Anda di halaman 1dari 18

Manajement Kualitas Teknologi Informasi

Diajukan sebagai Suatu Syarat untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Individu Mata
Kuliah Manajement Kualitas Teknologi Informasi

Dosen Pengampu Istikoma,B.Sc.,M.I.T

Disusun

oleh

Tutik : H1101171004

UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
SISTEM INFORMASI
PONTIANAK
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur khadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
penyusun diberi kesehatan dan kekuatan untuk menyelesaikan makalah yang
berjudul “Fungsi Bahasa Indonesia dalam Bidang Seni”.

Makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang fungsi bahasa


Indonesia dalam bidang seni. Selain itu makalah ini juga sebagai salah satu syarat
lulus Mata Kuliah Bahasa Indonesia pada Program Studi Sistem Informasi
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Tanjungpura Pontianak.

Makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan masukan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada ibu Siti
Hardianti, S.Pd, selaku dosen pengampu Mata Kuliah Bahasa Indonesia dan
teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penyusun telah berusaha maksimal dalam penyusunan makalah ini.


Apabila masih terdapat kekeliruan atau kesalahan dalam penyusunan makalah ini
penyusun menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun dan
pembaca.

Pontianak, September 2017

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I.................................................................................................................1

PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Perumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................2
D. Manfaat..................................................................................................2

BAB II...............................................................................................................3

PEMBAHASAAN............................................................................................3

A. Pengertian dan Fungsi Bahasa...............................................................3


B. Hubungan Bahasa Indonesia dengan Seni.............................................5
C. Bahasa Indonesia sebagai Seni..............................................................8

BAB III............................................................................................................10

PENUTUP.......................................................................................................11

A. Simpulan..............................................................................................11
B. Saran....................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................13

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa merupakan media yang digunakan anggota suatu kelompok
sosial untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan sebagai identitas diri.
Bahasa dapat menggiring kita menembus ruang dan waktu. Melalui
bahasa, kita dapat mempelajari ilmu pengetahuan, sejarah, maupun adat
istiadat suatu bangsa dalam masa tertentu. Bahasa mampu merekam
berbagai hal tersebut dalam bentuk lisan dan tulisan. Semua itu merupakan
fungsi bahasa yang telah lama diemban oleh bahasa Indonesia. Alangkah
pentingnya bahasa Indonesia bagi masyarakat pemakainya yang beraneka
ragam latar belakang budaya maupun status sosialnya.
Bahasa mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang digunakan
berdasarkan kebutuhan seseorang, karena dengan menggunakan bahasa
seseorang juga dapat mengekspresikan dirinya, fungsi bahasa sangat
beragam. Bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi, selain itu
bahasa juga digunakan sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan
beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu dan sebagai alat
untuk melakukan kontrol sosial, bahasa juga berperan penting dalam
bidang seni.
Bahasa juga berfungsi pada bidang seni, baik itu seni musik,
sasatra, teater, dan lain-lainnya. Fungsi bahasa dalam seni akan membuat
seni itu lebih menarik dan menghibur tentunya, misalnya dari kita berpuisi
di dalam puisi tersebut terkandung bahasa Indonesia dan memiliki makna
tertentu.Bahasa juga dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan
melalui media seni, seperti syair, puisi, prosa, cerpen dan lain-lain.
Kadang-kadang bahasa yang dipakai juga memiliki makna konotasi dan
makna denotasi. Dalam hal ini, dibutuhkan pemahaman yang lebih dalam
agar dapat mengetahui makna yang ingin disampaikan Penulis atau peraga
seni.

1
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka
dapat dirumuskan sebuah masalah yakni :
a. Apa pengertian dan fungsi bahasa ?
b. Bagaimana hubungan Bahasa Indonesia dengan Seni?
c. Bagaimana Bahasa Indonesia sebagai Seni?

