Tahun 2016
SITI KHAIRUNNISA
2125134600
Skripsi yang diajukan kepada Universitas Negeri Jakarta untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra
2017
ABSTRAK
Siti Khairunnisa. Struktur Teks Artikel dalam Jurnal Ilmiah Tahun 2016. Skripsi,
Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa Dan Seni, Universitas Negeri
Jakarta, Jakarta, Juli 2017.
Artikel ilmiah merupakan jenis teks yang berisi laporan hasil penelitian ilmiah.
Oleh karena itu, jenis teks ini memiliki sifat yang ilmiah, sistematis dan memiliki
kaidah-kaidah tertentu dalam penyusunannya. Sifat ilmiah pada artikel ilmiah
dapat tercermin salah satunya melalui tata organisasi penulisan yang salah satunya
berupa struktur teks. Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur teks
artikel yang terdapat dalam jurnal ilmiah tahun 2016. Untuk mencapai tujuan
tersebut digunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Data
dalam penelitian ini yaitu artikel ilmiah dalam bidang kebahasaan (linguistik dan
sastra) yang terdapat dalam jurnal Bahastra, Basastra, Deiksis, Dialektika, Litera,
Masyarakat Linguistik Indonesia, dan Retorika yang terbit pada tahun 2016. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pola struktur teks artikel ilmiah yang terdapat
dalam jurnal-jurnal tersebut cukup bervariasi. Dari 21 artikel ilmiah yang
dijadikan objek penelitian ditemukan sebanyak 12 tipe pola struktur teks artikel
ilmiah. Dari 12 tipe pola struktur teks artikel ilmiah tersebut terdapat dua buah
pola yang mendominasi atau paling banyak digunakan yaitu pola Abstrak-
Pendahuluan-Kajian Pustaka-Metode-Hasil-Pembahasan-Kesimpulan dan pola
Abstrak-Pendahuluan-Metode-Hasil-Pembahasan-Kesimpulan.
Kata kunci: artikel ilmiah, struktur teks, jurnal ilmiah.
ABSTRACT
Siti Khairunnisa. Structure of Text Articles in Scientific Journal Year 2016. Thesis, Indonesian
Literature Study Program, Faculty of Languages and Arts, Jakarta State University, Jakarta,
July 2017.
Scientific articles are a type of text that contains reports of scientific research results. Therefore,
this type of text has a scientific, systematic and has certain rules in the writing proccess. The
scientific aspect of scientific articles can be reflected one of them through the organizational
structure of writing which one of them in the form of text structure. This thesis aims to describe
the text structure of articles contained in scientific journals in 2016. To achieve these objectives
used a qualitative descriptive approach with content analysis techniques. The data in this
research are scientific articles in the field of language (linguistics and literature) contained in
the journal Bahastra, Basastra, Deiksis, Dialectics, Litera, Society of Indonesian Linguistics,
and Rhetoric published in 2016. The results showed that the structure of text article text
Contained in these journals varied considerably. Of the 21 scientific articles that made the
object of research found as many as 12 types of text structure patterns of scientific articles. Of
the 12 types of text structure patterns of the scientific article, there are two dominant or most
widely used patterns: Abstract-Introduction-Literature-Method-Results-Discussion-Conclusions
and Abstract-Introduction-Concluding-Method-Results-Conclusions.
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T. atas segala nikmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Rasa syukur yang tak terhingga
juga penulis panjatkan atas segala kekuatan, kemudahan, dan kelancaran yang
Allah berikan kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini sehingga dapat
selesai tepat pada waktunya. Tidak lupa juga shalawat serta salam semoga selalu
pengikutnya.
Universitas Negeri Jakarta sebagai salah satu syarat kelulusan dalam memperoleh
(1) Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.
ini.
v
(4) Asisda Wahyu A.P., M.Hum. selaku Pembimbing Metodologi yang
(5) Aulia Rahmawati, M.Hum selaku Penguji Materi yang telah banyak
(6) Asep Supriyana, S.S, M.Pd. selaku Penguji Metodologi yang telah
dengan perkuliahan.
(8) Seluruh dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah
(10) Kedua orangtua penulis, Sutarman dan (Alm.) Tarsilah yang tak
vi
(11) Teman-teman Geng Princess yakni Nida, Mita, Septia, Reynaldi,
(13) Teman-teman kelas 4 SI-L yang telah dapat bekerjasama dengan baik
(15) Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Atas segala
Maka dari itu, penulis menerima saran dan kritik yang membangun. Akhir kata,
semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sumbangan yang
Siti Khairunnisa
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
viii
2.1.4 Hakikat Artikel Ilmiah ................................................................. 17
ix
4.2.3 Pola Struktur Teks Artikel Ilmiah Tipe 3 ........................................ 55
x
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia sebagai makhluk sosial tidak lepas dari dari kegiatan berpikir,
memiliki hubungan yang erat dengan ilmu pengetahuan. Keduanya, yakni ilmu
dan penelitian itu mempunyai tugas akhir yang sama, yaitu menunjukkan
yang dihasilkan dari suatu proses ilmiah serta berdasarkan data-data yang empiris.
Laporan hasil penelitain ilmiah ini dapat disebut artikel ilmiah atau karangan
ilmiah.
tersendiri. Kesulitan tersebut dapat berupa kesulitan terkait materi yang akan
dikaji, dapat pula kesulitan dalam hal masalah kebahasaan. Masalah kebahasaan
menjadi hal yang patut diberi perhatian mengingat teknik penulisan karangan
dengan teknik penulisan karangan sastra yang cenderung lebih bebas. Berkenaan
dengan aturan tersebut, maka dalam penulisan karangan ilmiah yang digunakan
adalah ragam bahasa ilmiah. Bahasa Indonesia ragam ilmiah (selanjutnya disebut
1
Abdul Chaer, Kajian Bahasa: Struktur Internal, Pemakaian dan Pemelajaran, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), hlm. 1
1
2
kegiatan ilmiah, yang dilakukan dalam suatu penelitian ilmiah.2 Ragam bahasa
proses komunikasi. Bahasa muncul karena adanya kegiatan atau proses sosial
sosial. Bidang ilmu yang berkaitan fungsi bahasa untuk mencapai tujuan-tujuan
melainkan juga merupakan suatu bangunan makna. Dengan makna sebagai fokus
kajian, obyek studi utama LFS adalah “language that is functional”, bahasa yang
memainkan fungsi dalam kehidupan nyata manusia, yang oleh Halliday disebut
’text’.3
Teks dapat digunakan untuk pernyataan suatu kegiatan atau proses sosial
banyak bentuk, alasan, serta tujuan yang melatarbelakanginya, oleh sebab itu
muncul pula beragam jenis teks (genre) beserta beragam struktur yang
dimilikinya. Selain itu, masih terkait dengan proses sosial yang menyebabkan
lahirnya teks, terdapat dua konteks yang melatarbelakangi terciptanya suatu teks.
Pertama adalah konteks budaya yang berisi nilai atau norma dalam suatu proses
2
Abdul Chaer, Ragam Bahasa Ilmiah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 3
3
Siti Wachidah, “Linguistik Fungsional Sistemik (Systemic Functional Linguistic) untuk
Pendidikan dan Penelitian Bahasa”, dalam KOLITA 8: Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya
8: Tingkat Internasional, (Jakarta: Pusat Kajian Bahasa dan Budaya Unika Atma Jaya, 2010), hlm.
277
3
sosial, dan kedua adalah konteks situasi yaitu mengenai pesan yang hendak
dikomunikasikan, pelaku yang dituju, dan format bahasa yang digunakan. Dalam
hal ini, teks atau artikel ilmiah adalah perwujudan dari proses sosial yang terjadi
akademis.
Artikel ilmiah termasuk ke dalam teks bergenre makro atau majemuk yang
strukturnya tersusun dari gabungan teks-teks mikro atau teks tunggal. Artikel
ilmiah merupakan jenis teks yang memiki aturan dan tingkat keilmiahan yang
ragam kebahasaan, dan tata organisasi penulisan. Khusus mengenai tata organisasi
penulisan, salah satu hal yang dapat diteliti yaitu tentang struktur teks yang
Artikel yang dijadikan data dalam penelitian ini berasal dari jurnal-jurnal
akreditasinya pun beragam pula, begitu pula dengan gaya selingkung yang
dimiliki oleh tiap-tiap jurnal. Oleh karena adanya kaberagaman itulah, penelitian
ini mencoba melihat apakah struktur artikel ilmiah tersebut telah sesuai dengan
struktur atau konvensi yang berlaku secara umum. Salah satu contoh pola struktur
yang terdapat dalam data penelitian ini yaitu ditemukannya artikel ilmiah yang
tidak mengandung struktur metode atau kajian pustaka. Selain itu, terdapat pula
struktur kajian pustaka atau metode yang berada dalam bab Pendahuluan yang
Berdasarkan contoh keunikan yang ditemukan tersebut, maka dalam penelitian ini
akan dilakukan kajian mengenai bagaimana struktur teks artikel yang terdapat
akan dibatasi pada struktur teks artikel dalam jurnal ilmiah tahun 2016.
sebagai berikut: “Bagaimana struktur teks artikel dalam jurnal ilmiah tahun
2016?”
5
A. Manfaat Teoretis
B. Manfaat Praktis
KERANGKA TEORI
penelitian ini, yaitu teori mengenai hakikat linguistik fungsional sistemik, hakikat
genre, hakikat teks, hakikat artikel ilmiah, dan struktur teks artikel ilmiah.
language is related to its use. In SFL this concern is pursued by modelling both language
and social context as semiotic systems in a relationship of realization with one another.4
pemodelan bahasa dan konteks sosial sebagai sistem semiotik dalam hubungan
6
7
oriented theory, in the sense that it is designed to assist towards identifying and
tackling problems that arise from outside itself.5 Linguistik fungsional sistemik
dapat dicirikan sebuah teori yang berorientasi pada masalah, dalam arti bahwa hal
yang timbul dari luar teori itu sendiri. Dengan kata lain, linguistik fungsional
Like language itself, SFL has always been an open dynamic system serving as a resource
for both reflection and action. It is a system for reflecting on language and also on other
semiotic systems—for analysing text, for describing and comparing particular semiotic
systems, and for theorizing language as a kind of semiotic system and by a further step
for theorizing semiotic systems as a system of a particular kind; and it is also a resource
for engaging with language action—for intervening in social and semiotic processes, for
developing plans of activity such as educational curricula and syllabi and communication
sistemik fungsional adalah sebuah sistem untuk merefleksikan bahasa dan juga
dan membandingkan sistem semiotik secara khusus. Selain itu, linguistik sistemik
fungsional juga merupakan sumber untuk dapat terlibat dengan tindakan bahasa—
5
M.A.K. Halliday & Jonathan J. Webster (Eds.), Continuum Companion to Systemic Functional
Linguistics, (London: Continuum, 2009), hlm. 61
6
Ibid., hlm. 12
8
untuk turut serta dalam proses sosial dan semiotik, untuk mengembangkan
fungsional sistemik berkaitan dengan fungsi bahasa sebagai alat bagi manusia
dengan pencapaian tujuan manusia selaku individu yang dapat berpikir dan
masalah.7 Hal itu berarti bahwa bahasa memiliki suatu perangkat yang berpotensi
untuk dapat mengatur dan mengendalikan pikiran dan tindakan diri sendiri
maupun orang lain untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan, serta agar dapat
dalam bahasa, yaitu fungsi ideasional, interpersonal, dan tekstual, atau yang
The labels for each of the metafunctions are reasonably transparent: the first (using
language to talk about the world) is the experential; the second (using language to
7
Siti Wachidah, Op. Cit, hlm. 276
9
interact with other people) is the interpersonal; and the third (organizing language to fit
(menggunakan bahasa untuk berbicara tentang segala hal yang ada di dunia)
bahasa agar dapat sesuai dengan konteksnya) adalah fungsi tekstual. Dengan kata
makna, yang berupa pengalaman lahir atau batin si penutur atau penulis. Fungsi
sosial, misalnya pengungkapan peran sosial dan komunikasi oleh bahasa. Fungsi
tekstual bertugas untuk menghasilkan teks atau wacana yang runut berdasarkan
tautan suatu situasi. Melalui fungsi tekstual inilah bahasa dapat mengaitkan
atas dapat disimpulkan bahwa linguistik fungsional sistemik adalah suatu sistem
yang berfokus pada fungsi bahasa dalam bidang kehidupan manusia. Linguistik
masalah serta mencapai tujuan sosial manusia agar dapat berfungsi dalam
masyarakat. Dalam linguistik fungsional sistemik terdapat tiga buah fungsi yang
saling terkait, yaitu fungsi ideasional, fungsi interpersonal, dan fungsi tekstual.
8
Geoff Thompson, Introducing Functional Grammar (3rd Ed.), (New York: Routledge Taylor &
Francis Group, 2014), hlm. 30
10
bahwa genre adalah jenis teks yang berfungsi menjadi rujukan agar tercapai suatu
ketepatan baik dalam hal ketepatan tujuan (tujuan sosial) maupun ketepatan dalam
hal pemilihan dan penyusunan elemen teks, serta penggunaan tata bahasa dalam
teks. Hal tersebut mengandung pengertian bahwa jika membahas mengenai genre
maka berkaitan dengan berbagai macam teks dengan perbedaan mendasar pada
having a distinct function with respect to the whole and each characterized by particular
lexicogrammatical features.10
Genre adalah suatu kelompok teks dengan tingkatan yang lebih tinggi
urutan elemen yang masing-masing memiliki fungsi yang jelas dengan tetap
leksikogramatikal tertentu.
Genre is a term you’ll come across in many diciplines, including literary studies, film
studies, art theory and cultural studies. But we’re using it here in a specifically systemic
9
Mahsun M.S., Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2014), hlm. 15
10
M.A.K. Halliday & Jonathan J. Webster (Eds.), Op. Cit., hlm. 246
11
functional way, best captured by Martin’s two definitions of genre. Firstly, ‘a genre is a
culture’. Less technically, ‘genres are how things get done, when language is used to
accomplish them.11
Genre merupakan istilah yang dapat mengacu pada banyak disiplin atau
bidang ilmu, seperti ilmu sastra, film, seni, dan budaya. Namun khusus dalam hal
linguistik fungsional sistemik, yang paling tepat atau mendekati yaitu definisi
yang dibuat oleh Martin mengenai genre. Pertama adalah bahwa genre merupakan
bentuk proses sosial yang berorientasi pada tujuan yang dicapai secara bertahap,
suatu kegiatan yang memiliki tujuan di mana penutur terlibat sebagai anggota
Kress melihat genre sebagai aspek bentuk teks yang muncul dalam
kejadian sosial tertentu.13 Kejadian sosial dalam hal ini ditandai dengan sejumlah
partisipan yang memiliki hubungan, peran, dan tujuan sosial tertentu, seting dan
lokasi institusional tertentu, serta praktik-praktik sosial tertentu. Praktik sosial ini
kemudian terbagi menjadi dua macam, yakni praktik kebahasaan dan praktik non-
11
Suzanne Eggins, An Introduction to Systemic Functional Linguistics (2nd Ed.), (London:
Continuum, 2004), hlm. 55
12
Tri Wiratno, “Struktur Teks dan Hubungan Genre pada Artikel Ilmiah dalam Bahasa Indonesia”
dalam KIMLI: Kongres Internasional Mayarakat Linguistik Indonesia, (Jakarta: Masyarakat
Linguistik Indonesia dan Universitas Lampung, 2014), hlm. 554
13
Riyadi Santoso, Semiotika Sosial: Pandangan terhadap Bahasa, (Surabaya: Pustaka Eureka,
2003), hlm 25
12
kebahasaan. Praktik sosial kebahasaan adalah adalah suatu praktik sosial yang di
Praktik sosial tersebut dipengaruhi oleh aturan-aturan yang berasal dari struktur
sosial masyarakat yang kemudian akan berpengaruh pula kepada bentuk generik
suatu teks. Maka dalam hal ini dapat diartikan bahwa genre terikat dengan aturan-
yang melekat pada teks, dan juga merupakan ciri tertentu yang membedakannya
dengan jenis teks yang lain. Melalui potensi sruktur generik inilah, genre dari
suatu teks dapat ditentukan. Genre dan potensi struktur generik adalah
representasi dari nilai dan norma kultural yang berkaitan dengan fungsi dari suatu
proses sosial. Dalam kaitannya dengan koteks situasi yang membentuk teks, genre
dipilah ke dalam dua kelompok besar, yaitu teks yang termasuk dalam genre
sastra dan genre non sastra. Selanjutnya, teks dengan genre sastra dikategorikan
menjadi genre cerita, sedangkan teks dengan genre non-sastra dibagi menjadi
genre faktual dan genre tanggapan. Genre faktual ini digali dari proses sosial yang
14
Ibid., hlm. 24
13
terjadi di masyarakat luas mulai dari dunia keseharian, akademik, jurnalistik dan
lain sebagainya. Paling tidak terdapat 8 jenis genre faktual, yaitu: rekon, laporan,
bahwa genre adalah jenis atau ragam teks yang “berorientasi kepada tujuan”.
Ragam tersebut berkaitan dengan aturan, nilai atau norma kultural yang
terkandung di dalam masyarakat guna mencapai tujuan sosial yang dimiliki oleh
teks tersebut secara bertahap. Dilihat dari sudut pandang penceritaannya, genre
diklasifikasikan ke dalam genre sastra dan non sastra. Genre sastra dikategorikan
menjadi genre cerita, sedangkan genre non sastra dibagi menjadi genre faktual dan
genre tanggapan.
Teks dapat diartikan sebagai suatu proses penciptaan makna yang berada
The term ‘text’ refers to any instance of language, in any medium, that makes sense to
someone who knows the language; we can characterized text as language functioning in
15
Ibid., hlm. 35
16
M.A.K. Halliday, Halliday’s Introduction to Functional Grammar (4th Ed.), (London:
Routledge, 2014), hlm. 3
14
Istilah teks mengacu pada berbagai contoh bahasa dalam media apapun,
yang masuk akal bagi seseorang yang mengetahui bahasa tersebut; dapat kita
cirikan bahwa teks sebagai bahasa yang berfungsi dalam konteks. Bahasa, dalam
contoh pertama, merupakan sumber utuk penciptaan makna; sehingga teks adalah
pernyataan suatu kegiatan sosial yang bersifat verbal. 17 Hal ini mengandung
pengertian bahwa setiap pamakaian bahasa selalu memiliki tujuan. Tujuan yang
hendak dicapai tersebut adalah tujuan sosial, karena penggunaan bahasa pasti
terkait dengan suatu proses sosial. Namun, perlu diingat bahwa fungsi bahasa
dalam mencapai suatu tujuan haruslah berada dalam suatu konteks situasi.
konteks situasi disebut teks.18 Oleh karena itulah, apabila ada kata-kata atau
kalimat lepas yang tidak memiliki konteks situasi bukanlah termasuk teks. Teks
dengan sifat konteks saat teks tersebut digunakan. Maka dapat disimpulkan bahwa
teks adalah bahasa yang sedang digunakan untuk mengekspresikan proses sosial
melalui fungsi dan tatacaranya yang muncul pada konteks situasi (konteks yang
17
M.A.K. Halliday & Ruqaiya Hasan, Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-aspek Bahasa dalam
Pandangan Semiotik Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1992), hlm. 77
18
Mahsun M.S., Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2014), hlm. 1
15
Dari sudut pandang teori semiotika sosial, teks merupakan suatu proses
sosial yang berorientasi pada suatu tujuan sosial.19 Suatu proses sosial mempunyai
ranah pemunculan yang menentukan tujuan sosial apa yang hendak dicapai.
Ranah-ranah itulah yang dimaksud dengan konteks situasi. Sementara itu, proses
sosial hanya dapat berlangsung jika terdapat sarana untuk berkomunikasi yaitu
bahasa. Bahasa dalam bentuk teks ini selalu membawakan fungsi-fungsi sosial
dari suatu proses sosial yang terdapat dalam masyarakat. Dalam keadaan yang
demikian teks akan selalu mengandung nilai-nilai dan norma-norma kultural yang
dimiliki oleh suatu masyarakat.20 Dengan demikian, setiap teks yang tercipta dari
konteks situasi tertentu dan muatan-muatan nilai atau norma kultural merupakan
Secara umum, teks dapat dibedakan menjadi teks teks tunggal/mikro dan
teks majemuk/makro. Teks majemuk adalah suatu teks yang dibangun dari
gabungan beberapa teks tunggal. Dengan kata lain, teks majemuk merupakan
sebuah teks kompleks dengan struktur yang lebih besar dan tersegmentasi ke
dalam bagian-bagian yang lebih kecil. Bagian-bagian tersebut dapat berupa bab,
subbab, seksi, atau subseksi. Dalam teks majemuk terdapat gabungan teks
berkelanjutan atau teks tunggal yang digunakan untuk mengisi bagian-bagian dari
struktur teks tersebut. Hal itu berarti struktur teks pada teks majemuk terpilah atas
terdapat kohesi dan koherensi yang menjadikan teks tersebut menjadi padu.
19
Ibid., hlm. 3
20
Riyadi Santoso, Op. Cit., hlm. 15
16
majemuk faktual dan fiksional. Termasuk ke dalam teks majemuk bersifat faktual
yaitu teks akademik seperti proposal penelitian, laporan penelitian, skripsi, tesis,
disertasi, makalah, artikel ilmiah, dan lain-lain, sedangkan teks majemuk yang
bersifat fiksional misalnya novel. Pengertian dari teks akademik sendiri adalah
teks yang disusun berdasarkan kegiatan ilmiah. Kegiatan ilmiah memiliki ciri
antara lain sistematis, terkontrol, empirik, dan kritis. Oleh karena itulah, ciri
kegiatan ilmiah tersebut dapat pula disematkan pada teks akademik. Teks
Subsistem-subsistem itu merupakan unsur utama yang harus dimiliki yang berupa
maupun tulisan) yang berada dalam suatu konteks situasi. Teks memiliki maksud
untuk mencapai tujuan-tujuan sosial tertentu yang tercipta dari kegiatan atau
proses sosial yang dilakukan oleh masyarakat. Secara umum, teks dapat
Artikel ilmiah merupakan salah satu bagian dari karya tulis ilmiah. Istilah
karya ilmiah mengacu pada karya tulis yang penyusunannya didasarkan pada
hasil dari kegiatan penelitian ilmiah, yang di antaranya memiliki tujuan untuk
The standard RA is, of course, in its final form a product, but that product
penelitian merupakan hasil atau produk dari suatu kegiatan yang kompleks, baik
sistematis pula.
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat di jurnal
atau buku kumpulan artikel ditulis dengan tatacara ilmiah sesuai dengan konvensi
ilmiah yang berlaku.23 Jurnal ialah majalah ilmiah yang diterbitkan secara berkala
21
Suhertuti, dkk, Bahasa Indonesia sebagai Sarana Komunikasi Ilmiah, (Jakarta: Irham
Publishing, 2011), hlm. 108
22
John M. Swales, Research Genres: Explorations and Applications, (Cambridge: Cambridge
University Press, 2004), hlm. 218
23
Imam Suyitno, Menulis Makalah dan Artikel, (Bandung: Refika Aditama, 2012), hlm. 51
18
suatu pertemuan ilmiah atau diterbitkan dalam media massa apapun.24 Dalam
Hasil penelitian yang dituangkan ke dalam artikel disajikan dalam bentuk yang
lebih padat, lugas, jelas, dan sederhana. Berdasarkan penjelasan di atas, jenis
artikel ilmiah dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu artikel hasil penelitian dan
artikel konseptual. Artikel hasil penelitian didasarkan atas hasil atau temuan dari
pemikiran ahli berupa gagasan atau analisis kritis terhadap suatu topik.
Sementara itu, Barnawi dan Arifin menjelaskan bahwa artikel ilmiah untuk
jurnal merupakan tulisan ilmiah yang didesain untuk dimuat di jurnal ilmiah.26
Umumnya, artikel yang dimuat adalah artikel hasil penelitian yang memiliki
kualitas tinggi. Secara khusus, artikel dalam jurnal ilmiah ditujukan untuk
24
Mukayat D. Brotowidjoyo, Penulisan Karangan Ilmiah, (Jakarta: Akademika Pressindo, 1993),
hlm. 157
25
Barnawi & M. Arifin, Teknik Penulisan Karya Ilmiah, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015),
hlm. 141
26
Ibid., hlm. 142
19
disimpulkan bahwa artikel ilmiah adalah suatu karangan yang berisi laporan atau
hasil dari kegiatan penelitian ilmiah (dapat pula dari pemikiran konseptual) yang
disusun berdasarkan sistematika atau kaidah yang berlaku untuk menguji hipotesis
makna (eksperensial, logis dan retoris atau interpersonal) suatu teks yang secara
bentuk dan makna ini menunjukkan suatu organisme yang terdiri dari pembukaan,
isi, dan penutup. Sistem pentahapan di tingkat teks (struktur teks) ini
konteks situasi tertentu. Oleh karena setiap teks mempunyai tujuan atau fungsi
sosial yang berbeda-beda, maka setiap organisme tersebut memiliki fungsi retoris
yang berbeda pula berdasarkan fungsi atau tujuan yang hendak dicapai.
memiliki satu genre saja (karena hanya memiliki satu fungsi sosial). Apabila
dalam satu teks terdapat struktur atau bagian yang seolah-olah melaksanakan
27
Riyadi Santoso, Op. Cit., hlm. 60
20
fungsi sosial yang berbeda dari genrenya, maka struktur itulah yang dimaksud
dengan struktur opsional/tambahan. Hal yang terpenting adalah bahwa fungsi lain
tersebut masih berada dalam ruang lingkup pelaksanaan fungsi retoris isi teks
secara umum.
tersebut secara vertikal berisikan urutan struktur teks artikel ilmiah yang secara
methods, Results, and Discussion) atau dikenal juga dengan IMRD (Introduction,
The Introduction begins with a broadfocus. The starting point you select for your
Introduction should be one that attracts the lively interest of the audience you are aiming
to address... The Introduction ends with a focus exactly parallel to that of the Results;
often this is a statement of the aim or purpose of the work presented in the paper, or its
Bagian Introduction dimulai dengan fokus yang luas. Titik awal yang
dipilih dalam bagian Introduction haruslah satu hal yang menarik minat pembaca
yang dituju... Bagian Introduction diakhiri dengan fokus yang persis sejajar
dengan bagian Results; seringnya adalah berupa suatu pernyataan atau tujuan
28
Margaret Cargill & Patrick O’Connor, Writing Scientific Research Articles: Strategy and Steps,
(Willey-Blackwell, 2009), hlm. 10
21
Results by showing how they were obtained.29 Pada bagian Method, dibuktikan
diperoleh. Dengan kata lain, pada bagian Methods ini berisi uraian mengenai
prosedur penelitian.
article must relate to and be connected with the data and analysis presented in the
Results section.30 Keseluruhan struktur diatur dalam Results; semua yang terdapat
dalam artikel harus berhubungan dan dihubungkan dengan data analisis yang
The Discussion begins with the same breadth of focus as the Results – but it ends at the
same breadth as the starting point of the Introduction. By the end, the paper is addressing
the broader issues that you raised at the start, to show how your work is important in the
‘bigger picture.’31
sebagai hasil—tetapi berakhir dengan kelebaran yang sama dengan titik awal di
Introduction. Pada akhirnya, tulisan tersebut membahas isu-isu yang lebih luas
Tidak jauh berbeda dengan Cargill dan O’Connor, dalam penelitian yang
dilakukan oleh Yang dan Allison mengenai struktur artikel penelitian dalam
29
Ibid.
30
Ibid.
31
Ibid.
22
jurnal berbeda itu menunjukkan bahwa terdapat beberapa perbedaan dari kerangka
Research Questions Focus yang terpisah dari bagian Introduction. Beberapa buah
sampel artikel penelitian juga menampilkan struktur makro yang jelas yakni
Namun, hal yang berbeda ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh
Lin dan Evans. Dalam penelitian tersebut, diketahui bahwa IMRD bukanlah satu-
satunya pola yang dapat digunakan dalam artikel penelitian. The study has found
that the ‘‘standard’’ IMRD pattern is still one of the major structural patterns in
empirical RAs, but is by no means the default option for organizing such studies.33
Studi menunjukkan bahwa meskipun pola standar IMRD masih menjadi pola
struktur utama yang digunakan dalam artikel penelitian empiris, tetapi ini tidak
Lin dan Evans ini mengidentifikasi dan menyoroti mengenai pentingnya bagian
Literature Review (L) dan gabungan Results and Discussion [RD] (pada kerangka
IMRD terpisah), serta Conclusion (C). Melalui penelitian ini diketahui bahwa pola
32
Yang Ruiying & Desmond Allison, “Research Articles in Applied Linguistics: Structures from a
Functional Perspective” dalam English for Specific Purposes, (Elsevier, 2004), hlm. 267
33
Ling Lin & Stephen Evans, “Structural Patterns in Empirical Research Articles: A Cross-
disciplinary Study” dalam English for Specific Purposes, (Elsevier, 2012), hlm. 158
23
yang paling sering digunakan dalam korpus data bukanlah IMRD, melainkan
Conclusion).
Tri Wiratno dalam penelitiannya tentang struktur teks dan hubungan genre
struktur teks artikel penelitian antara pola IMRD oleh Cargill dan O’Connor
dengan pola ILM[RD]C oleh Lin dan Evans di atas. Gabungan itu dapat
Pustaka^Metode^Hasil^Pembahasan^Kesimpulan”.34
dapat mewakili seluruh artikel.35 Abstrak harus menjelaskan tujuan dari artikel,
kunci.36 Abstrak berisi pernyataan ringkas dan padat tentang ide-ide yang paling
penting, yaitu memuat masalah dan tujuan penelitian, prosedur penelitian, dan
ringkasan hasil penelitian.37 Biasanya jumlah kata dalam bagian abstrak adalah
tidak lebih dari 250 kata dan disertai kata kunci. Contoh abstrak dalam artikel
tinggi selama periode refeeding. Empat puluh ekor broiler strain Chunky
34
Tri Wiratno, Op. Cit., hlm. 558
35
Ibid.
36
Barnawi dan M. Arifin, Op.Cit., hlm. 149-150
37
Bambang Dwiloka & Rati Riana, Teknik Menulis Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi,
Artikel, Makalah, dan Laporan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm. 90
24
dari dua ulangan. Satu kelompok sebagai kontrol diberi pakan ad libitum,
sedangkan tiga kelompok lainnya diberi pakan 55% selama 10 hari dari umur 7
dan energi...” karena disajikan secara singkat, padat, dan mencantumkan ide-ide
penting dalam artikel yakni tujuan penelitian, prosedur, serta ringkasan hasil
penelitian.
pentingnya atau menariknya sebuah topik. Setelah itu, menyajikan masalah yang
dari lingkungan, termasuk tantangan dan rangsangan dari sumber daya alam.
38
Tri Wiratno, Loc .Cit.
39
Barnawi dan M. Arifin, Op.Cit., hlm. 150
40
Bambang Dwiloka & Rati Riana, Op. Cit., hlm. 91
25
kajiannya pada upaya pengintegrasian nilai-nilai budaya etnik Using dalam lagu
Using. Lagu daerah Banyuwangi dipandang sebagai produk budaya etnik Using
Using, pada tahap awal, penelitian ini berupaya untuk (a) memerikan nilai-nilai
budaya etnik Using yang termuat dalam lagu daerah banyuwnagi, (b)
mengidentifikasi nilai-nilai budaya etnik Using yang relevan sebagai materi ajar
penelitian.41 Contoh kajian pustaka dalam artikel ilmiah adalah “Dyspnea. There
that if one were reduced, the other also might lessen.... Studies showing within-
indicate that interventions directed toward reducing anxiety may have an impact
41
Tri Wiratno, Loc. Cit.
26
anxiety, and reduce pain is more keeping with clinical interventions with specific
patient populations. However, it is only fairly recently that attempts have been
made to test the effectiveness of music in a clinical setting... There are obvious
relaxation, or controlling pain that have been reported in the literature. Some of
and duration of the intervention. Generally, the sample izes were small and were
not supported by power analysis. This might have contributed to Type II errors.
As well, opportunity to select the music and type of music varied with the studies.”
penelitian secara jelas.43 Materi pokok dalam bagian ini adalah bagaimana data
metode dalam artikel ilmiah adalah “Penelitian ini termasuk jenis penelitian
tuturan lagu-lagu daerah Banyuwangi, informasi tentang tradisi budaya dan fakta
keseharian masyarakat Using, dan informasi tentang bahasa Using dan lagu-lagu
42
Ibid.
43
Barnawi & M. Arifin, Op.Cit., hlm. 152
44
Bambang Dwiloka & Rati Riana, Op. Cit., hlm. 91
27
hermeneutika dalam pandangan Ricoeur... Perian data tentang nilai budaya etnik
Using yang dihasilkan melalui proses analisis tuturan lagu daerah Banyuwangi
disandingkan dengan kurikulum muatan lokal bahasa Using yang sudah ada...”
melakukan penelitian, mulai dari pendekatan penelitian, data dan sumber data,
anda, tanpa interpretasi, dalam rangakaian yang logis dan urut. 46 Bagian ini harus
dengan didukung oleh olahan data dan ilustrasi .47 Contoh hasil dalam artikel
terekam dalam tuturan lagu meliputi keyakinan tentang (a) kekuasaan dan
kesempurnaan ilmu Tuhan, (b) kekuasaan Tuhan atas nasib dan takdir, (c)
kekuasaan Tuhan dalam nenentukan hidup dan mati, (d) kekuasaan Tuhan atas
alam dan peristiwa-nya, dan (e) kekuasaan Tuhan atas kehidupan manusia...”
karena berisi sajian mengenai temuan yang diperoleh dalam penelitian tersebut.
45
Tri Wiratno, Loc. Cit.
46
Urip Santoso, Op. Cit., hlm. 77
47
Barnawi & M. Arifin, Op.Cit., hlm. 152-153
28
telah disajikan pada bab Review.48 Bagian pembahasan atau diskusi dalam artikel
pertanyaan penelitian yang telah diajukan. Dalam bagian ini harus muncul
alam... Dalam pandangan Snijders (2004: 143), setiap individu manusia dalam
pada satu kesatuan, tetapi setiap individu dalam kesatuan hubungan tersebut
dengan hasil seperti yang telah disajikan pada pembahasan. 50 Kesimpulan yang
menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil dan
48
Tri Wiratno, Loc. Cit.
49
Barnawi & M. Arifin, Op .Cit., hlm. 153
50
Tri Wiratno, Loc. Cit.
29
disimpulkan bahwa: (a) keberagaman isi dan makna pesan dalam suatu tuturan
penuturnya, (b) sikap budaya masyarakat yang patuh pada etika lingkungan
kehidupan sosial budayanya, (c) nilai budaya dan sikap budaya masyarakat
Using memuat nilai-nilai luhur yang petut diajarkan kepada para generasi muda
Using” karena berisi pokok-pokok hasil penelitian yang terdapat dalam bagian
disimpulkan bahwa definisi struktur teks adalah keseluruhan bentuk dan makna
(berupa organisme atau bagian-bagian) dalam suatu teks yang berkaitan dengan
tujuan atau fungsi teks tersebut. Artikel ilmiah, mengacu pada pola konvensional
Introduction, Materials and methods, Results, and Discussion) atau dikenal juga
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lin dan Evans, ditemukan pola
51
Bambang Dwiloka & Rati Riana, Op. Cit., hlm. 93
30
Conclusion). Sejalan dengan pola-pola yang telah disebutkan di atas, Tri Wiratno
karena itu, pola atau struktur teks artikel ilmiah yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pola yang sama dengan Tri Wiratno yakni “Abstrak-Pendahuluan-
formulasi dari struktur yang dikemukakan oleh Cargill dan O’Connor serta Lin
dan Evans.
yang dilakukan oleh Tri Wiratno dengan judul “Struktur Teks dan Hubungan
menunjukkan bahwa sebagian besar artikel ilmiah yang diteliti belum memiliki
bab-bab yang lengkap didasarkan pada struktur dan konvensi yang berlaku secara
atau bagian tersebut juga belum mengandung genre mikro yang seharusnya.
fungsional terdapat tiga buah fungsi yang saling terkait (metafungsi) yaitu fungsi
sosial, maka genre merupakan jenis atau ragam teks yang “berorientasi kepada
tujuan”. Hal tersebut berkaitan dengan masyarakat yang menggunakan jenis teks
genre atau ragam teks diklasifikasikan menjadi genre sastra dan genre non sastra.
sedangkan teks dengan genre non sastra dibagi menjadi genre faktual dan genre
maupun tulisan) yang berada dalam suatu konteks situasi. Teks memiliki maksud
untuk mencapai tujuan-tujuan sosial tertentu yang tercipta dari kegiatan atau
proses sosial yang dilakukan oleh masyarakat. Secara umum, teks dapat
dengan sifat serta tujuan yang dimilikinya yaitu untuk menyampaikan kebenaran
ilmiah. Artikel ilmiah adalah jenis teks adalah suatu karangan berisi hasil dari
sistematika atau kaidah tertentu untuk menguji hipotesis atau mencari jawaban
atas suatu permasalahan. Salah satu hal yang berkaitan dengan kaidah dalam
pembuatan artikel ilmiah yaitu mengenai organisasi atau struktur penyusun tiap
terdapat beberapa pola umum yang paling banyak digunakan dan berlaku secara
menggabungkan formulasi struktur teks artikel penelitian pola IMRD oleh Cargill
dan O’Connor dengan pola ILM[RD]C oleh Lin dan Evans yang kemudian
penelitian ini.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Data dalam penelitian ini yaitu artikel ilmiah yang terdapat dalam jurnal
Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2016 – Juli 2017 dan tidak
33
34
Penelitian ini difokuskan pada struktur teks artikel ilmiah yang terdapat
Objek dalam penelitian ini adalah 21 artikel yang terdapat dalam jurnal
ilmiah bidang kebahasaan (linguistik & sastra) edisi tahun 2016 yakni Bahastra,
artikel sebagai sampel dilakukan secara acak baik bersumber dari jurnal nomor 1,
2 maupun 3 edisi tahun 2016. Dari tujuh macam jurnal tersebut, semuanya
memiliki ISSN (Nomor Seri Standar Internasional) dan dua diantaranya telah
terakreditasi oleh Dikti yakni jurnal MLI dan Litera. Ketujuh jurnal tersebut
dijadikan objek agar variatif baik dari segi lembaga/universitas yang menerbitkan
1. Mengunduh artikel ilmiah pada situs web resmi penyedia jurnal atau e-
journal.
drawing/verification.52
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
52
Matthew B. Miles & A. Michael Huberman, Qualitative Data Analysis, (Thousand Oaks: Sage
Publications, 1994), hlm. 21
36
3. Penarikan Kesimpulan/verifikasi
sebagai berikut:
Teks Struktur
Jurnal
No Artikel Kaj Analisis
Ilmiah Abs Pend Met Has Pemb Kes
Ilmiah Pus
Keterangan:
- Abs : abstrak
- Pend : pendahuluan
- Kaj pus: kajian pustaka
- Met : metode
- Has : hasil
- Pemb : pembahasan
- Kes : kesimpulan
37
Jurnal ilmiah adalah majalah ilmiah yang diterbitkan secara berkala dan
memuat artikel penelitian yang belum pernah dibawakan dalam suatu pertemuan
ilmiah atau diterbitkan dalam media massa apapun. Contoh jurnal ilmiah yaitu
dan Sastra, dan Masyarakat Linguistik Indonesia yang diterbitkan secara berkala
Di dalam jurnal ilmiah berisi kumpulan artikel ilmiah, yaitu karya tulis
yang dirancang untuk dimuat di jurnal atau buku kumpulan artikel ditulis dengan
karangan lainnya. Pengertian struktur teks adalah satu keseluruhan bentuk dan
makna suatu teks yang secara keseluruhan menunjukkan tujuan/fungsi sosial teks.
Terdapat 7 buah bagian atau struktur yang terdapat dalam teks artikel
sebagai berikut:
tentang ide-ide yang paling penting, yaitu memuat masalah dan tujuan
Contoh:
terdiri dari dua ulangan. Satu kelompok sebagai kontrol diberi pakan ad
Contoh:
bagi pemertahanan budaya etnik Using, pada tahap awal, penelitian ini
budaya etnik Using yang relevan sebagai materi ajar kearifan lokal...
penelitian. Contoh:
Dyspnea
anxiety...that suggest that if one were reduced, the other also might
Music
the use of music to promote relaxation, reduce anxiety, and reduce pain is
However, it is only fairly recently that attempts have been made to test the
Generally, the sample izes were small and were not supported by power
opportunity to select the music and type of music varied with the studies.
41
ulasan definisi dyspnea dan musik serta menyajikan pula hasil studi yang
penelitian secara jelas. Materi pokok dalam bagian ini adalah bagaimana
Contoh:
ada..
42
penelitian, tanpa interpretasi, dalam rangakaian yang logis dan urut. Hasil
Contoh:
terekam dalam tuturan lagu meliputi keyakinan tentang (a) kekuasaan dan
kesempurnaan ilmu Tuhan, (b) kekuasaan Tuhan atas nasib dan takdir, (c)
kekuasaan Tuhan dalam nenentukan hidup dan mati, (d) kekuasaan Tuhan
atas alam dan peristiwa-nya, dan (e) kekuasaan Tuhan atas kehidupan
manusia. Hal ini dapat dilacak dalam contoh tuturan lagu berikut...
mengenai temuan atau hasil yang diperoleh dalam penelitian, dalam hal ini
yang telah disajikan pada bab Review. Dalam bagian ini harus muncul
Contoh:
sebenarnya...
44
menyajikan ringkasan dari uraian yang disajikan pada bagian hasil dan
pembahasan.
Contoh:
berisi pokok-pokok hal yang dibahas dalam bagian hasil dan pembahasan,
yaitu temuan penelitian mengenai makna pesan dalam tuturan lagu daerah
Banyuwangi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dalam bab ini disajikan hasil penelitian mengenai struktur teks artikel
dalam jurnal ilmiah tahun 2016 yang akan dibahas ke dalam subbab deskripsi
Data dalam penelitian ini berupa teks artikel ilmiah yang terdapat dalam
Indonesia, dan Retorika edisi tahun 2016. Data tersebut diperoleh setelah
dilakukan analisis terhadap 21 teks artikel ilmiah yang diperoleh dari jurnal-jurnal
tersebut. Teks artikel ilmiah dipilih atau direduksi jumlahnya menjadi tiga buah
dan kesimpulan. Berikut ini disajikan tabel desksripsi data yang mencakup
lengkap dan tidak lengkapnya struktur teks yang membentuk kesatuan artikel
ilmiah.
45
46
Tabel 4.1 Tabel Deksripsi Data Struktur Teks Artikel dalam Jurnal Ilmiah
Tahun 2016
Jumlah 21 21 15 18 17 21 21
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa struktur yang dimiliki
oleh semua teks artikel yaitu struktur abstrak, pendahuluan, pembahasan, dan
kesimpulan. Sementara itu, terdapat 6 teks artikel yang tidak mengandung struktur
kajian pustaka, 3 teks artikel yang tidak mengandung struktur metode, dan 4 teks
Berikut ini akan disajikan analisis terhadap struktur teks artikel yang
terdapat dalam jurnal ilmiah tahun 2016 yang terbagi menjadi 12 pola tipe struktur
Hasil)-Kesimpulan, pola struktur teks artikel ilmiah tipe tipe 9 yaitu Abstrak-
Pustaka-Hipotesis-Metode-Hasil-Pembahasan-Kesimpulan
ABSTRAK
Tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur yang dimaksudkan
penuturnya agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang
disebutkan di dalam tuturan itu. Tuturan-tuturan memuji,
mengucapkan terima kasih, mengkritik, mengeluh, menyalahkan, A
mengucapkan selamat, menyanjung, termasuk ke dalam jenis tindak
tutur ekspresif. Tuturan tersebut dapat diekspresikan melalui media
lisan dan media tulis. Ada juga yang berupa iklan seperti yang tertulis
pada alat-alat transportasi di antaranya adalah pada bak truk. Kata
Kunci: Tindak tutur, Bak truk, Materi Ajar
PENDAHULUAN
Tuturan dapat diekspresikan melalui media lisan dan media tulis.
Dalam media tulis, tuturan disampaikan oleh penutur kepada mitra
tuturnya. Penutur dapat merealisasikan tuturan lisan maupun tulis
dengan memanfaatkan media massa atau media cetak...
Kajian pragmatik dalam tindak tutur ekspresif yang tertulis pada B
bak truk merupakan kajian dari sudut pandang pragmatik. Pada kajian
pragmatik ini akan membahas tentang tindak tutur ekspresif yang
tertulis pada bak truk sebagai alternatif materi ajar Pragmatik.
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut. (1) Mendeskripsikan
jenis-jenis tindak tutur ekspresif yang tertulis pada bak truk. (2)
Mendeskripsikan alternatif bentuk materi ajar Pragmatik melalui
tindak tutur ekspresif yang tertulis pada bak truk...
49
Landasan Teoretis
1. Tindak Tutur
Tindak tutur merupakan hal penting di dalam kajian Pragmatik.
Tindak tutur digunakan karena pada dasarnya seseorang dalam
mengucapkan tidak semata-mata mengatakan sesuatu dengan
pengucapan dengan kalimat itu. Di dalam pengucapan kalimat itu ia
juga menindakkan sesuatu (Purwo 1990:19)...
2. Jenis Tindak Tutur
C
Jenis tindak tutur menurut para ahli bahasa ada tiga jenis, yaitu
lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Lokusi adalah tindak tutur yang
dimaksudkan untuk menyatakan sesuatu....
3. Tindak Tutur Ekspresif
Tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur yang dimaksudkan
penuturnya agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang
disebutkan di dalam tuturan itu (Rustono 1999:39)...
METODE PENELITIAN
Dalam bagian ini akan diuraikan mengenai pendekatan penelitian,
data dan sumber data, teknik pengumpulan data, metode dan teknik
analisis data, teknik pemaparan analisis data.
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif
kualitatif....
2. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini berupa tuturantuturan yang mengandung D
tindak tutur ekspresif, khususnya tuturan yang tertulis pada bak truk.
Sumber tuturan adalah katakata yang tertulis pada bak truk yang
melintasi wilayah Semarang pada periode Maret-April.
3. Teknik Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dalam penelitian ini dengan
menggunakan teknik catat...
4. Metode dan Teknik Analisis Data
Metode yang digunakan dalam upaya menemukan kaidah dalam
tahap analisis data ada dua yaitu metode padan dan metode agih...
50
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai
berikut.
1. Analisis tindak tutur ekspresif kelompok kata yang tertulis pada
bak truk terdiri atas tindak tutur ekspresif yang meliputi tuturan
ekspresif memuji, mengucapkan terima kasih, mengkritik, mengeluh,
menyalahkan, mengucapkan selamat dan menyanjung. G
Analisisnya:
Bagian A: Teks ini merupakan struktur abstrak yang menjelaskan mengenai ide
penting berupa hal yang diteliti yaitu tindak tutur ekspresif dalam bak truk.
belakang mulai dari topik penelitian secara umum yakni mengenai tuturan,
masalah penelitian berupa tindak tutur ekspresif dalam bak truk, serta tujuan yang
ingin dicapai.
Bagian C: Teks ini merupakan struktur kajian pustaka karena berisi penjelasan
mengenai teori yang terkait dengan penelitian yaitu teori tindak tutur.
Bagian D: Teks ini merupakan strutur metode karena berisi deskripsi mengenai
pendekatan penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan, dan teknik
analisis data.
Bagian E: Teks ini merupakan struktur hasil karena berisi penyajian hasil/temuan
penelitian yaitu berupa tindak tutur ekspresif yang terbagi ke dalam tujuh buah
indikator.
ditemukan dalam objek penelitian disertai analisis atau argumentasi logis peneliti.
Bagian G: Teks ini merupakan struktur kesimpulan karena berisi ringkasan hasil
penelitian yang diperoleh yaitu adanya tujuh jenis tindak tutur ekspresif dalam
bak truk.
52
Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengembangkan prototipe tindak bahasa
terapi dalam intervensi anak autis spektrum perilaku. Penelitian adalah
penelitian pengembangan model R2D2 (Recursive, Reflective, Design,
and Development). Metode penelitian pengembangan meliputi: desain
produk, validasi produk, uji coba, revisi produk, dan membuat produk A
massal.... Simpulan hasil penelitian adalah produk prototipe tindak
bahasa terapi dalam intervensi anak autis spektrum perilaku telah
memenuhi syarat keberterimaan yang dapat digunakan sebagai
referensi untuk menangani anak autis gangguan perilaku...
PENDAHULUAN
Akibat kelainan sistem syaraf pada otak, salah satu ciri yang
menonjol pada anak-anak autis adalah munculnya bentuk-bentuk
perilaku yang tidak sama dengan aturan sosial...
Anak autis gangguan perilaku perlu mendapatkan intervensi atau
terapi dalam rangka membangun kondisi yang lebih baik. Melalui
terapi secara rutin, munculnya kelainan-kelainan pada anak autis
B
secara bertahap dapat diatasi...
...Fakta empiris menunjukkan bahwa saat ini belum ada buku yang
mengkaji tindak bahasa terapi, baik verbal maupun nonverbal.
Berdasarkan hal tersebut peneliti termotivasi untuk mengembangkan
prototip tindak bahasa terapi untuk anak autis, dengan harapan hasil
pengembangan produk ini dapat memberikan kontribusi untuk
penanganan anak autis gangguan perilaku.
METODE
...Penelitian pengembangan ini menggunakan model R2D2
(Recursive, Reflective, Design, and Development) yang dirancang oleh C
Willis (1995 dan 2000). Model pengembangan ini mencakup empat
prinsip. (1) Dalam prinsip recursive... (2) Prinsip reflective... (3)
Prinsip design... (4) Prinsip development...
53
SIMPULAN
Simpulan hasil penelitian adalah produk prototip tindak bahasa
terapi dalam intervensi anak autis spektrum perilaku yang
dikembangkan telah memenuhi syarat keberterimaan (acceptability)
F
sebagai buku referensi. Temuan penelitian ini berimplikasi bahwa
kehadiran buku tindak bahasa terapi bermanfaat dan dapat digunakan
untuk membantu menangani anak autis gangguan perilaku, baik defisit
maupun eksesif...
54
Analisisnya:
Bagian A: Teks ini merupakan struktur abstrak yang menjelaskan mengenai ide
penting dalam artikel berupa tujuan, prosedur, dan ringkasan hasil penelitian.
mengenai latar belakang penelitian yaitu belum adanya buku yang mengkaji
Bagian C: Teks ini merupakan strutur metode karena berisi deskripsi mengenai
model penelitian yang dilakukan serta teknik pengumpulan dan analisis data.
Bagian D: Teks ini merupakan struktur hasil karena berisi penyajian hasil/temuan
penelitian yaitu berupa prototip tindak bahasa terapi dalam intervensi klinis anak
Bagian F: Teks ini merupakan struktur kesimpulan karena berisi ringkasan hasil
tindak bahasa terapi dalam intervensi anak autis spektrum perilaku sebagai buku
referensi.
55
ABSTRAK
Etnis Samawa kini semakin lama semakin sedikit mendapat
perhatian dari masyarakat pemiliknya, sehingga diperlukan kontribusi
bahasa dan budaya dalam menjaga nilai-nilai kearifan lokal. Dengan
demikian, untuk mengungkapkan dan memahami nilai-nilai yang
dimiliki dalam etnis Samawa, perlu ditelusuri melalui pendekatan
linguistik kebudayaan... Penelitian ini menggunakan pendekatan A
deskriptif kualitatif. Dalam pengumpulan data, metode yang
digunakan yaitu metode simak, metode cakap dan metode introspeksi.
Dan untuk menganalisis data menggunakan metode padan dan metode
distribusional. Hasil dan pembahasan dalam morfologi kultural bahasa
etnis Samawa, ditemukan afiks kultural dan komposisi kultural yang
mengandung nilai-nilai budaya dalam etnis Samawa...
1. PENDAHULUAN
Sebagaimana budaya dalam etnis manapun, posisi dan peran
masyarakatnya sangat menentukan keberlangsungan budayanya. Salah
satu hasil budaya manusia yang sangat penting bagi keberadaan dan
pemarkah keberadaannya adalah bahasa...
Salah satu etnis di Indonesia yang terletak di Provinsi Nusa
Tenggara Barat adalah etnis Samawa yang berada di Pulau Sumbawa.
Struktur alam dan asal-usul penduduk Sumbawa sangat berpengaruh
B
pada pembentukan watak, kepribadian dan budaya etnis Samawa...
Akan tetapi, dewasa ini nilai-nilai luhur yang diemban oleh etnis
Samawa sudah banyak tercecer, tergerus dan terhempas bersama deru
globalisasi....
...Jadi, sebagai bentuk kepedulian terhadap keberadaan etnis
Samawa...diperlukan penyadaran akan kontribusi bahasa dalam
budaya... Oleh karena itu, peniliti akan mengkaji salah satu sisi
kehidupan etnis Samawa dengan menggunakan bahasa sebagai tangga
56
Teori Budaya
Kebudayaan adalah keseluruhan kebiasaan kelompok masyarakat
yang tercermin dalam pengetahuan, tindakan, dan hasil karyanya sebagai
mahluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungannya dan yang
menjadi pedoman tingkah lakunya untuk mencapai kedamaian dan/atau
kesejahteraan hidupnya (lihat Cassirer, 1987), Stokes (2003), Sibarani
(2004:5)...
A. Level Afiksasi
Prefiks
Morfem {ba-} berwujud sebagai alo-morf {ba-} dan {bar-}. Morf
{ba-} dan {bar-} memiliki kemiripan secara formal, di samping secara
semantik menunjukkan adanya pertalian yakni menyatakan makna
aktif intransitif... Morf {ba-} lebih luas dibandingkan dengan morf
{bar-}, sehingga morf {ba-} di sini ditempatkan sebagai morfem
(prefiks) yang membawahi dua alomorf, yakni: {ba-} dan {bar-}. F
1) Morf {ba-}
(a) /Guru/ ‘guru’ bentuk dasar nomina jika dilekatkan dengan
morf {ba-} menjadi [baguru] ‘pergi menuntut ilmu terutama ilmu
agama dan ilmu kebal’ berubah menjadi bentuk dasar verba. Morfem
/guru/ atau {ba-} [baguru] merupakan pele-katan afiks yang
digunakan dalam situasi sosial atau hubungan antar-partisipan guyub
tutur Samawa dalam konteks pergi merantau untuk mencari ilmu
tenaga dalam (batin).
KESIMPULAN
Berdasarkan data dan pembahasan di atas, maka hasil penelitian
terhadap proses morfologis pada kultur bahasa etnis Sama-wa
disimpulkan sebagai berikut.
Proses pembentukan morfologis kultur bahasa etnis Samawa pada
level afiksasi ditemukan prefiks, seperti prefiks {ba-} berwujud
G
sebagai alomorf {ba-} dan {bar-}, prefiks {pa-} berwujud sebagai
alomorf {pa-} dan {paη-}, prefiks {sa-}, prefiks {N-}, dan kombinasi
afiks seperti kombinasi afiks, yaitu kombinasi afiks {ba} + {saN-}...
Nilai-nilai budaya morfologi kultur bahasa etnis Samawa, yaitu
terdapat nilai budaya hubungan manusia dengan Tuhan, nilai budaya
hubungan manusia dengan sesama manusia, dan nilai budaya
hubungan manusia dengan alam.
58
Analisisnya:
Bagian A: Teks ini merupakan struktur abstrak yang menjelaskan mengenai ide
penting dalam artikel berupa tujuan, prosedur, dan ringkasan hasil penelitian.
mengenai latar belakang penelitian yaitu sebagai bentuk kepedulian serta upaya
penyadaran akan kontribusi bahasa dalam budaya etnis Samawa yang nilai-nilai
Bagian C: Teks ini merupakan strutur metode karena berisi deskripsi mengenai
Struktur metode dalam artikel ini masuk dalam bab Pendahuluan, tidak dibuat
Bagian D: Teks ini merupakan struktur kajian pustaka karena berisi penjelasan
mengenai teori yang terkait dengan penelitian yakni teori morfologi kultural, nilai
Bagian E: Teks ini merupakan struktur hasil karena berisi penyajian hasil/temuan
penelitian yaitu proses morfologi kultural dalam bahasa etnis Samawa yang
Bagian G: Teks ini merupakan struktur kesimpulan karena berisi ringkasan hasil
Pendahuluan
Masyarakat Indonesia yang terkenal dengan kebergaman dan
kesatuan budayanya memiliki kearifan lokal (local wisdom). Kearifan
ini menjadi alat pengendalian diri dalam pengelolaan diri sendiri...
Dalam hal menjaga kesehatan fisik dan emosi ini setiap suku memiliki
pengetahuan, di antaranya obat-obatan...
Salah satu bukti bahwa perawatan tradisi perobatan berlanjut
hingga kini, di antaranya dengan banyaknya pedanda yang masih aktif
mengobati masyarakat dan banyaknya koleksi naskah yang dimiliki B
para pedanda. Naskah Usada yang ditulis di atas lontar di Bali sangat
besar jumlahnya...
Berkaitan dengan hal itu, untuk menggali konsep masyarakat Bali
tentang kesehatan dan cara pengobatan dari penyakit, dalam tulisan ini
akan digali kekayaan pengetahuan masyarakat Bali tentang kesehatan
dan obat-obatan. Untuk itu, permasalahan yang menarik untuk dibahas
adalah pengetahuan perobatan seperti apa saja yang ada dalam
Usada... dan bagaimana pengobatan itu dilakukan seperti yang
terungkap dalam naskah Usada Bali...
60
Analisisnya:
Bagian A: Teks ini merupakan struktur abstrak yang menjelaskan mengenai ide
penting dalam artikel berupa tujuan, prosedur, dan ringkasan hasil penelitian.
naskah Usada.
Bagian C: Teks ini merupakan strutur metode karena berisi deskripsi mengenai
sumber data dan metode penelitian. Struktur metode dalam artikel ini masuk ke
Bagian D: Teks ini merupakan struktur kajian pustaka karena berisi penjelasan
pustaka dalam artikel ini masuk ke dalam bab Pendahuluan, tidak dibuat judul/bab
secara khusus.
Bagian F: Teks ini merupakan struktur kesimpulan karena berisi ringkasan hasil
penelitian yang diperoleh yaitu masih terpeliharanya naskah Usada serta terdapat
ABSTRAK
Bahasa jurnalistik dalam media cetak khususnya tabloid
merupakan wujud bahasa sebagai alat komunikasi dalam bentuk
tulis... Tabloid Nova merupakan salah satu wujud nyata dari fungsi
bahasa yang dipakai dalam media cetak. Kalimat serta kosakata yang
digunakan dalam artikel media cetak dalam tabloid Nova dianalisis A
melalui kajian semantik jurnalistik. Kajian semantik jurnalistik dalam
tabloid Nova memperoleh tujuh jenis perubahan makna dan
menemukan sebelas faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan
makna...
PENDAHULUAN
...Bahasa memiliki pengaruh yang sangat luar biasa terhadap
perkembangan dan pemikiran masyarakat yang menggunakan bahasa
tersebut. Sebagai alat komunikasi bahasa terdiri dari berbagai macam
ragam. Salah satu ragam yang muncul dalam bahasa adalah bahasa
ragam jurnalistik...
Pemakaian bahasa ragam jurnalistik dalam media cetak seperti
tabloid merupakan salah satu penerapan bahasa sebagai alat B
komunikasi dalam bentuk tulis... Media massa cetak seperti tabloid
memiliki frekuensi penyebaran yang cukup tinggi dan banyak tersebar
di masyarakat luas.
... Wacana yang ada di dalam rubrik “Profil” tabloid Nova berisi
mengenai artikel para tokoh masyarakat dengan kisahnya masing-
masing... Karya-karya yang berupa tulisan inilah yang sarat akan
makna. Baik dalam setiap kata, frasa, kalimat maupun wacananya.
63
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat
7 perubahan makna yang terjadi, yaitu yaitu (1) perluasan
(generalisasi), (2) penyempitan (spesialisasi), (3) peninggian
(ameliorasi), (4) penurunan (peyorasi), (5) pertukaran (sinestesia), (6)
persamaan (asosiasi), dan (7) metafora. Selain itu, faktor-faktor yang G
mempengaruhi terjadinya perubahan makna dalam rubrik “Profil”
tabloid Nova ada 11 faktor, yaitu (1) faktor linguistik, (2) faktor
kesejarahan, (3) faktor sosial masyarakat, (4) faktor psikologis, (5)
faktor kebutuhan kata baru, (6) faktor perkembangan ilmu dan
teknologi, (7) faktor perbedaan bidang pemakaian lingkungan...
Analisisnya:
Bagian A: Teks ini merupakan struktur abstrak yang menjelaskan mengenai ide
Bagian C: Teks ini merupakan struktur metode karena berisi deskripsi mengenai
pendekatan dan data dalam penelitian. Struktur metode dalam artikel ini masuk ke
Bagian D: Teks ini merupakan struktur kajian pustaka karena berisi penjelasan
mengenai teori yang terkait dengan penelitian yaitu teori semantik. Struktur kajian
pustaka dalam artikel ini masuk ke dalam bagian Pendahuluan, tidak dibuat
Bagian E: Teks ini merupakan struktur hasil karena berisi penyajian hasil/temuan
penelitian yaitu enam jenis perubahan makna dalam rubrik “Profil” tabloid Nova.
65
Struktur hasil dalam artikel ini masuk dalam bab Pembahasan, tidak dibuat
perubahan makna yang terdapat dalam tabloid Nova disertai analisis atau
Bagian G: Teks ini merupakan struktur kesimpulan karena berisi ringkasan hasil
penelitian yang diperoleh yaitu terdapat 7 jenis perubahan makna dalam rubrik
Pendahuluan
Puisi Perlawanan dari Pesantren merupakan sebuah karya sastra
berbahasa Jawa yang ditulis oleh Kiai Ahmad ar-Rifai Kalisalak...
Kiai Ahmad ar-Rifai Kalisalak merupakan ustad pesantren Jawa pada
abad ke-19 yang produktif dalam menulis kitab-kitab keagamaan.
Kitab-kitab keagamaan tersebut ditulis dalam bentuk nazam yaitu
salah satu genre kesusasteraan Arab yang terkait dengan kaidah-
kaidah dan konvensi tertentu...
Fakta tersebut di atas, menunjukkan bahwa manusia menggunakan B
bahasa dalam berbagai aktivitas dan berbagai ranah kehidupan
bermasyarakat, termasuk ranah pendidikan di pesantren. Nazam
Tarekat dianggap sebagai sebuah penggunaan bahasa yang berbentuk
puisi yang di dalamnya terkandung adanya makna berupa pesan atau
keinginan...
“Puisi Perlawanan dari Pesantren” ini dianggap sebagai sebuah
tindak komunikasi, oleh karena itu ada beberapa aspek penting yang
tercakup di dalamnya yang dapat dicermati, yaitu: pemahaman tentang
deiksis, referensi dan konteks, dan tindak tutur... Itulah sebabnya
penelitian tentang makna dan konteks sosial perlu terus dilakukan...
Landasan Teori
Semantik
George Yule dalam bukunya ‘The Study of Language’
membicarakan semantik adalah studi tentang makna suatu bahasa.
Makna terbagi atas dua kategori, yaitu makna konseptual (conceptual
meaning) dan makna asosiasi (assosiative meaning)...
Pragmatik
...George Yule (2010) mengatakan pragmatik adalah studi tentang C
makna yang tak terlihat, atau bagaimana kita mengenali apa yang
dimaksud bahkan ketika ujaran atau kalimat itu tidak benar-benar
dikatakan atau ditulis...
Konteks
Menurut Tarigan pragmatik merupakan telaah umum mengenai
bagaimana caranya konteks mempengaruhi cara seseorang
menafsirkan kalimat. Konteks meliputi semua latar belakang
pengetahuan yang diperkirakan dimiliki dan disetujui bersama oleh
penyair dan pembaca...
67
Analisis Data
Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan metode D
analisis kontekstual...
Pembahasan
...Pembahasan deiksis di sini disesuaikan dengan jenis deiksis
yang terdapat dalam buku Saeed (2000) yaitu tentang deiksis tempat
atau spasial, persona, dan sosial. Empat jenis deiksis itu digunakan
untuk mencari tahu deiksis yang terdapat dalam puisi berbahasa Jawa
dalam Puisi Perlawanan dari Pesantren. Berikut ini dipaparkan deiksis
tempat sebagai berikut:
3) Deiksis Sosial
...Penggunaan deiksis sosial dalam PPdP sering hadir karena
adanya perbedaan-perbedaan peran kemasyarakatan yang terkait E
antarpartisipan. Jenis deikis social pada PPdP dalam analisis ini
terdapat 4 jenis deiksis social yaitu: 1) gelar, 2) jabatan, 3) profesi,
dan 4) julukan...
Kata mukalaf merujuk kepada orang dewasa yang wajib
menjalankan hukum agama. Kata raja merujuk kepada makna (1)
penguasa tertinggi pada suatu kerajaan (biasanya diperoleh sebagai
warisan);... (2) kepala daerah istimewa; kepala suku; sultan; (3)
sebutan untuk penguasa tertinggi dari suatu kerajaan; (4) orang yang
besar kekuasaannya (pengaruhnya) dalam suatu lingkungan
(perusahaan): minyak... Kata mukalaaf dan raja dalam kutipan di atas
merupakan bentuk deiksis sosial jenis gelar.
Simpulan
Penelitian ini diarahkan untuk menjawab pertanyaan yang tertera
pada rumusan masalah yang diajukan dalam artikel ini, yaitu untuk
mencari tahu jenis deiksis; mencari tahu maksud penggunaan deiksis
68
Analisisnya:
Bagian A: Teks ini merupakan struktur abstrak yang menjelaskan mengenai ide
penting dalam artikel berupa tujuan, prosedur, dan ringkasan hasil penelitian.
mengenai latar belakang penelitian yaitu Nazam Tarekat sebagai sebuah bentuk
untuk dikaji.
Bagian C: Teks ini merupakan struktur kajian pustaka karena berisi penjelasan
mengenai teori yang terkait dengan penelitian yaitu teori semantik, pragmatik, dan
konteks.
Bagian D: Teks ini merupakan strutur metode karena berisi deskripsi mengenai
deiksis (tempat, persona, sosial) yang disertai analisis atau argumentasi logis
peneliti.
69
Bagian F: Teks ini merupakan struktur kesimpulan karena berisi ringkasan hasil
penelitian yang diperoleh yaitu ditemukan 46 deiksis yang terbagi atas deiksis
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah menentukan bentuk pemertahanan
bahasa Jawa dan mendeskripsikan faktor sosial budaya yang
mempengaruhi pemertahanan bahasa Jawa dalam pertunjukan
kesenian tradisional di Jawa Tengah. Data dalam penelitian ini A
dijaring dengan menggunakan metode simak. Analisis data dilakukan
melalui dua prosedur, yaitu (1) analisis selama proses pengumpulan
data dan (2) analisis setelah pengumpulan data. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa bentuk pemertahanan bahasa Jawa dalam
pertunjukkan kesenian tradisional di Jawa Tengah meliputi bentuk
prakata, tembang, doa, dan pantun...
PENDAHULUAN
Dalam realitas berbahasa, bahasa tidak bisa dilepaskan dengan
faktor sosial dan budaya masyarakat penuturnya. Oleh karena itu,
perwujudan suatu bahasa sangat dipengaruhi oleh latar belakang sosial
budaya masyarakat penutur bahasa tersebut...
...Bahasa Jawa di mata masyarakat Jawa merupakan bahasa ibu B
yang sekaligus juga sebagai bahasa sehari-hari untuk berkomunikasi...
Dalam komunikasi sehari-hari pun, bahasa Jawa sudah mulai
ditinggalkan oleh para penuturnya...
Meskipun demikian, tidak selamanya bahasa Jawa ditinggalkan
oleh para penuturnya. Ada sekelompok penutur yang tetap setia
menggunakan bahasa Jawa dalam berkomunikasi, meskipun mereka
70
METODE
Penelitian ini akan menjawab permasalahan pemertahanan bahasa
Jawa dalam pertunjukan kesenian tradisonal di Jawa Tengah... Oleh
karena itu, pengkajian masalah ini akan menggunakan pendekatan
sosiolingusitik...
Data dalam penelitian ini dijaring dengan menggunakan metode D
simak... Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penjaringan data
dilakukan dengan metode observasi-partisipatif...
Data yang berhasil dikumpulkan dari perekaman dan catatan
lapangan ditranskripsikan, diklasifikasikan, dan dilakukan penafsiran
sementara (Milroy, 1987 dan Strauss et. al, 1990)..
SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut, dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut: (1) bentuk pemertahanan bahasa Jawa
dalam pertunjukan kesenian tradisional di Jawa tengah meliputi
bentuk prakata, tembang, doa, dan pantun dan (2) faktor yang G
menyebabkan terjadinya pemertahanan bahasa Jawa dalam
pertunjukan kesenian tradisional di Jawa Tengah meliputi upaya
menjunjung tinggi budaya Jawa, daerah tempat tinggal/pertunjukan,
keselaran dengan gerak/tari dan musik/gamelan.
Analisisnya:
Bagian A: Teks ini merupakan struktur abstrak yang menjelaskan mengenai ide
penting dalam artikel berupa tujuan, prosedur, dan ringkasan hasil penelitian.
mengenai latar belakang penelitian yaitu masih terdapatnya penutur yang tetap
Bagian C: Teks ini merupakan struktur kajian pustaka karena berisi penjelasan
pustaka dalam artikel ini masuk dalam bab Pendahuluan, tidak dibuat judul/bab
secara khusus.
Bagian D: Teks ini merupakan strutur metode karena berisi deskripsi mengenai
Bagian E: Teks ini merupakan memiliki struktur hasil karena berisi penyajian
pemertahanan bahasa Jawa yang disertai analisis atau argumentasi logis peneliti.
Bagian G: Teks ini merupakan struktur kesimpulan karena berisi ringkasan hasil
penelitian yang diperoleh yaitu empat bentuk pemertahanan bahasa Jawa beserta
Abstrak
Makalah ini mengkaji penamaan rumah makan Padang di
sejumlah kota di Indonesia. Hasil kajian menunjukkan terdapat dua
strategi yang digunakan pemilik dalam menamai rumah makan
mereka, yaitu strategi divergensi dan strategi konvergensi. Strategi
pertama dilakukan dengan memakai kata-kata yang berasal dari A
bahasa Minangkabau, sedangkan strategi kedua menggunakan
kosakata dari bahasa Indonesia atau kosakata bahasa asing yang telah
diserap ke dalam bahasa Indonesia. Secara semantis, kata-kata yang
dipakai sebagai dasar penamaan merujuk pada sejumlah konsep yang
mencerminkan nilai dan pandangan masyarakat Minangkabau. Kata
kunci: strategi, diergensi, dan konvergensi.
PENDAHULUAN
...Studi tulisan ini berkaitan dengan hubungan penggunaan bahasa
dengan etnisitas, yakni bagaimana orang-orang Minangkabau yang
terkenal sebagai suku perantau mempertahankan identitas etnisnya
dan beradaptasi dengan masyarakat yang ada di sekitarnya.
73
METODE
Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data yang dilakukan
dengan mencatat nama-nama rumah makan Padang yang sebagian
besar terdapat di Yogyakarta... Nama-nama rumah makan yang
terkumpul selanjutnya diklasifikasikan menjadi dua kelompok besar
yakni nama-nama yang menggunakan satuan lingual (kata atau frasa) D
dari bahasa Minangkabau, dan nama-nama yang menggunakan satuan
lingual dari bahasa Indonesia dan bahasa asing. Kelompok yang
pertama sebagai pelaksanaan strategi divergensi, sedangkan yang
kedua merupakan penerapan strategi konvergensi...
HASIL PENELITIAN
Ada dua macam strategi yang digunakan oleh etnis Minangkabau
di dalam menamai usaha rumah makannya, yakni strategi divergensi E
dan strategi konvergensi. Seksi A dan B di bawah ini secara berturut-
turut akan menguraikan masing-masing strategi tersebut.
Strategi Divergensi
Strategi Divergensi, seperti yang telah dikemukakan pada landasan
teori, dilakukan dengan menggunakan unsur-unsur bahasa
Minangkabau... Dalam hubungan dengan ini, referensi kata-kata atau
frasa yang digunakan untuk menamai rumah makan Padang dapat F
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis... Adapun referensi unsur-
unsur bahasa Minangkabau itu berhubungan dengan berbagai hal,
74
Analisisnya:
Bagian A: Teks ini merupakan struktur abstrak yang menjelaskan mengenai ide
mengenai latar belakang penelitian yaitu penamaan rumah makan Padang sebagai
Bagian C: Teks ini merupakan struktur kajian pustaka karena berisi penjelasan
mengenai teori yang berkaitan dengan penelitian yakni strategi konvergensi dan
divergensi bahasa.
Bagian D: Teks ini merupakan strutur metode karena berisi deskripsi mengenai
Bagian E: Teks ini merupakan struktur hasil karena berisi penyajian hasil/temuan
penelitian yaitu adanya dua macam strategi dalam penamaan rumah makan
strategi penamaan yang disertai analisis atau argumentasi logis peneliti. Struktur
pembahasan dalam artikel ini masuk dalam bab Hasil, tidak dibuat judul/bab
secara khusus.
Bagian G: Teks ini merupakan struktur kesimpulan karena berisi ringkasan hasil
penelitian yang diperoleh yaitu dua macam strategi dalam penamaan rumah
makan Padang.
