Anda di halaman 1dari 35

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Kelompok (XII MIPA 5):


1. Nasywa Aqilah Putri (28)
2. Rahimia Suci W. N. (31) Elektrolisis
3. Raissa Hana Adara (32)
4. Yumna Izzati Adiwinarso (37)

Mata Pelajaran : Kimia


Satuan Pendidikan : SMA/MA
Kelas/Sementer : XII / I
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

PETUNJUK UNTUK PESERTA DIDIK

1. Baca tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi yang


tercantum dalam LKPD.
2. Dengan bimbingan guru, bacalah materi prasyarat dan informasi yang
terdapat dalam LKPD.
3. Setiap siswa dalam kelompok masing-masing mengeksplorasi
(mencermati dan mendiskusikan dalam kelompok) tentang model yang
diberikan dalam LKPD, dengan guru bertindak sebagai fasilitator.
4. Berdasarkan pemahaman terhadap model dan informasi, maka jawablah
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pada pertanyaan kunci.
5. Siswa yang telah menemukan jawaban dari suatu pertanyaan
bertanggung jawab untuk menjelaskan jawabannya kepada teman yang
belum paham dalam kelompoknya.
6. Untuk memperkuat konsep yang didapatkan, peserta didik berlatih untuk
menerapkannya dalam mengerjakan sejumlah latihan yang diberikan.
7. Setiap kelompok diharuskan menyampaikan kesimpulan hasil kinerja
kelompoknya, dan kelompok lain diminta untuk menanggapi. Pada saat
diskusi guru akan memandu jalannya diskusi serta melakukan penguatan
sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Sel Elektrolisis | 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

A. Kompetensi Dasar (KD)


3. 6 Menerapkan stoikiometri reaksi redoks dan hukum Faraday untuk menghitung
besaran-besaran yang terkait sel elektrolisis

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.6.1 Menentukan prinsip kerja pada sel elektrolisis
3.6.2 Menentukan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda dalam larutan atau lelehan
dengan elektroda inert pada sel elektrolisis
3.6.3 Menentukan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda dalam larutan atau lelehan
dengan elektroda non inert pada sel elektrolisis
3.6.4 Menganalisis penerapan sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
3.6.5 Mengaplikasikan hukum Faraday untuk menghitung massa logam yang dihasilkan
dalam suatu proses elektrolisis
3.6.6 Menerapkan hukum Faraday untuk menghitung massa logam jika terdapat dua sel
elektrolisis dengan arus yang sama
4.6.1 Merancang satu makalah prosedur penyepuhan benda dari logam dengan ketebalan
lapisan dan luas tertentu
4.6.2 Menyajikan makalah mengenai prosedur penyepuhan benda dari logam dengan
ketebalan lapisan dan luas tertentu

Sel Elektrolisis | 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Kegiatan 1

SEL ELEKTROLISIS

Indikator
3.6.1 Menentukan prinsip kerja pada sel elektrolisis

Informasi
Elektrokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara reaksi kimia dengan arus listrik.
Elektrokimia terbagi dalam dua bagian, yaitu sel volta dan sel elektrolisis. Pada sel volta menggunakan reaksi
kimia (reaksi redoks) untuk menghasilkan listrik, sedangkan pada sel elektrolisis menggunakan arus listrik
untuk melangsungkan energi kimia. Pada sel elektrolisis terjadi reaksi redoks nonspontan yang akan
memerlukan energi listrik untuk terjadinya reaksi kimia. Pada Gambar 1, dapat dilihat beberapa contoh sel volta
dan sel elektrolisis.

(a) (b)

Gambar 1. (a) Baterai merupakan salah satu contoh aplikasi sel volta
(b) Penyepuhan gelang perak dengan emas merupakan salah satu contoh aplikasi sel
elektrolis
Sumber: www.google.com

Sel elektrolisis terdiri atas satu jenis larutan atau lelehan elektrolit dan memiliki dua macam elektrode.
a. Elektrode (-) atau katode adalah elektrode yang dihubungkan dengan kutub (–) sumber arus listrik, di
katode terjadi reaksi reduksi
b. Elektrode (+) atau anode adalah elektrode yang dihubungkan dengan kutub (+) sumber arus listrik, di
anode terjadi reaksi oksidasi

Sel Elektrolisis | 3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Model 1

Setelah mengamati video yang ditampilkan guru, jawablah pertanyaan kunci pada Model 1 ini untuk memahami
prinsip kerja sel elektrolisis!

Baterai

Anode Katode

Larutan AgNO3

Gambar 2. Contoh rangkaian alat yang digunakan


pada penyepuhan sendok besi dengan perak.

Pertanyaan Kunci

1. Berdasarkan Gambar 2, tuliskanlah susunan alat dan bahan yang dibutuhkan pada sel elektrolisis!
Jawab:
Wadah, larutan elektrolis, elektroda (katoda berupa sendok besi dan anoda berupa logam perak), baterai,
kawat.

2. Berdasarkan Gambar A, apakah yang menjadi anode dan katode pada sel elektrolisis tersebut?
Jawab:
Anoda: logam perak
Katoda: sendok besi

3. Jika larutan yang digunakan pada proses elektrolisis diatas adalah AgNO3, bagaimanakah proses ionisasi
AgNO3 dalam air?
Jawab:
AgNO3 (aq)  Ag+ dan NO3-

4. Berdasarkan video, spesi apakah yang mengalami oksidasi di anode? Tuliskanlah reaksi oksidasinya!

Anode

Gambar 3. Pada anode terjadi reaksi oksidasi

Sel Elektrolisis | 4
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Jawab:
Logam perak
Ag (s)  Ag+(aq) + e-

5. Berdasarkan video, spesi apakah yang mengalami reduksi di katode? Tuliskanlah reaksi reduksinya!

Katode

(a) (b)

Gambar 4. Pada katode terjadi reaksi reduksi

Jawab:
Sendok besi
Ag+ (aq) + e-  Ag (s)

6. Berdasarkan video dan Gambar 4, dimanakah terbentuknya endapan? (anode / katode)? Jelaskan!
Jawab:
Endapan terbentuk di katode. Terdapat endapan perak yang melapisi sendok besi. Hal ini dikarenakan
Ag+ menangkap elektron yang dialirkan dari sumber arus, maka terbentuklah lapisan perak pada katode.