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain :
a. Mendeskripsikan pengertian dan fungsi bahasa
b. Mendeskripsikan hubungan Bahasa Indonesia dengan Seni
c. Mendeskripsikan Bahasa Indonesia sebagai Seni

D. Manfaat
Manfaat Umun :
Dari penulisan makalah ini diharapkan mendatangkan manfaat
berupa penambahan pengetahuan serta wawasan kepada para pembaca
tentang fungsi Bahasa Indonesia dalam kehidupan kita sehari-hari dan juga
fungsinya sebagai bahasa di bidang seni, sehingga kita dapat mengetahui
secara pasti fungsi bahasa dalam kehidupan kita.Dan bahasa dalam seni
dapat membuat para pembaca terhibur dan menarik untuk membacanya.

Manfaat Khusus :

Makalah ini disusun agar penyusun dapat mengetahui fungsi


Bahasa Indonesia dalam bidang Seni dan menambah wawasan penyusun.
BAB 2

PEMBAHASAAN

A. Pengertian dan Fungsi Bahasa


Menurut van Wijk, bahasa adalah sarana bagi manusia untuk
mengungkapkan pikirannya, apakah dengan bunyi yang diucapkan yang
mempunyai arti tetap. Hidayat berpendapat bahwa bahasa merupakan
salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh kehidupan umat
manusia. Hidayat memberikan batasan bahasa sebagai sistem lambang
arbitrer yang dipergunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama
berinteraksi dan mengidentifikasi diri. Senada dengan pendapat Ernest
dalam Bachtiar yang menyebutkan bahwa manusia sebagai makhluk yang
menggunakan lambang atau simbol.Oleh karena itu, Bloch dan Trager
dalam Bachtiar menyatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem simbol-
simbol bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial
sebagai alat untuk berkomunikasi.
Menurut Keraf, bahasa adalah alat komunikasi antara anggota
masyarakat, berupa lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Senada dengan pendapat Sturtevent dalam mengungkapkan
bahwa bahasa adalah sistem lambang sewenang-wenang, berupa bunyi
yang digunakan oleh anggota suatu kelompok sosial untuk kerjasama dan
saling berhubungan. Tidak jauh berbeda dengan pandangan Carrol,bahasa
adalah sebuah sistem berstruktur mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa
yang sifatnya mana suka, yang digunakan atau yang dapat digunakan
dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang
secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-
peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia.
Menurut Sugono, bahasa digunakan sebagai sarana ekspresi dan
komunikasi dalam kegiatan kehidupan manusia, seperti dalam bidang

3
4

kebudayaan, ilmu, dan teknologi. Sugono menguraikan bahwa


dalam berbahasa manusia dapat memanfaatkan peragaan seperti gerak
tangan, mimik muka, dan sebagainya untuk membantu kepahaman
pengungkapan ide, pengalaman, sikap dan rasa.Kriteria penggunaan
bahasa yang baik bertalian dengan tersampaikannya informasi yang
dinyatakan.
Syamsuddin mengatakan bahasa tidak terpisahkan dari manusia
dan mengikuti di dalam setiap pekerjaannya. Pada waktu manusia
kelihatan tidak berbicara, pada hakikatnya ia masih juga memakai bahasa,
karena bahasa ialah alat yang dipakainya untuk pikiran dan perasaan,
keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakainya untuk
mempengaruhi dan dipengaruhi.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
bahasa adalah perwujudan sistem lambang berupa bunyi digunakan
manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan,
lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan
maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain.
Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat,
tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan
dirinya dengan segala bentuk masyarakat.Selain itu, manusia juga mampu
menciptakan suatu kreativitas yang luar biasa dan mengandung keindahan
yang biasa disebut seni.
Syamsuddin mengungkapkan beberapa fungsi bahasa dalam
kesenian masyarakat adalah:
1. Fungsi pemersatu: menghubungkan semua penutur berbagai dialek
bahasa.
2. Pemberi kekhasan (unik): membedakan bahasa yang satu dengan
bahasa yang lain.
3. Pembawa wibawa: penutur yang mahir berbahasa dengan baik dan
benar memperoleh wibawa di mata orang lain.
5

