Retno Wulandari
2915111128
Skripsi yang diajukan kepada Universitas Negeri Jakarta sebagai salah satu
persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
2019
ABSTRAK
Retno Wulandari. 2019. Analisis Makna Usui sebagai Polisemi dalam Kalimat
Bahasa Jepang. Skripsi, Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Jakarta.
Dalam Bahasa Indonesia ada banyak kata yang memiliki arti lebih dari satu,
begitupun dalam Bahasa Jepang. Meskipun pengucapan dan penulisannya sama
tetapi apabila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, kata-kata tersebut dapat
berubah maknanya sesuai dengan konteks kalimat yang menyertainya. Kata seperti
ini dalam lingkup linguistik disebut dengan polisemi atau dalam Bahasa Jepang
lebih dikenal dengan tagigo. Dalam Bahasa Jepang usui merupakan kata
berpolisemi. Usui merupakan adjektiva yang memiliki makna dasar yaitu tipis,
namun padanan kata usui dalam Bahasa Indonesia dapat berbeda dari makna
dasarnya dengan menyesuaikan konteks kalimat yang menyertainya. Metode
analisis yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik yang digunakan
dalam menganalisis penelitian polisemi ada tiga cara. Pertama, dengan pemilihan
makna. Kedua, dengan menentukan makna dasar kata tersebut. Ketiga, dengan
mendeskripsikan hubungan keterkaitan antar makna yang ada dalam kalimat. Data
yang digunakan dalam penelitian ini berupa jitsurei yang bersumber dari koran
digital seperti koran Yomiuri Digital (www.yomiuri.com), koran NHK Digital
(www.nhk.co.jp), koran Asahi Digital (www.asahi.com), koran Jakarta Shimbun
Digital (www.jakartashimbun.com), dan beberapa sumber berasal dari buku cetak
berbahasa Jepang. Hasil penelitian ini, usui memiliki 12 makna. Makna dasar usui
adalah tipis, sedangkan makna perluasannya yang dipengaruhi oleh alat indra antara
lain adalah sedikit, muda, hambar atau tidak begitu terasa, rendah, samar atau redam,
cair atau encer, tidak begitu~ atau tidak terlalu ~, lemah, kurang, remang-remang
atau redup, jarang dan yang terakhir adalah kecil.
iv
ABSTRACT
Retno Wulandari. 2019. The Analysis of Usui’s Mean as Polysemy in Japanese Sentences.
Thesis, Japanese Department. Language and Art Faculty, The State University of Jakarta.
In Indonesian there are many words that have more than one meaning as well as in
Japanese. Although the pronunciation and writing are same but when translated into
Indonesian the words can change their meaning according to the context of the
accompanying sentence. Words like this in scope of linguistics called Polysemy or in the
Japanese better known as tagigo. One of Polysemy word in Japanese is Usui. Usui is an
adjective that has a basic meaning is thin, but in another sentence can be change into
another word. This research uses descriptive qualitative method. There is three ways for
us to analysis the polysemy. First, by sorting the means. Second, by deciding the basic
meaning of the words and third by describing the relatedness of those means. The data in
here were collected from various sources that almost all was online news or articles like
Yomiuri Digital (www.yomiuri.com), NHK Digital (www.nhk.co.jp), Asahi Digital
(www.asahi.com), Jakarta Shimbun Digital (www.jakartashimbun.com), and also the
other Japanese’s website or Japanese’s book by using documentation technic. The result
of this research shows that usui has 12 means. The basic means is thin. The other means
of usui are little, (color) light, tasteless, vague, low, dim, fluid, not very~, weak, less, rare,
and small.
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan seluruh alam yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang, karena atas karunia-Nyalah kita masih dapat hidup
di dunia, mampu mencari ilmu dan berusaha terus memperbaiki diri. Shalawat serta
salam mari kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, pemimpin
terbaik sepanjang masa yang tidak pernah lelah menyebarkan kebaikan.
Alhamdulillahirobbilalamin berkat rahmat dan karunia dari Allah SWT, penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Makna Usui sebagai Polisemi
dalam Bahasa Jepang ini, yang merupakan salah satu persyaratan kelulusan dan
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis sangat menyadari keterbatasan
kemampuan yang penulis miliki baik dari segi penelitian maupun penulisan yang
masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki kekurangan dalam
penelitian ini sehingga menjadi lebih baik lagi. Penulis juga menyadari banyaknya
bantuan, dukungan dan do’a yang telah penulis terima, dari banyak pihak, bukan
hanya dalam penulisan skripsi tapi juga dalam menjalani kehidupan perkuliahan
yang tanpa bantuan, dukungan dan do’a dari mereka penulis sangat menyadari tidak
akan mampu sampai pada titik ini dan menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Intan Ahmad selaku PLH Rektor Universitas Negeri Jakarta.
2. Ibu Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Jakarta.
3. Ibu Dra. Yuniarsih, M.Hum., M.Ed. selaku Koordinator Program Studi Bahasa
Jepang, Universitas Negeri Jakarta yang telah mengizinkan penulis untuk
melakukan penelitian dan menulis skripsi ini, memotivasi penulis untuk
pantang menyerah hingga terselesaikannya skripsi ini.
4. Ibu Frida Philiyanti, M.Pd. selaku Pembimbing Akademik yang telah banyak
membantu penulis dalam penulisan skripsi ini, meluangkan waktu,
menyumbangkan pikiran dan tenaga untuk membimbing penulis hingga
terselesaikannya skripsi ini, serta selalu memberikan motivasi dan saran yang
xi
luar biasa untuk kemajuan penulis baik dalam bidang akademik maupun non
akademik.
5. Ibu Eky Kusuma Hapsari, S.S., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing I yang
dengan sangat sabar telah membantu, memberikan waktu, tenaga dan
menyumbangkan pemikiran dalam penulisan skripsi ini untuk membimbing
penulis hingga terselesaikannya skripsi ini. Tidak lupa juga Beliau selalu
memberikan motivasi dan saran di saat penulis sedang down demi
mempertahankan gelar sarjana penulis.
6. Ibu Dr. Nia Setiawati, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang juga dengan
sabar telah banyak membantu, memberikan semangat serta saran, memberikan
waktu, tenaga dan menyumbangkan pemikiran dalam penulisan skripsi ini
untuk membimbing penulis hingga terselesaikannya skripsi ini.
7. Seluruh dosen dan staf Program Studi Bahasa Jepang Universitas Negeri
Jakarta. Para dosen luar biasa yang telah memberikan banyak ilmu, bimbingan
dan dukungan selama penulis menjalankan perkuliahan di Universitas Negeri
Jakarta.
8. Terima kasih banyak ditunjukkan kepada kedua orang tua tercinta yaitu Alm.
Bapak Mamat dan Ibu Sayidah berkat do’a dan restu yang tiada hentinya dari
mereka, penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Kakak pertama Darmawan
serta istri Ibu Sri Utami dan kakak kedua Darwati serta suami Bapak Ahmad
Abdul Wachid yang selalu senantiasa mendo’akan, mengingatkan,
menyemangati, memotivasi, memberikan kasih sayang dan bantuan yang tidak
kenal pamrih kepada penulis.
9. Terima kasih banyak kepada Takahashi Kouji yang dengan sabar sejak tahun
2013 membantu selama masa perkuliahan, membantu penulis selama masa
menjadi pembelajar Bahasa Jepang di Jepang. Sampai saat ini, selalu siap
membantu, memberikan waktu, mencarikan data, memberikan pendapat,
mengoreksi setiap penerjemahan ke Bahasa Jepang, menghibur ketika penulis
mulai jenuh mengerjakan skripsi, memberikan kasih sayang, menyemangati,
memotivasi, memberikan banyak saran dan masukan, dsb yang tidak kenal
pamrih kepada penulis.
10. Terima kasih banyak kepada Mr. Takahashi Tadayoshi dan Mrs. Takahashi
Kurumi yang selalu memberikan dukungan, saran, semangat, motivasi sampai
penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
11. Semua teman-teman seperjuangan angkatan 2011, khususnya Siska, Herrad,
xii
Nisa, Asya, Agung, Lia, Syifa, Kania, Vidy, Yulia, Fafah, Febri, dan Fira, yang
selama ini menjadi teman baik bagi penulis dan saling mendukung dan
membantu dalam berbagai kegiatan, saling berbagi kenangan selama proses
perkuliahan baik suka maupun duka.
12. Terima kasih kepada Andi Ando yang selalu memberikan ceramah, pencerahan,
support, motivasi, memarahi, mengkritik, menghibur, dengan lawakan jayus,
dan selalu menjadi pendengar setia curhatan penulis, teman debat hal-hal
sepele sampai luar biasa di luar nalar hingga membuat penulis naik darah.
13. Seluruh staff di lembaga bahasa Jepang ABAC yang membantu dan
memberikan dukungan selama penulis mengerjakan skripsi.
14. Terima kasih kepada Mr. Toru Yomoda yang telah memberikan waktu dan
memberikan ilmu dan pengetahuan tentang penggunaan kata usui pada
masakan.
15. Terima kasih kepada Mrs. Matsui yang sudah memberikan waktu untuk diskusi
dan penyamaan pemikiran pada penerjemahan ke Bahasa Indonesia.
16. Seluruh keluarga besar mahasiswa Jurusan Bahasa Jepang Universitas Negeri
Jakarta, senpaitachi dan kouhaitachi yang telah mendukung dan memberikan
saran, informasi akademis dan menjawab pertanyaan penulis pada saat
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
17. Semua pihak yang telah membantu penulis dan mendukung penulis dari awal
hingga saat ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah
SWT membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga tulisan ini
dapat bermanfaat bagi banyak pihak, khususnya bagi penulis sendiri, bagi
almamater, bagi ilmu pendidikan bahasa Jepang dan bagi negeri tercinta Indonesia.
xiii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
RESUME......................................................................................................... v
1. Semantik ........................................................................................ 11
xiv
1.5 Relasi Makna ........................................................................... 18
2. Polisemi.......................................................................................... 22
5. Usui .............................................................................................. 31
xv
B. Interpretasi Data .................................................................................... 52
A. Kesimpulan ........................................................................................... 96
Lampiran
Lampiran 1 Surat Pernyataan dari Expert (Executive Cheff, Mr. Toru Yomoda)
xvi
DAFTAR BAGAN
xvii
DAFTAR TABEL
5.5 Makna Perluasan “(Rasa) Hambar, Tidak Begitu Terasa~” .......................... 100
5.9 Makna Perluasan “(Aroma, Wangi, Keharuman) Tidak Begitu~ .................. 102
5.16 Jenis Alat Indra yang Digunakan pada Sumber Data .................................. 108
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
komunikasi setiap harinya manusia tidak luput dari bahasa. Bahasa dapat
dinyatakan dengan dua cara pertama, melalui media lisan dan kedua, melalui
media tulisan. Kedua cara itu mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk
menyampaikan ide, pikiran, pendapat, perasaan, berita atau hal-hal lain kepada
Setiap negara di dunia ini memiliki bahasa tersendiri dan bahasa tersebut
dapat menjadi ciri khas dan identitas setiap negara. Perbedaan bahasa pada
orang. Melalui bahasa kita dapat memahami budaya, sejarah dan karakteristik
masyarakat suatu negara. Maka dari itu tidak sedikit lembaga pendidikan
formal dan informal menyediakan pelajaran bahasa ibu maupun bahasa asing,
salah satunya adalah Bahasa Jepang. Berdasarkan survei yang diadakan The
Istilah Bahasa Jepang atau disebut juga Kokugo yang berarti bahasa bahasa
1
2
bahasa lisan yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, sedangkan bahasa tulisan
terdapat pada bahasa Jepang atau disebut dengan moji di dalamnya terdapat
huruf kanji, hiragana, katakana dan roomaji. Seperti bahasa Indonesia, bahasa
joshi (partikel).
sering disebut juga keiyoushi yaitu kelas kata yang menyatakan sifat atau
dapat membentuk frasa tanpa bantuan kelas kata lain. Dalam bahasa Jepang
kata yang termasuk i-keiyoushi diakhiri dengan silabel /i’/, tetapi terdapat
na-keiyoushi atau yang sering disebut juga keiyoudoushi yaitu kelas kata yang
mirip dengan doushi sedangkan artinya mirip dengan keiyoushi, maka kelas
Jepang juga diartikan sebagai kata sifat. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa
Jumlah kata sifat dalam bahasa Jepang ada banyak, tidak sedikit di antara
kata-kata tersebut ada kata sifat yang termasuk dalam berpolisemi atau
Jepang. Dalam bahasa Indonesia kata bisa dianggap sebagai polisemi apabila
memiliki makna lebih dari satu. Tidak hanya dalam bahasa Indonesia dalam
bahasa Jepang juga terdapat kata berpolisemi dan berhomonim. Polisemi dalam
atau tagigo harus dibedakan dengan istilah homonim atau douon’igigo karena
batasan yang jelas mengenai kedua istilah tersebut yaitu, polisemi atau tagigo
4
merupakan kata yang memiliki makna lebih dari satu, dan setiap makna
(enam) makna :
Selain itu pada kata ‘kursi’ yang berarti ‘tempat duduk’ dan dapat berarti
Contohnya pada kata ‘hak’ dalam kata ‘hak asasi manusia’ dan hak dalam kata
‘hak sepatu’.
diantaranya verba agaru dari hasil analisis tentang polisemi verba agaru
memiliki arti naik. Sebagian dari makna verba tersebut sebagai polisemi dapat
(Sutedi, 2003:144)
Ini merupakan makna dasar (kihon-gi) verba agaru, yaitu naik secara
ruang dari bawah ke atas, salah satu contohnya bisa dilihat pada conoh (1).
