134).

2.2.7 Jenis-jenis Film

Di dalam dunia perfilman, ada beberapa jenis-jenis film antara lain yakni:

1. Film Cerita (stong film)

Film cerita adalah film yang mengandung cerita, yaitu yang lazim

dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop dengan para bintang filmnya yang tenar.

Film jenis ini didistribusikan sebagai barang dagangan dan diperuntukan semua

publik di mana saja.

2. Film Berita (newscreed)

Film berita adalah film mengenai fakta, peristiwa yang benar-benar terjadi.

Karena sifatnya yang berita maka yang disajikan kepada public harus mengandung

berita.
28

3. Film Dokumenter (documentary film)

Menurut Raymond Spottiswoode dalam bukunya A Grammar of the film

menyatakan bahwa film documenter dilihat dari segi subjeknya dan pendekatannya

adalah penyajian hubungan manusia yang didramatisir dengan kehidupan

kelembagannya, baik lembaga industri, sosial maupun politik dan dilihat dari segi

teknik merupakan bentuk yang kurang penting dibandingkan dengan isinya.

4. Film Kartun (carton film)

Bagi sebagian orang menonton film merupakan sudah pernah sekali atau

beberapa kali menyaksikan film buatan seniman Amerika Serikat Walt Disney, baik

kisah-kisah Mickey Mouse dan Donald Duck maupun Featur diantaranya Snow

White.
29

2.3 Kerangka Pemikiran

Film Naruto The Movie


The Last Karya Masashi
Kishimoto

Penelitian Kualitatif
metode deskkriptif

Unsur Intrinsik Nilai Moral

Sumber Data
Film Naruto The Movie “The
Last” Karya Masashi Kishimoto

Teknik Analisis Data


Teknik Pengumpulan Data 1. Reduksi data
1. Teknik Simak 2. Mengklasifikasi
2. Teknik Catat 3. Penyajian Data
4 Menyimpulkan

Temuan
30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Bogdan dan

Taylor (dalam Moelong, 2005:4) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati. Metode kualitatif merupakan prosedur yang

menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau lisan di masyarakat bahasa.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif

bersifat deskriptif. Data-data hasil penelitian ini berbentuk penjelasan hasil penelitian

secara aktual tanpa menggunakan teknik atau angka-angka, selanjutnya dianalisis

menggunakan teknik kualitatif cenderung menggunakan analisis data dalam

mengamati orang yang ada di lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan masyarakat,

berusaha memahami bahasa masyarakat tentang konteks bahasa yang digunakan.

Penelitian kualitatif memiliki ciri sebagai berikut, yaitu (1) memberikan

perhatian utama pada makna dan pesan, sesuai dengan hakikat objek, yaitu sebagai

studi kultural, (2) lebih mengutamakan proses dibandingkan hasil penelitian sehingga

makna selalu berubah, (3) tidak ada jarak diantara subjek penelitian dengan objek

penelitian, subjek peneliti sebagai instrument utama, sehingga terjadi interaksi

langsung diantaranya, (4) desain dan kerangka penelitian bersifat sementara sebab
31

penelitian bersifat terbuka, dan (5) penelitian bersifat alamiah, terjadi dalam konteks

sosial budayanya masing-masing (Ratna, 2013:47).

3.2 Objek Penelitian

Objek yang menjadi sarana penelitian adalah film yang berjudul Naruto The

Movie The Last Karya Masashi Kisimoto, durasi 112 menit. Dalam objek penelitian

ini, peneliti berfokus pada unsur intrinsik dan nilai moral dalam film Naruto The

Movie The Last Karya Masashi Kisimoto.

3.3 Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian adalah data yang berwujud kalimat, percakapan dan

ungkapan yang memuat unsur intrinsik dan nilai moral yang terdapat dalam film

Naruto The Movie The Last yang diunduh dan diakses melalui situs internet

http://149.56.24.226/the-last-naruto-the-the-movie-2014/

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan teknik simak dan catat. Teknik simak dan catat adalah suatu teknik

penelitian yang melakukan pembacaan objek kajian penelitian terlebih dahulu,

kemudian menyimak isi dan selanjutnya melakukan pencatatan data-data yang sudah

didapatkan sebagai bahan yang akan diolah dalam penelitian. Adapun langkah-

langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data sebagai berikut:

1. Menonton film yang berkedudukan sebagai sumber data utama.

2. Menentukan fokus permasalahan serta mengumpulkan data-data yang disesuaikan

dengan penelitian yang akan dibahas.


32

3. Melakukan kajian pustaka terhadap penelitian sebelumnya untuk menghindari

adanya segala bentuk plagiat atau persamaan dalam bentuk penelitian.

4. Memilih dan mencatat data-data yang sesuai dengan judul dan fokus

permasalahan yang akan diteliti.

5. Menyimak dan mencatat dialog film dan melakukan penandaan pada film sesuai

dengan fokus yang akan diteliti.

3.5 Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Unsur Intrinsik dan

Nilai Moral dalam Film Naruto The Movie The Last Karya Masashi Kishimoto.

Adapun instrumen dan alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Peneliti. Dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan instrumen utama sebagai

pengumpulan data.

2. Handphone digunakan untuk mengunduh video Film Naruto The Movie The Last

Karya Masashi Kishimoto.

3. Laptop digunakan untuk mengetik tuturan yang terdapat dalam video.

3.6 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data ini diperlukan agar membantu dan mempermudah

peneliti dalam menganalisis data yang saling berhubungan atau menganalisis secara

interaktif. Menurut Moleong (dalam Dian Julia Purnamasari, 2015:23), proses

analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai
33

sumber, mengadakan reduksi data, menyusunnya dalam bentuk satuan-satuan,

kemudian dikategorisasikan, lalu memeriksa keabsahan data.

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia,

setelah dibaca, dipelajari dan ditelaah (Moleong dalam Hamzah, 2016:23). Adapun

cara yang dilakukan oleh peneliti untuk menganalisis data adalah analisis data yang

menggunakan model air yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (dalam

Hamzah, 2016:23). Analisis ini mencakup empat tahap yaitu:

1. Pengumpulan Data

Dalam menganalisis data, tahapan yang pertama dilakukan adalah tahap

pengumpulan data. Seperti yang dikemukakan sebelumnya bahwa proses analisis data

itu sendiri telah dilakukan sejak awal pada saat pengumpulan data dimulai.

2. Reduksi Data

Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan,

penyederhanaan data dengan cara memilih atau memisahkan data-data yang diperoleh

dan disesuaikan dengan permasalahan yang dibahas. Dalam penenelitian ini reduksi

data yang peneliti lakukan adalah menandai dan menentukan naskah film yang

menunjukkan adanya unsur intrinsik dan nilai moral yang digunakan sebagai data

dalam penelitian.

3. Penyajian Data

Penyajian data yaitu penyusunan data-data yang telah dipisahkan sesuai

dengan kelompoknya masing-masing kemudian dikemas dalam bentuk kalimat-


34

kalimat atau paragraf sehingga memungkinkan untuk penarikan kesimpulan. Pada

tahap ini, peneliti mengklasifikasi data dengan cara menyeleksi data kemudian

dianalisis untuk menjawab semua masalah yang telah dirumuskan dalam penelitian

ini.

4. Penarikan kesimpulan/verifikasi

Penarikan kesimpulan atau verifikasi yaitu penarikan kesimpulan atau

verifikasi mengenai unsur intrinsik dan nilai moral yang terkandung pada film anime

Naruto The Movie The Last Karya Masashi Kisimoto, setelah kegiatan mereduksi

data dan penyajian data. Kesimpulan merupakan hasil dari kegiatan mengaitkan

antara rumusan masalah penelitian.


35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV dipaparkan hasil penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

unsur intrinsik dan nilai moral dalam film anime Naruto The Movie The Last Karya

Masashi Kisimoto. Penulis menemukan unsur-unsur intrinsik tersebut meliputi tema,

alur, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, gaya bahasa dan amanat. Penulis

juga menemukan dua wujud nilai moral dalam film, yaitu nilai moral antara manusia

dengan dirinya sendiri dan nilai moral antar manusia dengan sesama manusia.

4.1 Unsur Intrinsik Film anime Naruto The Movie The Last

4.1.1 Tema

Dalam penelitian ini penulis memilih dan mengangkat tentang berbagai

masalah hidup dan kehidupan itu menjadi tema sesuai dengan pengalaman dan

pengamatan. Tema dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tema mayor dan tema minor.

Tema mayor adalah tema yang sangat menonjol dari keseluruhan film dan tema

minor adalah tema yang tidak menonjol. Oleh karena itu, maka tema yang muncul

dalam film anime Naruto The Movie The Last adalah sebagai berikut.

a. Tema Mayor

Tema mayor dalam film ini adalah menceritakan tentang perjuangan Naruto

dan kawan-kawan yang diberikan misi oleh Hokage untuk menyelamatkan Hanabi

yang diculik oleh Toneri dan menghentikan rencana Toneri yang ingin
36

menghancurkan bumi. Perjuangan merupakan hal yang mendominasi dari

keseluruhan film, sebagai berikut:

Data (1)
Kakashi : Misi kalian adalah menyelamatkan Hyuga Hanabi yang diculik tadi
malam. Terdiri dari 4 orang yang diketuai oleh Shikamaru kuizinkan juga
Hinata masuk ke tim ini.
Hinata : Terima kasih banyak.
Kakashi : Shikamaru ulurkan tanganmu.
Shikamaru : Emangnya kenapa? Apa ini?
Kakashi : Jam ini juga ada pada 5 kage.
Naruto : Apa fungsi jam ini?
Kakashi : Untuk menghitung waktu yang tersisa sebelum bumi hancur.
Shikamaru : Aku tak paham. Apa kaitannya ini dengan menyelamatkan Hanabi?
Kakashi : Orang yang memanipulasi bulan mungkin orang yang menculik Hanabi.