Abstrak
Pelesetan nama panggilan merupakan salah satu fenomena
kebahasaan yang muncul dalam masyarakat Sasak... Penelitian ini
merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan
dokumentasi. Metode analisis data dilakukan dengan mendeskripsikan
A
langsung data-data penelitian kemudian memuat kesimpulan
berdasarkan data yang diperoleh. Hasil analisis menunjukkan bahwa
bentuk pelesetan nama panggilan yang muncul dalam masyarakat
Sasak berupa protesis, monoftongisasi, paragog, netralisasi,
modifikasi vokal, aferesis, epentesis, dan apokop. Faktor-faktor yang
melatarbelakangi munculnya pelesetan nama panggilan dalam
76
1. PENDAHULUAN
Bahasa merupakan refleksi diri suatu kelompok masyarakat,
artinya bahasa yang digunakan oleh suatu kelompok masyarakat
tertentu ialah cerminan dari kebudayaan masyarakat tersebut
(Sibarani, 2004: 51)... Salah satu contoh pengaruh budaya terhadap
bahasa, yaitu dalam pemberian nama pada anak.
...Pada masyarakat Sasak, pemberian nama pada anak menjadi
wewenang penuh orang tua... Selain orang tua dan kerabat dekat,
pemberian nama pada anak juga dapat dilakukan oleh tokoh B
masyarakat... Pemberian nama pada anak tidak lepas dari berbagai
faktor, diantaranya kepercayaan, adat-istiadat, dan faktor sosial.
Uniknya, pelesetan nama panggilan yang muncul tidak bertujuan
untuk mengejek seseorang, melainkan merupakan kebiasaan yang
membuat orang merasa lebih dekat, lebih akrab, dan merasa disayang.
Sebagai contoh, seseorang yang bernama Munisah dipanggil Icok,
Nurinah dipanggil Inok, atau Nuridah dipanggil Idok... Hal inilah
yang membuat peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian ini...
KERANGKA TEORI
Bahasa dan Kebudayaan
Barker (2005: 89) mengemukakan bahwa 1) bahasa adalah C
medium utama yang digunakan dalam pembentukan dan penyampaian
makna-makna kultural; 2) bahasa merupakan alat dan medium yang
kita pakai untuk membentuk pengetahuan tentang diri kita dan dunia
sosial...
Etnolinguistik
Istilah etnolinguistik berasal dari kata etnologi yang berarti ilmu
yang mempelajari tentang suku-suku (etnis) tertentu, dan linguistik
yang berarti ilmu yang mengkaji seluk-beluk bahasa keseharian
manusia atau disebut juga ilmu bahasa. (Sudaryanto dalam Sitaresmi,
2009: 33)...
77
3. PEMBAHASAN
Bentuk-bentuk pelesetan nama panggilan yang muncul dalam
masyarakat Sasak.
Pada bagian ini, secara umum akan diuraikan bentuk-bentuk
pelesetan nama panggilan yang muncul dalam masyarakat Sasak.
Adapun bentuk pelesetan nama panggilan yang dimaksud berupa D
pelesetan pada awal nama panggilan, pelesetan pada tengah nama
panggilan, dan pelesetan pada akhir nama panggilan. Hal tersebut
dapat dilihat pada uraian berikut:
1) Protesis
Protesis adalah proses penambahan atau pembubuhan bunyi pada
awal kata. Berikut ini bentuk-bentuk nama panggilan yang termasuk
protesis, antara lain:
agus dipelestkan menjadi kagus
ali dipelesetkan menjadi kali
anto dipelesetkan menjadi kanto E
dan dipelesetkan menjadi kedan
Berdasarkan data di atas, terdapat beberapa perubahan variasi
fonem antara lain, pertama berubahan variasi fonem /i/ menjadi fonem
/e/ pada posisi tengah kata. Kedua, perubahan variasi fonem /a/
menjadi fonem /o/ pada posisi tengah kata serta terdapat pemunculan
fonem /k/ atau fonem /q/ di posisi akhir pada nama panggilan
pelesetan.
SIMPULAN
Berdasarkan telaah yang telah dilakukan pada bab sebelumnya,
maka dapat diuraian beberapa simpulan bahwa pelesetan nama
panggilan yang muncul dalam masyarakat memiliki bentuk yang
berbeda-beda.
Bentuk pelesetan nama panggilan yang muncul dalam masyarakat F
Sasak yaitu pertama, pelesetan nama panggilan pada lokasi penelitian
1 berupa protesis, monoftongisasi, dan paragog. Kedua, bentuk
pelesetan nama panggilan yang muncul pada lokasi penelitian 2
berupa netralisasi, modifikasi vokal, dan monoftongisasi. Ketiga,
bentuk pelesetan nama panggilan yang muncul pada lokasi penelitian
3 berupa modifikasi vokal, aferesis, epentesis, dan apokop...
Analisisnya:
Bagian A: Teks ini merupakan struktur abstrak yang menjelaskan mengenai ide
mengenai latar belakang penelitian yaitu uniknya bentuk serta alasan pemberian
Bagian C: Teks ini merupakan struktur kajian pustaka karena berisi penjelasan
Bagian D: Teks ini merupakan struktur hasil karena berisi penyajian hasil/temuan
penelitian yaitu bentuk pelesetan yang terletak di awal, tengah, dan akhir nama
panggilan. Struktur Hasil dalam artikel ini masuk dalam bab Pembahasan, tidak
pelesetan nama pada masyarakat Sasak yang disertai analisis atau argumentasi
logis peneliti.
Bagian F: Teks ini merupakan struktur kesimpulan karena berisi ringkasan hasil
penelitian yang diperoleh yaitu berbagai bentuk pemberian nama pelesetan pada
Abstrak
Istilah diciptakan sebagai intisari (rangkuman) suatu konsep agar
dalam penyampaiannya dapat menjadi representasi pengalaman
pengguna bahasa ketika berinteraksi dengan bidang yang berhubungan
dengan penggunaan istilah tersebut... Terkait dengan hal tersebut,
penelitian ini berusaha mengungkap kendala yang dihadapi oleh
istilah teknologi informasi berbahasa Indonesia yang kosakatanya
A
diserap atau diterjemahkan dari bahasa asing... Analisis dalam
penelitian ini mengacu pada pendekatan komunikatif yang
dikemukakan oleh Agnes Kukulska-Hulme. Hasilnya, ditemukan
kendala konteks verbal baik itu konteks gramatikal maupun semantik
dalam banyak padanan yang dihasilkan. Ambiguitas, termasuk
ekspresi idiomatik menjadi dua contoh yang mengemuka...
1. PENDAHULUAN
Sebagai wadah perkembangan baha-sa, media memiliki peran vital
dalam men-jaga dan memelihara keberadaan suatu ba-hasa. Media
cetak...memiliki tanggung jawab yang sama dengan media elektronik
seperti televisi, radio, maupun internet da-lam mempertahankan
keberlangsungan suatu bahasa...
Presiden saat itu, Abdurrahman Wa-hid, melalui Inpres Nomor 2
Tahun 2001 menginstruksikan...untuk melaksanakan kegiatan
pembakuan istilah-istilah komput-er ke dalam bahasa Indonesia, B
menyusun aplikasi komputer berbahasa Indonesia berikut pedoman
pemakaiannya...
Lima belas tahun kemudian...penggunaan istilah-istilah komputer
berbahasa Indone-sia tersebut idealnya telah merata... Tetapi pada
kenyataannya, pengaruh dari Inpres terse-but belum maksimal.
Sebagian besar pengguna komputer dan internet di Indone-sia masih
setia dengan bahasa Inggris se-bagai bahasa antarmuka/bahasa istilah
yang digunakan ketika mengoperasikan komputer atau ketika sedang
berselancar di inter-net...
KERANGKA TEORI
Menurut Kukulska-Hulme (2000: 587), Penerjemahan istilah
komputer ke dalam bahasa setempat tidak selalu mung-kin dan tepat
dilakukan secara teknis, poli-tik, maupun ekonomi...
Agnes selanjutnya memetakan kesu-litan-kesulitan yang dialami
oleh para pengguna komputer nonpenutur bahasa Inggris yang
disebutnya sebagai kendala konteks verbal (meliputi konteks gramat-
ikal dan semantik). Ia membagi kendala-kendala tersebut menjadi
sepuluh bagian (2000:590)..
3. PEMBAHASAN
Suatu padanan istilah komputer...pada dasarnya memiliki
hambatan-hambatan ter-tentu untuk digunakan oleh para pengguna
baik itu oleh para penutur asli (bahasa Inggris), lebih-lebih lagi oleh
para penutur bahasa non-Inggris. Kukulska-Hulme (2000:590-596)
mengidentifikasi sepuluh kendala yang kerap dialami oleh para
pengguna komputer ketika berhadapan dengan istilah-istilah yang
terdapat pada antarmuka (interface) suatu aplikasi komputer/internet...
yakni kata-kata yang memiliki bentuk serupa, makna budaya yang
terkandung dalam istilah terntu, pelafalan yang keliru, singkatan,
sinonim, istilah semi teknis, kata-kata ambigu, keterangan yang D
bertumpuk, istilah dwibahasa yang identik, serta ek-spresi idiomatik...
Analisisnya:
Bagian A: Teks ini merupakan struktur abstrak yang menjelaskan mengenai ide
Indonesia yang lebih memilih bahasa Inggris sebagai bahasa antarmuka dalam
Indonesia.
Bagian C: Teks ini merupakan struktur kajian pustaka karena berisi penjelasan
berbahasa Indonesia.
Bagian E: Teks ini merupakan struktur kesimpulan karena berisi ringkasan hasil
Pembahasan
Pengemis dan Shalawat Badar dalam Media
Sebelum dihidangkan dalam berbentuk buku, cerpen-cerpen karya
Ahmad Tohari terlebih dahulu dinikmati oleh masyarakat pembaca
melalui media cetak. Sebagaimana diinfokan di muka, buku Senyum
Karyamin merupakan hasil dari penjumlahan berbagai cerpen Ahmad
Tohari di berbagai media cetak selama tahun 1976-1989...
Membaca Pengemis dan Shalawat Badar langsung dari halaman
Warta NU akan menuai makna yang berbeda dibandingkan membaca
C
Pengemis dan Shalawat Badar dari buku Senyum Karyamin.
Perbedaan ini sebenarnya tidak dikarenakan adanya perubahan teks
karya sastra, tetapi lebih pada perubahan ruang dan bentuk
penyajiannya...
Sebagai sebuah media cetak, Warta NU memiliki gaya dan
karakternya tersendiri. Satu sisi Warta NU harus menjelaskan
identitasnya sebagai suara resmi Nahdlatul Ulama, organisasi
kemasyarakatan yang berhaluan Ashlussunnah wal Jama’ah, dan pada
sisi lain Warta NU harus tetap tampil sebagaimana layaknya tabloid
cetak...
Simpulan
Demikianlah tulisan ini berusaha membuktikan bahwa sebuah teks
memiliki konteksnya tersendiri. Konteks itu selalu bertemali dengan
ruang dan waktu yang selalu berubah. Konteks ini pula yang memiliki
kontribusi paling dominan dalam pembangunan dan perubahan makna
sebuah teks. Karena pada dasarnya makna tidak hanya ditentukan oleh D
teks itu semata, tetapi juga pengarang dan konteks sosial sangat
harmonis dan selalu berubah-ubah. Sebagaimana ragam makna
Pengemis dan Shalawat Badar yang berbeda-beda sesuai dengan
ruang dan waktu kehadirannya. Makna akan terus bergerak mengikuti
zamannya, sebagaimana cakrawala pengetahun pembaca yang
berbeda-beda karena perbedaan pengetahuan.
Analisisnya:
mengenai latar belakang penelitian yaitu uniknya cerpen Pengemis dan Shalawat
penyajian cerpen Pengemis dan Shalawat Badar dalam buku Senyum Karyamin
Bagian D: Teks ini merupakan struktur kesimpulan karena berisi ringkasan hasil
penelitian yang diperoleh yaitu bahwa cerpen Pengemis dan Shalawat Badar
Abstrak
Makalah ini melaporkan sebuah studi pra-eksperimantal yang
bertujuan untuk memerikan kasalahan-kesalahan dalam kalimat efektif
dalam karya ilmiah mahasiswa. Kesalahan itu dibagi menjadi 5:
kalimat tanpa subjek, kalimat terlalu panjang, kalimat tanpa jeda,
kalimat tidak tuntas, dan klausa menggantung. Tujuan lain adalah
menentukan dampak teknik pembangkitan penyadaran dan A
pencermatan terhadap kemampuan para mahasiswa menulis kalimat
efektif. Pengajaran dengan teknik ini berjalan selama kurang lebih
satu semester. Hasil menunjukkan bahwa kalimat tanpa jeda, klausa
menggantung, dan kalimat terlalu panjang merupakan tipe kesalahan
yang paling sering dilakukan. Kedua teknik yang disebut di atas
85
RUMUSAN MASALAH
Studi ini dilakukan untuk mencapai dua tujuan berikut:
(1) Mendeskripsikan proporsi kesalahan kalimat efektif dalam
lima kategori yang disebut di atas, yakni klausa/kalimat tanpa
subjek, kalimat terlalu panjang, kalimat tanpa jeda, kalimat D
tidak tuntas, dan klausa menggantung.
(2) Menentukan apakah teknik Pembangkitan Penyadaran dan
Pencermatan akan membuat mahasiswa memperbaiki kalimat
efektif dalam tulisan ilmiahnya.
HIPOTESIS
Ada lima hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini.
Kelimanya dinyatakan dalam bentuk hipotesis nol sebagai berikut:
H01: Tidak ada perbedaan yang signifikan antara proporsi kalimat E
tanpa subjek sebelum perlakuan dan proporsi kalimat tanpa subjek
sesudah perlakuan.
86
PEMBAHASAN
Dua paragraf berikut ini meringkas hasil analisis pada bagian
sebelumnya. Tabel 3 di atas menunjukkan dengan jelas
kecenderungan dalam setiap jenis kesalahan kalimat efektif. Tipe
kesalahan yang paling sering dilakukan ialah kalimat tanpa jeda, H
klausa menggantung, dan kalimat yang terlalu panjang.
Kecenderungan murid untuk membuat kalimat tanpa jeda pun masih
nampak menonjol bahkan setelah dilakukan teknik Pembangkitan
Penyadaran dan Pencermatan.
87
Analisisnya:
Bagian A: Teks ini merupakan struktur abstrak yang menjelaskan mengenai ide
penting dalam artikel berupa tujuan, prosedur, dan ringkasan hasil penelitian.
Bagian C: Teks ini merupakan struktur kajian pustaka karena berisi penjelasan
Bagian F: Teks ini merupakan strutur metode karena berisi deskripsi mengenai
jenis penelitian dan langkah-langkah yang ditempuh mulai dari pengumpulan data
penelitian yaitu proporsi jenis kesalahan kalimat efektif beserta apakah teknik
kesalahan dalam kalimat efektif yang disertai dengan analisis atau argumentasi
logis peneliti.
Bagian I: Teks ini merupakan struktur kesimpulan karena berisi ringkasan hasil
diinterpretasikan bahwa dari 21 artikel yang terdapat dalam jurnal ilmiah tahun
2016 ditemukan pola struktur yang paling paling banyak digunakan ialah pola
yang berjumlah 5 data. Selain itu, pola yang juga banyak digunakan adalah pola
atau ide penting yang mewakili keseluruhan artikel, lalu pada struktur
yang disertai argumentasi logis dari peneliti, kemudian pada struktur kesimpulan
tersebut bukan berarti penelitian yang bersangkutan tidak memiliki hasil. Akan
tetapi, hasil atau temuan penelitian langsung dibahas, ditafsirkan, atau dianalisis
Selain itu, ditemukan pula artikel yang memiliki struktur yang tidak
terdapat dalam instrumen penelitian yakni artikel 12. Artikel tersebut memiliki
Metode-Hasil-Pembahasan-Kesimpulan.
Dari 21 teks artikel ilmiah yang diteliti juga dapat diketahui bahwa
terdapat artikel yang memiliki bab yang tidak lengkap atau dalam sebuah bab
termuat struktur yang tidak sesuai. Misalnya pada teks artikel ilmiah yang
Dalam artikel tersebut terkandung struktur metode dan kajian pustaka dalam bab
Pendahuluan karena metode dan kajian pustaka tidak memiliki bab tersendiri.
4.4 Pembahasan
struktur teks artikel yang terdapat dalam jurnal ilmiah tahun 2016 memiliki 12
Masalah-Kajian Pustaka-Hipotesis-Metode-Hasil-Pembahasan-Kesimpulan
Pada 21 teks artikel ilmiah yang telah diteliti terlihat pola struktur yang
beragam dari masing-masing artikel. Pola struktur yang paling banyak muncul
Berdasarkan deskripsi data dan analisis terlihat bahwa teori struktur teks
tersebut secara persis. Selain pola tersebut, ditemukan juga pola yang lebih
banyak digunakan dalam data penelitian ini yaitu pola struktur Abstrak-
Pendahuluan-Metode-Hasil-Pembahasan-Kesimpulan.
92
4.5 Rangkuman
ilmiah tahun 2016 cukup bervariasi. Ditemukan sebanyak 12 tipe pola struktur
mengenai struktur teksnya saja. Akan lebih baik jika ditambahkan hal lain
nomor jurnal lalu pilih artikel sepersekian persen dari jumlah artikel dari
SIMPULAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang terdapat pada bab IV dapat
disimpulkan bahwa ditemukan 12 pola struktur teks artikel dalam jurnal ilmiah
tahun 2016. Tipe-tipe pola struktur teks artikel ilmiah tersebut yaitu
sekitar 19,04%
94
95
4,76%
Masalah-Kajian Pustaka-Hipotesis-Metode-Hasil-Pembahasan-Kesimpulan
bahwa pola struktur teks artikel ilmiah yang mendominasi yaitu pola Abstrak-
kesimpulan lain yang juga dapat diambil yaitu bahwa terdapat artikel ilmiah yang
memiliki bab-bab yang kurang yang lengkap sehingga terdapat struktur yang tidak
5.2 Saran
artikel ilmiah. Misalnya, mengkaji struktur teks beserta aspek kebahasaan yang
agar memperhatikan nomor jurnal serta jumlah artikel dalam setahunnya agar
artikel yang dijadikan sampel data jumlahnya lebih akurat dan cara pengambilan
DAFTAR PUSTAKA
Barnawi, & Arifin, M. (2015). Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Cargill, M., & O'Connor, P. (2009). Writing Scientific Research Articles: Strategy
and Steps. Wiley-Blackwell.
Christie, F., & Martin, J. (1997). Genre and Institutions: Social Processes in the
Workplace and School,. London: Continuum.
Dwiloka, B., & Riana, R. (2005). Teknik Menulis Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis,
Disertasi, Artikel, Makalah, dan Laporan. Jakarta: Rineka Cipta.
____., & Hasan, R. (1992). Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-aspek Bahasa
dalam Pandangan Semiotik Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Huberman, A., & Miles, M. (1994). Qualitative Data Analysis. Thousand Oaks:
Sage Publications.
Lin, L., & Evans, S. (2012). Structural Patterns in Empirical Research Articles: A
Cross-disciplinary Study. English for Specific Purposes, 150-160.
98
Wiratno, T. (2014). Struktur Teks dan Hubungan Genre pada Artikel Ilmiah
dalam Bahasa Indonesia. KIMLI 2014: Kongres Internasional Masyarakat
Linguistik Indonesia. Masyarakat Linguistik Indonesia & Universitas
Lampung.
Tabel Analisis Struktur Teks Artikel Ilmiah
Pemakaian bahasa ragam jurnalistik dalam media cetak Teks ini adalah struktur pendahuluan
seperti tabloid merupakan salah satu penerapan bahasa V karena berisi pembahasan tentang masalah
sebagai alat komunikasi dalam bentuk tulis... Media massa penelitian yakni bahasa jurnalistik dalam
cetak seperti tabloid memiliki frekuensi penyebaran yang media cetak. Hal ini dibuktikan oleh
cukup tinggi dan banyak tersebar di masyarakat luas. kalimat “Pemakaian bahasa ragam
jurnalistik dalam media cetak seperti
tabloid...”
Bahasa Indonesia ragam jurnalistik memiliki sifat ekspresif Teks ini adalah struktur pendahuluan
dan efektif. Bahasa ekspresif yaitu bahasa yang dapat V karena berisi pembahasan lebih lanjut
menggugah emosi pembacanya. Sedangkan bahasa efektif mengenai bahasa jurnalistik yang
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
yaitu bahasa yang memenuhi kriteria jelas sesuai dengan memiliki sifat ekspresif dan efektif. Hal
kaidah tata bahasa dan tidak berbelit-berbelit serta mudah ini dibuktikan oleh kalimat “Bahasa
dipahami pembacanya... Indonesia ragam jurnalistik memiliki sifat
ekspresif dan efektif.”
Salah satu tabloid wanita yang banyak tersebar di Teks ini adalah struktur pendahuluan
masyarakat saat ini yaitu tabloid Nova... Wacana yang ada karena mulai menunjukkan keterkaitan
di dalam rubrik “Profil” tabloid Nova berisi mengenai V antara bahasa jurnalistik dengan objek
artikel para tokoh masyarakat dengan kiahnya masing- penelitian (tabloid Nova). Hal ini
masing... Karya-karya yang berupa tulisan inilah yang dibuktikan oleh kalimat “Keterbatasan
sarat akan makna. Baik dalam setiap kata, frasa, kalimat penyampaian informasi yang disajikan
maupun wacananya. Keterbatasan penyampaian informasi dalam artikel rubrik “Profil” tabloid
yang disajikan dalam artikel rubrik “Profil” tabloid Nova Nova inilah yang relevan dengan kajian
inilah yang relevan dengan kajian makna dalam bidang makna dalam bidang ilmu semantik.”
ilmu semantik.
Analisis dalam artikel ini membahas dua masalah Teks ini adalah bab pendahuluan namun
mendasar, masalah tersebut meliputi perubahan makna dan mengandung struktur metode. Hal ini
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan makna kata V dibuktikan oleh kalimat “pendekatan
pada rubrik “Profil” tabloid Nova. Artikel ini menggunakan penelitian secara metodologi yang
pendekatan secara teoretis menggunakan kajian semantik, digunakan adalah pendekatan deskriptif-
sementara itu, pendekatan penelitian secara metodologi kualitatif...”
yang digunakan adalah pendekatan deskriptif-kualitatif...
Data dalam penelitian ini berupa penggalan wacana dalam
rubrik “Profil” tabloid Nova.
Menurut Suwandi (2011:48) kata makna di dalam Teks ini adalah struktur kajian pustaka
pemakaiannya dapat diartikan dengan arti, gagasan, V karena berisi definisi mengenai konsep
pikiran, konsep, pesan, pernyataan maksud, informasi dan makna, dibuktukan dengan pendapat ahli
isi. Hal ini senada dengan pendapat Kridalaksana (dalam “Menurut Suwandi (2011:48) kata makna
Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan, maka dapat Teks ini adalah struktur kajian pustaka
disimpulkan bahwa makna makna muncul atau hadir V karena berisi simpulan mengenai konsep
apabila seseorang menuturkan suatu kata tertentu, ia dapat makna, dibuktikan oleh kalimat
membayangkan apa yang sedang dimaksud dari kata “Berdasarkan pendapat yang telah
tersebut dan dapat menjelaskan pengertiannya... dipaparkan, maka dapat disimpulkan
bahwa makna...”
...Bahasa selalu mengalami perkembangan, dan dalam Teks ini adalah struktur kajian pustaka
perkembangannya makna suatu kata dapat mengalami karena berisi klaisfikasi mengenai
perubahan. Terdapat 7 perubahan makna dalam semantik, V perubahan makna yang terjadi pada
yaitu (1) perluasan atau generalisasi... (2) penyempitan bahasa, dibuktikan oleh kalimat
makna atau spesialisasi... (3) peninggian makna atau “Terdapat 7 perubahan makna dalam
ameliorasi... (4) penurunan makna atau peyorasi... (5) semantik, yaitu...”
sinestesia... (6) asosiasi... dan (7) metafora...
Ada berbagai faktor yang melatar belakangi terjadinya Teks ini adalah struktur kajian pustaka
perubahan makna. Suwandi (2011: 151) mengemukakan 12 karena menjelaskan tentang faktor-faktor
faktor penyebab terjadinya perubahan makna, yaitu (1) V yang menyebabkan perubahan makna,
faktor linguistik... (2) faktor kesejarahan... (3) faktor sosial dibuktikan dengan pendapat ahli
masyarakat... (4) faktor psikologis... (5) faktor kebutuhan “Suwandi (2011: 151) mengemukakan 12
kata baru... (6) faktor perkembangan ilmu dan teknologi... faktor penyebab terjadinya perubahan
(7) faktor perbedaan bidang pemakaian lingkungan... 8) makna...”
faktor pengaruh bahasa asing... (9) faktor asosiasi...
Ternyata trik ini jadi pemantik yang bisa membuat V Teks ini adalah struktur pembahasan
semangat ibu-ibu semakin membara. karena berisi contoh kalimat yang
mengandung perubahan makna
generalisasi.
...Kata ibu memiliki makna ‘wanita yang sudah Teks ini adalah struktur pembahasan
melahirkan’, kemudian pada (data 1) maknanya meluas dan karena berisi penjelasan/pembahasan
berkembang menjadi ‘sebutan untuk wanita yang sudah V mengenai temuan dalam penelitian yaitu
bersuami dan memiliki anak’. Sehingga kata ibu kata ibu yang mengalami perubahan
mengalami perluasan makna seiring dengan perkembangan makna generalisasi. Hal ini dibuktikan
masyarakat dan perkembangan ilmu pengetahuan. Tidak oleh kalimat “...Kata ibu memiliki makna
lupa karena adanya konteks budaya dan kondisi ‘wanita yang sudah melahirkan’,
masyarakat. kemudian pada (data 1) maknanya
meluas...”
Si “Produk Gagal” yang Sukses Berbisnis Boneka Maskot. V Teks ini adalah struktur pembahasan
karena berisi contoh kalimat yang
mengandung perubahan makna
Frasa produk gagal pada (data 2) merupakan perubahan Teks ini adalah struktur pembahasan
makna jenis penyempitan (spesialisasi) karena memiliki V karena berisi penjelasan/pembahasan
makna luas, yang menunjukan semua produkyang gagal. mengenai temuan dalam penelitian yaitu
Kemudian frasa tersebut menjadi terbatas hanya pada kata gagal yang mengalami perubahan
sebuah makna yang dimaksud. Frasa produk gagal makna penyempitan. Hal ini dibuktikan
memiliki makna ‘hasil produksi yang gagal’, bukan lagi oleh kalimat ”Frasa produk gagal pada
mewakili seluruh produk. (data 2) merupakan perubahan makna
jenis penyempitan...”
Selama itu pula pria yang populer disapa Reza Headline, ... V Teks ini adalah struktur pembahasan
karena berisi contoh kalimat yang
mengandung perubahan makna
peninggian.
Kata pria pada (data 3) merupakan perubahan makna jenis Teks ini adalah struktur pembahasan
peninggian (ameliorasi), karena kata pria mengalami suatu V karena berisi penjelasan/pembahasan
proses perubahan makna dimana makna akan menjadi lebih mengenai temuan dalam penelitian yaitu
tinggi, hormat, dan baik nilainya daripada makna kata pria yang mengalami perubahan
sebelumnya. Kata pria lebih baik dari pada laki-laki. Pria makna peninggian. Hal ini dibuktikan oleh
menjadi lebih terhormat dan memiliki makna lebih halus... kalimat “Kata pria pada (data 3)
merupakan perubahan makna jenis
peninggian (ameliorasi), karena...”
..., perempuan Batak berusia 30-an yang enggan menyebut V Teks ini adalah struktur pembahasan
tanggal lahirnya ini nekat keluar daru tempatnya bekerja. karena berisi contoh kalimat yang
mengandung perubahan makna
penurunan.
Kata perempuan pada (data 4) merupakan perubahan Teks ini adalah struktur pembahasan
makna jenis penurunan (peyorasi), karena kata perempuan V karena berisi penjelasan/pembahasan
mengalami proses perubahan makna yang mengakibatkan mengenai temuan dalam penelitian yaitu
makna baru dirasakan lebih rendah, kurang menyenangkan, kata perempuan yang mengalami
kurang halus nilainya daripada makna semula (lama). Kata perubahan makna penurunan. Hal ini
perempuan lebih rendah daripada wanita... dibuktikan oleh kalimat “Kata perempuan
pada (data 4) merupakan perubahan
makna jenis penurunan (peyorasi),
karena...”
Pengetahuan dasar dibidang ini membantu saya V Teks ini adalah struktur pembahasan
menajamkan karya. karena berisi contoh kalimat yang
mengandung perubahan makna
pertukaran.
Kata menajamkan pada (data 5) merupakan perubahan Teks ini adalah struktur pembahasan
makna jenispertukaran (sinestesia) karena mengalami karena berisi penjelasan/pembahasan
perubahan makna akibat pertukaran tanggapan indera. Kata V mengenai temuan dalam penelitian yaitu
menajamkan pada kalimat tersebut memiliki makna kata menajamkan yang mengalami
‘membuat jadi jelas’ yang berkaitan dengan penglihatan. perubahan makna pertukaran. Hal ini
Sebelum jadi bupati, saya sempat duduk di parlemen. V Teks ini adalah struktur pembahasan
karena berisi contoh kalimat yang
mengandung perubahan makna
persamaan.
Kata duduk pada (data 6) merupakan perubahan makna Teks ini adalah struktur pembahasan
jenis persamaan (asosiasi) karena mengalami perubahan karena berisi penjelasan/pembahasan
makna sebagai akibat persamaan sifat. Kata duduk dalam V mengenai temuan dalam penelitian yaitu
kalimat tersebut memiliki makna ‘menjabat’. Sedangkan kata duduk yang mengalami perubahan
kata awalnya duduk dapat berarti duduk di kursi dengan makna persamaan. Hal ini dibuktikan oleh
meletakkan bokong ke tempat yang dimaksud dengan kalimat “Kata duduk pada (data 6)
posisi yang sudah ditentukan. merupakan perubahan makna jenis
persamaan (asosiasi) karena...”
... tetapi juga bersosialisasi di dunia Teks ini adalah struktur pembahasan
maya dengan membangun jaringan V karena berisi contoh kalimat yang
Frasa dunia maya pada (data 7) merupakan perubahan Teks ini adalah struktur pembahasan
makna jenis metafora, karena memakai kata tertentu untuk V karena berisi penjelasan/pembahasan
suatu objek dan konsep lain berdasarkan kias atau mengenai temuan dalam penelitian yaitu
persamaan. Frasa dunia maya memiliki makna ‘media frasa dunia maya yang mengalami
elektronik dalam jaringan komputer yang banyak dipakai perubahan makna metafora. Hal ini
untuk komunikasi secara online; dunia semu (tidak dibuktikan oleh kalimat “Frasa dunia
nyata)’... maya pada (data 7) merupakan
perubahan makna jenis metafora,
karena...”
Berdasarkan data yang digunakan untuk artikel ini ada Teks ini adalah struktur hasil karena
beberapa factor yang dapat dijadikan dasar terjadinya menyajikan temuan/hasil dalam penelitian
perubahan makna. Perubahan makna ini sangat beragam, V yaitu sebelas faktor yang menyebabkan
bergantung dengan konteks, masyarakat dan yang perubahan makna. Hal ini dibuktikan oleh
terpenting adalah maksud dan fungsi yang ingin dicapai kalimat “Berdasarkan data yang
dari bahasa yang digunakan... Adapun sebelas faktor yang digunakan untuk artikel ini ada beberapa
mempengaruhi terjadinya perubahan makna dalam rubrik factor yang dapat dijadikan dasar
“Profil” tabloid Nova dapat dideskripsikan sebagai berikut. terjadinya perubahan makna...”
Faktor linguistik mempengaruhi terjadinya perubahan Teks ini adalah struktur pembahasan
makna karena bertalian erat dengan kata-kata yang karena berisi penjelasan/pembahasan
digunakan dalam rubrik “Profil” tabloid Nova. Begitu pula V mengenai temuan dalam penelitian yaitu
dengan faktor kesejarahan, perkembangan leksem seperti faktor yang menyebabkan perubahan
halnya leksem betina berpadanan dengan leksem wanita. makna berupa faktor linguistik. Hal ini
dibuktikan oleh kalimat “Faktor linguistik
mempengaruhi terjadinya perubahan
makna karena...”
Faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan makna Teks ini adalah struktur pembahasan
selanjutnya adalah faktor sosial masyarakat, faktor ini karena berisi penjelasan/pembahasan
berhubungan dengan perkembangan leksem di dalam V mengenai temuan dalam penelitian yaitu
masyarakat seperti halnya kata-kata yang digunakan dalam faktor yang menyebabkan perubahan
wacana rubrik “Profil” tabloid Nova. Demikian juga makna berupa faktor sosial masyarakat
dengan faktor psikologis, kata-kata yang berhubungan dan faktor psikologis. Hal ini dibuktikan
dengan keadaan psikologis juga muncul dalam tabloid ini. oleh kalimat “...faktor sosial masyarakat,
Hal ini umumnya digunakan agar wacana dalam rubrik faktor ini berhubungan dengan
“Profil” tabloid Nova terkesan sopan... perkembangan leksem di dalam
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
masyarakat...”
Faktor perubahan makna yang selanjutnya yaitu faktor Teks ini adalah struktur pembahasan
kebutuhan kata baru. Artikel dalam rubrik “Profil” tabloid karena berisi penjelasan/pembahasan
Nova tentu saja menyesuaikan kebutuhan masyarakat V mengenai temuan dalam penelitian yaitu
pemakai bahasanya.... Faktor perkembangan ilmu dan faktor yang menyebabkan perubahan
teknologi sangat berhubungan erat dengan penggunaan makna berupa faktor kebutuhan kata baru
bahasa dalam sebuah wacana. Maka semakin berkembang dan faktor perkembangan iptek. Hal ini
ilmu dan teknologi akan membutuhkan kata baru untuk dibuktikan oleh kalimat “Faktor
memberikan rujukan atau mewakili makna baru.... perkembangan ilmu dan teknologi sangat
berhubungan erat dengan penggunaan
bahasa dalam sebuah wacana...”
Faktor lainnya yang mempengaruhi perubahan makna yaitu Teks ini adalah struktur pembahasan
faktor perbedaan bidang pemakaian lingkungan. Perbedaan karena berisi penjelasan/pembahasan
latar belakang, tentu sangat berpengaruh dengan mengenai temuan dalam penelitian yaitu
penggunaan leksem dalam artikel rubrik “Profil” tabloid faktor yang menyebabkan perubahan
Nova.... Selain itu, faktor pengaruh bahasa asing juga V makna berupa faktor perbedaan bidang
mempengaruhi perubahan makna. Bahasa asing sangat pemakaian lingkungan, faktor pengaruh
berpengaruh terhadap bahasa Indonesia dan bahasa bahasa asing dan faktor asosiasi. Hal ini
jurnalistik... Faktor asosiasi juga mempengaruhi terjadinya dibuktikan oleh kalimat “Perbedaan latar
perubahan makna... belakang, tentu sangat berpengaruh
dengan penggunaan leksem dalam
artikel...”
Faktor selanjutnya yaitu faktor pertukaran tanggapan Teks ini adalah struktur pembahasan
indera. Faktor ini tidak asing, karena banyak digunakan V karena berisi penjelasan/pembahasan
dalam wacana rubrik “Profil” tabloid Nova... Faktor yang mengenai temuan dalam penelitian yaitu
terakhir yaitu faktor perbedaan tanggapan pemakaian faktor yang menyebabkan perubahan
bahasa. kata-kata yang diguanakan setiap pemakai bahasa makna berupa faktor pertukaran
tidaklah mempunyai nilai rasa yang sama... tanggapan indera dan faktor perbedaan
tanggapan pemakai bahasa. Hal ini
dibuktikan oleh kalimat “Faktor
selanjutnya yaitu faktor pertukaran
tanggapan indera...”
Selain faktor tersebut ada faktor penyingkatan, yang Teks ini adalah struktur pembahasan yang
kebetulan pada saat pengambilan data dalam artikel ini berisi pernyataan akhir bahwa faktor-
tidak ditemukan... Karena jika dicermati secara keseluruhan faktor tersebut benar mempengaruhi
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
keduabelas faktor ini akan mempengaruhi perubahan V perubahan makna khususnya dalam media
makna, baik secara lisan ataupun tulis... Pembaca akan massa. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
menuntut bahasa yang komunikatif dan efektif untuk “Karena jika dicermati secara
memperoleh informasi yang sebaik-baiknya. Inilah fungsi keseluruhan keduabelas faktor ini akan
dari kajian bahasa semantik jurnalistik. mempengaruhi perubahan makna...”
Novel Api Awan Asap karya Korrie Layun Rampan Teks ini adalah struktur pendahuluan
merupakan novel yang mencerminkan kehidupan suku karena berisi penjelasan lebih lanjut
Dayak Benuaq di wilayah pedalaman Provinsi Kalimantan V mengenai masalah penelitian yakni aspek
Timur. Novel tersebut mengandung aspek sosiologi berupa sosiologi yang terkandung dalam novel
kritik sosial yang sekaligus berisi perjuangan suku Dayak Api Awan Asap. Hal ini dibuktikan oleh
Benuaq dalam menepis “tuduhan” sebagai perusak alam kalimat “Novel tersebut mengandung
yang mengakibatkan kebakaran hutan... aspek sosiologi berupa kritik sosial...”
Hal ini sejalan dengan Winarni (2013: 185) bahwa sastra Teks ini adalah struktur pendahuluan
dapat memberikan bayangan kesejarahan realitas sosial dan karena berisi penjelasan lebih lanjut
budaya pada suatu waktu tertentu. Sosiologi sastra V mengenai masalah penelitian yakni
mengaitkan penciptaan karya sastra, keberadaan karya hubungan sastra dengan realitas sosial,
sastra, dan peranan karya sastra dengan realitas sosial... dibuktikan oleh kalimat “Hal ini sejalan
dengan Winarni (2013: 185) bahwa sastra
dapat memberikan bayangan kesejarahan
realitas sosial...”
Novel Api Awan Asap karya Korrie Layun Rampan Teks ini adalah struktur pendahuluan
mengangkat sisi sosial suku Dayak Benuaq karena berisi karena berisi ulasan mengenai objek
problem adat suku Dayak... Ditulis oleh pengarang yang penelitian, yang kemudian diketahui
merupakan putra daerah sekaligus sebagai putra dari kepala V bahwa isi novel sejalan dengan teori
adat suku Dayak Benuaq sehingga dapat menggambarkan Marxisme. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
perjuangan melawan kapitalis dan kekhawatiran suku “Novel Api Awan Asap... menggambarkan
Dayak Benuaq secara keseluruhan. Perjuangan tersebut perjuangan melawan kapitalis dan
sejalan dengan teori Marxisme yang beranggapan bahwa kekhawatiran suku Dayak Benuaq secara
manusia pada dasarnya serakah, mempunyai kebutuhan keseluruhan. Perjuangan tersebut sejalan
yang tidak terbatas... dengan teori Marxisme...”
Penelitian ini menggunakan teori kritik sosial dalam Teks ini adalah struktur pendahuluan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dua hal Teks ini adalah struktur pendahuluan
berikut. (1) Protes sosial suku Dayak Benuaq dalam novel karena berisi uraian mengenai tujuan
Api Awan Asap karya Korrie Layun Rampan (tinjauan V penelitian, dibuktikan oleh kalimat
sosiologi sastra marxis). (2) Realisme sosial suku Dayak “Penelitian ini bertujuan untuk
Benuaq dalam novel Api Awan Asap karya Korrie Layun mendeskripsikan dua hal berikut...”
Rampan (tinjauan sosiologi sastra marxis).
Penelitian ini melibatkan aspek karya sastra, pengarang, Teks ini adalah struktur pembahasan
dan dunia mimesis pengarang dan masyarakat sekitar yang karena berisi penjelasan tentang aspek
membentuk proses kreatifnya dalam hal ini adalah suku V sosiologi sastra dalam novel Api Awan
Dayak Benuaq yang berusaha mempertahankan hak ulayat Asap yang dikaitkan juga dengan
dan kekhasan tradisional dari “konglomerat.” Sejalan pandangan ahli (Wellek dan Warren). Hal
dengan hal tersebut Wellek dan Warren (2014: 99 dan 118) ini dibuktikan oleh kalimat “Penelitian ini
menyatakan bahwa sastra mencerminkan dan melibatkan aspek karya sastra,
mengekspresikan hidup... pengarang, dan dunia mimesis pengarang
dan masyarakat...”
Penelitian ini menyajikan paparan kritik sosial dalam novel V Teks ini adalah struktur hasil karena
Api Awan Asap yang memuat aspek (1) protes sosial, (2) menyajikan hasil penelitian berupa aspek
realisme sosial. protes soaial dan realisme sosial dalam
novel Api Awan Asap yang akan dibahas.
1. Protes sosial suku Dayak Benuaq dalam novel Api Teks ini adalah struktur pembahasan
Awan Asap karya Korrie Layun Rampan (tinjauan karena berisi penjelasan/pembahasan
sosiologi sastra marxis) V mengenai hasil penelitian yakni protes
Protes sosial yang dilakukan oleh suku Dayak Benuaq sosial suku Dayak Benuaq ditinjau dari
ditujukkan kepada pihak yang tidak adil kepada masyarakat teori marxisme.
sekitar. Hal tersebut sesuai dengan paham marxisme bagi
Marx, sastra dan kebudayaan merupakan perjuangan kelas
untuk “melawan” kepitalis...
Protes yang dilakukan yaitu (1) protes kepada masyarakat Teks ini adalah struktur pembahasan
yang tidak mengetahui tradisi mengelola huma suku Dayak karena berisi penjelasan/pembahasan
Benuaq... (2) protes yang ditujukan kepada perusahaan V mengenai hasil penelitian yakni bentuk-
pertambangan, perusahaan perkebunan, HPH, dan HTI bentuk protes sosial suku Dayak Benuaq
yang tidak memiliki kearifan menebang... (3) protes yang yang ditujukan kepada beberapa pihak.
ditujukan kepada pengusaha kelapa sawit, tebu, dan Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Protes
coklat... (4) protes yang ditujukan kepada “konglomerat” yang dilakukan yaitu (1) protes kepada
2. Realisme sosial suku Dayak Benuaq dalam novel Api Teks ini adalah struktur pembahasan
Awan Asap karya Korrie Layun Rampan (tinjauan karena berisi penjelasan/pembahasan
sosiologi sastra marxis) V mengenai hasil penelitian yakni realisme
Realisme sosial merupakan terminologi yang dipakai para sosial suku Dayak Benuaq ditinjau dari
kritikus sastra Marxis yang menggambarkan atau teori marxisme. Hal ini dibuktikan oleh
merefleksikan pandangan marxis bahwa pertentangan antar kalimat “Realisme sosial merupakan
kelas sosial merupakan dinamika esensial masyarakat terminologi yang dipakai para kritikus
(Rukayah, 2016: 16). Selain itu, realisme soasial dapat sastra Marxis...”
dikatakan sebagai praktik sosialisme dalam bidang sastra
sebagai upaya perjuangan memenangkan perlawanan
terhadap penindasan (Suyatno dan Suyono, 2011:1).
Korrie Layun Rampan merupakan putra daerah sekaligus Teks ini adalah struktur pembahasan
sebagai putra dari kepala adat suku Dayak Benuaq, karena berisi penjelasan/pembahasan
sehingga sangat memahami berbagai aturan adat sebagai V mengenai hasil penelitian yakni realisme
kekhasan tradisional suku Dayak Benuaq dan problematika sosial suku Dayak Benuaq dalam
yang dihadapi oleh masyarakat suku Dayak Benuaq. Latar hubungannya dengan latar belakang
belakang sosial tersebut mempengaruhi pengarang. Hal ini dibuktikan oleh
pandanganpandangannya dalam menghasilkan karya sastra kalimat “Korrie Layun Rampan
(novel Api Awan Asap) yang mengarah pada realisme sosial merupakan putra daerah sekaligus
yang diuraikan pada hasil penelitian ini. sebagai putra dari kepala adat suku
Dayak Benuaq...”
Pertama, menggambarkan masyarakat suku Dayak Benuaq Teks ini adalah struktur pembahasan
yang dituduh sebagai perusak alam (penyebab kebakaran karena berisi penjelasan/pembahasan
hutan) yang membuka sistem berladang dengan merambah V mengenai hasil penelitian yakni realisme
hutan. (AAA (KLR) 2015: 26 dan 35). Namun, pada sosial suku Dayak Benuaq yang dituduh
kenyataannya, tradisi telah menentukan kawasan hutan sebagai perusak alam serta ketaatan warga
yang boleh dirambah untuk dijadikan ladang, kawasan terhadap adat. Hal ini dibuktikan oleh
hutan yang hanya boleh dijadikan sebagai hutan persediaan kalimat “Pertama, menggambarkan
(tidak boleh dirambah oleh siapa pun) (AAA (KLR) 2015: masyarakat suku Dayak Benuaq yang
31). Warga tidak akan melanggar karena semua warga dituduh sebagai perusak alam (penyebab
tunduk kepada adat, warga yang melanggar akan merasa kebakaran hutan)...”
malu dan rasa malu tidak dapat ditebus kecuali dengan
Lau dan huma (penghasil padai dan palawija untuk waraga Teks ini adalah struktur pembahasan
lou) merupakan satu kesatuan, lahan digunakan untuk lou karena berisi penjelasan/pembahasan
dan kebun buah-buahan (sebagai lahan perkebunan), V mengenai hasil penelitian yakni realisme
dataran yang tidak dijangkau banjir digunakan sebagai sosial suku Dayak Benuaq berupa adanya
lahan kopi, kebun lada, kebun buah-buahan sebagai milik lou dan huma. Hal ini dibuktikan oleh
pribadi... (AAA (KLR) 2015:33). kalimat “Lau dan huma (penghasil padai
dan palawija untuk waraga lou)
merupakan satu kesatuan...”
Lingkaran ketiga dari tradisi huma merupakan kawasan Teks ini adalah struktur pembahasan
yang memang diperuntukkan sebagai ladang. Setelah karena berisi penjelasan/pembahasan
kawasan tersebut dirambah, ditanami padi,jika tidak subur V mengenai hasil penelitian yakni realisme
warga akan membuka lahan disebelahnya sebagai lahan sosial suku Dayak Benuaq berupa aturan
baru. Demikian seterusnya dalam satu lingkaran waktu pembukaan ladang dalam tradisi huma.
sang peladang akan kembali lagi ke tanah asal. Semula Hal ini dibuktikan oleh kalimat
merambah hutan perawan, tetapi setelahnya membuka “Lingkaran ketiga dari tradisi huma
hutan yang telah dirambah beberapa tahun yang lalu (AAA merupakan kawasan yang memang
(KLR) 2015:33). diperuntukkan sebagai ladang...”
Kedua, kerusakan lingkungan pada wilayah yang didiami Teks ini adalah struktur pembahasan
oleh suku Dayak Benuaq. Hutan dibabat tanpa karena berisi penjelasan/pembahasan
memperhitungkan akibat buruknya (AAA (KLR) 2015:104). V mengenai hasil penelitian yakni realisme
Kawasan kebakaran yang terjadi di hutan lindung (AAA sosial suku Dayak Benuaq berupa
(KLR) 2015:124)... Kebaran hutan melalui land-clearing kerusakan lingkungan yang terjadi di
yang ditimbulkan mengakibatkan udara berubah menjadi wilayah tempat tinggal mereka. Hal ini
tidak sehat, hawa musim tidak menentu, menyebabkan dibuktikan oleh kalimat “...Kebaran hutan
penyakit sesak nafas, air tercemar abu pembakaran (AAA melalui land-clearing yang ditimbulkan
(KLR) 2015: 130). Memusnahkan kebun dan ladang petani mengakibatkan udara berubah menjadi
(AAA (KLR) 2015: 131). tidak sehat...”
Ketiga, ketidaktahuan masyarakat mengenai hukum dan Teks ini adalah struktur pembahasan
kepemilikan tanah sehingga mengakibatkan hak ulayat karena berisi penjelasan/pembahasan
warga dirampas untuk pertambangan dan perusahaan yang V mengenai hasil penelitian yakni realisme
lain (AAA (KLR) 2015: 106, 112, dan 113). sosial suku Dayak Benuaq berupa
ketidaktahuan masyarakat akan hukum
dan kepemilikan tanah. Hal ini dibuktikan
oleh kalimat “Ketiga, ketidaktahuan
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
masyarakat mengenai hukum dan
kepemilikan tanah sehingga
mengakibatkan...”
Keempat, ketidaksiapan mental secara finansial masyarakat Teks ini adalah struktur pembahasan
sehingga “termakan rayuan” para pekerja dari perusahaan karena berisi penjelasan/pembahasan
yang merayu dengan rupiah kepada gadis dan janda di V mengenai hasil penelitian yakni realisme
beberapa desa yang setelah selesai kontrak kerja sosial suku Dayak Benuaq berupa nasib
ditinggalkan begitu saja, beberapa wanita mengalami malang masyarakat akibat dikelabui oleh
penyakit kotor, ada yang langsung meninggal dunia, ada orang-orang perusahaan. Hal ini
pula yang menderita seumur hidup (AAA (KLR) 2015: dibuktikan oleh kalimat “...beberapa
128). wanita mengalami penyakit kotor, ada
yang langsung meninggal dunia...”
1. Pengarang ingin mewakili masyarakat suku Dayak Teks ini adalah struktur kesimpulan
Benuaq yang terdapat di wilayah pedalaman Kalimantan karena berisi ringkasan temuan penting
yang terisiloasi untuk dieksplorasikan kepada khalayak dalam penelitian yakni bahwa pengarang
terkait kekhawatiran dan perjuangan masyarakat dalam V ingin mewakili suara rakyat Benuaq
memperjuangkan ketidakadilan terhadap pengerusakan melalui novel Api Awan Asap.
lingkungan yang dilakukan oleh kaum “konglomerat” demi
kepentingan ekonomi tanpa memperhatikan nilai-nilai
tradisi masyarakat Dayak Benuaq yang telah dilestarikan.
2. Adanya protes sosial yang ditujukan kepada masyarakat Teks ini adalah struktur kesimpulan
yang tidak mengetahui tradisi berhuma suku Dayak V karena berisi ringkasan temuan penting
Benuaq; perusahaan pertambangan, perusahaan dalam penelitian yakni adanya bentuk
perkebunan, HPH, dan HTI; perusahaan kelapa sawit, tebu, protes sosial dari suku Dayak Benuaq.
dan coklat; kepada “konglomerat”; perusahaan
penambangan emas dan batu bara.
3. Bentuk realisme sosial menggambarkan masyarakat suku Teks ini adalah struktur kesimpulan
Dayak Benuaq yang dituduh sebagai perusak alam; karena berisi ringkasan temuan penting
kerusakan lingkungan pada wilayah yang didiami oleh suku V dalam penelitian yakni adanya bentuk
Dayak Benuaq; ketidaktahuan realisme sosial suku Dayak Benuaq.
masyarakat mengenai hukum dan kepemilikan tanah; dan
Efektif tidaknya penggunaan bahasa bergantung pada Teks ini adalah struktur pendahuluan
pemahaman terhadap makna-makna yang tersirat dalam V karena berisi penjelasan lebih lanjut
tuturan. Dari sebuah tuturan, maksud dan tujuannya tidak mengenai tuturan yaitu adanya jenis
selalu sama dengan apa yang diharapkan tetapi justru sering tindak tutur ekspresif. Hal ini dibuktikan
berbeda dengan apa yang sebenarnya dituturkan... Tindak oleh kalimat “Tindak tutur ekspresif
tutur ekspresif adalah tindak tutur yang dimaksudkan adalah tindak tutur yang dimaksudkan
penuturnya agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi penuturnya agar...”
tentang hal yang disebutkan di dalam tuturan itu...
Kajian pragmatik dalam tindak tutur ekspresif yang tertulis Teks ini adalah struktur pendahuluan
pada bak truk merupakan kajian dari sudut pandang V karena berisi penjelasan mengenai
pragmatik. Pada kajian pragmatik ini akan membahas masalah penelitian yakni adanya tindak
tentang tindak tutur ekspresif yang tertulis pada bak truk tutur ekspresif pada bak truk. Hal ini
sebagai alternatif materi ajar Pragmatik. dibuktikan oleh kalimat “Kajian
pragmatik dalam tindak tutur ekspresif
yang tertulis pada bak truk merupakan
kajian dari sudut pandang pragmatik.”
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
Penelitian ini bertujuan sebagai berikut. (1) Teks ini adalah struktur pendahuluan
Mendeskripsikan jenis-jenis tindak tutur ekspresif yang karena berisi uraian mengenai tujuan
tertulis pada bak truk. (2) Mendeskripsikan alternatif V penelitian, dibuktikan oleh kalimat
bentuk materi ajar Pragmatik melalui tindak tutur ekspresif “Penelitian ini bertujuan sebagai
yang tertulis pada bak truk... berikut...”
...Leech (dalam Rustono 1999:33) berpendapat bahwa Teks ini adalah struktur kajian pustaka
sebuah tindak tutur hendaknya mempertimbangkan lima karena berisi penjelasan mengenai aspek-
aspek situasi tutur yang mencakupi: (1) penutur dan mitra aspek situasi tutur menurut ahli,
tutur, (2) konteks tuturan, (3) tujuan tuturan, (4) tindak V dibuktukan oleh kalimat “Leech (dalam
tutur sebagai bentuk tindakan atau aktivitas, dan (5) tuturan Rustono 1999:33) berpendapat bahwa
sebagai produk tindak verbal. Atas dasar sejumlah kriteria, sebuah tindak tutur hendaknya
ada beberapa jenis tindak tutur, yaitu tindak tutur konstatif, mempertimbangkan lima aspek situasi
performatif, lokusi, ilokusi, perlokusi, representatif, tutur...”
direktif, ekspresif atau evaluatif... (Rustono 1999:32).
Berdasarkan penjelasan di atas, maka tindak tutur dalam Teks ini adalah struktur kajian pustaka
suatu kalimat merupakan penentu makna kalimat itu, karena berisi simpulan mengenai konsep
makna suatu kalimat tidak ditentukan oleh satu-satunya V tindak tutur, dibuktikan oleh kalimat
tindak tutur seperti yang berlaku dalam kalimat yang “Berdasarkan penjelasan di atas, maka
sedang diujarkan, tetapi selalu dalam prinsip adanya tindak tutur dalam suatu kalimat
kemungkinan untuk menyatakan secara tepat apa yang merupakan...”
dimaksud oleh penuturnya.
Jenis tindak tutur yang kedua adalah tindak tutur ilokusi. Teks ini adalah struktur kajian pustaka
Tindak tutur ilokusi adalah tindak melakukan sesuatu karena berisi penjelasan mengenai jenis
(Wijana 1996:18). Berbeda dari lokusi, tindak ilokusi V tindak tutur ilokusi, dibuktukan dengan
merupakan tindak tutur yang mengandung maksud dan pendapat ahli “Tindak tutur ilokusi adalah
fungsi atau daya tuturan. Tindak ilokusi tidak mudah tindak melakukan sesuatu (Wijana
diidentifikasi berkaitan dengan siapa bertutur kepada siapa, 1996:18)...”
kapan, dan di mana tindak tutur itu dilakukan, dsb...
Jenis tindak tutur yang yang ketiga adalah tindak tutur Teks ini adalah struktur kajian pustaka
perlokusi. Tindak tutur perlokusi adalah tindak tutur yang V karena berisi penjelasan mengenai jenis
pengutaraannya dimaksudkan untuk mempengaruhi lawan tindak tutur perlokusi, dibuktukan dengan
tutur (Wijana 1996:19- 20)... pendapat ahli “Tindak tutur perlokusi
adalah tindak tutur yang pengutaraannya
dimaksudkan untuk mempengaruhi lawan
tutur (Wijana 1996:19- 20)...”
Jenis tindak tutur yang lain ada lima jenis yaitu tindak tutur Teks ini adalah struktur kajian pustaka
representatif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklarasi karena berisi penjelasan mengenai lima
(Searle dalam Rustono 1999:39). Tindak tutur yang jenis tindak tutur lainnya menurut Searle,
pertama yaitu tindak tutur representatif, yaitu tindak tutur V serte penjelasan jenis yang pertama yakni
yang mengikat penuturnya akan kebenaran atas apa yang tindak tutur representatif, dibuktukan oleh
diujarkan... Termasuk dalam jenis tindak tutur ini adalah kalimat “tindak tutur...representatif, yaitu
tuturan menyatakan, menuntut, mengakui, melaporkan, tindak tutur yang mengikat penuturnya...”
menunjukkan... (Rustono 1999:40
Jenis tindak tutur yang kedua adalah tindak tutur direktif. Teks ini adalah struktur kajian pustaka
Tindak tutur direktif adalah tindak tutur yang dimaksudkan karena berisi penjelasan mengenai jenis
penuturnya agar mitra tutur melakukan tindakan yang V tindak tutur direktif, dibuktukan oleh
disebutkan di dalam tuturan itu. Termasuk dalam jenis kalimat “Tindak tutur direktif adalah
tindak tutur ini adalah tuturan memaksa, mengajak, tindak tutur yang dimaksudkan
meminta, menyuruh... penuturnya agar mitra tutur...”
Jenis tindak tutur yang ketiga adalah tindak tutur ekspresif Teks ini adalah struktur kajian pustaka
atau evaluatif. Tindak tutur ekspresif adalah tindak tutur karena berisi penjelasan mengenai jenis
Jenis tindak tutur yang keempat adalah tindak tutur Teks ini adalah struktur kajian pustaka
komisif. Tindak tutur komisif adalah tindak tutur yang V karena berisi penjelasan mengenai jenis
mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang tindak tutur komisif, dibuktukan oleh
disebutkan di dalam tuturannya. Berjanji, bersumpah, kalimat “Tindak tutur komisif adalah
mengancam, menyatakan kesanggupan, berkaul, tindak tutur yang mengikat penuturnya
merupakan tuturan yang termasuk ke dalam jenis tindak untuk melaksanakan...”
tutur komisif (Rustono 1999:42).
Jenis tindak tutur yang kelima adalah tindak tutur deklarasi. Teks ini adalah struktur kajian pustaka
Tindak tutur deklarasi adalah tindak tutur yang karena berisi penjelasan mengenai jenis
dimaksudkan penuturnya untuk menciptakan hal (status, V tindak tutur deklarasi, dibuktukan oleh
keadaan, dan sebagainya) yang baru... Tuturan-tuturan kalimat “Tindak tutur deklarasi adalah
dengan maksud mengesahkan, memutuskan, membatalkan, tindak tutur yang dimaksudkan
melarang, mengizinkan, mengabulkan, mengangkat, penuturnya untuk menciptakan hal...”
menggolongkan, mengampuni, memaafkan, termasuk ke
dalam tindak tutur deklarasi...
4. Alternatif Materi Ajar Pragmatik Teks ini adalah struktur kajian pustaka
Alternatif adalah pilihan di amtara dua atau beberapa karena berisi penjelasan mengenai konsep
Materi ajar dalam mata kuliah Pragmatik meliputi fakta, Teks ini adalah struktur kajian pustaka
konsep, prinsip dan keterampilan. Salah satu capaian V karena berisi penjelasan mengenai konsep
pembelajaran dalam mata kuliah tersebut adalah adalah materi ajar pragmatik, dibuktikan oleh
mahasiswa memiliki kemampuan dalam menentukan jenis kalimat “Materi ajar dalam mata kuliah
tindak tutur. Pragmatik meliputi fakta, konsep, prinsip
dan keterampilan...”
2. Data dan Sumber Data Teks ini adalah struktur metode karena
Data dalam penelitian ini berupa tuturantuturan yang berisi deksripsi mengenai data dan sumber
mengandung tindak tutur ekspresif, khususnya tuturan yang data dalam penelitian, dibuktikan ole
tertulis pada bak truk. Sumber tuturan adalah katakata yang V kalimat “Data dalam penelitian ini
tertulis pada bak truk yang melintasi wilayah Semarang berupa tuturantuturan yang mengandung
pada periode Maret-April. tindak tutur ekspresif...”
4. Metode dan Teknik Analisis Data Teks ini adalah struktur metode karena
Metode yang digunakan dalam upaya menemukan kaidah berisi deksripsi mengenai metode dan
dalam tahap analisis data ada dua yaitu metode padan dan V teknik analisis data, dibuktikan ole
metode agih. Metode padan adalah metode yang alat kalimat “Metode yang digunakan dalam
penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari upaya menemukan kaidah dalam tahap
bahasa yang bersangkutan, sedangkan metode agih adalah analisis data ada dua yaitu metode padan
metode yang alat penentunya justru bagian dari bahasa dan metode agih.”
yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto 1993:13-15).
5. Teknik Pemaparan Hasil Analisis Data Teks ini adalah struktur metode karena
Data yang telah dianalisis menghasilkan kaidah yang harus berisi deksripsi mengenai teknik
ditulis untuk kemudian dimasyarakatkan. Cara yang V pamaparan hasil analisis data, dibuktikan
dikenal sebagai teknik dalam analisis data yaitu bersifat ole kalimat “Cara yang dikenal sebagai
formal dan informal. Secara formal adalah perumusan teknik dalam analisis data yaitu bersifat
dengan tanda dan lambinglambang, sedangkan secara formal dan informal.”
informal adalah perumusan dengan kata-kata (Sudaryanto
1993:144). Dalam penelitian ini hanya menggunakan
teknik analisis informal.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam artikel ini, hasil dan pembahasan
1. Hasil Penelitian tentang Tindak Tutur Ekspresif V tidak disajikan secara terpisah, melainkan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditemukan tindak tutur digabung menjadi satu. Teks ini adalah
ekspresif dengan indikator: (a) tindak tutur ekspresif struktur hasil karena menyajikan temuan
mengkritik, (b) tindak tutur ekspresif mengeluh, (c) tindak penelitian berupa tindak tutur ekspresif
tutur ekpresif menyalahkan, (d) tindak tutur ekspresif dengan tujuh jenis indikator. Hal ini
memuji, (e) tindak tutur ekspresif mengucapkan terima dibuktikan oleh kalimat “Berdasarkan
kasih, (f) tindak tutur kata yang tertulis pada bak truk yang hasil penelitian dapat ditemukan tindak
ekspresif mengucapkan selamat, (g) tindak tutur ekspresif tutur ekspresif dengan indikator: (a)
menyanjung. tindak tutur ekspresif mengkritik...”
Konteks: Kritikan yang ditujukan kepada Teks ini adalah struktur pembahasan
mitra tutur yang takut terhadap V karena menyajikan tuturan & konteks
istri, lebih baik menikah lagi saja. yang mengandung tindak tutur ekspresif
Tuturan: “Wedi Karo Bojo, Kawin Maning mengkritik.
Bae”.
Tuturan tersebut dalam bahasa Indonesia berarti takut Teks ini adalah struktur pembahasan
kepada istri, menikah lagi saja. Hal ini dituturkan oleh V karena berisi analisis mengenai tuturan
penutur kepada mitra tutur agar jadi suami jangan takut yang mengandung tindak tutur ekspresif
kepada istri... Dengan demikian, tuturan tersebut mengkritik. Hal ini dibuktikan oleh
merupakan tindak tutur ekspresif mengkritik sebab terdapat kalimat “Tuturan tersebut dalam bahasa
kritikan yang ditujukan kepada para suami agar tidak takut Indonesia berarti takut kepada istri,
kepada istri. menikah lagi saja...”
Konteks: Keluhan dari penutur yang terkadang teringat Teks ini adalah struktur pembahasan
tentang suatu hal pada masa lalu yang dialami oleh penutur. V karena menyajikan tuturan & konteks
Tuturan: “Kadang Sok Kelingan Jaman yang mengandung tindak tutur ekspresif
Mbiyen” mengeluh.
Tuturan tersebut dalam bahasa Indonesia berarti terkadang Teks ini adalah struktur pembahasan
masih teringat zaman dahulu/masa lalu. Dalam hal ini karena berisi analisis mengenai tuturan
dituturkan bahwa penutur terkadang masih teringat sesuatu V yang mengandung tindak tutur ekspresif
yang pernah dialaminya pada masa lalu. Dengan demikian, mengeluh. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
kutipan tersebut merupakan kutipan dari tindak tutur “Tuturan tersebut dalam bahasa
mengeluh sebab terdapat ekspresi mengeluh dari penutur Indonesia berarti terkadang masih
yang terkadang masih teringat suatu hal yang pernah teringat zaman dahulu/masa lalu...”
dialami oleh penutur sendiri.
Tuturan tersebut dituturkan oleh penutur kepada mitra tutur Teks ini adalah struktur pembahasan
khususnya kepada perempuan tentang pengertian karena berisi analisis mengenai tuturan
menggunakan sebuah kerudung. Menggunakan kerudung V yang mengandung tindak tutur ekspresif
seharusnya bersikap sopan santun dan mengekspresikan mengeluh. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
diri sesuai ajaran agama Islam. Dengan demikian, tuturan “Tuturan tersebut dituturkan oleh penutur
tersebut merupakan tindak tutur menyalahkan sebab kepada mitra tutur khususnya kepada
terdapat ungkapan penutur yang menyalahkan perempuan perempuan tentang pengertian
yang salah dalam mengenakan kerudung. menggunakan sebuah kerudung...”
Konteks: Ungkapan memuji dari penutur Teks ini adalah struktur pembahasan
untuk istrinya yang sakinah. karena menyajikan tuturan & konteks
Tuturan: “Istri Sakinah” V yang mengandung tindak tutur ekspresif
memuji.
Tuturan tersebut dituturkan oleh penutur untuk memuji Teks ini adalah struktur pembahasan
istrinya. Dengan demikian, kutipan tersebut merupakan karena berisi analisis mengenai tuturan
tindak tutur memuji sebab terdapat ungkapan memuji dari V yang mengandung tindak tutur ekspresif
e. Tindak Tutur Ekspresif Mengucapkan Terima Kasih Teks ini adalah struktur pembahasan
Tindak tutur ekspresif dengan indikator mengucapkan karena berisi penjelasan/pembahasan
terima kasih ditandai dengan tuturan dari penutur terhadap V mengenai temuan dalam penelitian berupa
mitra tutur yang berisi sebuah ucapan terima kasih atas hal tindak tutur ekspresif mengucapkan terima
yang telah dilakukan oleh mitra tutur atau pihak yang kasih. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
dituju. “Tindak tutur ekspresif dengan indikator
mengucapkan terima kasih ditandai
dengan tuturan...”
Konteks: Tuturan terima kasih yang Teks ini adalah struktur pembahasan
ditujukan untuk istrinya yang selalu memberi doa karena menyajikan tuturan & konteks
Tuturan: “Doamu Harapanku” V yang mengandung tindak tutur ekspresif
mengucapkan terima kasih.
Tuturan tersebut, dituturkan oleh penutur kepada mitra Teks ini adalah struktur pembahasan
tutur untuk berterima kasih atas doa yang selama ini karena berisi analisis mengenai tuturan
mengiringi perjalanannya. Dengan demikian, kutipan V yang mengandung tindak tutur ekspresif
tersebut merupakan tindak tutur ekspresif mengucapkan terima kasih. Hal ini
mengucapkan terima kasih sebab berisi tuturan yang dibuktikan oleh kalimat “Tuturan
menyatakan mengucapkan terima kasih yang dituturkan tersebut, dituturkan oleh penutur kepada
penutur kepada mitra tutur atas doa yang telah mitra tutur untuk berterima kasih atas doa
dipanjatannya selama ini. yang selama ini mengiringi...”
f. Tindak Tutur Ekspresif Mengucapkan Selamat Teks ini adalah struktur pembahasan
Tindak tutur ekspresif dengan indikator mengucapkan karena berisi penjelasan/pembahasan
selamat ditandai dengan adanya tuturan dari penutur untuk V mengenai temuan dalam penelitian berupa
mengucapkan selamat kepada mitra tutur atau pihak yang tindak tutur ekspresif mengucapkan
dituju. selamat. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
“Tindak tutur ekspresif dengan indikator
mengucapkan selamat ditandai dengan
adanya...”
Konteks: Ucapan selamat dan sukses yang ditujukan Teks ini adalah struktur pembahasan
kepada mitra tutur. karena menyajikan tuturan & konteks
Tuturan: “Selamat dan Sukses” V yang mengandung tindak tutur ekspresif
Tuturan tersebut, dituturkan oleh penutur kepada mitra Teks ini adalah struktur pembahasan
tutur untuk mengucapkan selamat dan sebuah harapan agar karena berisi analisis mengenai tuturan
sukses dalam hidupnya. Dengan demikian, kutipan tersebut V yang mengandung tindak tutur ekspresif
merupakan tindak tutur ekspresif mengucapkan selamat mengucapkan selamat. Hal ini dibuktikan
sebab terdapat ungkapan dari penutur yang mengucapkan oleh kalimat “Tuturan tersebut, dituturkan
selamat kepada mitra tutur dan disertai sebuah harapan agar oleh penutur kepada mitra tutur untuk
sukses dalam hidupnya. mengucapkan selamat...”
Konteks: Ungkapan sanjungan yang ditujukan kepada Teks ini adalah struktur pembahasan
pejuang yang dilampirkan dengan gambar sosok karena menyajikan tuturan & konteks
Bung Karno. V yang mengandung tindak tutur ekspresif
Tuturan: “Perjuanganku” menyanjung.
Tuturan perjuanganku dituturkan untuk menyanjung Teks ini adalah struktur pembahasan
perjuangan dari sesosok tokoh Presiden Soekarno yang karena berisi analisis mengenai tuturan
dinyatakan pada gambar di sebelah tulisan pada bak truk. V yang mengandung tindak tutur ekspresif
Dengan demikian, tuturan tersebut merupakan tindak tutur menyanjung. Hal ini dibuktikan oleh
ekspresif menyanjung karena terdapat unsur sanjungan kalimat “Tuturan perjuanganku
yang dituturkan untuk menyanjung perjuangan dari tokoh dituturkan untuk menyanjung perjuangan
Presiden Soekarno... dari sesosok tokoh Presiden Soekarno...”
1. Analisis tindak tutur ekspresif kelompok kata yang Teks ini adalah struktur kesimpulan
tertulis pada bak truk terdiri atas tindak tutur ekspresif yang V karena berisi ringkasan temuan penting
meliputi tuturan ekspresif memuji, mengucapkan terima dalam penelitian yakni tujuh jenis tindak
kasih, mengkritik, mengeluh, menyalahkan, mengucapkan tutur ekspresif.
selamat dan menyanjung.
2. Tuturan yang tertulis pada bak truk dapat digunakan Teks ini adalah struktur kesimpulan
sebagai alternatif materi ajar Pragmatik. Materi yang V karena berisi ringkasan temuan penting
diberikan berupa informasi tentang hakikat tindak tutur, dalam penelitian berupa alternatif materi
jenis tindak tutur, tidak tutur ekspresif, jenis-jenis tindak ajar pragmatik.
tutur ekspresif, dan tindak tutur ekspresif yang tertulis pada
bak truk.
4 BASASTRA: Absrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: (1) Teks ini adalah struktur abstrak karena
Peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis teks anekdot; disajikan secara ringkas, padat, dan
Keaktifan dan dan (2) kemampuan menulis teks anekdot pada siswa kelas mencantumkan ide-ide penting dalam
Kemampuan X TM B SMK Negeri 5 Surakarta dengan menggunakan V artikel yakni tujuan, prosedur, serta
Menulis model pembelajaran make a match. Jenis penelitian ini ringkasan hasil penelitian. Hal ini
Teks Anekdot merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dibuktikan oleh kalimat “Penelitian ini
dengan dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri atas bertujuan untuk meningkatkan: (1)
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
Menggunakan empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, keaktifan siswa dalam pembelajaran
Model dan refleksi. Persentase keaktifan siswa yang memiliki menulis teks anekdot... Jenis penelitian ini
Pembelajaran kategori sedang dan baik dalam siklus I adalah sebesar merupakan penelitian tindakan kelas
Make a match 76,66%, sedangkan pada siklus II menjadi 86,66%. (PTK)... Persentase keaktifan siswa yang
Pada Siswa Peningkatan kemampuan siswa menulis teks anekdot juga memiliki kategori sedang dan baik dalam
Kelas X SMK dapat dilihat dari meningkatnya jumlah siswa yang siklus I adalah sebesar 76,66%,
mencapai skor >67 pada setiap siklus. Pada survei awal, sedangkan pada siklus II menjadi
persentase siswa yang dapat mencapai nilai ketuntasan 86,66%....”
sebesar 36,7%. Pada siklus I sebesar 70% dan pada siklus II
sebesar 83,33%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan
model pembelajaran make a match dapat meningkatkan
keaktifan dan kemampuan menulis teks anekdot siswa
kelas X TM B SMK Negeri 5 Surakarta.
Kata Kunci: model make a match, keaktifan, kemampuan
menulis teks anekdot.
Menurut Tarigan (2008:1) keterampilan berbahasa Teks ini adalah struktur pendahuluan
mempunyai empat komponen, yaitu: (1) keterampilan karena berisi penjelasan lebih lanjut
menyimak (listening skills);(2) keterampilan berbicara V mengenai topik penelitian yakni empat
(listening skills); (3) keterampilan membaca (reading keterampilan dalam pembelajaran bahasa
skills); dan (4) keterampilan menulis (writing skills)... menurut ahli. Hal ini dibuktikan oleh
Empat keterampilan berbahasa tersebut dibagi lagi menjadi kalimat “Menurut Tarigan (2008:1)
dua yaitu keterampilan yang bersifat reseptif dan keterampilan berbahasa mempunyai
keterampilan yang bersifat produktif. empat komponen, yaitu:...”
