Anda di halaman 1dari 163

ANALISIS FUKUGOUDOUSHI DALAM NOVEL

MATA ONAJI YUME WO MITEITA


KARYA SUMINO YORU
SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Pendidikan Bahasa


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

Oleh
Aziz Ramadhan Abdullah Nagib
20180830012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG


FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2023
ANALISIS FUKUGOUDOUSHI DALAM NOVEL
MATA ONAJI YUME WO MITEITA
KARYA SUMINO YORU
Aziz Ramadhan Abdullah Nagib

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH


LEMBAR PERSETUJUAN
Dosen Pembimbing

Dedi Suryadi, M.Ed., Ph.D.


NIK. 19710404201210193011

Mengetahui,

Dekan Ketua ProgramStudi


Fakultas Pendidikan Bahasa Pendidikan Bahasa Jepang

Eko Purwanti, S.Pd., M.Hum., Ph.D. Rosi Rosiah, M.Pd.


NIK. 1970031720161019303 NIK.19860101201404193025

i
LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH


DEWAN PENGUJI

PENGUJI I

Dedi Suryadi, M.Ed., Ph.D.


NIK. 19710404201210193011

PENGUJI II

Thamita Islami Indraswari, S.S., M.Pd.


NIK. 19851216201210193019

PENGUJI III

Arsyl Elensyah Rhema Machawan, M.Pd.


NIK. 19890607201704193042

ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Fukugoudoushi


Dalam Novel Mata Onaji Yume wo Miteita Karya Sumino Yoru adalah karya saya
sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan bagian dari karya orang
lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan menggunakan cara-
cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi yang dijatuhkan
pada saya apabila di kemudian hari ditemukan pelanggaran-pelanggaran terhadap
etika keilmuan pada karya saya ini.

Yogyakarta, 25 Mei 2023

Yang membuat pernyataan,

Aziz Ramadhan Abdullah Nagib

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena atas izin dan
segala rahmat serta karunianya peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini sebagai
salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan di Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Adapun penulisan skripsi ini diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta dengan penelitian yang berjudul “Analisis Fukugoudoushi Dalam
Novel Mata Onaji Yume wo Miteita Karya Sumino Yoru”.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan seperti
yang peneliti harapkan. Oleh karena itu, peneliti sangat terbuka dengan adanya
kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan skripsi ini. Peneliti
berharap skripsi ini dapat menjadi ilmu bagi pembaca dan berguna bagi peneliti
itu sendiri sebagai pengukur kemampuan yang peneliti telah raih selama
mengikuti perekuliahan program Strata-1 jurusan Pendidikan Bahasa Jepang di
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Akhir kata dengan penuh ketulusan dan keihlasan hati peneliti
memanjatkan doa kepada Allah SWT agar peneliti dapat membalas kebaikan dan
jasa Bapak/Ibu serta rekan-rekan semua.

Yogyakarta, 25 Maret 2023

Aziz Ramadhan Abdullah Nagib

iv
UCAPAN TERIMA KASIH

Peneliti menyadari bahwa skripsi dengan judul Analisis Fukugoudoushi


Dalam Novel Mata Onaji Yume wo Miteita Karya Sumino Yoru ini tidak dapat
selesai tanpa adanya bantuan pihak-pihak lain yang terlibat dalam proses
penyusunannya. Oleh karenanya, peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :

1. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN. Eng sebagai Rektor
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Eko Purwanti, S.Pd., M.Hum., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas
Pendidikan Bahasa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
3. Rosi Rosiah, M.Pd. sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
Jepang Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
4. Dedi Suryadi, M.Ed., Ph.D. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah mencurahkan waktu dan energinya dalam membimbing
pengerjaan skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta yang telah banyak memberikan ilmu dan
pengalaman dalam 5 tahun ini.
6. Ibu Siswati selaku staff Tata Usaha Program Studi Pendidikan Bahasa
Jepang Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah banyak
membantu dalam proses administratif.
7. Keluarga peneliti, yaitu bapak Otong Abdullah, ibu Tatat Hartati, serta
Saudara peneliti Agus Mauludi Abdullah Nagib, Afrillia Mauliddina
Abdullah, dan Adelia Afrilliani Abdullah yang telah memberikan
dukungan materil maupun moral, kasih sayang dan semangat selama
hidup peneliti.
8. Putu Yuli Savitri yang selalu memberikan dukungan kepada peneliti
ketika sedang buntu tidak memiliki ide.

v
9. M. Nuryusuf Ali, S.Pd. Syifa Pratama Putri dan kawan kawan yang
telah membantu berjalannya penelitian ini serta memberikan dukungan
juga menemani sejak awal perkuliahan di Program Studi Pendidikan
Bahasa Jepang sampai sekarang.
10. Teman-teman yang selalu memberikan support dan mendukung secara
moral : M Humam Mahbubi, Gustiana Sandhika, M. Arya Fadhillah.
11. Teman-teman PBJ angkatan 2018 yang telah menjadi teman
seperjuangan sejak 2018 hingga akhir.

Terima kasih kepada teman-teman dan keluarga yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu saya dalam perkuliahan
maupun penyelesaian skripsi ini.

vi
ANALISIS FUKUGOUDOUSHI DALAM NOVEL
MATA ONAJI YUME WO MITEITA
KARYA SUMINO YORU

Aziz Ramadhan Abdullah Nagib1, Dedi Suryadi2

Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Pendidikan Bahasa,

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Email : azizramadhanabdullahnagib@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fukugoudoushi dalam novel


Mata Onaji Yume wo Miteita karya Sumino Yoru berdasarkan komposisi
pembentuk dari katanya dengan pengkategorian berdasarkan kategori
fukugoudoushi dalam teori Kageyama Tarou. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui asal mula pembentukan dari sebuah fukugoudoushi dan makna yang
terbentuk di dalamnya ketika kedua kata tersebut digabungkan. Pada penelitian ini
data diambil dari tiga bab dalam novel Mata Onaji Yume wo Miteita dengan
mengambil penggalan dalam novel yang memiliki fukugoudoushi. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun hasil dari
analisis data yang telah dilakukan ditemukan sebanyak 78 data dengan 40 variasi
data dan memiliki lima jenis kategori komposisi pembentukan, yakni komposisi
V1+V2 sebanyak 71 data, komposisi N+V sebanyak dua data, komposisi Adj+V
satu data, komposisi V1+V2+V3 sebanyak dua data, dan komposisi Adv+V
sebanyak dua data.

Kata kunci : fukugoudoushi, pembentukan, novel

vii
隅野よるの小説「また同じ夢を見ていた」における

複合動詞の分析
アジス・ラマダン・アブドラ・ナギブ

20180830012

要旨
本研究は言葉に語構成について影山太郎の理論にある複合動詞の分
類によって隅野よるのまた同じ夢を見ていたの小説の複合動詞 を調査するもので
ある。本研究の目的は二つの言葉を混成する時に複合動詞の原点形成と意味形成を
調べるためである。データ収集は、複合動詞があるの一片三章のまた同じ夢を見ていた
小説からをまとめてである。本研究は定性分析でデータを分析を使用する。尚、発見さ
れたデータは 78 結果が 40 種類データに分けて,語構成が五種類分ける。その種類は
「V 1+V2」の7 1 つデータ、「N+V」のニつデータ、「Adj+V」の一つデータ、「V 1+V2+
V3」のニつデータ、「Adv+V」のニつデータである。

キーワード:複合動詞、形成、小説

viii
The Analysis of Fukugoudoushi in Mata Onaji Yume wo Miteita’s
Novel by Sumino Yoru

Aziz Ramadhan Abdullah Nagib

20180830012

Abstract

This research purpose is to analyze fukugoudoushi in Mata Onaji Yume


wo Miteita’s novel based on word formation composition with categorization
based on the theory of fukugoudoushi by Kageyama Tarou’s theory. This research
aims to understand the origin of the fukugoudoushi formation and the meaning it
forms when the two words are combined. In this research, the data is taken from
three chapters of Mata Onaji Yume wo Miteita’s novel with fragments with
fukugoudoushi in them. This research uses the qualitative descriptive method.
Thus, the results of the analysis showed that 78 data with 40 variation data and
five types of formation category, that are V1+V2 as 71 data, N+V as two data,
Adj+V as one data, V1+V2+V3 as two data, and Adv+V as two data.

Keyword : fukugoudoushi, formation, novel

ix
NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FUKUGOUDOUSHI DALAM NOVEL


MATA ONAJI YUME WO MITEITA
KARYA SUMINO YORU

Aziz Ramadhan Abdullah Nagib1, Dedi Suryadi2


Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Pendidikan Bahasa,
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Email : azizramadhanabdullahnagib@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fukugoudoushi dalam novel


Mata Onaji Yume wo Miteita karya Sumino Yoru berdasarkan komposisi
pembentuk dari katanya dengan pengkategorian berdasarkan kategori
fukugoudoushi dalam teori Kageyama Tarou. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui asal mula pembentukan dari sebuah fukugoudoushi dan makna yang
terbentuk di dalamnya ketika kedua kata tersebut digabungkan. Pada penelitian ini
data diambil dari tiga bab dalam novel Mata Onaji Yume wo Miteita dengan
mengambil penggalan dalam novel yang memiliki fukugoudoushi. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Adapun hasil dari
analisis data yang telah dilakukan ditemukan sebanyak 78 data dengan 40 variasi
data dan memiliki lima jenis kategori komposisi pembentukan, yakni komposisi
V1+V2 sebanyak 71 data, komposisi N+V sebanyak dua data, komposisi Adj+V
satu data, komposisi V1+V2+V3 sebanyak dua data, dan komposisi Adv+V
sebanyak dua data.

Kata kunci : fukugoudoushi, pembentukan, novel

x
The Analysis of Fukugoudoushi in Mata Onaji Yume wo Miteita’s
Novel by Sumino Yoru

Aziz Ramadhan Abdullah Nagib

20180830012

Abstract

This research purpose is to analyze fukugoudoushi in Mata Onaji Yume


wo Miteita’s novel based on word formation composition with categorization
based on the theory of fukugoudoushi by Kageyama Tarou’s theory. This research
aims to understand the origin of the fukugoudoushi formation and the meaning it
forms when the two words are combined. In this research, the data is taken from
three chapters of Mata Onaji Yume wo Miteita’s novel with fragments with
fukugoudoushi in them. This research uses the qualitative descriptive method.
Thus, the results of the analysis showed that 78 data with 40 variation data and
five types of formation category, that are V1+V2 as 71 data, N+V as two data,
Adj+V as one data, V1+V2+V3 as two data, and Adv+V as two data.

Keyword : fukugoudoushi, formation, novel

xi
A. PENDAHULUAN

Bahasa Jepang merupakan bahasa yang berbeda dengan bahasa

Indonesia salah satunya mengenai sintakis maupun morfologi. Owen

membagi komponen utama sebuah bahasa menjadi tiga komponen, yaitu

bentuk, konten dan penggunaan. Bentuk meliputi sintaksis, morfologi, dan

fonologi. Komponen tersebut merupakan yang menghubungkan urutan

bunyi-bunyi dan simbol-simbol. Konten mencakup ke dalam makna atau

semantik, dan kegunaan termasuk kedalam pragmatik. Lima komponen

(sintaksis, morfologi, fonologi, semantik, dan pragmatik) merupakan

sistem aturan dasar dalam bahasa (Owens, 2016). Dalam bahasa Jepang,

predikat terletak pada bagian akhir kalimat sedangkan dalam bahasa

Indonesia, predikat terletak setelah subjek. Alwi (2003) berpendapat

bahwa predikat merupakan konstituen pokok yang disertai konstituen

subjek di sebelah kiri, dan jika ada konstituen objek, pelengkap, atau

keterangan wajib di sebelah kanan. salah satu jenis predikat adalah

predikat verba. Menurut Sudjianto dan Dahidi (2007), verba adalah kelas

kata yang digunakan untuk menyatakan aktivitas, keberadaan, atau

keadaan sesuatu. Verba dapat mengalami perubahan dan dengan

sendirinya dapat menjadi predikat. Masako (dalam Setiawan, 2013)

berpendapat bahwa kata majemuk bahasa jepang (fukugougo) merupakan

gabungan dari dua buah kata jiritsugo atau lebih. Berdasarkan unsur

pembentuknya, Masako membagi menjadi empat jenis fukugougo, yaitu

fukugoumeishi, fukugoukeiyoushi, fukugoudoushi, dan fukugoufukushi.

xii
Fukugoudoushi merupakan gabungan kata bagian belakang adalah kata

kerja. Dalam sebuah jurnal karya Pamugari (2014) ditemukan hasil

analisis dengan 50 fukugoudoushi dalam sebuah wacana berupa majalah

Nikkei Business tahun 2009. Hal ini menunjukan bahwa fukugoudoushi

cukup banyak digunakan dalam kehidupan berbahasa Jepang.

a. Rumusan Masalah

1. Apa saja fukugoudoushi yang muncul di dalam novel Mata Onaji

Yume wo Miteita?

2. Bagaimana pembentukan kata dari fukugoudoushi dalam novel

Mata Onaji Yume wo Miteita ?

b. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apa saja fukugoudoushi yang muncul di dalam

novel Mata Onaji Yume wo Miteita.

2. Untuk mengetahui bagaimana pembentukan kata dari

fukugoudoushi dalam novel Mata Onaji Yume wo Miteita.

B. METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian

deskriptif kualtitatif dengan pendekatan urai satuan terkecil. Penelitian

deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menjelaskan suatu keadaan atau

fenomena secara apa adanya dengan jalan mengumpulkan data, dan

menginterpretasikannya (Sutedi, 2011). Penelitian ini menggunakan

subjek dengan menggunakan kalimat yang terdapat dalam Novel Mata

Onaji Yume wo Miteita yang memiliki kelas kata kerja majemuk

xiii
(fukugoudoushi). Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah teknik

simak dan catat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua instrumen

yaitu, instrumen utama dan pendukung. instrumen utama dalam penelitian

ini adalah peneliti itu sendiri. Lalu, terdapat instrumen pendukung pada

penelitian ini, yaitu : laptop, wifi / internet, buku catatan, dan bolpoin.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode urai satuan terkecil

untuk menganalisis data yang telah didapatkan. Langkah yang dilakukan

peneliti untuk melakukan penelitian ini adalah : Menyimak dan Mencatat,

melakukan seleksi, Menganalisis data.

C. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil analisis data dari penggalan yang di dalamnya

terdapat fukugoudoushi dalam novel Mata Onaji Yume wo Miteita karya

Sumino Yoru, peneliti mendapatkan 78 data dari tiga bab dalam novel

tersebut. Data dominan yang didapatkan dalam tiga bab dari novel Mata

Onaji Yume wo Miteita memiliki dominan data pada verba 「 込

む 」 sebanyak sembilan data temuan dari total data. Lalu, dominan data

kedua adalah pada verba 「出す」sebanyak delapan data temuan dari total

data, dan verba 「掛ける」sebanyak enam data temuan dari total data.

Dalam pembentukannya fukugoudoushi dalam terbentuk dari lima

jenis komposisi pembentukan. Dari 78 data temuan berikut merupakan

hasil analisis dari komposisi pembentukan yang ada dalam tiga bab novel

Mata Onaji Yume wo Mitetita

1) V1+V2

xiv
Komposisi pembentukan verba dengan verba atau V1+V2 merupakan

pembentukan fukugoudoushi paling dasar. Pembentukan ini

melibatkan dua buah verba dimana biasanya V1 merupakan sebuah

verba yang sudah mengalami perubahan bentuk. Untuk golongan 1,

contoh pada kata 「立ち上がる」, kata 「立ち」 berasal dari kata 「立

つ 」 dimana ketika digabungkan menjadi sebuah fukugouodoushi

bagian depannya akan mengalami perubahan kata kerja dengan pola

verba bentuk ~(i)masu diubah menjadi (i)masu. Masu pada verba

depan dihilangkan dan hanya menyisakan bentuk dasar dari verba

tersebut dengan bunyi “I”, lalu digabungkan dengan jenis dari

fukgoudoushi nya seperti pada contoh jenis fukugoudoushi nya adalah

「上がる」maka jadilah kata 「立ち上がる」. Lalu untuk golongan dua,

proses pembentukannya terjadi ketika verba golongan dua yang

menempati komposisi penyusun depan (V1) seperti pada kata 「見守

る 」 , komposisi depan pada kata tersebut berasal dari kata 「 見 る 」 ,

dengan menghilangkan okurigana dari kosakata tersebut maka

kosakata tersebut menjadi 「 見 」 lalu digabungkan dengan jenis dari

fukugoudoushi yaitu 「 守 る 」 , maka jadilah fukguoudoushi 「 見 守

る」arti dari kata dalam jenis ini dapat berupa kata atau sebuah frasa.

2) N+V

Pembentukan ini terjadi ketika nomina ditambahkan dengan verba.

Pada jenis ini nomina mengalami derivasi perubahan kelas kata,

dimana yang awalnya kata tersebut merupakan sebuah nomina berubah

xv
menjadi sebuah verba. pada kasus ini, biasanya verba hanya akan

menjadi sebuah imbuhan, seperti imbuhan “me-“ , hal tersebut seperti

pada contoh 「傷付く」yang memiliki arti “melukai”. Komposisi depan

dari kosakata tersebut merupakan 「 傷 」 yang berarti “luka” yang

merupakan sebuah nomina. Dan komposisi belakangnya merupakan

sebuah verba yang tidak mewakili arti aslinya dan berubah menjadi

sebuah imbuhan “me-“

3) Adj+V

Pembentukan ini terjadi ketika adjektiva ditambahkan dengan verba.

pada jenis ini adjektiva mengalami derivasi perubahan kelas kata

dimana yang awalnya kata tersebut merupakan sebuah adjektiva

berubah menjadi verba. hal ini terjadi pada kata 「近付く」yang berarti

“mendekat”. Sama halnya seperti N+V, komposisi belakangnya

menjadi sebuah imbuhan “me-“ dan tidak mewakili arti asli dari kata

tersebut.

4) V1+V2+V3

Pembentukan ini terbentuk dari tiga buah kata kerja yang digabungkan

menjadi 1 buah kata, kata ini sama halnya seperti V1+V2. Namun, V1

dan V2 dalam V1+V2+V3 memiliki kesamaan seperti V1 pada jenis

V1+V2 dalam pembentukan fukugoudoushi nya. Yang membuatnya

berbeda adalah dalam jenis ini arti yang terbentuk cenderung lebih

seperti sebuah kalimat daripada sebuah frasa atau kata.

5) Adv+V

xvi
Pembentukan ini terjadi ketika adverbia ditambahkan dengan verba.

pada jenis ini adverbia tidak memiliki arti, namun memberikan sebuah

konteks yang lebih spesifik untuk verba. seperti contoh pada kata 「じっ

と見る」yang berarti “menatap”. Kata 「じっと」dapat diartikan sebagai

“diam” dalam keadaan yang tidak bergerak, dan 「見る 」 yang berarti

“melihat” ketika kedua kata ini digabungkan memiliki arti “menatap”

yang dalam konteks diam melihat, atau memperhatikan. Namun, ada

pula kasus dimana ketika adverbia digabungkan dengan verba

menciptakan sebuah frasa, seperti pada kata 「 ち ょ っ と 待 つ 」 yang

memiliki arti “tunggu sebentar”.

Jumlah Golongan

統語的複合動詞 24

語彙的複合動詞 54

Total 78

Tabel - Daftar Jumlah Golongan Fukugoudoushi

Pada tabel tersebut terdapat sebuah data golongan fukugoudoushi

yang dikemukakan oleh Kageyama (dalam Lihui, 2019). Dari data yang

peneliti telah analisis, goitekifukugoudoushi atau verba majemuk leksikal

memiliki jumlah data sebanyak 54 data dan untuk tougotekifukugoudoushi

sebanyak 24 data. Tougotekifukugoudoushi atau verba majemuk sintaksis

merupakan sebuah fukugoudoushi yang pembentukannya menjadi seperti

sebuah kalimat atau sebuah frasa, berdasarkan hasil dari analisis yang

sudah peneliti lakukan, rata-rata fukugoudoushi jenis ini memiliki arti yang

tidak dapat dikurangi satu sama lain dan digabungkan begitu saja

xvii
komposisi pembentuknya sehingga menciptakan sebuah arti yang lebih

mendekati ke arah frasa atau sebuah kalimat.

Lalu, golongan lainnya dari fukugoudoushi menurut Kageyama

(dalam Lihui, 2019) adalah goitekifukugoudoushi yaitu verba majemuk

leksikal yang mana merupakan sebuah fukugoudoushi yang memiliki

kesatuan makna yang kuat sebagai suatu kata dan menciptakan sebuah

makna baru dari kedua gabungan komposisi pembentuknya, baik itu secara

makna ataupun secara konteks dalam pemakaian katanya.

Pembentukan makna fukugoudoushi terbagi menjadi beberapa bentuk

seperti A untuk kosakata yang memiliki arti lebih condong kepada morfem

depannya, B untuk kosakata yang artinya lebih condong kepada morfem

belakangnya, C untuk kosakata yang memiliki arti tidak condong

kemanapun dan membentuk sebuah arti kata baru ketika digabungkan,

A+B untuk kosakata yang membentuk sebuah frasa atau sebuah kalimat,

dan A+B+C untuk kosakata yang terbentuk dari tiga buah verba yang

digabungkan dan membentuk seperti sebuah kalimat.

Pembentukan sebuah fukugoudoushi terjadi ketika dua buah komposisi

yang keduanya merupakan jiritsugo digabungkan dengan komposisi

penyusun yang bagian belakangnya merupakan sebuah verba. Dalam hal

ini proses morfologis pun terjadi dalam pembentukannya dan proses

morfologis ini pun terkadang terdapat juga perubahan makna secara

semantis. Berikut merupakan beberapa pembentukan fukugoudoushi jika

dilihat dari maknanya :

xviii
1) Makna A

Makna A merupakan makna yang lebih condong ke arah morfem

depan dari sebuah pembentukan fukugoudoushi. Makna ini biasanya

memiliki kata yang morfem depannya dominan dalam sebuah

pembentuk kata sehingga membuat morfem belakangnya sebagai

sebuah imbuhan atau kata yang hanya memberikan konteks pada kata

tersebut. seperti contoh pada kata 「近付く」yang memiliki makna yang

lebih dominan ke arah morfem depannya dibandingkan morfem

belakang. Pada kata ini, morfem belakang menjadi sebuah imbuhan

“me-“ dan poin utama sebagai katanya adalah 「 近 い 」 yang berarti

“dekat”.

2) Makna B

Makna B merupakan makna yang lebih condong ke arah morfem

depan dari sebuah pembentukan fukugoudoushi. Makna ini biasanya

memiliki kata yang morfem belakangnya dominan sehingga membuat

morfem depan dari kata tersebut hanya menjadi sebuah pengubah

konteks katanya. Seperti pada kata 「食い違う」yang berarti “berbeda”.

kata tersebut memiliki makna yang lebih mengarah kepada morfem

belakangnya. Namun, morfem depannya memberikan konteks dimana

maksud dari “berbeda” dalam kata tersebut adalah perbedaan seperti

pendapat atau pandangan.

3) Makna C

xix
Makna C merupakan makna yang terbentuk dari kedua morfem yang

menjadi pembentuk dalam sebuah katanya. Makna ini biasanya

memiliki makna yang baru dan tidak dimewakili makna dari salah satu

kosakata pembentuknya. Contoh seperti pada kata「盛り上がる」yang

berarti “bersemangat”. Kedua kosakata pembentuknya memiliki

makna yang tidak memiliki singgungan dengan kata “bersemangat”.

「盛る」memiliki arti “menumpuk” sedangkan 「上がる」memiliki arti

“naik” atau “ke atas” hal ini membuatnya memiliki arti yang sedikit

berbeda dari kedua pembentuknya.

4) Makna A+B

Makna A+B merupakan sebuah makna yang dimana kedua makna dari

kosakata penggabungnya diartikan begitu saja tanpa adanya

pengurangan atau penambahan dan menjadikannya seperti sebuah

frasa atau kalimat. Seperti pada kata 「 放 り 込 む 」 yang berarti

“melempar ke dalam”. Kedua kosata tersebut diartikan dan

digabungkan begitu saja tanpa mengurangi arti dari salah satu kosakata

pembentuknya sedikitpun. 「 放 る 」 berarti “melempar” dan 「 込

む 」 memiliki arti sebagai sufiks yaitu “ke dalam”. Namun, ada pula

dimana kedua kosakata tersebut digabungkan namun salah satunya

memiliki arti yang sedikit berbeda. seperti pada kata 「 踏 み 締 め

る」yang berarti “menginjak dengan kuat”. Kata tersebut memiliki arti

yang lebih mengarah kepada sebuah kalimat. Namun, dalam kosakata

tersebut terdapat sedikit perubahan arti. 「 踏 む 」 berarti “menginjak”

xx
dan 「 締 め る 」 berarti “mengikat” atau “mengencangkan”, kata yang

mengalami peruabahan arti dalam kosakata tersebut adalah 「 締 め

る」yang memiliki makna awal “mengikat” menjadi “dengan kuat”.

5) Makna A+B+C

Makna A+B+C hampir sama dengan makna A+B, hanya saja

perbedaan dari kosakata ini adalah pembentuk katanya. Makna

A+B+C terbentuk dari tiga buah kata yang digabungkan menjadi satu

kata dan biasanya arti dari kosakata tersebut pun membentuk seperti

sebuah frasa atau kalimat. Seperti contoh pada kata 「 歩 き 回 り 始 め

る 」 yang berarti “mulai berjalan berkeliling”. Kosakata tersebut

diartikan dengan apa adanya tanpa adanya perubahan sama sekali

dalam pengartikan kosakata tersebut.

D. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan dari pembentukan kata dan

makna fukugoudoushi dalam novel Mata Onaji Mata Onaji Yume wo

Miteita dari tiga bab yang telah dianilisis adalah sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini terdapat 40 variasi fukugoudoushi yang muncul di

dalamnya, variasi ini diambil dari morfem belakang pembentuknya,

yaitu fukugoudoushi 「上がる」、「上げる」、「合う」、「合わす」、「止め

る」、「掛ける」、「分ける」、「入る」、「出す」、「出る」、「込む」、「捨て

る」、「始める」、「誇る」、「当る」、「当てる」、「違う」、「会う」、「通る」、

「組む」、「寄る」、「付く」、「詰める」、「見る」、「送る」、「終わる」、「迎

xxi
える」、「向く」、「向かう」、「掛かる」、「返す」、「守る」、「締める」、「比

べる」、「着く」、「絞る」、「続ける」、「明ける」、「払う」、dan 「待つ」.

2. Pembentukan fukugoudoushi pada penelitian ini lebih dominan kepada

komposisi, meskipun beberapa daripada data menunjukkan adanya

derivasi.

E. REFERENSI

Alwi, Hasa, (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka.

Lihui. (2019). Genzai Nihongo ni Okeru Fukugoudoushi to [V1+V2]

Katafukugoudoumeishi to imi keisei no sai nit suite [Online], Vol 41, 181-203.

Owens, R. E. (2016). Language Development: An Introduction (9th ed.).

Pearson.

Pamugari, A. (2014). Fukugoudoushi ~Komu Dalam Majalah Nikkei Business

Tahun 2009 [Online], Vol 5 (5).

Setiawan. K. (2013). Analisis Makna dan Pembentukan Fukugoudoushi yang

Terbentuk dari Verba ~Agaru. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri

Semarang

xxii
Sudjianto & Dahidi, Ahmad. (2007). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang.

