Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Gengogaku
Nyuumon
Kata Benda/Nomina
(Meishi)

Fakultas Program Studi Modul Kode MK Disusun Oleh

02
Bahasa S1 Bahasa Jepang 201731008 Tim Dosen MK Gengogaku

Abstract Kompetensi
Materi dalam modul ini akan berisi Mahasiswa memiliki kemampuan
tentang teori hishi (kelas kata bahasa untuk menjelaskan tentang kelas kata
Jepang) dan linguistik bahasa bahasa Jepang (hinshi) dan linguistik
Jepang. Serta merupakan mata bahasa Jepang.
kuliah yang berjenjang sebagai
syarat dalam mengambil MK
gengogaku pada semester 4 (empat).

‘20 Gengogaku Nyuumon Biro Akademik dan Pembelajaran


1 Tim Dosen MK Gengogaku http://www.widyatama.ac.id
PENGERTIAN MEISHI
Meishi adalah kata-kata yang menyatakan orang, benda, peristiwa, dan sebagainya, tidak
mengalami konjugasi, dan dapat dilanjutkan dengan kakujoshi (Matsuoka, 2000:342).
Meishi adalah kata-kata yang menyatakan nama suatu perkara, benda, barang, kejadian
atau peristiwa, keadaan, dan sebagainya yang tidak mengalami konjugasi. Meishi
disebut juga taigen, di dalam suatu kalimat ia dapat menjadi subjek, predikat, kata
keterangan dan sebagainya (Hirai, 1989:148). Sementara itu, Murakami Motojiro
(1986:25-26) menyimpulkan bahwa meishi:
1. Merupakan jiritsugo.
2. Tidak mengalami perubahan bentuk (konjugasi).
3. Dapat membentuk bunsetsu dengan ditambah partikel ga, wa, o, no, ni, dan
sebagainya.
4. Dapat menjadi subjek.
5. Disebut juga taigen sebagai lawan yoogen.
6. Dilihat dari sudut pandang artinya dapat dibagi menjadi empat macam, yakni futsuu
meishi, koyuu meishi, daimeishi, dan suushi.
Pada paragraf sebelumnya dikatakan bahwa di dalam suatu kalimat nomina dapat
menjadi subjek, predikat, dan kata keterangan. Biasanya nomina dapat menjadi subjek
manakala pada bagian berikutnya diikuti partikel-partikel wa, mo, sae, dake, koso, dan
sebagainya, misalnya dalam kalimat:
1) 富士山はとてもきれいです。
Fujisan wa totemo kirei desu.
‘Gunung Fuji sangat indah’
2) 来週もジャカルタへ行く。
Raishuu mo Jakaruta e iku.
‘Minggu depan pun akan pergi ke Jakarta’.
3) 水さえのどに通らない。
Mizu sae nodo ni tooranai.
‘(sampai-sampai) air pun tidak masuk kerongkongan’.
4) アミルさんだけ日本へ行った。
Amiru san dake nihon e itta.
‘Hanya Amir yang sudah pergi ke Jepang’.

‘20 Gengogaku Nyuumon Biro Akademik dan Pembelajaran


2 Tim Dosen MK Gengogaku http://www.widyatama.ac.id
5) あの人こそ立派な人です。
Ano hito koso rippana hito desu.
‘Dialah orang yang hebat’.

Nomina dapat menjadi predikat manakala pada bagian berikutnya diikuti partikel yo,
verba bantu (jodooshi) desu, da, rashii, atau diikuti partikel no ditambahkan verba bantu
yooda (no yooda/no yoodesu), dan sebagainya seperti pada kalimat berikut.

1) それは田中さんの自転車よ。
Sore wa Tanaka san no Jitensha yo.
‘Itu sepeda Tanaka’
2) あしたは休みだ。
Ashita wa yasumi da.
‘Besok libur’
3) それはわたしの本です。
Sore wa watashi no hon desu.
‘Itu buku saya’.
4) あの帽子を被っている人はインドネシア人らしい。
Ano booshi o kabutte iru hito wa Indoneshiajin rashii.
‘Orang yang memakai topi itu kelihatan seperti orang Indonesia’.
5) あの人は日本人のようです。
Ano hito wa Nihonjin no yoo desu.
‘Orang itu seperti orang Jepang’.