Kenyataan di lapangan masih ada keterampilan yang belum Teks ini adalah struktur pendahuluan
mencapai target yang ditentukan. Keterampilan yang perlu V karena berisi penjelasan mengenai
ditingkatkan adalah keterampilan menulis. Keterampilan masalah penelitian yaitu fakta di lapangan
menulis dianggap sebagai keterampilan berbahasa yang terkait keterampilan menulis siswa yan
paling kompleks. Menulis dianggap kompleks karena belum mencapai terget. Hal ini dibuktikan
dalam menulis banyak hal-hal yang harus oleh kalimat “Kenyataan di lapangan
diperhatikan...diantaranya; tema, bahasa, ejaan, keterkaitan masih ada keterampilan yang belum
antarparagraf dan kalimat... mencapai target...”
Pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 Teks ini adalah struktur pendahuluan
mempelajari teks yang berbeda-beda pada setiap KD yang V karena berisi latar belakang pemilihan
telah ditetapkan di kurikulum 2013. Teks-teks tersebut anekdot sebagai jenis teks yang dipilih
terbagi pada kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam dalam penelitian. Hal ini dibuktikan oleh
silabus. Salah satu kompetensi dasar (KD) yang harus kalimat “Salah satu kompetensi dasar
dicapai dalam pelajaran bahasa Indonesia menurut (KD) yang harus dicapai dalam pelajaran
kurikulum 2013 untuk siswa kelas X SMK adalah menulis bahasa Indonesia menurut kurikulum
teks anekdot. 2013...adalah menulis teks anekdot.”
Penelitian ini didasarkan pada kenyataan di lapangan Teks ini adalah struktur pendahuluan
bahwa kompetensi menulis siswa kelas X TM B, SMK V karena berisi penjelasan mengenai alasan
Negeri 5 Surakarta rendah dibandingkan kelas lainnya. Hal dilakukannya penelitian ini. Hal ini
ini tampak pada ketuntasan siswa yang rendah yaitu 36,7% dibuktikan oleh kalimat “Penelitian ini
siswa, selebihnya siswa memiliki nilai menulis dibawah 67. didasarkan pada kenyataan di lapangan
Kenyataan tersebut disebabkan oleh beberapa hambatan bahwa kompetensi menulis siswa...”
yang datang dari guru maupun siswa.
Hambatan yang berasal dari siswa, yaitu (1) keaktifan Teks ini adalah struktur pendahuluan
siswa pada pembelajaran menulis masih kurang... (2) siswa V karena berisi penjelasan mengenai
yang keseluruhan merupakan siswa laki-laki kurang tertarik masalah penelitian yakni hambatan-
untuk menulis; (3) siswa sering tertukar menempatkan hambatan yang dialami siswa terkait
Proses pembelajaran akan berjalan dengan efektif apabila Teks ini adalah struktur pendahuluan
siswa menunjukkan keaktifannya. Ramlah, Dani, dan V karena berisi penjelasan lebih lanjut
Hamzah (2014:69) mengatakan keaktifan belajar ditandai mengenai masalah keaktifan siswa Hal ini
oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual, dibuktikan oleh kalimat “Ramlah, Dani,
emosi dan fisik... Agar keaktifan siswa dapat terlihat dan Hamzah (2014:69) mengatakan
diperlukan cara tertentu yang ditentukan dalam keaktifan belajar ditandai oleh adanya
pembelajaran... keterlibatan secara optimal...”
Hal-hal yang perlu dipersiapkan jika pembelajaran Teks ini adalah struktur pendahuluan
dikembangkan dengan make a match adalah kartu-kartu V karena berisi penjelasan mengenai
(Suprijono, 2012:94)... Kartu-kartu tersebut berisi kartu persiapan dalam melakukan model
soal dan kartu jawaban mengenai materi yang sedang pembelajaran make a match. Hal ini
dipelajari, sehingga siswa harus saling menemukan dibuktikan oleh kalimat “Hal-hal yang
pasangan kartu soal maupun kartu jawaban yang perlu dipersiapkan...adalah kartu-kartu
didapatkan saat penerapan model pembelajaran make a (Suprijono, 2012:94)...”
match.
Menurut Kurniasih dan Berlin dalam pembelajaran make a Teks ini adalah struktur pendahuluan
match siswa diajak mencari pasangan sambil belajar arena berisi penjelasan mengenai tujuan
mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang V model pembalajaran make a match. Hal
menyenangkan (2015:55)... Hal tersebut sesuai dengan ini dibuktikan oleh kalimat “Menurut
tujuan model pembelajaran make a match, yaitu 1) Kurniasih dan Berlin dalam pembelajaran
pendalaman materi, 2) penggalian materi, 3) edutaiment make a match siswa diajak mencari
(Huda, 2013:251). pasangan...”
Model pembelajaran yang dicetuskan oleh Lorna Currant Teks ini adalah struktur pendahuluan
tersebut dalam pelaksanaanya memiliki lanngkah-langkah karena berisi penjelasan mengenai
sebagai berikut. Pertama, guru menyiapkan beberapa kartu V langkah-langkah pelaksanaan model
yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk pembelajaran make a match. Hal ini
sesi review, sebaliknya satu bagian kartu satu soal dan dibuktikan oleh kalimat “Model
bagian lainnya kartu jawaban. Kedua, setiap siswa pembelajaran yang dicetuskan oleh Lorna
mendapat satu buah kartu. Ketiga, setiap siswa memikirkan Currant tersebut dalam pelaksanaanya
jawaban atau soal dari kartu yang dipegang. Keempat, memiliki lanngkah-langkah sebagai
setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang berikut...”
cocok dengan kartunya (soal jawaban)... (Lorna Currant
dalam Aqib,2014:23).
Pembelajaran menulis teks anekdot dengan penggunaan Teks ini adalah struktur pendahuluan
model pembelajaran make a match dapat dilakukan dengan V karena berisi penjelasan mengenai
langkah-langkah berikut. Pertama, guru menyiapkan kartu- lengkah-langkah pembelajaran menulis
kartu yang sesuai dengan materi untuk sesi review. Kedua, teks anekdot menggunakan model
setiap siswa mendapat satu buah kartu, dapat berupa kartu pembelajarn make a match. Hal ini
soal atau kartu jawwaban. Ketiga, setiap siswa harus dibuktikan oleh kalimat “Pembelajaran
memikirkan soal atau jawaban yang sesuai dengan kartu menulis teks anekdot dengan penggunaan
yang dipegangnya. Keempat, setiap siswa harus mencari model pembelajaran make a match dapat
pasangan yaitu siswa lain yang memegang kartu yang dilakukan dengan langkah-langkah...”
Pada tahap perencanaan tindakan, peneliti bersama guru Teks ini adalah struktur metode karena
merancang dan mempersiapkan segala hal yang perlu berisi deksripsi mengenai prosedur
dilakukan... Pada tahap perencanaan, peneliti sebagai penelitian yang ditempuh yakni tahap
kolaborator mendiskusikan jadwal akan dilaksanaannya V perencanaan tindakan, perencanaan,
penerapan model pembelajaran make a match. Tahap pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hal
pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran ini dibuktikan oleh kalimat “Pada tahap
yang berpedoman pada yang telah dalam dua siklus yang perencanaan tindakan, peneliti bersama
masing-masing siklusnya dilaksanakan sebanyak 2 kali guru merancang dan mempersiapkan
pertemuan. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 2x45 segala hal yang perlu dilakukan...”
menit. Tahap observasi dilakukan peneliti dengan
mengamati proses pembelajaran dan menilai keaktifan
siswa selama pembelajaran.... Tahap refleksi dilakukan
peneliti dan guru dengan menganalisis hasil teks anekdot
siswa dan hasil observasi yang dilakukan peneliti...
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam artikel ini, bab hasil dan
Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan dalam 2 siklus pembahasan tidak disajikan secara
yang setiap siklusnya terdiri atas 2 pertemuan. Satu kali V terpisah, melainkan digabung menjadi
pertemuan dilakukan dalam 2x45 menit pelajaran. Adapun satu. Teks ini adalah struktur pembahasan
hasil pelaksanaan tindakan setiap siklus adalah sebagai karena menjelaskan mengenai
berikut. pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini.
Siklus I, kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan Teks ini adalah struktur pembahasan
pertama Pertama guru memeriksa kehadiran siswa. Setelah karena berisi penjelasan/pembahasan
memeriksa kehadiran siswa guru memberitahu tentang V mengenai kegiatan awal pembelajaran
kompetensi dasar, tujuan dari pembelajaran yang akan pada siklus I pertemuan pertama. Hal ini
dilaksanakan, mengaitkan dengan pembelajaran dibuktikan oleh kalimat “Siklus I,
sebelumnya serta memberi masukan untuk teks anekdot kegiatan awal pembelajaran pada
yang telah dibuat siswa sebelumnya. pertemuan pertama...”
Guru mengajak siswa untuk mengamati contoh teks Teks ini adalah struktur pembahasan
anekdot yang berjudul “Profesi Anak Ibu Penjual Kue” dan karena berisi penjelasan/pembahasan
“Hukuman Penjara Seumur Hidup untuk Pencuri Ikan”. V mengenai tahap-tahap selanjutnya yang
Guru bertanya mengenai isi teks, struktur, serta ciri ditempuh dalam penerapan model
kebahasaan teks. Setelah itu guru membagikan kartu soal pembelajaran make a match pada siklus I
kepada kelompok 1 dan kartu jawaban kepada kelompok 2 pertemuan pertama. Hal ini dibuktikan
secara acak. Kartu tersebut berisi soal dan jawaban oleh kalimat “Guru mengajak siswa untuk
mengenai struktur dan kaidah kebahasaan teks yang mengamati contoh teks anekdot... Setelah
disajikan. Siswa diminta untuk menemukan kartu soal dan itu guru membagikan kartu soal...”
kartu jawaban dari kartu yang dipegangnya...
Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali stuktur dan Teks ini adalah struktur pembahasan
kaidah kebahasaan teks anekdot. Kemudian beberapa siswa karena berisi penjelasan/pembahasan
menjawab pertanyaan guru. Pada pertemuan kedua V mengenai tahap-tahap selanjutnya yang
permainan mencari kartu pasangan tidak dengan disajikan ditempuh dalam penerapan model
teks tetapi mengenai soal pengetahuan siswa tentang pembelajaran make a match pada siklus I
struktur dan kaidah kebahasaan teks anekdot. Setelah itu pertemuan kedua. Hal ini dibuktikan oleh
guru membagikan kartu soal kepada kelompok 1 dan kartu kalimat “Guru mengajak siswa untuk
jawaban kepada kelompok 2 secara acak. Kartu tersebut mengingat kembali stuktur dan kaidah
berisi soal dan jawaban mengenai struktur dan kaidah kebahasaan teks anekdot. Kemudian
kebahasaan teks anekdot. Siswa diminta untuk menemukan beberapa siswa menjawab pertanyaan
kartu soal dan kartu jawaban dari kartu yang dipegangnya... guru...”
Setelah selesai siswa diberi tugas untuk menulis teks Teks ini adalah struktur pembahasan
anekdot secara individu dengan tema ekonomi atau politik. karena berisi penjelasan mengenai tahap
Siswa bebas memilih tema yang diinginkan dalam menulis V selenjutnya terkait dengan kemapuan
teks anekdot. menulis teks anekdot.
Berdasarkan hasil observasi dan refleksi diperoleh hasil Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
bahwa keseluruhan dalam permainan siswa terlihat penyajian hasil yang diperoleh dari tahap
bersemangat dan aktif dalam melaksanakan model observasi dan refleksi pada siklus I. Hal
Siklus II, kegiatan pembelajaran yang dilakukan seperti Teks ini adalah struktur pembahasan
pada siklus pertama, tetapi guru memotivasi siswa agar karena berisi penjelasan/pembahasan
lebih berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran, selain V mengenai persiapan pembelajaran pada
itu guru juga memperbanyak teks yang dijadikan materi siklus II. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
dalam permainan kartu sehingga mereka akan semakin “Siklus II, kegiatan pembelajaran yang
sering berlatih. Tema yang diambil dalam teks juga dilakukan seperti pada siklus pertama...”
merupaka tema yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-
hari.
Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama guru Teks ini adalah struktur pembahasan
membuka pembelajaran dengan berdoa. Setelah itu karena berisi penjelasan/pembahasan
memberikan motivasi kepada peserta didik. Selanjutnya V mengenai kegiatan awal pembelajaran
guru memeriksa kehadiran siswa. Setelah memeriksa pada siklus II pertemuan pertama. Hal ini
kehadiran siswa guru memberitahu tentang kompetensi dibuktikan oleh kalimat “Kegiatan awal
dasar, tujuan dari pembelajaran yang akan dilaksanakan, pembelajaran pada pertemuan pertama
mengaitkan dengan pembelajaran sebelumnya serta guru membuka pembelajaran dengan
memberi masukan dan apresiasi untuk teks anekdot yang berdoa...”
telah dibuat siswa sebelumnya.
Guru mengajak siswa untuk mengamati contoh teks Teks ini adalah struktur pembahasan
anekdot yang berjudul “100 atau 001”, “Gara-gara Nonton karena berisi penjelasan/pembahasan
Wayang”, dan “Pekerjaan Rumah”. Guru bertanya V mengenai tahap-tahap selanjutnya yang
mengenai isi teks, struktur, serta kaidah atau ciri ditempuh dalam penerapan model
Pada pertemuan kedua guru memulai pembelajaran dengan Teks ini adalah struktur pembahasan
berdoa bersama-sama siswa. Kemudian guru memberikan karena berisi penjelasan/pembahasan
motivasi kepada siswa.Setelah itu memeriksa kehadiran V mengenai kegiatan awal pembelajaran
siswa. Setelah itu memberitahu tujuan pembelajaran serta pada siklus II pertemuan kedua. Hal ini
mengaitkan dengan pembelajaran sebelumnya. Kekurangan dibuktikan oleh kalimat “Pada pertemuan
dan kesalahan-kesalahan dari teks yang dibuat siswa kedua guru memulai pembelajaran
dibahas kembali. Guru menanyakan ciri-ciri teks anekdot. dengan berdoa bersama-sama siswa...”
Siswa menjawab, karena jawaba belum lengkap, guru
melengkapi jawaban tersebut.
Berdasarkan hasil observasi dan refleksi diperoleh hasil Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
bahwa jumlah siswa yang memiliki nilai mencapai batas penyajian hasil yang diperoleh dari tahap
KKM sudah lebih dari indikator ketercapaian yang V observasi dan refleksi pada siklus I dan II
ditentukan. Namun masih ada beberapa siswa yang masih yang disertai dengan tabel rekapitulasi
melakukan kesalahan seperti yang dilakukan pada siklus hasil tindakan. Hal ini dibuktikan oleh
satu yaitu tidak berkonsentrasi saat pembelajaran, naun kalimat “Berdasarkan hasil observasi dan
guru segera mengingatkan kepada siswa yang membuat refleksi diperoleh hasil bahwa jumlah
gaduh. Selain itu masih ada beberapa yang melakukan siswa...”
kesalahan penulisan ejaan dan tanda baca, tetapi sudah
berkurang. Namun, sestruktur besar sudah baik.
Hasil pembelajaran pada siklus I menunjukkan bahwa Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
keaktifan siswa yang memiliki kategori sedang dan baik penyajian persentase hasil pembelajaran
sudah meningkat menjadi 76,66% dibandingkan dengan V yang telah dilakukan pada siklus I. Hal ini
keaktifan siswa pada saat pratindakan. Hasil teks anekdot dibuktikan oleh kalimat “Hasil
siswa meningkat menjadi 70%. Namun hasil ini masih pembelajaran pada siklus I menunjukkan
kurang memuaskan karena belum mencapai target bahwa keaktifan siswa...”
ketercapaian yang ditentukan ,yaitu sbesar 75%. Dari hasil
analisis siklus I didapatkan beberapa kekurangan dalam
pelaksanaanya. Hal ini dijadikan sebagai acuan dalam
melakukan pembelajaran selanjutnya pada siklus II...
Sebelum pebelajaran menggunakan model pembelajaran Teks ini adalah struktur pembahasan
make a match, banyak siswa yang tidak berkonsentrasi karena berisi penjelasan/pembehasan
dalam mengikuti pembelajaran... Namun, keika guru mulai V tentang perbandingan sebelum dan setelah
menerapkan model pembelajaran make a match, kondisi penerapan model pembelajaran make a
Sebelum pembelajaran menulis teks anekdot Teks ini adalah struktur pembahasan
mengggunakan model pembelajaran make a match, karena berisi penjelasan/pembahasan
kemampuan menulis teks anekdot siswa masih rendah. V tentang perbandingan persentase sebelum
Siswa yang mencapai KKM hanya sebesar 36,7% atau dan setelah penerapan model
sekitar 11 siswa... Setelah menggunakan model pembelajaran make a match terkait aspek
pembelajaran make a match dapat meningkatkan nilai kemampuan menulis teks anekdot.
siswa serta jumlah siswa yang mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang ditentukan. Nilai-rata-rata menjadi
77,22, sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM
sebesar 83,33% atau sebanyak 25 siswa.
Dari semua uraian diatas dapat dilihat bahwa hasil Teks ini adalah struktur pembahasan
penelitian mengenai penggunaan model pembelajaran make karena berisi pernyataan akhir bahwa
a match dalam pembelajaran menulis teks anekdot dapat V penerapan model pembelajaran make a
Model pembelajaran make a match adalah model Teks ini adalah struktur pembahasan yang
pembelajaran yang didesain seperti permainan kartu yang berisi sedikit ulasan mengenai model
berisi soal dan jawaban materi yang sedang dipelajari. V pembelajaran make a match untuk
Semakin seringnya mereka menyelesaikan soal dalam menutup pembahasan.
model ini akan membuat mereka lebih memahami materi
karena terbiasa memecahkan soal-soal serupa.
Penggunaan model pembelajaran make a match dapat Teks ini adalah struktur kesimpulan
meningkatkan keaktifan siswa selama pembelajaran karena berisi ringkasan hasil penelitian
menulis teks anekdot... Keaktifan siswa pada pratindakan V yakni persentase kemajuan yang diperoleh
yang memiliki kriteria keaktifan baik sebanyak 14 siswa dalam meningkatkan keaktifan siswa
atau 46,67%. Keaktifan siswa pada siklus I yang memiliki melalui model pembelajaran make a
kriteria keaktifan sedang dan baik sebanyak 23 siswa atau match.
76,66%. Keaktifan siswa pada siklus II yang memiliki
kriteria keaktifan baik sebanyak 19 siswa atau 63,33%,
siswa yang memiliki kriteria keaktifan sedang sebanyak 7
siswa atau 23,33%, sehingga ada 86,66% siswa yang
mencapai batas kriteria ketuntasan minimal.
Berdasarkan hal tersebut peneliti mengajukan saran sebagai Teks ini adalah struktur kesimpulan yang
berikut. Pertama, saran bagi guru: 1) guru hendaknya juga dilengkapi dengan saran dari peneliti
tanggap terhadap hambatan-hambatan yang terjadi selama baik untuk guru maupun siswa. Hal ini
pembelajaran menulis teks anekdot, 2) guru perlu V dibuktikan oleh kalimat “Berdasarkan hal
mengembangkan penggunaan model pembelajaran make a tersebut peneliti mengajukan saran
match dengan bervariasi... Kedua, saran bagi siswa : 1) sebagai berikut. Pertama, saran bagi
siswa hendaknya menyadari pentingnya pembelajaran guru... Kedua, saran bagi siswa... ”
menulis teks anekdot. 2) siswa hendaknya lebih aktif dan
berani mengungkapkan pendapat atau bertanya kepada
guru...
5 BASASTRA: Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan: Teks ini adalah struktur abstrak karena
Penerapan (1) kualitas proses pembelajaran menulis teks eksplanasi, disajikan secara ringkas, padat, dan
Metode dan (2) keterampilan menulis teks eksplanasi metode V mencantumkan ide-ide penting dalam
Demonstrasi pembelajaran demonstrasi. Tempat penelitian ini di SMA artikel yakni tujuan, prosedur, serta
dalam Negeri 1 Kutowinangun. Hasil penelitian ini menunjukkan ringkasan hasil penelitian. Hal ini
Pembelajaran bahwa: (1) metode demonstrasi dapat meningkatkan dibuktikan oleh kalimat “Tujuan
Teks kualitas proses pada pembelajaran menulis teks eksplanasi penelitian adalah untuk meningkatkan: (1)
Eksplanasi ditandai dengan meningkatnya kinerja guru dan kinerja kualitas proses pembelajaran menulis teks
Siswa Sekolah siswa. Pada Siklus I nilai rerata kinerja guru sebesar 70,83 eksplanasi... Tempat penelitian ini di SMA
Menengah (cukup) dan pada Siklus II nilai rerata kinerja guru sebesar Negeri 1 Kutowinangun... Hasil penelitian
Atas: 81,05 (baik). Pada Siklus I nilai rerata kinerja siswa sebesar ini menunjukkan bahwa: (1) metode
Penelitian 59,3 (kurang) dan pada siklus II nilai rerata kinerja siswa demonstrasi dapat meningkatkan kualitas
Tindakan sebesar 81,16 (baik); (2) metode demonstrasi dapat proses pada pembelajaran menulis teks
Kelas meningkatkan keterampilan menulis teks eksplanasi siswa eksplanasi ditandai dengan meningkatnya
Untuk dapat menulis teks eksplanasi dengan baik perlu Teks ini adalah struktur pendahuluan
adanya peningkatan keterampilan menulis... Menurut V karena mulai membahas mengenai hal
Nurjamal (2010:4)...meracik teks perlu keterampilan yang yang diteliti (teks eksplanasi). Hal ini
luar biasa dalam mengolah dan menyusun kalimat.Untuk dibuktikan oleh kalimat “Untuk dapat
Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses Teks ini adalah struktur pendahuluan
terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena alam atau V karena berisi penjelasan mengenai hal
sosial (Pardiyono, 2007: 155)... Materi pembalajaran teks yang diteliti yaitu teks eksplanasi. Hal ini
eksplanasi tergolong materi baru dalam Kurikulum 2013 dibuktikan oleh kalimat “Teks eksplanasi
sehingga banyak kesulitan yang ditemui dalam proses adalah teks yang menjelaskan proses
pembelajaran. terjadinya... (Pardiyono, 2007: 155)...”
Banyak jenis metode yang ada, tetapi tidak semua metode Teks ini adalah struktur pendahuluan
pembelajaran dapat diterapkan untuk meningkatkan karena berisi penjelasan mengenai metode
keterampilan menulis teks eksplanasi siswa. Salah satu V demonstrasi sebagai metode yang dipilih
metode penelitian yang dipilih adalah metode demonstrasi. untuk meningkatkan kemampuan menulis
Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran teks eksplanasi. Hal ini dibuktikan oleh
dengan memperagakan atau mempertunjukan kepada siswa kalimatn Hal ini dibuktikan oleh kalimat
suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang “Salah satu metode penelitian yang
dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang disertai dipilih adalah metode demonstrasi.”
dengan penjelasan (Nunuk, 2012:60)...
Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan penelitian Teks ini adalah struktur pendahuluan
tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Kemampuan karena berisi penjelasan mengenai jenis
Menulis Teks Eksplanasi Melalui Metode Demonstrasi V penelitian beserta tujuan penelitian. Hal
pada Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Kutowinangun ini dibuktikan oleh kalimat “Penelitian ini
2015/2016”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: bertujuan untuk meningkatkan: (1)
(1) kualitas proses keterampilan menulis teks eksplanasi kualitas proses keterampilan menulis...”
dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi
pada siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Kutowinangun,
dan (2) keterampilan menulis teks eksplanasi dengan
menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada
siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri 1 Kutowinangun.
Berdasarkan hasil observasi lembar penilaian kinerja guru Teks ini adalah struktur pembahasan
dapat diperoleh hasil bahwa kinerja pada pratindakan karena berisi pemaparan mengenai hasil
mencapai nilai 53,64 dengan kinerja kurang. Berdasarkan V observasi terkait kinerja guru yang belum
hasil observasi tersebut, dapat diketahui bahwa kinerja guru optimal.
dalam melaksanakan pembelajaran belum optimal.
Adapun observasi terhadap kinerja siswa dalam proses Teks ini adalah struktur pembahasan
pembelajaran saat pratindakan, yaitu: (1) Keaktifan siswa karena berisi penjelasan/pembahasan
selama apersepsi... hanya sedikit siswa yang bersemangat V mengenai hasil observasi terkait kinerja
dan bersungguh-sungguh... (2) Minat dan motivasi siswa siswa yang masih sangat kurang. Hal ini
saat mengikuti kegiatan pembelajaran, pada saat guru dibuktikan oleh kalimat “Adapun
memberikan materi menulis teks eksplanasi, siswa observasi terhadap kinerja siswa dalam
cenderung kurang berminat... (3) Keaktifan dan perhatian proses pembelajaran saat pratindakan,
siswa pada saat guru menyampaikan materi, pada yaitu... Nilai rerata untuk indiktor ini
pratindakan untuk indikator ini, siswa tidak aktif dalam adalah 2,1 yang termasuk dalam kriteria
Pemeriksaan kemampuan awal dalam menulis teks Teks ini adalah struktur pembahasan
eksplanasi dilakukan dengan cara mengamati pembelajaran karena berisi penjelasan/pembahasan lebih
yang dilakukan oleh Drs. Herman Windriatmoko pada KD V lanjut mengenai pemeriksaan kemampuan
menulis teks eksplanasi. Penilaian kemampuan menulis menulis teks eksplansi.
teks eksplanasi meliputi lima aspek, yaitu isi gagasan yang
dikemukakan, organisasi isi, struktur kalimat, diksi, dan
ejaan dan tanda baca.
Hasil penilaian keterampilan menulis teks eksplanasi Teks ini adalah struktur pembahasan
menunjukan bahwa nilai rata-rata mencapai 65,5. Nilai karena berisi pemaparan hasil penilaian
rerata tersebut masih di bawah KKM, yaitu 75. Selain itu, V keterampilan menulis teks ekspanasi yang
siswa yang mendapat nilai di atas KKM hanya 3 siswa dari masih di bawah standar kelulusan. Hal ini
32 siswa, sehinggan capaian ketuntasan klasikal hanya 9,4 dibuktikan oleh kalimat “Hasil penilaian
% masih jauh dari indicator yang ditetapkan, yaitu 75 %. keterampilan menulis teks eksplanasi
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, peneliti Teks ini adalah struktur pembahasan
menggunakan metode demonstrasi dan membuat langkah- karena berisi penjelasan/pembahasan
langkah pembelajaran yang sudah tersedia dalam rencana V mengenai pelaksanaan pembelajaran pada
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Penggunaan metode siklus I. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
demonstrasi ini sudah disepakati oleh peneliti dan guru “Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I,
mata pelajaran bahasa Indonesia, yaitu Drs. Herman peneliti menggunakan metode
Windriatmoko sebelum diadakannya siklus I. demonstrasi...”
Berdasarkan lembar pengamatan kinerja guru, diperoleh Teks ini adalah struktur pembahasan
hasil bahwa kinerja guru pada pertemuan pertama siklus I karena berisi penjelasan/pembahasan
mencapai nilai 69,79 dengan kinerja cukup. Pada V mengenai hasil pengamatan terhadap
pertemuan kedua siklus I, kinerja guru mencapai 72 dengan kinerja guru pada siklus I yang mengaami
kriteria cukup. Nilai rerata kinerja guru pada siklus I adalah peningkatan.
70,83 dengan kinerja cukup. Berdasarkan hasil tersebut
guru mengalami peningkatan kinerja...
Pengamatan terhadap kinerja siswa pada siklus I sebagai Teks ini adalah struktur pembahasan
berikut. Pertama, keaktifan siswa selama apersepsi.... Nilai karena berisi penjelasan/pembahasan
rerata indikator ini pada pertemuan I pertemuan 1 sebesar V mengenai hasil pengamatan terhadap
2,78 dan pada pertemuan 2 sebesar 2,97. Nilai rerata kinerja siswa pada siklus I yang
indikator ini sebesar 2,9. Kedua, minat dan motivasi siswa mengalami peningkatan. Hal ini
saat mengikuti kegiatan pembelajaran... Nilai rerata dibuktikan oleh kalimat “Pengamatan
Berdasarkan hasil penilaian terhadap keterampilan menulis Teks ini adalah struktur pembahasan
teks eksplanasi pada siklus I, dapat diketahui nilai rata-rata karena berisi ulasan hasil penilaian
keterampilan menulis teks eksplanasi siswa adalah 74,7, V kemampuan menulis teks eksplanasi siswa
dengan ketuntasan sebesar 62,5%, nilai tertinggi adalah pada siklus I.
86,7, dan nilai terendah adalah 63,3.
Hasil lembar pengamatan kinerja guru, diperoleh hasil Teks ini adalah struktur pembahasan
bahwa kinerja guru pada pertemuan pertama siklus II karena berisi penjelasan/pembahasan
mencapai nilai 81,3 dengan kinerja cukup. Pada pertemuan V mengenai hasil pengamatan terhadap
kedua siklus II, kinerja guru mencapai 81,8 dengan kriteria kinerja guru pada siklus II yang
cukup. Nilai rerata kinerja guru pada siklus II adalah 81,05 mengalami peningkatan.
dengan kinerja baik. Berdasarkan hasil tersebut guru
mengalami peningkatan kinerja...
Pengamatan terhadap kinerja siswa difokuskan pada tiga Teks ini adalah struktur pembahasan
aspek. Pertama, keaktifan siswa selama apersepsi... Nilai karena berisi penjelasan/pembahasan
rerata indikator ini pada pertemuan II pertemuan 1 sebesar V mengenai hasil pengamatan terhadap
3,84 dan pada pertemuan 2 sebesar 4,06. Nilai rerata kinerja siswa pada siklus II yang
indikator ini sebesar 3,9. Kedua, minat dan motivasi siswa mengalami peningkatan. Hal ini
saat mengikuti kegiatan pembelajaran... Nilai rerata dibuktikan oleh kalimat “Pengamatan
Berdasarkan hasil penilaian terhadap keterampilan menulis Teks ini adalah struktur pembahasan
teks eksplanasi pada siklus II, dapat diketahui nilai rata-rata karena berisi ulasan hasil penilaian
keterampilan menulis teks eksplanasi siswa adalah 82,3. V kemampuan menulis teks eksplanasi siswa
Nilai ketuntasan siswa sebesar 90,6%, nilai tertinggi adalah pada siklus II.
91,7, dan nilai terendah adalah 67,17.
Peningkatan kualitas pembelajaran menulis teks eksplanasi Teks ini adalah struktur pembahasan
dinilai dari observasi kinerja guru dan kinerja siswa selama karena berisi penjelasan/pembahasan
melaksanakan pratindakan, siklus I dan siklus II. V mengenai peningkatan-peningkatan yang
Berdasarkan data dari pratindakan, siklus I, dan sampai dicapai pada siklus I dan II.
siklus II dapat diketahui bahwa dalam setiap tindakan
terdapat peningkatan hasil belajar baik dari peningkatan
kinerja guru, kinerja siswa, maupun dalam keterampilan
menulis puisi siswa.
Peningkatan tampak pada hasil observasi kinerja guru Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
yaitu: (1) Pratindakan nilai dari hasil pengamatan kinerja penyajian tabel hasil pengamatan kinerja
guru mencapai 53,64; (2) Siklus I pertemuan 1 kinerja guru V guru pada siklus I dan II yang terus
mengalami peningkatan 16,15 mencapai nilai 69,79 dan mengalami peningkatan. Hal ini
Pengamatan terhadap kinerja siswa dalam pembelajaran Teks ini adalah struktur pembahasan
menulis teks eksplanasi dinilai pada tiga aspek, yaitu: (1) karena berisi penjelasan/pembahasan
keaktifan siswa selama apersepsi, (2) minat dan motivasi V mengenai kinerja siswa dalam menulis
siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran, (3) keaktifan teks eksplanasi yang dihubungkan dengan
dan perhatian siswa pada saat guru menyampaikan materi. konsep/pandangan ahli. Hal ini dibuktikan
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, saat diskusi oleh kalimat “Berdasarkan observasi
kelompok siswa aktif menyampaikan pendapatnya dan yang telah dilakukan, saat diskusi
menghargai pendapat temannya. Semua siswa berkontribusi kelompok siswa aktif menyampaikan
dalam kelompoknya untuk mendemonstrasikan alat peraga pendapatnya dan menghargai pendapat
didepan kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Iline temannya.... Hal ini sesuai dengan
(2013:49)... Singkatnya, metode ini direkomendasikan pendapat Iline (2013:49)...”
karena metode ini telah dipersiapkan sebaik mungkin.
Kinerja siswa dalam setiap pertemuan selalu meningkat. Teks ini adalah struktur pembahasan
Mulai dari keaktifan siswa selama apersepsi meningkat, karena berisi penjelasan/pembahasan
kemudian minat dan motivasi siswa terhadap kegiatan V mengenai peningkatan kinerja siswa yang
pembelajaran meningkat sampai keaktifan dan perhatian kemudian dihubungkan pandangan ahli.
siswa terhadap materi yang disampaikan guru juga sudah Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Kinerja
baik. Hal yang sama juga diungkapkan Kristanti, dkk siswa dalam setiap pertemuan selalu
(2015:11) dengan metode demonstrasi, ternyata siswa lebih meningkat... Hal yang sama juga
termotivasi, ide-idenya lebih kreatif, lebih banyak diungkapkan Kristanti, dkk (2015:11)
berkreasi, mampu berbicara di depan umum, dan lebih aktif dengan metode demonstrasi, ternyata
dalam proses belajar-mengajar di kelas. siswa lebih termotivasi...”
Hal ini dapat dipaparkan sebagai berikut: (1) Pratindakan Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
nilai kinerja siswa mencapai 44,5; (2) Siklus I pertemuan 1 penyajian tabel hasil pengamatan kinerja
mengalami peningkatan yaitu sebesar 12,9 mencapai 57,4 V siswa pada siklus I dan II yang terus
dan pada pertemuan 2 mengalami peningkatan sebesar 3,82 mengalami peningkatan.
menjadi 61,22; (3) Siklus III pada pertemuan pertama
mengalami peningkatan sebesar 16,21 menjadi 77,43 dan
pertemua 2 mengalami peningkatan sebesar 3,73 menjadi
81,16. Hal ini dapat dilihat lebih jelas dalam histogram
berikut.
Peningkatan nilai keterampilan menulis teks eksplanasi Teks ini adalah struktur pembahasan
pada siswa dapat dilihat dari nilai hasil karya siswa karena berisi ulasan mengenai
membuat teks eksplanasi. Keterampilan menulis teks V peningkatan keterampilan menulis teks
eksplanasi siswa mengalami peningkatan pada setiap eksplanasi siswa pada siklus I dan II. Hal
siklusnya dan dikatakan mengalami peningkatan yang ini dibuktikan oleh kalimat “Peningkatan
sangat signifikan hal ini terwujud pada rata-rata siswa pada nilai keterampilan menulis teks eksplanasi
pratindakan adalah 65,5 dengan ketuntasan 9,4%, pada pada siswa dapat dilihat dari nilai hasil
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
siklus I meningkat dengan rata-rata 74,7 dan ketuntasan karya siswa membuat teks eksplanasi...”
62,5%, sedangakan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata
yang cukup besar dan melebihi target yang ditentukan yaitu
82,3 dengan presentase ketuntasan sebesar 90,6% yang
melebihi target pada indikator keberhasilan.
6 BASASTRA: Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk Teks ini adalah struktur abstrak karena
Peningkatan meningkatkan: (1) sikap siswa dalam pembelajaran menulis disajikan secara ringkas, padat, dan
Kemampuan paragraf deskripsi dan (2) kemampuan menulis paragraf mencantumkan ide-ide penting dalam
Menulis deskripsi dengan model Example Non-Example. Penelitian V artikel yakni tujuan, prosedur, serta
Paragraf ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang ringkasan hasil penelitian. Hal ini
Deskripsi dilakukan di SMK Murni 1 Surakarta. Berdasarkan hasil dibuktikan oleh kalimat “Tujuan
dengan Model penelitian, dapat disimpulkan bahwa (1) model Example penelitian ini adalah untuk meningkatkan:
Example Non- Non-Example dengan penggunaan media foto dan video (1) sikap siswa dalam pembelajaran
Example dapat meningkatkan sikap siswa dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi... Penelitian
pada Siswa menulis paragraf deskripsi dan kemampuan menulis ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas
Sekolah paragraf deskripsi siswa kelas XI KP SMK Murni 1 (PTK) yang dilakukan di SMK Murni 1
Menengah Surakarta. Peningkatan nilai sikap siswa dalam Surakarta. Berdasarkan hasil penelitian,
Kejuruan pembelajaran ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata dapat disimpulkan bahwa (1) model
sikap siswa pada siklus I = 14,66 (cukup); siklus II = 16,79 Example Non-Example dengan
(baik) dan (2) peningkatan kemampuan menulis paragraf penggunaan media foto dan video dapat
deskripsi siswa ditandai dengan meningkatnya jumlah meningkatkan sikap siswa dalam
siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal. Pada pembelajaran menulis paragraf deskripsi
siklus I nilai rata-rata kemampuan menulis teks negosiasi dan kemampuan menulis paragraf
mencapai 72,98 dengan persentase ketuntasan sebesar deskripsi siswa kelas XI KP SMK Murni 1
57,14%. Pada siklus II mencapai 79,52 dengan persentase Surakarta.”
ketuntasan 78,57%. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa penerapan model Example Non-Example dengan
penggunaan media foto dan video efektif digunakan pada
pembelajaran menulis paragraf deskripsi.
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang Teks ini adalah struktur pendahuluan
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, karena berisi pengertian mengenai
tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis V kemampuan menulis. Hal ini dibuktikan
merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif... oleh kalimat “Menulis merupakan suatu
Dalam menulis, penulis harus terampil memanfaatkan keterampilan berbahasa yang
grafologi, struktur bahasa, dan kosakata... dipergunakan untuk berkomunikasi...”
Menulis menjadi salah satu keterampilan berbahasa yang Teks ini adalah struktur pendahuluan
penting dalam kehidupan manusia. Dengan menulis, karena berisi penjelasan mengenai
seseorang mampu menyalurkan atau mempengaruhi V pentingnya keterampilan menulis dalam
masyarakat dengan menggunakan pemikiran ataupun kehidupan manusia. Hal ini dibuktikan
gagasan yang ditulisnya. Seperti dikatakan Morsey (dalam oleh kalimat “Menulis menjadi salah satu
Tarigan, 2008: 4) bahwa menulis dipergunakan untuk keterampilan berbahasa yang penting
melaporkan/memberitahukan, mempengaruhi, dan maksud dalam kehidupan manusia...”
serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik
oleh orang-orang yang dapat menyusun dan mengutarakan
pikirannya dengan jelas...
Menulis menjadi salah satu keterampilan berbahasa yang Teks ini adalah struktur pendahuluan
...Kedua hal tersebut, yakni mempunyai ide atau gagasan Teks ini adalah struktur pendahuluan
yang baik dan cara penuangan ide ke dalam suatu tulisan karena berisi penjelasan mengenai
menjadi alasan mengapa keterampilan menulis merupakan V masalah penelitian yaikni fakta di
keterampilan berbahasa yang paling sulit. Hal tersebut lapangan bahwa keterampilan menulis
selaras dengan temuan penulis bahwa terdapat kekurangan paragraf deskripsi siwa kelas XI
keterampilan menulis pada siswa kelas XI Keperawatan Keperawatan SMK Murni 1 Surakarta
SMK Murni 1 Surakarta. Kekurangan keterampilan masih kurang. Hal ini dibuktikan oleh
menulis pada kelas XI Keperawatan tersebut diperkuat kalimat “Hal tersebut selaras dengan
dengan rendahnya hasil belajar siswa dalam materi menulis temuan penulis bahwa terdapat
paragraf deskripsi. Hal tersebut dapat diungkapkan kekurangan keterampilan menulis pada
berdasarkan rata-rata nilai menulis paragraf deskripsi siswa siswa kelas XI Keperawatan...”
pada pratindakan yang mencapai 64,29.
Rendahnya kemampuan menulis paragraf deskripsi pada Teks ini adalah struktur pendahuluan
siswa kelas XI Keperawatan disebabkan oleh dua faktor. karena berisi penjelasan mengenai
Faktor yang pertama, yakni dari sikap siswa dalam V penyebab munculnya masalah penelitian
pembelajaran... Faktor pemicu rendahnya kemampun (rendahnya kemampuan menulis siswa).
menulis paragraf deskripsi yang bersumber dari sikap Hal ini dibuktikan oleh kalimat
siswa, yaitu: (1) kedisiplinan siswa baik ketika “Rendahnya kemampuan menulis
pembelajaran akan berlangsung maupun dalam proses paragraf deskripsi pada siswa kelas XI
pembelajaran masih kurang... (2) siswa kurang berminat Keperawatan disebabkan oleh dua
dalam mengikuti pembelajaran... (3) siswa kurang aktif faktor...”
dalam pembelajaran...
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan penulis di Teks ini adalah struktur pendahuluan
kelas XI Keperawatan, faktor kedua berasal dari karena berisi penjelasan lebih lanjut
kemampuan menulis siswa, yaitu: (1) gagasan yang V mengenai penyebab rendahnya
dikemukakan kurang lengkap... (2) organisasi isi kurang kemampuan menulis siswa. Hal ini
berkembang... (3) kalimat yang dipakai kurang efektif... dibuktikan oleh kalimat “Berdasarkan
Pada dasarnya, kemampuan menulis paragraf deskripsi hasil pengamatan yang dilakukan penulis
siswa yang rendah adalah disebabkan oleh kurangnya di kelas XI Keperawatan, faktor kedua
intensitas latihan yang dilakukan. Seperti dikatakan Tarigan berasal dari kemampuan menulis siswa,
Penggunaan model Example Non-Example juga didorong Teks ini adalah struktur pendahuluan,
oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Ridwan (2012) namun mengandung struktur kajian
yang menyimpulkan bahwa model Example Non-Example V pustaka karena berisi penjelasan mengenai
dapat meningkatkan kemampuan menulis berita siswa kelas penelitian relevan terkait model Example
VIII MTs Ash-Shoheh Citeureup. Dengan model ini, siswa Non-Example. Hal ini dibuktikan oleh
lebih mudah dalam menuangkan ide/gagasan yang dimiliki kalimat “Penggunaan model Example
ke dalam suatu tulisan karena model Example Non- Non-Example juga didorong oleh
Example memberikan suatu konsep atau gambaran terhadap penelitian yang telah dilakukan oleh
suatu hal melalui imajinasi sehingga siswa dapat dengan Ridwan (2012)...”
mudah menuangkannya kembali.
Data yang ada dalam penelitian ini ada dua, yaitu data Teks ini adalah struktur metode karena
tentang sikap siswa dalam pembelajaran menulis paragraf berisi deksripsi mengenai data, sumber
deskripsi dan data tentang kemampuan menulis paragraf data, teknik pengumpulan data, serta
deskripsi pada siswa kelas XI Keperawatan SMK Murni 1 teknik analisis data. Hal ini dibuktikan
Surakarta. Sumber data yang digunakan adalah tempat dan V oleh kalimat “Data yang ada dalam
Pratindakan yang dilakukan berupa observasi pembelajaran Teks ini adalah struktur pembahasan
di dalam kelas dan wawancara dengan guru bahasa karena berisi penjelasan/pembahasan
Indonesia dan siswa kelas XI Keperawatan. Berdasarkan mengenai hasil observasi kegiatan
observasi yang dilakukan, dapat diketahui kondisi awal V pratindakan. Hal ini dibuktikan oleh
siswa dan keadaan kelas dalam proses pembelajaran... Guru kalimat “Pratindakan yang dilakukan
hanya menggunakan buku paket bahasa Indonesia sebagai berupa observasi pembelajaran di dalam
sumber utama dalam menyampaikan materi. kelas dan wawancara...”
Sebelum penulis melakukan observasi, penulis melakukan Teks ini adalah struktur pembahasan
wawancara terhadap guru dan siswa kelas XI karena berisi penjelasan/pembahasan
Keperawatan... Berdasarkan hasil wawancara, dapat mengenai hasil wawancara tentang
disimpulkan bahwa permasalahan yang sering dialami V penyebab tejadinya masalah-masalah
siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah sulit dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hal
memahami materi yang diajarkan... Penyebab terjadinya ini dibuktikan oleh kalimat “Penyebab
masalah tersebut adalah siswa tidak memiliki materi yang terjadinya masalah tersebut adalah siswa
cukup karena tidak memiliki buku pegangan. Ditambah lagi tidak memiliki materi yang cukup karena
kebiasaan siswa yang kurang berinisiatif untuk mencari tidak memiliki buku pegangan. Ditambah
materi tambahan di luar kelas. Permasalahan selanjutnya lagi kebiasaan siswa yang kurang
adalah siswa kurang bisa menuangkan gagasan atau pikiran berinisiatif...”
Selanjutnya, hasil observasi sikap siswa dalam Teks ini adalah struktur pembahasan
pembelajaran difokuskan pada lima aspek, yaitu: (1) karena berisi penjelasan/pembahasan
kedisiplinan; (2) minat; (3) keaktifan; (4) kerja sama; dan mengenai hasil observasi sikap siswa
(5) kesungguhan. Nilai rata-rata sikap siswa dalam V dalam pembalajaran yang masih belum
pembelajaran, yakni nilai sikap siswa pada saat memenuhi kriteria ketuntasan. Hal ini
pembelajaran sedang berlangsung adalah 10,5 sedangkan dibuktikan oleh kalimat “Artinya, hasil
kriteria ketuntasan rata-rata sikap siswa adalah 16. Artinya, rata-rata sikap siswa kelas XI
hasil rata-rata sikap siswa kelas XI Keperawatan SMK Keperawatan SMK Murni 1 Surakarta ini
Murni 1 Surakarta ini masih jauh dari kriteria ketuntasan masih jauh dari kriteria ketuntasan yang
yang ditetapkan. ditetapkan.”
Hasil penelitian tindakan pertama ini diperoleh dari hasil Teks ini adalah struktur pembahasan
penilaian kemampuan menulis paragraf deskripsi yang karena berisi penjelasan/pembahasan
dilakukan pada hari Sabtu, 16 April 2016 di kelas XI mengenai hasil penelitian tindakan
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
Keperawatan SMK Murni 1 Surakarta. Hasil penilaian V pertama menggunakan model Example
menulis paragraf deskripsi siswa diperoleh setelah tindakan Non-Example.
pertama pertemuan pertama dan kedua dilakukan oleh guru
berdasarkan koordinasi antara peneliti dan guru dengan
menggunakan model Example Non-Example media
gambar...
Berdasarkan hasil observasi dan penilaian, dapat diketahui Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
bahwa setelah mendapatkan tindakan pertama, yakni hasil penyajian hasil pengamatan terhadap
penggabungan nilai rata-rata sikap siswa pada pertemuan sikap siswa pada tindakan pertama yang
pertama dan kedua pada tindakan pertama, hasil penilaian V mengalami peningkatan. Hal ini
sikap siswa kelas XI Keperawatan SMK Murni 1 Surakarta dibuktikan oleh kalimat “Berdasarkan
dilihat dari jumlah perolehan skor aspek kedisiplinan hasil observasi dan penilaian, dapat
diperoleh 87,5 angka, aspek minat diperoleh 80,5 angka, diketahui bahwa setelah mendapatkan
aspek keaktifan diperoleh 87 angka, aspek kerja sama tindakan pertama...hasil penilaian sikap
diperoleh 75,5 angka, dan aspek kesungguhan diperoleh 80 siswa kelas XI Keperawatan SMK Murni 1
angka. Hasil penjumlahan skor dari kelima aspek tersebut Surakarta dilihat dari jumlah perolehan
diperoleh 410,5 angka sehingga hasil rata-rata penilaian skor aspek kedisiplinan diperoleh 87,5
sikap siswa kelas XI Keperawatan SMK Murni 1 Surakarta angka...”
pada tindakan pertama pertemuan pertama adalah sebesar
14,66 yang tergolong dalam kategori sedang.
Lebih lanjut, dapat diketahui bahwa setelah mendapatkan Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
tindakan pertama, rangkuman hasil penilaian kemampuan penyajian hasil pengamatan terhadap
menulis paragraf deskripsi pada nilai tertinggi mencapai kemampuan menulis paragraf deksripsi
90,00, nilai terendah mencapai 56,67, jumlah siswa yang V siswa pada tindakan pertama. Hal ini
mendapatkan nilai ≤75 sebanyak 12 siswa dengan dibuktikan oleh kalimat “...dapat
persentase sebesar 42,86%, jumlah siswa yang diketahui bahwa setelah mendapatkan
mendapatkan nilai ≥75 sebanyak 16 siswa dengan tindakan pertama, rangkuman hasil
Diketahui bahwa setelah mendapatkan tindakan kedua, Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
hasil penilaian sikap siswa kelas XI Keperawatan SMK penyajian hasil pengamatan terhadap
Murni 1 Surakarta dilihat dari jumlah perolehan skor aspek sikap siswa pada tindakan kedua yang
kedisiplinan diperoleh 97 angka, aspek minat diperoleh V mengalami peningkatan. Hal ini
90,5 angka, aspek keaktifan diperoleh 103,5 angka, aspek dibuktikan oleh kalimat “Diketahui
kerja sama diperoleh 83,5 angka, dan aspek kesungguhan bahwa setelah mendapatkan tindakan
diperoleh 96 angka. Hasil penjumlahan skor dari kelima kedua, hasil penilaian sikap siswa kelas
aspek tersebut diperoleh 470 angka sehingga hasil rata-rata XI Keperawatan SMK Murni 1 Surakarta
penilaian sikap siswa kelas XI Keperawatan SMK Murni 1 dilihat dari jumlah perolehan skor aspek
Lebih lanjut, kita lihat hasil penilaian kemampuan menulis Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
paragraf deskripsi. Hasil penilaian kemampuan menulis penyajian hasil pengamatan terhadap
paragraf deskripsi pada tindakan kedua ini merupakan hasil V kemampuan menulis paragraf deksripsi
dari pengubahan media yang digunakan dari media gambar siswa pada tindakan kedua.
menjadi media video. Penilaian kemampuan menulis
paragraf deskripsi di kelas XI Keperawatan SMK Murni 1
Surakarta ini diikuti oleh 28 siswa.
Dapat diketahui bahwa setelah mendapatkan tindakan Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
kedua, rangkuman hasil penilaian kemampuan menulis penyajian rangkuman hasil penilaian
paragraf deskripsi siswa pada nilai tertinggi mencapai V kemampuan menulis paragraf deksripsi
90,00, nilai terendah mencapai 66,67, jumlah siswa yang siswa pada tindakan kedua yang telah
mendapatkan nilai ≤75 sebanyak 6 siswa dengan persentase mencapai indikator. Hal ini dibuktikan
sebesar 21,43%, jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥75 oleh kalimat “Dapat diketahui bahwa
sebanyak 22 siswa dengan persentase sebesar 78,57%, dan setelah mendapatkan tindakan kedua,
persentase ketuntasan nilai menulis paragraf deskripsi rangkuman hasil penilaian kemampuan
siswa pada tindakan kedua mencapai 78,57%. Berdasarkan menulis paragraf deskripsi siswa pada
hasil tersebut, persentase ketuntasan nilai siswa pada nilai tertinggi mencapai 90,00, nilai
tindakan kedua ini sudah dapat dikatakan mencapai terendah mencapai 66,67...”
indikator ketercapaian karena sudah melebihi angka 75%.
Peningkatan Sikap Siswa dalam Pembelajaran Teks ini adalah struktur pembahasan
Gambaran awal nilai rata-rata sikap siswa pada pratindakan karena berisi penjelasan/pembahasan
berdasarkan observasi yang dilakukan adalah sebesar 10,5. mengenai sikap siswa pada tahap
Angka tersebut menunjukkan bahwa sikap siswa ketika V pratindakan (sebelum menggunakan
proses pembelajaran sedang berlangsung masih kurang model Example Non-Example). Hal ini
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Berdasar pada dibuktikan oleh kalimat “Gambaran awal
hasil tersebut tentu dapat digambarkan bahwa siswa masih nilai rata-rata sikap siswa pada
kurang dapat berperan dengan baik ketika kegiatan pratindakan berdasarkan observasi yang
pembelajaran sedang berlangsung di kelas. dilakukan adalah sebesar 10,5...”
Berdasarkan gambaran awal nilai rata-rata sikap siswa pada Teks ini adalah struktur pembahasan
pratindakan dapat diketahui bahwa aspek sikap siswa yang karena berisi penjelasan/pembahasan lebih
paling unggul adalah pada minat siswa yakni mencapai 67 lanjut mengenai sikap siswa pada tahap
angka. Akan tetapi, capaian tersebut bukan berarti aspek V pratindakan (sebelum menggunakan
minat berada pada kategori baik. Apabila dilakukan model Example Non-Example). Hal ini
penghitungan rata-rata, aspek minat masih berada pada dibuktikan oleh kalimat “Berdasarkan
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
angka 2,39 yang masuk dalam kategori kurang. Selain gambaran awal nilai rata-rata sikap siswa
aspek yang paling unggul, dapat dilihat juga aspek yang pada pratindakan dapat diketahui bahwa
paling rendah diantara kelima aspek yang ada. Aspek aspek sikap siswa yang paling unggul
tersebut adalah kedisiplinan dengan jumlah 44 dan rata-rata adalah pada minat siswa yakni mencapai
mencapai 1,57 yang termasuk dalam kategori sangat kurang 67 angka...”
jika dibulatkan ke bawah. Berdasarkan hasil tersebut,
penulis berasumsi akan memberikan tindakan dengan
menggunakan model Example Non-Example yang
diprediksi dapat meningkatkan nilai rata-rata sikap siswa.
Penilaian sikap siswa dilakukan dua kali dalam satu Teks ini adalah struktur pembahasan
tindakan. Artinya terdapat empat rata-rata nilai sikap dalam karena berisi penjelasan/pembahasan lebih
total tindakan yang dilakukan oleh penulis dan satu nilai lanjut mengenai sikap siswa pada tahap
sikap pada pratindakan. Akan tetapi, nilai yang muncul V pratindakan (sebelum menggunakan
pada setiap siklus dirata-rata sehingga setiap siklus model Example Non-Example).
memiliki satu nilai rata-rata yang mewakili siklus terkait.
Berdasarkan adaptasi dari pendapat Suwandi (2011: 95), Teks ini adalah struktur pembahasan
nilai sikap siswa diambil dari beberapa aspek, yaitu: (1) karena berisi ulasan mengenai penilaian
kedisiplinan; (2) minat; (3) keaktifan; (4) kerja sama; dan sikap siswa pada tindakan pertama yang
(5) kesungguhan. Hasil penilaian rata-rata sikap siswa pada V ditinjau dari lima aspek, didasarkan pada
tindakan pertama, jumlah nilai sikap siswa pada tindakan pendapat ahli. Hal ini dibuktikan oleh
pertama jika dilihat dari aspek kedisiplinan mencapai 87,5, kalimat “Berdasarkan adaptasi dari
minat mencapai 80,5, keaktifan mencapai 87, kerja sama pendapat Suwandi (2011: 95), nilai sikap
mencapai 75,5, dan kesungguhan mencapai 80... siswa diambil dari beberapa aspek, yaitu:
Selanjutnya, hasil rata-rata dari jumlah kelima aspek yang (1) kedisiplinan; (2) minat; (3) keaktifan;
dinilai tersebut mencapai 14,66. Artinya, terjadi (4) kerja sama; dan (5) kesungguhan...”
peningkatan pada hasil rata-rata sikap siswa pada tindakan
pertama pertemuan pertama sebanyak 4,16 jika
dibandingkan dengan pratindakan.
Selanjutnya, jumlah nilai sikap siswa pada tindakan kedua Teks ini adalah struktur pembahasan
jika dilihat dari aspek kedisiplinan mencapai 97, minat karena berisi ulasan mengenai penilaian
mencapai 90,5, keaktifan mencapai 103,5, kerja sama sikap siswa pada tindakan kedua yang
mencapai 83,5, dan kesungguhan mencapai 96. Jumlah V mengalami peningkatan. Hal ini
tersebut jika dibandingkan dengan tindakan pertama dibuktikan oleh kalimat “Artinya, terjadi
mengalami peningkatan pada aspek kedisiplinan sebesar peningkatan pada hasil rata-rata sikap
9,5 angka, minat sebesar 10 angka, keaktifan sebesar 16,5 siswa pada tindakan kedua sebanyak 2,13
angka, kerja sama sebesar 8 angka, dan kesungguhan jika dibandingkan dengan tindakan
Selain peningkatan rata-rata dari keseluruhan sikap siswa, Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
dapat dilihat bahwa peningkatan sikap siswa yang dominan penyajian hasil peningkatan nilai rata-rata
pada tindakan pertama adalah kedisiplinan yang berjumlah sikap siswa dari pratindakan hingga
87,5 dan memiliki persentase sebanyak 62,5% jika dihitung V tindakan kedua secara persentase, disertai
dari jumlah nilai siswa pada aspek kedisiplinan. Bertolak dengan penyajian grafik.
dari nilai aspek sikap siswa yang mendominasi, nilai aspek
sikap siswa terendah pada tindakan pertama adalah pada
kerja sama yang berjumlah 75,5 dan memiliki persentase
sebanyak 53,93% jika dihitung dari jumlah nilai siswa pada
aspek kerja sama. Berdasarkan hasil tersebut, penulis dan
guru melakukan refleksi untuk memperbaiki tindakan
selanjutnya. Peningkatan nilai rata-rata sikap siswa kelas
XI Keperawatan SMK Murni 1 Surakarta dari pratindakan
sampai dengan tindakan kedua dapat dilihat pada Gambar 1
di bawah ini.
Selain pembahasan mengenai rata-rata dari keseluruhan Teks ini adalah struktur pembahasan
siswa, selanjutnya akan membahas mengenai siswa yang karena berisi penjelasan/pembahasan
tidak mencapai target capaian penelitian pada siklus mengenai siswa yang tidak mencapai
kedua... Berdasarkan hasil tersebut, penulis dan guru V target beserta solusi penanganannya. Hal
sepakat untuk memberikan penanganan pascatindakan ini dibuktikan oleh kalimat “...selanjutnya
yakni berupa pemberian motivasi terhadap siswa dengan akan membahas mengenai siswa yang
cara memberikan hadiah kepada keenam siswa tersebut tidak mencapai target capaian penelitian
apabila mereka dapat meningkatkan nilai sikap yang dinilai pada siklus kedua...”
melalui perubahan perilaku siswa pada saat pembelajaran
sedang berlangsung.
Pada setiap siklus, nilai rata-rata kemampuan menulis Teks ini adalah struktur pembahasan
paragraf deskripsi siswa selalu mengalami peningkatan. karena berisi ulasan mengenai penilaian
Pada tindakan pertama, nilai rata-rata kemampuan menulis kemampuan menulis paragraf deksripsi
paragraf deskripsi siswa mencapai 72,98. Aspek yang V siswa pada tindakan pertama yang
mendominasi nilai kemampuan menulis paragraf deskripsi mengalami peningkatan. Hal ini
Selanjutnya, nilai rata-rata kemampuan menulis paragraf Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
deskripsi siswa pada tindakan kedua mencapai 79,52. penyajian hasil persentase peningkatan
Aspek yang mendominasi nilai kemampuan menulis nilai rata-rata kemampuan menulis
paragraf deskripsi pada tindakan kedua adalah isi gagasan V paragraf deksripsi siswa dari pratindakan
yang mencapai rata-rata 105,71 dan memiliki persentase hingga tindakan kedua yang mengalami
sebanyak 88,09% jika dihitung berdasarkan bobot yang peningkatan, disertai dengan penyajian
ditetapkan pada aspek isi gagasan. Selain itu, aspek grafik.
terendah pada kemampuan menulis paragraf deskripsi
siswa pada tindakan kedua adalah tata tulis yang mencapai
rata-rata 57,86 dan memiliki persentase sebanyak 64,29%
jika dihitung berdasarkan bobot yang ditetapkan pada aspek
tata tulis. Peningkatan nilai rata-rata kemampuan menulis
paragraf deskripsi siswa kelas XI Keperawatan SMK Murni
1 Surakarta dari pratindakan sampai dengan tindakan kedua
dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini.
Peningkatan nilai rata-rata kemampuan menulis paragraf Teks ini adalah struktur pembahasan
deskripsi pada Gambar 2 merupakan bagian dari proses karena berisi ulasan mengenai proses
pemberian tindakan dan proses evaluasi yang dilakukan pembelajaran menggunakan model
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
setiap pembelajaran berakhir dalam setiap pertemuan. Pada V Example Non-Example yang dapat
awal observasi, yakni pada pratindakan, siswa masih meningatkan kemampuan menulis
kurang memahami materi yang disampaikan guru mengenai paragraf deskripsi siswa.
paragraf deskripsi... Akan tetapi, setelah diberikan tindakan
berupa model Example Non-Example yang menarik
perhatian siswa, siswa menjadi lebih dapat dikendalikan
dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran yang
sedang berlangsung. Dengan membuat siswa lebih tertarik
dengan cara penyampaian materi pelajaran yang dilakukan
oleh guru akan mempengaruhi efektivitas penyerapan
materi oleh siswa. Hal tersebut dibuktikan dengan
meningkatnya hasil kemampuan menulis paragraf deskripsi
siswa kelas XI Keperawatan SMK Murni 1 Surakarta.
Berdasarkan simpulan dan implikasi hasil penelitian, perlu Teks ini adalah struktur kesimpulan yang
diperhatikan beberapa hal untuk perbaikan dan juga dilengkapi dengan saran dari peneliti
pengembangan pembelajaran menulis paragraf deskripsi. baik untuk guru dan siswa. Hal ini
Peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut ini: (1) dibuktikan oleh kalimat “Berdasarkan
guru sebaiknya menyusun perencanaan dan persiapan V simpulan dan implikasi hasil penelitian,
mengajar yang jelas dan matang... (2) guru perlu perlu diperhatikan beberapa hal untuk
mengembangkan pelaksanaan pembelajaran menulis perbaikan dan pengembangan
paragraf deskripsi dengan model Example Non-Example pembelajaran menulis paragraf
dan media yang bervariasi... (4) siswa harus menyadari deskripsi...”
bahwa belajar menulis paragraf deskripsi dapat
memberikan manfaat bagi kehidupan mereka... (6)
sebaiknya siswa lebih aktif dan berani untuk
mengemukakan pendapat selama proses pembelajaran...
Situasi tutur dapat terjadi dimana saja, sehingga peristiwa Teks ini adalah struktur pendahuluan
tutur pun bisa ter-jadi di sana... Tindak tutur yang terjadi karena berisi penjelasan mengenai alasan
pada pen-jual dan pembeli sangat menarik karena mereka pemilihan tindak tutur sebagai bidang
menggunakan bahasa yang efektif. Tuturan-tuturan yang V kajian yang diteliti. Hal ini dibuktikan
terjadipun tidak selalu panjang, namun tepat sasar-an. Hal oleh kalimat “Tuturan-tuturan yang
inilah yang menarik minat peneliti untuk melakukan terjadipun tidak selalu panjang, namun
analisis ini pada inter-aksi jual beli di Pasar Induk Kramat tepat sasar-an. Hal inilah yang menarik
Jati. minat peneliti...”
Adapun alasan peneliti memilih Pasar Induk Kramat Jati Teks ini adalah struktur pendahuluan
sebagai tempat pengambilan data karena Pasar Induk karena beirsi penjelasan mengenai alasan
Kramat Jati termasuk kepada salah satu UPB atau Unit pemilihan Pasar Induk Kramat Jati sebagai
Pasar Besar yang ada di Jakarta. Harapan peneliti adalah di V tempat pengambilan data dalam penelitian
tempat ini diversitas dari sampel akan memberi keleluasaan ini. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
bagi peneliti untuk men-dapatkan data secara lebih “Adapun alasan peneliti memilih Pasar
variatif... Induk Kramat Jati sebagai tempat
pengambilan data...”
Berdasar tujuan tersebut di atas, maka penelitian ini Teks ini adalah struktur pendahuluan
digolongkan dalam linguistik makro melalui subdisiplin karena berisi penjelasan mengenai disiplin
Sosiolinguitik. Meskipun berupa pe-nyelidikan linguistik V penelitian. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
terapan, namun hasil dari penelitian itu sendiri tentu saja “...maka penelitian ini digolongkan dalam
akan dibawa ke dalam ranah linguitik teoritis guna linguistik makro melalui subdisiplin
kepentingan pengajaran bahasa... Sosiolinguitik.”
Penelitian itu sendiri dibatasi pada persoalan Tindak Tutur Teks ini adalah struktur pendahuluan
Ilokusi. Sehingga dapat dirumuskan bahwa tujuan peneliti- karena berisi penjelasan mengenai tujuan
an ini adalah untuk menyelidiki tindak tutur ilokusi apakah V penelitian. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
Melalui penelitian ini, peneliti ber-harap dapat memperoleh Teks ini adalah struktur pendahuluan
informasi penting mengenai tidakan komunikatif yang karena berisi penjelasan mengenai
memungkinkan seorang pendengar/ pembaca memahami V manfaat penelitan yang diharapkan. Hal
maksud dari si pembicara/penulis. Informasi ini juga ini dibuktikan oleh kalimat “...peneliti
merupakan hal penting bagi seorang guru dalam usahanya ber-harap dapat memperoleh informasi
menyampaikan isi/ bahan ajar kepada peserta didiknya... penting mengenai tidakan komunikatif...:”
Pemahaman lain diajukan oleh Bachman (1990) yang Teks ini adalah struktur pendahuluan
membagi kompe-tensi berbahasa menjadi dua yaitu karena berisi penjelasan mengenai peran
kompetensi penyusunan yang meliputi kompetensi tata V bidang kajian penelitian ini (pragmatik)
bahasa dan tekstual. Bagian yang kedua adalah kompetensi dalam kompetensi bahasa. Hal ini
Pragmatic yang meliputi fungsi bahasa. Fungsi bahasa dibuktikan oleh kalimat “...Bagian yang
inilah yang menjadi tujuan seseorang melakukan tuturan... kedua adalah kompetensi Pragmatic yang
Jadi, dapat diformulasikan jika pragmatik menjangkau meliputi fungsi bahasa.”
semua bidang yang menggunakan bahasa sebagai
medianya.
Berdasar argumentasi di atas, men-jadi jelas jika seseorang Teks ini adalah struktur pendahuluan
belajar bagai-mana menggunakan bahasa secara karena beirsi penjelasan mengenai fungsi
komunikatif, maka tidak cukup hanya mempelajari cara V tindak tutur dalam berkomunikasi. Hal ini
pengucapan dan tata bahasanya saja. Kita juga dibuktikan oleh kalimat “...Hal inilah
harus...mengetahui kapan dan di mana sebuah ujaran bisa yang diajukan sebagai fungsi bahasa yang
digunakan... Hal inilah yang diajukan sebagai fungsi bahasa disebut Tindak Tutur.”
yang disebut Tindak Tutur (speech acts).
Sukses atau tidaknya sebuah komunikasi sangat tergantung Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
dari cara si pembicara meyakinkan si pendengar dan juga berisi penjelasan leibih lanjut mengenai
bagaimana si pembicara dapat mem-pengaruhi si V peran tindak tutur dalam komunikasi. Hal
pendengar. Teori ini di-kembangkan J.L Austin pada tahun ini dibuktikan oleh kalimat “Sukses atau
1930an, yang diteruskan Searle. Austin berpendapat bahwa tidaknya sebuah komunikasi sangat
bahasa sehari-hari menggambarkan pemahaman secara tergantung dari cara si pembicara...”
pragmatik...
Austin mengajukan jika peng-gunaan tindak tutur meliputi Teks ini adalah struktur pendahuluanyang
Sebuah tindak tutur ilokusi- direktif (directive illocutionary Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
act) dapat ditutur-kan menggunakan sebuah kata, frase, berisi penjelasan mengenai tindak tutur
atau sebuah kalimat yang memiliki ke-kuatan di dalamnya. V ilokusi direktif. Hal ini dibuktikan oleh
Hanya dengan mengucapkan kata, frase, atau kalimat kalimat “Sebuah tindak tutur ilokusi-
tersebut, si pembicara bisa memerintah-kan seorang direktif (directive illocutionary act) dapat
pendengar untuk melakukan sebuah tindakan. ditutur-kan...”
Sedangkan tindak tutur komisif (commissive illocutionary Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
act) dinyata-kan oleh Searle (dalam saeed, 2000)... bahwa berisi penjelasan mengenai tindak tutur
tindak tutur ilokusi komisif adalah salah satu cara untuk V ilokusi komisif. Hal ini dibuktikan oleh
menyampaikan maksud kepada si pen-dengar yang kalimat “...tindak tutur ilokusi komisif
mengacu pada tindakan yang akan dilakukan di masa depan adalah salah satu cara untuk
dan sampai dengan si pendengar memahami apa maksud menyampaikan maksud...”
dari tuturan si pembicara.
Contoh: “Saya akan pulang jam lima sore.” Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
Ini adalah contoh tindak tutur tidak langsung karena tuturan V berisi contoh kalimat tindak tutur ilokusi
ini lebih meng-gambarkan janji dari si pembicara komisif.
ketimbang sebuah pernyataan, jika me-ngacu pada
strukturnya.
Tindak tutur asertif atau representatif adalah tindak tutur Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
yang menjelaskan apa dan bagaimana sesuatu itu adanya, berisi penjelasan mengenain tindak tutur
misalnya pemberian pernyata-an, pemberian saran, V asertif/representatif. Hal ini dibuktikan
Contoh: “Pintu rumahnya tertutup.” Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
Ini adalah contoh tindak tutur langsung sebagai pernyataan V berisi contoh kalimat tindak tutur ilokusi
si pembicara dari sebuah kondisi. asertif.
Tindak tutur ekspresif yaitu tindak tutur yang menyangkut Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
perasaan dan sikap, misalnya berupa tindakan meminta berisi penjelasan mengenain tindak tutur
maaf, berterima kasih, menyampaikan ucapan selamat, V ekspresif. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
memuji, menyatakan belasungkawa, mengkritik; tindakan “Tindak tutur ekspresif yaitu tindak tutur
ini berfungsi untuk mengekspresikan dan mengungkapkan yang menyangkut perasaan dan sikap...”
sikap pskologis penutur terhadap mitra tutur.
Contoh: “bunga ini indah sekali!” Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
Ini adalah contoh tindak tutur langsung sebagai ekspresi V berisi contoh kalimat tindak tutur ilokusi
sikap si pembicara terhadap sebuah kondisi. ekspresif.
Tindak tutur deklarasi adalah tindak tutur yang Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
menghubungkan isi proposisi dengan redalitas yang berisi penjelasan mengenain tindak tutur
sebenarnya, misalnya membaptis, menghukum, V deklarasi. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
menetapkan, memecat, memberi nama, dsb. “Tindak tutur deklarasi adalah tindak
tutur yang menghubungkan isi...”
Contoh: “Dengan ini saya nyatakan kalian resmi menjadi Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
suami dan istri.” berisi contoh kalimat tindak tutur ilokusi
Tindak tutur deklarasi berkaitan dengan si pembicara yang deklarasi.
mempunyai otoritas untuk mensahkan pasangan tersebut V
menjadi suami dan istri. Jika tuturan ini dilakukan oleh
seseorang tanpa wewenang mensahkan, maka tindak tutur
ini tidaklah tercapai.
Melalui analisis ini, peneliti berharap mampu menggali Teks ini adalah struktur pendahuluan
“makna kontekstual” dari interaksi jual beli guna karena berisi harapan terkait hasil yang
mengenali fungsi bahasa dalam rangka mencari jenis V diperoleh melalui penelitian ini. Hal ini
pengajaran bahasa apa yang bisa digunakan secara efektif dibuktikan oleh kalimat “Melalui analisis
sehingga kompetensi berbahasa seperti yang diharakan bisa ini, peneliti berharap mampu menggali
tercapai. “makna kontekstual” dari interaksi...”
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
Definisi lebih jauh diajukan oleh Yule (Saeed, 2000)... Teks ini adalah struktur kajian pustaka
pragmatik tidaklah sepertihalnya semantik...pragmatik karena berisi definisi lebih lanjut
mengkaji bagaimana pe-nyampaian makna tidaklah semata- V mengenai teori pragmatik menurut ahli.
mata tergantung pada struktur dan pengetahuan linguistic Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Definisi
(seperti tata bahasa, leksikon, dll) dari pembicara dan lebih jauh diajukan oleh Yule (Saeed,
pendengar, tetapi juga sangat tergantung kepada kontgeks 2000)... pragmatik tidaklah sepertihalnya
dari ujaran tersebut, pengetahuan me-ngenai siapa saja semantik...”
yang terlibat...
Berdasar penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Teks ini adalah struktur kajian pustaka
Pragmatik adalah sebuah sub-bidang ilmu linguistik yang karena berisi simpulan mengenai teori
mengkaji bagaimana konteks mem-pengaruhi makna. V pragmatik.
Kajian pragmatik me-liputi: prinsip kesopanan, presuposisi,
implikatur, dan tindak tutur.
Tindak Tutur (Speech Act) Teks ini adalah struktur kajian pustaka
Austin (Saeed, 2000) menyatakan bahwa “Speech act is an karena berisi definisi mengenai teori yang
utterance defined in term of intention of the speaker and the V terkait dengan penelitian ini yaitu tindak
effect to the listener. In speaking, people do something, or tutur, dibuktikan dengan pendapat ahli
by saying something, people also do something.” Artinya “Austin (Saeed, 2000) menyatakan bahwa
tindak tutur adalah sebuah ujaran untuk menyampaikan “Speech act is an utterance defined in
maksud dari si pembicara dan efeknya terhadap si pen- term of intention of the speaker and the
dengar... effect to the listener...”