7. Berdasarkan video dan jawaban ananda pada pertanyaan kunci 4 dan 5, dari manakah elektron bergerak?
(anode ke katode / katode ke anode)
Jawab:
Elektron bergerak dari anode ke katode. Ag2+ bergerak ke Fe karena membutuhkan elektron.

8. Berdasarkan video yang ditampilkan dan informasi yang ananda peroleh, bagaimanakah prinsip kerja dari
sel elektrolisis?
Jawab:
Pada elektrolisis, terjadi dengan adanya sumber listrik berupa baterai, dimana elektron akan
mengalir dari sendok ke perak. Perak lama lama akan teroksidasi dan karbon Ag +
akan tereduksi sehingga dihasilkan sendok yang terlapisi perak

Sel Elektrolisis | 5
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Aplikasi

Perhatikan gambar berikut ini!

Anoda Katoda

Gambar 5. Rangkaian alat pada sel volta Gambar 6. Rangkaian alat pada sel elektrolisis

Berdasarkan Gambar 5 dan Gambar 6, tuliskanlah perbedaan prinsip kerja sel volta dan selelektrolisis!
Sel Volta Sel Elektrolisis

1. Sel volta merubah energi kimia menjadi 1. Sel elektrolisis merubah energi listrik
energi listrik. menjadi energi kimia.
2. Reaksi redoks terjadi secara spontan begitu 2. Reaksi redoks hanya terjadi ketika arus listrik
batang logam dimasukkan ke dalam sel. dilewatkan ke sel ini.
3. Bagiannya terdiri dari dua bagian terpisah 3. Sel elektrolisis hanya memiliki satu bagian
yang dihubungkan dengan pori-pori. dimana sel kimia yang akan mengalami
4. Anoda bersifat negatif dan katoda bersifat elektrolisis ditempatkan.
positif. Pada sel vokta reaksi yang terjadi. 4. Anoda bersifat positif dan katoda bersifat
5. Elektron berasal dari laurtan atau senyawa negatif.
yang mengalami oksidasi. 5. Elektron berasal dari sumber arus listrik.
Sehingga sel elektrolisis bergamtung pada
sumber listrik di luar sel agar bisa terjadi
reaksi kimia.

Sel Elektrolisis | 6
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Penutup

Tuliskanlah kesimpulan tentang prinsip kerja sel elektrolisis!

Sel elektrolisis adalah sel elektrokimia di mana energi listrik digunakan untuk
menjalankan reaksi redoks tidak spontan. Reaksi elektrolisis dapat
didefinisikan sebagai reaksi peruraian zat dengan menggunakan arus listrik.
Prinsip kerja sel elektrolisis adalah menghubungkan kutub negatif dari sumber
arus searah ke katode dan kutub positif ke anode sehingga terjadi
overpotensial yang menyebabkan reaksi reduksi dan oksidasi tidak spontan
dapat berlangsung. Elektron akan mengalir dari katode ke anode. Ion-ion
positif akan cenderung tertarik ke katode dan tereduksi, sedangkan ion-ion
negatif akan cenderung tertarik ke anode dan teroksidasi.

Secara umum, sel elektrolisis tersusun dari:

 Sumber listrik yang menyuplai arus searah (dc), misalnya baterai.

 Anode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi oksidasi.

 Katode, yaitu elektrode tempat terjadinya reaksi reduksi.

 Elektrolit, yaitu zat yang dapat menghantarkan listrik

Sel Elektrolisis | 7
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Kegiatan 2

REAKSI YANG TERJADI PADA SEL ELEKTROLISIS

Indikator
3.6.2 Menentukan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda dalam larutan atau lelehan dengan
elektroda inert pada sel elektrolisis
3.6.3 Menentukan reaksi yang terjadi di anoda dan katoda dalam larutan atau lelehan dengan
elektroda non inert pada sel elektrolisis

Informasi
Reaksi elektrolisis dalam larutan elektrolit berlangsung kompleks. Spesi yang bereaksi belum tentu
kation atau anionnya, tetapi mungkin saja air atau elektrodanya. Hal itu bergantung pada potensial spesi-spesi
yang terdapat dalam larutan. Untuk menuliskan reaksi elektrolisis larutan elektrolit, faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan adalah:

1. Reaksi yang berkompetisi pada tiap-tiap elektrode


a. Spesi yang mengalami reduksi di katode adalah yang mempunyai potensial reduksi lebih positif
b. Spesi yang mengalami oksidasi di anode adalah yang mempunyai potensial reduksi lebih negatif, atau
potensial oksidasi yang lebih positif

2. Jenis elektrode, apakah inert atau non-inert (aktif)


Elektrode inert adalah elektrode yang tidak terlibat dalam reaksi. Elektrode inert yang sering digunakan
yaitu platina, emas dan grafit.