4. Sebagai kerangka acuan: bahasa memiliki norma dan kaidah yang


dijadikan tolak ukur bagi benar atau tidaknya bahasa seseorang

B. Hubungan Bahasa Indonesia dengan Seni


Seni dan bahasa memainkan peranan yang besar dan signifikan
dalam perkembangan satu sama lain. Bahkan kedua-dua bidang itu saling
mempengaruhi dan menyumbang terhadap perkembangan satu sama lain.
Atas dasar itu, tidak terlalu berlebihan jika mengatakan bahwa
kemunduran salah satu bidang tersebut akan berpengaruh pada bidang
yang lain. Kendati begitu, terdapat kecenderungan bagi masyarakat secara
umumnya untuk mengaitkan hubungan antara seni dan bahasa. Tanggapan
tersebut biarpun benar, sebenarnya kurang tepat.
Secara umum, seni sebagai hasil pantulan adab, adat dan budaya
mengguakan bahasa sebagai wadah menyampaikan gagasan, teknik serta
falsafah seni. Namun begitu, sebagai sebuah bidang yang bersifat
figurative dan abstrak, seniman memerlukan sebuah wahana yang bersifat
non-figuratif untuk mendukung hasil karya mereka. Bahasa menyumbang
terhadap perkembangan seni melalui keupayaannya untuk melaksanakan
tugas utama yang diperlukan seni, yakni sebagai pendukung konsep dan
makna terhadap gambaran abstrak seni. Bahasa memainkan peranan utama
dalam seni sebagai penghujah konsep dan makna. Dalam hal ini, peranan
bahasa sangat penting, dalam memberikan pengertian dan pemahaman
yang mendalam terhadap suatu karya seni.
Melalui seni, manusia mampu berinteraksi dan berkomunikasi,
baik melalui gerakan, suara, maupun alat musik.Untuk mengadakan
interaksi dan komunikasi tersebut, seni menggunakan bahasa sebagai
medianya.Hal ini merupakan salah satu korelasi antara bahasa dengan seni.

Berikut akan dijelaskan beberapa hubungan bahasa dengan seni :


6

1. Bahasa merupakan kebudayaan yang pertama dimiliki setiap manusia


dan bahasa itu dapat berkembang karena akal atau sistem pengetahuan
manusia. Atas dasar itu, hubungan bahasa dengan seni adalah bahasa
sebagai sarana pengembangan seni. Seni yang ada di Indonesia
dikembangkan melalui bahasa Indonesia. Kesenian yang tumbuh dan
berkembang di Indonesia adalah kesenian yang dapat dimengerti dan
dipahami oleh masyarakat Indonesia. Sarana untuk memahami
kesenian adalah bahasa Indonesia.
2. Bahasa sebagai jalur penerus kebudayaan mengandung makna bahwa
bahasa berperan sebagai sarana pewarisan seni dari generasi ke
generasi. Menurut Robert Sibarani, kebudayaan nenek moyang yang
meliputi pola hidup, tingkah laku, adat istiadat, cara berpakaian, dan
sebagainya dapat kita warisi dan wariskan kepada anak cucu kita
melalui bahasa. Atas dasar itu, hubungan bahasa dengan seni adalah
bahasa berperan sebagai sarana pewarisan seni dari generasi ke
generasi. Kesenian nenek moyang kita yang sudah ada beratus-ratus
tahun lalu masih bisa dipelajari oleh kita sekarang hanya karena
bantuan bahasa. Kesenian yang tertulis dalam naskah-naskah lama,
yang mungkin ditulis beratus-ratus tahun lalu bisa kita nikmati
sekarang hanya karena ditulis dalam bahasa.
3. Hubungan bahasa dengan seni adalah bahasa berperan dalam
penamaan atau pengistilahan unsur-unsur seni baru sehingga dapat
disampaikan dan dimengerti oleh yang menerimanya. Setiap unsur
kesenian, dari unit yang terkecil sampai yang terbesar diberi nama atau
istilah. Dalam proses pembelajaran dan pengajaran kesenian, nama
atau istilah itu digunakan untuk menginventarisasi kesenian untuk
pengembangan selanjutnya.
4. Bahasa tidak hanya berupa bahasa lisan dan tulisan, tetapi bahasa dapat
berupa bahasa isyarat. Bahasa isyarat ini dilakukan melalui gerakan-
7