Tindak tutur “Speech act theory” berdasar Austin, dapat Teks ini adalah struktur kajian pustaka
dianalisis ke dalam tiga bagian: V karena berisi klasifikasi tindak tutur
1. Tindak tutur Lokusi (A locutionary act) , yaitu adalah Teks ini adalah struktur kajian pustaka
tindak proposisi mengacu kepada aktivitas bertutur kalimat V karena berisi penjelasan mengenai jenis
tanpa disertai tanggung jawab penuturnya untuk melakukan tindak tutur lokusi. Hal ini dibuktikan oleh
suatu tindakan tertentu. kalimat “Tindak tutur Lokusi (A
locutionary act) , yaitu adalah tindak
proposisi...”
2. Tindak tutur Ilokusi (An illocutionary act) adalah suatu Teks ini adalah struktur kajian pustaka
tindak yang dilakukan dalam mengatakan sesuatu, sebagai V karena berisi penjelasan mengenai jenis
maksud sesungguhnya dari sebuah ujaran, seperti membuat tindak tutur ilokusi. Hal ini dibuktikan
janji, membuat pernyataan, mengeluarkan perintah atau oleh kalimat “Tindak tutur Ilokusi (An
permintaan illocutionary act) adalah suatu tindak
yang dilakukan dalam...”
3. Tindak tutur Perlokusi (A Perlokusi act) adalah implikasi Teks ini adalah struktur kajian pustaka
tindak lokusi terhadap pendengar yaitu tindak tutur yang V karena berisi penjelasan mengenai jenis
dilakukan untuk mempengaruhi orang lain, menjadikan tindak tutur perlokusi. Hal ini dibuktikan
orang marah, dan menghibur seseorang. oleh kalimat “Tindak tutur Perlokusi (A
Perlokusi act) adalah implikasi tindak
lokusi terhadap pendengar...”
Mey (1994:164) menyatakan...tindak tutur komisif Teks ini adalah struktur kajian pustaka
menciptakan keharusan untuk me-lakukan (tidak) sesuatu V karena berisi penjelasan lebih lanjut
di masa depan, di mana kewajiban ini di-bebankan kepada mengenai jenis tindak tutur komisif,
si pembicara bukan si pendengar. dibuktikan dengan pendapat ahli “Mey
(1994:164) menyatakan...tindak tutur
komisif menciptakan keharusan untuk...”
Tindak tutur komisif dapat di-sampaikan melalui berbagai Teks ini adalah struktur kajian pustaka
macam kalimat, seperti perintah, pertanyaan, pernyataan, V karena berisi penjelasan lebih lanjut
atau melalui pernyataan langsung berdasarkan fungsinya. mengenai jenis tindak tutur komisif.
Kata kerja komisif terkandung dalam kata kerja setuju, Teks ini adalah struktur kajian pustaka
berjanji, ber-sumpah, menolak, dll. Sifat tindak tutur ini V karena berisi penjelasan lebih lanjut
prospektif dan berkaitan dengan komitmen dari si mengenai jenis tindak tutur komisif.
pembicara terhadap tindak lanjutnya...
... Sebuah tuturan di-nilai berhasil jika si pembicara mampu Teks ini adalah struktur kajian pustaka
dan memang berniat untuk melakukan suatu tindakan di V karena berisi penjelasan lebih lanjut
masa depan; di mana si pendengar mem-percayai bahwa si mengenai jenis tindak tutur komisif.
pembicara me-miliki kemampuan dan keinginan untuk
melakukan tindakan tersebut.
Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa setiap tindak tutur Teks ini adalah struktur kajian pustaka
memiliki fungsi berbeda tergantung kepada sudut V karena berisi simpulan mengenai teori
pandangnya. Sebuah ujaran bisa saja berfungsi lebih dari tindak tutur. Hal ini dibuktikan oleh
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
satu karena keberhasilan dari sebuah ujaran sangat kalimat “Pada akhirnya, dapat
tergantung kepada kondisi kontekstual di mana ujaran disimpulkan bahwa setiap tindak tutur
tersebut dituturkan. memiliki fungsi berbeda...”
Berdasar definisi di atas, dapat di-katakan bahwa konteks Teks ini adalah struktur kajian pustaka
dari sebuah ujaran memberikan bantuan bagi si pen-dengar V karena berisi simpulan mengenai teori
dalam menganalisis apa yang coba disampaikan oleh si konteks.
pembicara melalui sebuah ujaran...
Dalam proses komunikasi, konteks sangatlah Teks ini adalah struktur kajian pustaka
mempengaruhi kelancara komunikasi... Mey (1993: 38) V karena berisi penjelasan lebih lanjut
menyatakan... sebuah konteks bersifat dinamis, tidak statis. mengenai teori konteks, dibuktikan
Konteks dipahami sebagai situasi dan kondisi, dengan dengan pendapat ahli “Mey (1993: 38)
pemahaman, yang me-mungkinkan para partisipan dalam menyatakan... sebuah konteks bersifat
proses komunikasi menjadi saling berinteraksi, sehingga dinamis, tidak statis.”
membikin ekspresi-ekspresi linguistik mereka mampu
dipahami oleh orang lain.
Pernyataan lain diajukan oleh Werth (Yasin, 1991: 264) Teks ini adalah struktur kajian pustaka
yang membagi konteks menjadi dua bagian yaitu: ektra- V karena berisi penjelasan lebih lanjut
linguistik and konteks linguistik... Penggunaan konteks mengenai teori konteks, dibuktikan
pada pe-nelitian ini guna memberi gambaran mengenai dengan pendapat ahli “Pernyataan lain
kebudayaan di mana berlaku tuturan. diajukan oleh Werth (Yasin, 1991: 264)
yang membagi konteks menjadi dua
bagian yaitu:...”
Sampel yang digunakan dalam pe-nelitian ini adalah Teks ini adalah struktur metode karena
penjual dan pembeli di Pasar Induk Kramat Jati... Teknik V berisi deksripsi mengenai sampel
yang digunakan dalam menentukan sampel adalah teknik penelitian dan tekenik penentuan sampel.
purposive sampling. Sampel untuk penjual terdiri atas Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Sampel
penjual lauk-pauk, penjual sembako, penjual sayur-sayuran yang digunakan dalam pe-nelitian ini
dan penjual buah-buahan. Sampel untuk pembeli merupa- adalah penjual dan pembeli...”
kan pembeli yang berbelanja di Pasar Induk Kramat Jati...
Pengumpulan dari kedua jenis data di atas dilakukan Teks ini adalah struktur metode karena
dengan tiga metode yaitu metode simak libat cakap dan V berisi deksripsi mengenai teknik
metode simak bebas libat cakap yang dalam ilmu sosial pengumpulan data. Hal ini dibuktikan oleh
setara dengan observasi berpartisipan (participant- kalimat “Pengumpulan dari kedua jenis
observation) dan observasi tidak berpartisipan data di atas dilakukan dengan tiga metode
(nonparticipant-observation) serta metode wawancara. yaitu simak libat cakap...”
Data yang telah diperoleh terlebih dahulu diklasifikasikan Teks ini adalah struktur metode karena
sebelum di-analisis. Metode analisis data yang di-gunakan V berisi deksripsi mengenai metode analisis
adalah metode deskriptif, metode komparatif, dan metode data. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
kontekstual. “Metode analisis data yang di-gunakan
adalah metode deskriptif...”
Sebuah pernyataan diutarakan oleh penjual, dan direspon Teks ini adalah struktur pembahasan
oleh pembeli sebagai tindak tutur ilokusi. Makna literal dari karena berisi analisis percakapan yang
pernyataan pembeli tidak relevan dengan percakapan. V mengandung tindak tutur asertif. Hal ini
Karena penjual ber-asumsi pembeli sedang terlibat dalam dibuktikan oleh kalimat “...Pembeli
percakapan, maka pembeli menduga ada makna lain dari memahami jika penjual menggunakan
ujaran pembeli... Pembeli memahami jika penjual tindak tutur asertif sehingga pembeli
menggunakan tindak tutur asertif sehingga pembeli membuat respon yang relevan dengan
membuat respon yang relevan dengan pernyataan mahal. pernyataan mahal.”
Sebuah pernyataan diutarakan oleh X, dan direspon oleh Y Teks ini adalah struktur pembahasan
sebagai tindak tutur ilokusi. X berasumsi bahwa Y yang karena berisi analisis percakapan yang
terlibat dalam percakapan mengutarakan pernyataan yang V mengandung tindak tutur direktif. Hal ini
relevan. Makna literal dari pernyataan Y relevan dengan dibuktikan oleh kalimat “...Y memahami
per-cakapan... Y memahami jika X menggunakan tindak jika X menggunakan tindak tutur direktif
tutur direktif sehingga Y merespon dengan menyetujui dan sehingga Y merespon dengan menyetujui
langsung memilih sayuran. dan langsung memilih sayuran.”
Sebuah pernyataan diutarakan oleh Y, dan direspon oleh X Teks ini adalah struktur pembahasan
sebagai tindak tutur ilokusi. X berasumsi bahwa Y yang karena berisi analisis percakapan yang
terlibat dalam percakapan meng-utarakan pernyataan yang V mengandung tindak tutur komisif. Hal ini
relevan. Makna literal dari pernyataan Y relevan dengan dibuktikan oleh kalimat “...X memahami
percakapan... X memahami jika Y berjanji untuk memberi jika Y berjanji untuk memberi bonus jika
bonus jika belanja lagi sehingga X merespon setuju dengan belanja lagi sehingga X merespon setuju
janji Y. dengan janji Y.”
Sebuah pernyataan diutarakan oleh Y, dan direspon oleh X Teks ini adalah struktur pembahasan
sebagai tindak tutur ilokusi X berasumsi bahwa Y yang karena berisi analisis percakapan yang
terlibat dalam percakapan mengutarakan pernyataan yang V mengandung tindak tutur ekspresif. Hal
relevan. Makna literal dari pernyataan Y tidak relevan ini dibuktikan oleh kalimat “...X
dengan percakapan... X memahami jika Y sedang meng- memahami jika Y sedang meng-ekpresikan
ekpresikan perasaannya tentang barang-barang perasaannya tentang barang-barang
dagangannya. X memahami jika Y menggunakan tindak dagangannya. X memahami jika Y
tutur ekspresif. menggunakan tindak tutur ekspresif.”
REKAPITULASI HASIL PENELITIAN Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
Rekapitulasi data dari hasil temuan diambil berdasarkan penyajian rekapitulasi hasil temuan
tabel intrumen analisis kerja. Hasil analisis kemudian di- V penelitian.
hitung untuk menentukan prosentase dari tiap jenis tindak
tutur Ilokusi pada Interaksi Jual Beli di Pasar Induk Kramat
Jati.
Hasil analisis data dapat dilihat dengan mudah pada tabel Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
berikut ini: penyajian rekapitulasi hasil temuan
V penelitianm yang disajikan dalam bentuk
tabel. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
“Hasil analisis data dapat dilihat dengan
mudah pada tabel berikut ini:”
Berdasar hasil rekapitulasi di atas, dapat dilihat bahwa dari Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
empat puluh data yang dianalisis, lima belas adalah tindak penyajian hasil rekapitulasi temuan
tutur asertif, lima buah tindak tutur ekspresif, tindak tutur V penelitian.
berjumlah enam buah, tindak tutur direktif empat belas
buah dan tidak dtemukan satupun tindak tutur deklarasi.
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
Dari hasil analisis, dapat dilihat bahwa tindak tutur asertif Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
memiliki hasil temuan tertinggi yaitu tiga puluh tujuh koma simpulan mengenai hasil rekapitulasi
lima persen, sedangkan yang paling rendah adalah tindak V temuan penelitian.
tutur deklarasi yaitu nol persen.
Persentasi dari hasil analisis di atas akan lebih mudah Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
dilihat melalui grafik di bawah ini: penyajian persentase hasil analisis yang
V disertai dengan penyajian grafik.
Berdasar grafik di atas, dapat di-lihat bahwa jumlah Teks ini adalah struktur pembahasan
pemakaian tindak tutur ilokusi jenis asertif lebih sering karena berisi penjelasan/pembahasan
ketimbang tindak tutur yang lain. Jadi dapat dikatakan V mengenai grafik hasil analisis tindak tutur.
bahwa dalam bahasa interaksi jual beli, para penutur
cenderung menggunakan bahasa asertif yang berfungsi
menyampaikan informasi mengenai sesuatu.
Berdasar analisis di atas, dapat dikatakan juga bahwa Teks ini adalah struktur pembahasan
penggunaan tindak tutur asertif akan sangat berguna bagi karena berisi tafsiran mengenai hasil
efektivitas komunikasi dalam dunia pengajaran terutama V analisis. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
pengajaran bahasa. Melalui penggunaan tindak tutur asertif “Berdasar analisis di atas, dapat
dengan berbagai paradigmanya, diharap-kan dapat dikatakan juga bahwa penggunaan tindak
memberikan hasil pengajaran bahasa yang lebih baik bagi tutur asertif akan sangat berguna bagi
para peserta didik... efektivitas komunikasi dalam dunia
pengajaran...”
1. Dari empat puluh (40) tuturan yang telah dianalisis, Teks ini adalah struktur kesimpulan
jumlah tindak tutur jenis asertif mencapai lima belas buah V karena berisi ringkasan temuan penting
(15) atau mencapai tiga puluh tujuh koma lima persen dalam penelitian yakni jumlah tindak tutur
(37.5%), ini merupakan jumlah tertinggi di antara jenis asertif.
tindak tutur yang lain.
2. Dari empat puluh (40) tuturan yang telah dianalisis, Teks ini adalah struktur kesimpulan
jumlah tindak tutur jenis ekspresif mencapai lima buah (5) V karena berisi ringkasan temuan penting
atau mencapai dua belas koma lima persen (12.5%). dalam penelitian yakni jumlah tindak tutur
ekspresif.
3. Dari empat puluh (40) tuturan yang telah dianalisis, Teks ini adalah struktur kesimpulan
jumlah tindak tutur jenis komisif mencapai empat buah (6) V karena berisi ringkasan temuan penting
atau mencapai lima belas persen (15%). dalam penelitian yakni jumlah tindak tutur
komisif.
Teks ini adalah struktur kesimpulan
4. Dari empat puluh (40) tuturan yang telah dianalisis, karena berisi ringkasan temuan penting
jumlah tindak tutur jenis direktif mencapai empat belas V dalam penelitian yakni jumlah tindak tutur
buah (15) atau mencapai tiga puluh lima persen (35%). direktif.
5. Dari empat puluh (40) tuturan yang telah dianalisis, tidak V Teks ini adalah struktur kesimpulan
ditemukan tindak tutur jenis deklarasi atau nol persen (0%). karena berisi ringkasan temuan penting
dalam penelitian yakni jumlah tindak tutur
deklarasi.
Berdasar simpulan di atas, dapat dilihat bahwa para penutur Teks ini adalah struktur kesimpulan
dalam interaksi jual beli di Pasar Induk Kramat Jati V karena berisi simpulan dari temuan-
cenderung menggunakan tindak tutur asertif ketimbang temuan penelitian yang diperoleh yakni
tindak tutur yang lain, hal tersebut dapat dilihat melalui bahwa penutur dallam interaksi jual beli di
frekwensi penggunaan tindak tutur tersebut yang mencapai Pasar Induk Kramat Jati mayoritas
jumlah tiga puluh tujuh koma lima persen (37.5%). menggunakan tindak tutur asertif.
Ada adagium yang sering diguna-kan, yaitu bahasa Teks ini adalah struktur pendahuluan
menunjukkan bangsa. Adagium bijak ini nyaris tidak `ber- karena berisi penjelasan lebih lanjut
dengung` lagi sejak manusia berjalan di luar koridor V mengenai topik penelitian yakni hubungan
kebahasaan yang semesti-nya. Padahal ungkapan di atas bahasa dengan bangsa. Hal ini dibuktikan
tidak sekedar lip service bagi pengguna bahasa, namun oleh kalimat “Ada adagium yang sering
memiliki nilai tersendiri yang demikian penting dan dalam diguna-kan, yaitu bahasa menunjukkan
untuk diaplikasikan dalam totalitas tindak ber-bahasa. bangsa...”
Namun, kenyataannya dalam pengguna-an sehari-hari, Teks ini adalah struktur pendahuluan
bahasa Indonesia masih belum menjadi milik masyarakat. karena berisi penjelasan mengenai
Realitas ini tercermin pada perilaku ber-bahasa para V masalah penelitian yakni kenyataan dalam
penuturnya. Para penutur tidak dapat memahami bahasa keseharian bahwa penggunaan bahasa
secara wajar karena proses penyerapan ber-langsung tidak gramatikal/tidak logis. Hal ini
kurang tertib... Dengan kata lain, bahasa yang digunakan dibuktikan oleh kalimat “Namun,
cenderung bahasa yang tidak gramatikal... Bahkan, kenyataannya dalam pengguna-an sehari-
komunikasi berlangsung dengan lancar meskipun dengan hari... bahasa yang digunakan cenderung
bahasa yang tidak logis. bahasa yang tidak gramatikal...”
...Kelogisan bahasa seringkali dimarginalkan karena orang Teks ini adalah struktur pendahuluan
hanya berpijak pada pemahaman akan adanya komunikatif karena berisi penjelasan mengenai
bahasa. Padahal setiap bahasa yang komunikatif belum V masalah penelitian yakni kelogisan dalam
tentu menunjukkan kelogisan. Sebalik-nya, setiap bahasa berbahasa. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
yang logis sudah barang tentu komunikatif. Dengan “...Kelogisan bahasa seringkali
demikian, kelogisan bahasa menjadi faktor penentu dimarginalkan karena orang hanya
keberhasilan sebuah komunikasi atau interaksi... berpijak pada pemahaman...”
Salah satu realisasi pemahaman kelogisan bahasa adalah Teks ini adalah struktur pendahuluan
melalui ke-mampuan memahami diksi atau memilih kata karena berisi penjelasan lebih lanjut
yang tepat dan logis. Kemampuan itu diperlukan agar V mengenai masalah penelitian berupa
kegiatan berkomunikasi berlangsung lancar tanpa bentuk realisasi pemahaman kelogisan
hambatan... Oleh karena itu, untuk dapat berkomunikasi bahasa. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
secara efektif, pilihan kata atau penggunaan tata bahasa “Salah satu realisasi pemahaman
yang tepat sangatlah penting.... kelogisan bahasa adalah melalui ke-
mampuan memahami diksi...”
Untuk mewujudkan kelancaran ber-komunikasi tersebut, Teks ini adalah struktur pendahuluan
pemahaman dan ke-sadaran akan pentingnya bahasa yang karena berisi penjelasan lebih lanjut
baik dan benar perlu ditingkatkan... Apalagi persoalan ini V mengenai masalah penelitian berupa
adalah persoalan semua pihak, terutama dalam hal ini hubungan antara kelogisan bahasa dengan
adalah tindak berbahasa para awak media yang secara bahasa media. Hal ini dibuktikan oleh
langsung berhubungan dengan masyarakat pembaca... kalimat “...terutama dalam hal ini adalah
Dengan kata lain, bahasa masyarakat pembaca adalah tindak berbahasa para awak media...”
cermin bahasa media.
Terkait pemanfaatan bahasa oleh media berarti tidak Teks ini adalah struktur pendahuluan
terlepas dari eksis-tensi penulis. Penulis (penulis berita) karena berisi penjelasan lebih lanjut
harus mengenali pembacanya... Pemahaman terhadap V mengenai masalah penelitian berupa
eksistensi pembaca sebagai pengomsumsi berita pengaruh penulisan berita di media
mensyaratkan penulis untuk cermat me-milih kata yang terhadap kelogisan berbahasa masyarakat
tepat serta tidak me-lampaui batas logika. pembaca.
Selain itu, kelogisan menggaris-bawahi proses penalaran Teks ini adalah struktur kajian pustaka
yang cermat. Kegiatan berpikir logis senantiasa me- karena berisi penjelasan lebih lanjut
nempatkan informasi dalam ranah yang tanpa interpretasi. V mengenai konsep kelogisan bahasa. Hal
Setiap pesan yang di-sampaikan dapat diterima secara utuh ini dibuktikan oleh kalimat “Selain itu,
oleh orang lain, seperti maksud pem-bicara. kelogisan menggaris-bawahi proses
penalaran yang cermat...”
...bahasa merupakan suatu sistem tanda atau bunyi yang Teks ini adalah struktur kajian pustaka
dipergunakan oleh manusia untuk berkomunikasi, meng- karena berisi definisi mengenai konsep
ungkapkan perasaan, dan pikiran. Bahasa mempunyai V yang terkait dengan penelitian ini yakni
aturan-aturan dan pola yang sistematis. Tanda yang konsep bahasa. . Hal ini dibuktikan oleh
dimaksud adalah sesuatu yang dapat menimbulkan pe- kalimat “...bahasa merupakan suatu
ngertian yang sama bila orang me-nanggapinya sistem tanda atau bunyi yang
(Ensiklopedi Sastra Indonesia, 2004: 108). dipergunakan oleh manusia...”
Di sisi lain, bahasa dimaknai se-bagai sistem lambang Teks ini adalah struktur kajian pustaka
bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu karena berisi penjelasan lebih lanjut
masyarakat untuk bekerja sama, ber-interaksi, dan V mengenai konsep bahasa. Hal ini
mengidentifikasikan diri. Selain itu, bahasa juga merupakan dibuktikan oleh kalimat “Di sisi lain,
habitus perkacapan atau perkataan yang baik atau tingkah bahasa dimaknai se-bagai sistem lambang
laku yang baik. bunyi yang arbitrer...”
Terkait dengan yang terurai di atas dapat dikemukakan Teks ini adalah struktur kajian pustaka
bahwa seseorang yang dapat mempergunakan bahasa karena menjelaskan hubungan antara
dengan baik tidak serta merta memilki logika yang baik... V bahasa dengan logika, dibuktikan dengan
dalam tulisan yang berwibawa dan sekaligus pendapat ahli “...seseorang yang dapat
mencerminkan otak penulisnya yang cemerlang dapat di- mempergunakan bahasa dengan baik
jamin bahasanya dapat berfungsi dengan baik, lincah, dan tidak serta merta memilki logika yang
tidak kaku (Darma, 2007: 7). baik... (Darma, 2007: 7)”
Dengan demikian, kelogisan bahasa merupakan fenomena Teks ini adalah struktur kajian pustaka
pemanfaat-an bahasa yang secara universal dapat di-terima karena berisi simpulan mengenai konsep
dan dipahami bersama oleh masyarakat tutur... V kelogisan bahasa.
Peran Diksi dalam Habitus Linguistik Teks ini adalah struktur kajian pustaka
Istilah diksi dalam bahasa Indonesia, berasal dari kata karena berisi definisi mengenai konsep
dictionary (bahasa Inggris yang kata dasarnya diction) yang V yang terkait dengan penelitian ini yakni
berarti pemilihan kata. Dalam Webstern, diction diuraikan konsep diksi. Hal ini dibuktikan oleh
se-bagai choice of words esp with regard to correctness, kalimat “Istilah diksi dalam bahasa
clearness, or effective-ness... Indonesia, berasal dari kata dictionary...”
Untuk menyusun konstruksi kalimat, terutama kalimat Teks ini adalah struktur kajian pustaka
efektif, pelaku bahasa dapat memilih kata yang tepat, yaitu karena berisi pengertian mengenai istilah
kata yang memenuhi isoformisme, sebuah kata yang V isoformisme menurut pendapat ahli
memiliki kesamaan makna karena kesamaan pengalaman “Isoformisme terjadi manakala
masa lalu atau adanya kesamaan struktur kognitif. komunikan-komunikan berasal dari
Isoformisme terjadi manakala komunikan-komunikan budaya yang sama...(Putrayasa, 2007:
berasal dari budaya yang sama, status sosial yang sama, 7)”
dan ideologi yang sama...(Putrayasa, 2007: 7).
...kesamaan pengalaman merupakan suatu pengungkapan Teks ini adalah struktur kajian pustaka
akan kesamaan pemaham-an tentang linguistik, sehingga karena berisi pejelasan mengenai
arus komunikasi berlangsung lancar tanpa hambatan V hubungan antara sikap cermat dalam
sedikitpun akibat dari adanya kata atau istilah yang sulit memilih diksi dengan kelogisan
dipahami orang lain. Bahkan, kata atau istilah ter-sebut berbahasa. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
melewati batas logika manusia... Sikap yang cermat dalam “...Sikap yang cermat dalam memilih kata
memilih kata akan senantiasa mem-pertimbangkan akan senantiasa mem-pertimbangkan
kelogisannya. kelogisannya.”
Dengan demikian, diksi adalah pemilihan kata yang Teks ini adalah struktur kajian pustaka
bermakna tepat dan selaras (cocok penggunaannya) untuk karena berisi definisi mengenai konsep
mengungkapkan gagasan dengan pokok pembicaraan, V diksi menurut KBBI. Hal ini dibuktikan
peristiwa, kepada khalayak pembaca atau pendengar oleh kalimat “...diksi adalah pemilihan
(KBBI, 2007: 264)... kata yang bermakna tepat dan selaras...”
Diksi juga pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih Teks ini adalah struktur kajian pustaka
kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea, atau karena berisi pengertian konsep diksi
wacana. Pemilihan kata dilakukan apabila tersedia V menurut ahli “Pemilihan kata dilakukan
sejumlah kata yang arti-nya hampir sama atau bermiripan apabila tersedia sejumlah kata yang arti-
(Finoza 2005: 105)... nya hampir sama...(Finoza 2005: 105)...”
Sementara itu, diksi atau pemilih-an kata memiliki tiga Teks ini adalah struktur kajian pustaka
Jadi, pilihan kata atau diksi ber-dasarkan teori di atas dapat Teks ini adalah struktur kajian pustaka
diartikan sebagai pemilihan kata-kata yang dapat karena berisi simpulan mengenai konsep
membentuk kelompok kata atau ungkap-an-ungkapan yang V diksi dan kaitannya dengan penulis di
digunakan dalam situasi yang tepat karena penguasaan kosa media. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
kata yang banyak. Dengan kata lain, bahwa memang “Dengan kata lain, bahwa memang
pemilihan kata itu penting untuk seorang penulis agar dapat pemilihan kata itu penting untuk seorang
menyampaikan pesan dengan baik... penulis...”
Dengan demikian, diksi memiliki peran penting, baik Teks ini adalah struktur kajian pustaka
sebagai aspek pem-bentuk konstruksi kalimat secara karena berisi simpulan mengenai peran
sintaktikal maupun pengungkap informasi dalam habitus penting diksi dalam linguistik.
linguistik secara universal.
Jurnalistik dan Kelayakan Berita Teks ini adalah struktur kajian pustaka
Istilah jurnalistik atau jurnalisme berasal dari perkataan karena berisi definisi mengenai konsep
journal, artinya ‘catatan harian’ atau catatan mengenai V yang terkait dengan penelitian ini yakni
kejadian sehari-hari atau bisa juga berarti surat kabar. konsep jurnalistik. Hal ini dibuktikan oleh
Journal berasal dari bahasa Latin ‘diurnalis’, artinya harian kalimat “Istilah jurnalistik atau
atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata ‘jurnalis’, jurnalisme berasal dari perkataan
yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik. Jadi, journal, artinya ‘catatan harian’...”
jurnalisme merupakan kegiatan menghimpun berita,
mencari fakta, dan melaporkan peristiwa (Kusumaningrat,
2005: 15).
Jurnalistik atau jurnalisme sangat penting selama kurun Teks ini adalah struktur kajian pustaka
waktu yang tidak terbatas... Salah satu media komunikasi karena berisi penjelasan lebih lanjut
yang merupakan wujud aktivitas jurnalisme yang peranan- V mengenai konsep jurnalistik, khususnya
nya tidak dapat diabaikan adalah surat kabar... Sebagai media cetak/surat kabar. Hal ini
media cetak, surat kabar merupakan salah satu alat dibuktikan oleh kalimat “Sebagai media
penyedia informasi berupa berita dan pengetahuan terkini. cetak, surat kabar merupakan salah satu
Surat kabar telah berkontribusi luar biasa bagi kemajuan Teks ini adalah struktur kajian pustaka
bangsa dari berbagai segi kehidupan, terutama dari segi pe- karena berisi penjelasan mengenai
ngembangan dan pembinaan bahasa Indonesia. Salah satu V hubungan surat kabar dengan penanaman
kontribusi yang dimainkan media massa surat kabar harian kebiasaan membaca masyarakat.
adalah menanamkan kebiasaan membaca kepada
masyarakat...
Pengaruh surat kabar dalam mem-bentuk kebiasaan Teks ini adalah struktur kajian pustaka
berbahasa masyarakat sangat besar... Namun, pada ke- karena berisi penjelasan mengenai
nyataannya, masih terdapat bahasa dalam surat kabar yang V pentingnya kelogisan bahasa dalam surat
belum memadai. Oleh karena itu, bahasa yang kabar. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
dipergunakan dalam komunikasi (cetak) harus logis, dan “Oleh karena itu, bahasa yang
fenomena kelogisan berbahasa inilah yang menjadi titik dipergunakan dalam komunikasi (cetak)
tumpu kajian, terutama bahasa yang digunakan oleh pihak harus logis...”
media massa.
Kehadiran media massa atau surat kabar sebagai pengantar Teks ini adalah struktur kajian pustaka
informasi ke ruang-ruang baca masyarakat atau pe-nikmat karena berisi penjelasan mengenai surat
berita memang perlu diperhitung-kan... Ironisnya, tidak V kabar sebagai pengantar informasi ke
semua sumber informasi tersebut menciptakan masyarakat masyarkat. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
yang pintar, tetapi banyak informasi yang diterima “Kehadiran media massa atau surat
menimbulkan spekulasi di masyarakat, sehingga terjadi kabar sebagai pengantar informasi ke
kesimpangsiuran ter-hadap sebuah kasus... ruang-ruang baca masyarakat...”
Dalam Pedoman Pemakaian Bahasa dalam Pers, terdapat Teks ini adalah struktur kajian pustaka
ketentuan yang harus dipenuhi... Sebagian besar para insan karena berisi penjelasan mengenai
pers telah melaksanakan isi pedoman tersebut, tetapi di sisi V penyebab terjadinya kendala berbahasa
lain, ada pula insan pers yang mengalami kendala dalam oleh insan pers. Hal ini dibuktikan oleh
aplikasi bahasa yang baik. Kendala dalam ber-bahasa yang kalimat “...ada pula insan pers yang
baik, disebabkan oleh: mengalami kendala dalam aplikasi
bahasa yang baik...”
1. menulis di bawah tekanan waktu, arti-nya kegiatan Teks ini adalah struktur kajian pustaka
menulis dilakukan karena dikejar waktu oleh tenggat karena berisi penjelasan mengenai
(deadline) yang harus dipatuhi... Sifat penanganan berita V penyebab pertama yaitu menulis di bawah
yang tergesa-gesa itu sedikit banyak menjadi kendala untuk tekanan.
2. kemasabodohan dan kecerobohan; komponen ini Teks ini adalah struktur kajian pustaka
mencerminkan sikap malas yang dimiliki oleh para penulis/ karena berisi penjelasan mengenai
penyampai berita... Hal ini disebabkan oleh kemalasan V penyebab kedua yaitu kemasabodohan dan
berpikir, mencari kata-kata baru serta meniru bentuk- kecerobohan.
bentuk yang sudah ada atau dilakukan orang tanpa mau
menciptakan sendiri.
3. malas mengikuti petunjuk, dalam hal ini petunjuk bahasa Teks ini adalah struktur kajian pustaka
tulis, seperti tata-bahasa, kamus, dan pedoman ejaan yang karena berisi penjelasan mengenai
disempurnakan, termasuk dalam hal penggunaan... V penyebab ketiga yaitu malas mengikuti
petunjuk.
4. ikut-ikutan, hal ini berkaitan dengan kebiasaan berbahasa Teks ini adalah struktur kajian pustaka
para tokoh ter-kenal, sehingga gaya bahasanya akan selalu karena berisi penjelasan mengenai
ditiru oleh orang-orang di sekitarnya dan itu dapat V penyebab keempat yaitu ikut-ikutan.
berlangsung dalam waktu yang tanpa batas...
5. merusak arti. Penggunaan kata atau pilihan kata tidak Teks ini adalah struktur kajian pustaka
jarang merusak arti kata itu sendiri. Itulah sebabnya se- karena berisi penjelasan mengenai
orang penulis (berita) memper-timbangkan sebuah kata V penyebab kelima yaitu merusak arti.
supaya tidak merusak arti (Kusumaningrat, 2005: 166-170).
Berdasar pada paparan atau kendala yang dikemukakan Teks ini adalah struktur kajian pustaka
oleh Kusumaningrat di atas jelas bahwa setiap kegiatan me- karena berisi simpulan mengenai
nulis tentu terikat oleh pedoman tertentu, sehingga V penyebab terjadinya kendala berbahasa
kecenderungan pada ketidak-logisan bahasa dapat oleh insan pers.
dihindari...
Setiap pemberitaan berwujud pada meretasnya fenomena di Teks ini adalah struktur kajian pustaka
masyarakat kemudian kembali ke masyarakat sebagai karena berisi definisi mengenai konsep
bentuk evaluasi diri. Hal itu yang menjadi asumsi dasar V yang terkait dengan penelitian ini yakni
bagi lahirnya banyak pe-mikiran baru tentang hakikat konsep berita, dibuktikan dengan pendapat
berita. Dalam rumusannya yang sederhana, Kusumaningrat ahli “...Kusumaningrat (2005: 40)
(2005: 40) menyatakan bahwa, “Berita adalah informasi menyatakan bahwa, “Berita adalah
aktual tentang fakta-fakta dan opini yang me-narik informasi aktual tentang fakta-fakta...”
perhatian orang”...
...fenomena berbahasa para insan pers pun berdampak Teks ini adalah struktur kajian pustaka
langsung pada hampir semua pembacanya. Pem-baca tidak karena berisi simpulan mengenai tolok
saja menerima beragam informasi yang secara reseptif V ukur kelayakan berita dalam media. Hal
diperoleh dari kegiatan membaca, tetapi model bahasa yang ini dibuktikan oleh kalimat “...Itulah yang
dipakai pun cenderung di-simak dengan saksama dalam menjadi tolok ukur kelayakan sebuah
konteks totalitasnya. Itulah sebabnya bentuk-bentuk bahasa berita....”
yang digunakan oleh pers harus benar-benar `steril` dari
bahasa yang fulgar, bias, dan keluar dari konvensi. Itulah
yang menjadi tolok ukur kelayakan sebuah berita....
Adapun langkah kajian berupa pe-ngumpulan data yang Teks ini adalah struktur metode karena
diambil secara acak dari berbagai terbitan. Setelah berisi deksripsi mengenai langkah
terkumpul, data dideskripsikan kemudian dianalisis satu per V pengumpulan dan analisis data. Hal ini
satu. Sistem pengkajian dilaku-kan dengan mengamati dibuktikan oleh kalimat “Adapun langkah
unsur-unsur pem-bentuk kalimat yang secara logika me- kajian berupa pe-ngumpulan data yang
langgar konvensi. diambil secara acak dari berbagai
terbitan...”
Sejumlah data di atas diperoleh dari berbagai sumber harian Teks ini adalah struktur pembahasan
yang terbit di DKI Jakarta dan sekitarnya. Persoalan karena berisi penjelasan/pembahasan
ketidaklogisan bahasa yang terdapat dalam konteks kalimat V mengenai sumber data temuan yang
atau pernyataan tersebut dapat dikaji, seperti berikut ini. disajikan.
1. Pada kalimat atau pernyataan ‘Kerusuhan pecah di Teks ini adalah struktur pembahasan
Lampung Tengah’ ditemukan bentuk yang tidak logis, yaitu karena berisi analisis mengenai temuan
pada kata ‘pecah’. Kata ‘pecah’ merupakan bentuk kata V penelitian berupa pernyataan ‘Kerusuhan
sifat yang artinya sesuatu atau benda yang telah retak atau pecah di Lampung Tengah’ yang
hancur. Jika menilik pernyataan di atas, kata ‘pecah’ tidak mengandung ketidaklogisan. Hal ini
logis dari segi makna... Pernyataan tersebut baru logis dibuktikan oleh kalimat “Pada kalimat
apabila kata ‘pecah’ diganti dengan bentuk verba, seperti atau pernyataan ‘Kerusuhan pecah di
kata ‘terjadi’, sehingga di-peroleh sebuah pernyataan yang Lampung Tengah’ ditemukan bentuk yang
logis... tidak logis, yaitu pada kata ‘pecah’...”
2. Pernyataan ‘KPK kembangkan pe-nyelidikan Surya Teks ini adalah struktur pembahasan
Dharma Ali’ juga merupakan bentuk tidak logis. Ke- karena berisi analisis mengenai temuan
tidaklogisan bentuk atau pernyataan tersebut terdapat pada V penelitian berupa pernyataan ‘KPK
kata ‘kembangkan’ yang merupakan bentuk verba imperatif kembangkan pe-nyelidikan Surya Dharma
atau perintah... Jadi, dengan melihat kedudukan kalimat Ali’ yang mengandung ketidaklogisan.
tersebut sebagai bentuk pemberitahuan, maka kata Hal ini dibuktikan oleh kalimat
‘kembangkan’ harus diubah menjadi kata verba aktif “Pernyataan ‘KPK kembangkan pe-
transitif, yaitu kata ‘mengembangkan’... nyelidikan Surya Dharma Ali’ juga
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
merupakan bentuk tidak logis...”
3. Bentuk pernyataan ‘Sabet medali di olimpiade Teks ini adalah struktur pembahasan
matematika dunia’ tidak hanya tidak logis, tetapi karena berisi analisis mengenai temuan
pernyataan tersebut juga merupakan bentuk kalimat minor V penelitian berupa pernyataan ‘Sabet
yang sebagian konstituen intinya tidak ada. Ketidak-logisan medali di olimpiade matematika dunia’
ditemukan pada kata ‘sabet’ yang merupakan bentuk verba yang mengandung ketidaklogisan. Hal ini
pe-rintah yang secara semantis bermakna menyakiti dengan dibuktikan oleh kalimat “Bentuk
alat atau benda tajam dan ‘medali’ seakan-akan sasaran pernyataan ‘Sabet medali di olimpiade
yang harus disakiti... matematika dunia’ tidak hanya tidak
logis, tetapi pernyataan tersebut juga...”
4. Bentuk ‘Ikhtiar berkembang’ secara struktur kalimat Teks ini adalah struktur pembahasan
benar, tetapi diksi yang digunakan, yaitu kata ber-kembang, karena berisi analisis mengenai temuan
memiliki makna lain di luar makna konseptualnya, V penelitian berupa pernyataan ‘Ikhtiar
terutama ketika digabung dengan kata ikhtiar. Kata berkembang’ yang mengandung
‘berkembang’ secara logika ber-makna ‘memiliki ketidaklogisan. Hal ini dibuktikan oleh
kembang’, bukan ‘semakin luas’, sehingga kata tersebut kalimat “Bentuk ‘Ikhtiar berkembang’
tidak tepat digabungkan dengan subjeknya, yaitu ‘ikhtiar’. secara struktur kalimat benar, tetapi diksi
yang digunakan...”
5. Pada kalimat ‘Beberapa pekan ter-akhir ini, banjir Teks ini adalah struktur pembahasan
menghantui Jakarta’ termasuk kalimat yang tidak logis. karena berisi analisis mengenai temuan
Ketidaklogisan kalimat tersebut di-tandai dengan V penelitian berupa pernyataan ‘Beberapa
penggunaan kata ‘menghantui’ yang diikuti nama tempat. pekan ter-akhir ini, banjir menghantui
Selain bermakna konotatif, kata ‘ menghantui’ mengikuti Jakarta’ yang mengandung ketidaklogisan.
subjek yang bukan agent atau pelaku, se-hingga tindakan Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Pada
‘menghantui’ tidak logis dilakukan oleh ‘banjir’ yang kalimat ‘Beberapa pekan ter-akhir ini,
bukan nomina pelaku. banjir menghantui Jakarta’ termasuk
kalimat yang tidak logis...”
6. Dalam bentuk pernyataan ‘Jangan kecewakan harapan’ Teks ini adalah struktur pembahasan
sebenarnya me-rupakan komponen interjeksi se-seorang karena berisi analisis mengenai temuan
kepada siapapun yang men-jadi interlekutornya. Akan V penelitian berupa pernyataan ‘Jangan
tetapi, se-buah pemberitaan dalam media adalah suatu kecewakan harapan’ yang mengandung
realisasi dari fungsi representasional bahasa yang mem-beri kesalahan. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
informasi baru yang bukan seru-an atau perintah. Hal ini “Hal ini jelas bahwa pernyataan di atas
jelas bahwa pernyataan di atas adalah sebuah ke-salahan adalah sebuah ke-salahan berbahasa
berbahasa yang mengungkap-kan maksud tanpa melihat yang mengungkap-kan maksud tanpa
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
kejelasan makna... melihat kejelasan makna...”
7. Bentuk ‘Buku yang menyelamatkan’ termasuk kalimat Teks ini adalah struktur pembahasan
yang tidak logis. Hal itu terbukti dengan penggunaan kata karena berisi analisis mengenai temuan
‘menyelamatkan’ sebagai ‘pusat’ yang didahului oleh V penelitian berupa pernyataan ‘Buku yang
konjungsi ‘yang’, sehingga mengubah fungsi ‘menye- menyelamatkan’ yang mengandung
lamatkan’ tidak bisa lagi sebagai predikat atau pusat dan ketidaklogisan. Hal ini dibuktikan oleh
menimbulkan perubahan pada status kalimat men-jadi kalimat “Bentuk ‘Buku yang
frase. Selain itu, subjek ‘buku’ juga tidak dapat melakukan menyelamatkan’ termasuk kalimat yang
kegiatan atau pekerjaan apapun dalam konteks kalimat tidak logis. Hal itu terbukti dengan...”
seperti di atas karena ‘buku’ adalah benda mati...
8. Pernyataan ‘Jumlah dosen ditertib-kan’ sebenarnya Teks ini adalah struktur pembahasan
memenuhi standar sebuah kalimat utuh, tetapi dengan karena berisi analisis mengenai temuan
hadirnya kata ‘dosen’ sebagai subjek kalimat tersebut V penelitian berupa pernyataan ‘Jumlah
mengindikasikan dosen yang semrawut, carut marut, dan dosen ditertib-kan’ yang mengandung
kondisi yang tidak kondusif. Apalagi di depan subjek ketidaklogisan. Hal ini dibuktikan oleh
terdapat kata ‘jumlah’, hal itu sama sekali membuat kalimat kalimat “Apalagi di depan subjek terdapat
tersebut tidak logis... kata ‘jumlah’, hal itu sama sekali
membuat kalimat tersebut tidak logis...”
Ungkapan ‘Mata melotot bahkan menyalak’ merupakan Teks ini adalah struktur pembahasan
pernyataan yang berlebihan. Ungkapan atau kalimat karena berisi analisis mengenai temuan
tersebut dapat diterima akal jika hanya dibatasi pada subjek V penelitian berupa pernyataan ‘Mata
‘mata’ dan predikat ‘melotot’ saja. Muncul-nya istilah melotot bahkan menyalak’ yang
‘menyalak’ untuk subjek ‘mata’ menimbulkan kesalahan mengandung ketidaklogisan. Hal ini
dalam pemaknaan... dibuktikan oleh kalimat “Ungkapan
‘Mata melotot bahkan menyalak’
merupakan pernyataan yang
berlebihan...”
10. Dalam kalimat ‘Daihatsu genjot pasar daerah’ terdapat Teks ini adalah struktur pembahasan
kata ‘genjot’ yang di-posisikan sebagai predikat atau pusat karena berisi analisis mengenai temuan
kalimat. Kata ‘genjot’ merupakan bentuk verba aktif V penelitian berupa pernyataan ‘Daihatsu
transitif yang dapat dilakukan oleh subjek ‘orang’ bukan genjot pasar daerah’ yang mengandung
benda mati, seperti daihatsu. Kalimat tersebut menciptakan ketidaklogisan. Hal ini dibuktikan oleh
makna kias, padahal dalam skala logika, kata harus dipakai kalimat “Kalimat tersebut menciptakan
dalam makna denotatif-nya... makna kias, padahal dalam skala logika,
kata harus dipakai dalam makna
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
denotatif-nya...”
11. Pernyataan ‘Kebijakan ini harus di-terapkan jangan Teks ini adalah struktur pembahasan
sampai jadi bangkai’ merupakan bentuk yang juga tidak karena berisi analisis mengenai temuan
masuk akal... Penggunaan kata ‘bangkai’ untuk ‘kebijakan’ V penelitian berupa pernyataan ‘Kebijakan
merupakan sesuatu yang tidak logis disebabkan oleh ini harus di-terapkan jangan sampai jadi
pemakna-an yang terjadi di luar konteks karena ‘kebijakan’ bangkai’ yang mengandung
adalah sesuatu yang bukan benda dan tidak dapat di- ketidaklogisan. Hal ini dibuktikan oleh
manfaatkan atau digunakan.. kalimat “Pernyataan ‘Kebijakan ini harus
di-terapkan jangan sampai jadi bangkai’
merupakan bentuk yang juga tidak masuk
akal...”
12. Ada pernyataan ‘Siapkan tiga ribuan buffer stock’. Teks ini adalah struktur pembahasan
Pernyataan tersebut tidak logis disebabkan oleh maksud karena berisi analisis mengenai temuan
kalimat yang tidak tepat. Pernyataan itu seharusnya V penelitian berupa pernyataan ‘Siapkan tiga
berbentuk repre-sentasional, yaitu pemberian infor-masi ribuan buffer stock’ yang mengandung
kepada halayak pembaca bukan memerintahkan pembaca ketidaklogisan. Hal ini dibuktikan oleh
untuk me-nyiapkan sesuatu... kalimat “Ada pernyataan ‘Siapkan tiga
ribuan buffer stock’. Pernyataan tersebut
tidak logis disebabkan oleh...”
13. Satuan ‘Mengais rejeki lewat dongeng’ termasuk bukan Teks ini adalah struktur pembahasan
kalimat. Selain bentuk seperti itu hanya berupa kelompok karena berisi analisis mengenai temuan
kata atau frase, juga me-milki pilihan kata yang tidak logis, V penelitian berupa pernyataan ‘Mengais
seperti pada kata ‘mengais’. Bentuk ‘mengais’ bermakna rejeki lewat dongeng’ yang mengandung
‘mencari sesuatu dengan alat yang disebutkan pada kata ketidaklogisan. Hal ini dibuktikan oleh
dasarnya’ di tempat yang tidak layak karena kata tersebut kalimat “Selain bentuk seperti itu hanya
mem-punyai konotasi kasar... berupa kelompok kata atau frase, juga
me-milki pilihan kata yang tidak logis,
seperti pada kata ‘mengais’.”
14. Kalimat ‘Peringatan banjir pun gunakan Teks ini adalah struktur pembahasan
sirene’merupakan sebuah kalimat yang tidak layak. karena berisi analisis mengenai temuan
Kalimat ter-sebut memperlihatkan penggabungan dari dua V penelitian berupa pernyataan ‘Peringatan
pernyataan, yaitu bentuk pemberian informasi ‘Peringatan banjir pun gunakan sirene’ yang
banjir’ dan bentuk perintah ‘gunakan sirene’. Dalam sebuah mengandung kesalahan. Hal ini dibuktikan
struktur kalimat yang benar, kedua kalimat atau pernyataan oleh kalimat “Kalimat ‘Peringatan banjir
itu harus menjadi komponen sendiri-sendiri... pun gunakan sirene’merupakan sebuah
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
kalimat yang tidak layak..”
15. Bentuk yang tidak logis terdapat pula pada pernyataan Teks ini adalah struktur pembahasan
‘Polisi kebingungan mengorek identitas korban’. Kalimat karena berisi analisis mengenai temuan
tersebut selain tidak logis juga sangat membingungkan... V penelitian berupa pernyataan ‘Polisi
Secara logika, tidak mungkin ‘mengorek’ identitas karena kebingungan mengorek identitas korban’
di dalam diri korban tidak terdapat sesuatu berupa identitas. yang mengandung ketidaklogisan. Hal ini
Seharusnya kata ‘me-ngorek’ diganti dengan ‘mencari dibuktikan oleh kalimat “Bentuk yang
tahu’ atau ‘menanyakan’ identitas... tidak logis terdapat pula pada pernyataan
‘Polisi kebingungan mengorek identitas
korban’”
Dari sejumlah data yang telah dikaji di atas terlihat bahwa Teks ini adalah struktur pembahasan
penggunaan bahasa dalam media atau surat kabar harian karena berisi simpulan mengenai temuan-
menunjukkan kondisi yang memprihatin-kan. V temuan penelitian yang telah dibahas dan
Kekurangcermatan memilih kata acapkali menimbulkan kaitannya dengan situasi kebahasaan
dampak yang tidak ‘sehat’, baik untuk penulis sendiri dalam dunia jurnalistik. Hal ini dibuktikan
maupun pada penikmat berita atau para interlekutornya. oleh kalimat “Dari sejumlah data yang
Akibatnya, situasi ke-bahasaan yang mewarnai dunia telah dikaji di atas terlihat bahwa
jurnalistik tidak akan pernah bisa di-benahi meski kerapkali penggunaan bahasa dalam media atau
upaya pembinaan dilaksaanakan. surat kabar harian menunjukkan kondisi
yang memprihatin-kan...”
Apabila hal ini terus terjadi tanpa pemecahan yang Teks ini adalah struktur kesimpulan
signifikan, keprihatinan tentang kondisi kebahasaan akan karena berisi ringkasan temuan penting
berubah menjadi kekacauan dalam totalitas per-tuturan, V dalam penelitian yakni mengenai dampak
terutama dalam proses pen-transferan informasi. Selain itu, yang dapat ditimbulkan apabila masalah
patologi bahasa media tidak akan pernah bisa kelogisan bahasa terus terjadi.
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
‘disembuhkan’, sehingga berdampak pada penerimaan
informasi yang senantiasa ‘dilumuri oleh kuman’
ketidaklogisan, terlepas dari pemanfaatan bahasa yang
komunikatif.
Surat resmi memuat informasi-informasi tertentu, berupa Teks ini adalah struktur pendahuluan
perintah, pemberitahuan, tugas, permintaan, serta teguran. karena berisi penjelasan lebih lanjut
Oleh karena itu, surat hendaknya ditulis dengan V mengenai objek penelitian (surat resmi).
menggunakan bahasa yang efektif, bahasa yang baik dan Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Oleh
benar sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. karena itu, surat hendaknya ditulis
Penggunaan bahasa yang baku dalam surat resmi akan dengan menggunakan bahasa yang
...Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan, kesalahan Teks ini adalah struktur pendahuluan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai karena berisi penjelasan mengenai
dengan kaidah ejaan dalam surat resmi terjadi dalam V masalah penelitian yakni fakta bahwa
pembuatan surat-surat resmi yang dikeluarkan oleh adanya kesalahan penggunaan bahasa
organisasi mahasiswa di lingkungan kampus. Mahasiswa Indonesia dalam surat resmi oleh
sebagai kaum intelektual dan terpelajar seharusnya paham mahasiswa. Hal ini dibuktikan oleh
terhadap penulisan surat yang sesuai dengan kaidah... kalimat “...Berdasarkan pengamatan
peneliti di lapangan, kesalahan
penggunaan bahasa Indonesia...dalam
surat resmi...”
Kesalahan atau ketidaktepatan ditemukan, misalnya, dalam Teks ini adalah struktur pendahuluan
surat pemberitahuan kegiatan yang mencantumkan tempat, karena berisi penjelasan mengenai
tanggal, dan waktu pelaksanaan. Sebagian besar kesalahan V masalah penelitian berupa jenis-jenis
dalam penulisan surat terjadi saat penulisan huruf awal kesalahan/ketidaktepatan yang ditemukan
pada tempat, tanggal, dan waktu menggunakan huruf dalam surat resmi. Hal ini dibuktikan oleh
kapital. Seharusnya penulisannya tidak menggunakan huruf kalimat “Kesalahan atau ketidaktepatan
kapital. ditemukan, misalnya, dalam surat
pemberitahuan kegiatan...”
Kesalahan yang terjadi dalam penulisan surat dinas sedapat Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
mungkin dihindari, karena surat dinas yang dikirimkan ke berisi simpulan terkait kesalahan yang
orang lain harus jelas maksudnya. Bentuk penyimpangan, V terjadi dalam penulisan surat resmi. Hal
khususnya dalam hal ejaan akan menjadikan informasi ini dibuktikan oleh kalimat “Kesalahan
surat sulit untuk dipahami dan surat tidak dapat digunakan yang terjadi dalam penulisan surat dinas
sebagai media pembelajaran bahasa Indonesia yang baik sedapat mungkin dihindari, karena...”
dan benar...
Surat juga digunakan sebagai alat komunikasi tertulis, surat Teks ini adalah struktur kajian pustaka
berguna sebagai wakil suatu organisasi atau perorangan, karena berisi penjelasan mengenai fungsi
sebagai pedoman dan dasar bertindak, serta sebagai V dan penggolongan surat berdasarkan
keterangan... Surat tidak hanya bersifat perseorangan, pemakaiannya. Hal ini dibuktikan oleh
namun juga dapat bersifat kelompok dalam hal maksud dan kalimat “...surat berguna sebagai wakil
tujuannya... Pengggolongan surat ber-dasarkan suatu organisasi atau perorangan...
pemakaiannya, yaitu: Pengggolongan surat ber-dasarkan
pemakaiannya, yaitu...”
1. Surat pribadi, merupakan surat dari individu kepada Teks ini adalah struktur kajian pustaka
individu lain atau kepada organisasi. Surat pribadi sifatnya karena berisi definisi mengenai jenis surat
privasi, yaitu surat yang dibuat oleh seseorang kepada V pribadi. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
teman, keluarga, atau orang-orang terkasih, sedangkan “Surat pribadi, merupakan surat dari
surat pribadi yang sifat-nya resmi yaitu surat yang dibuat individu kepada individu lain atau kepada
oleh seseorang kepada pejabat atau instansi, organisasi, organisasi.”
atau lembaga.
2. Surat pemerintah, merupakan surat resmi yang Teks ini adalah struktur kajian pustaka
digunakan untuk ke-pentingan administrasi pemerintah-an. karena berisi definisi mengenai jenis surat
Surat ini menggunakan bentuk dan bahasa yang baku V perintah. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
mengingat surat pemerintahan termasuk ke dalam surat “Surat pemerintah, merupakan surat
resmi. resmi yang digunakan untuk ke-pentingan
administrasi pemerintah-an.”
3. Surat niaga atau surat bisnis, merupakan surat yang Teks ini adalah struktur kajian pustaka
dipakai organisasi kemasyarakatan, misal-nya surat yang V karena berisi definisi mengenai jenis surat
dibuat oleh yayasan. (Anam dan Rosadi, 2016: 157). niaga. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
“Surat niaga atau surat bisnis,
merupakan surat yang dipakai organisasi
kemasyarakatan...”
Setiap surat, baik surat resmi maupun tidak resmi terdiri Teks ini adalah struktur kajian pustaka
atas bagian-bagian... Bagian-bagian surat resmi antara lain karena berisi penjelasan mengenai bagian-
adalah kepala (kop surat), nomor, tanggal, lampiran, hal V bagian surat. Hal ini dibuktikan oleh
atau perihal, alamat tujuan, salam pembuka, isi surat, salam kalimat “Bagian-bagian surat resmi
penutup, dan tembusan. antara lain adalah kepala (kop surat),
Surat resmi merupakan jenis surat yang memiliki kekuatan Teks ini adalah struktur kajian pustaka
hukum yang dapat digunakan sebagai alat bukti tertulis... karena berisi definisi mengenai konsep
Djauharie (2004:15) berpendapat “Surat resmi adalah surat V yang terkait dengan penelitian ini yakni
yang dibuat oleh suatu instansi, organisasi, atau lembaga konsep surat resmi, dibuktikan dengan
perusahaan yang ditujukan kepada seseorang atau lembaga pandapat ahli “Djauharie (2004:15)
tertentu lainnya, serta keberadaan instansi, lembaga, berpendapat “Surat resmi adalah surat
organisasi, dan perusahaan tersebut disahkan secara yang dibuat oleh suatu instansi,
hukum”. organisasi, atau lembaga perusahaan...”
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan Teks ini adalah struktur kajian pustaka
bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca karena berisi definisi mengenai konsep
sebagai sarananya (Finoza, 2013: 19). Ejaan merupakan V yang terkait dengan penelitian ini yakni
kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi konsep ejaan, dibuktikan dengan pandapat
keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam ahli “Ejaan adalah seperangkat aturan
bahasa tulis... Dalam memahami ejaan, perlu diperhatikan tentang cara menuliskan bahasa dengan
beberapa kriteria sebagai berikut: menggunakan huruf, kata, dan tanda baca
sebagai sarananya (Finoza, 2013: 19).”
1. Prinsip kecermatan, sistem ejaan tidak boleh kontradiksi. Teks ini adalah struktur kajian pustaka
2. Prinsip kehematan, penggunaan satu huruf untuk satu karena berisi uraian mengenai
fonem tidak menjadi pegangan yang mutlak. V kriteria/prinsip dalam memahami ejaan
3. Prinsip keluwesan, suatu ejaan tidak menutup menurut ahli. Hal ini dibuktikan oleh
kemungkinan akan menimbulkan perkembangan bahasa. kalimat “Prinsip kecermatan, sistem ejaan
4. Prinsip kepraktisan, dalam ejaan diusahakan untuk tidak tidak boleh kontradiksi...”
menggunakan huruf-huruf di luar kelaziman. (Kushartanti,
2007: 84)
Jadi, ejaan merupakan aturan kebahasaan yang mengatur Teks ini adalah struktur kajian pustaka
tata cara penggunaan bahasa. Ejaan yang digunakan karena berisi simpulan mengenai konsep
sebagai pedoman dalam bahasa Indonesia saat ini adalah V ejaan.
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang meliputi
pemakaian huruf, penulisan kata, serta penulisan tanda
baca.
Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang Teks ini adalah struktur kajian pustaka
beranggotakan mahasiswa. Organisasi ini dapat berupa karena berisi pengertian mengenai konsep
Khusus untuk organisasi mahasiswa di dalam lingkungan Teks ini adalah struktur kajian pustaka
internal kampus merupakan organisasi legal yang memiliki karena berisi penjelasan mengenai
kekuatan hukum dalam berdinamika di dalam lingkungan V pengertian organisasi mahasiswa intra
sebuah institusi pendidikan setingkat universitas... kampus. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
Organisasi intrakampus dapat berupa Senat Mahasiswa, “Khusus untuk organisasi mahasiswa di
Badan Eksekutif Mahasiswa, Unit Kegiatan Mahasiswa, dalam lingkungan internal kampus
Himpunan Mahasiswa Jurusan, dan lain-lain. merupakan organisasi legal...”
Kesalahan yang terjadi pada surat yang penulis analisis Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
antara lain: penyajian temuan dalam penelitian berupa
Dari deskripsi data yang telah penulis lakukan, maka dapat Teks ini adalah struktur pembahasan
diberikan penafsiran dan uraian terhadap penelitian karena berisi persentase dari hasil
mengenai penggunaan ejaan pada surat resmi organisasi V penafsiran terhadap penelitian penggunaan
mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI melalui ejaan pada surat resmi organisasi
persentase sebagai berikut: mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI.
Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Dari
deskripsi data yang telah penulis lakukan,
maka dapat diberikan penafsiran dan
uraian terhadap penelitian...”
1. Kesalahan penulisan “tanggal, waktu, tempat” Teks ini adalah struktur pembahasan
х = 1818 x 100% = 100 % karena berisi persentase dari hasil
2. Kesalahan penulisan “singkatan” V penafsiran terhadap penelitian penggunaan
х = 1018 x 100% = 55,6 % ejaan pada surat resmi organisasi
3. Kesalahan penulisan kata “sapaan” mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI.
х = 918 x 100% = 50 %
4. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kata
“Nabi/Tuhan”
х = 118 x 100% = 5,6 %
5. Kesalahan penulisan “gabungan kata”
х = 118 x 100% = 5,6 %
6. Kesalahan penggunaan “tanda hubung”
х = 118 x 100% = 5,6 %
10 DIALEKTIKA Abstrak: Masyarakat Bali memiliki tradisi Usada sebagai Teks ini adalah struktur abstrak karena
: Naskah tradisi pengobatan... Sejak dahulu Usada sangat terkenal disajikan secara ringkas, padat, dan
Usada sebagai dan populer di dalam kehidupan masyarakat Bali. Hal itu mencantumkan ide-ide penting dalam
Kearifan dibuktikan oleh banyaknya manuskrip yang ditulis di atas artikel yakni tujuan, prosedur, serta
Lokal lontar dalam bahasa dan aksara Bali yang disebut dengan V ringkasan hasil penelitian. Hal ini
Masyarakat lontar Usada. Tujuan artikel ini mengungkap perobatan dibuktikan oleh kalimat “Tujuan artikel
Bali dalam Usada, mengetahui jenis, dan sistem pengetahuan ini mengungkap perobatan dalam Usada,
perobatan masyarakat Bali. Untuk mendukung pemahaman mengetahui jenis, dan sistem pengetahuan
dalam kajian ini digunakan metode kualitatif dengan perobatan masyarakat Bali. Untuk
inventarisasi, deskripsi, dan kajian isi... Dari hasil kajian ini mendukung pemahaman dalam kajian ini
diperoleh beberapa hal penting. Pertama, Usada Bali digunakan metode kualitatif dengan
sebagai kekayaan pengetahuan lokal dipelihara masyarakat inventarisasi, deskripsi, dan kajian isi...
Bali sebagai pemilik tradisi, baik lontarnya maupun Dari hasil kajian ini diperoleh beberapa
pengetahuannya. Kedua, khazanah Usada merupakan hal penting. Pertama, Usada Bali sebagai
sistem pengobatan yang sangat beragam... Ketiga, kekayaan pengetahuan lokal dipelihara
pengobatan penyakit diperuntukkan bagi anak-anak dan masyarakat Bali sebagai pemilik
orang dewasa, termasuk pengobatan perempuan hamil dan tradisi...”
melahirkan..
Kata kunci: manuksrip; Usada; lontar; mantra
Genre obat-obatan dalam naskah Nusantara sangat penting Teks ini adalah struktur pendahuluan
untuk menjaga kesehatan tubuh, baik fisik maupun psikis. karena menghubungkan antara topik
Jenis naskah ini dimiliki oleh banyak suku di Indonesia, V dengan objek penelitian yakni tradisi
seperti Jawa, Sunda, Sasak, Melayu, Bugis, Makassar, perobatan masyarakat Bali yang bernama
Batak, dan Bali... Di antara berbagai suku tersebut, tradisi Usada. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
perobatan yang masih hidup dan tetap aktif dalam sistem “...tradisi perobatan yang masih hidup
perobatan tradisional saat ini adalah masyarakat Bali yang dan tetap aktif dalam sistem perobatan
disebut dengan Usada... tradisional saat ini adalah masyarakat
Bali yang disebut dengan Usada...”
Salah satu bukti bahwa perawatan tradisi perobatan Teks ini adalah struktur pendahuluan
berlanjut hingga kini, di antaranya dengan banyaknya karena berisi penjelasan lebih lanjut
pedanda yang masih aktif mengobati masyarakat dan V mengenai objek penelitian yakni naskah
banyaknya koleksi naskah yang dimiliki para pedanda. Usada Bali. Hal ini dibuktikan oleh
Naskah Usada yang ditulis di atas lontar di Bali sangat kalimat “Naskah Usada yang ditulis di
besar jumlahnya. Lontar itu dianggap suci termasuk atas lontar di Bali sangat besar
aksaranya... Usada adalah istilah untuk sistem perobatan jumlahnya. Lontar itu dianggap suci...”
masyarakat Bali yang ditulis di atas lontar dengan bahasa
dan aksara Bali.
Di samping itu, lontar Usada ini juga disimpan dalam Teks ini adalah struktur pendahuluan
berbagai perpustakaan, baik di dalam maupun di luar karena berisi penjelasan mengenai tempat
negeri. Lontar Usada di dalam negeri... Lembaga di Bali V keberadaan objek penelitian (naskah
yang paling banyak menyimpan lontar Usada adalah Usada Bali). Hal ini dibuktikan oleh
Gedong Kirtya. Karangan ini menggunakan sumber Usada kalimat “Lembaga di Bali yang paling
koleksi tiga lembaga dan tiga koleksi pribadi. Lembaga itu banyak menyimpan lontar Usada adalah
adalah Balai Bahasa Bali, Denpasar, Gedong Kirtya, Gedong Kirtya...”
Singaraja, Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas
Udayana, dan naskah koleksi perorangan...
Usada adalah ilmu pengobatan tradisional Bali memiliki Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
banyak ajaran dan ajaran itu berkaitan dengan berbagai cara berisi penjelasan mengenai daya tarik
pengobatan dan berbagai upacara dalam penyucian diri... V objek penelitian (naskah Usada). Hal ini
Keberadaan Usada sebagai naskah obat-obatan yang dibuktikan oleh kalimat “Keberadaan
menjadi kekayaan tradisi tulis Nusantara ini telah menarik Usada sebagai naskah obat-obatan yang
perhatian para peneliti. Bukan hanya Usada yang menjadi menjadi kekayaan tradisi tulis Nusantara
kekayaan masyarakat Bali yang menarik perhatian, ini telah menarik perhatian para
melainkan juga berbagai jenis obat-obatan tradisional dari peneliti...”
daerah lainnya, seperti Jawa, Sunda, dan Melayu.
Beberapa diskusi naskah obat-obatan tradisional sudah Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
diselenggarakan oleh beberapa lembaga, di antaranya berisi penjelasan mengenai
Perpustakaan Nasional pada September tahun 2011 V penyelenggaraan diskusi naskah obat-
mengadakan seminar naskah obat-obatan. Seminar itu obatan tradisional, serta kaitan tradisi
diberi nama “Pengobatan Tradisional dalam Naskah pengobatan tradisional dengan antropologi
Nusantara”. Tradisi pengobatan oleh Forster (1978) menurut pandangan ahli “Tradisi
dikaitkan dengan dunia antropologi, yang memperhatikan pengobatan oleh Forster (1978) dikaitkan
kehidupan masyarakat. Dalam antropologi pengobatan dengan dunia antropologi, yang
tradisional pada masyarakat dimasukkan ke dalam memperhatikan kehidupan masyarakat.”
etnomedicine...
Memasuki abad modern, perkembangan tradisi pengobatan Teks ini adalah struktur pendahuluan
tradisional mulai menurun... Namun, ketika obat-obat karena berisi penjelasan mengenai alasan
modern mulai menimbulkan masalah karena tingginya V masyarakat Bali tetap menjaga kearifan
kandungan bahan kimia di dalamnya dan orang sadar akan lokal Usada di zaman modern ini. Hal ini
bahaya obat modern, orang-orang mulai kembali ke obat- dibuktikan oleh kalimat “Pemikiran
obatan tradisional... Pemikiran kembali ke alam (nature) kembali ke alam (nature) dan sadar pada
dan sadar pada kearifan lokal yang dimiliki nenek moyang, kearifan lokal yang dimiliki nenek
masyarakat kembali menengok pengetahuan tradisi yang moyang, masyarakat kembali menengok
menjadi kekayaan mereka. Dengan begitu masyarakat Bali pengetahuan tradisi...”
memelihara kearifan lokal Usada-nya hingga kini.
Berkaitan dengan hal itu, untuk menggali konsep Teks ini adalah struktur pendahuluan
masyarakat Bali tentang kesehatan dan cara pengobatan karena berisi penjelasan mengenai tujuan
dari penyakit, dalam tulisan ini akan digali kekayaan V serta permasalahan dalam penelitian ini.
pengetahuan masyarakat Bali tentang kesehatan dan obat- Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Untuk
obatan. Untuk itu, permasalahan yang menarik untuk itu, permasalahan yang menarik untuk
dibahas adalah pengetahuan perobatan seperti apa saja yang dibahas adalah pengetahuan perobatan
ada dalam Usada... dan bagaimana pengobatan itu seperti apa saja yang ada dalam
dilakukan seperti yang terungkap dalam naskah Usada Usada...”
Bali...
Tujuan tulisan ini adalah mengetahui jenis dan sistem Teks ini adalah struktur pendahuluan,
pengetahuan perobatan masyarakat Bali dan cara yang namun mengandung struktur metode
disampaikan dalam pengobatan naskah Usada Bali. Untuk V karena berisi deskripsi mengenai prosedur
mencapai tujuan ini, sumber data yang digunakan adalah penelitian berupa sumber data, data, dan
naskah-naskah yang diperoleh di lapangan... Data primer metode penelitian. Hal ini dibuktikan oleh
juga diperoleh dari koleksi lontar Usada Fakultas Sastra kalimat “...sumber data yang digunakan
Universitas Udayana dan beberapa naskah koleksi Gedong adalah naskah-naskah yang diperoleh di
Kirtya. Untuk mencapai tujuan di atas, digunakan metode lapangan... Data primer juga diperoleh
kualitatif.... Di samping itu digunakan juga studi pustaka dari koleksi lontar Usada...”
untuk mengetahui keberadaan naskah yang berkaitan
dengan kesehatan.
Beberapa pemerhati pengetahuan tradisional bahkan Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
mempunyai ide untuk bekerja sama dengan farmasi yang berisi penjelasan mengenai bentuk
bertugas membuat berbagai obat untuk menyembuhkan V kerjasama yang telah dilakukan oleh
penyakit. Dua tokoh kecantikan wanita Indonesia, Mooryati pemerhati terkait pembuatan obat-obatan
Sudibyo dan Martha Tilaar, bersama dengan pakar tradisional.
tradisional menggali khazanah kesehatan yang menjadi
ilmu leluhur, khususnya Jawa...
Berbagai tesis sudah banyak yang mengambil bidang ilmu Teks ini adalah struktur pendahuluan,
ini untuk kajian di antaranya Lestyawati (1984) yang namun mengandung struktur kajian
meneliti “Pengobatan Tradisional di Balekerto untuk V pustaka karena berisi penjelasan mengenai
kelulusan bidang studinya di UGM. Tradisi masyarakat penelitian relevan yang terdahulu. Hal ini
Jawa dalam hal kesehatan juga dikaji oleh Subalidinata, dibuktikan oleh kalimat “Berbagai tesis
R.S. (1985) yang diberi judul “Primbon dalam Kehidupan sudah banyak yang mengambil bidang
Masyarakat Jawa”. Hasil penelitiannya ini diterbitkan ilmu ini untuk kajian di antaranya
dalam Aksara dan Ramalan Nasib dalam Kebudayaan Jawa Lestyawati (1984)...”
Khazanah Usada Bali dan Cara Pengobatan Penyakit Artikel ini tidak memiliki bab kajian
pustaka dan metode, sehingga langsung ke
Khazanah lontar Usada di Bali, seperti yang sudah
V bab hasil dan pembahasan yang diberi
dinyatakan di atas, disimpan di beberapa lembaga dan
judul “Khazanah Usada Bali dan Cara
koleksi pribabdi masyarakat. Di antaranya lembaga yang
Pengobatan Penyakit”. Teks ini adalah
memiliki jumlah koleksi lontar Usada yang banyak
struktur pembahasan karena berisi
jumlahnya adalah Gedong Kirtya, Singaraja, Bali. Di
penjelasan/pembahasan mengenai tempat
samping lembaga itu, ada juga di antaranya koleksi
keberadaan naskah Usada Bali. Hal ini
Fakultas Sastra, Universitas Udayana. Perpustakaan
dibuktikan oleh kalimat “Khazanah lontar
Nasional sebagai lembaga nasional yang menangani
Usada di Bali, seperti yang sudah
pernaskahan yang menjadi koeksi Indonesia juga memiliki
dinyatakan di atas, disimpan di beberapa
naskah Usada...
lembaga dan koleksi pribabdi
masyarakat.”
Adapun koleksi yang diperoleh di lapangan adalah koleksi Teks ini adalah struktur pembahasan
naskah Gedong Kirtya yang sudah diterbitkan, seperti karena berisi penjelasan/pembaahasan
Usada Sari, 2007 dan Usada Tuju (rematik), 2007... Di V mengenai koleksi-koleksi naskah Usada
samping naskah itu, diperoleh juga naskah Usada yang yang diperoleh di lapangan. Hal ini
sudah dialihaksarakan, tetapi belum diterbitkan naskah itu dibuktikan oleh kalimat “Adapun koleksi
adalah Pemerintah Provinsi Daerah Tingkat I Bali, Pusat yang diperoleh di lapangan adalah koleksi
Dokumentasi Kebudayaan Bali. Naskah itu antara lain naskah Gedong Kirtya yang sudah
adalah “Usada Sawah” (penanggulangan hama diterbitkan, seperti Usada Sari, 2007 dan
padi/sawah),”Usada Bang”, “Tarupramana”... Dalam Usada Tuju (rematik), 2007...”
koleksi naskah pribadi ditemukan lontar juga beberapa
naskah, seperti “Usada Kandaning Babai”, “Usada
Penglukatan Gering”...
Data Usada dari Fakultas Sastra Universitas Udaya Teks ini adalah struktur pembahasan
diperoleh dari naskah yang sudah dialihaksarakan dan karena berisi penjelasan/pembahasan
diterjemahkan oleh tim Fakultas Sastra Universitas V mengenai data penelitian berupa naskah-
Udayana. Dalam laporan yang berjudul “Lontar Usada naskah Usada dari dari Fakultas Sastra
Bali, 2007” di dalamnya terdapat beberapa judul, yakni Universitas Udaya yang beberapa di
“Usada Buduh” (pengobatan sakit untuk orang gila), antaranya akan dikaji dalam penelitian ini.