3. Potensial tambahan yang diperlukan, sehingga suatu reaksi elektrolisis dapat berlangsung (overpotensial).

 Reaksi di katode bergantung pada jenis kation


 Reaksi di anode bergantung pada jenis anode dan anion

Sel Elektrolisis | 8
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Reaksi-reaksi Elektrolisis

A. Reaksi Pada Katode


Kation (ion-ion positif) direduksi pada katode.
1.Ion H+ dari suatu asam direduksi menjadi gas hidrogen
2 H+ (aq) + 2 e → H2 (g)
2.Ion-ion logam larutan alkali, alkali tanah, Al dan Mn tidak direduksi, yang direduksi adalah air, karena
Eo reduksi H2O > Eo reduksi ion logam alkali, alkali tanah, Al dan Mn.
2 H2O (l) + 2 e → H2 (g) + 2 OH- (aq)
3.Ion-ion logam lainnya yang tidak termasuk kelompok diatas direduksi lalu mengendap pada katode
Ni2+ (aq) + 2 e → Ni (s)
Cu2+ (aq) + 2 e → Cu (s)
Ag+ (aq) + e → Ag (s)
4.Ion-ion yang berasal dari lelehan atau leburan senyawa alkali dan alkali tanah direduksi lalu
mengendap di katode (karena lelehan atau leburan tidak mengandung air)
Na+(l) + e → Na (s)
Mg2+(l) + 2e → Mg (s)
Ca2+(l) + 2e → Ca (s)

B. Reaksi Pada Anode


Anion (ion-ion negatif) dioksidasi pada anode
1. Anion C, Pt dan Au tidak mengalami perubahan, karena merupakan elektrode inert. Anode Ni, Cu,
Ag dan sebagainya turut bereaksi mengalami oksidasi
Cu (s) → Cu2+ (aq) + 2 e
Ni (s) → Ni2+ (aq) + 2 e
Ag (s) → Ag+ (aq) + e
2. Ion OH- dari basa mengalami oksidasi menghasilkan air dan gas oksigen
4OH- (aq) → 2H2O (aq) + O2 (g) + 4e
3. Ion sisa asam yang mengandung oksigen tidak teroksidasi, yang teroksidasi adalah air karena E o
oksidasi H2O > Eo oksidasi sisa asam yang mengandung oksigen.
2 H2O (aq) → 4 H+ (aq) + O2 (g) + 4e
4. Ion sisa asam yang tidak mengandung oksigen seperti Cl-, Br- dan I- akan teroksidasi
2 Cl- (aq) → Cl2 (g) + 2e
2 Br- (aq) → Br2 (l) + 2e
2 I - (aq) → I2 (s) + 2e

Sel Elektrolisis | 9
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Berikut ini merupakan tabel nilai potensial elektroda standart yang di dapatkan melalui
penelitian.

Sel Elektrolisis | 10
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Model 2
Perhatikan gambar berikut ini!

Pt
Pt

Gambar 7. Elektrolisis larutan CuSO4 dengan katode dan anode Pt

Pertanyaan Kunci

1. Tuliskan ion-ion dalam larutan CuSO4!


Jawab:
Cu2+ dan SO42-

2. Berdasarkan Gambar 7 diatas, elektrode yang digunakan adalah Pt. Apakah elektroda Pt ikut bereaksi?
Jelaskan!
Jawab:
Platinum (Pt) tidak akan ikut bereaksi dalam proses elektrolisis karena termasuk dalam elektroda inert.
Elektroda inert sendiri diartikan sebagai suatu elektroda yang dangat sangat sukar bereaksi atau bahkan
tidak bereaksi sama sekali. Di samping platinum (Pt), contoh lainnya yaitu karbon (C) dan emas (Au).

3. Bagaimana muatan katode pada sel elektrolisis?


Jawab:
Pada reaksi elektrolisis di atas, muatan katode terletak pada kutub negatif. Sementara muatan anode nya
terletak pada kutub positif.

4. Kemungkinan reaksi yang terjadi pada katode adalah reduksi ion Cu2+ atau reduksi air. Tuliskanlah
reaksi reduksi ion Cu2+ dan reduksi air beserta Eo masing-masing!
Jawab:
Cu2+ (aq) + 2e- → Cu (s) Eo = + 0,34 V
2H2O (l) + 2e → 2 OH (aq) + H2 (g)
- -
Eo = - 0,83 V

5. Berdasarkan nilai potensial elektroda standar, reduksi spesis apakah yang memiliki nilai lebih positif?
Maka dari pada itu, manakah spesi yang akan tereduksi pada katode?
Jawab:
Berdasarkan nilai potensial elektroda standar, yang memiliki nilai lebih positif adalah Cu, sehingga yang
akan mengalami reduksi pada katode adalah ion Cu2+.

Sel Elektrolisis | 11
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

6. Bagaimana muatan anode pada sel elektrolisis?


Jawab:
Muatan anode pada sel elektrolisis terletak pada kutub positif rangkaian, sehingga akan mengalami
oksidasi (larut).

7. Kemungkinan reaksi yang terjadi di anode adalah oksidasi ion SO42-dan oksidasi air. Tuliskanlah reaksi
oksidasi ion SO42- dan oksidasi air dan beserta Eo masing-masing!
Jawab:
SO42- (aq) → S2O82- (aq) + 2e- Eo = - 2,01 V
2H2O (l) → 4 H (aq) + O2 (g) + 4e
+ -
Eo = - 1,23 V

8. Berdasarkan nilai potensial elektroda standar, oksidasi spesi apakah yang memiliki nilai lebih positif?
Maka dari pada itu, manakah spesi yang akan teroksidasi pada anode?
Jawab:
Berdasarkan nilai potensial elektroda standar, yang memiliki nilai lebih positif adalah H2O, sehingga
spesi yang akan mengalami oksidasi pada anode adalah H2O.

9. Tuliskan reaksi total yang terjadi pada kedua elektroda tersebut!


Jawab:
Katode: 2Cu2+ (aq) + 4e- → 2Cu (s) Eo = + 0,34 V
Anode: 2H2O (l) → 4 H+ (aq) + O2 (g) + 4e- Eo = - 1,23 V
Reaksi Total: 2Cu2+ (aq) + 2H2O (l) → 2Cu (s) + 4 H+ (aq) + O2 (g) Eo = - 0,89 V

Sel Elektrolisis | 12
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Model 3

Perhatikan gambar berikut ini!

Gambar 8. Elektrolisis lelehan Natrium Klorida dengan katode dan anode C

Pertanyaan Kunci

1. Tuliskan ion-ion dalam lelehan Natrium Klorida!


Jawab:
Na+ dan Cl-

2. Berdasarkan Gambar 8 diatas, elektrode yang digunakan adalah C. Apakah elektroda C ikut bereaksi?
Jelaskan!
Jawab:
Tidak, karena C merupakan elektroda inert, dimana tidak akan ikut bereaksi.