Perluasan makna secara metafora dapat dilihat dalam beberapa contoh berikut.
(2) 相手のゴールの前にアガッテきた。
(Sutedi, 2003:144)
(3) 部長から社長にアガル。
(Sutedi, 2003:144)
(4) 大学にアガル。
Daigaku ni agaru.
(Sutedi, 2003:144)
(5) 証拠、犯人がアガル。
Shouko/hannin ga agaru.
Bukti/penjahat ditemukan.
(Sutedi, 2003:144)
naik secara fisik sudah tidak terlihat lagi. Ungkapan seperti ini dalam bahasa
6
mengintruksikan maju atau mundur dengan kata maju atau mundur dengan kata
naik dan turun dalam pertandingan sepak bola. Salah satu kesamaannya dengan
naik secara fisik, yaitu perlunya energi dan banyaknya hambatan. Seorang yang
naik ke atas, memerlukan energi yang tinggi dibanding turun. Begitu pula
dengan orang yang kedudukannya lebih rendah. Sama halnya, benda yang
berada di tempat tinggi lebih mudah terlihat dibanding dengan benda yang
berada di bawah. Pada contoh (4) juga ada kesamaannya, siswa SMU dengan
makna naik meluas menjadi semakin jelas, penjahat atau bukti yang tadinya
tidak jelas menjadi nampak, karena telah ditemukan, dan banyak lagi alasannya.
masing memiliki arti yang berbeda. Contoh dari douon’igigo adalah “hashi”
Usui dalam kamus bahasa Jepang yang tertulis memiliki makna tipis,
(warna) muda, dan rasa (tawar atau hambar). Pada kamus Sanseido Kokugo
(6) 壁が薄くて隣の部屋の音がうるさい。
(7) このノートはとても薄い。
(ukuran) yang tipis yang dapat dilihat oleh indra penglihatan. Pada
contoh (6) usui terdapat referen yaitu dinding tembok yang tipis, dan
pada contoh (7) usui terdapat referen yaitu buku catatan yang tipis.
bahasa Indonesia.
8
(8) このジュースはうすくておいしくない。
(9) 母の料理は味付けが薄かった。
Pada contoh nomor (8) dan nomor (9) usui memiliki arti hambar
yang kurang bumbu atau rasa. Pada kedua contoh kalimat ini tidak ada
referen dan tidak ada ukuran melainkan hanya dirasakan oleh indra
(10) 彼の話は信憑性が薄い。
Pada contoh nomor (10), ada dua makna pada kata usui, yaitu
‘tipis’ dan ‘rendah’. Pada contoh ini usui mengalami perluasan makna
dari makna tipis menjadi rendah. Hubungan antara rendah dan tipis
Berdasarkan contoh-contoh di atas arti dari usui tidak hanya tipis, warna
(muda) dan rasa (tawar atau hambar), ada juga yang diartikan rendah pada
contoh nomor (10). Perluasan makna yang terjadi pada kosakata usui terjadi
berdasarkan keadaan, derajat atau tingkatan. Munculnya arti lain pada contoh
nomor (10) memungkinkan adanya arti-arti lain pada usui, sehingga perlu
diteliti lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis bermaksud melakukan penelitian
perluasan makna yang terjadi pada kosakata usui dan menjadikan bahan skripsi
dengan judul Analisis Makna Usui sebagai Polisemi dalam Kalimat Bahasa
Jepang.
Fokus penelitian pada skripsi ini adalah makna Usui sebagai polisemi
alat indra.
C. Rumusan Masalah
kalimatnya?
10
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui makna usui sebagai polisemi jika dilihat dari konteks
kalimatnya.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
yang berguna bagi pengajar bahasa Jepang mengenai makna usui. kemudian
KERANGKA TEORI
A. Deskripsi Teoritis
1. Semantik
berasal dari kata Yunani sema yang artinya bermakna atau berarti. Kata
studi linguistik mempelajari makna atau arti dalam bahasa dalam Chaer
(2009:2). Hal ini dapat dipahami berdasarkan pendapat para ahli sebagai
berikut :
bidang kajian atau cabang linguistik yang mengkaji arti bahasa atau
11
12
manusia.
mengekspresikan makna.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata makna diartikan : (i) arti:
ia memperhatikan makna setiap kata yang terdapat dalam tulisan kuno itu,
(ii) maksud pembicara atau penulis, (iii) pengertian yang diberikan kepada
oleh Ullmann dalam Pateda (2010:82) yaitu istilah: name, sense, dan think.
Soal makna terdapat dalam sense, dan ada hubungan timbal balik antara
13
makna.
(2010:88-96) yakni (i) pengertian (sense), (ii) nilai rasa (feeling), (iii) nada
1. Pengertian (sense)
rasa dan perasaan. Aspek makna yang berhubungan dengan nilai rasa
3. Nada (tone)
makna nada juga berhubungan dengan aspek yang berniai rasa. Nada
4. Maksud (intention)
merupakan maksud, senang atau tidak senang, efek usaha keras yang
antara lain makna kata (go no imi), relasi makna (go no imi kankei)
antarsatu kata dengan kata yang lainnya, makna frase dalam satu ideom
seperti bahasa Jepang, baru akan berjalan dengan lancar jika setiap kata
yang berbeda.
merupakan sinonim. Lalu antara kata sifat takai “tinggi” dan hikui
kutsu o kau “membeli buku” dan hara ga tatsu “perut berdiri (marah)”
16
merupakan suatu frase. Frase hon o yomu dan kutsu o kau dapat
hon, kutsu, kau, dan o. Tetapi, untuk frase “hara ga tatsu” meskipun
bahasa Jepang ada frase yang bermakna leksikal saja, ada frase yang
berbeda hal ini ditentukan oleh kata yang menjadi unsur kalimat
tersebut dan dalam suatu kalimat yang sama mengandung dua makna
relasi makna antara suatu kata dengan kata lainnya, dalam kalimat pun
ada tiga yaitu, (1) makna leksikal dan makna gramatikal, (2) makna
denotatif dan makna konotatif, (3) makna dasar dan makna perluasan.
unsur gramatikalnya, atau bisa dikatakan sebagai makna asli suatu kata.
Dalam bahasa Jepang joshi “partikel” dan jodoushi ”kata bantu” tidak
bahasa seperti suatu objek atau gagasan yang bisa dijelaskan dengan
seperti ini.
18
Makna dasar merupakan makna asli yang dimiliki oleh suatu kata.
Makna asli yang dimaksud adalah makna bahasa yang digunakan pada
masa sekarang ini. Makna dasar terkadang disebut juga sebagai makna
sama, dan ada kata yang maknanya lebih dari satu. Hubungan makna
tampak pula jika kata akan dirangkaikan dengan kata lain sehingga akan
terlihat makna dalam pemakaian bahasa. Relasi makna dalam bahasa dapat
1. Antonimi
Kuno anoma yang berarti nama, dan anti yang berarti melawan).
Makna harfiahnya nama lain untuk benda yang lain. Verhaar dalam
kata, tetapi dapat juga frasa atau kalimat) yang dianggap bermakna
antonim diantaranya :
2. Hiponimi
Kuno omona yang berarti makna, dan hypo yang berarti di bawah).
ungkapan (biasanya kata, tetapi dapat juga frasa atau kalimat) yang
3. Homonimi
Kuno onoma yang berarti nama, dan homos yang berarti sama). Secara
ungkapan (biasanya kata, tetapi dapat juga frasa atau kalimat) yang
a. Bisa
b. Bulan
4. Polisemi
that same word may have a set of different meanings.” Suatu kata
word which has two (or more) related meanings.” Sedangkan Zgusta
mengatakan, “All the possible sense the possible sense the word has.”
polisemi adalah kata yang mengandung makna lebih dari satu atau
lokomotif.
pimpinan stasiun.
5. Sinomini
Kuno omona yang berarti makna, dan syn yang berarti dengan).
Makna harfiahnya adalah nama lain untuk benda yang sama. Zgusta
kata tetapi dapat pula frasa atau kalimat) yang kurang lebih sama
dikemukan. Batasan atau definisi itu, ialah: (i) kata-kata acuan ekstra
linguistik yang sama, misalnya kata mati dan mampus; (ii) kata-kata
kata berupaya.
2. Polisemi
dimaksudkan たぎご【多義語】一つの語がいろいろな意味を持つこ
kata yang memiliki makna lebih dari satu dan setiap makna tersebut satu
23
sebagai berikut :
持っているであろう。このような状態は多義性と呼ばれていて
(Polysemy)」があります。一つの単語に何十と言う意味、用
Makna 1
Makna 2
Kata Bunyi
Makna 3
1 1
Makna n
bahwa polisemi adalah satu kata yang memiliki makna lebih dari satu
berikut :
c. Faktor leksikal yang disebabkan oleh tiga faktor, terdiri dari: (i)
kata mata yang intinya adalah alat yang digunakan untuk melihat,
m1 m2 m3 dst
Arti dari gambar tersebut adalah pada suatu kata hanya bermakna
Y, dan seterusnya.
3. Alat indra
tanggapan indra.
yaitu memiliki 5 macam alat indra. Alat indra manusia meliputi indra
pendengaran.
「五感」gokan.
tetapi kalau orang berkata “suaranya terang” maka hal yang dimaksud
Jika seseorang berkata “suaranya halus” maka kata halus pada kalimat-
Kalau seseorang berkata, “Bangkai ayam itu busuk sekali,” maka makna
kata busuk mengacu pada hal yang sebenarnya. Tetapi kalau orang
4. Kata sifat
bentuk.
形容詞は物やことがらの性質、状態などを表すとともに、
話し相手主観的判断、感情などを表す。
Adjektiva atau kata sifat adalah kata yang di dalamnya
menunjukkan perasaan; pertimbangan subjektif pembicara; kata
yang secara bersamaan menunjukkan keadaan, dan lain-lain; serta
kata yang menunjukkan sifat atau karakter manusia, benda, atau
barang.
30
secara umum dapat bergabung dengan kata lebih dan kata sangat.
kireida.
ajektiva-i, yaitu :
5. Usui
merupakan kata sifat daam bahasa Jepang yang termasuk ke dalam salah
satu kata yang memiliki makna lebih dari satu. Makna dasar kata usui
Berikut ini adalah makna kata usui yang diambil dari beberapa
kamus:
1) 厚みが少ない。
2) 〔色・味・濃度・密度などの〕程度が少ない。
3) 期待されるほど、多く・(深く)ない。
1) 厚みが少ない。
2) 色があわい。
32
Contoh : 薄い青色。
3) 味があっさりしている。
Contoh : 味付けが薄い。
4) 程度・度合いが少ない。
Contoh : 関心が薄い。
1) 薄い紙。
Kertas tipis
2) 薄いコーヒー。
Kopi encer
3) 薄い紙。
4) 色はもっと薄い。
5) 可能性は薄い。
Kemungkinannya tipis
33
sisinya kecil.)
tipis berbahaya.)
• 壁 が 薄 く て 隣 の 部 屋 の 音 が う る さ い 。 (karena
2) 厚み重なった層の両面のへだたりが小さい。(Kesenjangan
lapisan kecil)
• ここの地層は上に行くほど薄くなる。(Lapisan tanah di
• 地球の周りには薄い大気の層がある。(Terdapat lapisan
3) 中身が少ない。(Isinya sedikit)
• 昔 、 初 め て 受 け 取 っ た 給 料 袋 は 薄 か っ た 。 (Dulu,
• 医 者 に 地 が 薄 い と 言 わ れ た 。 (Dokter mengatakan
dibuktikan)
• お互いの信頼が薄いから取引がうまくいかなかった。
• 売った数は多かったものの薄い儲けしかなかった。
kecil.)
• お金をかけた割には効果は薄かった。(Tidak diduga-
• 利幅が薄い場合は、大量に売らないと商売にならない。
perdagangan.)