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
“Usada Cukildaki” (pengobatan rematik) , ‘Usada Dalem” Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Data
(pengobatan penyakit dalem)... Di antara naskah-naskah Usada dari Fakultas Sastra Universitas
tersebut dalam makalah ini hanya dibahas beberapa naskah Udaya diperoleh dari naskah yang sudah
dengan kasus penyakit dan sistem pengobatannya yang dialihaksarakan dan diterjemahkan oleh
dianggap menarik dan unik. tim Fakultas Sastra Universitas
Udayana.”
Pada dasarkan Usada-Usada tersebut dapat diklasifikasi ke Teks ini adalah struktur pembahasan
dalam beberapa jenis, di antaranya (1) Usada buduh adalah karena berisi penjelasan/pembahasan
cara mengobati orang sakit jiwa, (2) obat-obatan untuk V mengenai klasifikasi naskah-naskah
anak-anak yang disebut Usada rare. (3) Usada untuk Usada, serta penjelasan mengenai hal
penyakit cacar disebut Usada kucacar, (4) Usada untuk menarik dan kendala dalam memahami
penyakit rematik yang disebut Usada tuju, (5) Usada untuk naskah tersebut. Hal ini dibuktikan oleh
memunahkan black magic yang disebut Usada kalimat
pamugpuga... Usada yang terekam dalam lontar-lontar “Pada dasarkan Usada-Usada tersebut
tersebut sangat menarik dan berbagai obat yang disajikan dapat diklasifikasi ke dalam beberapa
dijelaskan dengan sangat rinci dan renik. Di samping jenis, di antaranya (1) Usada buduh
kemenarikan Usada ditemukan juga berbagai kendala adalah cara mengobati orang sakit jiwa,
dalam pemahaman Usada ini...diantaranya banyak (2) obat-obatan untuk anak-anak yang
khazanah tumbuh-tumbuhan yang sebutkan dalam lontar ini disebut Usada rare...”
sudah kurang bahkan tidak dikenal lagi sehingga sulit juga
memahami obatnya.
Beberapa Usada yang akan dibicarakan pada bagian ini Teks ini adalah struktur pembahasan
hanya beberapa jenis yang menarik dan unik. Usada itu karena berisi penjelasan/pembahasan
adalah “Usada Buduh”, yakni Usada yang dipakai untuk V mengenai temuan penelitian berupa jenis
pengobatan penderita penyakit jiwa. Dalam naskah ini naskah Usada bernama “Usada Buduh”.
dijelaskan bahwa penyakit jiwa ini bermacam-macam dan Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Usada
cara pengobatannya juga berbeda-beda. Dalam Usada itu itu adalah “Usada Buduh”, yakni Usada
ada sekitar 11 jenis orang yang berpenyakit jiwa. Pertama, yang dipakai untuk pengobatan penderita
penyakit jiwa yang diderita oleh orang gila yang suka penyakit jiwa...”
bernyanyi-nyanyi. Kedua, penyakit jiwa pada orang yang
perpenyakit sering menangis...
Adapun obat penyakit orang gila yang suka memaki-maki Teks ini adalah struktur pembahasan
(dukun) atau yang dalam bahasa Bali disebut bebainan karena berisi penjelasan/pembahasan
adalah daun pungut (tanaman liar di daerah tropis) yang V mengenai racikan obat untuk penyakit
tumbuhnya mengapit jalan masing-masing 3 helai, daun orang gila yang suka memaki-maki sesuai
lada dakep (yang menjalar di tanah), 3 helai, 3 biji merica yang tertulis dalam naskah “Usada
Obat lainnya adalah untuk mengobati orang gila dengan ciri Teks ini adalah struktur pembahasan
yang suka tidur dan tidak enak makan dan minum. Obat karena berisi penjelasan/pembahasan
yang harus diberikan adalah 7 helai daun sirih yang urat V mengenai racikan obat untuk penyakit
daun kiri dan kanan bertemu di tengah-tengah, dirajah orang gila dengan ciri yang suka tidur dan
seluruhnya, 7 butir merica, garam diminumkannya. tidak enak makan dan minum sesuai yang
Ampasnya dipakai untuk menyemburi seluruh tubunya. (FS tertulis dalam naskah “Usada Buduh”.
Unud, 2007, hlm.10—11). Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Obat
yang harus diberikan adalah 7 helai daun
sirih yang urat daun kiri dan kanan
bertemu di tengah-tengah...”
Pada penelitian itu dinyatakan juga bahwa jenis penyakit Teks ini adalah struktur pembahasan
yang unik dan menarik lainnya adalah “Usada Rare” yang karena berisi penjelasan/pembahasan
ditujukan untuk anak-anak... Misalnya jika bayi lemah V mengenai temuan penelitian berupa jenis
tanpa tenaga, bayi terkena penyakit upas tawun, obatnya naskah Usada bernama “Usada Rare”.
adalah ramuan yang terdiri atas gula, sinrong, dan air jeruk Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Pada
nipis. Obat ini diramu lalu diminum. Obat lainnya adalah penelitian itu dinyatakan juga bahwa jenis
jika bayi terkena penyakit tiwang penyu... Ramuan obatnya penyakit yang unik dan menarik lainnya
adalah tuba jenu, buah pala, kemenyan, sarilungid, sinrong, adalah “Usada Rare” yang ditujukan
lalu diramu dan diminum (FS Unud, 2007, hlm. 693). untuk anak-anak...”
“Usada Kacacar” adalah Usada yang digunakan untuk Teks ini adalah struktur pembahasan
mengobati penyakit orang sakit cacar... Pada halaman 289-- karena berisi penjelasan/pembahasan
290 dinyatakan “Ini kurban orang sakit kacacar, bila V mengenai temuan penelitian berupa jenis
penyakitnya dikira akan menjumpai kematian, upakaranya, naskah Usada bernama “Usada Kacacar”.
1 buah tumpeng brumbun, dialasi dengan daun andong Hal ini dibuktikan oleh kalimat ““Usada
merah, dialalsi dengan sengkwi yang berekor, diisi seekor Kacacar” adalah Usada yang digunakan
daging ayam brumbun, dibelah dari punggungnya, isi untuk mengobati penyakit orang sakit
jeroannya masih utuh, hanya dibelah dalam keadaan masih cacar... Pengobatan penyakit cacar ini
mentah, disertai ketupat sidapurna, diisi telur bekasem 1 agak rumit...”
butir, serta 11 buah kewangen, yang 3 buah diisi uang
jepun masing-masing 1 kepeng...
Obat lainnya yang direkam dalam Usada tuju adalah obat Teks ini adalah struktur pembahasan
pinggang panas. Jika sakit pinggang yang tarasa panas karena berisi penjelasan/pembahasan
sarana obatnya adalah isi buah kemiri, beras yang telah V mengenai temuan penelitian berupa jenis
direndam, bawang merah yang dibakar (metambus). Lalu naskah Usada bernama “Usada Tuju”.
obat ini dihaluskan dan digunakan dengan menyemburkan Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Obat
ke pinggang yang sakit. Obat badan panas diobati dengan lainnya yang direkam dalam Usada tuju
sarana kulit kayu puri, nasi yang dijemur yang masih adalah obat pinggang panas. Jika sakit
mentah, lalu kedua benda itu digiling dan cara pinggang yang tarasa panas sarana
menggunakannya dengan membedaki badan yang panas obatnya adalah isi buah kemiri...”
tersebut...
Pengobatan bermacam-macam penyakit yang sudah Teks ini adalah struktur pembahasan
disebutkan di atas harus dilakukan dengan penuh karena berisi penjelasan/pembahasan
kepercayaan bahwa penyakit itu akan sembuh. V tentang pentingnya rasa percaya dalam
Kepercayaan itu penting karena dalam tradisi Usada di proses pengobatan menggunakan Usada.
Bali, masyarakatnya yang beragama Hindu mempunyai Hal ini dibuktikan oleh kalimat
keyakinan bahwa obat-obatan yang menjadi warisan nenek “Kepercayaan itu penting karena dalam
moyang itu menjadi bermanfaat. tradisi Usada di Bali, masyarakatnya
yang beragama Hindu mempunyai
keyakinan...”
Usada Paneseh adalah pengobatan dan pemeliharaan untuk Teks ini adalah struktur pembahasan
ibu-ibu hamil. Dalam buku Dinas Kebudayaan (2015:49) karena berisi penjelasan/pembahasan
dinyatakan jika plasenta tidak keluar harus diobati dengan V mengenai temuan penelitian berupa jenis
air tawar putih yang masih baru lalu air itu ditempatkan naskah Usada bernama “Usada Paneseh”.
pada tempurung hitam lalu dirajah sangga dan minum Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Usada
airnya. Mantranya adalah ong luwu tumbuh di duhur batu, Paneseh adalah pengobatan dan
teka kapo blabare uli di gunung, teka anud... pemeliharaan untuk ibu-ibu hamil...”
Usada Dalem adalah pengobatan untuk penyakit dalam. Teks ini adalah struktur pembahasan
Penyakit ini sangat banyak jenisnya sehingga berakibat karena berisi penjelasan/pembahasan
juga pada macam-macam pengobatan. Dalam “Usada V mengenai temuan penelitian berupa jenis
Dalem” di antaranya diuraikan berbagai obat yang naskah Usada bernama “Usada Dalem”.
berkaitan dengan tubuh manusia bagian dalam... Misalnya Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Usada
obat perut bengkak dan batuk-batuk keluar nanah diobati Dalem adalah pengobatan untuk penyakit
dengan kunyit warangan, kulit pohon pule, kayu batu dalam. Penyakit ini sangat banyak
maswi, tumukus, 3 ketumbar, minyak kelapa lalu diminum. jenisnya...”
Daun kemiri muda, cendana, pohon kembang sepatu,
maswi, kemiri lalu disemburkan (Dinas Kebudyaan, 2015:
hlm. 169).
Usada ila adalah Usada yang digunakan untuk penyakit Teks ini adalah struktur pembahasan
lepra. Jenis penyakit ini ditandai dengan warnanya... Jika karena berisi penjelasan/pembahasan
warnanya putih disebut ila lungsir, bila berwarna merah V mengenai temuan penelitian berupa jenis
disebut ila brahma. Bila putih berbintik-bintik disebut ila naskah Usada bernama “Usada Ila”. Hal
kangka dan bila berwarna merah dan tebal dinamai ila ini dibuktikan oleh kalimat “Usada ila
dedek dan bila merah dan melingkar-lingkar dengan pinggir adalah Usada yang digunakan untuk
putih disebut ila kakarangan. Jika lepra itu warnanya penyakit lepra. Jenis penyakit ini ditandai
merah bertumpuk-tumpuk disebut ila buta. dengan warnanya...”
Dalam teks tersebut berbagai ila diobati sesuai dengan jenis Teks ini adalah struktur pembahasan
penyakitnya. Salah satu jenis pengobatan jika terkena karena berisi penjelasan/pembahasan
penyakit ila lungsir (Dinas Kebudyaan, 2015: hlm. 3) V mengenai temuan penelitian berupa jenis
adalah sebagai berikut. Obat itu adalah kulit kayu pangi, naskah Usada bernama “Usada Ila”. Hal
kulit kayu bila, dan sinrong wayah. Lalu kulit kayu tersebut ini dibuktikan oleh kalimat “Dalam teks
dilumatkan sampai lembut dan ditambah dengan air cuka tersebut berbagai ila diobati sesuai
tahun. Kemudian obat-obat itu diramu menjadi seperti dengan jenis penyakitnya...”
bedak...
Dari berbagai Usada itu terlihat bahwa sistem pengobatan Teks ini adalah struktur pembahasan
pada masyarakat Bali sangat lengkap... Pengobatan itu karena berisi simpulan mengenai sistem
melingkupi berbagai siklus kehidupan manusia, mulai dari V pengobatan Usada yang dianut oleh
anak-anak, orang dewasa, dan orang tua. Obat yang masyaraat Bali. Hal ini dibuktikan oleh
diuraikan dalam Usada ini diambil dari lingkungan yang kalimat “Dari berbagai Usada itu terlihat
ada di sekeliling manusia dan terdiri atas berbagai unsur. bahwa sistem pengobatan pada
Unsur alam yang diambil dari air, tumbuh-tumbuhan, dan masyarakat Bali sangat lengkap...”
binatang. Disamping itu, dipercaya juga bahwa mantra atau
Sikap masyarakat yang sangat memelihara kekayaan Teks ini adalah struktur kesimpulan
lokalnya itu menyebabkan Usada sangat banyak jenisnya. karena berisi ringkasan temuan penting
Di antara jenis Usada yang ditemukan di Bali adalah V dalam penelitian yakni terdapat berbagai
pengobatan untuk anak-anak, pengobatan untuk penyakit jenis Usada Bali yang berguna untuk
dalam, pengobatan untuk perempuan yang sedang hamil pengobatan macam-macam penyakit.
dan melahirkan... Sistem pengobatan penyakit itu
mengambil beragam obatnya unsur alam seperti air,
tumbuh-tumbuhan, dan binatang...
11 DIALEKTIKA Abstrak: Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan cerita Teks ini adalah struktur abstrak karena
: Pengemis pendek Pengemis dan Shalawat Badar dalam perspektif disajikan secara singkat, padat, dan
dan Shalawat sosiologi sastra... Dalam bahasannya, penulis membahas mencantumkan ide-ide penting dalam
Badar: keterkaitan Ahmad Tohari dengan berbagai media dalam V artikel yakni tujuan serta ringkasan hasil
Hubungan proses publikasi Pengemis dan Shalawat Badar, posisi penelitian. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
antara Ahmad Tohari sebagai bagian dari masyarakat sosial “Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan
Pengarang, tempat dia hidup dan menghayati kehidupannya, dan cerita pendek Pengemis dan Shalawat
Media, dan cerpen Pengemis dan Shalawat Badar sebagai bayangan Badar dalam perspektif sosiologi sastra...
Karya dari realita sosial yang dibicarakan oleh Ahmad Tohari. Berdasarkan analisis yang telah
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat disipulkan dilakukan, dapat disipulkan bahwa setiap
bahwa setiap teks memiliki konteksnya tersendiri. Konteks teks memiliki konteksnya tersendiri...”
itu selalu bertemali dengan ruang dan waktu yang selalu Namun, bagian abstrak ini belum memuat
berubah dan berkontribusi dalam pembangunan dan ide penting berupa prosedur penelitian.
perubahan makna sebuah teks. Tidak terkecuali makna dari
teks Pengemis dan Shalawat Badar yang berbeda-beda
sesuai dengan ruang dan waktu kehadirannya.
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
Kata Kunci: cerita pendek; Ahmad Tohari; Pengemnis dan
Shalawat Badar; Pendekatan Sosiologis
Setiap cerpen memiliki lika-liku penceritaan yang berbeda, Teks ini adalah struktur pendahuluan
sebagaimana latar dan tokoh yang berbeda pula. Walaupun karena berisi penjelasan mengenai
bila diperhatikan, semuanya memiliki warna yang hampir karakteristik dari objek penelitian (cerpen-
sama. Seluruh cerpen ini menggambarkan dunia V cerpen Ahmad Tohari). Hal ini dibuktikan
kemiskinan, kelemahan, dan berbagai penderitaan orang- oleh kalimat “Seluruh cerpen ini
orang pinggiran. Inilah salah satu kelebihan karya-karya menggambarkan dunia kemiskinan,
Ahmad Tohari. Ia mampu menggambarkan berbagai kelemahan, dan berbagai penderitaan...”
kehidupan masyarakat miskin lengkap dengan segala
ornamen kefakirannya...
Dengan menyuarakan keluguan, kekumuhan dan Teks ini adalah struktur pendahuluan
kemiskinan, Ahmad Tohari ingin menunjukkan adanya satu karena berisi penjelasan mengenai
realita lain yang menjadi retakan di tengah-tengah maksud/tujuan yang ingin dicapai oleh
kehidupan modern yang glamor ini... Bagi Ahmad Tohari V Ahmad Tohari melalui cerpen-cerpennya.
cerpen-cerpen ini tidak hanya menjadi pelampiasan hasrat Hal ini dibuktikan oleh kalimat “...Ahmad
keseniannya, untuk menghibur para pembaca. Lebih dari Tohari ingin menunjukkan adanya satu
itu, cerpen-cerpen ini menjadi wahana dan wasilah bagi realita lain yang menjadi retakan...”
satu amanat besar yang hendak di sampaikannya kepada
masyarakat pembaca...
Suara hati Ahmad Tohari dalam Pengemis dan Shalawat Teks ini adalah struktur pendahuluan
Badar terdengar sangat bening dan nyaring di telinga karena berisi penjelasan mengenai
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
pembaca. Keahliannya menyuarakan ide besar dengan V keunikan objek penelitian (cerpen
ungkapan sederhana melancarkan jalur pengiriman makna Pengemis dan Shalawat Badar). Hal ini
dan pemahaman. Inilah satu keunikan dan dibuktikan oleh kalimat “Keahliannya
keistimewaannya dibandingkan dengan cerpen yang menyuarakan ide besar dengan ungkapan
lainnya... sederhana... Inilah satu keunikan...”
Di antara kesederhanaan diskriptif yang dibangun oleh Teks ini adalah struktur pendahuluan
Ahmad Tohari dalam cerpen ini adalah menghindarkan karena berisi penjelasan mengenai bentuk
nama bagi tokoh-tokohnya. Tokoh-tokoh dalam Pengemis kesederhanaan yang ada pada objek
dan Shalawat Badar dihadirkan melalui profesi masing- V penelitian (cerpen Pengemis dan Shalawat
masing. Oleh karena itu, yang muncul sebagai lakon adalah Badar). Hal ini dibuktikan oleh kalimat
sopir, pengemis, kondektur dan Aku sebagai pencerita... “Di antara kesederhanaan diskriptif yang
Kesederhanaan semacam inilah yang tidak ditemukan pada dibangun oleh Ahmad Tohari dalam
cerpen-cerpen lainnya dalam kumpulan cerpen Senyum cerpen ini adalah menghindarkan...”
Karyamin...
Konsep berpikir yang menalikan pengarang dengan Teks ini adalah struktur pendahuluan
karyanya semacam ini dalam teori sastra dikenal dengan karena mulai menghubungkan antara
istilah sosiologi sastra, yaitu semacam pola pikir yang objek penelitian dengan konsep sosiologi
meyakini adanya hubungan tak terpisahkan antara karya V sastra yang akan digunakan dalam
dan pengarang serta konteks sosialnya. Sosiologi sastra membedah cerpen. Hal ini dibuktikan oleh
merupakan upaya mengapresiasi sebuah karya sastra kalimat “Konsep berpikir yang menalikan
dengan memperhatikan kondisi sosial pengarangnya secara pengarang dengan karyanya semacam ini
detail... dalam teori sastra dikenal dengan...”
Pendek kata, tulisan ini bermaksud membicarakan tiga hal Teks ini adalah struktur pendahuluan
utama yang kesemuanya bermuara pada sosiologi sastra. karena berisi penjelasan mengenai
Pertama, wacana pengayoman Ahmad Tohari dengan maksud/tujuan penelitian. Hal ini
berbagai media dalam proses publikasi Pengemis dan V dibuktikan oleh kalimat “Pendek kata,
Shalawat Badar. Kedua, posisi Ahmad Tohari sebagai tulisan ini bermaksud membicarakan tiga
bagian dari masyarakat sosial yang tidak bisa lepas hal utama yang kesemuanya bermuara
batiniah. Ketiga, keberadaan cerpen Pengemis dan pada sosiologi sastra.”
Shalawat Badar sebagai bayangan dari realita sosial yang
dipantulkan oleh Ahmad Tohari.
Sesungguhnya ketiga hal ini merupakan penerapan atas Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
klasifikasi yang dilakukan oleh Wellek dan Werren dalam berisi simpulan bahwa penelitianini
sosiologi sastra. Pertama, sosiologi sastra yang didasarkan pada konsep sosiologi sastra
mempermasalahkan pembaca dan pengaruh sosial karya V oleh Wellek dan Werren. Hal ini
Dalam wacana sastra, media merupakan salah satu hal Teks ini adalah struktur pembahasan
terpenting. Media menghantarkan sebuah karya sastra dari karena berisi penjelasan/pembahasan
dunia pengarang yang individual menuju dunia pembaca mengenai peran media dalam
yang kolektif... Dalam konteks cerpen-cerpen Ahmad V menghantarkan karya sastra dari
Tohari, berbagai media tersebut (Kompas, Amanah, Panji pengarang kepada pembaca. Hal ini
Masyarakat, Minggu ini, dan Duta Masyrakat) berlaku dibuktikan oleh kalimat “Media
sebagai jendela yang mempersilakan semua mata menghantarkan sebuah karya sastra dari
menikmati karya-karya Ahmad Tohari. dunia pengarang yang individual menuju
dunia pembaca yang kolektif...”
Pada dasarnya proses mediasi tidaklah sesederhana yang Teks ini adalah struktur pembahasan
terlihat. Ada tahap-tahap tertentu yang harus dilalui, karena berisi penjelasan/pembahasan
semacam negosiasi antara pengarang dengan karyanya dan mengenai proses mediasi antara
Membaca Pengemis dan Shalawat Badar langsung dari Teks ini adalah struktur pembahasan
halaman Warta NU akan menuai makna yang berbeda karena berisi pembahasan mengenai
dibandingkan membaca Pengemis dan Shalawat Badar dari perbedaan antara membaca cerpen
buku Senyum Karyamin. Perbedaan ini sebenarnya tidak V Pengemis dan Shalawat Badar dari
dikarenakan adanya perubahan teks karya sastra, tetapi halaman Warta NU dengan dari buku
lebih pada perubahan ruang dan bentuk penyajiannya. Ada Senyum Karyamin dilihat dari segi ruang
dua ruang yang dialami oleh Pengemis dan Shalawat dan bentuk penyajiannya. Hal ini
Badar, yaitu ruang media cetak yang berupa Warta NU dan dibuktikan oleh kalimat “Perbedaan
ruang buku kumpulan cerpen. Perbedaan ruang ini ruang ini berdampak pada perbedaan
berdampak pada perbedaan makna dan fungsi baik bagi makna dan fungsi baik bagi pembaca
pembaca maupun pengarang. maupun pengarang.”
Sebagai sebuah media cetak, Warta NU memiliki gaya dan Teks ini adalah struktur pembahasan
karakternya tersendiri. Satu sisi Warta NU harus karena berisi penjelasan/pembahasan
menjelaskan identitasnya sebagai suara resmi Nahdlatul mengenai karakteristik media cetak Warta
Ulama, organisasi kemasyarakatan yang berhaluan V NU yang kental dengan nilai-nilai Islam.
Ashlussunnah wal Jama’ah, dan pada sisi lain Warta NU Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Sebagai
harus tetap tampil sebagaimana layaknya tabloid cetak... sebuah media cetak, Warta NU memiliki
Tentunya tampilan Pengemis dan Shalawat Badar dalam gaya dan karakternya tersendiri. Satu sisi
tabloid ini harus takluk dengan aturan tata letak yang ada. Warta NU harus menjelaskan identitasnya
Pengemis dan Shalawat Badar harus rela dibagi-bagi sebagai suara resmi Nahdlatul Ulama...”
secara berkolom dalam lima kolom yang memanjang ke
bawah. Suatu hal yang tidak ditemui dalam buku Senyum
Karyamin selama sepuluh kali cetakan hingga sekarang.
Perbedaan tampilan ini memiliki dampak yang signifikan Teks ini adalah struktur pembahasan
bagi pembaca. Menikmati Pengemis dan Shalawat Badar karena berisi penjelasan/pembahasan
dalam halaman kertas yang lebar dengan kolom-kolom mengenai dampak yang dirasakan
yang memanjang ke bawah, menimbulkan perasaan lebih V pembaca terhadap perbedaan tampilan
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
santai... Berbeda dengan membaca dalam satu baris cerpen Pengemis dan Shalawat Badar di
panjang. Biasanya hal ini akan mengundang perasaan Warta NU dengan di buku Senyum
bosan. Selain itu, tata letak yang sedemikian rupa dalam Karyamin. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
media cetak mampu menghadirkan kesan lega dan leluasa. “Perbedaan tampilan ini memiliki
Berbeda dengan tata latak buku yang monoton dan terkesan dampak yang signifikan bagi pembaca...”
sempit...
Begitulah sebenarnya perasaan pembaca selalu dipengaruhi Teks ini adalah struktur pembahasan yang
wujud fisik sebuah karya... Membaca Pengemis dan berisi pernyataan bahwa perasaan
Shalawat Badar dalam lembaran Warta NU akan pembaca selalu dipengaruhi wujud fisik
menyertakan secuil perasaan dan penilaian terhadap NU. V sebuah karya, sekaligus menjelaskan
Sebuah perasaan yang bisa dihindari apabila membaca mengenai perbedaan antara membaca
Pengemis dan Shalawat Badar dari buku kumpulan cerpen. cerpen Pengemis dan Shalawat Badar dari
Sebagaimana perasaan eksklusif yang didapat para halaman Warta NU dengan dari buku
pembaca Pengemis dan Shalawat Badar dari buku yang Senyum Karyamin, dilengkapi dengan
mereka beli langsung dari toko buku Gramedia. sajian gambar Warta NU dan buku
Sesungguhnya buku menghadirkan rasa indiviudalis dan Senyum Karyamin. Hal ini dibuktikan oleh
eklusif dibandingkan dengan media yang bersifat massif... kalimat “Begitulah sebenarnya perasaan
Semua perbedaan ini bisa dilihat dalam gambar di bawah pembaca selalu dipengaruhi wujud fisik
ini: sebuah karya...”
Sebagai seorang santri santri hidup dalam kultur pesantren, Teks ini adalah struktur pembahasan
Warta NU bukanlah hal yang asing bagi Ahmad Tohari. karena berisi penjelasan/pembahasan
Pergaulannya dengan para penulis dan tokoh NU pada saat mengenai hubungan antara Ahmad Tohari
itu, secara otomatis mendekatkannya pada Warta NU. V dengan warta NU, dikaitkan dengan
Hubungan seperti inilah yang oleh Tanaka diterangkan pandangan ahli. Hal ini dibuktikan oleh
bahwa bentuk dan isi karya sastra tidak selalu ditentukan kalimat “Sebagai seorang santri santri
oleh pengarang saja, tetapi penerbit juga sering ikut hidup dalam kultur pesantren, Warta NU
menentukan... bukanlah hal yang asing bagi Ahmad
Tohari.”
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
Dalam konteks ini (hubungan antara media dan karya Teks ini adalah struktur pembahasan
sastra), Pengemis dan Shalawat Badar memiliki beberapa karena berisi penjelasan/pembahasan
peran penting. Pertama, Pengemis dan Shalawat Badar mengenai konteks hubungan antara media
merupakan representasi Ideologi Ahmad Tohari sekaligus V dan karya sastra, dalam hal ini hubungan
juga merepresentasikan ideologi Warta NU. Kedua, sebagai antara Warta NU denga cerpen Pengemis
cerpen yang mendiami dari rubrik Bumi Hijau, Pengemis dan Shalawat Badar. Hubungan ini
dan Shalawat Badar dituntut untuk ikut membangun didasarkan atas teori ini Graeme Burton
wacana yang diinginkan Warta NU, sekaligus juga harus yang disajikan dalam bagan.
tunduk pada norma-norma kesusastraan... Mengenai hal ini
Graeme Burton menjelaskan dengan bagan sebagai
berikut;10
Melihat bagan di atas, sebenarnya audiens dan konteks Teks ini adalah struktur pembahasan
sosial menempati satu fokus tersendiri yang karena berisi penjelasan/pembahasan
menghubungkan antara karya dan media. Jika audiens mengenai bagan teori Graeme Burton. Hal
Warta NU adalah jama’ah al-nahdiyyah maka konteks V ini dibuktikan oleh kalimat “Melihat
sosial kelahiran Pengemis dan Shalawat Badar dapat bagan di atas, sebenarnya audiens dan
dilihat dari berbagai isu yang terjadi pada awal tahun 1989 konteks sosial menempati satu fokus
ataupun dari berbagai kandungan rubrik Warta NU tersendiri yang menghubungkan antara
sendiri... karya dan media...”
Beginilah hubungan antara pengarang, karya, dan media. Teks ini adalah struktur pembahasan
Seorang pengarang akan menyesuaikan isi karyanya karena berisi simpulan tentang hubungan
dengan idologi media, dan media akan condong pada selera V antara pengarang, karya, dan media atau
pembaca... Meskipun mata rantai ini tidak dapat secara dalam hal ini antara Ahmad Tohari,
persis diterapkan dalam kasus Ahmad Tohari, Pengemis Pengemis dan Shalawat Badar, serta
dan Shalawat Badar, serta Warta NU. Akan tetapi pola ini Warta NU. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
itu tidak jauh berbeda... “Beginilah hubungan antara pengarang,
karya, dan media...”
Meskipun telah menjadi pengetahuan umum bahwa semua Teks ini adalah struktur pembahasan
karya Ahmad Tohari identik dengan kesederhanaan, karena berisi penjelasan/pembahasan
kemiskinan, dan keterpinggiran, tetapi setiap karya itu mengenai keunikan karya Ahmad Tohari
Pada sisi lain Pengemis dan Shalawat Badar serta karya Teks ini adalah struktur pembahasan
Ahmad Tohari semacam ini bagi para pembaca NU karena berisi simpulan mengenai peran
menjadi satu wahana pengajaran dan penataan nilai-nilai Pengemis dan Shalawat Badar bagi para
kepercayaan. Bahkan bisa jadi dianggap sebagai sebuah V pembaca NU. Hal ini dibuktikan oleh
keteladanan bagi mereka yang mempercayai adanya tuah kalimat “Pada sisi lain Pengemis dan
dan berkah dalam pembacaan Shalawat Badar. Shalawat Badar serta karya Ahmad
Tohari semacam ini bagi para pembaca
NU menjadi satu wahana pengajaran...”
Kejadian inilah yang kemudian menjadi sumber inspirasi Teks ini adalah struktur pembahasan
Habib Ali Mansyur menyusun bait-bait Shalawat Badar. karena berisi penjelasan/pembahasan
Satu kejanggalan terjadi ketika proses berkarya ini baru mengenai peristiwa yang melatarbelakangi
saja usai. Habib Ali Mansyur dikagetkan dengan datangnya V lahirnya bait-bait Shalawat Badar. Hal ini
para tetangga berduyun-duyun sambil membawa berbagai dibuktikan oleh kalimat “Kejadian inilah
bahan mentah... Mereka datang menyerahkan bawaan yang kemudian menjadi sumber inspirasi
sambil bercerita telah didatangi seorang lelaki berjubah Habib Ali Mansyur menyusun bait-bait
putih yang mengabarkan bahwa Habib Ali Mansyur akan Shalawat Badar.”
mengadakan hajatan besar di rumahnya...
Akhirnya Habib Ali Mansyur tidak bisa berbuat apa-apa Teks ini adalah struktur pembahasan
kecuali menuruti permintaan para tamu membacakan karena berisi penjelasan/pembahasan
karyanya yang berjumlah 28 bait yang dikemudian hari mengenai peristiwa yang melatarbelakangi
terkenal dengan Shalawat Badar. Usai Habib Ali Mansyur V lahirnya bait-bait Shalawat Badar. Hal ini
melantunkan Shalawat Badar segenap tamu para habib itu dibuktikan oleh kalimat “Akhirnya Habib
meneteskan air mata, tanda keharuan dan kenangan dengan Ali Mansyur tidak bisa berbuat apa-apa
par ahli badar. Demikianlah Shalawat Badar hingga kini kecuali menuruti permintaan para tamu
menjadi salah satu identitas Nahdlatul Ulama yang sering membacakan karyanya yang berjumlah 28
dilantunkan dalam berbagai acara seremonial mengiringi bait...”
Indonesia Raya...
Demikianlah keistimewaan posisi Shalawat Badar bagi Teks ini adalah struktur pembahasan
orang-orang NU. Shalawat Badar bagi orang NU tidak karena berisi simpulan menenai
hanya berlaku sebagai teks sastra ataupun teks shalawat keistimewaan Shalawat Badar bagi orang-
biasa, tetapi teks istimewa yang memiliki tempat formal di V orang NU serta hubungan antara Ahmad
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
organisasi...dan teks bertuah yang bermanfaat bagi jamaah. Tohari dengan NU. Hal ini dibuktikan
Hal ini tentunya dipahami betul oleh Ahmad Tohari selaku oleh kalimat “Demikianlah keistimewaan
bagian dari masyarakat NU. Ketakterpisahan ini bisa dilihat posisi Shalawat Badar bagi orang-orang
dari latar belakang keluarga Ahmad Tohari sebagai ruang NU. Shalawat Badar bagi orang NU tidak
pribadi yang membentuk pola pikir serta arah pola hanya berlaku sebagai teks sastra ataupun
keberagamaan yang diyakininya. teks shalawat biasa...”
Ia pernah bekerja sebagai tenaga honorer di Bank BNI Teks ini adalah struktur pembahasan
1946 (1966-1967) tetapi keluar. Dalam dunia jurnalistik ia karena berisi penjelasan/pembahasan
pernah menjadi Redaktur pada harian Merdeka (Jakarta, tentang karakter pengarang dan karyanya,
1979-1981), staf redaksi pada majalah Keluarga (Jakarta, V dalam hal ini mengenai kisah hidup
1981-1986), dan dewan redaksi pada majalah Amanah Ahmad Tohari berupa riwayat
(Jakarta, 1986-1993). Karena tidak betah tinggal di karir/pekerjaannya. Hal ini dibuktikan
Jakarta... akhirnya pada tahun 1993 ia memilih pulang ke oleh kalimat “Dalam dunia jurnalistik ia
kampung halamannya Desa Tinggarjaya, Kecamatan pernah menjadi Redaktur pada harian
Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Merdeka (Jakarta, 1979-1981)...”
Hingga kini ia menjadi penulis lepas di beberapa surat
kabar dan majalah serta menjadi anggota Poet Essaist and
Novelis...
Demikianlah informasi tentang kehidupan Ahmad Tohari Teks ini adalah struktur pembahasan
dari berbagai referensi yang ada. Keterangan singkat seperti karena berisi simpulan mengenai kisah
ini dan sejenisnya yang bersifat formalistik belum bisa hidup Ahmad Tohari yang dikaitkan
diikutsertakan untuk membangun profil kepengarangan V dengan pandangan ahli. Hal ini dibuktikan
Ahmad Tohari. Sebagaimana yang dimaksud oleh Wellek oleh kalimat “Demikianlah informasi
& Warren bahwa biografi pengarang yang tentang kehidupan Ahmad Tohari dari
menelusuri perkembangan moral, mental, dan berbagai referensi yang ada...
intelektualnya bagi merupakan bagian dari historiografi Sebagaimana yang dimaksud oleh Wellek
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
yang akan dapat menguak segi kepengarangannya... & Warren bahwa biografi pengarang
yang
menelusuri perkembangan moral, mental,
dan intelektualnya...”
Data informal yang dimaksud di sini adalah informasi Teks ini adalah struktur pembahasan
keseharian yang meliputi model berpakaian, gaya makan, karena berisi penjelasan/pembahasan
cara beribadah, bahkan selera musik, tokoh yang mengenai data informal yang dapat turut
dibanggakan dan lain sebagainya. Bahkan termsuk hal V menguak segi kepengarangan. Hal ini
penting yang tidak boleh terlupakan adalah profil orang tua dibuktikan oleh kalimat “Data informal
yang telah mendidik dan memberi warna kehidupan paling yang dimaksud di sini adalah informasi
dominan terhadap seorang pengarang... keseharian yang meliputi model
berpakaian, gaya makan...”
Ahmad Tohari adalah anak dari seorang kiai kampung yang Teks ini adalah struktur pembahasan
bernama Muhammad Diryat. Muhammad Diryat adalah karena berisi penjelasan/pembahasan
seorang pengasuh langgar kecil di Desa Tinggar Jaya. tentang karakter pengarang dan karyanya,
Langgar merupakan tempat ibadah yang sekaligus juga V dalam hal ini berupa pengenalan sosok
berfungsi sebagai rumah pendidikan. Di langgar inilah ayah Ahmad Tohari. Hal ini dibuktikan
Muhammad Diryat mengabdikan pengetahuan Islmanya oleh kalimat “Ahmad Tohari adalah anak
demi kemajuan masyarakat... dari seorang kiai kampung yang bernama
Muhammad Diryat...”
Selain membaktikan dirinya untuk perkembangan Islam di Teks ini adalah struktur pembahasan
desanya, Muhammad Diryat juga mengemban amanat dari karena berisi penjelasan/pembahasan
negara sebagai seorang penghulu yang tidak hanya bertugas tentang karakter pengarang dan karyanya,
sebagai pencatat nikah, tetapi juga sebagai konsultan rumah V dalam hal ini berupa kehidupan ekonomi
tangga... Sementara itu dalam hal ekonomi keluarga keluarga Ahmad Tohari. Hal ini
Muhammad Diryat bukanlah keluarga miskin, tetapi tidak dibuktikan oleh kalimat “Sementara itu
pula keluarga kaya. Muhammad Diryat memiliki sawah dalam hal ekonomi keluarga Muhammad
yang cukup untuk menghidupi segenap keluarganya dan Diryat bukanlah keluarga miskin, tetapi
beberapa keluarga buruh yang ikut mengelola sawahnya. tidak pula keluarga kaya.”
Demikianlah Ahmad Tohari secara langsung mendapat Teks ini adalah struktur pembahasan
pendidikan dari sang ayah cara bergaul dan bermuasyarah karena berisi penjelasan/pembahasan
dengan orang lain... Sosok orang tua yang mengerti Islam tentang karakter pengarang dan karyanya,
dengan mendalam sekaligus juga petani jawa yang jujur, V dalam hal ini berupa karakter Ahmad
sabar, dan tawakkal ini yang mampu mengukir jiwa Ahmad Tohari yang menurun dari sang orang tua.
Tohari dan membentuknya sebagai seorang sastrawan yang Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Sosok
Satu hal penting yang membuktikan kemapanan Ahmad Teks ini adalah struktur pembahasan
Tohari dalam ber-Islam adalah sikapnya yang rendah diri. karena berisi penjelasan/pembahasan
Kemasyhuran yang dicapai sebagai sosok sastrawan ulung tentang karakter pengarang dan karyanya,
di Indonesia sama sekali tidak membuatnya merasa V dalam hal ini berupa sifat sederhana dan
sombong... Ini dapat tergambar dalam kehidupan sehari- kemapanan Ahmad Tohari dalam ber-
harinya dalam mengurus Mushalla Al-Hidayah yang Islam. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
dibangun di belakang samping rumahnya... Begitu juga “Satu hal penting yang membuktikan
dengan lembaga pendidikan yang dikembangkannya, kemapanan Ahmad Tohari dalam ber-
Ahmad Tohari lebih memilih mendirikan Pendidikan Anak Islam adalah sikapnya yang rendah diri.”
Usia Dini (PAUD) Al-Hidayah...
Meskipun secara resmi Ahmad Tohari tidak pernah Teks ini adalah struktur pembahasan
menuntut ilmu di pesantren, tetapi kehidupannya di karena berisi penjelasan/pembahasan
lingkungan pesantren cukup memberi warna mengenai hasil wawancara wartawan
pemahamannya tentang Islam. Sebagaimana bisa dilihat V harian Pelita dengan Ahmad Tohari tahun
dalam hasil wawancara wartawan harian Pelita dengan 1984. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
Ahmad Tohari tahun 1984 yang dirangkum oleh Taufik “Sebagaimana bisa dilihat dalam hasil
Darmawan dalam beberapa poin; wawancara wartawan harian Pelita
dengan Ahmad Tohari tahun 1984...”
a. Islam merupakan agama berwawasan universal. Teks ini adalah struktur pembahasan
Karenanya Islam dapat mewadahi karena berisi penjelasan/pembahasan
semua filsafat dan budaya, asalkan dia dikomplementasikan mengenai hasil wawancara wartawan
dengan pencerahan tauhid dan keesaan Tuhan V harian Pelita dengan Ahmad Tohari tahun
b. Segala sesuatu yang tergelar dijagat raya ini baik atau 1984 dengan topik pemahamannya
buruk pada hakikatnya merupakan ayat Tuhan yang wajib tentang Islam. Hal ini dibuktikan oleh
dibaca secara kritis oleh manusia kalimat “a. Islam merupakan agama
c. Bid’ah bid’ah budaya dari manapun datangnya bukan berwawasan universal. Karenanya Islam
merupakan kesalahan ataupun dosa besar, asalkan dapat dapat mewadahi
diberi pencerahan tauhid semua filsafat dan budaya, asalkan dia
d. Motivasi dasar mencipta karya sastra adalah dalam dikomplementasikan dengan pencerahan
rangka beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah swt tauhid dan keesaan Tuhan...”
e. Tanggung jawab moral seorang pengarang terutama
terletak pada niat dan itikad, bukan kehalusan dan
Demikian pemahaman Ahmad Tohari terhadap Islam Teks ini adalah struktur pembahasan
sebagai sistem keberagamaan tidak banyak berubah hingga karena berisi simpulan mengenai
sekarang. Sebagaimana pernah dia ungkapkan kembali V pemahaman Ahmad Tohari tentang Islam.
dalam Pidato Kebudayaan yang diadakan NU Online pada Hal ini dibuktikan oleh kalimat
28 Maret 2014 dengan tema Membela dengan Sastra.16 “Demikian pemahaman Ahmad Tohari
terhadap Islam sebagai sistem
keberagamaan...”
Dalam naskah pidato ini Ahmad Tohari seolah menjawab Teks ini adalah struktur pembahasan
berbagai pertanyaan dan kemungkinan yang seringkali V karena berisi pembahasan mengenai
ditanyakan kepadanya sebagai seorang sastrawan. pernyataan Ahmad Tohari terkait
tujuannya dalam berkarya.
Apakah sebenarnya tujuan seorang sastrawan berkarya, Teks ini adalah struktur pembahasan
untuk mencari nafkahkah? Atau untuk ketenaran? untuk karena berisi pembahasan mengenai
menyampaikan ide? Atau untuk yang lain. Dengan tegas pernyataan Ahmad Tohari terkait
Ahmad Tahari menjawab untuk mendekatkan diri dan V tujuannya dalam berkarya, yaiitu untuk
beribadah kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan mendekatkan diri dan beribadah kepada
Penyayang. Kalimat jawab terakhir sungguh merupakan Tuhan.
satu kalimat inti yang sususannya dibangun secara perlahan
oleh pengaruh pendidikan sang ayah juga pengalaman
hidupnya bergaul dengan orang-orang pesantren.
Gambaran kesederhanaan kehidupan keseharian Ahmad Teks ini adalah struktur pembahasan
Tohari ini akan turut membangun pemahaman pembaca karena berisi simpulan mengenai
atas karya-karyanya yang tersebar luas. Sebagaimana sosok V kesederhanaan Ahmad Tohari dalam
Ahmad Tohari sendiri yang tidak bisa lepas dari pola kehidupan kesehariannya.
pendidikan ayahnya.
12 DIALEKTIKA Abstrak: Penelitian ini berupaya untuk menggambarkan Teks ini adalah struktur abstrak karena
: “Deiksis” pemakaian deiksis dalam Puisi Perlawanan dari disajikan secara singkat, padat, dan
dalam Nazam Persantren. Deiksis dipahami sebagai bagian dari studi mencantumkan ide-ide penting dalam
Tarekat karya pragmatik, dengan begitu deiksis merupakan objek bidang V artikel yakni tujuan, prosedur, serta
K.H. Ahmad kajian dari pragmatik. Masalah dalam penelitian ini: 1) ringkasan hasil penelitian. Hal ini
Ar-Rifai jenis-jenis deiksis apa saja yang terdapat di dalam puisi ini ; dibuktikan oleh kalimat “Penelitian ini
Kalisalak 2) bagaimanakah maksud dibalik penggunaan deiksis berupaya untuk menggambarkan
Tinjauan sosial. Tujuan yang hendak dicapai adalah: 1) untuk pemakaian deiksis dalam Puisi
Pragmatik mendeskripsikan aneka jenis deiksis, 2) mendeskripsikan Perlawanan dari Persantren... Teknik
maksud penggunaan deiksis sosial. Objek yang dikaji pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah jenis, maksud serta hubungan deiksis sosial. Subjek dengan menggunakan dokumentasi. Hasil
penelitiannya adalah puisi karya K.H. Ahmad ar-Rifai penelitian ini menunjukkan bahwa...
Kalisalak yang sudah disunting dan diterjemahkan oleh M. hanya ada tiga jenis deiksis yaitu deiksis
Adib Misbachul Islam dari aksara Jawi berbahasa Jawa ke tempat berjumlah 25, deiksis persona
dalam bahasa Indonesia. Data dalam penelitian ini adalah berjumlah 11 dan 10 deiksis sosial,
kata, frase, kalimat, dalam bentuk bait-bait puisi yang di terdapat 3 deiksis sosial jenis gelar, 2
dalamnya terdapat jenis dan maksud penggunaan deiksis deiksis sosial jenis jabatan, dan terdapat 5
sosial. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber deiksis sosial jenis julukan.”
data primer berupa puisi dan sumber data sekunder
literature yang terkait. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini dengan menggunakan dokumentasi. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 4.864 bait,
yang dibagi dalam 24 tanbih ‘catatan atau peringatan’.
Dalam artikel ini dikemukakan hanya ada tiga jenis deiksis
yaitu deiksis tempat berjumlah 25, deiksis persona
berjumlah 11 dan 10 deiksis sosial, terdapat 3 deiksis sosial
jenis gelar, 2 deiksis sosial jenis jabatan, dan terdapat 5
deiksis sosial jenis julukan.
Kata Kunci: deiksis sosial; puisi perlawanan dari
pesantren; tanbih; Jawi
Fakta tersebut di atas, menunjukkan bahwa manusia Teks ini adalah struktur pendahuluan
menggunakan bahasa dalam berbagai aktivitas dan berbagai karena berisi penjelasan mengenai peran
ranah kehidupan bermasyarakat, termasuk ranah objek penelitian (nazam tarekat) dalam
pendidikan di pesantren. Nazam Tarekat dianggap sebagai V ranah kehidupan manusia. Hal ini
sebuah penggunaan bahasa yang berbentuk puisi yang di dibuktikan oleh kalimat “Nazam Tarekat
dalamnya terkandung adanya makna berupa pesan atau dianggap sebagai sebuah penggunaan
keinginan. bahasa yang berbentuk puisi...”
Pikiran atau maksud yang dikomunikasikan oleh Nazam Teks ini adalah struktur pendahuluan
Tarekat disampaikan secara tertulis melalui bentuk bahasa. karena berisi penjelasan mengenai bentuk
Penyairnya menuangkan pikiran, atau makna, ke dalam penyajian bahasa yang terkandung dalam
bentuk bahasa, dalam hal ini puisi, sehingga pendengar atau V objek penelitian (nazam tarekat). Hal ini
pembaca dapat mengartikan bentuk yang didengar atau dibuktikan oleh kalimat “Penyairnya
dibacanya... Di dalam puisi Nazam Tarekat terdapat kata menuangkan pikiran, atau makna, ke
yang mempunyai acuan dalam kenyataan yang dapat dalam bentuk bahasa, dalam hal ini
dipegang dan kata yang referennya abstrak. Uraian itu puisi..”
sebagai berikut.
Kata atau leksikon dalam bait 3792 omah mempunyai Teks ini adalah struktur pendahuluan
makna leksikal dalam ‘rumah’ dan acuannya dalam dunia karena berisi uraian contoh kata/leksikon
kenyataan yang dapat dlihat, dipengang, ditempati. Kata dalam nazam tarekat yang mempunyai
pada bait 1961 Alquran umpamanya, mempunyai makna V acuan dalam dunia kenyataan. Hal ini
leksikal ‘kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah dibuktikan oleh kalimat “Kata atau
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dengan leksikon dalam bait 3792 omah
perantaraan malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan mempunyai makna leksikal dalam ‘rumah’
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat dan acuannya dalam dunia kenyataan
manusia’... yang dapat dlihat...”
Kata atau leksikon abstrak, misalnya pada bait ke-3829 Teks ini adalah struktur pendahuluan
terdapat kata wediyang dianggap akan mendatangkan karena berisi uraian contoh kata/leksikon
bencana’; leksikon asih pada bait ke-3879 mempunyai dalam nazam tarekat yang acuannya
makna leksikal ‘suka sekali, cinta’; leksikon pada bait ke- V abstrak. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
3913 terdapat bentuk suwung dengan makna leksikal ‘tidak “Kata atau leksikon abstrak, misalnya
berisi’... Kang ‘yang’ pada bait-4047 dan sebagainya kata- pada bait ke-3829 terdapat kata wediyang
kata ini diidentifikasi tidak memiliki acuan. dianggap akan mendatangkan
bencana’...”
Aneka leksikon yang terdapat yang tertera di atas dalam Teks ini adalah struktur pendahuluan
konteks ini dipahami dengan menggunakan semantik... karena berisi penjelasan mengenai konteks
Untuk dapat memahami makna bahasa dalam nazam yang diperlukan untuk memahami makna
Tarekat ini perlu dikaitkan dengan tindak komunikasi, V bahasa dalam nazam tarekat. Hal ini
karena setiap satuan ujaran atau kalimat yang membangun dibuktikan oleh kalimat “Tarekat ini perlu
wacana puisi itu mempunyai hubungan erat dengan konteks dikaitkan dengan tindak komunikasi...
situasi, tempat kalimat itu diekspresikan. Ada dua konteks mempunyai hubungan erat dengan
yang dipakai dalam kajian ini, yaitu konteks linguistik dan konteks situasi...”
non linguistic...
“Puisi Perlawanan dari Pesantren” ini dianggap sebagai Teks ini adalah struktur pendahuluan
sebuah tindak komunikasi, oleh karena itu ada beberapa karena berisi penjelasan mengenai aspek
aspek penting yang tercakup di dalamnya yang dapat pragmatik yang terkandung dalam “Puisi
dicermati, yaitu: pemahaman tentang deiksis, referensi dan V Perlawanan dari Pesantren” serta alasan
konteks, dan tindak tutur. Sejauh ini, beberapa karya Kiai pentingnya dilakukan penelitian ini. Hal
Ahmad ar-Rifai sudah mendapat perhatian dari kalangan ini dibuktikan oleh kalimat ““Puisi
peneliti... namun penelitian pragmatik yang Perlawanan dari Pesantren” ini dianggap
menghubungkan makna dan konteks sosial kelihatannya sebagai sebuah tindak komunikasi, oleh
kurang mendapat perhatian. Itulah sebabnya penelitian karena itu ada beberapa aspek penting
tentang makna dan konteks sosial perlu terus dilakukan. yang tercakup di dalamnya yang dapat
dicermati...”
Berdasarkan paparan latar belakang masalah di atas, Teks ini adalah struktur pendahuluan
terdapat dua masalah pokok yang diteliti. Kedua masalah karena berisi penjelasan mengenai
pokok itu mempunyai hubungan yang bermuara pada satu masalah penelitian. Hal ini dibuktikan
masalah dasar, yaitu “Bagaimana bentuk deiksis yang V oleh kalimat “Berdasarkan paparan latar
terdapat dalam Puisi Perlawanan dari Pesantren Nazam belakang masalah di atas, terdapat dua
1) Deiksis jenis apa sajakah yang terdapat dalam Puisi Teks ini adalah struktur pendahuluan
Perlawanan dari Pesantren Nazam Tarekat Karya K.H. karena berisi uraian mengenai aspek
Ahmad ar-Rifai Kalisalak? deiksis yang dikaji dalam penelitian ini.
2) Apa maksud penggunaan deiksis sosial dalam Puisi V
Perlawanan dari Pesantren Nazam Tarekat Karya K.H.
Ahmad ar-Rifai Kalisalak?
Ditinjau dari sudut praktis, hasil penelitian ini dapat Teks ini adalah struktur pendahuluan
dikembangkan menjadi beberapa bidang. Bidang-bidang V karena berisi penjelasan mengenai
tersebut yang dipandang penting, misalnya: manfaat hasil penelitian.
1) Bidang Pendidikan. Secara praktis, hasil penelitian ini Teks ini adalah struktur pendahuluan
dapat digunakan sebagai rujukan dan kajian model karena berisi penjelasan mengenai
pembelajaran...dalam berbagai bidang studi yang terkait, manfaat hasil penelitian ditinjau dari
utamanya ilmu-ilmu humaniora, misalnya filologi, sejarah V bidang pendidikan, kebudayaan, dan
dan ilmu-ilmu sosial. kebijakan pemerintah. Hal ini dibuktikan
2) Bidang Kebudayaan dan Pariwisata, hasil penelitian ini oleh kalimat “1) Bidang Pendidikan.
berguna untuk mendorong berbagai pihak untuk Secara praktis, hasil penelitian ini dapat
mempelajari, berusaha mengembangkan dan melestarikan digunakan sebagai rujukan dan kajian
khasanah nazam... model pembelajaran...”
3) Bidang Kebijakan Pemerintah, hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai salah satu acuan bagi pemerintah daerah
dalam merumuskan kebijakan untuk melakukan
pembangunan yang berhubungan dengan keberadaan
berbagai kitab tarajjumah...
Paparan di atas mengindikasikan pragmatik mempunyai Teks ini adalah struktur kajian pustaka
objek kajian yang sama dengan semantik, yaitu makna. yang berisi simpulan tentang perbedaan
Hanya saja makna yang dikaji dalam pragmatik berbeda V antara semantik dan pragmatik dalam
dengan makna yang dikaji dalam semantik... Jadi pragmatik mengkaji makna.
mengkaji maksud ujaran penutur, sedangkan semantik
mengkaji makna satuan lingual tertentu.
Konteks dapat digunakan untuk menyusun dan menafsirkan Teks ini adalah struktur kajian pustaka
Situasi tutur adalah situasi yang melahirkan tuturan. Di Teks ini adalah struktur kajian pustaka
dalam komunikasi tidak ada tuturan tanpa situasi tutur. karena berisi definisi mengenai konsep
Maksud tuturan yang sebenarnya hanya dapat diidetifikasi yang terkait dengan penelitian ini yakni
melalui situasi tutur yang mendukungnya... Leech V konsep situasi tutur, dibuktikan dengan
berpendapat bahwa situasi tutur itu mencakupi: penutur dan pendapat ahli “Leech berpendapat bahwa
mitra tutur, konteks tuturan, tujuan tuturan, tindak tutur situasi tutur itu mencakupi: penutur dan
sebagai bentuk tindakan atau aktivitas, dan tuturan sebagai mitra tutur, konteks tuturan...”
produk tindak verbal.11...
Setelah puisi yang berbentuk Nazam Tarekat dibaca dengan Teks ini adalah struktur kajian pustaka
cermat, di dalamnya terdapat struktur fisik dan struktur yang berisi definisi mengenai struktur
batin yang berpadu dengan mesra, artinya ada aturan fisik fisik dan batin yang ada pada nazam
dan aturan batin tertentu. Aturan ini yang menjadi letak V tarekat. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
keunikan nazam tarekat. Apa yang dimaksud dengan “Struktur fisik merujuk kepada
struktur fisik dan struktur batin itu? Struktur fisik merujuk bagaimana kecakapan atau kreatifitas
kepada bagaimana kecakapan atau kreatifitas penyair dalam penyair dalam menciptakan puisi...
menciptakan puisi... Struktur batin mengacu kepada semua Struktur batin mengacu kepada semua
unsur struktur fisik yang digunakan penyair untuk unsur struktur fisik yang digunakan
mengungkapkan tema dan amanat yang hendak penyair...”
disampaikannya. 14...
Nazam Tarekat sebagai sebuah puisi menggunakan bahasa Teks ini adalah struktur kajian pustaka
yang bersifat khas. Tipografi nazam Tarekat menunjukkan yang berisi penjelasan mengenai kekhasan
Menurut Levinson menggolongkan lima pokok bahasan Teks ini adalah struktur kajian pustaka
yang dikaji oleh pragmatik, yaitu: (i) deiksis, (ii) implikatur karena berisi penjelasan mengenai pokok-
percakapan, (iii) praanggapan, (iv) tindak bahasa, dan (v) pokok bahasan yang dikaji oleh pragmatik
struktur percakapan.16 Berangkat dari lima lima pokok V menurut ahli “Menurut Levinson
bahasan itu penelitian pragmatik ini mengambil salah satu menggolongkan lima pokok bahasan yang
pokok bahasan, yaitu deiksis. Merujuk konsep pragmatik dikaji oleh pragmatik, yaitu: (i) deiksis,
dipahami bahwa ilmu ini mengkaji makna berdasarkan (ii) implikatur percakapan, (iii)
penggunaan bahasa dan dikaitkan dengan konteks pada saat praanggapan, (iv) tindak bahasa, dan (v)
terjadinya tuturan.17 struktur percakapan...”
Metode Pengumpulan Data dan Metode Analisis Teks ini adalah struktur metode karena
berisi deksripsi mengenai metode yang
1. Metode Pengumpulan Data digunakan dalam penelitian ini. Hal ini
Metode yang diterapkan dalam kajian ini adalah metode V dibuktikan oleh kalimat “Metode yang
simak dan metode catat untuk data tertulis. Jadi hanya ada diterapkan dalam kajian ini adalah
satu sumber data, yaitu data tertulis. Metode analisis yang metode simak dan metode catat untuk data
diterapkan adalah metode deskriptif dan metode analisis tertulis... Metode analisis yang diterapkan
komponen dengan tehnik urai untuk mendeskripsikan dan adalah metode deskriptif...”
menguraikan makna dan konteks dalam puisi ini...
Pemilihan metode ini lalu dilengkapi dengan menggunakan
beberapa teknik, yaitu teknik simak bebas cakap dan teknik
catat.
Teknik Simak Bebas Cakap dipilih untuk melaksanakan Teks ini adalah struktur metode karena
teknik simak atau teknik sadap artinya peneliti hanya berisi deksripsi mengenai teknik yang
menjadi pengamat atau penyimak. Teknik ini cocok digunakan dalam penelitian ini. Hal ini
dilakukan bila data penelitiannya adalah data tertulis atau V dibuktikan oleh kalimat “Teknik Simak
dokumen.20... Teknik catat adalah teknik lanjutan yang Bebas Cakap dipilih untuk melaksanakan
dilakukan ketika menerapkan metode simak.... teknik simak atau teknik sadap...”
Saeed (2000) membicarakan deiksis, yaitu alat untuk Teks ini adalah struktur pembahasan
mengacu pembicara di dalam 3 situasi, yaitu situasi ruang karena berisi penjelasan/pembahasan
atau tempat, waktu, persona, dan sosial yang dimiliki oleh mengenai empat jenis deiksis menurut ahli
setiap bahasa.29... Pembahasan deiksis di sini disesuaikan V yang terdapat dalam objek penelitian
dengan jenis deiksis yang terdapat dalam buku Saeed (Puisi Perlawanan dari Pesantren). Hal ini
(2000) yaitu tentang deiksis tempat atau spasial, persona, dibuktikan oleh kalimat “Pembahasan
dan sosial. Empat jenis deiksis itu digunakan untuk mencari deiksis di sini disesuaikan dengan jenis
tahu deiksis yang terdapat dalam puisi berbahasa Jawa deiksis yang terdapat dalam buku Saeed
dalam Puisi Perlawanan dari Pesantren. Berikut ini (2000) yaitu tentang deiksis tempat atau
dipaparkan deiksis tempat sebagai berikut: spasial, persona, dan sosial.”
Di samping pembagian lokalisasi, pembagiannya harus Teks ini adalah struktur pembahasan
dikalkulasi oleh partisipant pada konteks yang tepat, karena berisi penjelasan/pembahasan
misalnya seberapa luas, besar, lokasi atau tempat dapat mengenai temuan penelitian berupa kata
disebut dengan : V yang merupakan deiksis lokal. Hal ini
dibuktikan oleh kalimat
Dapat juga mengacu kepada lokasi langsung ke dalam al- Teks ini adalah struktur pembahasan
Qur-an: karena berisi penjelasan/pembahasan
mengenai temuan penelitian berupa kata
V yang mengacu kepada lokasi langsung ke
dalam al-Qur-an.
Kata ning, iku, yaiku sebagai kata penunjuk yang biasanya Teks ini adalah struktur pembahasan
didahului atau mendahului nomina, verba, adverbia, karena berisi penjelasan/pembahasan
numeralia: mengenai temuan penelitian berupa kata.
V ning, iku, yaiku sebagai kata penunjuk
yang biasanya didahului atau mendahului
nomina, verba, adverbia, numeralia.
Kata ning, ing, teka sebagai kata penunjuk yang biasanya Teks ini adalah struktur pembahasan
didahului atau mendahului nomina: karena berisi penjelasan/pembahasan
mengenai temuan penelitian berupa kata
V ning, ing, teka sebagai kata penunjuk yang
biasanya didahului atau mendahului
nomina.
Sedangkan kata ing, ning, ikilah, iku, maring, sajeroné, Teks ini adalah struktur pembahasan
aning menunjukkan lokasi atau tempat, contoh: karena berisi penjelasan/pembahasan
mengenai temuan penelitian berupa kata
V ing, ning, ikilah, iku, maring, sajeroné,
aning yang menunjukkan lokasi atau
tempat.
Penggunaan deiksis sosial dalam PPdP sering hadir karena Teks ini adalah struktur pembahasan
adanya perbedaan-perbedaan peran kemasyarakatan yang karena berisi penjelasan/pembahasan
terkait antarpartisipan. Jenis deikis social pada PPdP dalam mengenai temuan penelitian berupa empat
analisis ini terdapat 4 jenis deiksis social yaitu: 1) gelar, 2) V jenis deiksis sosial yan terdapat dalam
jabatan, 3) profesi, dan 4) julukan. Puisi Perlawanan dari Pesantren.
Pada data 1) kata hamba diidentifikasi sebagai deiksis Teks ini adalah struktur pembahasan
persona dengan kategori persona pertama. Hamba karena berisi penjelasan/pembahasan
merupakan subjek yang sedang berdoa kepada zat yang V mengenai konteks peristiwa tuturan yang
Maha Pemberi. Subjek di sini bisa siapa saja yang sedang terdapat dalam Puisi Perlawanan dari
berdoa kepada Allah. Kata Allah diidentifikasi sebagai Pesantren. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
kategori persona ketiga, yaitu Zat yang Maha Pemberi. “Pada data 1) kata hamba diidentifikasi
sebagai deiksis persona dengan kategori
persona pertama...”
2) Contoh referensi metonimi dalam Puisi ini Teks ini adalah struktur pembahasan
Terri Eynon (2002) menyebutkan bahwa metonimi karena berisi penjelasan/pembahasan
termasuk jenis bahasa bersifat figuratif, yang di dalamnya mengenai temuan penelitian berupa
terdapat penggantian sebutan sesuatu yang dimaksudkan V contoh referensi metonimi yang terdapat
dengan menyebut sesuatu yang ada kaitan pengenalannya dalam Puisi Perlawanan dari Pesantren.
dengan sesuatu yang dimaksudkan tersebut.40
Frase ulama Yahudi, terdiri dari kata ulama yang berarti Teks ini adalah struktur pembahasan
3) Contoh referensi sinekdoke dalam Puisi ini Teks ini adalah struktur pembahasan
karena berisi penjelasan/pembahasan
Dalam sinekdoke ada dua hal penting yaitu: a) komponen
mengenai temuan penelitian berupa
makna ; dan b) hubungan antar acuan. Penanda dari kata
V referensi sinekdoke yang terdapat dalam
pertama dapat ditransfer ke kata berikutnya, berkat adanya
Puisi Perlawanan dari Pesantren. Hal ini
hubungan antar acuan. Makna yang dimiliki oleh petanda
dibuktikan oleh kalimat “Dalam
tertentu dengan acuan tertentu dapat digunakan untuk
sinekdoke ada dua hal penting yaitu: a)
mengemukakan suatu petanda lain dengan acuan yang lain
komponen makna ; dan b) hubungan antar
pula, berkat adanya hubungan antar acuan... Contoh
acuan...”
sebahagian untuk keseluruhan: “Kemarin, Budi tak tampak
batang hidungnya
Yang muncul pada ujaran adalah kata tobat, sedangkan Teks ini adalah struktur pembahasan
yang tersembunyi adalah semua penyakit dosa dan manusia karena berisi penjelasan/pembahasan
yang melakukan dosa. Dalam wilayah makna tobat terdapat mengenai temuan penelitian berupa
komponen makna sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan V referensi sinekdoke yang terkandung
yang salah atau jahat) dan berniat akan memperbaiki dalam kata tobat. Hal ini dibuktikan oleh
tingkah laku dan perbuatan ‘. Jadi, makna dan acuan kalimat “...Jadi, makna dan acuan
“tobat” (sebahagian) digantikan oleh “obat semua penyakit “tobat” (sebahagian) digantikan oleh
dosa” (keseluruhan). “obat semua penyakit dosa”
(keseluruhan).”
Referensi merupakan wujud ekspresi yang digunakan Teks ini adalah struktur pembahasan yang
dalam setiap bait puisi ini dipahami sebagai apa yang berisi simpulan mengenai referensi yang
menjadi objek perhatian yang sedang dibicarakan oleh terkandung dalam bait puisi. Hal ini
penutur (penyair) sedang ketika menggunakan ekspresi itu V dibuktikan oleh kalimat Jadi referensi
dalam bait puisinya.... Jadi referensi atau perujukan adalah atau perujukan adalah sesuatu yang
sesuatu yang penutur lakukan dan sangat berhubungan erat penutur lakukan dan sangat berhubungan
dengan makna yang dipahami penutur atau penyair. erat dengan makna yang dipahami
penutur atau penyair.”
Bertumpu kepada teori semantik dan pragmatik yang Teks ini adalah struktur kesimpulan
digunakan dalam penelitian ini menjawab pertanyaan karena berisi ringkasan temuan-temuan
penelitian: penting dalam penelitian berupa tiga jenis
V deiksis beserta peran/fungsinya masing-
1) ditemukan tiga jenis deiksis yaitu deikis tempat, persona,
masing.
dan deiksis sosial teridentifikasi 46 deiksis.
2) Ditemukan pemakaian deikis itu menyatakan maksud
untuk menggambarkan sifat orang atau sekelompok orang,
aktivitas atau kegiatan, julukan, jabatan dan gelar
Dalam puisi ini terdapat deiksis sosial yang menyatakan Teks ini adalah struktur kesimpulan
maksud untuk menggambarkan sifat orang atau karena berisi ringkasan temuan-temuan
sekelompok orang, aktivitas atau kegiatan, julukan, jabatan penting dalam penelitian yakni
dan gelar. Dalam puisi ini makna deiksis sosial V diperlukannya konsep referensi untuk
diidentifikasi dari satuan bahasa berupa kata atau frasa dapat mengungkap deiksis sosial.
yang referennya berubah-ubah, tergantung kepada siapa
yang menuturkan, kapan dan di mana tuturan itu diucapkan.
Oleh karena itu, konsep referensi yang berkaitan dengan
retorikal, metonimi, sinekdoke dan konteks komunikasi
diperlukan sebagai alat analisis.
Anak autis gangguan perilaku perlu mendapatkan Teks ini adalah struktur pendahuluan
intervensi atau terapi dalam rangka membangun kondisi karena berisi penjelasan lebih lanjut
yang lebih baik. Melalui terapi secara rutin, munculnya mengenai perilaku anak autis yang perlu
kelainan-kelainan pada anak autis secara bertahap dapat V mendapatkan terapi perilaku. Hal ini
diatasi. Terapi perilaku merupakan tindakan atau dibuktikan oleh kalimat “Anak autis
Terapi perilaku bagi anak autis dimaksudkan mengurangi Teks ini adalah struktur pendahuluan
masalah penyimpangan perilaku, baik defisit (hipoaktif) karena berisi penjelasan mengenai tujuan
maupun eksesif (hiperaktif). Setiap anak autis memerlukan dilakukannya terapi perilaku. Hal ini
penanganan dan tergantung pada jenis dan tingkat V dibuktikan oleh kalimat “Terapi perilaku
gangguan yang dialami oleh anak... Masing-masing varian bagi anak autis dimaksudkan mengurangi
gangguan perilaku memerlukan terapi sesuai dengan masalah penyimpangan perilaku...”
karakteristik kondisi individual anak (Wijayakusuma,
2008:v).
Terapi perilaku merupakan teknik terapi dalam bentuk Teks ini adalah struktur pendahuluan
pelatihan dan pembelajaran yang bertujuan untuk karena berisi penjelasan mengenai definisi
membangun perilaku-perilaku baru yang secara sosial terapi perilaku. Hal ini dibuktikan oleh
bermanfaat... Melalui terapi ini anakanak V kalimat “Terapi perilaku merupakan
autis diajak untuk belajar dari situasi wajar di sekitar teknik terapi dalam bentuk pelatihan dan
mereka agar anak dapat membedakan berbagai macam pembelajaran...”
rangsangan yang diterima dan meresponnya dengan cara
yang benar (Sunu, 2012:41).
Program-program untuk penanganan perubahan perilaku Teks ini adalah struktur pendahuluan
yang menyimpang meliputi: pengajaran keterampilan sosial karena berisi penjelasan mengenai
yang bertarget, atau bantuan agar anak dapat V program penanganan perilaku
menggeneralisasikan sesuatu, dan mencakup alternatif- menyimpang pada anak autis. Hal ini
alternatif perilaku yang spesifik... dibuktikan oleh kalimat “Program-
program untuk penanganan perubahan
perilaku yang menyimpang meliputi:
pengajaran keterampilan sosial yang
bertarget...”
Pada umumnya terapi untuk menangani gangguan perilaku Teks ini adalah struktur pendahuluan
anak autis dilakukan dengan menggunakan model Applied karena berisi penjelasan mengenai model
Behaviour Analysis (ABA). Model ini dapat membimbing terapi Applied Behaviour Analysis (ABA)
anak autis gangguan perilaku agar patuh (bukan takut) dan V yang umumnya digunakan untuk
kreatif. Ada beberapa prinsip terapi perilaku model ABA. menangani gangguan perilaku anak autis.
Penatalaksananan terapi dilakukan secara terstruktur...
Hasil penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa dengan Teks ini adalah struktur pendahuluan
Pada umumnya buku-buku rujukan yang sudah diterbitkan Teks ini adalah struktur pendahuluan
hanya mengkaji tindak bahasa bagi penutur normal. Searle karena berisi penjelasan mengenai
(1983:54 - 64) dan Rahardi (2002:35 - 36) dalam bukunya masalah peneliytian yakni buku-buku
membagi tindak bahasa menjadi tiga jenis, yaitu tindak V rujukan yang telah tersedia hanya
lokusi, perlokusi, dan ilokusi... Dalam pembahasan tindak mengkaji tindak bahasa bagi penutur
tutur tersebut, tidak ada penjelasan bagaimana jenis tindak normal.
tutur bagi penutur yang mengalami gangguan akibat
kelainan sistem syaraf pada otak, seperti pada kasus autis.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa saat ini belum ada Teks ini adalah struktur pendahuluan
buku tindak bahasa terapi yang dapat digunakan oleh karena berisi penjelasan mengenai
terapis sebagai referensi dalam intervensi anak autis masalah penelitian yaitu belum ada buku
gangguan perilaku. Pada umumnya terapis menggunakan V tindak bahasa terapi sebagai referensi
buku-buku tentang autis yang bersifat umum... Buku-buku dalam intervensi anak autis gangguan
dan artikel hasil penelitian tentang autis yang sudah perilaku. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
diterbitkan pada umumnya berisi pengetahuan hal ikhwal “Fakta di lapangan menunjukkan bahwa
autis, misalnya Autisme pada Anak (Handoyo, 2009)... saat ini belum ada buku tindak bahasa
terapi yang dapat digunakan oleh
terapis...”
Hasil penelusuran di lapangan menunjukkan bahwa dalam Teks ini adalah struktur pendahuluan
hal intervensi anak autis gangguan perilaku, para terapis karena berisi penjelasan mengenai
belum menggunakan buku rujukan khusus tindak masalah penelitian yaitu belum ada buku
komunikasi klinis... Oleh karena itu, kehadiran buku tindak V tindak bahasa terapi sebagai referensi
bahasa terapi ini penting bagi terapis, ahli klinis, orang tua, dalam intervensi anak autis gangguan
atau keluarga yang memiliki anak autis spektrum perilaku. perilaku.
Berdasarkan pertimbangan tersebut perlu dikembangkan Teks ini adalah struktur pendahuluan
Berdasarkan latar belakang tersebut perlu ada penelitian Teks ini adalah struktur pendahuluan
pengembangan produk tindak bahasa terapi untuk karena berisi penjelasan mengenai tujuan
menangani anak autis. Penelitian ini bertujuan penelitan. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
mengembangkan prototip tindak bahasa terapi yang V “Penelitian ini bertujuan mengembangkan
memenuhi syarat ketepatan (accuracy), kegunaan prototip tindak bahasa terapi yang
(utility),dan kelayakan (feasibility) yang dapat dijadikan memenuhi syarat ketepatan...”
rujukan intervensi anak autis spektrum perilaku...
Fakta empiris menunjukkan bahwa saat ini belum ada buku Teks ini adalah struktur pendahuluan
yang mengkaji tindak bahasa terapi, baik verbal maupun karena berisi penjelasan mengenai
nonverbal. Berdasarkan hal tersebut peneliti termotivasi manfaat yang diharapkan dari hasil
untuk mengembangkan prototip tindak bahasa terapi untuk V penelitian ini. Hal ini dibuktikan oleh
anak autis, dengan harapan hasil pengembangan produk ini kalimat “Berdasarkan hal tersebut
dapat memberikan kontribusi untuk penanganan anak autis peneliti termotivasi untuk
gangguan perilaku. mengembangkan prototip tindak bahasa
terapi untuk anak autis, dengan harapan
hasil pengembangan produk ini dapat
memberikan kontribusi...”