gerakan anggota tubuh. Baik itu mata, jari, kepala, bahu, tangan, dan
sebaginya. Misalnya melalui pertunjukan seni tari. Melalui seni tari,
seniman menyampaikan pesan yang terkandung dalam tarian tersebut
melalui bahasa tubuh. Bahasa sebagai penghubung antara musisi dan
seniman dengan khalayak. Oleh karena itu, tarian mengandung pesan
yang ingin disampaikan seniman melalui bahasa nonverbal atau
melalui gerakan-gerakan tarian yang dilakukan. Malalui gerakan itulah
khalayak memahami makna tari yang dilakukan tersebut. Gerakan
tarian itu bisa dipahami khalayak karena adanya bahasa, yaitu bahasa
isyarat. Tanpa adanya bahasa, maka seni tari yang dilakukan tersebut
akan berkurang fungsinya. Seni tari tersebut hanya dijadikan sebagai
hiburan, tidak lagi sebagai sarana pendidikan karena tidak
mengandung pesan yang disampaikan. Pesan tersebut dapat
tersampaikan hanya melalui bahasa. Atas dasar tersebut, hubungan
bahasa dengan seni adalah bahasa berperan menyampaikan pesan yang
terkandung dalam seni, baik itu seni tari, seni rupa, maupun seni
musik. Selanjutnya, pada pertunjukan seni musik. Bahasa
memperindah seni musik melalui syair lagu yang dinyanyikan. Jadi,
pada seni musik tersebut, tidak hanya instrument yang
memperindahnya melainkan juga syair lagu yang merupakan bahasa.
5. Bahasa sebagai penghubung antara seniman dan musisi dengan
instrument. Musisi mempelajari kunci-kunci pada instrument sehingga
mereka bisa memainkannya dengan melodi yang indah. Kunci-kunci
tersebut menggunakan bahasa seperti: do re mi fa sol la si do, atau A B
C D E F G.
6. Bahasa sebagai sarana berekspresi dalam seni. Melalui seni, manusia
bisa berekspresi. Dalam berekspresi tersebut, manusia menggunakan
bahasa untuk menumpahkan kreativitas dan bakat yang mereka miliki.
7. Bahasa berperan penting pada proses penciptaan seni. Manusia
terinspirasi menciptakan seni dari bahasa. Tanpa bahasa, seni tidak
bisa diciptakan. Misalnya, manusia menciptakan lagu menggunakan
8

bahasa, menciptakan tari menggunakan bahasa berupa bahasa


nonverbal yaitu gerak tubuh, menciptakan lukisan menggunakan
bahasa simbol, seperti warna-warna dan lambang-lambang karena
banyak seniman mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan
bentuk (seperti melati yang bermaksud duka atau kematian dan mawar
merah yang bermaksud cinta).Berdasarkan penjelasan hubungan
bahasa dengan seni tersebut, dapat disimpulkan bahwa seni sangat
bergantung pada bahasa. Tanpa bahasa seni tidak akan bisa
berkembang, tidak bisa dipelajari dan diwarisi, tidak mampu
menyampaikan pesan, serta tidak bisa berfungsi sebagai penghubung
antara seniman dengan khalayak. Sebaliknya, seni juga turut
mempengaruhi bahasa. Tanpa seni, bahasa tidak akan bervariasi dan
tidak mengandung keindahan. Misalnya dalam bahasa sastra, seni
sangat berperan penting bagi pengarang untuk menciptakan bahasa
yang indah yang dalam istilah bahasa lebih dikenal dengan
estetika.Unsur-unsur seni dalam bahasa yaitu keutuhan, keragaman,
keseimbangan, keselarasan dan penekanan yang tepat.Dengan adanya
unsur-unsur tersebut pencipta sastra dapat menetapkan maksud atau isi
hati dengan jelas. Selain itu, seni berbahasa memberikan keunikan
yang khas bagi seseorang dan memberikan gaya serta nada yang
membedakan penggunaan bahasa antara orang yang satu dengan yang
lain. Dalam istilah bahasa, hal ini lebih dikenal dengan retorika (seni
berbicara).
C. Bahasa Indonesia sebagai Seni
Bahasa,seni dan religi adalah tiga hal yang tidak tepisahkan. Dalam
bahasa ada kesenian dan religi.Sebaliknya dalam seni dan agama terdapat
bahasa. Ketiganya merupakan unsur kebudayaan yang universal. Bahasa
merupakan kebudayaan pertama yang di miliki setiap manusia dan bahasa
itu dapat berkembang karena akal atau system pengetahuan manusia.
Dalam proses kehidupannya, manusia baru menydari dirinya sebagai
mahluk yang lemah dalam memenuhi berbagai kebutuhan
9