Percakapan di atas dapat disimpulkan bahwa Kakashi sebagai Hokage

memberikan misi kepada Naruto, Hinata, Sakura, Sai, dan diketuai oleh Shikamaru

untuk menyelamatkan Hanabi yang diculik oleh Toneri yang berniat untuk

menghancurkan bumi.

b. Tema Minor

Tema minor yang terkandung di dalam film anime Naruto The Movie The

Last yaitu mengenai percintaan. Hal ini ditunjukkan oleh tingah laku, serta kalimat

yang dibawakan oleh Naruto dan Hinata yang ada dalam cerita.

Data (2)
Hinata : Naruto, ada yang ingin kutanyakan.
Naruto : Tanya apa?
Hinata : Syal itu. Syal itu dari siapa?.
Naruto : Oh, syal ini. Ibuku membuatnya sebelum dia pergi.
Hinata : Begitu rupanya. Aku bodoh sekali.
Hanabi : Kakak. Berapa lama lagi kalian bicara? Aku duluan saja.
Shikamaru : Bergegaslah. Jalannya akan hancur.
37

Naruto : Mari kita pulang.


Hinata : Apa? (berpegangan tangan)
Naruto : Hinata
Hinata : Ya.
Naruto : Di akademi dulu, Saat kita ditanya kau ingin bersama siapa untuk
terkahir kalinya aku tak tahu mau menulis siapa. Aku tak punya orang tua
ataupun teman. Tapi sekarang, aku tahu siapa yang kupilih. Aku ingin
hidup bersamamu. Sekarang dan selamanya, sampai aku mati. Aku ingin
bersamamu Hinata.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa selama ini Hinata salah paham

mengenai syal yang dikenakan oleh Naruto, ternyata syal yang dikenakan oleh Naruto

merupakan pemberian dari ibunya sebelum meninggal, disaat itu pula Naruto

membahas tentang semasa mereka berdua masih di akademi dan Naruto

menggungkapkan perasaanya kepada Hinata bahwa ia mencintai Hinata.

4.1.2 Alur atau Plot

Dalam film anime Naruto The Movie The Last menggunakan alur campuran.

Alur campuran yaitu alur maju dan alur mundur atau sebaliknya secara bersamaan.

Ada beberapa tahapan alur rangkaian kejadian yang terdapat pada film anime Naruto

The Movie The Last karya Masashi Kishimoto tahapan tersebut yaitu (1) penyesuaian

(2) pemunculan konflik (3) peningkatan konflik (4) klimaks dan (5) penyelesaian.

Berdasarkan tahapan-tahapan berikut dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Tahap Penyesuaian

Awal Cerita film Naruto The Movie The Last memperkenalkan tokoh-tokoh

yang berpengaruh dalam pembukaan cerita. Kemunculan dimulai dari Naruto

mengajak dan mentraktir teman-temannya untuk makan ramen, pengarang


38

memperkenalkan tokoh yang terdapat dalam film anime Naruto The Movie The Last

di bawah ini.

Data (3)

Naruto : Dimusim seperti ini enaknya makan ramen.


Sakura : Musim ini kau hanya makan ramen.
Ino : Kau suka sekali pada ramen, ya?
Naruto : Ya, aku suka sekali. Aku pesan 5 Gyoza lagi
Pemilik kedai ramen : Segera.
Choji : Pesan 5?, aku saja tak kuat memakannya.
Shikamaru : Makanya jangan dipesan.
Naruto : Selamat makan, jangan sampai kotor.
Sakura : Syal itu takkan kotor,
Ino : oh, hinata. Bergabunglah jika kau lapar.
Naruto : Malam ini kutraktir.
Ino : Dia sedang senang dan dia ingin merayakannya
Hinata : Tapi..
Sakura : Jangan malu, duduklah di sini.
Naruto : Kemarilah, Hinata.
Hinata : Baik.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Naruto mengajak berkumpul

dan mentraktir beberapa temannya disebuah kedai ramen yang ada di desa konoha

2) Tahap Pemunculan Konflik

Tahapan ini masalah-masalah dan peristiwa-peristiwa yang menyulut

terjadinya konflik yang dimunculkan. Jadi , tahap ini merupakan tahap awal

munculnya konflik, dan konflik itu sendiri akan berkembang dan dikembangkan

menjadi konflik-konflik pada tahap berikutnya. Berikut tahapan pemunculan konflik

yang terdapat dalam cerita di bawah ini.

Data (4)
Hinata : Aku penasaran syal itu dari siapa. Aku ikut bahagia untukmu naruto. (duduk
di ayunan).
39

Toneri : Kenapa kau menangis? Syalnya jadi basah (menghampiri hinata).


Hinata : Syal ini sudah tak berguna lagi.
Toneri : Kalau begitu, bolehkah kuambil?. (mendekati Hinata)
Hinata : Siapa kau?
Toneri : Aku Toneri, Aku datang untukmu.
Hinata : Datang untukku?
Naruto : Hinata. (memanggil Hinata)
Hinata : Kenapa ini? Lepaskan aku. (memberontak)
Naruto : Hei, kau apakan Hinata? Tajuu Kage Bunshin no Jutsu (Jurus), Hinata
(berteriak).
Naruto : Rasenshuriken (Jurus), Lepaskan Hinata. Tunggu (bertarung dengan Toneri)
Naruto : Hinata , kau baik-baik saja?
Hinata : Ya
Naruto : Rasengan (Jurus)
Hinata : Tubuhku mati rasa. Kekuatanku (Pingsan)
Naruto : Hinata (berteriak)

“Naruto berusaha mengejar Hinata yang di bawa pergi oleh anak buah Toneri.
Naruto bertarung dan berhasil menyelamatkan Hinata yang ingin diculik oleh Toneri”
Naruto: Syalmu robek.
Hinata : Ya
Naruto : Dari mana shinobi itu?
Hinata : Entahlah.
Toneri : Dunia akan segera berakhir. Tapi sebelum itu..
Naruto : Brengsek.
Toneri : Sebelum itu terjadi, aku akan datang untukmu, Hinata.
Naruto : Apa itu?, (Meteor jatuh) Apa-apaan itu.
Toneri : Bumi akan segera berakhir.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Toneri mendatangi Hinata yang

sedang duduk sendirian di taman. Toneri berniat untuk membawa Hinata untuk ikut

dengannya tetapi Hinata menolak akhirnya Toneri pun menyuruh anak buahnya untuk

membawa Hinata secara paksa. Melihat Hinata yang ingin di bawah pergi oleh

Toneri, Naruto pun mengejar anak buah Toneri. Naruto bertarung dan berhasil

menyelamatkan Hinata yang ingin diculik oleh Toneri.


40

3) Tahap Peningkatan Konflik

Konflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin berkembang

dan dikembangkan kadar intensitasnya. Peristiwa-peristiwa dramatik yang menjadi

inti cerita yang semakin mencekam dan menegangkan. Konflik-konflik yang terjadi,

internal, eksternal, pertentangan-pertentangan, benturan-benturan antara kepentingan,

masalah, dan tokoh yang mengarah ke klimaks semakin tak dapat dihindari. Berikut

tahap peningkatan konflik yang terdapat dalam cerita di bawah ini.

Data (5)
Toneri : Cantik sekali. Hinata, aku ingin lebih mengenalmu. Kenapa dia?
Hinata : Di mana aku?. Istana Toneri. Hanabi,mata hanabi telah diambil
Toneri : Hinata menikahlah denganku.
Hinata : Menikah?. Apa maksudmu?. Lepaskan hanabi.
Toneri : Adikmu di istanaku.
Hinata : Hanabi.
Toneri : Byakugannya telah kuambil.
Hinata : Kau jahat sekali.
Toneri : Maafkan aku, ini keinginan Hamura.
Hinata : Hamura?
Toneri : Otsutsuki Hamura Bapak Shinobi dari Bulan bisa dikatakan bahwa dia
adalah adik dari Rikudou Sennin Bapak Shinobi dari Bumi. Klan Hyuga
mewarisi darah Hamura ceritanya berawal dari ribuan tahun yang lalu.
Rikudou Sennin khawatir dia takut kalau Juubi dengan Chakra dan kekuatan
yang tak terbatas menjadi momok bagi dunia. Jadi, Rikudou Sennin membagi
Chakra Juubi. Dia membaginya menjadi 9 ekor Bijuu. Chakra Juubi yang
dibagi mengelurkan patung yang bernama Gedo Mazo, yang disembunyikan
dan disegel di bulan agar Juubi tidak bangkit. Hamura memutuskan hidup di
bulan untuk menjaga Gedo Mazo. Keturunan Rikudou Sennin menjadi
Shinobi di bumi tapi Hamura ragu pada dunia Shinobi yang diciptakan
Rikudou Sennin bahwa dunia Rikudou Sennin menyimpang dari jalan
Shinobi. Dia yakin keturunan Rikodou Sennin akan hancur. Generasi demi
generasi kalian shinobi bumi selalu saja berperang kalian selalu menggunakan
chakra sebagai senjata. Akhirnya, Gedo Mazo dicuri bahkan Juubi bangkit
kembali klan kami beranggapan bahwa Shinobi bumi akan merusak
kedamaian di dunia. Dunia yang diciptakan Rikudou Sennin telah gagal. Jadi
inilah kehendak Hamura. Aku akan menghancurkan dunia Rikudou Sennin.
41

Saat Byakugan ini bergabung dengan chakraku mata ini akan menjadi
Tenseigan. Dengan kekuatan ini, akan aku ubah bumi menjadi debu dan
kuciptakan dunia baru.
Hinata : Aku tak percaya itu dan aku akan menyelamatkan Hanabi.
Toneri : Kau bahkan tak tahu di mana istanaku?. Aku akan kembali untuk mendengar
jawabanmu.

Dari percakapan di atas dapat menunjukkan konflik utama dalam film ini

yaitu sesampainya Hinata di istana, Toneri kembali bertanya kepada Hinata apakah ia

ingin menikah dengannya. Hinata tidak menjawab pertanyaan Toneri, tetapi ia hanya

bertanya tentang kondisi Hanabi yang diambil matanya oleh Toneri. Toneri pun

menjelaskan bahwa alasannya mengambil mata Hanabi yaitu karena ingin

menghancurkan bumi.