35
1a. 機能が十分なくて弱い
1. 積み重なった層の両 Tidak begitu berfungsi.
面の隔たりが小さい。
Kesenjangan lapisan 3a. 霧状のものの濃度が低い
kecil. Konsentrasi kabut rendah.
3b. 気体の濃度が低い
Konsentrasi gas rendah.
2. 中身が少ない
Isinya sedikit 3c. 色がはっきりしない
Warna tidak begitu jelas.
3g. 光や影がはっきりしない
Cahaya/bayangan tidak jelas.
3h. 情報量が少ない
Informasi tidak lengkap.
3l. 実現の可能性が低い
Kemungkinan terealisasi
rendah.
“Analisis Makna Kata Sifat Amai Sebagai Polisemi dan Implikasinya Terhadap
kata sifat amai tersebut yaitu makna dari kata amai itu sendiri ada 10 antara
lain: (a) manis; (b) kurang asin, kurang pedas; (c) merdu, harum,
menyenangkan; (d) kata-kata rayuan; (e) tidak disiplin, berantakan; (f) tidak
tegas, plin-plan; (g) kendur, longgar; (h) tumpul; (i) romantis; (j) tampan.
Makna (a) manis merupakan makna dasar dari kata amai. Sedangkan 9 makna
hubungan antar makna kata sifat amai, berdasarkan hasil penelitian tersebut
menggunakan kata sifat amai¸ pada penelitian ini menggunakan kata sifat usui.
C. Kerangka berfikir
Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa
imiron dalam bahasa Jepang yaitu istilah teknis yang mengacu pada studi
menghasilkan makna-makna baru dari satu kata yang biasa disebut dengan
istilah polisemi. Lebih jelasnya polisemi (tagigo) diartikan sebagai suatu kata
yang mengandung seperangkat makna yang berbeda atau bermakna lebih dari
satu.
merupakan salah satu kata yang termasuk ke dalam polisemi. Perluasan makna
yang terjadi pada kata sifat usui ini dapat diakibatkan oleh pertukaran
menggunakan kata usui pada beberapa situs di internet, buku, artikel, dan lain
sebagainya.
sebagai berikut; (1) pemilihan makna, (2) penentuan makna dasar dan (3)
METODE PENELITIAN
A. TUJUAN PENELITIAN
Seperti yang telah dijelaskan pada bab I, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui makna usui sebagai polisemi jika dilihat dari konteks
kalimatnya.
B. LINGKUP PENELITIAN
terjadi pada kata sifat Usui sebagai polisemi yang dilihat dari segi semantik.
Oktober 2016 sampai dengan bulan Juni 2019. Tempat penelitian Prodi Bahasa
pustaka dengan mencari teori-teori yang berasal dari buku-buku yang terdapat
38
39
D. PROSEDUR PENELITIAN
pedoman penulisan tugas akhir revisi Oktober 2013 yang diterbitkan oleh
d. Menganalisis data.
pemilihan makna, (2) penentuan makna dasar dan (3) pendeskripsian hubungan
antar makna.
40
mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
berbagai macam sumber sebagai referensi. Sumber data utama yang digunakan
adalah yang berupa jitsurei yaitu contoh-contoh kalimat yang diambil dari
internet dan lain-lain yang umum dijadikan sumber data penelitian kebahasaan.
konkrit, diantaranya:
a. www.aozora.gr.jp
b. www.asahi.com
c. www.yomiuri.com
d. www.nhk.co.jp
41
e. www.jakartashimbun.com
serta website.
menganalisis data tersebut. Adapun teknik analisis data yang perlu ditempuh
superordinat dari setiap makna yang ada, atau (4) dengan melihat variasi
1) Mencari sinonimnya
• 家に上がる = 入る makna ③
Dalam setiap kata, sudah pasti ada kata dasarnya. Makna banyak
sekali ragamnya, tetapi dalam suatu polisemi makna hanya ada dua
makna dasar suatu kata ada dua. Pertama, dengan menyebar angket
kepada responden untuk memilih salah satu yang dianggap makna dasar
43
unsur kebahasaannya.
kouzou no hyougi)
sudut pandangnya.
akibat pertukaran alat indra, disebut sinestesis (kata Yunani: sun = sama
kata terang berhubungan dengan alat indra penglihatan, tetapi kalau orang
bersangkutan dengan suatu indra yang dipakai untuk objek atau konsep
tertentu, yang biasanya bersangkutan dengan indra lain. Penelitian ini tidak
G. KRITERIA ANALISIS
Kata sifat usui merupakan kata sifat yang termasuk ke dalam polisemi
yakni kata yang memiliki arti lebih dari satu jika diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia. Oleh karena itu, peneliti bermaksud meneliti kata sifat usui
sebagai kata sifat berpolisemi. Kriteria penelitian ini adalah analisis makna usui
baik dilihat dari makna dasar, perluasan makna dasar tersebut dan hubungan
Adapun data-data mengenai kata sifat usui ini dapat dari contoh-contoh
kalimat, artikel, surat kabar, kumpulan buku, situs internet dan lain sebagainya.
sebagai berikut; (1) pemilihan makna, (2) penentuan makna dasar dan (3)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
komunikasi setiap harinya manusia tidak luput dari bahasa. Bahasa dapat
dinyatakan dengan dua cara pertama, melalui media lisan dan kedua, melalui
media tulisan. Kedua cara itu mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk
menyampaikan ide, pikiran, pendapat, perasaan, berita atau hal-hal lain kepada
Setiap negara di dunia ini memiliki bahasa tersendiri dan bahasa tersebut
dapat menjadi ciri khas dan identitas setiap negara. Perbedaan bahasa pada
orang. Melalui bahasa kita dapat memahami budaya, sejarah dan karakteristik
masyarakat suatu negara. Maka dari itu tidak sedikit lembaga pendidikan
formal dan informal menyediakan pelajaran bahasa ibu maupun bahasa asing,
salah satunya adalah Bahasa Jepang. Berdasarkan survei yang diadakan The
Istilah Bahasa Jepang atau disebut juga Kokugo yang berarti bahasa bahasa
1
2
bahasa lisan yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, sedangkan bahasa tulisan
terdapat pada bahasa Jepang atau disebut dengan moji di dalamnya terdapat
huruf kanji, hiragana, katakana dan roomaji. Seperti bahasa Indonesia, bahasa
joshi (partikel).
sering disebut juga keiyoushi yaitu kelas kata yang menyatakan sifat atau
dapat membentuk frasa tanpa bantuan kelas kata lain. Dalam bahasa Jepang
kata yang termasuk i-keiyoushi diakhiri dengan silabel /i’/, tetapi terdapat
na-keiyoushi atau yang sering disebut juga keiyoudoushi yaitu kelas kata yang
mirip dengan doushi sedangkan artinya mirip dengan keiyoushi, maka kelas
Jepang juga diartikan sebagai kata sifat. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa
Jumlah kata sifat dalam bahasa Jepang ada banyak, tidak sedikit di antara
kata-kata tersebut ada kata sifat yang termasuk dalam berpolisemi atau
Jepang. Dalam bahasa Indonesia kata bisa dianggap sebagai polisemi apabila
memiliki makna lebih dari satu. Tidak hanya dalam bahasa Indonesia dalam
bahasa Jepang juga terdapat kata berpolisemi dan berhomonim. Polisemi dalam
atau tagigo harus dibedakan dengan istilah homonim atau douon’igigo karena
batasan yang jelas mengenai kedua istilah tersebut yaitu, polisemi atau tagigo
4
merupakan kata yang memiliki makna lebih dari satu, dan setiap makna
(enam) makna :
Selain itu pada kata ‘kursi’ yang berarti ‘tempat duduk’ dan dapat berarti
Contohnya pada kata ‘hak’ dalam kata ‘hak asasi manusia’ dan hak dalam kata
‘hak sepatu’.
diantaranya verba agaru dari hasil analisis tentang polisemi verba agaru
memiliki arti naik. Sebagian dari makna verba tersebut sebagai polisemi dapat
(Sutedi, 2003:144)
Ini merupakan makna dasar (kihon-gi) verba agaru, yaitu naik secara
ruang dari bawah ke atas, salah satu contohnya bisa dilihat pada conoh (1).
Perluasan makna secara metafora dapat dilihat dalam beberapa contoh berikut.
(2) 相手のゴールの前にアガッテきた。
(Sutedi, 2003:144)
(3) 部長から社長にアガル。
(Sutedi, 2003:144)
(4) 大学にアガル。
Daigaku ni agaru.
(Sutedi, 2003:144)
(5) 証拠、犯人がアガル。
Shouko/hannin ga agaru.
Bukti/penjahat ditemukan.
(Sutedi, 2003:144)
naik secara fisik sudah tidak terlihat lagi. Ungkapan seperti ini dalam bahasa
6
mengintruksikan maju atau mundur dengan kata maju atau mundur dengan kata
naik dan turun dalam pertandingan sepak bola. Salah satu kesamaannya dengan
naik secara fisik, yaitu perlunya energi dan banyaknya hambatan. Seorang yang
naik ke atas, memerlukan energi yang tinggi dibanding turun. Begitu pula
dengan orang yang kedudukannya lebih rendah. Sama halnya, benda yang
berada di tempat tinggi lebih mudah terlihat dibanding dengan benda yang
berada di bawah. Pada contoh (4) juga ada kesamaannya, siswa SMU dengan
makna naik meluas menjadi semakin jelas, penjahat atau bukti yang tadinya
tidak jelas menjadi nampak, karena telah ditemukan, dan banyak lagi alasannya.
masing memiliki arti yang berbeda. Contoh dari douon’igigo adalah “hashi”
Usui dalam kamus bahasa Jepang yang tertulis memiliki makna tipis,
(warna) muda, dan rasa (tawar atau hambar). Pada kamus Sanseido Kokugo
(6) 壁が薄くて隣の部屋の音がうるさい。
(7) このノートはとても薄い。
(ukuran) yang tipis yang dapat dilihat oleh indra penglihatan. Pada
contoh (6) usui terdapat referen yaitu dinding tembok yang tipis, dan
pada contoh (7) usui terdapat referen yaitu buku catatan yang tipis.
bahasa Indonesia.
8
(8) このジュースはうすくておいしくない。
(9) 母の料理は味付けが薄かった。
Pada contoh nomor (8) dan nomor (9) usui memiliki arti hambar
yang kurang bumbu atau rasa. Pada kedua contoh kalimat ini tidak ada
referen dan tidak ada ukuran melainkan hanya dirasakan oleh indra
(10) 彼の話は信憑性が薄い。
Pada contoh nomor (10), ada dua makna pada kata usui, yaitu
‘tipis’ dan ‘rendah’. Pada contoh ini usui mengalami perluasan makna
dari makna tipis menjadi rendah. Hubungan antara rendah dan tipis
Berdasarkan contoh-contoh di atas arti dari usui tidak hanya tipis, warna
(muda) dan rasa (tawar atau hambar), ada juga yang diartikan rendah pada
contoh nomor (10). Perluasan makna yang terjadi pada kosakata usui terjadi
berdasarkan keadaan, derajat atau tingkatan. Munculnya arti lain pada contoh
nomor (10) memungkinkan adanya arti-arti lain pada usui, sehingga perlu
diteliti lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis bermaksud melakukan penelitian
perluasan makna yang terjadi pada kosakata usui dan menjadikan bahan skripsi
dengan judul Analisis Makna Usui sebagai Polisemi dalam Kalimat Bahasa
Jepang.
Fokus penelitian pada skripsi ini adalah makna Usui sebagai polisemi
alat indra.
C. Rumusan Masalah
kalimatnya?
10
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui makna usui sebagai polisemi jika dilihat dari konteks
kalimatnya.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
yang berguna bagi pengajar bahasa Jepang mengenai makna usui. kemudian
KERANGKA TEORI
A. Deskripsi Teoritis
1. Semantik
berasal dari kata Yunani sema yang artinya bermakna atau berarti. Kata
studi linguistik mempelajari makna atau arti dalam bahasa dalam Chaer
(2009:2). Hal ini dapat dipahami berdasarkan pendapat para ahli sebagai
berikut :
bidang kajian atau cabang linguistik yang mengkaji arti bahasa atau
11
12
manusia.
mengekspresikan makna.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata makna diartikan : (i) arti:
ia memperhatikan makna setiap kata yang terdapat dalam tulisan kuno itu,
(ii) maksud pembicara atau penulis, (iii) pengertian yang diberikan kepada
oleh Ullmann dalam Pateda (2010:82) yaitu istilah: name, sense, dan think.
Soal makna terdapat dalam sense, dan ada hubungan timbal balik antara
13
makna.
(2010:88-96) yakni (i) pengertian (sense), (ii) nilai rasa (feeling), (iii) nada
1. Pengertian (sense)
rasa dan perasaan. Aspek makna yang berhubungan dengan nilai rasa
3. Nada (tone)
makna nada juga berhubungan dengan aspek yang berniai rasa. Nada
4. Maksud (intention)
merupakan maksud, senang atau tidak senang, efek usaha keras yang
antara lain makna kata (go no imi), relasi makna (go no imi kankei)
antarsatu kata dengan kata yang lainnya, makna frase dalam satu ideom
seperti bahasa Jepang, baru akan berjalan dengan lancar jika setiap kata
yang berbeda.
merupakan sinonim. Lalu antara kata sifat takai “tinggi” dan hikui
kutsu o kau “membeli buku” dan hara ga tatsu “perut berdiri (marah)”
16
merupakan suatu frase. Frase hon o yomu dan kutsu o kau dapat
hon, kutsu, kau, dan o. Tetapi, untuk frase “hara ga tatsu” meskipun
bahasa Jepang ada frase yang bermakna leksikal saja, ada frase yang
berbeda hal ini ditentukan oleh kata yang menjadi unsur kalimat
tersebut dan dalam suatu kalimat yang sama mengandung dua makna
relasi makna antara suatu kata dengan kata lainnya, dalam kalimat pun
ada tiga yaitu, (1) makna leksikal dan makna gramatikal, (2) makna
denotatif dan makna konotatif, (3) makna dasar dan makna perluasan.
unsur gramatikalnya, atau bisa dikatakan sebagai makna asli suatu kata.
Dalam bahasa Jepang joshi “partikel” dan jodoushi ”kata bantu” tidak
bahasa seperti suatu objek atau gagasan yang bisa dijelaskan dengan
seperti ini.
18
Makna dasar merupakan makna asli yang dimiliki oleh suatu kata.
Makna asli yang dimaksud adalah makna bahasa yang digunakan pada
masa sekarang ini. Makna dasar terkadang disebut juga sebagai makna
sama, dan ada kata yang maknanya lebih dari satu. Hubungan makna
tampak pula jika kata akan dirangkaikan dengan kata lain sehingga akan
terlihat makna dalam pemakaian bahasa. Relasi makna dalam bahasa dapat
1. Antonimi
Kuno anoma yang berarti nama, dan anti yang berarti melawan).
Makna harfiahnya nama lain untuk benda yang lain. Verhaar dalam
kata, tetapi dapat juga frasa atau kalimat) yang dianggap bermakna
antonim diantaranya :
2. Hiponimi
Kuno omona yang berarti makna, dan hypo yang berarti di bawah).
ungkapan (biasanya kata, tetapi dapat juga frasa atau kalimat) yang
3. Homonimi
Kuno onoma yang berarti nama, dan homos yang berarti sama). Secara
ungkapan (biasanya kata, tetapi dapat juga frasa atau kalimat) yang
a. Bisa
b. Bulan
4. Polisemi
that same word may have a set of different meanings.” Suatu kata
word which has two (or more) related meanings.” Sedangkan Zgusta
mengatakan, “All the possible sense the possible sense the word has.”
polisemi adalah kata yang mengandung makna lebih dari satu atau
lokomotif.
pimpinan stasiun.
5. Sinomini
Kuno omona yang berarti makna, dan syn yang berarti dengan).
Makna harfiahnya adalah nama lain untuk benda yang sama. Zgusta
kata tetapi dapat pula frasa atau kalimat) yang kurang lebih sama
dikemukan. Batasan atau definisi itu, ialah: (i) kata-kata acuan ekstra
linguistik yang sama, misalnya kata mati dan mampus; (ii) kata-kata
kata berupaya.
2. Polisemi
dimaksudkan たぎご【多義語】一つの語がいろいろな意味を持つこ
kata yang memiliki makna lebih dari satu dan setiap makna tersebut satu
23
sebagai berikut :
持っているであろう。このような状態は多義性と呼ばれていて
(Polysemy)」があります。一つの単語に何十と言う意味、用
Makna 1
Makna 2
Kata Bunyi
Makna 3
1 1
Makna n
bahwa polisemi adalah satu kata yang memiliki makna lebih dari satu
berikut :
c. Faktor leksikal yang disebabkan oleh tiga faktor, terdiri dari: (i)
kata mata yang intinya adalah alat yang digunakan untuk melihat,
m1 m2 m3 dst
Arti dari gambar tersebut adalah pada suatu kata hanya bermakna
Y, dan seterusnya.
3. Alat indra
tanggapan indra.
yaitu memiliki 5 macam alat indra. Alat indra manusia meliputi indra
pendengaran.
「五感」gokan.
tetapi kalau orang berkata “suaranya terang” maka hal yang dimaksud
Jika seseorang berkata “suaranya halus” maka kata halus pada kalimat-
Kalau seseorang berkata, “Bangkai ayam itu busuk sekali,” maka makna
kata busuk mengacu pada hal yang sebenarnya. Tetapi kalau orang
4. Kata sifat
bentuk.
形容詞は物やことがらの性質、状態などを表すとともに、
話し相手主観的判断、感情などを表す。
Adjektiva atau kata sifat adalah kata yang di dalamnya
menunjukkan perasaan; pertimbangan subjektif pembicara; kata
yang secara bersamaan menunjukkan keadaan, dan lain-lain; serta
kata yang menunjukkan sifat atau karakter manusia, benda, atau
barang.
30
secara umum dapat bergabung dengan kata lebih dan kata sangat.
kireida.
ajektiva-i, yaitu :
5. Usui
merupakan kata sifat daam bahasa Jepang yang termasuk ke dalam salah
satu kata yang memiliki makna lebih dari satu. Makna dasar kata usui
Berikut ini adalah makna kata usui yang diambil dari beberapa
kamus:
1) 厚みが少ない。
2) 〔色・味・濃度・密度などの〕程度が少ない。
3) 期待されるほど、多く・(深く)ない。
1) 厚みが少ない。
2) 色があわい。
32
Contoh : 薄い青色。
3) 味があっさりしている。
Contoh : 味付けが薄い。
4) 程度・度合いが少ない。
Contoh : 関心が薄い。
1) 薄い紙。
Kertas tipis
2) 薄いコーヒー。
Kopi encer
3) 薄い紙。
4) 色はもっと薄い。
5) 可能性は薄い。
Kemungkinannya tipis
33
sisinya kecil.)
tipis berbahaya.)
• 壁 が 薄 く て 隣 の 部 屋 の 音 が う る さ い 。 (karena
2) 厚み重なった層の両面のへだたりが小さい。(Kesenjangan
lapisan kecil)
• ここの地層は上に行くほど薄くなる。(Lapisan tanah di
• 地球の周りには薄い大気の層がある。(Terdapat lapisan
3) 中身が少ない。(Isinya sedikit)
• 昔 、 初 め て 受 け 取 っ た 給 料 袋 は 薄 か っ た 。 (Dulu,
• 医 者 に 地 が 薄 い と 言 わ れ た 。 (Dokter mengatakan
dibuktikan)
• お互いの信頼が薄いから取引がうまくいかなかった。
• 売った数は多かったものの薄い儲けしかなかった。
kecil.)
• お金をかけた割には効果は薄かった。(Tidak diduga-
• 利幅が薄い場合は、大量に売らないと商売にならない。
perdagangan.)
35
1a. 機能が十分なくて弱い
1. 積み重なった層の両 Tidak begitu berfungsi.
面の隔たりが小さい。
Kesenjangan lapisan 3a. 霧状のものの濃度が低い
kecil. Konsentrasi kabut rendah.
3b. 気体の濃度が低い
Konsentrasi gas rendah.
2. 中身が少ない
Isinya sedikit 3c. 色がはっきりしない
Warna tidak begitu jelas.
3g. 光や影がはっきりしない
Cahaya/bayangan tidak jelas.
3h. 情報量が少ない
Informasi tidak lengkap.
3l. 実現の可能性が低い
Kemungkinan terealisasi
rendah.
“Analisis Makna Kata Sifat Amai Sebagai Polisemi dan Implikasinya Terhadap
kata sifat amai tersebut yaitu makna dari kata amai itu sendiri ada 10 antara
lain: (a) manis; (b) kurang asin, kurang pedas; (c) merdu, harum,
menyenangkan; (d) kata-kata rayuan; (e) tidak disiplin, berantakan; (f) tidak
tegas, plin-plan; (g) kendur, longgar; (h) tumpul; (i) romantis; (j) tampan.
Makna (a) manis merupakan makna dasar dari kata amai. Sedangkan 9 makna
hubungan antar makna kata sifat amai, berdasarkan hasil penelitian tersebut
menggunakan kata sifat amai¸ pada penelitian ini menggunakan kata sifat usui.
C. Kerangka berfikir
Linguistik adalah ilmu tentang bahasa atau ilmu yang menjadikan bahasa
imiron dalam bahasa Jepang yaitu istilah teknis yang mengacu pada studi
menghasilkan makna-makna baru dari satu kata yang biasa disebut dengan
istilah polisemi. Lebih jelasnya polisemi (tagigo) diartikan sebagai suatu kata
yang mengandung seperangkat makna yang berbeda atau bermakna lebih dari
satu.
merupakan salah satu kata yang termasuk ke dalam polisemi. Perluasan makna
yang terjadi pada kata sifat usui ini dapat diakibatkan oleh pertukaran
menggunakan kata usui pada beberapa situs di internet, buku, artikel, dan lain
sebagainya.
sebagai berikut; (1) pemilihan makna, (2) penentuan makna dasar dan (3)
METODE PENELITIAN
A. TUJUAN PENELITIAN
Seperti yang telah dijelaskan pada bab I, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui makna usui sebagai polisemi jika dilihat dari konteks
kalimatnya.
B. LINGKUP PENELITIAN
terjadi pada kata sifat Usui sebagai polisemi yang dilihat dari segi semantik.
Oktober 2016 sampai dengan bulan Juni 2019. Tempat penelitian Prodi Bahasa
pustaka dengan mencari teori-teori yang berasal dari buku-buku yang terdapat
105
39
D. PROSEDUR PENELITIAN
pedoman penulisan tugas akhir revisi Oktober 2013 yang diterbitkan oleh
d. Menganalisis data.
pemilihan makna, (2) penentuan makna dasar dan (3) pendeskripsian hubungan
antar makna.
40
mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
berbagai macam sumber sebagai referensi. Sumber data utama yang digunakan
adalah yang berupa jitsurei yaitu contoh-contoh kalimat yang diambil dari
internet dan lain-lain yang umum dijadikan sumber data penelitian kebahasaan.
konkrit, diantaranya:
a. www.aozora.gr.jp
b. www.asahi.com
c. www.yomiuri.com
d. www.nhk.co.jp
41
e. www.jakartashimbun.com
serta website.
menganalisis data tersebut. Adapun teknik analisis data yang perlu ditempuh
superordinat dari setiap makna yang ada, atau (4) dengan melihat variasi
1) Mencari sinonimnya
• 家に上がる = 入る makna ③
Dalam setiap kata, sudah pasti ada kata dasarnya. Makna banyak
sekali ragamnya, tetapi dalam suatu polisemi makna hanya ada dua
makna dasar suatu kata ada dua. Pertama, dengan menyebar angket
kepada responden untuk memilih salah satu yang dianggap makna dasar
43
unsur kebahasaannya.
kouzou no hyougi)
sudut pandangnya.
akibat pertukaran alat indra, disebut sinestesis (kata Yunani: sun = sama
kata terang berhubungan dengan alat indra penglihatan, tetapi kalau orang
bersangkutan dengan suatu indra yang dipakai untuk objek atau konsep
tertentu, yang biasanya bersangkutan dengan indra lain. Penelitian ini tidak
G. KRITERIA ANALISIS
Kata sifat usui merupakan kata sifat yang termasuk ke dalam polisemi
yakni kata yang memiliki arti lebih dari satu jika diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia. Oleh karena itu, peneliti bermaksud meneliti kata sifat usui
sebagai kata sifat berpolisemi. Kriteria penelitian ini adalah analisis makna usui
baik dilihat dari makna dasar, perluasan makna dasar tersebut dan hubungan
Adapun data-data mengenai kata sifat usui ini dapat dari contoh-contoh
kalimat, artikel, surat kabar, kumpulan buku, situs internet dan lain sebagainya.
sebagai berikut; (1) pemilihan makna, (2) penentuan makna dasar dan (3)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
data-data yang didapat penulis dari berbagai sumber. Pada dasarnya kata usui
memiliki makna yang terkait dengan hasil pengamatan alat indra manusia.
Makna dasar usui adalah tipis, namun pada kenyataannya kata usui ini
memiliki makna-makna lain seperti hambar, kurang, redup, muda (warna), cair
atau encer, tidak begitu bau atau wangi, tidak dapat dipercaya, lemah, tidak
い」. Selain dari beberapa situs tersebut penulis juga mengambil beberapa
contoh kalimat dari buku, seperti Nihongo Nouryoku Shiken Chokuzen (NNSC)
kriteria analisis yaitu kalimat yang mengandung kata usui dan memerlukan
dengan alat indra yang ada pada tubuh manusia, seperti indra penciuman, indra
46
penggunaannya yang berasal dari jitsurei yang telah penulis temukan sebagai
berikut
Tabel 4.1
Kalimat-kalimat yang Mengandung Adjektiva Usui.
Klasifikasi
No.
Kalimat Sumber
Makna
d) まぶたは薄い皮膚でしかないはずな http://www.y
のに、風景が透けて見えたことはま omiuri.co.jp/l
だない。 ife/book/new
Kelopak mata seharusnya hanya kulit s/20170328-
yang tipis, walaupun begitu saya OYT8T5000
belum bisa tembus pandang melihat 4.html#csidx
pemandangan. 0667205c551
8a6080bd9f8
2927db435
e) 豚肩ロース薄切り(しょうが焼き http://www.y
用)200gr. omiuri.co.jp/
Potong tipis daging sirloin babi matome/archi
(untuk memanggang jahe) 200gr. ve/20150902-
OYT8T5013
5.html
f) 例えば、鶏肉の表面を覆う皮をめ https://yomid
くると、肉と皮の間に薄い膜があり r.yomiuri.co.j
ます。 p/article/2017
Misalnya, kalau melepaskan bagian 0414-
permukaan kulit daging ayam, di OYTET5001
antara daging dan kulit terdapat 2/
selaput tipis.
g) まず、こちらをご覧ください。一 https://www3
見、腕には何もついていないように .nhk.or.jp/ne
見えますが…。実は、とても薄い透 ws/html/2018
明の膜が貼られていたのです。 1221/k10011
Pertama-tama tolong lihat ke arah 754131000.ht
sini. Sekilas lengan terlihat seperti ml?utm_int=
tidak memakai apa-apa. Sebenarnya, nsearch_cont
tertempel selaput bening (peel off) ents_search-
yang sangat tipis. items_002
2. Jumlah (2a) このレポートの内容が薄い。 NTGJ:65
Isi laporan ini sedikit.
(2b) 地方に企業を誘致して雇用が生ま https://www.
れ、生産が増えても、売り上げは都 yomiuri.co.jp
市部の本社のものとなる。地元への /local/shiman
経済効果は薄い。 e/feature/CO
Pekerjaan lahir dengan menarik 028572/2018
perusahaan ke daerah pedalaman, 1223-
meskipun produksi meningkat, OYTAT5000
penjualan menjadi milik kantor pusat 4.html
yang ada di kota. Jadi efek ekonomi
pada masyarakat daerah pun sedikit.
48
b) 桑満氏は「タオルはすぐ熱をもって http://www.y
しまうので効果が薄い。読者に誤っ omiuri.co.jp/s
た知識を植えつけてしまう」と怒 cience/featur
る。 e/CO017291/
Bapak Kuwamitsu marah “karena 20161201-
handuk langsung menyerap panas, OYT8T5004
hasilnya kurang berdayaguna 3.html
(penyembuhan). Hal ini akan
menanamkan pengetahuan yang
salah ke pembaca.”
51
c) 間もなく7年目に入るシリア内戦。 http://www.y
アサド政権と反体制派の停戦合意を omiuri.co.jp/f
受け、今後の和平プロセスに世界の ukayomi/ichi
関心が集まっている。だが、昨年か ran/20170127
ら主導権を発揮しているロシアに比 -
べて、米国の存在感が薄い。 OYT8T5001
Memasuki tahun ketujuh perang 6.html
internal di Siria. Pemerintah Rezim
Asad dan para pembangkang
mengambil perjanjian genjatan
senjata, mulai sekarang perhatian
dunia berkumpul pada proses damai.
Tapi, dibandingkan dengan Rusia
yang telah memperlihatkan inisiatif
dari tahun lalu, eksitensi atau inisiatif
Amerika kurang.
B. Interpretasi Data
Pada bagian ini penulis akan meneliti satu persatu kalimat-kalimat yang
analisis hubungan makna dasar dengan makna perluasan kata usui, serta
1. Ketebalan
(1a) 彼女の化粧品はかなり薄い。(NNSC:174)
Riasannya (dia (Pr)) cukup tipis.
Analisis :
Pada kalimat ini kata usui menekankan ketipisan polesan makeup pada
ini adalah mata. Dengan melihat kita bisa membedakan ketipisan atau
ketebalan suatu objek. Oleh karena itu makna usui pada kalimat
dasar (kihon-gi) dari kata usui dan pada kalimat ini kata usui tidak
(1b) ラップみたいなきわめて薄いフィルムに、絵や文字を出した
り、タッチパネルにしたりすることはできます。
(www.yomiuri.co.jp)
Seperti plastik pembungkus wrap, klise film yang sangat tipis dapat
mengeluarkan gambar dan huruf dengan panel sentuh.
54
Analisis :
yang menjelaskan kata benda klise film. Film yang dimaksud dalam
melihatnya, alat indra yang digunakan pada kalimat ini adalah mata.
objek. Oleh karena itu makna usui pada kalimat tersebut adalah tipis.
dasar (kihon-gi) dari kata usui dan pada kalimat ini kata usui tidak
(1c) 薄いシャツ姿の福原勝己さん(73)があぐらをかき、孫娘
の柑菜ちゃん(2)を膝の上に乗せる。(www.yomiuri.co.jp)
Dengan balutan kemeja tipis, Ibu Katsumi Fukuhara (73 tahun) duduk
bersimpuh dan memangku cucunya Kanna (2 tahun) di atas paha.
Analisis :
bahan kemeja tipis yang dikenakan Ibu Fukuhara Katsumi pada saat
tetap tipis.
melihatnya, alat indra yang digunakan pada kalimat ini adalah mata.
objek. Oleh karena itu, makna usui pada kalimat tersebut adalah tipis.
makna dasar (kihon-gi) dari kata usui dan pada kalimat ini kata usui
kata usui pada kalimat ini tidak memiliki hubungan antar makna.
(1d) まぶたは薄い皮膚でしかないはずなのに、風景が透けて見えた
ことはまだない。(www.yomiuri.co.jp)
Kelopak mata seharusnya hanya kulit yang tipis, walaupun begitu
saya belum bisa tembus pandang melihat pemandangan.
Analisis :
dimaksud pada kalimat ini adalah kulit manusia. Kulit pada tubuh
manusia terdiri dari kulit tebal dan kulit tipis. Pada kalimat tersebut
bagian kulit mengacu pada kulit pada kelopak mata manusia yang
tergolong tipis. Jika memejamkan mata, lalu ada sinar yang terang,
kita dapat merasakan adanya cahaya yang masuk kedalam mata. Tapi
dengan melihatnya, alat indra yang digunakan pada kalimat ini adalah
suatu objek. Oleh karena itu makna usui pada kalimat tersebut adalah
tipis.
dasar (kihon-gi) dari kata usui dan pada kalimat ini kata usui tidak
(1e) 豚肩ロース薄切り(しょうが焼き用)200gr。
(www.yomiuri.co.jp)
Potong tipis daging sirloin babi (untuk panggang jahe) 200gr.
Analisis :
Untuk potongan daging sendiri dapat digunakan kata tipis atau tebal.
melihatnya, alat indra yang digunakan pada kalimat ini adalah mata.
dasar (kihon-gi) dari kata usui dan pada kalimat ini kata usui tidak
(1f) 例えば、鶏肉の表面を覆う皮をめくると、肉と皮の間に薄い
膜があります。(yomidr.yomiuri.co.jp)
Misalnya, kalau melepaskan bagian permukaan kulit daging ayam, di
antara daging dan kulit terdapat selaput tipis.
Analisis :
berfungsi sebagai pemisah antara kulit dan daging. Selaput yang ada
di antara kulit dan daging ayam tersebut merupakan selaput yang tipis.
dasar (kihon-gi) dari kata usui dan pada kalimat ini kata usui tidak
(1g) まず、こちらをご覧ください。一見、腕には何もついていな
いように見えますが…。実は、とても薄い透明の膜が貼られ
ていたのです。(www3.nhk.or.jp)
Pertama-tama tolong lihat ke arah sini. Sekilas lengan terlihat seperti
tidak memakai apa-apa. Sebenarnya, tertempel selaput bening (peel
off) yang sangat tipis.
Analisis :
sangat tipis. Awalnya selaput tersebut berupa krim yang jika dioleskan
dengan melihatnya sehingga alat indra yang bekerja disini adalah mata
dasar (kihon-gi) dari kata usui dan pada kalimat ini kata usui tidak
2. Jumlah
(2a) このレポートの内容が薄い。(NTGJ:65)
Isi laporan ini sedikit.
Analisis :
Pada kalimat (2a), makna kata usui mengacu pada isi laporan.
tipis, usui juga memiliki makna lain yang dapat berubah tergantung
digunakan pada kalimat ini adalah mata. Dengan mata, kita bisa
tersebut.
(2b) 地方に企業を誘致して雇用が生まれ、生産が増えても、売り
上げは都市部の本社のものとなる。地元への経済効果は薄い。
(www.yomiuri.co.jp)
Pekerjaan lahir dengan menarik perusahaan ke daerah pedalaman,
meskipun produksi meningkat, penjualan menjadi milik kantor pusat
yang ada di kota. Jadi efek ekonomi pada masyarakat daerah pun
sedikit.
Analisis :
memiliki makna tipis, usui juga memiliki makna lain yang dapat
yang tipis”, karena kalimat ini berhungan dengan hasil dari produksi
makna sehingga dapat disimpulkan bahwa kata usui pada kalimat ini
3. Warna
Analisis :
menyertainya.
Pada kalimat ini setelah kata usui ada kata “akai” “赤い”
berterima apabila diartikan dengan “merah tipis” tetapi ada kata lain
(3b) 水彩の薄い緑色で竹の幹や葉が描かれ、左下に学年と名前
が筆書きされている。(www.asahi.com)
Batang bambu dan daun yang dilukis dengan cat air warna hijau
muda, pada bagian kiri bawah ditulis nama dan kelas dengan pensil.
Analisis :
cat air yang digunakan oleh pelajar. Seperti yang sudah diketahui
makna lain yang dapat berubah tergantung dengan kata lain yang
menyertainya.
Tetapi ada kata lain yang lebih sering digunakan untuk menentukan
(3c) 桟橋からの海は、薄い緑色に光って見えた。
(www.jakartashimbun.com)
Laut dari dermaga, tampak bersinar hijau muda.
Analisis :
Pada kalimat (3c), makna kata usui mengacu pada warna laut
memiliki makna tipis, usui juga memiliki makna lain yang dapat
ada kata lain yang lebih sering digunakan untuk menentukan kontras
suatu benda.
makna sehingga dapat disimpulkan bahwa kata usui pada kalimat ini
Analisis :
Pada kalimat (3d), makna kata usui mengacu pada warna bunga
menyertainya.
kalimat ini tidak berterima jika diartikan dengan “ungu tipis”. Tetapi
ada kata lain yang lebih sering digunakan untuk menentukan kontras
suatu benda.
4. Rasa
(4a) 塩味が薄いようなら火を止めてからさらに30分ほどそのま
ま浸しておくと塩味が浸透していい味になる。
(www.asahi.com)
Kalau sudah tidak begitu terasa asin, setelah dimatikan api, lalu anda
diamkan sekitar 30 menit rasa asinnya akan meresap dan menjadi
lebih enak.
Analisis :
makna tipis, usui juga memiliki makna lain yang dapat berubah
menjadi “rasa asin tipis” tidak dapat berterima. Tetapi untuk standar
digunakan pada kalimat ini adalah lidah. Dengan lidah, kita bisa
makna sehingga dapat disimpulkan bahwa kata usui pada kalimat ini
(4b) 母の料理は味付けが薄かった。(NTGJ:64)
Bumbu pada masakan ibu rasanya hambar.
Analisis :
makna tipis, usui juga memiliki makna lain yang dapat berubah
digunakan pada kalimat ini adalah lidah. Dengan lidah, kita bisa
makna sehingga dapat disimpulkan bahwa kata usui pada kalimat ini
(4c) この味噌汁は味が薄いので、もっと味噌を足したほうがいい。
(NTGJ:64)
Karena rasa sup miso ini hambar, lebih baik ditambahkan lebih
banyak miso.
Analisis :
makna tipis, usui juga memiliki makna lain yang dapat berubah
tipis” tidak dapat berterima. Tetapi untuk standar rasa masakan bisa
digunakan pada kalimat ini adalah lidah. Dengan lidah, kita bisa
makna sehingga dapat disimpulkan bahwa kata usui pada kalimat ini
(4d) 小菊かぼちゃは水っぽく味が薄いので、グラタンソースには少しし
っかりめに塩、こしょうで味を付ける。(www6.nhk.or.jp)
Karena labu krisan rasanya hambar seperti air, pada saus gratinnya
dibubuhi sedikit garam dan lada.
Analisis :
selain memiliki makna tipis, usui juga memiliki makna lain yang dapat
Indonesia jika diartikan menjadi “rasa tipis seperti air” tidak dapat
“hambar”.
digunakan pada kalimat ini adalah lidah. Dengan lidah, kita bisa
5. Kepercayaan
(5a) 彼の話は信憑性が薄い。(NTGJ:67)
Ucapan dia kredibilitasnya rendah.
Analisis :
memiliki makna tipis, usui juga memiliki makna lain yang dapat
(5b) お 互 い の 信 頼 が 薄 い か ら 取 引 が う ま く 行 け な か っ た 。
(NTGJ:67)
Karena kepercayaan satu sama lainnya rendah, transaksi tidak berjalan
dengan baik.
Analisis :
selain memiliki makna tipis, usui juga memiliki makna lain yang dapat
(5c) 一方、日本では負担に関する意識が薄いと感じます。
(www.asahi.com)
Disisi lain, saya merasa di Jepang kesadaran terhadap tanggung jawab
masih rendah.
Analisis :
memiliki makna lain yang dapat berubah tergantung dengan kata lain
yang menyertainya.
sehingga kata kata usui lebih tepat bila disandingkan dengan kata
“rendah”.
Analisis :
memiliki makna tipis, usui juga memiliki makna lain yang dapat
pun semakin rendah sehingga kata kata usui lebih tepat bila
6. Bayangan
(6a) たしかに、自動ドアが閉まったままだと、何だか自分が影の
薄い人間のようで落ち込む。(www.asahi.com)
Tentu saja, ketika pintu otomatis dibiarkan tertutup, entah kenapa saya
sendiri merasa seperti bayangan samar manusia tampak seperti
terjatuh.
Analisis :
selain memiliki makna tipis, usui juga memiliki makna lain yang dapat
sendiri memiliki arti “kurang jelas (apa yang dilihat, dilakukan, dan
74
(6b) 雲が出てきて影が薄くなった。(NTGJ:65)
Keluarnya awan membuat bayangan menjadi samar.
Analisis :
selain memiliki makna tipis, usui juga memiliki makna lain yang dapat
kalimat ini usui lebih tepat jika disandingkan dengan kata “samar”.
75
7. Cairan
(7a) 医者に血が薄いといわれた。(NTGJ:63)
Dokter berkata bahwa darah saya encer.
Analisis :
Pada kalimat (7a), makna kata usui mengacu pada kekentalan
memiliki makna tipis, usui juga memiliki makna lain yang dapat
yang berarti “darah”. Dalam bahasa Indonesia kalimat ini tidak dapat
atau encer” sehingga pada penerjemahan kalimat ini usui lebih tepat
menyimpulkannya.
(7b) 右の薄い液を使ってください。(NTGJ:63)
Tolong gunakan cairan yang cair sebelah kanan.
Analisis :
makna tipis, usui juga memiliki makna lain yang dapat berubah
“cair atau encer” sehingga pada penerjemahan kalimat ini usui lebih
menyimpulkannya.
8. Keharuman
(8a) この花は、色はいいけれど、香りは薄いです。(NTGJ:64)
Bunga ini, warnanya bagus tapi tidak begitu wangi.
Analisis :
selain memiliki makna tipis, usui juga memiliki makna lain yang
ini usui lebih tepat apabila disandingkan dengan kata “tidak begitu~”.
makna sehingga dapat disimpulkan bahwa kata usui pada kalimat ini
(8b) 無 香 料 、 あ る い は 薄 い に お い の ク リ ー ム が 好 き で す 。
(NTGJ:64)
Saya menyukai krim tanpa aroma atau yang aromanya tidak begitu
menyengat.
Analisis :
memiliki makna tipis, usui juga memiliki makna lain yang dapat
9. Kelemahan
(9a) この会社の警備が薄い。(NTGJ:62)
Keamanan kantor ini lemah.
Analisis :
menyertainya.
mengamati situasi pada kantor, misalnya seperti tidak ada cctv atau
makna sehingga dapat disimpulkan bahwa kata usui pada kalimat ini
(9b) 相手チームの守りが薄いところを狙おう。(NTGJ:62)
Mari kita membidik titik kelemahan pertahanan tim lawan.
Analisis :
memiliki makna tipis, usui juga memiliki makna lain yang dapat
Pada kalimat tersebut, sebelum kata usui ada kata “aite chi-
tim lawan”. Dalam bahasa Indonesia kalimat ini tidak berterima jika
pertahanan pada tim lawan sehingga kata usui pada kalimat ini lebih
makna sehingga dapat disimpulkan bahwa kata usui pada kalimat ini
10. Kekurangan
(10a) 日本の国立大学出身者の大多数は、米国に比して愛校心が
著しく薄い。(webronza.asahi.com)
Kebanyakan mahasiswa yang berasal dari Jepang, cinta almamater
sekolahnya terkenal kurang dibandingkan dengan mahasiswa
Amerika.
Analisis :
menyertainya.
dengan kata “kurang”. Kurang sendiri memiliki arti belum atau tidak
cukup.
universitasnya.
makna sehingga dapat disimpulkan bahwa kata usui pada kalimat ini
(10b) 桑満氏は「タオルはすぐ熱をもってしまうので効果が薄い。
読者に誤った知識を植えつけてしまう」と怒る。
(www.yomiuri.co.jp)
Bapak Kuwamitsu marah “karena handuk langsung menyerap panas,
hasilnya kurang berdayaguna (penyembuhan). Hal ini akan
menanamkan pengetahuan yang salah ke pembaca.”
Analisis :
akhir dari penggunaan handuk yang salah pada saat demam. Seperti
memiliki makna lain yang dapat berubah tergantung dengan kata lain
yang menyertainya.
dengan kata “efektif” “tidak efekfif” dan “kurang efektif”. Kata usui
tidak berarti “tidak ada atau nol” melainkan berarti “ada walaupun
sedikit”.
makna sehingga dapat disimpulkan bahwa kata usui pada kalimat ini
(10c) 間もなく7年目に入るシリア内戦。アサド政権と反体制派の
停戦合意を受け、今後の和平プロセスに世界の関心が集まっ
ている。だが、昨年から主導権を発揮しているロシアに比べ
て、米国の存在感が薄い。(www.yomiuri.co.jp)
Memasuki tahun ketujuh perang internal di Siria. Pemerintah Rezim
Asad dan para pembangkang mengambil perjanjian genjatan senjata,
mulai sekarang perhatian dunia berkumpul pada proses damai. Tapi,
dibandingkan dengan Rusia yang telah memperlihatkan inisiatif dari
tahun lalu, eksitensi atau inisiatif Amerika kurang.
Analisis :
memiliki makna lain yang dapat berubah tergantung dengan kata lain
yang menyertainya.
senjata.
makna sehingga dapat disimpulkan bahwa kata usui pada kalimat ini
(10d) 神奈川県に引っ越してきたが、地域の人とのつながりが薄い
と感じる。(www.yomiuri.co.jp)
Saya telah pindah ke Prefektur Kanagawa, tapi saya merasa jalinan
hubungan dengan warga di daerah setempat kurang akrab.
Analisis :
tipis, usui juga memiliki makna lain yang dapat berubah tergantung
makna sehingga dapat disimpulkan bahwa kata usui pada kalimat ini
(10e) 自転車走行の基礎知識などを学ぶ機会が少なく、“凶器”になりう
る と い う 認 識 が 薄 い こ と が 背 景 に あ る よ う だ 。
(www.yomiuri.co.jp )
Sedikitnya kesempatan mempelajari pengetahuan dasar
mengendarai sepeda dan lain-lain, menjadi latar belakang
kewaspadaan yang kurang, hal itu bisa menjadi “senjata yang
mematikan”.
Analisis :
memiliki makna tipis, usui juga memiliki makna lain yang dapat
yang tepat untuk menerjamahkan kata usui pada kalimat ini adalah
“kurang”.
makna sehingga dapat disimpulkan bahwa kata usui pada kalimat ini
(10f) 従来のプルーム・テックは臭いが少ないものの、加熱する温
度が約30度と低く、「たばこを吸っている実感が薄い」と
の声もあった。(www.yomiuri.co.jp)
Ploom tech (sejenis rokok elektronik) yang biasa kurang berbau,
temperatur panasnya kira-kira serendah 30 derajat. Ada pula yang
mengatakan “sensasi menghisap rokok berkurang” (dibandingkan
dengan rokok biasa).
Analisis :
perasa berasal dari rasa yang dirasakan oleh lidah manusia saat
rokok elektronik.
makna sehingga dapat disimpulkan bahwa kata usui pada kalimat ini
11. Pencahayaan
(11a) 薄暗い展示室に、飾り金物で華やかに雀や虎などを表した甲
冑が照明で照らされ、外国人観光客らも興味深そうに見入っ
ている。(www.yomiuri.co.jp)
Pada ruang pameran yang temaram, kami memperlihatkan pajangan
dari material logam seperti burung pipit, harimau, dan lain-lain
dengan cara yang mengesankan. Baju baja yang diterangi dengan
pencahayaan membuat para turis asing pun memperlihatkan
ketertarikannya yang dalam.
Analisis :
88
menyertainya.
kata “redup atau remang”. Keduanya memiliki arti yang sama dan
pada kalimat ini adalah mata. Dengan mata, kita bisa membedakan
makna sehingga dapat disimpulkan bahwa kata usui pada kalimat ini
12. Jarang
(12a) 今回は自治会を中心に希望者を集めたが、自治会などとの結
びつきが薄い住民に、広域避難の方法などをどう周知するか
も課題だ。(www.yomiuri.co.jp)
Kali ini, kami mengumpulkan pelamar yang berpusat di sekitar
asosiasi warga, tetapi bagi warga yang jarang bergabung dengan
asosiasi warga, dan lain-lain, ini juga menjadi masalah bagaimana
cara mengenalkan evakuasi ke area yang luas?
Analisis :
menyertainya.
sedikit, maka pada kalimat ini kata usui tidak dapat diartikan tipis
makna sehingga dapat disimpulkan bahwa kata usui pada kalimat ini
13. Kecil
(13a) 勝ち目は薄いだと思う。(NTGJ:66)
Saya pikir peluang untuk menangnya kecil.
Analisis :
menyertainya.
kata “kecil”.
digunakan pada kalimat ini adalah mata. Dengan melihat kita bisa
Analisis :
menyertainya.
kata “kecil”.
dengan baik, maka alat indra yang dipakai pada kalimat tersebut
mengawasi keadaan.
92
makna sehingga dapat disimpulkan bahwa kata usui pada kalimat ini
(13c) どうしよう。このままだと、成功の望みは薄いよね。(NTGJ:66)
Bagaimana ini. Kalau terus seperti ini, harapan untuk keberhasilnya
kecil.
Analisis :
Pada kalimat (13c), makna kata usui mengacu pada peluang untuk
menyertainya.
Pada kalimat ini setelah kata usui didahului dengan kata “seikou
kalimat ini usui lebih tepat bila disandingkan dengan kata “kecil”.
melihatnya, alat indra yang digunakan pada kalimat ini adalah mata.
keberhasilan.
93
Selain 40 butir data jitsurei di atas, pada penelitian ini ditemukan 2 butir
kalimat yang mengandung kata usui akan tetapi perluasan maknanya tidak
menggunakan perasaan.
(14a) 佳穂さん「2年前にプロポーズされて婚約した人がいましたが、
がマリッジブルーになってしまい、最後は別の男性を好きになっ
て別れました。でも、その男性とも半年くらいで別れてしまって
寂しい思いをしていたとき、以前から薄い友人関係だった男性が
『付き合おう』と言ってくれて、私も『彼を好きかもしれない』
と思って付き合い始めたんですよ。(www.yomiuri.co.jp)
Ibu Kiho, “ada seseorang yang menikah setelah melamar dua tahun yang
lalu, tetapi saya terlanjur memiliki keraguan pranikah, ujung-ujungnya
saya menyukai pria lain dan berpisah. Tetapi waktu saya sudah berpisah
dengan pria itu juga saya merasa kesepian, pria yang dari dulu tidak begitu
akrab dengan saya berkata “Mari berkencan” saya pun berpikir “Mungkin
saya juga menyukai dia” lalu kami mulai berkencan.