hidupnya, maka lahirlah keyakinan di dalam diri manusia bahwa


ada kekuatan lain yang lemah dalam memenuhi berbagai kebutuhan
hidupnya, maka lahirlah keyakinan di dalam diri manusia bahwa ada
kekuatan lain yang maha dasyat di luar dirinya. Timbul dan
berkembanglah religi.Untuk mengiringi kepercayaan atau sistem religi itu
supaya lebih bersemangat dan lebih semarak maka di ciptakanlah seni.
Berdasarkan uraian di atas, hubungan bahasa,seni dan agama atau
kepercayaan adalah kesenian menyempurnakan dan menyemarakkan
sistem agama dengan menggunakan media bahasa. Bahasa, seni dan
agama merupakan unsur-unsur universal.Bahasa adalah induk dari segala
kebudayaan. Atas dasar tersebut hubungan bahasa, seni,dan agama juga di
peroleh dengan memahami hubungan bahasa dan kebudayaan.
Bahasa sebagai sarana pengembangan kebudayaan mengandung
makna bahwa bahasa berperan sebagai alat atau sarana kebudayaan untuk
mengembangkan kebudayaan itu sendiri.Kebudayaan Indonesia
dikembangkan melalui bahasa Indonesia.Sarana untuk memahami
kebudayaan adalah bahasa. Atas dasar itu hubungan bahasa dan kesenian
dan agama adalah bahasa sebagai sarana pengembang kesenian dan
agama. Keindahan (estetika) merupakan salah satu nilai dari kesenian yang
berasal dari ekspresi dan kekreatifan manusia. agama di Indonesia
di kembangkan melalui kesenian dengan bahasa Indonesia. Contohnya:
dalam penyebaran agama islam di Indonesia oleh para kiai,wali dan ulama
yang menyebarkan islam di pulau jawa menggunakan seni sebagai sarana
pendakwahannya dalam menyebarkan agama islam, dalam dakwahnya
para wali menggunakan bahasa yang mudah di mengerti dan di pahami
yaitu bahasa Indonesia. Bahasa sebagai jalur penerus kebudayaan atau seni
mengandung makna bahwa bahasa berperan sebagai sarana pewarisan
kebudayaan dari generasi ke generasi. Setiap unsur kesenian dan
keagamaan dari unit yang terkecil sampai yang terbesardi beri nama atau
istilah. dalam proses pembelajaran dan pengajaran kesenian dan agama.
Hubungan agama dan kesenian arus di hubungkan tetapi juga harus di
bedakan dari agama. kesenian dan agama sangat berhubungan erat untuk
melahirkan kesenian dan agama yang bias di gunakan untuk mengiringi
10