4) Tahap Klimaks

Konflik atau pertentangan-pertentangan yang terjadi, yang diakui atau

ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak. Klimaks

sebuah cerita akan dialami oleh tokoh-tokoh utama yang berperan sebagai pelaku dan

penyebab terjadinya konflik utama. Tahap ketiga dan keempat pembagian ini

tampaknya berkesesuaian dengan tahap tengah dengan penahapan di atas. Klimaks

dalam kutipan ini adalah sebagai berikut.

Data (6)

Naruto : Hinata, kau tidak apa-apa?


Hinata : Ya.
Toneri : Hinata kuambil kembali. Kau bisa melihatnya mati dari sini.
Naruto : Hinata!
Hinata : Naruto!
Toneri : Dunia yang diciptakan Rikudou Sennin telah gagal. Aku akan
menghancurkannya.
42

Naruto : Takkan kubiarkan. (Rassengan)


Toneri : Kinrin Tensei Baku!
Hinata : Naruto (Khawatir)

Ninja : Apa yang terjadi?


Ninja : Bulannya… Bulannya terbelah
Hokage: Apa?
Raikage: Apa yang terjadi?. Hokage, waktunya 10 menit lagi.

Toneri : Pertarungan selesai.


Naruto : Belum selesai
Toneri : Apa? (kaget)
Naruto :Choodama Rasen Tarengan!
Toneri : Percuma saja. Menyerahlah!
Naruto : Aku takkan menyerah. Menyulam syal ini butuh waktu semakin dalam
perasaanmu semakin lama menyulamnya.
Toneri : Sekarang akan kuakhiri.
Naruto : Takkan kubiarkan kau mencuri perasaan yang sudah tersimpan begitu lama.
Itulah sebabnya, takkan kubiarkan ini berakhir begitu saja.
Toneri : Kau mengalahkanku dengan sekali pukulan. Tenseigannya memudar.
Naruto : Hinata
Hinata : Naruto. Mata Hanabi akan kuambil kembali.
Toneri : Jangan. Hentikan. Kenapa kau.
Naruto : Semua sudah berakhir.
Toneri : Masih belum.
Shikamaru : Sakura, apa kau baik-baik saja?
Sakura : Naruto dan Hinata bagaimana?
Shikamaru : Entahlah.
Naruto : Apa yang kau lakukan?
Toneri : (Tertawa). Dengan seluruh mata ini, semua boneka akan bangkit
kembali.
Kurama : Dasar menyebalkan
Shikamaru : Naruto.
Sakura : Hinata.
Hinata : Toneri, hentikan. Semua perbuatanmu menyimpang dari ajaran
leluhurmu.
Toneri : Diam! Sebagai keturunan terakhir klan Otsutsuki keinginan Hamura
harus kupenuhi .
Hinata : Naruto.
Naruto : Kau menyerap chakraku.
43

Toneri : Sekarang, rasakanlah kekuatan Hamura. Kekuatan yang mampu


memindahkan bulan. Naruto, kau akan mati.
Hinata : (memegang tangan naruto)
Naruto : Hinata!
Toneri : Apa?
Naruto : Mari kita selesaikan.
Toneri : Kenapa?
Hinata : Chakra Hamura juga mengalir bersamaku.
Naruto : Sekarang menyerahlah
Toneri : Cepat hancurkan dunia Rikudou Sennin (mendengar bisikan)
Toneri : Akan kuhancurkan Bumi yang jatuh dalam kegelapan ini dengan cahaya
keadilan.
Sakura : Apa yang terjadi?
Shikamaru : Jurusnya itu menyerap energi matahari. Jumlah chakranya telah melewati
batas.
Hinata : Naruto.
Shikamaru : Jangan. Terlalu berbahaya

Dari uraian di atas dapat disimpulkan tahap klimaks terjadi saat Naruto dan

Hinata bekerja sama untuk mengalahkan Toneri yang terus menyerang dan menyerap

chakra Naruto sehingga kekuatannya terus bertambah. Hinata juga berusaha

menghentikan Toneri dengan cara memberitahu bahwa Toneri menyimpang dari

ajaran leluhurnya, tetapi Toneri tidak percaya apa yang dikatakan oleh Hinata dan

ingin menghancurkan bumi.

5) Tahapan Penyelesaian

Konflik yang telah mencapai klimaks diberi penyelesaian, ketegangan

dikendorkan. Konflik-konflik yang lain, atau konflik-konflik tambahan jika ada, juga

diberi jalan keluar, cerita diakhiri. Tahap ini berkesesuaian dengan tahap akhir di

atas. Penyelesaian dalam cerita ini dapat dilihat pada kutipan dibawah ini.
44

Data (7)

Ninja : Berita baik bagi seluruh dunia bulan telah berhenti ini semua berkat
mereka berlima Shikamaru, Sakura, Syai, Hinata, dan Naruto. Masa depan
bumi sudah aman.
Hokage : Firasatku ternyata benar.
Kurama : Menyuruhku membuat pesan?. Tulisanku jelek.
Naruto : Maaf Kurama.
Toneri : Tempat ini..
Hinata : Roh Hamura telah membawamu kemari. Toneri, semua shinobi di bumi
akan menerimamu.
Toneri : Aku akan tinggal di bulan dan menebus dosaku.
Hinata : Toneri, kapan-kapan datanglah ke bumi.
Toneri : Bulan takkan mengusik bumi lagi. Takkan pernah lagi.

Dari Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tahap penyelesaian dalam film

Naruto The Movie The Last dapat dicermati melalui peristiwa Naruto dan kawan-

kawan membawa berita baik bagi seluruh dunia, karena mereka berhasil

menyelesaikan misi menghentikan rencana Toneri yang ingin menghancurkan bumi.

Menggaku kalah Toneri pun berjanji tidak akan pernah mengusik bumi lagi.

Tahapan di atas terlihat bahwa alur cerita dalam film Naruto The Movie The

Last menggunakan alur campuran. Alur campuran yaitu alur maju dan alur mundur

atau sebaliknya secara bersamaan. Awal cerita film ini menceritakan masa lalu

leluhur Toneri, kemudian dilanjutkan ke masa depan Toneri yang ingin membalas

dendam leluhurnya.
45

4.1.3 Tokoh dan Penokohan

a. Uzumaki Naruto : Pantang menyerah dan suka berbagi

Tokoh Uzumaki Naruto adalah tokoh utama protagonis yang sering muncul

dalam anime ini. Naruto digambarkan sebagai pahlawan desa dan dikagumi oleh

semua orang. Bentuk fisik Naruto memiliki rambut berwarna kuning keemasan.

Naruto memiliki sifat yang suka berbagi dan pemberani dalam menghadapi musuh-

musuhnya.

Data (8)

1) Suka berbagi

Naruto : Malam ini kutraktir.


Ino : Dia sedang senang dan dia ingin merayakannya
Hinata : Tapi..
Sakura : Jangan malu, duduklah di sini.
Naruto : Kemarilah, Hinata.
Hinata : Baik.
Gadis 1 : Ah, Kak Naruto.
Naruto : Oh, kalian. Terima kasih atas semua hadiahnya. Pesanlah apa saja aku
yang traktir.
Gadis 1 : Terima kasih.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Naruto suka mentraktir teman-

temannya.

Data (9)

2) Pantang menyerah

Toneri : Pertarungan selesai.


Naruto : Belum selesai
Toneri : Apa? (kaget)
46

Naruto :Choodama Rasen Tarengan! (jurus)


Toneri : Percuma saja. Menyerahlah!
Naruto : Aku takkan menyerah. Menyulam syal ini butuh waktu semakin dalam
perasaanmu semakin lama menyulamnya.
Toneri : Sekarang akan kuakhiri.
Naruto : Takkan kubiarkan kau mencuri perasaan yang sudah tersimpan begitu lama.
Itulah sebabnya, takkan kubiarkan ini berakhir begitu saja.
Toneri : Kau mengalahkanku dengan sekali pukulan. Tenseigannya memudar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Naruto sangat percaya diri pada

kemampuan yang ia miliki dalam mengalahkan Toneri.

b. Toneri Otsutsuki : Jahat dan keras kepala

Tokoh Toneri adalah tokoh antagonis dalam film anime Naruto The Movie

The Last. Toneri digambarkan memiliki sifat yang keras kepala dan jahat yang ingin

menghancurkan bumi.

Data (10)

1) Jahat

Toneri : Hinata menikahlah denganku.


Hinata : Menikah?. Apa maksudmu?. Lepaskan hanabi.
Toneri : Adikmu di istanaku.
Hinata : Hanabi.
Toneri : Byakugannya telah kuambil.
Hinata : Kau jahat sekali.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Toneri telah menculik dan

mengambil mata Hanabi.


47

Data (11)

2) Keras kepala

Toneri : Lebih enak makan bersama seseorang sambil bicara. Coba ceritakan tentang
dirimu.
Hinata : Belum terlambat bicara pada shinobi bumi.
Toneri : Apa?
Hinata : Kau memang benar shinobi bumi memang menggunakan chakra dalam
peperangan tapi kini sudah berbeda. Untuk melindungi bumi, semua shinobi
telah bergabung jadi…
Toneri : Tapi mereka akan berperang lagi. Dunia Rikudou Sennin harus
dimusnahkan.
Hinata : Tapi..
Toneri : Jangan dibahas lagi. Sekarang diam dan makanlah.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Hinata ingin menghentikan

Toneri yang berniat ingin menghancurkan bumi, tapi Toneri menyuruh Hinata diam

dan tidak ingin mendengar apa yang dikatakan oleh Hinata.

c. Hyuga Hinata : Baik/perhatian dan Pemalu

Tokoh Hyuga Hinata digambarkan sebagai seorang gadis yang baik,perhatian

dan pemalu. Hinata juga bagian dari keluarga berdarah bangsawan dari klan Hyuga.

Hinata memiliki seorang adik bernama Hyuga Hanabi. Bentuk fisik yang dimiliki

Hinata adalah rambut panjang berponi lurus dan bola mata berwarna putih.

Data (12)

1) Baik dan perhatian

Hinata : Boleh aku ke kamarku? Disini dingin sekali.


Toneri : Karena di sini tak dapat sinar matahari yang cukup. Oh, iya. Maukah kau
membuatkanku syal?. Syal untukku. Kau menolak?
Hinata : Baiklah aku mengerti.
48

Toneri : Benarkah? Terima kasih. Kau membuatku bahagia Hinata (sambil


memegang mata dan mengeluh kesakitan).
Hinata : Kenapa?.
Toneri : Jangan khawatir ini proses perubahan Byakugan menjadi Tenseigan. Aku
mau istirahat sebentar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Toneri menyuruh Hinata untuk

membuatkannya sebuah syal dan Hinata khawatir dengan kondisi Toneri yang pada

saat itu mengeluh kesakitan.

Data (13)

2) Pemalu

Hinata : Naruto dari dulu aku selalu memerhatikanmu. Tapi mulai sekarang aku
akan selalu bersamamu, karena itu, aku membuatnya dengan sepenuh hatiku.
Terimalah perasaanku. Baiklah sekali lagi. Naruto…. (Latihan)
Naruto : Hinata
Hinata : Selamat malam
Naruto : Kita sudah bertemu di Ichiraku.
Hinata : Oh, iya benar (tersenyum).
Naruto : Kenapa?
Hinata : Syal yang bagus.
Naruto : Ya begitulah. Sepertinya kau lapar. Jika kau suka ramen instan aku punya
di kamarku.
Hinata : Selamat malam (pergi meninggalkan naruto).
Naruto : Bukankah kau mau bicara?, Hei, Hinata.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Hinata malu untuk memberikan

naruto sebuah syal yang ia buat sendiri.

d. Haruno Sakura : Baik/perhatian

Tokoh Haruno Sakura digambarkan sebagai seorang gadis baik dan perhatian.

Bentuk fisik Sakura memiliki rambut pendek sebahu dan berwarna merah muda.
49

Data (14)

1) Baik dan perhatian

Sakura : Hinata
Hinata : oh, sakura
Sakura : Mau menyulam?, tumben sekali
Hinata : Aku mau membuat syal. Ada apa?
Sakura : berjuanglah. Itu hadiah untuknya kan?
Hinata : (Tersipu malu)
Sakura : Dia sudah popular sekarang.
Hinata : Oh, benarkah?
Sakura : Bahkan ada yang datang jauh-jauh dari desa lain hanya untuk berfoto
dengannya. Jangan begitu, cepat selesaikan syal itu.
Hinata : Baiklah.
Sakura : Percaya dirilah sedikit. Beranikan dirimu
Hinata : Baik.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sakura menyemangati Hinata

agar percaya diri dan segera menyelesaiakan syal yang akan Hinata berikan kepada

Naruto.

e. Shikamaru Nara : cerdas

Tokoh Shikamaru Nara digambarkan seorang yang pintar dan bijaksana dalam

mengambil setiap keputusan. Bentuk fisik Shikamaru memiliki rambut panjang yang

diikat ke atas.

Data (15)

1) Pintar

Naruto : Apa arti tulisan itu?


Shikamaru : Itu tulisan kuno. Tulisan kuno yang meramalkan masa depan manusia
atau lainnya. Jurus Mata Bulan yang terlahir kembali untuk
menghancurkan manusia.
50

Sakura : Apa maksudmu?


Shikamaru : Mungkin jurus mata ini yang menggerakkan bulan.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Shikamaru bisa membaca dan

mengerti maksud tulisan kuno tersebut.

f. Hanabi Hyuga : Baik/perhatian

Tokoh Hanabi digambarkan sebagai seorang gadis baik dan perhatian. Hanabi

juga bagian dari keluarga berdarah bangsawan dari clan Hyuga. Hanabi memiliki

kakak perempuan yang bernama Hinata Hyuga. Bentuk fisik yang dimiliki Hanabi

adalah berambut panjang dan bola mata berwarna putih sama seperti Hinata.

Data (16)

1) Baik dan perhatian

Hinata : sudah selesai, kubuat ini dengan segenap hatiku aku yakin naruto akan
menerima perasaanku. Tapi aku tidak yakin?. Ini sudah larut malam lebih
baik besok saja. Tidak, akan kuberikan padanya malam ini. Mungkin besok
saja. Tidak, malam ini saja. Tidak, besok saja.
Hanabi : Cepat ungkapkan perasaanmu padanya.
Hinata : Hanabi. Kenapa tiba-tiba kau di sini?
Hanabi : Melihat wanita yang menderita karena cinta.
Hinata : Ini bukan urusan anak kecil
Hanabi : Aku bukan anak kecil. Byakuganku sama baiknya dengan orang dewasa
kalau tak percaya lihat ini cantik kan? (Memperlihatkan sesuatu)
Hinata : Kunai itu kau jadikan mainan lagi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Hanabi memberi saran kepada

Hinata agar segera memberikan syal dan mengungkapkan perasaanya kepada Naruto.

g. Sai : Suka bercanda


51

Tokoh Sai digambarkan sebagai seorang yang baik dan suka bercanda gurau.

Bentuk fisik yang dimiliki sai yaitu rambut berwarna hitam dan berkulit putih.

Data (17)

1) Suka bercanda

Sai : Kau mengigau nama Hinata terus. Juga hal-hal memalukan lainnya.
Setidaknya aku sudah tahu sisi sentimenmu. Ini pelajaran berharga
bagiku.
Shikamaru : Sudahlah. Naruto mari kita selamatkan Hanabi dan Hinata. Apakah
sesulit itu menemui wanita yang menolakmu?
Sai : Ternyata Shinobi sekuat Naruto juga bisa galau kini aku tahu
kelemahanmu.
Shikamaru : Hei..

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Syai sedang mengejek Naruto

yang mengigau menyebut nama Hinata.

h. Hatake Kakashi : Pandai

Tokoh Kakashi adalah seorang Hokage di desa konoha. Kakashi digambarkan

sebagai seorang yang pintar. Bentuk fisik yang dimiliki kakashi yaitu rambut

berwarna putih, mata kirinya ditutupi pelindung kepala Konoha.

Data (18)

1) Pintar

Kakashi : Misi kalian adalah menyelamatkan Hyuga Hanabi yang diculik tadi
malam. Terdiri dari 4 orang yang diketuai oleh Shikamaru kuizinkan juga
Hinata masuk ke tim ini.
Hinata : Terima kasih banyak.
Kakashi : Shikamaru ulurkan tanganmu.
Shikamaru : Emangnya kenapa? Apa ini?
Kakashi : Jam ini juga ada pada 5 kage.
Naruto : Apa fungsi jam ini?
52

Kakashi : Untuk menghitung waktu yang tersisa sebelum bumi hancur.


Shikamaru : Aku tak paham. Apa kaitannya ini dengan menyelamatkan Hanabi?
Kakashi : Orang yang memanipulasi bulan mungkin orang yang menculik Hanabi.
Syai : Apa dasar asumsinya?
Kakashi : Hanya firasat.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Kakashi sebagai Hokage pandai

dalam menentukan kelompok dan pandai membuat rencana untuk menyelamatkan

Hanabi yang diculik oleh Toneri.

4.1.4 Latar/setting

a. Latar Tempat

Film anime Naruto The Movie The Last memiliki banyak latar tempat, tidak

peristiwa di dalam desa tetapi juga di luar desa konoha. Tempat berlangsungnya

peristiwa, pertempuran di luar desa lebih dominan daripada latar tempat di dalam

desa seperti di bulan, desa tak berpenghuni dan di hutan. Dalam hal ini desa konoha

merupakan tempat tinggal tokoh utama dan tempat terjadinya konflik dimulai,

sedangkan latar tempat di luar desa merupakan tempat pertempuran tokoh utama

hingga akhir cerita. Berikut ini latar tempat dalam anime:

Data (19)

1) Gua

Shikamaru : Hinata, apa yang kau lihat?


Hinata : Ada sesuatu yang bersinar di dalam gua.
Shikamaru : Sesuatu yang bersinar?
Syai : Ini huruf shinobi “A” yang dibaca Aun.
Shikamaru : yang artinya “Permulaan”. Hinata, apa yang kau lihat di bawah air?
Hinata : Byakuganku terbias.
Shikamaru : Terbias?
53

Naruto : Kita harus menyelam dan memeriksanya. Oh iya jangan sampai basah
(melepaskan syalnya).

Dari uraian di atas disimpulkan bahwa Naruto dan kawan-kawan melihat

sesuatu yang bersinar di dalam gua, kemudian Shikamaru menyuruh Hinata untuk

melihat di bawah air menggunakan byakugan karena byakugan Hinata terbias

mereka pun memutuskan untuk menyelam dan memeriksa.

Data (20)

2) Istana

Toneri : Selamat pagi. Aku senang kau menerimaku Hinata.


Boneka: Nona Hinata, selamat datang di istana
Boneka: Selamat datang
Hinata : Mereka semua hanya boneka.
Toneri : Mereka boneka peninggalan nenek moyang kami. Ayahku meninggal saat
aku masih kecil. Aku tinggal di sini sendirian. Di sinilah upacara pernikahan
kita akan dilakukan lalu kita akan masuk ke ruangan ini dan tidur panjang
sampai keadaan bumi stabil stelah dihancurkan.
Hinata : Itu mustahil bulan juga akan hancur.
Toneri : Jangan khawatir istana ini dilindungi oleh Chakra yang besar.

Dari uraian di atas Toneri mengajak Hinata berkeliling melihat tempat

tinggalnya dan toneri membawa hinata ke suatu ruangan yang akan menjadi tempat

upacara pernikahan mereka.