Penelitian pengembangan ini didasarkan atas hasil Teks ini adalah struktur metode karena
penelitian kualitatif (tahun pertama) tentang pola-pola berisi dekripsi lebih lanjut mengenai
Penelitian pengembangan ini menggunakan model R2D2 Teks ini adalah struktur metode karena
(Recursive, Reflective, Design, and Development) yang berisi dekripsi lebih lanjut mengenai
dirancang oleh Willis (1995 dan 2000). Model V penelitian pengembangan ini.
pengembangan ini mencakup empat prinsip. (1) Dalam
prinsip recursive... (2) Prinsip reflective... (3) Prinsip
design... (4) Prinsip development...
Alur pengembangan prototip produk ini ada empat langkah, Teks ini adalah struktur metode karena
yaitu pendefinisian (persiapan dan pembetukan tim berisi dekripsi mengenai
pengembang), perancangan produk pengembangan V prosedur/langkah-langkah dalam
pengembangan (difokuskan pada kegiatan analisis penelitian ini. Hal ini dibuktikan oleh
karakteristik subjek penelitian dan klien), pengembangan kalimat “Alur pengembangan prototip
penulisan draf produk, uji coba hasil produk, dan produk ini ada empat langkah, yaitu
penyebarluasan produk tindak bahasa terapi untuk pendefinisian (persiapan dan pembetukan
menangani anak autis gangguan perilaku... tim pengembang)...”
Instrumen dan pengambilan data penelitian dilakukan Teks ini adalah struktur metode karena
menggunakan kuesioner atau angket untuk uji lapangan berisi dekripsi mengenai instrumen, teknik
(praktisi) dan uji ahli, pengamatan atau observasi,serta V pengumpulan data, dan teknik analisis
catatan lapangan dilakukan terhadap subjek penelitian (uji data. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
kelompok kecil). Data penelitian dianalisis dengan “Instrumen dan pengambilan data
menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif penelitian dilakukan menggunakan
(statistik deskriptif). kuesioner atau angket...”
Data kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan (observasi) Teks ini adalah struktur metode karena
pada saat uji ahli dan uji lapangan. Data ini diperoleh berisi dekripsi mengenai data penelitian
melalui respon dan catatan lapangan dalam instrumen V dan proses uji coba produk, uji ahli dan uji
penelitian. Data kuantitatif diperoleh melalui hasil uji coba protototip. Hal ini dibuktikan oleh
produk. Uji coba produk dilakukan pada subjek penelitian kalimat “Data kualitatif diperoleh dari
(kelompok kecil) praktisi atau terapis yang menangani anak hasil pengamatan (observasi)... . Data ini
autis spektrum perilaku (defisit dan eksesif). Uji ahli diperoleh melalui respon dan catatan
dilakukan oleh ahli (ahli bahasa dan ahli klinis). Uji coba lapangan...”
prototip diarahkan pada pengembangan terhadap tiga aspek
, yaitu sistematika dan tampilan, pengembangan isi
Aspek susunan atau sistematika prototip tindak bahasa Teks ini adalah struktur metode karena
terapi dalam intervensi anak autis spektrum perilaku terdiri berisi dekripsi mengenai aspek sistematika
atas delapan Bab. Setiap Bab dalam prototip diawali V dan tampilan prototip tindak bahasa terapi
dengan pengantar kemudian diikuti substansi materi. dalam intervensi anak autis spektrum
Sistematika atau susunan prototip sebagai berikut: Halaman perilaku. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
Judul, Halaman Sampul Dalam, Kata Pengantar, Daftar Isi, “Aspek susunan atau sistematika prototip
Isi Buku, Daftar Pustaka, dan Biografi Penulis. Aspek tindak bahasa terapi dalam intervensi
tampilan atau perwajahan prototip mencakup penggunanan anak autis spektrum perilaku terdiri atas
huruf dan ilustrasi atau gambar... delapan Bab...”
Aspek isi atau substansi materi prototip tindak bahasa Teks ini adalah struktur metode karena
terapi dalam intervensi anak autis spektrum perilaku terdiri berisi dekripsi mengenai aspek isi prototip
atas sembilan materi (hakikat autis, autis gangguan V tindak bahasa terapi dalam intervensi anak
perilaku, terapi perilaku, jenis tindak komunikasi, fungsi autis spektrum perilaku. Hal ini
tindak komunikasi, strategi tindak komunikasi, tindak dibuktikan oleh kalimat “Aspek isi atau
komunikasi klinis dalam terapi perilaku, fungsi tindak substansi materi prototip tindak bahasa
komunikasi dalam terapi perilaku, strategi tindak terapi dalam intervensi anak autis
komunikasi dalam terapi perilaku, dan lampiran). spektrum perilaku terdiri atas sembilan
materi...”
Aspek kebahasaan dan keterbacaan prototip tindak bahasa Teks ini adalah struktur metode karena
terapi dalam intervensi anak autis spektrum perilaku yang berisi dekripsi mengenai aspek
dikembangkan meliputi: pemilihan huruf, sistem penulisan, V kebahasaan dan keterbacaan prototip...
keterbacaan (struktur kata dan penyusunan kalimat), dan Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Aspek
penulisan paragraf. kebahasaan dan keterbacaan prototip
tindak bahasa terapi dalam intervensi
anak autis spektrum perilaku...meliputi:
pemilihan huruf, sistem penulisan...”
Hasil pengembangan aspek susunan atau sistematika Teks ini adalah struktur pembahasan
prototip tindak bahasa terapi terdapat catatan revisi, antara karena berisi penjelasan/pembahasan
lain perlu diberikan ilustrasi gambar pada sampul luar V mengenai revisi hasil pengembangan
(cover) dan sampul dalam tentang gambar pola intervensi aspek susunan atau sistematika dan
klinis anak autis spektrum perilaku... Hasil penelitian ini tampilan prototip tindak bahasa terapi. Hal
sesuai dengan temuan penting dalam studi pendahuluan ini dibuktikan oleh kalimat “Hasil
Prasetyoningsih (2014) bahwa dalam intervensi klinis para pengembangan aspek susunan atau
terapis mengalami hambatan untuk mendapatkan buku- sistematika prototip tindak bahasa terapi
buku rujukan tentang tindak bahasa terapi. terdapat catatan revisi...”
Dalam pengembangan ini terdapat tiga catatan penting Teks ini adalah struktur pembahasan
(revisi) penyempurnaan isi atau materi prototip tindak karena berisi penjelasan/pembahasan
bahasa terapi. Pertama, dalam produk prototip tindak V mengenai revisi hasil pengembangan
bahasa perlu ditambahkan contoh konkret kegiatan aspek isi/materi prototip tindak bahasa
intervensi anak autis spektrum perilaku. Kedua, pada terapi. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
bagian isi atau materi diperlukan penambahan lampiran “Dalam pengembangan ini terdapat tiga
program terapi perilaku sebagai acuan terapi berdasarkan catatan penting (revisi) penyempurnaan
tingkatan penanganan anak autis. Ketiga, terdapat catatan isi atau materi prototip tindak bahasa
yang secara umum menunjukkan bahwa kehadiran prototip terapi.”
buku tindak bahasa terapi ini bermanfaat...
Hasil penelitian ini sesuai dengan fakta di lapangan bahwa Teks ini adalah struktur pembahasan
saat ini belum ada buku tindak bahasa terapi yang dapat karena berisi pembahasan mengenai
digunakan oleh terapis sebagai referensi dalam intervensi V kaitan hasil penelitian dengan fakta di
anak autis gangguan perilaku... lapangan.
Hasil pengembangan aspek kebahasaan terdapat catatan Teks ini adalah struktur pembahasan
revisi tentang penggunaan istilah. Dalam prototip tindak V karena berisi penjelasan/pembahasan
bahasa terapi, penggunaan istilah teknis perlu disertai mengenai revisi hasil pengembangan
penjelasan atau keterangan. aspek kebahasaan prototip tindak bahasa
terapi.
Secara ringkas hasil penelitian pengembangan ketiga aspek Teks ini adalah struktur pembahasan
ini menunjukkan bahwa prototip tindak bahasa terapi dapat karena berisi simpulan hasil penelitian
diterima dan digunakan sebagai referensi dalam intervensi V pengembangan ketiga aspek tersebut yang
klinis anak autis gangguan perilaku, baik defisit maupun telah memenuhi syarat keberterimaan. Hal
eksesif. Perolehan skor rata-rata tentang keberterimaan ini dibuktikan oleh kalimat “Secara
Secara umum, hasil penelitian ini dapat melengkapi Teks ini adalah struktur pembahasan
pendapat Sunu (2012:3) bahwa seiring dengan semakin karena berisi pembahasan mengenai
bertambah jumlah anak-anak yang mengalami gejala autis, V kaitan hasil penelitian dengan pendapat
maka kebutuhan tentang wawasan keautisan dan cara ahli. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
penanganannya juga semakin meningkat. Oleh karena itu, “Secara umum, hasil penelitian ini dapat
penting memberikan wawasan tentang autis dari berbagai melengkapi pendapat Sunu (2012:3)
perspektif dan spektrumnya melalui pengembangan produk bahwa seiring dengan semakin bertambah
buku tindak bahasa terapi... jumlah anak-anak yang mengalami gejala
autis...”
Kecenderungan di lapangan juga menunjukkan bahwa pada Teks ini adalah struktur pembahasan
umumnya masyarakat belum memiliki pemahaman yang karena berisi pembahasan mengenai
benar tentang autis. Khususnya dalam memberikan layanan V kaitan hasil penelitian dengan
pada pendidikan khusus sehingga belum sesuai dengan kecenderungan di lapangan.
harapan (Delphie, 2009:ix). ..
Hasil pengembangan prototip tindak bahasa terapi ini dapat Teks ini adalah struktur pembahasan
melengkapi teori tindak tutur atau tindak bahasa (Searle, karena berisi pembahasan mengenai hasil
1983) dan kajian pragmatik klinis. Teori tindak bahasa V penelitian ini yang dapat melengkapi teori
Searle hanya berhubungan dengan tindak tutur pada tindak tutur atau tindak bahasa (Searle).
manusia normal. Hasil penelitian pengembangan ini Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Hasil
berkenaan dengan tindak bahasa pada anak yang pengembangan prototip tindak bahasa
mengalami kelainan sistem syaraf pada otak sehingga terapi ini dapat melengkapi teori tindak
menyebabkan gangguan perilaku... Oleh karena itu, tutur atau tindak bahasa (Searle, 1983)
kehadiran prototip tindak bahasa ini dapat melengkapi dan kajian pragmatik klinis.”
kajian pragmatik klinis.
Simpulan hasil penelitian adalah produk prototip tindak Teks ini adalah struktur kesimpulan
bahasa terapi dalam intervensi anak autis spektrum perilaku karena berisi ringkasan hasil penelitian.
yang dikembangkan telah memenuhi syarat keberterimaan V Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Simpulan
(acceptability) sebagai buku referensi. Temuan penelitian hasil penelitian adalah produk prototip
ini berimplikasi bahwa kehadiran buku tindak bahasa terapi tindak bahasa terapi dalam intervensi
bermanfaat dan dapat digunakan untuk membantu anak autis spektrum perilaku yang
menangani anak autis gangguan perilaku, baik defisit dikembangkan telah memenuhi syarat
maupun eksesif... keberterimaan (acceptability) sebagai
buku referensi.”
Berdasarkan hasil penelitian ini penting diberikan saran Teks ini adalah struktur kesimpulan yang
kepada pihak terkait penanganan Anak Berkebutuhan juga dilengkapi dengan saran dari peneliti
Khusus (ABK) autis spektrum perilaku. Disarankan V kepada pihak profesional, orang tua, dan
Disarankan kepada pihak profesional (ahli klinis dan keluarga yang menangani anak autis
terapis), orang tua, atau keluarga yang menangani anak gangguan perilaku.
autis gangguan perilaku agar menggunakan referensi tindak
bahasa terapi dalam intervensi klinis anak autis....
Bahasa berfungsi sebagai sarana dalam melakukan kontrol Teks ini adalah struktur pendahuluan
ideologis dan kontrol kekuasaan (Haryatmoko, 2010). karena berisi penjelasan mengenai fungsi
Proses-proses penanaman ideologis dan pengontrolan V bahasa dan hubungannya dengan objek
kekuasaan memerlukan bahasa sebagai alat ekspresi. Salah penelitian (pidato politik). Hal ini
satu alat ekspresi yang sering digunakan untuk dibuktikan oleh kalimat “Bahasa
meneguhkan ideologi adalah melalui pidato politik atau berfungsi sebagai sarana dalam
pidato kenegaraan. melakukan kontrol ideologis dan kontrol
kekuasaan...”
Pidato merupakan bentuk penggalangan kekuasaan melalui Teks ini adalah struktur pendahuluan
media massa dengan memanfaatkan fitur-fitur linguis-tik. karena berisi penjelasan mengenai
Melalui pidato di media massa, politisi berusaha membujuk V pengertian pidato serta tujuan yang
masyarakat dengan persuasinya. Pidato politisi juga dimiliki politisi melalui pidato. “Pidato
merupakan sarana yang bertujuan membentuk persepsi dan merupakan bentuk penggalangan
meraih simpati publik... kekuasaan melalui media massa...”
...Setiap pesan dalam pidato memiliki dua tingkatan makna, Teks ini adalah struktur pendahuluan
yaitu makna yang dikemukakan secara eksplisit di karena berisi penjelasan mengenai
permukaan dan makna yang dikemukakan secara implisit di V keunikan objek penelitian yakni pidato
balik pidato (Kusrianti, 2004:1). Sebagaimana pidato perdana Presiden Jokowi pada tanggal 20
kenegaraan perdana presiden-presiden sebelumnya, pidato Oktober 2014. Hal ini dibuktikan oleh
perdana Presiden Jokowi pada tanggal 20 Oktober 2014 di kalimat ”... pidato perdana Presiden
muka sidang paripurna mengandung daya pikat dan daya Jokowi pada tanggal 20 Oktober 2014 di
Pidato kenegaraan perdana Presiden Jokowi menarik untuk Teks ini adalah struktur pendahuluan
dicermati dan dikaji secara mendalam dari sudut pandang karena berisi penjelasan mengenai
pendekatan formal, sosiologis-empiris, dan kritis. V pendekatan yang digunakan untuk
Sebagaimana halnya Baryadi (2015:4) membagi menganalisis objek penelitian. Hal ini
pendekatan dalam analisis wacana ke dalam (1) pendekatan dibuktikan oleh kalimat “Pidato
formal, (2) pendekatan fungsional, dan (3) pendekatan kenegaraan perdana Presiden Jokowi
kritis. menarik untuk dicermati...dari sudut
pandang pendekatan formal, sosiologis-
empiris, dan kritis.”
Pendekatan formal memahami wacana sebagai tataran Teks ini adalah struktur pendahuluan
kebahasaan yang lebih tinggi dari kalimat (Baryadi, karena berisi penjelasan mengenai
2015:5). Pendekatan formal mengkaji wacana dari segi V pendekatan yang digunakan secara lebih
jenis, struktur, dan hubungan bagian bagiannya. spesifik yaitu pendekatan formal,
Pendekatan fungsional memahami wacana sebagai fungsional, dan kritis. Hal ini dibuktikan
peristiwa tutur yang terikat konteks situasi (Baryadi, oleh kalimat “Pendekatan formal
2015:9)... Pendekatan kritis menempatkan wacana sebagai memahami wacana sebagai tataran
power (Baryadi, 2015:7). Wacana dipandang sebagai kebahasaan yang lebih tinggi dari
sebuah cerminan dari relasi kekuasaan dalam masyarakat kalimat...”
(Renkema, 2004:282)...
Wacana dalam pidato termasuk pidato kenegaraan atau Teks ini adalah struktur pendahuluan
pidato politik sangat identik dengan muatan kekuasaan... karena berisi penjelasan mengenai hal
Mereka dengan mudah dikontrol secara ideologis dan V yang terkiait dengan pidato kenegaraan
bahkan diarahkan untuk melakukan tindakan tertentu. yaitu praktik pendominasian. Hal ini
Praktik demikian merupakan bentuk praktik pendominasian dibuktikan oleh kalimat “Praktik
melalui bahasa. Pierre Bourdieu (Haryatmoko, 2003:5) demikian merupakan bentuk praktik
menyebut praktik ini sebagai determinan kultural-ideologis. pendominasian melalui bahasa...”
Pendominasian pada dasarnya mencakup bagaimana Teks ini adalah struktur pendahuluan
seseorang, kelompok, tindakan, kegiatan ditampilkan dalam karena berisi berisi penjelasan mengenai
teks... Eriyanto (2012:53) mengklasifikasi tiga aspek V tiga aspek pendominasian bahasa. Hal ini
pendominasian, yakni (1) isi, yaitu hal-hal yang diucapkan dibuktikan oleh kalimat“Pendominasian
atau dilakukan, (2) relasi, yaitu hubungan sosial yang pada dasarnya mencakup bagaimana
dimasukkan dalam wacana, dan (3) subjek atau posisi yang seseorang, kelompok, tindakan, kegiatan
Sebagai salah satu bentuk praktik sosial, pidato perdana Teks ini adalah struktur pendahuluan
Jokowi bukan hanya dipandang dari persoalan linguistik, karena berisi penjelasan mengenai
tetapi ekspresi ideologi untuk membentuk pendapat umum V masalah penelitian yakni pidato Jokowi
mengenai identitas atau citra dirinya. Jokowi bukan sebagai sarana membentuk pendapat
politikus yang pandai bicara. Gaya pidato Jokowi, umum mengenai ciitra diri Jokowi.
meskipun tertulis dan dibacakan, tetaplah terasa lisan...
Untuk dapat merebut simpati dan menanamkan ideologi, Teks ini adalah struktur pendahuluan
Jokowi memainkan strategi dan metode berpidato yang karena berisi penjelasan mengenai
berbeda dengan gaya presiden-presiden sebelumnya untuk V masalah penelitian yakni pidato Jokowi
memasarkan manifesto pemerintahannya. Bahasa tidak sebagai sarana untuk merebut simpati dan
dapat dipandang sebagai entitas yang netral, tetapi memiliki menanamkan ideologi. Hal ini dibuktikan
ideologi yang membawa muatan kekuasaan tertentu (Jufri, oleh kalimat
2005:1). Ideologi dan kekuasaan tercermin dalam
pemakaian kosakata, kalimat, dan struktur wacana...
Berdasarkan paparan tersebut, kajian ini dibatasi pada (1) Teks ini adalah struktur pendahuluan
eksplorasi strategi menanamkan ideologi dan manifesto karena berisi penjelasan mengenai batasan
pemerintahan yang dieksplisitkan pada profil kebahasaan V penelitian. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
pidato Jokowi dan (2) interpretasi kritis atas fakta-fakta “Berdasarkan paparan tersebut, kajian ini
yang diimplisitkan dalam pidato Jokowi. dibatasi pada (1) eksplorasi strategi
menanamkan ideologi dan manifesto
pemerintahan yang dieksplisitkan pada
profil kebahasaan pidato Jokowi...”
Metode analisis dokumen sengaja dipilih dalam kajian ini. Teks ini adalah struktur metode karena
Data yang dianalisis bersumber dari wacana teks pidato berisi deskripsi mengenai metode
perdana Presiden Jokowi yang berjudul ”Di Bawah V penelitian, sumber data, dan instrumen
Kehendak Rakyat dan Konstitusi”. Data ini dibangun dari riset yang digunakan. Hal ini dibuktikan
17 paragraf. Instrumen riset yang dipakai adalah human oleh kalimat ”Metode analisis dokumen
instrument, yakni kecermatan dan kepekaan penulis dalam sengaja dipilih dalam kajian ini. Data
menangkap dan membedah data. yang dianalisis bersumber dari wacana
teks pidato...”
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan Teks ini adalah struktur metode karena
model analisis van Dijk. Analisis disisir dari elemen berisi deskripsi mengenai teknik analisis
struktur mikro dan struktur makro. Secara formal struktur V data. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
mikro dikonsentrasikan pada analisis leksikal dan “Teknik analisis data dalam penelitian ini
gramatikal, sedangkan analisis struktur makro berfokus menggunakan model analisis van Dijk.”
pada proses produksi dan pemaknaan dari sudut pandang
ideologi dan kekuasaan.
Data dianalisis dengan mengikuti langkah-langkah sebagai Teks ini adalah struktur metode karena
berikut. Pertama, mengklasifikasi data kebahasaan yang berisi deskripsi mengenai lengkah-langkah
memuat praktik diskursif sehingga dapat dirumuskan V dalam menganalisis data. Hal ini
strategi kebahasaannya. Kedua, menginterpretasi kritis atas dibuktikan oleh kalimat “Data dianalisis
maksud/motif terselubung di balik strategi kebahasaan yang dengan mengikuti langkah-langkah
digunakan Jokowi berdasarkan konteks situasi dan latar sebagai berikut. Pertama, mengklasifikasi
wacana yang relevan. data kebahasaan...”
Ideologi tersebut tampak dari awal mula pidato Jokowi Teks ini adalah struktur pembahasan
yang menghentak publik dengan beberapa konsepsi dan karena berisi penjelasan/pembahasan
retorika Bung Karno... Sangat terasa bahwa Jokowi V mengenai temuan penelitian berupa
berusaha menghidupkan kembali konsepsi Bung Karno strategi leksikon yang digunakan Jokowi
tentang kemandirian politik, ekonomi, berkepribadian di dalam pidatonya melalui kosakata
bidang kebudayaan. Lebih jauh, ditemukan beberapa jalesveva jayamahe, cakrawarti
kosakata yang bervisi kelautan dan kerja...yang samudera, kerja, kerja, dan kerja, serta
didayagunakan oleh Jokowi yakni jalesveva jayamahe, nelayan.
cakrawarti samudera, kerja, kerja, dan kerja, serta nelayan
sebagaimana tampak pada kutipan berikut.
Kini saatnya kita mengembalikan semuanya sehingga Teks ini adalah struktur pembahasan
Jalesveva Jayamahe, di laut justru kita jaya, sebagai V karena berisi kutipan pidato yang
semboyan nenek moyang kita di masa lalu, bisa kembali mengandung strategi leksikon melalui
membahana. kosakata jalesveva jayamahe.
Jalesveva jayamahe adalah motto TNI Angkatan Laut yang Teks ini adalah struktur pembahasan
berasal dari bahasa Sansekerta dan dapat dimaknai “di laut karena berisi analisis mengenai kosakata
kita jaya”. Secara ideologis, Jokowi berusaha menunjukkan V jalesveva jayamahe dalam pidato Jokowi.
inisiatif dan keinginan yang kuat untuk meraih kembali Hal ini dibuktikan oleh kalimat
kejayaan maritim dan menjadikannya seperti semboyan “Jalesveva jayamahe adalah motto TNI
nenek moyang... Angkatan Laut yang berasal dari bahasa
Sansekerta...”
Dalam pidatonya, Joko Widodo sebagai presiden mengajak Teks ini adalah struktur pembahasan
segenap elemen bangsa untuk memiliki kesadaran maritim. karena berisi analisis kosakata jalesveva
Mengakhiri pidato ini, saya mengajak saudara-saudara Teks ini adalah struktur pembahasan
sebangsa dan setanah air untuk mengingat satu hal yang karena berisi kutipan pidato yang
pernah disampaikan oleh Presiden Pertama Republik V mengandung strategi leksikon melalui
Indonesia, Bung Karno, bahwa untuk membangun kosakata cakrawarti samudera.
Indonesia menjadi negara besar, negara kuat, negara
makmur, negara damai, kita harus memiliki jiwa
cakrawarti samudera; jiwa pelaut yang berani mengarungi
gelombang dan hempasan ombak yang menggulung.
Jokowi dalam pidatonya menyitir kembali pernyataan Teks ini adalah struktur pembahasan
Presiden Soekarno pada saat meresmikan Institut Angkatan karena berisi analisis mengenai kosakata
Laut tahun 1953 bahwa bangsa Indonesia harus berupaya V cakrawarti samudera dalam pidato
bukan sekadar menjadi jongos-jongos di kapal melainkan Jokowi. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
bangsa pelaut dalam arti kata cakrawati samudera... Saat “Jokowi dalam pidatonya menyitir
itu, Bung Karno mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk kembali pernyataan Presiden Soekarno...
mengisi kemerdekaan dengan kembali menjadi bangsa dalam arti kata cakrawati samudera...”
pelaut...
Korelasi dari apa yang disampaikan oleh Bung Karno Teks ini adalah struktur pembahasan
dengan pidato Jokowi terlihat jelas sebagai bentuk karena berisi analisis mengenai kosakata
dorongan untuk menyadari pentingnya budaya bahari V cakrawarti samudera dalam pidato
Indonesia... Benar kiranya, dalam 10 bulan memerintah, Jokowi. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
Jokowi betul-betul tunduk pada amanat pidato perdananya “Korelasi dari apa yang disampaikan
tersebut. Sudah puluhan kapal asing ditenggelamkan karena oleh Bung Karno dengan pidato Jokowi
pencurian ikan... Kebijakan ini menjadi bukti keseriusan terlihat jelas sebagai bentuk dorongan
manifesto kelautan Presiden Jokowi. untuk menyadari pentingnya budaya
bahari...”
pertaruhan kita sebagai bangsa merdeka. Oleh sebab itu, Teks ini adalah struktur pembahasan
kerja, kerja, dan kerja adalah yang utama. Inilah, momen karena berisi kutipan pidato yang
sejarah bagi kita semua untuk bergerak bersama untuk V mengandung strategi leksikon melalui
bekerja, bekerja, dan bekerja. kosakata kerja, kerja, dan kerja.
Jokowi melakukan repetisi leksikon kerja sebanyak 16 kali Teks ini adalah struktur pembahasan
Melalui persuasi untuk kerja, kerja, dan kerja, tampak jelas Teks ini adalah struktur pembahasan
Jokowi berupaya menunjukkan watak dan kredibitas yang karena berisi analisis mengenai kosakata
dimiliki. Sebagaimana Keraf (2004:121) menjelaskan V kerja, kerja, dan kerja dalam pidato
bahwa persuasi akan berlangsung sesuai harapan, jika Jokowi. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
penerima informasi telah mengenal pemberi informasi “Melalui persuasi untuk kerja, kerja, dan
sebagai orang yang berwatak baik. Oleh karena itu, Jokowi kerja, tampak jelas Jokowi berupaya
berupaya membangun realitas subjektif atas dirinya sebagai menunjukkan watak dan kredibitas yang
penggagas blusukan. dimiliki.”
Bentuk leksikal bekerja, bekerja, dan bekerja menduplikasi Teks ini adalah struktur pembahasan
gaya Bung Karno yang suka mengulang beberapa kata atau karena berisi analisis mengenai kosakata
frase sebagai penekanan. Strategi ini merupakan bagian V kerja, kerja, dan kerja dalam pidato
untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan Jokowi. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
(yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang dapat “Bentuk leksikal bekerja, bekerja, dan
diamati dari teks (Sobur, 2006: 83-84). Gaya retorika lisan bekerja menduplikasi gaya Bung Karno
inilah yang membuat pidato Jokowi dianggap yang suka mengulang beberapa kata...”
sebagai representasi Bung Karno...
Kepada para nelayan, buruh, petani, pedagang bakso, Teks ini adalah struktur pembahasan
pedagang asongan, sopir, akademisi, guru, TNI, POLRI, karena berisi kutipan pidato yang
pengusaha dan kalangan profesional, saya menyerukan V mengandung strategi leksikon melalui
untuk bekerja keras, bahu membahu, bergotong royong. kosakata para nelayan.
Inilah, momen sejarah bagi kita semua untuk bergerak
bersama untuk bekerja, bekerja, dan bekerja.
Ideologi dalam pidato yang disampaikan oleh Jokowi Teks ini adalah struktur pembahasan
menunjukkan posisi strategis nelayan sebagai salah aktor karena berisi analisis mengenai kosakata
utama dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara yang V para nelayan dalam pidato Jokowi. Hal ini
kuat. Penyebutan pertama kali untuk nelayan di antara dibuktikan oleh kalimat “Penyebutan
beberapa profesi yang ada, mencerminkan...bahwa penting pertama kali untuk nelayan di antara
untuk memacu dan memberikan perhatian khusus kepada beberapa profesi yang ada,
Penguatan posisi strategis ini berbeda jauh dengan yang Teks ini adalah struktur pembahasan
selama ini telah ada. Nelayan terutama nelayan tradisional karena berisi analisis mengenai kosakata
terkesan hanya seperti pemeran figuran bahkan penonton V para nelayan dalam pidato Jokowi. Hal ini
dalam pembangunan bangsa dan negara. Terbukti dari dibuktikan oleh kalimat “Nelayan
kenyataan yang ada saat ini. Nelayan sebagian besar berada terutama nelayan tradisional terkesan
di bawah garis kemiskinan... hanya seperti pemeran figura...”
Akses permodalan yang sulit serta peningkatan SDM yang Teks ini adalah struktur pembahasan
lemah turut dirasakan oleh nelayan. Pengembangan karena berisi analisis mengenai kosakata
infrastruktur pendidikan yang minim di kawasan pesisir V para nelayan dalam pidato Jokowi. Hal ini
dan pulau-pulau kecil menjadi salah satu pemicunya. Di dibuktikan oleh kalimat “Akses
sisi lain jaminan kesejahteraan dan perlindungan permodalan yang sulit serta peningkatan
bagi nelayan kecil masih jauh dari harapan... SDM yang lemah turut dirasakan oleh
nelayan...”
Keberadaan nelayan akan sangat menentukan kemampuan Teks ini adalah struktur pembahasan
produksi perikanan negara Indonesia, sementara karena karena berisi analisis mengenai kosakata
tekanan ekonomi seperti penjelasan di atas mendorong V para nelayan dalam pidato Jokowi. Hal ini
banyaknya nelayan berpindah profesi yang termasuk dibuktikan oleh kalimat “Jokowi dalam
mendorong terjadinya urbanisasi masyarakat pesisir ke kota pidatonya memberikan harapan besar
besar.... Jokowi dalam pidatonya memberikan harapan untuk menempatkan posisi nelayan
besar untuk menempatkan posisi nelayan sebagai inti sebagai inti pembangunanan Indonesia
pembangunanan Indonesia dan menjadi “poros maritim dan menjadi “poros maritim dunia”.”
dunia”.
Kita harus bekerja dengan sekeras-kerasnya untuk Teks ini adalah struktur pembahasan
mengembalikan Indonesia sebagai negara maritim. karena berisi kutipan pidato yang
Samudra, laut, selat dan teluk adalah masa depan V mengandung strategi stilistika melalui
peradaban kita. Kita telah terlalu lama memunggungi pilihan kata memunggungi laut,
laut, memunggungi samudra, memunggungi selat dan memunggungi samudra, memunggungi
teluk. selat, dan memunggungi teluk.
Jokowi mendayagunakan metafora memunggungi laut, Teks ini adalah struktur pembahasan
memunggungi samudra, memunggungi selat, dan karena berisi analisis mengenai pilihan
memunggungi teluk dalam pidatonya untuk mengingatkan V kata memunggungi laut, memunggungi
betapa pembangunan Indonesia selama beberapa dekade samudra, memunggungi selat, dan
terakhir terlalu bertumpu pada daratan. Padahal secara memunggungi teluk.dalam pidato Jokowi.
geografis, wilayah lautan Indonesia jauh lebih luas (73 Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Jokowi
persen) daripada luas daratan yang hanya 27 persen. mendayagunakan metafora memunggungi
Namun, Jokowi mungkin lupa bahwa keempat bagian laut...dalam pidatonya untuk
berair dari konsep tanah air itu juga ada sungai... mengingatkan betapa pembangunan
Indonesia selama beberapa dekade
terakhir terlalu bertumpu pada daratan.”
Sebagai nakhoda yang dipercaya oleh rakyat, saya Teks ini adalah struktur pembahasan
mengajak semua warga bangsa untuk naik ke atas kapal karena berisi kutipan pidato yang
Republik Indonesia dan berlayar bersama menuju V mengandung strategi stilistika melalui
Indonesia Raya. Kita akan kembangkan layar yang kuat. pilihan kata nakhoda.
Kita akan hadapi semua badai dan gelombang samudera
dengan kekuatan kita sendiri
Jokowi juga menganalogikan dirinya sebagai nahkoda yang Teks ini adalah struktur pembahasan
dipercaya oleh rakyat Indonesia... Seorang nahkoda adalah karena berisi analisis mengenai pilihan
pemegang kekuasaan dan pengendali pada suatu kapal. V kata nakhoda dalam pidato Jokowi. Hal
Ajakan yang disampaikan melalui analogi tersebut kembali ini dibuktikan oleh kalimat “Jokowi juga
kepada maksud untuk bergotong royong dan mengambil menganalogikan dirinya sebagai nahkoda
peran masing-masing agar tercapailah tujuan bersama yaitu yang dipercaya oleh rakyat Indonesia...”
menjadikan Indonesia sebagai negara yang besar, negara
yang kuat, dan negara yang damai.
Dalam kajian pragmatik, kata kita merupakan bentuk Teks ini adalah struktur pembahasan
inklusif atau gabungan antara persona pertama (aku, daku, karena berisi analisis mengenai
saya) dan kedua (kamu, kau, dikau)... Jufri (2005:35) V penggunaan pronomina kita yang
mengemukakan bahwa kata ganti (pronomina) merupakan digunakan dalam pidato Jokowi. Hal ini
aspek yang dapat dimanipulasi dengan pilihan bahasa untuk dibuktikan oleh kalimat “Potensi kata kita
menciptakan makna imajinatif... Potensi kata kita telah telah disadari Jokowi dapat
disadari Jokowi dapat membangkitkan sensasi membangkitkan sensasi kemenyatuan...”
kemenyatuan. Pada pilpres lalu Jokowi memanfaatkan
potensi kata kita dengan sangat baik pada tagline iklannya,
“Jokowi adalah kita”...
Sebagaimana Sultan (2009) menyebut baik kalimat positif Teks ini adalah struktur pembahasan
maupun kalimat negatif dapat digunakan untuk karena berisi penjelasan/pembahasan
mengekpresikan ideologi tertentu untuk menuai simpati dan V mengenai temuan penelitian berupa
pada ujungnya menokohkan seseorang (glorifikasi). Berikut strategi sintaksis yang digunakan Jokowi
contoh kalimat positif dan negatif dalam pidato perdana dalam pidatonya.
Jokowi yang memiliki muatan ideologis.
(1) Pemerintahan yang saya pimpin akan bekerja untuk Teks ini adalah struktur pembahasan
memastikan setiap rakyat di seluruh pelosok tanah air, karena berisi kutipan pidato yang
merasakan kehadiran pelayanan pemerintahan. Saya V mengandung strategi sintaksis melalui
juga mengajak seluruh lembaga negara untuk bekerja klausa Pemerintahan yang saya pimpin
dengan semangat yang sama dalam menjalankan tugas dan dan merasakan kehadiran pelayanan
fungsinya masing-masing. pemerintahan (kalimat positif).
(2) Pada kesempatan yang bersejarah ini, perkenankan Teks ini adalah struktur pembahasan
saya, atas nama pribadi, atas nama Wakil Presiden karena berisi kutipan pidato yang
Muhammad Jusuf Kalla dan atas nama bangsa Indonesia V mengandung strategi sintaksis melalui
menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada klausa menyampaikan terima kasih dan
Bapak Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono penghargaan (kalimat positif).
dan Bapak Prof. Dr. Boediono yang telah memimpin
penyelenggaraan pemerintahan selama lima tahun
terakhir.
(3) Kita tidak akan pernah besar jika terjebak dalam Teks ini adalah struktur pembahasan
keterbelahan dan keterpecahan. Dan, kita tidak pernah V karena berisi kutipan pidato yang
betul-betul merdeka tanpa kerja keras. mengandung strategi sintaksis melalui
kata tidak (kalimat negatif.
(4) Kerja besar membangun bangsa tidak mungkin Teks ini adalah struktur pembahasan
dilakukan sendiri oleh Presiden Presiden, Wakil Presiden karena berisi kutipan pidato yang
ataupun jajaran Pemerintahan yang saya pimpin, tetapi V mengandung strategi sintaksis melalui
membutuhkan topangan kekuatan kolektif yang merupakan kata tidak (kalimat negatif).
kesatuan seluruh bangsa.
Muatan ideologis yang diekspresikan melalui kalimat Teks ini adalah struktur pembahasan
positif nomor (1) bermakna gamblang, tegas, dan lugas. karena berisi analisis mengenai kalimat
Subjek pemerintahan yang saya pimpin memiliki referen V positif nomor 1 yang mengandung klausa
yang kuat dengan isi pidato bahwa Jokowi tidak bisa pemerintahan yang saya pimpin. Hal ini
membangun Indonesia sendirian. dibuktikan oleh kalimat “Muatan
ideologis yang diekspresikan melalui
kalimat positif nomor (1) bermakna
gamblang, tegas, dan lugas.”
Kerja besar membangun bangsa tidak mungkin dilakukan Teks ini adalah struktur pembahasan
sendiri oleh Presiden,Wakil Presiden ataupun jajaran karena berisi kutipan pidato yang
Penggunaan klausa persuasif merasakan kehadiran Teks ini adalah struktur pembahasan
pelayanan pemerintahan akan membentuk keyakinan karena berisi analisis mengenai kalimat
subjektif khalayak. Klausa tersebut menarik minat khalayak V positif nomor 1 yang mengandung klausa
untuk meyakini keyakinan politik Jokowi. Sebagaimana merasakan kehadiran pelayanan
Haryatmoko (2010) mengungkapkan pemakaian istilah, pemerintahan. Hal ini dibuktikan oleh
kata, kalimat tertentu pada akhirnya dapat mengarahkan kalimat “Penggunaan klausa persuasif
khalayak pada pikiran dan perasaan tertentu, bahkan dapat merasakan kehadiran pelayanan
mempengaruhi perilakunya... pemerintahan akan membentuk keyakinan
subjektif khalayak..”
Begitu pun pilihan retorika dalam kalimat nomor (2) Teks ini adalah struktur pembahasan
digunakan Jokowi untuk untuk menghindari konfrontasi karena berisi analisis mengenai kalimat
dengan presiden sebelumnya yaitu SBY... Strategi ini V positif nomor 2 yang mengandung klausa
digunakan Jokowi untuktetap menjaga citra di mata menyampaikan terima kasih dan
khalayak dan juga upaya menghindari persoalan dualistik penghargaan. Hal ini dibuktikan oleh
Megawati dan SBY. Jupriono (2010) menganggap bahwa kalimat “Begitu pun pilihan retorika
ekspos fakta sejarah masa lalu adalah komponen latar dalam kalimat nomor (2) digunakan
(setting) pidato... Jokowi untuk untuk menghindari
konfrontasi...”
Sebagaimana presiden-presiden sebelumnya, dalam isi Teks ini adalah struktur pembahasan
pidato kenegaraannya, Jokowi tidak lupa berterima kasih karena berisi analisis mengenai kalimat
dan memberi penghargaan kepada SBY dan Boediono... V positif nomor 2 yang mengandung klausa
Secara eksplisit, strategi ini digunakan untuk menghargai menyampaikan terima kasih dan
dan berterima kasih kepada jasa pemerintahan sebelumnya penghargaan. Hal ini dibuktikan oleh
dan secara implisit untuk memperkuat konsolidasi guna kalimat “Secara eksplisit, strategi ini
membangun status quo. digunakan untuk menghargai dan
berterima kasih kepada jasa
pemerintahan sebelumnya...”
Jokowi juga mengekspresikan pencitraan diri secara Teks ini adalah struktur pembahasan
implisit melalui kalimat negatif nomor (3) dan (4) dengan karena berisi analisis mengenai kalimat
menggunakan negasi tidak.. Bahkan kalimat nomor (3) V negatif nomor 3 dan 4 yang mengandung
menggunakan negasi ganda untuk mengekspresikan secara negasi tidak.. Hal ini dibuktikan oleh
tidak langsung pencitraannya. Penggunaan negasi ganda kalimat “Jokowi juga mengekspresikan
Dalam upaya menanamkan ideologi dan manifesto Teks ini adalah struktur kesimpulan
pemerintahan, Presiden Jokowi menggunakan strategi karena berisi ringkasan hasil penelitian
kosakata dan stilistika yang memiliki yang referen V yakni bahwa Jokowi menggunakan
kemaritiman dan kerja. Selain itu, dia berusaha teguh pada strategi kosakata dan stilistika dalam
patron kepemimpinannya yang identik dengan blusukan, pidatonya.
namun dikemas dengan diksi yang lebih positif yaitu kerja,
kerja, dan kerja...
Strategi pronomina dilakukan dengan mengacaukan subjek Teks ini adalah struktur kesimpulan
dan objek sebuah kalimat sehingga pendengar rancu. karena berisi ringkasan hasil penelitian
Jokowi berusaha mengaburkan makna pronomina saya, V yakni bahwa Jokowi menggunakan
kami, kita, dan rakyat dengan cara menggunakannya secara strategi pronomina dan stilistika dalam
bergantian seolah-olah bersinonim... Potensi penggunaan pidatonya.
strategi pronomina telah disadari Jokowi dapat
membangkitkan sensasi kemenyatuan.
Strategi sintaksis tampak dari penggunaan kalimat positif Teks ini adalah struktur kesimpulan
dan negatif. Dalam klausa persuasifnya, Jokowi berusaha karena berisi ringkasan hasil penelitian
membentuk keyakinan subjektif khalayak, mengumpulkan V yakni bahwa Jokowi menggunakan
dukungan, memanipulasi opini publik, mengkonstruksi strategi sintaksis dan stilistika dalam
kesadaran politik publik atau legitimasi kekuatan politik pidatonya.
dan untuk menghindari konfrontasi dengan presiden
Dengan demikian, pemakaian bahasa tidak hanya Teks ini adalah struktur pendahuluan
ditentukan oleh faktor linguistik saja, melainkan juga karena berisi penjelasan lebih lanjut
faktor-faktor nonlinguitsik. Adapun faktor nonlinguistik V mengenai topik penelitian berupa faktor
yang berpengaruh dalam pemakaian bahasa antara lain nonlinguistik yang mempengaruhi
Pemakaian bahasa dalam suatu masyarakat tutur tidaklah Teks ini adalah struktur pendahuluan
monolitis melainkan variatif... Kontak bahasa terjadi dalam karena berisi penjelasan mengenai
situasi konteks sosial, yaitu situasi ketika seseorang sedang V penggunaan bahasa oleh penuturnya,
belajar bahasa kedua dalam masyarakat tersebut. Adapun berupa kontak bahasa dan kedwibahasaan.
kedwibahasaan diartikan sebagai pemakaian dua bahasa Hal ini dibuktikan oleh kalimat “...Kontak
atau lebih oleh seorang penutur. Kontak bahasa cenderung bahasa cenderung kepada gejala bahasa
kepada gejala bahasa (langue), sedangkan kedwibahasaan (langue), sedangkan kedwibahasaan lebih
lebih cenderung sebagai gejala tutur (parole)... cenderung sebagai gejala tutur
(parole)...”
Dalam situasi diglosia yang baik masing-masing bahasa Teks ini adalah struktur pendahuluan
mempunyai ranah pemakaian. Namun, menurut Fishman karena mulai menjelaskan tantang hal
(Sumarsono dan Partana 2002:199), jika diglosia itu bocor, V yang menjadi fokus penelitian yakni
bahasa yang satu merambah atau merembes ke ranah pemertahanan bahasa. Hal ini dibuktikan
penggunaan bahasa yang lain... Hal ini dapat menyebabkan oleh kalimat “...Seperti halnya pergeseran
pergeseran bahasa karena dalam banyak hal bahasa yang bahasa, pemertahanan bahasa ini pun
semula dikuasai tidak lagi dipakai... Seperti halnya bergantung pada banyak faktor, seperti
pergeseran bahasa, pemertahanan bahasa ini pun ekonomi, agama, dan politik...”
bergantung pada banyak faktor, seperti ekonomi, agama,
dan politik. Dalam pemertahanan bahasa, suatu guyup
secara kolektif menentukan untuk melanjutkan memakai
bahasa yang sudah biasa dipakai...
Bahasa Jawa di mata masyarakat Jawa merupakan bahasa Teks ini adalah struktur pendahuluan
ibu yang sekaligus juga sebagai bahasa sehari-hari untuk karena berisi penjelasan mengenai
berkomunikasi... Dalam komunikasi sehari-hari pun, V masalah penelitian yakni mulai terjadinya
bahasa Jawa sudah mulai ditinggalkan oleh para pergeseran bahasa Jawa dalam masyarakat
penuturnya... Orang cenderung menggunakan bahasa penuturnya. Hal ini dibuktikan oleh
Indonesia yang dianggap lebih prestise. Dengan demikian kalimat “Bahasa Jawa di mata
telah terjadi pergeseran bahasa, bahkan kalau hal seperti ini masyarakat Jawa merupakan bahasa
terus terjadi secara turun-temurun tidak menutup ibu... Dalam komunikasi sehari-hari pun,
kemungkinan akan terjadi kepunahan bahasa... bahasa Jawa sudah mulai ditinggalkan
oleh para penuturnya...”
Meskipun demikian, tidak selamanya bahasa Jawa Teks ini adalah struktur pendahuluan
ditinggalkan oleh para penuturnya. Ada sekelompok karena mulai menjelaskan mengenai objek
penutur yang tetap setia menggunakan bahasa Jawa dalam V penelitian yakni pelaku kesenian yang
berkomunikasi, meskipun mereka juga menguasai bahasa tetap setia menggunakan bahasa Jawa
Indonesia... Bahasa yang dipakai untuk menyampaikan dalam pertunjukannya. Hal ini dibuktikan
pesan-pesan dalam pertunjukan tersebut meliputi bahasa oleh kalimat “Ada sekelompok penutur
Jawa, bahasa Indonesia, dan mungkin bahasa Arab... yang tetap setia menggunakan bahasa
Penggunaan bahasa tersebut bisa berupa tuturan atau Jawa dalam berkomunikasi, meskipun
tembang yang digunakan dalam pertunjukan kesenian mereka juga menguasai bahasa
tradisional... Indonesia...”
Dari pengamatan yang peneliti lakukan, pelaku kesenian Teks ini adalah struktur pendahuluan
tadisional di Jawa Tengah cenderung masih menggunakan karena berisi penjelasan mengenai
bahasa Jawa dalam mengekpresikan bentuk keseniannya... V pengamatan peneliti terkait pelaku
Kesenian tradisional yang masih menggunakan bahasa kesenian yang tetap setia menggunakan
Jawa dalam mengekspresikan seninya antara lain kuda bahasa Jawa. Hal ini dibuktikan oleh
lumping, kethoprak, wayang orang, dan wayang kulit. kalimat “Dari pengamatan yang peneliti
lakukan, pelaku kesenian tadisional di
Jawa Tengah cenderung masih
menggunakan bahasa Jawa...”
Masalah pemertahanan bahasa memang suatu topik yang Teks ini adalah struktur pendahuluan,
menarik untuk diteliti. Paling tidak sudah ada beberapa namun mengandung struktur kajian
peneliti yang mengkaji masalah pergeseran dan V pustaka karena berisi ulasan mengenai
pemertahanan bahasa tersebut, seperti Lieberson (1972), penelitian relevan sebelumnya. Hal ini
Dorian (1978), Sumarsono (1993), Smith-Hefner (2009), dibuktikan oleh kalimat “Paling tidak
dan Mardikantoro (2012). sudah ada beberapa peneliti yang
mengkaji masalah pergeseran dan
pemertahanan bahasa tersebut, seperti
Lieberson (1972)...”
Lieberson (1972) meneliti imigran Prancis yang ada di Teks ini adalah struktur pendahuluan,
Kanada. Penelitian itu menunjukkan bahwa bahasa pertama namun mengandung struktur kajian
imigran masih mampu bertahan terhadap bahasa Inggris, V pustaka karena berisi ulasan mengenai
setidak-tidaknya sampai menjelang usia remaja. Sementara penelitian relevan yang telah dilakukan
Dorian (1978) mengkaji pemertahanan bahasa Gaelik oleh sebelumnya. Hal ini dibuktikan oleh
para petani kecil... Dalam perkembangannya bahasa Inggris kalimat “Lieberson (1972) meneliti
mulai menggeser bahasa Gaelik, namun sekelompok petani imigran Prancis yang ada di Kanada.
Di Indonesia penelitian tentang pergeseran dan Teks ini adalah struktur pendahuluan,
pemertahanan bahasa pernah dilakukan oleh Sumarsono namun mengandung struktur kajian
(1993). Dalam penelitiannya tentang pemertahanan bahasa V pustaka karena berisi ulasan mengenai
Melayu Loloan di Bali, Sumarsono menyimpulkan bahwa penelitian relevan yang telah dilakukan
secara umum bahasa Melayu Loloan di Bali masih bertahan oleh Sumarsono. Hal ini dibuktikan oleh
dan dipertahankan oleh guyub Loloan dalam ranah kalimat “Di Indonesia penelitian tentang
keluarga yang merupakan ranah paling vital sebagai pergeseran dan pemertahanan bahasa
benteng pemertahanan bahasa... pernah dilakukan oleh Sumarsono
(1993)...”
Smith-Hefner (2009) meneliti hubungan antara pergeseran Teks ini adalah struktur pendahuluan,
bahasa, jenis kelamin, dan ideologi perubahan di Jawa namun mengandung struktur kajian
Tengah dan DIY. Dalam penelitian ini dikaji pergeseran V pustaka karena berisi informasi mengenai
bahasa Jawa dari gaya bahasa Jawa formal kepada penelitian relevan yang telah dilakukan
penggunaan bahasa nasional (bahasa Indonesia) dalam oleh Smith-Hefner. Hal ini dibuktikan
konteks sosial dan dalam bidang pendidikan untuk kaum oleh kalimat “Smith-Hefner (2009)
muda... meneliti hubungan antara pergeseran
bahasa, jenis kelamin, dan ideologi
perubahan di Jawa Tengah dan DIY...”
Sementara itu, Mardikantoro (2012) meneliti bentuk Teks ini adalah struktur pendahuluan,
pergeseran bahasa Jawa masyarakat Samin dalam Ranah namun mengandung struktur kajian
Keluarga. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk V pustaka karena berisi ulasan mengenai
pergeseran bahasa Jawa yang digunakan oleh masyarakat penelitian relevan yang telah dilakukan
Samin dalam ranah keluarga. Hasil penelitian menunjukkan oleh Mardikantoro. Hal ini dibuktikan
bahwa telah terjadi pergeseran bahasa Jawa yang oleh kalimat “Sementara itu,
digunakan oleh masyarakat Samin dari bahasa Jawa ngoko Mardikantoro (2012) meneliti bentuk
ke bahasa Jawa krama... pergeseran bahasa Jawa masyarakat
Samin dalam Ranah Keluarga...”
Dalam artikel ini dikaji pemertahanan bahasa Jawa dalam Teks ini adalah struktur pendahuluan
pertunjukan kesenian tradisional yang sering ditampilkan karena berisi penjelasan mengenai
masyarakat di Jawa Tengah... Mengacu pada konteks V masalah serta tujuan penelitian. Hal ini
permasalahan tersebut, ada dua tujuan yang diungkap dibuktikan oleh kalimat “...Mengacu pada
dalam penelitian ini, yaitu (1) mendekripsikan bentuk konteks permasalahan tersebut, ada dua
Kajian sosiolinguistik melihat fenomena bahasa sebagai Teks ini adalah struktur metode karena
fakta sosial yang berhubungan dengan penggunaan bahasa berisi deskripsi lebih lanjut mengenai
dalam konteks yang sebenarnya (Rokhman, 2003:9)... Oleh V pendekatan penelitian. Hal ini dibuktikan
karena itu, pendekatan sosiolinguistik dalam kajian ini oleh kalimat “Oleh karena itu,
dipusatkan pada model etnografi komunikasi yang pendekatan sosiolinguistik dalam kajian
dikembangkan oleh Hymes (Rokhman, 2003:9). ini dipusatkan pada model etnografi
komunikasi...”
Data dalam penelitian ini dijaring dengan menggunakan Teks ini adalah struktur metode karena
metode simak. Sehubungan dengan itu, peneliti selalu berisi deskripsi mengenai data penelitian,
mengamati setiap penggunaan bahasa. Pengamatan itu, V teknik dan metode pengumpulan data. Hal
secara khusus, dilaksanakan dengan menerapkan teknik ini dibuktikan oleh kalimat “Data dalam
sadap sebagai teknik dasarnya dan diteruskan dengan penelitian ini dijaring dengan
teknik lanjutan yang berupa teknik simak bebas libat cakap, menggunakan metode simak...
teknik rekam, dan teknik catat (Sudaryanto 1993:140)... Pengamatan itu, secara khusus,
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penjaringan data dilaksanakan dengan menerapkan teknik
dilakukan dengan metode observasi-partisipatif... sadap...”
Adapun pertunjukan kesenian tradisional yang dijadikan Teks ini adalah struktur metode karena
objek penelitian adalah pertunjukan kesenian tradisional di berisi deskripsi mengenai objek
wilayah Provinsi Jawa Tengah yakni kesenian kuda V penelitian.berupa jenis-jenis pertunjukan
lumping (dan pertunjukan lain yang sejenis) seperti Jaran kesenian di Jawa Tengah. Hal ini
Kepang di Kabupaten Semarang (mewakili Jawa Tengah dibuktikan oleh kalimat “Adapun
Data yang berhasil dikumpulkan dari perekaman dan Teks ini adalah struktur metode karena
catatan lapangan ditranskripsikan, diklasifikasikan, dan berisi deskripsi mengenai metode dalam
dilakukan penafsiran sementara (Milroy, 1987 dan Strauss V menjaga keabsahan data. Hal ini
et. al, 1990). Untuk menjaga keabsahan data dilakukan dibuktikan oleh kalimat “Untuk menjaga
dengan cara (a). perpanjangan keikutsertaan, (b). keabsahan data dilakukan dengan cara
Ketekunan pengamatan, (c). trianggulasi... (d). pemeriksaan (a). perpanjangan keikutsertaan, (b).
data oleh informan, diskusi dengan teman seJawat, Ketekunan pengamatan...”
dan konsultasi dengan reviewer (Moleong, 1995:175-179,
Muhadjir, 1996).
Analisis data dalam penelitian ini lazimnya dilakukan Teks ini adalah struktur metode karena
melalui dua prosedur, yaitu (1) analisis selama proses berisi deskripsi mengenai langkah-langkah
pengumpulan data dan (2) analisis setelah pengumpulan V dalam menganalsis data. Hal ini
data (Miles dan Huberman 1992:21-25). Prosedur pertama dibuktikan oleh kalimat “Analisis data
dilakukan dengan langkah (a) reduksi data... (b) sajian data dalam penelitian ini lazimnya dilakukan
dengan matrik; dan (c) pengambilan simpulan/verifikasi... melalui dua prosedur, yaitu (1) analisis
selama proses pengumpulan data dan (2)
analisis setelah pengumpulan data...”
Dalam kajian ini, ditemukan beberapa bentuk Teks ini adalah struktur hasil karena
pemertahanan bahasa Jawa dalam pertunjukkan kesenian V menyajikan temuan/hasil penelitian yaitu
tradisional di Jawa Tengah. Bentuk itu meliputi prakata, bentuk pemertahanan bahasa Jawa yang
(1) Wonten ngarsanipun ingkang kagungan dalem, Mbok Teks ini adalah struktur pembahasan
Surip saha karena berisi kutipan data penelitian
Sri Darkumi sakkluwarga ingkang kawula hurmati, mangga V berbentuk prakata yang menggunakan
muji syukur dateng ngarsa dalem Allah Subhanahu wataala bahasa Jawa.
kula panjenengan sedaya waget angrawuhi menapa ingkang
dados undanganipun Mbok Surip utawi Sri Darkumi
sakkluwarga kanthi
wilujeng mboten wonten halangan satunggal punapa-
punapa. Pramila
ngrawuhaken Panjenegan sedaya ingkang kapernah sepuh
kasuwun idi pamucal wilujeng ingkang kapernah nem
dipun suwuni pandonganipun... (Data Jaran Kepang)
‘Di hadapan tuan rumah, Bu Surip dan Sri Darkumi Teks ini adalah struktur pembahasan
sekeluarga yang karena berisi terjemahan bahasa Indonesia
saya hormati, mari kita selalu memanjatkan puji syukur ke V dari kutipan data penelitian yang
hadapan berbentuk prakata.
Allah Subhanahu Wataala, kita dapat menghadiri undangan
Bu Surip dan Sri darkumi sekeluarga dengan tidak ada
halangan sesuatu apapun. Tujuan mendatangkan Bapak/Ibu
sesepuh dalam rangka mohon doa restu…’
Data (1) merupakan tuturan ketua rombongan kesenian Teks ini adalah struktur pembahasan
tradisional Jaran Kepang Karya Budaya Rukun Santosa karena berisi analisis pemertahanan
(KBRS) Dusun Kalimangli, Desa Karangtengah,Kecamatan V bahasa Jawa dalam data penelitian yang
Tuntang, Kabupaten Semarang. Dalam prakata tersebut, berbentuk prakata. Hal ini dibuktikan oleh
disampaikan maksud kesenian tradisional itu tampil, yakni kalimat “Dalam prakata tersebut,
‘Memang nyata ada tanah Jawa Teks ini adalah struktur pembahasan
Agama Islam memang terbukti yang karena berisi terjemahan bahasa Indonesia
utama V dari kutipan data penelitian yang
Dari dulu yang menyebarkan para berbentuk tembang.
wali sembilan
Yang punya gelar Raden Sahit Sunan
Kalijaga
Cara menyebarkan lewat seni pewayangan
Tuturan berbahasa Jawa dalam data (2) merupakan Teks ini adalah struktur pembahasan
tembang yang sering dinyanyikan dalam pertunjukan karena berisi analisis pemertahanan
kesenian tradisonal di Jawa Tengah. Tembang tersebut V bahasa Jawa dalam data penelitian yang
berjudul Wali Sanga ‘Wali Sembilan’... Tembang dalam berbentuk tembang.
data (2) tersebut dinyanyikan kelompok kesenian
tradisional Topeng Ireng dari Kabupaten Magelang.
(3) Allahumma Sholli Wa Salim ’Alaa Teks ini adalah struktur pembahasan
Sayyidina wa maulana Muhammadin karena berisi kutipan data penelitian
Adaddama Fil ’Ilmillahi Sholata V berbentuk doa yang menggunakan bahasa
Daimata Bidawamin Mulkillahi Arab dan Jawa.
Tamba ati iku ana limang perkara
Kaping siji maca Qur’an sak maknane
Kapindone wong kang sholeh kumpulana
Kaping telu sholat wengi lakonana
Kaping papat weteng ira ngelehana
Kaping lima dzikir wengi ingkang
Suwe
...
‘Obat hati itu ada lima perka Teks ini adalah struktur pembahasan
Yang pertama baca Qur’an dan maknanya karena berisi terjemahan bahasa Indonesia
Yang kedua orang sholeh diajak bergaul V dari kutipan data penelitian yang
Yang ketiga sholat malam laksanakan berbentuk doa.
Yang keempat jangan makan berlebihan
Yang kelima dzikir malam laksanakan
dengan khusuk
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
...
(4) Nugraha wilasing wilasanipun Gusti Teks ini adalah struktur pembahasan
ingkang Maha Agung karena berisi kutipan data penelitian
Mugi anggung sumanda, wonten ing V berbentuk doa yang menggunakan bahasa
jiwangga kita Jawa.
Warading sagung dumadi
(Data Ebeg)
‘Berkat dan belas kasih Tuhan Yang
Maha Agung
Semoga selalu bersemayam di jiwa
dan raga kita
Merata kepada seluruh ciptaan’
Data (3) dan (4) merupakan doa dalan bahasa Arab dan Teks ini adalah struktur pembahasan
Jawa. Doa itu muncul dalam di awal dan akhir pertunjukan karena berisi analisis pemertahanan
kesenian tradisonal di Jawa Tengah. Pada data (3) doa V bahasa Jawa dalam data penelitian yang
diawali dengan sholawat yang berbahasa Arab dan berbentuk doa. Hal ini dibuktikan oleh
dilanjutkan dengan pujian berbahasa Jawa, bahkan doa kalimat “Data (3) dan (4) merupakan doa
tersebut divariasi dengan pujian berupa tembang Tamba Ati dalan bahasa Arab dan Jawa. Doa itu
yang merupakan pujian versi bahasa Jawa. Adapun data (4) muncul dalam di awal dan akhir
doa disampaikan dalam bahasa Jawa ketika mengawali pertunjukan kesenian tradisonal di Jawa
pertunjukan. Tengah...”
Data (5) merupakan pantun dalam Teks ini adalah struktur pembahasan
bahasa Jawa yang disampaikan dalam karena berisi analisis pemertahanan
pertunjukan kesenian tradisional. Pantun V bahasa Jawa dalam data penelitian yang
tersebut disampaikan oleh penyanyi/sinden berbentuk pantun.
di sela-sela melantunkan tembang...
Upaya Menjunjung Tinggi Budaya Jawa Teks ini adalah struktur pembahasan
Budaya Jawa merupakan budaya yang melekat pada orang karena berisi penjelasan/pembahasan
Jawa. Bahkan budaya ini sudah merupakan sikap mental V mengenai faktor penyebab pemertahanan
orang Jawa. Sikap mental juga analog dengan sikap hidup, bahasa Jawa yaitu faktor upaya
yakni sikap hidup orang Jawa yang menjadi acuan dalam menjunjung tinggi budaya Jawa. Hal ini
bertindak (bertingkah laku) dalam kehidupan. Istilah dibuktikan oleh kalimat “Budaya Jawa
demikian serupa dengan pandangan...(Endraswara merupakan budaya yang melekat pada
2010:43). orang Jawa. Bahkan budaya ini sudah
merupakan sikap mental orang Jawa...”
Menjunjung tinggi budaya Jawa ini juga sangat terlihat saat Teks ini adalah struktur pembahasan
Sanggar Barong Risang Guntur Seto Blora pentas. Mereka karena berisi penjelasan/pembahasan
masih menggunakan alat musik tradisional gamelan dan V mengenai faktor berupa upaya
seorang sinden sebagai pengiring pertunjukan barongan. menjunjung tinggi budaya Jawa.
Data yang dapat diamati:
(6) Buta-buta galak, mlakune lonjaklonjak. Teks ini adalah struktur pembahasan
Hake..hake...hokya..hokyaa…. karena berisi kutipan data penelitian
Apa dayane ora-ora seni barong neng V berupa tembang yang menggunakan
Blora bahasa Jawa.
Data (6) merupakan tembang dalam bahasa Jawa yang Teks ini adalah struktur pembahasan
dinyanyikan kelompok Barong Risang Guntur Seto Blora karena berisi analisis faktor upaya
saat pentas... Menurut penuturan Bapak Adi, ketua V menjunjung tinggi budaya Jawa yang
rombongan sekaligus pelatih barongan, dalam pentas tercermin melalui data penelitian berupa
barong yang dilakukannya, mereka tidak mau mengganti tembang. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
bahasanya menjadi bahasa Indonesia atau bahasa yang lain. “Data (6) merupakan tembang dalam
Dalam melatih pemainpemain barongan yang kebanyakan bahasa Jawa yang dinyanyikan kelompok
anakanak muda, Bapak Adi tetap menanamkan nilai- nilai Barong Risang Guntur Seto Blora saat
Jawa agar budaya Jawa tersebut tidak luntur... pentas...”
Data (7) merupakan tembang yang dinyanyikan dalam Teks ini adalah struktur pembahasan
pementasan kesenian tradisional Topeng Ireng di karena berisi analisis faktor daerah tempat
Magelang. Kesenian tradisional biasanya dipentaskan di V tinngal/pertunjukan yang tercermin
desa-desa di wilayah Provinsi Jawa Tengah... Masyarakat melalui data penelitian berupa tembang.
desa cenderung menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Data (7)
komunikasi seharihari. Oleh karena itu agar masyarakat merupakan tembang yang dinyanyikan
desa merasa terlibat dan dapat menikmati pementasan dalam pementasan kesenian tradisional
kesenian tradisional, kelompok- kelompok kesenian Topeng Ireng di Magelang...”
tradisional yang pentas selalu menggunakan bahasa Jawa...
Keselarasan dengan Gerak dan Musik Teks ini adalah struktur pembahasan
Dari hasil wawancara, para informan menyatakan bahwa karena berisi penjelasan/pembahasan
penggunaan bahasa Jawa sangat selaras dengan gerak dan V mengenai faktor penyebab pemertahanan
Data (8) merupakan tembang yang dinyanyikan oleh Teks ini adalah struktur pembahasan
kelompok kesenian tradisional di Jawa Tengah. Tembang karena berisi analisis faktor keselarasan
tersebut dinyanyikan oleh Sinden dan diiringi oleh gamelan V dengan gerak dan musik yang tercermin
yang ditabuh oleh para niyaga. Tembang pada data (8) melalui data penelitian berupa tembang.
termasuk tembang yang melankolis, artinya tembang itu Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Tembang
biasanya dinyanyikan dengan lembut... Suasana seperti ini pada data (8) termasuk tembang yang
Penelitian tentang klitika dalam BM sudah pernah Teks ini adalah struktur pendahuluan
dilakukan oleh Arka dan Jeladu (2005). Akan tetapi, yang karena berisi penjelasan mengenai
mereka lakukan masih sebatas pada penyebutan jenis perbedaan penelitian ini dengan penelitian
klitika yang terdapat dalam BM. Penelitian mereka belum V sebelumnya. Hal ini dibuktikan oleh
membahas tentang klitika apa saja yang dapat hadir dalam kalimat “Penelitian mereka belum
suatu klausa pasif BM dan juga belum menyinggung membahas tentang klitika apa saja yang
tentang letak dan fungsi klitika dalam suatu klausa pasif dapat hadir dalam suatu klausa pasif
BM... BM...”
Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah Teks ini adalah struktur pendahuluan,
mendeskripsikan jenis, letak, dan fungsi klitika dalam suatu namun mengandung struktur metode
klausa pasif BM berkaitan dengan perubahan tata urutan V karena berisi penjelasan mengenai metode
konstituen atau struktur infromasi. Data dikumpulkan pengumpulan data. Hal ini dibuktikan oleh
dengan metode introspeksi... kalimat “Data dikumpulkan dengan
metode introspeksi...”
Data kemudian dianalisis dengan metode padan Teks ini adalah struktur pendahuluan,
intralingual... Sejalan dengan konsep metode padan namun mengandung struktur metode
intralingual ini, peneliti menganalisis data dengan teknik V karena berisi penjelasan mengenai teknik
mengubah urutan konstituen-konstituen dalam suatu klausa analisis data. Hal ini dibuktikan oleh
pasif BM... kalimat “Data kemudian dianalisis
dengan metode padan intralingual...”
Berdasarkan beberapa definisi yang disebutkan di atas, Teks ini adalah struktur kajian pustaka
dapat dikatakan bahwa klitika merupakan satuan karena berisi simpulan mengenai definsi
kebahasaan yang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi klitika serta pembagian klitika
bersandar pada kata lain yang menjadi tuan rumah (host)... V berdasarkan posisinya. Hal ini dibuktikan
Berkaitan dengan posisi kata yang menjadi tuan rumahnya, oleh kalimat “Berkaitan dengan posisi
klitika dibedakan menadi dua, yakni proklitika atau kata yang menjadi tuan rumahnya, klitika
enklitika. Prolitika adalah klitika yang terletak di sebelah dibedakan menadi dua, yakni proklitika
kiri dari kata yang menjadi tuan rumahnya. Sementara itu, atau enklitika. Prolitika adalah klitika
enklitika adalah klitika yang terletak di sebelah kanan dari yang terletak di sebelah kiri...”
kata yang menjadi tuan rumahnya.
Tata Urut Konstituen dan Topikalisasi Teks ini adalah struktur kajian pustaka
...Tata urut sintaksis dapat disebut juga sebagai struktur karena berisi penjelasan mengenai teori
informasi yang digunakan penutur suatu bahasa dalam V yang terkait dengan penelitian ini yaitu
menyampaikan perspektifnya. Menurut Speyer (2010:3), teori tata urut sintaksis dan topikalisasi,
faktor penting yang mempengaruhi “urutan kata” (word dibuktikan dengan pendapat ahli
order) adalah struktur informasi. Salah satu dimensi sruktur “Menurut Speyer (2010:3), faktor penting
informasi adalah topikalisasi, yaitu sebuah proses sintakis yang mempengaruhi “urutan kata” (word
yang mengubah salah satu unsur dalam kalimat menjadi order) adalah struktur informasi. Salah
topik dengan menempatkan unsur yang menjadi topik satu dimensi sruktur informasi adalah
tersebut pada awal klausa... topikalisasi...”
Salah satu fungsi topikalisasi adalah menjadikan subjek Teks ini adalah struktur kajian pustaka
atau predikat atau objek atau keterangan menjadi karena berisi penjelasan mengenai fungsi
topik/tema dan bagian yang lainnya menjadi ulasan/rema V topikalisasi, dibuktikan dengan pendapat
(Bdk. Kridalaksana 2002)... ahli “Salah satu fungsi topikalisasi adalah
menjadikan subjek atau predikat atau
objek atau keterangan menjadi topik/tema
dan bagian yang lainnya menjadi
ulasan/rema (Bdk. Kridalaksana 2002)...”
Klitika dalam Bahasa Manggarai Teks ini adalah struktur kajian pustaka
...Ditilik dari posisinya pada kata yang menjadi tuan karena berisi penjelasan mengenai teori
rumahnya, klitika dalam BM diklasifikasikan menjadi tiga V yang terkait dengan penelitian ini yaitu
jenis, yakni proklitika proniminal posesif (PPP), enklitika teori tentang klitika dalam bahasa
pronominal genetif (EPG), dan enklitika pronominal subjek manggarai. Hal ini dibuktikan oleh
(EPS). Istilah posesif dan genetif digunakan untuk kalimat “
mengekspresikan kepemilikan dan penominalan...
PPP dalam BM adalah de= yang beralomorf dengan di= Teks ini adalah struktur kajian pustaka
dan d= (Bdk. Arka dann Jeladu 2005). Dalam tabel berikut karena berisi penjelasan mengenai teori
dipaparkan penggunaan ketiganya... Dari tabel dapat dilihat V yang terkait dengan penelitian ini yaitu
bahwa PPP de= berlaku untuk pronomina persona kedua proklitika pronominal posesif (PPP) dalam
dan ketiga jamak di mana berawalan konsonan. Proklitika bahasa manggarai, disajikan pula dalan
de= juga berlaku untuk nama jabatan (status sosial) dan bentuk tabel.
nama diri bukan manusia. sementara itu, proklitika d=
berlaku untuk pronomina orang berawal dengan vocal...
Adapun proklitika di= berlaku untuk nama diri insan.
Terdapat enam enklitika pronominal genetif dalam BM. Teks ini adalah struktur kajian pustaka
Keenam enklitika tersebut adalah: =g untuk prononima karena berisi penjelasan mengenai teori
persona pertama tunggal; =gm untuk pronomina persona V yang terkait dengan penelitian ini yaitu
pertama jamak; =m untuk pronomina persona kedua enklitika pronominal genetif (EPG) dalam
tunggal; =s untuk pronomina persona kedua jamak; =n bahasa manggarai, disajikan pula dalan
untuk pronomina persona ketiga tunggal; =d untuk bentuk tabel.
pronomina persona ketiga jamak... Pembagian tersebut
secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut.
Terdapat enam jenis EPS dalam BM. Keenam enklitika Teks ini adalah struktur kajian pustaka
tersebut adalah: =k untuk pronominal pertama tunggal; karena berisi penjelasan mengenai teori
=km untuk pronominal pertama jamak; =h untuk V yang terkait dengan penelitian ini yaitu
pronominal kedua tunggal; =m untuk pronominal kedua enklitika pronominal subjek (EPS) dalam
jamak; =y untuk pronominal ketiga tunggal; =s untuk bahasa manggarai, disajikan pula dalan
pronominal ketiga jamak. Enklitika pronominal subjek ini bentuk tabel.
merupakan “santiran pronominal” (pronominal copy) atau
penyebutan ulang subjek... Tabel berikut memperlihatkan Bagian kajian pustaka ini telah sesuai
pembagian tersebut secara ringkas. dengan fungsi retorisnya yakni
menyajikan ulasan teoretis mengenai
dasar pemikiran yang terkait dengan
penelitian.
Klitika dalam Klausa Pasif Bahasa Manggarai Artikel ini tidak memiliki bab metode,
...Konstruksi pasif BM tidak ditandai oleh perubahan langsung ke bab pembahasan yang diberi
morfologis pada verba, tetapi ditandai oleh frasa agen (FA) judul sesuai dengan fokus yang dibahas
berpreposisi li yang beralomorf dengan l dan le (Bdk. Arka V yakni “Klitika dalam Klausa Pasif Bahasa
Pada contoh (1) berikut woja ‘padi’ berfungsi sebagai Teks ini adalah struktur pembahasan
subjek penderita (SPN). Enklitika yang menerangkan status karena berisi penjelasan/pembahasan
T atau J woja tidak melekat pada konstituen argumen woja, mengenai temuan penelitian berupa
tetapi pada konstituen non-argumennya yakni FA lise ‘oleh V enklitika pronominal subjek (EPS).
mereka’. Ketika SPN woja itu berstatus T seperti pada (1a),
maka enklitika yang melekat pada FA adalah =y.
Sedangkan ketika SPN woja itu berstatus J seperti pada
(1b), maka enklitika yang melekat pada FA adalah =s.