upacara keagamaan dengan di iringi berbagai jenis sastra, nyanyian dan


musik.
BAB 3

PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan penjelasan pada pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan
hubungan bahasa dengan seni adalah sebagai berikut:
1. Bahasa sebagai sarana pengembangan seni
2. Bahasa berperan sebagai sarana pewarisan seni atau kesenian dari
generasi ke generasi
3. Bahasa berperan dalam penamaan atau pengistilahan unsur-unsur seni
baru sehingga dapat disampaikan dan dimengerti oleh yang
menerimanya
4. Bahasa berperan menyampaikan pesan yang terkandung dalam seni,
baik itu seni tari, seni rupa, maupun seni musik
5. Dalam proses pembelajaran dan pengajaran kesenian, nama atau istilah
seni digunakan untuk menginventarisasi kesenian untuk
pengembangan selanjutnya dan sebagai penghubung antara musisi dan
seniman dengan khalayak
6. Bahasa sebagai penghubung antara musisi dengan instrument musik.
Contoh: mempelajari kunci-kunci pada instrument musik. Kunci-kunci
tersebut menggunakan bahasa seperti: do re mi fa sol la si do, atau A B
CDEFG
7. Bahasa sebagai sarana berekspresi dalam seni dan berperan penting
pada proses penciptaan seni
8. Seni juga berhubungan dengan bahasa. Misalnya dalam bahasa sastra,
seni sangat berperan penting bagi pengarang untuk menciptakan
bahasa yang Indah (estetika bahasa). Selain itu, seni berbahasa
memberikan keunikan yang khas bagi seseorang dan memberikan gaya
serta nada yang membedakan penggunaan bahasa antara orang yang

11
12

satu dengan yang lain. Dalam istilah bahasa, hal ini dikenal dengan
retorika berbahasa.
B. Saran
Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan
maupun tertulis. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak
dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan
dengan kehidupan sehari-hari yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan
status bahasa tidak dapat ditinggalkan.
Setelah mengetahui fungsi bahasa Indonesia dalam pembahasan
diatas maka kita harus mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari
apalagi dilingkungan yang berbeda kita harus pandai menyesuaikan diri,
agar kita dapat dipandang baik oleh orang lain, disamping itu sebagai
calon seorang guru kita harus lebih tau tentang fungsi bahasa itu untuk
bekal mengajar peserta didik agar kemampuan berbahasa mereka lebih
matang dan untuk menumbuhkansikap positif dalam berbahasa Indonesia.
Makalah ini secara umum membahas mengenai hubungan bahasa
dan seni.Permasalahan dalam judul tersebut masih banyak yang harus
didalami sehingga makalah ini dapat menjadi suatu bahan yang dapat
digunakan nantinya.Dengan demikian, diharapkan agar pembaca mampu
melanjutkan pembahasan yang lebih mendalam mengenai hubungan
bahasa dengan bidang ilmu lain, terutama hubungan bahasa dengan
seni.Dan bahasa Indonesia juga bisa kita lakukan dalam seni.
DAFTAR PUSTAKA

Faridwan. 2010. Bahasa sebagai Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni.


http://faridwanjaswa.blogspot.co.id/2010/10/makalah-bahasa-indonesia-bahasa-
sebagai.html. 7 Oktober 2017

Gunawan, Beri. 2013.Makalah Fungsi Bahasa Indonesia.


http://fungsibahasaindonesia22bandit33oran.blogspot.co.id/2013/01/makalah-
fungsi-bahasa-indonesia.html. 11 Oktober 2017

Rachman, Abdul. 2017. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai


Seni.https://abdurrachmanblog.wordpress.com/2017/01/10/fungsi-bahasa-
indonesia-sebagai-seni/. 11 Oktober 2017

Samsuri.1994, Analisis Bahasa . Jakarta : Erlangga. 8 Oktober 2017

Sartini. 2012. Hubungan Bahasa dengan Seni.http://sartini-


gadischerry.blogspot.co.id/2012/03/hubungan-bahasa-dengan-seni.html. 7
Oktober 2017

Subro, Seno. 2008. Seri Bahasa Indonesi. Semarang : Aneka Ilmu. 15 Oktober
2017

Sugono, Dendy. 2004. Berbahasa Indonesia Dengan Benar.Jakarta : Puspa


Swara. 8 Oktober 2017

13

Anda mungkin juga menyukai