Jakarta: Kesaint Blanc

Sutedi, D. (2010). . Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung:

Humanior

Yoru, S (2016). Mata Onaji Yume wo Miteita. Tokyo: Futabasha.

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................................i
LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI.......................................................................ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..........................................................................iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iv
UCAPAN TERIMA KASIH............................................................................................v
Abstrak............................................................................................................................vii
NASKAH PUBLIKASI....................................................................................................x
DAFTAR ISI................................................................................................................xxiv
DAFTAR TABEL........................................................................................................xxvi
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................xxvii
DAFTAR DIAGRAM................................................................................................xxviii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................8
C. Batasan Masalah.................................................................................................8
D. Tujuan Penelitian................................................................................................9
E. Manfaat Penelitian..............................................................................................9
F. Sistematika Penulisan.......................................................................................10
BAB II KAJIAN PUSTAKA........................................................................................11
A. Morfologi............................................................................................................11
B. Pembentukan Kata............................................................................................12

xxiii
C. Pengertian Doushi.............................................................................................16
D. Fukugougo.........................................................................................................18
E. Fukugoudoushi..................................................................................................19
F. Novel Mata Onaji Yume wo Miteita...................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................22
A. Metode Penelitian..............................................................................................22
B. Subjek penelitian...............................................................................................22
C. Teknik Pengumpulan Data...............................................................................22
D. Instrumen Penelitian.........................................................................................23
E. Teknik Analisis Data.........................................................................................23
BAB IV ANALISIS DATA............................................................................................26
A. Analisis Data......................................................................................................26
B. Hasil Penelitian................................................................................................105
BAB V PENUTUP.......................................................................................................124
A. Simpulan..........................................................................................................124
B. Saran................................................................................................................125
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................126
LAMPIRAN.................................................................................................................128
RIWAYAT HIDUP..........................................................................................................0

xxiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1- Contoh Koding..................................................................................................25


Tabel 2- Daftar Data Fukugoudoushi..............................................................................32
Tabel 3- Daftar Jumlah Variasi Data.............................................................................107
Tabel 4- Daftar Jumlah Komposisi Pembentuk.............................................................108
Tabel 6- Daftar Jumlah Pembentukan Makna..............................................................114
Tabel 7- Daftar Data Pembentukan Makna..................................................................123

xxv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1- Cabang Morfologi...........................................................................................12

xxvi
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1- Data Poin Respon............................................................................................7

xxvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Jepang merupakan bahasa yang berbeda dengan bahasa

Indonesia salah satunya mengenai sintakis maupun morfologi. Owen

membagi komponen utama sebuah bahasa menjadi tiga komponen, yaitu

bentuk, konten dan penggunaan. Bentuk meliputi sintaksis, morfologi, dan

fonologi. Komponen tersebut merupakan yang menghubungkan urutan

bunyi-bunyi dan simbol-simbol. Konten mencakup ke dalam makna atau

semantik, dan kegunaan termasuk kedalam pragmatik. Lima komponen

(sintaksis, morfologi, fonologi, semantik, dan pragmatik) merupakan

sistem aturan dasar dalam bahasa (Owens, 2016). Perbedaan pertama

dalam bahasa Jepang terdapat pada huruf yang digunakannya, huruf-huruf

dalam bahasa Jepang dapat dibagi menjadi dua bentuk. Bentuk pertama

yaitu huruf yang dapat mewakili suatu lambang (huruf kanji). Kemudian,

huruf yang tidak mewakili lambang namun mempunyai bunyi (hiragana

dan katakana). Perbedaan selanjutnya terletak pada pola kalimat dalam

bahasa Jepang yang berbeda dengan bahasa Indonesia, hal ini dapat

dibuktikan dari kalimat berikut.

S O P
; Watashi wa miruku wo nomimasu

S P O
; Aku minum susu

1
Dalam bahasa Jepang, predikat terletak pada bagian akhir kalimat

sedangkan dalam bahasa Indonesia, predikat terletak setelah subjek. Alwi

(2003) berpendapat bahwa predikat merupakan konstituen pokok yang

disertai konstituen subjek di sebelah kiri, dan jika ada konstituen objek,

pelengkap, atau keterangan wajib di sebelah kanan. Predikat merupakan

bagian yang memberikan keterangan tentang sesuatu yang berdiri sendiri

atau subjek itu sendiri. Predikat menyatakan apa yang dikerjakan atau

dalam keadaan apakah subjek tersebut. Pendapat tersebut merupakan

penjelasan predikat dari sudut pandang susunan kalimat pada Bahasa

Indonesia sedangkan predikat dalam bahasa Jepang terletak pada bagian

paling belakang setelah keterangan dan/atau objek berada. Nida (dalam

Roni,2005) menjelaskan klasifikasi predikat dapat dibedakan menjadi tiga

jenis, yaitu predikat verba, predikat adjektiva dengan adjektiva dibedakan

menjadi dua yaitu adjektiva i dan adjektiva na, lalu predikat nomina. Roni

(2009) pada jurnalnya berpendapat bahwa bahasa di dunia dibedakan

menjadi dua jenis, yaitu bahasa VO (verba objek) dan bahasa OV (objek

verba). Lanjutnya, Bahasa Indonesia termasuk kedalam jenis bahasa VO

dan bahasa Jepang merupakan jenis bahasa OV.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, salah satu jenis predikat

adalah predikat verba. Menurut Sudjianto dan Dahidi (2007), verba adalah

kelas kata yang digunakan untuk menyatakan aktivitas, keberadaan, atau

keadaan sesuatu. Verba dapat mengalami perubahan dan dengan

sendirinya dapat menjadi predikat. Dalam sebuah bahasa ada yang disebut

2
dengan kata majemuk, dalam bahasa jepang kata majemuk disebut dengan

fukugougo, Masako (dalam Setiawan, 2013) berpendapat bahwa kata

majemuk bahasa jepang (fukugougo) merupakan gabungan dari dua buah

kata jiritsugo atau lebih. Berdasarkan unsur pembentuknya, Masako

membagi menjadi empat jenis fukugougo, yaitu fukugoumeishi,

fukugoukeiyoushi, fukugoudoushi, dan fukugoufukushi. Fukugoudoushi

merupakan gabungan kata bagian belakang adalah kata kerja. Dalam

unsurnya fukugoudoushi dapat digabungkan tidak hanya dengan doushi

lagi saja, melainkan bisa dengan jenis jiritsugo lainnya. Seperti contoh :

笑い出す (waraidasu/ tertawa) doushi+doushi

目覚める (mezameru/ bangkit) meishi+doushi

じっと見る (jittomiru/ menatap) fukushi+doushi

早起き (hayaoki/ bangun lebih awal) keiyoushi+doushi

Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa hinshi bunrui doushi dapat

digabungkan dengan hinshi bunrui jiritsugo lainnya, seperti

meishi,fukushi,keiyoushi, maupun dari doushi itu sendiri. Seperti pada

contoh kata 「笑い出す」yang terbentuk dari verba+verba. Lalu kata 「目覚

める」, kata tersebut tersusun dari kelas kata nomina+verba, lalu pada kata

「じっと見る」yang terbentuk dari adverbia+verba, dan kata 「早起き」yang

tersusun dari kelas kata adjektiva+verba.

Penelitian ini menggunakan Novel Mata Onaji Yume wo Miteita Karya

Sumino Yoru sebagai sumber penelitiannya. Dilansir dari prtimes.jp Novel

3
Mata Onaji Yume wo Miteita Mendapatkan peringkat kelima pada “2018

Honto hatachi ga ichiban yonda shousetsu ranking”. Dalam website

Gramedia, Novel Mata Onaji Yume wo Miteita diterbitkan pertama kali

pada 19 Februari 2016 oleh Futabasha. Novel ini telah mendapatkan versi

terjemahan dalam bahasa Inggris yang diterbitkan oleh Seven Seas

Entertainment pada 23 Oktober 2019 dan terjemahan versi bahasa

Indonesia pada bulan November 2018 yang diterbitkan oleh Penerbit Haru.

Bahasa yang digunakan dalam novel Mata Onaji Yume wo Miteita ini

menggunakan gaya bahasa yang sedikit unik, dimana menempatkan sudut

pandang pertama sebagai seorang tokoh utama yang dimana tokoh utama

dalam novel ini merupakan seorang anak-anak, membuat bahasa yang

digunakan dalam novel tersebut semakin menarik. Berikut sampel yang

ditemukan dalam novel Mata Onaji Yume wo Miteita.

Contoh:

「私達が真面目に掃除をしていると、あの馬鹿な男子が運動場から
帰ってきて「お前ら絵描いたり本ばっか読んでたり気持ち悪っ」と
頭が悪すぎることを言ったので、私は「気持ち悪いってあんたの
顔って意味よ? 知ってる?」と返してあげました。桐生くんにも
言い返すように目で合図しましたが、彼はやっぱりなんにも言いま
せんでした。」
“Watashi tachi wa majime ni souji wo shiteiru to, ano baka na danshi
ga undoujou kara kaette kite ‘omaera e kaitari hon bakka yondari kimochi
waru’ to atama ga warusugiru koto wo itta node, watashi wa
‘kimochiwarui tte anta no kao tte imi yo? Shitteru?’ to
kaeshiteagemashita. Kiryuu kun ni mo iikaesu you ni me de aizu
shimashita ga, kare wa yappari nan ni mo iimasendeshita.”
“Saat kita sedang serius membersihkan (kelas). Anak bodoh itu datang
kembali dari gelanggang olahraga dan berkata ‘kalian hanya menggambar
dan membaca buku, menjijikan’ karena ia mengatakan sesuatu yang
bodoh, aku pun membalas ‘maksudmu yang menjijikan itu wajahmu ya?
Kau tahu?’ aku pun memberikan isyarat mata kepada kiryuu agar
membalasnya, tetapi ia sama sekali tidak mengatakan apapun”.
MOYwM/1/33-34

4
Dalam Contoh diatas terdapat kalimat yang memiliki fukugoudoushi.

Berikut contohnya :

桐生くんにも言い返すように目で合図しましたが、彼はやっぱりな

んにも言いませんでした。

MOYwM/1/34

Pada kalimat MOYwM/1/34 terdapat kata 「言い返す」 yang terdiri

dari 「言い」 dari kata 「言う」 yang berarti “mengatakan” dan 「返

す 」 dari kata 「 返 す 」 yang berarti “mengembalikan” atau “kembali”.

Pada kata 「言い返す」dapat kita lihat bahwa kata tersebut tersusun oleh

verba+verba, verba pertama adalah 「 言 い 」 yang berarti mengatakan

yang diberikan penambahan makna oleh verba 「 返 す 」 yang akhirnya

menjadikan sebuah makna yang baru, yaitu “membalas” atau bisa juga

menjadi “menjawab”. Dalam konteks diatas, 「言い返す」lebih condong

ke makna dari verba ke dua, namun masih memiliki konteks yang

berhubungan dengan verba pertama yaitu 「 言 う 」 . Kata tersebut pun

akhirnya mendapatkan makna sebagai “membalas perkataan”. Seperti

contoh pada paragraf MOYwM/1/33-34, dapat kita lihat konteks

penggunaan kata tersebut, digunakan ketika mereka sedang membersihkan

kelas, lalu datang seorang anak dengan mengatakan hal bodoh seperti

mereka (kiryuu dan nanoka) selalu menggambar dan membaca buku, ia

menganggap itu hal yang menjijikan kepada mereka, nanoka merasa anak

itu tidak mengerti apa apa dan menganggapnya bodoh,ia pun merasa tidak

terima dan membalas perkataan si anak bodoh tersebut dengan

5
“maksudmu yang menjijikan itu wajahmu ya? Kau tau?” lalu nanoka pun

memberikan isyarat kepada kiryuu agar ia membalas perkataan si anak

tersebut, tapi kiryuu mengabaikannya. Kalimat tersebut merupakan

fukubun dengan「彼はやっぱりなんにも言いま せんでした」sebagai

kalimat utama dan 「桐生くんにも言い返すように目で合図しました

が、」sebagai klausanya.

Peneliti melakukan angket pendahuluan mengenai pemahaman

pembentukan makna fukugoudoushi di Pendidikan Bahasa Jepang UMY

angkatan 2020/2021. Peneliti mendapatkan 25 respon dengan hasil rata-

rata menunjukan 2.96/6 skor yang didapatkan. Median dari angket tersebut

berada pada 3/6 dengan kisaran menjawab dari 2-5 poin dengan poin

penuh adalah enam poin, dari 25 responden didapatkan data sembilan

responden untuk responden yang mendapatkan poin dua dan tiga, lalu

sebanyak enam responden mendapatkan empat poin dan satu responden

mendapatkan lima poin.

Diagram 1- Data Poin Respon

6
Dari data diatas didapatkan hasil rata rata 2.96 dengan poin penuh

enam, hal ini menunjukan bahwa data pemahaman fukugoudoushi dari

responden terbilang minim, dengan skor dua dan tiga sebagai poin yang

paling banyak didapat dari hasil studi angket, dapat disimpulkan bahwa

pemahaman mengenai fukugoudoushi masih tergolong rendah dikarenakan

kurang dari 50% skor tidak dapat dicapai.

Penelitian ini menarik untuk diteliti karena pembentukan makna sebuah

doushi dapat berubah jika ditambah dengan doushi yang lain. Seperti pada

contoh diatas, dengan menambahkan kata 「返す」makna dari kata tersebut

pun menjadi seperti makna baru yang lebih spesifik. Di samping itu

penelitian ini membedah makna dan pembentukan dari fukugoudoushi

yang terdapat pada novel tersebut. Bagi peneliti, penelitian ini dianggap

penting karena banyak sekali pola fukugoudoushi yang digunakan dalam

kehidupan berbahasa Jepang. Dalam sebuah jurnal karya Pamugari (2014)

ditemukan hasil analisis dengan 50 fukugoudoushi dalam sebuah wacana

berupa majalah Nikkei Business tahun 2009. Hal ini menunjukan bahwa

fukugoudoushi cukup banyak digunakan dalam kehidupan berbahasa

Jepang.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber

pembelajaran bagi pembelajar bahasa Jepang. Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian terdahulu adalah, penelitian ini membedah secara

spesifik mengenai makna dari setiap penyusun fukugoudoushi, seperti

contoh diatas, makna akan lebih jatuh kepada Makna V1 (verba 1) atau V2

7
(verba 2) dari pembentuk fukugoudoushi itu sendiri, atau bahkan dari

kedua gabungan dua buah verba tersebut membentuk suatu makna baru

dengan penganalisaan dari segi morfologi.

Berdasarkan masalah-masalah tersebut, peneliti tertarik untuk

mengalisis fukugoudoushi dalam penelitian yang berjudul ANALISIS

FUKUGOUDOUSHI DALAM NOVEL MATA ONAJI YUME WO

MITEITA KARYA SUMINO YORU.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja fukugoudoushi yang muncul di dalam novel Mata Onaji

Yume wo Miteita?

2. Bagaimana pembentukan kata dari fukugoudoushi dalam novel Mata

Onaji Yume wo Miteita ?

C. Batasan Masalah

Pada penelitian ini peneliti hanya akan membahas tentang

Fukugoudoushi yang muncul dalam tiga bab Novel Mata Onaji Yume wo

Miteita dari sudut pandang morfologi dan mengenai pembentukan kata

dari fukugoudoushi .

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apa saja fukugoudoushi yang muncul di dalam

novel Mata Onaji Yume wo Miteita.

2. Untuk mengetahui bagaimana pembentukan kata dari fukugoudoushi

dalam novel Mata Onaji Yume wo Miteita.

E. Manfaat Penelitian

8
1. Manfaat teoritis

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat memberikan informasi

lebih mengenai fukugoudoushi bagi pembelajar bahasa Jepang secara

umum. Khususnya bagi pembaca dan juga peneliti.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pembelajar bahasa Jepang, penelitian ini dapat membantu

memperdalam pemahaman pada pelajaran Goi mengenai kata

kerja, dan dapat digunakan juga untuk pelajaran Nihongogaku

mengenai pembentukan dan makna sebuah fukugoudoushi

sehingga menambah kemahiran dalam berbahasa Jepang, baik

lisan maupun tulisan.

b. Bagi pendidik bahasa Jepang, penelitian ini dapat diterapkan pada

pelajaran Goi dan Nihongogaku mengenai pembentukan dan

makna sebuah fukugoudoushi.

c. Bagi peneliti, penelitian ini dapat membantu untuk membedakan

perbedaan dari jenis fukugoudoushi dalam bahasa Jepang,

terutama mengenai pembentukan sebuah fukugoudoushi dan

maknanya.

F. Sistematika Penulisan

Berikut ini adalah garis besar penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,

Batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

9
BAB II KAJIAN PUSTAKA berisi tentang morfologi, pembentukan kata,

doushi, fukugougo, fukugoudoushi, dan Novel Mata Onaji Yume wo

Miteita.

BAB III METODE PENELITIAN berisi tentang metode penelitian, subjek

penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik

analisis data.

BAB IV ANALISIS DATA berisi tentang deskripsi dari hasil temuan

penelitian dan analisis data.

BAB V PENUTUP berisis tentang simpulan dan saran

10
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Morfologi

Menurut Crystal (dalam Ba’dulu, 2010) morfologi merupakan

cabang tata bahasa yang menelaah struktur atau bentuk kata, utamanya

melalui penggunaan morfem. Pada umumnya, morfologi dibagi menjadi

dua bidang: yaitu telaah infeksi (infectional morphology), dan telaah

pembentukan kata (lexical or derivational morphology).pendapat tersebut

didukung oleh Baeur (dalam Ba’dulu, 2010) , menurutnya morfologi

membahas tentang struktur internal bentuk kata ke dalam formatif

komponennya (yang kebanyakan merupakan morf yang berwujud akar

kata atau afiks). Menurut Baeur (dalam Ba’dulu, 2010) Morfologi dapat

dibagi menjadi dua cabang utama, yaitu morfologi infleksional dan

pembentukan kata yang disebut morfologi leksikal. pembentukan kata

dapat dibagi kedalam derivasi dan pemajemukan (komposisi). Derivasi

berurusan dengan pembentukan leksem baru melalui afiksasi, sedangkan

pemajemukan berurusan dengan pembentukan leksem baru dari dua atau

lebih stem potensial. Bauer (dalam Ba’dulu, 2010) mengemukakan

rangkuman morfologi dalam bentuk diagram sebagai berikut :

11
Gambar 1- Cabang Morfologi

Menurut kedua pendapat diatas, Morfologi merupakan ilmu yang

mempelajari tentang pembentukan sebuah kata baik dari leksikal dan juga

dari gramatikalnya. Pendapat tersebut pun didukung oleh pendapat

Rusmadji (dalam Ba’dulu, 2010) Morfologi mencakup kata, bagian-

bagiannya, dan prosesnya.

B. Pembentukan Kata

Menurut Wiriani (2016) kata terbentuk dari beberapa morfem.

Pembentukan tersebut melalui proses yang disebut proses morfologik atau

morfemik. Proses morfologi merupakan suatu proses terbentuknya kata

dari beberapa morfem. Dalam bahasa Jepang proses ini terjadi apabila

12
terdapat dua buah morfem yang disatukan, mengakibatkan terjadinya

penyesuaian diantara kedua morfem tesebut. Umumnya terdapat delapan

proses morfologik, berikut merupakan beberapa proses tersebut :

1. Derivasi

Derivasi merupakan proses morfologis dimana yang mana

menghasilkan kata-kata dengan makna leksikalnya berbeda dengan kata

pangkal pembentuknya. Derivasi menghasilkan kata baru dari suatu kata

dasar, derivasi ini terkadang dapat mengubah kelas kata seperti perubahan

nomina menjadi verba.

2. Afiksasi

Afiksasi merupakan proses dimana leksem berubah menjadi kata

kompleks. Dapat disebutkan bahwa afiksasi merupakan proses

pembubuhan afiks pada sebuah kata dasar ataupun bentuk dasar. Proses ini

bersifat inflektif dan dapat juga bersifat derivative. Jika dilihat dari posisi

melekatnya pada bentuk dasar, biasanya dibedakan dengan prefiks, infiks,

sufiks, konfiks, interfiks, dan transfiks. Selain itu terdapat juga istilah

ambifiks dan sirkumfiks.

Proses afiksasi terbagi menjadi lima, yaitu:

a. Prefiks

Prefiks atau dalam bahasa jepang disebut juga dengan settouji.

Koizumi (dalam Wiriani, 2016) berpendapat bahwa settouji atau prefiks

merupakan imbuhan yang ditambahkan di depan kata dasar atau gokan.

b. Sufiks

13
Sufiks dalam bahasa jepang disebut dengan setsubiji, menurut

Koizumi (dalam Wiriani, 2016) menyatakan setubiji atau akhiran

merupakan imbuhan yang ditambahkan di belakang kata dasar. Imbuhan

dalam bahasa Jepang Sebagian besar berbentuk sufiks.

c. Infiks

Infiks disebut setsuchuji dalam bahasa jepang. Koizumi (dalam

Wiriani, 2016) berpendapat bahwa setsuchuji atau infiks merupakan

imbuhan yang disisipkan ke tengah akat kata atau gokan. Contohnya

seperti :

みる=みえる きく=きこえる

d. Kombinasi afiks

Kombinasi afiks merupakan cabungan dari dua afiks atau lebih

yang melekat pada dasar kata, dikarenakan verba dalam bahasa jepang

merupakan polimerfemik, oleh karena itu proses afiksasi dengan

kombinasi afiks pada proses keduanya akan melekat pada morfem jadian.

e. Partikel afiks

Partikel afiks merupakan satuan terkecil yang diletakan pada

bagian penanda akhir dan kata dasar. Partikel ini berfungsi sebagai

penegas kata yang ada di depannya.

3. Komposisi

Komposisi atau dalam bahasa jepang disebut fukugou merupakan

gabungan dua buah kata yang membentuk suatu kata baru. Koizumi (dalam

14
Wiriani, 2016) berpendapat, fukugo merupakan gabungan dari beberapa

morfem yang terbagi atas berbagai variasi.

Komposisi dalam bahasa Jepang terbagi berdasarkan kelas kata

yang membentuknya, seperti :

a. Meishi + meishi (N+N), contoh :手紙 = Surat

b. Meishi + dosuhi (N+V), contoh : 盆踊り= tarian bon

c. Meishi + keiyoushi (N+Adj), contoh : 仲良く = akrab

d. Doushi + meishi (V+N), contoh : 入り口 = pintu masuk

e. Doushi + doushi (V+V), contoh : 引き出し = laci

f. Doushi + keiyoushi (V+Adj), contoh : 取りにくい = sulit diambil

g. Keiyoushi + Meishi (Adj+N), contoh : 若者 = anak muda

h. Keiyoushi + Doushi (Adj+V), contoh : 安売り = obral

i. Keiyoushi + keiyoushi (Adj+Adj), contoh : 綺 麗 好 き = suka

kebersihan

Nomura (dalam Wiriani, 2016) membagi komposisi berdasarkan

hubungannya menjadi tiga pola seperti berikut :

a. Hosoku kankei (hubungan pelengkap)

- Nomina + Adjektiva. Contoh : 色白 “warna putih”

- Nomina + Verba. Contoh : 日暮れ “matahari terbenam

b. Shuushoku kankei (Hubungan Penerang)

- Adjektiva + Verba. Contoh : 早起き “bangun cepat”

- Verba + Verba. Contoh : 立ち読み “membaca sambil berdiri”

- Adjektiva + Noun. Contoh : 丸顔 “wajah bulat”

15
- Verba + Noun. Contoh : 打ち傷 “luka memar”

- Noun + Noun. Contoh : 本棚 “rak buku”

c. Tairitsu kankei (Hubungan perlawanan)

- Noun + Noun. Contoh : 足腰 “kaki dan pinggang”

- Verba + Verba. Contoh : 売り買い “jual beli”

- Adjektiva + Adjektiva. Contoh : 好き嫌い “suka dan tidak suka”

C. Pengertian Doushi

Menurut Matsumura (dalam Pamungkas, 2013) menyebutkan

Definisi dari doushi adalah sebagai berikut:

自立語で活用があり、単独で述語ちなれるもの(用語)のうち、終
止形がウ段の音(ただし、文語のラ変は「り」)で終わる語。事物
の動作・作用・存在を表す。
“Jiritsugo de katsuyoo ga ari, tandoku de jutsugo to nareru mono (yoogo)
no uchi, shuushikei ga U dan no oto (Tadashi,bungo no RA hen wa [RI])
de owaru go. Jibutsu no dousa-sayou-sonzai wo arawasu.”
“Kata yang dapat berdiri sendiri, kata yang dinyatakan dengan suara
akhiran U, dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat (tetapi, RA
dalam Bahasa tulis berubah menjadi RI). Menunjukkan aktivitas,
pekerjaan, dan keberadaan.”
Dari kesimpulan pendapat di atas, bisa kita lihat bahwa doushi

adalah suatu kelas kata yang dapat berdiri sendiri membentuk kalimat

tanpa bantuan kelas kata lain, kelas kata kerja pun dapat menyatakan

aktivitas, pekerjaan dan keberadaan.

Dalam bahasa Jepang kelas kata yang memiliki peranan penting

dalam pembentukan sebuah kalimat adalah doushi (verba). Hal ini

dikarenakan doushi (verba) dapat menjadi jiritsugo, selain itu, doushi

dapat berubah bentuk sesuai dengan konteks kalimatnya, kelas kata ini pun

16
dapat menjadi predikat. Disamping itu kegunaan doushi digunakan untuk

menyatakan aktivitas, keberadaan atau keadaan orang, benda dan hal

(Pamungkas, 2013).

Reikaikokugojiten (dalam Pamungkas,2013) (kamus contoh

penggunaan bahasa jepang), doushi berjumlah sekitar 4.622 kata. Menurut

karakteristiknya doushi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis.

Salah satu klasifikasi pembagian jenis doushi dapat didasarkan pada

komposisi katanya dibagi menjadi dua, yaitu tanjundoushi (verba yang

terbentuk dari sebuah kata dasar) seperti verba “au” ( 会 う ) dan

fukugoudoushi (gabungan dari dua buah kata yang membentuk verba baru)

contohnya seperti verba “hikidasu” ( 引 き 出 す ) (Pamungkas, 2013).

Gabungan dari dua kata kerja ini membentuk satu makna baru atau

memperkuat makna sebelumnya. Sedangkan, (Sudjianto, 2007)

menyatakan doushi dapat dibagi menjadi tiga jenis. Yaitu :

1. Jidouoshi merupakan jenis doushi yang tidak berarti mempengaruhi

pihak lain. Seperti 「 行 く 」 yang berarti “pergi”, 「 来 る 」 yang berarti

“datang”, 「起きる」yang berarti “bangun”, 「寝る」yang berarti “tidur”,

「 閉 ま る 」 yang berarti “tertutup”, 「 出 る 」 yang berarti “keluar”, dan

sebagainya.

2. Tadoushi merupakan kelompok doushi yang menyatakan arti

mempengaruhi pihak lain. Seperti 「 起 こ す 」 yang berarti

“membangunkan”, 「 寝 か す 」 yang berarti “menidurkan”,   「 閉 め

17
る」yang berarti “menutup”, 「出す」 yang berarti “mengeluarkan”, dan

sebagainya.

3. Shodoushi merupakan kelompok doushi yang memasukan

pertimbangan pembicara, jenis doushi ini tidak dapat diubah menjadi

bentuk pasif dan kausatif. Doushi jenis ini pun tidak dapat diubah

menjadi bentuk perintah dan ungkapan kemauan (ishi hyougen).

Dalam jenis doushi ini terdapat doushi yang memiliki makna potensial

seperti “ikeru” dan “kikeru” yang disebut kanou doushi atau ‘verba

potensial’

D. Fukugougo

Dalam Kamus Kokugojiten (dalam Setiawan, 2013) menyatakan

bahwa kata majemuk (fukugougo) adalah sebagai berikut:

「本来独立した単語が二つ以上結合して、新たに一つの単語
として意味・機能をもつようになったもの。「ほんばこ(本箱)」
「やまざくら」(山桜)」「かきあらわす(書き表す)」などの類。
“Honrai Dokuritsu shita tango ga futatsu ijou ketsugou shite,
arata ni hitotsu no tango toshite no imi – kinou wo motsu you ni natta
mono. [honbako] [yamazakura][kakiawarasu] nado no tagui.”
“Dua buah kata atau lebih yang bergabung, dan membentuk satu
kata baru yang memiliki makna dan fungsi tertentu. (seperti honbako,
yamazakura, dan kakiawarasu).“
Pendapat tersebut, selaras dengan Tjandra (dalam Anggawana,

2019) Kata Majemuk merupakan kata yang tediri dari dua morfem bebas

yang bermakna leksikal. kata majemuk dari kosa kata bahasa Jepang

melalui proses gramatikal, artinya dua morfem bebas bergabung menjadai

satu kata dengan mengikuti aturan.

18
E. Fukugoudoushi

Niimi (1987) menjelaskan apa yang dimaksud fukugoudoushi adalah

sebagai berikut :

その実質的形態素二つともが動詞であるか、あるいは後部形
態素が動詞であって、形成された複合語自体が一つの動詞とひての
文法的性質をもつものを、複合動詞ど呼ぶ。
Sono jisshitsu keitaiso futatsu tomo ga doushi de aruka, arui wa
koobu keitaiso ga dooshi de atte, keiseisareta fukugoogo jitai ga hitotsu
no dooshi toshite no bunpouteki seishitsu o motsumono o fukugoudoushi
to yobu.
"kedua morfem tersebut adalah kata kerja atau morfem bagian
belakangnya adalah kata kerja, kata majemuk yang terbentuk menjadi
sebuah kata kerja yang disebut kata kerja majemuk.”
Selanjutnya, Kageyama (dalam Lihui, 2019) membagi verba

majemuk bahasa jepang menjadi dua kelompok, yaitu verba majemuk

leksikal (語彙的複合動詞) dan verba majemuk sintaksis (統語的複合動

詞 ). Lanjutnya, Kageyama (dalam Lihui, 2019) menjelaskan verba

majemuk leksikal adalah verba yang memiliki kesatuan yang kuat sebagai

satu kata dan memiliki karakteristik kata yang khas dari konvensionalisasi

makna dan ikatan leksikal yang terbatas seperti pada kata 「 押 し 明 け

る」yang berarti “mendorong” , dalam halnya konteks membuka pintu atau

jendela dan 「 揺 り 起 こ す 」 yang berarti “mengguncangkan”. Sedangkan,

verba majemuk sintaksis memiliki sifat yang lebih dekat dengan kalimat

atau frasa daripada kata-kata biasa dalam hal transparansi dan

produktivitas semantik. Seperti contoh 「 食 べ 過 ぎ る 」 yang berarti

“kebanyakan makan” atau “makan berlebih”, dan 「 食 べ か け る 」 yang

berarti “mulai makan”. Dengan kata lain, verba majemuk leksikal

19
mengambil makna dari gabungan dua buah kata kerja dan memberikan

makna dengan konteks yang baru. Sedangkan verba majemuk sintaksis

mengartikan kedua buah kata kerja menjadi satu buah kata kerja dengan

cara membuatnya menjadi sebuah frasa atau lebih mendekati seperti

sebuah kalimat dalam pemaknaannya.

Dari penjelasan diatas apabila kedua morfem adalah kata kerja,

atau morfem belakang adalah kata kerja yang memiliki makna secara tata

Bahasa sebagai satu kata kerja dalam kata majemuk, maka disebut

fukugoudoushi. Fukugoudoushi dapat digolongkan menjadi dua

kelompok, fukugoudoushi leksikal dan fukugoudoushi sintaksis.

F. Novel Mata Onaji Yume wo Miteita

Mata Onaji Yume wo Miteita merupakan novel karangan Sumino

Yoru dengan penjualan mencapai 16.000 eksemplar dalam waktu satu

minggu dan menduduki perikat kesembilan dalam kategori BOOK, yang

merupakan kategori umum peringkat buku mingguan Oricon pada tanggal

29 Februari 2016. Hingga Juli 2018 buku ini terjual sebanyak 800.000

copy. Novel ini memiliki 259 halaman dan 11 bab di dalamnya.

Novel ini menceritakan tentang seorang gadis bernama Koyanagi

Nanoka, seorang gadis kelas empat SD yang diberi tugas untuk mencari

apa arti dari kebahagiaan oleh gurunya yang bernama Hitomi-sensei.

Nanoka merupakan gadis yang cerdas dan memiliki pemikiran yang

sedikit berbeda dari teman sekelasnya yang membuatnya tidak memiliki

20
teman sehingga ia dianggap sedikit aneh dan tidak jarang ia pun

mendapatkan bully-an dari teman sekelasnya. Namun, Nanoka selalu

membalas semua bully-an yang ditujukan kepadanya. Di sekolah hanya

Ogiwara-kun dan Kiryuu-kun saja yang berbicara kepadanya. Namun, ia

memiliki dunia yang lebih luas di luar sekolahnya bersama dengan

temannya yaitu seekor kucing, abazure-san, nenek dan minami-san.

21
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian

deskriptif kualtitatif dengan pendekatan urai satuan terkecil. Penelitian

deskriptif kualitatif adalah penelitian yang menjelaskan suatu keadaan atau

fenomena secara apa adanya dengan jalan mengumpulkan data, dan

menginterpretasikannya (Sutedi, 2011). Melalui pendekatan dengan

menganalisis, dan meringkas berbagai kondisi dan situasi dari data yang

didapatkan melalui pengamatan mengenai masalah yang diteliti. Metode

ini cocok digunakan untuk membahas sebuah fenomena yang ada secara

alamiah untuk permasalahan yang akan dibahas oleh peneliti. Maka dari

itu peneliti memilih menggunakan metode ini untuk dapat mengetahui dan

menjelaskan mengenai analisis susunan kata fukugoudoushi dalam sebuah

tulisan.

B. Subjek penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan subjek dengan

menggunakan kalimat yang terdapat dalam Novel Mata Onaji Yume wo

Miteita yang memiliki kelas kata kerja majemuk (fukugoudoushi).

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini

adalah teknik simak dan catat. Data diperoleh dari Novel Mata Onaji

Yume wo Miteita yang menggunakan fukugoudoushi. Langkah pertama

22
adalah menyimak kalimat tulisan yang diperoleh dari sumber data berupa

kalimat-kalimat atau kata yang mengandung unsur fukugoudoushi,

kemudian mencatat kalimat yang didapat dari sumber data kedalam buku

catatan.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua instrumen yaitu,

instrumen utama dan pendukung. Menurut (Sugiyono, 2008) Pada

Penelitian Kualitatif, peneliti atau penelitian anggota tim peneliti

merupakan instrument utama dalam penelitian. Kajian kualitatif bukanlah

sebuah teori atau menjelaskan tentang sebuah fenomena. Oleh karena itu

dapat disebutkan bahwa instrumen utama penelitian kualitatif adalah

peneliti itu sendiri. Lalu, terdapat instrumen pendukung pada penelitian

ini, yaitu : laptop, wifi / internet, buku catatan, dan bolpoin.

E. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode urai satuan

terkecil untuk menganalisis data yang telah didapatkan. Semua data yang

diperoleh pada penelitian ini akan dianalisis sesuai dengan bentuk

fukugoudoushi. selanjutnya semua data itu akan dipilah-pilah kembali

sesuai dengan golongan dari pembentuk dari fukugoudoushi-nya itu

sendiri. Berikut langkah-langkah dalam menganalisis data pada penelitian

ini:

a. Menyimak dan Mencatat

23
Menyimak adalah Langkah awal yang akan peneliti lakukan. Pada

tahap ini peneliti akan menyimak sumber data penelitian yaitu mencari

contoh bentuk dari fukugoudoushi yang terdapat pada Novel Mata

Onaji Yume wo Miteita dan maknanya.

Setelah tahap menyimak, peneliti akan melakukan proses

pencatatan data ke dalam buku mengenai kalimat-kalimat yang

terdapat fukugoudoushi dalam Novel Mata Onaji Yume wo Miteita.

Selain daripada mencatat mengenai kalimatnya, peneliti pun akan

mencatat halaman dan bab munculnya ungkapan-ungkapan tersebut

dalam novel. Tujuannya adalah untuk mempermudah peneliti jika

ingin dilakukan pengkajian ulang.

b. seleksi

Pada tahap ini peneliti akan memilih jenis-jenis kata atau kalimat

yang akan digunakan untuk menjadi data berupa fukugoudoushi yang

terdapat dalam Novel Mata Onaji Yume wo Miteita. Selain

dilakukannya penyeleksian berdasarkan jenis kata kerja majemuk,

peneliti juga akan mengkategorikannya berdasarkan makna dari kata

fukugoudoushi.

c. Menganalisis data

Pada langkah ini peneliti akan menganalisis data dengan cara

menuliskan penggalan kalimat yang terdapat fukugoudoushi dan

memberikan romaji beserta artinya, lalu menjelaskannya secara narasi.

Kemudian, dalam menganalisis data, peneliti akan menandai kalimat

24
yang mengandung fukugoudoushi dan menjelaskan makna dan susunan

kata yang ada dalam fukugoudoushi tersebut.

d. Koding

Langkah koding ini meliputi tahapan memilih kalimat kalimat yang

telah dilakukan seleksi dan analisis ke dalam fukugoudoushi.

No Data Kode

1 桐生くんにも言い返すように目で
MOYwM/1/34
合図しましたが、彼はやっぱりな

んにも言いま せんでした。

Tabel 1- Contoh Koding

Keterangan koding :

MOYwM = Mata Onaji Yume wo Miteita

1 = Bab

33-34 = Halaman

25
BAB IV

ANALISIS DATA

A. Analisis Data

Data yang dianalisis dalam bab ini merupakan hasil temuan dari

tiga bab novel Mata Onaji Yume wo Miteita Karya Sumino Yoru. Data ini

diambil berdasarkan munculnya kelas kata fukugoudoushi dan

mengklasifikasikannya menjadi beberapa jenis kategori fukugoudoushi

berdasarkan komposisi kata kerja belakang (V2) nya. Terdapat 78 data

yang ditemukan oleh peneliti dalam tiga bab pada novel Mata Onaji Yume

wo Miteita yang terbagi menjadi 40 jenis kategori fukugoudoushi yang

muncul dalam novel tersebut. berikut adalah data fukugoudoushi yang

peneliti temukan.

No Halaman Jenis fukugoudoushi Fukugoudoushi

1 1 立ち上がる

2 33 上がる 盛り上がる

3 40 駆け上がる

4 13 上げる 拾い上げる

5 39 見上げる

26
6 44 抱え上げる

7 48 取り上げる

8 1 向き合う

9 7 分かり合う

10 21 会う 似合う

11 32 言い合う

12 32 話し合う

13 39 合わす 見合わす

14 27 止める 引き止める

15 14 掛ける 追いかける

16 31 吐きかける

17 55 話しかける

18 28 言いかける

27
19 36 出かける

20 64 見かける

21 15 分ける 掻き分ける

22 27 入れる 踏み入れる

23 6 飛び出す

24 9 取り出す

25 10 呼び出す

26 21 切り出す

出す
27 22 思い出す

28 29 踏み出す

29 40 差し出す

30 46 追いかけ出す

31 46 出る 飛び出る

28
32 5 放り込む

33 18 申し込む

34 21 思い込む

35 23 引っ込む

36 28 込む 入り込む

37 33 のめり込む

38 40 吸い込む

39 45 覗き込む

40 51 潜り込む

41 58 捨てる 吐き捨てる

42 6 始める 歩き始める

43 8 鳴き始める

44 12 考え始める

29
45 37 登り始める

46 44 歩き回り始める

47 57 覚え始める

48 6 誇る 勝ち誇る

49 7 当る 突き当る

50 39 当てる 押し当てる

51 6 違う 食い違う

52 20 会う 出会う

53 9 通る 透き通る

54 59 組む 取り組む

55 15 寄る 駆け寄る

56 8 近付く

付く
57 49 傷付く

30
58 9 見詰める

詰める
59 37 敷き詰める

60 63 見る じっと見る

61 26 送る 見送る

62 23 食べ終わる

63 27 終わる 履き終わる

64 27 読み終わる

65 29 迎える 出迎える

66 27 向く 振り向く

67 57 向かう 立ち向かう

68 33 掛かる 取り掛かる

69 34 返す 言い返す

70 36 守る 見守る

31
71 37 締める 踏み締める

72 40 比べる 見比べる

73 40 着く 落ち着く

74 46 絞る 振り絞る

75 49 続ける 呼び続ける

76 48 明ける 打ち明ける

77 50 払う 追い払う

78 17 待つ ちょっと待つ

Tabel 2- Daftar Data Fukugoudoushi

Berikut merupakan hasil analisis data yang telah peneliti temukan

beserta dengan penggalan kalimat yang mengikutinya sebagai berikut.

1. Verba agaru「上げる」

Data 1

⼩学⽣なりの⼩さな⼿をきちんとあげ、 ⽴ちあがって そう⾔ったら、放


課後、職員室に来なさいと ⾔われた上に、校庭もちゃんと ⾛らされて
しまったことについて、私、⼩柳奈ノ花は納得がいっていません。
Shougakusei nari no chiisana te wo kichin to age, tachiagatte sou
ittara, houkago, muinshitsu ni kinasai to iwareta ue ni, koutei mo
chanto hashirasareteshimatta koto nit tsuite, watashi, koyanagi
nanoka wa nattoku ga itteimasen.

32
Setelah aku mengatakannya sambil berdiri dan mengangkat tangan
kecilku, guruku mengatakan untuk datang ke ruang guru sepulang
sekolah. aku pun dipaksa berlari di halaman sekolah. aku, koyanagi
nanoka tidak terima dengan ini.
MOYwM/1/1

Dalam penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「立ち上が

る」yang berarti “berdiri” atau “bangun”. verba ini memiliki komposisi

penyusunan kata V1+V2, yang mana kedua kosakata tersebut

merupakan sebuah verba yang digabungkan menjadi sebuah kosakata

yang baru. Jika kedua kosakata tersebut dipisahkan, kata tersebut

berasal dari kata 「 立 つ 」 yang memiliki arti “berdiri” dan 「 上 が

る 」 yang memiliki arti “naik” atau “keatas” maupun suatu konteks

yang memiliki hubungannya dengan suatu kenaikan atau suatu

tingkatan yang berada di atas. Verba ini memiliki makna yang lebih

condong ke V1 dari komposisi kata tersebut. secara pemaknaan,

menurut Kageyama (dalam Lihui, 2019) fukugoudoushi ini termasuk

kedalam goitekifukugoudoushi, dikarenakan kedua verba tersebut

memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang

terbatas.

Data 2

「ごめんなさい、盛り上がっちゃったの」
“Gomennasai, Moriagacchatta no”
“Maaf, aku terbawa suasana”

MOYwM/2/33

Dalam penggalan tersebut, terdapat kata 「 盛 り 上 が る 」 yang

berarti “bersemangat”. Verba ini memiliki komposisi penyusunan kata

33
V1+V2, yang mana kedua kosakata pembentuknya merupakan sebuah

verba yang digabungkan menjadi kosakata yang baru. Jika kedua

kosakata dipisahkan, kata tersebut berasal dari kata 「 盛 る 」 yang

berarti “menumpuk”, dan 「 上 が る 」 yang memiliki arti “naik” atau

“keatas” maupun suatu konteks yang memiliki hubungannya dengan

suatu kenaikan atau suatu tingkatan yang berada di atas. Verba ini

memiliki makna baru yang tidak ada dari komposisi kedua kosakata

pembentuk. Kageyama (dalam Lihui, 2019) jenis dari fukugoudoushi

tersebut termasuk kedalam goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua

verba tersebut memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara

leksikal yang terbatas serta menggabungkan dua buah kata kerja dan

memberikan makna dan konteks yang baru.

Data 3

階段の終点近くに座っていた南さんと私は同時に悲鳴をあげ、尻尾
のちぎれた彼⼥だけが嬉しそうに屋上にかけあがりました。
Kaidan no shuuten chikaku ni suwatteita minami san to watashi wa
douji ni himei wo age, shippo no chigireta kanojo dake ga ureshisou
ni okujou ni kakeagarimashita.
Minami-san yang sedang duduk di dekat ujung tangga dan aku
berteriak bersamaan. Hanya gadis berekor buntung yang dengan
gembira naik ke atap.
MOYwM/3/40

Dalam penggalan tersebut, terdapat kata 「駆け上がる」 yang

berarti “berlari” dalam konteks berlari menaiki tangga. Verba ini

memiliki komposisi penyusunan kata V1+V2, yang merupakan

pembentuk dari kosakata tersebut keduanya merupakan verba yang

digabungkan menjadi sebuah kosakata yang baru. Kata tersebut berasal

34
dari kata 「駆ける」 yang berarti “berlari” dan 「上がる」yang berarti

“naik” atau “keatas” maupun suatu konteks yang memiliki

hubungannya dengan suatu kenaikan atau suatu tingkatan yang berada

di atas. Verba ini memiliki makna yang lebih condong kearah V1 dari

komposisi pembentukan katanya. Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis dari fukugoudoushi ini termasuk kedalam

goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

2. Verba ageru「上げる」

Data 4

アバズレさんはミルクが⼊っていたお⽫を優しく拾い上げます。
Abazure san wa miruku ga haitteita osara wo yasashiku hiroiagemasu.
Abazure-san mengambil piring berisi susu dengan lembut.
MOYwM/1/13

Pada penggalan di atas terdapat kalimat 「 拾 い 上 げ る 」 yang

berarti “mengambil” atau “memungut”. Verba ini memiliki komposisi

pembentukan kata V1+V2, yang merupakan pembentukan kosakata

tersebut berasal dari dua buah verba yang digabungkan. Jika dibedah,

kata tersebut berasal dari kata 「拾う」 yang berarti “mengambil” atau

“mengumpulkan” dam 「 上 げ る 」 yang berarti “memberi”. Verba ini

memiliki makna yang lebih condong kearah V1 dari komposisi

pembentukan katanya. Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis fukugoudoushi ini termasuk kedalam

goitekifukugoudoushi. dikarenakan kedua verba tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

35
Data 5

階段を⾒上げると、上に空が⾒ えたので、屋上があるのだと分かりま
した。
Kaidan wo miageru to, ue ni sora ga mieta node, okujou ga aru no da
to wakarimashita.
Jika melihat ke atas tangga, diatas terlihat langit. oleh karena itu, aku
mengetahui diatas sana ada atap.
MOYwM/2/39

Pada penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「 見 上 げ

る 」 yang berarti “melihat keatas”. Verba ini tersusun oleh V1+V2,

yang mana kedua kosakata tersebut digabungkan dan menjadikannya

sebuah frasa. Jika dibedah, kata tersebut berasal dari 「 見 る 」 yang

berarti “melihat” dan 「 あ げ る 」 yang berarti “memberi” atau “naik”

yang masih sama memiliki hubungan konteks dengan sesuatu yang

berada diatas. Verba ini memiliki makna yang menggabungkan dua

buah kosakata menjadi sebuah frasa atau kalimat. Kageyama (dalam

Lihui, 2019) mengkategorikan fukugoudoushi ini termasuk kedalam

jenis tougotekifukugoudoushi dikarenakan verba yang terbentuk dari

kedua kosakata tersebut memiliki kesatuan makna yang kuat sebagai

satu kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat atau sebuah frasa.

Data 6

⼩さな彼⼥を胸にかかえあげてくるくるまわり、胸元からうめき声が聞
こえてきたので放してあげると、彼⼥は地⾯がなくなったようにふらふ
らしながら、南さんの⾜元でぽてんとこけました。私はそれを⾒て笑い
ます。
Chiisana kanojo wo mune ni kakaeagete kuru kuru mawari, munamoto
kara Umeki koe ga kikoete kita node hanashite ageru to, kanojo wa
chimen ga nakunatta you ni fura fura shinagara, minami san no
ashimoto de poten to kokemashita. Watashi wa sore wo mite
waraimashita.
Aku menggendong gadis kecil itu dengan terbalik di dadaku,
mendengarnya merintih aku pun melepaskannya, dia tehuyung huyung

36
tanpa pijakan dan ambruk di kaki minami-san. Aku pun tertawa
melihatnya.
MOYwM/3/44

Pada penggalan diatas, terdapat kata 「 抱 え 上 げ る 」 yang

berarti “mendekap” atau “memeluk”. Verba ini memiliki komposisi

susunan kata dengan V1+V2, keduanya merupakan sebuah verba yang

digabungkan dan menjadikannya kosakata dengan konteks yang baru.

Jika dibedah, kosakata tersebut tebentuk dari 「 抱 え る 」 yang berarti

“merangkul” atau “memeluk” dengan konteks dimana pelukan yang

dimaksud adalah dengan satu lengan. Dan 「 上 げ る 」 yang berarti

“memberi” atau “naik” yang masih sama memiliki hubungan konteks

dengan sesuatu yang berada diatas. Verba ini memiliki makna yang

lebih condong ke arah V1 dari komposisi kata tersebut. secara

pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengkategorikan

fukugoudoushi ini kedalam goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua

verba tersebut memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara

leksikal yang terbatas.

Data 7

南さんは唇を尖らせて、ノートを取り上げてしまいました。
minami-san wa kuchibiru wo togarasete, nooto wo toriagete
shimaimashita.
Minami-san cemberut lalu mengambil Kembali buku catatannya.
MOYwM/3/48

Pada penggalan diatas, terdapat fukugoudoushi 「 取 り 上 げ

て」 yang berarti “mengambil”. Kosakata ini terbentuk dari komposisi

penyusun V1+V2, yang mana keduanya merupakan sebuah verba yang

37
digabungkan dan menjadikan sebuah kosakata yang memiliki konteks

kata yang baru. Jika dibedah, kosakata tersebut berasal dari kata 「取

る」yang berarti “mengambil” dan 「上げる 」 yang berarti “memberi”

atau “naik” yang masih sama memiliki hubungan konteks dengan

sesuatu yang berada diatas. Verba ini memiliki makna yang lebih

condong kearah V1 dari komposisi pembentukan katanya. Kageyama

(dalam Lihui, 2019) mengkategorikan pemaknaan fukugoudoushi

tersebut kedalam jenis goitekifukugoudoushi yang mana kedua verba

tersebut memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal

yang terbatas.

3. Verba Au「合う」

Data 8

皆が帰った後の職員室に⼀⼈呼びだされたのだから、何か注意をさ
れるというのは分かったけれど、先⽣と向き合ってもなお、私の中に悪
びれるという気持ちはありませんでした。
Minna ga kaetta ato no muinshitsu ni hitori yobidasareta no dakara,
nani ka chuui sareru to iu no wa wakatta keredo, sensei to mukiattemo
nao, watashi no naka ni warubireru to iu kimochi wa arimasen
deshita.
Aku dipanggil ke ruang guru sendirian setelah semua orang pulang,
aku tahu mereka akan memperingatiku tentang sesuatu. Tetapi ketika
berhadapan dengan guru pun, aku masih tidak merasa bersalah.
MOYwM/1/1

Pada penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「向き合う」yang

berarti “berhadapan” atau “menghadapi”. Verba ini memiliki

komposisi penyusunan kata dengan V1+V2, yang mana kosakata

tersebut merupakan sebuah verba yang digabungkan dan menjadi

sebuah kosakata yang baru. Jika dibedah, kosakata tersebut tersusun

oleh verba 「向く」 yang berarti “menghadapi” dan 「合う」 yang berarti

38
“saling” atau ”cocok”. Verba ini memiliki makna yang lebih condong

kearah V1, namun, didukung dengan V2 yang mempunyai arti “saling”

menjadikan konteksnya sebagai “saling berhadapan”. Secara

pemaknaan Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengkategorikan

fukugoudoushi tersebut kedalam jenis goitekifukugoudoushi

dikarenakan kedua verba tersebut memiliki kesatuan yang kuat dan

ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

Data 9

「そうね、違う⽣き物なんだもの、分かり合うって難しいわ」
“sou ne, chigau ikimono nanda mono, wakariau tte muzukashii wa”
“betul juga, karena kami makhluk yang berbeda, saling mengerti itu
sulit”
MOYwM/1/7

Pada penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 分 か り 合

う 」 yang berarti “saling mengerti”. Kosakata tersebut terbentuk dari

dua buah verba yang memberikan pemaknaan tambahan dengan

menambahkan kata “saling” sebelum kata “mengerti”. Kata tersebut

terbentuk dari kata 「 分 か る 」 yang berarti “mengerti” , dan 「 合

う 」 yang berarti “saling” atau “cocok”. Secara pemaknaan menurut

Kageyama (dalam Lihui, 2019) fukugoudoushi tersebut termasuk

kedalam tougotekifukugoudoushi dikarenakan verba yang terbentuk

dari kedua kosakata tersebut memiliki kesatuan makna yang kuat

sebagai satu kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat atau

sebuah frasa.

Data 10

39
「そうね、私には箱に⼊った⼤⼈しい⽺より、⼀緒に散歩をしてくれる
猫の⽅が似合ってそう」
“sou ne, watashi ni wa hako ni haitta otonashii hitsuji yori, issho ni
sanpo wo shite kureru neko no hou ga niattesou”
“yah, kupikir daripada seekor domba yang diam di dalam kotak, lebih
baik kucing yang berjalan denganku akan lebih cocok”
MOYwM/1/21

Dalam penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「 似 合

う 」 yang berarti “cocok”. Verba ini memiliki komposisi penyusunan

kata V1+V2, kedua kosakata penggabungnya merupakan sebuah verba

yang memberikan makna baru ketika digabungkan. Kosakata tersebut

berasal dari kata 「似る」yang berarti “mirip” dan 「合う」yang berarti

“saling” atau “cocok”. Verba ini memiliki makna yang lebih condong

kearah V2 dari komposisi kat tersebut. secara pemaknaan, menurut

Kageyama (dalam Lihui, 2019) kategori dari fukugoudoushi ini

termasuk kedalam goitekifukugoudoushi karena kedua verba tersebut

memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang

terbatas.

Data 11

⼆⼈⼀組になって、⾃分が幸せに感じることを⾔い合い、集めてみる
のです。
Futari issho ni natte, jibun ga shiawasse ni kanjiru koto wo iiai,
atsumete miru no desu.
Berduaan, saling membicarakan sesuatu yang membuat Bahagia, dan
berkumpul.
MOYwM/2/32

Pada penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「 言 い 合

う 」 yang berarti “pertukaran” dalam konteks obrolan seperti lelucon

atau komentar, atau “saling mengobrol”. Verba ini terbentuk dengan

komposisi V1+V2, kedua kosakatanya merupakan sebuah verba yang

40
digabungkan dan memiliki makna yang baru. Kosakata tersebut

terbentuk dari 「言う」yang berarti “berbicara” dan 「合う」yang berarti

“cocok” atau “saling. Secara pemaknaan, kosakata ini memiliki suatu

konteks yang baru dan memberikan makna yang baru. Kageyama

(dalam Lihui, 2019) mengkategorikan fukugoudoushi tersebut kedalam

goitekifukugoudoushi dikarenakan menggabungkan dua buah kata

kerja dan memberikan makna dan konteks yang baru serta kedua verba

tersebut memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal

yang terbatas.