Analisis :
Pada kalimat ini kata usui tidak dapat diartikan dengan kata ‘tipis’
atau tidak terlalu’. Karena hubungan pertemanan sendiri tidak bisa diukur
dirasakan oleh subjek menimbulkan kata akrab. Sehingga pada kalimat ini
usui diterjemahkan dengan tidak begitu akrab dan tidak begitu dekat.
sehingga dapat disimpulkan bahwa kata usui pada kalimat ini memiliki
(14b) 当時、彼は『文菜は変わってしまったから、もう好きではない』
『俺は結婚願望が薄いから、別の人のほうが幸せにしてもらえる
と思う』と言っていました。(www.yomiuri.co.jp)
sebelumnya, selain memiliki makna tipis, usui juga memiliki makna lain
saya untuk menikah tipis”. Sehingga terjemahan kata usui pada kalimat ini
95
berkurang”.
Pada kalimat ini, alat indra yang digunakan adalah indra perasaan.
Hal ini bisa dirasakan, diperhatikan dari pola, tingkah dan kebiasaan orang
C. Keterbatasan Penelitian
berikut :
bervariasi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
usui yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka ditemukan jawaban
sebagai berikut :
penelitian ini bahwa adjektiva usui memiliki beberapa makna, antara lain :
1) Tipis;
2) Sedikit;
3) (Warna) muda;
7) Cair, encer;
9) Lemah;
10) Kurang;
12) Jarang;
13) Kecil.
105
97
nuansa tersebut dibagi berdasarkan alat indra yang ada pada tubuh manusia,
Tabel 5.1
Makna Adjektiva Usui Berdasarkan Alat-alat Indra.
Alat-Alat Indra
No. Indra
Indra Indra Indra Indra
Pendengar
Penglihatan Perasa Penciuman Peraba
an
1. Tipis 12. Hambar Lemah 13.Tidak Tipis
begitu
harum, tidak
terlalu bau
2. Sedikit - Rendah - Sedikit
3. Muda Kurang Cair,
- -
encer
4. Rendah - Jarang - -
5. Samar - - - -
6. Cair, encer - - - -
7. Lemah - - - -
8. Kurang - - - -
9. Remang-
remang,
redup, - - - -
redam, dan
tamaram
10. Jarang - - - -
11. Kecil - - - -
98
makna dasar.
Tabel 5.2
Makna Dasar “Tipis”
ムに、絵や文字を出したり、タッチ
パネルにしたりすることはできま
す。
3)があぐらをかき、孫娘の柑菜ち
ゃん(2)を膝の上に乗せる。
のに、風景が透けて見えたことはま
だない。
用)200gr.
99
ると、肉と皮の間に薄い膜がありま
す。
見、腕には何もついていないように
見えますが…。実は、とても薄い透
明の膜が貼られていたのです。
Tabel 5.3
Makna Perluasan “Sedikit”
れ、生産が増えても、売り上げは都
市部の本社のものとなる。地元への
経済効果は薄い。
100
Tabel 5.4
Makna Perluasan “(Warna) Muda”
れ、左下に学年と名前が筆書きされ
ている。
さんばし
(3c). 桟橋 からの海は、薄い緑色に光って見 Hijau muda
えた。
チスが育てられている。ポールに沿っ
て育った「クレマチスの塔」には、薄
い紫の花がたくさん付いていた。
Tabel 5.5
Makna Perluasan “(Rasa) Hambar, Tidak begitu terasa~ ”
Tabel 5.6
Makna Perluasan “(Akrebilitas, Kepercayaan) Rendah”
く行けなかった。
薄いと感じます。
標高 2500 メートルの薄い空気。
Tabel 5.7
Makna Perluasan “(Bayangan) samar, redam”
Tabel 5.8
Makna Perluasan “Cair, encer, tidak kental”
contoh kalimat :
Tabel 5.9
Makna Perluasan “(Aroma, wangi, keharuman) tidak begitu~ ,
tidak terlalu~”
Tabel 5.10
Makna Perluasan “Lemah, tidak kuat, kelemahan”
おう。
Tabel 5.11
Makna Perluasan “Kurang, kurang efektif, berkurang”
米国に比して愛校心が著しく薄い。
しまうので効果が薄い。読者に誤っ
た知識を植えつけてしまう」と怒
る。
アサド政権と反体制派の停戦合意を
受け、今後の和平プロセスに世界の
関心が集まっている。だが、昨年か
ら主導権を発揮しているロシアに比
べて、米国の存在感が薄い。
人とのつながりが薄いと感じる。
104
会が少なく、“凶器”になりうるとい
う認識が薄いことが背景にあるよう
だ。
ないものの、加熱する温度が約30
度と低く、「たばこを吸っている実
感が薄い」との声もあった。
kalimat
Tabel 5.12
Makna Perluasan “(Pencahayaan) remang-remang, redup, temaram”
に雀や虎などを表した甲冑が照明で
照らされ、外国人観光客らも興味深
そうに見入っている。
Tabel 5.13
Makna Perluasan “Jarang”
に、広域避難の方法などをどう周知する
かも課題だ。
Tabel 5.14
Makna Perluasan “Kecil”
Berikut ini adalah rangkuman dari klasifikasi makna dasar dan makna
Tabel 5.15
Makna Dasar dan Makna Perluasan
Makna
No. data Makna Makna Dasar
Perluasan
(1a) Tipis ✓ -
(1b) Tipis ✓ -
(1c) Tipis ✓ -
(1d) Tipis ✓ -
(1e) Tipis ✓ -
(1f) Tipis ✓ -
(1g) Tipis ✓ -
(2a) Sedikit - ✓
106
(2b) Sedikit - ✓
(4b) Hambar - ✓
(4c) Hambar - ✓
(4d) Hambar - ✓
(5a) Rendah - ✓
(5b) Rendah - ✓
(5c) Rendah - ✓
(5d) Rendah - ✓
(6a) Samar - ✓
(6b) Samar - ✓
(7a) Encer - ✓
(7b) Cair - ✓
(9a) Lemah - ✓
(9b) Kelemahan - ✓
(10a) Kurang - ✓
107
(10b) Kurang - ✓
(10c) Kurang - ✓
(10d) Kurang - ✓
(10e) Kurang - ✓
(10f) Berkurang - ✓
(11a) Temaram - ✓
(12a) Jarang - ✓
(13a) Kecil - ✓
(13b) Kecil - ✓
(13c) Kecil - ✓
Tabel 5.16
Jenis Alat Indra yang Digunakan pada Sumber Data
(6a) Samar ✓ - - - -
(6b) Samar ✓ - - - -
(7a) Encer ✓ - - - ✓
(7b) Cair ✓ - - - ✓
Tidak
(8a) begitu - ✓ - - -
wangi
Tidak
(8b) begitu - ✓ - - -
beraroma
(9a) Lemah ✓ - ✓ - -
(9b) Kelemahan ✓ - - - -
(10a) Kurang ✓ - ✓ - -
(10b) Kurang ✓ - - - -
(10c) Kurang ✓ - - - -
(10d) Kurang ✓ - - - -
(10e) Kurang ✓ - - - -
(10f) Berkurang - - - ✓ -
(11a) Temaram ✓ - - - -
(12a) Jarang ✓ - ✓ - -
(13a) Kecil ✓ - - - -
(13b) Kecil ✓ - - - -
(13c) Kecil ✓ - - - -
Selain alat indra pada penelitian ini juga ditemukan perluasaan makna
yang terjadi karena perasaan, yaitu pada data (14a) yang menghasilkan
B. Implikasi
Jepang secara umum, karena polisemi dalam bahasa Jepang sangat banyak
kata usui terutama ketika beranjak dari level dasar menuju level menengah
Jepang atau yang biasa disebut dengan Nihongo Nouryoku Shiken. Dengan
demikian pengetahuan pembelajar dapat lebih luas, lebih mudah, lebih tepat
C. Saran
polisemi. Hal ini dapat menambah wawasan bagi pembelajar dan juga
wawasan yang lebih luas dengan bertanya pada guru atau teman,
membaca berbagai sumber seperti buku, koran, situs, novel, komik atau
mencari sumber data yang lebih variatif agar data yang terkumpul lebih
PENUTUP
A. Kesimpulan
usui yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka ditemukan jawaban
sebagai berikut :
lain :
1) Tipis;
2) Sedikit;
3) (Warna) muda;
7) Cair, encer;
9) Lemah;
10) Kurang;
12) Jarang;
13) Kecil.
96
97
nuansa tersebut dibagi berdasarkan alat indra yang ada pada tubuh manusia,
Tabel 5.1
Makna Adjektiva Usui Berdasarkan Alat-alat Indra.
Alat-Alat Indra
No. Indra
Indra Indra Indra Indra
Pendengar
Penglihatan Perasa Penciuman Peraba
an
1. Tipis 12. Hambar Lemah 13.Tidak Tipis
begitu
harum, tidak
terlalu bau
2. Sedikit - Rendah - Sedikit
3. Muda Kurang Cair,
- -
encer
4. Rendah - Jarang - -
5. Samar - - - -
6. Cair, encer - - - -
7. Lemah - - - -
8. Kurang - - - -
9. Remang-
remang,
redup, - - - -
redam, dan
tamaram
10. Jarang - - - -
11. Kecil - - - -
98
makna dasar.
Tabel 5.2
Makna Dasar “Tipis”
ムに、絵や文字を出したり、タッチ
パネルにしたりすることはできま
す。
3)があぐらをかき、孫娘の柑菜ち
ゃん(2)を膝の上に乗せる。
のに、風景が透けて見えたことはま
だない。
用)200gr.
99
ると、肉と皮の間に薄い膜がありま
す。
見、腕には何もついていないように
見えますが…。実は、とても薄い透
明の膜が貼られていたのです。
Tabel 5.3
Makna Perluasan “Sedikit”
れ、生産が増えても、売り上げは都
市部の本社のものとなる。地元への
経済効果は薄い。
100
Tabel 5.4
Makna Perluasan “(Warna) Muda”
れ、左下に学年と名前が筆書きされ
ている。
さんばし
(3c). 桟橋 からの海は、薄い緑色に光って見 Hijau muda
えた。
チスが育てられている。ポールに沿っ
て育った「クレマチスの塔」には、薄
い紫の花がたくさん付いていた。
Tabel 5.5
Makna Perluasan “(Rasa) Hambar, Tidak begitu terasa~ ”
Tabel 5.6
Makna Perluasan “(Akrebilitas, Kepercayaan) Rendah”
く行けなかった。
薄いと感じます。
標高 2500 メートルの薄い空気。
Tabel 5.7
Makna Perluasan “(Bayangan) samar, redam”
Tabel 5.8
Makna Perluasan “Cair, encer, tidak kental”
contoh kalimat :
Tabel 5.9
Makna Perluasan “(Aroma, wangi, keharuman) tidak begitu~ ,
tidak terlalu~”
Tabel 5.10
Makna Perluasan “Lemah, tidak kuat, kelemahan”
おう。
Tabel 5.11
Makna Perluasan “Kurang, kurang efektif, berkurang”
米国に比して愛校心が著しく薄い。
しまうので効果が薄い。読者に誤っ
た知識を植えつけてしまう」と怒
る。
アサド政権と反体制派の停戦合意を
受け、今後の和平プロセスに世界の
関心が集まっている。だが、昨年か
ら主導権を発揮しているロシアに比
べて、米国の存在感が薄い。
人とのつながりが薄いと感じる。
104
会が少なく、“凶器”になりうるとい
う認識が薄いことが背景にあるよう
だ。
ないものの、加熱する温度が約30
度と低く、「たばこを吸っている実
感が薄い」との声もあった。
kalimat
Tabel 5.12
Makna Perluasan “(Pencahayaan) remang-remang, redup, temaram”
に雀や虎などを表した甲冑が照明で
照らされ、外国人観光客らも興味深
そうに見入っている。
Tabel 5.13
Makna Perluasan “Jarang”
に、広域避難の方法などをどう周知する
かも課題だ。
Tabel 5.14
Makna Perluasan “Kecil”
Berikut ini adalah rangkuman dari klasifikasi makna dasar dan makna
Tabel 5.15
Makna Dasar dan Makna Perluasan
Makna
No. data Makna Makna Dasar
Perluasan
(1a) Tipis ✓ -
(1b) Tipis ✓ -
(1c) Tipis ✓ -
(1d) Tipis ✓ -
(1e) Tipis ✓ -
(1f) Tipis ✓ -
(1g) Tipis ✓ -
(2a) Sedikit - ✓
106
(2b) Sedikit - ✓
(4b) Hambar - ✓
(4c) Hambar - ✓
(4d) Hambar - ✓
(5a) Rendah - ✓
(5b) Rendah - ✓
(5c) Rendah - ✓
(5d) Rendah - ✓
(6a) Samar - ✓
(6b) Samar - ✓
(7a) Encer - ✓
(7b) Cair - ✓
(9a) Lemah - ✓
(9b) Kelemahan - ✓
(10a) Kurang - ✓
107
(10b) Kurang - ✓
(10c) Kurang - ✓
(10d) Kurang - ✓
(10e) Kurang - ✓
(10f) Berkurang - ✓
(11a) Temaram - ✓
(12a) Jarang - ✓
(13a) Kecil - ✓
(13b) Kecil - ✓
(13c) Kecil - ✓
Tabel 5.16
Jenis Alat Indra yang Digunakan pada Sumber Data
(6a) Samar ✓ - - - -
(6b) Samar ✓ - - - -
(7a) Encer ✓ - - - ✓
(7b) Cair ✓ - - - ✓
Tidak
(8a) begitu - ✓ - - -
wangi
Tidak
(8b) begitu - ✓ - - -
beraroma
(9a) Lemah ✓ - ✓ - -
(9b) Kelemahan ✓ - - - -
(10a) Kurang ✓ - ✓ - -
(10b) Kurang ✓ - - - -
(10c) Kurang ✓ - - - -
(10d) Kurang ✓ - - - -
(10e) Kurang ✓ - - - -
(10f) Berkurang - - - ✓ -
(11a) Temaram ✓ - - - -
(12a) Jarang ✓ - ✓ - -
(13a) Kecil ✓ - - - -
(13b) Kecil ✓ - - - -
(13c) Kecil ✓ - - - -
Selain alat indra pada penelitian ini juga ditemukan perluasaan makna
yang terjadi karena perasaan, yaitu pada data (14a) yang menghasilkan
B. Implikasi
Jepang secara umum, karena polisemi dalam bahasa Jepang sangat banyak
kata usui terutama ketika beranjak dari level dasar menuju level menengah
Jepang atau yang biasa disebut dengan Nihongo Nouryoku Shiken. Dengan
demikian pengetahuan pembelajar dapat lebih luas, lebih mudah, lebih tepat
C. Saran
polisemi. Hal ini dapat menambah wawasan bagi pembelajar dan juga
wawasan yang lebih luas dengan bertanya pada guru atau teman,
membaca berbagai sumber seperti buku, koran, situs, novel, komik atau
mencari sumber data yang lebih variatif agar data yang terkumpul lebih
DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul. Pengantar Semantik dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
2009.
Hiejima, Ichizo. Kotoba no Imi (Hajimete Deau Imiron no Sekai). Tokyo: Gyousei.
1991.
Imai, Shingo. Nihongo Tagigo Gakushuu Jiten (keiyoushi / fukushihen). Tokyo:
ALC Press Inc. 2011.
Kuroda, Ryusuke. Gendai Hyoujun Kokugo Jiten. Tokyo: Gakken Plus. 2016.
Kyousuke, Kindaichi. Sanseido Kokugo Jiten. Tokyo: Sanseido. 1980.
Matsuura, Kenji. Nihongo – Indonesiago Jiten. Kyoto: Kyoto Sangyo University
Press. 1994.
Muhadjir. Semantik dan Pragmatik. Tanggerang: PT. Pustaka Mandiri. 2014.
Nishihara, Suzuko., dkk. Keiyoushi (Adjectives). Tokyo: Aratake Publishing Co.Ltd.
1988.
Pateda, Mansoer. Semantik Leksikal (Edisi Kedua). Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2010.
Pateda, Mansoer. Linguistik (Sebuah Pengantar). Bandung: Angkasa. 1990.
Sudjianto., Dahidi, A. pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.
2009.
Sutedi, Dedi. Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. 2003.
Subroto, Edi. Pengantar Studi Semantik dan Pragmatik. Surakarta: Cakrawala
Media. 2011.
Tomomatsu, Tomoko., dkk. Shinkanzen Masutaa Bunpou (Nihongo Nouryoku
Shiken –N2). Tokyo: 3anet. 2012.
113
Jurnal:
Sumber Data:
2019)
https://www.yomiuri.co.jp/local/shizuoka/news/20190616-OYTNT50013/
(diakses pada 17 Juni 2019)
http://www.asahi.com/articles/ASK983V8WK98OIPE00J.html (diakses pada 19
September 2018)
https;//www6.nhk.or.jp/harefarm/hatake/hatake.html?i=181026_1 (diakses pada 27
Agustus 2018)
http://www.asahi.com/articles/DA3S13138659.html (diakses pada 27 Agustus
2018)
https://www4.nhk.or.jp/greatrace/90/ (diakses pada 17 Juni 2019)
http://www.asahi.com/articles/DA3S12872492.html (diakses pada 27 Agustus
2018)
http://webronza.asahi.com/science/articles/2017033100006.html (diakses pada 04
April 2018)
http://www.yomiuri.co.jp/science/feature/CO017291/20161201-
OYT8T50043.html (diakses pada 18 November 2018)
http://www.yomiuri.co.jp/fukayomi/ichiran/20170127-OYT8T50016.html
(diakses pada 27 Agustus 2018)
http://www.yomiuri.co.jp/local/nara/news/20170412-OYTNT50000.html (diakses
pada 18 November 2018)
https://www.yomiuri.co.jp/local/shimane/feature/CO035951/20181113-
OYTAT50004.html (28 Desember 2018)
https://www.yomiuri.co.jp/fukayomi/ichiran/20181227-OYT8T50038.html
(diakses 5 Maret 2019)
https://www.yomiuri.co.jp/teen/special/20181004-OYT8T50063.html (diakses
pada 27 Agustus 2018)
Lampiran 1
お肉の薄いと厚いの違いについて
食生活をかかせない毎日で、
なぜ、薄い肉と厚い肉があるのか?
それは食べ方だと思います。
まず、薄いお肉について例をあげます。
サラダ、焼き肉、すき焼き、しゃぶしゃぶ。
これらのお肉は基本的に薄いでしょう。
サラダ用で食べる薄さは 1 ㎜∼2 ㎜
焼き肉用は 2 ㎜∼3㎜
この薄さがお肉をおいしく食べられる厚さと言えるでしょう。
また、厚いお肉については
1 ㎝∼ は厚いと言えるでしょう。
その分、横幅もあるので満足のいく食事ができると言えるでしょう。
何を食べるかによって薄くするのか厚くするのか、
食事をおいしく頂くために、薄いお肉があったり、厚みのお肉があるのだ
と思います。
Toru Yomoda
お肉の薄いと厚いの違いについて
食生活をかかせない毎日で、
なぜ、薄い肉と厚い肉があるのか?
それは食べ方だと思います。
まず、薄いお肉について例をあげます。
サラダ、焼き肉、すき焼き、しゃぶしゃぶ。
これらのお肉は基本的に薄いでしょう。
サラダ用で食べる薄さは 1 ㎜∼2 ㎜
焼き肉用は 2 ㎜∼3㎜
この薄さがお肉をおいしく食べられる厚さと言えるでしょう。
また、厚いお肉については
1 ㎝∼ は厚いと言えるでしょう。
その分、横幅もあるので満足のいく食事ができると言えるでしょう。
何を食べるかによって薄くするのか厚くするのか、
食事をおいしく頂くために、薄いお肉があり、厚みのお肉があるのだと思
います。
Toru Yomoda
Bisa dikatakatan dengan ketipisan ini bisa menyantap daging dengan lezat.
Karena ada lebar untuk bagian itu, dapat dikatakan bahwa kita mendapatkan
Apakah akan menipiskan atau menebalkan, tergantung dengan apa yang akan anda
makan.
Untuk mendapatkan makanan yang lezat, saya pikir ada daging tipis dan daging
tebal.
Toru Yomoda
No Kalimat Sumber
.
1. メラニア氏は薄い水色のドレスの上から同色の http://www.asahi.co
ジャケットを羽織り、やはり同色の長い手袋を m/articles/ASK1P2S
していた。靴も薄い水色にそろえ、薄曇りに雨 SXK1PUHBI02W.ht
ml
が混じる天気の中で明るい印象を与えた。
2. 山中湖は1週間ほど前から湖面全体に薄い氷が http://www.asahi.co
張り始め、放し飼いのコブハクチョウは胸で氷 m/articles/ASK1S3T
を割りながら湖面を泳いでいる。 02K1SUZOB00Y.ht
ml
3. 大学生協の職員が、なじみが薄い若者も食べや http://www.yomiuri.
すいようにと、琵琶湖で12~3月頃に水揚げ co.jp/local/shiga/new
される体長3~6センチの氷魚を、かき揚げに s/20170123-
OYTNT50097.html
調理した。
れんあい いせい み め だ う ん
4. http://www.asahi.co
恋 愛 は異性を見る目がダウンしがち。 m/and_w/fashion/C
だいいちいんしょう うす ひと ねら
第 一 印 象 が薄 い人 を狙 うといいかも。 Gfashion173601.htm
l
5. うつむくように咲く薄い赤紫のかれんな花が落 http://www.asahi.co
葉広葉樹林の斜面を覆い、春風にそよいでい m/articles/ASJ463V
る。 GKJ46UOHB00Z.ht
ml
しょ ひがい じょうたい こと げんじてん
6. http://www.asahi.co
署 は、被害の 状 態 が異 なるため現時点では m/articles/ASK495F
かんれん うす
関 連 が薄 いとみている。 P9K49POMB005.ht
ml
7. 薄い紅色の花を樹上から降るように咲かせてい http://www.asahi.co
た。 m/articles/AS454RH
5K45PFIB00L.html
8. 「料理を振る舞うのが大好き」という女性の場 http://www.yomiuri.
合、食に興味が薄い相手だと、「作ってあげる co.jp/komachi/fortun
楽しみがない」などと落胆する可能性も考えら e/koikatsu/20161117
-OYT8T50032.html
れます。
9. 「味の濃さの好みや食材の好き嫌いなどは、そ http://www.yomiuri.
れぞれあっても仕方ないと思っています。味が co.jp/komachi/plus/h
薄いからと出来た煮物にしょう油をかけると news/20161116-
OYT8T50000.html
か、苦手な野菜は除いて食べるとか、そういう
ことをされても構いません」
10. じつに彼らは、抑えても抑えても抑えきれぬ自 http://www.aozora.gr
た .jp/cards/000153/file
己その者の圧迫に堪えかねて、彼らの入れられ s/814_20612.html
ている箱の最も板の薄い処、もしくは空隙(現
代社会組織の欠陥)に向ってまったく盲目的に
突進している。
12. Sは最上級車種で価格が981万円(消費税込 http://www.yomiuri.
み)というのだから、出来がいいのは当たり前 co.jp/life/atcars/impr
だと言われればそれまでだが、扁平率40%と ession/20160801-
OYT8T50131.html#
いう薄いタイヤは、へたをすると乗り心地や操
csidx2eb6f72de821a
縦性に悪影響を与えかねない。 d49cf97e1f85c07c38
13. 主人公の皆川七海=写真=が生きる世界は、何 http://www.yomiuri.
と現実感が薄いのだろう。 co.jp/entame/ichiran/
20160325-
OYT8T50055.html
14. 10年には32~52インチの薄型テレビ用も http://www.yomiuri.
開発 co.jp/osaka/feature/C
O022892/20170414-
OYTAT50038.html
15. 内容の薄いコンテンツを大量生産するサービス http://webronza.asahi
のことを「コンテンツファーム」と言うが、D .com/science/articles
eNAはまさにこれを地で行った。 /201703280001.html
16. ただしこれはブレーキをかけたときや、下り坂 http://www.asahi.co
などの走行時に効果がでるもので、平地中心だ m/and_bazaar/article
と効果が薄い s/SDI201703292287
1.html
に ん ち ど
17. 「侍ジャパン? んー、正直こっちでは認知度 http://www.asahi.co
m/articles/ASK3N14
は薄いね。今回のチームは弱いと聞いていたか
B9K3MUEHF00F.ht
ら、勝ち上がってきてくれてうれしいけど、選 ml
手名まで知っている人は少ないと思うよ」。
18. 一つは次世代を担う高校の選手層が薄いこと。 http://www.asahi.co
m/articles/ASK4N26
3HK4NUOHB001.ht
ml
19. 「お父さんは頭が薄いから、毛はえ薬をつくっ http://www.asahi.co
て頭をなでて塗ってあげたら元気になるんちゃ m/articles/ASK3S5V
うかな、と思って」 XPK3SPIHB02B.ht
ml
20. 署は、被害の状態が異なるため現時点では関連 http://www.asahi.co
が薄いとみている。 m/articles/ASK495F
P9K49POMB005.ht
ml
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
sembilan tahun, pada tahun yang sama melanjutkan ke jenjang universitas yaitu
Prodi Bahasa Jepang, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta dan
lulus pada tahun 2019. Pada tahun 2015 mengikuti program belajar di Osaka
Gaigo Gakuin dan lulus pada tahun 2016. Pengalaman organisasi yang pernah di
ikuti adalah ROHIS SMP Negeri 179, dan semasa kuliah aktif sebagai anggota