3. Bagaimana muatan katode pada sel elektrolisis? Dan tuliskanlah reaksi yang terjadi pada katode tersebut!
Jawab:
Muatan katoda adalah negatif. Reaksi : Na+ + e → Na

4. Bagaimana muatan anode pada sel elektrolisis? Dan tuliskanlah reaksi yang terjadi pada katode tersebut!
Jawab:
-
Muatan anoda adalah positif. Reaksi : 2Cl → Cl2 + 2e

5. Tuliskan reaksi total yang terjadi pada kedua elektroda tersebut!


Jawab:
Katode: Na+ + e → Na (l)
Anode: 2Cl- → Cl2 (g) + 2e
Reaksi Total: 2NaCl- → 2Na + Cl2

Sel Elektrolisis | 13
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Aplikasi
1. Elektrolisis larutan NaCl dengan electrode C

Model 6 Reaksi yang terjadi

Katode : 2H2O(l) + 2e- → 2OH-(aq) + H2

Anode : 2Cl-(aq) → Cl2 + 2e-

Reaksi sel : 2H2O(l) + 2Cl-→ 2OH-(aq) + H2 + Cl2

2. Elektrolisis lelehan CuCl2 menggunakan electrode Pt

Reaksi yang terjadi

Katode : Cu2+(l) + 2e- → Cu

Anode : 2Cl-(l) → Cl2 + 2e-

Reaksi sel : Cu2+(l) + 2Cl-(l) → Cu + Cl2

3. Elektrolisis larutan CuSO4 menggunakan electrode Fe(II)

Reaksi yang terjadi

Katode : Cu2+(l) + 2e- → Cu

Anode : Fe → Fe2+ + 2e-

Reaksi sel : Cu2+ + Fe → Cu + Fe2+

Sel Elektrolisis | 14
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Penutup

Tuliskanlah kesimpulan tentang prinsip reaksi-reaksi pada sel


elektrolisis!

1. Pada elektrolisis, reaksi katoda ditentukan berdasarkan jenis


kation, yaitu :
Baterai IA, IIA, Al, dan Mn
 Kation
Eº reduksi IA, IIA, Al, dan Mn < Eº reduksi H2O sehingga
terjadi reaksi reduksi air :Anoda katoda

2H2O(l) + 2e- → 2OH-(aq) + H2

 Kation selain IA, IIA, Al, dan Mn


Eº reduksi Xn+ > Eº reduksi H2O sehingga terjadi reaksi ion
logam :

Xn+ + ne- → M

2. Pada elektrolisis, reaksi anoda ditentukan berdasarkan jenis


anion, yaitu :
Penentuan reaksi oksidasi pada anoda dilihat dari elektroda yang
menyertai.
 Elektroda Inert
Jika elektroda menyertai berupa unsur C, logam Pt, dan logam
Au maka reaksi bergantung pada jenis anionnya.
a. Jika anion sisa asam halida
Contoh : Cl -, Br-, F-, I, (X)-
Reaksi : 2M- → M2 + 2e-
b. Jika anion sisa asam okso
Contoh : NO3- , CO32- , SO4-
Reaksi : 2H2O(l) → 4H+ + O2 + 4e-
c. Jika anion OH-
Reaksi : 4OH- → 2H2O + O2 + 4e-

 Elektroda aktif
Reaksi oksidasi yang terjadi berasal dari elektroda.
Reaksi : M → Mn+ + ne-

3. Jika elektrolisis berlangsung pada lelehan atau leburan maka


tidak akan terjadi reaksi reduksi air, namun sebaliknya logam IA,
IIA, Mn, dan Al akan tereduksi di katoda.

Sel Elektrolisis | 15
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Kegiatan 3

SEL ELEKTROLISIS DALAM KEHIDUPAN

Indikator
3.6.4 Menganalisis penerapan sel elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari
4.6.1 Merancang satu makalah prosedur penyepuhan benda dari logam dengan ketebalan lapisan
dan luas tertentu
4.6.2 Menyajikan makalah mengenai prosedur penyepuhan benda dari logam dengan ketebalan
lapisan dan luas tertentu

Informasi
Proses elektrolisis banyak digunakan dalam industri, seperti pemurnian logam, produksi zat dan
penyepuhan.

Model 4

Pemurnian Logam

Contoh terpenting dalam bidang pemurnian logam ini adalah pemurnian tembaga. Tembaga digunakan
sebagai bahan kabel listrik. Untuk tujuan tersebut diperlukan tembaga murni, sebab dengan adanya pengotor
dapat mengurangi konduktivitas tembaga. Akibatnya, akan timbul panas dan akan membahayakan
penggunanya.

Sel Elektrolisis | 16
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Gambar 9. Pemurnian logam tembaga

Pertanyaan Kunci

1. Berdasarkan gambar diatas, untuk mendapatkan logam tembaga murni, bagaimanakah susunan rangkaian
alat elektrolisis yang digunakan?
Jawab:
Anoda (kutub positif) yang digunakan adalah logam campuran, yang berupa batang tembaga yang belum
murni. Terdiri dari campuran antara Cu, Zn, dan Fe. Sementara untuk katoda (kutub negatif), digunakan
tembaga murni. Dan larutan elektrolit yang digunakan adalah CuSO4 dengan menggunakan sumber arus
searah (baterai).

2. Tuliskanlah muatan pada anode dan katode pada sel elektrolisis


Jawab:
Pada elektrolisis, anode terletak pada kutub positif sementara katode terletak pada kutub negatif rangkaian.

3. Jika larutan yang digunakan adalah CuSO4


a. Reaksi apakah yang terjadi di katode? Tuliskan reaksinya
Jawab: Cu2+(aq) + 2e-  Cu(s)

b. Reaksi apakah yang terjadi di anode? Tuliskan reaksinya


Jawab:
Cu(s)  Cu2+(aq) + 2e-

4. Berdasarkan jawaban ananda pada pertanyaan diatas, simpulkanlah bagaimanakah proses pemurnian logam
tembaga?
Jawab:
Tembaga yang akan dimurnikan (masih mengandung logam lain) diletakkan pada kutub positif, sehingga
dengan potensial tertentu, akan teroksidasi (larut) menjadi ion Cu2+. Kemudian ion Cu2+ yang dihasilkan akan
mengendap (reduksi) di kutub negatif yang merupakan logam tembaga murni. Selama proses elektrolisis,
akan terjadi endapan logam Cu, sehingga semakin menebal.

Sel Elektrolisis | 17
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Aplikasi

Untuk lebih memahami tentang pemanfaatan proses elektrolisis dalam industri, silahkan ananda menulis
suatu makalah tentang penerapan elektrolisis dalam produksi zat dan penyepuhan logam. Makalah yang ananda
tulis akan Ikutilah format berikut ini untuk menuntun ananda dalam penulisan makalah dipresentasikan didepan
kelas.

Produksi zat

1. Contoh beberapa zat kimia yang diperoleh melalui elektrolisis adalah:


Tembaga murni, logam natrium, gas klorin, gas oksigen, dll.

2. Jelaskanlah proses elektrolisis yang disebut proses klor-alkali


Dalam proses klor-alkali, dilakukan elektrolisis leburan (liquid). Contohnya NaCl sehingga
terjadi reduksi ion Na+ menjadi endapan Na, dan oksidasi ion Cl- menjadi gas klorida (Cl2).

Reaksi di katode: Na+(l) + e-  Na(s)


Reaksi di Anode: 2Cl-(l)  Cl2(g) + 2e-

Penyepuhan logam

1. Penyepuhan logam adalah:


Penyepuhan logam adalah proses pelapisan logam dengan menggunakan logam lain yang
diharapkan, sehingga logam yang dilindungi tersebut memiliki kualitas dan sifat fisik yang
lebih baik.
Contoh : Melapisi sendok stainless dengan perak (Ag).

2. Prinsip kerja penyepuhan logam:


Logam yang akan digunakan untuk melapisi diletakkan di anoda (kutub positif), sehingga
selama proses elektrolisis, akan larut (mengalami oksidasi). Sedangkan logam yang akan
dilapisi diletakkan di katoda (kutub negatif), dimana merupakan tempat terjadinya
pengendapan dari ion yang larut (mengalami reduksi). Kemudian larutan elektrolit yang
digunakan juga mengandung ion yang sama dengan ion hasil oksidasi.

Kasus : melapisi sendok dengan perak (Ag)


Reaksi di katode:Ag+(aq) + e-  Ag(s)
Reaksi di Anode: Ag(s)  Ag+(aq) + e-

Sel Elektrolisis | 18
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Penutup

Tuliskanlah kesimpulan tentang penerapan elektrolisis dalam kehidupan


sehari-hari!

Elektrolisis bersifat aplikatif dan fungsional, sehingga banyak digunakan


dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam laboratorium hingga skala
besar seperti industri. Contohnya adalah pelapisan Cr pada knalpot dan
bemper mobil atau motor dan tujuan agar mengkilap, pemurnian logam
tembaga, proses down dalam produksi natrium, dan lain-lain.

Sel Elektrolisis | 19
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Kegiatan 4

HUKUM FARADAY

Indikator
3.6.5 Mengaplikasikan hukum Faraday untuk menghitung massa logam yang dihasilkan dalam
suatu proses elektrolisis
3.6.6 Menerapkan hukum Faraday untuk menghitung massa logam jika terdapat dua sel
elektrolisis dengan arus yang sama

Informasi

Michael Faraday adalah ilmuwan berkebangsaan Inggris yang menyelidiki hubungan antara jumlah arus listrik
yang digunakan dengan massa zat yang dihasilkan, baik di anoda maupun di katoda pada proses elektrolisis.

Kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukan Faraday adalah sebagai berikut
1. Hukum Faraday I: “Massa zat yang dihasilkan pada tiap-tiap elektrode sebanding dengan kuat arus
listrik yang mengalir pada electrode tersebut”

Keterangan : m = massa zat yang dihasilkan (gram)


i = kuat arus listrik (ampare)
t = waktu (detik)
Q = muatan listrik (coulomb)

2. Hukum Faraday II : “massa dari berbagai zat yang terbentuk pada tiap-tiap elektroda sebanding dengan
massa ekuivalen zat tersebut”

Keterangan : m = massa zat (gram)


w = massa ekuivalen
Ar = massa atom relative suatu zat
e = ekuivalen suatu zat

Penggabungan hukum Faraday I dan II akan menghasilkan persamaan

Keterangan : m = massa zat (gram)


t = waktu (detik)
i = kuat arus listrik (ampare)
Ar = massa atom relative suatu zat
e = ekuivalen suatu zat (jumlah elektron
yang berperan dalam 1 mol zat)

Sel Elektrolisis | 20
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Model 5

Pemurnian Logam

Anoda Katoda

(General Chemistry. 2011 : 940)

Untuk menghitung massa iodin yang dibebaskan selama 5 menit dengan arus 10 Ampere ke dalam
larutan KI, jawab pertanyaan kunci berikut !

Pertanyaan kunci:

1. Perhatikan model diatas. Apakah terjadi reaksi pada katoda? Jika bereaksi sebutkan ciri-cirinya!
Jawab:
Iya, terjadi reaksi pada katoda. Reaksi yang terjadi adalah reaksi reduksi. Ciri-ciri atau bukti dari
-
terjadinya reaksi reduksi pada katoda ialah terbentuknya gas H2 dan ion OH .

2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada katoda!


Jawab:

Sel Elektrolisis | 21
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

3. Apa terjadi reaksi pada anoda? Jika bereaksi sebutkan ciri-cirinya!


Jawab:
Iya, terjadi reaksi pada anoda. Reaksi yang terjadi adalah reaksi oksidasi. Ciri-ciri atau bukti dari
terjadinya reaksi oksidasi pada anoda ialah terbentuknya endapan Iodin (I 2).

4. Tuliskan reaksi yang terjadi pada anoda!


Jawab:

5. Hitunglah jumlah elektron yang terlibat pada masing-masing reaksi di katoda dan anoda!
Jawab:
Pada reaksi di katoda, terdapat jumlah elektron sebanyak . Pada reaksi di anoda, juga terdapat elektron
sebanyak .

6. Hitunglah massa Iodin yang dihasilkan dari elektrolisis tersebut!


Jawab:
I = 10 A
t = 5 menit = 300 s
Ar I = 127

e = 127
Ditanya: massa Iodin? = W?

Jawab:

gr

gr

Aplikasi

1. Hitunglah massa tembaga yang dapat dibebaskan oleh arus 10 ampere yang dialirkan selama 965 detik ke
dalam larutan CuSO4 (Ar Cu = 63,5)

Sel Elektrolisis | 22
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Jawab:
I = 10 A
t = 965 s
Larutan CuSO4
Ar Cu = 63,5
Valensi Cu = 2
Ditanya: W?
Jawab:

2. Aluminium diperolehdari elektrolisis lelehan Al2O3. Berapa aluminium dapat diperoleh setiap jam jika
digunakan arus 100 ampere? (Ar Al = 27)
Jawab:
I = 100 A
t = 3600 s
Larutan Al2O3
Ar Al = 27
Valensi Cu = 3
Ditanya: W?

Jawab:

Sel Elektrolisis | 23
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

3. Sejumlah arus dapat mengendapkan 1,08 gram perak dari larutan perak nitrat (AgNO 3). Jika arus yang
sama dialirkan ke dalam larutan nikel sulfat (NiSO4), berapa gram nikel dapat diendapkan? (Ar Ni = 59,
Ag = 108)
Jawab:
Diketahui:
Larutan 1: AgNO3
Ar Ag = 108
W Ag = 1,08 gram
Valensi = 1
I1 = I2
Larutan 2: NiSO4
Ar Ni = 59
Valensi = 2
Ditanya: W Ni?

Jawab:
(anggap waktunya sama)

Sel Elektrolisis | 24
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Model 6

Baterai

Katoda Anoda

(General Chemistry : 863)

Berapa liter gas hidrogen (STP) yang dapat terbentuk jika arus 10 ampere dialirkan selama 965 detik
kedalam larutan natrium klorida?

F NaCl = F H2

Pertanyaan kunci:

1. Apakah terjadi reaksi pada katoda? Sebutkan ciri-cirinya!


Jawab:
Iya, terjadi reaksi pada katoda. Reaksi tersebut adalah reaksi reduksi air. Hal ini disebabkan potensial
reduksi Na+ lebih kecil daripada air, sehingga Na+ tidak bereaksi melainkan diganti oleh reaksi reduksi air,
yaitu : 2H2O(l) + 2e- → 2OH-(aq) + H2. Ciri-ciri yang dapat dilihat dari reaksi katoda pada gambar adalah
penguraian OH- dan H2 dari H2O sehingga menghasilkan gelembung gas akibat adanya partikel-partikel

Sel Elektrolisis | 25
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

bermuatan (Kation dan Anion) serta gas H2 di dalam elektrolit (NaCl). Gelembung gas tersebut
menandakan adanya reaksi pada katoda. Reaksi ini disebabkan adanya pemicu dari listrik (baterai) yang
mengakibatkan reaksi kimia atau reaksi penguraian elektrolit terbentuk. Pada peristiwa tersebut dinamakan
peristiwa elektrolisis (terjadinya reaksi kimia atau reaksi penguraian elektrolit akibat adanya arus listrik
searah).
Katoda (-) dihubungkan dengan kutub negatif (-) dari baterai sehingga muatan di katoda menjadi negatif,
mengakibatkan elektron mengalir dari elektroda ke kation (+) dari larutan elektrolit sehingga larutan ion
terurai menjadi atomnya yang disebut reduksi. Karena potensial reduksi air lebih besar dari Na + maka yang
direduksi adalah airnya.

2. Tuliskan reaksi yang terjadi pada katoda!


Jawab:
Reaksi pada katoda adalah reaksi reduksi air, yaitu : 2H2O(l) + 2e- → 2OH-(aq) + H2

3. Apakah terjadi reaksi pada anoda? Sebutkan ciri-cirinya!


Jawab:
Iya, terjadi reaksi pada anoda, yaitu reaksi oksidasi pada sisa asam halida (Cl -). Pada hal ini, elektrode
platinum tidak bereaksi karena merupakan elektrode inert dan menyebabkan tidak adanya reaksi pada
logam. Ciri-ciri adanya reaksi pada anoda yaitu terdapat gelembung walaupun tidak sebanyak di katoda
akibat tidak menghasilkan H2, namun gelembung tersebut tercipta karena adanya partikel-partikel
bermuatan pada anoda. Anoda (+) dihubungkan dengan kutub positif (+) dari baterai sehingga muatan di
anoda menjadi positif, mengakibatkan penarikan anion (-) dari larutan elektrolit yang disebut oksidasi.
Anion (-) berupa Cl- tertarik ke elektrode karena positif. Hal tersebut merupakan ciri-ciri dan bukti adanya
reaksi pada anoda.

4. Tuliskan reaksi yang terjadi pada anoda!


Jawab:
Reaksi pada anoda adalah reaksi oksidasi sisa asam halida (Cl -), yaitu : 2Cl- → Cl2 + 2e-

5. Hitunglah jumlah mol elektron dengan menggunakan persamaan pada informasi!


Jawab:

Mol e- = = = F

6. Hitunglah jumlah mol hidrogen yang terdapat pada reaksi di katoda!


Jawab:

Mol H2 = = = 0,05 mol

Sel Elektrolisis | 26
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

7. Hitunglah volume hidrogen pada keadaan STP yang terdapat pada katoda!
Jawab:
Mol H2 =

0,05 mol =

Aplikasi

1. Kuat arus listrik sebesar 10 ampere dipakai untuk melapisi logam seng dengan tembaga 0,59 gram (Ar Cu
= 63,5), maka berapakah waktu yang diperlukan?
Jawab:
Cu
W = 0,59 gr
I = 10 A
Ar Cu = 63,5
Valensi = 2
Ditanya: t?
Jawab:

2. Berapa ampere arus yang diperlukan untuk mengendapkan 40,29 gram perak (Ar Ag = 108) dari
elektrolisis garam Ag selama 1 jam?
Jawab:
Ag
W = 40,29 gr
Ar = 108
Valensi = 1
t = 3600 s
Ditanya: I?

Sel Elektrolisis | 27
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

3. Larutan H2SO4 dielektrolisis dengan elektroda Pt, jika jumlah muatan listrik yang mengalir 1,2 faraday,
maka berapa liter gas hidrogen yang dihasilkan di katoda apabila diukur pada keadaan STP?
Jawab:
Diketahui:
Larutan H2SO4
Elektroda Pt
Mol elektron = 1,2 F
Ditanya: V H2?
Jawab:
Reaksi pada katoda:
Menggunakan perbandingan koefisien

Mol H2 = 0,6

4. Pada elektrolisis larutan CuSO4 dihasilkan gas oksigen sebanyak 1,12 liter. Berapakah arus yang dialirkan
jika pengukuran itu dilakukan pada keadaan standar?
Jawab:
Diketahui:
Larutan CuSO4
Hasil: V O2 = 1,12 L
V STP
Ditanya: I?
Jawab:
Anggap t = 1 s

Reaksi pada katoda:


Menggunakan perbandingan koefisien
Mol O2 = 0,05

Mol elektron = 0,2

Sel Elektrolisis | 28
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

5. Jika listrik sebanyak 0,4 F dialirkan ke dalam larutan tembaga(II) sulfat dengan elektroda Pt, tentukan
massa tembaga di katoda dan volume gas yang terbentuk di anoda (STP). (Ar Cu = 63,5)
Jawab:
Diketahui:
Mol elektron = 0,4 F = 0,4
Larutan CuSO4
Ar Cu = 63,5
Valensi = 2
Elektroda Pt
Ditanya: W tembaga di katoda? V O2 di anoda?
Jawab:
Reaksi di katoda:
Reaksi di anoda:
a. Perbandingan koefisien

Mol Cu = 0,2

W = 12,7 gr

b. Perbandingan koefisien

Mol O2 = 0,1

V O2 = 2,24 L

Sel Elektrolisis | 29
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Penutup

Berdasarkan pembelajaran yang telah dilakukan simpulkanlah aplikasi


hukum faraday pada sel elektrolisis :

Hukum Faraday merupakan hukum yang menyelidiki hubungan antara jumlah


arus listrik yang digunakan dengan massa zat yang dihasilkan, baik di anoda
maupun di katoda pada proses elektrolisis. Hukum Faraday terbagi menjadi 2,
yaitu:

Hukum Faraday I yang berbunyi, “Massa zat yang dihasilkan pada tiap-tiap
elektrode sebanding dengan kuat arus listrik yang mengalir pada electrode
tersebut.”

Hukum Faraday II yang berbunyi, “Massa dari berbagai zat yang terbentuk pada
tiap-tiap elektroda sebanding dengan massa ekuivalen zat tersebut.”

Aplikasi Hukum Faraday ini dapat diterapkan dan digunakan untuk menghitung
massa endapan di katoda, volume gas di katoda dan anoda, mol elektron yang
digunakan, serta dapat juga untuk menghitung pH disekitar katoda dan anoda.

Sel Elektrolisis | 30
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Latihan

1. Berapa liter gas oksigen (STP) dapat terbentuk jika arus 5 ampere dialirkan selama 10 menit ke dalam
larutan asam sulfat?
Jawab:
I = 5A
t = 600 s
V (STP)
Larutan H2SO4
Ditanya: V O2?
Jawab:
Reaksi di anoda:

V O2 = 0,168 L

2. Arus sebesar I ampere dapat mengendapkan 2,16 gram pereak dari larutan perak nitrat dalam 1 jam.
Berapa liter gas oksigen dapat dihasilkan jika arus yang sama dialirkan ke dalam larutan asam sulfat
selama 2 jam? (Ar Ag= 108)
Jawab:
Diketahui:
Larutan 1: AgNO3
W = 2,16 gr
t = 3600 s
Ar Ag =108
Valensi = 1
I1 = I2
Larutan 2: H2SO4
t = 7200 s
Ditanya: V O2?
Jawab:
Larutan AgNO3

Sel Elektrolisis | 31
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Reaksi di anoda:

V O2 = 0,224 L

3. Pada pada elektrolisis larutan CuSO4 dihasilkan 25,4 gram endapan Cu pada katoda. Hitunglah volum gas
H2 (STP) yang dibebaskan pada elektrolisis larutan H2SO4 encer dengan jumlah arus yang sama. (Ar Cu =
63,5; O = 16)
Jawab:

Diketahui:
W = 25,4 gr
V (STP)
Ar Cu = 63,5
Valensi = 2
= 31,75
Ar O = 16
Ditanya: V H2?
Jawab:

F = Mol e = 0,8

Reaksi pada katoda:

Mol H2 = 0,4

V O2 = 8,96 L

Sel Elektrolisis | 32
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Kunci Jawaban

Model 1

1. Berdasarkan Gambar 2, tuliskanlah susunan alat dan bahan yang dibutuhkan pada sel elektrolisis!
Jawab:
Wadah, larutan elektrolis, elektroda (anoda dan katoda), baterai, kawat
2. Berdasarkan Gambar A, apakah yang menjadi anode dan katode pada sel elektrolisis tersebut?
Jawab:
Katoda : sendok besi, Anoda: perak
3. Jika larutan yang digunakan pada proses elektrolisis diatas adalah AgNO3, bagaimanakah proses ionisasi
AgNO3 dalam air?
Jawab:
Menjadi ion Ag+ dan NO3-
4. Berdasarkan video, spesi apakah yang mengalami oksidasi di anode? Tuliskanlah reaksi oksidasinya!
Jawab:
Logam Perak
5. Berdasarkan video, spesi apakah yang mengalami reduksi di katode?
Jawab:
Sendok besi
6. Berdasarkan video dan Gambar 4, dimanakah terbentuknya endapan? (anode / katode)? Jelaskan!
Jawab:
Di katode, terbentuk endapan perak atau perak melapisi permukaan sendok besi. Karen Ag + menangkap
satu elektron yang dialirkan oleh sumber arus, sehingga membentuk lapisan tipis perak pada katoda.
7. Berdasarkan video dan jawaban ananda pada pertanyaan kunci 4 dan 5, dari manakah elektron bergerak?
(anode ke katode / katode ke anode)
Jawab:
Dari anode ke katode
8. Berdasarkan video yang ditampilkan dan informasi yang ananda peroleh, bagaimanakah prinsip kerja
dari sel elektrolisis?
Jawab:
Pada elektrolisis, dibutuhkan suatu rangkaian yang disebut sel elektrolisis. Dimana anode bermuatan
positif karena melepaskan elektron, dan katode bermuatan negatif, karena terjadi penangkapan elektron.
Pada sel elektrolisis dibutuhkan sumber arus agar reaksi kimia dapat berlangsung. Pada Anode terjadi
pelepasan elektron dan katode penangkapan elektron

Model 2

1. Tuliskan ion-ion dalam larutan CuSO4!


Jawab:
Cu2+ dan SO42-
2. Berdasarkan Gambar 7 diatas, elektrode yang digunakan adalah Pt. Apakah
elektroda Pt ikut bereaksi? Jelaskan!
Jawab:
Tidak ikut bereaksi, karena elektrode inert
3. Bagaimana muatan katode pada sel elektrolisis?
Jawab:
Negatif
4. Kemungkinan reaksi yang terjadi pada katode adalah reduksi ion Cu2+ atau reduksi air. Tuliskanlah
reaksi reduksi ion Cu2+ dan reduksi air beserta Eo masing-masing!
Jawab:

Sel Elektrolisis | 33
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Cu2+ (aq) + 2e → Cu (s) Eo = + 0,34 V


2H2O (l) + .2e → 2 OH (aq) + H2 (g)
-
Eo = - 0,83V
5. Berdasarkan nilai potensial elektroda standar, reduksi spesis apakah yang memiliki nilai lebih positif?
Maka dari pada itu, manakah spesi yang akan tereduksi pada katode?
Jawab:
Cu2+ (aq) + 2e → Cu (s),
6. Bagaimana muatan anode pada sel elektrolisis?
Jawab:
Positif
7. Kemungkinan reaksi yang terjadi di anode adalah oksidasi ion SO42-dan oksidasi air. Tuliskanlah reaksi
oksidasi ion SO42- dan oksidasi air dan beserta Eo masing-masing!
Jawab:
SO42- (aq) → S2O82- (aq) + 2e Eo = - 2,71 V
2H2O (l) → 4 H (aq) + O2 (g) + 4e
+
Eo = - 1,23 V
8. Berdasarkan nilai potensial elektroda standar, oksidasi spesi apakah yang memiliki nilai lebih positif?
Maka dari pada itu, manakah spesi yang akan teroksidasi pada anode?
Jawab:
2H2O (l) → 4 H+ (aq) + O2 (g) + 4e
9. Tuliskan reaksi total yang terjadi pada kedua elektroda tersebut!
Jawab:
Katode: Cu2+ (aq) + 2e → Cu (s)
Anode: 2H2O (l) → 4 H+ (aq) + O2 (g) + 4e
Reaksi Total: 2Cu2+ (aq) + 2H2O → Cu (s) 4 H+ (aq) + O2 (g)

Model 3

1. Tuliskan ion-ion dalam lelehan Natrium Klorida!


Jawab:
Na+ dan Cl-
2. Berdasarkan Gambar 8 diatas, elektrode yang digunakan adalah C. Apakah elektroda C ikut bereaksi?
Jelaskan!
Jawab:
Tidak, karena elektroda inert
3. Bagaimana muatan katode pada sel elektrolisis? Dan tuliskanlah reaksi yang terjadi pada katode tersebut!
Jawab:
Muatan Katode: Negatif
Na+ + e → Na (l)
4. Bagaimana muatan anode pada sel elektrolisis? Dan tuliskanlah reaksi yang terjadi pada katode tersebut!
Jawab:
Muatan Anode: Positif
2Cl- → Cl2 (g) + 2e
5. Tuliskan reaksi total yang terjadi pada kedua elektroda tersebut!
Jawab:
Katode: Na+ + e → Na (l)
Anode: 2Cl- → Cl2 (g) + 2e
Reaksi Total: Na+ + 2Cl- → Na (l) + Cl2 (g)

Sel Elektrolisis | 34
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

KEPUSTAKAAN

Chang, Raymond. 2010. Chemistry 10th Edition. New York : McGraw Hill.

Ebbing, Darrell D., Steven D. Gammon. 2009. General Chemistry Ninth Edition. New York : Houghton Mifflin

Company

Mc Murry, John dan Robert C., Fay. 2004. Chemistry fourth edition. New Jersey : Pearson Education

International

Silberberg, Martin S. Principles of General Chemistry Second Edition. New York : McGraw Hill

Tro, Nivaldo, J. 2011. Chemistry a Molecular Approach, Second Edition. United States of America : Pearson

Education, Inc

Sel Elektrolisis | 35

Anda mungkin juga menyukai