Data (21)

3) Desa tak berpenghuni

Hinata : Aku melihat kota berjarak 20 km di depan.


Shikamaru : Baiklah, kita ke sana
Hinata : Tidak ada orang di sini.
54

Shikamaru : Kota ini dibangun sejak lama. Mari kita berpencar dan mulai
mencari.
Syai : Ternyata ini desa shinobi.

Dari uraian di atas dapat menunjukkan bahwa desa yang mereka didatangi

oleh Naruto dan kawan-kawa merupakan desa shinobi yang sudah tidak berpenghuni.

b. Latar Waktu

Latar Waktu dalam Film anime Naruto The Movie The Last mempunyai dua

waktu yang berbeda. Latar waktu yang ditunjukkan pada film anime tersebut

merupakan perputaran antara masa lali dan masa depan. Dalam hal ini penulis akan

memunculkan dua latar waktu yang berbeda. Berikut ini adalah kutipan gambarnya.

Data (22)

1) Masa Lalu

Pain : Bansho tenin (Jurus). Kurasa sudah saatnya aku membawamu.


Naruto : Kenapa kau kemari?, Kau bukanlah tandigannya.
Hinata : Kali ini aku akan melindungimu naruto. Aku selalu menangis dan menyerah
sebelum mencoba. Aku selalu berpikir semua yang kulakukan salah tapi kau
menunjukkanku jalan yang benar naruto. Aku selalu mengejar dirimu. Aku
selalu ingin mengejar dirimu, berjalan di sisimu, berada di sisimu, kau telah
mengubahku naruto. Senyummu telah menyelamatkanku itu sebabnya aku tak
takut mati untuk melindungimu. Karena aku mencintaimu naruto.

Dari uraian di atas dapat menunjukkan latar waktu di masa lalu yang

merupakan kenangan Naruto pada saat bertarung melawan pain dan Hinata yang tiba-

tiba datang membantu Naruto melawan Pain.

Data (23)

2) Masa Depan

Naruto : Akan kutunjukkan kalian beberapa jurus taijutsu-ku.


55

Anak-anak : Ka Naruto (berteriak)


Ino : Tak kusangka dia sudah menjadi idola. (melihat naruto yang sedang
mengajari anak-anak beberapa jurus)
Choji : Kau bilang daging?
Ino : Kubilang dia Idola gadis-gadis.
Shikamaru : Kontribusinya saat perang 2 tahun lalu membuatnya jadi pahlawan
desa.
Ino : Benar
Pemilik toko: Terima kasih banyak
Naruto : Makanlah
Anak-anak : terima kasih

Percakapan di atas menunjukkan latar waktu masa depan dalam cerita film

Naruto The Movie The Last. Setelah 2 tahun berlalu. Naruto menjadi pahlawan desa

karena kontribusinya saat perang.

4.1.5 Amanat

Amanat dalam film Naruto The Movie The Last adalah sebagai makhluk

sosial, manusia harus saling tolon-menolong kepada sesama manusia. Film Naruto

The Movie The Last mengajarkan seseorang untuk berperilaku tolong-menolong

terhadap sesama karena manusia tidak bisa hidup sendiri, manusia pasti memerlukan

orang lain. Manusia sebagai makhluk sosial perlu saling menjaga dan tolong-

menolong untuk menjadi manusia yang berperilaku baik. Tokoh utama Naruto

banyak memberikan nilai-nilai kehidupan kepada penonton melalui tindakannya

ketika menyelamatkan Hanabi yang diculik oleh Toneri dan menyelamatkan bumi

yang ingin dihancurkan oleh Toneri. Film Naruto The Movie The Last ini dapat

dijadikan pelajaran bahwa anime ini bukan hanya tentang film animasi anak-anak
56

saja, akan tetapi juga terdapat nilai yang positif. Adapun deskripsi tersebut sebagai

berikut:

Data (24)

Hinata : Adikku dalam bahaya dan aku malah menyulam di sini aku kakak yang
buruk kan?
Naruto : Itu tidak benar, kau kemari ingin menyelamatkan adikmu.
Hinata : Andai saja aku langsung pulang, pasti Hanabi baik-baik saja.
Naruto : Jangan risau. Aku pasti akan menyelamatkan Hanabi.
Hinata : Terima kasih. Kau baik sekali naruto.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Naruto berjanji kepada Hinata

akan menyelamatkan adiknya yang diculik oleh Toneri. Amanat dari dialog tersebut

mengajarkan seseorang untuk berperilaku tolong-menolong terhadap sesama karena

manusia tidak bisa hidup sendiri, manusia pasti memerlukan bantuan dari orang lain.

4.2 Nilai Moral dalam film anime Naruto The Movie The Last

Naruto The Movie merupakan sebuah karya sastra berupa film anime yang

menceritakan. Selain menghibur penonton, pengarang juga ingin menyampaikan

nilai-nilai moral yan terdapat dalam film anime Naruto The Movie The Last melalui

tingkah laku para tokohnya agar dapat menjadi sebuah pembelajaran berharga

mengenai kehidupan.

Hanya terdapat dua jenis nilai moral dari tiga jenis nilai moral dalam film anime

Naruto The Movie The Last , yaitu nilai moral yang berkaitan antara hubungan

manusia diri sendiri dan nilai moral yang berkaitan antara hubungan manusia dengan

manusia lain.
57

4.2.1 Nilai Moral Antara Manusia dengan Dirinya Sendiri

Manusia sebagai ciptaan Tuhan memiliki kaidah yang sepatutnya dipatuhi oleh

dirinya sendiri dalam melakukan tindakan, ataupun perbuatan. Berikut ini adalah

data-data yang mengambarkan nilai moral antara manusia dengan dirinya sendiri.

1) Berani

Menurut Farhat (2017: 84) Berani merupakan sikap emosional yang dimiliki

seseorang. Sikap berani membuat manusia memiliki kekuatan untuk melawan rasa

takut, dengan sikap berani manusia mampu mengendalikan emosi dan pikirannya

untuk mengambil keputusan yang baik. Berikut ini terdapat data yang menunjukkan

sikap berani dalam film Naruto The Movie The Last.

Data (25)
Anak 1 : Hei kau, dari matamu sepertinya kau dari klan Hyuga. Sedang apa di sini?
Anak 2 : Matamu menyeramkan
Anak 3 : Aku yakin kau adalah hantu. Dasar hantu.
Hinata : (Menangis)
Naruto: Hei, hentikan (melindungi Hinata)
Anak 2 : Hah? Siapa kau?
Naruto: Aku Uzumaki Naruto. Aku adalah Hokage masa depan
Anak 1 : Hokage masa depan? Apa kau serius?
Naruto : Lihat ini! Kage Bunshin no Jutsu!, Hei akan kuhajar kau!, kau juga!
Anak : ahahaahahahaaha, dasar menyebalkan! (memukul naruto)
Anak 2 : Mari kita kerjai dia.
Anak 3 : Hokage masa depan apanya. Kita rusakkan saja syalnya.
Naruto : Belum selesai. Kali ini, akan kukeluarkan jurusku…
Hinata : Kau tak apa?
Naruto : Lain kali akan kuhajar mereka.

Data (25) menunjukkan sikap berani Naruto melawan tiga anak laki-laki demi

menyelamatkan hinata, hal ini tergambar pada kutipan dialog bertikut “hei, hentikan,
58

Lihat ini! Kage Bunshin no Jutsu!, Hei akan kuhajar kau!, kau juga!.” Tanpa rasa

takut Naruto bertarung melawan tiga anak laki-laki itu hanya demi melindungi Hinata

padahal pada saat itu Naruto hanya seorang diri dan tidak pandai menggunakan jurus

ninja.

Data (26)
Pain : Bansho tenin (Jurus). Kurasa sudah saatnya aku membawamu.
Naruto : Kenapa kau kemari?, Kau bukanlah tandigannya.
Hinata : Kali ini aku akan melindungimu naruto. Aku selalu menangis dan menyerah
sebelum mencoba. Aku selalu berpikir semua yang kulakukan salah tapi kau
menunjukkanku jalan yang benar naruto. Aku selalu mengejar dirimu. Aku
selalu ingin mengejar dirimu, berjalan di sisimu, berada di sisimu, kau telah
mengubahku naruto. Senyummu telah menyelamatkanku itu sebabnya aku tak
takut mati untuk melindungimu. Karena aku mencintaimu naruto.

Data (26) menunjukkan sikap berani Hinata yang membantu Naruto yang

sedang bertarung melawan Pain, hal ini tergambar pada kutipan dialog bertikut “Kali

ini aku akan melindungimu naruto. Aku selalu menangis dan menyerah sebelum

mencoba. Aku selalu berpikir semua yang kulakukan salah tapi kau menunjukkanku

jalan yang benar naruto. Aku selalu mengejar dirimu. Aku selalu ingin mengejar

dirimu, berjalan di sisimu, berada di sisimu, kau telah mengubahku naruto.

Senyummu telah menyelamatkanku itu sebabnya aku tak takut mati untuk

melindungimu. Karena aku mencintaimu naruto.” Naruto telah membawa pengaruh

baik dikehidupan Hinata, yang memuat Hinata menjadi gadis yang pemberani dan

tidak takut hal apapun.


59

2) Pantang Menyerah

Menurut Dian Julian Purnamasari (2015:54) Pantang meyerah adalah sikap

yang tidak merasa lemah terhadap sesuatu yang terjadi dan menimpanya. Pribadinya

menganggap sesuatu yang terjadi itu dari segi positifnya. Pantang menyerah

merupakan salah satu bentuk ketangguhan pribadi terhadap setiap tantangan yang

dihadapi. Ketika gagal, mampu bangkit lagi. Terus berusaha menyelesaikan setiap

masalah atau tantangan yang diberikan. Sikap Pantang menyerah dapat ditunjukkan

pada data-data di bawah ini.

Data (27)
Toneri : Pertarungan selesai.
Naruto : Belum selesai
Toneri : Apa? (kaget)
Naruto :Choodama Rasen Tarengan! (jurus)
Toneri : Percuma saja. Menyerahlah!
Naruto : Aku takkan menyerah. Menyulam syal ini butuh waktu semakin dalam
perasaanmu semakin lama menyulamnya.
Toneri : Sekarang akan kuakhiri.
Naruto : Takkan kubiarkan kau mencuri perasaan yang sudah tersimpan begitu lama.
Itulah sebabnya, takkan kubiarkan ini berakhir begitu saja.
Toneri : Kau mengalahkanku dengan sekali pukulan. Tenseigannya memudar.

Data (27) menggambarkan sikap pantang menyerah yang ditunjukkan Naruto

yang tetap melawan Toneri, padahal dia mulai lelah. Hal tersebut tergambar dalam

kutipan “Takkan kubiarkan kau mencuri perasaan yang sudah tersimpan begitu

lama. Itulah sebabnya, takkan kubiarkan ini berakhir begitu saja.” Naruto mengingat

perjuangan Hinata yang ingin memberikannya sebuah syal, tetapi syal tersebut dibuat

rusak oleh perbuatan Toneri.


60

4.2.2 Nilai Moral Antara Manusia dengan Sesama Manusia

Manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa ada

bantuan dari orang lain, sehingga manusia diharapkan dapat menjalin hubungan baik

dan saling membantu agar tercipta kedamaian.

Berikut ini adalah bentuk-bentuk nilai moral antara manusia dengan manusia

yang terdapat dalam film anime Naruto The Movie The Last.

1) Tolong menolong

Menurut Dian Julian Purnamasari (2015: 60) tolong menolong merupakan

cara bekerja sama yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Menolong

artinya membantu teman atau orang yang mengalami kesulitan. Tolong menolong

dapat dikatakan saling membantu atau bekerja sama dengan orang yang ditolong.

Tolong menolong tak hanya dapat dilakukan dalam bentuk materi, melainkan bisa

dalam bentuk pikiran maupun tenaga. Data-data berikut menunjukkan sikap tolong

menolong antar sesama yang terdapat di dalam film.

Data (28)

Hinata : Adikku dalam bahaya dan aku malah menyulam di sini aku kakak yang
buruk kan?
Naruto : Itu tidak benar, kau kemari ingin menyelamatkan adikmu.
Hinata : Andai saja aku langsung pulang, pasti Hanabi baik-baik saja.
Naruto : Jangan risau. Aku pasti akan menyelamatkan Hanabi.
Hinata : Terima kasih. Kau baik sekali naruto.

Data (28) adalah sikap tolong menolong yang dilakukan oleh naruto kepada

Hinata. Hal tersebut tergambar dalam dialog berikut “Jangan risau. Aku pasti akan
61

menyelamatkan Hanabi.” Naruto berjanji akan menyelamatkan adik hinata yang

diculik oleh Toneri.

2) Perhatian

Menurut Sardjoe (dalam Dian Julian Purnamasari 2015: 64) perhatian adalah

suatu reaksi dari organisme dan kesadaran, yang menyebabkan bertambahnya

aktivitas dalam konsentrasi dan pembatasan kesadaran terhadap suatu objek. Jadi

apabila seseorang seseorang memberikan perhatian terhadap sesuatu berarti ia

memusatkan kegiatan jiwanya pada objek tersebut. Bentuk perhatian dapat

digambarkan pada data-data berikut ini.

Data (29)

Sakura : Hinata (memanggil hinata yang ingin pergi).


Naruto : Kenapa? (bertanya kepada hinata).
Hinata : Maaf , sebenarnya aku tak lapar (pergi)
Naruto: Apa?
Sakura : Hinata. Kenapa kau tak mengantarnya? (melihat naruto)
Naruto : Mengantarnya? Kenapa? (melihat sakura)
Sakura : Begini, tak baik membiarkan wanita pulang sendirian.
Naruto : Kenapa? Hinata kan kuat, desa lain takkan berani macam-macam
dengannya.
Sakura : Hei, hinata. Dasar bodoh (mengejar hinata).

Data (29) menggambarkan bentuk perhatian Sakura kepada Hinata dengan

menyuruh Naruto untuk mengantar Hinata pulang, tapi Naruto tidak mau mengantar

Hinata pulang akhirnya Sakura yang menemani hinata pulang.


62

Data (30)

Naruto : Hinata
Hinata : Selamat malam
Naruto: Kita sudah bertemu di Ichiraku.
Hinata : Oh, iya benar (tersenyum).
Naruto : Kenapa?
Hinata : Syal yang bagus. (perut Hinata berbunyi bertanda bahwa Hinata kelaparan)
Naruto : Ya begitulah. Sepertinya kau lapar. Jika kau suka ramen instan aku punya di
kamarku.
Hinata : Selamat malam (Kabur).
Naruto : Bukankah kau mau bicara?, Hei, Hinata.

Data (30) adalah bentuk perhatian Naruto kepada Hinata yang sedang

kelaparan. Kepeduliannya tergambar dalam kutipan dialog berikut “Sepertinya kau

lapar. Jika kau suka ramen instan aku punya di kamarku”. Naruto mengajak Hinata

untuk makan di rumahnya karena Naruto mendengar perut Hinata berbunyi yang

menandakan bahwa Hinata sedang kelaparan.

Data (31)
Hinata : Kenapa? (menghampiri naruto)
Naruto : Kurasa punggungku terluka.
Hinata : Ini.(memberikan salep)
Naruto : Terima kasih. Oh iya, kau juga memberiku salep ini saat ujian Chunin.

Data (31) menunjukkan sikap perhatian hinata kepada naruto dengan bertanya

tentang keadaan Naruto dan memberikan Naruto sebuah salep untuk mengobati

lukanya.

3) Solidaritas

Secara etimologi, arti solidaritas adalah kesetiakawanan atau kekompakan.

Solidaritas adalah kombinasi atau persetujuan dari seluruh elemen atau individu
63

sebagai sebuah kelompok. Bila dikaitkan dengan kelompok sosial, dapat disimpulkan

bahwa solidaritas adalah rasa kebersamaan dalam suatu kelompok tertentu yang

menyangkut tentang kesetiakawanan dalam mencapai tujuan dan keinginan yang

sama.

Data (32)
Ninja : Tuan Raikage, ada pesan dari Tuan Hokage.
Raikage : Dia mau apa di saat-saat seperti ini?
Hokage : Jangan lepaskan tembakannya. Naruto dan yang lain berada di bulan.
Raikage : Ini terpaksa mereka akan menjadi korban demi manusia dan bumi. Kami
akan melepaskan tembakannya
Gaara : Tuan Raikage?
Raikage : Apa?
Gaara : Kuminta padamu beri waktu 1 jam lagi.
Raikage : Apa?
Mizukage : Aku setuju.
Raikage : Mizukage.
Mizukage : Naruto adalah pahlawan saat perang 2 tahun lalu nyawanya pantas
dipertaruhkan.
Raikage : Tsuchikage.
Hokage : Beri waktu 1 jam. Bagi mereka, waktu ini seperti seumur

Data (32) adalah solidaritas antara kepala Negara terutama Kakashi sebagai

Hokage di desa konoha yang memohon kepada Raikage untuk tidak menghancurkan

bulan karena Naruto dan kawan-kawan yang sedang bertempur melawan toneri,

mengingat Naruto adalah pahlawan saat perang 2 tahun lalu raikage pun memberikan

waktu 1 jam kepada Naruto sebelum ia menghancurkan bulan.

Data (33)
Shikamaru : Sudah 3 hari kau tak sadarkan diri.
Naruto : Apa?
Shikamaru : Apa yang terjadi antara kau dan hinata?
Naruto : Tak ada apa-apa.
64

Syai : Kau mengigau nama Hinata terus. Juga hal-hal memalukan lainnya.
Setidaknya aku sudah tahu sisi sentimenmu. Ini pelajaran berharga
bagiku.
Shikamaru : Sudahlah. Naruto mari kita selamatkan Hanabi dan Hinata.

Data (33) adalah solidaritas Shikamaru dan kawan-kawan untuk tetap tinggal

menunggu Naruto siuman dan pulih dari sakitnya. Saat itu Naruto terluka parah

akibat bertarung melawan Toneri yang membuat Naruto sampai 3 hari tidak sadarkan

diri.

4) Menyemangati dan Memotivasi

Menurut Dian Julian Purnamasari (2015: 67) menyemangati atau memotivasi

adalah proses manajemen untuk mempengaruhi individu atau orang lain agar

berperilaku tertentu. Motivasi diasumsikan dengan segala sesuatu yang baik.

Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi presentasi seseorang.

Motivasi merupakan alat yang mengatur hubungan antara pemberi dan penerima

motivasi. Berikut ini adalah data-data yang menunjukkan sikap menyemangati dan

memotivasi.

Data (34)
Sakura : Dia itu menyebalkan sekali. Kau mau memberinya syal kan?
Hinata : Benar.
Sakura : Kau pasti bisa, Hinata. Percayalah.
Hinata : Terima kasih. Tapi mengapa kau menyemangatiku ke Naruto?
Sakura : Sebenarnya…(mengingat sasuke), kita harus saling menyemangati

Data (34) adalah motivasi yang diberikan oleh Sakura kepada Hinata agar

Hinata tetap berusaha dan tidak putus asa. Hal tersebut tergambar dalam dialog

berikut “Kau pasti bisa, Hinata. Percayalah.” Hinata merasa takut bahwa Naruto
65

tidak akan menerima hadiah yang ia berikan. Sakura pun berusaha menyemangati

Hinata agar tetap berusaha dan tidak putuh asa.

5) Cinta Kasih Orang Tua dengan Anaknya

Menurut Farhat (2017: 87) kasih sayang orang tua terhadap anak memang

tidak ada habisnya, dengan segala kondisi mereka akan selalu menjaga dan

melindungi anak-anaknya. Cinta kasih aorang tua ialah sepanjang masa, sepatutnya

orang tua mengorbankan apapun termasuk nyawa mereka demi anaknya. Berikut ini

adalah data-data yang menggambarkan bentuk cinta kasih orang tua dengan anaknya.

Data (35)

Ninja : Tuan Hokage. Tuan Hiashi ingin bicara dengan anda


Hokage : Tuan Hiashi? (mendatangi Tuan Hiashi)
Hiashi : Jangan hancurkan bulan. Aku yakin Hinata dan Hanabi berada di
bulan.

Data (35) menunjukkan kasih sayang Hiashi sebagai seorang ayah kepada

kedua putrinya yaitu Hinata dan Hanabi. Hal ini tergambar dalam dialog berikut

“Jangan hancurkan bulan. Aku yakin Hinata dan Hanabi berada di bulan.” karena

rasa sayang Hiashi sebagai seorang ayah, ia meyakini bahwa Hinata dan Hanabi

berada di bulan sehingga ia memohon kepada hokage untuk tidak menghancurkan

bulan.

6) Menghargai

Menurut Shania Amelia Dewi (2017: 114) menghargai orang lain berarti sikap

memberi nilai atau apresiasi yang baik terhadap apa yang orang lain lakukan,

misalnya seperti menghargai pendapat, perasaan, usaha, hasil karya orang lain, dan
66

lain sebagainya. Seseorang haruslah menghargai orang lain apabila dirinya ingin

ingin dihargai dalam masyarakat. Berikut ini adalah data-data yang menggambarkan

bentuk saling menghargai antar sesama.

Data (36)

Gadis 1 : Ka Naruto? Terimalah hadiahku (memberikan hadiah)


Naruto : Untukku? (heran)
Gadis 2 : Terimalah hadiahku (memberikan hadiah)
Gadis 3 : Aku membuatnya sendiri
Gadis-gadis : Terimalah-terimalah
Naruto : Terima kasih banyak (menerima banyak hadiah dari gadis-gadis
yang mengaguminya)

Data (36) menunjukkan Naruto sangat menghargai hadiah pemberian seseorang.

Hal ini tergambar dalam dialog berikut “Terima kasih banyak (menerima banyak

hadiah dari gadis-gadis yang mengaguminya.” Naruto sangat populer akibat

kontribusinya pada saat perang, sehingga banyak gadis-gadis yang mengaguminya

dan memberikannya sebuah hadiah. Naruto selalu menerima dan menghargai setiap

hadiah yang diberikan kepadanya.

Data (37)
Sakura : Ini milikmu kan? (memberikan hinata syal yang sudah rusak)
Hinata : Benar.
Naruto : Toneri yang merobek syal itu kan?
Hinata : Kau tahu dari mana?
Naruto : Saat jurus Toneri kucabut dari tubuhmu. Aku melihat ingatanmu.
Sakura : Kau mau memberikan itu pada Naruto kan?
Naruto : Kau membuatnya untukku?
Hinata : Ya.
Naruto : Bolehkah kuminta?
Hinata : Tapi syalnya sudah rusak.
Naruto : Aku tak peduli. Maksudku, aku menginginkannya. Terima kasih. Aku akan
menjaganya baik-baik.
67

Data (37) menunjukkan Naruto menghargai jerih payah Hinata yang sudah

membuat syal untuk Naruto. Hal ini tergambar dalam dialog berikut “Aku tak peduli.

Maksudku, aku menginginkannya. Terima kasih. Aku akan menjaganya baik-baik.”

Naruto mengetahui Hinata sudah bersusah payah membuat syal, ia pun meminta syal

itu kepada Hinata. Padahal syal yang dibuat Hinata sudah rusak akibat perbuatan

Toneri.
68

BAB IV

PENUTUP

5.1 Simpulan

Film anime Naruto The Movie The Last merupakan salah satu film animasi

yang mengandung unsur sosiologi yang kuat, terutama dalam nilai moral.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat unsur intrinsik dalam anime Naruto The Movie

The Last sebagai berikut:

Tema dalam anime Naruto The Movie The Last dibagi menjadi dua yaitu

tema mayor dan tema minor. Tema mayor dalam film anime Naruto The Movie The

Last adalah mengenai perjuangan Naruto dan kawan-kawan dalam menyelamatkan

Hanabi yang disandera oleh Toneri. Adapun tema minor yang muncul sebagai

pendukung dan memperkuat dan memperkuat tema mayor adalah percintaan. Hal ini

ditunjukkan oleh tingkah laku, serta kalimat yang dibawakan oleh Naruto dan Hinata.

Tokoh-tokoh yang berperan dalam film anime Naruto The Movie The Last

adalah Naruto sebagai tokoh utama, sedangkan Toneri, Hinata, Hanabi, Sakura,

Shikamaru, Sai, dan Kakashi merupakan tokoh tambahan.

Alur yang terdapat dalam film anime Naruto The Movie The Last adalah alur

campuran. Alur campuran yaitu alur maju dan alur mundur atau sebaliknya secara

bersamaaan. Alur memiliki beberapa tahap antara lain: (1) Tahap pengenalan situasi,

(2) tahap pemunculan masalah atau konflik, (3) tahap peningkatan konflik, (4) tahap
69

klimaks, (5) tahap penyelesaian atau akhir cerita. Latar yang digunakan adalah latar

tempat dan latar waktu.

Amanat yang terdapat dalam film Naruto The Movie The Last ini

mengajarkan seseorang untuk berperilaku tolong-menolong terhadap sesama karena

manusia tidak bisa hidup sendiri, manusia pasti memerlukan orang lain. Manusia

sebagai makhluk sosial perlu saling menjaga dan tolong-menolong untuk menjadi

manusia yang berperilaku baik.

Terdapat dua jenis nilai moral dan wujudnya dalam film Naruto The Movie

The Last. Pertama nilai moral hubungan manusia dan dirinya sendiri yang terdiri dari

beberapa macam nilai moral yaitu: (1) nilai berani dan (2) Pantang menyerah. Nilai

moral hubungan manusia dengan manusia lain yang terdiri dari beberapa macam nilai

moral yaitu: (1) tolong menolong, (2) perhatian, (3) solidaritas, (4) menyemangati

atau memotivasi, (5) cinta kasih orang tua dengan anaknya, dan (6) menghargai.

5.2 Saran

Dari uaraian sebelumnya, penulis akan memberikan saran-saran kepada

pembaca, khususnya mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia terkait

dengan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Adapun saran yaitu sebagai

seorang penikmat cerita dalam bentuk film, sebaiknya jangan hanya menyaksikan sisi

menariknyadan menghiburnya saja tetapi juga harus mencermati pesan yang

terkandung di dalamnya, sebab dalam film anime banyak terkandung pesan moral

yang dapat dijadikan bahan pertimbangan ataupun pembelajaran mengenai suatu hal.
70

DAFTAR PUSTAKA

Bertens, K. 2007. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Boggs. Joseph M. 1992. Cara menilai sebuah film (diterjemahkan oleh Asrul Sani).

Jakarta: Yayasan Citra.

Budianto, Firman. 2015. Tinjauan Buku Anime, Cool Japan dan Globalisasi Budaya

Populer Jepang. dlm jurnal Kajian Wilayah. Vol.6 No. 2, 2015.

http://ejournal.lipi.go.id/index.php/jkw/article/view/339/pdf (diakses tanggal

26 juni 2020

Dewajati, C. 2012. Drama Sejarah, Teori dan Penerapannya. Javakarsa Media.

Dewey. 2002. Pokok-pokok Filsafat Moral. Bandung: Alfabeta.

Dewi, Shara Amelia. 2017. Nilai Moral dalam Film Anime Kuranado (clannad)

Karya Sutradara Osamu Dezaki Kajian Sosiologi Sastra. (online). Tersedia:

https://eprints.undip.ac.id/56521/. (Diakses 30 Agustus 2020)

Farhat. 2017. Nilai Moral dalam Anime Naruto The Movie Road To Ninja Karya

Masashi Kishimoto. (online). Tersedia:

https://eprintis.undip.ac.id/52789/1/SKRIPSI_LENGKAP.pdf. (Diakses 28

Agustus 20120)
71

Iman, Aulia Fikri. 2018. Analisis Struktur Naratif dan Unsur Sinematik Film Yakuza

Apocalypse Karya Takahashi Milke. (online). Tersedia.

https://core.ac.uk/download/pdf/162023401.pdf. (Diakses 15 September 2020).

Hamzah. 2016. Struktural Novel Ketika bertasbih 1 Karya Habiburrahman El

Shyrazy. Skripsi. Palu. FKIP UNTAD. (tidak diterbitkan)

Mursid, Ali Muhammad. Analisis Unsur Intrinsik Pada Film Karma Karya Bullah

Lubis. Jurnal Proporsi, Vol, 3 No.2 Mei 2018. http://ejournal.potensi-

utama.ac.id. (diakses tanggal 3 Juni 2021)

Noor, Redyanto. 2009. Pengantar Pengkajian Sastra. Semarang. FASindo.

Nurgiyantoro, B. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Nurgiyantoro, B. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Pratista, H. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.

Prianto, A. 2018. Nilai Moral dalam Novel Negeri 5 Menara Karya Ahmad Fuadi

Serta Kemungkinannya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA. Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

Pujiharto. 2012. Pengantar Teori Fiksi. Yogyakarta, Ombak.


72

Purnamasari, Dian Julia. 2015. Nilai Moral dalam Novel Ranah 3 Warna Karya

A.Fuadi. Skripsi. Palu. FKIP UNTAD. (Tidak diterbitkan)

Sani, Asrul. 1995. Cara Memahami Film. Jakarta: Yayasan Citra.

Sigalingging, Adolf Fowandes. 2020. Analisis Unsur Intrinsik pada Film “Rise Of

The Legend” Karya Roy Chow. (online). Tersedia:

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/25989 (diakses tanggal 9 juni 2021)

Sujarwa. 2014. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Graha Aksara.

Suparman, Atwi. 2012. Desain Intruksi Modern. Jakarta: PT.Gelora Aksara Pratama.

Susanti, Susi, 2017. “Struktur Sastra Pada Film Rudi Habibie”. Dalam jurnal

Diksatrasia. Volume 1, No, 2. Tersedia:

https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/diksatrasia/article/download/637/532

(diakses 15 November 2020)

Redaksi, PM. 2012. Sastra Indonesia Paling Lengkap. Depok. Pustaka makmur.

Ratna, N. K. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratna, N. K. 2017. Memahami Film Edisi 2. Sleman: Montase Press.

Wellek, Rene dan Austin Warren. 2016. Teori Kesustraan. Gramedia: Jakarta
73

Wicaksono, A. 2017. Pengkajian Prosa Fiksi Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit

Garudhawaca.

Yakin, Aenul. 2016. Analisis Nilai Keislaman dalam Novel Negeri 5 Menara Karya

Ahmad Fuadi. Skripsi Mahasiswa FKIP UNTAD. (Tidak diterbitkan).


74

LAMPIRAN
75

Sinopsis Film Naruto The Movie The Last Karya Masashi Kishimoto

Judul : Naruto The Movie The Last

Sutradara : Tsuneo Kobayashi

Produksi : Studio Pierrot

Durasi : 112 menit

Bahasa : Jepang

Ringkasan Cerita

Film naruto the movie The Last menceritakan tentang dua tahun setelah

peristiwa perang dunia shinobi ke-4, Ootsuki Hagoromo alias Rikudo Sennin

merupakan sang pencipta ninjutsu sekaligus dunia ninja yang memberikan

kekuatannya pada Naruto dan Sasuke saat melawan ibunya, Ootsuki Kaguya,

yang merasuki Madara pada saat pertarungan terakhir di serial manga dan anime

Naruto. Ternyata Hagoromo memiliki saudara kembar yang bernama Ootsuki

Haruma. Ketika Hagoromo menciptakan Juubi (Bijuu ekor 10) ia memecah


76

kekuatannya kedalam 9 ekor makhluk monster untuk melemahkan kekuatannya.

Gedou Mazou yang merupakan wadah Juubi pun ditaruh di bulan dan Haruma

bertugas untuk menjaganya. Jika Hagoromo menguasai Rinnegan dan memberikan

keturunan yang memiliki Sharingan, maka Haruma memiliki Tenseigan

(Ressurection Eye) dan memiliki keturunan yang kini memiliki Byakugan dan

tinggal di dunia ninja. Tenseigan sendiri memiliki kekuatan penghancur yang

sangat luar biasa dan sekaligus kekuatan untuk membangkitkan jiwa yang telah

tiada.

Kekacauan di dunia ninja yang berupa peperangan tanpa henti memberikan

pandangan pada keturunan Haruma bahwa dunia ninja adalah sebuah kesalahan

besar dan harus dimusnahkan dan kemudian dibangun lagi dari awal dengan

Tenseigan. Hal ini mulai menjadi kenyataan saat keturunan terakhir klan Ootsuki

dari Haruma, Ootsuki Toneri menggerakkan bulan dan menghancurkannya menjadi

ratusan bahkan ribuan asteroid untuk memulai penghancuran dunia ninja. Untuk

memuluskan rencananya Toneri membutuhkan Byakugan yang masih suci milik

Hyuga Hanabi, adik dari Hyuga Hinata. Toneri pun menculik Hanabi dan

mengambil matanya demi membangkitkan kekuatan Tenseigan yang ada pada

dirinya.

Naruto yang telah tumbuh menjadi pengajar di sekolah ninja dan dikagumi

oleh orang-orang desa berkat jasanya pada pertempuran sebelumnya pun dikirim

untuk menyelidiki hal ini sekaligus untuk menyelamatkan Hanabi. Ia dikirim


77

bersama dengan Hinata, Sakura, Sai dan juga Shikamaru sebagai kapten tim.

Mereka pun akhirnya menemukan jalan rahasia yang terhubung dengan sebuah

dunia di dalam bulan. Di tengah perjalanan Hinata bertemu dengan Toneri yang

kemudian melamarnya. Lamaran ini merupakan syarat untuk memuluskan

rencananya, sebab Hinata teryata merupakan Putri Byakugan, pemilik Byakugan

terkuat yang mampu menghancurkan Tenseigan.

Hinata yang seolah tidak memiliki cara lain yang lebih baik untuk

dapat memasuki kastil Toneri dan menyelamatkan Hanabi akhirnya menuruti

lamaran Toneri. Di saat yang bersamaan Naruto mulai sadar bahwa Hinata selalu

berada disampingnya saat ia mengalami berbagai kesulitan dan menyadari bahwa

ia menyukai Hinata. Namun saat Naruto menyatakan cintanya, Hinata justru pergi

meninggalkannya untuk menikah dengan Toneri. Naruto pun layaknya ABG yang

sedang patah hati pun galau akibat hal ini. Beruntung ada Sakura yang

menyadarkannya bahwa perasaan Hinata pada Naruto yang telah ada sejak mereka

belia tidak akan semudah itu pudar. Hinata pasti menyembunyikan sesuatu jika ia

sampai berbuat seperti ini. Sementara itu di kastil Toneri, Hinata yang tidak dapat

menutupi perasaanya pada Naruto terpaksa di cuci otaknya oleh Toneri. Dengan

semangat yang kembali berkobar Naruto dan timnya kembali menyerbu kastil

Toneri dan berhasil masuk kedalamnya. Beruntung Naruto berhasil menghentikan

upacara pernikahan Toneri dan Hinata dan berhasil menyadarkan Hinata dari

kendali Toneri. Setelah berhasil mengalahkan Toneri Hinata ditemani Naruto


78

menuju tempat dimana sumber kekuatan Tenseigan berada. Dengan dibantu Naruto

Hinata berhasil menghancurkan Tenseigan yang ternyata merupakan kumpulan

jiwa Byakugan. Di luar dugaan ternyata Toneri masih hidup dan mulai mengamuk

akibat rencananya dihadang oleh Naruto dan timnya, tidak hanya itu. sumber

kekuatan Tenseigan juga dihancurkan oleh Hinata dan Naruto. Namun kekuatan

Tenseigan ternyata juga masih tersisa dalam mata Toneri.

Pertarungan Toneri dan Naruto jelas tidak bisa lagi dihindarkan. Di

permukaan bulan bahkan Kurama dan monster yang dipanggil oleh Toneri juga

ikut bertarung. Sementara itu di bumi Raikage dan Bee bersiap untuk

menembakkan Meriam Chakra untuk menghancurkan bulan. Beruntung Kakashi

berhasil meyakinkan kelima kage lainnya dan terutama Raikage yang memiliki

kendali penuh atas Meriam Chakra untuk menunggu hingga batas waktu terakhir

agar tidak menghancurkan bulan beserta dengan Naruto dan timnya yang masih

ada disana.

Toneri yang telah kalah pun akhirnya dibawa bertemu dengan jiwa

leluhurnya Ootsuki Hamura yang bersemayam di kuburan bulan. Setelah

menyadari kesalahannya Hamura memutuskan tetap tinggal di bulan untuk

menebus dosanya. Sedangkan akibat kehancuran Tenseigan, maka penghubung

dunia yang ada di bulandan yang ada di bumi pun mulai hancur. Sedangkan tentu

saja akhirnya perasaan Naruto dan Hinata pun saling berbalas dan mereka

memutuskan untuk menikah.


79

Gambar Adegan Film film Naruto The Movie The Last

Gambar data (1) Gambar data (2)

Gambar Data (3) Gambar Data (4)

Gambar 5 Gambar 6
80

Gambar Data (7) Gambar (8)

Gambar Data (9) Gambar (10)

Gambar Data (11) Gambar (12)


81

Gambar Data (13) Gambar (14)

Gambar Data (15) Gambar (16)

Gambar Data (17) Gambar (18)


82

Gambar Data (19) Gambar (20)

Gambar Data (21) Gambar (22)

Gambar Data (23) Gambar (24)


83

Gambar Data (25) Gambar (26)

Gambar Data (27) Gambar (28)

Gambar Data (29) Gambar (30)


84

Gambar Data (31) Gambar (32)

Gambar Data (33)


85

Biografi Masashi Kishimoto

Masashi Kishimoto lahir di Katsuta,Prefektur Okayama,Jepang pada tanggal 8

November 1974. Masashi Kishimoto mulai mengembangkan bakatnya akan

menggambar semenjak usia SD. Dia menjadi mangaka terkenal semenjak

karyanya, Naruto sukses besar baik di Jepang sendiri ataupun di negara-negara lain.

Dia suka membaca manga sejak usia muda, sampai dia menunjukkan keinginannya

untuk menulis manga sendiri. Akira Toriyama dan Katsuhiro Otomo adalah sebagai

inspirasi utamanya. Pada tahun 1999 Naruto pertama kali dipublikasikan di Shounen

jump membuat Kishimoto menerima penghargaan hop step. Saudara kembar Masashi

Kishimoto, Seishi Kishimoto, juga merupakan seniman manga dengan karyanya yang
86

terkenal 666 Satan (O-Parts Hunter) dan Blazer Drive. Selama penerbitan Naruto,

Kishimoto menikah dan menjadi seorang ayah.


87
88

BIODATA

I. UMUM

1. Nama : Annisa

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Donggala, 14 April 1997

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Nama Orang Tua

a. Ayah : Ajmain Karim

b. Ibu : Masita

5. Agama : Islam

6. Alamat : Jl. Uwe Buro, Tondo

II. PENDIDIKAN

1. SD : SDN Inpres Tanjung Batu - Tahun 2009

2. SMP : SMP Negeri 2 Banawa - Tahun 2012

3. SMA : SMK Negeri 1 Banawa - Tahun 2015

4. Tahun 2017 melanjutkan Studi di Perguruan Tinggi di Universitas Tadulako

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan

Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai