Anda di halaman 1dari 2

Reaksi toksik

1. Reaksi Toksik Toxoplasma gondii:


- Efek Toksik: Kerusakan pada sistem saraf pusat, gangguan pada sistem kekebalan tubuh,
kerusakan pada organ seperti otak, mata, dan jantung.
- Gejala klinis yang pada umumnya dirasakan oleh penderita adalah keluhan pada pencernaan
seperti mual dan muntah, keluhan pernapasan berupa sesak nafas, sakit kepala, lemas, nyeri
pada otot, serta anemia. Infeksi toksoplasmosis pada individu dengan permasalahan
imunnodefi siensi akan mengakibatkan manifestasi penyakit dari stadium ringan hingga berat
bergantung pada imunodefi siensi yang dirasakan
- Infeksi tahap akut akibat Toxoplasma gondii mengakibatkan adanya pembengkakan pada
limfoglandula (lgl) mesenterika dan terjadi degenerasi sel parenkim hati. Pada manusia gejala
infeksi akut adalah nyeri, pembengkakan pada beberapa limpoglandula (lgl cervical, lgl
supraclavicular, lgl inguinal), panas, sakit kepala, nyeri otot, anemia, dan komplikasi paru.
Gejala tersebut dapat disalah-artikan dengan gejala flu. Toksoplasmosis akut dapat
menyebabkan kematian pada pasien immunocompromised seperti penderita AIDS.

Sumber : Prayuani Dwi Agustin dan J. Mukono. (2015). GAMBARAN KETERPAPARAN


TERHADAP KUCING DENGAN KEJADIAN TOKSOPLASMOSIS PADA PEMELIHARA
DAN BUKAN PEMELIHARA KUCING DI KECAMATAN MULYOREJO, SURABAYA.
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 8, No. 1 : hal 105-106

https://media.neliti.com/media/publications/105146-ID-none.pdf

2. Reaksi Toksik Plasmodium spp. (Penyebab Malaria):


- Efek Toksik: Kerusakan sel darah merah, gangguan organ seperti hati dan limpa, kerusakan
vaskular, gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
- Gejala malaria berat yang paling sering adalah demam tinggi, anemia progresif, kegagalan
multi organ, penurunan kesadaran, koma (gejala malaria serebralis) hingga kematian.

Sumber : Putu Indah Budi Apsari. (2019). ASPEK MOLEKULER MALARIA BERAT.
Jurnal Lingkungan & Pembangunan, Vol. 3 No. 1 : Hal. 49

https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana/article/view/1040/742

3. Reaksi Toksik Giardia lamblia:


- Efek Toksik: Kerusakan pada mukosa usus, gangguan pencernaan, diare, malabsorpsi
- Infeksi Giardia lamblia dapat terjadi jika kista dari parasit di lingkungan tertelan, sampai pada
saluran lambung trofozoit akan masuk ke dalam lingkungan yang kurang asam dan empedu
pada usus halus bagian atas
- Fase akut biasanya dimulai dengan gejala gastrointestinal berupa mual dan muntah. Fase akut
giardiasis berlangsung 3 – 4 hari dan fase kronik berlangsung selama dua tahun atau lebih
ditandai dengan penurunan berat badan akibat diare intermitten sehingga menyebabkan
malabsorbsi
Sumber : Dwi Septia Nengsih , Sigit Ari Saputro , Khuliyah Candraning Diyanah. (2020).
PREVALENSI GIARDIASIS DAN KONDISI HYGIENE PERORANGAN PADA MURID
PAUD DI KB-TK AL AMIN PACIRAN LAMONGAN. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 19
No 2 : Hal 95

http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/jek/article/download/2893/1890

Anda mungkin juga menyukai