(1) a. woja ca karung hitu tako lise=y Teks ini adalah struktur pembahasan
SPN satu karung ituT curi FA=EPS karena berisi contoh kalimat yang
‘Padi satu karung itu dicuri oleh mereka’. mengandung enklitika pronominal subjek
b. Woja telu karung situ tako lise=s V (EPS).
SPN tiga karung ituJ curi FA=EPS
‘Padi tiga karung itu dicuri oleh mereka’.
Contoh (2) berikut pun memperlihatkan bahwa enklitika Teks ini adalah struktur pembahasan
yang melekat pada FA selalu sesuai dengan status T atau J karena berisi penjelasan/pembahasan
pronominal SPN. EPS =k (2a) menerangkan SPN aku mengenai temuan penelitian bahwa
‘saya’ yang berstatus T (pronominal pertama tunggal). EPS V enklitika yang melekat pada frasa agen
=h pada (2b) menerangkan SPN hau ‘kamu’ yang bersatus (FA) selalu sesuai dengan status Tunggal
T (pronominal kedua tunggal), sedangkan EPS =y pada atau Jamak SPN. Hal ini dibuktikan oleh
(2c) meneranglan SPN hia ‘ia’ yang bersatus T (pronominal kalimat “Contoh (2) berikut pun
ketiga tunggal). EPS =km pada (2d) menyatakan status J memperlihatkan bahwa enklitika yang
dari SPN ami ‘kami’ (pronominal pertama jamak). EPS =m melekat pada FA selalu sesuai dengan
pada (2e) menyatakan status J dari SPN meu ‘kalian’ status T atau J pronominal SPN...”
(pronominal kedua jamak). EPS =s pada (2f) menyatakan
status J dari SPN ise ‘mereka’ (pronominal ketiga jamak).
Susunan konstituen klausa pada semua contoh (2) di atas Teks ini adalah struktur pembahasan
dapat dirumuskan dengan formula SPN + V + FA = EPS. karena berisi penjelasan/pembahasan
Dengan formula ini, daat dilihat bahwa SPN menjadi topik mengenai temuan penelitian berupa
klausa dan konstituen lainnya menjadi penjelas (non- V struktur klausa pasif BM di mana Verba
topik)... Apabila konstituen lain seperti V(erba) dijadikan dijadikan topik klausa. Hal ini dibuktikan
topik, maka susunan konstituennya menjadi V + FA = EPS oleh kalimat “Apabila konstituen lain
+ (SPN). SPN diberi tanda kurung, karena dalam tuturan seperti V(erba) dijadikan topik, maka
dapat dilesapkan... Contoh (3) berikut memperlihatkan susunan konstituennya menjadi V + FA =
struktur klausa pasif BM di mana V dijadikan topik klausa. EPS + (SPN)...”
Apabila FA dijadikan topik informasi, maka susunan Teks ini adalah struktur pembahasan
konstituennya menjadi FA = EPS + V = EPG + (SPN). karena berisi penjelasan/pembahasan
Pengedepanan FA ini memiliki konsekuensi logis, yakni mengenai temuan penelitian berupa
pada V yang didahului oleh FA tersebut dikenakan EPG... V susunan konstituen apabila Frasa Agen
dijadikan topik informasi.
Contoh (4) berikut memperlihatkan klausa-klausa pasif di Teks ini adalah struktur pembahasan
mana FA dipromosikan menjadi topik. Dalam contoh (4a) karena berisi penjelasan/pembahasan
verba ongga dikenai EPG =g menjadi ongga=g ‘pemukulan mengenai temuan penelitian berupa
(terhadap saya)’. Dalam contoh (4b) verba tombo dikenai V klausa-klausa pasif di mana Frasa Agen
EPG =m menjadi tombo=m ‘perbincangan (tentang dia)’. dipromosikan menjadi topik. Hal ini
Dalam contoh (4c) verba pak dikenai EPG =n menjadi dibuktikan oleh kalimat “Contoh (4)
pak=n ‘pemukulan (terhadap dia)’. Dalam contoh (4d) berikut memperlihatkan klausa-klausa
verba mu’u dikenai EPG =gm menjadi mu’u=gm pasif di mana FA dipromosikan menjadi
‘kemarahan (terhadap kami)’. Dalam contoh (4e) verba topik...”
benang dikenai EPG =s menjadi benang=s ‘larangan
(terhadap kalian)’. Dalam contoh (4f) verba dolong dikenai
EPG =d menjadi dolong=d ‘pengejaran (terhadap mereka)’.
Berdasarkan contoh-contoh yang sudah dipaparkan di atas, Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
dapat dilihat bahwa klitika yang terlibat dalam klausa pasif penyajian temuan/hasil penelitian yang
BM adalah enklitika (EPS dan EPG)... Dapat dikatakan V telah dibahas yaitu bahwa klitika yang
bahwa EPS wajib dalam klausa pasif BM... terlibat dalam klausa pasif BM adalah
enklitika (EPS dan EPG).
Apabila FA dipromosikan menjadi topik klausa, Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
konsekuensi logisnya pada V wajib dikenakan EPG sebagai V penyajian temuan/hasil penelitian yang
pemarkah penominalan yang jenisnya disesuaikan dengan telah dibahas.
SPN. Hal ini sekaligus merupakan strategi menjadikan FA
sebagai topik klausa.
Berdasarkan fungsinya, EPS dalam suatu klausa pasif BM Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
merupakan santiran pronominal dan/atau perujukan silang penyajian temuan/hasil penelitian yang
konstituen yang berperan sebagai penderita atau yang telah dibahas yaitu fungsi EPS dan EPG
berfungsi sebagai SPN. Dengan itu, EPS menyatakan V dalam kalusa pasif BM.
tunggal-jamaknya SPN. Sementara itu, EPG dalam klausa
pasif BM berfungsi sebagai pemarkah genetif dalam
menominalkan verba...
Fungsi EPS dalam suatu klausa pasif BM adalah sebagai Teks ini adalah struktur kesimpulan
santiran pronominal atau perujukan silang SPN. Dengan itu karena berisi ringkasan temuan penting
SPN dapat dilesapkan dalam tuturan. Fungsi EPG adalah dalam penelitian yakni fungsi EPS dan
sebagai pemarkah milik yang berkaitan dengan SPN V EPG.
sekaligus sebagai pemarkah penominalan.
Studi tentang keterkaitan antara bahasa dan etnis yang Teks ini adalah struktur pendahuluan
dilakukan oleh para ahli lazimnya mengaamti ujaran yang karena berisi penjelasan mengenai dan
dihasilkan oleh para penuturnya. Penelitian yang dilakukan masalah penelitian. Hal ini dibuktikan
oleh Markhamah (2000, hlm. 67-244), misalnya, V oleh kalimat “Makalah ini berkenaan
mengamati bahasa Jawa etnik Cina di Surakarta... Makalah dengan bagaimana orang-orang
...Adapun perihal bagaimana insting bisnis orang-orang Teks ini adalah struktur pendahuluan
Minangkabau dalam kaitannya dengan rumah makan karena berisi penjelasan mengenai hal
Padang yang sekarang tersebar luas di kota-kota di seluruh V yang berhubungan dengan penelitian ini,
Indonesia dapat disimak dalam humor etnis (ethnic joke) yaitu insting bisnis mayarakat
(1) berikut ini bersamaan dengan stereotipe etnik Jawa dan Minangkabau.
etnik Bali...
Tipologi Orang Minang, Jogja, dan Bali Teks ini adalah struktur pendahuluan
Konon ada tiga etnis di Indonesia yang jika lagi marathon karena berisi humor etnis yang
cenderung kalah, yaitu orang Minang, Jawa, dan Bali. berhubungan dengan insting bisnis
Mengapa? V mayarakat Minangkabau.
Pelari Minang, jika bertemu dengan perempatan
jalan atau tempat yang strategis dia berhenti
sejenak. Ternyata lari marathon sekaligus
dijadikan sarana survei kelayakan untuk
mendirikan rumah makan Minang/Padang.
Pelari Jawa...
Pelari Bali...
Memberi nama pada hakikatnya adalah bagian dari Teks ini adalah struktur pendahuluan
aktivitas berbahasa. Dari tata cara pemberian nama ini karena berisi simpulan terkait penelitian
kemudian terefleksi bagaimaa sikap etnis ini terhadap ini yaitu pemberian nama yang merupakan
bahasa yang digunakannya. Karena bahasa merupakan V bagian dari aktiitas berbahasa. Hal ini
elemen terpenting dari sebuah kebudayaan dibuktikan oleh kalimat “Memberi nama
(Koentjaraningrat, 1981, hlm 57), maka penggunaan bahasa pada hakikatnya adalah bagian dari
untuk kepentingan penamaan juga merefleksikan aktivitas berbahasa...”
pandangan pemakainya terhadap bahasa bersangkutan.
1. Penutur tidak selamanya perlu melakukan Teks ini adalah struktur kajian pustaka
konvergensi bahasa di dalam berbicara karena karena berisi uraian mengenai hal yang
tidak setiap penutur mampu melakukan peniruan- terkait dengan teori konvergensi dan
peniruan... V diergensi menurut ahli. Hal ini dibuktikan
2. Terdapat motivasi yang berbeda-beda untuk oleh kalimat “Penutur tidak selamanya
masalah divergensi dan konvergensi ini. perlu melakukan konvergensi bahasa di
seringkali dirasa perlu untuk mempertahankan dalam berbicara karena tidak setiap
identitas tanpa berarti [enutur memusuhi lawan penutur mampu melakukan peniruan-
bicaranya. peniruan...Terdapat motivasi yang
3. Konvergensi tidak selamanya dipandang positif, berbeda-beda untuk masalah
dan divergensi dipandang negatif, khususnya divergensi...”
apabila konvergensi atau akomodasi itu bertujuan
untuk mengejek atau merendahkan variasi
bahasatertentu.
Sehubungan dengan tiga kenyataan ini, sejauh yang Teks ini adalah struktur kajian pustaka
berhubungan dengan penamaan rumah makan, tampaknya karena berisi simpulan mengenai strategi
ada kecenderungan dari etnis Minangkabau untuk lebih yang lebih dominan dilakukan oleh etnis
memilih mempertahankan identitaas, yakni memilih nama- V Minangkabau dalam memberi nama
nama dari bahasa etnis dibandingkan dengan memilih rumah makan Padang. Hal ini dibuktikan
nama-nama yang berasal dari bahasa Indonesia atau bahasa oleh kalimat “...Jadi, strategi divergensi
asing. Jadi, strategi divergensi lebih menonjol lebih menonjol dibandingkan dengan
dibandingkan dengan strategi konvergensi. strategi konvergensi.”
Kerabat, Kawan, dan Orang-orang yang Dihormati Teks ini adalah struktur hasil, namun
Kuatnya ikatan kerabat dan kawan di dalam budaya melayu mengandung struktur pembahasan
sudah lama diketahui. Talibun melayu berikut merupakan mengenai temuan penelitian yakni strategi
salah satu contoh bagaimana kuatnya ikatan itu: V divergensi yang berhubungan dengan
kerabat, kawan, dan orang-orang yang
dihormati.
Kalau anak pergi ke pekan Teks ini adalah struktur hasil, namun
Yu beli belanak pun bali mengandung struktur pembahasan
Ikan panjang beli dahulu mengenai talibun untuk membuktikan
Kalau anak pergi berjalan V kuatnya ikatan kerabat dalam budaya
Ibu cari sanak pun cari melayu.
Induk semang cari dahulu
Bahasa Minangkabau sebagai bahasa yang diturunkan dari Teks ini adalah struktur hasil, namun
Proto-Melayu, juga secara jelas merefleksikan fenomena mengandung struktur pembahasan
ini. Oleh karena itulah kata-kata Minangkabau yang mengenai temuan penelitian berupa
memiliki referensi kerabat dan kawan sering digunakan V contoh nama-nama rumah makan Padang
untuk menamai rumah makan Padang, seperti terlihat yang mengandung strategi divergensi
dalam contoh (1) s.d. (9) di bawah ini: (kerabat, kawan, dan orang-orang yang
(1) Buyung Upik dihormati).
(2) Lapau Uda
(3) Bundo
(4) Bundo Minang
(5) Bundo Kanduang
Dst ...
Buyung Upik adalah kata sapaan orang Minangkabau untuk Teks ini adalah struktur hasil, namun
bermakna ‘anak laki-laki’ dan ‘anak perempuan’. Udah mengandung struktur pembahasan
dalam Lapau adalah kata yang apabila difungsikan sebagai mengenai temuan penelitian berupa
sapaan akan bermakna ‘kakak laki-laki’. Dalam hubungan V analisis terhadap nama-nama rumah
dengan kata-kata yang terkait dengan makna kerabat, makan Padang yang mengandung strategi
tampak dominasi dati kata sapaan bundo ‘panggilan hormat divergensi (kerabat dan orang-orang yang
untuk ibu’ sejajar maknanya dengan ‘bunda’. Dominasi ini dihormati).
mudah dipahami karena bagi orang Minangkabau bundo
merupakan sosok yang peling dihormati...
Di dalam aktivitas berjualan pembeli adalah “raja” yang Teks ini adalah struktur hasil, namun
Bersamaan dengan menghormati orang lain, diri sendiri Teks ini adalah struktur hasil, namun
juga harus ditempatkan serendah-rendahnya, seperti mengandung struktur pembahasan
penamaan (12). Dalam hal ini Denai adalah penyebutan mengenai temuan penelitian berupa
halus untuk ‘saya’ yang berpadanan dengan bentuk biasa V contoh dan analisis terhadap nama rumah
ambo ‘saya’. makan Padang yang mengandung strategi
(12) Salero Denai divergensi (orang-orang yang dihormati).
Tempat, Alam, dan Hasil Bumi Teks ini adalah struktur hasil, namun
Orang-orang Minangkabau memiliki keterikatan dengan mengandung struktur pembahasan
tempat-tempat yang ada di Sumatra Barat. Nama-nama mengenai temuan penelitian berupa
rumah makan Padang (13) s.d. (20) berikut merefleksikan V contoh nama-nama rumah makan Padang
bagaimana eratnya keterikatan itu. yang mengandung strategi divergensi
(13) Andalas (tempat., alam, dan hasil bumi). Hal ini
(14) Lembah Anai dibuktikan oleh kalimat “Orang-orang
(15) Singgalang Jaya Minangkabau memiliki keterikatan
(16) Maninjau dengan tempat-tempat yang ada di
Dst... Sumatra Barat.”
Andalas adalah nama lain dai Pulau Sumatra (Sugono et. al. Teks ini adalah struktur hasil, namun
2014, 63), pulau tempat daerah miangkabau berada. mengandung struktur pembahasan
Selebihnya adalah nama gunung (Singgalang),... Alam mengenai temuan penelitian berupa
(Lembah Anai), dan danau (Maninjau) yang satu sama lain V analisis terhadap nama-nama rumah
sering kali sulit dibedakan mengingat nama-nama gunung, makan Padang yang mengandung strategi
alam, dan danau tersebut kerap didasarkan atas nama divergensi (tempat dan alam).
tempatnya...
Hasil bumi daerah Minangkabau tanpa atau beserta nama Teks ini adalah struktur hasil, namun
tempat penghasilannya ada juga yang digunakan sebagai mengandung struktur pembahasan
alasan penamaan rumah makan Padang, seperti terlihat mengenai temuan penelitian berupa
Bunga Palo ‘bunga Pala’ adalah rempah-rempah yang Teks ini adalah struktur hasil, namun
boleh jadi merupakan salah satu bahan bumbu di dalam mengandung struktur pembahasan
masakan Padang. Aur Sarumpun ‘bambu Serumpun’ adalah mengenai temuan penelitian berupa
jenis tumbuhan yang sifat-sifatnya memiliki filosofi yang V analisis terhadap nama-nama rumah
dalam bagi etnik Minangkabau... Bareh Solok ‘beras Solok’ makan Padang yang mengandung strategi
adalah hasil bumi yang termashur dari daerah divergensi (hasil bumi).
Minangkabau...
Di tanah rantau, ranah Minang seolah-olah memanggil- Teks ini adalah struktur hasil, namun
manggil (mangimbau), seperti yang diungkapkan oleh mengandung struktur pembahasan
nama rumah makan Padang (24) di bawah ini: mengenai temuan penelitian berupa
(24) Padang Mangimbau V contoh nama rumah makan Padang yang
mengandung strategi divergensi.
Dari sekian banyak data yang terkumpul, hanya satu kata- Teks ini adalah struktur hasil, namun
kata minang yang mengacu pada keadaan untuk penamaan, mengandung struktur pembahasan
seperti (30) yang memanfaatkan kata bahasa Minangkabau mengenai temuan penelitian berupa
rancak ‘bagus’. V contoh dan analisis terhadap nama rumah
(30) Rancak makan Padang yang mengandung strategi
Kata-kata yang Berkolokasi dengan Makanan Teks ini adalah struktur hasil,
Dari pengamatan yang seksama ditemukan tiga buah kata mengandung struktur pembahasan
Minangkabau yang berkolokasi atau maknanya berdekatan mengenai temuan penelitian berupa
dengan makanan, yakni lapau ‘kedai’ yang berkaitan V contoh dan analisis terhadap nama-nama
dengan tempat tradisional untuk menjual makanan, salero rumah makan Padang yang mengandung
‘selera’ yang terkait dengan makna ‘nafsu makan dan cita strategi divergensi (kata-kata yang
rasa makanan’. Dan raso ‘rasa’ yang berkenaan dengan berkolokasi dengan makanan). Hal ini
‘tanggapan indera pengecapan’. Adapun contoh-contohnya dibuktikan oleh kalimat “Dari
dapat dilihat dalam nama-nama rumah makan Padang (31) pengamatan yang seksama ditemukan tiga
s.d. (34) di bawah ini: buah kata Minangkabau yang berkolokasi
(31) Lapau Uda atau maknanya berdekatan dengan
(32) Salero Raso makanan, yakni lapau ‘kedai’ yang
(33) Raso Minang berkaitan dengan tempat tradisional untuk
(34) Salero Mudo menjual makanan...”
Waktu dan Tempat Usaha Teks ini adalah struktur hasil, namun
Dari sejumlah data yang didapat, ada juga rumah makan mengandung struktur pembahasan
yang diberi nama dengan kata-kata yang mengacu waktu. mengenai temuan penelitian berupa
Hal ini agaknya didasarkan pada maksud untuk V contoh dan analisis terhadap nama-nama
menginformasikan bahwa rumah makan Padang itu selalu rumah makan Padang yang mengandung
siap melayani pelanggannya sesuai dengan nama yang strategi konvergensi (waktu usaha). Hal
dilabelkan, misalnya (390 dan (40) berikut: ini dibuktikan oleh kalimat “Dari
(39) Siang Malam sejumlah data yang didapat, ada juga
(40) Pagi Sore rumah makan yang diberi nama dengan
kata-kata yang mengacu waktu.”
Tempat dibukanya rumah makan Padang bersangkutan juga Teks ini adalah struktur hasil, namun
dapat digunakan sebagai dasar penamaan, seperti pada (41), mengandung struktur pembahasan
(42), dan (43) di bawah ini: mengenai temuan penelitian berupa
(41) Simpang Sambi V contoh nama-nama rumah makan Padang
(42) Putri Jonggrang yang mengandung strategi konvergensi
(43) Yogya Minang (tempat usaha).
Rumah makan Padang (41) terdapat di sebelah utara Teks ini adalah struktur hasil, namun
persimpangan Desa Sambisari, Sleman, Yogyakarta. mengandung struktur pembahasan
Rumah makan Padang (42) terletak di sebelah timur mengenai temuan penelitian berupa
pertigaan Candi Prambanan... Lalu, rumah makan Padang V analisis terhadap nama rumah makan
(43) diberi nama berdasarkan nama provinsi atau kota Padang yang mengandung strategi
madya tempat restoran itu berada, yakni Yogya(karta). konvergensi (tempat usaha).
Kebersahajaan, Kebahagiaan, dan Kejayaan Teks ini adalah struktur hasil, namun
...sejumlah rumah makan Padang mengambil nama yang mengandung struktur pembahasan
referennya mengungkapkan kesederhanaan atau mengenai temuan penelitian berupa
kebersahajaan. Hal ini mungkin dimaksudkan untuk V contoh dan analisis terhadap nama-nama
Sementara itu, masing-masing hanya ada satu kata bahasa Teks ini adalah struktur hasil, namun
Indonesia yang digunakan untuk mengungkapkan nuansa mengandung struktur pembahasan
‘kemenangan’ dan kebahagiaan, yakni kata jaya dan ceria. mengenai temuan penelitian berupa
Kata ini digunakan bersama kata-kata Minangkabau yang V contoh dan analisis terhadap nama-nama
mengungkapkan sifat atau nama tempat, seperti (48) dan rumah makan Padang yang mengandung
(49)... strategi konvergensi
(48) Saiyo Jaya (kemenangan/kejayaan).
(49) Singgalang Jaya
(50) Ceria Minang
Contoh (51) berikut terkait dengan makna ‘keluhuran Teks ini adalah struktur hasil, namun
perilaku’, yang dipungut dari bahasa Arab: mengandung struktur pembahasan
(51) Zaleha mengenai temuan penelitian berupa
V contoh nama rumah makan Padang yang
mengandung strategi konvergensi
(keluhuran perilaku).
Orang Penting, Rezeki, dan Benda Teks ini adalah struktur hasil, namun
Beberapa kata Indonesia dan kata asing yang telah mengandung struktur pembahasan
didaptasi menjadi kosakata bahasa Indonesia mengacu pada mengenai temuan penelitian berupa
makna semantik ‘orang penting’, seperti (52) dan (53): V contoh nama-nama rumah makan Padang
(52) Duta Minang yang mengandung strategi konvergensi
(53) Duta Teladan (orang penting).
Sementara itu, data (54) mengacu pada hamba yang setia Teks ini adalah struktur hasil, namun
melayani: mengandung struktur pembahasan
(54) Abdi Minang mengenai temuan penelitian berupa
V contoh nama-nama rumah makan Padang
yang mengandung strategi konvergensi
(hamba yang setia melayani).
Ada sebuah data yang terkait dengan makna Teks ini adalah struktur hasil, namun
‘keberuntungan’, yakni (55): mengandung struktur pembahasan
(55) Berkah Minang mengenai temuan penelitian berupa
V contoh nama-nama rumah makan Padang
yang mengandung strategi konvergensi
(keberuntungan).
Benda-benda alam dan benda-benda berharga, seperti Teks ini adalah struktur hasil, namun
surya, mutiara, bunga, dan zam-zam ikut juga meramaikan mengandung struktur pembahasan
penamaan rumah makan Padang di berbagai tempat. Untuk mengenai temuan penelitian berupa
ini lihat misalnya (56) s.d. (59) di bawah ini: V contoh nama-nama rumah makan Padang
(56) Surya Minang yang mengandung strategi konvergensi
(57) Mutiara Minang (benda-benda berharga).
(58) Sari Minang
(59) Talago Zam-zam
Dalam kaitannya dengan data (55) dan (59) tidak tertutup Teks ini adalah struktur hasil, namun
kemungkinan bahwa kata-kata ini telah terlebih dahulu mengandung struktur pembahasan lebih
mengacu pada nama pemilik atau nama yang erat berkaitan V lanjut terkait data (55) dan (59).
dengan nama pemilik rumah makan Padang itu.
Karena kelezatannya yang sukar ditandingi, di Pulau Jawa Teks ini adalah struktur hasil, namun
sekarang ini telah bermunculan banyak sekali rumah makan mengandung struktur pembahasan
yang bukan asli Minang, tetapi sentuhan masakannya mengenai temuan penelitian berupa
menyerupai masakan Padang. Restauran-restauran ini V contoh dan analisis terhadap nama rumah
diberi nama rumah makan Padang Jawa. Sementara itu, makan Padang yang mengandung strategi
orang-orang Yogyakarta sangat gemar dengan permainan konvergensi (permainan kata). Hal ini
kata (pun) (Wijana, 2009, 176). Dengan kegemaran ini kata dibuktikan oleh kalimat “...Dengan
Padang yang secara kebetulan mirip bunyinya dengan kata kegemaran ini kata Padang yang secara
bahasa Indonesia padhang ‘terang’ digunakan untuk kebetulan mirip bunyinya dengan kata
Dalam ranah akademik, keefektifan kalimat menjadi suatu Teks ini adalah struktur pendahuluan
aspek yang krusial karena ciri khas ranah ini adalah karena berisi penjelasan mengenai
rumitnya gagasan yang diungkapkan... Pengamatan sekilas masalah penelitian yakni fakta bahwa
oleh peneliti mengindikasikan bahwa masih banyak gejala V masih banyak gejala pengalimatan yang
pengalimatan yang tidak efektif dalam karya tulis para tidak efektif dalam karya tulis mahasiswa.
akademisi, khususnya mahasiswa... Kecenderungan ini Hal ini dibuktikan oleh kalimat
membuat para dosen atau pembaca lain merasa bingung “Pengamatan sekilas oleh peneliti
dalam mencerna gagasan-gagasan mereka. mengindikasikan bahwa masih banyak
gejala pengalimatan yang tidak efektif
dalam karya tulis para akademisi...”
Menurut Martaulina (2015), ada setidaknya empat hal yang Teks ini adalah struktur pendahuluan
menyebabkan kalimat menjadi tidak efektif: karena berisi penjelasan mengenai tujuan
kekuranglengkapan, ketaksaan, kesalahan logika, dan penelitian. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
kerancuan... Pengamatan penulis sendiri mengindikasikan V “Maka, penelitian ini mencoba menelisik
ada beberapa jenis kasalahan kalimat di kalangan jenis-jenis kesalahan dalam tulisan ilmiah
mahasiswa yang makin lama makin terasa menggejala yang berpotensi mengurangi keefektifan
secara luas. Maka, penelitian ini mencoba menelisik jenis- kalimat...”
jenis kesalahan dalam tulisan ilmiah yang berpotensi
mengurangi keefektifan kalimat dan melihat apakah teknik
pengajaran tertentu bisa menghilangkan gejala tersebut.
... Penelitian penulis, yang juga berkisar pada keefektifan Teks ini adalah struktur pendahuluan
kalimat, mempunyai fokus yang berbeda. Ada lima jenis karena berisi penjelasan mengenai fokus
struktur kalimat yang menjadi fokus dalam penelitian ini... dalam penelitian ini, yaitu (1) kalimat
(1) kalimat tanpa subjek, (2) kalimat terlalu panjang, (3) V tanpa subjek, (2) kalimat terlalu panjang,
kalimat tanpa jeda, (4) kalimat tidak tuntas, dan (5) klausa (3) kalimat tanpa jeda, (4) kalimat tidak
menggantung. Dalam pandangan peneliti, kesalahan- tuntas, dan (5) klausa menggantung.
kesalahan seperti itu makin sering muncul... Sugono (2009)
juga mencermati hal yang sama. ..
Pertimbangkanlah contoh kalimat tanpa subjek berikut; Teks ini adalah struktur pendahuluan
kalimat (a) seharusnya diperbaiki menjadi kalimat (b). karena berisi penjelasan mengenai salah
(1) a. Tanpa kemampuan berbahasa asing generasi satu fokus penelitian yakni kalimat tanpa
muda akan sulit bersaing karena pada dunia kerja V subjek. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
internasional, membutuhkan penguasaan “Pertimbangkanlah contoh kalimat tanpa
bahasa asing yang baik. subjek berikut; kalimat (a) seharusnya
b. Tanpa kemampuan berbahasa asing, generasi diperbaiki menjadi kalimat (b)...”
muda akan sulit bersaing karena dunia kerja
internasional membutuhkan penguasaan
bahasa asing yang baik.
Bandingkan dua contoh kalimat tanpa subjek yang lain ini; Teks ini adalah struktur pendahuluan
kalimat (b) adalah contoh yang benar. karena berisi penjelasan mengenai salah
(2) a.. Dengan menguasai bahasa asing tentu saja satu fokus penelitian yakni kalimat tanpa
akan memudahkan kita untuk mengerti dan V subjek. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
memperkaya pengetahuan kita. “Bandingkan dua contoh kalimat tanpa
b. Penguasaan bahasa asing tentu saja akan subjek yang lain ini; kalimat (b) adalah
memudahkan kita untuk mengerti dan contoh yang benar...”
Kalimat yang terlalu panjang umumnya memuat terlalu Teks ini adalah struktur pendahuluan
banyak informasi yang akhirnya membingungkan; karena berisi penjelasan mengenai salah
misalnya kalimat (a) ini, yang diperbaiki menjadi kalimat satu fokus penelitian yakni kalimat terlalu
(b). V panjang. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
(3) a. Era globalisasi ini tidak hanya dituntut di “Kalimat yang terlalu panjang umumnya
kedutaan saja, bahkan pendidikan, perekonomian, memuat terlalu banyak informasi yang
teknologi juga membutuhkan kemampuan untuk akhirnya membingungkan; misalnya
dapat berkomunikasi secara global, terutama kalimat (a) ini, yang diperbaiki menjadi
bahasa Inggris karena bahasa tersebut adalah kalimat (b)...”
bahasa yang diakui secara internasional...
b. Era globalisasi ini tidak hanya dituntut di
kedutaan saja. Bidang pendidikan, perekonomian,
dan teknologi juga membutuhkan kemampuan
untuk dapat berkomunikasi, terutama dalam
bahasa Inggris yang memang sudah diakui secara
internasional...
Beberapa ahli bahasa membuat batasan untuk kalimat yang Teks ini adalah struktur pendahuluan
dianggap terlalu panjang. Dale, Moisl dan Somers (2000) karena berisi penjelasan mengenai salah
mengatakan bahwa kalimat yang melebihi 40 kata satu fokus penelitian yakni kalimat terlalu
digolongkan sebagai kalimat yang terlalu panjang... V panjang. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
Pateince, Boffito dan Palence (2015) merinci kalimat yang “Beberapa ahli bahasa membuat batasan
dianggap terlalu panjang, yakni jika pembacanya kehabisan untuk kalimat yang dianggap terlalu
nafas di akhir kalimat...tidak paham maknanya...dan lupa panjang...”
bagaimana kalimat itu berawal...
Kalimat tanpa jeda adalah penuangan gagasannya yang Teks ini adalah struktur pendahuluan
dipaksakan ke dalam satu kalimat. Seharusnya karena berisi penjelasan mengenai salah
penuangannya ke dalam dua kalimat, dipisahkan oleh titik. satu fokus penelitian yakni kalimat tanpa
Gagasan kompleks yang dipaksakan untuk dituangkan ke V jeda. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
dalam satu kalimat hanya dipisahkan dengan koma “Kalimat tanpa jeda adalah penuangan
terasakan sebagai rentetan gagasan yang “berlari”... gagasannya yang dipaksakan ke dalam
Perhatikanlah dua contoh berikut; (b) adalah contoh yang satu kalimat...”
benar.
(4) a. Menguasai bahasa asing tentu akan Teks ini adalah struktur pendahuluan
memperkaya pengetahuan kita, dengan terus karena berisi penjelasan mengenai salah
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
mempergunakannya dan sering mengasah satu fokus penelitian yakni kalimat terlalu
kemampuan kita dalam berbahasa, maka makin V panjang.
lama kita makin menjadi terbiasa dan fasih dalam
berbahasa asing.
b. Menguasai bahasa asing tentu akan
memperkaya pengetahuan kita. Dengan terus
mempergunakannya dan sering mengasah
kemampuan kita dalam berbahasa, maka makin
lama kita makin menjadi terbiasa dan fasih dalam
berbahasa asing.
Kalimat tidak tuntas adalah kalimat yang terhenti ketika Teks ini adalah struktur pendahuluan
gagasan belum diungkapkan secara utuh, seperti pada karena berisi penjelasan mengenai salah
kalimat (a) ini. Penuangan gagasan ke dalam kalimat itu satu fokus penelitian yakni kalimat tidak
belum selesai saat penulis mengakhirinya dengan titik. V tuntas. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
(5) a. Kita dapat melihat suatu fakta, mulai dari “Kalimat tidak tuntas adalah kalimat
penggunaan komputer atau laptop yang saat ini yang terhenti ketika gagasan belum
banyak dogunakan oleh para mahasiswa. diungkapkan secara utuh, seperti pada
b. Kita dapat melihat suatu fakta, mulai dari kalimat (a) ini...”
penggunaan komputer atau laptop yang saat ini
banyak dogunakan oleh para mahasiswa sampai
penggunaan buku online, bahwa generasi
muda saat ini sangat bergantung kepada
gawai dan koneksi internet.
Klausa menggantung adalah klausa atau anak kalimat yang Teks ini adalah struktur pendahuluan
terpisah dari induk kalimatnya; contohnya seperti pada (a) karena berisi penjelasan mengenai salah
ini, yang dapat dibetulkan menjadi (b). satu fokus penelitian yakni klausa
(6) a. Secara positif, kita dapat lebih menguasai V menggantung. Hal ini dibuktikan oleh
bahasa asing dengan lebih mudah. Karena kita kalimat “Klausa menggantung adalah
terbiasa melihat atau membaca tulisan asing klausa atau anak kalimat yang terpisah
yang ada di komputer kita. dari induk kalimatnya; contohnya seperti
b. Secara positif, kita dapat lebih menguasai pada (a) ini, yang dapat dibetulkan
bahasa asing dengan lebih mudah karena kita menjadi (b)...”
terbiasa melihat atau membaca tulisan asing
yang ada di komputer kita.
Selain mengemukakan beberapa jenis kesalahan kalimat Teks ini adalah struktur pendahuluan
yang dibuat oleh para responden, telaah ini juga ingin karena berisi penjelasan mengenai tujuan
Hyland (2011) mengatakan bahwa Pembangkitan Teks ini adalah struktur pendahuluan
Penyadaran dapat dilakukan melalui pengajaran langsung karena berisi penjelasan mengenai teknik
dan pemberian koreksi terhadap kalimat pemelajar. Pembangkitan Penyadaran. Hal ini
Penelitian terbaru dalam ranah Pembangkitan Penyadaran Teks ini adalah struktur pendahuluan
dilakukan oleh Amirian dan Abbasi (2014). Kelompok karena berisi penjelasan mengenai teknik
murid yang diajar dengan menggunakan teknik Pembangkitan Penyadaran. Hal ini
Pembangkitan Penyadaran terbukti mencapai penguasaan V dibuktikan oleh kalimat “Penelitian
lebih tinggi daripada mereka yang diajar dengan teknik terbaru dalam ranah Pembangkitan
konvensional Presentation-Practice-Production... Penyadaran dilakukan oleh Amirian dan
Abbasi (2014)...”
Sebanyak sepuluh orang mahasiswa di Prodi Pendidikan Teks ini adalah struktur metode karena
Bahasa Mandarin Universitas Ma Chung yang sedang berisi deksripsi mengenai subjek
mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia Akademik penelitian, serta prosedur atau langkah-
berpartisipasi sebagai subjek dalam kajian ini. Pada awal V langkah yang ditempuh dalam kegiatan
semester, mereka ditugaskan untuk membuat sebuah esai penelitian. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
ilmiah dengan topik tentang pentingnya penguasaan bahasa “Sebanyak sepuluh orang mahasiswa di
asing di era modern... Esai awal mereka diperiksa oleh Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin
peneliti, dan dicatat pula frekuensi lima jenis kesalahan ini: Universitas Ma Chung yang sedang
(1) klausa/kalimat tanpa subjek, (2) kalimat terlalu panjang, mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia
(3) kalimat tanpa jeda, (4) kalimat tidak tuntas, dan (5) Akademik berpartisipasi sebagai
klausa menggantung. subjek...”
Pada tahap berikutnya, kepada para mahasiswa tersebut Teks ini adalah struktur metode karena
diterapkan teknik Pembangkitan Penyadaran, sebagaimana berisi deksripsi prosedur atau langkah-
yang disarankan oleh Hyland (2011)... Pertama, kepada langkah yang ditempuh dalam kegiatan
mereka ditunjukkan beberapa kesalahan pola kalimat dalam V penelitian. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
esai awal yang telah mereka buat. Lalu, mereka diminta “Pada tahap berikutnya, kepada para
menulis satu esai atau beberapa kalimat. Jika da yang salah, mahasiswa tersebut diterapkan teknik
kesalahan itu ditunjukkan kepada mereka dan mereka Pembangkitan Penyadaran, sebagaimana
diminta mengoreksinya... Demikianlah rangkaian tindak yang disarankan oleh Hyland...”
ajar ini dilakukan sampai dua belas kali pertemuan dalam
satu semester.
Pada akhir semester, mereka diminta menulis satu esai Teks ini adalah struktur metode karena
ilmiah dengan topik yang sama dengan esai awal semester. berisi deksripsi mengenai prosedur atau
..Esai akhir semester ini dikoreksi lagi untuk diidentifikasi langkah-langkah yang ditempuh dalam
proporsi dari kesalahan-kesalahan kalimatnya. Lalu V kegiatan penelitian. Hal ini dibuktikan
dilakukan analisis Wilcoxon Signed Rank test untuk oleh kalimat “Pada akhir semester,
membandingkan proporsi setiap jenis kesalahan kalimat mereka diminta menulis satu esai ilmiah
pada esai awal dengan proporsi setiap jenis kesalahan pada dengan topik yang sama dengan esai awal
esai akhir semester. semester. ..Esai akhir semester ini
dikoreksi lagi untuk diidentifikasi proporsi
dari kesalahan-kesalahan kalimatnya...”
Bagian berikut ini menjawab tujuan penelitian kedua, yaitu Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
menentukan apakah teknik Pembangkitan Penyadaran dan penyajian hasil/temuan penelitian yaitu
Pencermatan akan membuat mahasiswa memperbaiki apakah teknik Pembangkitan Penyadaran
kalimat efektifnya dalam tulisan ilmiahnya. Proporsi V dan Pencermatan akan membuat
kalimat yang salah sesudah perlakuan (tes awal) seharusnya mahasiswa memperbaiki kalimat
lebih rendah daripada proporsi kalimat yang salah sebelum efektifnya. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
perlakuan (tes akhir). Tabel-tabel di bagian berikut ini “Bagian berikut ini menjawab tujuan
menunjukkan hasil pengujian dengan Wilcoxon Signed penelitian kedua, yaitu menentukan
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
Rank test: apakah teknik Pembangkitan Penyadaran
dan Pencermatan akan membuat
mahasiswa memperbaiki kalimat
efektifnya dalam tulisan ilmiahnya...”
Temuan yang diringkas pada tabel 4, 6, 7 dan 8 Teks ini adalah struktur pembahasan
menunjukkan bahwa untuk empat jenis kesalahan yang karena berisi penjelasan/pembahasan
diteliti (kalimat tanpa subjek, kalimat tanpa jeda, kalimat mengenai temuan penelitian yaitu tidak
tidak tuntas, dan klausa menggantung), ternyata tidak ada V ada perbedaan yang dignifikan pada empat
perbedaan yang signifikan antara proporsi setiap jenis jenis kesalahan. Hal ini dibuktikan oleh
Selanjutnya, pada bagian ini dibahasa hasil analisis di atas Teks ini adalah struktur pembahasan
dari sudut pandang pengalaman penulis dan studi lain. karena berisi penjelasan/pembahasan
Yang pertama adalah tenteng kecenderungan membuat mengenai hasil analisis temuan penelitian
kalimat tanpa jeda. Pengamatan informal penulis pun V dari sudut pandang pengalaman peneliti
menunjukkan bahwa kesalahan ini makin sering nampak di dan studi lain. Hal ini dibuktikan oleh
berbagai media komunikasi kantor, terutama surat kalimat “Selanjutnya, pada bagian ini
elektronik. Contoh kalimat tanpa jeda (7a) ini diambil dari dibahasa hasil analisis di atas dari sudut
sebuah surat elektronik sebuab bank domestik... pandang pengalaman penulis dan studi
lain...”
(7) a. Gunakan terus kartu kredit anda dan nikmati Teks ini adalah struktur pembahasan
fasilitas dan penawaran di berbagai merchant karena berisi penjelasan/pembahasan
pilihan, kunjungi situs kami dan klik di sini untuk mengenai contoh kalimat tanpa jeda yang
men-download cardlink versi cetak edisi terbaru. V berasal dari pengamatan peneliti di media
b. Gunakan terus kartu kredit anda dan nikmati elektronik.
fasilitas dan penawaran di berbagai merchant
pilihan. Kunjungi situs kami dan klik di sini
untuk men-download cardlink versi cetak edisi
terbaru.
Penulis menduga bahwa kecenderungan membuat kalimat Teks ini adalah struktur pembahasan
tanpa jeda ini disebabkan oleh pengaruh dari ragam tutur karena berisi penjelasan/pembahasan
lisan... Dengan kata lain, ketika bertutur pengguna bahasa mengenai penyebab kalimat tanpa jeda
cenderung melakukan fragmentasi satuan-satuan V dikaitkan dengan pandangan ahli (Chafe)..
pikirannya, sementara ketika menulis mereka harus Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Penulis
melakukan integrasi gagasan-gagasannya dengan menduga bahwa kecenderungan membuat
menggunakan kata sambung subordinatif (Chafe, dikutip kalimat tanpa jeda ini disebabkan oleh
oleh Renkema, 2004). Berikut ini disajikan contoh ujaran pengaruh dari ragam tutur lisan...”
lisan (a) dan versi tulisnya (b).
(8) a. Bagaimana Bapak Ibu, tanggal 24? Jadi ya? Teks ini adalah struktur pembahasan
Karena sudah mendesak, ini. Kita putuskan saja. karena berisi penyajian contoh ujaran lisan
Nanti terlambat lagi. dan versi tulisnya, terkait dengan pendapat
Seharusnya kedua ragam ini dilakukan secara terpisah Teks ini adalah struktur pembahasan
dengan tetap mempertahankan cirinya masing-masing. Bisa karena berisi penjelasan/pembahasan
jadi karena kebiasaan menulis akademik yang kurang mengenai ragam tutur lisan dan tulisan
intensif dan mantap, ragam tutur lisan ini terbawa ke ragam V terkait pendapat ahli (Chafe). Hal ini
tulisan sehingga karya tulis akademik mereka pun penuh dibuktikan oleh kalimat “Seharusnya
dengan kesalahan jenis ini. kedua ragam ini dilakukan secara
terpisah dengan tetap mempertahankan
cirinya masing-masing...”
Berikutnya adalah pembahasan tentang tidak adanya Teks ini adalah struktur pembahasan
perbedaan antara jumlah kalimat tanpa subjek, kalimat karena berisi penjelasan/pembahasan
tanpa jeda, kalimat tidak tuntas, dan klausa menggantung mengenai temuan penelitian yaitu tidak
sebelum perlakuan dan dan sesudah perlakuan. Dengan V berhasilnya teknik Pembangkitan
kata lain, teknik Pembangkitan Penyadaran dan Penyadaran dan Pencermatan dalam
Pencermatan tidak berhasil membuat para mahasiswa mengurangi kesalahan pada empat
mengurangi kesalahannya dalam keempat kategori tersebut. kategori, disertai pula dengan masukan
Ada beberapa hal yang mungkin telah menyebabkan hal yaitu dilakukannya teknik tubian. Hal ini
ini. Yang pertama adalah jangka waktu pemberian dibuktikan oleh kalimat “Dengan kata
perlakuan... Jika perlu, teknik Pembangkitan Penyadaran lain, teknik Pembangkitan Penyadaran
bisa dikombinasikan dengan teknik latihan intensif dan Pencermatan tidak berhasil membuat
penulisan kalimat-kalimat tunggal... Bleistein dan Lewis para mahasiswa mengurangi
(2014) dan Johnson (2013) mendukung teknik “tubian” kesalahannya dalam keempat kategori
(drill) ini... Tubian yang dimaksud idealnya adalah yan tersebut.”
berfokus pada pesan atau isi ujaran...
Namun, tubian seperti ini berisiko membiarkan kesalahan- Teks ini adalah struktur pembahasan
kesalahan yang sudah sering muncul menjadi makin karena berisi penjelasan/pembahasan lebih
menetap dalam kecakapan berbahasa murid. Karena lanjut mengenai teknik tubian. Hal ini
perhatiannya terpusat pada isi pesan, murid bisa jadi V dibuktikan oleh kalimat “Namun, tubian
cenderung mengabaikan keakuratan bentuk... Oleh karena seperti ini berisiko membiarkan
itu, dapat disimpulkan bahwa untuk kasus seperti para kesalahan-kesalahan yang sudah sering
responden penelitian ini, yang lebih baik diterapkan adalah muncul menjadi makin menetap...”
tubian yang memusatkan pada keakuratan kalimat.
Yule (2010) menyatakan bahwa tubian adalah warisan Teks ini adalah struktur pembahasan
pendekatan Audiolingualisme yang menekankan bahwa karena berisi penjelasan mengenai teknik
berbahasa adalah hal pembentukan kebiasaan. Teknik V tubian menurut ahli. Hal ini dibuktikan
tubian dianggap sebagi teknik yang membosankan dan oleh kalimat “Yule (2010) menyatakan
karena umumnya dilakukan pada kalimat yang terpisah bahwa tubian adalah warisan pendekatan
konteks maka menjadi tidak alamiah... Audiolingualisme yang menekankan...”
Berikut ini salah satu penjelasan yang dikemukakan oleh Teks ini adalah struktur pembahasan
Ellis (2012) mengenai mengapa teknik Pembangkitan karena berisi penjelasan/pembahasan
Penyadaran tidak selalu berhasil. Ada dua faktor yang turut mengenai faktor penyebab teknik
mempengaruhi kadar kesadaran murid akan bentukan- V Pembangkitan Penyadaran tidak selalu
bentukan sasaran, yakni tingkat ketersuratan (explicitness) berhasil berdasarkan pandangan ahli. Hal
dan tingkat keteruraian (elaborateness) dari bentukan yang ini dibuktikan oleh kalimat “Berikut ini
diperhatikan... salah satu penjelasan yang dikemukakan
oleh Ellis (2012) mengenai mengapa
teknik Pembangkitan Penyadaran tidak
selalu berhasil.”
Ada teknik Pembangkitan Penyadaran yang pada satu titik Teks ini adalah struktur pembahasan
tertentu dipandang kurang eksplisit dan meneguhkan karena berisi penjelasan/pembahasan
bentukan sasaran yang sedang dicoba dikuasai, dan kurang mengenai faktor pertama yakni
terinci dalam menerangkan elemen-elemennya. Misalnya, V ketersuratan. Hal ini dibuktikan oleh
guru menyajikan satu kalimat tidak tuntas (a) dan satu lagi kalimat “Ada teknik Pembangkitan
yang tuntas (b) seperti di bawah ini, dan meminta murid Penyadaran yang pada satu titik tertentu
menyadari perbedaannya. dipandang kurang eksplisit...”
(9) a. Sehubungan dengan acara penyambutan tamu Teks ini adalah struktur pembahasan
dari Thailand besok siang, Kami membutuhkan karena berisi contoh kalimat terkait
seperangkat meja dan kursi untuk para undangan. dengan faktor ketersuratan.
b. Sehubungan dengan acara penyambutan tamu V
dari Thailand besok siang, kami membutuhkan
seperangkat meja dan kursi untuk para undangan.
...ternyata untuk teknik Pembangkitan Penyadaran pun Teks ini adalah struktur pembahasan
perlu ada penjelasan secara deduktif. Kalau perlu, karena berisi penjelasan/pembahasan lebih
penjelasan ini disusul dengan tubian untuk menjanjikan lanjut mengenai faktor ketersuratan. Hal
hasil yang lebih berdampak. Sebagai contoh, setelah V ini dibuktikan oleh kalimat “...ternyata
membangkitkan kesadaran murid tentang kalimat yang untuk teknik Pembangkitan Penyadaran
Instruksi: Berikut ini ada tiga situasi. Tulislah kalimat Teks ini adalah struktur pembahasan
tuntas untuk setiap situasi tersebut dengan pola seperti karena berisi contoh soal terkait dengan
kalimat (9b) di atas: pembahasan faktor ketersuratan.
1. Besok anda harus mengikuti rapat panitia wisuda. V
Oleh karena itu, anda harus meminta izin secara
tertulis kepada guru untuk tidak menghadiri kelas
jam 10 pagi.
Dst...
Secara umum, studi-studi yang selama ini dilakukan Teks ini adalah struktur pembahasan
tentang efektivitas tubian sebagai teknik Pembangkitan karena berisi penjelasan/pembahasan
Penyadaran memang belum mengerucut pada satu simpulan mengenai studi terdahulu tentang teknik
yang tegas. Ellis (2012) melakukan satu telaah panjang V tubian/ Pembangkitan Penyadaran yang
terhadap beberapa penelitian di ranah ini... Dari tiga studi pernah dilakukan. Hal ini dibuktikan oleh
yang dikaji, satu menemukan bahwa teknik Pembangkitan kalimat “Secara umum, studi-studi yang
Penyadaran langsung maupun tak langsung tidak membuat selama ini dilakukan tentang efektivitas
dampak yang berbeda dalam hal pemahaman murid... tubian sebagai teknik Pembangkitan
Penelitian yang lain juga menelurkan hasil yang senada... Penyadaran memang belum mengerucut
pada satu simpulan yang tegas.”
Selain jangka waktu perlakuan dan intensitas tubian, faktor Teks ini adalah struktur pembahasan
penyebab tidak adanya perbedaan dalam studi penulis karena berisi penjelasan/pembahasan
berhubungan dengan apa yang disebut statistical power. mengenai faktor-faktor penyebab lain
Peers (2006) menyatakan bahwa rancangan yang terlalu V terkait tidak berhasilnya teknik
sederhana, misalnyapra eksperimental, mungkin tidak Pembangkitan Penyadaran dan
cukup berdaya untuk mendeteksi perbedaan yang ada Pencermatan. Hal ini dibuktikan oleh
sebelum dan sesudah perlakuan... Faktor penyebab kalimat “Selain jangka waktu perlakuan
lain...adalah kecilnya jumlah sampel yang diteliti... dan intensitas tubian, faktor penyebab
tidak adanya perbedaan dalam studi
penulis berhubungan dengan apa yang
disebut statistical power.”
Yang perlu juga mendapat perhatian adalah hasil yang Teks ini adalah struktur pembahasan
menunjukkan perbaikan signifikan dalam hal kalimat yang karena berisi penjelasan/pembahasan
terlalu panjang. Ternyata teknik Pembangkitan Penyadaran mengenai temuan penelitian bahwa teknik
dan Pencermatan mampu membuat para mahasiswa V Pembangkitan Penyadaran dan
Sekalipun penelitian ini belum mampu menunjukkan Teks ini adalah struktur pembahasan
perbedaan yang signifikan antara variabel-veriabel yang karena berisi simpulan mengenai hasil
diteliti, temuan ini tetap menawarkan setidaknya satu hal yang diperoleh dari penelitian ini. Hal ini
yang cukup bermanfaat, yaitu jenis-jenis kesalahan V dibuktikan oleh kalimat “Sekalipun
pengalimatan gaagsan yang sering muncul dalam esai penelitian ini belum mampu menunjukkan
akademik mahasiswa... Dengan kata lain, kajian ini perbedaan yang signifikan antara
melahirkan satu hipotesis yang siap dikonfirmasi oleh variabel-veriabel yang diteliti, temuan ini
penelitian-penelitian selanjutnya... tetap menawarkan setidaknya satu hal
yang cukup bermanfaat...”
Sepuluh peserta mata kuliah Bahasa Indonesia Akademik Teks ini adalah struktur kesimpulan
dilibatkan dalam penelitian dengan rancangan pra- karena berisi ringkasan temuan penting
eksperimental. Karya tulis mereka pada awal semester dalam penelitian yaitu bahwa proporsi
dibandingkan dengan karya tulis mereka pada akhir V kesalahan kalimat efektif menurun hanya
semester setelah mereka menjalani pembelajaran dengan pada jenis kalimat yang terlalu panjang.
teknik Pembangkitan Pengajaran dan Pencermatan. Hasil Pada empat jenis kesalahan yang lain,
analisis statistik menunjukkan bahwa proporsi kesalahan proporsi kesalahan tidak jauh berbeda.
kalimat efektif mereka menurun hanya pada jenis kalimat
yang terlalu panjang. Pada empat jenis kesalahan yang lain,
Setidaknya ada dua faktor yang mungkin mempengaruhi Teks ini adalah struktur kesimpulan
temuan ini. Yang pertama adalah jangka waktu pemelajaran karena berisi ringkasan temuan penting
dengan teknik Pembangkitan Pengajaran dan dalam penelitian berupa faktor yang
Pencermatan...yang hanya dua belas kali tatap muka... V mempengaruhi hasil penelitian tersebut.
Yang kedua adalah rancangan pra-eksperimental itu sendiri
dan jumlah subjek yang hanya sepuluh orang...
Pada sisi lain, setidaknya ada satu temuan yang Teks ini adalah struktur kesimpulan
menunjukkan hasil signifikan, yaitu pada jenis kesalahan karena berisi ringkasan temuan penting
kalimat yang terlalu panjang. Teknik Pembangkitan dalam penelitian yaitu berhasilnya teknik
Pengajaran dan Pencermatan nampaknya mampu membuat V Pembangkitan Pengajaran dan
para subjek sadar akan kesalahan ini dan memperbaikinya Pencermatan dalam mengurangi kesalahan
dalam esai mereka pada akhir semester. pada kategori kalimat yang terlalu
panjang.
Berdasarkan temuan di atas, kepada peneliti lain disarankan Teks ini adalah struktur kesimpulan yang
menggali masalah yang sama dengan rancangan berisi saran dari peneliti untuk peneliti
eksperimental yang lebih berdaya. Kepada para pengajar lain dan para pengajar bahasa Indonesia.
bahasa Indonesia. disarankan untuk memperhatikan V
kemunculan kelima jenis kesalahan kalimat efektif tersebut
dalam esai para murid dan melakukan upaya utuk
membantu mereka memperbaikinya...
Penggunaan nama merupakan salah satu Teks ini adalah struktur pendahuluan
sarana linguistik yang paling banyak dan paling menyolok karena berisi penjelasan mengenai proeses
penggunaannya untuk membentuk identitas seseorang V pemberian nama pada masyarakat Sasak,
(Thomas dan Wareing, 2007: 227). Pada masyarakat Sasak, yang menjadi objek dalam penelitian ini.
pemberian nama pada anak menjadi wewenang penuh Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Pada
orang tua... Selain orang tua dan kerabat dekat, pemberian masyarakat Sasak, pemberian nama pada
nama pada anak juga dapat dilakukan oleh tokoh anak menjadi wewenang penuh orang
masyarakat...yang dalam bahasa Sasak disebut “Tuan tua...”
Guru”. Pemberian nama pada anak tidak lepas dari
berbagai faktor, diantaranya kepercayaan, adat-istiadat, dan
faktor sosial.
Nama panggilan yang digunakan seseorang untuk Teks ini adalah struktur pendahuluan
memanggil orang lain sering kali tidak dapat dikendalikan. karena berisi penjelasan mengenai
Penyebutan dan penggunaan nama panggilan seseorang V fenomena nama panggilan yang diberikan
dalam percakapan akan sangat menentukan bagi proses kepada seseorang. Hal ini dibuktikan oleh
pembentukan identitas seseorang dalam suatu kelompok kalimat “Nama panggilan yang
atau masyarakat... Ejekan-ejekan yang sering dilakukan digunakan seseorang untuk memanggil
anak-anak kepada temannya dapat menyebabkan anak itu orang lain sering kali tidak dapat
akan seterusnya dipanggil dengan ejekan tersebut... dikendalikan...”
Fenomena seperti itu juga terjadi dalam masyarakat Sasak. Teks ini adalah struktur pendahuluan
Uniknya, pelesetan nama panggilan yang muncul tidak karena berisi penjelasan mengenai
bertujuan untuk mengejek seseorang, melainkan merupakan V masalah penelitian yakni fenomena
kebiasaan yang membuat orang merasa lebih dekat, lebih pelesetan terhadap nama panggilan dalam
akrab, dan merasa disayang. Sebagai contoh, seseorang masyarakat Sasak. Hal ini dibuktikan oleh
yang bernama Munisah dipanggil Icok, Nurinah dipanggil kalimat “Fenomena seperti itu juga
Inok, atau Nuridah dipanggil Idok... Hal inilah yang terjadi dalam masyarakat Sasak. Uniknya,
membuat peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian ini. pelesetan nama panggilan yang muncul
Adapun penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh tidak bertujuan untuk mengejek
Nurmawati (2012) tentang pelesetan nama panggilan dalam seseorang...”
masyarakat Sasak di kabupaten Lombok Timur...
KONSEP DAN KERANGKA TEORI Teks ini adalah struktur kajian pustaka
Konsep Pelesetan karena berisi definisi mengenai konsep
Pelesetan atau memelesetakan berarti tidak mengenai yang terkait dengan penelitian ini yaitu
sasaran atau tidak mengenai yang dituju, sedangkan V konsep pelesetan menurut KBBI dan
terpeleset berarti tergelincir (KBBI, 2009: 1040)... pendapat ahli “Heryanto...mengatakan
Heryanto (dalam Pateda, 2011:153) mengatakan bahwa bahwa plesetan digambarkan sebagai
plesetan digambarkan sebagai kegiatan berbahasa yang kegiatan berbahasa yang mengutamakan
mengutamakan atau memanfaatkan secara maksimal atau memanfaatkan secara maksimal
pembentukan berbagai pernyataan dan aneka makna yang pembentukan berbagai pernyataan...”
dimungkinkan oleh sifat sewenang-wenang pada kaitan
pertanda – makna –realitas empirik...
Sesederhana apapun aktivitas budaya, jelas terletak pada Teks ini adalah struktur kajian pustaka
gagasan-gagasan dan jiwa atau pikiran manusia yang hanya karena berisi penjelasan mengenai
mampu diformulasikan, dioperasikan, dan dialihkan hubungan antara bahasa dengan
(transmisi) melalui bahasa. Melalui budaya, masyarakat V kebudayaan, dibuktikan dengan pendapat
memiliki cara berpikir tertentu yang diekspresikan dalam ahli “Melalui budaya, masyarakat
bahasanya (Boas dalam Ibrahim, 1995: 99)... memiliki cara berpikir tertentu yang
diekspresikan dalam bahasanya (Boas
dalam Ibrahim, 1995: 99)...”
...Bahasa adalah kultural, diperoleh melalui interaksi dan Teks ini adalah struktur kajian pustaka
sosialisasi dengan orang lain dan mempengaruhi karena berisi penjelasan mengenai
penggunananya dengan kuat, seperti halnya adat istiadat hubungan antara bahasa dengan
mempengaruhi masyarakat (Kuswarno:2011:10). Markus V kebudayaan, dibuktikan dengan pendapat
dan Kintamaya (Samovar, Dkk., 2010: 192) ahli “...Bahasa adalah kultural, diperoleh
mengemukakan bahwa seseorang dengan budaya berbeda melalui interaksi dan sosialisasi dengan
memiliki pandangan yang berbeda mengenai dirinya, orang orang lain dan mempengaruhi
lain, dan keterkaitan di antara keduanya. Oleh sebab itu, penggunananya dengan kuat, seperti
nama kadang-kadang mempunyai arti yang sangat penting halnya adat istiadat...”
bagi penyandangnya.
Menurut Mbete (2007: 10) etnolinguistik disebut sebagai Teks ini adalah struktur kajian pustaka
linguistik antropologi atau linguistik kultural yang karena berisi penjelasan mengenai teori
mengklasifikasi penggunaan bahasa, cara, dan pola pikir yang terkait dengan penelitian ini yaitu
dalam kaitannya dengan pola penggunaan bahasa, bahasa V teori mengenai etnolinguistik, dibuktikan
ritual, dan kreasi wacana iklan yang berbasis bahasa lokal... dengan pendapat ahli “Menurut Mbete
Hymes (Kuswarno, 2011:4) mengemukakan bahwa melalui (2007: 10) etnolinguistik disebut sebagai
etnolinguistik, peneliti dapat menelusuri bagaimana bentuk- linguistik antropologi atau linguistik
bentuk linguistik dipengaruhi oleh kebudayaan, sosial, kultural yang mengklasifikasi penggunaan
mental, dan psikologis, apa hakikat sebenarnya dari bentuk bahasa, cara, dan pola pikir...”
kata dan makna dari hubungan keduanya.
...Duranti (1997: 23-46) menerapkan enam prinsip utama Teks ini adalah struktur kajian pustaka
dalam hubungannya dengan kajian linguistik kebudayaan. karena berisi penjelasan mengenai prinsip-
Dia mengungkapkan bahwa Theories of culture: 1) culture V prinsip dalam kajian linguistik
as distinct from nature, 2) culture as knowledge, 3) culture kebudayaan menurut ahli “...Duranti
as communication, 4) culture as a system of mediation, 5) (1997: 23-46) menerapkan enam prinsip
culture as a system of practice, and 6) culture as a system utama dalam hubungannya dengan kajian
of participation . linguistik kebudayaan...”
Bentuk-bentuk pelesetan nama panggilan yang muncul Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
dalam masyarakat Sasak. penyajian temuan/hasil penelitian yaitu
Pada bagian ini, secara umum akan diuraikan bentuk- V bentuk-bentuk pelesetan nama panggilan
bentuk pelesetan nama panggilan yang muncul dalam dalam masyarakat Sasak yang berada di
masyarakat Sasak. Adapun bentuk pelesetan nama awal, tengah, dan akhir nama panggilan.
panggilan yang dimaksud berupa pelesetan pada awal nama
panggilan, pelesetan pada tengah nama panggilan, dan
pelesetan pada akhir nama panggilan. Perbedaan perubahan
tersebut dapat dicermati pada uraian berikut:
A. Bentuk pelesetan nama panggilan yang muncul pada Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
Dusun Dasan Luah, Desa Selebung Ketangga, penyajian temuan penelitian berupa
Kecamatan Keruak Lombok Timur V bentuk perubahan pelesetan nama
Ada tiga bentuk perubahan pelesetan nama panggilan yang panggilan yang muncul di daerah Dusun
muncul pada daerah penelitian ini. Ketiga perubahan Dasan Luah yaitu berupa protesis,
tersebut berupa protesis, monoftongisasi, dan paragog. Hal monoftongisasi, dan paragog.
tersebut dapat dilihat pada uraian berikut:
Berdasarkan data di atas, terdapat beberapa perubahan Teks ini adalah struktur pembahasan
variasi fonem antara lain, pertama berubahan variasi fonem karena berisi analisis mengenai bentuk
/i/ menjadi fonem /e/ pada posisi tengah kata. Kedua, V perubahan nama panggilan yang berupa
Berdasarkan data di atas, perubahan bunyi yang muncul Teks ini adalah struktur pembahasan
pada nama panggilan pelesetan terletak pada perubahan karena berisi analisis mengenai bentuk
variasi fonem /i/ menjadi fonem /e/ pada posisi awal kata V perubahan nama panggilan yang berupa
dan terdapat variasi bunyi fonem suku /ah/ menjadi fonem netralisasi.
suku /ok/ pada posisi akhir kata.
Berdasarkan data di atas, terdapat dua bentuk perubahan Teks ini adalah struktur pembahasan
yang muncul pada nama pelesetan yaitu pertama, pada karena berisi analisis mengenai bentuk
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
nama panggilan asli yang terdapat fonem diftong /ai/ pada V perubahan nama panggilan yang berupa
posisi awal ataupun tengah kata, akan berubah menjadi monoftongisasi. Hal ini dibuktikan oleh
fonem /e/ pada nama pelesetannya. Kedua, pada nama kalimat “Berdasarkan data di atas,
panggilan asli yang terdapat diftong /au/ pada posisi tengah terdapat dua bentuk perubahan yang
kata akan berubah menjadi fonem /o/ pada nama panggilan muncul pada nama pelesetan yaitu...”
pelesetannya.
C. Bentuk-bentuk pelesetan nama panggilan di Dusun Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
Jogot, Desa Bagik Polak Barat, Kabupaten Lombok penyajian temuan penelitian berupa
Barat, antara lain: V bentuk perubahan pelesetan nama
Ada lima bentuk perubahan pelesetan nama panggilan yang panggilan yang muncul di daerah Dusun
muncul pada daerah penelitian ini. kelima perubahan Jogot yaitu berupa netralisasi, paragog,
tersebut berupa netralisasi, paragog, aferesis, epentesis, dan aferesis, epentesis, dan apokop.
apokop. Hal tersebut dapat dilihat pada uraian berikut:
Berdasarkan data di atas, bentuk perubahan bunyi yang Teks ini adalah struktur pembahasan
muncul yaitu, terdapat perubahan bunyi fonem suku /ah/ karena berisi analisis mengenai bentuk
pada nama asli yang terdiri dari dua silabe ataupun satu V perubahan nama panggilan yang berupa
silabe menjadi fonem suku /ok/ pada posisi akhir kata. netralisasi.
ajir (muhajir) dipelesetkan menjadi ajing Teks ini adalah struktur pembahasan
di(mardi) dipelesetkan menjadi det karena berisi contoh bentuk perubahan
marni dipelesetkan menjadi marnet V nama panggilan yang berupa paragog.
jali (gazali) dipelesetkan menjadi jalet
har
(harmansah) dipelesetkan menjadi ang
nur dipelesetkan menjadi nung
Berdasarkan data di atas, bentuk perubahan yang muncul Teks ini adalah struktur pembahasan
yaitu terdapat pemunculan bunyi fonem /t/ pada posisi karena berisi analisis mengenai bentuk
akhir nama panggilan yang terdiri dari dua silabe dan V perubahan nama panggilan yang berupa
terdapat variasi bunyi fonem /r/ menjadi /ng/ pada posisi paragog.
akhir kata nama panggilan yang terdiri dari satu silabe.
Berdasarkan data di atas, terdapat penanggalan bunyi /a/ Teks ini adalah struktur pembahasan
dan /h/ pada awal kata, baik yang terdiri dari dua silabe karena berisi analisis mengenai bentuk
ataupun satu silabe. V perubahan nama panggilan yang berupa
aferesis.
Berdasarkan data di atas, terdapat pembubuhan bunyi vokal Teks ini adalah struktur pembahasan
/e/ antara dua bunyi konsonan /z/ dan /m/ pada tengah kata karena berisi analisis mengenai bentuk
dengan susunan V+K+K+V. V perubahan nama panggilan yang berupa
epentesis.
Berdasarkan data di atas, terjadi penanggalan fonem suku Teks ini adalah struktur pembahasan
/mah/ fonem /i/ dan fonem suku /ia/ pada posisi akhir nama karena berisi analisis mengenai bentuk
panggilan asli yang tidak muncul pada nama panggilan V perubahan nama panggilan yang berupa
pelesetan. apokop.
D. Bentuk-bentuk pelesetan nama panggilan pada Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
masyarakat Dusun Sedutan, Desa kayangan, penyajian temuan penelitian berupa
Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. V bentuk perubahan pelesetan nama
Ada empat bentuk perubahan pelesetan nama panggilan panggilan yang muncul di daerah Dusun
yang muncul pada daerah penelitian ini. kelima perubahan Sedutan yaitu berupa protesis, netralisasi,
tersebut berupa protesis, netralisasi, monoftongisasi, dan monoftongisasi, dan epentesis.
epentesis. Hal tersebut dapat dilihat pada uraian berikut:
Berdasarkan data di atas, terdapat pemunculan fonem /b/ Teks ini adalah struktur pembahasan
dan /l/ pada posisi awal kata dan terdapat pemunculan karena berisi analisis mengenai bentuk
fonem /c/ pada posisi awal kata pada nama panggilan V perubahan nama panggilan yang berupa
pelesetan. protesis.
Berdasarkan data di atas, terdapat perubahan bunyi pada Teks ini adalah struktur pembahasan
fonem suku /ah/ menjadi fonem suku /ɔk/ pada posisi akhir karena berisi analisis mengenai bentuk
kata yang terdiri dari dua silabe. V perubahan nama panggilan yang berupa
netralisasi.
Berdasarkan data di atas, perubahan yang muncul yaitu, Teks ini adalah struktur pembahasan
pada nama panggilan asli yang terdapat fonem diftong /au/ karena berisi analisis mengenai bentuk
akan berubah menjadi fonem /o/ pada nama panggilan V perubahan nama panggilan yang berupa
pelesetannya dan pada nama asli yang terdapat diftong /ai/ moboftongisasi.
pada posisi tengah kata, akan berubah menjadi fonem /e/
pada nama panggilan pelesetannya.
Berdasarkan data di atas, perubahan yang muncul pada Teks ini adalah struktur pembahasan
nama panggilan asli yang terdiri dari dua silabe dengan karena berisi analisis mengenai bentuk
susunan K+V+K+K+V+K berubah menjadi satu silabe V perubahan nama panggilan yang berupa
pada nama panggilan pelesetan dan terdapat pemunculan epentesis. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
fonem /e/ pada posisi tengah kata pada nama panggilan “Berdasarkan data di atas, perubahan
pelesetan. yang muncul pada nama panggilan
asli...”
Faktor yang menyebabkan munculnya pelesetan nama Teks ini adalah struktur pembahasan
panggilan dalam masyarakat Sasak, antara lain: karena berisi penjelasan/pembahasan
Pada umumnya, orang-orang tertentu mendapat julukan V mengenai faktor yang menyebabkan
atau sapaan khusus keti-ka ia berusia anak-anak. Julukan munculnya pelesetan nama panggilan
tersebut ada yang mengandung unsur pujian, ejekan, dalam masyarakat Sasak. Hal ini
candaan, atau sekedar penyebutan nama lainnya. dibuktikan oleh kalimat “Pada umumnya,
Penyebutan itu pun dilakukan oleh orang-orang tertentu orang-orang tertentu mendapat julukan
yaitu orang-orang yang memiliki hubungan kekerabatan atau sapaan khusus keti-ka ia berusia
dan keakraban yang dekat (seperti keluarga, te-man anak-anak...”
Sebagai contoh, seseorang yang bernama Aisah akan Teks ini adalah struktur pembahasan
dipanggil sebagai Icok. Awalnya, Aisah akan dipanggil karena berisi penjelasan/pembahasan
dengan sebutan Icah, yang kemudian lambat laun nama V mengenai faktor yang menyebabkan
panggilan itu diplesetkan menjadi Icok... Hal ini dianggap menyebabkan munculnya pelesetan nama
sebagai kedekatan atau keakraban sosok Aisah dengan panggilan dalam masyarakat Sasak. Hal
orang-orang tertentu tersebut. Jika ditelusuri lebih jauh, ini dibuktikan oleh kalimat “Jika
beberapa penggunaan pelesetan nama panggilan tersebut ditelusuri lebih jauh, beberapa
muncul karena beberapa faktor, antara lain: penggunaan pelesetan nama panggilan
tersebut muncul karena beberapa
faktor...”
Penyebutan nama panggilan pesetan banyak yang tidak Teks ini adalah struktur pembahasan
memiliki pola teratur atau tidak menentu sehingga karena berisi penjelasan/pembahasan lebih
penyebutan nama pelesetan itu tidak selalu sama antara V lanjut mengenai faktor penyebab yang
kampung yang satu dengan kampung yang lain... Nama pertama yaitu memudahkan penyebutan
panggilan pelesetan ini pada dasarnya digunakan untuk nama. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
memudahkan dalam penyebutan nama panggilan... karena “Nama panggilan pelesetan ini pada
silabe pada nama panggilan pelesetan lebih singkat dasarnya digunakan untuk memudahkan
dibandingkan dengan nama aslinya. Misalnya nama-nama dalam penyebutan nama panggilan...”
berikut di bawah ini.
Dari keenam contoh di atas, nama sebenarnya terdiri dari Teks ini adalah struktur pembahasan
tiga silabe, kemudian pada nama panggilan pelesetan karena berisi pembahasan terhadap
menjadi dua silabe. Secara linguistik, hal ini tentu lebih V contoh nama panggilan yang disebabkan
mudah dalam tataran penyebutannya dibandingkan dengan oleh faktor memudahkan penyebutan
nama aslinya. Sapaan dengan nama panggilan pelesetan nama. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
dapat ditemukan hampir di semua perkampungan (gubuk “Dari keenam contoh di atas, nama
gempeng) yang ada di pulau Lombok... sebenarnya terdiri dari tiga silabe,
kemudian...”
Masyarakat suku Sasak tinggal dan menetap atau mendiami Teks ini adalah struktur pembahasan
suatu lahan secara berkelompok yang dalam bahasa Sasak karena berisi penjelasan/pembahasan lebih
dikenal dengan istilah gubukgempeng. Gubuk gempeng V lanjut mengenai faktor penyebab yang
adalah sekelompok kepala keluarga yang tinggal dan pertama yaitu faktor keakraban. Hal ini
mendiami suatu tempat dengan adat dan kebiasaan yang dibuktikan oleh kalimat “Salah satu yang
sama... Salah satu yang menyebabkan pelesetan nama menyebabkan pelesetan nama panggilan
panggilan ini adalah rasa kedekatan (keakraban) yang ini adalah rasa kedekatan (keakraban)
terjalin antara individu yang satu dengan individu yang yang terjalin antara individu...”
lain...
Seseorang yang baru kenal tidak dapat memanggil orang Teks ini adalah struktur pembahasan
Sasak dengan nama panggilan pelesetannya, karena hal itu karena berisi penjelasan/pembahasan lebih
akan menyebabkan orang yang dipanggil dengan nama V lanjut mengenai fungsi kultural pelesetan
panggilan pelesetannya merasa tersinggung. nama panggi-lan dalam masyarakat Sasak,
Ketersinggungan itu dapat terjadi karena belum adanya rasa yaitu fungsi memelihara keakraban.
Pasal 25 sampai dengan pasal 45 Un-dang-Undang Nomor Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
24 Tahun 2009 menegaskan secara yuridis status, fungsi, berisi uraian pasal tentang kedudukan
penggunaan, pengembangan, pembinaan, serta pelindungan V bahasa Indonesia dalam media massa. Hal
terhadap bahasa Indone-sia. Pasal 39 ayat 1 secara spesifik ini dibuktikan oleh kalimat “Pasal 39 ayat
men-jelaskan kedudukan bahasa Indonesia da-lam media 1 secara spesifik men-jelaskan kedudukan
massa: bahasa Indonesia da-lam media massa:”
Setahun sebelumnya, pemerintah mengeluarkan UU Nomor Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi El- berisi penjelasan UU tentang norma
ektronik. Meskipun tidak secara eksplisit menyatakan tugas V bahasa dalam kegiatan berbagi informasi
pengembangan bahasa, perangkat hukum ini menyerukan secara elektronik. Hal ini dibuktikan oleh
perlunya batasan tentang norma bahasa ketika berbagi kalimat “...perangkat hukum ini
informasi atau saat bertransaksi secara elektronik... menyerukan perlunya batasan tentang
norma bahasa ketika berbagi informasi
atau saat bertransaksi secara
elektronik...”
Selanjutnya, Instruksi Presiden No-mor 2 Tahun 2001 Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
Tentang Penggunaan Komputer dengan Aplikasi Komputer berisi penjelasan mengenai Instruksi
Ber-bahasa Indonesia. Kehadiran Inpres ini di- Presiden tentang penggunaan komputer
latarbelakangi setidaknya oleh tiga hal: per-tama, V dengan aplikasi komputer berbahasa
menyiapkan SDM baik masyarakat maupun aparatur negara Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
yang mampu men-goperasikan perangkat teknologi “Selanjutnya, Instruksi Presiden No-mor
(komputer)...; kedua, kendala pemahaman bahasa asing 2 Tahun 2001 Tentang Penggunaan
pada aplikasi komputer...; ketiga, perlunya aplikasi Komputer dengan Aplikasi Komputer Ber-
komputer berbahasa Indonesia un-tuk memudahkan bahasa Indonesia...”
pengguna (masyarakat/aparatur negara) dalam
melaksanakan kegiatannya, sekaligus sebagai alternatif
pilihan bahasa pada aplikasi komputer.
Presiden saat itu, Abdurrahman Wa-hid, melalui Inpres Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
Nomor 2 Tahun 2001 menginstruksikan...untuk berisi penjelasan mengenai pelaksanaan
melaksanakan kegiatan pembakuan istilah-istilah komput- kegiatan pembakuan istilah-istilah
er ke dalam bahasa Indonesia, menyusun aplikasi komputer V komputer ke dalam bahasa Indonesia, dan
berbahasa Indonesia berikut pedoman pemakaiannya... penyusunan aplikasi komputer berbahasa
Sebagai tindak lanjut, pemerintah...membentuk tiga Indonesia berikut pedoman
Kelompok Kerja (Pokja) yakni Pokja Pembakuan Istilah pemakaiannya. Hal ini dibuktikan oleh
Teknologi Infor-masi, Pokja Perangkat Lunak, serta Pokja kalimat “...Abdurrahman Wa-hid, melalui
Sosialisasi dan Implementasi. Tugas utama yang diemban Inpres Nomor 2 Tahun 2001
oleh ketiga Pokja ini...ialah merumuskan pedoman menginstruksikan...untuk melaksanakan
pembakuan istilah, pedoman pemakaian istilah, dan kegiatan pembakuan istilah-istilah
menghim-pun daftar (senarai) awal sekitar 700 istilah komput-er ke dalam bahasa Indonesia...”
dalam bidang teknologi informasi...
Setelah dihimpun, senarai padanan yang berisi sekitar 629 Teks ini adalah struktur pendahuluan yang
istilah kemudian dirilis sebagai tahap awal. Reaksi dari berisi penjelasan mengenai perilisan
masyarakat bermacam-macam... Tanggapan beragam yang senarai padanan yang berisi sekitar 629
muncul mengarah tidak hanya pada bentuk sosialisasi yang V istilah teknologi informasi berbahasa
dilakukan pemerintah, tetapi juga pada isi senarai padanan indonensia beserta solusi untuk
yang dihimpun oleh tim perumus... Onno W. Purbo, salah pengembangannya. Hal ini dibuktikan
seorang anggota tim perumus istilah TI...menawarkan oleh kalimat “Setelah dihimpun, senarai
solusi terkait sosialisasi dan implementasi Inpres Nomor 2 padanan yang berisi sekitar 629 istilah
Tahun 2001 dalam bentuk insentif kepada pembuat, kemudian dirilis sebagai tahap awal.
pengembang, atau pengecer perangkat lunak berbahasa Reaksi dari masyarakat bermacam-
Indonesia... Cara ini diharapkan dapat me-macu, tidak saja macam...”
Lima belas tahun kemudian, atau setelah konvergensi Teks ini adalah struktur pendahuluan
media menjadi hal yang lumrah di Indonesia, penggunaan karena berisi penjelasan mengenai
istilah-istilah komputer berbahasa Indone-sia tersebut masalah penelitian yaitu fakta di lapangan
idealnya telah merata... Tetapi pada kenyataannya, V bahwa hingga saat ini sebagian besar
pengaruh dari Inpres terse-but belum maksimal. Sebagian pengguna komputer dan internet di
besar pengguna komputer dan internet di Indone-sia masih Indone-sia masih setia dengan bahasa
setia dengan bahasa Inggris se-bagai bahasa Inggris sebagai bahasa bahasa istilah yang
antarmuka/bahasa istilah yang digunakan ketika digunakan ketika mengoperasikan
mengoperasikan komput-er atau ketika sedang berselancar komputer.
di inter-net.
Dalam rangka mencari solusi atas permasalahan di atas, Teks ini adalah struktur pendahuluan
perlu dilakukan kajian komprehensif yang menjangkau tid- karena berisi penjelasan mengenai alasan
ak hanya analisis terhadap kesalahan ejaan dalam kamus pentingnya dilakukan penelitian ini. Hal
istilah komputer berbahasa Indonesia, tetapi juga V ini dibuktikan oleh kalimat “Dalam
melingkupi faktor eksternal seperti pengaruh evolusi media rangka mencari solusi atas permasalahan
terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, posisi di atas, perlu dilakukan kajian
bahasa Indonesia dalam pergaulan internasional, komprehensif yang menjangkau tid-ak
domestikasi ter-hadap istilah asing, kurang apresiatifnya hanya analisis terhadap kesalahan ejaan
media terhadap istilah-istilah yang diba-kukan, persentase dalam kamus istilah komputer berbahasa
software berbahasa Indo-nesia yang minim, gengsi bahasa, Indonesia...”
dan se-bagainya...
Tulisan ini bertujuan untuk merumus-kan secara tekstual Teks ini adalah struktur pendahuluan
kendala penggunaan istilah teknologi informasi berbahasa karena berisi penjelasan mengenai tujuan
Indo-nesia. Oleh karena itu kemudian dilakukan kajian teks dilakukannya penelitian ini. Hal ini
terhadap berbagai istilah kom-puter berbahasa Indonesia V dibuktikan oleh kalimat “Tulisan ini
meliputi pem-bicaraan tentang prinsip kebakuan istilah bertujuan untuk merumus-kan secara
komputer. Rujukan utama materi ini ialah pendekatan tekstual kendala penggunaan istilah
komunikatif yang dikemukakan oleh Agnes Kukulska- teknologi informasi berbahasa Indo-
Hulme (1999 dan 2000). nesia.”
2. KONSEP DAN KERANGKA TEORI Teks ini adalah struktur kajian pustaka
KONSEP karena berisi definisi mengenai konsep
Konsep Istilah yang terkait dengan penelitian ini yaitu
Dalam pembentukan istilah perlu di-perhatikan persyaratan Teks ini adalah struktur kajian pustaka
dalam pemanfaatan kosakata bahasa Indonesia sebagai karena berisi penjelasan mengenai
berikut (PUPI, 2007:10). persyaratan dalam pemanfaatan kosakata
V bahasa Indonesia.
a. Istilah yang dipilih adalah kata atau fra-sa yang paling Teks ini adalah struktur kajian pustaka
tepat untuk mengungkapkan konsep termaksud dan yang karena berisi uraian mengenai persyaratan
tidak menyimpang dari makna itu; dalam pemanfaatan kosakata bahasa
b. Istilah yang dipilih adalah kata atau fra-sa yang paling V Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
singkat di antara pilihan yang tersedia yang mempunyai “a. Istilah yang dipilih adalah kata atau
rujukan sama; fra-sa yang paling tepat untuk
c. Istilah yang dipilih adalah kata atau fra-sa yang bernilai mengungkapkan konsep termaksud dan
rasa (konotasi) baik; yang tidak menyimpang dari makna
d. Istilah yang dipilih adalah kata atau fra-sa yang sedap itu;...”
didengar (eufonik);
e. Istilah yang dipilih adalah kata atau fra-sa yang
bentuknya seturut kaidah baha-sa Indonesia.
Dalam rangka memudahkan pema-haman sebagai kerangka Teks ini adalah struktur kajian pustaka
1. Identifikasi kata-kata yang memiliki bentuk serupa; Teks ini adalah struktur kajian pustaka
2. Identifikasi kata-kata yang memiliki kemiripan makna; karena berisi uraian mengenai delapan
3. Identifikasi potensi kata-kata ambigu; kategori yang dapat dijadikan dasar untuk
4. Identifikasi kata-kata yang mengan-dung makna budaya V melakukan penelitian lebih lanjut,
tertentu; menurut ahli (Kukulska-Hulme). Hal ini
5. Identifikasi keterangan yang ber-tumpuk; dibuktikan oleh kalimat “1. Identifikasi
6. Identifikasi kata-kata dan ekspresi idio-matik; kata-kata yang memiliki bentuk serupa; 2.
7. Perhatikan cara pelafalan istilah oleh pengguna Identifikasi kata-kata yang memiliki
komputer; kemiripan makna; 3. Identifikasi potensi
8. Susun kata-kata yang berkolokasi atau berhubungan satu kata-kata ambigu;...”
sama lain.
Kedelapan kategori yang diajukan oleh Kukulska-Hulme Teks ini adalah struktur kajian pustaka
tersebut dalam hubungannya dengan para pengguna karena berisi penjelasan mengenai
komputer di Indonesia, menyasar pada kompetensi kesulitan yang dihadapi oleh para
berbahasa Inggris yang dimiliki oleh para pengguna V pengguna komputer di Indonesia terkait
sebagai dasar pengoperasian komputer. Kesulitan yang dengan delapan kategori tersebut. Hal ini
kemungkinan dihadapi oleh para pengguna komputer di dibuktikan oleh kalimat “Kesulitan yang
Indonesia kemudian ialah bahwa mayoritas diantaranya kemungkinan dihadapi oleh para
bukan penutur asli bahasa Inggris. Imbasnya, para pengguna komputer di Indonesia
pengguna mendapat kesulitan ganda... kemudian ialah bahwa mayoritas
diantaranya bukan penutur asli bahasa
Inggris.”
Pada web dan internet, tak terhitung jumlah pengguna yang Teks ini adalah struktur kajian pustaka
menyatakan pent-ingnya bahasa dalam sebuah antarmuka karena berisi penjelasan mengenai
komputer (Kukulska-Hulme, 2000:588). Sayangnya pentingnya bahasa dalam sebuah
terdapat penekanan kebutuhan yang berbeda antara grup V antarmuka komputer, dibuktikan dengan
formal-informal dan organisasi komersial-nonkomersial da- pendapat ahli “Pada web dan internet, tak
lam menyikapi pentingnya rancangan antarmuka yang terhitung jumlah pengguna yang
dapat dipahami bersama baik oleh penutur asli maupun menyatakan pent-ingnya bahasa dalam
oleh para penutur bukan berbahasa Inggris. sebuah antarmuka komputer (Kukulska-
Hulme, 2000:588).”
Dilihat dari perspektif pemerolehan bahasa kedua, Teks ini adalah struktur kajian pustaka
tantangan terbesar yang dihadapi oleh sebuah program karena berisi penjelasan mengenai
komputer adalah cara agar bahasa Inggris dapat dipa-hami tantangan terbesar yang dihadapi oleh
oleh para pengguna dengan berbagai latar belakang berbeda V sebuah program komputer, dibuktikan
(Kukulska-Hulme, 2000:588)... dengan pendapat ahli (Kukulska-Hulme).
Sejalan dengan ini, setiap pengguna komputer pada Teks ini adalah struktur kajian pustaka
dasarnya dipandang sebagai pembelajar bahasa karena karena berisi penjelasan mengenai posisi
harus berhada-pan dengan sejumlah istilah bermakna khu- pengguna komputer sebagai pembelajar
sus yang belum pernah dikenali sebe-lumnya, atau mereka V bahasa. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
berhadapan dengan istilah yang telah dikenali, tetapi “Sejalan dengan ini, setiap pengguna
ternyata memiliki makna yang berbeda. Dalam kon-disi ini, komputer pada dasarnya dipandang
pengguna yang bukan penutur asli bahasa Inggris menemui sebagai pembelajar bahasa...”
kendala lebih...
Agnes selanjutnya memetakan kesu-litan-kesulitan yang Teks ini adalah struktur kajian pustaka
dialami oleh para pengguna komputer nonpenutur bahasa karena berisi penjelasan mengenai sepuluh
Inggris yang disebutnya sebagai kendala konteks verbal kendala yang dihadapi oleh para pengguna
(meliputi konteks gramat-ikal dan semantik). Ia membagi V komputer nonpenutur bahasa Inggris
kendala-kendala tersebut menjadi sepuluh bagian menurut ahli “Agnes selanjutnya
(2000:590), yakni words similar in form, culture-specific memetakan kesu-litan-kesulitan yang
meanings, incorrect pro-nunciation, abbreviations, words dialami oleh para pengguna komputer
related in meaning, semi-technical terms, ambiguous nonpenutur bahasa Inggris yang
words, stacked modifiers, false friends, and idiomatic disebutnya sebagai kendala konteks
expressions. verbal...”
Di Indonesia, kesepuluh kendala konteks verbal di atas Teks ini adalah struktur kajian pustaka
diasumsikan muncul sebagai hambatan dalam penggunaan karena berisi penjelasan mengenai sepuluh
istilah teknologi informasi yang telah dipadankan. V kendala yang dihadapi oleh para pengguna
Dominasi bahasa Inggris, termasuk faktor kedekatan komputer nonpenutur bahasa Inggris
bahasa Indonesia dengan bahasa serumpun dapat menjadi (kendala konteks verbal) menurut ahli “Di
wujud konkrit yang merepresentasikan kendala-kendala Indonesia, kesepuluh kendala konteks
tersebut. verbal di atas diasumsikan muncul
sebagai hambatan dalam penggunaan
istilah teknologi informasi...”
Pada kasus peristilahan komputer berbahasa Indonesia... Teks ini adalah struktur pembahasan
Semangat pemberdayaan bahasa daerah sebagai padanan karena berisi penjelasan/pembahasan
istilah teknologi informasi mem-iliki nilai positif mengenai kendala berupa makna budaya,
pemerkayaan kosakata ba-hasa Indonesia. Namun di sisi V dikaitkan juga dengan temuan pada
lain, upaya ini tidak jarang menimbulkan kebingungan di peristilahan komputer berbahasa
kalangan para pengguna istilah ber-sangkutan karena Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
adanya variasi makna termasuk perbedaan konotasi “Namun di sisi lain, upaya ini tidak
terhadap makna padanan tersebut, misalnya istilah liwat jarang menimbulkan kebingungan di
(bellmouth) dengan julat (range). Li-wat di Kamus Besar kalangan para pengguna istilah ber-
Bahasa Indonesia ber-makna ‘lewat’ dan ‘persetubuhan sangkutan... misalnya istilah julat yang
sesama jenis’... Kemudian istilah julat yang merupakan merupakan padanan dari range
padanan dari range (jangkauan). Dalam beberapa dialek (jangkauan). Dalam beberapa dialek
bahasa Sasak, julat ber-makna ‘terbakar’ atau ‘kebakaran.’ bahasa Sasak, julat ber-makna ‘terbakar’
atau ‘kebakaran.”
Penggunaan kata serumpun sebagai padanan pun menemui Teks ini adalah struktur pembahasan
masalah yang ku-rang lebih sama... Padanan dari bahasa karena berisi penjelasan/pembahasan
serumpun relatif kurang dikenal atau bahkan tidak dikenal mengenai masalah yang dialami pada
sama sekali oleh penutur bahasa Indonesia. Kerap kali, V penggunaan kata serumpun untuk aplikasi
makna yang dihasilkan kemudi-an tidak dipahami dan komputer yaitu tidak dikenalnya ksosakata
dikhawatirkan akan menimbulkan kebingungan dalam pen- tersebut oleh penutur bahasa Indonesia.
goperasian aplikasi komputer... Istilah-istilah yang terdapat Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Padanan
da-lam Glosarium Istilah Teknologi Informasi (Pusat dari bahasa serumpun relatif kurang
Bahasa) seperti lembatang (sheet), pengaya (add-ons), dikenal atau bahkan tidak dikenal sama
gambatang (drawing), purata (average), lebatang sekali oleh penutur bahasa Indonesia...”
(bandwidth), taklikan (collation), juru kalkir (tracer)...
Di samping makna yang tidak dipahami, permasalahan lain Teks ini adalah struktur pembahasan
yang muncul pada berbagai padanan dalam Senarai karena berisi penjelasan/pembahasan
Padanan Istilah maupun Glosarium Istilah Teknologi mengenai masalah yang dialami pada
Informasi ialah konotasi yang dihasilkan oleh makna V penggunaan kata serumpun untuk aplikasi
Pelafalan bahasa Indonesia terhadap istilah asli teknologi Teks ini adalah struktur pembahasan
informasi juga kurang lebih demikian. Para penutur bahasa karena berisi penjelasan/pembahasan lebih
Indo-nesia cenderung mengikuti pola pelalafan kata bahasa lanjut mengenai kendala berupa pelafalan
Indonesia ketika melafalkan kosakata bahasa Inggris... V yang keliru. Hal ini dibuktikan oleh
Wajar jika kemudian kita menyaksikan istilah charge kalimat “Para penutur bahasa Indo-nesia
dilafalkan sebagai “cas”, save dilafalkan sebagai “sip/sif”, cenderung mengikuti pola pelalafan kata
facebook dilafalkan se-bagai “fesbuk”, e-mail dilafalkan bahasa Indonesia ketika melafalkan
Karena sudah terlanjur akrab, padanan istilah charge juga Teks ini adalah struktur pembahasan
merembet pada derivasinya yang lain semisal charger yang karena berisi penjelasan/pembahasan lebih
dilafalkan menjadi “cas-casan.” Lema save ketika lanjut mengenai kendala berupa pelafalan
diucapkan sebagai “sip” memiliki konotasi persetujuan, V yang keliru. Hal ini dibuktikan oleh
kesiapan, serta sanjungan atas sesuatu yang ditambahi oleh kalimat “Karena sudah terlanjur akrab,
ekspresi acungan jempol. e-mail ketika dil-afalkan sebagai padanan istilah charge juga merembet
“imel” berkonotasi dengan nama panggilan seseorang, pada derivasinya yang lain semisal
khususnya per-empuan... charger yang dilafalkan menjadi “cas-
casan.””
Penggunaan singkatan atau akronim sebagai istilah Teks ini adalah struktur pembahasan
teknologi informasi seper-tinya dilatari oleh beberapa karena berisi penjelasan/pembahasan lebih
pertimbangan teknis dan ekonomis misalnya bentuk yang lanjut mengenai kendala berupa
lebih ringkas serta ruang pada papan kunci/layar komputer V penggunaan singkatan. Hal ini dibuktikan
yang lebih sempit. Masa-lahnya kemudian ialah para oleh kalimat “Penggunaan singkatan atau
pengguna me-merlukan dua tahap pembelajaran untuk akronim sebagai istilah teknologi
dapat mengoperasikan suatu perintah dengan benar. informasi seper-tinya dilatari oleh
Pertama kali, para pengguna komputer harus paham bahwa beberapa pertimbangan teknis dan
DEL adalah singkatan untuk delete. Berikutnya, mereka ekonomis misalnya bentuk yang lebih
harus paham bahwa delete berfungsi untuk menghapus ringkas... “
suatu karakter atau suatu ber-kas.
Hal serupa dapat ditemukan baik pa-da Senarai Padanan Teks ini adalah struktur pembahasan
Istilah maupun pada Glosarium Istilah Teknologi karena berisi penjelasan/pembahasan
Informasi. Istilah account dipadankan dengan akun dan mengenai kendala berupa sinonim yang
rekening, yang mana keduanya di In-donesia cenderung V ditemukan pada Senarai Padanan Istilah
memiliki konteks penggunaan yang berbeda. Perintah yang maupun pada Glosarium Istilah Teknologi
lazim ada di internet ketika hendak mendaftar pada suatu Informasi.
media sosial misal-nya ialah buat akun (create account),
bukan buat rekening...
Kemudian ada juga istilah character yang dipadankan Teks ini adalah struktur pembahasan
dengan aksara dan karak-ter. Aksara merujuk pada sistem karena berisi penjelasan/pembahasan
tanda grafis sebagai satu kesatuan dan juga meru-juk pada mengenai kendala berupa sinonim yaitu
huruf entitas tunggal, sedangkan karakter merujuk pada V istilah aksara dengan karakter. Hal ini
sistem tanda grafis yang tidak hanya terdiri atas huruf, dibuktikan oleh kalimat “Kemudian ada
tetapi juga tanda baca, kode, simbol, emosikon, dan juga istilah character yang dipadankan
sebagainya. Berdasarkan pengertian di atas maka dengan aksara dan karak-ter...”
penggunaan padanan aksara dan karakter juga memiliki
perbedaan.
Ketika berhadapan dengan istilah teknis atau semi teknis, Teks ini adalah struktur pembahasan
beberapa penutur dilaporkan menghindari maknanya sama karena berisi penjelasan/pembahasan lebih
sekali, dan lebih memilih untuk mempela-jari seperangkat lanjut mengenai kendala berupa istilah
petunjuk yang bergaris bawah, atau mengingat-ingat posisi V semi teknis. Hal ini dibuktikan oleh
suatu item pada sebuah menu. Jika versi terbaru dari kalimat “Ketika berhadapan dengan
perangkat lunak tersebut dirilis dan istilah-istilah yang istilah teknis atau semi teknis, beberapa
terdapat di dalamnya berbeda dengan versi terdahulu maka penutur dilaporkan menghindari
para pengguna komputer dengan latar belakang penutur maknanya sama sekali...”
nonbahasa Inggris tidak akan mampu beradaptasi secepat
penutur aslinya (Kukulska-Hulme, 2000:594).
Di Indonesia, istilah-istilah semi teknis pada Senarai Teks ini adalah struktur pembahasan
Padanan Istilah mau-pun Glosarium Istilah Teknologi karena berisi penjelasan/pembahasa
Informasi dapat ditemukan misalnya pada istilah ala-mat mengenai kendala berupa istilah semi
(address), penyangga (buffer), gunting; potong (cut), seret V teknis yang ditemukan pada Senarai
(drag), sejarah (history), kancing (lock), resolusi Padanan Istilah mau-pun Glosarium
(resolution), pudar (sleep), ubinan (tile), serta jendela Istilah Teknologi. Hal ini dibuktikan oleh
(window). Kata alamat dalam bahasa sehari-hari berbeda kalimat “...istilah-istilah semi teknis pada
dengan alamat yang merujuk pada URL (Uniform Senarai Padanan Istilah mau-pun
Resource Locator) di sebuah situs internet... Glosarium Istilah Teknologi Informasi
dapat ditemukan misalnya pada istilah
ala-mat (address), penyangga (buffer)...”
Pada Senarai Padanan Istilah dan Glosarium Istilah Teks ini adalah struktur pembahasan
Teknologi Informasi, ka-ta-kata yang tergolong ambigu karena berisi penjelasan/pembahasan
juga dapat ditemukan. Lema semisal gugur (abort), urut mengenai kendala berupa kata-kata
(sort), kutu (bug), tembolok (cache), penangkapan V ambigu yang ditemukan pada Pada
(capture), jurik (daemon), seret (drag), pancar (eject), ketuk Senarai Padanan Istilah dan Glosarium
(hit), de-sak-desakan (jam), tongkat joy; tongkat ria Istilah Teknologi Informasi. Hal ini
(joystick), lewat pagar (overscan), cekatan (wizard) dibuktikan oleh kalimat “Pada Senarai
merupakan beberapa contohnya. Padanan Istilah dan Glosarium Istilah
Teknologi Informasi, ka-ta-kata yang
tergolong ambigu juga dapat ditemukan.
Lema semisal gugur (abort), urut (sort)...”
Easy open pack merupakan contoh label kemasan yang Teks ini adalah struktur pembahasan
bermakna ‘ini adalah kemasan yang mudah dibuka’. karena berisi penjelasan/pembahasan lebih
Struktur seperti ini dapat menyulitkan untuk dipa-hami bagi lanjut mengenai kendala berupa
pihak yang tidak familiar dengan bidang tersebut. Terdapat V keterangan bertumpuk. Hal ini dibuktikan
sejumlah contoh tipe struktur semacam ini pada berbagai oleh kalimat “Terdapat sejumlah contoh
aplikasi seperti the Re-enter Password Box yang bermakna tipe struktur semacam ini pada berbagai
‘kotak untuk memasukkan ulang kata sandi’ (Ms. Excel)... aplikasi seperti the Re-enter Password
Gaya mengemas tulisan yang sangat ringkas, Box yang bermakna ‘kotak untuk
dikombinasikan dengan terminologi baru, menghasilkan memasukkan ulang kata sandi’ (Ms.
ekspresi yang janggal dan membingungkan... Excel)...”
Permasalahan seperti ini pada Senarai Padanan Istilah dan Teks ini adalah struktur pembahasan
Glosarium Istilah Teknologi Informasi juga ditemukan. karena berisi penjelasan/pembahasan
Kedekatan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu mengenai kendala berupa bentuk
yang digunakan oleh Ma-laysia dan Brunei Darussalam V dwibahasa identik yang ditemukan pada
tampaknya menjadi alasan utama kehadiran bentuk Senarai Padanan Istilah dan Glosarium
semacam ini... Istilah Teknologi Informasi.
Istilah berpusing (spin) dalam bahasa Melayu Teks ini adalah struktur pembahasan
berkorespondensi dengan istilah berputar dalam bahasa karena berisi contoh temuan istilah
Indonesia. Bentuk pusing dalam bahasa Indonesia memiliki kendala berupa bentuk dwibahasa identik
makna ‘sakit kepala’. Kemudian istilah Melayu percuma V yang ditemukan pada Senarai Padanan
(free) yang dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan Istilah dan Glosarium Istilah Teknologi
sebutan gratis. Diksi percuma dalam bahasa Indo-nesia Informasi. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
lebih sering disebut sebagai cuma-cuma. Selain itu ada juga “Istilah berpusing (spin) dalam bahasa
istilah tak berguna (idle) yang jika merujuk pada fungsinya Melayu berkorespondensi dengan istilah
pada mesin pencetak, di Indone-sia memiliki konotasi berputar dalam bahasa Indonesia...”
‘menunggu untuk bekerja’.
Selain sebagai alat komunikasi verbal lingual manusia, baik Teks ini adalah struktur pendahuluan
secara tertulis maupun lisan, bahasa juga dikenal sebagai V karena menjelaskan lebih lanjut terkait
bagian dari kebudayaan yang dapat menunjukkan tinggi topik penelitian, yakni peran bahasa bagi
rendahnya kebudayaan bangsa. Peran bahasa bahkan bisa suatu kebudayaan. Hal ini dibuktikan oleh
menunjukkan tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh kalimat “Peran bahasa bahkan bisa
suatu bangsa... menunjukkan tingkat kemajuan yang telah
dicapai oleh suatu bangsa...”
Salah satu etnis di Indonesia yang terletak di Provinsi Nusa Teks ini adalah struktur pendahuluan
Tenggara Barat adalah etnis Samawa yang berada di Pulau V karena mulai menunjukkan keterkaitan
Sumbawa. Struktur alam dan asal-usul penduduk Sumbawa antara bahasa dengan objek penelitian
sangat berpengaruh pada pembentukan watak, kepribadian (etnis Samawa). Hal ini dibuktikan oleh
dan budaya etnis Samawa... kalimat “Salah satu etnis di Indonesia
yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara
Barat adalah etnis Samawa yang berada
di Pulau Sumbawa...”
Akan tetapi, dewasa ini nilai-nilai luhur yang diemban oleh Teks ini adalah struktur pendahuluan
etnis Samawa sudah banyak tercecer, tergerus dan V karena berisi penjelasan mengenai
terhempas bersama deru globalisasi. Pengaruh tersebut di masalah penelitian yaitu mulai
samping memberikan peluang pengembangan bahasa, tergerusnya nilai luhur etnis Samawa. Hal
budaya, juga menjadi tantangan bagi etnis Samawa untuk ini dibuktikan oleh kalimat “Akan tetapi,
membangun diri, masyarakat dan kebudayaan sukunya dewasa ini nilai-nilai luhur yang diemban
sesuai dengan potensi masyarakatnya masing-masing... oleh etnis Samawa sudah banyak tercecer,
tergerus dan terhempas...”
Dalam menyikapi hal itu, masyarakat khususnya guyub Teks ini adalah struktur pendahuluan
tutur Samawa diharapkan mampu bersanding dan V karena berisi solusi/harapan dalam
menerima nilai-nilai luar yang sesuai dengan kepribadian menyikapi masalah penelitian. Hal ini
dan sekaligus mampu menonjolkan nilai-nilai luhur yang dibuktikan oleh kalimat “Dalam
...Jadi, sebagai bentuk kepedulian terhadap keberadaan Teks ini adalah struktur pendahuluan
etnis Samawa...diperlukan penyadaran akan kontribusi karena berisi alasan pentingnya penelitian
bahasa dalam budaya... Oleh karena itu, peniliti akan V dilakukan serta tujuan yang ingin dicapai.
mengkaji salah satu sisi kehidupan etnis Samawa dengan Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Oleh
menggunakan bahasa sebagai tangga untuk karena itu, peniliti akan mengkaji salah
mengungkapkan dan memahami nilai-nilai yang dimiliki satu sisi kehidupan etnis Samawa dengan
dalam etnis Samawa... menggunakan bahasa...”
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teks ini adalah struktur pendahuluan,
pendekatan diskriptif. Pendekatan diskriptif dilakukan namun mengandung struktur metode
semata-mata berdasarkan pada fakta-fakta atau fenomena V karena berisi deskripsi mengenai
yang secara empiris hidup pada penutur bahasa Samawa... pendekatan serta sumber data. Hal ini
Sumber data dalam penelitian ini dapat ditentukan dengan dibuktikan oleh kalimat “Pendekatan
memilih sebagian dari populasi etnis Samawa... yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pendekatan diskriptif...”
Metode pengumpulan data, yakni dengan menggunakan Teks ini adalah struktur pendahuluan,
metode simak... Metode cakap ditempuh dalam namun mengandung struktur metode
pengumpulan data adalah untuk melakukan percakapan V karena berisi deskripsi mengenai
dengan para informan... Metode introspeksi adalah metode bagaimana cara pengumpulan data. Hal ini
penyediaan data dengan memanfaatkan intuisi kebahasaan dibuktikan oleh kalimat “Metode
peneliti yang meneliti bahasa yang dikuasainya (bahasa pengumpulan data, yakni dengan
Samawa)... menggunakan metode simak...”
Data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini Teks ini adalah struktur pendahuluan,
kemudian dianalisis dengan menggunakan metode padan... namun mengandung struktur metode
Metode distribusional memakai alat penentu di dalam V karena berisi deskripsi mengenai
bahasa etnis Samawa, yaitu proses pembentukan morfologi bagaimana data dianalisis. Hal ini
kultural dalam etnis Samawa. dibuktikan oleh kalimat “Data yang sudah
dikumpulkan dalam penelitian ini
kemudian dianalisis dengan menggunakan
metode padan...”
Fakta empiris morfologi kultural dapat ditemukan dalam Teks ini adalah struktur pendahuluan
a. /Soroη/ ‘/dorong/’ prefiks {ñ-} [ñoroη] ‘mengantar Teks ini adalah struktur pendahuluan
segala sesuatu untuk keperluan perkawinan’ (morfem V karena berisi uraian singkat mengenai
/soroη/ atau {ñ-} [ñoroη] merupakan pelekatan afiks yang contoh temuan dalam penelitian.
digunakan dalam situasi sosial atau hubungan
antarpartisipan guyub tutur Samawa dalam prosesi
perkawinan etnis Samawa).
b. /Rempuk/ ‘/memukul dengan cara mem-babi buta/’ Teks ini adalah struktur pendahuluan
prefiks {ba-} [barempuk] ‘saling memukul dengan karena berisi uraian singkat mengenai
menggunakan seikat padi pada waktu panen’ (morfem V contoh temuan dalam penelitian.
/rempuk/ atau {ba-} [barempuk] merupa-kan pelekatan
afiks yang digunakan da-lam situasi sosial atau hubungan
antar-partisipan guyub tutur Samawa dalam permainan
rakyat etnis Samawa).
Berdasarkan cuplikan contoh morfologi di atas, maka Teks ini adalah struktur pendahuluan
orientasi nilai budaya etnis Samawa akan dapat ditelusuri V karena berisi simpulan terkait contoh
melalui pros-es morfologis pada kultur bahasa etnis temuan penelitian yang telah diuraikan.
Samawa tersebut.
2. KONSEP DAN KERANGKA TEORI Teks ini adalah struktur kajian pustaka
Ada beberapa konsep yang menjadi acuan dan pijakan serta V karena berisi pernyataan mengenai
perlu dijelaskan dalam penelitian ini, yaitu: morfologi konsep/teori yang menjadi acuan dalam
kultural, nilai budaya, dan etnis Samawa... Dengan penelitian yaitu morfologi kuliral, nilai
demikian, morfologi kultural dalam bahasa etnis Sa-mawa budaya, dan etnis Samawa. Hal ini
didefinisikan sebagai studi fenomena bahasa Samawa, yaitu dibuktikan oleh kalimat “Ada beberapa
morfologi dalam et-nis Samawa yang dimilikinya secara konsep yang menjadi acuan dan pijakan
alami dalam bentuk morfem dan kemudian me-nandai serta perlu dijelaskan dalam penelitian
perubahan-perubahan dalam konteks dan kerangka ini, yaitu: morfologi kultural, nilai
interpretasi guyub tutur etnis Samawa... budaya, dan etnis Samawa...”
...Jadi, nilai-nilai budaya yang dimaksudkan dalam etnis Teks ini adalah struktur kajian pustaka
Samawa adalah nilai-nilai yang terkandung dalam adat- V karena berisi pengertian tentang maksud
istiadat yang terbentuk dari budaya leluhur berakulturasi dari nilai-nilai budaya dalam etnis
dengan ajaran Islam yang melahirkan sikap budaya etnis Samawa. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
Samawa... “...Jadi, nilai-nilai budaya yang
dimaksudkan dalam etnis Samawa adalah
nilai-nilai yang terkandung dalam adat-
istiadat...”
Etnis Samawa adalah masyarakat yang tinggal di wilayah V Teks ini adalah struktur kajian pustaka
Pulau Sumbawa bagian barat yang terdiri atas dua karena berisi pengertian dari objek
kabupaten yaitu Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten penelitian yaitu etnis Samawa. Hal ini
Sumbawa Barat. Sejarah Sumbawa masa lalu dibuktikan oleh kalimat “Etnis Samawa
memperlihatkan bahwa realitas masyarakat Sumbawa hari adalah masyarakat yang tinggal di
ini merupakan bentuk asimilasi dari berbagai latar belakang wilayah Pulau Sumbawa bagian barat...”
ras, suku dan budaya...
Ihwal morfologi bahasa Samawa, sebelumnya telah Teks ini adalah struktur kajian pustaka
dikemukakan oleh Mahsun (2006:29), dengan fokus kajian karena berisi ulasan mengenai penelitain
yaitu pada afiksasi dan reduplikasi morfologi bahasa relevan yang telah dilakukan sebelumnya.
Sumbawa dialek Jereweh... Akan tetapi, morfologi yang V Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Ihwal
dimaksudkan dalam penelitian ini bukan hanya sebatas itu, morfologi bahasa Samawa, sebelumnya
melainkan kajian yang mengarah pada sifat dasar sistem telah dikemukakan oleh Mahsun
bahasa serta pada bahasa manusia yang alami. Sebagai (2006:29), dengan fokus kajian yaitu pada
contoh, morfologi sangat jelas memperlihatkan bahwa afiksasi dan reduplikasi morfologi...”
struktur bahasa mempunyai dua sudut, sudut sintagmatik
dan sudut paradigmatik...
Bagi antropologi, bahasa seringkali dianggap sebagai ciri Teks ini adalah struktur kajian pustaka
penting bagi jati diri (identitas) bagi sekelompok orang karena berisi penjelasan mengenai
berdasarkan etnik (Sumarsono, 2013:13). Gagasan yang V hubungan bahasa dengan antrolpologi,
menyatakan bahwa kandungan budaya tercermin dalam dibuktikan dengan pendapat ahli “Bagi
bahasa sudah lama dan sudah banyak diutarakan oleh para antropologi, bahasa seringkali dianggap
pakar linguistik. Edward Sapir (1921), menyatakan bahwa sebagai ciri penting bagi jati diri
kandungan setiap budaya terungkap dalam bahasanya... (identitas) bagi sekelompok orang
berdasarkan etnik (Sumarsono,
2013:13).”
...Jika antropologi linguistik diartikan sebagai studi bentuk- Teks ini adalah struktur kajian pustaka
bentuk linguistik sebagai unsur pembentuk kehidupan karena berisi penjelasan mengenai konsep
sosial, maka para antropologi linguistik dituntut V antrologi linguistik, dibuktikan dengan
mengetahui sebagaimana menghubungkan bentuk-bentuk pendapat ahli “...maka para antropologi
linguistik dalam satu guyub tutur dengan praktek-praktek linguistik dituntut mengetahui
budaya tertentu (Duranti, 1997). sebagaimana menghubungkan bentuk-
bentuk linguistik dalam satu guyub tutur
dengan praktek-praktek budaya tertentu
(Duranti, 1997).”
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Artikel ini tidak memiliki bab metode dan
Proses Pembentukan Morfologi Kultural Bahasa Etnis langsung ke bab ‘Hasil dan Pembahasan’
Samawa V yang tidak disajikan secara terpisah,
Proses pembentukan morfologis pada kultur bahasa etnis melainkan digabung menjadi satu. Teks
Samawa berdasarkan temuan data di lapangan yaitu ini adalah struktur hasil karena berisi
penyajian hasil/temuan penelitian yaitu
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
ditemukan pada level afiksasi seperti prefiks dan kombinasi ditemukannya bentuk afiksasi dan
Afiks, dan pada level Komposisi dapat dijabarkan sebagai komposisi pada proses pembentukan
berikut. morfologis pada kultur bahasa etnis
Samawa.
(b) /Katoan/ ‘tanya’ bentuk dasar verba transitif jika Teks ini adalah struktur pembahasan
dilekatkan dengan morf {ba-} menjadi [bakatoan] karena berisi penjelasan/pembahasan
‘melamar atau meminang oleh pihak calon pengantin laki- V mengeani mengenai temuan penelitian
laki kepada pihak calon pengantin perempuan’ berubah berupa morfem {ba-} yang dilekatkan
menjadi bentuk da-sar verba intransitif. Morfem /katoan/ dengan kosakata etnis Samawa katoan.
atau {ba-} [bakatoan] merupakan pel-ekatan afiks yang Hal ini dibuktikan oleh kalimat “ /Katoan/
digunakan dalam situasi sosial atau hubungan antar- ‘tanya’ bentuk dasar verba transitif jika
partisipan guyub tutur Samawa dalam prosesi perkawinan dilekatkan dengan morf {ba-} menjadi
masyarakat etnis Samawa. ` [bakatoan]...”
(c) /Rempuk/ ‘memukul dengan cara membabi buta’ bentuk Teks ini adalah struktur pembahasan
dasar verba transitif jika dilekatkan dengan morf {ba-} karena berisi penjelasan/pembahasan
Secara morfofonemik prefiks {ba-} berbentuk {ba-} Teks ini adalah struktur pembahasan
apabila dilekatkan pada morfem dasar berfonem karena berisi penjelasan/pembahasan
(konsonan) awal /g/, /k/ dan /r/, dan setiap fonem awal V mengenai temuan penelitian berupa
mengalami pengekalan, seperti terlihat pada tabel berikut. prefiks {ba-} ditinjau dari segi
mrfofonemik yang disertai dengan tabel.
Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Secara
morfofonemik prefiks {ba-} berbentuk {ba-
} apabila dilekatkan pada morfem dasar
berfonem (konsonan) awal /g/, /k/ dan
/r/...”
(b) /Odak/ ‘lulur’ bentuk dasar nomina jika dilekatkan Teks ini adalah struktur pembahasan
dengan morf {ba-} menjadi [barodak] ‘memakai lulur dari karena berisi penjelasan/pembahasan
beras yang sudah dihaluskan, yang dicampur dengan daun V mengeani mengenai temuan penelitian
sirih, gambir, kapur sirih, isi pinang muda, asam jawa atau berupa morfem {bar-} yang dilekatkan
jeruk nipis, agar kulitnya halus putih bercahaya pada waktu dengan kosakata etnis Samawa odak. Hal
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
resepsi perkawinan’ berubah menjadi bentuk dasar verba. ini dibuktikan oleh kalimat “/Odak/
Morfem /odak/ atau {ba-} [barodak] merupakan pelekatan ‘lulur’ bentuk dasar nomina jika
af-iks yang digunakan dalam situasi so-sial atau hubungan dilekatkan dengan morf {ba-} menjadi
antarpartisipan guyub tutur Samawa dalam prosesi [barodak]...”
perkawinan masyarakat etnis Sama-wa.
Secara morfofonemik prefiks {ba-} berbentuk {bar-} Teks ini adalah struktur pembahasan
apabila dilekatkan pada morfem dasar berfonem (vokal) karena berisi penjelasan mengenai temuan
awal /a/ dan /o/, dan setiap fonem awal terjadi pemunculan V penelitian berupa prefiks {bar-} ditinjau
konsonan /r/ di antara prefiks dengan bentuk dasar yang dari segi mrfofonemik yang disertai
dilekatinya, seperti terlihat pada tabel berikut. dengan tabel. Hal ini dibuktikan oleh
kalimat “Secara morfofonemik prefiks
{ba-} berbentuk {bar-} apabila dilekatkan
pada morfem dasar berfonem (vokal) awal
/a/ dan /o/...”
Morfem {pa-} berwujud sebagai alomorf {pa-} dan {paη- Teks ini adalah struktur pembahasan
}. Morf {pa-} dan {paη-} memiliki kemiripan secara karena berisi penjelasan/pembahasan
formal, di samping secara semantik menunjukkan adanya V mengenai temuan dalam penelitian yaitu
pertalian yakni menyatakan makna berkelas nomina... Morf adanya prefiks berupa morfem {pa-}
{pa-} lebih luas dibandingkan dengan morf {paη-}, dengan alomorf {pa-} dan {paη-}. Hal ini
sehingga morf {pa-} di sini ditempatkan sebagai morfem dibuktikan oleh kalimat “Morf {pa-} dan
(prefiks) yang membawahi dua alomorf, yakni: {pa-} dan {paη-} memiliki kemiripan secara formal,
{paη-}. Masing-masing morf akan dijabarkan seperti pada di samping secara semantik menunjukkan
temuan data di bawah ini. adanya pertalian yakni menyatakan...”
Secara morfofonemik prefiks {pa-} berbentuk {pa-} Teks ini adalah struktur pembahasan
apabila dilekatkan pada morfem dasar berfonem (vokal) karena berisi penjelasa/pembahasan
awal /o/, dan setiap fonem awal terjadi pemunculan V mengenai temuan penelitian berupa
konsonan /s/ di antara prefiks dengan bentuk dasar yang prefiks {pa-} ditinjau dari segi
dilekatinya, seperti terlihat pada tabel berikut. mrfofonemik yang disertai dengan tabel.
Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Secara
morfofonemik prefiks {pa-} berbentuk {pa-
} apabila dilekatkan pada morfem dasar
berfonem (vokal) awal /o/...”
Secara morfofonemik prefiks {pa-} berbentuk {paη-} Teks ini adalah struktur pembahasan
apabila dilekatkan pada morfem dasar berfonem karena berisi penjelasan/pembahasan
(konsonan) awal /k/, dan setiap fonem awal mengalami V mengenai temuan penelitian berupa
pengekalan, seperti terlihat pada tabel berikut. prefiks {paη-} ditinjau dari segi
mrfofonemik yang disertai dengan tabel.
Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Secara
morfofonemik prefiks {pa-} berbentuk
{paη-} apabila dilekatkan pada morfem
dasar berfonem (konsonan) awal /k/...”
Morfem {sa-} tetap berwujud sebagai alomorf {sa-}. Teks ini adalah struktur pembahasan
Berdasarkan data yang dijumpai di lapangan, morfem {sa-} karena berisi penjelasan/pembaahasan
dalam morfologi kultural etnis Samawa hanya ber-wujud V mengenai temuan dalam penelitian yaitu
morf {sa-}, seperti data berikut. adanya prefiks berupa morfem {sa-}.
Secara morfofonemik prefiks {sa-} tetap berbentuk {sa-} Teks ini adalah struktur pembahasan
apabila dilekatkan pada morfem dasar berfonem karena berisi penjelasan/pembahasan
(konsonan) awal /g/, dan setiap fonem awal mengalami V mengenai temuan penelitian berupa
pengekalan, seperti terlihat pada tabel berikut. prefiks {sa-} ditinjau dari segi
mrfofonemik yang disertai dengan tabel.
Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Secara
morfofonemik prefiks {sa-} tetap
berbentuk {sa-} apabila dilekatkan pada
morfem dasar berfonem (konsonan) awal
/g/...”
Morfem {N-} berwujud sebagai alomorf {ñ-} Morfem {N- Teks ini adalah struktur pembahasan
} adalah sebuah prefiks yang membawahi empat alomorf, karena berisi penjelasan/pembahasan
yakni {m-}, {n-}, {η}, dan {ñ-}. Pengelompokan morf {m- V mengenai temuan dalam penelitian yaitu
}, {n-}, {η}, dan {ñ-} sebagai refleksi dari morfem {N-} adanya prefiks berupa morfem {N-}. Hal
didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain adanya ini dibuktikan oleh kalimat “Morfem {N-}
kemiripan bentuk dan makna yang diemban oleh berwujud sebagai alomorf {ñ-} Morfem
keseluruhan morf itu. Akan tetapi, berdasarkan data yang {N-} adalah sebuah prefiks yang
dijumpai di lapangan, maka hanya morf /ñ/ yang akan membawahi empat alomorf, yakni {m-},
dijabarkan berikut ini. {n-}, {η}, dan {ñ-}...”
(b) /Sulu/ ‘sinari’ bentuk dasar verba transitif jika Teks ini adalah struktur pembahasan
dilekatkan dengan morf {ñ-} menjadi [ñulu] ‘pergi mencari karena berisi penjelasan/pembahasan
ikan ke sungai atau ke laut pada malam hari dengan V mengeani mengenai temuan penelitian
menggunakan lampu’ berubah men-jadi bentuk dasar verba berupa morfem {ñ-} yang dilekatkan
intransitif. Morfem /sulu/ atau {ñ-} menjadi [ñulu] dengan kosakata etnis Samawa sulu. Hal
merupakan pelekatan afiks yang digunakan dalam situasi ini dibuktikan oleh kalimat “ /Sulu/
sosial atau hubungan antarpartisipan guyub tutur Samawa ‘sinari’ bentuk dasar verba transitif jika
dalam kegiatan mencari ikan. dilekatkan dengan morf {ñ-} menjadi
[ñulu]...”
Data-data di atas, secara morfofonemik prefiks {N-} Teks ini adalah struktur pembahasan
berbentuk {ñ-} apabila dilekatkan pada bentuk dasar karena berisi penjelasan/pembahasann
berfonem (konsonan) awal /s/ dan setiap fonem awal V mengenai temuan penelitian berupa
bentuk dasar luluh, seperti terlihat pada tabel berikut. prefiks {ñ-} ditinjau dari segi
morfofonemik yang disertai dengan tabel.
Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Data-
data di atas, secara morfofonemik prefiks
{N-} berbentuk {ñ-} apabila dilekatkan
pada bentuk dasar berfonem (konsonan)
awal /s/...”
Secara morfofonemik kombinasi afiks {ba-} + {sa-} Teks ini adalah struktur
berbentuk {basa-} apabila dilekatkan pada bentuk dasar penjelasan/pembahasan karena berisi
berfonem (konsonan) awal /t/ dan setiap fonem awal V penjelasan mengenai temuan penelitian
mengalami pengekalan, seperti terlihat pada tabel berikut. berupa kombinasi afiks {ba} + {sa-}
ditinjau dari segi mrfofonemik yang
disertai dengan tabel. Hal ini dibuktikan
oleh kalimat “Secara morfofonemik
kombinasi afiks {ba-} + {sa-} berbentuk
{basa-} apabila dilekatkan pada bentuk
dasar berfonem (konsonan) awal /t/...”
Data di atas, secara morfofonemik kombinasi afiks {ba-} + Teks ini adalah struktur pembahasan
{saN-} berbentuk {basaN-} apabila dilekatkan pada bentuk karena berisi penjelasan/pembahasan
dasar berfonem (konsonan) awal /b/ dan setiap fonem awal V mengenai temuan penelitian berupa
terjadi pemunculan konsonan /m/ di antara kombinasi afiks kombinasi afiks {ba} + {sa-N} ditinjau
dengan bentuk dasar yang dilekatinya. dari segi mrfofonemik yang disertai
dengan tabel. Hal ini dibuktikan oleh
kalimat “Data di atas, secara
morfofonemik kombinasi afiks {ba-} +
{saN-} berbentuk {basaN-} apabila
dilekatkan pada bentuk dasar berfonem
(konsonan) awal /b/...”
Berdasarkan uraian di atas, afiks (morfologi) kultural yang Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
ditemukan dalam bahasa etnis Samawa, sebagai berikut... penyajian hasil/temuan penelitian berupa
V afiks-afiks yang telah dipaparkan
sebelumnya, disertai dengan tabel.
Adapun afiks-afiks (morfologi kultural) yang dijumpai Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
dalam bahasa etnis Samawa, sebagai berikut. penyajian hasil/temuan penelitian berupa
V afiks-afiks yang telah dipaparkan
sebelumnya, disertai dengan tabel.
2. [Tokal]V [keluarga]N ‘[duduk]V [keluarga]N’ /tokal Teks ini adalah struktur pembahasan
keluarga/ ‘mengundang anggota keluarga untuk karena berisi penjelasan/pembahasan
membicarakan segala sesuatu yang berkaitan dengan V mengenai temuan penelitian yaitu adanya
pernikahan salah seorang anggota keluarganya’ berubah komposisi morfologi berupa kata tokal
wujud menjadi bentuk dasar verba. Kata majemuk tokal keluarga. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
keluarga di atas, mengacu pada kegiatan (aktivitas) “Kata majemuk tokal keluarga di atas,
masyarakat etnis Samawa untuk mengundang anggota mengacu pada kegiatan (aktivitas)
keluarga terdekat seperti sahabat dan kerabat, bukan masyarakat etnis Samawa untuk
kegiatan (aktivitas) duduk sekeluarga atau duduk-duduk mengundang anggota keluarga terdekat
dengan keluarga. Konstituen yang sebelah kanan dari kata seperti sahabat dan kerabat, bukan
majemuk ini berfungsi untuk memodifikasi arti konstituen kegiatan (aktivitas) duduk sekeluarga...”
kepalanya.
3. [Turin]V [bendraη]N ‘[turun]V [sungai]N’ /turin Teks ini adalah struktur pembahasan
bendraη/ ‘mandi di sungai untuk mencuci seluruh tubuh karena berisi penjelasan/pembahasan
(membuang sial)’ berubah wujud menjadi bentuk dasar V mengenai temuan penelitian yaitu adanya
verba. Kata majemuk turin bendraη di atas, mengacu pada komposisi morfologi berupa kata turin
kegiatan (aktivitas) masyarakat etnis Samawa untuk bendraη. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
membuang sial ke sungai, bukan kegiatan (aktivitas) turun “Kata majemuk turin bendraη di atas,
ke sungai untuk mandi atau mencari ikan. Konstituen yang mengacu pada kegiatan (aktivitas)
sebelah kiri dari kata majemuk ini berfungsi untuk masyarakat etnis Samawa untuk
memodifikasi arti konstituen kepalanya. membuang sial ke sungai...”
4. [Bulan]N [bao]A ‘[bulan]N [atas]A’ /bulan bao/ Teks ini adalah struktur pembahasan
‘perhitungan bulan berdasarkan tahun Hijeriah dalam karena berisi penjelasan/pembahasan
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
Islam’ berubah wujud menjadi bentuk dasar nomina. Kata V mengenai temuan penelitian yaitu adanya
majemuk bulan bao di atas, mengacu pada perhitungan komposisi morfologi berupa kata bulan
bulan berdasarkan bulan dalam tahun Hijeriah dalam bao. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
perhitungan bulan Islam, bukan menunjukkan tempat “Kata majemuk bulan bao di atas,
bahwa bulan berada di atas. Konstituen yang sebelah kanan mengacu pada perhitungan bulan
dari kata majemuk ini berfungsi untuk memodifikasi arti berdasarkan bulan dalam tahun Hijeriah
konstituen kepalanya. dalam perhitungan bulan Islam...”
Secara morfologis, morfologi kultural bahasa etnis Samawa Teks ini adalah struktur pembahasan
sejauh penelitian ini dilakukan, hanya dapat ditemukan karena berisi simpulan mengenai temuan
morfem (afiks dan kompositum). Dengan demikian, morf- V penelitian yaitu morf-orf pembentuk
morf pembentuk morfologi kultural dalam bahasa etnis morfologi kultural dalam bahasa etnis
Samawa, seperti terlihat pada tabel berikut. Samawa, disertai dengan tabel. Hal ini
dibuktikan oleh kalimat “Secara
morfologis, morfologi kultural bahasa
etnis Samawa sejauh penelitian ini
dilakukan, hanya dapat ditemukan morfem
(afiks dan kompositum).”
Makna Kultural yang Terkandung dalam Morfologi Teks ini adalah struktur pembahasan
Bahasa Etnis Samawa karena berisi penjelasan/pembahasan
Makna kultural yang dimaksud dalam penelitian ini V mengenai temuan penelitian yaitu makna-
berpatokan pada pandangan Palmer... Dalam linguistik makna kultural yang terkandung dalam
kebudayaan, fonem didengar sebagai gambar verbal yang morfologi bahasa etnis Samawa
tersusun dalam kategori yang kompleks; kata-kata berdasarkan pandangan Palmer. Hal ini
kemudian disebut morfem memperoleh makna yang dibuktikan oleh kalimat “Makna kultural
berkaitan dengan skema imaji. Untuk lebih jelasnya, makna yang dimaksud dalam penelitian ini
yang ditimbulkan akibat proses morfologi berdimensi berpatokan pada pandangan Palmer...
kultural etnis Samawa, dapat dijabarkan secara berturut- Dalam linguistik kebudayaan, fonem
turut sebagai berikut. didengar sebagai gambar verbal yang
tersusun dalam kategori yang
kompleks...”
1. Baguru Makna morfem {ba-} /guru/ ‘guru’ menjadi Teks ini adalah struktur pembahasan
[baguru] ‘pergi menuntut ilmu (berguru), terutama ilmu karena berisi penjelasan/pembahasan
agama dan ilmu kebal’ yaitu pergi atau melakukan suatu V mengenai temuan penelitian yaitu makna
kegiatan baguru dengan meninggalkan kampung hala-man kultural yang terkandung dalam kata
(seperti pergi merantau) pada batas waktu tertentu hingga baguru. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
2. Barempuk Makna morfem {ba-} /katoan/ ‘bertanya’ Teks ini adalah struktur pembahasan
menjadi [bakatoan] ‘melamar atau meminang oleh pihak karena berisi penjelasan/pembahasan
calon pengantin laki-laki kepada pihak calon pengantin V mengenai temuan penelitian yaitu makna
perempuan’ yaitu kegiatan melakukan lamaran atau kultural yang terkandung dalam kata
pinangan oleh pihak keluarga laki-laki untuk memastikan barempuk. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
apakah si perempuan atau keluarganya bersedia menerima “Makna morfem {ba-} /katoan/ ‘bertanya’
lamaran atau pinangannya tersebut... menjadi [bakatoan] ‘melamar atau
meminang oleh pihak calon pengantin
laki-laki kepada pihak calon pengantin
perempuan’...”
3. Barempuk Makna morfem {ba-} /rempuk/ ‘memukul Teks ini adalah struktur pembahasan
dengan cara membabi buta’ menjadi [barempuk] ‘tarung karena berisi penjelasan/pembahasan
bebas (saling memukul dengan menggunakan seikat padi V mengenai temuan penelitian yaitu makna
pada waktu panen)’ yaitu kegiatan yang dilakukan saat kultural yang terkandung dalam kata
panen raya sebagai wujud rasa syukur atas panen padi di barempuk. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
sawah (sekarang sudah menjadi bagian dari pesta rakyat “Makna morfem {ba-} /rempuk/ ‘memukul
etnis Samawa). dengan cara membabi buta’ menjadi
[barempuk] ‘tarung bebas (saling
memukul dengan menggunakan seikat
padi pada waktu panen)’...”
4. Barapan Makna morfem {bar-} /apan/ ‘kejar’ menjadi Teks ini adalah struktur pembahasan
[barapan] ‘karapan kerbau’ yaitu kegiatan barapan oleh karena berisi penjelasan/pembahasan
seorang joki dengan menggunakan dua kerbau untuk V mengenai temuan penelitian yaitu makna
dikarapankan mengenai saka ‘pancangan’ yang telah kultural yang terkandung dalam kata
dipancangkan sebelum menyentuh finis. Lebih khusus barapan. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
kegiatan ini dilakukan untuk menyambut musim bercocok “Makna morfem {bar-} /apan/ ‘kejar’
tanam dengan maksud tanah yang dilalui oleh kerbau- menjadi [barapan] ‘karapan kerbau’
kerbau karapan tersebut menjadi lunak (sekarang barapan yaitu kegiatan barapan oleh seorang joki
sudah menjadi bagian dari permainan rakyat masyarakat dengan menggunakan dua kerbau untuk
etnis Samawa). dikarapankan mengenai saka...”
6. Pasolo Makna morfem {pa-} /olo/ ‘taruh’ menjadi Teks ini adalah struktur pembahasan
[pasolo] ‘barang berupa sembako yang diantarkan oleh karena berisi penjelasan/pembahasan
kaum ibu-ibu ke rumah calon pengantin’ yaitu barang yang V mengenai temuan penelitian yaitu makna
diperuntukkan sebagai bantuan suka rela atau bantuan kultural yang terkandung dalam kata
secara bergantian ketika salah seorang sahabat atau kerabat pasolo. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
akan melangsungkan perkawinan. “Makna morfem {pa-} /olo/ ‘taruh’
menjadi [pasolo] ‘barang berupa
sembako yang diantarkan oleh kaum ibu-
ibu ke rumah calon pengantin’...”
7. Paηkenaη Makna morfem {paη-} /kenaη ‘pakai’ menjadi Teks ini adalah struktur pembahasan
[paηkenaη] ‘pakaian pengantin yang digunakan oleh kedua karena berisi penjelasan/pembahasan
pengantin saat resepsi perkawinan’ yaitu mengacu pada V mengenai temuan penelitian yaitu makna
jenis pakaian pengantin yang digunakan oleh kedua kultural yang terkandung dalam kata
mempelai saat resepsi perkawinan berlangsung. Paηkenaη. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
“Makna morfem {paη-} /kenaη ‘pakai’
menjadi [paηkenaη] ‘pakaian pengantin
yang digunakan oleh kedua pengantin
saat resepsi perkawinan’...”
8. Sagěnit Makna morfem {sa-} /gěnit/ ‘benci’ menjadi Teks ini adalah struktur pembahasan
[sagěnit] ‘benda yang digunakan agar orang menjadi benci’ karena berisi penjelasan/pembahasan
yaitu mengacu pada benda keramat yang diyakini memiliki V mengenai temuan penelitian yaitu makna
kekuatan magis. Ketika akan digunakan, terlebih dahulu kultural yang terkandung dalam kata
dibacakan mantra atau syarat-syarat lain yang telah Sagěnit. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
ditentukan oleh dukunnya. “Makna morfem {sa-} /gěnit/ ‘benci’
menjadi [sagěnit] ‘benda yang digunakan
agar orang menjadi benci’...”
9. Ñoroη Makna morfem {ñ-} /Soroη/ ‘dorong’ menjadi Teks ini adalah struktur pembahasan
[ñoroη] ‘mengantar barang dan uang sejumlah yang disepa- karena berisi penjelasan/pembahasan
kati oleh pihak calon pengantin laki-laki kepada pihak V mengenai temuan penelitian yaitu makna
calon pengantin perempu-an’ yaitu sebagai penyerahan kultural yang terkandung dalam kata
barang dan uang untuk kebutuhan dan biaya selama Ñoroη. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
berlangsungnya prosesi perkawinan masyarakat etnis “Makna morfem {ñ-} /Soroη/ ‘dorong’
Samawa... menjadi [ñoroη] ‘mengantar barang dan
uang sejumlah yang disepa-kati oleh
pihak calon pengantin...”
10. Ñulu Makna morfem {ñ-} /sulu/ ‘sinari’ menjadi [ñulu] Teks ini adalah struktur pembahasan
‘pergi mencari ikan ke sungai atau ke laut pada malam hari karena berisi penjelasan/pembahasan
dengan menggunakan lampu’ yaitu ikan yang ada di sungai V mengenai temuan penelitian yaitu makna
atau di laut bisa ter-lihat jelas, sehingga mudah ditangkap. kultural yang terkandung dalam kata Ñulu.
Hal ini dibuktikan oleh kalimat “Makna
morfem {ñ-} /sulu/ ‘sinari’ menjadi [ñulu]
‘pergi mencari ikan ke sungai atau ke laut
pada malam hari dengan menggunakan
lampu’...”
11. Basaturin Makna morfem /turin/ ‘turun’ menjadi {ba-} Teks ini adalah struktur pembahasan
+ {sa-} atau {basa-} /basaturin/ ‘mengantarkan sesajian karena berisi penjelasan/pembhasan
beru-pa makanan ke sungai atau ke laut dengan cara V mengenai temuan penelitian yaitu makna
dihanyutkan’ yaitu sebagai upacara adat yang dianggap kultural yang terkandung dalam kata
oleh masyarakat etnis Samawa dapat menghilangkan hama basaturin. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
atau penyakit padi di sawah (mereka beranggapan bahwa “Makna morfem /turin/ ‘turun’ menjadi
dengan hanyutnya sesajian tersebut), maka hamapun ikut {ba-} + {sa-} atau {basa-} /basaturin/
terhanyut bersama penangkalnya tersebut. ‘mengantarkan sesajian beru-pa makanan
ke sungai atau ke laut dengan cara
dihanyutkan’...”
12. Basamadaq Makna morfem /badaq/ ‘beri tahu’ menjadi Teks ini adalah struktur pembahasan
{ba-} + {sa-N} atau {basa-} /basamadaq/ ‘membicarakan karena berisi penjelasan/pembahasan
segala sesuatu yang berkaitan dengan persiapan pernikahan V mengenai temuan penelitian yaitu makna
salah seorang ang-gota keluarga’ yaitu mengacu pada pros- kultural yang terkandung dalam kata
esi perkawinan adat Samawa, sebelum berlangsungnya basamadaq. Hal ini dibuktikan oleh
perkawinan tersebut, maka pihak calon mempelai laki-laki kalimat “Makna morfem /badaq/ ‘beri
datang ke rumah keluarga calon mempelai wanita terlebih tahu’ menjadi {ba-} + {sa-N} atau {basa-}
13. Rajaη basaq Makna morfem /rajaη basaq/ ‘kegiatan di Teks ini adalah struktur pembahasan
tempat pesta’ yaitu kegiatan dalam situasi sosial atau hub- karena berisi penjelasan.pembahasan
ungan antarpartisipan guyub tutur Sama-wa untuk bekerja V mengenai temuan penelitian yaitu makna
(saling membantu) pada sebuah acara yang akan dilang- kultural yang terkandung dalam kata
sungkan. Rajaη dianalogikan dengan kegiatan memotong, Rajaη. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
menebang, mengupas dan sejenisnya, sedangkan basaq “Makna morfem /rajaη basaq/ ‘kegiatan
dianalogikan dengan basah kuyup, bercucuran keringat, di tempat pesta’ yaitu kegiatan dalam
bekerja sungguh-sungguh dan lain-lain. situasi sosial atau hub-ungan
antarpartisipan guyub tutur Sama-wa...”
14. Tokal keluarga Makna morfem /tokal keluarga/ Teks ini adalah struktur pembahasan
‘mengundang anggota keluar-ga untuk membicarakan karena berisi penjelasan/pembahasan
segala sesuatu yang berkaitan dengan pernikahan salah V mengenai temuan penelitian yaitu makna
seorang anggota keluarganya’ yaitu kegiatan dalam situasi kultural yang terkandung dalam kata tokal
sosial atau hub-ungan antarpartisipan guyub tutur Sama-wa keluarga. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
untuk membicarakan segala sesuatu yang berkaitan dengan “Makna morfem /tokal keluarga/
pernikahan salah seorang anggota keluarganya. Adapun ‘mengundang anggota keluar-ga untuk
yang dibicarakan dalam tokal keluarga tersebut, rencana membicarakan segala sesuatu yang
kapan akan berlang-sungnya perkawinan, berapa biaya berkaitan dengan pernikahan salah
yang dibutuhkan... seorang anggota keluarganya’...”
15. Turin bendraη Makna morfem /turin bendraη/ ‘mandi Teks ini adalah struktur pembahasan
di sungai untuk mencuci seluruh tubuh (membuang sial)’ karena berisi penjelasan/pembahasan
yaitu kegiatan (aktivitas) masyarakat etnis Samawa untuk V mengenai temuan penelitian yaitu makna
membuang sial ke sungai, bukan kegiatan (aktivitas) turun kultural yang terkandung dalam kata Turin
ke sungai untuk mandi atau mencari ikan. Turin bendraη bendraη. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
secara kultural dimaknai sebagai kegiatan dalam situasi “Makna morfem /turin bendraη/ ‘mandi di
sosial atau hubungan antarpartisipan guyub tutur Samawa sungai untuk mencuci seluruh tubuh
dalam melaksanakan ritu-al pembersihan diri. (membuang sial)’...”
16. Bulan bao Makna morfem /bulan bao/ ‘perhitungan Teks ini adalah struktur pembahasan
bulan berdasarkan tahun Hijeriah dalam Islam’ yaitu karena berisi penjelasan/pembahasan
perhitungan bulan berdasarkan bulan dalam kalender tahun V mengenai temuan penelitian yaitu makna
Hijeriah, bukan menunjukkan tempat bahwa bulan berada kultural yang terkandung dalam kata
Keterangan Struktur Teks Artikel Ilmiah:
-Abs: Abstrak -Pend: Pendahuluan -Kaj Pus: Kajian Pustaka -Met: Metode -Has: Hasil -Pemb: Pembahasan -Kes: Kesimpulan
No. Jurnal Teks Artikel Ilmiah Struktur Analisis
Ilmiah
Abs Pend Kaj Met Has Pemb Kes
Pus
di atas. Bulan bao secara kultural dimaknai sebagai acuan bulan bao. Hal ini dibuktikan oleh kalimat
perhitungan waktu berdasarkan perkembangan bulan di “Makna morfem /bulan bao/ ‘perhitungan
langit dan diperbandingkan dengan hitungan kalender bulan bulan berdasarkan tahun Hijeriah dalam
dalam tahun Hijeriah Islam. Islam’ yaitu perhitungan bulan
berdasarkan bulan dalam kalender tahun
Hijeriah...”
Nilai-Nilai Budaya Morfologi Kultural Bahasa Etnis Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
Samawa penyajian temuan penelitian yaitu nilai-
Nilai-nilai budaya morfologi kultural dalam bahasa etnis V nilai budaya morfologi kultural bahasa
Samawa dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: hubungan etnis Samawa yang terbagi menjadi tiga
manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan aspek, yakni hubungan manusia dengan
sesasama manusia, dan hubungan manusia dengan alam, Tuhan, hubungan manusia dengan
seperti uraian berikut ini. sesasama manusia, dan hubungan manusia
dengan alam.
1. Nilai Budaya Hubungan Manusia dengan Tuhan Teks ini adalah struktur pembahasan
Hubungan manusia dengan Tuhan dalam budaya etnis karena berisi penjelasan/pembahasan
Samawa tercermin dalam beberapa kegiatan ritual V mengenai temuan penelitian yaitu nilai
keagamaan dan kepercayaan masyarakat Sumbawa. budaya etnis Samawa dalam aspek
Sebagaimana diketahui bahwa mayoritas penduduk hubungan manusia dengan Tuhan. Hal ini
masyarakat etnis Samawa beragama Islam, meskipun dibuktikan oleh kalimat “Hubungan
demikian, tidak dapat dipungkiri pula bahwa masih ada dari manusia dengan Tuhan dalam budaya
masyarakat Sumbawa yang percaya terhadap budaya etnis Samawa tercermin dalam beberapa
leluhur mereka secara turun-temurun, seperti budaya kegiatan ritual keagamaan dan
berikut: kepercayaan masyarakat Sumbawa.”
a. Turin bendrang ‘mandi di sungai untuk mencuci seluruh Teks ini adalah struktur pembahasan
tubuh (membuang si-al)’... karena berisi contoh dari nilai budaya
b. Basaturin ‘mengantar sesajian ke sungai atau ke laut V etnis Samawa dalam aspek hubungan
dengan cara dihanyutkan’ manusia dengan tuhan yakni perilaku
budaya Turin bendrang dan Basaturin.
Masyarakat etnis Samawa masih meyakini dengan kegiatan Teks ini adalah struktur hasil karena berisi
tersebut di atas, dapat menyucikan diri dari sifat-sifat analisis penulis terkait kegiatan/perilaku
tercela dan terhindar dari kesialan... V budaya tersebut.
2. Nilai Budaya Hubungan Manusia dengan Sesama Teks ini adalah struktur pembahasan
Manusia karena berisi penjelasan/pembahasan
a. Ñoroη ‘mengantar barang dan uang sejumlah yang Teks ini adalah struktur pembahasan
disepakati oleh pihak karena berisi contoh dari nilai budaya
calon pengantin laki-laki kepada pihak calon pengantin V etnis Samawa dalam aspek hubungan
perempuan’ manusia dengan sesama manusia yakni
perilaku budaya Ñoroη, tokal
b. Tokal keluarga ‘mengundang anggota keluarga untuk keluarga.dan rajaη.
membicarakan segala sesuatu yang berkaitan dengan
pernikahan salah seorang anggota keluarga’.
c. Rajaη basaq ‘kegiatan di tempat pesta’.
3. Nilai Budaya Hubungan Manusia dengan Alam Teks ini adalah struktur pembahasan
Nilai budaya berikutnya adalah hubungan manusia dengan karena berisi penjelasan/pembahasan
alam, nilai-nilai hubungan manusia dengan alam dapat V mengenai temuan penelitian yaitu nilai
tercermin dalam kandungan morfologi kultural berikut ini. budaya etnis Samawa dalam aspek
hubungan manusia dengan alam.
a. Barodaq ‘memakai lulur dari beras yang sudah Teks ini adalah struktur pembahasan
dihaluskan, yang dicampur dengan daun sirih, gambir, karena berisi contoh dari nilai budaya
kapur sirih, isi pinang muda, asam jawa atau jeruk nipis, V etnis Samawa dalam aspek hubungan
agar kulitnya halus putih bercahaya pada waktu resepsi manusia dengan sesama manusia yakni
pernikahan’... perilaku budaya rodaq, Ñulu, dan bulan
b. Ñulu ‘pergi mencari ikan ke sungai atau ke laut pada bao.
malam hari dengan menggunakan lampu’. c. Bulan bao
‘perhitungan bulan berdasarkan tahun Hijeriah dalam
Islam’.
Proses pembentukan morfologis kultur bahasa etnis Teks ini adalah struktur kesimpulan
Samawa pada level afiksasi ditemukan prefiks, seperti karena berisi ringkasan temuan-temuan
prefiks {ba-} berwujud sebagai alomorf {ba-} dan {bar-}, penting dalam penelitian yakni proses
prefiks {pa-} berwujud sebagai alomorf {pa-} dan {paη-}, V morfologis serta nilai-nilai budaya yang
prefiks {sa-}, prefiks {N-}, dan kombinasi afiks seperti terkandung dalam morfologi kultural etnis
kombinasi afiks, yaitu kombinasi afiks {ba} + {saN-}. Samawa.
Sementara pada level komposisi ditemukan data seperti,
[rajaη]V [basaq]A ‘[potong]V [basah]A’, [tokal]V
[keluarga]N ‘[duduk]V [keluarga]N’, [turin]V [bendraη]N
‘[turun]V [sungai]N’, [pangantan]N [ηindriη]V
‘[penganten]N [giring]V’, [bulan]N [bao]A ‘[bulan]N
[atas]A’ , [dalam]N [loka]A ‘[rumah]N [tua]A’, [bala]N
[kuning]A ‘[rumah]N [kuning]A’... Nilai-nilai budaya
morfologi kultur bahasa etnis Samawa, yaitu terdapat nilai
budaya hubungan manusia dengan Tuhan, nilai budaya
hubungan manusia dengan sesama manusia, dan nilai
budaya hubungan manusia dengan alam.