Anda di halaman 1dari 1

Sintaksis Bahasa Jepang「統語論」

Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut tougoron (統語論) atau sintakusu (シンタクス), yaitu
cabang linguistik yang mengkaji tentang struktur dan unsur – unsur pembentuk kalimat (Sutedi,
2003:61). Sementara itu, menurut Arifin dan Junaiyah dalam buku Sintaksis menjelaskan bahwa
sintaksis adalah cabang linguistik yang membicarakan hubungan antar kata dalam tuturan (speech)
(2008:1). Dalam buku “Dasar – Dasar Linguistik Bahasa Jepang”, Nita menjelaskan bahwa bidang
garapan sintaksis adalah kalimat yang mencakup : jenis dan fungsinya, unsur – unsur pembentuknya,
serta struktur dan maknanya (Sutedi, 2003:61). Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
sintaksis mempelajari tentang bagian – bagian kalimat yang terstruktur dan membentuk kalimat.

Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, yang sekurang – kurangnya memiliki
sebuah subjek dan predikat, mempunyai intonasi final (kalimat lisan), dan secara aktual ataupun
potensial terdiri atas klausa, dapat dikatakan bahwa kalimat yang membicarakan hubungan antara
sebuah klausa dan klausa lain (Arifin dan Junaiyah, 2008:2). Kalimat dalam bahasa Jepang disebut
bun. Pada umumnya yang dimaksud kalimat adalah bagian yang memiliki serangkaian makna yang
ada di dalam suatu wacana yang dibatasi dengan tanda titik (Sudjianto, 2007:140). Dengan kata lain,
kalimat adalah hubungan antar bagian – bagian kalimat yang terstruktur dan mengandung
serangkaian makna.

Anda mungkin juga menyukai