Data 12

桐⽣くんは⾃分からはなかなか喋らないので、私が 話し合いをリード
します。
Kiryuu-kun wa jibun kara wa nakanaka shaberanai node, watashi ga
hanashiai wo riido shimasu.
Karena Kiryuu-kun jarang berbicara, aku pun memimpin diskusi.
MOYwM/2/32

Dalam penggalan diatas, terdapat fukugoudoushi 「 話 し 合

う 」 yang berarti “berdiskusi”. Kosakata tersebut terbentuk dari dua

buah kata kerja dengan susunan komposisi pembentuknya V1+V2.

Kata tersebut terbentuk dari kata 「話す」yang berarti “berbicara” atau

“bercakap” dan 「合う」yang berarti “cocok” atau “saling. Makna dari

kosakata ini terbentuk dari 2 buah kata kerjanya, dan menciptakan

makna serta konteks baru dalam pemakaiannya. Secara pemaknaan

Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengklasifikasikan jenis

fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam goitekifukugoudoushi

karena menggabungkan dua buah kata kerja dan memberikan makna

41
dan konteks yang baru pada kosakata tersebut serta kedua verba

tersebut memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal

yang terbatas.

4. Verba awasu 「合わす」

Data 13

私は⾜元の彼⼥ともう⼀度⽬を⾒合わせて、屋上に⾏ってみることに
しました。
Watashi wa ashimoto no kanojo to mou ichidome wo miawasete, okujo
ni itte miru koto ni shimasu.
Sekali lagi langkah kakiku berpapasan dengannya, kami pun
memutuskan untuk naik ke atap.
MOYwM/2/39

Dalam penggalan di atas terdapat fukugoudoushi 「 目 合 わ

す 」 yang berarti “bertukar pandang” atau “bertatapan”. Kosakata ini

komposisi pemberbentuk dari dua buah verba dengan komposisi

V1+V2. Jika dibedah, kosakata tersebut terbentuk dari 「 見 る 」 yang

berarti “melihat” dan 「合わす」”cocok” atau “bertemu”. Makna dalam

kosakata ini terbentuk dari dua buah komposisi pembentuknya dan

memberikan sebuah makna dan konteks yang baru. Kageyama (dalam

Lihui, 2019) mengkategorikan jenis fukugoudoushi tersebut kedalam

goitekifukugoudoushi dikarenakan kosakata tersebut menggabungkan

dua buah kata kerja dan memberikan makna dan konteks yang baru

pada kosakata tersebut serta kedua verba tersebut memiliki kesatuan

yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

5. Verba tomeru 「止める」

Data 14

灰⾊な私のステップを、⼀つの声が後ろからひきとめました。

42
Haiiro na watashi no suteppu wo, hitotsu no koe ga ushiro kara
hikitomemashita.
Sebuah suara menghentikanku dibalik langkahku yang perlahan.
MOYwM/2/27

Pada penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 引 き 止 め

る」yang berarti “berhenti”. Verba ini memiliki komposisi pembentuk

V1+V2, keduanya komposisi merupakan sebuah verba yang

digabungkan dan memberikan konteks baru pada kosakata tersebut.

kosakata ini terbentuk dari 「引く」yang berarti “menarik” dan 「止め

る 」 yang berarti “berhenti”. Verba ini memiliki makna yang lebih

condong kearah V2 dari komposisi pembentukan kosakatanya. Secara

makna, Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengkategorikan jenis

fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam goitekifukugoudoushi

dikarenakan kedua verba tersebut memiliki kesatuan yang kuat dan

ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

6. Verba kakeru 「掛ける」

Data 15

ひらひら⻩⾊いカッパを着た私は、堤防の上を⼩さなカエルを 追いか
けながら歩いていました。
Hira hira kiiro kappa wo kita watashi wa, teibou nou ue wo chiisana
kaeru wo oikake nagara aruiteimashita.
diriku yang menggunakan kappa kuning yang berkibar aku berjalan
diatas tanggul mengejar seekor katak kecil.
MOYwM/1/14

Pada penggalan di atas terdapat fukugoudoushi 「 追 い 掛 け

る 」 yang berarti “mengejar”. Kosakata tersebut memiliki komposisi

pembentuk V1+V2. Yang mana, dua buah verba digabungkan dan

memberikan makna yang lebih memenuhi dalam sebuah konteks.

43
Verba tersebut disusun oleh kata 「追う」yang berarti “mengejar”, dan

「 掛 け る 」 yang berarti “menggantung” , “memberi” , “menelpon” ,

“mencucurkan” dalam konteks air, dan sebagainya yang bersifat

sebagai kata kerja pembantu untuk memenuhi makna dan memberikan

konteks yang lebih detail. Fukugoudoushi tersebut memiliki makna

yang lebih condong ke arah V1, secara makna Kageyama (dalam

Lihui, 2019) mengklasifikasikan jenis fukugoudoushi tersebut kedalam

goitekifukguoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

Data 16

「嫌なら早めにやっつけなきゃ。今度絵を描いてるのをからかわれた
ら、あいつらの顔に唾をはきかけてやればいいわ」
“iya nara hayame ni yattsukenakya. Kondo e wo kaiteiru no wo
karakawaretara, aitsura no kao ni tsuba wo hakikakete yareba ii wa”
“jika kamu tidak suka, kamu harus secepatnya melawan. Lain kali jika
mereka mengejek lagi gambarmu ludahi saja muka mereka”
MOYwM/2/31

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 吐 き 掛 け

る 」 yang berarti “meludah”. Komposisi susunan pembentuk dalam

kosakata tersebut adalah V1+V2, keduanya merupakan sebuah kata

kerja, dan V2 memberikan makna penekanan yang membuat V1

menjadi memiliki makna yang lebih spesifik. Jika dibedah, kosakata

tersebut tergabung dari kosakata 「吐く」yang berarti “muntah” dan 「掛

け る 」 yang berarti “menggantung” , “memberi” , “menelpon” ,

“mencucurkan” dalam konteks air, dan sebagainya yang bersifat

sebagai kata kerja pembantu untuk memenuhi makna dan memberikan

44
konteks yang lebih detail. Fukugoudoushi tersebut memiliki makna

baru yang tidak dimiliki dari komposisi kedua kosakata

pembentuknya. Kageyama (dalam Lihui, 2019) jenis dari

fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam goitekifukugoudoushi

dikarenakan menggabungkan dua buah kata kerja dan memberikan

makna dan konteks yang baru serta kedua verba tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

Data 17

私は迷わず荻原くんに話しかけることにしました。
Watashi wa mayowazu Ogiwara-kun ni hanashikakeru koto ni
shimashita.
tanpa ragu aku memutuskan untuk mengobrol dengan Ogiwara-kun.
MOYwM/3/55

Dalam penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「話し 掛け

る 」 yang berarti “berbicara” atau “berbicara dengan” yang memiliki

konteks mengobrol dengan seseorang. Kosakata tersebut memiliki

komposisi pembentuk kata dengan V1+V2 sebagai pembentuknya,

yang mana kedua kosakata pembentuknya merupakan sebuah verba.

Jika dibedah, kosakata tersebut terbentuk dari kata 「話す」yang berarti

“berbicara” atau “bercakap” dan 「 掛 け る 」 yang berarti berarti

“menggantung” , “memberi” , “menelpon” , “mencucurkan” dalam

konteks air, dan sebagainya yang bersifat sebagai kata kerja pembantu

untuk memenuhi makna dan memberikan konteks yang lebih detail.

Kosakata tersebut memiliki makna yang lebih condong kearah V1 dari

komposisi pembentuk kosaktanya. Secara pemaknaan menurut

45
Kageyama (dalam Lihui, 2019) jenis fukugoudoushi tersebut termasuk

kedalam goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut

memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang

terbatas.

Data 18

そこまで⾔いかけて、⾔葉を⽌めました。
Soko made iikakete, kotoba wo tomemashita.
Aku mengatakannya sejauh itu, aku pun menghentikan kata-kataku.
MOYwM/2/28

Pada penggalan di atas terdapat fukugoudoushi 「 言 い 掛 け

て」yang berarti “mengatakan”. Kosakata tersebut memiliki komposisi

V1+V2 sebagai penyusunan kosakatanya, yang mana keduanya

merupakan sebuah kata kerja yang digabungkan menjadi sebuah

kosakata. Jika dipisahkan, kosakata tersebut berasal dari kata 「 言

う 」 yang berarti “berbicara” dan 「 掛 け る 」 yang berarti

“menggantung” , “memberi” , “menelpon” , “mencucurkan” dalam

konteks air, dan sebagainya yang bersifat sebagai kata kerja pembantu

untuk memenuhi makna dan memberikan konteks yang lebih detail.

Kosakata tersebut memiliki makna yang lebih condong kearah V1.

Secara pemaknaan Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengkategorikan

jenis fukugoudoushi tersebut kedalam goitekifukugoudoushi

dikarenakan kedua verba tersebut memiliki kesatuan yang kuat dan

ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

Data 19

もしかすると、出かけているおばあちゃんとすれ違うかもしれないとも
思ったけれど、そんなこともなく、私達は下の公園まで下りてきました。

46
Moshika suru to, dekaketeiru obaachan to surechigau kamo shirenai
to mo omotta keredo, sonna koto mo naku, watashitachi wa shita
kouen made orite kimashita.
kupikir aku mungkin berpapasan dengan nenek yang sedang keluar,
tapi hal itu tidak terjadi. kami pun turun ke taman di bawah.
MOYwM/2/36

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 出 掛 け

る 」 yang berarti “keluar” atau “pergi keluar” dalam konteks seperti

pergi keluar rumah. Kosakata tersebut memiliki komposisi

pembentukan kata V1+V2, yang mana kedua buah kosakatanya

merupakan sebuah verba. Kosakata tersebut terbentuk dari kata 「 出

る」yang berarti “keluar” dan 「掛ける」yang berarti “menggantung” ,

“memberi” , “menelpon” , “mencucurkan” dalam konteks air, dan

sebagainya yang bersifat sebagai kata kerja pembantu untuk memenuhi

makna dan memberikan konteks yang lebih detail. Kosakata tersebut

memiliki makna yang lebih condong kearah V1 dari komposisi

pembentukan kosakatanya. Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis fukugoudoushi tersebut kedalam

goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

Data 20

その ⽇の帰り道、私はまた、丘の下の公園でこの前 ⾒た ⼤⼈ の⼈ を
⾒かけました。
Sono hi no kaeri michi, watashi wa mata, oka no shita no kouen de
kono mae mita otona no hito wo mikakemashita.
Saat perjalanan pulang hari itu, aku melihat lagi orang dewasa yang
waktu itu kulihat di taman dibawah bukit.
MOYwM/3/64

47
Pada penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「見掛ける」yang

berarti “melihat” atau “kebetulan melihat” yang dimana memiliki

konteks melihat secara tidak direncanakan. Kalimat tersebut terbentuk

dari komposisi V1+V2, dimana kedua komposisinya merupakan

sebuah verba. Kosakata tersebut berasal dari kata 「見る」yang berarti

“melihat” dan 「 掛 け る 」 yang berarti “menggantung” , “memberi” ,

“menelpon” , “mencucurkan” dalam konteks air, dan sebagainya yang

bersifat sebagai kata kerja pembantu untuk memenuhi makna dan

memberikan konteks yang lebih detail. Kosakata tersebut memiliki

makna yang lebih condong kearah V1, namun dengan menambahkan

V2 konteks pengguna kosakata tersebut pun menjadi sedikit berbeda.

secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengkategorikan

jenis fukugoudoushi kosakata tersebut termasuk kedalam

tekifukugoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

7. Verba wakeru「分ける」

Data 21

草むらをかきわけ、河川敷まで下りてきてしまっていた私は、堤防の上
へと戻ることにしました。
Kusamura wo kakiwake, kasenjiki made orite kite shimatteita watashi
wa, teibou no ue e to modoru koto ni shimashita.
Aku yg menerobos rerumputan dan turun ke dasar sungai memutuskan
untuk kembali ke atas tanggul.
MOYwM/1/15

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 掻 き 分 け

る 」 yang berarti “menerobos”. Kosakata tersebut memiliki komposisi

48
V1+V2, keduanya kosakatanya terbentuk dari sebuah verba yang

digabungkan. Kosakata tersebut berasal dari kata 「掻く」 yang berarti

“menggores” dan 「分ける」yang berarti “membagi”. Kosakata tersebut

memiliki makna yang baru akibat adanya gabungan dari kedua

kosakata penggabungnya. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui,

2019) mengklasifikasikan jenis fukugoudoushi tersebut termasuk

kedalam goitekifukugoudoushi dikarenakan menggabungkan dua buah

kata kerja dan memberikan makna konteks yang baru serta kedua

verba tersebut memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara

leksikal yang terbatas.

8. Verba hairu「入る」

Data 22

あいつらに何を⾔われても無視していると、やがて「びびってんじゃね
え」とかなんとか、⽇本語を喋れることを褒めてあげたくなるようなこ
とを⾔ってから去っていったのでやっと上靴を履き終わって校舎に⾜
を踏み⼊れます。
Aitsura ni nani wo iwarete mo mushi shiteiru to, yagate”bibitten
janee” to kanan to ka, nihongo wo shaberu koto wo homete agetaku
naru you na koto wo itte kara satte itta node yatto uwagutsu wo
hakiowatte kousha ni ashi wo fumihairemasu.
Aku mengabaikan apa yang mereka ucapkan, akhirnya mereka
mengatakan “kamu takut ya” dan hal semacamnya kepadaku yang
membuatku ingin memuji mereka karena memakai bahasa jepang.
Akhirnya aku memakai sepatu dalam ruanganku lalu melangkah ke
gedung sekolah.
MOYwM/2/27

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 踏 み 入 れ

る 」 yang berarti “melangkah masuk”. Kosakata tersebut memiliki

komposisi V1+V2 sebagai pembentuknya yang mana kedua

pembentuknya merupakan sebuah verba. Kosakata tersebut terdiri dari

49
「 踏 む 」 yang berarti “menginjak” atau “melangkah” dan 「 入 れ

る 」yang berarti “masuk”. Kosakata ini memiliki makna yang berasal

dari kedua buah komposisinya dan membentuk sebuah makna

V1+V2.Secara pemakmaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis fukugoudoushi tersebut merupakan

tougotekifukugoudoushi dikarenakan verba yang terbentuk dari kedua

kosakata tersebut memiliki kesatuan makna yang kuat sebagai satu

kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat atau sebuah frasa.

9. Verba dasu「出す」

Data 23

ガラス扉から⾶びだすと、ちょうどそこに友達が歩いてきました。
Garasu tobira kara tobidasu to, choudo soko ni tomodachi ga
aruitekimashita.
Aku melompat keluar dari pintu kaca, bertepatan dengan temanku
yang sedang melewat.
MOYwM/1/6

Pada penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「 飛 び 出

す 」 yang berarti “melompat”. Kosakata tersebut memiliki komposisi

pembentuk dengan V1+V2 sebagai susunan pembentuknya. Jika

dibedah, kosakata tersebut terbentuk dari kata 「 飛 ぶ 」 yang berati

“terbang” dan 「 出 す 」 yang berarti “keluar”. Kosakata tersebut

memiliki makna baru dari gabungan kedua buah verba tersebut yang

menciptakan sebuah konteks dan kosakata yang baru. Secara

pemaknaan menurut Kageyama (dalam Lihui, 2019) kosakata tersebut

dapat dikategorikan kedalam fukugoudoushi jenis

50
goitekifukugoudoushi dikarenakan menggabungkan dua buah kata

kerja dan memberikan makna konteks yang baru.

Data 24

アバズレさんは窓を開けて冷蔵庫からサンドイッチを取り出して、ぐ
ちゃぐちゃになったベッドの上に座りました。
Abazure-san wa mado wo akete reizouko kara sandoicchi wo
toridashite, gucha gucha ni natta beddo no ue ni suwarimashita.
Abazure-san membuka jendela dan mengambil sandwich dari lemari
es, lalu duduk di atas tempat tidur yang berantakan.
MOYwM/1/9

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 取 り 出

す」yang berarti “mengeluarkan” dalam konteks mengambil sesuatu di

dalam sesuatu, seperti contoh dalam penggalan tersebut, mengambil

sandwich dari dalam lemari es. Kosakata tersebut terbentuk dengan

komposisi penyusun kalimat V1+V2. Jika dibedah, kosakata tersebut

berasal dari kata 「取り」 yang berarti “mengambil” dan 「出す」 yang

berarti “keluar”. Makna dari kosakata tersebut terbentuk dari kedua

makna komposisi penyusunnya, dan membuat makna dan konteks

yang baru. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019)

menggolongkan jenis dari fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

goitekifukugoudoushi dikarenakan menggabungkan dua buah kata

kerja dan memberikan makna konteks yang baru.

Data 25

「お嬢ちゃんはかしこいからさ。かしこいから、ちょっと変なことをしても 、
きっと何か考えがあるんだろうって思われるよ。だから職員室に 呼び
だされたんだろう?」
“ojouchan wa kashikoi kara sa. Kashikoi kara, chotto hen na koto wo
shite mo, kitto nani ka kangae ga arun darou tte omowareru yo.
Dakara muinshitsu ni yobidasaretan darou?”

51
“Karena nona itu cerdas. Bahkan karena cerdas, ketika kamu
melakukan hal yang sedikit aneh sekalipun, mereka akan berpikir
kamu memiliki sesuatu dalam pikiranmu. Oleh karena itu kamu
dipanggil ke ruang guru, kan?”
MOYwM/1/10

Pada penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 呼 び 出

す」 yang berarti “memanggil”. Kosakata tersebut memiliki komposisi

pembentuk V1+V2 yang mana kedua komposisinya merupakan sebuah

verba yang digabungkan. Kosakata tersebut terbentuk dari kata 「 呼

ぶ 」 yang berarti “memanggil” dan 「 出 す 」 yang berarti “keluar”.

Makna dari kosakata tersebut cenderung condong kearah V1 dari

komposisi pembentuknya. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam

Lihui, 2019) mengkategorikan fukugoudoushi tersebut kedalam

goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

Data 26

低いテーブルの置いてある畳の部屋でマドレーヌをもぐもぐしながら、
私は今⽇おばあちゃんとしたかった話を切り出しす。
Hikui teeburu no oitearu tatami no heya de madoreenu wo mogu mogu
shinagara, watashi wa kyou obaachan to shitakatta hanashi wo
kiridashimasu.
Sambil mengunyah madeleine di ruang tatami dengan meja yang
rendah, aku mulai berbicara tentang topik yang ingin ku bicarakan
dengan nenek.
MOYwM/1/21

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 切 り 出

す」yang berarti “memecahkan kebekuan” / “membicarakan” / “mulai

membicarakan” yang memiliki konteks untuk mencairkan suasana.

Kosakata tersebut memiliki komposisi pembentuk kata V1+V2 sebagai

52
penyusun kosakatanya. Jika dibedah, kosakata tersebut berasal dari

kata 「 切 る 」 yang berarti “memotong” dan 「 出 す 」 yang berarti

“keluar”. Makna dari kosakata tersebut cenderung berbeda jauh dari

kedua pembentuknya dan memberikan makna serta konteks yang baru.

Secara pemaknaan kosakata tersebut menurut Kageyama (dalam Lihui,

2019) fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam goitekifukugoudoushi

dikarenakan menggabungkan dua buah kata kerja dan memberikan

makna konteks yang baru serta kedua verba tersebut memiliki kesatuan

yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

Data 27

あくびの拍⼦に 思い出して、私はアバズレさんにしたのと同じ話をお
ばあちゃんにもしました。
Akubi no hyoushi ni omoidashite, watashi wa abazure-san ni shita no
to onaji hanashi wo obaachan ni mo shimashita.
Saat menguap aku teringat, aku pun menceritakan hal yang sama
dengan abazure-san kepada nenek.
MOYwM/1/22

Dalam penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「 思 い 出

す」yang memiliki arti “mengingat” dalam konteks mengingat sebuah

kejadian dari masa lalu. Kosakata tersebut memiliki komposisi N+V

dimana komposisi awal dari kosakata tersebut merupakan sebuah

nomina dan digabungkan menjadi kata kerja yang menjadikannya

mengalami sebuah derivasi perubahan kelas kata dari nomina menjadi

verba dengan dipengaruhi oleh verba 「 出 す 」 yang berarti “keluar”

sebagai imbuhannya, dan memberikan makna yang cukup jauh dari

kedua bentuk awalnya. Kosakata tersebut berasal dari 「 思 い 」 yang

53
berarti “pikiran” , “perasaan” , “kenangan”, “harapan”, dll. Dan 「 出

す」yang berarti “keluar”. Kosakata ini memiliki makna yang berbeda

dari kedua pembentuknya dan memberikan makna serta konteks yang

sangat berbeda. secara pemaknaan Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengklasifikasikan jenis fukugoudoushi tersebut kedalam

goitekifukugoudoushi dikarenakan menggabungkan dua buah kelas

kata yang berbeda dan memberikan makna konteks yang baru serta

kedua kosakata tersebut meskipun memiliki kelas kata yang berbeda

namun, keduanya memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna

secara leksikal yang terbatas.

Data 28

私は、宿なしハックの物語に、⼀⼈⼩さな⼀歩を踏み出しました。
Watashi wa, yadonashi hakku no monogatari ni, hitori chiisana ippo
fumidashimashita.
Aku pun mengambil satu langkah kecil dalam (memulai) kisah huck si
tunawisma.
MOYwM/2/29

Pada penggalan diatas terdapat kalimat 「 踏 み 出 す 」 yang

berarti “memulai” dalam konteks memulai sesuatu untuk dilakukan.

Kosakata tersebut memiliki komposisi V1+V2 sebagai pembentuk

susunan kosakatanya. Jika dibedah kosakata tersebut terbentuk dari

kata 「 踏 む 」 yang berarti “menginjak” atau “melangkah” dan 「 出

す 」 yang berarti “keluar”. Kosakata tersebut memiliki makna dan

konteks yang baru yang tidak terdapat dalam kedua komposisi

kosakata pembentuknya. Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis dari fukugoudoushi tersebut merupakan

54
goitekifukugoudoushi dikarenakan menggabungkan dua buah kata

kerja dan memberikan makna dan konteks yang baru serta kedua verba

tersebut memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal

yang terbatas.

Data 29

何度か深呼吸をして、気持ちがゆるゆるになった頃、私はやっと南さ
んにハンカチとばんそうこうを差し出すことに成功しました。
Nando ka shinkokyuu wo shite, kimochi ga yuru yuru ni natta koro,
watashi wa yatto minami-san ni hankachi to bansoukou wo sashidasu
koto ni seikou shimashita.
Setelah aku menarik napas Panjang berkali-kali dan merasa tenang,
akhirnya aku berhasil menghadiahkan sapu tangan dan plester kepada
minami-san.
MOYwM/3/40

Pada penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「差し出す」yang

berarti “menghadiahkan”. Komposisi susunan kosakata tersebut

merupakan V1+V2, yang mana merupakan kedua kosakata tersebut

sebuah verba yang digabungkan. Jika dibedah, kosakata tersebut

terbentuk dari kata 「差す」yang berarti “meyisipkan” dan 「出す」yang

berarti “keluar”. Kosakata tersebut memiliki makna baru yang tidak

dimiliki dari kedua komposisi penyusunnya. Secara makna, Kageyama

(dalam Lihui, 2019) mengkategorikan fukugoudoushi tersebut kedalam

jenis goitekifukugoudoushi dikarenakan menggabungkan dua buah kata

kerja dan memberikan makna dan konteks yang baru serta kedua verba

tersebut memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal

yang terbatas.

Data 30

55
しばらく、南さんは空を⾒上げて黙っていましたが、黒い⼩さな彼⼥が
モンシロチョウを追いかけだすと、また「ふぅ」と息を吐いて、⾔いまし
た。
Shibaraku, minami-san wa sora wo miagete damatte imashita ga,
kuroi chiisana kanojo ga monshirochou wo oikakedasu to, mata “fuu”
to iki wo haite, iimashita.
Untuk sesaat, minami-san terpaku melihat langit, Wanita hitam kecil
itu berlari mengejar kupu-kupu, minami-san pun menghela napasnya
dan berkata “pfft”.
MOYwM/3/46

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「追い駆け出

す」yang berarti “berlari mengejar”. Kosataka ini memiliki komposisi

kata V1+V2+V3, dimana terdapat tiga buah verba yang digabungkan

menjadi satu dan membentuk sebuah frasa. Kosakata tersebut

terbentuk dari kata 「追う」 yang berarti “mengejar” . 「駆ける」 yang

berarti “berlari” dan 「 出 す 」 yang berarti “keluar”. Makna dari

kosakata ini lebih condong ke arah V1 dan V2 nya. Kosakata tersebut

menurut Kageyama (dalam Lihui, 2019) termasuk kedalam

fukugoudoushi jenis tougotekifukugoudoushi dikarenakan verba yang

terbentuk dari kedua kosakata tersebut memiliki kesatuan makna yang

kuat sebagai satu kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat atau

sebuah frasa.

10. Verba deru「出る」

Data 31

⼀瞬、つぶれてしまうんじゃないかと⼼配になるくらいギュッと⽬をつ
ぶった南さんは、私の⼼から⾶び出た⾔葉に驚いた顔をしました。少
し、私の声が⼤きすぎたのかもしれません。
Isshun, tsuburete shimaun janai ka to shinpai ni naru kurai gyutto me
wo tsubutta minami san wa, watashi no kokoro kara yobideta kotoba
ni odoroita kao wo shimashita. Sukoshi, watashi no koe ga ookisugita
no kamoshiremasen.

56
Untuk sesaat, minami-san memejamkan matanya sampai aku khawatir
ia akan pingsan, ia seperti terkejut karena kata hatiku. Mungkin suara
hatiku sedikit keras.
MOYwM/3/46

Pada penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 飛 び 出

る 」 yang berarti “muncul” atau “keluar”. Kosakata ini memiliki

komposisi V1+V2 dengan kedua buah kata pembentuknya merupakan

sebuah verba. Kosakata tersebut terbentuk dari kata 「 飛 ぶ 」 yang

berarti “terbang” dan 「出る」yang berarti “keluar” atau “pergi” yang

memiliki konteks pergi meninggalkan. Atau dapat juga diartikan

sebagai sesuatu yang muncul keluar. Kosakata ini memiliki makna

yang baru dari kedua buah gabungan kosakatanya, kata 「出る」menjadi

poin utama dan 「 飛 ぶ 」 menjadi kata pembantu dalam menciptakan

konteks dari kosakata tersebut. Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis dari fukugoudoudshi tersebut adalah

goitekifukugoudoushi dikarenakan dalam koskata tersebut

menggabungkan dua buah kata kerja dan memberikan makna dan

konteks yang baru serta kedua verba tersebut memiliki kesatuan yang

kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

11. Verba komu「込む」

Data 32

私は貰ったチョコレートを⼝に放りこんで先⽣に教えてあげます。
Watashi wa moratta chokoreeto wo kuchi ni hourikonde sensei ni
oshieteagemasu.
Aku pun melempar coklat ke dalam mulutku, lalu memberitahu guru.
MOYwM/1/5

57
Dalam penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「 放 り 込

む 」 yang berarti “melemparkan ke dalam” dalam konteks

melemparkan sesuatu ke dalam sesuatu. Komposisi dari kosakata

tersebut terbentuk dari V1+V2 yang mana kedua komposisi

pembentuknya merupakan sebuah verba yang digabungkan dan

memberikan makna yang baru. Kosakat tersebut berasal dari kata 「放

る 」 yang berarti “melempar” , “meninggalkan”, dan “mengabaikan”

dan kata 「 込 む 」 yang berarti “ramai” atau “padat”. Namun, untuk

sufiks kata 「 込 む 」 dapat diartikan sebagai “kedalam”, “menjadi

sepenuhnya”, “tetap”, dan sebagainya. Kosakata tersebut memiliki

makna yang menggabungkan kedua buah komposisinya, sehingga

memiliki makna V1+V2 dan menjadikannya sebuah frasa atau kalimat.

Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengkategorikan jenis fukugoudoushi

tersebut termasuk kedalam tougotekifukugoudoushi dikarenakan verba

yang terbentuk dari kedua kosakata tersebut memiliki kesatuan makna

yang kuat sebagai satu kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat

atau sebuah frasa.

Data 33

私はお姉さんに呼ばれ、結局お礼を⾔う前にお⾵呂に 押し込まれ、い
つの間にかシャワーを浴びていました。
Watashi wa oneesan ni yobare, kekkyoku orei wo iu mae ni ofurou ni
oshikomare, itsu no ma nika shawaa wo abiteimashita.
Aku pun dipanggil oleh kakak, akhirnya sebelum aku mengucapkan
terimakasih aku sudah didorong masuk ke kamar mandi, tanpa
kusadari entah sejak kapan aku sedang mandi.
MOYwM/1/18

58
Pada penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「押し込

む 」 yang berarti “mendorong ke dalam” dalam konteks mendorong

masuk. Komposisi dari kosakata tersebut adalah V1+V2 dengan kedua

kosakatanya merupakan sebuah verba yang digabungkan dan

membentuk sebuah frasa. Kosakata tersebut berasal dari kata 「 押

す」yang berarti “mendorong” atau “dorong” dan 「込む」yang berarti

berarti “ramai” atau “padat”. Namun, untuk sufiks kata 「込む」dapat

diartikan sebagai “kedalam”, “menjadi sepenuhnya”, “tetap”, dan

sebagainya. Kosakata tersebut memiliki makna yang menggabungkan

kedua komposisi kosakata penggabungnya. Sehingga memiliki makna

V1+V2 dan menjadikannya sebuah frasa atau kalimat. Kageyama

(dalam Lihui, 2019) mengklasifikasikan jenis dari fukugoudoushi

tersebut termasuk kedalam tougotekifukugoudoushi dikarenakan verba

yang terbentuk dari kedua kosakata tersebut memiliki kesatuan makna

yang kuat sebagai satu kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat

atau sebuah frasa.

Data 34

「分からなかったことをきちんと分かっているのが ⼤事なのよ。分かっ
てもいないのに分かっていると思いこんでるのが、⼀番よくない」
“wakaranakatta koto wo kichin to wakatteiru no ga daiji nano yo.
Wakatte mo inai noni wakatteiru to omoikonderu no ga, ichiban
yokunai”
“penting untukmu mengetahui apa yang tidak kamu mengerti. Sangat
tidak baik ketika kamu tidak mengerti namun kamu meyakini bahwa
kamu mengerti”
MOYwM/1/21

59
Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 思 い 込

む」yang berarti “yakin” atau “meyakini” atau “berasumsi”. Kosakata

tersebut memiliki komposisi V1+V2 sebagai pembentuknya yang

mana merupakan keduanya sebuah verba yang digabungkan. Kosakata

tersebut berasal dari kata 「 思 う 」 yang berarti “berpikir” ,

“menganggap”, “menilai” dan sebagainya. Dan 「 込 む 」 yang berarti

berarti “ramai” atau “padat”. Namun, untuk sufiks kata 「込む」dapat

diartikan sebagai “kedalam”, “menjadi sepenuhnya”, “tetap”, dan

sebagainya. Makna dari kosakata tersebut terbentuk dari kedua

kosakata penggabungnya dan memberikan sebuah makna dan konteks

yang baru. Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengkategorikan jenis dari

fukugoudoushi tersebut kedalam goitekifukugoudoushi dikarenakan

menggabungkan dua buah kata kerja dan memberikan makna dan

konteks yang baru serta kedua verba tersebut memiliki kesatuan yang

kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

Data 35

⼀つ⽬のマドレーヌを⾷べ終わり、お⽫に乗った⼆つ⽬に⼿を伸ばそ
うとしたけど、結局何も取らずに⼿をひっこめました。
Hitotsu no me madoreenu wo tabeowari, osara ni notta futatsu me nit
e wo nobasou toshita kedo, kekkyoku nani mo torazu nit e wo
hikkomemashita.
Setelah selesai makan madeleine pertama, aku hendak mengambil
yang kedua kalinya di atas piring, namun akhirnya aku menarik
tanganku tanpa mengambil apapun.
MOYwM/1/23

Dalam penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「 引 っ 込

む」yang berarti “menarik kembali”. Komposisi dari kosakata tersebut

60
adalah V1+V2 yang mana kedua pembentuknya merupakan sebuah

verba yang digabungkan dan membentuk sebuah frasa. Kosakata

tersebut berasal dari kata 「 引 く 」 yang berarti “menarik” dan 「 込

む」yang berarti “ramai” atau “padat”. Namun, untuk sufiks kata 「込

む」dapat diartikan sebagai “kedalam”, “menjadi sepenuhnya”, “tetap”,

dan sebagainya. Makna dari kosakata tersebut lebih condong ke arah

V1, namun dengan ditambahkannya V2 memberikan makna

“kembali”. Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengklasifikasikan jenis

fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam jenis

tougotekifukugoudoushi dikarenakan verba yang terbentuk dari kedua

kosakata tersebut memiliki kesatuan makna yang kuat sebagai satu

kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat atau sebuah frasa.

Data 36

男の⼦同⼠の友情に、⼥の⼦は⼊り込めないものなのです。
Otoko no ko doushi no yuujou ni, onna no ko wa hairikomenai mono
nano desu.
Anak perempuan tidak dapat masuk kedalam pertemanan dengan anak
laki-laki.
MOYwM/2/28

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 入 り 込

む」yang berarti “masuk ke dalam”. Komposisi dari kosakata tersebut

adalah V1+V2 dimana kedua pembentuknya merupakan sebuah verba

yang digabungkan dan menjadikannya sebuah frasa. Kosakata tersebut

berasal dari kata 「入る」yang berarti “masuk” dan 「込む」yang berarti

“ramai” atau “padat”. Namun, untuk sufiks kata 「込む」dapat diartikan

sebagai “kedalam”, “menjadi sepenuhnya”, “tetap”, dan sebagainya.

61
Kosakata tersebut memiliki makna yang menggabungkan kedua buah

komposisinya, sehingga memiliki makna V1+V2 dan menjadikannya

sebuah frasa atau kalimat. Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

tougotekifukugoudoushi dikarenakan verba yang terbentuk dari kedua

kosakata tersebut memiliki kesatuan makna yang kuat sebagai satu

kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat atau sebuah frasa.

Data 37

朝よりは多少騒がしくなった図書室ですが、教室よりはよほど居⼼地
がよくて、宿なしハックとの冒険にのめりこむことができました。
Asa yori wa tashou sawagashikunatta toshoshitsu desu ga, kyoushitsu
yori wa yohodo igokochi ga yokute, yadonashi hakku to no bouken ni
nomerikomu koto ga dekimashita
Perpustakaan sedikit lebih berisik daripada pagi hari, namun jauh lebih
nyaman daripada di kelas. Aku pun bisa membenamkan diri dalam
petualangan huck si tunawisma.
MOYwM/2/33

Pada penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 の め り 込

む 」 yang berarti “membenamkan”. Komposisi dari kosakata tersebut

terbentuk dari V1+V2, dimana keduanya merupakan sebuah verba

yang digabungkan dan memberikan makna yang baru. Kosakata

tersebut terbentuk dari kata 「のめる」yang berarti “jatuh ke depan” dan

「込む」yang berarti “ramai” atau “padat”. Namun, untuk sufiks kata

「 込 む 」 dapat diartikan sebagai “kedalam”, “menjadi sepenuhnya”,

“tetap”, dan sebagainya. Makna dari kosaka tersebut terbentuk dari

kedua buah kosakata pembentuknya, dimana V1 sebagai poin utama

dari kosakata dan V2 sebagai poin yang membantu memberikan

62
makna “sepenuhnya” kedalam kosakata tersebut. secara pemaknaan

Kageyama (dalam Lihui, 2019) fukugoudoushi tersebut termasuk

kedalam jenis goitekifukugoudoushi dikarenakan menggabungkan dua

buah kata kerja dan memberikan makna dan konteks yang baru serta

kedua verba tersebut memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna

secara leksikal yang terbatas.

Data 38

私は南さんのお願いを聞くため、ひとみ先⽣に教えてもらった⽅法で
どうにか落ち着こうと思い、すぅはぁと息をよく吸い込んで吐きました。
Watashi wa minami san no onegai wo kiku tame, hitomi-sensei ni
oshiete moratta houhou de dounika ochitsukou to omoi, suuhaa to iki
wo yoku suikonde hakimashita.
Untuk bisa mendengarkan permintaan minami-san, aku menenangkan
diriku dengan cara yang diberitahukan oleh hitomi-sensei. Aku pun
menarik napas Panjang dan menghembuskannya.
MOYwM/3/40

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 吸 い 込

む」yang berarti “menghirup”, “menyedot”, dan “menyerap. Kosakata

tersebut memiliki komposisi V1+V2 sebagai susunan pembentuk

kosakatanya. Kosakata tersebut berasal dari kata 「吸う」 yang berarti

“menghirup” dan 「込む」 yang berarti “ramai” atau “padat”. Namun,

untuk sufiks kata 「込む」dapat diartikan sebagai “kedalam”, “menjadi

sepenuhnya”, “tetap”, dan sebagainya. Makna dari kosakata tersebut

lebih condong ke arah V1 dari komposisi kata tersebut. secara

pemaknaan, menurut Kageyama (dalam Lihui, 2019) fukugoudoushi

ini termasuk kedalam goitekifukugoudoushi, dikarenakan kedua verba

63
tersebut memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal

yang terbatas.

Data 39

私は、南さんが密かに体の陰に隠していたノートとペンを覗き込みま
した。
watashi wa, minami-san ga Hisoka ni karada no in ni kakushiteita
nooto to pen wo nozokikomimashita.
Aku mengintip buku catatan dan pulpen yang diam-diam minami-san
sembunyikan dibalik tubuhnya.
MOYwM/3/45

Dalam penggalan diatas terdapat fukguoudoushi 「 覗 き 込

む 」 yang berarti “mengintip ke dalam”. Komposisi dari kosakata

tersebut merupakan V1+V2, kedua komposisinya merupakan sebuah

verba yang digabungkan dan membentuk sebuah frasa. Kosakata

tersebut berasal dari kata 「 覗 く 」 yang berarti “mengintip” dan 「 込

む」yang berarti “ramai” atau “padat”. Namun, untuk sufiks kata 「込

む」dapat diartikan sebagai “kedalam”, “menjadi sepenuhnya”, “tetap”,

dan sebagainya. Makna dari kosakata tersebut terbentuk dari V1+V2

yang mana merupakan gabungan dua buah komposisi kosakatanya dan

membentuk sebuah frasa. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui,

2019) mengklasifikasikan jenis dari fukugoudoushi tersebut termasuk

kedalam jenis tougotekifukugoudoushi dikarenakan verba yang

terbentuk dari kedua kosakata tersebut memiliki kesatuan makna yang

kuat sebagai satu kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat atau

sebuah frasa.

Data 40

64
私はお⺟さんとの約束を⼤切な⼼の宝箱に⼊れて、柔らかいベッドの
中に潜りこみました。
Watashi wa okaasan to no yakusoku wo taisetsu na kokoro no
takarabako ni irete, yawarakai beddo no naka ni mogurikomimashita.
Aku pun memasukkan janji dengan ibuku kedalam peti harta karun
yang penting dalam hatiku dan menyelinap ke dalam kasur yang
empuk.
MOYwM/3/51

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 潜 り 込 む 」

yang berarti “merangkak”, “menyusup” atau “menyelinap ke dalam”.

Komposisi susunan dari kosakata terbentuk dari V1+V2 yang berarti

kedua kosakatanya merupakan sebuah verba yang digabungkan dan

membentuk sebuah frasa. Kosakata tersebut terbentuk dari kata 「 潜

る 」 yang berarti “masuk ke bawah”dalam konteks seperti mengubur

diri sendiri atau menyembunyikan diri dan 「 込 む 」 yang berarti

“ramai” atau “padat”. Namun, untuk sufiks kata 「込む」dapat diartikan

sebagai “kedalam”, “menjadi sepenuhnya”, “tetap”, dan sebagainya.

Makna dari kosakata tersebut terbentuk dari kedua verba yang

menggabungkannya sehingga tecipta makna baru. Secara pemaknaan,

Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengklasifikasikan jenis

fukugoudoushi tersebut kedalam jenis goitekifukugoudoushi

dikarenakan menggabungkan dua buah kata kerja dan memberikan

makna dan konteks yang baru serta kedua verba tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

12. Verba suteru「捨てる」

Data 41

とても上品に挨拶したのに、南さんは私の⾔葉を ⼝に含んで地 ⾯に
ぺっと吐き捨てるように返事をしました

65
Totemo jouhin ni aisatsu shita noni, minami-san wa watashi no kotoba
wo kuchi ni fukunde chimen ni petto hakisuteru you ni henji wo
shimashita.
Aku menyapanya dengan elegan. Namun, minami-san melontarkan
jawaban seperti melemparkan kata-katanya ke tanah.
MOYwM/3/58

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 吐 き 捨 て

る 」 yang berarti “meludahkan” atau “membuang”. Komposisi dari

kosakata tersebut terbentuk dari V1+V2 sebagai pembentuknya yang

keduanya merupakan sebuah verba yang digabungkan. Kosakata

tersebut berasal dari kata 「 吐 く 」 yang berarti “muntah” dan 「 捨 て

る」yang berarti “membuang”. Makna dari kosakata ini terbentuk dari

dua buah komposisi maknanya dan membentuk sebuah makna baru.

Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengkategorikan jenis dari

fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam goitekifukugoudoushi

dikarenakan menggabungkan dua buah kata kerja dan memberikan

makna baru serta kedua verba tersebut memiliki kesatuan yang kuat

dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

13. Verba hajimeru「始める」

Data 42

⼥は相変わらずのちぎれた尻尾をぴこぴことさせながら、私が⾏こう
と思っていた⽅向に歩きはじめます。
Onna wa aikawarazu no chigireta shippo wo bikobiko to sasenagara,
watashi ga ikou to omotteita houkou ni arukihajimemasu.
Wanita itu, sambil mengibaskan ekornya yang buntung, mulai berjalan
ke arah yang aku pikirkan.
MOYwM/1/6

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 歩 き 始 め

る 」 yang berarti “mulai berjalan”. Komposisi kosakata tersebut

66
terbentuk dari V1+V2 yang merupakan kedua dari pembentuknya

adalah sebuah verba yang digabungkan sehingga menciptakan sebuah

frasa. Kosakata tersebut berasal dari kata 「 歩 く 」 yang berarti

“berjalan” dan 「 始 め る 」 yang berarti “mulai”. Makna dari kosakata

tersebut terbentuk dari kedua komposisi pembentuknya. Namun, tidak

menciptakan sebuah makna baru, melainkan menggabungkan arti dari

kedua pembentuknya saja, menjadikannya memiliki pola makna

V1+V2. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

tougotekifukugoudoushi, dikarenakan verba yang terbentuk dari kedua

kosakata tersebut memiliki kesatuan makna yang kuat sebagai satu

kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat atau sebuah frasa.

Data 43

私より ⼀歩先にかけあがった彼⼥は、⼆階の廊下の突き当たりにあ
るドアの前で早速「ナーナー」と鳴きはじめます。
Watashi yori ippo saki ni kakeagatta kanojo wa, nikai no rouka no
tsukiatari ni aru doa no mae de sassoku “naanaa” to nakihajimemasu.
Dia berlari satu didepanku. Ia pun langsung mulai bersuara “meong
meong” di depan pintu yang berada di ujung lorong lantai dua.
MOYwM/1/8

Pada penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 鳴 き 始 め

る 」 yang berarti “mulai bersuara” yang memiliki konteks bersuara

seperti suara untuk hewan. Komposisi dari kosakata tersebut adalah

V1+V2 dimana keduanya merupakan sebuah verba dan ketika

digabungkan membentuk sebuah frassa. Kata tersebut berasal dari kata

「 鳴 く 」 yang berarti “bersuara” yang memiliki konteks suara yang

67
dikeluarkan adalah suara hewan dan 「 始 め る 」 yang berarti “mulai”.

Makna dari kosakata tersebut terbentuk dari kedua komposisi

penyusunnya, menjadikannya memiliki pola makna V1+V2. Secara

pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengklasifikasikan jenis

dari fukugoudoushi tersebut merupakan tougotekifukugoudoushi

dikarenakan verba yang terbentuk dari kedua kosakata tersebut

memiliki kesatuan makna yang kuat sebagai satu kata dan

menjadikannya seperti sebuah kalimat atau sebuah frasa.

Data 44

「まだ分からないわ、考え始めたばかりだもの」
“mada wakaranai wa, kangaehajimeta bakari damono”
“aku masih belum mengerti, karena aku baru saja memikirkannya”
MOYwM/1/12

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 考 え 始 め

る 」 yang berarti “mulai berpikir”. Komposisi kosakata tersebut

terbentuk dari V1+V2 yang merupakan kedua dari pembentuknya

adalah sebuah verba yang digabungkan sehingga menciptakan sebuah

frasa. Kosakata tersebut berasal dari kata 「 考 え る 」 yang berarti

“berpikir” dan 「 始 め る 」 yang berarti “mulai”. Makna dari kosakata

tersebut terbentuk dari kedua komposisi pembentuknya. Namun, tidak

menciptakan sebuah makna baru, melainkan menggabungkan arti dari

kedua pembentuknya saja, menjadikannya memiliki pola makna

V1+V2. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

tougotekifukugoudoushi, dikarenakan verba yang terbentuk dari kedua

68
kosakata tersebut memiliki kesatuan makna yang kuat sebagai satu

kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat atau sebuah frasa.

Data 45

まだ地⾯に横たわっていた彼⼥の背中をつま先でつつくと、彼⼥はし
ぶしぶといった ⾵に⽴ち上がり、 ⼤きなあくびをして再び坂道を のぼ
りはじめました。
Mata chimen ni yokotawatteira kanojo no senaka wo tsuma saki de
tsutsuku to, kanojo wa shibushibu to itta kaze ni tachiagari, iijuna
akubi wo shite futatabi sakamichi wo noborihajimemashita.
Ia masih berbaring di tanah. aku pun mencolek punggungnya, ia
berdiri dengan terpaksa lalu menguap lebar dan mulai memanjat
jalanan terjal lagi.
MOYwM/2/37

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 登 り 始 め

る 」 yang berarti “mulai memanjat”. Komposisi kosakata tersebut

terbentuk dari V1+V2 yang merupakan kedua dari pembentuknya

adalah sebuah verba yang digabungkan sehingga menciptakan sebuah

frasa. Kosakata tersebut berasal dari kata 「 登 る 」 yang berarti

“memanjat” dan 「始める」yang berarti “mulai”. Makna dari kosakata

tersebut terbentuk dari kedua komposisi pembentuknya. Namun, tidak

menciptakan sebuah makna baru, melainkan menggabungkan arti dari

kedua pembentuknya saja, menjadikannya memiliki pola makna

V1+V2. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

tougotekifukugoudoushi, dikarenakan verba yang terbentuk dari kedua

kosakata tersebut memiliki kesatuan makna yang kuat sebagai satu

kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat atau sebuah frasa.

Data 46

69
⼩さな友⼈が尻尾を揺らしながら屋上を 歩きまわり始めたので、私も
⽴ちあがって彼⼥の後ろを追いかけます。
Chiisana yuujin ga shippo wo yurashinagara okujou wo
arukimawarihajimeta node, watashi mo tachiagatte kanojo no ushiro
wo oikakemasu.
Teman kecilku mulai berjalan mengelilingi atap sambil mengibaskan
ekornya, aku pun bangun mengikutinya dari belakang.
MOYwM/3/44

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「歩き回り始

め る 」 yang berarti “mulai berjalan berkeliling”. Komposisi kosakata

tersebut terbentuk dari V1+V2+V3 yang merupakan ketiga dari

pembentuknya adalah sebuah verba yang digabungkan sehingga

menciptakan sebuah frasa. Kosakata tersebut berasal dari kata 「 歩

く」yang berarti “berjalan”, 「回る」yang berarti “berkeliling” dan 「始

め る 」 yang berarti “mulai”. Makna dari kosakata tersebut terbentuk

dari ketiga komposisi pembentuknya. Namun, tidak menciptakan

sebuah makna baru, melainkan menggabungkan arti dari kedua

pembentuknya saja, menjadikannya memiliki pola makna V1+V2+V3.

Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengkategorikan

jenis fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

tougotekifukugoudoushi, dikarenakan verba yang terbentuk dari kedua

kosakata tersebut memiliki kesatuan makna yang kuat sebagai satu

kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat atau sebuah frasa.

Data 47

桐⽣くんがペアで⼤丈夫なのかしら、私は冒険をともにする仲間に不
安を覚えはじめました。
Kiryuu-kun ga pea de daijoubu nano kashira, watashi wa bouken wo
tomo ni suru nakama ni fuan wo oboehajimemashita.
Apa tidak apa apa aku berpasangan dengan kiryuu-kun. Aku mulai
ingat dengan teman petualanganku dan merasa cemas.

70
MOYwM/3/57

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 覚 え 始 め

る 」 yang berarti “mulai mengingat”. Komposisi kosakata tersebut

terbentuk dari V1+V2 yang merupakan kedua dari pembentuknya

adalah sebuah verba yang digabungkan sehingga menciptakan sebuah

frasa. Kosakata tersebut berasal dari kata 「 覚 え る 」 yang berarti

“mengingat” dan 「始める」yang berarti “mulai”. Makna dari kosakata

tersebut terbentuk dari kedua komposisi pembentuknya. Namun, tidak

menciptakan sebuah makna baru, melainkan menggabungkan arti dari

kedua pembentuknya saja, menjadikannya memiliki pola makna

V1+V2. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

tougotekifukugoudoushi, dikarenakan verba yang terbentuk dari kedua

kosakata tersebut memiliki kesatuan makna yang kuat sebagai satu

kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat atau sebuah frasa.

14. Verba hokoru「誇る」

Data 48

勝ち誇って「ふふん」と笑ってみせると、彼⼥はぷいっと顔を背けます。
まったく、可愛げのない⼦です。
Kachihokotte “fufun” to waratte miseru to, kanojo wa puitto kao wo
somukemasu. Mattaku, kawaige no nai ko desu.
Aku tertawa dengan penuh kemenangan “heheh”. Ia pun memalingkan
wajahnya. Dasar, dia tidak lucu sama sekali.
MOYwM/1/6

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 勝 ち 誇

る 」 yang berarti “bergembira atas kemenangan”. Komposisi dari

71
kosakata tersebut adalah V1+V2, keduanya merupakan sebuah verba

yang digabungkan dan menciptakan sebuah makna yang baru.

Kosakata tersebut terbentuk dari kata 「勝つ 」 yang berarti “menang”

dan 「 誇 る 」 yang berarti “bangga”. Makna dari kosakata tersebut

terbentuk dari kedua komposisi pembentuknya yang membentuk

sebuah makna yang baru. Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengklasifikasikan jenis dari fukugoudoushi tersebut merupakan

goitekifukugoudoushi dikarenakan menggabungkan dua buah verba

dan memberikannya sebuah makna baru serta kedua verba tersebut

memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang

terbatas.

15. Verba ataru「当る」

Data 49

⼆⼈で歌いながら歩く静かな道の先、私達は⼤きな川の堤防に 突き
当たります。
Futari de utainagara aruku Shizuka na michi no saki, watashitachi wa
ookina kawa no teibou ni tsukiatarimasu.
Kami berdua bernyanyi sambil berjalan di ujung jalan yang sepi, kami
pun sampai di tanggul sungai yang besar.
MOYwM/1/7

Dalam penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「突き当た

る 」 yang berarti “ujung”. Komposisi dari kosakata tersebut adalah

V1+V2, dan memberikan makna yang baru setelah kedua kosakata

tersebut digabungkan. Kosakata tersebut terbentuk dari kata 「 突

く」 yang berarti “menusuk” , “menyodok, “mendorong”, “menopang”

dan 「 当 た る 」 yang berarti “kena” atau dalam konteks yang

72
mendapatkan sebuah tujuan atau mengenai sasaran. Makna dari

kosakata tersebut terbentuk dari kedua buah komposisi penyusunnya

dan membentuk sebuah makna baru. Secara pemaknaan, Kageyama

(dalam Lihui, 2019) mengklasifikasikan, jenis dari fukugoudoushi

tersebut termasuk kedalam goitekifukugoudoushi dikarenkan

menggabungkan dua buah verba dan memberikan makna yang baru

dalam kosakata tersebut serta kedua verba tersebut memiliki kesatuan

yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

16. Verba ateru「当てる」

Data 50

それから、体操座りで⼿⾸にカッターを 押し当てている ⼥の⼈と⽬が


合いました。
Sorekara, taisousuwari de tekubi ni katta wo oshiateteiru onna no hito
to me ga aimashita.
Lalu, mataku tertuju kepada Wanita yang sedang duduk senam dengan
cutter yang menekan pergelangan tangannya.
MOYwM/2/39

Dalam penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「押し 当て

る 」 yang berarti “menekan” dalam konteks menekan sesuatu kepada

sesuatu. Kosakata tersebut memiliki komposisi V1+V2 sebagai

susunan pembentuknya yang mana keduanya merupakan sebuah verba

dan memberikan sebuah konteks yang berbeda setelah digabungkan.

Kosakata tersebut terbentuk dari kata 「押す」yang berarti “menekan”

dan 「 当 て る 」 yang berarti “menempelkan” seperti dalam konteks

menambal atau menekan sesuatu. Kosakata tersebut memiliki makna

yang lebih condong kearah V1. Sedangkan V2 memberikan makna

73
tambahan sebagai konteks dari penggunaan dari kosakata tersebut.

Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengklasifikasikan

jenis dari fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

17. Verba chigau「違う」

Data 51

「⼈と⼈の考えは⾷い違うことがあるのよね。猫の世界でもそういうこ
とがあるの?」
“hito to hito no kangae wa kuichigau koto ga aru no yo ne. neko no
sekai demo sou itu koto ga aru no?”
“terkadang, pemikiran orang berbeda satu sama lain. Apakah di dunia
kucing pun seperti itu?”
MOYwM/1/6

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 食 い 違

う 」 yang berarti “tidak cocok” atau “berbeda” dalam konteks seperti

pendapat. Komposisi dari kosakata tersebut terbentuk dari V1+V2

dimana kedua kosakata merupakan sebuah verba dan menciptakan

sebuah konteks yang baru setelah digabungkan. Kosakata tesebut

terbentuk dari kata 「食う」yang berarti “makan “ atau “menggigit” dan

「 違 う 」 ” salah” , “berbeda” atau “tidak setuju”, kosakata tersebut

memiliki makna yang lebih condong kearah V2, namun dengan

ditambahkannya V1 membuat kosakata tersebut memiliki konteks

yang lebih terarah. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis dari fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

74
goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

18. Verba au「会う」

Data 52

おばあちゃんとの出会いは、アバズレさんや尻尾のちぎれたあの⼦と
のように⼤変な出会いだったわけではありません。
Obaachan to no deai wa, abazure-san ya shippo no chigireta ano ko
to no you ni taihen na deai datta wake dewa arimasen.
Pertemuanku dengan nenek tidak serepot bertemu dengan abazure-san
dan gadis berekor buntung itu.
MOYwM/1/20

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「出会う」yang

berarti “bertemu” dalam konteks secara kebetulan, komposisi dari

kosakata ini adalah V1+V2 dimana kedua susunan penyusunnya

merupakan sebuah verba. Kosakata tersebut berasal dari kata 「 出

る」yang berarti “keluar” dan 「会う」 yang berarti “bertemu”. Makna

dari kosakata tersebut lebih condong kearah V2, dan ketika

digabungkan dengan V1 kosakata tersebut memiliki suatu konteks

yang sedikit berbeda dari awalnya. Secara pemaknaan, Kageyama

(dalam Lihui, 2019) jenis dari fukugoudoushi tersebut termasuk

kedalam goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut

memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang

terbatas.

19. Verba tooru「通る」

Data 53

たまごサンドをむしゃむしゃと⾷べるアバズレさんの⻑い髪は、窓から
の光に照らされて天使みたいに透き通ります。

75
Tamago sando wo mushamusha to taberu abazure san no nagai kami
wa, mado kara no hikari ni terasarete tenshi mitai ni tsukitoorimasu.
Rambut Panjang abazure-san yang sedang mengunyah sandwich telur
diterangi oleh cahaya dari jendela membuatnya transparan seperti
malaikat.
MOYwM/1/9

Dalam penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「 透 き 通

る」yang berarti “transparan” atau “tembus pandang”. Komposisi dari

kosakata tersebut adalah V1+V2, dimana keduanya merupakan sebuah

verba yang digabungkan. Kosakata tersebut berasal dari kata 「 透

く 」 yang berarti “transparan” dan 「 通 る 」 yang berarti “melewati”.

Kosakata tersebut memiliki makna yang lebih condong ke arah V1 dari

susunan kosakatanya. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui,

2019) jenis dari fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

20. Verba Kumu「組む」

Data 54

「それもあるけれど、違うわ。私ね、今授業でとても難しい問題に取り
組んでいるの」
“sore mo aru kedo, chigau wa. Watashi ne, ima jugyou de totemo
muzukashii mondai ni torikundeiru no”
“itu ada benarnya, tapi bukan itu. kau tahu, sekarang sedang bergelut
dengan soal yang sulit”
MOYwM/3/59

Pada penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「 取 り 組

む」yang berarti “bergelut” dalam konteks menghadapi sebuah masalah

atau kesulitan. Komposisi dari kosakata tersebut adalah V1+V2 yang

mana kedua dari susunan pembentuknya merupakan sebuah verba

76
yang digabungkan. Kosakata tersebut berasal dari kata 「 取 る 」 yang

berarti “mengambil” dan 「 組 む 」 yang berarti “bergulat”,

“menyilangkan kaki”, dan “mengelompokkan”. Makna dari kosakata

tersebut lebih condong ke arah V2 dari komposisi pembentuk

kosakatanya. Secara pemaknaan. Menurut Kageyama (dalam Lihui,

2019) jenis dari fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

21. Verba yoru「寄る」

Data 55

すぐに彼⼥に気がついた私は、⽔たまりを蹴⾶ばして駆け寄りました。
Sugu ni kanojo ni kigatsuita watashi wa, mizu tamari wo ketobashite
kakeyorimashita.
Saat aku menyadarinya, aku menendang genangan air dan berlari
kepadanya.
MOYwM/1/15

Pada penggalan di atas terdapat fukugoudoushi 「 駆 け 寄

る」yang berarti “berlari ke arah” dalam konteks berlari ke suatu arah

yang dituju. Komposisi dari kosakata tersebut adalah V1+V2 yang

mana kedua dari penyusun kosakatanya merupakan sebuah verba yang

digabungkan. Kosakata tersebut berasal dari 「駆ける 」 yang berarti “

berlari” dan 「 寄 る 」 yang berarti “mendekati” dalam konteks

mendekatkan diri dengan sesuatu. Makna dari kosakata tersebut lebih

condong ke arah V1+V2 nya. Poin utama yang mempengaruhi makna

dalam kosakata tersebut adalah V1. Namun, V2 bertugas sebagai

pemberi konteks dalam kalimat tersebut. secara pemaknaan,

77
Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengklasifikasikan jenis dari

fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam tougotekifukugoudoushi

dikarenakan verba yang terbentuk dari kedua kosakata tersebut

memiliki kesatuan makna yang kuat sebagai satu kata dan

menjadikannya seperti sebuah kalimat atau sebuah frasa.

22. Verba tsuku「付く」

Data 56

クリーム⾊の⼆階建てアパート。堤防から階段を使って下り、四⾓い
バタークリームケーキみたいなそのアパートに近づきます。
Kuriimu iro no nikai tate apaato. Teibou kara kaidan wo tsukatte ori,
shikakui bataa kuriimu keeki mitai na sono apaato ni chikadzukimasu.
Sebuah apartemen dua lantai berwarna krem. Dari tanggul turun
menggunakan tangga. Aku pun mendekati apartemen yang seperti kue
krim mentega persegi.
MOYwM/1/8

Dalam penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「 近 付

く 」 yang berarti “mendekat” / “mendekati”. Komposisi dari kosakata

tersebut adalah Adj+V, dimana dalam kosakata tersebut komposisi

awal dari kosakata tersebut merupakan sebuah adjektiva dan

digabungkan dengan verba yang menjadikannya mengalami sebuah

derivasi perubahan kelas kata dari adjektiva menjadi kelas kata verba

dengan dipengaruhi oleh verba 「付く」 yang berarti “menemani” atau

sebagai sufiks yang dapat diartikan “menjadi” sebagai imbuhannya.

Kosakata tersebut berasal dari kata 「 近 い 」 yang berarti “dekat” dan

「 付 く 」 yang berarti “melampirkan”,”melekat”,”menemani” dan

sebagainya dan sebagai sufiks yang dapat diartikan “menjadi”. Makna

dari kosakata tersebut lebih condong kearah V1 dari kosakata tersebut

78
dan V2 bertugas sebagai imbuhan me~. secara pemaknaan, Kageyama

(dalam Lihui, 2019) jenis dari fukugoudoushi tersebut ternasuk

goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua kosakata tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

Data 57

こんなに楽しいことがあると知っていれば、⼈を 傷つけたりしようなん
て誰も思わないはずです
Konna ni tanoshii koto ga aru to shitte ireba, hito wo kizutsuketari
shiyou nante dare mo omowanai hazu desu.
Jika mengetahui bahwa ada hal menyenangkan macam ini, harusnya
tidak ada orang yang berpikir untuk menyakiti orang lain.
MOYwM/3/49

Pada penggalan di atas terdapat fukugoudoushi 「傷付く」yang

berarti “melukai”. Komposisi dari kosakata tersebut adalah N+V,

dimana dalam kosakata tersebut komposisi awal dari kosakata tersebut

merupakan sebuah nomina dan digabungkan dengan verba yang

menjadikannya mengalami sebuah derivasi perubahan kelas kata dari

nomina menjadi kelas kata verba dengan dipengaruhi oleh verba 「付

く」 yang berarti “menemani” atau sebagai sufiks yang dapat diartikan

“menjadi” sebagai imbuhannya. Kosakata tersebut berasal dari kata

「 傷 」 yang berarti “luka” dan 「 付 く 」 yang berarti

“melampirkan”,”melekat”,”menemani” dan sebagainya dan sebagai

sufiks yang dapat diartikan “menjadi”. Makna dari kosakata tersebut

lebih condong kearah V1 dari kosakata tersebut, dan V2 bertugas

sebagai imbuhan me~. secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui,

2019) jenis dari fukugoudoushi tersebut ternasuk goitekifukugoudoushi

79
dikarenakan kedua kosakata tersebut memiliki kesatuan yang kuat dan

ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

23. Verba tsumeru「詰める」

Data 58

私はそれを飲みながらアバズレさんが寝癖をなおすのを⾒つめます。
Watashi wa sore wo nominagara abazure-san ga Neguse wo naosu no
wo mitsumemasu.
Sambil meminumnya, aku memperhatikan abazure-san membetulkan
rambut tidurnya.
MOYwM/1/9

Dalam penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「 見 詰 め

る 」 yang berarti “menatap” atau “memperhatikan” dalam konteks

melihatnya dengan seksama. Komposisi dari kalimat tersebut terbentuk

dari V1+V2 yang mana kedua dari pembentuknya merupakan sebuah

verba yang digabungkan. Kosakata tersebut terbentuk dari kata 「 見

る」yang berarti “melihat” dan 「詰める」yang berarti “menjejal” atau

“mengemas”. Namun, kosakata tersebut dapat menjadi kata kerja bantu

yang memiliki makna melakukan sesuatu tanpa berhenti dan

sepenuhnya secara menyeluruh. Makna dari kosakata tersebut

terbentuk dari kedua buah komposisinya yang digabungkan dengan

poin utama dari kosakata tersebut adalah kata 「見る」lalu ditambahkan

oleh makna kata kerja bantu dari kata 「詰める」. Secara pemaknaan,

Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengkategorikan jenis dari

fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam jenis goitekifukugoudoushi

dikarenakan kedua verba tersebut memiliki kesatuan yang kuat dan

ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

80
Data 59

しっかりと⽯を踏みしめてのぼっていくと、やがてその階段は途切れ、
私達は砂利が敷き詰められた広場のような場所に出ました。
Shikkari ishi wo fumishimete nobotte iku to, yagate sono kaidan wa
togire, watashitachi wa jari shikitsumerareta hiroba no you na basho
ni demashita.
Kami menginjak batu dengan kuat dan memanjat, akhirnya tangga itu
pun berakhir. Kami pun muncul di tempat yang terlihat seperti
lapangan yang tertutupi oleh berkerikil.
MOYwM/2/37

Pada penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「 敷 き 詰 め

る 」 yang memiliki arti “menutupi permukaan” atau “menyelimuti”.

Komposisi dari kosakata tersebut terbentuk dari kata V1+V2 yang

mana kedua dari pembentuknya merupakan sebuah verba yang

digabungkan. Kosakata tersebut berasala dari kata 「敷く」yang berarti

“menyebar” atau “menutupi” dan 「 詰 め る 」 yang berarti “menjejal”

atau “mengemas”. Namun, kosakata tersebut dapat menjadi kata kerja

bantu yang memiliki makna melakukan sesuatu tanpa berhenti dan

sepenuhnya secara menyeluruh. Makna dari kosakata tersebut

terbentuk dari kedua kosakata pembentuknya yang mempunyai pola

V1+V2, yang mana kedua kosakata tersebut bergabung dan

membentuk sebuah frasa. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui,

2019) mengkategorikan fukugoudoushi tersebut kedalam jenis

tougotekifukugoudoushi dikarenakan verba yang terbentuk dari kedua

kosakata tersebut memiliki kesatuan makna yang kuat sebagai satu

kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat atau sebuah frasa.

24. Verba miru「見る」

81
Data 60

「だから、気に病む必要なんて全くない。その南さんに、謝る必要 もない 。
だけどね、なっちゃん、⼀つだけおばあちゃんと約束」 おばあちゃんの⽬を、
私はじっと⾒てこくんと頷きます。
Dakara, ki ni yamu hitsuyou nante mattaku nai. Sono minami-san ni,
ayamaru hitsuyou mo nai. Dakedo ne, naachan, hitotsu dake obaan to
yakusoku” obaachan no me wo, watashi wa jittomitekokun to
unazukimasu.
“oleh karenanya kamu tidak usah khawatir. Kamu tidak perlu meminta
maaf kepada minami-san itu. tapi, nacchan, berjanjilah satu hal pada
nenek” aku menatap mata nenek dan mengangguk.
MOYwM/3/63

Pada penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 じ っ と 見

る」yang berarti “menatap”. Komposisi kosakata tersebut terbentuk dari

Adv+V, dimana bagian depan dari kosakata tersebut merupakan

sebuah adverbial dan diikuti dengan verba dibelakangnya. Kosakata

tersebut terbentuk dari kata 「じっと」yang berarti “diam” dalam artian

tidak bergerak dan 「見る」yang berarti “melihat”. Makna dari kosakata

tersebut tergabung dari kedua komposisi katanya dan menciptakan

sebuah makna yang baru. 「 じ っ と 」 memiliki arti “diam” atau “tidak

bergerak” dan 「見る」memiliki arti “melihat”, dalam konteksnya kata

「 じ っ と 見 る 」 memiliki makna yang memperhatikan sesuatu dengan

diam. Secara pemaknaan, Kageyama (Dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis dari fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

jenis goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua kosakata tersebut

memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang

terbatas.

25. Verba okuru「送る」

Data 61

82
⽞関まで出てきて ⾒送り をしてくれるおばあちゃんに⼿を振って、もう
⼀⼈は尻尾を振って、私達は丘の散歩道を下ります。
Genkan made detekite miokuri wo shite kureru obaachan ni te wo
futtem mou hitori was hippo wi futte, watashitachi wa oka no sanpo
michi wo orimasu.
Aku melambaikan tanganku kepada nenek yang mengantarkan kami
sampai pintu depan, dan yang satunya lagi mengibaskan ekornya.
Kami menuruni jalan setapak bukit.
MOYwM/1/25

Pada penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「見送る」 yang

berarti “mengantar”. Komposisi kosakata tersebut terbentuk dari

V1+V2 yang mana keduanya merupakan sebuah verba yang

digabungkan menjadi satu kata yang baru. Kosakata tersebut berasal

dari kata 「 見 る 」 yang berarti “melihat” dan 「 送 る 」 yang berarti

“mengirim”. Makna dari kosakata tersebut terbentuk dari kedua

pembentuknya dan menciptakan suatu makna yang baru dari

keduanya. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis fukugoudoushi dari kosakata tersebut termasuk

kedalam goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut

memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang

terbatas.

26. Verba owaru「終わる」

Data 62

⼀つ⽬のマドレーヌを⾷べ終わり、お⽫に乗った⼆つ⽬に⼿を伸ばそ
うとしたけど、結局何も取らずに⼿をひっこめました。
Hitotsu no me madoreenu wo tabeowari, osara ni notta futatsu me nit
e wo nobasou toshita kedo, kekkyoku nani mo torazu nit e wo
hikkomemashita.
Setelah selesai makan madeleine pertama, aku hendak mengambil
yang kedua kalinya di atas piring, namun akhirnya aku menarik
tanganku tanpa mengambil apapun.
MOYwM/1/23

83
Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 食 べ 終 わ

る 」 yang berarti “selesai makan”. Komposisi dari kosataka tersebut

V1+V2 dimana keduanya merupakan sebuah verba yang

digabungkan. Kosakata tersebut berasal dari kata 「 食 べ る 」 yang

berarti “makan” dan 「 終 わ る 」 yang berarti “berakhir” atau selesai”.

Makna kosakata tersebut terbentuk dari gabungan kedua buah

komposisi pembentuknya yang memiliki pola V1+V2 dan membentuk

sebuah frasa. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis dari fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

tougotekifukugoudoushi dikarenakan verba yang terbentuk dari kedua

kosakata tersebut memiliki kesatuan makna yang kuat sebagai satu

kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat atau sebuah frasa.

Data 63

あいつらに何を⾔われても無視していると、やがて「びびってんじゃね
え」とかなんとか、⽇本語を喋れることを褒めてあげたくなるようなこ
とを ⾔ってから去っていったので、やっと上靴を 履き終わって校舎に
⾜を踏み⼊れます。
Aitsura ni nani wo iwarete mo mushi shiteiru to, yagate”bibitten
janee” to kanan to ka, nihongo wo shaberu koto wo homete agetaku
naru you na koto wo itte kara satte itta node yatto uwagutsu wo
hakiowatte kousha ni ashi wo fumihairemasu.
Aku mengabaikan apa yang mereka ucapkan, akhirnya mereka
mengatakan “kamu takut ya” dan hal semacamnya kepadaku yang
membuatku ingin memuji mereka karena memakai bahasa jepang.
Akhirnya aku memakai sepatu dalam ruanganku lalu melangkah ke
gedung sekolah.
MOYwM/2/27

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 履 き 終 わ

る 」 yang berarti “selesai memakai” dalam konteks memakai sepatu.

Komposisi dari kosataka tersebut V1+V2 dimana keduanya merupakan

84
sebuah verba yang digabungkan. Kosakata tersebut berasal dari kata

「履く」yang berarti “memakai” dalam konteks seperti sepatu atau kaus

kaki dan 「 終 わ る 」 yang berarti “berakhir” atau selesai”. Makna

kosakata tersebut terbentuk dari gabungan kedua buah komposisi

pembentuknya yang memiliki pola V1+V2 dan membentuk sebuah

frasa. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis dari fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

tougotekifukugoudoushi dikarenakan verba yang terbentuk dari kedua

kosakata tersebut memiliki kesatuan makna yang kuat sebagai satu

kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat atau sebuah frasa.

Data 64

「昨⽇あれ読み終わったよ。トム‧ソーヤー。とっても⾯⽩かった」
“kinou are yomiowatta yo. Tomu sooyaa. Tottemo omoshirokatta”
“kemarin aku selesai membaca tom sawyer. Benar benar menarik”
MOYwM/2/27

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 読 み 終 わ

る」yang berarti “selesai membaca”. Komposisi dari kosataka tersebut

V1+V2 dimana keduanya merupakan sebuah verba yang

digabungkan. Kosakata tersebut berasal dari kata 「読む」yang berarti

“membaca” dan 「終わる」yang berarti “berakhir” atau selesai”. Makna

kosakata tersebut terbentuk dari gabungan kedua buah komposisi

pembentuknya yang memiliki pola V1+V2 dan membentuk sebuah

frasa. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis dari fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

tougotekifukugoudoushi dikarenakan verba yang terbentuk dari kedua

85
kosakata tersebut memiliki kesatuan makna yang kuat sebagai satu

kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat atau sebuah frasa.

27. Verba mukaeru「迎える」

Data 65

図書室に⼊ると、本達の持つ特別な匂いと、優しい図書室の先⽣が
私を出迎えてくれます。
Toshoshitsu ni hairu to, hontachi no motsu Tokubetsu na nioi to,
yasashii toshoshitsu no sensei ga watashi wo demukaete kuremasu.
Ketika aku memasuki perpustakaan. Aku disambut oleh bau buku yang
khas dan guru perpustakaan yang baik.
MOYwM/2/29

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 出 迎 え

る」yang berarti “menyambut”. Komposisi kosakata tersebut memiliki

pola V1+V2 yang mana kedua dari pembentuknya merupakan sebuah

verba yang digabungkan. Kosakata tersebut berasal dari kata 「 出

る 」 yang berarti “keluar” dan 「 迎 え る 」 yang berarti “menjemput”.

Makna dari kosakata tersebut berasal dari kedua penyusunnya yang

akhirnya menciptakan makna baru dari gabungan kedua kosakata

tersebut. secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

28. Verba muku「向く」

Data 66

振り向くと、そこにいたクラスメイトに、私の表情は⼀転します。
Furimuku to, soko ni ita kurasumeito ni, watashi no hyoujou wa itten
shimasu.
Aku pun menoleh dan melihat teman sekelasku disana, ekspresiku pun
berubah.

86
MOYwM/2/27

Pada penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「 振 り 向

く」yang berarti “menoleh”. Komposisi kosakata tersebut terbentuk dari

V1+V2 yang mana kedua komposisi pembentuknya merupakan sebuah

verba yang digabungkan. Kosakata tersebut berasal dari kata 「 振

る」yang berarti “menganyun” atau “melambai” dan 向く yang berarti

“berbalik kearah” dalam konteks untuk melihat baik itu ke atas, bawah

dan sebagainya. Makna dari kosakata tersebut berasal dari kedua buah

komposisinya yang digabungkan dan menciptakan makna baru dari

kedua komposisinya. Secara pemaknaan. Kageyama (dalam Lihui,

2019) mengkategorikan jenis dari fukugoudoushi tersebut termasuk

kedalam goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut

memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang

terbatas.

29. Verba mukau「向かう」

Data 67

私はドラゴンや⻑い坂を⾒ても頑張って ⽴ち向かえるタイプだけれど、
中には⾝がすくんでしまう⼦もいます。
Watashi wa doragon ya nagaisaka wo mite mo ganbatte tachimukaeru
taipu dakeredo, naka ni wa shin ga sukunde shimau ko mo imasu.
Aku tipe orang yang berjuang menghadapi naga dan tanjakan panjang.
Namun, dalam diriku pun terdapat sisi penakut.
MOYwM/3/57

Dalam penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「立ち向か

う 」 yang berarti “menghadapi”. Komposisi pembentuk kosakata

tersebut memiliki pola V1+V2 yang mana kedua kosakata

87
pembentuknya merupakan sebuah verba yang digabungkan. Kosakata

tersebut berasal dari kata 「 立 つ 」 yang berarti “berdiri” dan 「 向 か

う 」 yang berarti “menghadapi”. Makna dari kosakata tersebut lebih

condong kearah V2 dari kosakata tersebut. sedangkan V1 menjadi

penambahan konteks bagi kosakata tersebut. secara pemaknaan,

Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengkategorikan jenis dari

fukugoudoushi tersebut termasuk goitekifukugoudoushi dikarenakan

kedua verba tersebut memiliki kesatuan yang kuat dan ikatan makna

secara leksikal yang terbatas.

30. Verba kakaru「掛かる」

Data 68

桐⽣くんも同じグループで、先に教室の掃除にとりかかっていました。
Kiryuu-kun mo onaji guruupu de, saki ni kyoushitsu no souji ni
torikakatteimashita.
Kiryuu-kun berada di kelompok yang sama denganku dan mulai
membersihkan kelas terlebih dulu.
MOYwM/2/33

Pada penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 取 り 掛 か

る 」 yang berarti “memulai” yang memiliki konteks memulai suatu

kegiatan. Komposisi dari kosakata tersebut berasal dari V1+V2 dimana

kedua penyusunnya merupakan sebuah verba yang digabungkan.

Kosakata tersebut berasal dari kata 「取る」yang berarti “mengambil”

dan 「掛かる」 “telah dimulai”, “menggantung”, dll. Makna kosakata

tersebut lebih condong ke arah V2 dari komposisi

pembentuknya.secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019)

jenis dari fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

88
goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

31. Verba kaesu「返す」

Data 69

桐⽣ くんにも ⾔い返すように ⽬で合図しましたが、彼はやっぱりなん


にも⾔いませんでした。
Kiryuu-kun ni mo iikaesu you ni me de aizu shimashita ga, kare wa
yappari nannimo iimasen deshita.
Aku memberikan isyarat menggunakan mata agar kiryuu-kun
membalasnya. Tetapi, sudah kuduga ia tidak mengatakan apa apa.
MOYwM/2/34

Pada penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 言 い 返

す 」 yang berarti “menanggapi” atau “membalas”. Komposisi dari

kosakata tersebut terbentuk dari V1+V2 yang mana kedua dari

komposisinya merupakan sebuah verba yang digabungkan menjadi

sebuah kosakata. Kosakata tersebut berasal dari kata 「 言 う 」 yang

berarti “berbicara” dan 「返す」yang berarti “mengembalikan”. Makna

kosakata tersebut terbentuk dari kedua buah pembentuknya dan

memberikan makna yang baru yang tidak dimiliki dari masing masing

pembentuknya. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

32. Verba mamoru「守る」

Data 70

公園では、私より ⼩さな ⼦達がお⺟さんに ⾒守られ ながら、かけっこ


をしています。

89
Kouen de wa, watashi yori chiisana kotachi ga okaasan ni
mimamorarenagara. Kakkeko wo shitetimasu.
Di taman, anak-anak yang lebih muda dariku berlarian sementara ibu
mereka mengawasi.
MOYwM/2/36

Pada penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi   「 見 守

る 」 yang berarti “mengawasi”. Komposisi dari kosakata tersebut

terbentuk dari V1+V2 dimana keduanya merupakan sebuah verba dan

digabungkan menjadi sebuah kata yang memiliki makna yang baru.

Kosakata tersebut berasal dari kata 「見る」yang berarti “melihat” dan

「 守 る 」 yang berarti “menjaga”. Makna dari kosakata tersebut

terbentuk dari kedua komposisi katanya dan menciptakan sebuah

makna baru. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis dari fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

33. Verba shimeru「締める」

Data 71

しっかりと⽯を踏みしめてのぼっていくと、やがてその階段は途切れ、
私達は砂利が敷き詰められた広場のような場所に出ました。
Shikkari ishi wo fumishimete nobotte iku to, yagate sono kaidan wa
togire, watashitachi wa jari shikitsumerareta hiroba no you na basho
ni demashita.
Kami menginjak dan memanjat batu dengan kuat, akhirnya tangga itu
pun berakhir. Kami pun muncul di tempat yang terlihat seperti
lapangan yang tertutupi oleh berkerikil.
MOYwM/2/37

Pada penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 踏 み 締 め

る 」 yang berarti “menginjak dengan kuat”. Komposisi dari kosakata

90
tersebut terbentuk dari V1+V2 dimana keduanya merupakan sebuah

verba yang digabungkan dan membentuk sebuah kalimat. Kosakata

tersebut berasal dari kata 「 踏 む 」 yang berarti “menginjak” atau

“melangkah” dan 「 締 め る 」 ” mengikat” atau “mengencangkan”.

Makna kosakata tersebut terbentuk dari kedua komposisi

pembentuknya dan menjadikannya sebuah kalimat dengan pola

V1+V2. Namun, V2 membentuk sebuah makna yang baru dalam

penggabungannya dan menciptakan makna yang baru bagi V2. Secara

pemaknaan. Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengkategorikan jenis

dari fukugoudoushi tersebut kedalam tougotekifukugoudoushi

dikarenakan verba yang terbentuk dari kedua kosakata tersebut

memiliki kesatuan makna yang kuat sebagai satu kata dan

menjadikannya seperti sebuah kalimat atau sebuah frasa.

34. Verba kuraberu「比べる」

Data 72

南さんはカッターをかちゃんと⽯の床に落とします。私は驚いてから、
南さんとカッターと南さんの⼿⾸を⾒⽐べて、また驚きました。
Minami-san wa kattaa wo Kachan to ishi no yuka ni otoshimasu.
Watashi wa odoroite kara, minami-san to kattaa to minami-san no
tekubi wo mikurabete, mata odorokimashita.
Minami-san menjatuhkan cutter nya ke lantai. Aku pun terkejut dan
melihat minami-san, cutter, dan lengan minami-san secara bergantian
dan terkejut lagi.
MOYwM/3/40

Dalam penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「 見 比 べ

る」yang berarti “melihat secara bergantian”. Komposisi dari kosakata

tersebut terbentuk dari V1+V2 dimana keduanya merupakan sebuah

91
verba yang digabungkan dan membentuk sebuah kalimat. Makna dari

kosakata tersebut berasal dari kata 「見る」yang berarti “melihat” dan

「 比 べ る 」 yang berarti “membandingkan”. Makna dari kosakata

tersebut terbentuk dari kedua komposisi pembentuknya dan

menciptakan sebuah kalimat dengan pola V1+V2. Secara pemaknaan,

Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengkategorikan jenis dari

fukugoudoushi tersebut kedalam jenis tougotekifukugoudoushi

dikarenakan Pada penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「踏み締め

る 」 yang berarti “menginjak dengan kuat”. Komposisi dari kosakata

tersebut terbentuk dari V1+V2 dimana keduanya merupakan sebuah

verba yang digabungkan dan membentuk sebuah frasa. Kosakata

tersebut berasal dari kata 「 踏 む 」 yang berarti “menginjak” atau

“melangkah” dan 「 締 め る 」 ” mengikat” atau “mengencangkan”.

Makna kosakata tersebut terbentuk dari kedua komposisi

pembentuknya dan menjadikannya sebuah frasa dengan pola V1+V2.

Namun, V2 membentuk sebuah makna yang baru dalam

penggabungannya dan menciptakan makna yang baru bagi V2. Secara

pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengkategorikan jenis

dari fukugoudoushi tersebut kedalam tougotekifukugoudoushi

dikarenakan verba yang terbentuk dari kedua kosakata tersebut

memiliki kesatuan makna yang kuat sebagai satu kata dan

menjadikannya seperti sebuah kalimat atau sebuah frasa.

35. Verba tsuku「着く」

92
Data 73

慌てる私に対して、南さんはもう落ち着いていました。後から知ったこ
とですが、さすがは⾼校⽣さんです。
Awateteru watashi ni taishite, minami-san wa mou ochitsuiteimashita.
Ato kara shitta koto desu ga, saasuga koukousei-san desu.
Berbeda denganku yang panik, minami-san justru sudah tenang.
Setelah mengetahui itu, dia memang siswa SMA.
MOYwM/3/40

Dalam penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 落 ち 着

く 」 yang berarti “tenang” atau “menenangkan diri”. Komposisi dari

kosakata tersebut terbentuk dari V1+V2 yang kemudian digabungkan

dan membentuk sebuah kosakata yang baru. Kosakata tersebut berasal

dari kata 「 落 ち る 」 yang berarti “jatuh” dalam konteks jauh dalam

sebuah ketinggian dan 「 着 く 」 yang berarti “sampai” dalam konteks

tiba di tujuan. Makna dari kosakata tersebut terbentuk dari kedua

kosakata tersebut dan membentuk sebuah kosakata baru yang memiliki

makna yang baru. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis dari fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam

jenis goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

36. Verba shiboru「絞る」

Data 74

南さんは少しだけ間を開けて、まるで勇気を振り絞るように、⾔いまし
た。
Minami-san wa sukoshi dake kan wo akete, maru de yuuki wo
furishiboru you ni, iimashita.
Minami-san berhenti sejenak, kemudian seperti mengumpulkan
keberanian ia berbicara.
MOYwM/3/46

93
Pada penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「振り絞る」yang

berarti “mengumpulkan” dalam konteks seperti mengumpulkan

kekuatan atau keberanian. Komposisi dari makna tersebut terbentuk

dari V1+V2 dimana keduanya merupakan sebuah verba dan

menciptakan sebuah kosakata bermakna baru. Kosakata tersebut

berasal dari kata 「 振 る 」 yang berarti “menganyun” atau “melambai”

dan「絞る」yang berarti “memeras” atau “peras”. Makna dari kosakata

tersebut terbentuk dari kedua komposisi pembentuk kosakatanya dan

membentuk sebuah kosakata dengan makna yang baru. Secara

pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengkategorikan jenis

dari fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam goitekifukugoudoushi

dikarenakan kedua verba tersebut memiliki kesatuan yang kuat dan

ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

37. Verba tsudzukeru「続ける」

Data 75

それから南さんは、ずっと私のことをガキと呼び続けました。
Sore kara minami-san wa, zutto watashi no koto wo gaki to
yobitsudzukemashita.
Setelah itu minami-san terus memanggilku dengan “bocah”.
MOYwM/3/49

Dalam penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「呼び続け

る」yang berarti “terus memanggil”. Komposisi dari kosakata tersebut

terbentuk dari V1+V2 yang mana keduanya merupakan sebuah verba

yang digabungkan. Kosakata tersebut berasal dari kata 「 呼 ぶ 」 yang

berarti “memanggil” dan 「続ける」” berlanjut”. Makna dari kosakata

94
tersebut terbentuk dari kedua komposisinya dan membentuk sebuah

pola V1+V2 hingga akhirnya menciptakan sebuah frasa atau kalimat.

Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengkategorikan

jenis dari fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam jenis

tougotekifukugoudoushi dikarenakan verba yang terbentuk dari kedua

kosakata tersebut memiliki kesatuan makna yang kuat sebagai satu

kata dan menjadikannya seperti sebuah kalimat atau sebuah frasa.

38. Verba akeru「明ける」

Data 76

私のお願いには、顔をぴくりとも動かしてくれなかった南さんが、私が
打ち明けた秘密に唇の⼒を緩めてくれました。
Watashi no onegai ni wa, kao wo pikuri to mo ugokashite kurenakatta
minami-san ga, watashi ga uchiaketa himitsu ni kuchibiru no chikara
wo yurumete kuremashita.
Atas permintaanku itu, minami-san yang bahkan tidak menggerakkan
wajahnya mengendurkan bibirnya setelah aku menceritakan rahasiaku
padanya.
MOYwM/3/48

Pada penggalan diatas terdapat fukugoudoushi 「 打 ち 明 け

る」yang berarti “menceritakan” atau “mengungkapkan” atau “berterus

terang”. Komposisi dari kosakata tersebut terbentuk dari V1+V2

dimana keduanya merupakan sebuah verba yang akhirnya menciptakan

sebuah kosakata dengan makna yang baru. Kosakata tersebut berasal

dari kata 「 打 つ 」 yang berarti “memukul”, “mengetik” dan 「 明 け

る」yang berarti “menjadi lebih terang” atau “berakhir” dalam konteks

seperti fajar sudah berarkhir yang berarti terbenam atau musim hujan

sudah berakhir. Makna dari kosakata tersebut terbentuk dari kedua

95
komposisi penyusunnya dan membentuk sebuah kosakata dengan

makna yang baru. Secara pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019)

mengkategorikan jenis fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam jenis

goitekifukugoudoushi dikarenakan kedua verba tersebut memiliki

kesatuan yang kuat dan ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

39. Verba harau「払う」

Data 77

南さんは何も答えず、私と尻尾のない彼⼥に向かって 追い払うように
右⼿を振りました。
Minami-san wa nanimo kotaezu, watashi to shippo no nai kanojo ni
mukatte oiharau you ni migite wo furimashita.
Minami-san tanpa menjawab apapun, melambaikan tangan kanannya
padaku dan gadis tak bererkor seperi sedang mengusir.
MOYwM/3/50

Dalam penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「 追 い 払

う 」 yang berarti “mengusir”. Komposisi dari kosakata tersebut

terbentuk dari V1+V2 dimana kedua kosakatanya merupakan sebuah

verba yang digabungkan. Kosakata tersebut berasal dari kata 「 追

う 」 yang berarti “mengejar” dan 「 払 う 」 yang berarti “membayar”,

“menyikat”, atau “mengusir”. Makna dari kosakata tersebut lebih

condong ke arah V2 dari komposisi pembentuknya. Secara

pemaknaan, Kageyama (dalam Lihui, 2019) mengkategorikan jenis

dari fukugoudoushi tersebut termasuk kedalam goitekifukugoudoushi

dikarenakan kedua verba tersebut memiliki kesatuan yang kuat dan

ikatan makna secara leksikal yang terbatas.

40. Verba Matsu「待つ」

96
Data 78

「ちょっとまってて」
“chotto mattete”
“tunggu sebentar”
MOYwM/1/17

Dalam penggalan tersebut terdapat fukugoudoushi 「ちょっと待

つ 」 yang berarti “tunggu sebentar”. Komposisi kosakata tersebut

terbentuk dari Adv+V, dimana bagian depan dari kosakata tersebut

merupakan sebuah adverbial dan diikuti dengan verba dibelakangnya.

Kosakata tersebut terbentuk dari kata 「 ち ょ っ と 」 yang berarti

“sebentar” dalam artian tidak bergerak dan 「 待 つ 」 yang berarti

“tunggu”. Makna dari kosakata tersebut terbentuk dari kedua

komposisinya dan membentuk sebuah pola V1+V2 hingga akhirnya

menciptakan sebuah frasa atau kalimat. Secara pemaknaan, Kageyama

(dalam Lihui, 2019) mengkategorikan jenis dari fukugoudoushi

tersebut termasuk kedalam jenis tougotekifukugoudoushi dikarenakan

verba yang terbentuk dari kedua kosakata tersebut memiliki kesatuan

makna yang kuat sebagai satu kata dan menjadikannya seperti sebuah

kalimat atau sebuah frasa.

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data dari penggalan yang di dalamnya

terdapat fukugoudoushi dalam novel Mata Onaji Yume wo Miteita karya

Sumino Yoru, peneliti mendapatkan 78 data dari tiga bab dalam novel

tersebut. hasil dari data temuan ini, lalu diklasifikasikan berdasarkan

97
morfem belakang fukugoudoushi nya. Berikut rincian berdasarkan kategori

morfem belakang dalam fukugoudoushi nya.

No Verba Jumlah

1 上がる 3

2 上げる 4

3 合う 5

4 合わす 1

5 止める 1

6 掛ける 6

7 分ける 1

8 入る 1

9 出す 8

10 出る 1

11 込む 9

12 捨てる 1

13 始める 6

14 誇る 1

15 当る 1

16 当てる 1

17 違う 1

18 会う 1

19 通る 1

20 組む 1

21 寄る 1

22 付く 2

98
23 詰める 2

24 見る 1

25 送る 1

26 終わる 3

27 迎える 1

28 向く 1

29 向かう 1

30 掛かる 1

31 返す 1

32 まもる 1

33 締める 1

34 比べる 1

35 着く 1

36 絞る 1

37 続ける 1

38 明ける 1

39 払う 1

40 待つ 1

Total 78

Tabel 3- Daftar Jumlah Variasi Data

Data dominan yang didapatkan dalam tiga bab dari novel Mata

Onaji Yume wo Miteita memiliki dominan data pada verba 「 込

む」sebanyak sembilan data temuan total data. Lalu, dominan data kedua

99
adalah pada verba 「出す」 sebanyak delapan data temuan dari total data,

dan verba 「掛ける」sebanyak enam data temuan dengan dari total data.

Dalam pembentukannya fukugoudoushi dalam terbentuk dari lima

jenis komposisi pembentukan. Dari 78 data temuan berikut merupakan

hasil analisis dari komposisi pembentukan yang ada dalam tiga bab novel

Mata Onaji Yume wo Mitetita

Jumlah Komposisi

Pembentuk

V1+V2 71

N+V 2

Adj+V 1

V1+V2+V3 2

Adv+V 2

Total 78

Tabel 4- Daftar Jumlah Komposisi Pembentuk

Pada tabel 4 dapat kita lihat bahwa dalam tiga bab pada novel

Mata Onaji Yume wo Miteita, komposisi pembentukan fukugoudoushi

dapat terbagi menjadi beberapa jenis komposisi pembentuk. Dalam

temuan ini, peneliti menemukan lima jenis komposisi pembentuk dalam

sebuah fukugoudoushi yaitu: V1+V2. N+V, Adj+V, V1+V2+V3, dan

Adv+V, dengan V1+V2 sebagai data dominan dimana mencapai 71 data.

Berikut merupakan penjelasan komposisi pembentuk

6) V1+V2

100
Komposisi pembentukan verba dengan verba atau V1+V2

merupakan pembentukan fukugoudoushi paling dasar.

Pembentukan ini melibatkan dua buah verba dimana biasanya V1

merupakan sebuah verba yang sudah mengalami perubahan bentuk.

Untuk golongan satu, contoh pada kata 「立ち上がる」 , kata 「立

ち」 berasal dari kata 「立つ」 dimana ketika digabungkan menjadi

sebuah fukugouodoushi bagian depannya akan mengalami

perubahan kata kerja dengan pola verba bentuk ~(i)masu diubah

menjadi (i)masu. Masu pada verba depan dihilangkan dan hanya

menyisakan bentuk dasar dari verba tersebut dengan bunyi “I”, lalu

digabungkan dengan jenis dari fukgoudoushi nya seperti pada

contoh jenis fukugoudoushi nya adalah 「上がる」maka jadilah kata

「立ち上がる」. Lalu untuk golongan dua, proses pembentukannya

terjadi ketika verba golongan dua yang menempati komposisi

penyusun depan (V1) seperti pada kata 「見守る」, komposisi depan

pada kata tersebut berasal dari kata 「見る」, dengan menghilangkan

okurigana dari kosakata tersebut maka kosakata tersebut menjadi

「見」lalu digabungkan dengan jenis dari fukugoudoushi yaitu 「守

る 」 , maka jadilah fukguoudoushi 「 見 守 る 」 arti dari kata dalam

jenis ini dapat berupa kata atau sebuah frasa.

7) N+V

Pembentukan ini terjadi ketika nomina ditambahkan dengan verba.

Pada jenis ini nomina mengalami derivasi perubahan kelas kata,

101
dimana yang awalnya kata tersebut merupakan sebuah nomina

berubah menjadi sebuah verba. pada kasus ini, biasanya verba

hanya akan menjadi sebuah imbuhan, seperti imbuhan “me-“ , hal

tersebut seperti pada contoh 「 傷 付 く 」 yang memiliki arti

“melukai”. Komposisi depan dari kosakata tersebut merupakan

「 傷 」 yang berarti “luka” yang merupakan sebuah nomina. Dan

komposisi belakangnya merupakan sebuah verba yang tidak

mewakili arti aslinya dan berubah menjadi sebuah imbuhan “me-“

8) Adj+V

Pembentukan ini terjadi ketika adjektiva ditambahkan dengan

verba. pada jenis ini adjektiva mengalami derivasi perubahan kelas

kata dimana yang awalnya kata tersebut merupakan sebuah

adjektiva berubah menjadi verba. hal ini terjadi pada kata 「近 付

く」yang berarti “mendekat”. Sama halnya seperti N+V, komposisi

belakangnya menjadi sebuah imbuhan “me-“ dan tidak mewakili

arti asli dari kata tersebut.

9) V1+V2+V3

Pembentukan ini terbentuk dari tiga buah kata kerja yang

digabungkan menjadi satu buah kata, kata ini sama halnya seperti

V1+V2. Namun, V1 dan V2 dalam V1+V2+V3 memiliki

kesamaan seperti V1 pada jenis V1+V2 dalam pembentukan

fukugoudoushi nya. Yang membuatnya berbeda adalah dalam jenis

102
ini arti yang terbentuk cenderung lebih seperti sebuah kalimat

daripada sebuah frasa atau kata.

10) Adv+V

Pembentukan ini terjadi ketika adverbia ditambahkan dengan

verba. pada jenis ini adverbia tidak memiliki arti, namun

memberikan sebuah konteks yang lebih spesifik untuk verba.

seperti contoh pada kata 「じっと見る」yang berarti “menatap”. Kata

「じっと」dapat diartikan sebagai “diam” dalam keadaan yang tidak

bergerak, dan 「見る」yang berarti “melihat” ketika kedua kata ini

digabungkan memiliki arti “menatap” yang dalam konteks diam

melihat, atau memperhatikan. Namun, ada pula kasus dimana

ketika adverbia digabungkan dengan verba menciptakan sebuah

frasa, seperti pada kata 「ちょっと待つ」yang memiliki arti “tunggu

sebentar”.

Jumlah Golongan

統語的複合動詞 24

語彙的複合動詞 54

Total 78

Tabel 5- Daftar Jumlah Golongan Fukugoudoushi

Pada tabel 5 terdapat sebuah data golongan fukugoudoushi yang

dikemukakan oleh Kageyama (dalam Lihui, 2019). Dari data yang peneliti

telah analisis, goitekifukugoudoushi atau verba majemuk leksikal memiliki

jumlah data sebanyak 54 data dan untuk tougotekifukugoudoushi sebanyak

24 data. Tougotekifukugoudoushi atau verba majemuk sintaksis merupakan

103
sebuah fukugoudoushi yang pembentukannya menjadi seperti sebuah

kalimat atau sebuah frasa, berdasarkan hasil dari analisis yang sudah

peneliti lakukan, rata-rata fukugoudoushi jenis ini memiliki arti yang tidak

dapat dikurangi satu sama lain dan digabungkan begitu saja komposisi

pembentuknya sehingga menciptakan sebuah arti yang lebih mendekati ke

arah frasa atau sebuah kalimat, seperti pada contoh pada data 5, terdapat

fukugoudoushi 「 見 上 げ る 」 yang berarti “melihat ke atas” , kedua

komposisinya diartikan begitu saja tanpa adanya perubahan makna atau

mengalami penghilangan salah satu arti dari komposisi pembentuknya.

Namun, ada hal lain yang peneliti temukan mengenai golongan ini, pada

data 71, jenis dari tougotekifukugoudoushi mengalami perubahan arti

untuk morfem belakang dari komposisi penyusunnya. Fukugoudoushi

tersebut merupakan 「踏み締める」yang berarti “menginjak dengan kuat”,

untuk morfem depannya sendiri pada jenis fukugoudoushi ini tidak

mengalami perubahan apapun, namun morfem belakang dari

fukugoudoushi ini mengalami sedikit perubahan. Arti kata dari 「 締 め

る 」 merupakan “mengikat”. Namun, pada fukugoudoushi ini memiliki

perubahan arti dari “mengikat” menjadi “dengan kuat”.

Lalu, golongan lainnya dari fukugoudoushi menurut Kageyama

(dalam Lihui, 2019) adalah goitekifukugoudoushi yaitu verba majemuk

leksikal yang mana merupakan sebuah fukugoudoushi yang memiliki

kesatuan makna yang kuat sebagai suatu kata dan menciptakan sebuah

makna baru dari kedua gabungan komposisi pembentuknya, baik itu secara

104
makna ataupun secara konteks dalam pemakaian katanya. Fukugoudoushi

ini terkadang ada pula yang memiliki makna yang lebih condong kepada

salah satu komposisi pembentuknya. Seperti contoh pada data 3「駆け上が

る」yang memiliki arti “berlari” namun, memiliki konteks seperti berlari di

medan yang menanjak seperti tangga, bukit, dll. Pada kata tersebut

maknanya lebih condong kepada morfem depannya sedangkan morfem

belakangnya memberikan konteks dalam penggunaan kosakata tersebut.

lalu pada data 51 「食い違う」yang memiliki arti “berbeda” dalam konteks

seperti berbeda pendapat, berbeda pemikiran, berbeda pandangan.

Kosakata tersebut memiliki makna yang lebih condong kearah morfem

belakang dari komposisi pembentuknya, dan morfem depan pada kalimat

tersebut memberikan konteks yang membuat kosakata tersebut menjadi

lebih khusus. Lalu, terdapat pula kosakata yang ketika digabungkan

memiliki makna yang berbeda dari kedua komposisi pembentuknya seperti

data 73 「 落 ち 着 く 」 yang berarti “tenang” atau “menenangkan diri”.

Kosakata tersebut memiliki arti yang baru ketika kedua komposisinya

digabungkan.

Berikut merupakan tabel dari jenis pembentukan makna

fukugoudoushi yang peneliti temukan :

Jumlah Pembentukan

Makna

A 17

B 8

C 29

105
A+B 22

A+B+C 2

Total 78

Tabel 5- Daftar Jumlah Pembentukan Makna

Pada tabel 6, dapat kita lihat, bahwa pembentukan makna

fukugoudoushi terbagi menjadi beberapa bentuk seperti A untuk kosakata

yang memiliki arti lebih condong kepada morfem depannya, B untuk

kosakata yang artinya lebih condong kepada morfem belakangnya, C

untuk kosakata yang memiliki arti tidak condong kemanapun dan

membentuk sebuah arti kata baru ketika digabungkan, A+B untuk

kosakata yang membentuk sebuah frasa atau sebuah kalimat, dan A+B+C

untuk kosakata yang terbentuk dari tiga buah verba yang digabungkan

seperti pada data 42 「 歩 き 回 り 始 め る 」 yang berarti “mulai jalan

berkeliling”, dan sama halnya seperti pembentukan makna A+B,

pembentukan makna A+B+C pun mempunyai arti yang lebih mendekati

frasa atau sebuah kalimat.

Pembentukan sebuah fukugoudoushi terjadi ketika dua buah komposisi

yang keduanya merupakan jiritsugo digabungkan dengan komposisi

penyusun yang bagian belakangnya merupakan sebuah verba. Dalam hal

ini proses morfologis pun terjadi dalam pembentukannya dan proses

morfologis ini pun terkadang terdapat juga perubahan makna secara

semantis. Berikut merupakan beberapa pembentukan fukugoudoushi jika

dilihat dari maknanya :

106
6) Makna A

Makna A merupakan makna yang lebih condong ke arah morfem

depan dari sebuah pembentukan fukugoudoushi. Makna ini

biasanya memiliki kata yang morfem depannya dominan dalam

sebuah pembentuk kata sehingga membuat morfem belakangnya

sebagai sebuah imbuhan atau kata yang hanya memberikan konteks

pada kata tersebut. seperti contoh pada kata 「 近 付 く 」 yang

memiliki makna yang lebih dominan ke arah morfem depannya

dibandingkan morfem belakang. Pada kata ini, morfem belakang

menjadi sebuah imbuhan “me-“ dan poin utama sebagai katanya

adalah 「近い」yang berarti “dekat”.

7) Makna B

Makna B merupakan makna yang lebih condong ke arah morfem

depan dari sebuah pembentukan fukugoudoushi. Makna ini

biasanya memiliki kata yang morfem belakangnya dominan

sehingga membuat morfem depan dari kata tersebut hanya menjadi

sebuah pengubah konteks katanya. Seperti pada kata 「 食 い 違

う 」 yang berarti “berbeda”. kata tersebut memiliki makna yang

lebih mengarah kepada morfem belakangnya. Namun, morfem

depannya memberikan konteks dimana maksud dari “berbeda”

dalam kata tersebut adalah perbedaan seperti pendapat atau

pandangan.

8) Makna C

107
Makna C merupakan makna yang terbentuk dari kedua morfem

yang menjadi pembentuk dalam sebuah katanya. Makna ini

biasanya memiliki makna yang baru dan tidak dimewakili makna

dari salah satu kosakata pembentuknya. Contoh seperti pada kata

「 盛 り 上 が る 」 yang berarti “bersemangat”. Kedua kosakata

pembentuknya memiliki makna yang tidak memiliki singgungan

dengan kata “bersemangat”. 「 盛 る 」 memiliki arti “menumpuk”

sedangkan 「 上 が る 」 memiliki arti “naik” atau “ke atas” hal ini

membuatnya memiliki arti yang sedikit berbeda dari kedua

pembentuknya.

9) Makna A+B

Makna A+B merupakan sebuah makna yang dimana kedua makna

dari kosakata penggabungnya diartikan begitu saja tanpa adanya

pengurangan atau penambahan dan menjadikannya seperti sebuah

frasa atau kalimat. Seperti pada kata 「 放 り 込 む 」 yang berarti

“melempar ke dalam”. Kedua kosata tersebut diartikan dan

digabungkan begitu saja tanpa mengurangi arti dari salah satu

kosakata pembentuknya sedikitpun. 「放る」berarti “melempar” dan

「込む」memiliki arti sebagai sufiks yaitu “ke dalam”. Namun, ada

pula dimana kedua kosakata tersebut digabungkan namun salah

satunya memiliki arti yang sedikit berbeda. seperti pada kata 「踏み

締 め る 」 yang berarti “menginjak dengan kuat”. Kata tersebut

memiliki arti yang lebih mengarah kepada sebuah kalimat. Namun,

108
dalam kosakata tersebut terdapat sedikit perubahan arti. 「 踏

む 」 berarti “menginjak” dan 「 締 め る 」 berarti “mengikat” atau

“mengencangkan”, kata yang mengalami peruabahan arti dalam

kosakata tersebut adalah 「 締 め る 」 yang memiliki makna awal

“mengikat” menjadi “dengan kuat”.

10) Makna A+B+C

Makna A+B+C hampir sama dengan makna A+B, hanya saja

perbedaan dari kosakata ini adalah pembentuk katanya. Makna

A+B+C terbentuk dari tiga buah kata yang digabungkan menjadi

satu kata dan biasanya arti dari kosakata tersebut pun membentuk

seperti sebuah frasa atau kalimat. Seperti contoh pada kata 「歩き回

り 始 め る 」 yang berarti “mulai berjalan berkeliling”. Kosakata

tersebut diartikan dengan apa adanya tanpa adanya perubahan sama

sekali dalam pengartikan kosakata tersebut.

Berikut merupakan tabel golongan pembentukan makna dari data yang

telah ditemukan :

N 意味形
o 言葉 意味 前部形態素の意味 後部形態素の意味 成

1 立ち上がる berdiri/bangun berdiri naik/keatas A

2 盛り上がる bersemangat menumpuk naik/keatas C

3 駆け上がる berlari berlari naik/keatas A

4 拾い上げる mengambil mengambil/mengumpulkan memberi/naik (sesuatu A

109
yang berhubungan
dengan atas)

memberi/naik (sesuatu
yang berhubungan
5 見上げる melihat keatas melihat dengan atas) A+B

memberi/naik (sesuatu
yang berhubungan
6 抱え上げる mendekap / memeluk memeluk dengan atas) A

memberi/naik (sesuatu
yang berhubungan
7 取り上げる mengambil mengambil dengan atas) A

8 向き合う berhadapan/menghadapi menghadapi saling/cocok A

9 分かり合う saling mengerti mengerti saling/cocok A+B

10 似合う cocok mirip saling/cocok B

pertukaran / saling
11 言い合う mengobrol berbicara saling/cocok C

12 話し合う berdiskusi berbicara/bercakap saling/cocok C

bertukar pandang /
13 見合す bertatapan melihat bertemu/cocok C

14 引き止める berhenti menarik berhenti B

menggantung /
memberi / menelepon /
15 追い掛ける mengejar mengejar mencucurkan A

menggantung /
memberi / menelepon /
16 吐き掛ける meludah muntah / memuntahkan mencucurkan C

17 話し掛ける berbicara berbicara / bercakap menggantung / A


memberi / menelepon /

110
mencucurkan

menggantung /
memberi / menelepon /
18 言い掛ける mengatakan berbicara mencucurkan A

menggantung /
memberi / menelepon /
19 出掛ける keluar keluar mencucurkan A

menggantung /
memberi / menelepon /
20 見掛ける melihat melihat mencucurkan A

21 掻き分ける menerobos menggores membagi C

22 踏み入れる melangkah masuk menginjak / melangkah masuk A+B

23 飛び出す melompat terbang keluar C

24 取り出す mengeluarkan mengambil keluar C

25 呼び出す memanggil memanggil keluar A

memecah kebekuan /
26 切り出す membicarakan memotong keluar C

27 思い出す mengingat pikiran keluar C

28 踏み出す memulai menginjak / melangkah keluar C

29 差し出す menghadiahkan menyisipkan keluar C

追い掛け出 A+B+
30 す berlari mengejar berlari mengejar keluar C

31 飛び出る muncul terbang keluar / pergi C

32 放り込む melempar ke dalam melempar ramai / padat / kedalam A+B

111
/ sepenuhnya / tetap

ramai / padat / kedalam


33 押し込む mendorong ke dalam mendorong / sepenuhnya / tetap A+B

berpikir / menganggap / ramai / padat / kedalam


34 思い込む yakin / meyakini menilai / sepenuhnya / tetap C

ramai / padat / kedalam


35 引っ込む menarik kembali menarik / sepenuhnya / tetap A+B

ramai / padat / kedalam


36 入り込む masuk ke dalam masuk / sepenuhnya / tetap A+B

ramai / padat / kedalam


37 のめり込む membenamkan jatuh ke depan / sepenuhnya / tetap C

menhirup / menyedot / ramai / padat / kedalam


38 吸い込む menghisap menghirup / sepenuhnya / tetap A

ramai / padat / kedalam


39 覗き込む mengintip ke dalam mengintip / sepenuhnya / tetap A+B

ramai / padat / kedalam


40 潜り込む menyusup masuk ke dalam / sepenuhnya / tetap C

41 吐き捨てる meludahkan / membuang muntah / memuntahkan membuang C

42 歩き始める mulai berjalan berjalan mulai / memulai A+B

43 鳴き始める mulai bersuara bersuara mulai / memulai A+B

44 考え始める mulai berpikir berpikir mulai / memulai A+B

45 登り始める mulai memanjat memanjat mulai / memulai A+B

歩き回り始 mulai berjalan A+B+


46 める berkeliling jalan berkeliling mulai / memulai C

47 覚え始める mulai mengingat mengingat mulai / memulai A+B

112
bergembira (atas
48 勝ち誇る kemenangan) menang bangga C

kena (mendapatkan
menusuk / menyodok / sebuah tujuan atau
49 突き当る ujung (jalan) mendorong / menopang mengenai sasaran) C

50 押し当てる menekan menekan menempelkan A

51 食い違う berbeda (pendapat) makan / menggigit berbeda B

52 出会う bertemu keluar bertemu B

transparan / tembus
53 透き通る pandang transparan melewati A

bergulat /
menyilangkan kaki /
54 取り組む bergelut (dalam masalah) mengambil mengelompokkan B

55 駆け寄る berlari ke arah berlari mendekati A+B

melampirkan / melekat
56 近付く mendekat dekat / menemani A

melampirkan / melekat
57 傷付く melukai luka / menemani A

menatap /
58 見詰める memperhatikan melihat menjejal / mengemas C

59 敷き詰める menutupi permukaan menyebar / menutupi menjejal / mengemas A+B

60 じっと見る menatap diam melihat C

61 見送る mengantar melihat mengirim C

62 食べ終わる selesai makan makan selesai / berakhir A+B

113
memakai (sepatu / kaus
63 履き終わる selesai memakai (sepatu) kaki / celana) selesai / berakhir A+B

64 読み終わる selesai membaca membaca selesai / berakhir A+B

65 出迎える menyambut keluar menjemput C

66 振り向く menoleh mengayun / melambai berbalik arah C

67 立ち向かう menghadapi berdiri menghadapi B

memulai (memulai suatu


68 取り掛かる kegiatan) mengambil dimulai / menggantung B

69 言い返す menanggapi / membalas berbicara mengembalikan C

70 見守る mengawasi melihat menjaga C

mengikat /
71 踏み締める menginjak dengan kuat menginjak / melangkah mengencangkan A+B

melihat secara
72 見比べる bergantian melihat membandingkan A+B

tenang / menenangkan jatuh (dari sebuah


73 落ち着く diri ketinggian) sampai (tujuan) C

74 振り絞る mengumpulkan mengayun / melambai memeras / peras C

75 呼び続ける terus memanggil memanggil berlanjut A+B

menjadi lebih terang /


76 打ち明ける berterus terang memukul / mengetik berakhir C

77 追い払う mengusir mengejar membayar B

78 ちょっと待 tunggu sebentar sebentar / sedikit tunggu A+B

114

Tabel 6- Daftar Data Pembentukan Makna

115
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan dari pembentukan kata

dan makna fukugoudoushi dalam novel Mata Onaji Mata Onaji Yume wo

Miteita dari tiga bab yang telah dianilisis adalah sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini terdapat 40 variasi fukugoudoushi yang muncul di

dalamnya, variasi ini diambil dari morfem belakang pembentuknya,

yaitu fukugoudoushi 「上がる」、「上げる」、「合う」、「合わす」、「止め

る」、「掛ける」、「分ける」、「入る」、「出す」、「出る」、「込む」、「捨て

る」、「始める」、「誇る」、「当る」、「当てる」、「違う」、「会う」、「通る」、

「組む」、「寄る」、「付く」、「詰める」、「見る」、「送る」、「終わる」、「迎

える」、「向く」、「向かう」、「掛かる」、「返す」、「守る」、「締める」、「比

べる」、「着く」、「絞る」、「続ける」、「明ける」、「払う」、dan 「待つ」.

2. Pembentukan fukugoudoushi pada penelitian ini lebih dominan kepada

komposisi, meskipun beberapa daripada data menunjukkan adanya

derivasi.

B. Saran

Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini dapat menjadi

sebuah bahan ajar dan acuan bagi pembelajaran bahasa Jepang khususnya

mengenai pembentukan kata dan makna fukugoudoushi. Untuk pengajaran

sebuah fukugoudoushi dapat dilakukan dengan mengajarkan konsep dasar

dari sebuah komposisi penyusun sebuah kata dalam bahasa Jepang terlebih

116
dahulu, lalu mengajarkan pembentukan dari makna fukugoudoushi tersebut

dengan mengikuti teori dari Kageyama tentang golongan fukugoudoushi

yang terbagi menjadi dua bagian. Selain itu, peneliti juga menyarankan

apabila terdapat pihak yang ingin melakukan pada tema yang serupa,

peneliti menyarankan untuk lebih mempersempitnya dengan cara

mengambil salah satu verba pembentuk komposisi belakang dari sebuah

fukugoudoushi seperti contoh verba 「合わす」.

117
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasa, (2003). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Ba’dulu & Herman. (2010). Morfosintaksis. Jakarta: Rineka Cipta.

Lihui. (2019). Genzai Nihongo ni Okeru Fukugoudoushi to [V1+V2]

Katafukugoudoumeishi to imi keisei no sai nit suite [Online], Vol 41, 181-203.

Niimi, Kazuaki, dkk. (1987). Gaikokugo no Tame no Nihongo Reibun Fukushi.

Aratake Shuppan.

Owens, R. E. (2016). Language Development: An Introduction (9th ed.). Pearson.

Pamugari, A. (2014). Fukugoudoushi ~Komu Dalam Majalah Nikkei Business

Tahun 2009 [Online], Vol 5 (5).

Pamungkas, D. D. (2013). Analisis Makna dan Pembentukan Fukugoudoushi

yang Terbentuk dari Verba Tsuku. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri

Semarang.

Roni. (2009). Qualifier Bahasa Jepang Berdasarkan Jenis Predikat : Dalam

Hubungannya Dengan Jodooshi [Online], Vol 14 (XXI), 12 halaman.

Setiawan. K. (2013). Analisis Makna dan Pembentukan Fukugoudoushi yang

Terbentuk dari Verba ~Agaru. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R & D). Bandung: Alfabeta.

118
Sudjianto & Dahidi, Ahmad. (2007). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang.

Jakarta: Kesaint Blanc

Sutedi, D. (2010). . Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humanior

Wiriani, N. M., & Pradhana, N. I. (2016). Modul Keitairon. Bali: Universitas

Udayana

Yoru, S (2016). Mata Onaji Yume wo Miteita. Tokyo: Futabasha.

119
LAMPIRAN

Data fukugoudoushi dalam Novel Mata Onaji Yume wo Miteita Karya Sumino
Yoru (BAB 1-3)

あがる
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
⼩学⽣なりの⼩さな⼿をきちん
とあげ、⽴ちあがってそう⾔っ
たら、放課後、職員室に来なさ
語彙的複合
1 立ちあがる 1 いと⾔われた上に、校庭もちゃ 1 V1+V2 A
動詞
んと⾛らされてしまったことに
ついて、私、⼩柳奈ノ花は納得
がいっていません。

2 33 「ごめんなさい、盛り上がっ 語彙的複合 V1+V2 C


盛り上がる 2
ちゃったの」 動詞
階段の終点近くに座っていた南
さんと私は同時に悲鳴をあげ、
尻尾のちぎれた彼⼥だけが嬉し 語彙的複合
3 駆け上がる 40 3 V1+V2 A
動詞
そうに屋上にかけあがりまし
た。
あげる
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
アバズレさんはミルクが⼊って
語彙的複合
1 拾い上げる 13 いたお⽫を優しく拾い上げま 1 V1+V2 A
動詞
す。

階段を⾒上げると、上に空が⾒ 統語的複合
2 見上げる 39 えたので、屋上があるのだと分 2 V1+V2 A+B
動詞
かりました。
3 抱え上げる 44 ⼩さな彼⼥を胸にかかえあげて 3 語彙的複合 V1+V2 A
動詞
くるくるまわり、胸元からうめ
き声が聞こえてきたので放して
あげると、彼⼥は地⾯がなく
なったようにふらふらしなが

120
ら、南さんの⾜元でぽてんとこ
けました。私はそれを⾒て笑い
ます。

4 48 南さんは唇を尖らせて、ノート 語彙的複合 V1+V2 A


取り上げる 3
を取り上げてしまいました。 動詞
合う
N 品詞分類
言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
O 形成

皆が帰った後の職員室に⼀⼈呼
びだされたのだから、何か注意
をされるというのは分かったけ 語彙的複合
1 向き合う 1 1 V1+V2 A
れど、先⽣と向き合ってもな 動詞
お、私の中に悪びれるという気
持ちはありませんでした。

「そうね、違う⽣き物なんだも 統語的複合
2 分かり合う 7 1 V1+V2 A+B
の、分かり合うって難しいわ」 動詞

「そうね、私には箱に⼊った⼤
⼈しい⽺より、⼀緒に散歩をし 語彙的複合
3 似合う 21 1 V1+V2 B
てくれる猫の⽅が似合ってそ 動詞
う」

⼆⼈⼀組になって、⾃分が幸せ
語彙的複合
4 言い合う 32 に感じることを⾔いあい、集め 2 V1+V2 C
動詞
てみるのです。

桐⽣くんは⾃分からはなかなか
語彙的複合
5 話し会う 32 喋らないので、私が話しあいを 2 V1+V2 C
動詞
リードします。
合わす

No 品詞分類
言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
私は⾜元の彼⼥ともう⼀度⽬を
語彙的複合
1 ⾒合わす 39 ⾒合わせて、屋上に⾏ってみる 2 V1+V2 C
動詞
ことにしました。
止める
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類  
形成
灰⾊な私のステップを、⼀つの 語彙的複合
1 引き止める 27 2 V1+V2 B
声が後ろからひきとめました。 動詞

121
かける
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
ひらひら⻩⾊いカッパを着た私
は、堤防の上を⼩さなカエルを 語彙的複合
1 追いかける 14 1 V1+V2 A
追いかけながら歩いていまし 動詞
た。
「嫌なら早めにやっつけな
きゃ。今度絵を描いてるのをか 語彙的複合
2 はきかける 31 2 V1+V2 C
らかわれたら、あいつらの顔に 動詞
唾をはきかけてやればいいわ」
私は迷わず荻原くんに話しかけ 語彙的複合
3 話しかける 55 3 V1+V2 A
ることにしました。 動詞
そこまで⾔いかけて、⾔葉を⽌ 語彙的複合
4 言いかける 28 2 V1+V2 A
めました。 動詞

もしかすると、出かけているお
ばあちゃんとすれ違うかもしれ 語彙的複合
5 出かける 36 ないとも思ったけれど、そんな 2 V1+V2 A
動詞
こともなく、私達は下の公園ま
で下りてきました。
その⽇の帰り道、私はまた、丘
語彙的複合
6 見かける 64 の下の公園でこの前⾒た⼤⼈の 3 V1+V2 A
動詞
⼈を⾒かけました。
分ける

No 品詞分類
言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
草むらをかきわけ、河川敷まで
1 掻き分ける 15 下りてきてしまっていた私は、 1 語彙的複合 V1+V2 C
堤防の上へと戻ることにしまし 動詞
た。
入る

No 品詞分類
言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
あいつらに何を⾔われても無視
していると、やがて「びびって
んじゃねえ」とかなんとか、⽇
本語を喋れることを褒めてあげ 統語的複合
1 踏み入れる 27 2 V1+V2 A+B
たくなるようなことを⾔ってか 動詞
ら去っていったのでやっと上靴
を履き終わって校舎に⾜を踏み
⼊れます。

122
だす
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
ガラス扉から⾶びだすと、ちょ
1 6 語彙的複合 V1+V2 C
飛びだす うどそこに友達が歩いてきまし 1 動詞
た。
アバズレさんは窓を開けて冷蔵
庫からサンドイッチを取り出し 語彙的複合
2 取り出す 9 1 V1+V2 C
て、ぐちゃぐちゃになったベッ 動詞
ドの上に座りました。
「お嬢ちゃんはかしこいから
さ。かしこいから、ちょっと変
なことをしても、きっと何か考 語彙的複合
3 呼び出す 10 1 V1+V2 A
えがあるんだろうって思われる 動詞
よ。だから職員室に呼びだされ
たんだろう?」
低いテーブルの置いてある畳の
部屋でマドレーヌをもぐもぐし
4 21 な 語彙的複合 V1+V2 C
切り出す 1
がら、私は今⽇おばあちゃんと 動詞
したかった話を切り出します。

あくびの拍⼦に思い出して、私
はアバズレさんにしたのと同じ 語彙的複合
5 思い出す 22 1 N+V C
話をおばあちゃんにもしまし 動詞
た。
私は、宿なしハックの物語に、
6 29 ⼀⼈⼩さな⼀歩を踏み出しまし 語彙的複合 V1+V2 C
踏み出す 2 動詞
た。
何度か深呼吸をして、気持ちが
ゆるゆるになった頃、私はやっ 語彙的複合
7 差し出す 40 と南さんにハンカチとばんそう 3 V1+V2 C
動詞
こうを差し出すことに成功しま
した。
しばらく、南さんは空を⾒上げ
て黙っていましたが、黒い⼩さ
追いかけだ 統語的複合 V1+V2+V
8 46 な彼⼥がモンシロチョウを追い 3 A+B+C
す 動詞 3
かけだすと、また「ふぅ」と息
を吐いて、⾔いました。
出る

No 品詞分類
言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
1 飛び出る 46 ⼀瞬、つぶれてしまうんじゃな 3 語彙的複合 V1+V2 C
動詞
いかと⼼配になるくらいギュッ

123
と⽬をつぶった南さんは、私の
⼼から⾶び出た⾔葉に驚いた顔
をしました。少し、私の声が⼤
きすぎたのかもしれません。
込む
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
私は貰ったチョコレートを⼝に
統語的複合
1 放り込む 5 放りこんで先⽣に教えてあげま 1 V1+V2 A+B
動詞
す。
私はお姉さんに呼ばれ、結局お
礼を⾔う前にお⾵呂に押し込ま 統語的複合
2 押し込む 18 1 V1+V2 A+B
れ、いつの間にかシャワーを浴 動詞
びていました。
「分からなかったことをきちん
と分かっているのが⼤事なの
よ。分
語彙的複合
3 思いこむ 21 かってもいないのに分かってい 1 V1+V2 C
動詞
ると思いこんでるのが、⼀番よ
くな
い」
⼀つ⽬のマドレーヌを⾷べ終わ
り、お⽫に乗った⼆つ⽬に⼿を 統語的複合
4 引っ込む 23 1 V1+V2 A+B
伸ばそうとしたけど、結局何も 動詞
取らずに⼿をひっこめました。

男の⼦同⼠の友情に、⼥の⼦は 統語的複合
5 ⼊り込む 28 2 V1+V2 A+B
⼊り込めないものなのです。 動詞

朝よりは多少騒がしくなった図
書室ですが、教室よりはよほど
居⼼地がよくて、宿なしハック 語彙的複合
6 のめりこむ 33 2 V1+V2 C
動詞
との冒険にのめりこむことがで
きました。
私は南さんのお願いを聞くた
め、ひとみ先⽣に教えてもらっ
7 40 た⽅法でどうにか落ち着こうと 語彙的複合 V1+V2 A
吸い込む 3 動詞
思い、すぅはぁと息をよく吸い
込んで吐きました。
私は、南さんが密かに体の陰に
8 45 統語的複合 V1+V2 A+B
覗き込む 隠していたノートとペンを覗き 3 動詞
込みました。
9 潜り込む 51 私はお⺟さんとの約束を⼤切な 3 語彙的複合 V1+V2 C

124
⼼の宝箱に⼊れて、柔らかい
動詞
ベッドの中に潜りこみました。
すてる/捨てる
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
とても上品に挨拶したのに、南
さんは私の⾔葉を⼝に含んで地 語彙的複合
1 吐き捨てる 58 3 V1+V2 C
⾯にぺっと吐き捨てるように返 動詞
事をしました。
はじめる

No 品詞分類  
言葉 ページ 文 章 種類 形成
⼥は相変わらずのちぎれた尻尾
歩きはじめ をぴこぴことさせながら、私が 統語的複合
1 6 1 V1+V2 A+B
る ⾏こうと思っていた⽅向に歩き 動詞
はじめます。

私より⼀歩先にかけあがった彼
鳴きはじめ ⼥は、⼆階の廊下の突き当たり 統語的複合
2 8 1 V1+V2 A+B
る にあるドアの前で早速「ナー 動詞
ナー」と鳴きはじめます。

3 12 「まだ分からないわ、考え始め 統語的複合 V1+V2 A+B


考え始める 1
たばかりだもの」 動詞
まだ地⾯に横たわっていた彼⼥
の背中をつま先でつつくと、彼
統語的複合
4 登り始める 37 ⼥はしぶしぶといった⾵に⽴ち 2 V1+V2 A+B
動詞
上がり、⼤きなあくびをして再
び坂道をのぼりはじめました。

⼩さな友⼈が尻尾を揺らしなが
歩きまわり ら屋上を歩きまわり始めたの 統語的複合 V1+V2+V
5 44 3 A+B+C
始める で、私も⽴ちあがって彼⼥の後 動詞 3
ろを追いかけます。

桐⽣くんがペアで⼤丈夫なのか
統語的複合
6 覚え始める 57 しら、私は冒険をともにする仲 3 V1+V2 A+B
動詞
間に不安を覚えはじめました。
ほこる/誇る

No 品詞分類
言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成

1 勝ち誇る 6 1 語彙的複合 V1+V2 C


勝ち誇って「ふふん」と笑って 動詞

125
みせると、彼⼥はぷいっと顔を
背けます。まったく、可愛げの
ない⼦です。
あたる/当る
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
1)⼆⼈で歌いながら歩く静か
な道の先、私達は⼤きな川の堤
防に突き当たります。 2)私
語彙的複合
1 突き当る 7 より⼀歩先にかけあがった彼⼥ 1 V1+V2 C
動詞
は、⼆階の廊下の突き当たりに
あるドアの前で早速「ナー
ナー」と鳴きはじめます。
当てる

No 品詞分類
言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
それから、体操座りで⼿⾸に
語彙的複合
1 押し当てる 39 カッターを押し当てている⼥の 2 V1+V2 A
動詞
⼈と⽬が合いました。
ちがう/違う
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
「⼈と⼈の考えは⾷い違うこと
があるのよね。猫の世界でもそ 語彙的複合
1 食い違う 6 1 V1+V2 B
うい 動詞
うことがあるの?」
会う

No 品詞分類
言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
おばあちゃんとの出会いは、ア
バズレさんや尻尾のちぎれたあ
の 語彙的複合
1 出会う 20 1 V1+V2 B
⼦とのように⼤変な出会いだっ 動詞
たわけではありません。
とおる

No 品詞分類
言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
1 透き通る 9 たまごサンドをむしゃむしゃと 1 語彙的複合 V1+V2 A
⾷べるアバズレさんの⻑い髪 動詞
は、窓からの光に照らされて天

126
使みたいに透き通ります。
組む

No 品詞分類
言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
「それもあるけれど、違うわ。
1 59 語彙的複合 V1+V2 B
取り組む 私ね、今授業でとても難しい問 3 動詞
題に取り組んでいるの」
よる/寄る

No 品詞分類
言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
すぐに彼⼥に気がついた私は、
統語的複合
1 駆け寄る 15 ⽔たまりを蹴⾶ばして駆け寄り 1 V1+V2 A+B
動詞
ました。
つく/付く
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
クリーム⾊の⼆階建てアパー
ト。堤防から階段を使って下
語彙的複合
1 近づく 8 り、四⾓いバタークリームケー 1 ADJ+V A
動詞
キみたいなそのアパートに近づ
きます。
こんなに楽しいことがあると
知っていれば、⼈を傷つけたり 語彙的複合
2 傷付く 49 3 N+V A
しようなんて誰も思わないはず 動詞
です。
詰める
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
私はそれを飲みながらアバズレ
1 9 さんが寝癖をなおすのを⾒つめ 語彙的複合 V1+V2 C
見詰める 1 動詞
ます。

しっかりと⽯を踏みしめての
ぼっていくと、やがてその階段
統語的複合
2 敷き詰める 37 は途切れ、私達は砂利が敷き詰 2 V1+V2 A+B
動詞
められた広場のような場所に出
ました。
見る

No 品詞分類
言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成

127
「だから、気に病む必要なんて
全くない。その南さんに、謝る
必要もない。だけどね、なっ
ちゃん、⼀つだけおばあちゃん 語彙的複合
1 じっと見る 63 3 Adv+V C
と約束」おばあちゃんの⽬を、 動詞
私はじっと⾒てこくんと頷きま
す。
送る
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
⽞関まで出てきて⾒送りをして
くれるおばあちゃんに⼿を振っ 語彙的複合
1 見送る 25 1 V1+V2 C
て、もう⼀⼈は尻尾を振って、 動詞
私達は丘の散歩道を下ります。
終わる
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
⼀つ⽬のマドレーヌを⾷べ終わ
り、お⽫に乗った⼆つ⽬に⼿を 統語的複合
1 食べ終わる 23 1 V1+V2 A+B
伸ばそうとしたけど、結局何も 動詞
取らずに⼿をひっこめました。

あいつらに何を⾔われても無視
していると、やがて「びびって
んじゃねえ」とかなんとか、⽇
本語を喋れることを褒めてあげ 統語的複合
2 履き終わる 27 2 V1+V2 A+B
たくなるようなことを⾔ってか 動詞
ら去っていったので、やっと上
靴を履き終わって校舎に⾜を踏
み⼊れます。

「昨⽇あれ読み終わったよ。ト
読み終わっ 統語的複合
3 27 ム‧ソーヤー。とっても⾯⽩かっ 2 V1+V2 A+B
た 動詞
た」
迎える

No 品詞分類
言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
図書室に⼊ると、本達の持つ特
語彙的複合
1 出迎える 29 別な匂いと、優しい図書室の先 2 V1+V2 C
動詞
⽣が私を出迎えてくれます。
向く

128
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
振り向くと、そこにいたクラス
1 27 メイトに、私の表情は⼀転しま 語彙的複合 V1+V2 C
振り向く 2 動詞
す。
向かう
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
私はドラゴンや⻑い坂を⾒ても
⽴ち向かえ 頑張って⽴ち向かえるタイプだ 語彙的複合
1 57 3 V1+V2 B
る けれど、中には⾝がすくんでし 動詞
まう⼦もいます。
かかる
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
桐⽣くんも同じグループで、先
語彙的複合
1 取り掛かる 33 に教室の掃除にとりかかってい 2 V1+V2 B
動詞
ました。
返す

No 品詞分類
言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
桐⽣くんにも⾔い返すように⽬
語彙的複合
1 言い返す 34 で合図しましたが、彼はやっぱ 2 V1+V2 C
動詞
りなんにも⾔いませんでした。
まもる
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
公園では、私より⼩さな⼦達が
語彙的複合
1 見守る 36 お⺟さんに⾒守られながら、か 2 V1+V2 C
動詞
けっこをしています。
しめる/締める

No 品詞分類
言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
しっかりと⽯を踏みしめての
ぼっていくと、やがてその階段
統語的複合
1 踏み締めて 37 は途切れ、私達は砂利が敷き詰 2 V1+V2 A+B
動詞
められた広場のような場所に出
ました。

129
比べる
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
南さんはカッターをかちゃんと
⽯の床に落とします。私は驚い
てから、南さんとカッターと南 統語的複合
1 見比べる 40 3 V1+V2 A+B
動詞
さんの⼿⾸を⾒⽐べて、また驚
きました。
つく/着く
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
慌てる私に対して、南さんはも 語彙的複合
1 落ち着く 40 3 V1+V2 C
う落ち着いていました。 動詞
しぼる/絞る
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
南さんは少しだけ間を開けて、
まるで勇気を振り絞るように、 語彙的複合
1 振り絞る 46 3 V1+V2 C
動詞
⾔いました。
つづく/続ける

No 品詞分類
言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成

1 49 それから南さんは、ずっと私の 統語的複合 V1+V2 A+B


呼び続ける 3
ことをガキと呼び続けました。 動詞
あける/明ける

No 品詞分類
言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
私のお願いには、顔をぴくりと
も動かしてくれなかった南さん 語彙的複合
1 打ち明ける 48 が、私が打ち明けた秘密に唇の 3 V1+V2 C
動詞
⼒を緩めてくれました。
はらう/払う
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成
南さんは何も答えず、私と尻尾
1 50 のない彼⼥に向かって追い払う 語彙的複合 V1+V2 B
追い払う 3 動詞
ように右⼿を振りました。
待つ
品詞分類
No 言葉 ページ 文 章 種類 意味形成
形成

130
ちょっと待
1 17 「ちょっと待ってて」 1 統語的複合 Adv+V A+B
つ 動詞

131
132
RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Aziz Ramadhan Abdullah Nagib

Tempat, tanggal lahir : Garut, 08 Desember 1999

Alamat : Jln, A. Yani Timur no. 54 Rt 02 Rw 02,

Ds. Jatisari, Kp. Sukaraja II, Kec.

Karangpawitan, Kab. Garut.

Nomor Telepon : 089601401930

Email : azizramadhanabdullahnagib@gmail.com

Riwayat Pendidikan

2018 – 2023 : Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Fakultas Pendidikan

Bahasa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.


2015 – 2018 : SMA Negeri 1 Garut

2012 – 2015 : SMP Negeri 3 Karangpawitan

2006 – 2012 : SD Muhammadiyah 02 Garut

Pengalaman Organisasi

2019 – 2020 : Ketua Divisi Olahraga KEMAGA

2018 – 2019 : Anggota Divisi Pendidikan Nikigakka

Anggota KEMAGA (Keluarga Mahasiswa Garut)

2016 – 2017 : Ketua Divisi Pendidikan Japan Club 91 Garut

2015 – 2016 : Anggota Japan Club 91 Garut

2013 – 2014 : Sekertaris OSIS SMPN 3 Karangpawitan

Pengalaman Kepanitiaan

2019 : Kepanitiaan sie LO Masa Ta’aruf prodi PBJ

Kepanitiaan sie Humas Roadshow KEMAGA 2019

Kepanitiaan santunan kepada anak yatim di Kokap


Peserta Training Organization Himpunan Mahasiswa

Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta

Kepanitiaan BTG 2019

2018 : Kepanitiaan sie perkap Milad PBJ

Kepanitiaan sie perkap Nikigakka no Hi

Riwayat Prestasi

2018 : Juara 1 Kana B Widyatama Japan Matsuri “Genroku”

Universitas Widyatama

Juara 3 Chisiki Dameshi Japanzuki Show 13 UPI

2017 : Juara 1 Kanji Contest JEE 2017 Mirai no Egao Unikom

Bandung

Semi Final Karuta Kana Yamato Damashii XII STBA

Bandung

Juara 2 O2SN Karate Kabupaten Garut

2016 : Semi Final Cerdas Cermat Nihongo Battle 5 ITB

Anda mungkin juga menyukai