Nomina juga dapat menjadi kata keterangan dalam suatu kalimat, misalnya nomina
nihongo ‘bahasa Jepang’, jidoosha ‘mobil’, dan doitsu ‘Jerman’ seperti pada nihongo no
hon ‘buku bahasa Jepang’, jidoosha no zasshi ‘majalah otomotif’, dan doitsu no kuruma
‘mobil Jerman’ yang masing-masing menerangkan nomina hon ‘buku’, zasshi ‘majalah’,
dan kuruma ‘mobil’ yang ada pada bagian berikutnya setelah disisipi partikel no.
Sedangkan nomina-nomina Indoneshia ‘Indonesia’, michi ‘jalan’, heya ‘kamar’, tomodachi
‘teman’, minami ‘selatan’, dan kuruma ‘mobil’ pada kalimat-kalimat berikut masing-

‘20 Gengogaku Nyuumon Biro Akademik dan Pembelajaran


3 Tim Dosen MK Gengogaku http://www.widyatama.ac.id
masing menerangkan verba kimashita ‘datang’, arukimasu ‘berjalan kaki’, hairimasu
‘masuk’, ikimasu ‘pergi’, susumu ‘maju’, dan adjektiva-I takai ‘mahal’.
1) インドネシアから来ました。
Indoneshia kara kimashita.
‘Datang dari Indonesia’.
2) 道を歩きます。
Michi o arukimasu.
‘Berjalan di jalan’.
3) 部屋に入ります。
Heya ni hairimasu.
‘Masuk ke kamar’.
4) 友達と行きます。
Tomodachi to ikimasu.
‘Pergi dengan teman’.
5) 南へ進む。
Minami e susumu.
‘Maju ke sebelah selatan’.
6) 車より高い。
Kuruma yori takai.
‘Lebih mahal daripada mobil’

‘20 Gengogaku Nyuumon Biro Akademik dan Pembelajaran


4 Tim Dosen MK Gengogaku http://www.widyatama.ac.id
JENIS MEISHI
Walaupun Murakami Motojiro membagi meishi menjadi empat macam, namun banyak juga
ahli yang membaginya menjadi lima macam dengan cara menambahkan keishiki meishi
sebagai salah satu jenis meishi. Misalnya Terada Takanao (1984:49-51) membagi meishi
menjadi lima macam sebagai berikut.
1. Futsuu meishi(普通名詞)
Futsuu meishi adalah nomina yang menyatakan nama-nama benda, barang, peristiwa, dan
sebagainya yang bersifat umum, misalnya:
山 Yama ‘Gunung’
本 Hon ‘Buku’
学校 Gakkoo ‘Sekolah’
人生 Jinsei ‘Kehidupan Manusia’
世界 Sekai ‘Dunia’
科学者 Kagakusha ‘Ilmuwan’
星 Hoshi ‘Bintang’
机 Tsukue ‘Meja’
勉強 Benkyoo ‘Pelajaran’
幸福 Koofuku ‘Kebahagiaan’
芸術 Geijutsu ‘Kesenian’
飛行機 Hikooki ‘Pesawat terbang’

2. Koyuu meishi(固有名詞)
Koyuu meishi adalah nomina yang menyatakan nama-nama yang menunjukkan benda
secara khusus seperti nama daerah, nama negara, nama orang, nama buku, dan sebagainya.
Contoh-contoh meishi jenis ini antara lain:
大和 Yamato ‘Yamato’
太平洋 Taiheiyoo ‘Samudera Pasifik’
中国 Chuugoku ‘China’
夏目漱石 Natsume Sooseki ‘Natsume Sooseki’
枕草子 Makura no Sooshi ‘Makura no Sooshi’
富士山 Fujisan ‘Gunung Fuji’

‘20 Gengogaku Nyuumon Biro Akademik dan Pembelajaran


5 Tim Dosen MK Gengogaku http://www.widyatama.ac.id
日本 Nihon ‘Jepang’
紫式部 Murasaki Shikibu ‘Murasaki Shikibu’
万葉集 Man’yooshuu ‘Man’yooshuu’

3. Suushi(数詞)
Suushi adalah nomina yang menyatakan bilangan, jumlah, kuantitas, urutan, dan
sebagainya, misalnya:
一 Ichi ‘Satu’
三つ Mittsu ‘Tiga’
五本 Gohon ‘Lima batang’
七人 Shichinin ‘Tujuh orang’
二番 Niban ‘Nomor dua’
第四章 Daiyonshoo ‘Bab empat’
二 Ni ‘Dua’
四つ Yottsu ‘Empat’
六個 Rokko ‘Enam buah’
第一 Daiichi ‘Kesatu’
三号 Sangoo ‘Nomor tiga’
Ke dalam jenis meishi ini termasuk juga kata-kata tanya seperti ikutsu, ikura, nankai,
nanbanme, dan sebagainya.

4. Keishiki Meishi(形式名詞)
Keishiki meishi adalah nomina yang menerangkan fungsinya secara formalitas tanpa
memiliki hakekat atau arti yang sebenarnya sebagai nomina, misalnya koto, tame, wake,
hazu, mama, toori, dan sebagainya.
に ほ ん ご はな
1) わたしは 日本語を 話すことが できます。

‘saya mampu berbicara bahasa Jepang.’


ふ じ さ ん のぼ
2) わたしは 富士山に 登ったことが あります。

‘saya punya pengalaman (pernah) mendaki gunung Fuji.’

‘20 Gengogaku Nyuumon Biro Akademik dan Pembelajaran


6 Tim Dosen MK Gengogaku http://www.widyatama.ac.id
しゅみ ほん よ

3) わたしの 趣味は 本を 読むこと です。

‘hobi saya adalah membaca buku.’


きみ

4) 君も えらく なった ものだ。

‘kamu pun menjadi hebat.’


い で ん わ
5) 行けないときには 電話を ください。

‘pada saat tidak bisa pergi, tolong kabari ya.’


かえ
6) 田中さんは 今 帰ったところ です。

‘pak Tanaka baru saja pulang.’


しょうらい に ほ ん ご せんせい
7) わたしは 将 来 日本語の 先生になる つもりです。

‘kelak, saya bercita-cita ingin menjadi guru bahasa Jepang.’


こうちゃ す
8) わたしは コーヒーより 紅茶の ほうが 好きです。

‘saya lebih suka teh daripada kopi.’


く い かなら く
9) 彼は、今日来ると 言って いたから、 必 ず 来るはず です。

‘karena dia mengatakan akan datang pada hari ini, seharusnya dia datang.’
びょうき がっこう やす
10) 病気の ため、学校を 休みました。

‘karena sakit, tidak masuk sekolah.’


11) 知っているのに、知らない ふりを しました。
‘padahal tahu, tapi pura-pura tidak tahu.’
でんしゃ し ね
12) 電車の 中で 知らないうちに 寝てしまいました。

‘tanpa sadar, tertidur di dalam kereta.’


さくや あ ね
13) 昨夜、まどを 明けたまま 寝てしまいました。

‘tadi malam tertidur, dalam keadaan jendela terbuka.’



14) わたしが 言うとおりに 言って ください。

‘silahkan katakan seperti apa yang akan saya katakan’

‘20 Gengogaku Nyuumon Biro Akademik dan Pembelajaran


7 Tim Dosen MK Gengogaku http://www.widyatama.ac.id
けいしきめいし
「 こ と 、 も の 、 と き 、 と こ ろ 、 わ け 」 yang terdapat pada 形式名詞 dapat juga
ふ つ う め い し
berupa 普通名詞. Perhatikan contoh kalimatnya.

1) 今できる 事は 今日しなさい。
し ご と
(仕事・用事)
‘pekerjaan yang bisa dilakukan sekarang, lakukanlah sekarang’

2) そこに ある 物は 何ですか。
しなもの
(品物)

‘Apakah benda yang ada disana?’


3) わたしは 行きたい 所は 京都です。
ば し ょ
(場所)

‘tempat yang ingin saya kunjungi adalah Kyoto’

ひと い わけ
4) あの人の 言うことは 訳が わかりません。

い み り ゆ う
(意味・理由)

‘yang akan dikatakannya tidak ada artinya’

ふ つ う め い し
Dalam hal ini digunakan sebagai 普通名詞, maka boleh ditulis dengan kanji.

5. Daimeishi(代名詞)
Daimeishi adalah kata-kata yang menunjukkan sesuatu secara langsung tanpa
menyebutkan nama orang, benda, barang, perkara, arah, tempat, dan sebagainya. Kata-kata
yang dipakai untuk menunjukkan orang disebut ninshoo daimeishi (pronomina persona),
sedangkan kata-kata yang dipakai untuk menunjukkan benda, barang, perkara, arah, dan
tempat disebut shiji daimeishi (pronomina petunjuk).

‘20 Gengogaku Nyuumon Biro Akademik dan Pembelajaran


8 Tim Dosen MK Gengogaku http://www.widyatama.ac.id
jishoo Taishoo Tashoo
kinshoo chuushoo enshoo Futeishoo
Watashi Anata Konokata Sonokata Anokata Donokata
Watakushi Kimi Koitsu Soitsu Aitsu Doitsu
Boku Omae Konokatagata Sonokatagata Kare Donata
Ore Kisama Konokatatachi Sonokatatachi Anokatagata Dare
Ninshoo daimeishi

Wareware Anatagata Koitsura Soitsura Anokatatachi


Watashitachi Kimitachi Karera
Bokura
oretachi
Jibutsu ni kansuru Kore Sore Are Dore
Mono Korera Sorera Arera Nani
Basho ni kansuru Koko Soko Asoko Doko
Shiji daimeishi

Mono Kokora Sokora Asokora Dokora


Hookoo ni kansuru Kotchi Sotchi Sotchi Dotchi
Mono Kotchira Sotchira Achira Dochira

Catatan:
1) Jishoo dipakai oleh pembicara pada saat menunjukkan diri sendiri atau sesuatu yang
berhubungan dengan diri sendiri.
2) Taishoo dipakai oleh pembicara pada saat menunjukkan lawan bicara atau sesuatu yang
berhubungan dengan lawan bicara.
3) Tashoo dipakai oleh pembicara pada saat menunjukkan benda atau orang lain selain
pembicara dan lawan bicara.
4) Kinshoo dipakai oleh pembicara pada saat menunjukkan benda atau orang yang dekat
dengan dirinya.
5) Chuushoo dipakai oleh pembicra pada saat menunjukkan benda atau orang yang dekat
dengan lawan bicara.
6) Enshoo dipakai oleh pembicara pada saat menunjukkan benda atau orang yang jauh baik
dari pembicara maupun lawan bicaranya.
7) Futeishoo dipakai oleh pembicara pada saat pembicara tidak mengetahui tentang suatu
benda, dan benda yang ditunjukkannya tidak pasti.

‘20 Gengogaku Nyuumon Biro Akademik dan Pembelajaran


9 Tim Dosen MK Gengogaku http://www.widyatama.ac.id
Di dalam kelas kata nomina termasuk juga nomina-nomina yang telah mengalami afiksasi
yaitu nomina-nomina yang telah dibubuhi prefiks dan/atau sufiks tertentu, misalnya:
学生たち Gakuseitachi ‘para mahasiswa’
速さ Hayasa ‘kecepatan’
お金 Okane ‘uang’
ご連絡 Gorenraku ‘hubungan, pemberitahuan’
お月様 Otsukisama ‘bulan’

Selain itu di dalam kelas kata nomina termasuk juga nomina majemuk (fukugoo meishi) yaitu
nomina yang terbentuk dari gabungan beberapa kata, lalu gabungan kata itu secara
keseluruhan dianggap sebagai satu kata. Sebagaimana Iwabuchi Tadasu (1989:234)
menyebutkan bahwa meishi yang terbentuk sebagai hasil gabungan beberapa kata seperti
kata-kata aozora ‘langit biru’, akimatsuri ‘festival musim gugur’, kokugo jiten ‘kamus bahasa
Jepang’ disebut fukugoo meishi.

‘20 Gengogaku Nyuumon Biro Akademik dan Pembelajaran


10 Tim Dosen MK Gengogaku http://www.widyatama.ac.id
Daftar Pustaka
Sudjianto & Ahmad Dahidi. 2009. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta Pusat:
Kesaint Blanc.

‘20 Gengogaku Nyuumon Biro Akademik dan Pembelajaran


11 Tim Dosen MK Gengogaku http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai